40
LAPORAN PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING DI MI MUHAMMADIYAH KENTENG Disusun oleh: NAMA : ARIF WIDYATMA NUPTK : 1437754658200002 NBM : 950.534 UNIT KERJA : SD MUH. BANJARAN MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH

Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

LAPORAN PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

DI MI MUHAMMADIYAH KENTENG

Disusun oleh:

NAMA : ARIF WIDYATMA

NUPTK : 1437754658200002

NBM : 950.534

UNIT KERJA : SD MUH. BANJARAN

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PIMPINAN WILAYAH MUHAMMADIYAH

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2012

Page 2: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

PENGESAHAN

Pengesahan ini disusun oleh :

Nama : ARIF WIDYATMA

NUPTK : 1437754658200002

NBM : 950.534

Unit Kerja : SD Muhammadiyah Banjaran

Lokasi OJL : MI Muhammadiyah Kenteng

Waktu Pelaksanaan : Tanggal 06 s.d. 24 Maret 2012

Pokok Laporan : 1. Analisis Pengelolaan Pengembangan Diri Bimbingan Konseling di Sekolah/Madrasah

2. Analisis Pengelolaan Pengembangan Diri Ekstrakurikuler di Sekolah/Madrasah

3. Analisis Penjaminan Mutu di Sekolah/Madrasah

Laporan Pelaksanaan On the Job Learning di MI Muhammadiyah Kenteng disusun sebagai tindak lanjut pelaksanaan Diklat Manajemen Calon Kepala Sekolah Muhammadiyah oleh Majelis Dikdasmen PWM D.I.Yogyakarta.

Yogyakarta, 24 Maret 2012

Kepala SD Muh. Demangrejo

SITI MARTIJAH , S.Pd.I. NIP. 19601510 199403 2 001

Kepala SD Muh. Banjaran

MISKINEM, S.Pd.NIP. 1960410 198201 2 003

Majelis Dikdasmen PWM DIY

________________________

Page 3: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KULON PROGO

MI MUHAMMADIYAH KENTENG

Alamat: Kenteng, Demangrejo, Sentolo, Kulon Progo, D.I. Yogyakarta

KETERANGAN PELAKSANAAN

KEGIATAN ON THE JOB LEARNING

Kepala MI Muhammadiyah Kenteng dengan ini menerangkan bahwa:

Nama : ARIF WIDYATMA

NUPTK : 1437754658200002

NBM : 950.534

Unit Kerja : SD Muhammadiyah Banjaran

benar telah melaksanakan kegiatan On the Job Learning di MI Muhammadiyah

Kenteng dari tanggal 06 s.d. 24 Maret 2012 berdasarkan surat tugas Majelis

Dikdasmen PWM DIY tanggal 27 Februari 2012, Nomor 015/TGS/II.4/F/2012.

Demikian keterangan ini dibuat dengan sebenarnya dan apabila terdapat

kekeliruan akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

Sentolo, 24 Maret 2012

Kepala MI Muh. Kenteng,

SITI MARTIJAH , S.Pd.I. NIP. 19601510 199403 2 001

Page 4: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Muatan Lokal

Mata Pelajaran

Pelayanan Konseling

Keg. Eks

Guru

Guru Kelas/ Guru pembimbing /konselor sekolahPembina Khusus

Pengembangan optimal potensi siswa

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

1. Pengembangan Diri di Sekolah/Madrasah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan

kurikulum pendidikan yang diberlakukan untuk satuan pendidikan yang

didasarkan pada Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar

Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri

Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah. KTSP meliputi tiga komponen, yaitu komponen

mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri. Komponen

pengembangan diri terdiri dari dua sub-komponen, yaitu pelayanan

konseling dan kegiatan ekstra kurikuler. KTSP yang meliputi tiga

komponen itu digambarkan dalam diagram sebagai berikut:

Page 5: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Mata pelajaran dan muatan lokal diampu oleh guru, pelayanan

konseling diampu oleh guru kelas atau guru pembimbing, dan kegiatan

ekstra kurikuler diampu oleh pembina khusus yang masing-masing

memiliki kewenangan dan kemampuan dalam bidang yang diampunya itu.

Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata

pelajaran sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah.

Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan

kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan

konseling berkenaan dengan masalah pribadi dan kehidupan sosial,

kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.

Di samping itu, untuk satuan pendidikan kejuruan, kegiatan

pengembangan diri, khususnya pelayanan konseling ditujukan guna

pengembangan kreativitas dan karir. Untuk satuan pendidikan khusus,

pelayanan konseling menekankan peningkatan kecakapan hidup sesuai

dengan kebutuhan khusus peserta didik.

Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling di tingkat

sekolah dasar difasilitasi oleh oleh guru kelas atau konselor pembimbing,

dan kegiatan ekstra kurikuler dapat dibina oleh pembina khusus, guru dan

atau tenaga kependidikan lain sesuai kemampuan dan kewenangannya.

Pengembangan diri dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dan

kegiatan ekstra kurikuler diharapkan dapat mengembangkan kompetensi

dan kebiasaan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Page 6: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

2. Penjaminan Mutu di Sekolah/Madrasah

Dalam kehidupan yang penuh kompetisi seperti ini, tuntutan

masyarakat terhadap kualitas semakin tinggi, termasuk tuntutan terhadap

kualitas sekolah. Hal tersebut dikarenakan masyarakat masih yakin

sekolah mampu menjawab dan mengantisipasi berbagai tantangan masa

depan. Dalam konteks inilah beberapa sekolah berupaya menerapkan

sistem penjaminan mutu untuk memberikan kualitas layanan pendidikan

terbaiknya untuk masyarakat. 

Gambar 1. Hakikat Penjaminan Mutu Pendidikan

Evaluasi Diri Sekolah dan Madrasah (EDSM), merupakan bagian

dari komponen penjaminan mutu yang sering dilakukan di sekolah.  Proses

evaluasi diri merupakan pelaksanaan mengukur kinerja sekolah

berdasarkan Standar Nasional Pendidikan. Evaluasi dilaksanakan pada

setiap tahun dan menjadi tanggung jawab internal satuan pendidikan.

Hasil evaluasi diri sekolah gunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan perbaikan mutu berkelanjutan. Evaluasi diri merupakan

Pengkajian Mutu Pendidikan

(Pengumpulan Data)

8 Standar Nasional

Pendidikan Analisis & Pelaporan Mutu

Pendidikan

Peningkatan Mutu

Pendidikan

Page 7: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

kegiatan untuk mutu membantu sekolah meningkatkan budaya perbaikan

mutu berkelanjutan melalui pengambilan keputusan berbasis data. Fokus

utama evaluasi adalah proses dan hasil pelaksanaan program tahunan

sekolah.

Ruang lingkup penilaian meliputi program sekolah, pedoman

penerapan standar, kondisi nyata sekolah, target yang yang diharapkan

sekolah, batas minimal atau standar, kinerja rendah,kinerja memenuhi

standar, kinerja di atas standar, pebaikan mutu dan peningkatan mutu.

Diagram di bawah ini hendaknya dapat digunakan sebagai

kerangka pikir dalam menentukan ruang lingkup penilaian kinerja dalam

evaluasi diri sekolah/madrasah.

Gambar 2. Lingkup Penilaian Kinerja Evaluasi Diri

Sekolah/Madrasah

Page 8: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Lebih jauh lagi, evaluasi diri tidak hanya menggali keunggulan dan

kelemahan saja, namun dapat terus memperdalam pemahaman sehingga

mengetahui penyebab keunggulan dan kelemahan. Mendeskripsikan

penyebab keunggulan dan kelemahan dapat sekolah tuangkan ke dalam

deskripsisi bukti ringkas sebagai penjelasan bukti fisik. Proses sepanjang

tahun akademik dalam kegiatan ini sangat penting untuk memperoleh

dasar penyusunan RKAS/RKS Sekolah serta dalam memberikan dukungan

dan bimbingan pada sekolah untuk mencapai 8 Standar Nasional

Pendidikan, meliputi: standar isi, standar kompetensi lulusan, standar

proses, standar penilaian, standar tendik , standar sarana prasarana

sekolah/madrasah, standar pengelolaan , dan standar pembiayaan

Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan penetapan

standar mutu adalah: kebutuhan dan ketrampilan yang harus dikuasai anak

usia sekolah dasar, kebutuhan orang tua, keyakinan keagamaan, faktor

ekonomi dan faktor sosial.

Langkah-langkah pencapaian standar mutu terdiri dari

a) langkah perencanaan (planning) yang meliputi: sosialisasi standar

mutu, perumusan program, penetapan SOP,

b) langkah pelaksanaan (implementing) yang meliputi penunjukan

penanggung jawab, pelaksanaan program, dan

c) proses kontrol (controlling) yang meliputi kontrol pelaksanaan program

dan kontrol ketercapain standar mutu.

Page 9: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

B. Tujuan

Adapun tujuan dari On The Job Learning bulan Maret di MI

Muhammadiyah Kenteng, antara lain:

1. Mengetahui pengelolaan pengembangan diri melalui kegiatan Kesiswaan

(ekstrakurikuler) di MI Muhammadiyah Kenteng.

2. Mengetahui pengelolaan pengembangan diri melalui kegiatan layanan

Bimbingan Konseling (BK) di sekolah/ madrasah di MI Muhammadiyah

Kenteng.

3. Mengetahui kegiatan penjaminan mutu di di MI Muhammadiyah Kenteng

C. Ruang Lingkup

1. Bersama kepala sekolah di lokasi On The Job Learning melakukan

analisis pengelolaan pengembangan diri melalui kegiatan Kesiswaan

(ekstrakurikuler) di MI Muhammadiyah Kenteng

2. Bersama kepala sekolah di lokasi On The Job Learning melakukan

analisis pengelolaan pengembangan diri melalui kegiatan layanan

Bimbingan Konseling (BK) di sekolah/ madrasah di MI

Muhammadiyah Kenteng

3. Bersama kepala sekolah di lokasi On The Job Learning melakukan

analisis kegiatan penjaminan mutu di di MI Muhammadiyah Kenteng

Page 10: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

On The Job Learning dilaksanakan pada tanggal 06 s.d. 24 Maret

2012. Tempat pelaksanaan di MI Muhammadiyah Kenteng, dalam

lingkungan Majelis Dikdasmen PDM Kulon Progo, di Kecamatan Sentolo

Kabupaten Kulon Progo D.I. Yogyakarta.

Page 11: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

BAB II

PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

A. Analisis Pengelolaan Pengembangan Diri MI Muhammadiyah Kenteng

1. Latar Belakang

Pengembangan diri pada sekolah dasar/madrasah merupakan

kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran untuk pembentukan watak dan

kepribadian peserta didik melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan

masalah pribadi dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan

pengembangan karir, serta kegiatan ekstra kurikuler.

Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan konseling di

tingkat sekolah dasar difasilitasi oleh oleh guru kelas, dan kegiatan ekstra

kurikuler dapat dibina oleh guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai

dengan kemampuan dan kewenangnya.

2. Tujuan

Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan

pelayanan konseling dan kegiatan ekstra kurikuler diharapkan dapat

mengembangkan kompetensi dan kebiasaan peserta didik dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 12: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

3. Ruang Lingkup

Pengembangan diri merupakan kegiatan terprogram yang

direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan

kebutuhan dan kondisi pribadinya.

Kegiatannya meliputi:

a. Pelayanan konseling, meliputi pengembangan:

1). kehidupan pribadi

2). kemampuan sosial

3). kemampuan belajar

b. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan:

1). Ke-Islaman

2). Kepanduan/Hisbhul Wathan

3). Latihan kepemimpinan

4). Seni, olahraga, keagamaan

4. Bentuk-bentuk Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Diri

Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan

dengan perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi

kebutuhan peserta didik secara individual, kelompok, dan atau klasikal

melalui penyelenggaraan:

a. Pengelolaan Layanan Konseling di MI Muhammadiyah Kenteng

Pelayanan konseling di MI Muhammadiyah Kenteng

merupakan usaha membantu siswa dalam pengembangan kehidupan

Page 13: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, serta perencanaan dan

pengembangan karir. Pelayanan konseling memfasilitasi

pengembangan peserta didik, secara individual, kelompok dan atau

klasikal, sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, minat,

perkembangan, kondisi, serta peluang-peluang yang dimiliki.

Pelayanan ini juga membantu mengatasi kelemahan dan hambatan

serta masalah yang dihadapi peserta didik.

Pengelolaan terfokus pada empat pilar kegiatan, yaitu

perencanaan (planning-P), pengorganisasian (organizing-O),

pelaksanaan (actuating-A), dan pengontrolan (controlling-C).

Pengelolaan oleh guru kelas berkenaan:

1). Perencanaan layanan, mulai dari membuat program tahunan,

semesteran, bulanan, dan mingguan sampai dengan harian berupa

RPP (Rencana Program Pelayanan/Pendukung).

Dalam kegiatan ini, guru kelas sebagai konselor di MI

Muhammadiyah Kenteng telah menyiapkan serangkaian format

kegiatan konseling berupa format individual, kelompok, klasikal

dan lapangan. Namun dalam perencanaan kegiatan selanjutnya

guru-guru belum memiliki penjabaran kegiatan lebih rinci dari

kegiatan tahunan yang dijabarkan dalam kegiatan semesteran,

bulanan serta mingguan. Hal ini karena belum adanya guru

bimbingan konseling khusus di sekolah.

Page 14: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

2). Pengorganisasian unsur-unsur dan peralatan yang akan

dilibatkan di dalam kegiatan, unsur-unsur ini meliputi unsur-unsur

personal (seperti peranan pimpinan sekolah, wali kelas, guru,

orang tua), urusan administrasi, dana, dan sebagainya.

Kegiatan bimbingan konseling di MI Muhammadiyah

Kenteng belum bersifat rutin, hanya spontanitas ketika ditemukan

hal-hal yang memerlukan layanan konseling oleh guru kelas.

3). Pelaksanaan dalam praktik jenis-jenis layanan dan kegiatan

pendukung melalui format-format kegiatan yang telah

direncanakan dan diorganisasikan.

Kegiatan hanya dalam jam pembelajaran sekolah ketika

ditemukan permasalahan anak dalam mengikuti pembelajaran

hingga ditemukan penyebab dan bagaimana jalan keluar

mengatasinya. Kegiatan di luar jam pelajaran sekolah belum

terlaksana.

4). Pengontrolan praktik pelayanannya dalam bentuk penilaian hasil

dan proses kegiatan serta tindaklanjutnya.

Langkah pengontrolan ini melibatkan kegiatan

pengawasan dan pembinaan baik dari pihak intern maupun

ekstern sekolah/madrasah. Penilaian hasil layanan secara rutin

dilakukan setiap semester bersamaan dengan evaluasi penilaian

kriteria kenaikan kelas dalam rapat dewan guru bersama komite

sekolah.

Page 15: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Kinerja Guru Kelas bersama Guru Mapel ditujukan kepada

seluruh sasaran pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya. Volume

kerja Guru Kelas bersama Guru Mapel secara berkala

dipertanggungjawabkan kepada kepala MI Muhammadiyah Kenteng.

b. Pengelolaan Kegiatan Ekstrakurikuler MI Muhammadiyah Kenteng

Program kegiatan ekstrakurikuler pada dasarnya diberikan atau

disediakan untuk semua siswa sesuai dengan potensi, minat, bakat,

dan kemampuannya. Program kegiatan ekstrakurikuler di MI

Muhammadiyah Kenteng didasarkan pada kebijakan yang berlaku dan

kemampuan sekolah, kemampuan para orang tua/masyarakat dan

kondisi lingkungan sekolah, melalui cara:

1). Perencanaan kegiatan ekstrakurikuler sekolah dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a). Melakukan penelusuran potensi, keinginan, minat, bakat,

motivasi dan kemampuan siswa untuk menentukan jenis

ekstrakurikuler yang akan diselenggarakan untuk semua

siswa namun tidak mempertimbangkan adanya quota atas

peserta untuk setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler yang

ditawarkan atau akan diselenggarakan (dikarenakan jumlah

siswa hanya 83 anak/sekolah kurus), kecuali dengan

mempertimbangkan usia berdasarkan jenjang kelas.

Page 16: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

b). Melakukan pengelompokkan siswa dengan jumlah tertentu

(sesuai jenjang kelasnya) yang dipandang layak mengikuti

satu/beberapa jenis kegiatan ekstrakurikuler yang akan

diselenggarakan.

c). Menetapkan tujuan untuk setiap jenis program kegiatan

ekstrakurikuler sesuai dengan visi sekolah.

Tabel. 1. Tujuan Ekstrakurikuler MI Muhammadiyah Kenteng

No Jenis Kegiatan Tujuan

1. Drumband - Mengembangkan kemampuan manajemen organisasi

- Meningkatkan kedisiplinan- Melatih kerjasama untuk

meningkatkan etos kerja2. Komputer - Pengenalan IT

- Pengenalan Internet- Mampu menulis (Ms. World),

membuat presentasi sederhana (Powerpoint) dan menghitung (Ms. Excel) dengan komputer

3. Hizbul Wathon - Mengembangkan kemampuan manajemen organisasi

- Melatih peserta didik untuk percaya diri sebagai bekal kemandirian

- Meningkatkan kedisiplinan- Melatih kerjasama untuk

meningkatkan etos kerja4. Diniyah - Memahami dasar ilmu Tauhid,

Fikih, Hadits, Sirah dan Akhlak- Memahami makna surat – surat

pendek Al – Qur’an5. Seni Tari Islam - Memperkenalkan Seni yang Islami

- Melatih keberanian didepan umum- Menumbuh kembangkan sikap

senang berkegiatan- Melatih peserta didik untuk

percaya diri sebagai bekal kemandirian

Page 17: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

d). Menetapkan rencana strategi pelaksanaan kegiatan

ekstrakurikuler. Dengan struktur organisasi sekolah yang ada,

rencana strategi pelaksanaan menjelaskan siapa yang

bertanggung baik terhadap keseluruhan program kegiatan

ekstrakurikuler ataupun terhadap jenis kegiatan

ekstrakurikuler tertentu yang akan dilaksanakan. Perencanaan

strategi ini mencakup pula, perencanaan waktu, tempat,

fasilitas/sumber/ bahan, jaringan/tenaga lainnya, dan

besarnya alokasi dan sumber biaya. Pembiayaan dalam hal ini

bersumber dari sekolah melalui dana BOS dan dana yang

dihimpun oleh Komite Sekolah dari masyarakat

Tabel. 2. Penanggung Jawab Kegiatan Ekstrakurikuler di MI

Muhammadiyah Kenteng

No. Jenis Kegiatan Sasaran Penanggung Jawab

1 Drum Band III s.d VI Amirudin

2 Komputer III s.d VI Murtana, S.Pd.I

3 Hisbul Wathan III s.d VI Zeni Muharomah, S.Pd.I

4 Diniyah I s.d VI Rujito, S.Pd.I

5 Seni Tari Islami I s.d II Teguh Cahyono

2). Guru Kelas bersama Guru Mapel bersama-sama melaksanakan

tugas sesuai wewenang dan tanggungjawabnya dalam

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

Page 18: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Tabel. 3. Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler di MI Muhammadiyah

Kenteng

No. Jenis Kegiatan Hari Waktu

1 Drum Band Sabtu 15.15 s/d 17.15

2 Komputer Senin, Selasa, Kamis 12.30 s/d 14.00

3 Hizbul Wathan Rabu 15.15 s/d 17.15

4 Diniyah Jum’at 13.00 s/d 15.00

5 Seni Tari Islami Rabu 15.15 s/d 17.15

                        3). Guru kelas dan guru mapel bersama-sama melaksanakan evaluasi

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

Evaluasi program kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengumpulkan data informasi tingkat keberhasilan yang dicapai

siswa. Penilaian dapat dilakukan sewaktu-waktu untuk

menetapkan tingkat keberhasilan siswa pada tahap-tahap tertentu

dan untuk jangka waktu tertentu berkenaan dengan proses dan

hasil kegiatan ekstrakurikuler. Penilaian program ekstrakurikuler

menekankan pada penilaian/tes tindakan yang dapat

mengungkapkan tingkat unjuk perilaku belajar/kerja siswa.

Penetapan tingkat keberhasilan untuk program ekstrakurikuler

didasarkan atas standar minimal tingkat penguasaan kemampuan

yang disyaratkan dan bersifat individual. Penilaian secara inklusif

mempertimbangkan pembentukan kepribadian yang terintegrasi,

jiwa kemandirian atau kewirausahaan, sikap dan etos perilaku

belajar/kerja dan disiplin siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.

Page 19: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Perilaku tersebut mempertimbangkan kemahiran dalam

pemecahan masalah dan berkomunikasi; mempertimbangan

strandard keadilan dan keragaman secara individual bagi setiap

siswa; dan mempertimbangkan tingkat partisipasi aktif dalam

kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan. Penilaian dilakukan

dengan memandang bobot yang sama baik terhadap proses dan

hasil akhir dari setiap kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan.

Penilaian melalui pemberian tugas secara bervariasi dan dinamis

akan mendorong tumbuhnya rasa tanggung jawab yang tinggi.

Ujian kemampuan atau tingkat kemahiran yang telah dicapai

siswa dan sertifikasi, dilakukan secara bersama sehingga dapat

dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

4). Guru kelas dan guru mapel bersama-sama membuat laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler

Sekolah membuat laporan, baik laporan untuk

keseluruhan program kegiatan ekstrakurikuler dan untuk setiap

jenis kegiatan ekstrakurikuler ataupun untuk pertanggungjawaban

keuangan yang telah dialokasikan/digunakan untuk kegiatan yang

dimaksudkan. Untuk laporan kegiatan, hendaknya dibuat format

yang sederhana tetapi cukup komprehensif dan mudah dipahami,

misalnya mencakup: kata pengantar, daftar isi, latar belakang,

pengertian dari jenis kegiatan ekstrakurikuler, tujuan, sasaran,

hasil yang diharapkan; penyelenggaraan kegiatan yang meliputi

Page 20: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

persyaratan peserta, bentuk dan materi kegiatan, organisasi

penyelenggaraan, jadwal dan mekanisme pelaksanaan, bentuk

penghargaan, hasil yang diperoleh, kesulitan yang dijumpai dan

usaha mengatasi kesulitan itu, kesimpulan keseluruhan dan saran-

saran yang diajukan, serta lampiran-lampiran yang diperlukan.

B. Analisis Penjaminan Mutu MI Muhammadiyah Kenteng

Kegiatan penjaminan mutu di MI Muhammadiyah Kenteng

menyangkut beberapa kegiatan, meliputi:

1. Kebijakan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),

Pada tingkat unit akademik di sekolah, setiap tahun MI

Muhammadiyah Kenteng melakukan pengembangan kurikulum (KTSP).

Kegiatan meliputi proses perencanaan peningkatan kualitas berdasar pada

visi sekolah sebagai situasi masa depan yang hendak diwujudkan melalui

analisis terhadap situasi lingkungan (environmental scanning) untuk

cakrawala waktu 10 tahun ke depan. Melalui analisis lingkungan ini

dapat dikenali situasi eksternal berupa kesempatan dan ancaman yang

akan dihadapi. Visi sekolah dijabarkan dalam pernyataan misi yaitu

tindakan apa, untuk siapa dan bagaimana, serta mengapa tindakan untuk

mewujudkan visi itu harus dilakukan. Pernyataan misi itu ada pada

tingkat program, sehingga pernyataan misi sekolah menunjukkan

keunikan program yang dihasilkan oleh program sekolah tersebut.

Selanjutnya pernyataan misi dijabarkan dalam bentuk pernyataan tujuan

Page 21: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

yaitu situasi yang harus dicapai sebagai indikator keterlaksanaan misi

dalam rangka mewujudkan visi.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Disamping itu dilakukan juga peningkatan mutu pendidikan secara

lebih sistematis yaitu dengan cara penerapan sistem penjaminan mutu

(quality assurance) di tingkat sekolah di MI Muhammadiyah Kenteng

dengan mendorong peningkatan partisipasi seluruh elemen sekolah dalam

menetapkan standard mutu, mengupayakan mutu, dan selanjutnya

mewujudkan penjaminan mutu sekolahnya melalui kegiatan supervisi

akademik rutin yang dilakukan kepala madrasah.

Dengan adanya sistem penjaminan mutu (quality assurance) secara

internal, maka sekolah melalui supervisi kepala sekolah sebagai

pimpinan satuan pendidikan melakukan kegiatan monitoring dan

evaluasi (monev) sehingga seluruh proses yang terkait di dalam

penyelenggaraan satuan pendidikan tersebut seperti penerimaan siswa

baru, proses belajar mengajar, hingga proses meluluskan lulusan yang

dijaminkan mutunya.

Kegiatan penjaminan mutu di MI Muhammadiyah Kenteng

dilakukan berjanjang, dimana sekolah melakukan penjaminan mutu pada

proses pembelajarannya, kemudian meluas pada satu kelas, kemudian

ditingkatkan hingga seluruh proses kegiatan di sekolah dapat dijaminkan.

Dari identifikasi dan hasil penelitian yang dilakukan di MI

Muhammadiyah Kenteng antara lain menyimpulkan bahwa untuk

Page 22: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

menjamin terwujudnya mutu proses dan mutu hasil pendidikan sekolah

dasar diperlukan model penjaminan mutu dari segi program kegiatan

kurikuler, ko-kurikuler, dan ekstra kurikuler.

3. Akeditasi sekolah

Kegiatan penjaminan mutu dilakukan dengan membentuk tim

dalam persiapan akreditasi sekolah dengan surat keputusan kepala

sekolah. Tim beranggotakan dewan guru dan komite sekolah. Masing-

masing standar dari 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan dibentuk

seorang guru sebagai penanggung jawab keberlangsungan dan

pengelolaan standar. Secara periodik setiap awal bulan, dilakukan

pembahasan dalam rapat dewan guru untuk membahas masing-masing

standar untuk menilai kegiatan yang belum terlaksana dan dilakukan

analisis penyebabnya hingga akhirnya dicarikan solusi jalan keluarnya.

4. Evaluasi Diri Sekolah (EDS)

Upaya penjaminan mutu di MI Muhammadiyah Kenteng dilakukan

melalui peningkatan kualitas secara berkelanjutan berdasar pada

perencanaan kondisi nyata yang diperoleh dari hasil proses evaluasi diri

sekolah setiap tahun. Upaya yang dapat dikembangkan untuk

meningkatkan penjaminan mutu di sekolah, misalnya dalam hal

kurikulum, fasilitas dan proses pembelajaran. Indikator-indikator yang

berkait dengan proses : penyiapan silabus, penyiapan bahan ajar,

penyiapan bahan/pedoman praktek, alat/media pembelajaran, dan alat

evaluasi.

Page 23: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

Kegiatan pengelolaan evaluasi diri sekolah/madrasah di MI

Muhammadiyah Kenteng dipersiapkan  melalui beberapa tahap kegiatan

seperti yang terurai di bawah ini:

- MI Muhammadiyah Kenteng membentuk tim pengembang sekolah

(TPK) dari unsur guru dan komite sekolah yang bertugas

melaksanakan evaluasi diri sekolah.

- Setelah tim pengembang terbentuk, Kepala Sekolah MI

Muhammadiyah Kenteng terlebih dahulu menyampaikan Panduan

Teknis EDS agar tim pengembang sekolah memahami tujuan  teknis

pelaksanaannya sehingga setiap kegiatan dapat dilakukan dengan

mengikuti prosedur standar.

- Tim pengembang sekolah mempelajari Instrumen EDS dengan teliti

dan menentukan informasi yang dibutuhkan agar dapat mengolah

pengisian instrumen dengan benar.

- Tim pengembang sekolah dengan cermat saling mempelajari

Perangkat Laporan EDS agar semua anggota tim mamahami

pekerjaan yang harus diwujudkan.

5. Penyediaan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

Sekolah membentuk panitia pengelola Bantuan Operasional

Sekolah (BOS) dengan keputusan dari kepala sekolah. Kepanitiaan

beranggotakan dewan guru dan komite sekolah MI Muhammadiyah

Kenteng. Kepanitian ini secara rutin melaksanakan pertemuan setiap

triwulan untuk membahas dana BOS yang sudah, serta membahas

Page 24: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

kegiatan berkaitan dengan rencana penggunaan dana BOS triwulan

berikutnya.

Pada akhir tahun anggaran, panitia BOS MI Muhammadiyah

Kenteng melaporkan hasil kerja pengelolaan dana BOS dalam rapat

dewan guru bersama komite sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban

pengelolaan dana keuangan BOS kepada masyarakat.

6. Peningkatan mutu guru melalui peningkatan kualifikasi akademik dan

sertifikasi guru.

Kegiatan penjaminan mutu dalam peningkatan kualifikasi

akademik dan sertifikasi cenderung bersifat pasif, karena sekolah hanya

sebagai mediator dan komunikator, misalnya berkaitan dengan informasi

tentang beasiswa bagi guru-guru yang masih menempuh minimal S1,

penyediaan informasi tentang sertifikasi guru, layanan informasi

penunjang berkenaan dengan adanya diklat dan seminar bagi peningkatan

kompetensi guru di MI Muhammadiyah Kenteng.

Page 25: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Untuk meningkatkan kompetensi dan kompetisi sekolah MI

Muhammadiyah Kenteng telah melakukan kegiatan pengembangan diri dan

penjaminan mutu sekolah, diantaranya melalui kegiatan:

1. Peningkatan kompetensi siswa melalui pengembangan diri melalui

pengelolaan kegiatan bimbingan konseling belum berjalan maksimal.

Keterbatasan sumber daya sekolah menyebabkan konselor dilakukan guru

kelas di MI Muhammadiyah Kenteng. Hal ini berdampak kegiatan layanan

konseling cenderung bersifat spontan dan belum optimal. Tahapan

kegiatan layanan konseling berhenti pada tahap persiapan dalam format

perencanaan, belum diuraikan melalui kegiatan penunjang, misalnya

program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan dan harian yang rinci.

2. Peningkatan kompetensi siswa melalui pengembangan diri dilaksanakan

melalui pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler yang sistematis dari proses

persiapan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.

3. Peningkatan mutu sekolah di MI Muhammadiyah Kenteng dapat terlihat

dalam pengembangan kurikulum, pelaksanaan kegiatan pembelajaran,

persiapan akreditasi sekolah, evaluasi diri sekolah/madrasah dan

pengelolaan dana keuangan.

Page 26: Laporan ojl pengembangan diri dan penjaminan mutu madrasah ibtidaiyah muhammadiyah kenteng

B. Rekomendasi

Dalam pengelolaan kegiatan pengembangan diri di sekolah

dasar/madrasah sering ditemui kendala dalam hal keterbatasan waktu dan

tenaga pengelola kegiatan. Hal ini karena kegiatan pengembangan diri

dirangkap sekaligus oleh guru kelas atau guru mata pelajaran tertentu di

sekolah tersebut. Untuk jangka panjang alangkah baiknya jika sekolah

menetapkan tenaga konselor dan pembimbing ekstra dari luar guru yang lebih

kompeten dalam bidangnya. Hal ini akan berdampak pada kegiatan layanan

konseling dan kegiatan ekstrakurikuler akan lebih terfokus dalam

pengelolaannya.

Dalam sistem penjaminan mutu, beberapa masalah yang menyebabkan

sistem penjaminan mutu belum berjalan optimal antara lain: dukungan dari

yayasan belum optimal, adanya beberapa guru yang belum sesuai standar,

adanya orang tua yang belum dapat bekerja sama dengan baik, dokumentasi

dan kontrol mutu yang masih lemah. Untuk mengatasi itu semua sekolah

berupaya untuk selalu melakukan peningkatan kemampuan guru malalui

training, supervisi, dan MGMP, melakukan sosialisasi intensif terhadap wali

murid, serta memperbaiki program-program penjaminan mutu..