19
SEJARAH INDONESIA (KERAJAAN MAJAPAHIT) KELAS X MIA 3 Dhifan Rizky F. (11) Arifatul Kiftiyah (07) Oca Sadina Rosandi (26) Vionita Vara Fitrianti (35)

Kerajaan Majapahit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kerajaan Majapahit

SEJARAH INDONESIA(KERAJAAN MAJAPAHIT)

KELAS X MIA 3

Dhifan Rizky F. (11)Arifatul Kiftiyah (07)

Oca Sadina Rosandi (26)Vionita Vara Fitrianti (35)

Page 2: Kerajaan Majapahit

KERAJAAN MAJAPAHIT

Letak Kerajaan Majapahit

Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit

Bukti Sejarah Kerajaan Majapahit

Raja yang Memerintah Majapahit

Kondisi Politik, Sosial Ekonomi, Budaya

Masa Keruntuhan dan Penyebabnya

Page 3: Kerajaan Majapahit

Letak Kerajaan MajapahitSetelah kerajaan Singhasari jatuh, berdirilah kerajaan

Majapahit pada abad ke-14-15 M yang terletak di Trowulan, Majapahit, Jawa Timur. Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Nusantara. Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Page 4: Kerajaan Majapahit

Sumber Sejarah Kerajaan Majapahit

1. PrasastiKerajaan Majapahit sendiri memiliki beberapa prasasti, antara lain prasasti

Butok. Prasasti ini dikeluarkan oleh Raden Wijaya pada saat ia sukses naik tahta kerajaan. Prasasti ini berisi kisah yang menceritakan bagaimana perjuangan Raden Wijaya mendirikan kerajaan.

Prasasti lainnya yaitu Prasasti Kudadu (1294 M) berisi pengalaman Raden Wijaya sebelum menjadi Raja Majapahit yang telah ditolong oleh Rama Kudadu dari kejaran balatentara Yayakatwang setelah Raden Wijaya menjadi raja, penduduk desa Kudadu dan Kepala desanya (Rama) diberi hadiah tanah sima.

Prasasti Sukamerta (1296 M) dan Prasasti Balawi (1305 M) berisi Raden Wijaya yang telah memperisteri keempat putri Kertanegara, serta menyebutkan anaknya dari permaisuri bernama Sri Jayanegara yang dijadikan raja muda di Daha.

Prasasti Waringin Pitu (1447 M) yang mengungkapkan bentuk pemerintahan dan sistem birokrasi Kerajaan Majapahit yang terdiri dari 14 kerajaan bawahan yang dipimpin oleh seseorang yang bergelar Bhre. Prasasti Canggu (1358 M) mengenai pengaturan tempat-tempat penyeberangan di Bengawan Solo.

Page 5: Kerajaan Majapahit

2. KidungKidung merupakan lagu atau syair yang dinyanyikan. Antara lain,

Kidung Harsawijaya dan Kidung Panji Wijayakrama nan menjadi sumber sejarah akan keberadaan Majapahit. Adapun kedua kidung ini menceritakan kisah Raden Wijaya dalam menghadapi musuh dari Kediri. Kidung-kidung ini juga memuat kisah mengenai sejarah awal perkembangan kerajaan Majapahit.

3. KitabAda beberapa kitab yang berisi sejarah mengenai kerajaan Majapahit.

Yang paling terkenal tentu saja kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Empu Prapanca pada tahun 1365 M. Sebuah kitab yang menceritakan mengenai perjalanan Hayam Wuruk menuju Jawa Timur. Sedangkan kitab Pararaton berisi kisah mengenai pemerintahan yang dijalankan oleh raja-raja, baik dari kerajaan Majapahit maupun kerajaan Singasari. Selain itu ada beberapa kitab lagi, yaitu Kitab Sutasoma karangan Mpu Tantular, Kitab Arjunawiwaha karangan Mpu Tantular, Kitab Kunjarakarna, Kitab Parhayajna.

Page 6: Kerajaan Majapahit

BUKTI SEJARAH KERAJAAN MAJAPAHIT

Candi Sawentar terletak di Desa Sawentar, Kecamatan Kanigoro, Blitar, Jawa Timur. Di dalam Kitab Negarakertagama, Candi Sawentar disebut juga Lwa Wentar. Bangunan candi ini dahulunya merupakan sebuah kompleks percandian, karena disekitarnya masih ditemukan sejumlah pondasi yang terbuat dari bata, dan candi ini diduga didirikan pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit. Candi Sawentar merupakan bangunan suci yang berlatar belakang agama Hindu.

Page 7: Kerajaan Majapahit

Candi Tegowangi merupakan candi yang terletak di Desa Tegowangi Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Menurut Kitab Pararaton, candi ini merupakan tempat Pendharmaan Bhre Matahun. Sedangkan dalam kitab Negarakertagama dijelaskan bahwa Bhre Matahun meninggal tahun 1388 M. Maka diperkirakan candi ini dibuat pada tahun 1400 M dimasa Majapahit karena pendharmaan seorang raja dilakukan 12 tahun setelah raja meninggal dengan upacara srada.

Page 8: Kerajaan Majapahit

Candi Surawana (Surowono) adalah candi Hindu yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, sekitar 25 km arah timur laut dari Kota Kediri. Candi yang nama sesungguhnya adalah Wishnubhawanapura ini diperkirakan dibangun pada abad 14 untuk memuliakan Bhre Wengker, seorang raja dari Kerajaan Wengker yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Dalam Negarakertagama diceritakan bahwa pada tahun 1361 Raja Hayam Wuruk dari Majapahit pernah berkunjung bahkan menginap di Candi Surawana. Candi Surawana saat ini keadaannya sudah tidak utuh, beberapa bagian telah direkonruksi.

Page 9: Kerajaan Majapahit

Candi Tikus adalah kolam pemandian ritual (petirtaan) yang berbentuk bangunan kolam bujur sangkar dengan arsitektur teras-teras persegi yang dimahkotai menara-menara yang ditata dalam susunan konsentris yang menjadi titik tertinggi bangunan ini. Pada sisi utara terdapat sebuah tangga menuju dasar bangunan kolam. Struktur utama yang menonjol dari dinding selatan diperkirakan mengambil bentuk gunung legendaris Mahameru. Konon dulunya kolam ini dipergunakan sebagai tempat pemandian putri raja-raja Majapahit. Nama Candi Tikus sendiri diambil lantaran dulunya lokasi ini menjadi sarang tikus yang sering menjadi gangguan hama bagi sawah milik penduduk.

Page 10: Kerajaan Majapahit

Kolam Segaran adalah bangunan monumental berupa kolam besar dari batu bata, berbentuk persegi panjang. Kedalaman Kolam Segaran sekitar 3 meter dengan tebal dinding 1,6 meter. Nama Segaran berasal dari bahasa Jawa 'segara' yang berarti 'laut', mungkin masyarakat setempat mengibaratkan kolam besar ini sebagai miniatur laut. Diduga fungsi kolam ini adalah sebagai reservoir air bagi pemukiman penduduk kerajaan Majapahit yang padat, atau sebagai tempat latihan renang bagi prajurit kerajaan. Dugaan lain adalah sebagai tempat hiburan menjamu tamu-tamu kerajaan, dimana mereka dijamu di tepi kolam dengan perlengkapan makan dari emas dan perak, lalu sesuai acara perjamuan peralatan nan mahal ini dilemparkan ke tengah-tengah kolam untuk menunjukkan betapa makmurnya kerajaan Majapahit.

Page 11: Kerajaan Majapahit

Candi Penataran atau Candi Panataran atau nama aslinya adalah Candi Palah adalah sebuah gugusan candi bersifat keagamaan Hindu Siwaitis yang terletak di Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kadiri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.

Page 12: Kerajaan Majapahit

1. Raja Pendiri (Raja Pertama)Kerajaan Majapahit didirikan oleh Raden Wijaya , seorang

keturunan Ken Arok yang merupakan raja di kerajaan singosari. Sebenarnya Raden Wijaya diberi tugas untuk melanjutkan kerajaan singosari yang hampir runtuh. Raden Wijaya membuka hutan dan desa itu dinamakan majapahit, yang diambil dari bua maja dan rasanya yang pahit. Pada saat pasukan mongol datang, Raden Wijaya bersekutu dengan pasukan mongol untuk melawan Jayakatwang. Setelah berhasil, Raden Wijaya berbalik menyerang pasukan mongol sehingga memaksa mereka untuk pulang. Setelah Raden Wijaya wafat digantikan oleh anaknya yaitu Jayanegara.

Raja yang Memerintah Majapahit

Page 13: Kerajaan Majapahit

2. Raja Terkenal dan Raja TerakhirPada masa kekuasaan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada

majapahit mengalami masa kejayaan. Wilayah kekuasaan majapahit sangat luas, seluruh kepulauan di Indonesia dibawah pkekuasaan Majapahit. Semua itu berkat kegigihan dan kerja keras Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada.

Keruntuhan Majapahit saat dibawah kekuasaan Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada dimulai sejak terjadinya perang saudara yang terjadi antara wirabhumi melawan wikramawardhana. Saat itu juga banyak kerajaan islam yang tumbuh dan berkembang pesat.

Page 14: Kerajaan Majapahit

Kondisi Politik, Sosial Ekonomi, Budaya

1. Kondisi Politik Kerajaan Majapahit mengembangkan sistem pemerintahan yang

teratur. Struktur di daerah pusat, raja memegang kekuasaan tertinggi dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh badan berikut ,yaitu Rakryan Mahamantri Katrini dan Dewan Pelaksana. Untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa, dibentuklah badan peradilan disebut dengan Saptopapati . Oleh Gajah Mada disusun pula kitab hukum yang disebut Kitab Kutaramanawa. Untuk mengatur kehidupan beragama dibentuk Dharmadyaksa. Dharmadyaksa dibagi menjadi 2 yaitu Dharmadyaksa ring Kasaiwan(hindu) dan Dharmadyaksa ring Kasogatan(budha). Berkat Hayam Wuruk dan Gajah Mada, kehidupan politik dan stabilitas nasional terjamin , majapahit juga melakukan hubungan dengan kerajaan lain dan hubungan dengan negara lain yang mengenal motto Mitreka Satata(negara sahabat).

Page 15: Kerajaan Majapahit

2. Kondisi Sosial EkonomiDi bawah kekuasaan Raja Hayam Wuruk keamanan dan

kemakmuran rakyat diutamakan. Untuk itu dibangun jalan-jalan dan jembatan-jembatan, dengan itu lalu lintas menjadi lancar yang mendukung kegiatan keamanan dan kegiatan perekonomian terutama perdagangan. Adanya pelabuhan-pelabuhan mendorong munculnya kelompok bangsawan kaya yangmenguasai pemasaran bahan-bahan dagangan pokok dari dan ke daerah-daerah Indonesia Timur dan Malaka. Kegiatan pertanian juga dikembangkan dengan cara sawah dan ladang dikerjakan secukupnya dan bergiliran maksudnya agar tanah tetap subur serta tanggul-tanggul diperbaiki untuk mencegah banjir.

Page 16: Kerajaan Majapahit

3. Kondisi BudayaPada masa pemerintahan Hayam Wuruk, bidang sastra

mengalami kemajuan. Karya sastra yang paling terkenal adalah Kitab Negarakertagama oleh Empu Prapanca. Kitab lain adalah Sutasoma oleh Empu Tantular yang sekarang menjadi semboyan Indonesia , Kitab Arjunawiwaha oleh Empu Tantular. Bidang seni bangunan juga berkembang dengan banyaknya bangunan candi yang telah dibuat contohnya Candi Penataran, Candi Sawentar, Candi Tigawangi, Candi Surawana, dan Candi Tikus.

Page 17: Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit Runtuh pada tahun 1500 Masehi. Faktor-faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada pembentukan pimpinan baru (tidak ada kaderisasi).2. Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi memegang segala

jabatan yang penting. Ia tidak memberi kesempatan generasi penerus untuk tampil, sehingga setelah meninggalnya Gajah Mada tidak ada penggantinya yang cakap dan berpengalaman.

3. Perang saudara melemahkan kekuatan. Perang Paregreg menimbulkan malapetaka bagi rakyat dan kaum bangsawan, sehingga melemahkan kekuatan dan tidak ada persatuan. Daerah-daerah melepaskan diri, karena pemerintaahan pusat Kerajaan Majapahit Iemah dan kacau, para adipati di Jawa dan kerajaan-kerajaan di luar Jawa melepaskan diri

Page 18: Kerajaan Majapahit

4. Kelemahan pemerintahan pusat akibat perang saudara mengakibatkan kemunduran ekonomi Majapahit. Perdagangan di Kepulauan Nusantara diambil alih oleh pedagang-pedangan Melayu dan Islam.

5. Masuk dan tersiarnya agama Islam. Adipati dan daerah pesisir pantai daerah pedalaman yang beragama Islam merasa tidak terikat oleh kekuasaari Kerajaan Majapahit, sehingga mereka tidak taat dan setia kepada penguasa yang beragama Hindu.

Page 19: Kerajaan Majapahit

Terima KasihTerima KasihTerima Kasih

SELESAI