Upload
aulia-nofrianti
View
962
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
1
HAND OUT
PENGANTAR GEOGRAFI REGIONAL
Oleh
Drs. Asep Mulyadi, M.Pd.
JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2007
2
PENDAHULUAN
Pengertian tentang bumi sudah dimiliki manusia sejak manusia ada di bumi. Karena
sejak lahir manusia membutuhkan berbagai unsur yang ada di bumi, seperti udara yang
bersih, makanan, pakaian, pemukiman dan kebutuhan lainnya. Adanya tuntutan untuk
memenuhi berbagai kebutuhan hidup yang tidak mereka peroleh dari tempat tinggalnya,
adanya hasrat ingin tahu tentang benda dan gejala yang ada di permukaan bumi, Telah
mendorong mereka untuk mengadakan perjalanan ke daerah lain di luar tempat
tinggalnya. Dalam perjalanan itu, mereka menemukan perbedaan kondisi alam,
tumbuhan, hewan, masyarakat dengan budayanya, perbedaan fisik manusia seperti warna
kulit, raut wajah, tinggi badan, warna rambut, mata dan sebagainya. Semua itu
mendorong mereka mempelajari lebih jauh, clan menulisnya dalam bentuk yang
sederhana. Adanya niat untuk mempermudah perjalanan berikutnya, maka dibuat(ah
gambar perjalanan dengan dilengkapi tempat-tempat yang mereka kunjungi selama dalam
perjalanan. Perjalanan dan pembuatan gambar perjalanan itulah yang mendasari
timbulnya ilmu geografi clan pembuatan peta.
Makin lama perjalanan mereka makin jauh dan tujuannya pun lebih beragam, di
antaranya untuk menyebar luaskan agama, perda-gangan clan mencari daerah jajahan.
Pengalaman clan pengetahuan tentang bumi pun lebih banyak dan mendalam. Manusia
dapat membandingkan persamaan clan perbedaan kondisi fisik dengan segala
kehidupannya yang ada dipermukaan bumi. Ada alam yang dapat mem-berikan
kemudahan-kemudahan bagi kehidupan manusia, clan ada pula yang memberikan
hambatan-hambatan. Hambatan ini merupakan tantangan untuk mempelajari permukaan
bumi lebih jauh lagi. Dengan pengetahuan itulah ia dapat menyesuaikan diri dengan alam
sekitarnya. Bila perlu ia melakukan perubahan agar menjadi tempat yang lebih sesuai
dengan tututan hidupnya.
Pengetahuan tentang permukaan bumi tersebut kemudian disusun secara sistematis.
Dalam mengkaji permukaan bumi pun memeper-gunakan cara-cara ilmiah dan dapat
dibuktikan secara empiris. Sejak itulah lahir ilmu geografi.
3
Handout Pertemuan 2 dan 3 :
SEJARAH PERKEMBANGAN GEOGRAFI REGIONAL
1. Munculnya Geografi Regional
Dualisme paradigma geografi masih tetap berlangsung. Fisis determinis, posibelis
dan probabilis dalam geografi masih berlaku. Karena memang dominasi alam atau
manusiakah di suatu tempat , sangat relatif. Pada tempat tertentu alam masih
mendominasi kehidupan manusia, dan di tempat lain manusia sudah mampu
memodifikasi alam melalui teknologinya. Pada batas-batas tertentu pula, dimana ada
gejala alam yang belum dapat dikuasai oleh teknologi manusia. Sehingga dominasi
keduanya jadi sangat relatif tergantung pada ruang dan waktu.
Dualisme lain yang muncul dalam geografi adalah masalah metode yang
diterapkan dalam geografi fisikal dan manusia. Ada para ahli yang masih membuat batas
yang jelas antara ruang lingkup geografi fisikal dan manusia. Mereka beranggapan bahwa
metode induktif untuk memperoleh kesimpulan umum dalam geografi fisikal tidak cocok
diterapkan dalam geografi manusia. Generalisasi dalam kelompok manusia dibatasi oleh
ruang dan waktu serta bersifat sangat dinamis. Probabilitas atau kebolehjadian adalah
suatu kemungkinan besar dalam menelaah manusia daripada suatu kepastian. Dalam
geografi fisikal, unsur kepastian mungkin dapat berlaku dalam setiap fenomena. Karena
sifatnya yang relatif tepat bila dibandingkan dengan manusia.
Para ahli geografi mutahir , banyak yang berpendapat bahwa problem solving
yaitu orientasi utama pada pemecahan masalah merupakan cara yang terbaik, di mana
didalamnya tidak lagi memilahkan antara aspek fisikal dengan manusia.
Bernard Varenius (1622-1650) yang bukunya berjudul Geographia Generalis
dipublikasikan di Amsterdam pada tahun 1650 merupakan ahli pertama yang
mengusulkan perbedaan mendasar dari sifat geografi manusia dan geografi fisikal.
Geographia Generalis terdiri dari 3 bagian :
1. bagian yang absolut atau terrestial, yang menggambarkan bentuk dan luas dari bumi,
geografi fisik dan benua, lautan dan atmosfer;
2. bagian yang relatif atau kosmik yang menyelusuri tentang hubungan antara bumi
dengan benda langit, terutama matahari yang berpengaruh kepada iklim dunia;
4
3. bagian komparatif yang membahas tentang lokasi dari tempat-tempat yang berbeda
dalam hubungannya satu sama lain dari prinsip-prinsip navigasi.
Varenius mengemukakan tenang geografi spesial, yaitu yang mendeskripsikan
tempat-tempat tertentu yang didasarkan atas :
1. kondisi celestial yaitu iklim dan zone iklim;
2. kondisi terestial dengan deskripsi tentang relief, vegetasi dan fauna;
3. kondisi manusai termasuk perdagangannya, pemukiman dan bentuk pemerintahan
dari setiap negara.
Ada 2 kontribusi utama dari Varenius berkenaan dengan perkembangan geografi,
salah satunya adalah membagi geografi atas geografi generalis dan geografi spesialis,
atau geografi sistematis dan geografi regional. Geografia Generalis membahas bumi
sebagai unit-unit fisikal yang ditelusuri melalui dalil-dalil ilmu alamiah. Geografi
spesialis terutama mendeskripsikan negara-negara dam region-region dunia yang sulit
ditentukan menurut dalil atau teori alam. Preston James (1972) menunjukkan bahwa
bagian dari general (sistematik) dan spesial (region) dari Varenius saling melengkapi satu
sama lain, dan Varenius melihat bahwa geografi spesialis dan general merupakan saling
tergantung satu sama lain. Sejak saat itulah istilah geografi regional banyak dipergunakan
oleh para ahli dalam mendeskripsikan keadaan alam dan kehidupan manusia di suatu
tempat.
2. Faham Geografi Regional di Perancis
Paul Vidal de La Blache (1848-1919) dianggap sebagai peletak geografi modern
Perancis. Ia melihat kelemahan faham fisis determinis lingkungan karena adanya faktor
yang dominan yaitu lingkungan alam terhadap faktor manusia.
Ia berpendapat kurang cocoknya menangani hubungan ini melalui jalur sistematik
untuk mendapatkan dalil tentang hubungan timbal balik antara manusia dengan alam.
Menurut Vidal de la Blache, tidaklah masuk akal menarik garis pemisah antara
gejala alam dan gejala budaya, keduanya harus dianggap satu unit yang tidak dipisahkan.
Di suatu wilayah pemukiman, alam berubah dengan jelas karena keberadaan manusia dan
perubahan makin besar jika budaya material masyarakatnya tinggi.
5
Kehidupan binatang dan tumbuhan liar berubah di segala penjuru dunia. Misalnya
di Perancis binatang dan tumbuhan liar yang ada sekarang jauh berbeda dari beberapa
abad yang lalu, sebagai akibat semakin berkembangnya aktivitas manusia.
Semakin tidak mungkin mempelajari landscape alami terpisah dari landscape
budaya. Setiap masyarakat akan menyesuaikan dirinya dengan kondisi lingkungan
dengan caranya sendiri. Berbekal pengalaman dan kemampuan belajar, manusia
senantiasa menyesuaikan diri dengan alam. Modifikasi alam merupakan cerminan
perkembangan manusia selama berabad-abad. Setiap masyarakat sekecil apapun
anggotanya memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dan tidak bisa ditemukan di
tempat lain, bahkan di tempat-tempat yang kondisi alamnya sama seringkali adaptasi
mereka berbeda. Sehingga hubungan itu begitu erat sehingga sulit dipisahkan pengaruh
alam terhadap manusia, dan pengaruh manusia terhadap alam. Keduanya saling melebur
(bercampur).
Dalam wilayah yang terjadi jalinan erat antara manusia dan alamnya yang
berlangsung selama berabad-abad membentuk sebuah region. Studi region demikian
merupakan tugas geografi, karenanya Vidal menyarankan bahwa geografi regional
merupakan inti dari bidang studi geografi.
Di atas telah dijelaskan bahwa Vidal de la Blache adalah pendiri geografi
regional, ia pula memberikan petunjuk tentang metode yang dipergunakan dalam studi
regional. Walaupun petunjuk dan saran ini banyak yang diabaikan oleh ahli geografi
Inggris. Di Jerman dan Perancis sampai sekarang, geografi regional dianggap sebagai inti
geografi, kontribusi geografi terhadap pengembangan wilayah sangat besar.
3. Faham Geografi Regional di Jerman
Dalam aliran Jerman sudah lama ada kebiasaan untuk mengklasifikasikan dan
mensistematisasikan metode dan pendekatan geografi. Seperti yang dilakukan oleh
Fochler-Haube dalam bukunya Geographie (1959) meninjau kembali beberapa
pendekatan geografi regional.
Land dan landscaft dalam Bahasa Jerman diterjemahkan menjadi region, tetapi
land adalah unit yang pasti batas administrasinya. Seperti daerah atau negara yang
didefinisikan oleh batas-batas administrasi yang pasti dan jelas. Landerkunde adalah cara
6
untuk mendeskripsikan unit yang pasti itu, misalnya yang dibuat oleh Demangeon dalam
bukunya Picardie menjelaskan tentang monografi regional. Landscape dalam Bahasa
Inggris memiliki pengertian bentang alam.
Sebuah landscaft dapat berupa unit spesifik atau bentuk sebuah wilayah.
Landscaftkunde menelaah wilayah unik yang terbatas. Menurut Hamuberg,
landscaftkunde harus masuk kedalam cabang ilmu geografi sistematik (geografi yang
bersifat topikal seperti geografi penduduk, geografi tanah, geografi perkotaan, geografi
pedesaan, dan sebagainya), sedangkan landerkunde termasuk geografi regional.
Berdasarkan hal tersebut, Fochler-Hauke mengemukakan 5 pendekatan dari
landscaftkunde yaitu : landscape morphology, landscape ecology, landscape chronology,
regionalisme dan landscape classification (systematisation). Landscape morphology,
landscape ecology dan landscape chronology memiliki 3 pendekatan yang berbeda dalam
studi region.
Menurut Fochler-Hauke, geografi regional Perancis sama dengan landscape
chronology yang menelaah perkembangan region dari masa ke masa, katagori yang yang
sama adalah tipe geografi regional yang berkembang pada masa antara 2 perang dunia
yang dikemukakan oleh Dirvent Whittlesay sebagai sequent accupance yaitu yang
menelaah tentang setiap budaya masyarakat dalam memanfaatkan region dengan caranya
sendiri. Pendapat ini berlandaskan pada kenyataan, adanya perubahan besar pada region-
region yang asalnya dihuni orang Indian, kemudian diambil alih orang Eropa yang
budayanya sudah tinggi. Di Benua Eropa sendiri terjadi perubahan besar dari lahan yang
dominasinya pertanian menjadi industri. Sequent accupance menekankan tahap-tahap
perkembangan dari pemanfaatan alam dalam suatu wilayah. Studi ini dilakukan berbeda
dengan Vidal de la Blache yang hanya mendiferensiasi wilayah secara lokal sebagai
akibat hubungan timbal balik antara manusia dan alamnya yang terus menerus dan tidak
berubah selama berabad-abad. Jadi sequent accupance memiliki arti betapa mudahnya
sifat-sifat regional berubah.
Konsep landscape ecology menggantikan pendekatan fungsional dari geografi
regional. Pendekatan fungsional timbul untuk mempelajari hubungan timbal balik antara
daerah pusat (center place) dengan hinterlandnya. Tema ini berkembang menjadi region
fungsional atau region pusat (centred region). Landscape ecology juga menelaah tentang
7
hubungan timbal balik yang terjadi di dalam sebuah region, seperti transportasi misalnya.
Jadi pendekatan fungsional tidak membatasi telaahnya kepada centred region, walaupun
tetap merupakan tema yang penting dalam geografi pada masa sekarang. Landscape
ecology juga mempelajari hubungan timbal balik diantara faktor-faktor dalam ekosistem
apakah itu didominasi oleh manusia atau oleh alam.
Landscape morfology adalah bentuk geografi regional yang khusus berkembang
di Jerman di antara PD I dan PD II. Otto Schluter lah yang sangat berperan dalam
perkembangannya. Menurutnya, geografer harus menentukan bentuk dan gejala
keruangan yang disebabkan gejala yang tampak, dapat dilihat di permukaan bumi dan
menjadi sentral. Semua sifat manusia yang non material (keadaan sosial, ekonomi, rasial,
psikologi dan politik) dikecualikan dalam studinya. Sebaliknya, Jean Brunhes
mengatakan bahwa dalam analisis landscape terdapat sifat-sifat yang saling pengaruh
mempengaruhi antara gejala-gejala yang dapat dilihat dengan yang tak dapat dilihat (non
material) itu. Landscape yang tampak itu dapat hasil dari kekuatanalam ataupun
manifestasi dari karya manusia.
4. Faham Geografi Regional di Inggris
Di Inggris studi regional memiliki 3 konotasi :
1. Studi regional yang mendeskripsikan segmen-segmen dari permukaan bumi, jadi
sama dengan landerkunde;
2. Ada studi regional yang berusaha membagi muka bumi menjadi bagian-bagian,
bagian yang mempunyai sifat seragam (homogenous) ataupun yang mempunyai
kaitan fungsional. Proses perwilayahan ini disebut regionalisasi;
3. Studi regional yang dapat diartikan sebagai spesialisasi regional yaitu jika seorang
geograf selama hidupnya hanya meneliti aspek-aspek yang berbeda saja dari beberapa
bagian bumi.
Studi regional di Inggris banyak dipengaruhi oleh Vidal de la Blache.
5. Kedudukan Geografi Regional Masa Kini
Geografi sering disebut sebagai “parent of all sciences” karena termasuk ilmu
yang paling tua, termasuk di dalamnya adalah geografi regional sebagai integrasi dari
ilmu geografi sistematis.
8
Seperti telah dibahas di bagian depan, bahwa ada beberapa ahli geografi yang
memilahkan geografi sistematis dengan geografi regional sebagai dua cabang ilmu
geografi. Sekarang geografi lebih banyak mempergunakan pendekatan terpadu yang
mengintegrasikan geografi fisikal, geografi manusia dan geografi teknik. Konsep
keruangan dari region merupakan dasar pemersatu cabang ilmu geografi, dan regional
merupakan integrasi dari cabang-cabang ilmu geografi di lapangan.
FAKTA TEORI LOGIC
Geografi regional Geografi sistematik - Geografi fisik - Geografi ekonomi - Geografi penduduk - Geografi politik - Geografi sosial - Geografi budaya
dan sebagainya
Memvisualkan data - Kartografi - Chart - Gambar - Bagan - Kalimat - Foto udara dan sebagainya
Gambar 4 : Bagan interaksi antara fakta, teori dan logic dalam geografi.
Morvell menjelaskan tentang perkembangan teori-teori, dan prinsip-prinsip dari
interaksi manusia dengan lingkungan, serta organisasi keruangan yang menimbulkan
pengelompokan besar dari proses alam dan proses manusia. Semua itu banyak dibahas
dalam geografi topikal atau sistematis. Contoh, seorang geograf politik (political
geography) akan mempelajari konsep-konsep dan prinsip politik-spatial yang terdapat di
seluruh dunia. Untuk dapat mengelompokannya dalam bentuk region-region, ia harus
mempelajari batas-batas geografis seperti kondisi alamnya, evolusi batas negara,
perkembangan budaya, dan kehidupan penduduknya. Berarti ia mempergunakan teori-
teori yang ada dalam geografi sistematis untuk mendapatkan data yang menyeluruh,
berarti ia sudah mempergunakan survei regional.
Terdapat pertalian yang erat antara geografi regional dan geografi sistematik, atau
dapat dikatakan bahwa geografi regional adalah integrasi dari teori-teori yang
dikembangkan dalam geografi sistematik. Untuk lebih jelasnya mengenai kaitan antara
geografi regional dengan geografi sistematik dalam suatu wilayah tertentu dapat dilihat
pada Gambar 5.
9
Model yang paling memadai dikembangkan oleh Nevin Fenneman (1919). Ia
melihat geografi regional sebagai tema pemersatu yang terletak di pusat dan
mengintegrasikan berbagai sub bidang studi geografi sistematik yang berada melingkari
geografi regional yang juga sub geografi sistematik ini bersentuhan dengan disiplin ilmu
lainnya, seperti geografi politik dengan ilmu politik, geografi ekonomi dengan ilmu
ekonomi, geografi penduduk dengan demografi dan sebagainya
10
Handout Pertemuan 4 dan 5:
REGIONAL DAN REGIONALISASI
1. Pengertian Regional dan Geografi Regional
Dinamika adalah sifat dari kehidupan, temasuk ilmu pengetahuan. Perkembangan
materi, ruang lingkup, metode dan analisis merupakan bagian dari perkembangan
pemikiran manusia untuk mencari suatu kebenaran secara ilmiah. Geografi sebagai bidang
ilmu yang berkaitan, dengan kehidupan manusia dan dalam analisisnya menyentuh
berbagai bidang ilmu lainnya, maka dalam menganalisis fakta secara total memerlukan
integritas semua cabang ilmu geografi. Dalam hal ini Geografi regional menduduki
peranan yang sangat strategis. Karena memang gejala dan fenomena yang ada di
permukaan bumi pada dasarnya selalu saling terkait dan dalam pemecahannya
memerlukan integritas berbagai bidang ilmu. Pemahaman akan keterkaitan gejala-
gejala di permukaan bumi di suatu wilayah tertentu merupakan inti dari geografi.
Dalam mengapresiasikan tempat, beberapa pendekatan dapat dipergunakan tetapi
semuanya harus bersifat korologis, karena itu adalah ciri khas dari disiplin ilmu
geografi. Geografi regional sangatlah memadai untuk hal tersebut. Geografi regional
mengapresiasikan gejala secara total, dimana gejala itu memberikan ciri yang khas baik
yang menyangkut kualitas maupun kuantitasnya sendiri
Region merupakan konsep dasar yang penting dalam geografi, beberapa akhli
geografi mendefinisikan regian sebagai berikut :
- James and Wittlesey : a Region is an area of any size, homogenous in term of
spesific criteria and distinguishes form bordering area by a particular kind of
association of areally related feature and therefore pocessing some kind of
internal cohessive
- Hartshorne : a Region is an area of specific location which is in some way
distinctive form other areas and which extends as far as that distinction extends
- Hagget : a Region is any tract on the earths surface with characteristic, either
natural or man made that make it different form areas that sorround it.
11
- Bintarto : sebagian permukaan bumi yang dapat dibedakan dalam hal-hal tertentu
dari wilayah sekitarnya.
Dari keempat definisi itu tampak bahwa suatu wilayah disebut region jika memiliki
karakteristik tersendiri yang dapat dibedakan dari wilayah disekelilingnya. Wilayah itu
mempunyai kohesif atau keterkaitan secara internal dalam unsur-unsur tertentu yang
tidak dimiliki oleh wilayah luarnya (ekternal). Hanya Hagget yang memberikan arah
tentang unsur yang menjadi karakter atau ciri region itu yaitu dapat berupa unsur fisik
atau pun yang dibuat oleh manusia.
Menurut Johnston, geografi regional pada dasarnya adalah studi tentang wilayah
di permukaan bumi dengan mempergunakan analisis perbedaan wilayah (areal
differentiation) dan persamaan wilayah (areal likenesses). Paterson menjelaskan bahwa
tujuan dari studi ini adalah mengkaji situasi-situasi yang spesifik dari lokasi suatu
tempat. Pendekatan keruangan merupakan ciri utama dalam geografi regional. Pengertian
ruang dalam geografi mengandung pengertian integrasi dari atmosfer, lithosfer,
hidrosfer dan biosfer yang hidup didalamnya termasuk manusia. Manusia sebagai
perpaduan antara ratio atau akal dan budaya yang melahirkan teknologi serta keimanan,
menghasilkan pola-pola ter-sendiri dalarri memanfaatkan alam lingkungan sekitarnya.
Sehingga melahirkan satu keunikan wilayah ( areal uniquenss) yang dapat dibedakan
dari wilayah lainnya.
Geografi regional mengkaji kondisi-kondisi faktual yang menekankan pada tempat-
tempat tertentu secara terintegrasi. Akibat dari kondisi fisikal dan manusia yang saling
berintegrasi tersebut menghasilkan cara hidup yang khas yang oleh Vidal disebut
dengan pays.
Selanjutnya Gergory dan Gualke menjelaskan bahwa geografi regional
merupakan disiplin ilmu yang korelatif atau terintegrasi ( correlative disicline) secara
fungsional tempat-tempat di permukaan bumi. Schaefer's mengatakan bahwa geografi
regional merupakan ilmu keruangan secara formal, sebagai satu rangkaian perubahan
pandangan geografi dari nomotetik (memperhatikan hal-hal yang bersifat umum dan
universal) ke idiografik (memperhatikan hal-hal yang khusus dan unik). Dari
pandangan idiografik inilah melahirkan ilmu wilayah.
12
2. Jenis Region
Telah dijelaskan di atas, bahwa region adalah suatu wilayah yang mempenyai kesamaan.
Kesamaan ini dapat dilihat dari unsur fisikal, unsur manusia maupun gambungan
antara keduanya.
Wittlesay mengemukakan unit-unit region dapat dibentuk oleh:
l. Nampakan iklim saja, tanah saja, sehingga menunjukkan areal saja.
2. Multiple feature region : region yang menunjukkan kenampakkan majemuk,
seperti gabungan antara jenis tanah dengan tumbuhan, tumbuhan denegan
budaya bercocok tanam.
3. Region total atau compage : terdiri dari banyak unsur, atau gabungan antara
unsure fisik dan manusianya, seperti propinsi, negara, atau kawasan tertentu.
Bintarto mengemukakan bahwa region dapat dilihat dari :
1. a. keseragaman atau kesamaan, dalam kriteria tertentu disebut region
uniform;
b. wilayah dalam banyak hal diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang
saling berhubungan dengan garis melingkar disebut nodal region
2. a. generic region, klasifikasi wilayah yang terutama menekankan pada jenisnya,
fungsinya diabaikan;
b. specific region, klasifikasi wilayah berdasarkan kekhusussannya merupakan
daerah tunggal mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus.
3. Wilayah yang dalam klasifikasinya menggunakan metode statististik deskripstif.
Stephen L.J Smith menjelaskan bahwa region ada beberapa jenis yaitu :
1. Region a priori yaitu region yang dibuat tidak berdasarkan regionalisasi secara
metodologis, jadi unsur kesamaannya dibentuk oleh pandangan yang bersifat individul
atau kepentingan tertentu seperti unsur politik, kebiasaan setempat atau keuntungan-
keuntungan lainnya secara sepihak.
2. Region formal atau regional homogeniouns : region yang dibentuk karena adanya
kesamaan kenampakan secara internal;
3. Regional fungsional : region yang dibetuk oleh tinggi atau rendahnya derajat
interaksi antar tempat di permukaan bumi.
13
Jika melihat berbagai klasifikasi di atas, terlihat bahwa region formal dan region
fungsional merupakan regionalisasi yang sangat penting dan umum dipergunakan.
Walaupun demikian terdapat tipe region lain yang tidak termasuk keduanya yaitu
tipe region yang dikembangkan di Amerika Serikat yaitu Vernacular region atau lebih
populer lagi Perceived region yaitu regionalisasi berdasarkan persepsi individual seperti
South, West, Midwest dan Sunbelt. Regionalisasi ini tidak mempergunakan kriteria
yang jelas atau tidak mempergunakan kriteria yang umum, hanya persepsi seseorang
atau sekelompok orang saja. Karena arah barat, timur, selatan atau tengah sangat
relatif tergantung pada posisi orang yang melihatnya.Untuk lebih jelasnya,
regionalisasi berdasarkan persepsi ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini
a. Region uniform atau formal
Sekurang-kurangnya ada 2 tipe berbeda dari region yang digunakan akhli-akhli
geografi dalam mengklasifikasikan permukaan bumi pertama disebut region uniform
formal atau region statis.
Region uniform yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan
kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan
lahan lain. Region demikian bisa ditandai dengan bentuk-bentuk kenampakan lahan
14
dengan pola umum dari aktivitas pertanian, industri, permukiman, perkebunan, atau
bentuk lahan lain yang relatif tetap. Seperti Basin sungai yang dibatasi oleh daerah
alirannya.
Di kota besar daerah CBD (Central Bussness District), zone permukiman, zone
pinggiran kota juga merupakan region formal .
Makin banyak kita menggunakan kriteria untuk menandai region-region makin sulit
bagi kita untuk mencapai kepuasan dalam mendefinisikan batas region itu (misalnya
dalam mengklasifikasikan iklim bukan hanya curah hujan dan suhu, tapi juga
kelembaban, angin dan sebagainya) karena kota akan menghadapi masalah pelik dalam
mengkombinasikan data itu. Karena itu pilihlah unsur-unsur tertentu sesuai dengan
tujuan pembutan region, tapi pengkriteriaannya tentap dilakukan secara ilmiah.
Pada awal abad ke 20 beberapa akhli geografi sangat berminat terhadap gagasan
region alami yang membedakannya dari unit-unit politik dan benua-benua yang
merupakan dasar dari pengorganisasi informasi. Pada tahun 1905, A. J. Herbertson
menekankan bahwa region alami harus memiliki gambaran kesatuan tertentu, seperti
misalnya landform, iklim dan vegetasi. Langkah pertarna dari Herbertson adalah
membedakan 6 tipe utama lingkungarHisikal yang didasarkan atas 4 subtipe yang
didasarkan atas relief utama dan hujan musiman, Region alami karenanya dibatasi
sebagai wilayah dari setiap tipe lingkungan alam yang menyebar di daerah dataran
rendah ekuatorial, gurun tropik, dataran rendah sedang sejuk, dan sebagainya. Tipe
mediterania merupakan tipe lingkungan alam yang terdapat bukan hanya disekitar L.
Tengah tetapi juga daerah California yang ada di lintang sedang yang summernya
kering, juga di Chili, Afrika Selatan dan Australia. Jadi wilayah ini terletak terpisah,
tetapi memiliki ciri alam yang sama.
Region alami atau modifikasi region alami dari Herbertson banyak dipergunakan
selama beberapa puluh tahun. region-region bukan hanya digunakan untuk
mengorganisasikan infomasi tentang lingkungan alam saja, tetap juga tentang
penduduk dan aktivitas ekonomi. Tidak heran kalau region yang didefinisikan dalan
hal fisikal seringkali mencocokan berbagai variasi aktivitas sosial dan ekonomi.
Usaha untuk membagi wilayah yang luas kedalam region-region yang serba guna
(multi purpose), cocok untuk menggambarkan fenomena fisikal dan budaya secara
15
luas telah dilakukan oleh penulis-penulis buku geografi region.Walaupun demikian
umumnya region serba guna ini didefinisikan hanya untuk beberapa karakteristik
yang istimewa saja seperti aktivitas ekonomi yang dominan seperti Corn belt, Wheat
belt, Cotton belt di USA.
b. Region Nodal,
Tipe kedua dari region adalah region nodal atau region dinamis. Region ini
ditandai oleh gerak dari dan ke pusat. Pusat ini disebut sebagai Node. Sejauhmanakah
node dapat menarik daerah sekitarnya sehingga tercipta interaksi maksimal, sejauh
itulah batas region nodal.
Contoh yang sederhana terdapat pada masyarakat pra industri, di pusat
perkampungan penduduk dapat memenuhi kebutuhannya secara mandiri. Lahan
pedesaan dapat menyediakan berbagai kebutuhan penduduknya seperti makanan,
bahan bakar dan pakaian sederhana. Perkampungan merupakan pusat syaraf tempat
dibuatnya berbagai keputusan yang menyangkut kehidupan warga kampung,
perkampungan juga merupakan pusat pergerakan manusia dan binatang bergerak dari
lahan pertanian pada pagi hari dan sore hari.
Pada masyarakat yang lebih maju, jumlah penduduk lebih banyak dan
menyebar. Lokasi pasar, sekolah pusat kesehatan umumnya terpusat dalam satu
tempat. Tempat pusat kegiatan ini menjadi region _nodalnya. Para petani menjual
hasil panennya di pasar, anak-anak sekolah, ibu-ibu berbelanja ke daerah pusat
datang dan pergi setiap hari.
Region nodal dalam skala besar adalah ibu kota dan kota-kota besar. Pelabuhan,
CBD (Central Bussness District) dan zone yang menjadi pusat suatu riskulasi
merupakan nodenya suatu region. Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur
regional nodal yaitu :
1. Adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia,
2. Adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir;
3. Adanya wilayah yang makin meluas;
4. Adanya jaring jaring rute tempat tukar menukar berlangsung.
16
Region nodal itu dinamis karena didefinisikan sebagai gerakan bukan objek
yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi. Di wilayah ini
terdapat aktivitas yang diorganisir dan umumnya bersifat lebih dinamias seperti pada
gerakan orang, barang atau pesan. karena itu dalam regional nodal meliputi wilayah di
sekitar titik pusat. Region formal tidak perlu memiliki core (inti), walaupun dalam
beberapa hal memiliki heartland area (jantung wilayah) yaitu daerah yang
kenampakan dari suatu kriteria tertentu sangat jelas kenampakannya
Pada Gambar 7 A, tampak yang menjadi inti dalam regional uniform adalah daerah
yang hampir seluruhnya (lebih dari 75 %) dipergunakan untuk pertanian padi,
sedangkan wilayah sekitar inti (periphery) adalah daerah yang didominasi oleh
tanaman padi yaitu sekitar 50 % sampai 75 % saja. Daerah yang diluar region
tanaman padinya kurang dari 25 %, berarti tidak termasuk kedalam region yang
mempunyai kesamaan dalam hal membudidayakan tanaman padi. Gambar 7 B tampak
gambar region nodal yang diidentifikasi oleh gerakan penduduk desa ke dan dari kota
untuk berbelanja.
Seorang ahli geografi Jerman yaitu Von Thunen hidup pada tahun 1783-1850
membuat model The Isolated State yaitu sejenis laboratorium regional yang
menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi lokasi lahan pertanian
mengelilingi pusat kota tunggal. Dia membuat sejumlah persyaratan pertama ia
17
menentukan bahwa kesuburan tanah dan iklim harus sama dalam satu disuatu region,
kedua kondisi alam homogen dataran, tidak ada lembah sungai atau pegunungan yang
menyelingi permukaan bumi yang datar itu, ketiga hanya ada kota tunggal sebagai pusat
di wilayah tersebut dan kota pusat ini terisolasi oleh hutan, keempat Von Thunen
mengajukan gagasan bahwa petani-petani di Isolated state mengangkut sendiri hasil
pertaniannya ke pasar (tidak ada perusahaan angkutan) dan mereka menggunakan
kereta kuda langsung ke pusat kota. Dalam hal ini kenaikan biaya transpor proporsional
dengan jarak. Semakin jauh jarak semakin mahal.
Model Von Thunen menggabungkan 4 zone atau lingkaran dari lahan pertanian yang
mengelilingi pusat pasar. Zone pertama atau paling tengah adalah zone pertanian
intensif dan peternakan sapi perah, zone kedua merupakan wilayah hutan yang kayunya
dipergunakan untuk bahan bangunan dan kayu bakar, zone ketiga merupakan lahan.
pertanian ektensif, zone keempat atau paling luar adalah lahan peternakan ektensif dan
hasil-hasil ternak lainya. Bagian luar zone ini merupakan zone hutan lebat.
Model Von Thunen
Sumber : de Blij, Harm/Peter O. Muller. (198$). Geography Regions and
Concepts. New York : John Wiley & Sons
18
Keuntungan maksimal diperoleh oleh petani yang paling dekat dengan pasar,
sedangkan semakin jauh akan semakin sedikit, karena biaya transportasi menjadi
mahal.
GAMBAR 8: MODEL VAN THUNEN
Kota besar sebagai pusat Sungai yang dapat dilayari
Produksi padi•padian dan susu Tanaman padi•padian dengan pemberaen, serta ternak
Produksi kayu bakar dan Tanaman padi-padian dengan
kayu untuk keperluan lain pemberaan dua kali dan ternak
Tanaman padi•padian tanpa pemberaan Peternakan potong/daging
Gambar Lokasi produksi Unaman komersial menurut Von Thunen Regional nodal adalah sebuah sistem. Untuk lebih jelasnya region nodal sebagai sistem
dapat digambarlan sebagai berikut :
19
Pusat kegiatan berkembang karena adanya kebutuhan manusia, baik kebutuhan
biologis maupun kebutuhan sosial. Kebutuhan itu sangat beragam clan ticlak seluruhnya
dapat dipenuhi oleh produksi sendiri. Karena itu manusia membutuhkan manusia lain.
Contoh petani menghasilkan padi, tapi ia juga membutuhkan pakaian, barang bangunan
dan kebutuhan !ainnya. la perlu bekqrjasama atau_: saling tukar barang dengan orang lain
yang berbeda produksinya. Timbullah pertukaran atau proses jual beli pada
masyarakat modern. Tempat jual beli itu umumnya tempat-tempat yang dapat
dengan mudah dijangkau dari berbagai tempat. Dalam proses interaksi itu, ada
berbagai aturan, yang mana baik si penjual maupun si pembeli harus sepakat dan
mematuhinya, sehingga terjadi kepuasan berbagai pihak. Dengan demikian dalam nodal
region, tidak hanya terlibat sejumlah orang, tapi juga barang, jasa, transportasi dan
berbagai aturan sehingga membentuk satu sistem yang saling menunjang.
3. Regionalisasi
Pembuatan region adalah upaya mengklasifikasikan atau mengelompokkan unsur-
unsur yang sama. Karena lokasi-lokasi di muka bumi jumlahnya tak terbatas, maka kita
harus menyusunnya dan mengelompokan serangkaian lokasi yang mempunyai sifat-sifat
20
yang sama menurut kriteria tertentu. Sehingga informasi dapat diperoleh secara lebih efisien
dan ekonomis
Salah satu sifat umum yang penting di permukaan bumi adalah bahwa tempat-
tempat seringkali saling berdekatan satu sama lain. Tujuan pembentukan region adalah
membuat lebih sederhana dengan cara menyatukan tempat-tempat berdekatan menjadi satu
kelompok.
Perlu diingat bahwa setiap pengelompokan dapat disesuaikan dengan kebutuhan kita
sebagai pengguna, untuk kepentingan apa. Karena itu tidaklah mungkin kita mengatakan
pembagian region itu benar atau aa1ah, karena akan sangat tergantung pada tujuannya.
Regionalisasi dapat membantu kita :
1. memisahkan sesuatu yang berguna dari yang kurang berguna.
2. mengurutkan keanekaragaman permukaan bumi;
3. menyederhanakan informasi dari suatu gejala atau fenomena di permukaan yang
sangat beragam;
4. memantau perubahan-perubahan yang terjadi baik fenomena alam maupun manusia;
Regionalisasi selalu berdasarkan kriteria tertentu dan kepentingan tertentu.Contoh
pembagian region berdasarkan iltlim, permukaan bumi dibedakan atas beberapa unsur
cuaca seperti suhu, curah hujan, penguapan, kelembaban, dan angin. Regionalisasi
menurut iklim ini sangat berguna untuk mengetahui penyebaran hewan dan tumbuhan,
tetapi mungkin kurang begitu berguna dalam hal kepentingan komunikasi atau
transportasi.Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa region memiliki lokasi baik lokasi
absolut maupun relatif, region memiliki center place, memiliki areal, dan region juga
memiliki sistem spatial.
a. Pembuatan region uniform
Ada dua langkah untuk mengklasifikasikan tempat-tempat kedalam region
khususnya region uniform :
1. Mengklasifikasikan tempat-tempat berdasarkan tipe-tipe obyek atau peristiwa yang
dikehendaki oleh kita. Jika kita ingin membagi satu wilayah kedalam region-region
landform, kita harus mengklasifikasikan wilayah itu menjadi tipe permukaan lahan
seperti katagori dataran rendah (plains), perbukitan (hill), pegunungan (mountains). Ini
21
didefinisikan secara kuantitatif. Jika klasifikasi itu sudah ditentukan, setiap tempat
harus ditetapkan menjadi satu kelas landform.
2. Langkah kedua adalah mengelompokkan bersama tipe-tipe yang sama dari obyek-
obyek clan menarik garis batas yang memisahkan setiap zone. ada beberapa ketentuan
yang biasa digunakan dalam tahap ini yaitu :
a. Region-region itu sedapat mungkin harus homogen, yaitu harus ada tingkat
kesamaan masimum di antara tempat-tempat yang ada dalam setiap region ;
b. Bagian-bagian dari region itu harus melupakan satu kesinambungan (contigious),
jadi tidak ada bagian yang tidak termasuk ke dalam salah satu region
c. Semua tempat harus ditentukan menjadi beberapa region dan tidak ada satu
tempat yang diklasifikasikan kedalain lebih dari satu region, jadi tidak boleh
rangkap.
22
Jika suatu wilayah mempunyai kenampakan majemuk atau menjadi wilayah transisi
yang mempunyai ciri ganda antar dua region, maka di zone transisi ini menjadi tipe
region yang tersendiri pula "dan diberi batasan sebagai region yang terpisah
Membagi wilayah atas aspek-aspek yang berbeda sangat sulit, karena kriterianya
tidak terbatas, sehingga sulit untuk menentukan dasar dari suatu difinisi saja. Wilayah
mungkin berbeda secara internal baik secara fisik maupun aktivitas manusianya.
Wilayah pun dapat dilihat secara administratif dan komersial, dalam arti bagaimana
hubungan suatu tempat dengan tempat lain secara fungsional. Klasifikasi iklim
menurut Koppen adalah salah satu contoh regionalisasi fisik berdasarkan iklim,
khususnya berdasarkan curah hujan dan suhu saja. Model Van Thunen adalah
regionalisasi menurut aktivitas manusia. Sedangkan kota adalah regionalisasi menurut
pusat-pusat pelayanan atau region nodal. Region-region manufaktur, tumbuhan,
landform, permukiman, dan sebagainya, tergambarkan dalam satu lembar foto. karena
23
memang sebagian besar dari unsur-unsur itu tersusun secara bersamaan dalam satu
wilayah. Melalui interpretasi foto, maka kita dapat memilahkan kenampakan itu
secara terpisah-pisah, seperti penyebaran industri saja, permukiman saja, tata guna
lahan saja, ata landform saja, sehingga menghasilkan peta tematik. Pemilahan
tersebut pada dasarnya adalah regionalisasi, sehingga distribusi keruangan suatu
fenomena dapat tampak dengan jelas.
Agar pembagian regional dibuat secara ilmiah, penting sekali untuk memahami
sedapat mungkin faktor-faktor yang membuat region itu terpadu dan memiliki ciri
khas, faktor apa yang secara esential mempersatukan suatu region dan karakter khas apa
yang dimilikinya. Langkah utama adalah menentukan kriteria, kemudian
menentukan batas atau zone-zone tempat di mana sifat-sifat itu secara kuat ada.
Daerah yang memiliki karakter yang sanagat jelas atau kuat ini disebut heartland.
Kemudian sampai batas mana suatu karakter itu tidak dominan lagi. Buatkan batas
luarnya. Wilayah yang mempunyai karakter berbeda dengan region utama jadikan
region lain idengan karakter yang berbeda pula. Zone transisi mempunyai karakter
gabungan antara dua atau lebih sifat region sebelumnya. Penentuan batas region
transisi ini seringkali lebih sulit dibuat.
b . Pembuatan region nodal
Nodal region dicirikan oleh adanya gerakan yang mengarah ke titik pusat. Jadi
nodal region selalu bercirikan dengan adanya core area atau atau daerah inti sebagai
pusat. Hinterland sebuah kota dapat dicirikan dari adanya gerakan pekerja yang
bergerak menuju ke arah kota. atau mungkin zonanya lebih luas lagi, mencakup
pendesaan dari mana orang-orang bergerak untuk berbelanja atau berbisnis ke kota,
perluasan yang pasti dari teritori berbeda-beda sesuai dengan aktivitas. Region nodal
yang dilayani oleh toko bahan pangan di kota mungkin tidak sampai melampaui
batas kota tetapi perusahaan asuransi, rumah sakit, surat kabar pagi akan melayani
wilayah lebih luas lagi.
Kota adalah contoh yang baik berkenaan dengan penyebarluasan informasi, seperti
surat kabar dari kota akan beredar dan menyebar ke berbagai daerah, demikian pula
siaran radio, TV, dan sumber informasi lain. Spesialisasi layanan kota seperti rute bis,
24
sirkulasi barang, buku, pengawasan politik, pelayanan administrasi terpusat di perkotaan.
Dengan perkataan lain luas teritori dari pusat kota ke daerah pinggiran akan berbeda-
beda. Untuk beberapa alasan sangatlah esensial untuk memilih beberapa urtgkapan
dari ciri-ciri regional clan koherensi regional dari sejumlah distribusi perbedaan-perbedaan
areal. Ini penting agar kita memahaminya secara memadai untuk membedakan satu
wilayah dari wilayah lainnya clan untuk melihat dasar dari kerangka kerja
keruangan. Bagaimana manusia hidup dan bagaimana mereka berkreasi, semua itu
untuk menelaah fungsi regional.
Pelayanan sekolah, rumah sakit, atau pun pelayanan administrasi. Setiap unsur
tersebut mempunyai jarak yang berbeda. Mungkin gerakan para pekerja terjauh
batasnya adalah Kab. Bandung, pelayanan sekolah SMU sampai daerah Cianjur,
pelayanan Sekolah Perguruan Tinggi sampai P. Jawa, pelayanan rumah sakit dan
administrasi sampai wilayah Jawa Barat clan sebagainya. Sehingga batas region
antara para pekerja, surat kabar, pelayanan sekolah SD, SUP, SMU, Perguruan
Tinggi, rumah sakit, surat kabar berbeda satu sama lainnya.
: penyebaran pelayanan nunah sakit :
: penyebaran surat kabar
: penyebaran pekerja harian
25
Hinterland terjauh dari sebuah pusat metropolitan yang besar mungkin seluas dunia.
Jika perdagangan atau pelayanan sangat komplek. Seperti London, New York clan Tokyo
adalah kota-kota yang menjadi pusat pelayanan dunia untuk komoditi tertentu.
Seperti pada region uniform, kriteria yang kita pilih untuk menyatukan region nodal
akan berbeda-beda tergantung dari tujuan. Didalam menarik batas dua atau lebih region
harus ditentukan dulu kriterianya secara jelas. Overlaping dua wilayah mungkin akan
terjadi. Wilayah overlaping ini harus dijadikan satu region yang tersendiri pula.
Untuk lebih jelasnya lihat Gambar 14. Wilayah yang putih adalah daerah yang
dilayani oleh A, B atau C. Lebih dari 75 % penduduknya membelanjakan lebih 75 %
pendapatannya ke kota A, B, atau C. Region yang di beri titik-titik adalah daerah yang
dapat dilayani oleh dua tempat. Sekitar 50 % penduduknya membelanjakan 50 %
pendapatannya ke A dan B; atau ke A dan C, atau B clan C. Region yang terletak di
bagian tengah (diarsir) adalah daerah yang dapat dilayani oleh A, B clan C. Kurang dari
50 % penduduknya mempelanjakan kurang dari 50 % pendapatannya ke A atau B atau C.
Sebelumnya terjadinya revolusi industri, tukar menukar cenderung berlangsung
antara region-region yang sumber alamnya berbeda, seperti antara region perbukitan
yang menghasilkan bahan makanan dengan region pegunungan yang menghasilkan
bahan bakar atau logam.
26
Di Eropa kota-kota umumnya berkembang di kaki bukit. Di daerah perbatasan
menjadi tempat pertemuan antar penduduk kota. Dan sinilah semua barang
diperjualbelikan dan disebarkan lagi ke berbagai kota sesuai dengan kebutuhan. Batas
pelayanan suatu kota sangat relevan dengan batas alamnya yaitu perbukitan.
Kenampakan fisikal yang jelas seperti rangkaian pegunungan dapat jadi pemisah dari
nodal region seperti gerak perdagangan, surak kabar, ataupun gerakan manusia. Walaupun
sekarang ini tetap harus diperhitungkan keberadaan sarana transportasi dan
komunikasi. Karena keberadaan dan kelengkapan transportasi dapat mencerminkan
kemudahan-kemudahan dua tempat untuk saling berinteraksi, indikator adanya gerakan,
dan dapat memperluas batas region nodal. Batas suatu region nodal secara priodik dan
bertahap harus selalu ditinjau kembali, karena sifat dari kriteria region ini sangat dinamis
yaitu gerakan. Zone transisi antar dua region pun dengan sendirinya akan menjadi
semakin luas persamaannya, dan akhirnya terjadi penggabungan region yang tadinya
berbeda. Kecuali bila batas antar dua region adalah bentangan alam yang memang
relatif sulit untuk diatasi, seperti pegunungan yang tinggi, gurun yang luas, lautan
atau bentang alam lainnya yang jelas batasnya dan sulit untuk ditaklukan.
Dengan semakin berkembangnya transportasi dan komunikasi, sungai dapat saja
menjadi pemisah dalam beberapa hal, tetapi dapat pula tidak. Misalnya sungai itu dapat
dilayari maka sungai dapat menjadi penghubung dua wilayah yang berbeda, sehingga
akibat intensifnya hubungan melalui sungai tersebut, masyarakat yang ada di antara
sungai tersebut sulit dipisahkan. Sungai yang tidak dapat dilayari mungkin menjadi
pemisah dua region sehingga betul-betul dua region tersebut berbeda dan dapat
dipisahkan dengan jelas. Sungai sering dijadikan pemisah antara dua negara atau
kekuatan politik, walaupun seringkali kurang tepat.
Masalah serupa terjadi jika region-region cenderung bergabung satu sama lainnya
di daerah transisi walaupun dibatasi oleh batas alami. Sehingga garis akan tampak tidak
rational. Untuk beberapa tujuan terutama politik, kenampakan fisikal dapat menjadi
indikator dari perbedaan region. Untuk analisa regional yang bersifat nodal batas ini
seringkali diabaikan, terutama setelah adanya kemajuan teknologi transportasi yang
sangat pesat. Jadi dalam analisisnya nanti, bukan hanya menarik garis batas, kita akan
berkaitan dengan kerangka kerja fisikal, dengan karakteristik fungsi ekonomi politik dan
27
sosial dan juga loyalitas penduduknya. Kita berurusan dengan apa yang disebut dengan
Gesalt oleh akhli psikologi. Pola dari faktor-faktor yang cenderung berjalan sebagai unit
yang didalamnya terdapat berbagai unsur yang saling berkaitan satu sama lain membentuk
satu kesatuan yang kompek. Sehingga kita harus melihatnya dari konteks total. Kita
baru dapat memahami sebuah area secara keseluruhan kecuali jika menginterelasikan
aspek-aspek itu sebagai satu keseluruhan yang luas. Kesadaran akan karakteristik dari
pola wilayah, dalam pikiran penduduknya disebut regionalism atau dalam skala suatu
negara adalah nationalisme.
Bahasa sering digunakan untuk mengukur regionalism dan dasar untuk membatasi
region. Dari semua aspek budaya,bahasa mung-kin merupakan ciri identitas yang
penting dan jelas, dan seringkali terkait dengan aspek-aspek lainnya. Bahasa
merupakan ciri dari identitas regioal yang maknanya lebih bersifat emosinal dan
praktis. Walaupun bahasa bukanlah suatu sebab yang cukup kuat untuk regionalism dan
pembatasan region secara politik.
Kemajuan dan komunikasi dan meningkatnya interaksi dalam beberapa abad
terakhir, bahasa pun telah banyak mengalami perubahan. Perbedaan antar region
menjadi semakin samar.
Batas pelayanan barang-barang yang bersifat kebutuhan pokok (primer)
seperti beras, ikan, garam, bahan bakar dan sebagainya, akan lebih pendek jaraknya,
karena barang itu dibutuhkan oleh orang banyak sehingga daerah inti (core area) akan
lebih banyak. untuk memudahkan setiap orang untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tapi barang-barang primer yang harganya lebih mahal (mungkin kualitasnya lebih baik)
seperti TV, parabola, radio,motor, mobil dan sebagainya, mempunyai jarak yang
lebih jauh. Sehingga region nodalnya lebih Was. Contoh para Ibu bila membutuhkan
beras cukup ke pasar setempat saja .yang jaraknya dekat, tapi bila membutuhkan
radio, TV atau parabola harus membelinya di daerah pusat kota bahkan ke kota yang
lebih besar. Berarti region nadal untuk barang beras lebih kecil bila dibandingkan dengan
region nodal untuk barang elektronik. Dengan semakin lancarnya transportasi gerakan
orang dan barang semakin jauh, sehingga semakin memperluas region nodal (lihat
Gambar 15).
28
Dengan demikian region adalah alat penting untuk lebih memaharni dan menganalisis
interaksi keruangan, gerakan orang, barang clan ide serta perubahan yang terjadi sebagai
hasil interaksi manusia dengan alam, alam dengan alam , clan manusia dengan manusia .
Melalui region pula kita dapat melihat manusia, dilihat dari berbagai aspek. Konsep regional
memiliki pola keruangan tertentu yang memberikan deskripsi lengkap tentang penmukaan
bumi yang dilihatnya dari sudut persamaan clan perbedaan wilayah
4. Heararki regional
Seperti telah dikemukakan di bagian pertama, bahwa region pada dasamya
pengelompokan wilayah yang mempunyai karakter tertentu yang sama. Secara
fungsional, region itu ada yang berheararki atau bertingkat, dan ada pula yang tidak.
Artinya hanya menunjukkan wilayah-wilayah yang berbeda berdasarkan kenampakannya.
Pada region uniform, lebih banyak menunjukkan perbedaan kenampakan seperti
pegunungan, perbukitan dan dataran. Kita tidak dapat mengatakan bahwa pegunungan
lebih fungsional dari pada dataran, perindustrian lebih fungsional dari pertanian atau
sebaliknya. Region tersebut masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda dan sama
pentingnya bagi kehidupan manusia.
Region yang menunjukkan tingkat akan lebih banyak path jenis nodal, karena nodal
adalah pengelompokkan wilayah yang berda-"rkan fungsinya terhadap pelayanan atau
gerakan benda, barang, orang atau gagasan. Perbedaan ini dapat dilihat dari
skalanya. Mulai dari daerah yang mempunyai pusat pelayanan yang sangat
29
terbatas, kemudian sedang sampai jauh. Batasan jauh ini sangat relatif, ada yang
sejauh propinsi, negara, benua bahkan dunia, tergantung pada gerakan apa yang
dijadikan tolok ukumya. Perubahan mata uang dollar yang ada di Wall Street akan
mempengaruhi perubahan mata uang negara-negara di dunia. Berarti Wall Street ini
menjadi pusat nilai uang dunia. Perubahan politik yang terjadi di Jakarta akan
mempengaruhi keadaan politik seluruh wilayah Indonesia, berarti Jakarta merupakan
pusatnya politik Nasional ( Indonesia saja ).
Desa, Kelurahan, kota kecamatan, kota kabupaten, ibu kota propinsi, dan ibu kota
negara, tidak hanya menunjukkan adanya heararki dalam fungsi pelayanan, tapi juga
menunjukkan heararki dalam kenampakannya.
Dalam region yang bertingkat seringkali terdapat over-lapping. Contoh jika
seseorang melihat foto dunia dengan mempergunakan teleskop besar dan teleskop
kecil. Dengan teleskop besar kita dapat melihat permukaan bumi lebih rinci atau
lengkap bila dibandingkan dengan teleskop kecil. Tapi dengan kedua alat tersebut,
kenampakan-kenampakan umum dapat terlihat, seperti jalan, sungai, rumah
penduduk, clan bentangan lahan pertanian.
Tapi bentangan budaya yang laian seperti bahasa, tipe rumah, keterampilan
penduduk clan sistem soial politik negara-negara di dunia tidak dapat terlihat.
Kenampakan sosial budaya ini juga merupakan karakter yang dapat membentask:..-region
melalui pola keruangan.
Pola keruangan di kota ditata sedemikian rupa berdasarkan heararki untuk
memberikan kemudahan bagi penghuninya untuk memenuhi kerbagai kebutuhan.
Contoh pelayanan barang, dari warung - pasar lokal - pasar regional ( pasar induk).
Pelayanan kesehatan, mulai Puskesmas pembantu - Puskesmas - rumah sakit . Pelayanan
pendidikan, mulai dari SD - SUP - SMU - Perguruan Tinggi. Sekolah SD terdapat di
hampir setiap desa, SLTP dan SMU hanya ada di ibu kota kecamatan, sedangkan PT
di ibu kota propinsi. Ini berarti pelayanan PT lebih luas dari pada SD atau SMU.
Biasanya orang pergi ke tempat yang berbeda untuk membeli barang atau
mendapatkan pelayanan yang berbeda pula. Orang cenderung untuk mengadakan
perjalanan seminimum mungkin untuk keperluan barang sehari-hari (low order),
seperti bahan makanan, bahan bakar dan pelayanan bank atau pos. Orang pun
30
berusaha untuk mendapatkan pusat pelayanan sekolah, rumah sakit, apotek ke tempat yang
relatif dekat. Aktivitas itu disebut Low Sales Tresholds, yaitu sejumlah penjualan yang
memerlukan daya dukung atau ambang batas penduduk yang paling sedikit. Contoh
treshold atau ambang batas sebuah warung adalah 20.000 orang, super market ambang
batasnya mencapai 200.000 orang. Apotek, rumah sakit, sekotah dengan berbagai
jenjang mempunyai ambang batas yang berbeda. Setiap fasilitas memerlukan jumlah
penduduk minimal untuk mendukung kelangsungan suatu kegiatan. Karena itu semakin
sedikit daya dukung suatu fasilitas, semakin banyak jumlahnya. Sebaliknya semakin
besar daya dukung fasilitas, semakin sedikit jumlahnya. Seperti contoh di atas, warung
daya dukungnya sedikit, maka jumlahnya lebih banyak clan penyebarannya lebih luas.
Supermarket daya dukungnya lebih banyak, jumlahnya lebih sedikit yaitu hanya di
pusat-pusat kota saja. Dengan semakin banyaknya penduduk di suatu kota dan semakin
meningkatnya daya beli masyarakat, kebutuhan akan barang-barang berkualitas, nyaman clan
aman semakin diperlukan. Maka supermarket jumlahnya menjadi semakin banyak di
perkotaan.
Kebutuhan lain dari manusia adalah barang-barang yang diperlukan sehari-hari
tetapi jumlahnya sedikit, clan awet digunakan (high order), seperti alat rumah tangga,
mobil dan pelayanan medis spesiali& penduduk umumnya tidak keberatan untuk pergi
ke daerah yang relatif jauh. Penjualan barang semacam itu, membutuhkan jumlah
penduduk yang lebih besar untuk keberlangsungan perusahaannya. Bisnis semacam ini bisa
ditempatkan di lokasi yang agak jauh dari permukiman, tapi mudah dijangkau. Karena
pembeli hanya kadang-kadang saja memerlukan barang-barang dan pelayanannya.
Pengusaha-pengusaha barang high order semacam ini akan mendapatkan keuntungan jika
mengelompokkan berbagai usaha penjualan barang dan pelayanaan ini di satu lokasi yang
mudah dijangkau dari segala arah serta umumnya terdapat di pusat kota.
31
Gambar 19 : Nodal barang low order dan high order
Ada beberapa barang dan pelayanan yang tidak memerlukan kontak langsung antara
penjual dan pembeli. Komunikasi dilaksanakan nmelalui surat dan telpon. Barang dan
jasa ini misalnya dalam berupa pelayanan asuransi, perusahaan finansial atau perbankan.
Aktivitas ini umumnya berskala besar, daya layannya juga besar, dapat meliputi
beberapa kota. Apabila terjadi kebutuhan yanag semakin meningkat, perusahaan itu dapat
membuka cabang di beberapa kota kecil atau sampai pelosok desa (seperti Bank Rakyat
Indonesia misalnya) sehingga terjadi heararki region pelayanan . Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat Gambar 20 Teori Crisstaler tentang heararki pusat-pusat pelayanan.
Pengertian heararhis dari nodal-nodal region dan pusat-pusat pelayanan mendasari
bidang studi geografi yang dimaksudkan central place teori. Bidang ini mengembangkan
teori-teori tentang luas, jumlah penataan permukiman dan hinterland-hinterlandnya. Ini
muncul dari asumsi bahwa ia orang berusaha untuk mengadakan perjalanan untuk
membeli barang dan pelayanaan seminimum mungkin.
32
Gambar Tujuan Belanja untuk pakaian bagi kelompok penduduk Kanada yang
modem: (A) Dan kelompok Penduduk Mennonites
(B) (Fielding, 1974
33
Perbedaan regional sebagian besar disebabkan karena perbedaan lingkungan. Faktor-
faktor pembeda itu harus dianalisa dengan sekasama, suatu wilayah yang memiliki
iklim dan tanab yang seragam akan menimbulkan berbagai bentuk penggunaan lahan .
Bentuk penggunaan lahan tidak hanya ditentukan oleh faktor fisikal saja, tapi juga sosial
budaya penduduknya. Contoh kawasan tropis di Amerika lebih banyak yang
membudidayakan gandum dari pada padi, di Indonesia padi adalah makanan pokok yang
paling banyak dibudidayakan. Contoh lain S. Rhine selain menjadi batas alam antar
beberapa negara di Eropa, tapi juga merupakan jalur lalu lintas yang sangat ramai. Pada
muara S. Rhine terdapat sejumlah barang yang disimpan sebelum dikirim ke tempat
lain. Karena itu batas suatu region hendaknya ditentukan dengan jelas dan ketat,
sehingga tidak bingung dalam mengelompokan suatu wilayah.
Kasus lainnya adalah Cina, Cina sebagai satu region memiliki wilayah yang luas dan
di sana terdapat keanekaragaman bentuk fisik dan budaya. Hampir setengah dari
wilayahnya dihuni oleh sebagian besar bukan etnik Cina dengana bahasa dan budaya yang
berbeda dengan dengan penduduk Cina asli. Negara Cina ini lebih setengahnya beriklim
kering dan dingin, bergunung-gunung yang sangat kontras dengan bagian lainnya.,:.yang
berbentuk dataran: di pantai.--sebelah timur di mana sebagian besar penduduk Cina tinggal. Di
lain pihak aspek-aspek yang menonjol dari budaya Cina adalah sejumlah besar kebudayaan
Cina dikembangkan orang di daerah di Jepang, Indochina dan Korea. Di sana terdapat
permukiman Cina yang luas, juga di Thailand, Malaysia dan P. Jawa. Dengan demikian
timbul pertanyaan di manakah region Cina yang sebenarnya. Jawabannya lagi-lagi
tergantung kepada kriteria yang dipilih, untuk menentukan region atau kita pula dipilih
kriteria yang lebih berbobot.
Dapat diambil garis batas berdasarkan faktor tinggal asal yaitu sekitar wilayah di
mana mayoritas penduduk yang tinggal adalah orang-orang berbahasa Cina atau dimana
pertanian merupakan mata pencaharian utamanya dan atau di mana wilayah itu
mendapatlan curah hujan 50 cm pertahun. faktor-faktor di atas memadai untuk
menentukan faktor-faktor yang menjadi karakteristik negara Cina akan timbul pertanyaan
lain. Apa yang membuat Cina itu Cina dan dimana tempat yang menjadi batas ujung dari
region Cina.
34
5. Inti Region (Regional Core)
Inti region (region core) mempunyai karakteristik yang jelas, yaitu bagian yang
mempunyai karakteritik paling kuat dari unsur yang dijadikan kriteria region. Bagian ini
umumnya terletak di bagian tengah. Pada region nodal bagian pusat ini biasanya menjadi
kendali yang mengatur pola budaya atau administrasi wilayah sekitarnya. Umumnya
wilayah core ini adalah wilayah yang pertama kali berkembang dan menjadi pusat
pertumbuhan sejauh kondisi fisikal di sekitarnya memungkinkan. Semakin jauh dari titik
pusat pengaruh core ini makin melemah dan disanalah terletak zone transisi yang
mendapat pengaruh dari core lainnya.
Pola keruangan dari perkembangan aktivitas manusia cenderung memusat atau
berkelompok. Pemusatan ini biasanya terdapat pada keadaan lahan yang datar, daerah-
daerah yang subur, lembah-lembah sungai, daerah pantai dan daerah persimpangan jalan.
Daerah-daerah yang strategis itu akan mudah berkembang menjadi pemusatan penduduk
yang lebih besar seperti perkotaan. Perkotaan ini tidak hanya menjadi pemusatan
penduduk secara fisik saja tapi juga pusat aktivitas ekonomi, sosial, budaya dan politik.
Daerah pusat yang paling strategis menjadi pusat region (core), sedangkan peralihan
kondisi fisik dari lahan tersebut dapat menjadi batas region.
Basin Paris dan London merupakan ilustrasi yang baik dari gejala ini. Kedua kota
itu merupakan pusat pemerintahan dan pusat pasar, keduanya secara historis merupakan
pusat perkembangan dan penyebarluasan budaya regional, pusat jaring transportasi, pusat
sirkulasi bagi daerah sekitamya dan merupakan pusat interaksi bagi daerah sekitarnya.
London dan Paris merupakan core yang kuat bagi negara Perancis dan Inggris,
pengaruhnya itu bahkan meluas sampai ke luar negeri. Dari core inti inilah kemudian
berkembang core-core lain di sekitar core inti. Core-core baru ini adalah pusat-pusat
industri manufaktur penting di dunia. Core-core tambahan itu lokasinya terpisah dari core
inti ( Paris dan London) dan letaknya bertepatan dengan ditemukannya sumber-sumber
mineral yang tidak ditemukan di Paris dan London. Pusat-pusat kegiatan ini merupakan
cabang-cabang dari basin London dan Paris dan core-core ini tetap menunjukkan
kenampakan tunggal yang khas. Di negara lain masalah core yang berkembang di sekitar
inti banyak pula terjadi. Seperti di Indonesia Jakarta adalah core intinya, berkembang
core tambahan di sekitar Bogor, Tanggerang dan Bekasi, Bandung dengan Bandung
35
Rayanya, Surabaya dengan Mojokerto, Bangkalan, Sidoarjo dan Lamongan serta banyak
lagi contoh-contoh lainnya.
Core-core ini terus berkembang sehingga membentuk heararki region secara
fungsional sesuai dengan tingkat kepentingan dan besar fungsi menunjang bagi daerah inti
utama.
Core memberikan beberapa pelayanan kepada region secara keseluruhan. Di bawah
ini terdapat gambar tentang core-core di tiap negara. Dalam hal ini negara merupakan
satu region.
36
GAMBAR 12 : JEPANG
37
GAMBAR 13 : AUSTRALIA
38
GAMBAR 14 : AMERIKA SERIKAT’
39
GAMBAR 15 : EROPA
40
Australia karena wilayahnya luas, dan karakteristik alamnya yang bervariasi, maka
memiliki beberapa core area. Tetapi core utamanya terdapat di daerah yang jumlah
penduduknya paling banyak yaitu di Sydney - Melbourne yang berpenduduk lebih dari
setengah keseluruhan penduduk Australia.
Kawasan Eropa memiliki core area yang sangat luas yang mencakup beberapa
negara Eropa barat, sebagian dari Eropa Selatan, daerah London dan Skotlandia. Core
area ini bukan hanya merupakan core area bagi Eropa saja tetapi bahkan bagi seluruh
dunia, karena region ini merupakan wilayah yang interaksinya paling ramai (perhatikan
Peta transportasi dunia).
Gambaran dan analisis region dilakukan oleh para geograf, karena berkenaan
dengan deskripsi gejala-gejala keruangan baik yang menyangkut fisikal maupun
manusianya, serta akan berhubungan dengan pola distribusi dari gejala di permukaan
bumi. Geograer selalu peduli terhadap keberadaan benda-benda, gejala, fenomena yang
ada di permukaan bumi. Selain itu Geografer juga selalu melihat hubungan timbal batik
antar region, assosiasi wilayah dan interaksi keruangan. Pola yang dipetakan tidak
bersifat statis tapi senantiasa mengalami perubahan sebagai akibat dinamika manusia itu
sendiri. Pola-pola itu merupakan bagian yang berintegrasi secara total. Sebelum
memahami hubungan timbal batik -secara total perlu dilihat bagian-bagian yang
berinteraksi itu dengan jelas. faktor-faktor dan kekuatan-kekuatan apa yang
mempengaruhinya. Semua itu harus dilihat dari assosiasi wilayah.
Mengingat kedinamisan aktivitas manusia dan interaksi manusia itu sendiri dengan
alam ataupun dengan manusia lain di permukaan bumi, maka dalam menganalisis unit
regional dan menentukan asosiasi wilayah, penting sekali memperhatikan dimensi waktu.
Batas regional seringkali tidak konstan, berubah menurut waktu dan ruang.
Perubahan teknologi seperti peningkatan komunikasi menyebabkan meluasnya
kekompakan region, perubahan itu mungkin secra gradual (bertahap). Faktor-faktor baru
akan muncul dalam sistem ekonomi, sosial, budaya dan politik yang dapat menimbulkan
core baru, menyisihkan core lama atau memasukannya ke dalam core yang baru.
41
Inovasi, penaklukan wilayah lain, migrasi bisa mengguncangkan atau mengubah
region. Perubahan budaya, pengaruh kekuatan dari wilayah lain atau hal-hal yang
didatangkan perubahan lainnya. Bentuk baru dari produksi dapat mempengaruhi
penggunaan lahan, perubahan dalam pemukiman manusia dan pemanfaatan
lingkungannya disebut segment occupance.
Walaupun demikian, hilangnya sifat-sifat khusus dari sebuah region akan memakan
waktu relatif lama. Lingkungan fisikal relatif konstan dan walaupun pengaruhnya
berubah, lingkungan fisikal membantu memelihara kontinuitas regional. Hubungan
keruangan akan berubah jika manusianya berubah, tetapi jarak fisikal dan lokasi absolut
wilayah itu tidak berubah. Kita lihat Cina, regionnya konstan dilihat dari luas wilayahnya
untuk selama 2000 tahun (sekarang ada invasi ke Mancuria dan Mongolia). Pada abad
pertengahan perubahan besar-besaran terjadi akibat pengaruh Eropa. Amerika, Australia
dan Selandia baru adalah hasil dari invasi Eropa ke daerah lain. Karena itu terbentuk
region-regon baru di sana. Proses seperti itu terus berlangsung hanya ada yang cepat ada
yang lambat. semua itu dapat mempengaruhi batas suatu region.
6. Regionalisasi Dunia
Berbagai kawasan di dunia itu dibagi-bagi menjadi region-region. Regionalisasi
dunia tidak tetap dan telah banyak berubah, yang semula hanya dibagi-bagi menjadi
region formal baik itu berdasarkan pada letak benua, iklim, pembagian politik. Pada
masa-masa terakhir ini unsur fungsional telah dimasukkan ke dalam regionalisasi ini.
Pada awal tahun 1970an, dunia dibagi atas 3 negara utama yaitu dunia pert.ama
(first world) untuk region dunia yang mencakup negara-negara maju, dunia kedua
(second world) bagi region yang menganut politik dan ekonomi komunis, dan dunia
ketiga (third world) untuk region negara sedang berkembang. Selanjutnya terjadi
perubahan, ada yang berpendapat dunia ini dibagi atas region negara kaya dan region
negara miskin, region negara maju dan region negara berkembang, sekarang ada region
utara dan region selatan. Allen Philbuck membuat sistem region dunia sebagai berikut :
42
43
Handout Pertemuan 6 dan 7:
METODE GEOGRAFI REGIONAL DAN PENDEKATAN REGIONAL DAN PEMBELAJARAN GEOGRAFI REGIONAL
1. Metode Geografi Regional
Seperti kita ketahui bahwa tema sentral geografi adalah bumi yang dimanfaatkan
oleh manusia. Pola pemanfaatan bumi oleh manusia berbeda-beda sesuai dengan
banyaknya jumlah penduduk dan tingkat teknologi. Melalui teknologi, yaitu berbagai
cara dan alatyang dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya, manusia
memanfaatkan alam sekitar. Semakin banyak manusia dan tinggi teknologinya semakin
intensif alam dimanfaatkan. Sehingga menghasilkan bentang budaya yang semakin luas.
Ahli Geografi dalam melakukan studi wilayah selalu mempertanyakan:
1. kemungkinan-kemungkinan apa yang disediakan oleh lingkungan alam dalam
menopang kehidupan manusia ;
2. perubahan yang telah dibuat manusia terhadap alam dan bagaimana adaptasi
manusia terhadap alam
3. bagaimana cara manusia beradaptasi dengan lingkungannya ;
4. kemungkinan-kemungkinan apa yang dapat dilakukan oleh manusia dalam
memanfaatkan alam
5. bagaimana alam dimanfaatkan dengan tetap memperhatikan kesinambungan
pemanfaatannya ;
Di atas telah dijelaskan bahwa seperti ilmu lain, geografi memiliki metode
penelitian yang bervariasi sesuai dengan sifat dari masalahnya. Prosedur dari penelitian
regional tampak pada bagian di bawah ini.
I. Analisis dan penilaian terhadap unsure-unsur lingkungan fisik,
A. Faktor-faktor yang cocok untuk mendukung manusia
B. Faktor-faktor yang tidak cocok untuk mendukung manusia
C. Masalah-masalah yang bias ditanggulangi atau diperbaiki oleh
teknologi
II. Penelitian penduduk,
44
A. Jumlah dan distribusi;
B. Tingkat perkembangan teknologi;
C. Budaya tertentu yang mempengaruhi cara hidup dan pemanfaatan
lingkungan;
III. Penelitian untuk mendeskripsikan dan mengeksplanasikan dari aktivitas
manusia dan pola mata pencaharian dengan merealasikan dan sintesa dari
unsur-unsur manusia dan fisik;
IV. Evaluasi dari potensi wilayah dilihat dari kemungkinan untuk meningkatkan
kehidupan penduduk yang ada atau kemungkinan untuk menunjang lebih
banyak penduduk.
Jelas bahwa geografi merupakan cross field studi yang menganalisis dan
mengkorelasikan 2 unsur yang Baling terkait, yaitu unsur yang disediakan oleh slam dan
unsur yang dihasilkan oleh keberadaan manusia.
2. Pendekatan regional
Pendekatan regional adalah pendekatan yang dilakukan karena akan menelaah
sekelompok gejala yang terdapat bersamaan pads sa-tu tempat atau region. Titik awal
dalam pendekatan regional adalah tempat atau wadah dimana unsur fisik dan manusianya
berada (wherenya dulu). Baru kemudian unsur-unsur lainnya dijelaskan lebih lanjut, ada
apa, bagaimana, mengapa dan untuk apa. Berbeda dengan pendekatan topik, yang mana
mengambil topik atau terra (whatnya dulu) sebagai titik awalnya, seperti perta-nian,
perkebunan, bare kemudian di mana, bagaimana dan seterus-nya. Walaupun berbeda titik
awalnya, tapi analisis lebih lanjut geografi selalu mencari dan menemukan pemahaman
suatu fakta secara keseluruhan.
Sangatlah sulit untuk menggambarkan sejumlah besar gejala yang ada di bagian
tertentu dari muka bumi secara lengkap dan rinci. Sangat keliru bila ada yang
beranggapan bahwa studi region adalah menghasilkan daftar informsi tempattempat di
permukaan bumf, tanpa menganalisis keterkaitan antar fakta atau gejala di suatu dengan
tempat lain.
Cara yang paling baik dalam mempelajari region adalah memilih unsur atau sifat-
sifat yang penting saja dalam struktur region, kemudian ditelaah secara lebih khusus dan
45
mendalam. Misalnya jika kita akan mempelajari sebuah kota dengan hinterlandnya
sebagai sebuah region, kita hanya mengkonsentrasikan kepada pola arus penduduk, atau
arus barang atau arus pelayanan fasilitas sekolah. Kita harus mencari dimana titik pusat
(core) dari arus-arus tersebut, mencari latar belakang penyebabnya, dan faktor-faktor
penunjang serta masalah yang mungkin timbul.
Pendekatan ini akan memberikan pemahaman kepada kita bagaimana region itu
terbentuk, dan bagaimana kecenderungan perubahannya di masa yang akan datang.
Contoh jika kita berminat meneliti satu wilayah sebagai region pertanian kita harus mulai
dengan pola keruangan pertanian itu faktor-faktor apa yang dominan mempengaruhi pola
pertanian itu, bagaimana kondisi alamnya (iklim, kesuburan lahan, kemiringan lahan, tata
air) jenis tanamannya, besarnya usaha tani, teknologi berproduksi yang digunakan,
tingkat kesejahteraan, kondisi pasar, kebijakan politik, kebiasaan-kebiasaan petani dan
bagaimana usaha-usaha untuk mengoptimalkan usaha tani tersebut.
Sebenarnya pendekatan regional bertujuan untuk memahami persamaan dan
perbedaan wilayah di muka bumi. Prosedur yang digunakan dalam pendekatan regional
pada dasarnya mengadakan sintesa dari suatu wilayah sebagai asosiasi komplek dari
sifat-sifat yang ada di tempat tersebut.
3. Pembelajaran Geografi Regional
J.W. Fox seorang Profesor Geografi dari Inggris, mengemukakan bahwa
pengajaran geografi regional di sekolah seringkali bersifat hafalan, anak didik hanya
diberikan sejumlah materi atau tema yang bersifat deskriptif. Kurang memberikan
kesempatan berfikir logis, kritis, dan analitis. Guru seringkali dibebani dengan sejumlah
target materi, tanpa menjelaskan mengapa terjadi regionalisasi semacam itu dan faktor-
faktor apa yang menyebabkan timbulnya region-region di permukaan bumi.
Ia mengemukakan, bahwa di setiap tempat, di setiap bidang lahan seluas apapun,
pasti mempunyai unsur fisikal dan manusianya, karakter domain yang ada di suatu
tempat berbeda-beda, dapat terpisah (fisik atau manusia saja) atau dapat pula hasil
interaksi antara keduanya. Dengan adanya pemahaman geografi yang selalu memadukan
antara unsure-unsur tersebut, maka anak harus diarahkan kepada studi identifikasi unsure
46
fisik dan manusia, klasifikasi, komparasi (perbandingan) dan akhirnya mampu
mengevaluasi.
Ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran geografi regional
yaitu mengembangkan kemampuan interpretasi, membuat deskripsi dan evaluasi.
Interpretasi adalah membaca, memaknai, mengkaji angka, data atau fakta yang ada di
suatu tempat. Interpretasi berperan sebagai pemahaman terhadap satu kompleksitas
situasi sehingga menjadi jelas. Setelah paham kemudian diuraikan (dideskripsikan) secara
sistematis, dan akhirnya dilakukan penilaian untuk memperoleh umpan balik dan
pengelolaan secara optimal.
Dalam proses pembelajaran geografi regional, tingkat interpretasi, deskripsi dan
evaluasi dapat disesuaikan dengan tingkat berfikir atau daya nalar anak. Mulai dari yang
paling mudah diketahui menuju ke yang sulit, dari yang paling dekat dengan lingkungan
anak menuju ke yang jauh, dari yang sudah diketahui menuju ke sesuatu yang belum
diketahui. Melaksanakan studi lapangan, sangat disarankan.sebagai tahap awal, ajaklah
siswa melihat dua bentang alam yang berbeda, misalnya pertanian padi dengan palawija.
Biarkan anak membuat identitas sesuai dengan penalarannya. Buatkan pula gambar atau
peta tentang batas-batas lahan pertanian padi dengan palawija. Setelah itu (dapat
dilakukan di dalam kelas), suruhlah anak untuk menjelaskannya dalam bentuk kalimat,
dan akhirnya anak harus dapat menyimpulkan faktor dominan apa tempat itu mempunyai
pola penggunaan lahan yang berbeda.
Pada tingkat dasar, siswa hanya mengenal adanya perbedaan penggunaan lahan,
perbedaan bentang lahan (dataran, perbukitan atau pegunungan), jenis tanaman,
pengairan, pola pemukiman, dan kehidupan petani secara sederhana. Anak-anak
diperkenalkan pula dengan alat-alat observasi lapangan seperti peta sederhana, kompas
dan daftar pertanyaan (checklist) yang harus diisi pada waktu mengadakan studi
lapangan. Dengan bekal pengenalan lapangan ini,siswa akan memiliki kesiapan untuk
memahami region secara lebih luas dan komplek.
Untuk tingkat menengah,pada waktu dibawa ke lapangan,tingkat interpretasinya
harus lebih ditingkatkan.Selain unsur yang diatas ditambahkan pula dengan interpretasi
tipe batuan,jenis tanah,iklim secara mikro,pemilikan tanah,pengaruh kemiringan lereng
47
terhadap penggarapan lahan,pengaruh jenis tanaman terhadap kondisi ekonomi
petani,tingkat erosi dan sebagainya.
Pada tingkat yang lebih tinggi,selain keterkaitan fisik dan manusia dikaji lebih
mendalam,kondisi-kondisi eksternal seperti transportasi,komunikasi,lokasi dan jarak
pasar,teknologi penanaman,usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian,lembaga-lembaga
pertanian dan dilibatkan secara lebih mendalam dalam evaluasinya.Sehingga anak tahu
betul adanya persamaan dan perbedaan wilayah di permukaan bumi,latar belakang
timbulnya hubungan dan gerakan antar tempat serta regionalisasi berdasarkan kriteria
tertentu.Peta sebagai alat untuk menvisualkan permukaan bumi handaknya betul-betul
dapat digunakan secara baik,komposisi huruf,skala peta,symbol peta dan syarat peta yang
baik lainnya sudah harus diaplikasikan.
Kesulitan mungkin akan timbul bila anak memulai dalam mendeskripsikan suatu
tempat.Ini dapat berlaku bagi anak yang tingkat sekolahnya masih rendah ataupun sudah
tinggi.Fox,menjelaskan bahwa aspek fisikal tidak harus menjadi perhatian
pertama,penjelasan aspek fisikal kemudian baru dibahas manusianya,hanya akan
menggiring kita ke pemikiran yang fisis determinis.Kita dapat memulai dari sesuatu yang
paling menonjol dalam memberikan karakter suatu tempat,jadi dapat aspek fisik atau
manusianya.Misalnya di P.Stewart Selandia Baru yang dominant adalah kondisi fisiknya
yang dominant,di Auckland adalah aktivitas penduduknya,Indonesia adalah
kebahariannya,Rurh dengan industrinya.Tiap tempat dapat saja mendapat sorotan lebih
tajam pada aspek-aspek tertentu yang dianggap paling dominant dan khas.
Banyak topik yang menarik dan berharga dapat diberikan kepada anak melalui
pelajaran geografi regional,walaupun dengan waktu yang relativ terbatas.Pemahaman
prinsip dan hakekat ilmu geografi,pemahaman tingkat perkembangan anak, wawasan
yang luas, keterampilan melaksanakan study lapangan, dan keterampilan menggunakan
media geografi (peta, grafik, model dan sebagainya) sangat di perlukan untuk
menghasilkan pelajaran geografi regional yang penuh makna.
Robert Harper, memberikan alternative dalam penyajian geografi regional yang
penuh dunia. Katanya semua perbedaan sifat-sifat fisik dan budaya dari suatu region
dikemukakan lebihg dulu. Tujuannya untuk membedakan dan memisahkan sesuatu yang
penting dan kurang penting lebih dulu, baru kemudian aspek-aspek lainnya.
48
Warman menjelaskan aspek lain, katanya mengemukakan hal yang paling
terdini(actual)yang terjadi di suatu tempat harus di kemukakan lebih dulu, baru kemudian
di analisis hubungan timbaliknya dengan factor budaya dan alamnya.
Tema lain yang dikembangkan oleh para guru geografi di Negara maju, adalah berawal
dari manusia. Misalnya distribusi penduduk, mengapa orang sebagian besar tinggal
ditempat tertentu apa aktifitas ekonominya, sejauh mana hubungannya dengan morfo-
logi, keberadaan sumber mineral, aklim, kesuburan lahan, kemudahan memperoleh air
transportasi, pasar dan kemudahan-kemudahan lainnya dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Melaluimpenduduk pula kita dapat memperoleh membahas dengan aspek gerakan
(migrasi), kerjasama ekonomi, social pertahanan, keamanan, dan aspek budaya lain.
Sehingga persamaan danperbedaan wilayah secara terintegrasi dapat diawali dengan
aglomerasi penduduknya.
Tema lain yang dapat di gunakan adalah melalui peta. Tempelkanlah beberapa
jenis skala peta di dinding, pertama-tama anak diperkenalkan dengan peta lokasi dimana
sekolah atau rumah mereka berada (misalnya peta kecamatan), kemudian peta yang
skalanya lebih kecil, untuk memberikan gambaran yang lebih luas, seperti peta kota
Bandung. Jelaskan dimana posisi Kecamatan sekolah mereka , kemudian posisi
kecamatan itu di wilayah Kodya Bandung, posisi Kodya Bandung di peta Jawa Barat,
P.Jawa, Peta Indonesia dan akhirnya Peta Dunia sampai kepada globe. Melalui peta
itulah, guru dapat menjelaskan letak benua, samudra, laut posisi tempat menurut garis
lintang dan garis bujur, pengruhnya terhadap iklim, tumbuhan, hewan dan budaya
manusia. Setelah secara umum itu, guru dapat mengembangkan topic-topik pernegara
sesuai dengan kurikulum. Penyajian materi bersifat pengayaan dari yang sudah dikenali
oleh anak menuju ke yang belum dikenali oleh anak secara lebih luas dan komplek.
Metode yang dipegunakan hendaknya betul-betul memberikan peluang seluas
mungkin bagi anak untuk mengembangkan daya nalar dan wawasannya. Hams diingat
bahwa sedikit tapi bermakna dan dipahami, jauh lebih berarti dari pada banyak tapi
dilupakan. Dengan menarik, dipahami dan bermakna ini akan lebih memotivasi anak
belajar lebih lanjut. Sehingga pengayaan materi dapat dikembangkan secara
individual melalui membaca atau mengerjakan tugas di rumah. Para pakar Geografi di
Universitas Illionis Amerika Serikat mengemukakan tentang pengembangan pendekatan
geografl dalam pengajaran geografi, bahwa region adalah objek penelitian yang bersifat
49
geografis, karena itu region merupakan gene-ralisasi dari gejala-gejala yang komplek,
di mana setiap unsur saling berinterelasi satu sama lain dalam memberikan karakter
pada suatu tempat. Karena itu pengajaran geografi akan mudah dipahami bila guru
memberikan gambaran secara umum saja sesuai dengan kepentingan atau tujuan dari
pengajaran itu. Region adalah generalisasi tentang ruang, tidak mungkin dapat
menggambarkan segala keberadaannya dalam waktu yang terbatas atau sejengkal demi
sejengkal. Karena itu melihat fenomena yang paling domenan di suatu tempat sangat penting.
Guru dalam mengajarkan geografi regional, seringkali mengalami kesulitan, apakah ia hams
menerangkan setiap unsur (fisikal dan manusia) secara terpisah dan secara global (wawasan
dunia lebih dulu) atau langsung dipadukan dalam setiap negara.
Topik-topik seperti pertanian, atau aktivitas lainnya dipahami sebagai unsur tunggal,
tidak mengintegrasikan antara aspek fisik dengan manusia. Sebaliknya kalau di mulai
pemegara, wawasan global dan latar belakang interaksi atau gerakan sulit untuk dipahami.
Region-region yang bersifat topikal seperti corn belt, tropical rain forest, adalah
contoh yang baik dalam menjelaskan regionalisasi yang berbeda. Faktor dominan dalam
pembentukan suatu region perlu dikenali lebih dulu untuk kemudian menyim-pulkannya.
Hams diingat bahwa pengajaran geografi regional bukan hanya menyajikan fakta-fakta yang
hams diingat dan dihafal, siswa harus tetap diberi bekal keterampilan interpretasi dan
evaluasi fenomena-fenomena yang ada dalam suatu wilayah. Siswa oriented perlu terus
dikembangkan agar anak lebih termotivasi untuk belajar. Di bawah ini terdapat model
pembelajaran yang berorintasi ke guru dan siswa beserta hasilnya.
Guru oriented duduk rapi dan tenang
Membaca dan mengingat
Menjawab jika ditanya
Menyebutkan tempat-tempat di permukaan bumi
Siswa oriented
50
DA FTAR PUS TAKA
- Biddle, DS, 1968, Reading in Geographical Education, Austalia: Whit Combe and Tombs Limited.
- Bintarto dan Surastopi Hadisumarno, 1979, Metode Analisis Geografi, Jakarta : LP3ES.
- Broek, Jan OM, 1965, Geography Its Scope and Spirit, Colombus: Charles Mervill Books Inc.
- Chisholm Michael, 1979, Human Geography Evolution or Revolution, Bristol : Penguin Books.
- De Blij, Harm J, & Peter 0 Muller, 1988, Geography Region and Concepts, New York
: John Willey & Sons.
- Hagget, Peter, 1971, Locational Analysis in Human Geography, New York : St Martin.
- Gabler Robert, 1966, A Handbook For Geography Teachers, Illinois : Publication Center National Council for Geographyic Education Illinois State University.
- Hall David, 1976, Geoeraphy and the Geography Teacher, London: George Allen Ltd.
- Huntzelman and Richard Highsmith Jr, 1955, World Regional Geography, New York : Prentice Hall.- IKIP Semarang, 1988, Lembaran Ilmu Pe getahuan
- Yensen Holt, 1982, Geography Its History and Concepts, London: Harper Publisher.
51