Upload
maman-sulaeman
View
1.025
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
Created by:
Fawaz Alkadri; Rakha Rasyid R; Yovie Cikal MTeacher:
Maman Sulaeman, S.Pd
Karakteristik
Kelas
Morfologi & Fisiologi
Karakteristik Aves Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu (asal epidermal),
sedangkan hewan lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang
dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota
gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan
distal. (Pada fosilPterodactyla = reptilian dan Chiroptera = mammalian terbang,
sayap berasal dari elemen-elemen tubuh distal). Kaki pada aves digunakan
untuk berjalan, bertengger, dan berenang (dengan selaput interdigital).
Karakteristik tengkorak meliputi tulang-tulang tengkorak yang berfunsi kuat, paruh
berzat-tanduk. Aves tidak bergigi. Mata besar, kondil oksipetal tuggal. Telinga
tengah mempunyai sebuah osikel auditori. Ada sebuah meatus auditori eksternal.
Mata berkembang baik, dengan kelopak mata dan membran niktilans. Pada
mata terdapat struktur vascular yang disebut pekten yang terletak dalam rongga
humor vitreus. Mempunyai kelenjar air mata. Otak mempunyai serebrum dan
lobus optikus yang berkembang baik, mempunyai 12 pasang saraf kranial.
Respirasi dengan paru-paru yang berhubungan dengan sejumlah kantung-
kantung udara sebagai alat pernapasan tambahan.
Kelas Pada Aves
Sub - kelas Archaeornithes
( burung bengkarung )
Sub - kelas Neonithes
Sub-kelas Archaeornithes(burung bengkarung)
Burung-burung bergigi, telah punah. Hidup dalam periode
Jurrasik. Metacarpal terpisah. Tidak ada pigostil. Vertebrata
kaudal masing-masing dengan bulu-bulu berpasangan. Contoh
:Archaeopterygiformes
Sub-kelas Neonithes Ada yang telah punah, tetapi ada yang termasuk burung modern. Bergigi atau
tidak bergigi. Metacarpal bersatu. Vertebrata kaudal tidak ada yang
mempunyai bulu berpasangan. Kebanyakan mempunyai pigostil. Sternum ada
yang berlunas, ada pula yang rata. Mulai ada sejak zaman Kretaseus.
a. Odontognathae. Contoh : Hesperornis dan Ichthyornis, keduanya telah
punah. Bergigi. Ditemukan di Amerika Serikat
b. Palaeognathae. Burung berjalan atau sedikit saja terbang. Tulang sternum
tidak berlunas. Semua dengan tulang vomer yang membentuk jembatan
pada tulang langit-langit. Tidak ada gigi, vertebrata kaudal bebas, tulang
korakoid dan scapula kecil.
o Ordo Struthioniformes. Contoh : burung unta (Struthio camelus, tinggi 2,5 m,
berat 150 kg, hidup bergerombol, sophagu, seekor jantan mempunyai 4-5
betina. Berasal dari Afrika dan Arabia.
o Ordo Rheiformes. Contoh : burung rea (Rhea sp.) Tidak dapat terbang, tidak
berlunas. Tinggi 1,2 m. Berasal dari Amerika Latin.
o Ordo Casuariiformes. Contoh : burung kasuari (emu). Tidak dapat terbang,
tidak berlunas, sayap kecil, tinggi 1,7 m, kepala dan leher tidak berbulu. Banyak
terdapat di Australia dan Irian.
o Ordo Dinornithiformes. Burung moa. Terdapat di Selandia Baru
o Ordo Aepyornithiformes. Terdapat di Malagasi
o Ordo Apterygiformes. Burung Kiwi. Terdapat di Selandia Baru.
o Ordo Tinamiformes. Burung tinamu. Sayap dapat digunakan untuk terbang.
Berlunas. Biasanya berlarinya sedikit terbang. Contoh :Tinamus sp., Rhynchotus
sp. Terdapat di Amerika Latin.
c. Impennes. Burung penguin. Sayap (anggota gerak anterior) digunakan
untuk berenang, tidak dapat terbang. Metatarsus bersatu, tetapi tidak
sempurna. Empat buah jari terarah ke muka, jari-jari dengan selaput kulit.
Bulu kecil-kecil menutup seluruh tubuh. Di bawah kulit terdapat lapisan
lemak tebal. Berdiri tegak pada metatarsus. Dapat dengan cepat
menyelam. Terdapat 20 jenis dari golongan ini. Ordo Sphenisciformes.
Contoh : Aptenodytes forsteri, penguin raja diraja. Tinggi 1m lebih. Jenis
yang lain kecil.
d. Neognathae. Burung-burung modern. Berlunas, metatarsus bersatu. Vomer
kecil dan tidak membentuk jembatan pada langit-langit.
o Ordo Gaviiformes, Burung lun. Kaki pendek pada ujung tubuh. Jari-jari
penuh dengan membran kulit. Patella kecil-kecil. Terbang cepat melayang-
layang, dan menukik. Makan ikan. Contoh : Gavia immer, di belahan bumi
utara
o Ordo Podicipitiformes. Burung grebe. Ekor berbulu kapas. Kaki jauh di bagian
belakang tubuh. Dapat menyelam dengan cepat (hilang sekejap mata). Hidup
di air tawar atau pantai laut. Omnivore. Contoh :Podicepsauritus, Podilymbus
podiceps.
o Ordo Procellariiformes. Burung albatross. Hidup di lautan. Bertelur di pulau-
pulau. Contoh : Diomedea exulans. Albatross berkelana ikut perahu di laut
selatan, sayap 3 m. Oceanodroma sp. Albatross kecil.
o Ordo Pelecaniformes. Burung pelican, burung gannet. Morus bassana banyak
terdapat di daerah tropis (burung camar).
o Ordo Ciconiiformes. Hidup di sawah: burung blekok, flamingo. Leher panjang,
kaki panjang. Makanannya ikan dan hewan air lainnya. Hidup berkoloni.
Contoh: Ardea Herodias (blekok biru), Butorides virescens(blekok
hijau), Phoenicopterus ruber (flamingo), Casmerodius albus(blekok putih).
Morfologi dan Fisiologi Sistem Organa. Sistem skeleton dan muscular
Tulang kuadrat dari tengkorak mempunyai 2 permukaan artikular dorsal. Semua tulang pelvis bersatu.
Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah takik (celah) posterior. Otot pektoralis mayor dimulai
pada lunas tulang sternum, dan menarik tulang humerus ke bawah (berarti menarik sayap ke bawah).
Sebaliknya, otot pektoralis minor menarik sayap ke atas.
b. Sistem Pencernaan
Saluran pencernaan terdiri dari esophagus, proventrikulus (lambung, kelenjar), empedal (gizzard), usus
halus, dan usus besar. Pada merpati (burung umumnya) tidak mempunyai kandung empedu,
walaupun mungkin terdapat pada beberapa jenis. Sebuah tembolok bermuara pada sophagus. Sel-
sel pelapis tembolok itu mudah lepas dan membentuk “susu merpati” yang dipakai sebagai makanan
anak-anaknya. Ada 2 buah sekum (caecum) pada permulaan usus besar.
c. Sistem respirasi
trakea melanjut sebagai 2 buah bronki pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi dengan kantung-
kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1 median). Fase aktif respirasi itu adalah ekspirasi
dan fase pasif adalah inhalasi.
d. Sistem sirkulasi
Sistem peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti pada mammalia, bedanya hanya lengkung
arteri tunggal yang terletak pada sebelah kanan, sedangkan pada mammalia terletak di sebelah kiri.
e. Sistem ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara langsung padakloaka. Tidak ada kandung kemih. Ekskret semisolid (mengandung urat).
f. Kelenjar endokrin
Kelenjar pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid di bawah vena jugularis dekatpermulaan arteri subklavia dan karotis. Pankreas terdiri atas pulau-pulau Langerhans. Kelenjaradrenal sepasang, dengan panjang 8-10 cm, pada permukaan ventral ginjal. Sekretdari gonad mengatur karakteristik seksual sekunder (bulu, jengger, dan gembel), misalnya vilaovarium dibuang, bulu akan berubah warnanya, dan sebagainya.
g. Sistem saraf dan sensori
Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besarsekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum, dan ventral lobus optikus. Lubangtelinga Nampak dari luar, dengan meatus auditori eksternal terus ke membran timpani (gendang telinga). Telinga tengah dan saluran-saluran semisirkular terus ke koklea. Pendengaran burung dara baik. Dari telinga tengah ada saluran Eustachius menuju ke faring dan bermuara pada langit-langit bagian belakang.
Hidung sebagai organ pembau dimulai dengan 2 lubang hidung yang berupa celah padadorsal paruh. Indera pencium pada burung kurang baik. Mata besar dengan pekten, yaitusebuah membran, bervaskulasi, dan berpigmen yang melekat pada mangkok optic, danmelanjut ke dalam humor vitreus. Saraf optic memasuki sklera mata di tempat yang disebutbingkai skleral. Mata dengan kelenjar air mata. Penglihatan terhadap warna sangat tajam dancepat berakomodasi (berfokus) pada berbagai jarak. Organ perasa di langit-langit mulut dansisi lidah. Pemilihan makan-makanan mungkin hanya tergantung pada organ perasa itu.
h. Reproduksi dan perkembangan
Fertilisasi internal. Tidak ada organ kopulasi khusus. Ovarium hanya satu yang sebelah
kiri. Sebelum telur dikeluarkan mendapat penutup albumin dan cangkang dalamoviduk. Masa inkubasi 16-18 hari. Burung muda yang baru menetas berada dalam
kondisi yang sangat lemah, disebut kondisi altrisial (pada ayam, itik, disebut kondisi
prekosial). Anak merpati yang baru menetas sedikit sekali bulu kapasnya. Merpati muda
dapat terbang setelah 4 minggu kemudian.
Next to Reptilia