Upload
aidil-safitra
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Untuk j = 4:
D(j) = D(4) = ∞ ; D(k) + W (k,j) = D(2) + W (2,4) = 3 + 7 = 10
Oleh karena D(4) > D(2) + W(2,4), maka harga D(4) diubah menjadi 10.
Itu berarti bahwa untuk mencapai titik V4 dari V1, jalur melalui V2, yaitu V1 V2 V4 (D(2) +
W(2,4)) memiliki bobot lebih kecil dibandingkan jalur langsung V1 V4 (D(4)).
Untuk j = 6
D(j) = D(6) = ∞
D9k) + W (k,j) = D(2) + W(2,6) = 3 + ∞ = ∞
Oleh karena D(6)≯� D(2) + W(2,6) , maka harga D(6) tetap seperti sebelumnya, yaitu ∞.
Untuk j = 7
D(j) = D(7) = ∞
D(k) + W(k,j) = D(2) + D(2,7) = 3 + ∞ = ∞
Oleh karena D(7) ≯� D(2) + D(2,7), maka harga D97) tetap seperti sebelumnya yaitu ∞.
3(a) : V – L = { V3, V4, V5, V6, V7 }≠∅
Diantara D(k) (k = 3, 4, …, 7) hasil iterasi langkah 3(b), D(k) yang terkecil adalah D(5)
sehingga Vk = V5.
Sekarang, L = L ∪ { V5 } = { V2 } ∪{ V5 } = {V2, V5}
3(b) : V – L = { V2, V3, V4, V5, V6,V7 }−¿{V2, V5} = {V3, V4, V6, V7}
Langkah 3(b) untuk mengecek setiap titik dalam V – L diulangi lagi.
Langkah 3(a) dan 3(b) diulang-ulang terus hingga V7∈L. hasil iterasi selangkapnya adalah
sebagai berikut: