14
Institut Teknologi Nasional Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Jurusan Planologi Geologi Lingkungan Tugas 1 Disusun Oleh: Fauzan Putra Barnanda 24-2013-015

Geologi lingkungan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ditujan untuk pengertian tugas dan menambah wawasan, oleh Fauzan Barnanda

Citation preview

Institut Teknologi Nasional

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Jurusan Planologi

Geologi Lingkungan

Tugas 1

Disusun Oleh:

Fauzan Putra Barnanda

24-2013-015

Kata Pengantar

Bismillahirohmanirrohim,

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Alloh swt atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat emnyelesaikan makalah dari mata kuliah Geologi Lingkungan.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas individu dari mata kuliah Geologi Lingkungan.

Pada kesempatan ini saya dengan rasa tulus dan kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat Bapak Dosen mata kuliah Geologi Lingkungan beserta asistensinya yang telah memberikan bimbingan, juga pada teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini.

Saya sadar bahwa isi dari makalah ini masih banyak kekurangannya, dengan sangat terbuka saya mengharapkan saran dan kritik dari pihak terkait demi perbaikan penyusunan makalah dimasa yang akan datang.

Bandung, 28 September 2013

Penuluis

Pendahuluan

1. Latar BelakangLatar belakang dibuatnya makalah ini adalah sebagai landasan pengetahuan dasar dalam perkuliahan pada mata kuliah Geologi Lingkungan.

2. Identifikasi MasalahApa sajakah fenomena alam yang biasa terjadi dipermukaan dan lapisan bumi?

3. Pembatasan MasalahMasalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu berbagi macam kejadian atau fenomena yang biasa terjadi pada permukaan atau lapisan bumi.

4. TujuanTujuan pembuatan makalah ini addalah untuk memenuhi tugas individu dari mata kuliah Geologi lingkungan, dan sebagai persiapan untuk proses perkuliahan pada mata kuliah ini.

5. KegunaanKegunaan dari penyusunan makalah ini adalah dapat digunakan sebagai landasan atau pengetahuan dasar dalam proses perkuliahan pada mata kuliah Geologi Lingkungan.

GEOLOGI

A. Pengertian

Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah dan proses pembentukannya. Kata geologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu “geo yang berarti bumi” dan “logos yang berarti ilmu” sehingga dikatakan geologi adalah ilmu bumi. Sedangkan orang yang ahli dalam bidang ini disebut sebagai geolog.

B. Tenaga Pembentuk Permukaan Bumi1. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merusak.

2. Tenaga EndogenTenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi dan

bersifat membangun.

a. TektonismeTektonisme merupakan proses yang terjadi akibat pergeseran,

pergerakan, pengangkatan, lipatan dan patahan pada struktur tanah di suatu daerah.

b.Jenis-jenis Tektonisme Epirogenesa

Epirogenesa yaitu proses perubahan bentuk daratan yang disebabkan oleh tenaga lambat dari dalam bumi dengan arah vertical, baik ke atas maupun ke bawah melewati daerah luas. Epirogenesa sendiri terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu:

Epirogenesa positif, yaitu gerakan yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat naik.

Epirogenesa negative, yaitu gerakan yang mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi, sehingga permukaan air laut terlihat turun.

Orogenesa Orogenesa yaitu pergerakan lempeng tektonis yang sangat cepat

meliputi wilayah yang sempit. Merupakan proses pembentukan gunung

akibat tabrakan lempeng benua, sesar bawah benua, perekahan kontinen, atau pergeseran punggung samudra dengan benua. Tenaga ini biasanya diikuti pelengkungan, lipatan, patahan, dan retakan.

c. Zona Konvergen

Di zona konvergen ini, terjadi tumbukan atau tabrakan antara dua atau lebih lempeng tektonikdan salah satu lempeng ada yang menunjam atau menyusup dibawah lempeng lainnya. Zona ini juga biasa disebut sebagai zona subduksi.Wilayah dimana suatu lempeng samudra terdorong kebawah lempeng benuaatau lempeng samudra lain dan disebut zona tunjaman. Di zona tunjaman inilah sering terjadinya gempa Pematang gunung api dan parit samudra juga terbentuk didalam wilayah ini.

d.Zona DivergenDivergen terjadi pada dua lempeng tektonik yang bergerak saling

menjauh. Ketika sebuah lempeng tektonik pecah, lapisan litosfer menipis dan terbelah, yang kemudian membentuk batas divergen. Pada lempeng samudra, proses ini menyebabkan pemekaran dasar laut. Sedangkan pada lempeng benua, proses ini menyebabkan terbentuknya lembah retakan akibat adanya celah antara kedua lempeng yang saling menjauh tersebut. Pematang tengah Atlantic adalah yang paling terkenal, membujur dari utara ke selatan disepanjang samudra Atlantic, membatasi benua Eropa dan Afrika dengan benua Amerika.

e. Zona TransformZona transfor terjadi apabila dua lempeng tektonik bergerak saling

menggelangsar, yaitu bergerak sejajar namun berlawanan arah. Keduanya tidak saling memberai ataupun saling menumpu . Batas transform ini juga dikenal sebagai sesar ubahan bentuk. Batas transfor umumnya berada didasar laut, namun ada juga yang berada di daratan seperti sesar San Andreas di California, USA. Sesar ini merupakan pertemuan antara lempeng Amerika Utara yang bergerak kea rah tenggara, dengan lempeng Pasifik yang bergerak kearah barat laut.

f. Patahan

Patahan adalah proses yang terjadi akibat adanya tekanan yang kuat yang melampaui titik patah batuan, dan berlangsung sangat cepat. Tidak hanya retakan, batuan pun dapat terpisah.

Ada tiga jenis patahan, yaitu: Normal Fault

Normal faul adalah patahan yang arah lempeng batuannya turun mengikuti arah gaya berat.

Reserve FaultReserve fault adalah patahan yang arah lempeng batuannya naik berlawanan arah dengan gaya berat.

Strike Slip FaultStrike Slip Fault adalah patahan yang arah lempeng batuannya horizontal berlawanan arah dengan gaya berat.

g.LipatanLipatan adalah proses yang terjadi karena adanya tekanan yang lemah,

tetapi berlangsung terus-menerus. Puncak lipatan disebut antiklinal sedangkan lembah lipatan disebut sinklinal.Berikut adalah jenis-jenis lipatan, yaitu:

Lipatan TegakLipatan tegak yaitu lipatan yang dihasilkan dari dua arah mendatar disertai kekuatan dan arah gerakan sama.

Lipatan Miring Lipatan miring yaitu lipatan yang dihasilkan akibat adanya gaya tangensial antara satu dengan yang lain.

Lipatan MenggantungLipatan menggantung adalah lipatan yang diakibatkan oleh salah satu gaya tangensial yang terus bekerja sehingga salah satu sisi lain lebih miring.

Lipatan RebahLipatan rebah yaitu lipatan yang diakibatkan oleh lipatan miring dan menggantung mendapat gaya tangensial yang lebih besar dari yang lain.

Lipatan Sesar Sungkup Lipatan sesar sungkup adalah lipatan yang diakibatkan oleh lipatan rebah tetap mendapatkan gaya tangensial.

Lipatan IsoklinalLipatan isoklinal yaitu lipatan yang deretnya memiliki bentuki sama besar.

Lipatan monoklinal

Lipatan monoklinal yaitu liapatan yang terjadi akibat adanya pencuraman setempat di suatu daerah yang umumnya ditandai dengan kemiringan landai.

Lipatan TerbukaLipatan terbuka yaitu lipatan yang berpotensi menghasilkan lipatan yang lebih melengkung lagi.

h.VulkanismeVulkanisme adalah semua peristiwa yang ber hubungan dengan magma

yang keluar mencapai permukaan bumi melalui retakan dalam kerak bumi atau melalui sebuah pita sentral yang disebut terusan kepundan atau diatrema.

Magma yang keluar sampai permukaan bumi disebut lava. Magma dapat bergerak naik karena memiliki suhu yang tinggi dan mengandung gas-gas yang memiliki cukup energy untuk mendorong batuan diatasnya.

Didalam litosfer, magma menempati suatu kantong yang disebut dapur magma. Kedalaman dapur magma merupakan penyebab perbedaan kekuatan letusan gunung api yang terjadi. Pada umumnya, semakin dalam dapur magma dari permukaan bumi, maka semakin kuat letusan yang ditimbulkannya. Lamanya aktivitas gunung api yang bersumber dari magma ditentukan oleh besar kecilnya volume dapur magma. Dapur magma inilah yang merupakan sumber utama aktivitas vulkanik.

Material hasil vulkanisme: Benda padat (efflata) adalah debu, pasir, kerikil, batu-batu besar, dan

batu apung. Benda cair (sffusive)madalah bahan cair yang dikeluarkan dari

aktivitas vulkanisme yaitu lava, lahar panas, dan lahar dingin Gas (ekshalasi) yaitu bahan yang dikeluarkan oleh tenaga vulkanisme,

diantaranya adalah solfatar (gas hydrogen sulfide), fumarol (uap air panas), dan mofet (gas asam arang).

Proses keluarnya magma dari gunung api dinamakan erupsi, ada yang berupa erupsi lelehan (efusif) dan ada yang berupa ledakan (eksplosif).

Berdasarkan banayaknya celah pada saat keluarnya magma, erupsi dibedakan menjadi 4, yaitu:

Erupsi linear, yaitu erupsi yang gerakan magmanya saat keluar adalah melalui celah-celah atau retakan-retakan dan bias juga disebut erupsi belahan.

Erupsi sentral, yaitu erupsi yang lavanya keluar melalui terusan kepundan.

Erupsi campuran, yaitu erupsi yang menghasilkan gunung berapi strato atau gunung berapi berlapis.

Erupsi areal, yaitu letusan yang terjadi melalui lubang yang sangat luas namunsaat ini masih diragukan kejadiannya.

Intrusi magma, yaitu penerobosan magma ke permukaan bumi tetapi belum sampai ke permukaan.

Dari kejadian intrupsi ini menghasilkan bermacam batuan-batuan sebagai berikut:

Keping intrusi atau sills, yaitu sisipan magma yang membeku diantara dua lapisan litosfer, relatife tipis dan melebar.

Batolit, yaitu batuan beku yang terbantuk didalam dapur magma, karena penurunan suhu yang sangat lambat.

Lakolit, yaitu batuan beku yang berasal dari resapan magma diantara dua lapisan litosfer dan membentuk bentukan seperti lensa cembung.

Gang atau dikes, yaitu batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan-lapisan litosfer dengan bentuk pipih atau lempeng.

i. Tipe-tipe Gunung Api Tipe Hawai

Tipe gunung api ini dicirikan dengan lavanya yang cair dan tipis, dan dalam perkembangannya akan membentuktipe gunung api perisai. Letusan gunung api ini pernah terjadi di Indonesia yaitu pembentukan plato lava di kawasan Dieng, Jawa Tengah.

Tipe StromboliMagmanya sangat cair, ke arah permukaan sering dijumpai

letusan pendek yang disertai ledakan. Material yang dikeluarkan saat letusan adalah berupa abu, batu besar, lapilli dan setengah padatan bongkahan lava. Di Indonesia letusan seperti ini pernah terjadi di gunung Raung, daerah Jawa.

Tipe VulkanoCiri khas tipe ini yaitu pembentukan awan debu berbentuk

bunga kol, karena gas yang ditembakkan ke atas melus hingga jauh diatas kawah. Tekanan gas sedang dan lavanya tidak begitu cair. Gunung Kelud dan Anak Gunung Bromo merupakan contoh gunung api ini di Indonesia.

Tipe MerapiBercirikan lava yang cair-kental, dapur magma yang relative

dangkal dan tekanan gas yang agak rendah. Gunung Merapi di Indonesia merupakan contohnya, dengan awan pijar yang tertimbun di lereng menyebabkan terjadinya aliran lahar dinging setiap tahun.

Tipe Perret (Tipe Plinian)

Bercirikan lava yang cair dan tekanan gas yang tinggi saat terjadi letusan. Kadang-kadang lubang kepundan tersumbat yang mengakibatkan terkumpulnya uap dan gas di dalam bumi sehinnga sering timbul getaran sebelum terjadinya letusan. Gunung Krakatau merupakan contoh tipe gunung api ini.

Tipe PelleTipe gunung api ini menyemburkan lava kental yang menguras di leher sehingga menahan lalu lintas gas dan uap. Inilah alasan ketika letusan terjadi juga disertai oleh guncangan-guncangan yang dahsyat.

j. Gejala Pravulkanik dan Pascavulkanik Gejala Pravulkanik

Temperatur disekitar kawah mengalami peningkatan, Banyak sumber atau mata air yang mulai mongering, Sering terjadinya gempa, Binatang yang berada di gunung mulai turun ke kaki gunung, Adanya suara gemuruh dari dalam gunung.

Gejala Pascavulkanik Munculnya sumber mata air panas baru, Muculnya sumber air mineral, yaitu sumber air yang

mengandung larutan mineral, Munculnya geiser, yaitu sumber air panas yang muncul secara

berkala, Munculnya sumber gas, antara lain sumber gas belerang yang

disebut solfatara, sumber gas uap air atau zat lemas yang disebut fumarol, serta sumber gas asam arang yang disebut mofet.

k.Bencana dan Manfaat Gunung Api Bencana yang ditimbulkan

Letusan yang terjadi bias mengakibatkan terjadinya korban jiwa dan kerusakan parah,

Bila terjadi pada gunung api bawah laut dapat mengakibatkan terjadinya tsunami,

Munculnya gas-gas yang berbahaya seperti asam sulfida, sulfur dioksida, dan karbon monoksida,

Terjadinya perubahan mutu lingkungan fisik. Dapat menimbulkan banjir lahar dingin maupun panas yang

sifatnya bias merusak. Manfaat dari Gunung Api

Sumber mineral

Daerah tangkapan hujan Daerah pertanian yang subur Objek wisata alam Sumber energy dari panas bumi