24
FONETIK BAHASA ANAK USIA SATU SETENGAH TAHUN PADA MASYARAKAT DAYAK DOSAN DUSUN ENSOYONG KECAMATAN PARINDU KABUPATEN SANGGAU RANCANGAN PENELITIAN Oleh: APILLIANUS / B. PAGI NIM : 511100017 INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PONTIANAK 2014

Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Disain Penelitian Oleh : Apillianus NIm : 511100017 B. Pagi

Citation preview

Page 1: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

FONETIK BAHASA ANAK USIA SATU SETENGAH TAHUN PADA

MASYARAKAT DAYAK DOSAN DUSUN ENSOYONG KECAMATAN

PARINDU KABUPATEN SANGGAU

RANCANGAN PENELITIAN

Oleh:

APILLIANUS / B. PAGI

NIM : 511100017

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONTIANAK

2014

Page 2: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

FONETIK BAHASA ANAK USIA SATU SETENGAH TAHUN PADA

MASYARAKAT DAYAK DOSAN DUSUN ENSOYONG KECAMATAN

PARINDU KABUPATEN SANGGAU

RENCANA PENELITIAN

Oleh:

APILLIANUS

NIM : 511100017

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

PONTIANAK

2014

Page 3: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat

kasih dan penyertaannyalah penulis bisa menyelesaikan tugas desain penelitian ini

yang berjudal “FONETIK BAHASA ANAK USIA SATU SETENGAH TAHUN

PADA MASYARAKAT DAYAK DOSAN DUSUN ENSOYONG

KECAMATAN PARINDU KABUPATEN SANGGAU”tepat pada waktunya.

Tidak lupa penulis mengucapkan beribu-ribu kata terima kasih dari hati yang

tulus kepada rekan-rekan mahasiswa yang bersedia membantu dan memberikan

penulis masukan - masukan yang bermanfaat bagi penulis. Khusus juga penulis

ucapkan terima kasih kepada Dosen pembimbing yaitu Ibu Fitriani, M. Pd. yang

tanpa bosan dan kenal lelah membimbing penulis dari awal hingga desain penelitian

ini terselesaikan.

Sebagai manusia penulis menyadari betul, tentu ada banyak kekurangan yang

terdapat dalam desain penelitian ini. Karena itu, penulis sangat berharap adanya

masukkan-masukan baik berupa kritik maupun saran yang kiranya dapat membangun

dan bermanfaat bagi penulis,Yang positifnya kita ambil yang negatifnya tentu kita

gunakan sebagai bahan pelajaran untuk pembuatan karya berikutnya.

Semoga desain penelitian ini dapat memberi banyak manfaat dan masukkan

kepada kita semua, baik sebagai rekan-rekan mahasiswa, maupun sebagai calon

pendidik yang akan mengabdi kepada masyarakat bangsa dan Negara.

Penulis, 1 Juni 2014

( Apillianus )

i

Page 4: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi ii

Bagian I Pendahuluan

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan 6

1. Tujuan Umum 6

2. Tujuan Khusus 6

D. Manfaat 6

1. Manfaat Teoritis 6

2. Manfaat Praktis 6

E. Ruang Lingkup Penelitian 6

1. Subjek Penelitian 6

2. Lokasi Penelitian 6

3. Definisi Operasional 7

F. Prosedur Penelitian 7

1. Metode Penelitian 7

2. Bentuk Penelitian 8

3. Subjek Penelitian 8

G. Teknik dan alat Pengumpulan Data 8

1. Teknik Pengumpulan Data 8

2. Alat Pengumpulan Data 9

H. Teknik Analisis Data 9

1. Analisis Sebelum dilapangan 10

2. Analisis Data dilapangan 10

ii

Page 5: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

Bagian II Landasan Teori

A. Hakikat Bahasa Indonesia 11

a. Bahasa Indonesia 11

b. Sifat-Sifat Bahasa 11

c. Fungsi Bahasa ( Umum ) 12

d. Fungsi Bahasa ( Khusus ) 13

B. Hakikat Bahasa Daerah 14

C. Fonetik 15

D. Klasifikasi Bunyi Bahasa 16

E. Pemerolehan Bahasa pada Anak-anak 16

F. Munculnya Bahasa pada Anak-anak 17

DAFTAR PUSTAKA 18

iii

Page 6: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

BAGIAN 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan

runtunan bunyi-bunyi bahasa ini disebut fonologi. Yang secara etimologi

terbentuk dari kata fon yaitu bunyi, dan logi yaitu ilmu. Secara umum, fonetik

biasa dijelaskan sebagai cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa

tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai

pembeda makna atau tidak.

Dalam proposal ini, penulis memberikan ringkasan tentang fonetik bahasa

pada anak-anak, baik bahasa pertama dan kedua, dari referensi Psycholinguistics:

Language, Mind, and World. Apa yang terjadi dalam alat artikulasi bahasa anak-

anak, kemudian bunyi-bunyi apa saja yang di hasilkan dari alat artikulasi tersebut

berdasarkan usia dan stimuli dari luar.

Kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan. Hal

ini tercantum dalam Sumpah pemuda (28-10-1928). Ini berarti bahwa bahasa

Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional. Kedua adalah sebagai bahasa

negara.Bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai luhur yang mendasari perilaku

bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia mewakili jati diri bangsa Indonesia, selain

Bahasa Indonesia terdapat pula lambang identitas nasional yang lain yaitu

bendera Merah-Putih dan lambang negara Garuda Pancasila.

Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku dengan bahasa yang berbeda-

beda, maka akan sangat sulit berkomunikasi kecuali ada satu bahasa pokok yang

digunakan. Maka dari itu digunakanlah Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi

dan perhubungan nasional.

1

Page 7: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

Mengacu pada keragaman yang ada pada Indonesia dari suku, agama, ras, dan

budaya, bahasa Indonesia dijadikan sebagai media yang dapat membuat kesemua

elemen masyarakat yang beragam tersebut kedalam sebuah persatuan.

Dalam literatur bahasa, dirumuskannya fungsi bahasa secara umum bagi

setiap orang adalah Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau

mengekspresikan diri dan mengungkapkan gambaran,maksud ,gagasan, dan

perasaan. Melalui bahasa, kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu

yang tersirat di dalam hati dan pikiran kita.

Sebagai alat komunikasi bahasa merupakan saluran maksud seseorang, yang

melahirkan perasaan dan memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama.

Komunikasi merupakan akibat yang lebih jauh dari ekspresi diri.Pada saat

menggunakan bahasa sebagai komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para

pembaca atau pendengar menjadi sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa

yang dikatakan komunikatif karena bersifat umum.

Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra

berkomunikasi, manusia memakai dua cara berkomunikasi, yaitu verbal dan non

verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa

(lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi cesara non verbal dilakukan

menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti tanda

lalu lintas,sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.

Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa

yang digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan

menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman- teman

dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang

dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk

berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

2

Page 8: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia banyak dipengaruhi oleh bahasa-

bahasa dari luar. Seperti yang kita ketahui bahasa Indonesia banyak menyerap

bahasa dari luar seperti bahasa Inggris, arab termasuk juga dari bahasa-bahasa

Daerah yang ada diIndonesia sendiri. Bahasa daerah adalah suatu bahasa yang

dituturkan dalam suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, baik itu pada

suatu daerah kecil negara bagian federal atau provinsi ataupun daerah yang lebih

luas. Proses belajar-mengajar bahasa, baik bahasa Indonesia sebagai bahasa

pertama maupun bahasa kedua, perlu diperhatikan beberapa variabel, seperti yang

bersifat linguistik maupun yang bersifat nonlinguistik yang dapat menentukan

keberhasilan dalam proses pembelajaran bahasa. Kedua variabel tersebut bukan

merupakan hal yang terpisah atau berdiri sendiri-sendiri, melainkan hal yang

saling berhubungan, berkaitan, serta berpengaruh pada proses pengajaran bahasa.

Fonetik pada anak-anak merupakan fenomena yang sangat menarik untuk di

telaah. Banyak peneliti berlomba-lomba untuk menemukan bagaimana

sebenarnya proses seorang individu mampu mengembangkan alat artikulasi sejak

bayi hingga dewasa.

Ketika masih bayi, dengan menggunakan alat artikulasi yang masih terbatas,

komunikasi antar bayi dan ibu sudah berjalan. Hingga bayi tersebut dewasa dan

telah mampu untuk mengolah kata-kata menjadi satu sekuen yang terstruktur, pun

tidak lepas dari apa yang telah di perolehnya saat masih bayi.

Seiring dengan banyaknya temuan bahwa kemampuan berujar atau

berkomunikasi dapat dilatih sejak kecil, semakin banyak pula anak-anak atau

balita yang telah mampu berbicara dalam dua bahasa, bahkan ada dalam lebih dari

dua bahasa.

3

Page 9: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

Pemerolehan ujaran anak merupakan salah satu tahap paling penting dalam

perkembangan bahasa anak. Anak berperan secara cerdik dan kreatif dalam

menyikapi bahasanya. Bahasa anak berkembang dan dipengaruhi oleh lingkungan

sekitarnya. Anak bukan hanya melakukan peniruan, tetapi juga mengembangkan

bahasanya sendiri.

Isu utama dalam pemerolehan sistem bunyi anak adalah hubungan timbal

balik antara persepsi yang mereka rasakan dengan yang mereka hasilkan (ujaran

yang dihasilkan). Hal ini memunculkan pertanyaan apa persepsi yang dimiliki

anak-anak sama dengan ujaran yang dihasilkan atau sebaliknya.

Orang tua berkewajiban memelihara anak-anaknya dengan cara mendidik,

menanamkan budi pekerti yang baik, mengajarinya akhlak-akhlak yang mulia

melalui keteladanan dari orang tuanya, dan juga berusaha memenuhi kebutuhan

anak baik lahir maupun batin secara proporsional sesuai dengan tingkat

perkembangan dan kondisi anak. Mendidik dan memberikan tuntunan merupakan

sebaik-baik hadiah dan perhiasan paling indah yang diberikan oleh orang tua

kepada anaknya.Sudah menjadi keharusan bagi orang tua dan pendidik untuk

bekerja bersama-sama memberikan kontribusi secara aktif dan positif dalam

membentuk kualitas anak yang cerdas baik secara intelektual, emosional, maupun

spiritualnya.

Oleh sebab itulah masalah ini mendapat perhatian besar.Pemerolehan bahasa

telah ditelaah secara intensif sejak lama. Pada saat itu kita telah mempelajari

banyak hal mengenai bagaimana anak-anak berbicara, mengerti, dan

menggunakan bahasa, tetapi sangat sedikit hal yang kita ketahui mengenai proses

actual fonetik bahasa pada anak.

4

4

Page 10: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

B. Rumusan Masalah

Masalah umum penelitian ini adalah “Bagaimanakah fonetik bahasa anak usia

satu setengah tahun saat berbicara pada masyarakat dayak dosan dusun ensoyong

kecamatan parindu kabupaten sanggau”?. Masalah tersebut terbagi dalam sub-sub

masalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah pengucapan bunyi bahasa anak usia satu setengah tahun saat

berbicara pada masyarakat dayak dosan dusun ensoyong kecamatan parindu

kabupaten sanggau?

2. Apakah bunyi pengucapan bahasa anak usia satu setengah tahun dapat

didengar dan dipahami saat berbicara pada masyarakat dayak dosan dusun

ensoyong kecamatan parindu kabupaten sanggau?

C. Tujuan Penelitian

Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bunyi

bahasa anak usia satu setengah tahun saat berbicara pada masyarakat dayak dosan

dusun ensoyong kecamatan parindu kabupaten sanggau.

Sedangkan secara khususnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk :

1. Untuk mengetahui pengucapan bunyi bahasa anak usia satu setengah tahun

saat berbicara pada masyarakat dayak dosan dusun ensoyong kecamatan

parindu kabupaten sanggau.

2. Untuk mengetahui gelombang bunyi beserta frekuensi dan kecepatan bahasa

anak usia satu setengah tahun saat berbicara pada masyarakat dayak dosan

dusun ensoyong kecamatan parindu kabupaten sanggau.

3. Untuk memahami bunyi pengucapan bahasa anak usia satu setengah tahun

saat berbicara pada masyarakat dayak dosan dusun ensoyong kecamatan

parindu kabupaten sanggau.

5

Page 11: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

D. Manfaat

1. Manfaat Teoritis :

Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk mendeskripsikan bunyi

bahasa anak usia satu setengah tahun saat berbicara pada masyarakat dayak

dosan dusun ensoyong kecamatan parindu kabupaten sanggau.

2. Manfaat Praktis :

Secara praktis, manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi anak, penelitian ini bermanfaat untuk melancarkan bahasa-bahasa

anak saat berbicara pada masyarakat.

b. Bagi orang tua, penelitian ini bermanfaat untuk menyadarkan hatinya

dalam pengajaran bahasa yang baik terhadap anaknya.

c. Bagi peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui dan

memahami serta mendeskripsikan kembali pada semua pihak yang

bersangkutan.

d. Bagi lembaga pendidikan,penelitian ini bermanfaat sebagai dokumen

dan acuan serta pengembangan dalam penelitian.

E. Ruang Lingkup Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Orang tua dan anak.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di taman rumah orang tua tersebut dusun

ensoyong desa dosan kecamatan parindu kabupaten sanggau. Peneliti memilih

tempat tersebut didasarkan pada pertimbangan (1) taman rumah tersebut

merupakan taman rumah yang memiliki keindahan yang bersih sehingga dapat

6

Page 12: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

memancingnya anak untuk diajak berbicara. Peneliti sudah mengenal dekat

dengan anak tersebut dan ia merupakan anak yang cepat bicara. (2) Pada saat

pra observasi peneliti memperoleh informasi bahwa anak tersebut senang

bermain ditaman.

3. Definisi Operasional

Pemerolehan ujaran anak merupakan salah satu tahap paling penting

dalam perkembangan bahasa anak. Anak berperan secara cerdik dan kreatif

dalam menyikapi bahasanya. Bahasa anak berkembang dan dipengaruhi oleh

lingkungan sekitarnya. Anak bukan hanya melakukan peniruan, tetapi juga

mengembangkan bahasanya sendiri.

Isu utama dalam pemerolehan sistem bunyi anak adalah hubungan timbal

balik antara persepsi yang mereka rasakan dengan yang mereka hasilkan

(ujaran yang dihasilkan). Hal ini memunculkan pertanyaan apa persepsi yang

dimiliki anak-anak sama dengan ujaran yang dihasilkan atau sebaliknya.

F. Prosedur Penelitian

1. Metode Penelitian

Menurut Ali (1989: 75), “ metode penelitian adalah suatu cara yang akan

dilakukan untuk memperoleh pengetahuan atau memecahkan masalah yang

dihadapi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan

masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan

subjek atau objek penelitian seseorang dengan berdasarkan fakta-fakta yang

telah ada.

7

Page 13: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

2. Bentuk Penelitian

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.

3. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat dayak dosan dusun

ensoyong kecamatan parindu kabupaten sanggau yang terdiri dari seorang

anak perempun dan ibunya.

G. Teknik dan alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data.Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar sesuai dengan data yang ditetapkan

(Sugiyono, 2011: 308). Dalam menentukan teknik pengumpulan data, peneliti

harus mengacu pada rumusan masalah yang telah ditetapkan.

Menurut Nawawi H (1991: 94-95), menyatakan bahwa teknik

pengumpulan data digolongkan menjadi 4 kelompok yaitu sebagai berikut:

(1). Teknik observasi langsung maupun tidak langsung, (2). Teknik

komunikasi langsung maupun tidak langsung, (3). Teknik pengukuran dan (4).

Analisa dokumentasi.

Berdasarkan teori yang ada, maka peneliti mengadakan penelitian dengan

menggunakan beberapa teknik, yaitu :

a. Teknik komunikasi langsung

Menurut Ngalim Purwanto (1986: 1990) teknik komunikasi langsung

adalah suatu teknik yang digunakan secara bertatap muka dan

mengadakan komunikasi secara verbal dengan sumber data.

8

Page 14: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

b. Teknik komunikasi tidak langsung

Menurut Sugiono, (2012: 194) teknik komunikasi tidak laangsung

adalah teknik komunikasi yang dilakukan antara seseorang dengan orang

atau unsure lain yang menjadi sumber data, melalui perantara alat.

c. Observasi langsung

Teknik ini adalah cara mengumpulkan data yang dilakukan melalui

pengamatan dan pencatatan gejala-gejala yang tampak pada objek

penelitian yang pelaksanaannya langsung di tempat taman rumah.

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dengan mengambil tempat duduk

paling belakang agar peneliti dapat melakukan pengamatan secara

langsung pada kemampuan berbahasa anak.

2. Alat Pengumpulan Data

a. Panduan observasi

Nawawi (2007: 102) ada beberapa panduan dalam melaksanakan

kegiatan observasi yaitu :

1. Chek list, (catatan yang berisikan nama-nama responden dan

factor-faktor yang akan diamati).

2. Peralatan mekanis, (alat mekanik yang digunakan untuk memotret

peristiwa-peristiwa yang ditampilkan oleh responden).

3. Tape recorder.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

analisis kritis.Analisis data pendeskripsian ini bertujuan untuk mengungkapkan

sesuatu yang ada pada kenyatan.Teknik menganalisis data dalam penelitian ini

dibagi menjadi:

9

Page 15: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

1. Analisis Sebelum dilapangan.

Peneliti mencoba memahami terlebih dahulu mengenai gambaran

penggunaan fonetik bahasa anak usia satu setengah tahun saat berbicara pada

masyarakat dayak dosan dusun ensoyong kecamatan parindu kabupaten

sanggau. Peneliti juga mencari tahu mengenai fonetik bahasa pada masyarakat

dayak dosan dusun ensoyong kecamatan parindu kabupaten sanggau.

2. Analisis Data dilapangan.

Analisis dilakukan ketika proses bicara berlangsung, peneliti memberikan

suatu pancingan pertanyaan hingga mendapatkan informasi yang cukup untuk

dideskripsikan. Kemudian merekam bahasa anak dengan orang tuanya saat

berbicara.

10

Page 16: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

BAGIAN II

LANDASAN TEORI

A. Hakikat Bahasa Indonesia

a. Bahasa Indonesia

Manusia adalah makhluk sosial yang mempunyai naluri untuk senantiasa

hidup bersama.Manusia harus mengadakan interaksi sosial untuk dapat hidup

dengan sesamanya, karena interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan

sosial.Tanpa interaksi sosial tidak mungkin ada kehidupan bersama.syarat

terjadinya Interaksi sosial yaitu adanya kontrak sosial dan komunikasi.

Kontrak sosial merupakan tahap pertama terjadinya interaksi sosial.seorang

individu atau kelompok yang menyadari keberadaan individu atau kelompok

yang lain dan menghendaki terciptanya interaksi sosial harus mengadakan

komunikasi. Oleh sebab itu, manusia harus memiliki alat komunikasi yang

disebut bahasa.Jadi hakikat bahasa dapat dimaksudkan bahasa menjadi alat

komunikasi yang diperlukan dalam komunikasi antar manusia sebagai

makhluk social.

Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer (mana suka) yang

dipergunakan oleh anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi /

mengidentifikasi diri. (Kridalaksana,1993). Menurut Keraf (1984:17) Bahasa

adalah alat komunikasi antar anggota masyarakat, yang berupa lambang bunyi

suara, yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

b. Sifat-sifat Bahasa

1. Bahasa bersifat sistematik

Bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati agar dapat

dipahami oleh pemakainya. bahasa diatur oleh sistem, setiap bahasa

mengandung dua sistem yaitu sistem bunyi dan sistem makna.

11

Page 17: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

2. Bahasa bersifat manasuka

Bahasa dipilih dari unsur-unsurnya secara acak tanpa dasar. Tidak ada

hubungan logis antara makna dan bunyi yang disimbolkan. bahasa

terbentuk atas kesepakatan-kesepakatan.

3. Bahasa bersifat ujar

Hakikat bahasa yang sebenarnya adalah bunyi yang dihasilkan oleh

articulator (alat ucap), sehingga bahasa yang sebenarnya adalah bahasa

lisan yang diujarkan oleh manusia.

4. Bahasa bersifat manusiawi

Bahasa menjadi berfungsi selama manusia yang menggunakan dan

memanfaatkannya, bukan makhluk lain.

5. Bahasa bersifat komunikatif

Bahasa mempunyai arti penting dalam kehidupan sehari-hari, yaitu

sebagai alat komunikasi atau perhubungan antar sesama manusia sebagai

alat interaksi.

c. Fungsi bahasa ( umum )

1. Alat ekspresi diri

Bahasa sebagai alat ekspresi diri berarti dengan bahasa manusia dapat

menyatukan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam pikiran

manusia untuk mengekspresikan diri.

12

Page 18: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

2. Alat komunikasi

Bahasa merupakan saluran yang memungkinkan untuk bekerja sama

dengan sesama manusia. Bahasa sebagai alat komunikasi memungkinkan

setiap orang untuk merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial tertentu,

dan dapat melakukan semua kegiatan kemasyarakatan serta

memungkinkan integrasi (pembauran).

3. Alat integrasi dan adaptasi social

Bahasa sebagai alat integrasi, bahasa memungkinkan setiap

penuturannya merasa diri terikat dalam kelompok sosial atau masyarakat

yang menggunakan bahasa yang sama, para anggota kelompok itu dapat

melakukan kerja sama dan membentuk masyarakat. Bahasa yang sama

yang memungkinkan mereka bersatu atau berintegrasi di dalam

masyarakat tersebut.

4. Sebagai alat kontrol social

Bahasa dapat digunakan untuk mengatur berbagai aktivitas sosial,

merencanakan berbagai kegiatan, dan mengarahkan kedalam suatu tujuan

yang di inginkan. Bahasa pula yang dilakukan oleh seseorang.Segala

kegiatan atau aktivitas dapat berjalan dengan baik apabila diatur atau

dikontrol dengan bahasa.

d. Fungsi bahasa ( khusus)

1. Bahasa resmi kenegaraan

2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

3. Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan pembangunan

13

Page 19: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

B. Hakikat Bahasa Daerah

Bahasa menunjukkan bangsa.Ungkapan itu sarat muatan tentang salah satu

parameter terhadap seseorang atau komunitas dilihat dari sisi baik-buruknya,

salah satunya melalui bahasa.Bahasa menjadi salah satu penanda bagi sebuah

bangsa.Bagaimana bahasa dalam kapasitas sebagai alat komunikasi dan juga

medium berekspresi diolah oleh seseorang atau sekelompok orang sehingga

muncul sebuah watak atau karakter dari orang atau kelompok yang mengolahnya

tersebut.

Bahasa seseorang yang tidak berpendidikan berbeda corak, ragam, dan isinya

dengan mereka yang notabene memiliki tingkat pendidikan yang relatif

bagus.Itulah yang membedakan antara golongan yang melek huruf dan yang tidak.

Jargon melek huruf tidak hanya terbatas pada masalah baca, tetapi lebih luas,

yakni upaya mengoptimalkan peran dan fungsi bahasa di dalam kehidupan sehari-

hari.

Bahasa secara fungsional masih menimbulkan pro dan kontra berdasarkan

tingkat kepentingannya.Sebagian orang mengatakan bahwa bahasa merupakan hal

yang penting.Artinya, bahasa harus betul-betul diperhatikan dan diurusi.Sebagian

pendapat mengatakan bahwa bahasa merupakan sesuatu yang tidak penting

sehingga tidak perlu diberi porsi yang banyak dalam pembinaan ataupun

pengembangannya.Ada juga yang mengatakan bahwa bahasa tidak dapat

menghasilkan apa-apa atau tidak berkorelasi langsung dengan persoalan

materi.Oleh karena itu, bahasa tidaklah terlalu penting untuk

diperhatikan.Benarkah demikian?Jawabannya dapat ya, dapat juga tidak, atau

kedua-duanya benar. Hal itu sangat bergantung pada cara pandang kita.

14

Page 20: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

Kita cermati salah satu hal yang setiap tahun terjadi, yakni ujian nasional

(UN), terutama mata pelajaran Bahasa Indonesia.Apabila melihat realitas pasca-

UN, baik tingkat dasar maupun tingkat menengah, rata-rata nilai Bahasa

Indonesia tidak memenuhi standar kelulusan yang dipersyaratkan. Dalam konteks

itu, ada apa sebenarnya dengan pendidikan bahasa Indonesia di Indonesia?

Apakah karena anggapan sepele terhadap bahasa kita sendiri?Apakah tidak ada

yang sinkron antara materi pelajaran Bahasa Indonesia di bangku sekolah dan soal

UN? Sangat kompleks ketika kita akan mencari tahu jawaban atas semua

pertanyaan itu. Tanpa bermaksud mengesampingkan persoalan bahasa Indonesia

tersebut, biarlah hal itu menjadi wilayah mereka yang memiliki pemangku

kebijakan yang relatif kuat dan menyeluruh sesuai dengan konteks bahasa

Indonesia yang berskala nasional.

C. Fonetik

Fonetik adalah cabang studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa, tanpa

memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai

pembedamakna atau tidak. Kemudian menurut urutan proses terjadinya buyni

bahasa itu,dibedakan ada 3 jenis fonetik, yaitu fonetik artikulatoris, fonetik

akustik, dan fonetik audiotoris. Dari ketiga jenis fonetik ini yang paling berurusan

dengan dunia linguistik adalah fonetik artikulatoris, sebab fonetik inilah yang

berkenaan dengan masalah bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu dihasilkan atau

diucapkan manusia.

Pada umumnya bunyi bahasa pertama-tama dibedakan atas vokal

dankonsonan.Bunyi vokal dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit, sedangkan

bunyikonsonan terjadi setelah arus udara melewati pita suara yang terbuka sdikit

atau agak lebar yang diteruskan ke rongga mulut atau rongga hidung dengan

mendapathambatan di tempat-tempat artikulasi tertentu.

15

Page 21: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

Selain bunyi vokal dan konsonan,terdapat pula jenis bunyi yang lain seperti

diftong atau bunyi vokal rangkap.

D. Klasifikasi Bunyi Bahasa

Bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan alat ucap manusia dapat

diklasifikasikanatau dikelompokkan berdasarkan beberapa cara, atau dasar. Dasar

klasifikasi ituantara lain (1) ada tidaknya hambatan (proses artikulasi) pada alat

bicara, (2) adatidaknya ketegangan kekuatan arus udara pada saat bunyi bahasa

itu dihasilkan, (3)lamanya bunyi itu diartikulasikan, (4) kedudukan bunyi pada

suku kata, (5) derajatkenyaringan, (6) arus udara.

Klasifikasi Bunyi Bahasa Berdasarkan Ada Tidaknya HambatanBerdasarkan

ada tidaknya hambatan dalam proses artikulasi, secara umum bunyi bahasa

dibedakan atas vokoid, kontoid, dan semi vokoid.

VokoidBunyi vokoid dihasilkan dengan adanya pelonggaran udara yang

keluar daridalam paru-paru tanpa mendapatkan halangan.Penjenisan vokoid.atau

perbedaanantara satu vokoid dengan vokoid lainnya ditentukan berdasarkan

beberapa kriteria,yaitu gerak maju mundur lidah, gerak lidah naik turun dan posisi

bibir.Berdasarkan gerak lidah maju mundur (horizontal), vokoid dibedakan

atas:vokoid depan, vokoid pusat, dan vokoid belakang. Yang termasuk vokoid

depanadalah: [i], [e], dan [.

E. Pemerolehan Bahasa pada Anak-anak

Proses pemerolehan bahasa berbeda dengan pembelajaran bahasa.

Pemerolehan bahasa lebih kepada bahasa pertama atau bahasa ibu, sedangkan

pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses yang terjadi ketika seseorang

mempelajari bahasa kedua dan seterusnya. Dengan demikian, jika mengkaji

tentang bagaimana seorang anak berproses dalam berbahasa, lebih tepat tentu

digunakan istilah pemerolehan.Meskipun tetap ada yang menggunakan istilah

pemerolehan bahasa tersebut untuk bahasa kedua.

16

Page 22: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

F. Munculnya Bahasa pada Anak-anak

Sejak bayi, anak telah berinteraksi di dalam lingkungan sosialnya.Anak selalu

diajak bicara oleh orang tuanya. Bayi diperlakukan seolah-olah dapat berbicara,

dan mengerti apa makna pembicaraan. Di sini sudah terjadi komunikasi dua arah

antara si anak dan orang tuanya.Orang tua berusaha menanggapi setiap reaksi

bayi dan bertindak seolah-olah reaksi bayi tersebut ada maknanya dan perlu

ditanggapi.Melalui bahasa khususnya bahasa pertama, seorang anak belajar untuk

menjadi anggota masyarakat.Dengan demikian bahasa ibu (bahasa pertama)

menjadi salah satu sarana bagi seorang anak untuk mengungkapkan perasaan,

keinginan, pendirian, gagasan, harapan, dan sebagainya.

Anak belajar pula bahwa ada bentuk-bentuk yang tidak dapat diterima

anggota masyarakatnya dan ia tahu bahwa tidak selalu ia dapat mengungkapkan

perasaannya. Ujaran yang dituturkan secara salah dari seorang anak masih dapat

dimaklumi, tetapi ia harus sudah mulai belajar bahwa ada norma budaya tertentu

yang harus diperhatikan.

Ada ciri lain yang khas dari seorang anak ketika sudah masuk sekolah dasar

yaitu keinginan yang kuat untuk menyatu dengan anggota masyarakat

sekelilingnya, khususnya dengan anak sebayanya. Kalau anak-anak sebayanya

menggunakan kata-kata seperti: asyik oke,bo, mah, tea, bokap, nyokap dan

sebagainya, maka dengan segera istilah-istilah itu akan digunakannya juga.1[1]

Dari sinilah muncul dan berkembangnya bahasa pada anak.

17

Page 23: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau

DAFTAR PUSTAKA

Ali. 1989. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Penelitian Kuantitatif, Kualitatif

R dan D ). Bandung : Alfabeta.

Nawawi H. 1991. Teknik Alat Pengumpulan Data.Surakarta : Yuma Pustaka.

Purwanto Ngalim H. 1986. Teknik Komunikasi Langsung. Surakarta : Yuma

Pustaka.

Kridalaksana. 1993. Bahasa Adalah Suatu Sistem Lambang Bunyi. Yogjakarta: Media

Pustaka.

Keraf. 1994. Bahasa Adalah Alat Komunikasi. Yogjakarta : Media Perkasa.

Tarigan Guntur H. 1979. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

Suharyanti. 2011. Pengantar Keterampilan Berbicara. Surakarta: Yuma Pustaka.

Nasucha Yakub H, Rohmadi M, 2012. Bahasa Indonesia Untuk Penulisan Karya

Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media Perkasa.

Sufandi M, 2010. Strategi Pengajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.Surakarta:

Yuma Pustaka.

Page 24: Fonetik bahasa Anak usia satu setengah tahun pada masyarakat dayak Dosan Dusun Ensoyong Kecamatan Parindu Kabupaten Sanggau