33
MAKALAH MINERALOGI CARA TERBENTUKNYA BERBAGAI MACAM SUMBER DAYA MINERAL KELOMPOK II Baharuddin H221 10 006 Risma H221 10 008 Arfina H221 10 901 Nurul Muhlisah H221 11 901 Wa Ode Isra Mirani H221 11 284 Heryanto H221 11 272 Muhammad Irsul K H221 11 253 Rosyida Fatihah H221 11 010 Fadlan H221 11 255 PROGRAM STUDI GOEFISIKA JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013

Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Mineralogi Kelompok II yang berjudul "Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral" , dikerjakan untuk memenuhi tugas mineralogi. Geofisika Universitas Hasanuddin

Citation preview

Page 1: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

MAKALAH MINERALOGI

CARA TERBENTUKNYA BERBAGAI MACAM SUMBER DAYA

MINERAL

KELOMPOK II

Baharuddin H221 10 006 Risma H221 10 008 Arfina H221 10 901 Nurul Muhlisah H221 11 901 Wa Ode Isra Mirani H221 11 284 Heryanto H221 11 272 Muhammad Irsul K H221 11 253 Rosyida Fatihah H221 11 010 Fadlan H221 11 255

PROGRAM STUDI GOEFISIKA JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR 2013

Page 2: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

KATA PENGANTAR

Pujidan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan

hidayah – Nyalah sehingga Makalah mineralogi dapat disusun sebaik mungkin.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya

kepada Allah SWT dan orang tua serta kepada dosen pengajar Mata Kuliah

mineralogi hingga makalah ini dapat terselesaikan.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah ini.

Penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dalam

perbaikan makalah ini agar dapat dijadikan atau digunakan sebagai pedoman

makalah berikutnya. Amin

Makassar, oktober 2013

Penyusun

Page 3: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

DAFTAR ISI

SAMPUL MAKALAH……………………………………………… i

KATA PENGANTAR..................................................................... .. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LatarBelakang ……………………………………………….. 1

I.2 Rumusan Masalah…….……………………………………… 2

I.3 Tujuan………………………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Mineral ……………………............................... 3

II.2 Proses Pembentukan Mineral................................................. 5

II.3 Mineral Pembentuk Batuan ……………………...................... 9.

II.4 Penyebaran Serta jenis-jenis sumber daya mineral di Indonesia 16

II.5 Manfaat Batuan & Bahan Tambang ………………………….. 20

II.6 Jenis-jenis Bahan Galian ………………………............................. 24

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan…………………………………………………... 9

III.2 Saran…………………………………………………………. 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 26

LAMPIRAN .......................................................................................... 27

DAFTAR PERTANYAAN .................................................................. 29

Page 4: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Mineral (menurut Barry and Masson) adalah suatu benda padat homogen yang

erdapat di alam, terbentuk secara anorganik, dengan komposisi kimia pada batas

batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara teratur. Di alam

mineral dijumpai bermacam-macam dengan berbagai bentuk yang bervariasi,

terkadang hanya terdiri dari sebuah kristal atau gugusan kristal-kristal dalam

rongga-rongga atau celah batuan, tetapi umumnya mineral dijumpai sebagai

kumpulan butiran kristal yang tumbuh bersama membentuk batuan. Bentuk kristal

mineral merupakan suatu system tersendiri dimana setiap jenis mineral

mempunyai bentuk kristal sendiri. System ini di kelompokkan menjadi enam

yaitu: Isometrik, Tetragonal, Hexagonal/Trigonal, Orthorhombik, Monoklin dan

Triklin.

Kristalisasi dapat terjadi dari larutan, hal ini merupakan hal yang umum yaitu bila

larutan telah jenuh, selain itu juga jika temeratur larutan di turunkan. Benda padat

akan meleleh karena tigginya temperature yang membeku, membentuk kristal-

kristal bila mendingin. Gas dengan unsur kimia tertentu akan dapat mengkristal,

unsure tersebut misalnya belerang, kristalisasi terjadi dari larutan peleburan, uap

atau gas. Meskipun telah di definisiskan kristalin tetapi di anggap sebagai mineral,

tipe ini di kenal ada dua macam yaitu :

1. Metamic mineral, dimana asalnya adalah kristalin yang kemudian struktur

kristalnya hancur. Umumnya senyawa dari asm lemah seperti zirkon (ZrSiO4)

dan Thorite (ThSiO4).

2. Mineral amorf, yang terjadi karena pedinginan yang ce[at sehingga tidak

terbentuk kristal. Mineral ini yang paling umum adalah opal, mineral

lempung, hydrated iron dan alluminium oxides.

Page 5: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

I.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah :

1. Apa saja pengertian mineral menurut para ahli ?

2. Bagaimana proses pembentukan mineral ?

3. Bagaimana keterkaikatan mineral dengan batuan ?

4. Apa saja jenis serta tempat penyebaran sumber daya mineral di Indonesia?

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari Makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk menjelaskan pengertian dari mineral menurut para Ahli.

2. Untuk mengetahui proses pembentukan mineral.

3. Untuk menjelaskan bagaimana keterkaikatan mineral dengan batuan.

4. Dan untuk mengetahui jenis serta tempat penyebaran sumber daya mineral

di Indonesia.

Page 6: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Mineral

Dahulunya ilmu mineralogi memiliki dua defenisi mineral, yaitu :

1. Sebelum tahun 1977

Defenisi ini disebut sebagai “Defenisi Klasik”, yang dipelopori oleh Whitten,

Brook, Robinson, Barry, Mason.

Mineral adalah suatu benda padat yang anorganik yang terbentuk secara alami,

homogen (tidak dapat diuraikan lagi menjadi ukuran terkecil) yang mempunyai

bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Jadi, menurut pengertian ini yang

termasuk mineral hanya berbentuk padat saja.

2. Sesudah tahun 1977

Defenisi ini disebut sebagai “Defenisi Kompilasi”, yang dipelopori oleh Potter

dan Robinson. Mineral adalah suatu bahan zat yang homogen, anorganik yang

terbetuk secara alami yang mempunyai sifat-sifat fisik dan sifat-sifat kimia yang

tetap. Jadi, menurut defenisi ini yang termasuk mineral adalah juga cair daan gas

seperti air, air raksa, gas belerang tetapi minyak bumi dan batubara tidak

termasuk mineral.

Persamaan dan perbedaan dari kedua defenisi tersebut, yaitu :

Persamaan defenisi mineral dari kedua defenisi tersebut adalah mineral

bersifat homogen yang mempunyai bentuk kristal (fisik) dan rumus kimia

yang tetap

Perbedaan kedua defenisi tersebut adalah menurut defenisi klasik mineral

adalah hanya benda padat saja, sedangkan menurut defenisi kompilasi mineral

adalah semua zat.

Jadi, dari kedua defenisi tersebut defenisi mineral adalah suatu benda padat

homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, dengan komposisi

kimia pada batas-batas tertentu dan mempunyai atom-atom yang tersusun secara

teratur.

Page 7: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Mineral dapat juga kita definisikan bahan padat anorganik yang terdapat secara

alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan tertentu,

dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang sistimatis.

Mineral dapat kita jumpai dimana-mana di sekitar kita, dapat berwujud sebagai

batuan, tanah, atau pasir yang diendapkan pada dasar sungai. Beberapa mineral

tersebut mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar,

sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas dan perak. Mineral,

kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam keadaan padatnya,

sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya. Apabila kondisinya

memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata, dan diasumsikan

sebagai bentuk-bentuk yang teratur yang dikenal sebagai “kristal”. Dengan

demikian, kristal secara umum dapat di-definisikan sebagai bahan padat yang

homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang teratur. Studi

yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan cara-cara terjadinya

bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.

Pengetahuan tentang “mineral” merupakan syarat mutlak untuk dapat mempelajari

bagian yang padat dari Bumi ini, yang terdiri dari batuan. Bagian luar yang padat

dari Bumi ini disebut litosfir, yang berarti selaput yang terdiri dari batuan, dengan

mengambil “lithos” dari bahasa latin yang berarti batu, dan “sphere” yang berarti

selaput. Tidak kurang dari 2000 jenis mineral yang kita ketahui sekarang.

Beberapa daripadanya merupakan benda padat dengan ikatan unsur yang

sederhana. Contohnya adalah mineral intan yang hanya terdiri dari satu jenis

unsur saja yaitu “Karbon”. Garam dapur yang disebut mineral halit, terdiri dari

senyawa dua unsur “Natrium” dan “Clorite” dengan simbol NaCl. Setiap mineral

mempunyai susunan unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan tertentu. Studi

yang mempelajari segala sesuatunya tentang mineral disebut “Mineralogi”,

didalamnya juga mencakup pengetahuan tentang “Kristal”, yang merupakan unsur

utama dalam susunan mineral. Pengetahuan dan pengenalan mineral secara benar

sebaiknya dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari dasar-dasar geologi atau

“Geologi Fisik”, dimana batuan, yang terdiri dari mineral, merupakan topik utama

Page 8: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

yang akan dibahas. Diatas telah dijelaskan bahwa salah satu syarat utama untuk

dapat mengenal jenis-jenis batuan sebagai bahan yang membentuk litosfir ini,

adalah dengan cara mengenal mineral-mineral yang membentuk batuan tersebut.

II.2 Proses Pembentukan Mineral

Proses pembentukan mineral-mineral baik yang memiliki nilai ekonomis, maupun

yang tidak bernilai ekonomis sangat perlu diketahui dan dipelajari mengenai

proses pembentukan, keterdapatan serta pemanfaatan dari mineral-mineral

tersebut. Mineral yang bersifat ekonomis dapat diketahui bagaimana

keberadaannya dan keterdapatannya dengan memperhatikan asosiasi mineralnya

yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses eksplorasi,

penyelidikan, pencarian endapan mineral, dapat diketahui bahwa keberadaan

suatu mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat berpengaruh, antara

lain banyaknya dan distribusi unsur-unsur kimia, aspek biologis dan fisika.

Secara umum, proses pembentukan mineral, baik jenis logam maupun non-logam

dapat terbentuk karena proses mineralisasi yang diakibatkan oleh aktivitas

magma, dan mineral ekonomis selain karena aktivitas magma, juga dapat

dihasilkan dari proses alterasi, yaitu mineral hasil ubahan dari mineral yang telah

ada karena suatu faktor. Pada proses pembentukan mineral baik secara

mineralisasi dan alterasi tidak terlepas dari faktor-faktor tertentu yang selanjutnya

akan dibahas lebih detail untuk setiap jenis pembentukan mineral. Adapun

menurut M. Bateman, maka proses pembentukan mineral dapat dibagi atas

beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu, baik yang bernilai

ekonomis maupun mineral yang hanya bersifat sebagai gangue mineral.

1. Proses Magmatis

Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra basa, lalu

mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-mineral silikat dan

bijih. Pada temperatur tinggi (>600˚C) stadium liquido magmatis mulai

membentuk mineral-mineral, baik logam maupun non-logam. Asosiasi mineral

Page 9: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

yang terbentuk sesuai dengan temperatur pendinginan saat itu. Proses magmatis

ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1) Early magmatis, yang terbagi atas:

Disseminated, contohnya Intan

Segregasi, contohnya Crhomite

Injeksi, Contohnya Kiruna

2) Late magmatis, yang terbagi atas:

Residual liquid segregation, contohnya magmatis Taberg

Residual liquid injection, contohnya magmatis Adirondack

Immiscible liquid segregation, contohnya sulfide Insizwa

Immiscible liquid injection, contohnya Vlackfontein

2. Proses Pegmatisme

Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma (larutan pegmatisme)

yang terdiri dari cairan dan gas. Stadium endapan ini berkisar antara 600˚C

sampai 450˚C berupa larutan magma sisa. Asosiasi batuan umumnya Granit.

3. Proses Pneumatolisis

Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai

membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin encer.

Unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada dan batuan

samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik karena proses

sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan batuan-batuan

yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang disebut mineral

pneumatolitis.

4. Proses Hydrotermal

Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan

tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk sebelumnya.

Secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat dibagi atas :

1) Endapan hipotermal, ciri-cirinya adalah :

Tekanan dan temperatur pembekuan relatif tinggi.

Page 10: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Endapan berupa urat-urat dan korok yang berasosiasi dengan intrusi

dengan kedalaman yang besar.

Asosiasi mineral berupa sulfides, misalnya Pyrite, Calcopyrite, Galena

dan Spalerite serta oksida besi.

Pada intrusi Granit sering berupa endapan logam Au, Pb, Sn, W dan Z.

2) Endapan mesotermal, yang ciri-cirinya :

Tekanan dan temperatur yang berpengaruh lebih rendah daripada

endapan hipotermal.

Endapannya berasosiasi dengan batuan beku asam-basa dan dekat

dengan permukaan bumi.

Tekstur akibat “cavity filling” jelas terlihat, sekalipun sering

mengalami proses penggantian antara lain berupa “crustification” dan

“banding”.

Asosiasi mineralnya berupa sulfide, misalnya Au, Cu, Ag, Sb dan

Oksida Sn.

Proses pengayaan sering terjadi.

3) Endapan epitermal, ciri-cirinya sebagai berikut :

Tekanan dan temperatur yang berpengaruh paling rendah.

Tekstur penggantian tidak luas (jarang terjadi).

Endapan bisa dekat atau pada permukaan bumi.

Kebanyakan teksturnya berlapis atau berupa (fissure-vein).

Struktur khas yang sering terjadi adalah “cockade structure”.

Asosiasi mineral logamnya berupa Au dan Ag dengan mineral

“gangue”-nya berupa Kalsite dan Zeolit disamping Kuarsa.

Adapun bentuk-bentuk endapan mineral dapat dijumpai sebagai proses endapan

hidrotermal adalah sebagai Cavity filling. Cavity filling adalah proses mineralisasi

berupa pengisian ruang-ruang bukaan (rongga) dalam batuan yang terdiri atas

mineral-mineral yang diendapkan dari larutan pada bukaan-bukaan batuan, yang

berupa Fissure-vein, Shear-zone deposits, Stockworks, Ladder-vein, Saddle-reefs,

Tension crack filling, Brecia filling (vulkanik, tektonik dan collapse), Solution

Page 11: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

cavity filling (caves dan Channels), Gash-vein, Pore-space filling, Vessiculer

fillings.

5. Proses Replacement (Metasomatic replacement)

Adalah prsoses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang

didominasi oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan

sangat penting dalam grup epitermal. Mineral-mineral bijih pada endapan

metasomatic kontak telah dibentuk oleh proses ini, dimana proses ini dikontrol

oleh pengayaan unsur-unsur sulfide dan dominasi pada formasi unsur-unsur

endapan mineral lainnya. Replacement diartikan sebagai proses dari larutan yang

sangat penting berupa pelarutan kapiler dan pengendapan yang terjadi secara

serentak dimana terjadi penggantian suatu mineral atau lebih menjadi mineral-

mineral baru yang lain. Atau dapat juga diartikan bahwa penggantian mineral

membutuhkan ion yang tidak mempunyai ion secara umum dengan zat kimia yang

digantikan. Penggantian mineral yang dibawa dalam larutan dan zat kimia yang

dibawa keluar oleh larutan dan merupakan kontak terbuka yang terbagi atas :

Massive, Lode fissure, dan Disseminated.

6. Proses Sedimenter

Terbagi atas endapan besi, mangan, phosphate, nikel dan lain sebagainya.

7. Proses Evaporasi

Terdiri dari evaporasi laut, danau dan air tanah.

8. Konsentrasi Residu dan Mekanik

Terdiri atas :

Konsentrasi Residu berupa endapan residu mangan, besi, bauxite dan lain-

lain.

Konsentrasi Mekanik (endapan placer), berupa sungai, pantai, alluvial dan

eolian.

9. Supergen enrichment

10. Metamorfisme

Terbagi atas endapan endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.

Page 12: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

II.3. Mineral Pembentuk Batuan

Mineral-mineral pembentuk batuan dapat dibedakan atas :

II.3.1. Felsic Mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna terang dan

cerah serta mempunyai berat jenis yang kecil atau ringan.

Contoh :

Kuarsa

Sistem : Hexagonal (Prisma, Bipyramid dan kombinasi)

Berat Jenis : 2,65

Kekerasan : 7

Warna : Jernih atau putih keruh bila terdapat bersama Feldspar,

sering terdapat inklusi dari gas, cairan atau mineral lain

didalamnya, yang merupakan unsur pengotor dan sangat

mempengaruhi warna pada kuarsa, sehingga dari warna

yang ditunjukkan dapat diperkirakan derajat kemurnian

dari kuarsa tersebut.

Belahan : Tidak punya

Pecahan : Sebagai bahan baku utama atau pelengkap

- Industri gelas

- Industri refractory

- Industri pengecoran logam

- Industri ferro silikon

- Industri glass-wool

- Industri ampelas

- Industri bangunan dan semen

Variasi :

Kristal Gunung tak berwarna/jernih

Amethyst violet/ungu

Kuarsa Asap hitam kabut/coklat

Kuarsa Puan putih

Micro Kristal (Kaldeson)

Page 13: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Agat Hitam butir-butir

Yaspis Coklat hijau

Chert Coklat

Opal (SiO2NH2O)

Opal Padi Hitam

Opal Kayu Berserat coklat, hijau

Pasir Kuarsa

Feldspar

Dibedakan dalam dua golongan besar, yaitu :

1. Alkali Feldspar terdiri dari :

- Orthoklas

- Mikroline

- Sanidine

- Anothoklas

- Pertit

- Antipertit

2. Plagioklas terdiri dari :

- Albit

- Anorthit (Calsic)

- Oligoklas

- Andesin

- Bytownit

- Labradorit

Praktikum secara megaskopic hanya dapat membedakan Alkali Feldspar

(Didominir Orthoklas) dengan Plagioklas.

3. Orthoklas (KalSi3O8)

Merupakan Feldspar sumber utama dari unsur K yang ada dalam tanah.

Berat Jenis : 2,6

Kekerasan : 6

Warna : Abu-abu kemerahan atau tak berwarna

Page 14: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Sistem Kristal : Monoklin, Prismatik, memanjang sejajar atau membutir

dan masif.

Kilap : Vitreous luster dengan kenampakan transparent atau

transculent.

Penggunaan : Karena sifatnya yang tidak stabil sering dijumpai orthoklas

yang

terkonsentrasi dalam keadaan segar, tetapi ditemukan dalam

keadaan alterasi menjadi Serisit (Muscovite) dan Kaolinyang

merupakan bahan dasar industri keramik.

3. Plagioklas (NaCaAl2Si3O8)

Dalam penentuan antara Albit-Anortit, volume persentase An+Ab = 100%. Jadi,

antara Albit-Anortit menunjukkan anggota Isomorphus Series.

Albit lebih dikenal dengan Sodic Plagioclase (sebab banyak mengandung Na).

Sedang Anortit (Calcic) sebab mengandung Ca.

Sistem Kristal : Triklin

Berat Jenis : Albit = 2,26 ; Anortit = 2,76

Kekerasan : 6

Warna : Biasanya berwarna kekuning-kuningan putih dan

merah.

Belahan : Plagioklas punya Twining (kembaran).

Secara optik Plagioklas dapat dikelompokkan menjadi :

- Albit (NaAlSi3O8) Alkali Plagioklas KNaAl >> Asam

- Oligoklas

- Andesine

Calc Alkali Plagioklas

- Labradorit

- Bytownit

Page 15: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

- Anortit (CaAlSi3O8) Calcic Plagioklas Ca >> Basa

Feldspatoid

Mineral ini disebut juga mineral penggaci Feldspar atau Feldspatoid, oleh karena

terbentuk bila dalam sebuah batuan tidak cukup terdapat SiO2. Dalam batuan yang

mengandung SiO2 bebas, mineral Feldspatoin tidak dapat dibentuk karena yang

akan terbentuk adalah Feldspar.

Mineral yang termasuk di dalam kelompok Feldspatoid (Foida), adalah :

Nefelin KNaAl2Si2O4

Leusite KAlSi2O6

Sodalite Na4Al3Si3O12Cl

Scapolite Ca4(Al2Si2O8)3(CO3)

Cancrinite Na3Ca(Al3Si3O12)CO3(OH)2

Analcite Na(AlSi2O6)H2O

Tetapi dari keenam jenis mineral Foid hanya dua yang umum dan sering dijumpai

yaitu Nefelin dan Leucite.

Nefelin (KNaAl2Si2O4)

Sistem Kristal : Hexagonal tetapi bentuk kristalnya jarang dijumpai,

biasanya masif dan fine grain.

Berat Jenis : 2,55-2,65

Kekerasan : 5,5-6,0

Belahan : Paralel permukaannya berbentuk prisma yang terdapat dalam

kristal- kristal besar.

Kilap : Vitrous Luster dan sering Greassy Luster.

Warna : Putih, Kuning, tetapi yang masif warnanya bervariasi,

abu-abu merah.

Nefelin berupa Rock Forming Mineral yang sering dijumpai pada batuan beku

dalam bentuk Dike.

Leucit (KAlSi2O6)

Sistem Kristal : Pseudo Isometrik dalam bentuk Trapezohedron

Berat Jenis : 2,45-2,50

Kekerasan : 5,50-6,60

Page 16: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Warna : Putih abu-abu

Leucit mempunyai bentuk halus dan kecil dan terkenal dengan nama Fine Grain

Matrix.

II.3.2. Mafic Mineral, tersusun dari mineral-mineral yang berwarna gelap dan

mempunyai berat jenis yang besar atau berat.

Contoh :

Olivin (MgFe)2SiO4

Merupakan kristaal-kristal campuran antara Mg2SiO4 dengan Fe 2SiO4 dalam hal

ini Mg selalu lebih banyak daripada Fe. Olivin kadang-kadang disebut dengan

Chrysolite, adalah suatu bentuk mineral yang merupakan mineral pembentuk

batuan terutama beku berwarna gelap.

Berat Jenis : 3,27-4,27

Kekerasan : 5,50-7,00

Kilap : Vitreous Luster

Umum terdapat pada batuan beku basa (Gabro, Basalt, Peridotite, Dunite).

Forsterite Fayalite

Mg2SiO4 Fe2SiO4

Olivin

Kelompok Piroksen

Merupakan kelompok mineral Silikat yang komplek dan mempunyai hubungan

erat dalam struktur kristal, sifat-sifat fisik dan komposisi kimia walaupun mereka

mengkristal dalam dua sistem yang berbeda yaitu Orthorombik dan Monoklin.

Secara struktur Piroksen terdiri atas mata rantai yang tidak ada habisnya dan

Tetrahedra SiO4 yang diikat bersama-sama secara lateral oleh ion-ion logam Mg

dan Ca yang berikatan dengan Oksigen, tetapi tidak secara langsung dengan

Silikon. Sejak setiap ion Silikon berikatan dengan ion Oksigen dan setiap Oksigen

dengan Silikon lainnya atau ion logam menghasilkan ratio Si : O = 1 : 3 dan

memberi rumus kimia Piroksen MgSiO3 atau CaMg(SiO3)2 . Bentuk kristal

Piroksen adalah prismatik sedangkan belahannya spesifik. Komposisi kimia

Piroksen secara umum adalah W1-p(X3Y)1+pZ2O6 dimana simbol W X Y Z

Page 17: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

menunjukkan unsur yang mempunyai jari-jari ion yang sama dan dapat mereplace

yang satu terhadap yang lainnya dalam struktur.

W = Na, Ca Y = Al, Fe, Ti

X = Mg, Fe, Li, Mn Z = Si dan Al dalam jumlah kecil

Ukuran atom dari W ke Z berkurang. Karena substitusi atom maka rumus kimia

Piroksen bervariasi. Dari rumus di atas p adalah o atau mendekati 0 untuk

Diopside Hedenbergite dan Gegirite Yodeite Series.

- p = 1 atau hampir 1 untuk Piroksen Series

- p = variasi untuk Piroksen Monoklin dan Pigionite

Unsur-unsur yang lebih lengkap dari Piroksen mungkin sebagai contoh adalah :

* Ozthopiroksen Mg, Fe+2Fe+3Al(SiAlO3)2

* Diopsiede Hedenbergite CaMgFe(SiO3)2

* Augite (CaMgFe+2) (MgFe+2AlFe+3)(SiAlO3)2

Unsur-unsur yang digarisbawahi adalah unsur penting.

Dalam tubuh batuan vulkanik Piroksen adalah Augote Calcio rendah atau

Pigionite, sedang dalam batuan Plutonik Piroksen adalah Augite Piroksen

Orthorombik, kalsium hampir bebas.

Dalam petrologi biasanya secara megaskopis disebut saja Piroksen dengan ciri

warna hijau sampai hijau kehitaman mempunyai belahan dengan sudut lebih

kurang 900.

Kelompok Amphibol

Amphibole mungkin dapat dibagi menjadi lima seri, yaitu Anthopillite,

Cumingtonite-Qrunerite, Tremolite-Actinolite, Alluminian Amphibole, Sodic

Amphibole. Mereka ada hubungannya dalam sifat-sifat Kristalografi, sifat fisik

dan kimia. Struktur Amphibole adalah type Tetrahedra SiO4 dalam struktur rantai

ganda, berupa dua mata rantai tunggal dengan disela-sela Tetrahedra dihubungkan

oleh bagian dari Oksigen, memberi ratio Si : O = 4 : 11 pengganti 1: 3 sebagai

dalam mata rantai tunggal. Dalam struktur mata rantai ganda menempati sejajar

sumbu C dan diikat bersama secara lateral oleh ion logam. Kekuatan ikatan antara

rantai-rantai tidak sekuat ikatan Si – O, ini direfleksikan dalam serta yang

Page 18: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

berkembang baik atau keadaan prismatik dari Amphibole dan dalam belahan

prismatik. Umumnya Amphibole membentuk seri Isomorf dan replacement yang

Intensif dari suatu ion oleh ion-ion lainnya mempunyai ukuran yang sama

sehingga sangat kompleks variasi komposisi kimianya. Secara megaskopis untuk

Amphibole sebut saja Hornblende belahan membentuk sudut 540 dan 1260.

Amphibole dan Piroksen mempunyai persamaan terdapat dalam batuan beku yang

bersifat basa, dengan perbedaannya, adalah :

Amphibole : @ Komposisi kimianya mengandung O

@ Kristalnya panjang/Prismatik

@ Belahan membentuk sudut 1240

Piroksen : @ Komposisi kimianya tidak mengandung OH

@ Kristalnya lebih Pendek

@ Belahan berdiri saling tegak lurus

Kelompok Mika

Struktur Mika adalah type Tetrahedron dalam lembar-lembar. Tiap SiO4

mempunyai tiga Oksigen dan satu Oksigen bebas, sehingga komposisi dan

valensinya diwakili oleh (Si4O10)4-. Jumlah Oksigen dalam Mika, dua diantaranya

membentuk berupa kelompok hidroksil. F adalah unsur minor yang konstan dalam

Mika, ia mereplace OH dan mungkin sebesar 6% dan Mika Lithia. Kelompok

hidroksil diikat oleh Al, Mg atau Fe sendirian. Struktur ini membutuhkan lembar-

lembar ganda dengan K ion terletek diantaranya. Struktur lembar direfleksikan

oleh belahan bawah pada semua Mika adalah elastis dan bisa dibedakan Chlorite

yang brittle. Rumus umum Mika dapat ditulis : W(XY)2-3Z4O10)OHF)2 dimana W

= K (Na dalam Paragonite mineral yang sangat baik pada sekiot).

X, Y = Al, Li, Mg, Fe

Z = Ai, Al

Dari analisa kimia batuan telah membuktikan bahwa hanya beberapa unsur-unsur

saja yang bertanggung jawab membentuk kerak bumi. Empat orang ahli

melakukan analisa kimia sebanyak 5159 analisa batuan yaitu : Washington,

Clarke, Nigli, Daly, dengan unsur-unsur yang ada dalam kerak bumi.

Page 19: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

O = 24 % Fe = 5 % K = 2,5 %

Si = 27 % Ca = 3,5 % Mg = 2,5 %

Al = 8 % Na = 2,5 %

Ternyata jumlahnya baru 98 % sedang yang 2 % lainnya terdiri dari unsur-unsur

yang jarang terdapat.

II.4 Penyebaran Serta jenis-jenis sumber daya mineral di Indonesia

Adapun berbagai jenis mineral di Indonesia serta tempat penyebarannya adalah

sebagai berikut :

1. Batu bara. Sebagian besar batu bara berasal dari tumbuh-tumbuhan tropis masa

prasejarah/masa karbon. Proses pembentukan batu bara ada dua yaitu :

a. Proses biokimia yaitu proses pembentukan batuan yang dilakukan oleh bakteri

anaerob sehingga sisa-sisa tumbuhanyang menjadi keras karena beratnya sendiri,

tidak ada kenaikan suhu dan tekanan.

b. Proses metamorfosis yaitu suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan

dan suhu yang tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Batu bara terdapat

di Sumatera bagian tengah, Ombilin, Sumatera bagian selatan, Bukit Asam,

Daerah Mahakam, Kalimantan bagian tenggara di pulau Laut.

2. Emas

Page 20: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Mineral ini terbentuk dari konsentrasi magmatik. Emas dapat ditemui di pulau

Jawa yaitu Cikotok (Jabar) dan di daerah Rejang Lebong (Bengkulu)

3.Intan

Terbentuk karena proses magmatic, dan merupakan hasil dari pelapukan.

4. Kuarsa

Terbentuk dari proses kontak metasomatisme

Page 21: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

5. Perak

Proses pembentukannya berasal dari proses konsentrasi magmatik

6. Tembaga

Proses terbentuknya yaitu dari proses sublimasi

Page 22: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

7. Nikel

Pembentukannya berasal dari Proses konsentrasi magmatic dan sebagian kecil ada

yang berasal dari pelapukan

8. Besi

Page 23: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

Proses pembentukannya berasal dari proses konsentrasi magmatic dan proses

pembentukannya dalam jumlah yang sangat kecil juga dengan sublimasi .

9. Mangan

Mangan terbentuk dari proses sedimentasi

II.5 Manfaat Batuan & Bahan Tambang

II.4.1 Manfaat Batuan

Tak semua batuan beku mempunyai nilai ekonomis, hal ini tergantung pada sifa,

komposisi mineral, kekeutan fisik, daya tahan, cara penggalianya, dan lain-lain.

Tiap jenis mineral mempunyai sifat dan komposisi mineral tertentu, tidak semua

jenis batuan dapat digunakan untuk semua jenis pekerjaan. Batuan mempunyai

kegunaan sendiri tergantung sifatnya, misalnya :

1. Batuan yang mempunyai kerapatan tinggi dan tidak porus sangat baik untuk

keperluan pekerjaan di laut.

Page 24: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

2. Batuan yang tidak terpengaruh oleh asam, baik untuk digunakan didaerah

industri.

3. Batuan yang berat, keras, dan mempunyai daya tahan yang besar sesuai untuk

digunakan sebagai fondasi bangunan pengeras jalan juga bahan lantai.

4. Batuan yang berwarna indah dan tidak porus dapat digunakan untuk pelapis

dinding atau lantai.

5. Batuan yang umumnya mempunyai berat jenis ± 2,6, baik untuk digunakan

sebagai bahan pekerjaan teknik berat.

II.4.2 Manfaat Bahan Tambang

- Minyak Bumi, setelah diolah dapat menghasilkan minyak gas, (avigas), bensol

(avtur), gasoline (bensin, premium, dan super 98), karosin (minyak tanah dan

minyak lampu), minyak solar, diesel, dan minyak baker, vaselin, paraffin (untuk

industri batik dan korek api), dan aspal. Hasil olahan tersebut dapat digunakan

untuk penerangan rumah, tenaga penggerak mesin pabrik, bahan kendaraan

bermotor, bahan baker pesawat terbang dan lainnya.

- Gas alam, dapat digunakan untuk bahan baker rumah tangga dan keperluan

industri.

- Batu Bara, digunakan sebagai bahan bakar pemberi tenaga dan bahan mentah cat,

obat-obatan, wangi-wangian, dan bahan dasar peledak.

- Kaolin, sebagai bahan membuat porselin

- Batugamping, digunakan sebagai bahan perekat bangunan, bahan pembuat semen

dan pengapur dinding.

- Pasir Kuarsa, sebagai bahan pembuat kaca.

- Pasir Besi, sebagai bahan pembuat besi ruang.

- Timah, sebagai bahan untuk membuat pipa ledeng, logam patri, dan kawat

telepon.

- Nikel, digunakan untuk bahan campuran dalam industri besi baja agar kuat dan

tahan karat.

Page 25: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

- Tembaga, digunakan untuk bahan kabel dan industri barang-barang perunggu dan

kuningan.

- Bentonit adalah suatu lempung plastis yang mempunyai banyak pengunaan dalam

industri. Salah satu penggunaannya yang terpenting adalah sebagai bahan

pembilas pada pemboran minyak. Demikian pula bahan tersebut merupakan bahan

penjernih warna baik pada pembuatan minyak pelumas yang berasal dari minyak

bumi ataupun minyak goreng yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Di samping itu

bentonit merupakan bahan yang juga cukup penting artinya dalam pengilangan

minyak bumi.

- Granit adalah batuan beku dalam yang mempunyai kristal-kristal kasar dengan

komposisi mineral dari kwarsa, feldspar, plagioklas sodium dan mineral lainnya.

Sifat fisik batuan granit umumnya kompak, keras, warna bervariasi putih abu-abu,

merah muda, kekuning-kuningan dan kerap kali kehijauan dipakai untuk

bangunan-bangunan rumah (dinding, tembok, dll), monomen-monumen,

bangunan air, jalan dan jembatan, sebagai batu hias (dekorasi).

- Endapan feldspar terjadi karena proses diagnosa dari sedimen piroklastik halus

bersifat asam (riolitik) dan terendapkan dalam lingkungan air lakustrin. Di

samping itu juga dijumpai bersamaan dengan terbentuknya batuan beku dan

umumnya berasosiasi dengan batuan asam seperti pegmatit, granit dan aplit. Sifat

fisik mineral feldspar bervariasi antara lain : Kekerasan 6 – 6,5 ; berat jenis 2,4 –

2,8 ; titik lebur 1100 – 1500 oC. Kegunaan feldspar terutama sebagai flux dalam

industri keramik, gelas dan kaca.

- Zeolit adalah senyawa alumino silikat hidrat dengan logam alkali yang merupakan

kelompok mineral yang terdiri dari beberapa jenis (species). Endapan zeolit

biasanya terdapat dalam batuan sedimen piroklastik berbutir halus dengan

komposisi riolitik. Kegunaan zeolit sangat luas seperti untuk bahan bangunan dan

ornamen, semen puzzolan, bahan agregat ringan, bahan pengembang dan pengisi,

tapal gigi, bahan penjernih air limbah dalam kolam ikan, makanan ternak,

pemurni gas methan, gas alam dan gas bumi, penyerap zat (logam) racun dan lain-

lain.

Page 26: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

- Batu Apung adalah hasil gunung api yang kaya akan silika dan mempunyai

struktur porous, yang terjadi karena keluarnya uap dan gas-gas yang larut di

dalamnya pada waktu terbentuk, berbentuk blok padat, fragmen hingga pasir atau

bercampur halus dan kasar. Batu Apung terdiri dari pada silika, alumina, soda,

besi oksida. Warna : putih, abu-abu kebiruan, abu-abu gelap, kemerah-merahan,

kekuning-kuningan, jingga. Bongkah-bongkah di waktu kering dapat terapung

diatas air. Batu Apung umumnya digunakan sebagai bahan penggosok, bahan

bangunan konstruksi ringan dan tahan api, bahan ringan (non reaction), pengisi,

isolator temperatur tinggi, rendah dan akustik, pembawa (carrier penyerap dan

saringan / filter).

- Dalam istilah dagang (umum), marmer adalah segala jenis batuan yang apabila

digosok (dipoles) menjadi mengkilat, batuannya bisa berupa batu gamping,

marmer, basal, granit dan sebagainya. Marmer dalam istilah geologi adalah batu

gamping atau dolomit yang mengalami metamorfosa kontak ataupun regional.

Batu gamping atau dolomit bila diterobos oleh batuan beku maka akan terjadi

perubahan fisik yang berupa penghabluran mineral kalsit atau dolomit. Mineral-

mineral lain sebagai pengikat atau pengotor antara lain : kuarsa, grafit, hematit,

limonit, pirit, mika, klorit, tremolit, wolastonit, diopsit dan hornblende, meskipun

dalam jumlah kecil (dapat mempengaruhi warna dan mutu marmer). Pada

umumnya marmer murni berwarna putih mengkilap, sedangkan warna-warna lain

tergantung pada mineral pengotor yang terkandung di dalamnya, seperti : abu-abu

muda sampai hitam karena adanya mineral grafit, hijau karena adanya mineral

khlorit, merah muda sampai merah karena adanya limonit atau mangan. Kegunaan

marmer yang utama adalah untuk bangunan seperti ubin lantai, dinding (interior

maupun eksterior), papan nama, dekorasi atau hiasan, monumen, perabot rumah

tangga seperti meja, kap lampu dan sebagainya.

- Trass adalah sejenis tuff yang berwarna putih kekuning-kuningan telah

mengalami tingkat pelapukan lanjut, sifat-sifat yang disukai adalah karena adanya

silika keadaan basah. Trass ini dapat dipergunakan untuk bangunan-bangunan

sebagai semen alam (hidraulic cement), lebih mudah kontak dengan air, setelah

itu mengeras yang tak tembus air (pembuatan batako). Endapan trass di daerah ini

Page 27: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

berwarna putih hingga putih kekuningan, berbutir halus hingga kasar, unsur

pengotor cukup kecil.

II.6 Jenis-jenis Bahan Galian

Secara garis besar digolongkan menjadi 4 jenis, yaitu :

1. Bahan Galian Logam

a. Logam Mulia ( Au, Ag, Pt dan Hg )

b. Logam Besi ( Fe, Ni, Mn, Cr,Wo dan Mo )

c. Logam Bukan Besi ( Sn, Al, Cu, Pb, Zn, Bi, Sb dan Ti )

d. Mineral Jarang (Cr, Co, Mg)

2. Bahan Galian Bukan Logam

a. Mineral Industri

b. Batu Mulia

3. Bahan Galian BATUAN / Konstruksi

4. Bahan Galian RADIO AKTIF

a. Uranium

b. Rhadium, Thorium dll

Page 28: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

BAB III

PENUTUP

III.1 Kesimpulan

Mineral adalah suatu benda padat yang anorganik yang terbentuk secara alami,

homogen (tidak dapat diuraikan lagi menjadi ukuran terkecil) yang mempunyai

bentuk kristal dan rumus kimia yang tetap. Proses pembentukan mineral-mineral

baik yang memiliki nilai ekonomis, maupun yang tidak bernilai ekonomis sangat

perlu diketahui dan dipelajari mengenai proses pembentukan, keterdapatan serta

pemanfaatan dari mineral-mineral tersebut. Mineral yang bersifat ekonomis dapat

diketahui bagaimana keberadaannya dan keterdapatannya dengan memperhatikan

asosiasi mineralnya yang biasanya tidak bernilai ekonomis. Dari beberapa proses

eksplorasi, penyelidikan, pencarian endapan mineral, dapat diketahui bahwa

keberadaan suatu mineral tidak terlepas dari beberapa faktor yang sangat

berpengaruh, antara lain banyaknya dan distribusi unsur-unsur kimia, aspek

biologis dan fisika.

III.2 Saran

Adapunsaran dari penulis kepada pembaca adalah sebagai berikut :

1. Sebaiknya makalah yang telah disusun ini dapat dimanfaatkan sebaik -

baiknya oleh pembaca terutama pada mata kuliah yang relevan dengan

makalah ini

2. Semoga penyusunan makalah berikutnya lebih baik lagi.

Page 29: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

DAFTAR PUSTAKA

http://tambangunsri.blogspot.com/2011/02/sumber-daya-mineral-dan-genesa-

bahan.html

http://sumbardayaalamindonesia.blogspot.com/

http://esdm.sulbarprov.go.id/index.php?id=1&news=235

http://paramayati.blogspot.com/2012/03/tugas-geografi-sda-mineral-xi-ips2

aspa.html

http://gaoscity.blogspot.com/2009/03/bijih-besi.html

http://www.sentra-edukasi.com/2013/05/pengertian-penggolongan-sumber-daya-

alam.html

http://dunia-atas.blogspot.com/2011/05/klasifikasi-mineral-berdasarkan-pada.html

http://geoenviron.blogspot.com/2012/10/praktikum-mineralogy.html

http://dearthurjr.blogspot.com/2013/05/endapan-mineral.html

http://jojogeos.blogspot.com/2012/12/mineral-silika-dan-non-silika.html

http://tigakali-enam.blogspot.com/2011/10/genesa-mineral.html

http://geologimania.blogspot.com/2010/10/mineral-pembentuk-batuan-rock-

forming.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Mineral

http://petroclanlaboratory.weebly.com/bowen-reaction-series.html

http://kangmujeckethnic-miningzone.blogspot.com/2013/04/krismin.html

http://dearthurjr.blogspot.com/2013/05/endapan-mineral.html

http://tigakali-enam.blogspot.com/2011/10/genesa-mineral.html

Page 30: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

LAMPIRAN REFERENSI

Page 31: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral
Page 32: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral

DAFTAR PERTANYAAN

1. Bagaimana cara pembentukan mineral intan? Apakah harus melalui proses

magmatic dan proses pelapukan? (Wahidah)

Jawab : Proses pembentukan mineral intan yaitu melalui salah satu proses

saja yaitu magmatic atau pelapukan, jadi tidak harus kedua proses tersebut.

2. Apakah proses pembentukan emas mempengaruhi kualitas emas?

(Harjumi)

Jawab : Proses pembentukan emas tidak mempengaruhi kualitas emas

tersebut, kualitas emas hanya dipengaruhi oleh proses pengolahannya.

3. Apakah yang dimaksud kontak metasomatisme? Dan apakah perbedaanya

dengan proses alterasi? (Muh. Taufiq Rafie)

Jawab : Kontak metasomatisme adalah proses pembentukan mineral

karena terjadinya kontak antara magma dengan batuan yang dilaluinya saat

magma menerobos keluar

4. Apakah yang dimaksud dengan bahan galian jarang? (Andi

Darmawansyah)

Jawab : Bahan galian jarang adalah bahan galian yang jarang ditemukan

atau langka.

5. Apakah ada zona-zona tertentu dimana mineral emas terbentuk?

(Nurfadhilah Arif)

Jawab : zona-zona mineral emas terbentuk yaitu pada zona magmatic,

zona kontak metasomatisme dan pada zona hidrotermal.

6. Apakah parameter yang digunakan sehingga mineral tersebut dikatakan

sebagai mineral industry? (Sernita Domapa)

Jawab : Parameter yang digunakan sehingga mineral disebut mineral

industry adalah jika mineral tersebut dapat dimanfaatkan sehingga

mempunyai nilai ekonomis, contohnya yaitu : Kaca.

7. Pada suhu dan kedalaman berapakah mineral intan terbentuk? ( Alexander

Yafet)

Jawab : Mineral intan terbentuk pada temperature 1000 K dan pada

kedalaman lebih dari 150 km.

Page 33: Cara Terbentuknya Berbagai Macam Sumber Daya Mineral