Upload
ayi-suwandi
View
1.150
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
Biaya Overhead Pabrik
Penggolongan B.FOH
Berdasarkan sifatnya Berdasarkan perilakunya yang
berhubungan dengan perubahan volume kegiatan
Berdasarkan hubungannya dengan departemen
B.FOH Menurut Sifatnya
Biaya bahan penolongBiaya reparasi dan pemeliharaanBiaya tenaga kerja tidak langsungBiaya yang ada karena penilaian
terhadap aktivaBiaya yang ada karena berlalunya waktuB.FOH lain yang secara langsung
memerlukan pengeluaran uang tunai
B. Bahan Penolong
Bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau meskipun menjadi bagian dari produk jadi tetapi nilainya relatif kecil dibandingkan dengan HP.Produksi
Contoh : Pada perusahaan percetakan : perekat, tinta koreksi, pita mesin ketikPada perusahaan kue : pewarna makanan, pemanis buatan, ragi, soda kue dll.
B. Reparasi Dan Pemeliharaan
Meliputi biaya untuk suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan seperti gedung, laboratorium dsb.
B. TK Tdk Langsung
TKTL adalah TK pabrik yang upahnya tidak diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.
Biaya TKTL meliputi upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan
TKTL meliputi karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu dan karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi
Biaya Yang Ada Karena Penilaian Terhadap Aktiva
Biaya depresiasi/penyusutan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan
Contoh : Penyusutan gedung, mesin dsb.
Biaya Yang Ada Karena Berlalunya Waktu
Biaya asuransi Contoh : asuransi gedung, asuransi
kecelakaan Karyawan dsb
B.FOH Lain Yang Secara Langsung Memerlukan
Pengeluaran Uang TunaiB.reparasi yang diserahkan kepada
pihak luar perusahaanContoh : biaya listrik PLN
B.FOH Berdasarkan perilakunya yang
berhubungan dengan perubahan volume kegiatan
B.FOH tetap B.FOH variabel B.FOH semivariabel : B.FOH yang besarnya
berubah tidak sebanding dengan volume kegiatan, biasanya langsung dipecah menjadi variabel dan tetap
B.FOH Berdasarkan hubungannya dengan departemen
Akan ada jika perusahaan memiliki departemen lain (departemen pembantu) selain departemen produksi
Dibagi menjadi 2 : B.FOH langsung departemen : B.FOH yang terjaadi pada departemen tertentu dan hasilnya hanya dirasakan oleh departemen tersebutContoh : gaji mandor departemen produksi, penyusutan mesin dan biaya bahan penolongB.FOH tidak langsung departemen :B.FOH yang hasilnya dinikmati lebih dari satu departemenContoh : pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik yang digunakan oleh beberapa departemen
Penentuan Tarif B.FOH
Alasan pembebanan B.FOH pada produk bdsk tarif di muka : Jika FOH yang sesungguhnya terjadi
dibebankan kepada produk maka akan menyebabkan HP Produksi per satuan menjadi berfluktuasi
Manajemen memerlukan informasi HP Produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan, padahal ada elemen B.FOH yang baru bisa diketahui setelah akhir bulan atau akhir tahun, misalnya biaya listrik dan air.
Penyebab terjadinya Fluktuasi HP Produksi per
satuanPerubahan tingkat produksi dari bulan ke bulanPerubahan tingkat efisiensi produksiAdanya B.FOH yang terjadi secara sporadik, menyebar secara tidak merata selama jangka waktu satu tahunB.FOH tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu
Tahapan Penyusunan Tarif FOH
1. Menyusun anggaran B.FOH2. Memilih dasar pembebanan B.FOH
pada produk3. Menghitung tarif B.FOH
Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan anggaran B.FOH
1. Kapasitas teoritis : kapasitas pabrik atau departemen untuk menghasilkan produk dalam kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.
2. Kapasitas praktis : kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan internal perusahaan (masih belum memperhitungkan hambatan eksternal).
3. Kapasitas normal : kemampuan perusahaan dalam memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.
4. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan:Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan bisa dicapai oleh perusahaan dalam tahun yang akan datang
Merupakan pendekatan jangka pendek yang biasanya menyebabkan penggunaan tarif yang berbeda dari periode ke periode.
Kelemahan penggunaan kapasitas sesungguhnya
sbg dasar tarif FOH1. Menyebabkan perbedaan tarif FOH yang besar dari
tahun ke tahun.Contoh : perusahaan yang menggunakan peralatan yang serba otomatis (FOH tetapnya relatif besar) sehingga penjualannya cenderung fluktuatif
2. Biaya karena kapasitas mengganggur menjadi diperhitungkan dalam HP.Produksi yang bisa mempengaruhi keputusan manajemenContoh : bila ada hubungan antara HP dengan harga jual produk maka pada periode yang kapasitasnya menganggur HP dan harga jual akan lebih tinggi dan manajemen akan kesulitan untuk menjual produk
Pemilihan Dasar Pembebanan Biaya FOH
1. Satuan produk2. Biaya Bahan Baku3. Biaya TKL4. Jam TKL5. Jam mesin
Faktor yg harus diperhatikan dalam Pembebanan Biaya FOH
1. Jenis Biaya FOH yang jumlahnya paling dominan dalam departemen produksi
2. Sifat-sifat Biaya FOH yang dominan dan keeratan hubungan sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai
Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan
Satuan ProdukMerupakan metode yang paling sederhana dan yang langsung membebankan B.FOH pada produkCocok untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu macam produk.Contoh : Ada 20 jenis B.FOH dan yang jumlahnya relatif besar adalah B.Asuransi Bhn.Baku. B.FOH dibebankan pada produk atas dasar B.BB yang dipakai masing-masing produk, karena B.Asuransi sifatnya bervariasi jumlahnya dengan HP BB yang diasuransikan (B.FOH berhubungan erat dengan HP BB)
Rumus Biaya FOH Berdasarkan Satuan Produk
Tarif FOH per satuan :Taksiran B.FOH
Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan
Contoh :Taksiran B.FOH selama 1 tahun = Rp 5.000.000Taksiran jumlah produk yang dihasilkan selama tahun anggaran = 10.000Tarif FOH = Rp 5.000.000/10.000 = Rp 500 per unit produk
Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan
Biaya Bahan BakuSemakin besar B.BB yang dikeluarkan maka B.FOH nya juga semakin besar
Rumus :
Tarif B.FOH :
Taksiran B.FOH
Taksiran Biaya Bahan Baku yang dipakaiX 100 %
Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 5,000,000Taksiran BB dihasilkan selama 1 tahun anggaran 100,000 unit
Tarif B.FOH sebesar :(Rp 5,000,000 : 100,000 ) x 100 % = 50 %
Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan
Biaya Tenaga Kerja Jika sebagian besar B.FOH berhubungan erat
dengan upah TKL Kelemahan:
B.FOH harus dilihat sbg tambahan nilai produk sedangkan tambahan nilai sering disebabkan karena biaya depresiasi aktiva tetap yang mempunyai harga pokok tinggi yang tidak mempunyai hubungan dengan BTKL
Jumlah BTKL mrpk total upah dgn tarif tinggi dan rendah, jika pekerjaan dikerjakan oleh karyawan tarif tinggi maka FOHnya akan tinggi dan sebaliknya.
Rumus :
% BFOH dari BTKL :
Taksiran B.FOH
Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung100 %X
Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 2,000,000Taksiran BTKL selama tahun 1 anggaran Rp 5,000,000
Tarif B.FOH sebesar :(Rp 2,000,000 : 5,000,000 ) x 100 % = 40 %
Contoh 3
Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan
Jam Tenaga Kerja Langsung Jika sebagian besar B.FOH berhubungan erat
waktu untuk membuat produk
Rumus :
Tarif BFOH per jam TKL :
Taksiran B.FOH
Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 2,000,000Taksiran jam TKL
selama tahun anggaran tersebut 2,000 jamTarif B.FOH sebesar :
(Rp 2,000,000 : 2,000 ) = Rp 1,000 per jam TKL
Contoh 4
Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan
Jam Mesin Jika sebagian besar B.FOH bervariasi dengan
penggunaan mesin
Rumus :
Tarif BFOH per jam mesin :
Taksiran B.FOH
Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung
Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 2,000,000Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan
selama tahun anggaran tersebut 10,000 jam mesinTarif B.FOH sebesar :
(Rp 2,000,000 : 10,000 ) = Rp 200 per jam TKL
Contoh 5
Perhitungan Tarif FOH
Contoh :PT. Mutiara Kasih memproduksi produknya berdasarkan pesanan. Dalam penentuan tarif B.FOH telah disusun B.FOH (lihat tabel). B.FOH dibebankan pada produk berdasarkan jam mesin. Anggaran B.FOH disusun pada kapasitas normal sebanyak 80.000 jam mesin.
Anggaran B.FOH
No.Rekening
5101 Biaya Bahan Penolong Rp 1,050,0005102 Biaya listrik 1,500,0005103 Biaya Bahan Bakar 1,000,0005104 Biaya TKTL 1,500,000
2,000,0005105 Biaya Kesejahteraan Karyawan 1,500,0005106 Biaya Reparasi & Pemeliharaan 750,000
500,0005107 Biaya Asuransi Gedung 600,0005108 Biaya Depresiasi 800,000
J umlah Rp 5,800,0005,400,000
J umlah Total Rp 11,200,000
VVVVTTVTTT
VT
Jumlah
PT. MUTIARA KASIHANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK UNTUK TAHUN 20XX
ATAS DASAR KAPASITAS NORMAL 80.000 JAM MESIN
Jenis Biaya Tetap/ Variabel
Perhitungan Tarif FOH
Perhitungan tarif B.FOH:
Tarif B.FOH Variabel : Rp 5,800,000 : 80,000 = Rp 72.50 per jam mesinTarif B.FOH Tetap : Rp 5,400,000 : 80,000 = Rp 67.50 per jam mesin
Tarif B.FOH Total : Rp 140.00 per jam mesin
Pembebanan B.FOH pada produk dengan Metode Full
Costing Berdasarkan contoh, misal PT. Mutiara Kasih
menerima 100 Macam Pesanan dan menghabiskan waktu pengerjaan sebanyak 75.000 jam dalam tahun 20XX, maka biaya FOH yang dibebankan pada produk adalah Rp 10.500.000,- (Rp 140 per jam x 75.000 jam)
Jurnalnya :Barang dalam proses-B.FOH Rp 10.500.000
Biaya FOH dibebankan Rp 10.500.000
Pembebanan B.FOH pada produk dengan Metode
Variable Costing Berdasarkan contoh, misal PT. Mutiara Kasih
maka biaya FOH yang dibebankan pada produk adalah Rp 5.437.500,- (Rp 72,5 per jam x 75.000 jam)** Dalam Variabel Costing yang dibebankan hanya biaya yang bersifat variabel saja.
Jurnalnya :Barang dalam proses-B.FOH Rp 5.437.500,-
Biaya FOH Variabel dibebankan Rp 5.437.500,-
Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya
Digunakan untuk membandingkan dengan FOH yang dibebankan berdasarkan tarif (untuk mengetahui selisihnya, apakah kurang aatau berlebih).
Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya
No.Rekening
5101 Biaya Bahan Penolong Rp 1,100,0005102 Biaya listrik 1,450,0005103 Biaya Bahan Bakar 750,0005104 Biaya TKTL 1,500,000
2,000,0005105 Biaya Kesejahteraan Karyawan 1,500,0005106 Biaya Reparasi & Pemeliharaan 500,000
500,0005107 Biaya Asuransi Gedung 600,0005108 Biaya Depresiasi 800,000
J umlah Rp 5,300,0005,400,000
J umlah Total Rp 10,700,000
PT. MUTIARA KASIHBIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA TERJADI TAHUN 20XX
PADA KAPASITAS SESUNGGUHNYA YANG DICAPAI 75.000 JAM MESIN
Jenis Biaya Tetap/ Variabel Jumlah
VVVVTTV
VT
TTT
Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya
Metode Full CostingJ urnal PT. Mutiara Kasih untuk mencata FOH SesungguhnyaFull Costing Method
B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000Persediaan Bahan Penolong Rp 1,100,000Persediaan Bahan Bakar 750,000Gaji dan Upah 3,500,000Persediaan Suku Cadang 500,000Persekot Asuransi Gedung 600,000Akumulasi Depresiasi Mesin 800,000Kas Rp 3,450,000
Catatan :Biaya yang dibayar dengan kas terdiri dari :Biaya listrik Rp 1,450,000Biaya Kesejahteraan Karyawan 1,500,000Biaya Reparasi & Pemeliharaan 500,000
J umlah Rp 3,450,000
Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya
Metode Variabel CostingJ urnal PT. Mutiara Kasih untuk mencata FOH SesungguhnyaVariable Costing Method
B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000Persediaan Bahan Penolong Rp 1,100,000Persediaan Bahan Bakar 750,000Gaji dan Upah 3,500,000Persediaan Suku Cadang 500,000Persekot Asuransi Gedung 600,000Akumulasi Depresiasi Mesin 800,000Kas Rp 3,450,000
Pemisahan FOH Tetap & Variabel
B.FOH Variabel Sesungguhnya Rp 5,300,000B.FOH Tetap Sesungguhnya 5,400,000
B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Full Costing
Selisih FOH dibebankan pada produk
B.FOH yang dibebankan pada produk : 75,000 jam mesin x Rp 140.00 Rp 10,500,000B.FOH Sesungguhnya 10,700,000
Selisih B.FOH Rp 200,000
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Full Costing (Jurnal)J urnal untuk menutup rekening B.FOH yang dibebankan ke rekeningB.FOH sesungguhnya
B.FOH yang dibebankan Rp 10,500,000B.FOH Sesungguhnya Rp 10,500,000
J urnal untuk mencatat selisih B.FOH
Selisih B.FOH yang dibebankan Rp 200,000B.FOH Sesungguhnya Rp 200,000
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Full Costing (Selisih Anggaran)
Metode I
B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000
B.FOH pabrik yang dianggarkan pada kapasitas yang dicapai:B.FOH tetap Rp 5,400,000B.FOH variabel ( 75,000 x 72.50 ) Rp 5,437,500
Rp 10,837,500
Selisih anggaran L* Rp 137,500
* L : Laba (selisih menguntungkan)
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Full Costing (Selisih Anggaran)
Metode II
B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000B.FOH tetap menurut anggaran 5,400,000
B.FOH variabel sesungguhnya 5,300,000B.FOH dibebankan 5,437,500
Selisih Anggaran 137,500 L*
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Full Costing (Selisih Kapasitas I)
Metode I
B.FOH tetap yang dianggarkan Rp 5,400,000B.FOH tetap yang dibebankan pada produk 5,062,500
75,000 x 67.50
Selisih anggaran R* Rp - 337,500 R*
* R : Laba (selisih merugikan)
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Full Costing (Selisih Kapasitas II)
Metode II
Kapasitas yang dianggarkan Rp 80,000 jam mesinKapasitas yang sesungguhnya dicapai 75,000
Kapasitas yang tidak terpakai - 5,000 jam mesinTarif B.FOH tetap 67.50 per jam mesin
Selisih kapasitas Rp - 337,500 R*
* R : Laba (selisih merugikan)
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Full Costing (Selisih Kapasitas III)
Metode III
B.FOH tetap yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya yang dicapai:
Biaya tetap Rp 5,400,000Biaya variabel 5,437,500
Rp 10,837,500
B.FOH yang dibebankan pada produk Rp 10,500,000( 75,000 x 140.00 )
Selisih anggaran R* - 337,500 R*
* R : Laba (selisih merugikan)
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Variabel CostingPERHITUNGAN B.FOH
B. FOH yang dibebankan pada produk 75,000 x Rp 72.50 Rp 5,437,500
B. FOH variabel sesungguhnya 5,300,000
Selisih B.FOH variabel Rp 137,500
Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH
Metode Variabel Costing (Jurnal)JURNAL
J urnal untuk menutup rekening B.FOH yang dibebankan ke rekening B.FOH variabel sesungguhnya
B.FOH variabel dibebankan Rp 5,437,500B.FOH variabel sesungguhnya Rp 5,437,500
J urnal untuk mencatat selisih B.FOH variabelSelisih B.FOH variabel Rp 137,500
B.FOH variabel sesungguhnya Rp 137,500
Perlakuan Terhadap Selisih FOH
Berbagai rekeningyang dikredit
B.FOHSesungguhnya
B.FOHDibebankan
Barang Dalam Proses-B.FOH
B.FOHSesungguhnya
Selisih B.FOH
PembebananB.FOH atas dasar tarif
Perlakuan Terhadap Selisih FOH (Metode I)
Metode I Selisih FOH dibagikan pada rekening-rekeningpersediaan dan Harga Pokok Penjualan
Saldo Persediaan dan Harga Pokok Penjualan
Persediaan produk dalam proses Rp 400,000Persediaan produk jadi 600,000Harga pokok penjualan 7,000,000
J umlah 8,000,000
Perlakuan Terhadap Selisih FOH
(Pembagian Selisih)Pembagian Selisih
Nama Rekening
Selisih FOH Rp 200,000
Prsd.Produk dlm.Proses 400,000 ( 0.05 x Rp 200,000 ) Rp 410,000= Rp 10,000
Prsd.Produk J adi 600,000 ( 0.08 x Rp 200,000 ) 615,000= Rp 15,000
Harga Pokok Penjualan 7,000,000 ( 0.88 x Rp 200,000 ) 7,175,000= Rp 175,000
Rp 8,000,000 Rp 8,200,000
penyesuaian
31 Des 20XXsebelum
penyesuaian
DasarPenyesuaian
Saldo Saldo 31 Des 20XX
setelah
Perlakuan Terhadap Selisih FOH
(Jurnal & Metode II)J urnal
Prsd.Produk dlm.Proses Rp 10,000Prsd.Produk J adi 15,000Harga Pokok Penjualan 175,000
Selisih FOH Rp 200,000
Metode II Selisih FOH diperlakuakan sebagai penambah atau pengurangHarga Pokok Penjualan
J urnal :
Harga Pokok Penjualan Rp 200,000Selisih FOH Rp 200,000