49
Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Biaya Overhead Pabrik

Biaya Overhead Pabrik

Page 2: Biaya Overhead Pabrik

Penggolongan B.FOH

Berdasarkan sifatnya Berdasarkan perilakunya yang

berhubungan dengan perubahan volume kegiatan

Berdasarkan hubungannya dengan departemen

Page 3: Biaya Overhead Pabrik

B.FOH Menurut Sifatnya

Biaya bahan penolongBiaya reparasi dan pemeliharaanBiaya tenaga kerja tidak langsungBiaya yang ada karena penilaian

terhadap aktivaBiaya yang ada karena berlalunya waktuB.FOH lain yang secara langsung

memerlukan pengeluaran uang tunai

Page 4: Biaya Overhead Pabrik

B. Bahan Penolong

Bahan yang tidak menjadi bagian produk jadi atau meskipun menjadi bagian dari produk jadi tetapi nilainya relatif kecil dibandingkan dengan HP.Produksi

Contoh : Pada perusahaan percetakan : perekat, tinta koreksi, pita mesin ketikPada perusahaan kue : pewarna makanan, pemanis buatan, ragi, soda kue dll.

Page 5: Biaya Overhead Pabrik

B. Reparasi Dan Pemeliharaan

Meliputi biaya untuk suku cadang, biaya bahan habis pakai dan harga perolehan jasa dari pihak luar perusahaan untuk keperluan perbaikan dan pemeliharaan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan seperti gedung, laboratorium dsb.

Page 6: Biaya Overhead Pabrik

B. TK Tdk Langsung

TKTL adalah TK pabrik yang upahnya tidak diperhitungkan secara langsung kepada produk atau pesanan tertentu.

Biaya TKTL meliputi upah, tunjangan dan biaya kesejahteraan

TKTL meliputi karyawan yang bekerja dalam departemen pembantu dan karyawan tertentu yang bekerja dalam departemen produksi

Page 7: Biaya Overhead Pabrik

Biaya Yang Ada Karena Penilaian Terhadap Aktiva

Biaya depresiasi/penyusutan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan

Contoh : Penyusutan gedung, mesin dsb.

Biaya Yang Ada Karena Berlalunya Waktu

Biaya asuransi Contoh : asuransi gedung, asuransi

kecelakaan Karyawan dsb

Page 8: Biaya Overhead Pabrik

B.FOH Lain Yang Secara Langsung Memerlukan

Pengeluaran Uang TunaiB.reparasi yang diserahkan kepada

pihak luar perusahaanContoh : biaya listrik PLN

Page 9: Biaya Overhead Pabrik

B.FOH Berdasarkan perilakunya yang

berhubungan dengan perubahan volume kegiatan

B.FOH tetap B.FOH variabel B.FOH semivariabel : B.FOH yang besarnya

berubah tidak sebanding dengan volume kegiatan, biasanya langsung dipecah menjadi variabel dan tetap

Page 10: Biaya Overhead Pabrik

B.FOH Berdasarkan hubungannya dengan departemen

Akan ada jika perusahaan memiliki departemen lain (departemen pembantu) selain departemen produksi

Dibagi menjadi 2 : B.FOH langsung departemen : B.FOH yang terjaadi pada departemen tertentu dan hasilnya hanya dirasakan oleh departemen tersebutContoh : gaji mandor departemen produksi, penyusutan mesin dan biaya bahan penolongB.FOH tidak langsung departemen :B.FOH yang hasilnya dinikmati lebih dari satu departemenContoh : pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik yang digunakan oleh beberapa departemen

Page 11: Biaya Overhead Pabrik

Penentuan Tarif B.FOH

Alasan pembebanan B.FOH pada produk bdsk tarif di muka : Jika FOH yang sesungguhnya terjadi

dibebankan kepada produk maka akan menyebabkan HP Produksi per satuan menjadi berfluktuasi

Manajemen memerlukan informasi HP Produksi per satuan pada saat pesanan selesai dikerjakan, padahal ada elemen B.FOH yang baru bisa diketahui setelah akhir bulan atau akhir tahun, misalnya biaya listrik dan air.

Page 12: Biaya Overhead Pabrik

Penyebab terjadinya Fluktuasi HP Produksi per

satuanPerubahan tingkat produksi dari bulan ke bulanPerubahan tingkat efisiensi produksiAdanya B.FOH yang terjadi secara sporadik, menyebar secara tidak merata selama jangka waktu satu tahunB.FOH tertentu sering terjadi secara teratur pada waktu-waktu tertentu

Page 13: Biaya Overhead Pabrik

Tahapan Penyusunan Tarif FOH

1. Menyusun anggaran B.FOH2. Memilih dasar pembebanan B.FOH

pada produk3. Menghitung tarif B.FOH

Page 14: Biaya Overhead Pabrik

Hal –hal yang perlu diperhatikan dalam

penyusunan anggaran B.FOH

1. Kapasitas teoritis : kapasitas pabrik atau departemen untuk menghasilkan produk dalam kecepatan penuh tanpa berhenti selama jangka waktu tertentu.

2. Kapasitas praktis : kapasitas teoritis dikurangi dengan kerugian-kerugian waktu yang tidak dapat dihindari karena hambatan-hambatan internal perusahaan (masih belum memperhitungkan hambatan eksternal).

Page 15: Biaya Overhead Pabrik

3. Kapasitas normal : kemampuan perusahaan dalam memproduksi dan menjual produknya dalam jangka panjang.

4. Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan:Kapasitas sesungguhnya yang diperkirakan akan bisa dicapai oleh perusahaan dalam tahun yang akan datang

Merupakan pendekatan jangka pendek yang biasanya menyebabkan penggunaan tarif yang berbeda dari periode ke periode.

Page 16: Biaya Overhead Pabrik

Kelemahan penggunaan kapasitas sesungguhnya

sbg dasar tarif FOH1. Menyebabkan perbedaan tarif FOH yang besar dari

tahun ke tahun.Contoh : perusahaan yang menggunakan peralatan yang serba otomatis (FOH tetapnya relatif besar) sehingga penjualannya cenderung fluktuatif

2. Biaya karena kapasitas mengganggur menjadi diperhitungkan dalam HP.Produksi yang bisa mempengaruhi keputusan manajemenContoh : bila ada hubungan antara HP dengan harga jual produk maka pada periode yang kapasitasnya menganggur HP dan harga jual akan lebih tinggi dan manajemen akan kesulitan untuk menjual produk

Page 17: Biaya Overhead Pabrik

Pemilihan Dasar Pembebanan Biaya FOH

1. Satuan produk2. Biaya Bahan Baku3. Biaya TKL4. Jam TKL5. Jam mesin

Faktor yg harus diperhatikan dalam Pembebanan Biaya FOH

1. Jenis Biaya FOH yang jumlahnya paling dominan dalam departemen produksi

2. Sifat-sifat Biaya FOH yang dominan dan keeratan hubungan sifat tersebut dengan dasar pembebanan yang akan dipakai

Page 18: Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan

Satuan ProdukMerupakan metode yang paling sederhana dan yang langsung membebankan B.FOH pada produkCocok untuk perusahaan yang hanya memproduksi satu macam produk.Contoh : Ada 20 jenis B.FOH dan yang jumlahnya relatif besar adalah B.Asuransi Bhn.Baku. B.FOH dibebankan pada produk atas dasar B.BB yang dipakai masing-masing produk, karena B.Asuransi sifatnya bervariasi jumlahnya dengan HP BB yang diasuransikan (B.FOH berhubungan erat dengan HP BB)

Page 19: Biaya Overhead Pabrik

Rumus Biaya FOH Berdasarkan Satuan Produk

Tarif FOH per satuan :Taksiran B.FOH

Taksiran jumlah satuan produk yang dihasilkan

Contoh :Taksiran B.FOH selama 1 tahun = Rp 5.000.000Taksiran jumlah produk yang dihasilkan selama tahun anggaran = 10.000Tarif FOH = Rp 5.000.000/10.000 = Rp 500 per unit produk

Page 20: Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan

Biaya Bahan BakuSemakin besar B.BB yang dikeluarkan maka B.FOH nya juga semakin besar

Rumus :

Tarif B.FOH :

Taksiran B.FOH

Taksiran Biaya Bahan Baku yang dipakaiX 100 %

Page 21: Biaya Overhead Pabrik

Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 5,000,000Taksiran BB dihasilkan selama 1 tahun anggaran 100,000 unit

Tarif B.FOH sebesar :(Rp 5,000,000 : 100,000 ) x 100 % = 50 %

Page 22: Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan

Biaya Tenaga Kerja Jika sebagian besar B.FOH berhubungan erat

dengan upah TKL Kelemahan:

B.FOH harus dilihat sbg tambahan nilai produk sedangkan tambahan nilai sering disebabkan karena biaya depresiasi aktiva tetap yang mempunyai harga pokok tinggi yang tidak mempunyai hubungan dengan BTKL

Jumlah BTKL mrpk total upah dgn tarif tinggi dan rendah, jika pekerjaan dikerjakan oleh karyawan tarif tinggi maka FOHnya akan tinggi dan sebaliknya.

Page 23: Biaya Overhead Pabrik

Rumus :

% BFOH dari BTKL :

Taksiran B.FOH

Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung100 %X

Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 2,000,000Taksiran BTKL selama tahun 1 anggaran Rp 5,000,000

Tarif B.FOH sebesar :(Rp 2,000,000 : 5,000,000 ) x 100 % = 40 %

Contoh 3

Page 24: Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan

Jam Tenaga Kerja Langsung Jika sebagian besar B.FOH berhubungan erat

waktu untuk membuat produk

Rumus :

Tarif BFOH per jam TKL :

Taksiran B.FOH

Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Page 25: Biaya Overhead Pabrik

Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 2,000,000Taksiran jam TKL

selama tahun anggaran tersebut 2,000 jamTarif B.FOH sebesar :

(Rp 2,000,000 : 2,000 ) = Rp 1,000 per jam TKL

Contoh 4

Page 26: Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan Biaya FOH Berdasarkan

Jam Mesin Jika sebagian besar B.FOH bervariasi dengan

penggunaan mesin

Rumus :

Tarif BFOH per jam mesin :

Taksiran B.FOH

Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung

Page 27: Biaya Overhead Pabrik

Taksiran B.FOH selama 1 tahun anggaran Rp 2,000,000Taksiran jumlah produk yang akan dihasilkan

selama tahun anggaran tersebut 10,000 jam mesinTarif B.FOH sebesar :

(Rp 2,000,000 : 10,000 ) = Rp 200 per jam TKL

Contoh 5

Page 28: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan Tarif FOH

Contoh :PT. Mutiara Kasih memproduksi produknya berdasarkan pesanan. Dalam penentuan tarif B.FOH telah disusun B.FOH (lihat tabel). B.FOH dibebankan pada produk berdasarkan jam mesin. Anggaran B.FOH disusun pada kapasitas normal sebanyak 80.000 jam mesin.

Page 29: Biaya Overhead Pabrik

Anggaran B.FOH

No.Rekening

5101 Biaya Bahan Penolong Rp 1,050,0005102 Biaya listrik 1,500,0005103 Biaya Bahan Bakar 1,000,0005104 Biaya TKTL 1,500,000

2,000,0005105 Biaya Kesejahteraan Karyawan 1,500,0005106 Biaya Reparasi & Pemeliharaan 750,000

500,0005107 Biaya Asuransi Gedung 600,0005108 Biaya Depresiasi 800,000

J umlah Rp 5,800,0005,400,000

J umlah Total Rp 11,200,000

VVVVTTVTTT

VT

Jumlah

PT. MUTIARA KASIHANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK UNTUK TAHUN 20XX

ATAS DASAR KAPASITAS NORMAL 80.000 JAM MESIN

Jenis Biaya Tetap/ Variabel

Page 30: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan Tarif FOH

Perhitungan tarif B.FOH:

Tarif B.FOH Variabel : Rp 5,800,000 : 80,000 = Rp 72.50 per jam mesinTarif B.FOH Tetap : Rp 5,400,000 : 80,000 = Rp 67.50 per jam mesin

Tarif B.FOH Total : Rp 140.00 per jam mesin

Page 31: Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan B.FOH pada produk dengan Metode Full

Costing Berdasarkan contoh, misal PT. Mutiara Kasih

menerima 100 Macam Pesanan dan menghabiskan waktu pengerjaan sebanyak 75.000 jam dalam tahun 20XX, maka biaya FOH yang dibebankan pada produk adalah Rp 10.500.000,- (Rp 140 per jam x 75.000 jam)

Jurnalnya :Barang dalam proses-B.FOH Rp 10.500.000

Biaya FOH dibebankan Rp 10.500.000

Page 32: Biaya Overhead Pabrik

Pembebanan B.FOH pada produk dengan Metode

Variable Costing Berdasarkan contoh, misal PT. Mutiara Kasih

maka biaya FOH yang dibebankan pada produk adalah Rp 5.437.500,- (Rp 72,5 per jam x 75.000 jam)** Dalam Variabel Costing yang dibebankan hanya biaya yang bersifat variabel saja.

Jurnalnya :Barang dalam proses-B.FOH Rp 5.437.500,-

Biaya FOH Variabel dibebankan Rp 5.437.500,-

Page 33: Biaya Overhead Pabrik

Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya

Digunakan untuk membandingkan dengan FOH yang dibebankan berdasarkan tarif (untuk mengetahui selisihnya, apakah kurang aatau berlebih).

Page 34: Biaya Overhead Pabrik

Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya

No.Rekening

5101 Biaya Bahan Penolong Rp 1,100,0005102 Biaya listrik 1,450,0005103 Biaya Bahan Bakar 750,0005104 Biaya TKTL 1,500,000

2,000,0005105 Biaya Kesejahteraan Karyawan 1,500,0005106 Biaya Reparasi & Pemeliharaan 500,000

500,0005107 Biaya Asuransi Gedung 600,0005108 Biaya Depresiasi 800,000

J umlah Rp 5,300,0005,400,000

J umlah Total Rp 10,700,000

PT. MUTIARA KASIHBIAYA OVERHEAD PABRIK YANG SESUNGGUHNYA TERJADI TAHUN 20XX

PADA KAPASITAS SESUNGGUHNYA YANG DICAPAI 75.000 JAM MESIN

Jenis Biaya Tetap/ Variabel Jumlah

VVVVTTV

VT

TTT

Page 35: Biaya Overhead Pabrik

Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya

Metode Full CostingJ urnal PT. Mutiara Kasih untuk mencata FOH SesungguhnyaFull Costing Method

B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000Persediaan Bahan Penolong Rp 1,100,000Persediaan Bahan Bakar 750,000Gaji dan Upah 3,500,000Persediaan Suku Cadang 500,000Persekot Asuransi Gedung 600,000Akumulasi Depresiasi Mesin 800,000Kas Rp 3,450,000

Catatan :Biaya yang dibayar dengan kas terdiri dari :Biaya listrik Rp 1,450,000Biaya Kesejahteraan Karyawan 1,500,000Biaya Reparasi & Pemeliharaan 500,000

J umlah Rp 3,450,000

Page 36: Biaya Overhead Pabrik

Pengumpulan B.FOH Sesungguhnya

Metode Variabel CostingJ urnal PT. Mutiara Kasih untuk mencata FOH SesungguhnyaVariable Costing Method

B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000Persediaan Bahan Penolong Rp 1,100,000Persediaan Bahan Bakar 750,000Gaji dan Upah 3,500,000Persediaan Suku Cadang 500,000Persekot Asuransi Gedung 600,000Akumulasi Depresiasi Mesin 800,000Kas Rp 3,450,000

Pemisahan FOH Tetap & Variabel

B.FOH Variabel Sesungguhnya Rp 5,300,000B.FOH Tetap Sesungguhnya 5,400,000

B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000

Page 37: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Full Costing

Selisih FOH dibebankan pada produk

B.FOH yang dibebankan pada produk : 75,000 jam mesin x Rp 140.00 Rp 10,500,000B.FOH Sesungguhnya 10,700,000

Selisih B.FOH Rp 200,000

Page 38: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Full Costing (Jurnal)J urnal untuk menutup rekening B.FOH yang dibebankan ke rekeningB.FOH sesungguhnya

B.FOH yang dibebankan Rp 10,500,000B.FOH Sesungguhnya Rp 10,500,000

J urnal untuk mencatat selisih B.FOH

Selisih B.FOH yang dibebankan Rp 200,000B.FOH Sesungguhnya Rp 200,000

Page 39: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Full Costing (Selisih Anggaran)

Metode I

B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000

B.FOH pabrik yang dianggarkan pada kapasitas yang dicapai:B.FOH tetap Rp 5,400,000B.FOH variabel ( 75,000 x 72.50 ) Rp 5,437,500

Rp 10,837,500

Selisih anggaran L* Rp 137,500

* L : Laba (selisih menguntungkan)

Page 40: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Full Costing (Selisih Anggaran)

Metode II

B.FOH Sesungguhnya Rp 10,700,000B.FOH tetap menurut anggaran 5,400,000

B.FOH variabel sesungguhnya 5,300,000B.FOH dibebankan 5,437,500

Selisih Anggaran 137,500 L*

Page 41: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Full Costing (Selisih Kapasitas I)

Metode I

B.FOH tetap yang dianggarkan Rp 5,400,000B.FOH tetap yang dibebankan pada produk 5,062,500

75,000 x 67.50

Selisih anggaran R* Rp - 337,500 R*

* R : Laba (selisih merugikan)

Page 42: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Full Costing (Selisih Kapasitas II)

Metode II

Kapasitas yang dianggarkan Rp 80,000 jam mesinKapasitas yang sesungguhnya dicapai 75,000

Kapasitas yang tidak terpakai - 5,000 jam mesinTarif B.FOH tetap 67.50 per jam mesin

Selisih kapasitas Rp - 337,500 R*

* R : Laba (selisih merugikan)

Page 43: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Full Costing (Selisih Kapasitas III)

Metode III

B.FOH tetap yang dianggarkan pada kapasitas sesungguhnya yang dicapai:

Biaya tetap Rp 5,400,000Biaya variabel 5,437,500

Rp 10,837,500

B.FOH yang dibebankan pada produk Rp 10,500,000( 75,000 x 140.00 )

Selisih anggaran R* - 337,500 R*

* R : Laba (selisih merugikan)

Page 44: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Variabel CostingPERHITUNGAN B.FOH

B. FOH yang dibebankan pada produk 75,000 x Rp 72.50 Rp 5,437,500

B. FOH variabel sesungguhnya 5,300,000

Selisih B.FOH variabel Rp 137,500

Page 45: Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan & Analisis Selisih B.FOH

Metode Variabel Costing (Jurnal)JURNAL

J urnal untuk menutup rekening B.FOH yang dibebankan ke rekening B.FOH variabel sesungguhnya

B.FOH variabel dibebankan Rp 5,437,500B.FOH variabel sesungguhnya Rp 5,437,500

J urnal untuk mencatat selisih B.FOH variabelSelisih B.FOH variabel Rp 137,500

B.FOH variabel sesungguhnya Rp 137,500

Page 46: Biaya Overhead Pabrik

Perlakuan Terhadap Selisih FOH

Berbagai rekeningyang dikredit

B.FOHSesungguhnya

B.FOHDibebankan

Barang Dalam Proses-B.FOH

B.FOHSesungguhnya

Selisih B.FOH

PembebananB.FOH atas dasar tarif

Page 47: Biaya Overhead Pabrik

Perlakuan Terhadap Selisih FOH (Metode I)

Metode I Selisih FOH dibagikan pada rekening-rekeningpersediaan dan Harga Pokok Penjualan

Saldo Persediaan dan Harga Pokok Penjualan

Persediaan produk dalam proses Rp 400,000Persediaan produk jadi 600,000Harga pokok penjualan 7,000,000

J umlah 8,000,000

Page 48: Biaya Overhead Pabrik

Perlakuan Terhadap Selisih FOH

(Pembagian Selisih)Pembagian Selisih

Nama Rekening

Selisih FOH Rp 200,000

Prsd.Produk dlm.Proses 400,000 ( 0.05 x Rp 200,000 ) Rp 410,000= Rp 10,000

Prsd.Produk J adi 600,000 ( 0.08 x Rp 200,000 ) 615,000= Rp 15,000

Harga Pokok Penjualan 7,000,000 ( 0.88 x Rp 200,000 ) 7,175,000= Rp 175,000

Rp 8,000,000 Rp 8,200,000

penyesuaian

31 Des 20XXsebelum

penyesuaian

DasarPenyesuaian

Saldo Saldo 31 Des 20XX

setelah

Page 49: Biaya Overhead Pabrik

Perlakuan Terhadap Selisih FOH

(Jurnal & Metode II)J urnal

Prsd.Produk dlm.Proses Rp 10,000Prsd.Produk J adi 15,000Harga Pokok Penjualan 175,000

Selisih FOH Rp 200,000

Metode II Selisih FOH diperlakuakan sebagai penambah atau pengurangHarga Pokok Penjualan

J urnal :

Harga Pokok Penjualan Rp 200,000Selisih FOH Rp 200,000