Upload
hendra-supriyanto
View
466
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB 6 MENYIPAT DATAR
Pengajar :A.Adhe Noor PSH, ST, MT
Pengukuran Beda Tinggi1. Menggunakan waterpas tabunga. Menggunakan prinsip permukaan air yang selalu mendatar.b. Alat terdiri dari dua buah tabung gelas tanpa dasar, yang
dihubungkan dengan selang karet dan diisi dengan air.c. Dengan memasang mistar pada 2 titik yang kita tinjau, dan
membandingkan bacaan mistar pada muka air, kita dapat menentukan perbedaan tinggi 2 titik tersebut.
A
B
Permukaan AirMistar 2
Mistar 1
Waterpass tabung
2. Menggunakan kayu sipata. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan papan lurus
dengan panjang 3 m (kayu sifat) dan waterpas tukang kayu.b. Waterpas tukang kayu merupakan alat yang terbuat dari
sebatang kayu dan didalamnya dipasang nivo. Alat ini digunakan utk memastikan kondisi kayu sipat benar2 datar.
c. Nivo adalah sebuah tabung gelas yang sedikit lengkung, dimana seluruhnya diisi dengan air, kecuali sebagian kecil yang diperuntukkan bagi udara yang menimbulkan gelembung. Gelembung uap pada nivo akan selalu berada pada titik tertinggi. Nivo diset sedemikian rupa sehingga pada saat gelembung berada di tengah, maka waterpas akan dalam keadaan datar
Pengukuran Beda Tinggi
A
B
Kayu SipatMistar 2
Mistar 1
Waterpas
Waterpas
Pengukuran Beda Tinggi
Kayu sipat
3. Menggunakan Alat Ukur Waterpas
a. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur waterpas
dengan bantuan mistar (baak).
b. Alat ini umum digunakan untuk pemetaan situasi dalam
segala macam jenis pekerjaan teknik sipil.
c. Jangkauan jaraknya cukup jauh karena menggunakan
lensa.
Pengukuran Beda Tinggi
Menyipat Datar dengan Waterpas
7
6
5
3
1
2
4
Keterangan :1.nivo tabung2.nivo kotak3.teropong okuler4.teropong obyektif5.skrup penyetel fokus6.skrup penggerak horisontal7.skrup pendatar
Waterpass
Alat Utama
Menyipat Datar dengan Waterpas
Peralatan Lain
00
02
01
Benang Tengah
Benang Atas
Benang Bawah
Statif Mistar/baak/Rambu Ukur
Faktor Penentu Ketelitian Waterpass
1. Nivo Tabung
Kepekaan nivo tabung ditentukan oleh jari-jari kelengkungan tabung.
Semakin besar jari-jari kelengkungannya, maka pergeseran gelembung
menjadi lebih besar, sehingga nivo menjadi lebih peka
Nivo tabung
Faktor Penentu Ketelitian Waterpass
2. Pembesaran bayangan teropong
Karena ketelitian rambu/baak ukur hanya sampai
centimeter, maka bagian ukuran yang lebih kecil harus
diestimasi. Ketelitian estimasi pembacaan sangat
tergantung pada pembesaran bayangan pada
teropong. Semakin besar bayangan yang dilihat oleh
kita, maka hasil bacaan akan semakin teliti.
02
01
02
01
Faktor Penentu Ketelitian Waterpass
Rambu A Rambu B
Ketelitian pembacaan rambu pada teropong A lebih baik daripada teropong B
Menyipat Datar Memanjang
Menyipat datar memanjang digunakan:a. Mencari beda tinggi 2 titik yang beda tingginya
terlalu besarb. Mencari beda tinggi titik2 pada kerangka peta
(poligon)Apabila beda tinggi 2 titik terlalu besar, sehingga garis bidik tidak memotong rambu, maka jarak kedua titik harus dibagi ke dalam jarak yang lebih kecil lagi (titik bantu), sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan mudah.
Waterpas
Waterpas
A
B
1
Menyipat Datar Memanjang
Jumlah titik bantu tergantung dari keadaan lapangan, dengan jarak alat ke rambu
maksimal sebesar 60 m.
Untuk mencatat pembacaan hasil pengukuran sipat datar memanjang, biasanya
disajikan dalam bentuk tabulasi
Metode Menyipat Datar memanjang
Metode 1.
Digunakan apabila hanya dicari beda tinggi kedua titik ujung saja
(Titik A dan B).
TitikPembacaan Mistar
JarakBelakang Muka
A
1.426 0.528 74.47
1
0.795 2.282 86.08
2
1.723 0.389 87.94
3
2.268 0.864 82.38
B
b 6.212Beda Tinggi A dan
B = 2.149m 4.063
t 2.149
Tabel 1
Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 1 sebagai berikut ini.
Metode Menyipat Datar memanjang
Metode 2.
Digunakan apabila selain dicari tinggi kedua titik ujung, perlu dicari
juga ketinggian semua titik bantu
Tabel 2
Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 2 sebagai berikut ini.
TitikPembacaan Mistar
Jarak Beda tinggi Tinggi TitikBelakang Muka
A 721.586 1.426 0.528 74.47 0.8981 722.484 0.795 2.282 86.08 -1.4872 720.997 1.723 0.389 87.94 1.3343 722.331 2.268 0.864 82.38 1.404B 723.735
b 6.212 4.063m 4.063
t 2.149 2.149
Metode Menyipat Datar memanjang
Metode 3.
Digunakan utk pengukuran – pengukuran yang memerlukan
ketelitian tinggi. Dilakukan 2 kali pengukuran yaitu pengukuran pergi
dan pulang
Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 3 sebagai berikut ini.
TitikPengukuran pergi
Jarak
Pengukuran Pulang
Beda TinggiRata-rata Tinggi Titik
Belakang Muka Belakang Muka Pergi Pulang
A 345.15
2.435 0.397 76.28 0.555 2.589 2.038 -2.034 2.036 1 347.186 1.152 2.758 84.9 2.556 0.951 -1.61 1.605 -1.6055 2 345.5805
2.153 0.251 92.08 0.416 2.313 1.902 -1.897 1.8995 3 347.48
2.246 0.205 72.66 0.358 2.395 2.041 -2.037 2.039 B 349.519
b 7.986 3.611 3.885 8.248 4.375 -4.363 4.369 m 3.611 8.248
4.369
t 4.375 -4.363
Metode Menyipat Datar memanjang
Metode Menyipat Datar memanjang
Metode 4.
Apabila untuk mengukur jarak antar titik, digunakan pengukuran
jarak optis, maka format sesuai dengan tabel 4. Cara ini umum
digunakan pada pengukuran titik-titik poligon.
Adapun persamaan untuk mencari jarak optis, diturunkan sebagai berikut.
f obs
D
D’A
ip bt
bb
ba
Terbentuknya bayangan untuk mencari jarak optis
D = D’ + (fob + S)dimanaD = Jarak alat dengan mistarfob = jarak titik fokus lensa obyektifs = jarak sumbu I dengan lensaD’ diperoleh dengan melihat 2 segitiga yang sebangun, dan berpotongan di titik fokus:
D’ : fob = i : pD = (fob/p)*i + (s + fob)
= B*i + Adimana : B = fob/p, dan (s + fob) = Aa.Pada semua alat waterpas, sudah diseting standard dimana fob = 0.01*p, sehingga nilai B = 100.b.Nilai s + fob pada semua alat waterpas maksimal = 50 cm, sehingga utk mencari jarak optis, nilai tsb dapat diabaikan.
Metode Menyipat Datar memanjang
Sehinga jarak alat sampai mistar dapat dihitung dgn pers.
D = B*i
D = B* (bb – ba)
dimana :
D = jarak optis
B = konstanta
ba = bacaan benang atas
bb = bacaan benang bawah
Metode Menyipat Datar memanjang
Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 4 sebagai berikut ini.
Titik
b pembacaan t mistar a
b + a 2t db = bb - ab dm
= bm - am d = db + dm
beda tinggi
tinggi titikBelakang Muka Belakang Muka
A 454.721 1.006 2.011 1.507 3.514 50.5 -1.004 0.753 1.757 1.506 3.514 50.8 0.501 1.503 0.84 4.267 101.3 1 453.717 0.339 2.764 0.463 5.272 21.5 -2.404 0.232 2.636 0.464 5.272 25.6 0.124 2.508 47.1 2 451.313 1.527 1.451 2.492 2.317 56.2 0.088 1.246 1.158 2.492 2.316 58.5 0.965 0.866 114.7 3 2.907 0.467 5.503 0.62 31.1 2.441 451.401 2.751 0.31 5.502 0.62 31.4 2.596 0.153 62.5 B 453.842
b 14.947
m 17.584t -2.637
Metode Menyipat Datar memanjangTabel 4
Sekian Terima Kasih