21
BAB 6 MENYIPAT DATAR Pengajar : A.Adhe Noor PSH, ST, MT

Bab 7 menyipat datar 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab 7 menyipat datar 2

BAB 6 MENYIPAT DATAR

Pengajar :A.Adhe Noor PSH, ST, MT

Page 2: Bab 7 menyipat datar 2

Pengukuran Beda Tinggi1. Menggunakan waterpas tabunga. Menggunakan prinsip permukaan air yang selalu mendatar.b. Alat terdiri dari dua buah tabung gelas tanpa dasar, yang

dihubungkan dengan selang karet dan diisi dengan air.c. Dengan memasang mistar pada 2 titik yang kita tinjau, dan

membandingkan bacaan mistar pada muka air, kita dapat menentukan perbedaan tinggi 2 titik tersebut.

A

B

Permukaan AirMistar 2

Mistar 1

Waterpass tabung

Page 3: Bab 7 menyipat datar 2

2. Menggunakan kayu sipata. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan papan lurus

dengan panjang 3 m (kayu sifat) dan waterpas tukang kayu.b. Waterpas tukang kayu merupakan alat yang terbuat dari

sebatang kayu dan didalamnya dipasang nivo. Alat ini digunakan utk memastikan kondisi kayu sipat benar2 datar.

c. Nivo adalah sebuah tabung gelas yang sedikit lengkung, dimana seluruhnya diisi dengan air, kecuali sebagian kecil yang diperuntukkan bagi udara yang menimbulkan gelembung. Gelembung uap pada nivo akan selalu berada pada titik tertinggi. Nivo diset sedemikian rupa sehingga pada saat gelembung berada di tengah, maka waterpas akan dalam keadaan datar

Pengukuran Beda Tinggi

Page 4: Bab 7 menyipat datar 2

A

B

Kayu SipatMistar 2

Mistar 1

Waterpas

Waterpas

Pengukuran Beda Tinggi

Kayu sipat

Page 5: Bab 7 menyipat datar 2

3. Menggunakan Alat Ukur Waterpas

a. Pengukuran dilakukan dengan alat ukur waterpas

dengan bantuan mistar (baak).

b. Alat ini umum digunakan untuk pemetaan situasi dalam

segala macam jenis pekerjaan teknik sipil.

c. Jangkauan jaraknya cukup jauh karena menggunakan

lensa.

Pengukuran Beda Tinggi

Page 6: Bab 7 menyipat datar 2

Menyipat Datar dengan Waterpas

7

6

5

3

1

2

4

Keterangan :1.nivo tabung2.nivo kotak3.teropong okuler4.teropong obyektif5.skrup penyetel fokus6.skrup penggerak horisontal7.skrup pendatar

Waterpass

Alat Utama

Page 7: Bab 7 menyipat datar 2

Menyipat Datar dengan Waterpas

Peralatan Lain

00

02

01

Benang Tengah

Benang Atas

Benang Bawah

Statif Mistar/baak/Rambu Ukur

Page 8: Bab 7 menyipat datar 2

Faktor Penentu Ketelitian Waterpass

1. Nivo Tabung

Kepekaan nivo tabung ditentukan oleh jari-jari kelengkungan tabung.

Semakin besar jari-jari kelengkungannya, maka pergeseran gelembung

menjadi lebih besar, sehingga nivo menjadi lebih peka

Nivo tabung

Page 9: Bab 7 menyipat datar 2

Faktor Penentu Ketelitian Waterpass

2. Pembesaran bayangan teropong

Karena ketelitian rambu/baak ukur hanya sampai

centimeter, maka bagian ukuran yang lebih kecil harus

diestimasi. Ketelitian estimasi pembacaan sangat

tergantung pada pembesaran bayangan pada

teropong. Semakin besar bayangan yang dilihat oleh

kita, maka hasil bacaan akan semakin teliti.

Page 10: Bab 7 menyipat datar 2

02

01

02

01

Faktor Penentu Ketelitian Waterpass

Rambu A Rambu B

Ketelitian pembacaan rambu pada teropong A lebih baik daripada teropong B

Page 11: Bab 7 menyipat datar 2

Menyipat Datar Memanjang

Menyipat datar memanjang digunakan:a. Mencari beda tinggi 2 titik yang beda tingginya

terlalu besarb. Mencari beda tinggi titik2 pada kerangka peta

(poligon)Apabila beda tinggi 2 titik terlalu besar, sehingga garis bidik tidak memotong rambu, maka jarak kedua titik harus dibagi ke dalam jarak yang lebih kecil lagi (titik bantu), sehingga pengukuran dapat dilakukan dengan mudah.

Page 12: Bab 7 menyipat datar 2

Waterpas

Waterpas

A

B

1

Menyipat Datar Memanjang

Jumlah titik bantu tergantung dari keadaan lapangan, dengan jarak alat ke rambu

maksimal sebesar 60 m.

Untuk mencatat pembacaan hasil pengukuran sipat datar memanjang, biasanya

disajikan dalam bentuk tabulasi

Page 13: Bab 7 menyipat datar 2

Metode Menyipat Datar memanjang

Metode 1.

Digunakan apabila hanya dicari beda tinggi kedua titik ujung saja

(Titik A dan B).

TitikPembacaan Mistar

JarakBelakang Muka

A      

  1.426 0.528 74.47

1      

  0.795 2.282 86.08

2      

  1.723 0.389 87.94

3      

  2.268 0.864 82.38

B      

b 6.212Beda Tinggi A dan

B = 2.149m 4.063

t 2.149

Tabel 1

Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 1 sebagai berikut ini.

Page 14: Bab 7 menyipat datar 2

Metode Menyipat Datar memanjang

Metode 2.

Digunakan apabila selain dicari tinggi kedua titik ujung, perlu dicari

juga ketinggian semua titik bantu

Tabel 2

Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 2 sebagai berikut ini.

TitikPembacaan Mistar

Jarak Beda tinggi Tinggi TitikBelakang Muka

A 721.586  1.426 0.528 74.47 0.8981 722.484  0.795 2.282 86.08 -1.4872 720.997  1.723 0.389 87.94 1.3343 722.331  2.268 0.864 82.38 1.404B 723.735

b 6.212 4.063m 4.063

t 2.149 2.149

Page 15: Bab 7 menyipat datar 2

Metode Menyipat Datar memanjang

Metode 3.

Digunakan utk pengukuran – pengukuran yang memerlukan

ketelitian tinggi. Dilakukan 2 kali pengukuran yaitu pengukuran pergi

dan pulang

Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 3 sebagai berikut ini.

Page 16: Bab 7 menyipat datar 2

TitikPengukuran pergi

Jarak

Pengukuran Pulang

Beda TinggiRata-rata Tinggi Titik

Belakang Muka Belakang Muka Pergi Pulang

A                 345.15

  2.435 0.397 76.28 0.555 2.589 2.038 -2.034 2.036  1                 347.186  1.152 2.758 84.9 2.556 0.951 -1.61 1.605 -1.6055  2                 345.5805

  2.153 0.251 92.08 0.416 2.313 1.902 -1.897 1.8995  3                 347.48

  2.246 0.205 72.66 0.358 2.395 2.041 -2.037 2.039  B                 349.519

b 7.986 3.611   3.885 8.248 4.375 -4.363 4.369  m 3.611   8.248  

4.369   

t 4.375     -4.363      

Metode Menyipat Datar memanjang

Page 17: Bab 7 menyipat datar 2

Metode Menyipat Datar memanjang

Metode 4.

Apabila untuk mengukur jarak antar titik, digunakan pengukuran

jarak optis, maka format sesuai dengan tabel 4. Cara ini umum

digunakan pada pengukuran titik-titik poligon.

Adapun persamaan untuk mencari jarak optis, diturunkan sebagai berikut.

f obs

D

D’A

ip bt

bb

ba

Terbentuknya bayangan untuk mencari jarak optis

Page 18: Bab 7 menyipat datar 2

D = D’ + (fob + S)dimanaD = Jarak alat dengan mistarfob = jarak titik fokus lensa obyektifs = jarak sumbu I dengan lensaD’ diperoleh dengan melihat 2 segitiga yang sebangun, dan berpotongan di titik fokus:

D’ : fob = i : pD = (fob/p)*i + (s + fob)

= B*i + Adimana : B = fob/p, dan (s + fob) = Aa.Pada semua alat waterpas, sudah diseting standard dimana fob = 0.01*p, sehingga nilai B = 100.b.Nilai s + fob pada semua alat waterpas maksimal = 50 cm, sehingga utk mencari jarak optis, nilai tsb dapat diabaikan.

Metode Menyipat Datar memanjang

Page 19: Bab 7 menyipat datar 2

Sehinga jarak alat sampai mistar dapat dihitung dgn pers.

D = B*i

D = B* (bb – ba)

dimana :

D = jarak optis

B = konstanta

ba = bacaan benang atas

bb = bacaan benang bawah

Metode Menyipat Datar memanjang

Format Hasil pembacaan dapat dipakai Tabel 4 sebagai berikut ini.

Page 20: Bab 7 menyipat datar 2

Titik

b pembacaan t mistar a

b + a 2t db = bb - ab dm

= bm - am d = db + dm

beda tinggi

tinggi titikBelakang Muka Belakang Muka

A             454.721  1.006 2.011 1.507 3.514 50.5 -1.004    0.753 1.757 1.506 3.514 50.8      0.501 1.503 0.84 4.267 101.3    1             453.717  0.339 2.764 0.463 5.272 21.5 -2.404    0.232 2.636 0.464 5.272 25.6      0.124 2.508     47.1    2             451.313  1.527 1.451 2.492 2.317 56.2 0.088    1.246 1.158 2.492 2.316 58.5      0.965 0.866     114.7    3                2.907 0.467 5.503 0.62 31.1 2.441 451.401  2.751 0.31 5.502 0.62 31.4      2.596 0.153     62.5    B             453.842 

b 14.947

 

m 17.584t -2.637

Metode Menyipat Datar memanjangTabel 4

Page 21: Bab 7 menyipat datar 2

Sekian Terima Kasih