Upload
intan-irawati
View
522
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ASAS-ASAS PENDIDIKAN
Pembimbing :
Drs. Saring Marsudi, SH, M.Pd
BERANDA
PENYUSUN
SK/KD/INDIKATORMATERI
REFERENSI
Kelompok 1SITI MAESAROH A510130181FAIZ FAHRUDIN A510130182HERVIAN PRASETYO A510130183INTAN IRAWATI A510130185UMI ALIMAH MILANSARI A510130186SUPATMO A510130187RISMA AMELIA SAFITRI A510130189FAJAR PUTRI SANTIKA A510130190
STANDAR KOMPETENSI / KEMAMPUAN DASAR / INDIKATOR
SK :
Asas-asas Pendidikan
Asas IndividualitasAsas Tut Wuri Handayani Asas Pendidikan Sepanjang
Hayat
ASAS-ASAS KEPENDIDIKAN
Asas pendidikan merupakan sesuatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berpikir, baik pada tahap rancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Khusus di Indonesia, terdapat beberapa asas pendidikan yang memberi arah dalam merancang dan melaksanakan pendidikan itu.
ASAS INDIVIDUALITAS
Dalam membimbing perkembangan nilai dan moralitas anak harus
memperhatikan perbedaan kemampuannya secara individual,karena secara
kodrati setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Allah berfirman :”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu
menurut ukuran”(Qs.54, al-Qomar:49)
Dan pada ayat lain dikemukakan bahwa:”Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala(dari
kebijakan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa(dari kejahatan) yang
dikerjakannya pula…”(Qs.2, al-Baqarah:286)
Dengan proses pendidikan, anak akan berhasil menjadi sosok yang
diidealkan, yang mampu berinteraksi secara vertikal, dan berinteraksi secara
horisontal atau sebaliknya, pendidikan hanya sebagai faslitator melalui
penampilan diri untuk menjadi model sosok individu yang syarat dengan nilai
dan bermoral.
Hasil akhir pendidikan, pendidik harus menyakini bahwa kekuasaan
Allah-lah yang paling menentukan. “Bukanlah kewajibanmu menjadikan
mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk siapa
yang dikehendaki-Nya…”(Qs.2, al-Baqarah:272).
Allah juga tidak akan memberi beban apapun di luar kadar kemampuan
individu, dan Allah juga akan memberi petunjuk atau tidak kepada hamba-Nya
yang Dia kehendaki.
Dalam hal ini pendidik perlu memahami beberapa hal, di
antaranya:
• Pendidik harus memahami bahwa kegiatan kependidikan.
• Pengajar lebih mengutamakan pada transfer of knowladge,
sedangkan pendidik lebih mengutamakan transfer of value.
• Pendidik harus memahami bahwa setiap anak itu telah diberi batas-
batas kemampuan yang berbeda.
• Pendidik juga tidak akan menuntut hasil yang sama atas
perkembangan anak yang berbeda.
• Pendidikan dimulai melalui proses komunikasi.
ASAS-ASAS TUT WURI HANDAYANIAsas Tut wuri Handayani merupakan konsep peninggalan dari Ki Hajar Dewantara.
Kewajiban pendidik adalah meluruskan bila diketahui ada tanda-tanda akan terjadi kesalahan
perilaku yang akan ditampilkan anak. Asas Tut wuri Handayani, kemudian diabadikan sebagai
tatanan nilai yang diabadikan dalam Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS).
Konsep Asas Tut wuri Handayani, dalam pandangan juga mengandung nilai dan
makna Kepemimpinan dan Keteladanan. Sudah diakui oleh banyak orang dari berbagai
kalangan tentang figur teladan yang tidak ada padanannya, yaitu Rosulullah Muhammad saw.
Rosulullah Muhammad saw. merekomendasikan figur-figur yang perlu diteladani,
sebagaimana sabda beliau yang artinya “Ikutilah sunnahku dan sunnah para khulafa’ Rasyidin
sesudahku”.
Bentuk implementasinya berupa penampilan/perilaku pendidik yang penuh dengan
muatan nilai akhlaqul karimah. Beberapa indikasi akhlaqul karimah dapat diidentifikasi :
1. Al-Hubb : sebagai pendidik harus berusaha menanamkan kecintaan terhadap tugasnya
dan terhadap anak didiknya.
2. Profesional : sebagai pendidik harus bertindak secara profesional, sehingga apa yang
disampaikan dan dilakukan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Santun : sebagai sikap yang mengandung makna kesadaran, kesabaran, dan keteguhan.
4. Menjaga Lisan : tidak terbiasa berkata-kata yang tidak senonoh atau perkataan yang
tidak bermakna, baik dihadapan anak didik maupun dalam berkomunikasi sosial secara
luas.
5. Menepati Janji : janji kepada anak didik, apapun bentuknya harus ditepati.
6. Tidak emosional : sebagai figur teladan harus berusaha agar bisa menguasai diri dari
sifat emosi sekalipun ia berpeluang dan mampu melakukannnya.
ASAS PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT
Proses pendidikan itu akan berlangsung sepanjang hayat dari pra
natal sampai meninggal dunia. Oleh karena itu proses pendidikan
hendaknya diusahakan memberikan bekal kepada anak untuk bisa hidup
pada masa mendatang. Masa mendatang yang dimaksud harus difahami
secara benar, yakni masa kehidupan di dunia dan kehidupan di akherat.
Materi pendidikan tidak hanya membekali anak untuk bisa hidup
bahagia di dunia, tetapi juga untuk menyiapkan agar anak bisa hidup
bahagia di akherat.
Rasulullah saw bersabda yang artinya “Telah aku tinggalkan
untukmu semua dua perkara, tidak sekali-kali sesat selama kamu
berpegang kepada keduanya yakni : Kitabullah dan Sunnah
RosulNya”(HR.Malik).
Dengan pendidikan yang mengacu pada dua sumber nilai
tersebut, telah digaransi oleh Rasul, tidak akan sesat perjalanan
hidupnya dan tidak akan menjadi generasi masa depan yang lemah.
Generasi yang tidak lemah atau generasi yang kuat adalah
generasi yang sehat jiwanya dan sehat raganya, yang mampu
membangun dirinya, sosialnya dan bangsanya.
Eksistensi manusia dibumi ini untuk mengemban amanat Allah, di
antaranya :
• Untuk mempersiapkan generasi penerus yang tidak lemah.
• Untuk melaksanakan ibadah ritual hanya kedapaNya saja.
• Untuk menjadi khalifah di muka bumi.
• Untuk memakmurkan bumi.
Pendidikan sepanjang hidup mensyaratkan terjadinya program pendidikan
berkelanjutan, pengembangan sistem pendidikan, yang di dalamnya mencakup
peningkatan kualitas unsur-unsur pendidikan. Semua unsur tersebut
diproyeksikan untuk bisa beradaptasi dengan tuntutan perkembangan sosial
budaya masyarakat secara luas dan tuntutan kemajuan IPTEKS pada masa
kehidupan anak mendatang.
Sehubungan dengan itu, tanggung jawab implementasi
pendidikan sepanjang hidup pada setiap jalur, jenjang dan jenis
pendidikan dapat dirumuskan :
1. Tanggung jawab Pendidikan Imam
2. Tanggung jawab Pendidikan Moral
3. Tanggung jawab Pendidikan Fisik
4. Tanggung jawab Pendidikan Rasio
5. Tanggung jawab Pendidikan Kejiwaan
6. Tanggung jawab Pendidikan Sosial
7. Tanggung jawab Pendidikan Seksual
TERIMA KASIH