Upload
maulia-hindun
View
530
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA KEPERAWATAN ISOLASI SOSIALNama Klien : Nn. R
Ruangan : Ruang Cempaka
No. RM : 01.76.67
DX Medis : Shizofrenia Paranoid (F.20.0)
Tgl No Dx
Dx Keperawatan
PerencanaanTujuan Kriteria Evaluasi Intervensi Rasionalisasi
Isolasi Sosial TUM: Klien dapat berinteraksi dengan orang lain.Tuk :1. Klien dapat
membina hubungan saling percaya
1. Setelah….x interaksi klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepeda perawat : Wajah cerah, tersenyum Mau berkenalan Ada kontak mata Bersedia mencritakan
perasaan Bersedia mengungkapkan
masalahnya
1.1. Bina hubungan saling percaya dengan :
Beri salam setiap berinteraksi Perkenalkan nama, nama
panggilan dan tujuan perawat berkenalan
Tanyakan dan panggil nama kesukaan klien
Tunjukkan sikap jujur dan menepati janji setiap kali interaksi
Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapi klien
Buat kontrak interaksi yang jelas
Dengarkan dengan penuh perhatian ekspresi perasaan klien
Hubungan saling percaya merupakan dasar yang kuat bagi klien dalam mengekspresikan perasaannya. Menunjukkan keramahan dan sikap
bersahabat. Agar kita tidak ragu kepada perawat. Menunjukkan bahwa perawat ingin kenal
dengan klien. Agar klien percaya kepada perawat. Penerimaan yang sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya dapat meningkatkan keyakinan pada klien serta merasa adanya suatu pengakuan.
Perhatian yang diberikan dapat meningkatkan harga diri klien.
Respon mengkritik atau menyalahkan dapat menimbulkan adanya sikap penolakan.
Member info tentang kontrak waktu.
2. Klien mampu nyebutkan penyebab isolasi sosial
2. Setelah….x interaksi klien menyebutkan minimal satu penyebab menarik diri dari :o Diri sendirio Orang laino lingkungan
2.1. Tanyakan pada klien tentang : Orang yang tinggal
serumah/teman sekamar klien Orang yang paling dekat
dengan klien dirumah/diruang perawatan
Apa yang membuat klien dekat dengan orang tersebut
Orang yang tidak dekat dengan klien dirumah/diruang perawatan
Apa yang membuat klien tidak dekat dengan orang tersebut
Upaya yang sudah dilakukan agar dekat dengan orang lain
2.2.Diskusikan dengan klien penyebab menarik diri atau tidak mau bergau dengan orang lain
2.3.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Mengidentifikasi penyebab klien bergaul atau dekat degan orang lain dan penyebab klien tidak dekat dengan orang lain serta mekanisme koping yang digunakan klien dalam menghadapi masalahnya itu.
Bila klien sudah mengungkapkan masalahnya, akan mempermudah perawar melaksanakan asuhan keperawatan.
Reinforcement positif akan meningkatkan harga diri klien.
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian isolasi sosial
3. Setelah…x interaksi dengan klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan social, misalnya :o Banyak temano Tidak kesepiano Bisa diskusio Saling menolongDan kerugian menarik diri, misalnya:o Sendirio Kesepiano Tidak bisa diskusi
3.1. Tanyakan pada klien tentang : Manfaat hubungan social Kerugian menarik diri
3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat berhubungan social dan kerugian menarik diri
3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Tingkat pengetahuan klien, membantu perawat mengarahkan klien berhubungan dengan orang lain.
Diharapkan klien mampu memilih perilaku yang adaptif setelah mengetahui keuntungan bersosialisasi dan kerugian isolasi sosial.
Reinforcemet positif akan meningkatkan harga diri klien.
4. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
4. Setelah…x interaksi klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap dengan :o Perawato Perawat laino Klien laino Kelompok
4.1.Observasi perilaku klien saat berhubungan sosial
4.2.Beri motivasi dan bantu klien untuk berkenalan/berkomunikasi dengan :o Perawat laino Klien laino Kelompok
4.3. Libatkan klien dengan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan klien bersosialisasi
4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah dibuat
4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klein memperluas pergaulannya melalui aktivitas yang dilaksanakan
Melatih klien untuk bersosialisasi secara bertahap.
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social
5. Setelah…x interaksi klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social dengan :o Orang laino Kelompok
5.1. Diskusikan dengan klien tentang perasaannya berhubungan social dengan :
Orang lain Kelompok
5.2.Beri pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaannya
Reinforcement diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri klien sehingga ingin mengulangi perbuatan yang serupa.
Menyadarkan klien bahwa bersosialisasi itu lebih baik daripada isolasi sosial.
6. Klien dapat dukungam keluarga dalam memperluas hubungan social
6.1.Setelah…x pertemuan keluarga dapat menjelaskan tentang :o Pengertian menarik dirio Tanda dan gejala menarik
dirio Penyebab dan akibat
menarik dirio Cara merawat klien
menarik diri6.2. Setelah…pertemuan keluarga
dapat mempraktekan cara merawat klien menarik diri
6.1. Diskusikan pentingnya peran serta keluarga sebagai pendukung untuk mengatasi perilaku menarik diri
6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku menarik diri
6.3. Jelaskan pada keluarga tentang : Pengertian menarik diri Tanda dan gejala menarik diri Penyebab dan akibat menarik
diri Cara merawat klien menarik
diri6.4. Latih keluarga cara merawat
klien menarik diri6.5. Tanyakan perasaan keluarga
setelah mencoba cara yang dilakukan
6.6. Beri motivasi keluaraga agar membantu klien untuk bersosialisasi
6.7. Beri pujian kepada keluarga atas keterlibatannya merawat klien di rumah sakit
Dukungan keluarga berpengaruh terhadap perubahan perilaku klien.
Agar keluarga mengenali prilaku isolasi sosial sehingga dapat mengantisipasi jika ada kluerga yang mengalami hal yang serupa.
Mempersiapkan kluerga untuk merawat klien.
Memberikan dukungan moral bagi klien dan keluarga.
Memotivasi keluarga untuk melakukan yang terbaik bagi klien.
Reinforcement positif diharapkan dapat menambah motivasi keluarga.
Memberikan dukungan moral bagi klien dan meningkatkan percaya dan harga diri klien.
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
7.1.Setelah…x interaksi klien menyebutkan : Manfaat minum obat Kerugian tidak munum
obat Nama, warna, dosis, efek
terapi dan efek samping obat
7.2.Setelah…x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar
7.3.Setelah…x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dokter.
7.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, warna, dosis, cara, efek terapi dan efek samping penggunaan obat.
7.2. Pantau klien saat penggunaan obat.
7.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar.
7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi dengan dokter.
7.5. Ajurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
PSIK FKK UMJ
KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
ANALISIS PROSES INTERAKSI (API )
Oleh : Zumratus Saida
2010727182
Inisial Klien : Nn R
Nama mahasiswa : Zumratus Saida
Status Interaksi P-K : Interaksi ke-1, SP 1 Bina hubungan saling percaya
Tanggal : 07 Maret 2013
Lingkungan : Di ruang makan Cempaka
Lama interaksi : 15 menit
Ruangan : Ruang Melati, RS Dr. Soeharto Heerdjan, Jakarta
Deskripsi Klien : Penampilan klien tidak rapi, rambut klien tidak disisir, menggunakan baju dari rumah sakit. Klien sedang duduk
di bangku ruangan cempaka dengan ekspresi wajah melamun.
Tujuan : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien mampu menyebutkan penyebab isolasi sosial
3. Klien mampu menyebutkan keuntungan berhubungan social dan kerugian isolasi sosial
4. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap
5. Klien mampu menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social
6. Klien dapat dukungam keluarga dalam memperluas hubungan social
7. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal
Analisis Berpusat Pada Perawat
Analisis Berpusat Pada Klien
Rasional
Pada Tanggal 07 Maret 2013
P : Selamat sore, Mba!
K : Selamat sore...
P : Menatap klien sambil tersenyum
K : Menatap perawat ekspresi biasa saja
P : Bersikap ramah dan senyum kepada klien
K : Klien berespon dengan datar saat perawat menghampirinya
Salam terapeutik merupakan penghargaan terhadap orang lain dan dapat membangun hubungan saling percaya
P: Perkenalkan saya suster . Zumratus Saida biasanya saya dipanggil suster Ida, saya mahasiswa dari PSIK FKK UMJ, saya berada si sini selama 9 hari, mulai dari tgl 04 sampai 15 Maret 2012. Kalau boleh tahu siapa nama mba ?
K : Nama saya R
P : Berjabat tangan dengan klien, menatap klien sambil tersenyum
K : Menatap perawat dan membalas menjabat tangan.
P : Mencoba mendekati klien dan mencoba untuk berbicara dan bersikap terbuka
K : Klien berespon dengan datar saat diajak berkenalan dengan perawat
K : Klien berespon dengan datar saat diajak berkenalan dengan perawat
Perkenalan merupakan suatu tindakan yang dpat menjslin hubungsn saling percaya.
Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan.
P : Mba senang dipanggil apa?
K : Saya senang dipanggil R
P : Memandang klien, sambil tersenyum
K : Menundukkan kepala dengan ekspresi datar.
P : Mencoba mendekati klien dan mencoba untuk berbicara dan bersikap terbuka
K : Klien berespon dengan datar saat diajak berkenalan
dengan perawat
K : Klien menjawab dengan lancar.
Dengan memanggil nama panggilan hubungan trust lebih mudah terjalin.
P : R berasal darimana?
K: Saya berasal dari Jakarta
P : Memandang klien sambil tersenyum
K : Menatap perawat
P : Mencoba mendekati klien dan mencoba untuk berbicara dan bersikap terbuka
Menerima kehadiran perawat
Dengan mengetahui asal seseorang dapat mengetahui sosial budaya nya shg interaksi dapat berjalan dgn baik.
P: Apa yang sedang R lakukan saat ini ?
K: Saya mau pergi dulu suster
P: Menatap klien sambil tersenyum
K: meninggalkan perawat saat berbincang- bincang
P : Perawat mencoba mendekati Klien dan mencoba untuk berbicara dan bersikap terbuka
K: Klien berespon dengan datar dan menolak untuk di ajaknya berbincang-bincang
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan dan isi pikirannya
P : Kapan kita bisa berbincang- bincang lagi, bagaimana kalau 15 menit lagi saya ke sini
P: Mempertahankan kontak mata dan suara memohon
P : Berharap klien dapat berbincang- bincang.
K: Klien berespon dengan datar dan menolak untuk di ajaknya berbincang-bincang
Membuat kontrak waktu pada klien agar bisa berbincang- bincang lebih baik.
lagi.
K : Iya suster K : Berbicara sambil pergi meninggalkan perawat.
P : Baik mba R suster kembali setelah 15 menit bagaimana bisa kita berbincang- bincang sebentar.
K : Iya suster tapi sebentar saja ya.
P: Mempertahankan kontak mata dan suara memohon
K : Berbicara sambil menunduk dan kontak mata kurang
P : Berharap klien dapat berbincang- bincang
K: Klien berespon dengan datar dan menolak untuk di ajaknya berbincang-bincang
Membuat kontrak waktu pada klien agar bisa berbincang- bincang lebih baik.
P: Bagaimana perasaan R hari ini?
K: Alhamdulillah sehat suster
P: Menatap klien sambil tersenyum
K: Menatap perawat sambil mendengarkan dengan penuh perhatian kepada perawat
P: Menunjukan perhatian
P: Senang klien dalam kondisi baik.
K: Klien berespon dengan baik saat perawat mengajaknya berbincang-bincang
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan dan isi pikirannya juga menunjukan perhatian dan empati.
P : Apakah mba R masih ingat dengan Suster?
K : Iya Suster.
P : Memandang klien dan membungkukkan badan
K : Menjawab singkat
P : Mencoba mendekati klien dan mencoba untuk berbicara dan bersikap terbuka
K : Klien berespon dengan datar saat diajak berkenalan dengan perawat
Perkenalan merupakan suatu tindakan yang dpat menjslin hubungsn saling
P : Coba sebutkan nama Suster?
K : Suster Ida
tanpa senyuman.
P : Memandang klien sambil tersenyum.
K : Menjawab dengan singkat tanpa senyuman.
K : Klien berespon dengan datar saat mengingat kembali nama perawat
percaya.
Menyebutkan nama menandakan kesediaan menerima hubungan.
P : Mba R, hari ini kita akan ngobrol ditempat ini. Selama kurang lebih 15 menit untuk membicarakan tentang menarik diri dan keuntungan juga kerugian bila berhubungan dengan orang lain. Apakah Mba R setuju?
K : Iya suster
P : Memandanh klien sambil menunjuk ke ruang TV
K : Mengangguk dengan ekspresi wajah datar.
P : Berharap klien dapat berbincang- bincang.
K: Klien berespon dengan datar dan kontak mata kurang
Membuat kontrak waktu pada klien agar bisa berbincang- bincang lebih baik.
P : Apa yang membuat Mba R suka menyendiri?K : Senang aja Suster
P : Mba, kalau sering menyendiri itu kita akan merasa sepi, bosan, selalu menghayal. Apa Mba R meraskan hal seperti yang Suster sebutkan?K : Iya, Suster.
P : Memandang klien sambil, menepuk bahu klien.
P : Memandang klien dengan badan sedikit membungkuk.
K : Memandang perawat
P : Perawat mencoba mendekati Klien dan mencoba untuk berbicara dan bersikap terbuka
K: Klien berespon dengan datar dan kontak mata kurang
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan dan isi pikirannya
dengan ekspresi wajah datar.
P : Apa yang Mba R rasakan saat ini selam ngobrol dengan Suster?K : Senang Suster
P : Sekarang coba Mba R tolong Sebutkan siapa saja teman sekamar nya?K : Lia, Ariayanti, Della, Risma, Siti, Neneng, Fitri
P : Lalu dari ke 7 orang tadi siapa yang terdekat dengan mba R ? yang biasa di ajak cerita.K : Ariayanti suster
P : Kontak mata dipertahankan.
K : Memandang perawat dengan ekspresi wajah datar
P: Menunjukan perhatian
P: Klien dalam kondisi senang.
K: Klien berespon dengan baik saat perawat mengajaknya berbincang-bincang
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan dan isi pikirannya juga menunjukan perhatian dan empati.
P: Menurut Mba R kalau kita berbicara dengan orang lain, apakah ada keuntungannya?
K : Iya Suster, kalau kita kita berbicara dengan orang lain ada teman ngobrol.
P : Kontak mata dipertahankan.
K : Memandang perawat sambil mengangguk.
P: Menanyakan keuntungan isolasi sosial
K: Klien mulai mengungkapkan dengan hati- hati saat berbicara
Bertanya dengan penuh perhatian dan menatap klien menunjukkan bahwa perawat sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan klien.
P : Selain ada teman ngobrol apa lagi keuntungannya
P : Posisi tubuh rileks, sambil tersenyum.
P: Memberikan penguatan dengan
K: Menjawab dengan singkat.
Memberikan dorongan dan penguatan
Mba?
K : Tidak sepi.
P : Bagus sekali, Mba R sudah menyebutkan dua keuntungan berhubungan dengan orang lain. Sekarang Suster akan menambahkan lagi keuntungan berhubungan dengan orang lain adalah tidak jenuh, tidak bosan, dapat berbagi dengan teman, dapat menambah pengalaman.
K : Iya suster
K : Menunduk
P : Tersenyum, menepuk bahu klien.
K : Tanpa ekspresi
harapan bisa menjawab
terhadap pernyataan klien.
Memberikan reinfocment positif akan memotivasi klien dalam menghadapi masalah.
P : Mba R, kalau kita tidak ada teman ngobrol. Menurut mba R bagus tidak?
K : Tidak Suster.
P : Kenapa?
K : Sepi, Suster.. Selain sepi kita bisa jenuh, bosan.
P : Bagus sekali, Mba R
P : Memandang klien
K : Menjawab sambil menggelengkan kepala.
P : Pertahankan kontak mata
K : Menunduk
P : Memandang klien,
P: Menanyakan kerugian isolasi sosial
P : Memberikan pujian
K: Klien mulai mengungkapkan dengan hati- hati saat berbicara
Bertanya dengan penuh perhatian dan menatap klien menunjukkan bahwa perawat sungguh-sungguh memperhatikan kebutuhan klien.
Memberikan
sudah bisa menyebutkan akibat dari tidak ada teman ngobrol.
K : Iya suster
P : Suster mau menambahkan kalau kita tidak berhubungan dengan orang lain, kita tidak ada teman, tidak dapat berbagi, pengalaman kita tidak bertambah.
K : Oh begitu ya Suster
P : Iya mba R.
menepuk bahu klien sambil tersenyum.
K : tanpa ekspresi.
P : Memandang klien, badan sedikit membungkuk.
K : Memandang perawat, mengangguk-angguk.
atas keberhasilan klien reinfocment positif akan memotivasi klien dalam menghadapi masalah.
Dapat mengevaluasi keberhasilan klien.
P : Bgaimana perasaan Mba R sekarang? Setelah kita berbincang-bincang selam kurang lebih 15 menit?
K : Senang sekali karena ada teman ngobrol.
P : Kontak mata dan tersenyum.
K : Memandang perawat, sambil tersenyum.
P: Menunjukan perhatian
P: Klien dalam kondisi senang.
K: Klien berespon dengan baik saat perawat mengajaknya berbincang-bincang
Pertanyaan terbuka memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaan dan isi pikirannya juga menunjukan perhatian dan empati.
P : Sekarang Suster mau menanyakan lagi apa saja yang telah kita bicarakan sejak tadi. Apa Mba R masih ingat?
P : Pertahankan kontak mata.
P:senang dengan respon klien yang kooperatif..
K: klien berespon dengan baik saat perawat mengajukan pertanyaan.
Rencana tindak lanjut penting diberikan agar proses perawatan terjadi secara mandiri dan dievaluasi pada
K : Banyak sekali Suster. Keuntungan jika ngobrol dengan teman, tidak sepi, tidak jenuh. Kalau tidak ada teman sepi, semdiri, tidak dapat berbagi.
K : Tersenyum, pandangan klien lurus kedepan seperti memikirkan sesuatu.
pertemuan berikutnya..
P : Bagus sekali Mba R ternyata masih ingat.
P : Mba R, sampai disini dulu pembicaraan kita hari. Suster berharap mulai sekarang Mba R tidak duduk menyendiri lagi, Mba R harus ngobrol dengan teman-teman yang lain.K : Iya Suster.
P : Tersenyum dan mengacungkan jempol pada klien.
K : Tersenyum dan menatap perawat.
P : Memberikan pujian atas keberhasilan klien
K: klien berespon dengan baik saat perawat mengajukan pertanyaan.
Memberikan reinfocment positif akan memotivasi klien dalam menghadapi masalah.
P : Besok kita akan berbicara lagi tentang melakukan hubungan social secara bertahap. Kita berbicara watunya pkl 16.30 ya selam kurang lebih 15 menit ditempat ini. Apakah Mba R setuju?
K : Iya Suster.
P : Memandang klien dan berusaha menyakinkan klien.
K : Mengangguk.
.Berharap klien optimis
Menetapkan kontrak yang akan datang
. Rencana tindak lanjut penting diberikan agar proses perawatan terjadi secara mandiri dan dievaluasi pada pertemuan berikutnya..
P : Suster pamit dulu, Selamat Sore Mba R?
K : Selamat Sore Suster.
P : Kontak mata sambil mengulurkan tangan.
K : Mengangguk, membalas tangan perawat kemudian meninggalkan perawat.
Senang akan umpanbalik klien yangkooperatif.Berharap klien dapat berbincang lagi.
Memberikan kontrak pertemuan selanjtnya untuk memperjelas pertemuan berikutnya.
Kesan Perawat:
Mulai dari awal interaksi klien kurang kooperatif diajak komunikasi oleh perawat. Perawat mudah membina hubungan interaksi dengan klien
(klien sudah trust dengan perawat). Klien tampak datar dan kontak mata kurang. Klien sudah mengetahui penyebab dari isolasi sosial,
keuntungan dan kerugian dalam berhubungan/ berinteraksi dengan orang lain,.