Upload
dessybudiyanti
View
785
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Berisi tentang spatial dependence
Citation preview
KAPITA SELEKTASumber : Selin OzyurtJudul :
“Regional Assessment of FDI and International Trade Spillovers in China from 1979 to 2006: A space-time model”
Oleh :Salisa Jihan 1308 100 505Anna Afi Hayy 1308 100 515
Oleh :Salisa Jihan 1308 100 505Anna Afi Hayy 1308 100 515
AbstraK
• Study kasus : Dampak dari arus FDI (Investasi modal langsung Negara) dan produktivitas tenaga kerja dalam perdagangan internasional di 30 propinsi di china periode 1979-2006.
• Sejak dibuka kebijakan “open door” tahun 1978, cina mengalami pertumbuhan pada arus FDI dan perdagangan internasional semakin meluas
• Analisis secara empiric: Menghitung spatial effect dan permasalahan potential econometric menggunakan analisis spatial data dengan memodelkan dan menghitung tingkat interaksi antara produktivitas pekerja dan daerah.
Spatial Effect• Spatial econometric untuk mempelajari structure
spatial dan interaksi antara observasi.• Pertama kali dikenalkan oleh Moran (1948), Hordijik
and Paelinck 1976), Paelinck and Klaassen (1979),Cliff and Ord (1973), Anselin (1988).
• Spatial panel data merupakan perkembangan terakhir dari spatial econometric.
• Spatial data pada dasarnya mempelajari masalah econometric yaitu spatial dependence dan spatial heterogeneity.
Spatial Dependence
• Spatial dependence mengacu pada spatial autocorrelation yang mengacu pada kesamaan nilai dan kesamaan lokasi(Anselin, 2001).
• Dalam masalah econometrics, spatial autocorrelation dapat dianalogikan pada korelasi di model time series.(Cliff and Ord, 1981)
• Spatial dependence dapat timbul dari beberapa teori atau masalah statistic issues. (Buettner, 1999, Ying, 2003).
• Spatial dependence dapat timbul dari measurement errors, varying aggregation rules, different sample designs and kelalaian beberapa variables dengan spatial dimension (e.g. climate, topology and latitude) (Anselin and Florax, 1995).
Spatial Heterogeneity• Spatial heterogeneity cocok ketika estimasi vary
across regions tergantung pada lokasi (Baumont and al., 2000).
• The presence of spatial heterogeneity melanggar asumsi Gauss-Markov existence of a single linear relationship with constant variance across seluruh data sample.