15
HUJAN/ PRESIPITASI INDIKATOR KOMPETENSI INDIKATOR KOMPETENSI MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM PERTANAMAN PERTANAMAN

7 hujan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 7 hujan

HUJAN/PRESIPITASI

INDIKATOR KOMPETENSIINDIKATOR KOMPETENSI

MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN

KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM

PERTANAMANPERTANAMAN

INDIKATOR KOMPETENSIINDIKATOR KOMPETENSI

MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN MAHASISWA MEMILIKI PENGUASAAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN TENTANG PENENTU, FUNGSI, ZONASI, DAN

KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI KEDUDUKAN HUJAN DALAM IKLIM SEBAGAI SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM SISTEM DAN HUBUNGAN DENGAN SISTEM

PERTANAMANPERTANAMAN

Page 2: 7 hujan

Interflow

Aliran Permukaan

Infiltrasi

Permukaan Air Tanah

1 cm tanah terbentuk selama 15 – 200 tahun

1 cm tanah terbentuk selama 15 – 200 tahun

intersepsiintersepsi presipitasipresipitasi

Interflow

Ground water flow

Perkolasi

evapotranspirasievapotranspirasi

Page 3: 7 hujan

PENGERTIAN HUJAN

• Curah hujan: tinggi air hujan (mm) yang diterima permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi.

• Hari hujan: suatu hari dengan curah hujan minimal 0,5 mm

• Intensitas hujan: jumlah curah hujan dibagi selang waktu terjadinya hujan

• Alat pengukur curah hujan: ombrometer & ombrograf

• Isohyet: garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan curah hujan sama

Page 4: 7 hujan

MACAM HUJAN BERDASAR PROSES KEJADIANHujan Siklonal: udara panas lembab naik, bersama dengan angin berputar kemudian jatuh sbg hujan.Hujan Zenital: hujan di equator, berasal dari angin pasat dari barat laut (lembab) menuju tenggara, jatuh hujan, udara kering naikHujan Orografi: angin horisontal, naik ke pegunungan, membawa uap air, jatuh hujan di pegununganHujan Frontal: massa udara panas bertemu dengan udara dingin (bidang frontal), jatuh hujan

Hujan Siklonal: udara panas lembab naik, bersama dengan angin berputar kemudian jatuh sbg hujan.Hujan Zenital: hujan di equator, berasal dari angin pasat dari barat laut (lembab) menuju tenggara, jatuh hujan, udara kering naikHujan Orografi: angin horisontal, naik ke pegunungan, membawa uap air, jatuh hujan di pegununganHujan Frontal: massa udara panas bertemu dengan udara dingin (bidang frontal), jatuh hujan

Page 5: 7 hujan

MACAM HUJAN BERDASAR UKURAN

Hujan Gerimis: butiran air hujan, Ø<0,5 mmHujan Salju: hujan kristal es, suhu < 0° CHujan Es: hujan berupa butiran es Hujan Deras: butiran air hujan, Ø < 7 mm

Hujan Gerimis: butiran air hujan, Ø<0,5 mmHujan Salju: hujan kristal es, suhu < 0° CHujan Es: hujan berupa butiran es Hujan Deras: butiran air hujan, Ø < 7 mmMACAM HUJAN BERDASAR JUMLAH AIR

Hujan Sedang: hujan berjumlah 20-50 mm hari-1.Hujan Lebat: hujan berjumlah 50-100 mm hari-1.Hujan Sangat lebat: hujan berjumlah > 100 mm hari-1.

Hujan Sedang: hujan berjumlah 20-50 mm hari-1.Hujan Lebat: hujan berjumlah 50-100 mm hari-1.Hujan Sangat lebat: hujan berjumlah > 100 mm hari-1.

Page 6: 7 hujan

Distribusi Zonal CH Musiman

Lintang 30o LU – 30o LS: • Zona 1: dekat equator, zona pertemuan angin

pasat timur laut dan tenggara. Hampir sepanjang tahun menerima hujan

• Zona 2: Lintang 5o – 20o LU dan LS, CH bersifat musiman, jumlah CH < zona 1.

• Zona 3: CH rendah, terjadi pada musim dingin• Zona 4: CH sangat sedikit

Lintang 30o – 40o LU/LS• Zona 5 dan 6: di antara zona konvergensi lintang

menengah dan zona angin baratan antisiklon subtropis. Hujan sangat sedikit di musim panas, cukup banyak di musim dingin.

Page 7: 7 hujan

Lintang di atas 40o

• Zona 7: CH pada semua musim tetapi lebih banyak pada musim panas.

• Zona 8: CH jarang sepanjang musim. CH maksimum terjadi pada bulan terpanas karena uap air lebih banyak.

Page 8: 7 hujan

HUJAN BUATAN (RAIN MAKING/CLOUD SEEDING)

Proses tumbukan dan penggabungan (collision & coalescence) atau pembekuan (pembentukan es/ice nucleation).

Mekanisme:Bahan semai (zat higroskopik)

shg menarik uap air, menjadi awan (hanya awan kumulus yg potensial)

Page 9: 7 hujan

PENGAMATAN DAN PENGOLAHAN DATA

Untuk mengetahui rata-rata curah hujan wilayah:1. Rata-rata aritmatik2. Metode Isohyet3. Metode Poligon Thiessen

EVAPOTRANSPIRASI

Neraca Air

P + I = D + Ro + ET +DS

P: Curah hujan (presipitasi), I: Irigasi, D: Drainase, Ro: Run off (aliran permukaan), ET: Evapotranspirasi, DS: Cadangan di dalam tanah

Page 10: 7 hujan

BATASAN• Evapotranspirasi (ET): kehilangan air pada

suatu luasan lahan melalui evaporasi (dari tanah) dan transpirasi (dari tumbuhan).

• ETpotensial (ETp): Laju maksimum kehilangan air dari suatu lahan yang tertutup rapat oleh tajuk tanaman pendek (rumput), dengan penyediaan air yang cukup.

• ETaktual: ET pada lahan dimana penutupan oleh tajuk tidak/belum penuh, permukaan tanah kering (air tanah tersedia terbatas).

• ET pertanaman = kc x Etp

kc: koefisien tanaman

Page 11: 7 hujan

EVAPORASI Ditinjau dari proses, prinsip evapotranspirasi sama

dengan evaporasi: merupakan proses perubahan air dari bentuk cair menjadi gas (uap air) dan

perpindahan dari permukaan benda ke atmosfer.

SYARAT TERJADI

1. Ada energi, untuk mengubah air dari bentuk cair menjadi uap

2. Ada proses difusi, yaitu perpindahan uap air ke atmosfer.

Page 12: 7 hujan

FAKTOR YANG BERPENGARUH

1. Suhu udara: makin tinggi suhu evaporasi makin besar

2. Angin: kecepatan angin bertambah evaporasi meningkat (sampai batas tertentu).

3. Tekanan uap air (kelembaban) atmosfer: kelembaban udara rendah laju evaporasi tinggi

4. Sifat dan bentuk permukaan: tanah gundul, tanah bervegetasi, dsb

5. Kualitas air: air asin evaporasi lebih lambat dibanding pada air air tawar

Page 13: 7 hujan

PENGUKURAN EVAPORASI1) Kancah (Panci) klas A2) Lisimeter

PENDUGAAN EVAPOTRANSPIRASI• Metode Penman• Metode Blaney-Criddle• Metode Radiasi

Page 14: 7 hujan

TRANSPIRASI

as: koefisien penyerapan radiasi gelombang

pendek Qs

al: koefisien penyerapan radiasi gelombang

panjang Ql

QF: disipasi oleh daun (radiasi balik berupa

gelombang panjang)

H: energi untuk pemanasan udara

lE: energi untuk transpirasi

G: energi untuk pemanasan tajuk tanaman

P: energi untuk fotosintesis

as(Qs) + al(Ql) = QF + H + lE + G + P

• Proses transpirasi dipengaruhi oleh kesetimbangan kehilangan air dari tanaman ke atmosfer dan absorpsi air tanah oleh tanaman

Page 15: 7 hujan

Berdasarkan aliran massa udara

Tipe Iklim1. Zona equatorial2. Zona tropika3. Zona subtropika kering4. Zona hujan winter

subtropika 5. Zona ekstratropika6. Zona sub-polar7. Zona Boreal8. Zona kutub

Ciri sifat1. Basah terus menerus2. Hujan musim panas3. Kering4. Hujan musim dingin 5. Hujan sepanjang tahun6. Hujan terbatas7. Hujan musim panas,

salju musim dingin terbatas

8. Hujan musim panas, salju musim dingin