19
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR ORGANIZATIONAL BEHAVIOR S T E P H E N P. R O B B I N S S T E P H E N P. R O B B I N S E L E V E N T H E D I T I O N E L E V E N T H E D I T I O N W W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N S W W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N S © 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved. PowerPoint Presentation by Charlie Cook BASIC MOTIVATION CONCEPTS

5. week 5 motifasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5. week 5 motifasi

ORGANIZATIONAL BEHAVIORORGANIZATIONAL BEHAVIORS T E P H E N P. R O B B I N SS T E P H E N P. R O B B I N S

E L E V E N T H E D I T I O NE L E V E N T H E D I T I O N

W W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N SW W W . P R E N H A L L . C O M / R O B B I N S© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.© 2005 Prentice Hall Inc. All rights reserved.

PowerPoint Presentation by Charlie Cook

PowerPoint Presentation by Charlie Cook

BASIC MOTIVATION CONCEPTS

Page 2: 5. week 5 motifasi

Definisi Motivasi

Elemen Kunci :

1. Intensitas : Seberapa keras usaha seseorang

2. Arah : Tujuan yang menguntungkan organisasi

3. Ketekunan : Berapa lama usaha seseorang

Elemen Kunci :

1. Intensitas : Seberapa keras usaha seseorang

2. Arah : Tujuan yang menguntungkan organisasi

3. Ketekunan : Berapa lama usaha seseorang

Adalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan.

“Individu yang termotivasi bertahan melakukan suatu tugas dalam waktu yang cukup lama demi mencapai tujuan”

Definisi Motivasi

Page 3: 5. week 5 motifasi

Teori Hirarki Kebutuhan (Maslow)

Dalam diri manusia ada lima hirarki kebutuhan yaitu fisik, keamanan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri; jika setiap kebutuhan ini banyak dipuaskan maka kebutuhan yang berikutnya akan menjadi dominan.

Kebutuhan Tingkat Rendah : Kebutuhan yang dipenuhi secara eksternal, yaitu kebutuhan fisik dan keamanan.

Kebutuhan Tingkat Tinggi : Kebutuhan yang dipenuhi secara internal, yaitu kebutuhan sosial, penghargaan dan aktualisasi diri.

Page 4: 5. week 5 motifasi

Teori X and Teori Y (Douglas McGregor)

Teori X

Diasumsikan bahwa karyawan tidak menyukai kerja, kurang berambisi, menghindari tanggung jawab dan harus diarahkan dan dipaksa untuk berprestasi

Teori Y

Diasumsikan bahwa karyawan menyukai kerja, bertanggung jawab, mampu membuat keputusan, mengarahkan diri sendiri dan mampu mengendalikan diri.

Page 5: 5. week 5 motifasi

Teori Dua Faktor (Frederick Herzberg)

Teori Dua Faktor (Motivation-Hygiene)

Faktor-faktor intrinsik yang berhubungan dengan kepuasan kerja, sedangkan faktor-faktor ekstrinsik dihubungkan dengan ketidakpuasan.Faktor Hygiene

Faktor-faktor seperti kebijakan perusahaan dan administrasi, pengawasan dan gaji – dimana ketika sesuai dalam suatu pekerjaan akan menentramkan pekerja. Jika tidak sesuai, orang-orang tidak akan terpuaskan

Page 6: 5. week 5 motifasi

Comparison of Satisfiers and Dissatisfiers

Comparison of Satisfiers and Dissatisfiers

Factors characterizing events on the job that led to extreme job dissatisfaction

Factors characterizing events on the job that

led to extreme job satisfaction

Source: Reprinted by permission of Harvard Business Review. An exhibit from One More Time: How Do You Motivate Employees? by Frederick Herzberg, September–October 1987. Copyright © 1987 by the President and Fellows of Harvard College: All rights reserved.

Page 7: 5. week 5 motifasi

Contrasting Views of Satisfaction and Dissatisfaction

Contrasting Views of Satisfaction and Dissatisfaction

Page 8: 5. week 5 motifasi

Teori ERG (Clayton Alderfer)

Kebutuhan Inti

Eksistensi : pemenuhan kebutuhan dasar.

Hubungan: Keinginan untuk menjalin hubungan antar pribadi

Pertumbuhan : Keinginan untuk pengembangan diri

Kebutuhan Inti

Eksistensi : pemenuhan kebutuhan dasar.

Hubungan: Keinginan untuk menjalin hubungan antar pribadi

Pertumbuhan : Keinginan untuk pengembangan diri

Konsep

Lebih dari satu kebutuhan dapat beroperasi pada saat yang bersamaan.

Jika kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak dapat dipenuhi maka keinginan untuk memuaskan kebutuhan dibawahnya akan meningkat.

Konsep

Lebih dari satu kebutuhan dapat beroperasi pada saat yang bersamaan.

Jika kebutuhan pada tingkat yang lebih tinggi tidak dapat dipenuhi maka keinginan untuk memuaskan kebutuhan dibawahnya akan meningkat.

Ada tiga kelompok kebutuhan inti yaitu eksistensi (existence), hubungan (relatedness) dan pertumbuhan (growth)

Page 9: 5. week 5 motifasi

TEORI MOTIVASI KONTEMPORER

Page 10: 5. week 5 motifasi

Teori Kebutuhan David McClelland

nAch

nPow

nAff

Need for Achievement(Kebutuhan akan Prestasi)

Dorongan untuk mengungguli, berprestasi dalam seperangkat standar, berusaha keras untuk sukses

Need for Affiliation(Kebutuhan akan Afiliasi)

Keinginan untuk berhubungan antar pribadi secara ramah dan dekat

Need for Power(Kebutuhan akan Kekuasaan)

Kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang tersebut tidak akan berperilaku demikian

Page 11: 5. week 5 motifasi

Teori Evaluasi Kognitif

Penyediaan penghargaan ekstrinsik untuk perilaku yang sebelumnya hanya secara intrinsik telah diberi penghargaan cenderung menurunkan tingkat motivasi.

Intrinsik: tanggung jawab, kompetensiEkstrinsik: gaji, promosi

Page 12: 5. week 5 motifasi

Teori Penetapan Tujuan (Edwin Locke)

Teori yang menyatakan bahwa tujuan yang khusus dan sulit, dengan umpan balik akan menimbulkan kinerja yang lebih tinggi.

Keefektifan DiriKepercayaan individu bahwa mereka mampu melakukan suatu tugas.

Faktor yang mempengaruhi tujuan-kinerja:

Komitmen tujuan, keefektifan diri yang memadai, karakteristik tugas dan budaya nasional

Page 13: 5. week 5 motifasi

Teori Penguatan

Konsep :

Perilaku disebabkan oleh lingkungan.

Perilaku dikendalikan oleh pemerkuat.

Penguatan memungkinkan perilaku untuk

diulang.

Konsep :

Perilaku disebabkan oleh lingkungan.

Perilaku dikendalikan oleh pemerkuat.

Penguatan memungkinkan perilaku untuk

diulang.

Bahwa perilaku adalah fungsi dari konsekuensi-konsekuensinya.

Page 14: 5. week 5 motifasi

Teori Keadilan (Stacy Adams)

Acuan Pembanding:

1.Diri – Di dalam

2.Diri – Di luar

3.Individu lain – Di dalam

4.Individu lain – Di Luar

Acuan Pembanding:

1.Diri – Di dalam

2.Diri – Di luar

3.Individu lain – Di dalam

4.Individu lain – Di Luar

Individu-individu membandingkan masukan dan keluaran pekerjaan mereka dengan orang lain dan kemudian akan merespon untuk menghilangkan ketidakadilan.

Page 15: 5. week 5 motifasi

Teori Keadilan (cont’d)Teori Keadilan (cont’d)

Distributive Justice

Keadilan yang dirasakan dari kewajaran jumlah dan alokasi penghargaan di antara individu-individu.

Procedural Justice

Keadilan yang dirasakan dari proses yang dilakukan untuk menentukan distribusi penghargaan.

Page 16: 5. week 5 motifasi

Teori Harapan/ Expectancy theory (Victor Vroom)

Kecenderungan untuk bertindak dengan cara tertentu tergantung pada harapan bahwa tindakan akan diikuti oleh keluaran tertentu dan daya tarik keluaran tersebut bagi individu.

1. Apakah saya memberikan upaya maksimum, akankah usaha tersebut diakui?

2. Jika saya memberikan kinerja terbaik, akankah saya mendapatkan penghargaan dari organisasi?

3. Bila saya diberi penghargaan, apakah penghargaan tersebut menarik bagi saya?

Page 17: 5. week 5 motifasi

Dimensi KinerjaDimensi Kinerja

P = f (A x M x O)

Page 18: 5. week 5 motifasi
Page 19: 5. week 5 motifasi

Hubungan Expectancy Theory/Teori HarapanHubungan Expectancy Theory/Teori Harapan

Effort–Performance Relationship– The probability that exerting a given amount of effort

will lead to performance .(Probabilitas yang mengerahkan pemberian sejumlah upaya akan mengarahkan ke kinerja).

Performance–Reward Relationship– The belief that performing at a particular level will

lead to the attainment of a desired outcome.(Keyakinan bahwa kinerja pada tingkat tertentu akan mengarahkan kepada pencapaian hasil yang diinginkan)

Rewards–Personal Goals Relationship– The degree to which organizational rewards satisfy an

individual’s goals or needs and the attractiveness of potential rewards for the individual.(Derajat penghargaan organisasi memuaskan tujuan individu atau kebutuhan dan daya tarik dari penghargaan potensial untuk individu).