25
PUBLIC RELATIONS SEBAGAI ILMU DAN PROFESI Oleh : Suardi,S.I.Kom

4. public relations sebagai ilmu dan profesi

Embed Size (px)

Citation preview

PUBLIC RELATIONS

SEBAGAI ILMU DAN

PROFESIOleh : Suardi,S.I.Kom

Public Relations Sebagai Ilmu

Sebagai kajian ilmu, PR melahirkan berbagai

teori, paragdigma dan konsepsi ilmu PR.

Sedangkan sebagai profesi, PR adalah alat atau

fungsi untuk kegiatan yang bersifat praktis.

PR sebagai ilmu tentunya banyak berbicara

tentang berbagai penelitian PR, yang dapat

menguji teori (verifikatif), pemecahan masalah

atau menemukan PR. Termasuk peran

penelitian PR dalam membuat program-

program yang tepat

PR sebagai profesi, menjadi seniyang dapatdigunakan praktis. PR praktis ini melahirkanprofesi PR seperti halnya profesi lainnya.

PR adalah sebuah payung yang mencakupberbagai area dan fungsi : Communication(komunikasi ), Community Relations (Hubungan Komunitas), Custumerrelations (Hubungan pelanggan), Consumer affairs (Hubungan konsumen), Employee relations (hubungan karyawan), Industrial relations (hubungan industrial)

Teori Perspektif PR

• Agenda Setting Theory

Agenda Setting Theory mengambarkan perhatianterhadap hubungan antara media berita dan praktik PR teori ini tentang konstruksi sosial berita yang memberikan pemahaman tentang peranan dankekuatan media dalam masyarakat

• General System Theory

Teori ini berawal pada tahun 1930-an, menjelaskanbahwa organisasi dapat digambarkan sebagai operasidalam salah satu sistem tertutup atau sistem terbuka. Sistem tertutup menunjukan bahwa organisasi tertutupdari faktor – faktor pengaruh ekternal jika tidak disebutvakum sementara sistem terbuka ada ketergantunganpada yang lain

1. Teori sistem terbuka mengemukakan bahwa

kita dapat melihat sebuah gambaran

komunikasi yang dapat membantu

memetakan PR dan proses – proses

informasi lain sebuah organisasi

2. Teori sistem tertutup menunjukan

komunikasi hanya berputar di dalam

departemen yang berbeda sebuah

perusahaan

• Semiotics

Teori semiotika ini digunakan untukmenjelaskan bagaimana pemikiran kita dapatdimanipulasi melalui penggunaan simbol –simbol penting contoh jika sebuah produkdiwarnai dengan emas atau kata emasdigunakan dalam penataan ataupenggambaran ini, akan memunculkanpemikiran bahwa produk ini mewah, tingkatan yang top, kualitas tinggi dansebagainya

• Habermas, Critical Theory

and Notion Of Public

Relations Teori kritis ini mulai berkembang dari kajian –kajian sosiologi dan budaya, denganmengkritisi bagaimana para warga negaradipengaruhi oleh pemikiran yang di kepungbudaya kapitalis

Habermas adalah seorang tokoh penting dalamschool of thought ( lebih dikenal dengan istilahFrankfurt School atau Mazhab Frankfurt) iamengemukakan bahwa kualitas masyarakatsipil terpelihara jika dibebaskan untukmembentuk pikiran mereka sendiri tentangsesuatu secara rasional.

Grunig’s Model and the’ symmetrical

Debate’Teori PR ini sangat dikenal dengan istilahpendekatan ‘Four model’ yang di kaji olehGrunig dan Hunt . Mereka menjelaskan bahwaperkembangan PR sejak akhir abad ke 19 danmulai abad ke 20 dipraktikan sampai sekarang. Grunig dan Hunt mengemukakan 4 model tentang PR :

1. Press agentry

2. Public Information

3. Two way asymmetric

4. Two way symetric model

Heath and ‘Rethorical Theory’

Retorika seperti halnya PR, kinimemiliki konotasi negatif bagi banyakorang walaupun teminologi asalnyasangat netral atau diterima sebagai caramelakukan komunikasi persuasif, yang kemunculannya diikuti secara relatifbersamaan dengan lahirnya demokrasipada masyarakat sipil. Heat menyebutkan bahwa retorika adalahsimentrik karena setiap ide ditempatkandalam market place (tempat berbelanja) atau kebijakan public stand (arena) yang baik.

The ‘Relationship Management’

Approach

Teori PR penting lainnya berasala dari

Ledingham dan Bunning pada buku yang

mereka sunting berjudul on relationship

management.

Tujuan pendekatan hubungan manajemen

adalah mendorong para akademisi dan

praktisi untuk menguraikan relationship

(hubungan) PR terhadap bagian bagian

komponen dan untuk menemukan sejumlah

cara pengukuran setiap aspek.

Sebagai contoh, mereka secara reguler

memprotes pertemuan organisasi dunia ini di

Seattle Amarika serikat (1999), di Melbourne

Australia (2000), di Sydney Australia (2002),

dan di Davos Swiss Penentangan Korporat ini

mengunakan internet untuk mengomunikasikan

pesan mereka. Para aktivis mikro dan kelompok

penekan membuktikan penyampaian pesan

melalui internet lebih cepat dan lebih sensitif.

Situational Theory Teori ini mengemukakan bahwa apakah orang –

orang mempengaruhinya atau tidak, mereka akan

memprotes atau mencoba mempengaruhi opini yang

mereka dengar. Teori ini dapat digunakan untuk

organisasi mengklasifikasikan publiknya :

1. Publik yang aktif pada semua isu yang menjadi

perhatian publiknya

2. Publik yang apatis pada semua isu

3. Publik yang aktif hanya pada isu – isu yang

melibatkan kedekatan seseorang dan populasi

tertentu seperti mengendarai mobil sambil

mabuk.

4. Publik dengan isu tanggal seperti para aktivis

lingkungan tempat tinggalnya atau protes

Opinion, Attitude, and Belief

Teori menyebutkan bahwa orang –

orang membuat pilihan opini ketika

mereka berhadapan dengan isu spesifik

Kemudian, opini – opini itu dilawan

dengan argumentasi yang meyakinkan.

Akan tetapi, sekalipun pemikiran sikap

adalah perasaan mereka sering

bergantung pada belief ( keyakinan –

keyakinan).

Audiences And Media Effect Sejumlah teori ini digunakan untuk mengkajibagaimana proses dan penyampaian pesan –pesan media massa kepada khalayak –khalayak mereka :

1. Magic bullet theory (teori peluru) yaitupengiriman pesan – pesan satu arah dansingle point origin ( sumber pelaku tunggalterhadap target khalayak yang merekainginkan

2. Two step flow theory ( teori komunikasi duatahap) yaitu mengunakan pemukapendapat dalam komunikasi pesan – pesanmedia

3. Use and gratifications (teori kegunaan dankepuasan) yaitu penggunaan media yang berbeda bagi orang – orang untuk tujuan –tujuan yang berbeda pula.

Edward Bernays menyebutkan tiga unsurefek media yang diaplikasikan dalam PR :

1. Para praktisi PR harus mau mempelajarimedia secara seksama untuk mengetahuiorang –orang mengembangkan gambaranpemikiran dunia mereka

2. Para praktisi PR harus memilikipengetahuan tentang sosiologi danantropologi untuk mengetahuibagaimana sikap – sikap bagaimanadibentuk melalui struktur – strukturbudaya dan sosial

3. Para praktisi PR harus memilikipengetahuan proses – proses individusecara psikologis

Social Learning Theory

Teori ini mengemukakan bahwa orang –

orang memodifikasi sikap dan perilaku

untuk berusaha melebihi atau mengimbangi

sikap dan tindakan yang ditunjukkan oleh

orang lain. Teori ini menjelaskan

bagaimana orang – orang bersikap,

berperilaku serta bereaksi yang dipengaruhi

oleh orang lain.

Social Exchange Theory Teori ini cerminan kehidupan sosialsebagai sebuah pertukaran – pertukaransecara serial. Kita memberi danmenerima pengaruh, penghormatan, pekerjaan, barang dan jasa untukmemperoleh ganjaran (balasan) dan kitamengeluarkan uang untuk membelibarang dan jasa itu. Hasilnya interaksiadalah kombinasi dan mencakup biayadalam interaksi : orang – orang berupaya meminimalkan biaya danmemaksimalkan ganjaran secaraekonomi

Public Relations Sebagai Profesi

Public Relations (PR) as profession or art

(PR sebagai profesi atau seni) adalah

sebuah profesi bidang PR, seperti halnya

dokter, pengacara, akuntan publik,

insinyur, arsitektur dan lain sebagainya.

Sebagai pakar PR dari Inggris, Frank

Jefkins , dalam sejumlah bukunya menulis

persyaratan atau kualifikasi dasar untuk

menjalan profesi PR dalam suatu

perusahaan/lembaga atau sebagai konsultan

PR yakni :

1. Kemampuan berkomunikasi

(ability to communicate)

2. Kemampuan Manajerial ( ability

to organize)

3. Kemampuan memperluas jaringan

( ability get on with people)

4. Integritas personal ( personality

integrity)

5. Banyak ide dan kreatif (

imagination)

Etika Profesi Public Relations

Lvy Ledbetter Lee telah memikirkan dan

mempraktikan PR secara konsepsional, ia

berhasil mengembangkan PR yang oleh para

cendikiawan PR kemudian dijadikan landasan

untuk di kembangkan dan dijadikan obyek studi

ilmiah. Kegiatannya di bidang PR dimulai pada

tahun 1906, pada waktu industri batu bara

dinegara “Paman Sam” itu mengalami kesulitan

akibat pemogokan buruh. Ketika itu Lee sebagai

seorang wartawan surat kabar. Timbulnya

pemogokan para pekerja yang mengancam

kelumpuan industri batubata menyebabkan

munculnya gagasan Lee menengahi bagi

keuntungan kedua belah pihak yakni para

industriawan dan para pekerja

Gagasan lvy lee itu ditawarkan

kepada pimpinan industri batu bara

dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Ia diberi kedudukan dalam

manajemen puncak

2. Ia diberi wewenang penuh untuk

menyebarkan semua informasi

faktual yang patut diketahui rakyat

Jenis – jenis EtikaEtika yaitu tindakan etis sesuai dengan

pedoman dalam berperilaku atau

bertindak sebagi profesional dalam

mengambil keputusan, dan prosedur apa

yang dilakukannya secara objektif serta

dapat dipertanggungjawabkan.

Disamping harus memiliki keahlian dan

kemampuan atau keterampilan tinggi,

yang bersangkutan dituntut berperilaku

baik, mempunyai budi luhur atau

akhlaqul karimah ( perilaku mulia)

(Ruslan, 2001 : 47)

Lebih jauh Ruslan (2001) mengatakan padapraktiknya dikenal 2 jenis profesi :

1. Profesi khusus ialah para profesional yang melaksanakan profesi secara khusus untukmendapatkan nafkah atau penghasilantertentu sebagai tujuan pokoknya.Misalnya profesi dibidangekonomi,politik,hukum, kedokteran, pendidikan , teknik humas ( PR) dansebagai jasa konsultan

2. Profesi luhur ialah para profesional yang melaksanakan profesinya tidak lagi untukmendapatkan nafkah sebagai tujuanutamanya, tetapi sudah merupakandedikasi atau sebagai jiwa pengabdiannyasemata misalnya profesi dibidangkeagamaan, pendidikan,sosial,budaya danseni

Untuk menjadi seorang profesional, harusmemiliki ciri – ciri khusus yang melekat padaprofesi yang ditekenuninya . Khususnyaprofesianal PR secara umum memiliki ciri –ciri sebagai berikut :

1. Memiliki kemapuan, pengetahuan tinggiyang tidak di miliki oleh orang padaumumnya

2. Mempunyai kode etik

3. Memiliki tanggung jawab profesi danintegritas pribadi yang tinggi

4. Memiliki jiwa pengabdian kepada publikatau masyarakat

5. Otonominasi organisasi profesional

6. Menjadi anggota salah satu organisasiprofesi sebagai wadah untuk menjagaeksistensinya

Terima Kasih