Upload
yusuf-ulal
View
29
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
PERTUMBUHAN DAN PEMBANGUNAN EKONOMI
Pertumbuhan ekonomi dalam bentuk prosentase
Misal: Tahun 2007 ini pertumbuhan ekonomi
di Indonesia adalah 6%, perekonomian Indonesia, (PDB) untuk tahun 2007 meningkat sebesar 6% dibandingkan dengan PDB tahun 2006
Pertumbuhan ekonomi (pertumbuhan PDB) perhitungan atas dasar harga konstan
Pendahuluan
Keterangan:g : tingkat pertumbuhanPn : PDB pada tahun yang ditelitiP(n-1) : PDB setahun sebelumnya
%100
PPP
g1-n
1-nn
Rumus
Tahun PDB Harga
Konstan (Rp.milyar)
Pertumbuhan Absolut
(Rp.milyar)
Prosentase
2004 1.656.513
- - 2005 1.750.653
94.140
5,68
2006 1.846.651
95.998
5,48
Contoh
Tahun PDB CPI Jumlah penduduk
2000 210,320 juta 120,1 31,215 ribu2001 230,120 juta 124,2 31,800 ribu2002 250,660 juta 127,4 32,400 ribu2003 270,110 juta 130,7 33,048 ribu
SOAL
Hitung pendapatan perkapitanya Hitung PDB riil Hitung pertumbuhan ekonominya Hitung tingkat pertambahan penduduk nya Apakah perekonomian tersebut mengalami
pembangunan ekonomi?
Beberapa Konsep Pertumbuhan Ekonomi
1. Pertumbuhan ekonomi Definisi: menerangkan atau mengukur
prestasi dari perkembangan suatu ekonomi
Diukur melalui persentasi pertambahan pendapatan nasional riil
2. Pembangunan ekonomi Definisi: pertumbuhan ekonomi yang
diikuti oleh perubahan dalam struktur dan corak kegiatan ekonomi
Sering dikaitkan dengan perkembangan ekonomi di negara berkembang
Beberapa Konsep Pertumbuhan Ekonomi
1. Pembangunan ekonomi Tingkat pendapat per kapita terus
menerus meningkat2.Pertumbuhan ekonomi
Tingkat pendapat per kapita belum tentu mengalami peningkatan
Perbedaan
Pendapatan per KapitaPendapatan per kapita digunakan
sebagai indikator untuk mengukur kemakmuran
Semakin tinggi pendapatan per kapita, maka dapat di maknai tingginya tingkat kemakmuran suatu masyarakat
Rumus:
penduduk JumlahPDBkapita per PDB
penduduk JumlahPNBkapita per PNB
Faktor-faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi
Tanah dan kekayaan alamJumlah dan mutu penduduk dan
tenaga kerjaBarang-barang modal dan tingkat
teknologiSistem sosial dan sikap masyarakat
1. Pertanian tradisional2. Kekurangan dana modal dan modal fisik3. Peranan tenaga terampil dan
berpendidikan4.Perkembangan penduduk yang pesat5. Masalah institusi, sosial, kebudayaan dan
politik6.Pembangunan di Indonesia lebih banyak
diarahkan pada pertumbuhan ekonomi unsur pemerataannya masih kurang mendapatkan perhatian kesenjangan
Masalah Pembangunan di Negara Berkembang
Distribusi pendapatan adalah mengukur seberapa baik pembagian pendapatan nasional terhadap warga negaranya.
Tingkat pertumbuhan ekonomi, tidak memberikan gambaran bahwa seluruh penduduk yang ada di negara tersebut meningkat kesejahteraannya.
Sangat mungkin terjadi, ekonomi meningkat pesat tetapi jumlah penduduk miskin juga meningkat.
Hal ini tergantung pada tingkat pemerataan distribusi pendapatan tersebut.
Distribusi Pendapatan
Misalkan: Di dalam satu keluarga ada lima orang,
yakni A, B, C, D, dan E. Kelima orang tersebut setiap bulannya
memperoleh penghasilan masing-masing (dalam rupiah) sebagai berikut: A: Rp.730.000,00 B: Rp.780.000,00 C: Rp.960.000,00 D: Rp.1.100.000,00 E: Rp.1.400.000,00
Apakah terjadi pemerataan pendapatan?
Distribusi Pendapatan
Tingkat pemerataan distribusi pendapatan diukur dengan Rasio Konsentrasi Gini (Gini Consentration Ratio) atau Koefisien Gini.
Koefisien Gini adalah ukuran ketidakseimbangan atau ketimpangan yang angkanya berkisar antara nol (pemerataan sempurna) hingga satu (ketimpangan sempurna).
Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan
Metode:1. Membagi penduduk menjadi 5
atau 10 kelompok (quintiles atau deciles) sesuai dengan tingkat pendapatannya.
2. Menetapkan proporsi yang diterima oleh masing-masing kelompok pendapatan.
Koefisien Gini dapat digambarkan dengan Kurva Lorenz
Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan
Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan
• Rumus Koefisien Gini:
• Semakin kecil wilayah Q hingga mendekati nol (Q ≈ 0), maka pembilang adalah nol, sedang penyebutnya (wilayah Q + R) adalah bidang seluas segitiga di bawah garis pemerataan sempurna, atau:
R) (Q Wilayah
Q WilayahKG
0
R) (0 Wilayah0
R) (Q WilayahQ Wilayah
KG
Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan
Jika wilayah Q sangat luas, maka wilayah R semakin kecil karena terdesak oleh wilayah Q sehingga luas wilayah R mendekati nol (R ≈ 0).
Dengan demikian antara pembilang dan penyebutnya sama, yakni seluas segitiga di bawah garis pemerataan sempurna, maka:
1
0) (Q Wilayah
Q WilayahR) (Q Wilayah
Q WilayahKG
Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan
Standar pengukuran Koefisien Gini:
Lebih kecil dari 0,3 = tingkat ketimpangan rendah
Antara 0,3‐0,5 = tingkat ketimpangan moderat
Lebih dari 0,5 = tingkat ketimpangan rendah
Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan
Standar pengukuran Koefisien Gini Bank Dunia
Distribusi PendapatanPengukuran Pemerataan
1. Perbedaan kemampuan2. Perbedaan pendidikan dan pelatihan3. Diskriminasi4. Selera dan risiko kerja5. Distribusi penguasaan aset sebagai
faktor produksi6. Kekuatan pasar7. Keberuntungan, KKN8. Pertumbuhan ekonomi yang lebih
menguntungkan pada kelompok tertentu
Distribusi PendapatanPenyebab Ketimpangan
Pendapatan