8
1 NAMA : MUHAMMAD AKMALUDDIN NIM : 094211064 JURUSAN : FUPK TAFSIR HADITS MAKUL : KEWIRAUSAHAAN BETERNAK AYAM KAMPUNG A. PENDAHULUAN Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti: pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya. Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa: 1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan kewirausahaan. 2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru. Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko sosial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian personal. Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang wirausahawan yakni: 1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

Wirausaha ternak ayam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Digunakan untuk beternak ayam kampung

Citation preview

Page 1: Wirausaha ternak ayam

1

NAMA : MUHAMMAD AKMALUDDIN

NIM : 094211064

JURUSAN : FUPK TAFSIR HADITS

MAKUL : KEWIRAUSAHAAN

BETERNAK AYAM KAMPUNG

A. PENDAHULUAN

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti: pejuang, pahlawan,

manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan berwatak agung. Usaha berarti

perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan

yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut Kamus Besar

Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat mengenali produk

baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,

mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.

Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusahan Kecil

Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:

1. Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku dan kemampuan

kewirausahaan.

2. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam

menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan serta

menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam

rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang

lebih besar.

Kewirausahaan dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnya adalah seseorang

yang membawa sumber daya berupa tenaga kerja, material, dan asset lainnya pada suatu

kombinasi yang menambahkan nilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga

dilekatkan pada orang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan baru.

Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalah kewirausahaan merupakan

sebuah proses mengkreasikan dengan menambahkan nilai sesuatu yang dicapai melalui

usaha keras dan waktu yang tepat dengan memperkirakan dana pendukung, fisik, dan resiko

sosial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan kepuasan serta kemandirian

personal.

Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki oleh seorang

wirausahawan yakni:

1. Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru dengan menambahkan

nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui oleh wirausahawan semata namun

juga audiens yang akan menggunakan hasil kreasi tersebut.

Page 2: Wirausaha ternak ayam

2

2. Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yang diberikan. Semakin

besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses

kreasi yang akan timbul dalam kewirausahaan.

3. Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yang mungkin terjadi

berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko sosial.

4. Memperoleh reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalah independensi atau

kebebasan yang diikuti dengan kepuasan pribadi. Sedangkan reward berupa uang

biasanya dianggap sebagai suatu bentuk derajat kesuksesan usahanya.

Kewirausahaan ini pun banyak macamnya, mulai dari berdagang, menyediakan jasa,

beternak, dan yang lainnya. Beternak ayam kampung misalnya, memberikan nilai lebih

terhadap pelaku wirausaha dibidang ini. Mulai dari waktu yang singkat untuk panen,

penyakit yang dapat diminimalisir sedemikian rupa daripada jenis yang lainnya dan tempat

yang tidak begitu luas untuk lokasi penempatannya.

Kewirausahaan pun menjadi mata kuliah pokok di perguruan tinggi di Indonesia.

Hal ini diberikan agar para lulusannya mengarah kepada orang yang melakukan

usaha/kegiatan sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Disamping itu, mereka

juga memiliki mental yang dimiliki seorang wirausaha dalam melaksanakan

usaha/kegiatan. Disamping melalui mata kuliah, pendalaman kewirausahaan dilakukan

dengan melalui pelatihan, seminar dan lain sebagainya.

Dalam tradisi perguruan tinggi, tradisi menulis selalu tidak terpisahkan dalam setiap

mata kuliah. Di dalam tulisan ini akan memaparkan rencana dan langkah yang akan

ditempuh untuk mengawali, mempersiapkan dan menjalani kewirausahaan yang terkait

dengan beternak ayam kampung.

B. PEMBAHASAN

1. Rencana usaha yang akan dijalankan

Rencana wirausaha yang akan kami jalankan adalah beternak ayam kampung. Hal

ini dikarenakan permintaan daging ayam kampung cenderung mengalami peningkatan dari

waktu ke waktu. Hal ini disebabkan oleh kesadaran sebagian masyarakat untuk

mengkonsumsi daging ayam organik atau daging ayam yang tidak melalui proses rekayasa

genetika. Seperti halnya ayam potong yang telah melalui proses rekayasa genetika.

Permintaan daging ayam kampung untuk wilayah Jabodetabek saja baru bisa terpenuhi

sekitar 5% dari kebutuhan atau sekitar 280.000 ekor per hari sebagaimana dikemukakan

Himpunan Peternak Unggas Lokal Indonesia. Peluang Bisnis pengembangan unggas ini

cukup baik dalam meningkatkan kesejahteraan usaha skala kecil, mikro dan koperasi

mengingat ternak ini sudah cukup poluler di masyarakat.

Dukungan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian terhadap pengembangan

bisnis ayam kampung untuk usaha mikro, kecil dan koperasi cukup positif. Saat ini sedang

dibuat blue print sistem pengembangan ayam kampung. Dalam blue print ini akan

memberikan perlindungan bagi peternak ayam kampung dalam skala usaha mikro, kecil

Page 3: Wirausaha ternak ayam

3

dan koperasi dalam menjalankan usahanya. Investor besar tidak boleh memasuki bisnis

ayam kampung ini. Kapasitas pemeliharaan maksimal 10.000 ekor untuk satu peternak.

Dengan pembatasan ini diharapkan usaha ternak rakyat akan berkembang dan

meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Kondisi usaha ternak ayam kampung saat ini masih diusahakan dengan cara

tradisional dan belum melalui cara intensif. Baru sekitar 3400 peternak ayam kampung

yang mengusahakannya secara intensif, diluar itu masih dengan cara tradisional.

Diharapkan peternak tradisional akan beralih pada usaha ternak ayam kampung secara

intensif.

Pada 10 tahun mendatang diharapkan pasokan ayam kampung akan mencapai 25

persen dari kebutuhan total daging ayam nasional, saat ini baru mencapai 5.5 persen saja.

Dengan target sebesar tersebut pengembangan bisnis ayam kampung akan mampu

menggerakkan ekonomi pedesaan yang notabenenya merupakan usaha skala mikro, kecil

dan koperasi. Pengembangan bisnis ternak ayam kampung sendiri tidak hanya bermanfaat

bagi peternak tetapi juga sektor usaha lain misalnya nilai perdagangan dari pakan dan

pengolahan daging ayam kampung. Kendala bisnis unggas adalah pada masalah harga

pakan yang mengalami kenaikan.

2. Produk

Produk yang akan dihasilkan adalah daging, telur dan anak ayam kampung serta

kompos kotoran. Adapun daging ayam menjadi komoditas utama dalam beternak ayam

kampung ini.

3. Konsumen

Mulai dari ibu rumah tangga, pekerja, pebisnis hingga pejabat tidak ada yang

kelewatan mengonsumsi daging ayam, lebih-lebih daging ayam kampung yang lebih sehat

dan berprotein lebih tinggi daripada ayam ras. Mereka pada khususnya dan seluruh orang

menjadi konsumen utama daging ayam kampung. Hal ini juga dapat dilihat dengan semakin

makin menjamurnya warung kuliner yang tak lepas dari menu daging dan telur ayam

kampung.

Adapun anak ayam kampung (DOC) juga banyak dibutuhkan oleh peternak ayam

yang memang kesulitan untuk menetaskannya sendiri atau karena keterbatasan tempat.

Sedangkan kompos digunakan oleh florist ataupun para petani yang saat ini gencar

menggunakan pupuk organik.

4. Harga produk

Harga daging ayam adalah Rp. 4000,00/kg

Harga ayam adalah Rp. 30.000,00/ekor

Harga anak ayam adalah Rp. 5000,00/ekor

Harga kompos adalah Rp. 5000/karung

Page 4: Wirausaha ternak ayam

4

5. Tenaga yang dibutuhkan

Pada awal usaha ternak ayam ini, jumlah tenaga pekerja yang dibutuhkan ada 10

orang: 2 orang untuk memberi makan dan minum tiap paginya, 2 orang untuk merawat dan

membersihkan kandang, 2 orang untuk merawat dan mengendalikan kualitas ayam, 2 orang

pengelola keuangan dan 2 orang untuk menjalin kerjasama jaringan.

6. Modal yang diperlukan

Modal yang diperlukan adalah Rp. 142.900.000,00 dan akan dibahas dalam penutup

tulisan ini secara mendetail.

7. Keuntungan

Setiap bulannya, target keuntungan dari beternak ayam ini adalah Rp.

46.225.000,00. Dan untuk lebih rincinya dapat dilihat dalam penutup tulisan ini.

8. Persiapan yang harus dilakukan

Ada beberapa persiapan yang harus dilakukan dalam beternak ayam ini. Berikut

akan dipaparkan persiapan yang akan dilakukan:

Bibit

Bibit mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha

peternakan. Bibit ayam kampung (Day Old Chick atau yang biasa disebut DOC) dapat

diperoleh dengan cara: dengan membeli DOC ayam kampung langsung dari pembibit,

membeli telur tetas dan menetaskannya sendiri, atau membeli indukan untuk menghasilkan

telur tetas kemudian ditetaskan sendiri baik secara alami atau dengan bantuan mesin

penetas. Kami tidak akan menguraikan sisi negatip dan positif cara mendapatkan DOC

ayam kampung karena akan memerlukan halaman yang panjang nantinya. Secara singkat

DOC ayam kampung yang sehat dan baik mempunyai kriteria sebagai berikut: dapat berdiri

tegap, sehat dan tidak cacat, mata bersinar, pusar terserap sempurna, bulu bersih dan

mengkilap, tanggal menetas tidak lebih lambat atau cepat.

Pakan

Pakan mempunyai kontribusi sebesar 30% dalam keberhasilan suatu usaha. Pakan

untuk ayam kampung pedaging sebenarnya sangat fleksibel dan tidak serumit kalau kita

beternak ayam pedaging, petelur atau puyuh sekalipun. Bahan pakan yang bisa diberikan

antara lain: konsentrat, dedak, jagung, pakan alternatif seperti sisa dapur/warung, roti BS,

mie instant remuk, bihun BS, dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam menyusun atau

memberikan ransum adalah kita tetap memperhatikan kebutuhan nutrisi ayam kampung

yaitu protein kasar (PK) sebesar 12% dan energi metabolis (EM) sebesar 2500 Kkal/kg.

Jumlah pakan yang diberikan sesuai tingkatan umur adalah sebagai berikut: 7

gram/per hari sampai umur 1 minggu, 19 gram/per hari sampai umur 2 minggu, 34

gram/per hari sampai umur 3 minggu, 47 gram/per hari sampai umur 4 minggu, 58

gram/per hari sampai umur 5 minggu, 66 gram/per hari sampai umur 6 minggu, 72

gram/per hari sampai umur 7 minggu dan 74 gram/per hari sampai umur 8 minggu

Page 5: Wirausaha ternak ayam

5

Sedangkan air diberikan secara ad libitum (tak terbatas) dan pada tahap-tahap awal

pemeliharaan perlu dicampur dengan vitamin+antibiotika.

Perkandangan

Syarat kandang yang baik: jarak kandang dengan permukiman minimal 5 m, tidak

lembab, sinar matahari pagi dapat masuk dan sirkulasi udara cukup baik. Sebaiknya

memilih lokasi yang agak rindang dan terhalangi oleh bangunan atau tembok lain agar

angin tidak berhembus langsung ke dalam kandang.

Penyucihamaan kandang dan peralatannya dilakukan secara teratur sebagai usaha

biosecurity dengan menggunakan desinfektan yang tepat dan tidak membahayakan bagi

ternak itu sendiri. Banyak pilihan jenis desinfektan yang ditawarkan oleh berbagai produsen

pembuatan obat.

Ukuran kandang: tidak ada ukuran standar kandang yang ideal, akan tetapi ada

anjuran sebaiknya lebar kandang antara 4-8 m dan panjang kandang tidak lebih dari 70 m.

Yang perlu mendapat perhatian adalah daya tampung atau kapasitas kandang. Tiap meter

persegi sebaiknya diisi antara 45-55 ekor DOC ayam kampung sampai umur 2 minggu,

kemudian jumlahnya dikurangi sesuai dengan bertambahnya umur ayam.

Bentuk kandang yang dianjurkan adalah bentuk postal dengan lantai yang dilapisi

litter yang terdiri dari campuran sekam, serbuk gergaji dan kapur setebal ± 15 cm. Model

atap monitor yang terdiri dari dua sisi dengan bagian puncaknya ada lubang sebagai

ventilasi dan bahan atap menggunakan genteng atau asbes.

Pemeliharaan ayam kampung di bagi dalam dua fase yaitu fase starter (umur 1-4

minggu) dan fase finisher (umur 5-8 minggu). Pada fase starter biasanya digunakan

kandang bok (dengan pemanas) bisa bok khusus atau juga kandang postal yang diberi

pagar. Suhu dalam kandang bok biasanya berkisar antara 30-32°C. Pada fase finisher

digunakan kandang ren atau postal seperti model pemeliharaan ayam broiler.

Manajemen Pemeliharaan

Manajemen atau tatalaksana pemeliharaan memegang peranan tertinggi dalam

keberhasilan suatu usaha peternakan yaitu sekitar 40%. Bibit berkualitas serta pakan yang

berkualitas belum tentu memberikan jaminan keberhasilan suatu usaha apabila manajemen

pemeliharaan yang diterapkan tidak tepat. Sistem pemeliharaan pada ayam kampung bisa

dilakukan dengan 3 cara yaitu:

- Ekstensif /tradisional (diumbar), tanpa ada kontrol pakan dan kesehatan

- Semi intensif (disediakan kandang dengan halaman berpagar), ada kontrol

pakan dan kesehatan ternak akan tetapi tidak ketat

- Intensif (dikandangkan seperti ayam ras), ada kontrol pakan dan kesehatan

dengan ketat

Model pemeliharaan ayam kampung secara intensif lebih disarankan dari yang

lainnya terutama dalam hal kontrol penyakit. Sebenarnya masih banyak lagi manfaat dari

cara beternak secara intensif, akan tetapi kami tidak dapat menguraikannya di sini.

Page 6: Wirausaha ternak ayam

6

Pengendalian Penyakit

Hal yang tak kalah pentingnya adalah pengendalian penyakit. Pencegahan penyakit

dapat dilakukan dengan tindakan antara lain:

- Menjaga sanitasi lingkungan kandang, peralatan kandang dan manusianya

- Pemberian pakan yang fresh dan sesuai kebutuhan ternak

- Melakukan vaksinasi secara teratur

- Pemilihan lokasi peternakan di daerah yang bebas penyakit

- Manajemen pemeliharaan yang baik

- Kontrol terhadap binatang lain

Pasca Panen dan Pemasaran

Pemasaran ayam kampung pada dasarnya mudah karena disamping jumlah

permintaan yang tinggi, harga ayam kampung masih tergolong tinggi dan stabil, sedang

produksi masih terbatas. Ayam kampung dapat dijual dalam bentuk hidup atau sudah

dipotong (karkas). Rumah tangga, pengepul ayam, pasar tradisional, warung, supermarket

sampai hotel berbintang membutuhkan pasokan ayam kampung ini. Harga ayam kampung

hidup berkisar antara Rp 19.000 - Rp 22.000/ekor di tingkat peternak.

Pengelolaan Produksi

Sebagai seorang peternak yang profesional maka perlu untuk menjaga agar produksi

yang kita lakukan dapat memenuhi standar kualitas dan kontinuitas produk. Maka

diperlukan pengelolaan atau pengaturan produksi agar usaha kita dapat berproduksi secara

kontinyu. Untuk kekontinuitasan usaha perlu pengaturan dan penjadwalan secara teratur

kapan DOC masuk dan kapan ayam di panen, karena hal itu lebih disukai oleh pengepul

atau mitra kerja kita daripada hanya sekali panen dalam jumlah banyak. Tapi perlu diingat

juga bahwa pengelolaan produksi sangat terkait dengan modal, ketersediaan kandang,

jumlah ketersediaan DOC, dan jumlah permintaan ayam siap panen.

9. Persiapan menjalankan usaha tersebut

Persiapan untuk menjalankan usaha tersebut masih belum optimal, mengingat

waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengembangan masih dalam tahap kajian

dan analisis serta perbandingan dengan peternakan lain.

10. Mulai usaha

Untuk menjalankan usaha tersebut, dapat dilakukan pada waktu liburan semesteran

atau setelah tidak ada kegiatan perkuliahan.

11. Kemungkinan yang akan dijalankan

Usaha beternak ayam kampung ini kemungkinan akan dijalankan dengan baik

dikarenakan pengelolaan yang relatif lebih mudah daripada beternak unggas lainnya seperti

bebek dan itik (membutuhkan pakan yang banyak dan tempat yang berair), burung

(kandang yang lebih luas) dan yang lainnya.

Page 7: Wirausaha ternak ayam

7

C. PENUTUP

Berikut adalah beberapa persiapan yang harus dilakukan untuk beternak ayam

kampung, dimulai dari persiapan bibit dan kandang serta analisis keuangan untuk bisnis ini.

Kandang sistem ren Kandang sistem postal (litter)

Bibit ayam kampung Tempat pakan dan minum

Indukan atau pemanas Alat-alat kesehatan

Page 8: Wirausaha ternak ayam

8

ANALISIS KEUANGAN TERNAK AYAM KAMPUNG (PER BULAN)

PENGELUARAN

No. Kebutuhan Jumlah Harga per item Total

1. Anak ayam 10.000 ekor Rp. 5000,00/ekor Rp. 50.000.000,00

2. Pakan 1000 kg Rp. 5.000,00/kg Rp. 5.000.000,00

3. Vitamin/antibiotika 1000 sachet Rp. 2000,00/sachet Rp. 2.000.000,00

4. Gaji pekerja 10 Rp. 1.00.000,00/orang Rp. 10.000.000,00

5. Transportasi dan

listrik

30 hari Rp. 30.000,00/hari Rp. 900.000,00

6. Kandang 5 buah Rp.

10.000.000/kandang

Rp. 50.000.000,00

7. Mesin penetas 5 buah Rp. 5.000.000/mesin Rp. 25.000.000,00

Total pengeluaran per bulan Rp. 142.900.000,00

PEMASUKAN

No. Produk Jumlah Harga jual per item Total

1. Daging ayam 3 kg x 1000

ekor

Rp. 3000,00/kg Rp. 9.000.000,00

2. Ayam 1000 ekor Rp. 30.000,00/ekor Rp. 30.000.000,00

3. Anak ayam 5 x 5000 ekor Rp. 5000,00/ekor Rp. 125.000.000,00

4. Telur 5 x 5000 buah Rp. 1000/buah Rp. 25.000.000,00

5. Kompos 30 karung Rp. 5000,00/karung Rp. 125.000,00

Total penghasilan per bulan Rp. 189.125.000,00

Laba bersih dari ternak ayam kampung:

PENGHASILAN : Rp. 189.125.000,00

PENGELUARAN : Rp. 142.900.000,00

JUMLAH LABA BERSIH : Rp. 46.225.000,00