81
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan belajar siswa sangat tergantung pada penguasaan serta teknik mengajar guru dalam kegiatan pembelajaran. Semua itu dapat terwujud apabila keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran itu sendiri. Apabila siswa antusias dan dapat bekerja sama dengan baik maka akan berdampak baik pada akhir belajar yaitu dengan meningkatnya hasil belajar siswa di kelas. Keseriusan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti pelajaran serta menyelesaikan tugas-tugas sekolah dapat dilihat dari hasil belajar yang diraih oleh siswa tersebut. Proses belajar mengajar yang terlalu serius juga cenderung membosankan, banyak siswa yang mengeluh, mengantuk, tidak mengerti apa yang dijelaskan guru dan sebagainya. Di dalam kegiatan belajar mengajar harus diimbangi dengan canda tawa serta permainan-permainan yang diberikan oleh guru untuk meningkatkan semangat siswa dalam menerima semua materi yang akan disampaikan guru (Krismanto, 2000) Sudjana (1991) mengemukakan bahwa ”proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa selalu menghasilkan perubahan-perubahan, baik pengetahuan, pemahaman, nilai, kebiasaan, kecakapan, sikap, dan keterampilan. Perubahan- perubahan tersebut akan tampak pada hasil belajar yang diraih oleh siswa terhadap persoalan atau tes yang diberikan oleh guru kepada siswa tersebut. Tes hasil belajar biasanya dilakukan pada saat materi yang diberikan telah selesai atau pada saat pembelajaran berlangsung dengan melakukan tanya jawab kepada siswa secara langsung”. Pada saat kegiatan belajar mengajar di lapangan, tidak semua siswa benar- benar serius dalam mengikuti kegiatan tersebut. Banyak siswa menganggap kegiatan belajar sebagai suatu beban dan menganggap IPS merupakan pelajaran yang amat sulit. Siswa tidak menemukan kesadaran untuk belajar dan mengerjakan seluruh tugas-tugas sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar pun siswa tidak terlibat aktif dan positif.

Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips copy

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peningkatan belajar siswa sangat tergantung pada penguasaan serta teknik

mengajar guru dalam kegiatan pembelajaran. Semua itu dapat terwujud apabila

keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran itu sendiri. Apabila siswa antusias

dan dapat bekerja sama dengan baik maka akan berdampak baik pada akhir

belajar yaitu dengan meningkatnya hasil belajar siswa di kelas. Keseriusan siswa

dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dan tanggung jawab siswa dalam

mengikuti pelajaran serta menyelesaikan tugas-tugas sekolah dapat dilihat dari

hasil belajar yang diraih oleh siswa tersebut. Proses belajar mengajar yang terlalu

serius juga cenderung membosankan, banyak siswa yang mengeluh, mengantuk,

tidak mengerti apa yang dijelaskan guru dan sebagainya. Di dalam kegiatan

belajar mengajar harus diimbangi dengan canda tawa serta permainan-permainan

yang diberikan oleh guru untuk meningkatkan semangat siswa dalam menerima

semua materi yang akan disampaikan guru (Krismanto, 2000)

Sudjana (1991) mengemukakan bahwa ”proses belajar mengajar yang

dialami oleh siswa selalu menghasilkan perubahan-perubahan, baik pengetahuan,

pemahaman, nilai, kebiasaan, kecakapan, sikap, dan keterampilan. Perubahan-

perubahan tersebut akan tampak pada hasil belajar yang diraih oleh siswa

terhadap persoalan atau tes yang diberikan oleh guru kepada siswa tersebut. Tes

hasil belajar biasanya dilakukan pada saat materi yang diberikan telah selesai atau

pada saat pembelajaran berlangsung dengan melakukan tanya jawab kepada siswa

secara langsung”.

Pada saat kegiatan belajar mengajar di lapangan, tidak semua siswa benar-

benar serius dalam mengikuti kegiatan tersebut. Banyak siswa menganggap

kegiatan belajar sebagai suatu beban dan menganggap IPS merupakan pelajaran

yang amat sulit. Siswa tidak menemukan kesadaran untuk belajar dan

mengerjakan seluruh tugas-tugas sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar pun

siswa tidak terlibat aktif dan positif.

Page 2: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Tak jarang ditemukan suatu kelas yang hampir separuh siswa dalam kelas tersebut tidak serius dalam mengikuti pembelajaran. Dan tak jarang pula ditemukan siswa yang terkantuk-kantuk ketika mengikuti kegiatan pembelajaran.

Masalah yang sering terjadi juga adalah siswa kurang terlibat karena takut

salah, takut ditertawakan, atau takut dianggap kurang baik serta diremehkan

teman-temannya. Hal ini dapat menyebabkan siswa menjadi kurang percaya diri

serta tidak mempunyai inisiatif dan kontributif baik secara intelektual maupun

emosional. Pertanyaan dari siswa, gagasan, ataupun pendapat jarang muncul.

Kalaupun ada pendapat yang muncul, jarang diikuti oleh gagasan lain sebagai

respon.

Rendahnya partisipasi siswa ini dipengaruhi oleh banyak sebab. Pengaruh

tersebut dapat datang dari luar individu maupun dari dalam individu sendiri. Salah

satu faktor dari luar adalah faktor sosial seperti lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Sedangkan faktor dari dalam individu di antaranya adalah semangat

dan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (Djamarah, 1994).

Rendahnya partisipasi dan pemahaman siswa pada proses pembelajaran

pokok bahasan Sumber Daya Alam pada hasil tes belajar hanya mencapai rata-

rata kelas sebesar 61,2.

Masalah dalam kegiatan belajar mengajar tersebut tidak dapat dibiarkan

begitu saja. Salah satu usaha untuk mengatasinya adalah dengan membangkitkan

motivasi dan minat siswa melalui kegiatan belajar mengajar yang menarik. Guru

perlu menerapkan suatu model pembelajaran yang tepat, salah satunya adalah

pembelajaran pendekatan konstektual (CTL)

Dengan model pembelajaran ini diharapkan dapat mengubah keadaan kelas

yang tidak efektif bagi kegiatan pembelajaran menjadi kelas yang kondusif bagi

kegiatan pembelajaran serta mampu membuat siswa senang dan bermain-main

sambil belajar terhadap mata pelajaran tersebut.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan dalam memahami materi

pembelajaran IPS seperti yang diharapkan, guru perlu mempersiapkan dan

mengatur strategi penyampaian materi IPS kepada siswa.

Page 3: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Hal ini dilakukan selain untuk mempersiapkan pedoman bagi guru dalam penyampaian materi, juga agar setiap langkah kegiatan pencapaian kompetensi untuk siswa dapat dilakukan secara bertahap, sehingga diperoleh hasil pembelajaran IPS yang optimal.

Untuk melaksanakan pembelajaran IPS seperti di atas, diperlukan beberapa

kecakapan guru untuk memilihkan suatu model pembelajaran yang tepat, baik

untuk materi ataupun situasi dan kondisi pembelajaran saat itu. Sehingga

pembelajaran tersebut dapat merangsang siswa untuk memperoleh kompetensi

yang diharapkan. Dengan demikian siswa mampu menyelesaikan berbagai

permasalahan baik dalam pelajaran ataupun dalam kehidupan sehari-hari .

pelaksanaan pembelajaran IPS sekarang ini pada umumnya guru masih

mendominasi kelas, siswa pasif (datang, duduk, nonton, berlatih,dan lupa). Guru

memberitahukan konsep, siswa menerima bahan jadi. Demikian juga dalam

latihan, soal yang diberikan adalah soal yang tidak bervariasi, hanya berkisar pada

pertanyaan apa, berapa, tentukan, selesaikan. Jarang sekali bertanya dengan

menggunakan kata mengapa, bagaimana, darimana, atau kapan.

Untuk mengikuti pembelajaran di sekolah, kebanyakan siswa tidak siap

terlebih dahulu dengan (minimal) membaca bahan yang akan dipelajari, siswa

datang tanpa bekal pengetahuan seperti membawa wadah kosong. Lebih parah

lagi, mereka tidak menyadari tujuan belajar yang sebenarnya, tidak mengetahui

manfaat belajar bagi masa depannya nanti. Mereka memandang belajar adalah

suatu kewajiban yang dipikul atas perintah orang tua, guru, atau lingkungannya.

Belum memandang belajar sebagai suatu kebutuhan.

Dampak dari hal di atas, bagi siswa adalah tidak merasakan nikmatnya

(enjoy) belajar, belajar hanya sekedar melaksanakan kewajiban malahan

seringkali terlihat karena keterpaksaan. Ditambah lagi materi IPS susah (abstrak)

dan seringkali dibuat susah, suasana pembelajaran IPS yang monoton, penuh

ketegangan, banyak tugas, dan nilainya jelek. Begitu pula, dengan kondisi di luar

kelas, suasana rumah tidak nyaman, fasilitas belajar kurang, lingkungan

kehidupannya tidak kondusif. Lengkaplah penunjang kegagalan belajar.

Page 4: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Pembelajaran Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran IPS, merupakan

usaha untuk mengubah kondisi di atas, yaitu dengan membuat skenario

pembelajaran yang dimulai dari konteks kehidupan nyata siswa (daily life).

Selanjutnya guru memfasilitasi siswa untuk mengangkat objek dalam kehidupan

nyata itu ke dalam konsep pembelajaran IPS, melalui tanya jawab dan diskusi,

sehingga siswa dapat mengkontruksi konsep tersebut dalam pikirannya. Dengan

demikian Penerapan pembelajaran pendekatan kontekstual sejalan dengan

tumbuh-kembangnya IPS itu sendiri dan ilmu pengetahuan secara umum. Dengan

menggunakan pembelajaran pendekatan Kontekstual diharapkan guru dapat

menggunakan dan mengoptimalkan pengalaman kehidupan sehari-hari siswa

untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bernalar sehingga meningkatkan

kreatifitas, mengembangkan bakat dan meningkatkan hasil belajar siswa.

1) Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah dilakukan dengan bantuan teman sejawat.

Hasil identifikasi terhadap kekurangan dari pembelajaran terungkap

beberapa masalah, di antaranya:

a. Sebagian siswa kurang antusias terhadap pelajaran.

b. Sebagian siswa masih kesulitan mengerjakan tugas yang diberikan guru

di kelas.

c. Hanya sebagian kecil siswa yang mengerjakan soal-soal dengan benar.

d. Tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran masih rendah.

Dari sekian banyak masalah yang teridentifikasi maka teman

sejawat dan peneliti berusaha agar proses perbaikan berjalan secara efektif

dan mengenai sasaran perbaikan.

2) Analisis Masalah

Page 5: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Berdasarkan masalah yang teridentifikasi dari hasil diskusi penulis dengan

teman sejawat diketahui beberapa faktor .yang menyebabkan siswa kurang

menguasai materi

pelajaran adalah:

a. Penggunaan metode belajar kurang berfariasi

b. Sebagian siswa kurang memahami konsep-konsep sumber daya alam

c. Siswa merasa minder untuk bertanya tentang materi yang belum

dimengerti.

3) Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah

Dari hasil temuan analisis masalah diatas diputuskan bahwa alternatif

dan prioritas pemecahan masalah IPS adalah:

a. Guru harus banyak memberikan motivasi kepada siswa, sehingga

siswa lebih aktif dan tertarik pada pelajaran khususnya pokok

bahasan sumber daya alam.

b. Guru harus banyak melibatkan siswa ketika menjelaskan materi.

c. Guru harus banyak memberikan kesempatan bertanya kepada siswa

d. Menggunakan pembelajaran pendekatan kontekstual

Page 6: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah : “Apakah penerapan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual

dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu ?”.

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar

siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dalam pelajaran IPS pada materi Sumber Daya

Alam.

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1. Bagi siswa: dapat meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan

kontekstual.

2. Bagi guru: untuk dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat dengan

menyesuaikan materi yang disampaikan denga metode atau model

pembelajaran yang akan dipakai guna meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah: dari hasil penelitian ini akan memberikan sumbangan yang

lebih baik pada sekolah dalam rangka perbaikan pembelajaran yang akan

dilaksanakan di sekolah.

4. Bagi peneliti: sebagai dasar dan perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

Page 7: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar juga dapat

didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto,

2003).

Gagne dan Berliner dalam Dimyati dan Mudjiono (2006) mengungkapkan

bahawa belajar didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang

mengalami perubahan tingkah laku, sebagai hasil dari pengalaman yang

diperolehnya.

Hamalik (2003), belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses,

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Sardiman (2003), belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi

pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak ia masih bayi hingga ke

liang lahat nanti. Salah satu pertanda bahwa seseorang telah belajar sesuatu adalah

adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut

menyangkut baik perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan

keterampilan (psikomotor) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif).

Dari pendapat ini juga menekankan suatu indikator belajar dengan adanya

perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar.

Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar

sebagai suatu usaha seseorang untuk mengubah tingkah lakunya melalui

pengalaman dan interaksi dnegan lingkungan yang dilakukan secara sadar, terarah

dan bertujuan. Jadi belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang

Page 8: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

menyeluruh dari pengalamannya sendiri, dan sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya.

B. Hasil Belajar

Sumadi S (1991), mengemukakan hal-hal pokok dalam belajar adalah

membawa perubahan, yang pada pokoknya didapat kecakapan baru sehingga

menghasilkan sesuatu karena usaha. Menurut Slameto(1998), tes hasil adalah

sekelompok pertanyaan berbentuk lisan maupun tulisan yang harus dijawab atau

diselesaikan oleh siswa dengan tujuan mengukur kemajuan belajar siswa. Jadi dari

kedua pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa yang dimaksud hasil

belajar dalam penelitian ini adalah perubahan yang dicapai siswa setelah

melakukan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pelajaran IPS yang

menimbulkan nilai tertentu yang didapat dari hasil belajar dan diukur dengan rata-

rata dari hasil tes yang diberikan.

C. Model Pembelajaran

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan suatu aktivitas tertentu. Dalam pengertian lain, model

diartikan sebagai barang tiruan, metafor, atau kiasan yang dirumuskan. Power

menerangkan tentang model dengan anggapan seperti kiasan yang dirumuskan

secara eksplisit yang mengandung sejumlah unsur yang saling tergantung.

Sebagai metafora model tidak pernah dipandang sebagai bagian dari data yang

diwakili. Ia menjelaskan fenomena dalam bentuk yang tidak seperti biasanya

dirasakan. Setiap model diperlukan untuk menjelaskan sesuatu yang lebih atau

berbeda dari data. Syarat ini bisa dipenuhi dengan menyajikan data dalam bentuk:

ringkasan (type, diagram), konfigurasi (structure), korelasi (pola), idealisasi, dan

kombinasi dari keempatnya. Jadi model merupakan kiasan yang padat yang

bermanfaat bagi pembanding hubungan antara data terpilih dengan hubungan

antara unsur terpilih dari suatu konstruksi logis. (Pouwer 1974:243).

Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur

yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pemandu bagi para perancang desain

Page 9: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas

belajar mengajar (Soekamto dan Winataputra, 1997:78-79).

Model kemandirian aktif merupakan sebuah model yang dirancang

berdasarkan sistem belajar mandiri dan belajar aktif. Belajar mandiri diartikan

sebagai usaha individu siswa yang otonomi untuk mencapai suatu kompetensi

akademis. Belajar mandiri memiliki ciri utama bahwa siswa tidah tergantung

pada pengarahan pengajar yang terus-menerus, tetapi mereka mempunyai

kreativitas dan inisiatif sendiri serta mampu untuk bekerja sendiri dengan merujuk

pada bimbingan yang diperolehnya. (Pannen dan Sekarwinahya, 1994:5:4-5).

Belajar mandiri memiliki dampak positip bagi siswa, karena mereka akan

merasakan tingkat kepuasan yang tinggi, mempunyai minat dan perhatian yang

tidak terputus-putus, dan memiliki kepercayaan diri yang lebih kuat dibandingkan

dengan siswa yang hanya belajar secara pasif dan menerima saja (Kozma, Belle,

William, dalam Pannen dan Sekarwinahya, 1994:5:9).

Belajar aktif merupakan suatu pendekatan dalam pengelolaan sistem pembelajaran melalui cara-cara belajar yang aktif menuju belajar mandiri. Dengan belajar aktif berarti menumbuhkan kemampuan belajar secara aktif menuju pada pola kemandirian bagi siswa dan guru. Di sini mereka akan mampu mengembangkan potensi diri secara optimal.

D. Pendekatan CTL

Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama, yaitu konstruktivisme

(Constructivism), menemukan (Inquiry), bertanya (Questioning) masyarakat

belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (Reflection) dan

penilaian yang sebenarnya (Authentic Assessment). Sebuah kelas dikatakan

menggunakan pendekatan CTL jika menerapkan ketujuh komponen tersebut

dalam pembelajarannya. Selain itu untuk melaksanakan hal itu tidak sulit. CTL

dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang

bagaimanapun keadaannya.

Penerapan CTL dalam kelas cukup mudah. Secara garis besar, langkahnya

adalah berikut ini.

Page 10: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna

dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi

sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.

2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.

3. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.

4. Ciptakan 'masyarakat belajar' (belajar dalam kelompok-kelompok).

5. Hadirkan 'model' sebagai contoh pembelajaran.

6. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.

7. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara

E. Karakteristik Pembelajaran Berbasis CTL

1. Kerja Sama

2. Saling Menunjang

3. Menyenangkan,Tidak Membosankan

4. Belajar Dengan Bergairah

5. Pembelajaran Terintegrasi

6. Menggunakan Berbagai Sumber

7. Siswa Aktif

8. Sharing Dengan Teman

9. Siswa Kritis, Guru Kreatif

10. Dinding Kelas & Lorong-Lorong Penuh Hasil Karya Siswa, Peta-Peta,

Gambar-Gambar, Artikel, Humor, Dll.

11. Laporan Kepada Orang Tua Bukan Hanya Rapor, Tetapi Juga Hasil

Karya Siswa, Laporan Hasil Praktikum, Karangan Siswa, Dll

Prinsip proses pembelajaran adalah belajar, sedangkan belajar adalah suatu

proses perubahan perilaku individu yang relatif tetap sebagai hasil dari

pengalaman. Oleh karena itu, pembelajaran adalah upaya penataan lingkungan

yang kondusif sehingga proses belajar dapat tumbuh dan berkembang. Karena

pembelajaran bersifat rekayasa perilaku, maka proses pembelajaran terikat dengan

Page 11: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

tujuan. Dari sudut pandang sosiologis, proses pembelajaran adalah proses

penyiapan peserta didik untuk dapat menjalankan kehidupannya di masyarakat.

Sekolah adalah suatu sistem sosial yang merupakan miniatur masyarakat luas.

Oleh karena itu, proses pembelajaran tidak akan terlepas dari proses sosialisasi,

dan apa yang dipelajari di sekolah seharusnya merupakan cerminan keadaan nyata

disekitar peserta didik yang dapat dimanfaatkan atau diimplementasikan dalam

masyarakat.

Permasalahan dalam proses belajar mengajar dewasa ini adalah

kecenderungan umum bahwa para siswa hanya terbiasa menggunakan sebagian

kecil saja dari potensi atau kemampuan berpikirnya. Dikhawatirkan mereka

menjadi malas untuk berpikir dan terbiasa malas berpikir mandiri. Kecenderungan

ini sama saja dengan proses pemandulan dan sama sekali bukan proses

pencerdasan. Para siswa dan juga gurunya masih terbiasa belajar dengan domain

kognitif rendah. Oleh karena itu, metode berpikir dalam kegiatan mereka

belajarpun belum menyentuh domain afektif dan kognitif yang diperlukan. Aspek

lain berkenaan dengan konsep diri dan proses pengembangan kemandirian dalam

berpikir, bersikap dan berperilaku. Belajar berani berpikir obyektif apalagi

berbeda dengan buku dan keterangan guru, berpikir logis atau kritis, dialogis dan

argumentatif umumnya masih langka di sekolah-sekolah kita. Selain itu sistem

penilaian secara formatif masih amat terbatas jika dibandingkan dengan penilaian

sumatif

Dalam buku “Pendekatan Kontekstual” yang diterbitkan oleh Direktorat

Pendidikan Lanjutan Pertama, sebuah kelas dikatakan menggunakan pendekatan

kontekstual, jika menerapkan ketujuh komponen dalam pembelajarannya. Ketujuh

komponen tersebut adalah konstruktivisme, bertanya, inquiri, masyarakat belajar,

pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.

Konstruktivisme merupakan filosofi pendekatan kontekstual yang

menyatakan bahwa pengetahuan dibangun oleh siswa, melalui pemecahan

masalah dan menemukan sesuatu yang berguna. Proses menemukan merupakan

bagian inti dari kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual,

Page 12: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

pengetahuan, dan keterampilan sehingga siswa diharapkan menemukan sendiri

hasilnya.

Tahap-tahap siswa menemukan merupakan cara berpikir ilmiah melalui

keterampilan proses, di antaranya adalah merumuskan masalah, melakukan

observasi, melakukan analisis dan menyajikan hasil serta mengkomunikasikan.

Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran dengan pendekatan kontekstual,

bertanya ini tidak hanya guru terhadap siswa, tetapi juga siswa terhadap guru dan

terhadap teman sendiri. Bagi siswa aktivitas bertanya adalah untuk menggali

informasi, mengkomunikasikan apa yang telah diketahui, dan mengarahkan

perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Di dalam proses pembelajaran di

kelas dengan pendekatan kontekstual, dikondisikan terciptanya suasana saling

belajar, siswa belajar dari guru, dari buku dan sumber informasi lainnya, dari

sesama teman, serta guru belajar dari siswa, sehingga di dalam ruang kelas

tersebut terjadi masyarakat belajar.

Pemodelan dalam pembelajaran dengan pendekatan kontekstual adalah

sesuatu yang dapat ditiru oleh siswa untuk memudahkan, memperlancar,

membang-kitkan ide dalam proses pembelajaran. Model dapat diperoleh dari

guru, siswa, atau dari luar sekolah yang relevan dengan konteks dan materi yang

sedang menjadi topik bahasan.

Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari, tentang apa

yang sudah dilakukan masa lalu dan merupakan respon terhadap kejadian. Serta

aktivitas atau pengetahuan baru yang diterima atau dilakukan. Penilaian yang

sebenarnya adalah proses pengumpulan berbagai data yang diperoleh dari

kegiatan nyata yang dikerjakan siswa pada saat proses pembelajaran yang dapat

memberikan gambaran perkembangan belajar siswa. Jadi, penilaian autentik

adalah penilaian terhadap pengetahuan dan performansi yang diperoleh siswa

selama aktivitas pembelajaran berlangsung. Seperti diketahui, sasaran belajar

sains adalah membangun gagasan saintifik setelah para siswa berinteraksi dengan

lingkungan, peristiwa, dan informasi dari sekitarnya. Pandangan konstruktivisme

sebagai filosofi pendidikan sains mutakhir menganggap semua siswa memiliki

gagasan atau pengetahuan tentang lingkungan, pengetahuan, fakta akan gejala

Page 13: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

alam disekitarnya, meskipun hal tersebut kadang terkesan naif dan miskonsepsi.

Mereka (para siswa) seringkali mempertahankan gagasan atau pengetahuan naif

tersebut secara kokoh, karena gagasan atau pengetahuan itu mengait dengan

gagasan atau pengetahuan awal lainnya yang sudah lebih dulu dibangun dalam

wujud struktur kognitifnya.

Menurut pandangan ini, kegiatan pembelajaran dimulai dari apa yang

diketahui siswa, sehingga pembelajaran tidak dapat dilakukan dengan cara

indoktrinasi gagasan atau pengetahuan saintifik supaya siswa mau mengganti dan

memodifikasi gagasannya yang non saintifik menjadi gagasan atau pengetahuan

yang saintifik. Dengan demikian, arsitek peubah gagasan atau pengetahuan dalam

diri siswa adalah siswa sendiri. Sedangkan guru hanya berfungsi sebagai

fasilitator, motivator, dan pembimbing yang menyediakan, mempermudah,

bahkan kalau bisa mempercepat berlangsungnya proses belajar.

Dalam proses konstruksi itu, menurut Von Glaserfeld (Jaskarti, 2002)

diperlukan beberapa kemampuan sebagai berikut :

1. kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman.

2. kemampuan membandingkan, mengambil keputusan mengenai persamaan

dan perbedaan.

3. kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada

pengalaman yang lain.

Beberapa bentuk kondisi belajar yang sesuai dengan filosofi

konstruktivisme adalah diskusi di mana siswa mau mengungkapkan gagasan,

pengujian dan penelitian sederhana, demo serta peragaan prosedur ilmiah, juga

kegiatan lain yang memberi ruang kepada siswa untuk dapat mempertanyakan,

memodifikasi, dan mempertajam gagasannya.

Dalam belajar secara konstruktif, para siswa mempunyai kesempatan untuk

menyatakan, menguji, memodifikasi, dan juga meninggalkan ide-ide awal mereka

yang sudah ada sebelumnya dan mengadopsi ide-ide baru. Melalui tugas-tugas

dalam pelajaran sains yang dikaitkan dengan tingkat perkembangan

intelektualnya, para siswa mempunyai kesempatan untuk memahami alam secara

Page 14: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

aktif dengan membangun pemahaman tentang fenomena alam melalui aktivitas

nyata kehidupan sehari-hari

Menurut Carr, dkk (1989) konstruktivisme sebagai sebuah pendekatan

dalam proses pembelajaran merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat

menjanjikan akan adanya perubahan pada hasil pembelajaran. Pendekatan

konstruktivisme lebih menekankan pada siswa sebagai pusat pembelajaran, dan

pendekatan seperti ini diharapkan dapat lebih merangsang dan memberi peluang

kepada siswa untuk belajar, berpikir inovatif, dan mengembangkan potensinya

secara optimal.

BAB III

PELAKSANAAN

PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu tahun ajaran

2013/2014, pada pembelajaran IPS dengan karakteristik siswa yang beragam,

ada yang pintar, nakal, pendiam, bodoh, dll. Penelitian ini dilaksanakan

pada minggu ke 2 dan ke 3 bulan Mei 2013/ 2014 yang terdiri dari

menyusun rencana penelitian,menyusun instrumen,mengumpulkan data di

lapangan, menganalisis data, pembahasan hasil analisis dan yang terakhir

adalah menyusun laporan hasil penelitian perbaikan pembelajaran . Pihak-

pihak yang membantu antara lain :

1. Supervisior I (pembimbing PKP)

2. Supervisior II / Penilai 2(Kepala Sekolah)

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Page 15: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Berikut ini prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah sebagai

berikut .

1. Perencanaan

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah:

a. Membuat skenario pembelajaran sesuai dengan pendekatan kontekstual.

b. Mempersiapkan materi yang akan diberikan selama pembelajaran dan

membuat lembar kegiatan siswa

c. Mempersiapkan lembar observasi untuk membantu kegiatan guru dan siswa

selama proses pembelajaran berlangsung.

d. Membuat alat evaluasi tes akhir setiap siklus

2. Pelaksanaan

Dalam penelitian ini, guru pengajar sebagai peneliti melaksanakan skenario

pembelajaran, sedangkan observer (yang melakukan pengamatan) dilakukan oleh

seorang teman sejawat. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan antara

lain :

a. Menjelaskan kepada siswa mengenai model pembelajaran yang akan

digunakan

b. Menyampaikan materi

c. Mengorientasikan siswa pada masalah

d. Mengorganisasikan siswa untuk belajar

e. Membimbing siswa melakukan penyelidikan secara kelompok

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

f. Menganalisis dan mengevaluasi hasil belajar siswa

3. Observasi (Pengamatan)

Pada tahap ini observer mengobservasi pelaksanaan pembelajaran dengan

pembelajaran pendekatan kontekstual yang sedang berlangsung pada setiap siklus,

dengan menggunakan catatan lapangan dan analisis dokumen. Catatan lapangan

berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengobservasi aktivitas guru dan

siswa serta mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dalam proses

pembelajaran dengan pendekatan kontekstual.

Page 16: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

3. Refleksi

Dari kajian dan pengamatan yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,

maka dapat diketahui bahwa pembelajaran diperoleh hasil yang baik. Hal

ini dapat dilihat dari ke-berhasilan dari RPP II dengan perubahan

perolehan nilai yang lebih baik. Siswa sudah mencapai SKBM hingga

100% meningkat dari RPP I yang hanya 64%.

Dari uraian kegiatan pelaksanaan perbaikan pembelajaran, melalui dua

siklus tersebut terlihat adanya perubahan yang menuju kesempurnaan.

Dari segi guru, siswa dan pe-rangkat pembelajaran, sehingga hasil yang

diperoleh memuaskan

4. Evaluasi

Dari hasi refleksi dalam kegiatan pembelajaran maka evaluasi tes sangat di perlukan pada akhir pembelajaran agar dapat mengetahui kentutasan siswa dalam materi pembelajaran

D. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh berasal dari hasil observasi dan tes hasil belajar siswa,

sehingga data yang diperoleh untuk setiap siklus dianalisis dalam dua tahap, yaitu:

1. Rata-rata

Rata-rata digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dalam satu kelas

dan untuk mengetahui poin peningkatan hasil belajar dengan membandingkan

rata-rata nilai hasil belajar masing-masing siklus dengan menggunakan rumus:

X = (Pramudjono, 2000)

X = Nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus

= Jumlah Nilai

Page 17: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

n = Banyaknya siswa

Page 18: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per-Siklus

1. Siklus I (pertama)

Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus I (pertama) pada siswa

Kelas V SD Negeri 6 Katobu, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.1

Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUSAWAL I AWAL SIKLUS I

1 Muh.Irsan L 60 60 Belum Tuntas Belum tuntas

2 Muh.Arif Hamzah L 50 60 Belum tuntas Belum tuntas

3 Yogi Pratama L 70 80 Tuntas Tuntas

4 Rahmad L 50 70 Belum tuntas Tuntas

5 Farhan Irwan L 60 60 Belum tuntas Belum tuntas

6 Muh.Rajab L 60 70 Belum tuntas Tuntas

7 Rian Ambimaju L 70 70 Tuntas Tuntas

8 Lasksr Damara F L 80 80 Tuntas Tuntas

9 Anjas Pratama L 70 90 Tuntas Tuntas

10 Abdul Rachman L 40 60 Belum tuntas Belum tuntas

11 Abdul Rahim L 50 60 Belum tuntas Belum tuntas

12 Muh.Arif Abdullah H L 70 80 Tuntas Tuntas

13 Bintang Aria B L 60 60 Belum tuntas Belum tuntas

14 Muh.Arun Arasyid L 70 80 Tuntas Tuntas

15 Fandi L 60 70 Belum tuntas Tuntas

Page 19: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

16 La Tono L 60 70 Belum tuntas Tuntas

17 Muslimin Adhi J L 70 70 Tuntas Tuntas

18 Fauzan Haerulah L 50 60 Belum tuntas Belum tuntas

19 Fatra Pratama P 40 70 Belum tuntas Tuntas

20 Siti Aisyah P 70 90 Tuntas Tuntas

21 Anabila Rezki D P 80 80 Tuntas Tuntas

22 Riska Hafidu P 60 70 Blum tuntas Tuntas

23 Restu Chaerunnisa P 70 70 Tuntas Tuntas

24 Lisa Erlinda P 50 60 Belum tuntas Blum tuntas

25 Nurdila P 60 80 Belum tuntas Tuntas

Jumlah 1530 1770

Rata-Rata 61.2 70.8

Minimum 40 60

Maksimum 80 90

Banyak siswa tuntas 9 16

Persentase tuntas 36.0% 64.0%

Persentase belum tuntas 64.0% 36.0%

Hasil rata-rata belajar siswa memang sedikit mengalami kenaikan, yaitu dari 60,2 menjadi 70,8. Akan tetapi sebagian besar kesalahan yang di Berdasakan Tabel 1.1 di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,2. Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya pada siklus II dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL)

Page 20: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Selanjutnya,berdasarkan Tabel 1.1 Gambaran peningkatan perbandingan pada ulangan harian, siklus I dan Siklus II Materi pokok Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2.1.Perbandingan ketuntasan belajar pada ulangan harian, siklus I pada materi pokok sumber daya alam.

Page 21: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Selanjutnya berdasarkan tabel 1.1, gambaran peningkatan nilai rata-rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 2.2

Page 22: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 2.2 Perbandingan nilai rata-rata siswa kelas V SD Negeri 6

Katobu Siklus I pada materi pokok sumber daya alam.

Page 23: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Berdasarkan tabel 1.1 juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil belajar siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran sampai dengan perbaikan siklus I sebagai mana disajikan pada gambar 2.3

Gambar 2.3 Grafik perkembangan belajar siswa kelas V SD Negeri 6

Katobu siklus I pada materi pokok sumber daya alam.

Siklus II

Page 24: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada Siklus II (Dua) pada siswa

Kelas V SD Negeri 6 Katobu, dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1.2

Data Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 6 Katobu Pada Materi Pokok

Sumber Daya Alam

NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUS

I II SIKLUS I SIKLUS II

1 Muh.Irsan L 60 80 Belum tuntas Tuntas

2 Muh.Arif Hamzah L 60 70 Belum tuntas Tuntas

3 Yogi Pratama L 80 90 Tuntas Tuntas

4 Rahmad L 70 80 Tuntas Tuntas

5 Farhan Irwan L 60 70 Belum tuntas Tuntas

6 Muh.Rajab L 70 80 Tuntas Tuntas

7 Rian Ambimaju L 70 80 Tuntas Tuntas

8 Lasksr Damara F L 80 90 Tuntas Tuntas

9 Anjas Pratama L 90 90 Tuntas Tuntas

10 Abdul Rachman L 60 70 Belum tuntas Tuntas

11 Abdul Rahim L 60 70 Belum tuntas Tuntas

12 Muh.Arif Abdullah H L 80 90 Tuntas Tuntas

13 Bintang Aria B L 60 80 Belum tuntas Tuntas

14 Muh.Arun Arasyid L 80 90 Tuntas Tuntas

15 Fandi L 70 70 Tuntas Tuntas

16 La Tono L 70 80 Tuntas Tuntas

17 Muslimin Adhi J L 70 90 Tuntas Tuntas

Page 25: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

18 Fauzan Haerulah L 60 70 Belum tuntas Tuntas

19 Fatra Pratama P 70 70 Tuntas Tuntas

20 Siti Aisyah P 90 90 Tuntas Tuntas

21 Anabila Rezki D P 80 90 Tuntas Tuntas

22 Riska Hafidu P 70 80 Tuntas Tuntas

23 Restu Chaerunnisa P 70 90 Tuntas Tuntas

24 Lisa Erlinda P 60 80 Blum tuntas Tuntas

25 Nurdila P 80 90 Tuntas Tuntas

Jumlah 1770 2040

Rata-Rata 70.8 81.6

Minimum 60 70

Maksimum 90 90

Banyak siswa tuntas 16 25

Persentase tuntas 64.0% 100.0 %

Persentase belum tuntas 36.0% 0.00%

Hasil rata-rata belajar siswa memang sedikit mengalami kenaikan, yaitu dari 60,2 menjadi 70,8. Akan tetapi sebagian besar kesalahan yang di Berdasakan Tabel 1.2 di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,2. Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran selanjutnya pada siklus II dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL)

Selanjutnya,berdasarkan Tabel 1.2 Gambaran peningkatan perbandingan pada ulangan harian, siklus I dan Siklus II Materi pokok Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 2.3

Page 26: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 2.3 .Perbandingan ketuntasan belajar pada ulangan harian, siklus II

pada materi pokok sumber daya alam.

Selanjutnya berdasarkan tabel 1.2, gambaran peningkatan nilai rata-rata

siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu

dapat dilihat pada gambar 2.4

Gambar 2.4 Perbandingan Peningkatan nilai rata-rata siswa kelas V SD

Negeri 6 Katobu Siklus II Pada materi pokok sumber daya alam.

Page 27: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 2.3 .Perbandingan ketuntasan belajar pada ulangan harian, siklus II

pada materi pokok sumber daya alam.

Berdasarkan tabel 1.2 juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil belajar

siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran sampai dengan

perbaikan siklus I sebagai mana disajikan pada gambar 3.2

Page 28: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 3.2 Grafik perkembangan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 6

Katobu Siklus I pada materi pokok sumber daya alam.

Dari Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Siklus I Dan Siklus II Pada Siswa

Kelas V SD Negeri 6 Katobu Pada Materi Pokok Sumber Daya Alam, Dapat

Dilihat Pada Tabel Berikut Ini.

Tabel 1.3Data Hasil Belajar Siswa Kelas V SD NEGERI 2 Katobu

Pada Materi Sumber Daya Alam

NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUSAWAL I AWAL SIKLUS I SIKLUS II

1 Muh.Irsan L 60 60 80 Belum Tuntas Belum tuntas Tuntas2 Muh.Arif Hamzah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas3 Yogi Pratama L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas4 Rahmad L 50 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas5 Farhan Irwan L 60 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas6 Muh.Rajab L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas7 Rian Ambimaju L 70 70 80 Tuntas Tuntas Tuntas8 Lasksr Damara F L 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas9 Anjas Pratama L 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas10 Abdul Rachman L 40 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas11 Abdul Rahim L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas12 Muh.Arif Abdullah H L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas13 Bintang Aria B L 60 60 80 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas14 Muh.Arun Arasyid L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas

Page 29: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

15 Fandi L 60 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas16 La Tono L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas 17 Muslimin Adhi J L 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas 18 Fauzan Haerulah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas 19 Fatra Pratama P 40 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas 20 Siti Aisyah P 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas 21 Anabila Rezki D P 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas 22 Riska Hafidu P 60 70 80 Blum tuntas Tuntas Tuntas 23 Restu Chaerunnisa P 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas 24 Lisa Erlinda P 50 60 80 Belum tuntas Blum tuntas Tuntas 25 Nurdila P 60 80 90 Belum tuntas Tuntas Tuntas

Jumlah 1530 1770 2040Rata-Rata 61.2 70.8 81.6Minimum 40 60 70

Maksimum 80 90 90Banyak siswa tuntas 9 16 25Persentase tuntas 36.0% 64.0% 100.0 %

Persentase belum tuntas 64.0% 36.0% 0.00%

Berdasakan Tabel 1.3 Di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,10.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel---menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus I dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa terdapat 16 siswa (64%) tuntas belajarnya sedangkan 9 siswa (36%) belum tuntas belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 70,80.Berdasarkan nilai siklus I ini ternyata terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajarnya yaitu sebanyak 7 siswa.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba kembali melakukan perbaikan pembelajaran dengan mempermantap kembali model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel 3.1 menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus II dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa (100%) semua menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 81,6.Berdasarkan nilai siklus II maka ketuntasan belajar siswa semuanya sudah tercapai.

Selanjutnya,berdasarkan Tabel 3.1 Gambaran peningkatan

perbandingan pada ulangan harian,siklus I dan Siklus II Materi pokok

Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada

gambar 2.5

Page 30: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 2.5 Perbandingan ketuntasan belajar pada Ulangan harian, Siklus I

dan Siklus II pada materi pokok sumber daya alam.

Selanjutnya berdasarkan tabel 3.1, gambaran peningkatan nilai rata-rata

siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu

dapat dilihat pada gambar 2.6

Page 31: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 2.6 Perbandingan hasil nilai rata-rata siswa kelas V SD Negeri 6

Katobu siklus I dan II pada materi pokok sumber daya alam.

Berdasarkan tabel 3.1 Juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil belajar

siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran sampai dengan

perbaikan siklus II sebagai mana disajikan pada gambar 3.3

Page 32: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Selanjutnya berdasarkan tabel 3.1, gambaran peningkatan nilai rata-rata

siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu

dapat dilihat pada gambar 2.6

.

Page 33: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian tindakan kelas dengan model Pembelajaran Pendekatan

Kontekstual (CTL) telah dapat membantu siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu

untuk dapat meningkatkan hasil belajarnya maupun pemahaman pada materi

pelajaran Sumber Daya Alam. Melalui model pembelajaran ini, disamping hasil

belajar siswa meningkat yaitu 70.8 pada siklus pertama menjadi 81,6 pada siklus

kedua. Juga meningkatkan pemahaman dan keinginan untuk lebih berhasil

terlihat semakin meningkat.

B. Saran

Lebih baik metode pembelajaran Pembelajaran Pendekatan Kontekstual

(CTL) diterapkan secara optimal dalam proses belajar mengajar agar siswa bisa

terus berusaha meningkatkan hasil belajar. Jika tidak optimal maka dapat

menggunakan metode atau model pembelajaran yang lainnya yang lebih efektif

dan optimal.

Page 34: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

DAFTAR PUSTAKA

Darwis, M. 2008. Jurnal Pembelajaran Sains. Vol. II No. 2. 146-156

Djamarah. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Dimiyanti, S. dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :

Rineka

Cipta

Herman, H. 2002. Murid Belajar Mandiri. Bandung : Remaja Karya

Hudoyo, H. 1998. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Depdikbud Direktorat

Jendral P2LPTK

Ismail. 2003. Media Pembelajaran (Model-Model Pembelajaran). Jakarta :

Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama

Kasbolah, K.E., 1998. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta : IBRD

Loan :

Depdikbud

Kasihani dan Rofi’uddin.1998. Rancangan Penelitian Tindakan. Malang :

DepDikBud IKP

Nurhadi dan Senduk, A.G., 2004. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapan

Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Malang : Universitas Negeri

Madang

Pramudjono, 2001. Statistik Dasar Aplikasi Untuk Penelitian . Samarinda:

FKIP Universitas Mulawarman

Page 35: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Mata Pelajaran : IPSKelas : V (lima)Alokasi Waktu : 2 x 45 menitSekolah : SD Negeri 6 Katobu

I. Standar Kompetensi

Siswa mampu memahami tentang sumber daya alam

II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan tentang sumber daya alam

III. Indikator.

Mengenali tentang sumber daya alam

IV. Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan umum

Siswa mampu menunjukan jenis,persebaran,dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi

B. Tujuan Khusus1. Dapat membedakan hutan homogen dan hutan heterogen

2. Dapat menjelaskan hutan bagi kehidupan

5. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

A. Bagi siswa

1. Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual.

2. Mengaktifkan siswa dengan memberi kesempatan menjawab pertanyaan,mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.

Page 36: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

B. Bagi guru

1. Untuk dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat dengan m enyesuaikan materi yang disampaikan denga metode atau model pembelajaran yang akan dipakai guna meningkatkan hasil belajar siswa.

V. Materi Ajar

1. Jenis-jenis sumber daya alam

2. Hutan sebagai sumber daya alam

3. Hutan homogen dan hutan heterogen

4. Manfaat hutan bagi kehidupan ekonomi

Page 37: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran :A. Kegiatan awal: (10 menit)

1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak.

2. Mengajukan pertanyaan berikut.

a) Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?

b) Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar bisa jalan?

c) Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di hutan?

3. Menyampakan tujuan dan kegiatan pembelajaran

B. Kegiatan inti: (60 menit)

1. Guru memajang gambar hutan pinus (gamabar 1) dan hutan belantara

(gambar 2)

2. Siswa diminta memperhatikan kedua gambar tersebut

3. Beberapa siswa di minta menyebutkan apa yang dilihatnya pada gambar

4. Guru memperkenalkan istilah hutan homogen dan hutan heterogen, dengan mengatakan bahwa Gambar 1 disebut hutan homogen dan Gambar 2 disebut hutan heterogen

5. Secara berpasangan, siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen

6. Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu dihutan

7. Siswa diminta mengamati gambar, dan menceritakan apa yang dilihat dalam gambar

8. Berdasarkan jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan. Siswa dilibatkan penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan jawaban siswa

Page 38: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

C. Kegiatan Akhir : (20 menit)

1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum manfaat hutan bagi kehidupan

2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.

3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menemukan jawaban yang benar.

VIII. Alat, Bahan dan Sumber Belajar

A. Alat Peraga :

1. Gambar-gambar hutan homogen, hutan heterogen, hutan lebat, hutan gundul, orang menebang kayu di hutan

2. Gambar orang menebang pohon dihutan

B. Bahan

1. Berbagai macam pohon pinus

2. Berbagai macam pohon jati

C. Sumber Belajar :

1. Buku IPS kelas V

2. Buku-buku referensi yang sesuai dengan materi

3. Buku-buku lain yang relevan dengan materi

IX. Penilaian

A. Prosedur: evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab dan pada akhir pelajaran melalui test.

B. Tes Tertulis

Isilah soal-soal dibawah ini :

Page 39: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan

hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul

Kunci jawaban:

1. Hutan adalah tempat hidup berbagai macam tumbuhan.

2. Dua jenis hutan : (1) hutan homogen, (2) hutan heterogen

3. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan

4. Empat manfaat tumbuhan: (1) sebagai bahan bangunan, (2) menyimpan air tanah, (3) untuk bahan alat rumah tangga, (4) untuk kayu api.

5. Jika semua hutan gundul,mungkin akan terjadi banjir atau kekeringan karena air tanah tidak tersimpan.

Page 40: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Mengetahui,Supervisor II

Raha, 19 Mei 2014Mahasiswa

( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004

( LA ULI )NIM.822165772

MenyetujuiSupervisor I

( LA GUBU, S.SI, M.Si )

NIP. 19710131 199703 1 002

Page 41: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

PRA SIKLUS

Mata Pelajaran : IPSKelas : V (lima)Alokasi Waktu : 2 x 45 menitSekolah : SD Negeri 6 Katobu

I. Standar Kompetensi

Siswa mampu memahami tentang sumber daya alam

II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan tentang sumber daya alam

III. Indikator

Mengenali tentang sumber daya alam

IV. Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan umum

Siswa mampu menunjukan jenis,persebaran,dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi

B. Tujuan Khusus1. Dapat membedakan hutan homogen dan hutan heterogen

2. Dapat menjelaskan hutan bagi kehidupan

V. Materi Ajar

1. Jenis-jenis sumber daya alam

2. Hutan sebagai sumber daya alam

3. Hutan homogen dan hutan heterogen

4. Manfaat hutan bagi kehidupan ekonomi

Page 42: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

VI. Metode Pembelajaran

1. Ceramah

2. Tanya jawab

VII. Langkah-Langkah Pembelajaran :

A. Kegiatan awal: (10 menit)

1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak.

2. Mengajukan pertanyaan berikut.

a) Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?

b) Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar bisa jalan?

c) Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di hutan?

3. Menyampakan tujuan dan kegiatan pembelajaran

B. Kegiatan inti: (60 menit)

1. Guru memajang gambar hutan pinus (gamabar 1) dan hutan belantara (gambar 2)

2. Siswa diminta memperhatikan kedua gambar tersebut

3. Beberapa siswa di minta menyebutkan apa yang dilihatnya pada gambar

4. Guru memperkenalkan istilah hutan homogen dan hutan heterogen, dengan mengatakan bahwa Gambar 1 disebut hutan homogen dan Gambar 2 disebut hutan heterogen

5. Secara berpasangan, siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen

Page 43: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

6. Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu dihutan

7. Siswa diminta mengamati gambar, dan menceritakan apa yang dilihat dalam gambar

8. Berdasarkan jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan. Siswa dilibatkan penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan jawaban siswa

C. Kegiatan Akhir : (20 menit)

1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum manfaat hutan bagi kehidupan

2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.

3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menemukan jawaban yang benar.

VIII. Alat, Bahan dan Sumber Belajar

A. Alat Peraga :

1. Gambar-gambar hutan

2. Gambar orang menebang pohon dihutan

B. Bahan

Pohon pinus

C. Sumber Belajar :

Buku IPS kelas V

IX. Penilaian

Tes Tertulis

Isilah soal-soal dibawah ini :

Page 44: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen

dan hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Kunci jawaban:

1. Hutan adalah tempat hidup berbagai macam tumbuhan.

2. Dua jenis hutan : (1) hutan homogen, (2) hutan heterogen

3. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan

4. Empat manfaat tumbuhan: (1) sebagai bahan bangunan, (2) menyimpan air tanah, (3) untuk bahan alat rumah tangga, (4) untuk kayu api.

5. Jika semua hutan gundul,mungkin akan terjadi banjir atau kekeringan karena air tanah tidak tersimpan.

Mengetahui,Supervisor II

Raha, 28 April 2014Mahasiswa

( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004

( LA ULI )NIM.822165772

Page 45: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Page 46: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

I. Standar Kompetensi

Siswa mampu memahami tentang sumber daya alam

II. Kompetensi Dasar

Menjelaskan tentang sumber daya alam

III. Indikator

Mengenali tentang sumber daya alam

IV. Tujuan Pembelajaran

A. Tujuan umum

Siswa mampu menunjukan jenis,persebaran,dan pemanfaatan sumber daya alam untuk kegiatan ekonomi

B. Tujuan Khusus1. Dapat membedakan hutan homogen dan hutan heterogen

2. Dapat menjelaskan hutan bagi kehidupan

6. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

A. Bagi siswa

1.Meningkatkan hasil belajar siswa melalui pendekatan kontekstual.

2.Mengaktifkan siswa dengan memberi kesempatan menjawab pertanyaan,mengajukan pertanyaan dan berdiskusi.

B.Bagi guru

1.Untuk dapat menerapkan metode pengajaran yang tepat dengan m enyesuaikan materi yang disampaikan denga metode atau model pembelajaran yang akan dipakai guna meningkatkan hasil belajar siswa.

V. Materi Ajar

Page 47: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

1. Jenis-jenis sumber daya alam

2. Hutan sebagai sumber daya alam

3. Hutan homogen dan hutan heterogen

4. Manfaat hutan bagi kehidupan ekonomi

VI. Langkah-Langkah Pembelajaran :

A. Kegiatan awal: (10 menit)

1. Memberi salam dan menanyakan keadaan anak-anak.

2. Mengajukan pertanyaan berikut.

a) Bagaimana cara anak-anak pergi ke sekolah?

b) Sumber daya alam apa yang diperlukan oleh mobil agar bisa jalan?

c) Siapa yang pernah melihat hutan? Apa saja yang ada di hutan?

3. Menyampakan tujuan dan kegiatan pembelajaran

B. Kegiatan inti: (60 menit)

1. Guru memajang gambar hutan pinus (gamabar 1) dan hutan belantara (gambar 2)

2. Siswa diminta memperhatikan kedua gambar tersebut

3. Beberapa siswa di minta menyebutkan apa yang dilihatnya pada gambar

4. Guru memperkenalkan istilah hutan homogen dan hutan heterogen, dengan mengatakan bahwa Gambar 1 disebut hutan homogen dan Gambar 2 disebut hutan heterogen

5. Secara berpasangan, siswa diminta menyimpulkan apa yang disebut dengan hutan homogen dan hutan heterogen

6. Guru memajang gambar hutan lebat, hutan yang mulai gundul, dan gambar orang yang sedang menebang kayu dihutan

7. Siswa diminta mengamati gambar, dan menceritakan apa yang dilihat dalam gambar

Page 48: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

8. Berdasarkan jawaban siswa, guru menjelaskan manfaat hutan bagi kehidupan. Siswa dilibatkan penuh melalui tanya jawab, sehingga guru hanya memantapkan jawaban siswa

C. Kegiatan Akhir : (20 menit)

1. Melalui tanya jawab, guru mengajak siswa merangkum manfaat hutan bagi kehidupan

2. Guru memberikan latihan tertulis, dengan menuliskan pertanyaan di papan tulis. Siswa menjawab dibuku latihan.

3. Siswa memeriksa hasil latihan secara silang, setelah secara bersama-sama menemukan jawaban yang benar.

VII. Alat,Bahan dan Sumber Belajar

A. Alat Peraga :

1. Gambar hutan.

2. Gambar orang menebang pohon dihutan

B. Bahan:

1. Pohon pinus

2. Pohon jati

C. Sumber Belajar :

1. Buku IPS kelas V

2. Buku-buku referensi yang sesuai dengan materi

3. Buku-buku lain yang relevan dengan materi

VIII. Penilaian

1. Prosedur: evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran melalui tanya jawab dan pada akhir pelajaran melalui test.

2. Tes Tertulis

Isilah soal-soal dibawah ini :

Page 49: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan

hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Kunci jawaban:

1. Hutan adalah tempat hidup berbagai macam tumbuhan.

2. Dua jenis hutan : (1) hutan homogen, (2) hutan heterogen

3. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari satu jenis tumbuhan. Hutan homogen: hutan yang terdiri dari berbagai jenis tumbuhan.

4. Empat manfaat tumbuhan: (1) sebagai bahan bangunan, (2) menyimpan air tanah, (3) untuk bahan alat rumah tangga, (4) untuk kayu api.

5. Jika semua hutan gundul,mungkin akan terjadi banjir atau kekeringan karena air tanah tidak tersimpan.

Page 50: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Mengetahui,Supervisor II

Raha, 12 Mei 2014Mahasiswa

( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004

( LA ULI )NIM.822165772

MenyetujuiSupervisor I

( LA GUBU, S.SI, M.Si )NIP. 19710131 199703 1 002

Page 51: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Tabel 4.1Data Hasil Belajar Siswa Kelas V SD NEGERI 2 Katobu

Pada Materi Sumber Daya Alam

NO NAMA L/P NILAI SIKLUS KETERANGAN SETIAP SIKLUSAWAL I II AWAL SIKLUS I SIKLUS

II1 Muh.Irsan L 60 60 80 Belum Tuntas Belum tuntas Tuntas2 Muh.Arif Hamzah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas3 Yogi Pratama L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas4 Rahmad L 50 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas5 Farhan Irwan L 60 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas6 Muh.Rajab L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas7 Rian Ambimaju L 70 70 80 Tuntas Tuntas Tuntas8 Lasksr Damara F L 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas9 Anjas Pratama L 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas10 Abdul Rachman L 40 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas11 Abdul Rahim L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas12 Muh.Arif Abdullah H L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas13 Bintang Aria B L 60 60 80 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas14 Muh.Arun Arasyid L 70 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas15 Fandi L 60 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas16 La Tono L 60 70 80 Belum tuntas Tuntas Tuntas 17 Muslimin Adhi J L 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas 18 Fauzan Haerulah L 50 60 70 Belum tuntas Belum tuntas Tuntas 19 Fatra Pratama P 40 70 70 Belum tuntas Tuntas Tuntas 20 Siti Aisyah P 70 90 90 Tuntas Tuntas Tuntas 21 Anabila Rezki D P 80 80 90 Tuntas Tuntas Tuntas 22 Riska Hafidu P 60 70 80 Blum tuntas Tuntas Tuntas

23 Restu Chaerunnisa P 70 70 90 Tuntas Tuntas Tuntas 24 Lisa Erlinda P 50 60 80 Belum tuntas Blum tuntas Tuntas 25 Nurdila P 60 80 90 Belum tuntas Tuntas

Tuntas

Jumlah 1530 1770 2040Rata-Rata 61.2 70.8 81.6Minimum 40 60 70

Maksimum 80 90 90Banyak siswa tuntas 9 16 25Persentase tuntas 36.0% 64.0% 100.0 %

Persentase belum tuntas 64.0% 36.0% 0.00%

Berdasakan Tabel 4.1 di atas dapat memberikan gambaran bahwa pada pelaksanaan ulangan harian,dari 25 siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya dan masih terdapat 16 siswa (64%) yang belum menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata kelas sebesar 61,10.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba melakukan

Page 52: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

perbaikan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel 4.1 menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus I dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa terdapat 16 siswa (64%) tuntas belajarnya sedangkan 9 siswa (36%) belum tuntas belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 70,80.Berdasarkan nilai siklus I ini ternyata terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajarnya yaitu sebanyak 7 siswa.Berdasarkan data ini kemudian penulis mencoba kembali melakukan perbaikan pembelajaran dengan mempermantap kembali model Pembelajaran Pendekatan Kontekstual (CTL).Hasil perbaikan pembelajaran yang telah di laksanakan berdasarkan data Tabel 4.1 menunjukan bahwa pada pelaksanaan siklus II dari jumlah siswa sebanyak 25 siswa (100%) semua menuntaskan belajarnya dengan nilai rata-rata sebesar 81,6.Berdasarkan nilai siklus II maka ketuntasan belajar siswa semuanya sudah tercapai.

Selanjutnya,berdasarkan Tabel 4.1 Gambaran peningkatan perbandingan pada ulangan harian,siklus I dan Siklus II Materi pokok Sumber Daya Alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 4.2

Page 53: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 4.2 Perbandingan ketuntasan belajar pada Ulangan, Siklus I dan Siklus II materi pokok sumber daya alam

Selanjutnya berdasarkan tabel 4.1, gambaran peningkatan nilai rata-rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu dapat dilihat pada gambar 4.3

Page 54: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Gambar 4.3 nilai rata-rata siswa pada materi sumber daya alam pada siswa kelas V SD Negeri 6 katobu

Berdasarkan tabel 4.1 juga dapat dibuat grafik perkembangan hasil belajar siswa secara individu, mulai dari sebelum perbaikan pembejalaran sampai dengan perbaikan siklus II sebagai mana disajikan pada gambar grafik 4.4

Page 55: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Page 56: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy
Page 57: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

LAMPIRAN

1. Kesediaan supervisior 2 sebagai pembimbing PKP.

2. Perencanaan PTK (fakta/data pembelajaran yang terjadi di kelas, identifikasi masalah, analisis masalah, alternatif pemecahan masalah, rumusan masalah).

3. Berkas RPP prasiklus, RPP perbaikan siklus I, RPP perbaikan siklus 2.

4. Lembar observasi/pengamatan terisi.

5. Jurnal pembimbing dangan supervisior 2.

6. Hasil pekerjaan siswa terbaik dan terburuk per siklus.

7. Alat penilaian kemampuan guru (PKG ) 1 dan (PKG) 2.

Page 58: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Perencanaan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) IPS

1.Fakta / Data Pembelajaran yang Terjadi di Kelas.

Pembelajaran yang berhasil di tunjukan oleh di kuasainya mata pelajaran oleh siswa.meskipun kenyataan di lapangan menunjukan bahwa penguasaan terhadap pelajaran materi ini merupakan suatu fenomena yang menjadi masalah serius hampir pada semua mata pelajaran utamanya pada mata pelajaran IPS termasuk yang dialami oleh siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu Kecamatan Katobu Kabupaten Muna.

Data hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu pada kompetensi dasar menjelaskan tentang sumber daya alam menunjukan bahwa dari 25 siswa,hanya terdapat 9 siswa (36%) yang tuntas belajarnya atau masih terdapat 16 siswa (64%) yang tidak tuntas belajarnya.data ini memberikan informasi yang sangat berharga pada penulis bahwa terdapat permasalahan pembelajaran di kelas dimana penulis mengajar yang harus segera di berikan solusi pemecahanya.

2.Identifikasi masalah

Hasil diskusi dengan supervisor I dan supervisor II menyimpulkan bahwa salah satu kemungkinan penyebabnya adalah metode metode pembelajaran yang di gunakan kurang bervariasi.lebih rinci tentang permasalahan pembelajaran IPS pada siswa kelas V SD Negeri 6 Katobu adalah sebagai berikut :

a. penguasaan kompetensi dasar menjelaskan tentang sumber daya alam siswa masih renda.

b. siswa kurang termotifasi belajar IPS karena pembelajaranya kurang bervariasi.

c. materi ajar yang di gunakan kurang menarik karena tidak kontekstual.

d. penggunaan media yang di gunakan kurang menarik.

Page 59: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

e. guru menjelaskan terlalu cepat,jadi menyulitkan siswa yang mempunyai kemampuan lamban dalam menerima pelajaran.

3 .Analisis masalah

Penulis bersama superviso I dan supervisor II menyimpulkan bahwa penyebab utama masih banyaknya siswa yang belum tuntas diatas adalah metode dan strategi pembelajaran yang di gunakan oleg guru kurang menarik perhatian siswa.akibatnya,mereka tidak termotifasi untuk belajar IPS sehingga berakibat pada rendahnya hasil belajar siswa.

4.Alternatif pemecahan masalah

Hasil diskusi dengan supervisor menyimpulkan bahwa permasalahan ini dapat di pecahkan jika pembelajaran di lakukan dengan membangkitkan motifasi dan minat siswa melalui kegiatan belajar yang lebih menarik.pembelajaran seprti ini di kenal dengan istilah pembelajaran pendekatan kontekstual (CTL).model pembelajaran ini penulis tearpkan untuk mengatasi masalah diatas melalu penelitian tindakan kelas.

5.rumusan masalah

Berdasarkan permasalahan di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :”Apakah penerapan pembelajaran pendekatan kontekstual (CTL) dapat meningkatkan hasil belajar IPS pada materi menjelaskan tentang sumber daya alam di kelas V SD Negeri 6 katobu?”.

Mengetahui,Supervisor II

Raha, 28 April 2014Mahasiswa

( HUSNIAH, S.Pd. Sd ) ( LA ULI )

Page 60: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

NIP. 19591114 197909 2 004 NIM.822165772

MenyetujuiSupervisor I

( LA GUBU, S.SI, M.Si )NIP. 19710131 199703 1 002

Lembar Observasi / Pengamatan Kinerja Guru

Mata pelajaran : IpsKelas : V (lima)Hari/tanggal : Senin,28 april 2014Fokus observasi : Penerapan metode yang

bervariasi,penggunaan alat bperaga gambar dan benda nyata

No.

Aspek yang diobservasi KemunculanKomentarada Tidak

ada1. Penerapan variasi metode

Ceramah :• Menjelasksn pokok-pokok

materi secara sistematis• Memberikan ilustrasi

• pokok-pokok materi sudsh sistematis.

• Memberikan ilustrasi sesuai dengan pokok materi

Tanya jawab :• Mengajukan pertanyaan • Mengajukan pertanyaan sesuai

dengan pokok materi

Page 61: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

• Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya

• Memindahkan gilian pertanyaan

• Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya sesuai dengan kesulitan pokok materi

• Memindahkan giliran pertanyaan sesuai pokok materi yang belum di mengerti

Diskusi :• Menjelaskan tugas yang harus

di kerjakan

• Membagikan LKS

• Memberikan bantuan kepada kelompok

• Menjelaskan tugas yang harus di kerjakan sesuai tugas pokok materi

• Membagikan LKS sesuai pokok materi

• Memberikan bantuan ke pada kelompok sesuai kesulitan pokok materi

2. Penggunaan gambar dan benda nyata sebagai alat peragaPenggunaan gambar

• Memajang

• Meminta komentar siswa

• Memajangkan gambar sesuai dengan pokok materi

• Meminta komentar siswa sesuai dengan pokok materi

Penggunaan benda nyata :• Pohon jati dan pinus • Penggunaan benda nyata sesuai

dengan pokok materi

Page 62: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Jurnal Pembibingan Supervisor 2 PKP

Nama Mahasiswa : La UliNim : 822165772Mengajar Di Kelas : VSekolah : SD Negeri 6 Katob, Kecamatan

Katobu

No. Hari/tanggal Kegiatan Hasil/komentar Tindak lanjut ParafMhs. Sup 2

1. Senin,28 april 2014

Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pra siklus

• Dentifikasi masalah,analisis masalah,alternative dan prioritas pemecahan masalah kurang sejalan

Perbaiki refleksi terhadap pembelajaran

Page 63: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

2. Senin,12 mei 2014

Mendiskusikan RPP perbaikan siklus I beserta lembar pengamatanya

• Alat penilaian harus sesuai dengan indicator

• Lembar penilaian harus di sesuaikan dengan focus masalah

Perbaiki alat penilaan dan lembar pengamatan

Page 64: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

3. Rabu,14 mei 2014

Mengamati pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I

• Masih ada siswa yang cepat bosan dalam menerima pembelajaran

• Kurangnya keterampilan guru dalam bertanya sehingga siswa terkesan pasif

• Belum di laksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah ctl seutuhnya

-distribusi siswa-siswa yang pintar secara merata pada masing-masing kelompok-sesuaikan kegiatan guru dengan siswa dengan RPP yang telah di susun

Page 65: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

4. Sabtu,17 mei 2014

Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus I

• Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah CTL seutuhnya

• perbaikan siklus berikutnya

Laksanakan proses pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajan CTL

5. Senin,19 mei 2014

Mendiskusikan rpp perbaikan siklus 2 beserta lembar pengamatanya

• Guru mengupayakan semua siswa aktif dalam pembelajaran

• Guru harus memantapkan kembalipenguasaan langkah-langkah pembelajaran CTL

Menerapkan metode pembelajaran CTL sesuai dengan prosedur

6.Rabu,21 mei 2014

Mengamati pelaksanaan pembelajaran siklus 2

• Penerapan metode pembelajaran ctl sudah berjalan dengan baik

• Interaksi guru dan siswa dalam pembelajaran sudah berjalan sesuai yang diharapkan

Pertahankan kondisi pembelajaran yang sudah berjalan sesuai dengan yang di rencanakan

Page 66: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

6. Sabtu,24 mei 2014

Mendiskusikan refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran siklus 2

• Hasil nilai tes siklus 2 sudah menunjukan peningkatan dan telah mencapai indikator kerja yang telah di terapkan

• Tidak perlu di lanjutkan dengan siklus 3

Menyusun laporan pelaksanaan perbaikan pembelajaran

Mengetahui,Supervisor I

Raha, 28 April 2014Supervisor II

( LA GUBU,S.SI.,M.SI. )NIP. 19710131 199703 1 002

( HUSNIAH, S.Pd. Sd )NIP. 19591114 197909 2 004

Page 67: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Surat Kesediaan Supervisor 2 Sebagai Pembimbing Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada

Kepala UPBJJ UT KENDARI

DI Tempat

Yang Bertanda Tangan di Bawah ini:

Nama : Husniah,S.Pd.SdNip : 19511114 197909 2 004Tempat Mengajar : SD Negeri 6 KatobuAlamat Sekolah : Kecamatan Katobu,Kab.MunaTelepon : 082 195 560 355

Menyatakan Bersedia Sebagai Supervisor 2 Untuk Membimbing Mahasiswa Dalam Perencanaan Dan Pelaksanaan PKP (PDGK) Atas:

Nama : La UliNim : 822165772Program Studi : S1 PGSDTempat Mengajar : SD Negeri 6 KatobuAlamat Sekolah : Kecamatan Katobu,Kab.MunaTelepon : 085 340 677 806

Demikian Agar Surat Pernyataan Ini Dapat Digunakan Sebagaimana Mestinya.

Mengetahui,Kepala Sekolah

Husniah,S.Pd,Sd.Nip.19591114 197909 2 004Tlp. 082 195 260 355

Raha,21 April 2014Supervisor 2

Husniah,S.Pd,Sd.Nip.19591114 197909 2 004Tlp. 082 195 260 355

Page 68: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

LAMPIRAN LAMPIRAN

Page 69: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Pra Siklus

Page 70: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Pra Siklus

Page 71: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Siklus I

Page 72: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Siklus I

Page 73: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terbaik Pada Siklus II

Page 74: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Hasil Pekerjaan Siswa Yang Terburuk Pada Siklus II

Page 75: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Nama :

Kelas :

Isilah soal-soal dibawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan

hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Jawaban :

1.

2.

3.

4.

5.

Page 76: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

Nama :

Kelas :

Isilah soal-soal dibawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan

hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Jawaban :

1.

2.

3.

4.

Page 77: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

5.

Nama :

Kelas :

Isilah soal-soal dibawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan hutan

heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Jawaban :

1.

2.

3.

Page 78: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

4.

5.

Nama :

Kelas :

Isilah soal-soal dibawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan

hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Jawaban :

1.

2.

Page 79: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

3.

4.

5.

Nama :

Kelas :

Isilah soal-soal dibawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan

hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Jawaban :

1.

2.

Page 80: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

3.

4.

5.

Nama :

Kelas :

Isilah soal-soal dibawah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan hutan ?2. Sebutkan dua jenis hutan !3. Jelaskan dengan singkat apa yang disebut dengan hutan homogen dan

hutan heterogen!4. Sebutkan empat manfaat hutan dalam kehidupan.5. Apa yang terjadi jika hutan semuanya gundul?

Jawaban :

1.

2.

3.

4.

Page 81: Uli pembelajaran pemantapan kemampuan profesional ipa ips   copy

5.