772
PENDAHULUAN A. PengertianManajemen Berbagai perpustakaan online maupun off line dikunjungi, berbagai literature dalam dan luar negeri dibaca, akhirnya terkumpul sudah 315 pengertian manajemen. Tiga ratus lima belas pengertian manajemen tersebut, dianalisis titik temu kesamaan sekaligus perbedannya berbasis latar belakang pendidikan penulis sendiri adalah bidang manajemen. Sehingga ketemu sudah terdapat Delapan kelompok arti manajemen, yaitu : 1). Manajemen juga sebagai proses. Proses pencapaian hasil yang diinginkan via penggunaan sumber daya secara efisien. Menurut pengertian manajemen sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian

Mnj.produksi.fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Mnj.produksi.fix

PENDAHULUAN

A. PengertianManajemen

Berbagai perpustakaan online maupun off line

dikunjungi, berbagai literature dalam dan luar negeri

dibaca, akhirnya terkumpul sudah 315 pengertian

manajemen. Tiga ratus lima belas pengertian

manajemen tersebut, dianalisis titik temu kesamaan

sekaligus perbedannya berbasis latar belakang

pendidikan penulis sendiri adalah bidang

manajemen. Sehingga ketemu sudah terdapat

Delapan  kelompok arti manajemen, yaitu :

1). Manajemen juga sebagai proses.

Proses pencapaian hasil yang diinginkan via

penggunaan sumber daya secara efisien. Menurut

pengertian manajemen sebagai suatu proses,

berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli.

Untuk memperlihatkan tata warna definisi

manajemen menurut pengertian yang pertama itu,

dikemukakan tiga buah definisi.

Dalam Encylopedia of the Social Sience dikatakan

bahwa manajemen adalah suatu proses dengan

mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu

diselenggarakan dan diawasi.

Page 2: Mnj.produksi.fix

Selanjutnya,Hilman mengatakan bahwa manajemen

adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui

kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha

individu untuk mencapai tujuan yang sama.

Menurut G.R. Terry manajemen adalah suatu proses

atau kerangka kerja, yang melibatkan bimbinganatau

pengarahan suatu kelompok orang-orang kearah

tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud

yang nyata. Manajemen juiga adalah suatu ilmu

pengetahuan maupun seni. Seni adalah suatu

pengetahuan bagaimana mencapai hasil yang

diinginkan atau dalm kata lain seni adalah

kecakapan yang diperoleh dari pengalaman,

pengamatan dan pelajaran serta kemampuan untuk

menggunakan pengetahuan manajemen.

2).Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai

suatu ilmu pengetahuan (Science) Menurut

pengertian yang ketiga, manajemen adalah seni (Art)

atau suatu ilmu pnegetahuan. Mengenaiinipun

sesungguhnya belum ada keseragaman pendapat,

segolongan mengatakan bahwa manajemen adalah

seni dan segolongan yang lain mengatakan bahwa

manajemen adalah ilmu. Sesungguhnya kedua

pendapat itu sama mengandungkebenarannya.

Page 3: Mnj.produksi.fix

Menurut Mary Parker Follet manajemen adalah

suatu seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan

melalui orang lain. Definisi dari mary ini mengandung

perhatian pada kenyataan bahwa para manajer

mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara

mengatur orang-orang lain untuk melaksanakan apa

saja yang pelu dalam pekerjaan itu, bukan dengan

cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri.

3). Manajemen sebagai alat atau cara.Ini mempunyai arti

penggunaan manusia, uang, bahan-bahan,

perlengkapan dan metode secara efektif demi

mencapai tujuan.

4). Manajemen sebagai kekuatan.

Artinya, sebuah kekuatan yang memimpin,

memberi panduan, dan mengarahkan suatu

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

5). Manajemen sebagai sistem.

Sistem perilaku kerjasama manusia yang diarahkan

dalam mencapai tujuan lewat aktifitas-aktifitas

rasional berkesinambungan.

6). Manajemen sebagai fungsi.

Page 4: Mnj.produksi.fix

Ini berarti, fungsi dari dewan manajer atau sering

disebut manajemen untuk menetapkan kebijakan,

kebijaksanaan-kebijaksanaan serta bertanggung

jawab dalam membentuk struktur organisasi untuk

melaksanakan kebijakan yang ditetapkannya.

7). Manajemen sebagai tugas.

Tugas daripada perencanaan, pengorganisasian,

pemotivasian dan pengawasan mencapai satu atau

lebih tujuan.

8). Manajemen sebagai aktifitas.

Sebagai aktifitas kata manajemen merujuk pada arti

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui

usaha-usaha yang dilakukan orang lain. Sebagai alat,

sebagai kekuatan, sebagai sistem, sebagai proses,

sebagai fungsi, sebagai tugas, dan sebagai aktifitas

adalah tujuh kelompok arti manajemen. Manajemen

memunculkan dirinya sebagai aktifitas yang

dilakukan sekelompok orang dalam suatu sistem

relationship dengan pertolongan sumber daya

bersama seluruh fasilitas mencapai tujuan yang

hendak diperoleh secara efektif dan efisien. Jadi

dengan kata lain, segenap orang-orang yang

melakukan aktivitas manajemen dalam suatu badan

tertentu disebut manajemen.

Page 5: Mnj.produksi.fix

Itulah manajemen, tetapi menurut Stoner bukan

hanya itu saja. Masih banyak lagi sehingga tak ada

satu definisi saja yang dapat diterima secara

universal. Menurut James A.F.Stoner, manajemen

adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian,

kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota

organisasi dan menggunakan semua sumber daya

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan

B. PENGERTIAN PRODUKSI

Produksi merupakan salah satu kegiatan yang

berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui

proses produksi bisa dihasilkan berbagai macam

barang yang dibutuhkan oleh manusia. Tingkat

produksi juga dijadikan sebagai patokan penilaian

atas tingkat kesejahteraan suatu negara. Jadi tidak

heran bila setiap negara berlomba - lomba

meningkatkan hasil produksi secara global untuk

meningkatkan pendapatan perkapitanya.

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu

kegiatan atau proses yang menstranspormasikan

masukan (input) menjadi hasil keluaran (output).

Dalam pemgartian yang bersifat umum ini

penggunaannya cukup leas, sehingga mencakup

Page 6: Mnj.produksi.fix

keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.

Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya

dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan

barang baik barang jadi maupun barang setengah

jadi, bahan industri dan suku cadang atau

spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat

berupa barangbarang konsumsi maupun barang-

barang industri. Produksi adalah kegiatan untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11)

Produksi adalah suatu proses mengubah input

menjadi output sihingga nilai barang tersebut

bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang

atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan

output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari

suatu proses produksi.(sri adiningsih, 1999 : him 3-

4). sedangkan menurut, sukanto dan indriy, Produksi

merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit

mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa

kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha.

(sukanto, indriyo, 1992, him 12-13)

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah

input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam

ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk,

Page 7: Mnj.produksi.fix

Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum

output yang dapat dihasilkan dari pemakaian

sejumlah input dengan menggunakan teknogi

tertentu. (sugiarto, dkk, 2002 : him 202) sedangkan

menurut Ari sudarman, Produksi sering didefenisikan

sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti

kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan manusia(Ari Sudarman, 2004 : him 103)

Menurut definisi diatas produksi meliputi

semua aktivitas dan tidak hanya mencakup

pengertian yang sangat luas, produksi meliputi

semua aktivitas dan tidak hanya mencakup

pembuatan barang-barang yang dapat dilihat

dengan menggunakan faktor produksi. Faktor

produksi yang dimaksud adalah berbagai macam

input yang digunakan untuk melakukan proses

produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat

diklasifikasi menjadi faktor produksi tenaga kerja,

modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi

tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas

tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses

produksi yang meliputi perubahan-perubahan

bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil

produksi.

Page 8: Mnj.produksi.fix

Disamping itu produksi juga diartikan sebagai

penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa

dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan

manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana

mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan

mengubah input (faktor produksi menjadi output

barang dan jasa). adanya perbedaan produksi

dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis

merupakan suatu pendayagunaan sumbersumber

yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan

terwvujudnya hasil yang lebih baik dari segala

pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila

ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi

merupakan suatu proses pendayagunaan segala

sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang

terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga

kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya

serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi produksi:

PENGERTIAN PRODUKSI SECARA SEMPIT

Produksi adalah perbuatan atau kegiatan manusia

untuk membuat suatu barang atau mengubah suatu

barang menjadi barang yang lain

Page 9: Mnj.produksi.fix

PENGERTIAN PRODUKSI SECARA LUAS

produksi merupakan segala perbuatan atau kegiatan

manusia baik secara langsung maupun tidak

langsung yang ditujukan untuk menambah atau

mempertinggi nilai dan guna suatu barang untuk

memenuhi kebutuhan manusia.

PENGERTIAN PRODUKSI SECARA UMUM

Produksi merupakan semua perbuatan atau kegaitan

yang tidak hanya mencakup pembuatan barang -

barang saja, tetapi dapat juga membuat atau

menciptakan jasa pelayanan, seperti acara hiburan,

penulisan buku - buku cerita, dan pelayanan jasa

keuangan

PRODUKSI SEBAGAI SISTEM DAN PROSES

Produksi sebagai sistem berarti bahwa terdapat

hubungan yang saling memberikan pengaruh dan

mempengaruhi antara faktor produksi yang satu dan

yang lainnya. Produksi sebagai proses berarti bawa

produksi dilakukan melalui tahap demi tahap secara

berurutan.

 

PENGERTIAN PRODUKSI SECARA EKONOMI

Page 10: Mnj.produksi.fix

Produksi mengacu pada kegiatan yang berhubungan

dengan usaha penciptaan dan penambahan

kegunaan atau utilitas suatu barang dan jasa.

1. Pengertian produksi menurut Para Ahli

Drs. BAMBANG PRISHARDOYO, M.Si; 2005

Produksi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan manusia dengan

menghasilkan barang atau meningkatkan nilai guna

suatu barang dan jasa

IMAMUL ARIFIN; 

Produksi merupakan hasil akhir dari proses kegiatan

produksi atau aktivitas ekonomi dengan

memanfaatkan beberapa input (faktor produksi)

2. Proses Produksi

Adapun proses produksi menurut berbagai macam

bagian dapat dibagi menjadi empat, yakni;

1. Sifat produk

Sifat produk menjadikan suatu proses produksi dari

suatu produk tertentu akan lain dengan sifat produk

yang berbeda. Hal ini biasanya dibedakan apakah

produk yang akan diproduksikan mencerminkan sifat

khusus dari konsumsi pembeli(spesifik) ataukah

produk yang akan diproduksi merupakan produk

Page 11: Mnj.produksi.fix

standar yang didasarkan pada keputusan

perusahaan.

2. Produk spesifik

Kalau pembeli menginginkan spesifikasi daritertentu

dari produk yang diinginkansedangkan jumlahnya

hanya terbatas, maka proses produksi yang dipakai

adalah proses produksi pesanan. Contohnya: Produk

meuble, pakaian, sepatu dsb

3. Produk standar

Produk standar yang akan menjadi keputusan

perusahaan akan mengakibatkan proses produksi

yang digunakan akan berbeda dengan proses

produksiuntuk produk pesanan.

Sebab, perusahaan yang membuat produk standar

berarti perusahaan tersebut membuat produk yang

ukurannya standar dan jumlahnya sangat banyak

karena bertujuan untuk persediaan atau  dikirimkan

kepada pembeli atau penyalur.

Contohnya: Televisi, lemari es, sikat gigi, pakaian

bayi dsb. Kalau proses produksi yang dipilih

perusahaan adalah proses produksi standar maka

perusahaan diharuskan menyediakan dana yang

besar untuk penyimpanan, penanggungan resiko

Page 12: Mnj.produksi.fix

turunnya harga maupun kualitas dan biaya

pemeliharaan yang cukup besar.

4. Tipe Proses Produksi

Tipe proses produksi ditinjau dari bahan mentah

sampai menjadi barang dapat   dibagi menjadi 2 tipe,

yakni;

1. Tipe proses produksi terus  menerus (Continous

Process)

Contohnya: Terjadi pada industri-industri yang

mempunyai hanya satu shift produksi seperti

perusahaan tekstil, mobil, semen dsb

2. Tipe proses produksi terputus-putus (intermiten)

Contohnya: Terjadi pada perusahaan yang membuat

barang tergantung dari pesanan konsumen seperti

meubel, pengecoran logam, pakaian dsb

3. Manfaat yang diciptakan

Berdasarkan manfaat yang diciptakan, proses

produksi bisa dilakukan dengan cara yang berbeda-

beda  tergantung manfaat yang diciptakan .

berdasarkan hal tersebut di atas,

kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5

manfaat, yaitu;

1. Manfaat dasar (primary utility)

Page 13: Mnj.produksi.fix

Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang

dilakukan perusahaan merupakan kegiatan yang

bergerak dalam bidang pengambilan dan penyediaan

barang-barang atau hasil-hasil dari sumber yang

sudah tersedia oleh alam. Misalnya perusahaan

tambang, perikanan dll

Manfaat bentuk (form utility)

Proses produksi yang menciptakan manfaat bentuk

adalah meubel. Proses ini terjadi setelah manfaat

dasar dilakukan, kemudian baru dilakukan proses

selanjutnya untuk menciptakan manfaat yang lebih

baik lagi.

Manfaat waktu (time utility)

Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai

barang yang mempunyai selisih waktu, misalnya

disimpan di pergudangan (bulog) setelah harga-

harga naik maka beras yang tidak habis dalam masa

turunnya harga karena waktu berjalan terus maka

menyebabkan nilai  beras tersebut bertambah.

Manfaat tempat (place utility)

Manfaat tempat dapat kita lihat pada perusahaan

transportasi. Perusahaan transportasi seperti kereta

api, truk, kapal, maupun pesawatakan menyebabkan

bertambahnya manfaat barang yang dipindahkan

Page 14: Mnj.produksi.fix

tersebut. Contoh: hasil-hasil pertanian yang diangkut

ke desa

Manfaat kepemilikan (ownership utility)

Manfaat kepemilikan adalah usaha untuk

memindahkan barang dari hak milik orang yang satu

ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko,

distributor, pengecer, dsb

Teknik proses produksi

Penggolongan proses produksi menurut teknik atau

sifat proses produksi akan menentukan jenis atau

bentuk pokok yang dipakai dalam proses produksi.

Berdasarkan tekniknya dapat dibagi menjadi

beberapa macam, yaitu;

1. Proses ekstraktif

Yaitu proses produksi yang dilakukan dengan cara

mengambil langsung dari sumber alam yang telah

tersedia. Misalnya proses penambangan, perikanan,

perkebunan dsb

2. Proses analitis

Yaitu proses untuk menguraikan atau memisahkan

dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa

macam bentuk yang menyerupai aslinya. Contoh:

Pertamina

3. Proses fabrikasi

Page 15: Mnj.produksi.fix

Prosesnya sama dengan proses analitis, tetapi

menggunakan alat seperti mesin dan bentuknya

tidak harus sama dengan aslinya, seperti pakaian,

meubel, sepatu

4. Proses sintetis

Yaitu proses pengkombinasian dari beberapa bahan

dalam suatu bentuk produk. Contohnya perusahaan

kimia, obat-obatan, kaca, gelas dsb

5. Proses assembling

Yaitu merangkaikan beberapa produk jadi atau

setengah jadi menjadi produk baru tanpa merubah

bentuk fisik susunan kimiawinya. Contohnya

perusahaan karoseri, mobil, IPTN dsb

C.Fungsi Produksi

Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi

produksi untuk menggambarkan hubungan antara

input dan output. Fungsi produksi menunjjukan

berapa banyak jumlah maksimum output yang

dapat diproduksi apabila sejumlah input yang

tertentu dipergunakan pada proses produksi(Sri

Adiningsi, 1999: hlm 5)

Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel

atau persamaan matematis) yang menggambarkan

Page 16: Mnj.produksi.fix

jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari

satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat

teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi

adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi(Ari

Sudarman, 2004: hlm 108)

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di

antara faktorfaktor produksi dan tingkat produksi

yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula

dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga

disebut sebagai output.(Sadono Sukirno, 2008 : him

193)

Dari pengertian diatas dapat dipahami

mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor produksi

disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga

kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap

jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai

faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya.

Dengan demikian perkaitan antara faktor produksi

yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai

adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang

digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 3

variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga

Kerja, dan Pemasaran Hasil produksi.

 a.    Bahan baku

Page 17: Mnj.produksi.fix

Menurut Mulyadi (1986: 118) bahan baku adalah

bahan yang membentuk bagian integral produk jadi.

Bahan baku yang diolah dalam perusahaan

manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal,

pembelian import atau dari pengolahan sendiri.

Adapun jenis jenis bahan baku menurut Gunawan

Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri dari

1. Bahan baku langsung (direct material)

Bahan baku langsung adalah semua bahan

baku yang merupakan bagian daripada barang jadi

yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk

membeli bahan mentah langsung ini mempunyai

hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah

barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan baku tak langsung (indirect material)

Bahan baku tak langsung adalah bahan baku

yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi

tidak secara langsung tamapak pada barang jadi

yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang

dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu

merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku

dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung.

Page 18: Mnj.produksi.fix

b.    Tenaga kerja

Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk

yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja

jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat

dari konsep produktivitasnya. Sumber :

socialrewardsurvey

Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja

berarti jumlah buruh yang terdapat dalam

perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga

keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari

segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di

bedakan kepada tiga golongan berikut:

1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak

berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak

memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan,

2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang

memilki keahlian dari pelatihan atau dari

pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu

dan ahli merepasi TV dan radio.

3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang

memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam

bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli

ekonom dan insinyur. .(sudono sukirno, 2003: hlm

7)

Page 19: Mnj.produksi.fix

 Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari

dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi

organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas

dalam kaitannya dengan karakteristikkarakteristik

kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap

mental dan mengandung makna keinginan dan upaya

individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan

kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi

keorganisasian melihat produktivitas dalam

kerangka hubungan teknis antara masukan (input)

dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam

pandangan ini, terjadinya peningkatan

produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek

kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek

kualitas,

                                                    

D.Pemasaran Hasil produksi

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang

didalamnya individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

mempertukarkan produk yang bernilai dengan

pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)

Page 20: Mnj.produksi.fix

Perencanaan pemasaran harus dimulai dari

penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan yang

ingin dicapai:

a.    Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran

produk

b.    Meningkatkan kwalitas produk

c.    Meningkatkan pasar

d.   Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali

Hasan 2008: hlm 31)

Meskipun beberapa perusahaan mempunyai

tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan

berbeda-beda. Umumnya strategi pemasaran adalah:

a.    Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau

dilayani

b.    Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan

pelanggan

c.    Menentukan bauran pemasaran panjang (Ali Hasan

2008: Mm 32)

Agar strategi pemasaran dapat dijalankan,

menajer pemasaran diharuskan untuk

mengembangkan program-program pemasaran,

seperti berikut:

a.    Target penjualan

Page 21: Mnj.produksi.fix

b.    Anggaran pemasaran

c.    Alokasi bauran pemasaran

d.   Penetapan harga

e.    Alokasi anggaran pemasaran pada masing-masing

kelompok(Ali Hasan 2008: him 32)

Implementasi perencanaan pemasaran akan

menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus

diorganisasikan melalui struktur organisasi yang

mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.

Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada

pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur

kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi

terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur

kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan

berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu

tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat

pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan

tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-

sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian

pemasaran, bagian keuangan serta bagian

akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan

koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan

seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan

– benturan kepentingan antar bagian dalam

Page 22: Mnj.produksi.fix

perusahaan.

Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya

dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum

adalah berusaha mencapai biaya produksi yang

rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang

cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk

membuat beragam barang yang sesuai dengan

selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .

E.MANAJEMEN PRODUKSI

a)Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi adalah salah satu cabang

manajemen yang kegiatannya mengatur agar dapat

menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang

dan jasa. Untuk mengatur kegiatan ini, perlu dibuat

keputusan-keputusan yang berhubungna dengan

usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan

jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang

direncanakan. Dengan demikian, manajemen

produksi menyangkut pengambilan keputusan yang

berhubungan dengan proses produksi untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

b)Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Page 23: Mnj.produksi.fix

1. Perencanaan system produksi

2. Perencanaan operasi dan system pengendalian

produksi

c) Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi

Yang dimaksud dengan sistem adalah merupakan

suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan

dan tergantung serta saling pengaruh-

mempengaruhi satu dengan yang lainnya, yang

keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi

pelaksanaan kegiatan bagi pencapaian suatu tujuan

tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem

produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-

unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu dan

menyeluruh dalam pentransformasian masukan

menjadi keluaran.

Sistem produksi tidak hanya terdapat pada industri

manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti

perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah

sakit. Sistem produksi dan operasi dalam industri

jasa menggunakan bauran yang berbeda dari

masukan yang

dipergunakandalamindustrimanufaktur.

Sebagai contoh suatu perusahaan telekomunikasi

dalam pengoperasiannya membutuhkan modal untuk

Page 24: Mnj.produksi.fix

suku cadang dan komponen elektronik serta

peralatan yang terdapat dalam suatu bangunan,

disamping peralatan transmissi suara melalui sistem

kabel, menara microwave, station, computers dan

operator telepon.

Lokasi dan Lay Out Pabrik

Tata ruang pabrik juga merupakan salah satu faktor

yang sangat penting diperhatikan agar suasana kerja

menjadi baik. Sasaran tata ruang adalah untuk

mengatur ruang agar aliran proses produksi menjadi

lancar, efisien dan menciptakan suasana kerja yang

menyenangkan dan mudah diawasi.

d)Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam tata

ruang adalah sebagai berikut :

1. Mudah dalam pengangkutan bahan baku maupun

hasil produksi

2. Letak bangunan pabrik sesuai dengan urutan

proses

3. Demi keselatan kerja maka pada tempat-tempat

yang mudah

4. terjadi kebakaran ditempatkan unit-unit

pemadam kebakaran

Page 25: Mnj.produksi.fix

5. Penyimpanan bahan baku, bahan pembantu dan

hasil produksi harus terletak pada lokasi yang

terisolir, misalnya lem, atau bahan kimia lainnya

6. Tersediannya ruang kosong untuk

pembongkaran alat-alat

7. Cukup ventilasi dan lubang-lubang sirkulasi

udara

8. Distribusi air dan listrik harus seefisien mungkin

9. Letak peralatan harus dibuat seefisien mungkin

sesuai dengan alur proses produksi

10.Pengelompokan alat-alat yang sejenis untuk

mempermudah pengawasan dan pemeliharaan

F.PROBLEM DALAM MANAJEMEN PRODUKSI

Dengan keterbatasan ruang yang tersedia, tulisan ini

tentunya hanyamengulas permasalahan pokok yang

dihadapai sektor ini yang diharapkan dapat menjadi

sumbangan pemikiran bagi peningkatan daya

saingnya dikemudianhari. Tulisan ini juga

menyinggung beberapa permasalahan manajerial

dalam pengelolaan perusahaan yang hangat

dibicarakan belakangan ini.

1. Masalah Organisasi, Hukum, dan Good Corporate

Governance

Page 26: Mnj.produksi.fix

Dilihat dari aspek struktur organisasi perusahaan,

kegiatan

berproduksi pada sebagian besar industri manufaktur

di Indonesia masih dikelompokkan dibawah “kotak”

yang dinamakan Direktur Produksi. Sedangkan

dengan berkembangnya informasi dan komunikasi

serta dampak dari globalisasi, industri manufaktur di

negara-negara maju telah menggunakan penamaan

Direktur Operasi yang fungsinya adalah mengelola

aspek desain, kualitas, sumber daya manusia,

strategi proses, strategi lokasi, strategi lay-out,

supply chain management (SCM), inventory

management, scheduling, dan maitenance sebagai

kesatuan yang terpadu.

Penulis berpendapat bahwa industri manufaktur di

Indonesia perlu

segera mengadopsi perubahan paradigma baru

(sebenarnya sudah cukup lama) ini, karena apabila

tetap menggunakan penamaan Direktur Produksi,

banyak sekali keputusan yang tertunda karena

decision flow menjadi terhambat, apalagi bila

terdapat birokrasi yang berlebihan dalam suatu

organisasi.Melalui pemusatan tanggung jawab

dibawah satu orang, borderless organization akan

Page 27: Mnj.produksi.fix

terbentuk dan pelaksanan kegiatan operasi menjadi

sangat efisien. Demikian pulan dengan

penamaan/penugasan Direktur Operasi, masalah

Engineering, Procurement, Construction, yang

menjadi masalah pokok pada sektor industri

manufaktur di BUMN dapat dieliminir. Itulah

sebabnya dalam sistem Statutory Law yang berlaku

di Amerika Serikat misalnya, kita mengenal

istilah/peran dari apa yang dinamakan Chief

Operations Officer (COO). Berbicara mengenai

Officer, ada satu hal yang aneh dengan pengelola

BUMN saat ini, yaitu penggunaan kata Officer bagi

Direksi BUMN. Apabila kita mengkaji Undang-undang

No.1 tahun 1995 tetang Perseroan Terbatas dan

Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN,

kita tidak akan menemukan istilah Officer.

Undang-undang No. 1 tahun 1995 menganut Two

Board System, dimana terjadi pemisahan yang jelas

antara Direksi dan Komisaris. Sedangkan Statutory

Law menganut One Board System di mana dalam

Board ini duduk para Direktor dan Komisaris; untuk

menjalankan pengelolaan perusahaan sehari-hari

Board of Directors menunjuk para Officers, yang

diberi kekuasaan penuh untuk mewakili perusahaan.

Page 28: Mnj.produksi.fix

Member of The Board juga dapat dipilih menjadi

Officer termasuk Chief Executive Officer (CEO).

Yang saya maksudkan dengan aneh adalah peristiwa

pemilihan dan

penobatan CEO terbaik di Indonesia baru-baru ini.

Barangkali dengan maksud merangsang prestasi

seorang Direktur Utama BUMN, beberapa minggu

yang lalu telah dilakukan pemilihan Chief Executive

Officer terbaik (maksudnya mungkin Direktur Utama

terbaik?) di Indonesia. Tidak tangung-tangung,

penganugrahan CEO terbaik ini (menurut berita)

diserahkan oleh Presiden Megawati sendiri. Padahal

sebagaimana disebut diatas, kita tidak menganut

apa yang dinamakan Officer. Mengapa tidak memilih

Direktur Utama terbai saja, misalnya; atau mungkin

istilah Direktur Utama kalah gagah kedengarannya

dari CEO? Kalau memang demikian, ganti saja

sistemnya menjadi One Board System.

Dikuatirkan pencampuradukan istilah CEO dengan

Direktur Utama ini, dapat mengganggu prinsip Good

Corporate Governance (yang sangat gencar

dikumandangkan), mengingat keduanya menganut

dsar hukum yang berbeda.

2. Masalah Biaya dan Pendanaan

Page 29: Mnj.produksi.fix

Industri manufactur pada umumnya adalah industri

padat modal dan mempunyai operating leverage

(rasio antara biaya tetap dan biaya variabel total)

yang tinggi.

Sebagai industri padat modal (pada umumnya),

sebuah industri

manufaktur harus menekan biaya variabel serendah-

rendahnya. Oleh karena itu (mengingat biaya

variabel yang antara lain mencakup biaya buruh

langsung), adalah sangat naif pendapat yang

mengatakan bahwa suatu industri padat modal

sekaligus dapat menjadi industri padat karya. Kecuali

apabila nilai

tambah(diukur dari contribution margin) sanngatlah

tinggi (misalnya, diatas 75%). Apabila prinsip ini

tidak dipahami sepenuhnya, maka resikonya adalah

sebuah perusahan industri manufaktur akan sangat

sulit mencapai Break-Even Point. Resiko ini makin

besar lagi mengingat fluktuasi pencapaianpenjualan

sebuah industri manufaktur (by nature) sangat tinggi

dari waktu ke

waktu. Banyak industri manufaktur yang

menghasilkan industrial goods, yaitu produk yang

kegunaanya tidak untuk dikonsumsi, tetapi untuk

Page 30: Mnj.produksi.fix

dioperasikan mencari uang lagi, seperti kapal,

pesawat terbang, taksi, dan sebagainya. Bagi

perusahaan yang berbisnis dalam produk ini, maka

tersedianya paket kredit ( baik kredit dalam negeri

maupun kredit eksport) sangat dibutuhkan untuk

menciptakan penjualan. Secanggih apapun industrial

goods, tanpa fasilitas kredit/kredit ekspor, transaksi

untuk menciptakan sales sangatlah sulit terjadi.

3. Masalah Kemampuan Penguasaan Cross-

Functional Area

Total Quality Management, misalnya, masih belum

menjadi agenda

penting dalam pertemuan RUPS pada beberapa

BUMN walaupun topik ini sangatpenting bagi industri

manufaktur; rapat lebih banyak memfokuskan diri

pada aspek keuangan saja, yaitu laba atau rugi.

Demikian pula, kita tahu bahwa hidup matinya

sebuah perusahaan

tergantung pada empat perspektif utama, yaitu:

prespektif pemasaran, operasi/produksi, keuangan,

dan learning organization & pertumbuhan. Dalam

lingkungan yang bersaing, kemampuan untuk

menguasai keempat prespektif ini sangat diperlukan.

Oleh sebab itu, pengelola BUMN harus mempunyai

Page 31: Mnj.produksi.fix

expertise yang cross-functional. Dari hasil penelitian

para pakar manajemen disimpulkan bahwa

kemampuan menguasai keempat perspektif ini

sudah menjadi persyaratan bagi pimpinan

perusahaan masa depan, sebagaimana ditulis dalam

sebuah artikel berjudul “The Business Leader of the

Future” (Harvard B-School, Business Week, July 19,

1993).

4. Masalah Suku Cadang dan Entrepreneurship

Salah satu penyebab dari lemahnya daya saing

industri manufaktur di Indonesia adalah tidak

siapnya pemasok suku cadang untuk produk industri

manufaktur. Oleh sebab itu entrepreneurship

berbasis teknologi (technopreneurship) sudah mutlak

dikembangkan di Indonesia. Salah satu cara

meningkatkan kemampuan entrepreneurship di

Indonesia adalah dengan menciptakan inkubator

bisnis di industri, tentunya dengan bekerjasama

dengan penyedia dana bagi pebisnis pemula

(venture capital) seperti PTPNM(Persero), Venture

Capital yang berada di berbagai propinsi, dan lain-

lain.

5. Masalah kepemimpinan

Page 32: Mnj.produksi.fix

Dari semua industri penghasil produk dan jasa,

learning process

paling banyak terjadi di sektor industri manufaktur;

oleh sebab itu dari pemimpin perusahaan sektor

industri ini sangat dibutuhkan:

- Pemimpin yang mampu mengatasi konflik antar

fungsi-fungsi

manajemen yang (lag-lagi by nature) adalah ciri khas

dari sektor Industri ini. Kemampuan ini hanya dapat

dimiliki oleh seorang pemimpin sektor industri

manufaktur apabila ia menguasai cross-functional

area sebagaimana disebut diatas.

- Pemimpin yang visonary, yang mampu

menyelaraskan visi, misi, tujuan strategi dan

mempunyai komitmen yang tinggi terhadap

kebijakan perusahaan. Hanya dengan cara ini

budaya profesional dapat timbul pada BUMN kita.

6. Masalah Change Management

Untuk menyehatkan BUMN, sudah banyak konsultan

kelas dunia yang diminta bantuannya; sebut saja AT

Kearney, Booz Allen Hamilton, Japan Indonesian

Forum, dan masih banyak lagi. Semuanya berbicara

mengenai jargon- jargon management yang mutahir,

seperti restrukturisasi, revitalisasi, reengineering,

Page 33: Mnj.produksi.fix

reborn, reviving dan seterusnya……semuanya

bertujuan untuk menyehatkan perusahaan. Tetapi

apa hasilnya? Untuk menjawab

pertanyaan ini, bandingkan saja dengan apa yang

dicapai oleh Motorola misalnya. Berkat upaya

resturkturisasi yang sama dengan yang dilakukan

BUMN pada umumnya, namun berbeda dalam hal

komitmen, Motorola dapat mencapai kualitas Six

Sigma (atau prefection rate sebesar 99,99997%),

setelah belajar dari peningkatan produktivitas Hitachi

yang ambisius sebesar 200% dalam satu tahun

Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan,

yaitu:

  Masalah penentuan posisi perusahaan.

penetuuan posisi perusahaan dalam masyarakat

bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan

secara ekonomis, efektif dan efsien.

  Masalah desain.

Masalah desain akan mencakupo perancangan

fasilitas operasi yang akan digunakan. Untuk

mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan

pengambilan keputusan di bidang rancang bangun

(design) . Untuk proses manufaktur yang

Page 34: Mnj.produksi.fix

menghasilkan barang, keputusan ini antara lain

meliputi; perencanaan letak pabrik, proses operasi,

teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin

yang akan dipakai, perencanaan bangunan, tata-

letak ( layout ) ruangan, dan linkungan kerja.

  Masalah operasional.

Masalah operasional timbul biasanya pada saat

proses produksi sudah berjalan. Untuk proses

manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan

terhadap masalah operasional ini antara lain :

rencana produksi, rencana persediaan bahan baku,

penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas

dan pengawasan biaya produksi.

B.  Masalah Proses Produksi Dan Operasi

Persoalan-persoalan dalam proses prosduksi/operasi

ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun,

Persoalan-persoalan itu akan dipilah-pilah, dan

disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk

Proses manufaktur, persoalan – persoalan dalam

proses tersebut dikelompokan sesuai dengan

masalah manajemen operasional sebagai berikut:

a)      Kelompok Masalah Posisi Perusahaan,

persoalan-persoalan utamanya adalah:

Page 35: Mnj.produksi.fix

1.      Pemilihan Startegi Produksi

Agar barang/jasa yang diproduksi akan memenuhi

kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan

suatu kegiatan penelitian pasar dan pemasaran. Dari

masukan penelitian pasar dan pemasran ini,

berikutnya akan ditetapkan macam-macam produk

yang menjadi alternatif untuk dibuat, selanjutnya

akan dikaji pula kaitanya dengan aspek-aspek yang

lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.

2.      Pemilihan dan Perencanaan Produk

Setelah beberapa alternatif ide produk

tersaring,selanjutnya akan dikaji produk ( beberapa

produk ) apa yang menjadi prioritas untuk

diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk

( produk-produk ) tersebut akan dilakukan melalui

tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu meliputi :

a.       Penentuan Ide Produk dan Seleksi Pasar intinya,

aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui

apakah ide-ide produk diperkirakan untuk

mengetahui apakah perusahaan mampu membuat

produk tersebut dengan segala sumber daya yang

dimilikinya. Sedangkan untuk aspek keuangan,

adalah meniliai apakah produk tersebut jika

Page 36: Mnj.produksi.fix

dihasilkan akan mendatangkan keuntungan yang

sesuai dengan harapan.

b.      Pembuatan Desain Produk Awal

Pembuatan Desain Produk Awal dalam produksi

barang, gambaran desain awalnya akan lebih jelas

bila dibandingkan dengan produk jasa. Dalam

membuat desain produk awal ini, hendaknya

dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat produk

yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki

barang agar menunjang manfaat-manfaatnya,

desain, seni, dan estitika barang yang akan

diproduksi. Desain produk awal ini akan

ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mnedekati

sebenarnya.

c.       Pembuatan Prototip dan Pengujian

Prototip adalah produk yang dibuat sebagai produk

percobaan sebelum produk dibuat secara besar-

besaran. Ia berguna untuk menilai kemampuan

produk agar sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan.Semetara itu, pengujian dilakukan untuk

mengetahui apakah prototip ini sudah dapat

diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih

dapat diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan seterusnya

sehingga prototip ini sesuai dengan harapan.

Page 37: Mnj.produksi.fix

Akhirnya, terciptalah desain produk akhir yang siap

unutk diimplementasikan.

d.      Implementasi

Tahap ini mecoba untuk menilai apakah produk yang

sudah diproduksi dan ditawarkan di pasar memiliki

masa depan yang baik.

3.      Perencanaan Kualitas

Kualitas produk merupakan hal penting bagi

konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan

suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap

dimensi kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat

dipaparkan berikut ini:

a.       Produk Berupa barang

Menurut david garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz,

menentukan dimensi kualitas barang dapat

dilkakukan melalui delapan dimensi seperti berikut

ini:

  Performance,

hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu

barang dan merupakan karateristik utama yang

dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang

tersebut

  Features,

Page 38: Mnj.produksi.fix

yaitu aspek performasi yang berguna untuk

menambah fungsi dasar, berkaitan dengan pilihan-

pilihan produk dan pengembangnya.

  Reliablility

hal yang berkaitan dengan probablitas atau

kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan

fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu

tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.

  Confermance

hal ini berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap

spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya

berdasarkan pada keinginan pelanggan.

  Durability

yaitu suatu refleksi umur ekonomis berupa ukuran

daya tahan atau masa pakai barang.

  Serviceability

yaitu karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan,

kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam

memberikan layanan untuk perbaikan barang

  Aesthetics

merupakan karakteristik yang bersifat subjektif

mengenai hal-hal estetika yang berkaitan dengan

pertimbangan pribadi dan refleksi dari prefensi

individual.

Page 39: Mnj.produksi.fix

  Fit and finish

suatu sifat subjektif, berkaitan dengan perasaan

pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut

sebagia produk yang berkualitas.

b. Produk Jasa/ Servis

Zeithaml et. al. mengemukakan lima dimensi dalam

menentukan kualitas jasa, yaitu :

  Reliability

yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan

yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

  Responsiveness

yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam

membantu pelanggan dan memberikan pelayanan

yang cepat dan tanggap.

  Assurance

meliputu kemampuan karyawan atas: pengetahuan

terhadap produk secara tepat, kualitas keramah-

tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberi

pelayanan, keterampilan dalam memberikan

informasi, kemampuan dalam memberikan informasi,

kemampuan dalam memberikan keamanan didalam

memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan

kemampuan dalam menanamkan kepercayaan

pelanggan terhadap perusahaan. Dimensi ini

Page 40: Mnj.produksi.fix

merupakan gabungan dari dimensi kompetensi,

kesopanan, dan kredibilitas.

  Emphaty

yaitu perhatian secara individual yang dibeikan

perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan

untuk menguhubungi perusahaan, kemampuan

karyawan untuk berkomonikasi dengan pelanggan,

dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan

dan kebutuhan pelangganya. Dimensi emphaty ini

merupakan gabungan dari dimensi Akses,

Komunikasi dan Pemahaman pada Pelanggan.

  Tangibles

meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan

ruangan frontoffice, tersedianya tempet parkir,

kebersihan, kerapihan dan kenyaman , kelengkapan

peralatan komunikasi dan penampilan karyawan

b)      Kelompok Masalah Desain,

persoalan-persoalan utamanya adalah ::

1.      Pemilihan Teknologi

Berkaitan dengan pemilihan teknologi , biasanya

suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih

dari satu cara, sehingga teknologi yang dipilih pun

perlu ditentukan secara jelas. Patokan umum yang

dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui

Page 41: Mnj.produksi.fix

seberapa jauh derajat mekanisasi yang diinginkan

dan manfaat ekonomi yang diharapkan.

2.      Rencana Kapasitas Produksi

Kapasitas didefinisikan sebagai suatu kemampuan

pembatas dari unit produksi untuk berproduksi

dalam waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari

sisi masukan ( input ) dan keluaran ( output ).

Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi

kelayakan aspek teknis dan teknologi ini tergantung

beberapa pilihan sistem , antara lain:

a.       Skala Ekonomi

Dengan faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang

memilki biaya per unit yang paling rendah. Akan

tetapi cara ini memiliki kelemahan-kelemhan,

seperti: waktu pengambilan modalnya berjangka

panjang , akibatnya produk menjadi kurang fleksibel

untuk disesuaikan dengan pelanggan.

b.      Focused facilities

Dengan banyakanya kelemahan dengan system

skala ekonomi diatas, maka munculah system

focused facilities. Dimana cara ini mempertahankan

volume produksi yang tinggi diganti dengan

penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan

kebutuhan. Selain itu, dalam perencanaan kapasitas

Page 42: Mnj.produksi.fix

produksi, terdapat dua ekstirm strategi, Pertama

Strategi Ekspansi , startegi ini lebih bersifat proaktif.,

sedangkan cara kedua, dilakukan wait and see,

dimana cara ini dilakukan , jika permintaan produk

sudah yakin benar meningkat atau tidak meningkat.

3.      Perencenaan Letak Pabrik.

a.       Bagi Perusahaan Manufaktur

Letak pabrik sebagai tempat proses produksi perlu

dianalisis secara saksama karena sangat

berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti biaya.

Murah atau mahalnya harga produk tergangtung

pula pada letak pabrik karena jarak berpengaruh

terhadap harga di pasar. Rentetan akibat lainnya

adalah masalah kemampuan di pasar, yang ujung-

ujungnya akan mempengaruhi laba yang akan

dihasilkan.

Dalam suatau studi kelayakan bisnis, pilihan letak

pabrik hendaknya dapat dikaji dari beberapa faktor.

Hasil kajian, kelak akan dianalisis lagi untuk

mencapai keputusan akhir dimana pabrik akan

didirikan. Faktor utama yang perlu diperhatikan

antara lain :

  Letak konsumen potensial atau pasar sasaran yang

akan dijadikan tempat produk dijual

Page 43: Mnj.produksi.fix

  Letak bahan baku utama.

  sumber tenaga kerja

  Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga listrik

di sekitar pabrik adalah penting bagi prosees

produksi agar tidak terganggu, sehingga factor-faktor

ini perlu dipertimbangkan secara saksama.

  Fasilitas transportasi yang memadai untuk

memindahkan bahan baku ke pabrik, dan

memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar.

  Pasilitas untuk pabrik.

  Lingkungan masyarakat sekitar yang akan

mempengaruhi aktivitas pabrik secara positive

maupun negative.

  Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasn

berikat dan AMDAL.

b.      Bagi Perusahaan jasa

Letak lokasi fasilitas jasa dapat dibagi dua macam.

Pertama, pelanggang datang kelokasi pasilitas jasa,

seperti pasien mendatangi tempat praktek dokter.

Kedua, penyedia jasa mendatangi konsumen, seperti

mobil pemadam kebakaran mendatangi lokasi

kebakaran. Penentu lokasi fasilitas jasa perlu

mempertimbangkan banyak hal, antara lain : mudah

dan dapat di akses oleh konsumen, tempat parkir

Page 44: Mnj.produksi.fix

yang memadai,dapat diekspansi, lingkungan yang

mendukung usaha, kesesuaian dengan lokasi

pesaing dan izin lokasi dari pihak yang berwenang.

4.       Perencanaan Tataletak (layout)

a.       Bagi Industri Manufaktur.

Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga

jenis tempat yang perlu diatur layout-nya, berikut

paparanya:

  Tata letak pabrik.

Tata lelak ( layout ) untuk industri manufaktur antara

lain adalah pabrik seperti letak mesin-mesin, letak

alat produksi, lajur pengangkutan barang,dan

seterusnya. Letak dari fasilitas-fasilitas tersebut

harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan

secara efektif dan efisien. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam penyusunan layout untuk

pabrik, yaitu :

      Sifat produk yang di buat.

      Jenis proses produksi.

      3Jenis barang serta volume produksi yang

dihasilkan.

      Jumlah modal yang tersedia untuk proses

produksinya.

      Keluwesan atau fleksibilitas letak fasilitas-fasilitas

Page 45: Mnj.produksi.fix

      Aliran barang dalam proses produksi hendaknya

sedemikian rupa sehingga tidak saling menghambat

atau menggangu

      Penggunaan ruangan hendaknya selain efektif

untuk bekerja, hendaknya juga memperhatikan

kesehatan dan keselamatan kerja

      Letak mesin-mesin dan fasilitas lain hendaknya

juga memperhatikan kemudahan-kemudahan dalam

hal pemeliharaan dan pengawasan

  Tataletak kantor.

Selain pabrik perusahaan manufaktur juga memiliki

kantor. Tataletak kantor hendaknya disesuaikan

besar/kecilnya investasi. Selain itu, tataletak harus

dirancang dengan memperhatikan kemudahan

dalam berkomunikasi, fleksibilitytas pemakaian

ruangan, struktur organisasi yang diterapkan, serta

bentuk layanan yang dilaksanakan secara rutin.

  Tataletak Gudang,

sebagai tempat penyimpanan bahan baku maupun

bahan jadi, hendaknya juga diatur layoutnya. Hal-hal

utama yang perlu dicermati dalam penyusunan

tataletak gudang antara lain besar/kecilnya nilai

investasi, bahwa tataletak gudang fleksibel untuk

memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga

Page 46: Mnj.produksi.fix

harus fleksibel untuk memudahkan pengaturan

kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang

atau bertambah.

b.      Bagian Industri Jasa

  Tataletak (layout)

tataletak fasilitas yang tersedia akan berpengaruh

pada persepsi pelanggang atas kualitas suatu jasa.

Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tataletak

fasilitas jasa meliputi :

      Pertimbangan Spasial

      Perencanaan Ruangan

      Perlengkapan/ Perabotan

      Tata cahaya

      Warna

      Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis

  Desain Fasilitas Jasa

Dalam industri jasa desain dan tataletak fasilitas jasa

erat hubungannya dengan pembentukan persepsi

pelanggan, yang pada gilirannya akan berpengaruh

terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggang.

Ada beberapa faktor utama yang berpengaruh dalam

desain fasilitas jasa seperti :

Page 47: Mnj.produksi.fix

Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri, karena

hal ini akan menentukan berbagau persyaratan

desainnya.

Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan

ruang/tempat dimana jasa akan ditawarkan.

Fleksibilitas desain apabila volume permintaan yang

berubah-ubah dan spesikasi jasa yang cepat

berkembang.

Faktor estetis penataan yang rapi dan menarik pada

fasilitas jasa dapat meningkatkan sikap positif

pelanggang terhadap suatu jasa.

Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa

berpengaruh terhadap perusahaan, baik secara

positif maupun negatif dilihat dari sisi perusahaan.

Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya lain.

c)      Kelompok Masalah Operasional,

 persoalan-persoalan utamanya adalah :

1. Perencanaan Jumlah Produksi

Aktivitas produksi hendaknya direncanakan dengan

baik agar jumlah produksi yang dihasilkan tidak

terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dalam industri

manufactur, ada beberapa faktor utama yang akan

mempengaruhi perencenaan jumlah produksi

perusahaan, yang biasanya dijadikan sebagai

Page 48: Mnj.produksi.fix

pembatas jumlah produksi yang akan dihasilkan.

Faktor-faktor tersebut adalah :

1. Permintaan.

2. Kapasitas pabrik

3. Suplai bahan baku.

4. Modal kerja

5. Peraturan pemerintah dan ketentuan teknis lainnya

juga berperan dalam perencanaan jumlah produksi.

2.      Manajemen Persediaan

Persediaan barang biasnya digunakan untuk

mengantisipasi permintaan konsumen yang

meningkat secara tajam, atau untuk mensupalai

kekurangan bahan baku. Hal-hal yang pokok yang

perlu dikaji dalam rangka studi kelayakan antara lain

adalah sebagai berikut:

Penentuan jumlah order

Safety Stock

   Inventory Sistem

  Materials Requiment Planning

3.      Pengawasan Kualitas Produk

Kualitas produk baik barang maupun jasa merupakan

suatu kesatuan karesterintik produk dan jasa dari

pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan

pemeliharaan yang membuat produk dan jasa dapat

Page 49: Mnj.produksi.fix

memenuhi harapan-harapanparakonsumen.

Perencanaan kualitas. Aktivitas ini merupakan

pengembangan dari produk dan proses untuk

memenuhi kebutuhan konsumen, yang terdiri dari

langkah-langkah sebagai berikut.

      Menentukan siapa konsumennya

      Menentukan apa kebutuhan atau keinginan

konsumen

      Mengembangkan produk dan kualitas yang

sesuai

     Memgembangkan proses sebagai pedoman bagian

operasi/produksi.

Pengendalian Kualitas, Aktiva ini dilakukan pada

tahap operasi langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

      Evaluasi performansi aktual

      Membandingkan performansi aktual dengan

sasaran yang direncanakan

      Mengambil tindakan terhadap penyimpangan. 

PERMASALAHAN EKONOMI

Masalah ekonomi adalah masalah yang berkenaan

dengan ekonomi, lekat kaitannya dengan segala

Page 50: Mnj.produksi.fix

aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-

hari. Mulai dari jual beli, tawar menawar, atau ekspor

impor. Sebenarnya masalah ekonom bukan hanya

sebuah masalah yang harus diatasi oleh pakar

ekonom saja, namun harus dicari solusinya secara

bersama-sama. Jika ekonomi suatu negara lemah

dan tak berdaya maka dapat dipastikan bahwa

bidang-bidang yang lainnya pun juga berada dalam

hal yang tak baik.

Secara umum ada dua buah teori umum yang

mencoba untuk menjelaskan permasalahan yang ada

di dalam ekonomi, yaitu pokok masalah ekonomi

secara klasik dan modern.

1. Pokok Masalah Ekonomi Klasik

 

Pokok masalah ekonomi klasik merupakan bahasan

teori ekonomi klasik. Teori ini berdasarkan pemikiran

Adam Smith, David Ricardo, dan Jhon Stuart Mill yang

mendominasi pemikiran ekonomi sampai tahun

1870-an. Teori ini melihat pentingnya masalah

ekonomi sebagai kesatuan dari proses produksi,

distribusi, dan konsumsi untuk kesejahteraan

Page 51: Mnj.produksi.fix

(kemakmuran), dalam hal ini amat menekankan

kekuatan pasar sehingga menolak campur tangan

pemerintah dalam kegiatan ekonomi. Masalah

ekonomi klasik adalah ekonomi yang dilihat dari

sudut pandang sederhana. Pada dasarnya pemikiran

ini bertujuan pada satu hal, yaitu kemakmuran.

Pemecahan masalah ini dengan cara melakukan

apapun yang dianggap perlu agar kemakmuran

dapat dicapai. Kemakmuran adalah situasi dimana

semua barang dan jasa yang dibutuhkan manusia

telah tersedia. Apabila dirincikan masalah ekonomi

klasik dapat dilihat dari beberapa segi, yaitu :

Masalah Produksi. Permasalahan ini mencakup

bagaimana memproduksi semua benda (barang dan

jasa) yang dibutuhkan masyarakat banyak.

Masalah Distribusi. Permasalahan ini terletak pada

bagaimana supaya benda-benda pemuas kebutuhan

bisa sampai ke tangan konsumen yang

membutuhkannya. Seperti yang telah diketahui,

barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan

konsumen yang tepat, tidak ada nilai gunanya, dan

tidak dapat memuaskan kebutuhan.

Masalah Konsumsi. Permasalahan ini menyangkut

masalah apakah benda pemuas kebutuhan yang

Page 52: Mnj.produksi.fix

diproduksi memang benda yang dapat dimiliki oleh

konsumen. Barang yang diproduksi haruslah barang

yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan,

diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen.

2. Pokok Masalah Ekonomi Modern

Pokok permasalahan ekonomi modern terangkum

dalam dua kata kunci, yaitu Kelangkaan dan Pilihan.

Yang pertama menjadi penyebab yang kedua

sehingga muncul empat pertanyaan mendasar

tentang What, How, Who, dan For Whom. Walaupun

setiap masyarakat menghadapi pertanyaan yang

sama, namun cara mengatasinya berbeda.

Perbedaan cara inilah yang melahirkan sejumlah

sistem ekonomi.

Apa (What). Barang dan jasa apa saja yang akan

diproduksi dan dalam jumlah berapa harus

ditentukan. Dari sekian banyak barang dan jasa,

manakah yang harus dipilih untuk diproduksi.

Keputusan produksi tidak lagi hanya bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan, namun juga untuk

menghasilkan keuntungan maksimum.

Bagaimana (How). Dengan cara bagaimana (how)

proses produksi akan dilakukan? Maksudnya adalah

siapa yang akan melaksanakan, menggunakan

Page 53: Mnj.produksi.fix

sumber daya apa saja, dengan teknologi apa barang-

barang tersebut dapat dihasilkan, dan seberapa

besar skala produksinya. Hal ini dibutuhkan dalam

rangka ppenyesuaian perkembangan zaman.

Beberapa faktor yang terlibat dalam pengambilan

keputusan ini yaitu a) Pilihan kombinasi sumber daya

yang digunakan, b) Perencanaan proses produksi

untuk mendapatkan keuntungan, c) Penentuan

teknologi yang digunakan, dan d) Pertimbangan

faktor eksternal.

Siapa pelaku produksi (Who). Di zaman modern,

banyak pihak yang bisa melakukan produksi seperti

pemerintah, swasta, atau koperasi. Inilah salah satu

modernisasi, yaitu spesialisasi. Spesialisasi berarti

setiap pihak memiliki keterampilan dan keahlian

khusus yang tidak dimiliki pihak lain.

Untuk siapa (For Whom). Berarti di produksi

apakah untuk segmen pasar tertentu, atau

masyarakat umum.

Masalah ekonomi yang sering terjadi biasanya,

yaitu :

1) Kemiskinan. Permasalahan ini tidak akan benar

tertutup dan akan terus ada jika pemerintah dan

Page 54: Mnj.produksi.fix

dengan bantuan kita semua tidak lebih giat lagi

memberantasnya.

2) Kesejahteraan. Masalah ini merupakan

kebalikan dari kemiskinan. Permasalahan ini populer

karena sifat manusia yang selalu tidak merasa

cukup, ingin menjadi orang kaya, dan banyak uang.

3) Lapangan Pekerjaan. Permasalah ini akan terus

bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk dan antusiasme untuk bekerja, sedangkan

lapangan pekerjaannya tidak ada.

4) Harga. Masalah ini biasanya muncul ketika terjadi

perayaan hari-hari besar tertentu saja. Penyebabnya

karena ketersediaan produksi tidak dapat memenuhi

lonjakan permintaan.

5) Sistem Ekonomi. Sistem perekonomian di setiap

negara selalu berbeda. Namun, saat ini dunia

disinyalir terjadi non-ideologis fase, dimana gaya

sistem ekonomi menyatu menjadi satu.

6) Inflasi. Inflasi berhubungan dengan harga.

Pemerintah mempunyai hak untuk bisa mencegah

terjadinya oeningkatan atau inflasi.

7) Pertumbuhan Ekonomi. Masalah ini identik

dengan tingkat kesejahteraan. Masalah ini bisa

Page 55: Mnj.produksi.fix

dipandang dari aspek produk domestik bruto (PDB),

total ekspor impor, dan lain sebagainya.

8)Profit. Masalah ini timbul karena saat ini

kehidupan masyarakat akan melakukan segala hal

untuk mengejar keuntungan, baik itu hal yang baik

atau hal yang buruk.

9) Hutang. Masalah ini muncul dikarenakan tidak

adanya modal pendukung untuk membantu proses

produksi, sehingga negara melakukan pinjaman ke

luar negeri dan mengakibatkan hutang negara

semakin banyak.

10) Ekonomi Politik. Masalah ekonomi tidak bisa

diselesaikan dengan memakai pandangan tunggal.

Sebab itu politik terintegrasi untuk melihat

permasalahan secara lebih luas dan dalam. Ekonomi

politik diperlukan untuk dapat menyelesaikan semua

permasalahan ekonomi yang ada termasuk contoh

masalah ekonomi yang telah disebutkan diatas.

Masalah Ekonomi di Indonesia

Indonesia termasuk negara yang kaya akan sumber

daya alam yang tidak dimiliki oleh negara lain.

Namun, sayangnya pemanfaatan sumber daya alam

di Indonesia belum maksimal. Bahkan ada orang

asing yang berhasil mengeruk kekayaan alam kita.

Page 56: Mnj.produksi.fix

Masih banyak lagi masalah ekonomi di Indonesia

yang membuat ekonomi di Indonesia agak lambat

dalam berkembang. Masalah-masalah ekonomi

tersebut antara lain :

Tingginya jumlah pengangguran. Dari tahun ke

tahun, masalah jumlah pengangguran di Indonesia

kian bertambah. Belum ada solusi yang tepat untuk

mengatasi tingginya angka pengangguran di

Indonesia. Pengadaan lapangan pekerjaan saja

dirasa tidak cukup untuk menekan angka

pengangguran di Indonesia.

Tingginya biaya produksi. Sudah menjadi rahasia

umum di dunia industri di Indonesia bahwa selain

biaya produksi yang cukup tinggi belum lagi

ditambah dengan biaya-biaya yang seharusnya tidak

perlu dikeluarkan. Namun, karena faktor keamanan

di negara kita masih sangat minim dan

ketidakmampuan  pemerintah untuk mendukung dan

melindungi sektor industri, akibatnya terdapat

banyak pungutan-pungutan liar yang bahkan akhir-

akhir ini dilakukan secara terbuka.

Keputusan pemerintah yang kurang tepat.

Beberapa kali pemerintah mengeluarkan keputusan

mengenai regulasi ekonomi yang dianggap tidak

Page 57: Mnj.produksi.fix

tepat bagi kondisi perekonomian Indonesia.

Contohnya adalah keputusan pemerintah untuk

masuk dalam anggota ASEAN-China Free Trade Area

(CAFTA) yang sekarang ini mengakibatkan

membanjirnya produk China di Indonesia sehingga

membuat produk lokal hampir kalah saing di negara

sendiri.

Bahan kebutuhan pokok masih langka.

Langkanya bahan kebutuhan pokok adalah salah

satu masalah serius yang menimpa kondisi ekonomi

Indonesia. Biasanya hal ini terjadi karena alasan

teknis seperti transportasi. Masalah ini akan sangat

terasa sekali di saat menjelang perayaan hari-hari

besar seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, dan hari

besar lainnya.

Suku bunga perbankan terlalu tinggi. Perlu

diketahui bahwa salah satu indikator untuk

menentukan baik atau tidaknya kondisi

perekonomian di suatu negara adalah suku bunga.

Semakin tinggi atau semakin rendahnya suku bunga

perbankan di suatu negara, maka akan berpengaruh

besar terhadap kondisi ekonomi di negara tersebut.

Suku bunga perbankan di Indonesia dinilai masih

Page 58: Mnj.produksi.fix

terlalu tinggi sehingga masih perlu perhatian dari

pemerintah untuk mengatasi masalah ini.

Nilai inflasi semakin tinggi. Di Indonesia, nilai

inflasi dinilai hampir cukup sensitif. Bahkan hanya

karena harga sembako di pasaran tinggi, maka nilai

inflasi juga akan terpengaruh. Akibat dari tingginya

nilai inflasi di Indonesia, akan timbul masalah-

masalah ekonomi yang lainnya.

D. MANAJEMEN PRODUKS SEBAGAI ILMU DAN

PROFESI

Banyak usaha telah dilakukan untuk

mengaplikasikan menajemen sebagai suatu profesi.

Edgar H. Schein telah menguraikan kriteria-kriteria

untuk menentukan sesuatu sebagai profesi yang

dapat diperinci sebagai berikut:

Para profesional membuat keputusan atas dasar

prinsip- prinsip umum. Adanya pendidikan, dan

program-program latihan formal menunjukkan bahwa

ada prinsip-prinsip manajemen tertentu yang

dapatdiandalkan.

Para profesional mendapatkan status tertentu, bukan

karena favoritisme atau karena suku bangsa atau

agamanya dan kriteria politik atau sosial budayanya.

Page 59: Mnj.produksi.fix

Para profesional harus ditentukan oleh suatu kode

etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang

menjadi kliennya. Manajemen telah berkembang

menjadi bidang yang semakin profesional melalui

perkembangan yang menyolok program-program

latihan manajemen di universitas maupun diberbagai

lembaga manajemen swasta, dan melalui

pengembangan para eksekutif organisasi

(perusahaan).

Manajemen produksi sebagai ilmu dan profesi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya revolusi

industri adalah berkat aktivitas para ahli seperti

Watt, Kay,Arkwright, dan beberapa para ahli

kemudian seperti Brunel, Stephensen dan lainnya.

Atas penemuan mereka maka terjadi perubahan-

perubahan yang cukup hebat dalam bidang produksi,

terutama peralatan dan teknologi yang dipergunakan

dalam proses produksi perusahan. Perkembangan

ilmu dan teknologi juga membawa akibat menjadi

semakin banyaknya perusahan yang dapat

memproduksi barang yang sama. Hal ini menjadi

kendala yang harus dihadapi perusahan dengan

menyiapkan strategi dari perusahan masing-masing.

Perusahan mulai berpikir bagaimana cara serta apa

Page 60: Mnj.produksi.fix

yang harus dilaksanakan agar perusahan dapat

melakukan proses produksi. Penerapan teknologi

yang baru serta melaksanakan manajemen produksi

merupakan salah satu usaha yang sangat memadai

untuk mengadakan penekanan biaya produksi dalam

perusahan menjadi serendah-rendahnya. Sampai

dengan saat ini manajemen produksi selalu

berkembang, baik manajemen produksi sebagai ilmu

maupun sebagai profesi. Dengan semakin tajamnya

persaingan antara perusahan-perusahan baik yang

memproduksi barang atau jasa, maka kepentingan

perusahan untuk dapat melaksanakan minimisasi

biaya produksi bukannya semakin berkurang

melainkan semakinbertambah.

(Sumber ; Manajemen Produksi Perencanaan sistem

Produksi Drs. Agus Ahyari, Manajemen Produksi

Pengendalian Produksi Drs. Agus Ahyari, Manajemen

Produksi Perencanaan sistem Produksi Elwood Buffa,

Rakesh Sarin, Manajemen Produksi dan Produkdi

Modern Elwood Buffa, Rakesh Sarin)

Banyak usaha tekah dilakukan untuk

mengkasifikasikan manajemen sebagai suatu profesi.

Edgar H. Scheim telah menguraikan karakteristik-

Page 61: Mnj.produksi.fix

karakteristik atau kriteria-kriteria untuk menentukan

sesuatu sebagai profesi yang dapat diperinci

berikut :

1. Para profesi membuat keputusan keputusan atas

dasar prinsip-prinsip umum. Adanya program-

program latihan formal menunjukkan bahwa ada

prinsip-prinsip manajemen tertentu yang dapat

diandalkan.

2. Para professional mendapatkan status mereka

karena mencapai standar prestasi kerja tertentu,

bukan karena favoritisme atau karena suku bangsa

atau agamanya dan kriteria politik atai social lainnya.

3. Para professional harus ditentukan oleh suatu kode

etik yang kuat, dengan disiplin untuk mereka yang

menjadi kliennya.

Manajemen telah berkembang menjadi bidang

yang semakin profesional melalui perkembangan

yang menyolok program-program latihan manajemen

di universitas-universitas ataupun lembaga-lembaga

manajemen swasta, dan melalui pengembangan

para eksekutif organisasi (perusahaan).Sebagai ilmu

pengetahuan, manajemen juga bersifat universal,

Page 62: Mnj.produksi.fix

dan mempergunakan kerangka ilmu pengetahuan

yang sistematis, mencakup kaidah-kaidah, prinsip-

prinsip dan konsep yang cenderung benar dalam

semua situasi manajerial. Ilmu pengetahuan

manajemen dapat diterapkan dalam semua

organisasi manusia, seperti perusahaan,

pemerintahan, pendidikan, sosial, keagamaan, dan

lain-lainnya.

Manajemen Dengan Pendekatan Sistem

Perkembangan teknologi menyebabkan semakin

rumitnya sistem produksi dan semakin pendeknya

umur suatu produk. Selain itu penyebaran teknologi

yang begitu cepat, ditambah dengan adanya

perdagangan yang bebas menyebabkan makin

ketatnya persaingan, tidak lagi antar perusahaan

dalam satu negara melainkan sudah mencapai

tingkatan antar negara. Hal ini menuntut

pengelolaan usaha yang makin baik, yang dengan

perkataan lain makin mendorong perkembangan

ilmu manajemen. Perkembangan berikutnya dari

ilmu manajemen adalah manajemen dengan

Page 63: Mnj.produksi.fix

pendekatan sistem dan manajemen dengan

pendekatan situsional (contingency approach).

Pendekatan sistem memandang manajemen sebagai

suatu sistem. Sistem itu sendiri adalah suatu

kesatuan dari beberapa bagian yang disebut

subsistem, dan mempunyai suatu tujuan tertentu.

Setiap sistem memiliki masukan-masukan tertentu

dan memiliki proses transformasi tertentu yang

memproses masukan-masukan tersebut menjadi

keluaran-keluaran tertentu. Sistem berada dalam

suatu lingkungan tertentu yang sangat

mempengaruhi, dan sifat khas lingkungan adalah

sulit untuk dikendalikan. Misalkan suatu perusahaan

dipandang sebagai suatu sistem, maka situasi

ekonomi, dan persaingan, merupakan lingkungan

sistem (perusahaan) yang akan mempengaruhi

setiap aktivitas perusahaan dan sulit untuk

dikendalikan.

Manajemen yang baik harus dapat mengendalikan

subsistem-subsistem yang dimilikinya dengan baik

dan dapat mengantisipasi perubahan-perubahan

yang dapat terjadi dalam lingkungan. Dengan kata

lain, pendekatan ini berusaha melihat persoalan-

persoalan manajemen dalam perspektif kesatuan

Page 64: Mnj.produksi.fix

sebab-akibat yang bersifat menyeluruh, bukan

sebagai satuan-satuan yang terpisah-pisah.

Dalam prakteknya pendekatan-pendekatan

kuantitatif dalam penyelidikan operasional banyak

dipakai dalam pendekatan sistem ini. Dapat

dibayangkan betapa rumitnya penyelesaian yang

harus dilakukan mengingat persoalan dilihat dalam

perspektif kesatuan, sehingga komputer banyak

dipakai dalam penerapan manajemen dengan

pendekatan sistem ini.

Manajemen Dengan Pendekatan Situasional

(Contingency Approach)

Pengembangan lebih lanjut dari manajemen

dengan pendekatan sistem adalah manajemen

dengan pendekatan situasional. Pendekatan

situasional ini dikembangkan berdasarkan kenyataan

bahwa banyak pemecahan masalah manajemen

yang efektif di suatu tempat belum tentu berhasil di

tempat lain. Timbul pendapat bahwa faktor-faktor

keadaanlah (situasional factor) yang menyebabkan

hal-hal tersebut terjadi.

Page 65: Mnj.produksi.fix

Sesuai dengan prinsipnya, maka tugas dari

seorang manajer adalah mencari atau menentukan

teknik-teknik manajemen yang dapat memecahkan

persoalan sesuai dengan tujuan dan situasi yang

dihadapi, batasan-batasan, dan jangka waktu yang

tersedia. Sebagai contoh, bila suatu perusahaan

ingin meningkatkan produktivitas pekerjanya,

manajemen dengan pendekatan perilaku akan

segera mengusahakan pengembangan motivasi kerja

pekerja. Tetapi dengan pendekatan situasional, pihak

manajemen terlebih dahulu akan melihat keadaan

pekerja. Bila pekerja masih belum memiliki

keterampilan yang baik, maka manajemen mungkin

akan mengusulkan program penyederhanaan kerja

(work simplification). Sebaliknya jika pekerja sudah

terampil program yang mungkin baik dilakukan

bukan penyederhanaan kerja, melainkan

pengkayaan kerja (job enrichment).

Dalam pendekatan ini kecenderungan dalam

memandang setiap situasi yang rumit sangat

diperlukan, dan manajerlah yang harus berperan

aktif dalam menentukan apa yang baik bagi situasi

yang dihadapinya itu. Pendekatan manajemen

Page 66: Mnj.produksi.fix

situasional ini dikembangkan oleh beberapa ahli

antara lain Fremont Kast, James Rosenzweig, Robert

Kahn, dan lain-lain.    

Manajemen dengan Pendekatan Sistem :

Perkembangan teknologi menyebabkan semakin

rumitnya sistem produksi dan semakin pendeknya

umur suatu produk. Selain itu penyebaran teknologi

yang begitu cepat, ditambah dengah adanya

perdagangan bebas menyebabkan makin ketatnya

persaingan, tidak lagi antar perusahaan dalam suatu

negara melainkan sudah mencapai tingkatan antar

negara. Hal ini menuntut pengelolaan usaha yang

makin baik, yang dengan perkataan lain makin

mendorong perkembangan ilmu manajemen.

Perkembangan berikutnya dari ilmu manajemen

adalah manajemen dengan pendekatan sistem dan

manajemen dengan pendekatan situasional

(Contingency approach).

Pendekatan sistem memandang manajemen sebagai

suatu sistem. Sistem itu sendiri adalah suatu

kesatuan dari beberapa bagian yang disebut

subsistem, dan mempunyai satu tujuan tertentu.

Setiap sistem memiliki masukan-masukan tertentu

Page 67: Mnj.produksi.fix

dan memiliki proses transformasi tertentu yang

memproses masukan-masukan tersebut menjadi

keluaran-keluaran tertentu. Sistem berada dalam

suatu lingkungan tertentu yang sangat

mempengaruhi, dan sifat khas lingkungan adalah

sulit untuk dikendalikan. Misalkan suatu perusahaan

dipandang sebagai suatu sistem, maka situasi

ekonomi, dan persaingan, merupakan lingkungan

sistem (perusahaan) yang akan mempengaruhi

setiap aktivitas perusahaan dan sulit untuk

dikendalikan.

Manajemen yang baik harus dapat mengendalikan

subsietm-subsistem yang dimilikinya dengan baik

dan dapat mengangtisipasi perubahan-perubahan

yang terjadi dalam lingkungan. Dengan kata lain,

pendekatan ini berusaha melihat persoalan-

persoalan manajemen dalam perspektif kesatuan

sebab-akibat yang bersifat menyeluruh, bukan

sebagai satuan-satuan yang terpisah-pisah.

Dalam parktiknya pendekatan-pendekatan kuantitatif

dalam penyelidikan operasional banyak dipakai

dalam pendekatan sistem ini. Dapat dibayangkan

Page 68: Mnj.produksi.fix

betapa rumitnya penyelesaian yang harus dilakukan

mengingat persoalan dilihat dalam perspektif

kesatuan, sehingga komputer banyak dipakai dalam

penerapan manajemen dengan pendekatan sistem

ini.

Manajemen dengan pendekatan Situasional

(Contingency Approach

Pengembanngan lebih lanjut dari manajemen

dengan pendekatan sistem adalah manajemen

dengan pendekatan situasional. Pendekatan

situasional ini dikembangkan berdasarkan kenyataan

bahwa banyak pemecahan masalah manajemen

yang efektif di suatu tempat belum tentu berhasil di

tempat lain. Timbul pendapat bahwa faktor-faktor

keadaanlah (sutuasional factor) yang menyebabkan

hal-hal tersebut terjadi.

Sesuai dengan prinsipnya, maka tugas dari seorang

manejer adalah mencari atau menentukan teknik-

teknik manajemen yang dapat memecahkan

persdoalan sesuai dengan tujuan dan situasi yang

dihadapi, batasan-batasan, dan jangka waktu yang

tersedia. Sebagai contoh, bila suatu perusahaan

Page 69: Mnj.produksi.fix

ingin meningkatkan produktivitas pekerjanya,

manajemen dengan pendekatan perilaku akan

segera mengusahakan pengembangan motivasi kerja

pekerja. Tetapi dengan pendekatan situasional, pihak

manajemen terlebih dahulu akan melihat keadaan

pekerja. Bila pekerja masih belum memiliki

keterampilan yang baik, maka manajemen mungkin

akan mengusulkan program penyederhanaan kerja

(work simplification). Sebaliknya jika pekerja sudah

terampil program yang mungkin baik dilakukan

bukan penyederhaan kerja, melainkan pengayaan

kerja (job enrichment).

Dalam pendekayan ini kecermatan dalam

memandang setiap situasi yang rumit sangat

diperlukan, dan manejerlah yang harus berperan

aktif dalam menentukan apa yang baik bagi situasi

yang dihadapinya itu. Pendekatan manajemen

situasional ini dikembangkan oleh beberapa ahli

antara lain Fremont Kast, James Rosenzweig, Robert

Kahn, dan lain-lain.

pengertian manajemen sebagai ilmu, seni, dan profesi

Page 70: Mnj.produksi.fix

pengertian manajemen sebagai ilmu :

  artinya manajemen mempunyai peranan penting

dalam kehidupan.karena manajemen salah satu

untuk membentuk seseorang menjadi lebih baik, dan

manajemen juga untuk memberikan pengawasan,

pengetahuan, serta pengorganisasian, baik untuk

atasan, bawahan didalam organisasi, maupun untuk

pribadinya masing - masing dalam kehidupan sehari -

hari.dan manajemen juga di artikan sebagai ilmu

karena manajemen sangat dibutuhkan untuk bekal

kita ketika kita menjadi seorang pemimpin kelak.

baik pemimpin perusahaan, oraganisasi dan 

sebagainya. Jadi manajemen sebagai ilmu adalah

manajemen sebagai pengetahuan atau cara untuk

membekali diri kita menjadi seorang pemimpin.

pengertian manajemen sebagai seni : artinya

dalam manajemen orang yang mengatur,

mengawasi, atau memimpin organisasi seseorang

mempunyai karakter, sikap, dan jiwa kepemimpinan

dalam suatu perusahan atau organisasi terhadap

bahwahannya berbeda - beda. Jadi manajemen di

artikan sebagai seni yaitu manajemen dilihat dari

orang yang melakukannya, dan orang itu mempunyai

kebebasan untuk melakukan apa saja yang dia

Page 71: Mnj.produksi.fix

inginkan didalam peranan manajamen.dengan tujuan

agar cita -cita dan harapannya tercapai dengan baik.

Pengertian manajemen sebagai profesi : artinya

manajemen dilakukan oleh semua orang mulai dari

perusahaan, organisasi, dan untuk dirinya sendiri,

baik sebagai kepala instansi perusahaan, organisasi

dan lain sebagainya.

jadi seseorang yang mempunyai profesi dia akan

melakukan manajemen untuk keberhasilan yang

diinginkan.

G. PENDEKATAN SISTEM DALAM MANAJEMEN

PRODUKSI

Pendekatan ini memandang organisasi sebagai

satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak

terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari

lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai

suatu pendekatan system manajemen meliputi

sistem umum dan sistem khusus serta analisis

tertutup maupun terbuka.

            Pendekatan sistem umum meliputi konsep-

konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan

sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik

meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan,

Page 72: Mnj.produksi.fix

akuntansi, sistem informasi dan mekanisme

perencanaan serta pengawasan.

Pendekatan dalam manajemen produksi bertujuan

untuk menghasilkan produk yang baik, dapat

dilakukan dengan tiga cara, sebagai berikut.

a. Pendekatan pragmatis,

artinya manajemen produksi merupakan usaha untuk

menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan

standar yang diinginkan, baik kualitas maupun

kuantitasnya.

b. Pendekatan Iptek,

artinya pendekatan yang menitikberatkan pada

pemakaian konsep matematika modern terhadap

kasus yang ada hubungannya dengan proses

produksi.

c. Pendekatan atas dasar siklus kehidupan industri,

artinya sistem produksi dipandang sebagai suatu

organisme yang diawali oleh proses pertumbuhan

operasi, proses pendewasaan sistem terhadap posisi

tertentu, dan diakhiri oleh proses pelapukan sistem.

PENGERTIAN MANAJEMEN PRODUKSI

Page 73: Mnj.produksi.fix

Manajemen produksi yaitu kegiatan atau usaha yang

di lakukan untuk mencapai tujuan dengan

menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain:

Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan dalam

manajemen

Manajemen produksi yaitu kegiatan untuk mengatur

dan mengkoordinasikan menggunakan sumber-

sumber daya.

Dalam menungkatkan produktifitasdi jumpai

permasalahan-permasalahan penting yaitu:

Produktifitas akan meninggkat apabila terdapat

perbaikan kondisi kerja.

Beberapa peningkatan produktifitas tidak dapat

membatu organisasi secara keseluruhan.

Perkembangan Manajemen Produksi

Sejarah perkembangan manajemen operasi akan

diuraikan lebih menurut aliran – aliran utama

daripada dalam istilah – istilah teknologi yang kaku.

Dengan basis ini, ada enam aliran utama yang

menyumbangkan terhadap perkembangan bidang

manajemen operasi.

Page 74: Mnj.produksi.fix

Pembagian Kerja. pembagian kerja (division of

labor) didasarkan atas konsep yang sangat

sederhana.

Revolusi Industri. Revolusi industri pada

pokoknya merupakan penggantian tenaga manusia

dengan tenaga mesin.

Manajemen Ilmiah. Gagasan – gagasan tentang

manajemen ilmiah pertama kali dikembangkan oleh

Frederick Winslow Taylor sekitar awal tahun 1900an.

Pemikiran aliran manajemen ilmiah bertujuan untuk

menemukan metoda kerja terbaik melalui

penggunaan pendekatan ilmiah berikut ini :

1. Observasi metoda – metoda kerja sekarang dan

pengembangan metoda – metoda kerja yang lebih

baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah.

2. Seleksi ilmiah untuk karyawan, agar setiap karyawan

dapat diberikan tanggung jawab atau suatu tugas

sesuai dengan kemampuannya.

3. Latihan dan pengembangan para karyawan.

4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga

kerja

Manajemen produksi berkembang pesat karena

adanya factor:

Page 75: Mnj.produksi.fix

a. Adanya pembagian kerja (divisi of labour) dan

spesialisasi

agar produksi efektif dan efesien. Produksen

hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-

azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan

dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih

baik bil di sertai dengan pengolahan yang baik dan

akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat

tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi,

Perkembangan Manajemen Produksi

 Manajemen produksi berkembang pesat karena

adanya factor :

a.      Adanya pembagian kerja (division of labour)

dan spesialisasi

Agar produksi efektif dan efisien, produsen

hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-

azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan

dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih

baik bila disertai dengan pengolahan yang baik.dan

akan mengurangi biaya produksi sehingga dapat

tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi

b.      Revolusi Industri

Page 76: Mnj.produksi.fix

Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa

penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

Revolusi itu merupakan perubahan dan

pembaharuan radikal dan cepat dibidang

perdagangan, industri, dan tekhnik di Eropa.

Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan

perdagangannya,sedangkan pengusaha kecil dengan

peralatan kerja yang masih kuno,menjadi terdesak.

Perkembangan revolusi industri terlihat pada :

1. Bertambahnya penggunaan mesin

2. efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja,

3. Pembangunan jalan kereta api,alat

transportasi, dan komunikasi.

4. meluasnya system perbankan dan

perkreditan.

Industialisasi ini meningkatkan pengolahan hasil

produksi, sehingga membutuhkan kegiatan

pemasaran.

c. Perkembangan alat dan tekhnologi yang

mencakup penggunaan computer

Sehingga pada banyak hal manajer produsi

mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam

Page 77: Mnj.produksi.fix

d. Perkembangan ilmu dan metode kerja yang

mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia,

dan model keputusan.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji

pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode

kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut

1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang

berlaku

2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui

pengukuran dan analisis ilmiah

3. pelatihan pekerja dengan metode baru

4. pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas

proses kerja

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen Produksi yaitu kegiatan atau usaha yang

dilakukan untuk mencapai tujuan dengan

menggunakan /koordinasi kegiatan orang lain.

·         Organisasi yaitu alat untuk mencapai tujuan

dalam manajemen.

·         Manajemen Produksi yaitu kegiatan untuk

mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan

Page 78: Mnj.produksi.fix

sumber-sumber daya. Dalam peningkatan

produktivitas dijumpai2 permasalahan penting, yaitu:

1. Produktifitas akan meningkat apabila terdapat

perbaikan kondisi kerja

2. Beberapa peningkatan produktivits tidak dapat

membantu organisasi secara keseluruhan.

Pengertian produksi

Produksi adalah:

suatu kegiatan atau proses yang mengubah

masukan (input) menjadi keluaran (output) kegiatan

yang menghasilkan barang, baik barang jadi,

setengah jadi, barang industri, suku cadang

maupun komponen-komponen penunjang.

kegiatan yang berhubungan dengan usaha

penciptaan dan penambahan kegunaan suatu barang

atau jasa.

Utilitas / Kegunaan (Utility) adalah kemampuan suatu

produk untuk memuaskan keinginan manusia

(konsumen).

Terdapat empat jenis utilitas berbasis produksi:

Page 79: Mnj.produksi.fix

1. Utilitas waktu : perusahaan membuat produk

tersedia sewaktu konsumen menginginkannnya.

Misalnya hiasan pohon natal di waktu natal

2. Utilitas tempat: Produk-produk tersedia di tempat

yang sesuai bagi consume

3. Utilitas kepemilikan : Dengan membuat suatu produk

tersedia bagi konsumen untuk dimiliki dan

digunakan.

4. Utilitas bentuk : Dengan mengubah bahan mentah

menjadi barang jadi, produksi menyebabkan produk-

produk menjadi tersedia

Produksi diartikan sebagai suatu kegiatan yang

mentransformasikan masukan(input) menjadi

keluaran(output)

Proses Produksi

Proses Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu:

1. Kelangsungan hidup

a. Produksi terus-menerus : Dilakukan sebagai proses

untuk mengubah bentuk barang-barang.walaupun

terjadi perubahan bentuk barang-barangtetapi tidak

mengubah susunan dan fungsi alat-alatmesin.proses

ini menghasilkan produk yang standar(massal)

b. Produksi yang terputus-putusProses produksi ini

dilakukan berdasarkan pesanan sehingga harus

Page 80: Mnj.produksi.fix

mengatur kembali alat-alat dan penyesuaian terus-

menerus.

2. Teknik

Proses Ekkstraktif

Proses analitis

Proses Pengubahan

Proses Sintetis 

Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen

Produksi

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil,

dibedakan menjadi

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang

mengandung resiko

3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak

pasti

4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul

karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab

keputusan Utama, yaitu :

1. Proses

Page 81: Mnj.produksi.fix

2. Kapasitas

3. Persediaan

4. Tenaga Kerja

5. Mutu/Kualitas

6. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

MANAJEMEN OPERASI DAN LINGKUNGANNYA

Pentingnya Manajemen Produksi untuk Bidang–

bidang Fungsional Lainnya

Alasan pertama, seperti telah disebutkan

sebelumnya, adalah bahwa topik – topik yang

dipelajari dalam manajemen produksi berkatian

dengan disain, operasi dan pengawasan sisi

penawaran (suplai) organisasi – organisasi.

Alasan kedua, pentingnya mempelajari

manajemen produksi/ operasi adalah bahwa sekitar

70 persen aktiva – aktiva dalam berbagai organisasi

manufacturing dan pemrosesan adalah berbentuk

persediaan – persediaan, pabrik dan peralatan ………

yang secara langsung atau tidak langsung dibawah

pengawasan para manajer produksi atau operasi,

manajer bahan, manajer pemeliharaan, dan para

penyelia (supervisors) produksi yang semuanya

Page 82: Mnj.produksi.fix

merupakan anggota organisasi manajemen produksis

dan operasi.

Alasan ketiga adalah untuk memperoleh

pengetahuan tentang berbagai macam tekanan yang

dihadapi para manajer sebagai usaha mereka untuk

melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen

produksi/operasi adalah bahwa ada kesempatan

pekerjaan dan karier yang cerah bagi para individu

kreatif yang berminat terjun dalam karier profesional

di bidang manajemen produksi/operasi dan

manajemen pembelian.

Penyanggaan fungsi produksi dari pengaruh

lingkungan secara langsung diperlukan untuk

beberapa alasan.

Hubungan Fungsi Produksi dan

Lingkungannya

1. Interaksi dengan unsur-unsur lingkungan (yaitu,

langganan dan tenaga penjualan di tempat produksi)

dapat mengganggu proses transpormasi.

2. Proses transformasi teknologik sering lebih efisien

daripada proses yang diperlukan dalam pengadaan

Page 83: Mnj.produksi.fix

masukan-masukan dan penjualan produk-produk

akhir.

3. Ketrampilan-ketrampilan manajerial yang diperlukan

untuk keberhasilan operasi proses transformasi

sering berbeda dengan dengan yang diperlukan

untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia,

atau keuangan.

Organisasi Formal Fungsi Produksi

Pengorganisasian fungsi produksi menyangkut

pengelompokan kegiatan-kegiatan manajemen

operasi yang telah disebutkan di atas ke dalam

departemen-departemen; perancangan struktur

formal untuk penggunaan yang paling efektif sember

daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan mentah,

dan tenaga kerja; penugasan wewenang dan

tanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan-kegiatan

operasi perusahaan kepada seorang manajer atau

penyelia; dan penciptaan hubungan-hubungan

antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas

dicapai dengan efisien.

PEMBUATAN KEPUTUSAN DALAM

OPERASI-OPERASI

Page 84: Mnj.produksi.fix

Pembuatan keputusan merupakan elemen

penting manajemen produksi dan operasi. Dari sudut

pandang sempit, pembuatan keputusan adalah

kegiatan pemilihan di antara berbagai alternatif yang

berbeda(choice making). Dari sudut pandangan lebih

luas, pembuatan keputusan menggambarkan proses

melalui mana serangkaian kegiatan dipilih sebagai

penyelesaian suatu masalah tertentu.

Proses Pembuatan Keputusan

Pembuatan keputusan dapat digambarkan

sebagai suatu urutan langkah-langkah : perumusan

masalah, pengembangan alternatif-alternatif,

evaluasi alternatif-alternatif, pemilihan, implementasi

dan evaluasi hasil-hasil.

1. Perumusan masalah, Kebutuhan akan keputusan

sering berupa suatu masalah atau suatu kesempatan

dalam berbagai bentuk. Kebutuhan-kebutuhan ini

dalam kenyataannya sulit diketemukan, atau bahkan

sering hanya mengidentifikasikan gejala masalah

bukan penyebab yang mendasar.

2. Pengembangan alternatif-alternatif. Setelah masalah

ditentukan dan dirumuskan, langkah selanjutnya

adalah mengumpulkan dananalisa data yang

relevan. Atas dasar data tersebut satu atau lebih

Page 85: Mnj.produksi.fix

alternatif dikembangkan sebelum suatu keputusan

dibuat.

3. Evaluasi alternatif-alternatif. Evaluasi alternatif-

alternatif tergantung pada pemilihan kriteria

keputusan yang tepat. Karena kriteria sangat

penting, maka hal ini juga akan dibahas di belakang.

4. Pemilihan alternatif tebaik. Meskipun kualitas analisis

yang dilakukan untuk mengevaluasi alternatif-

alternatif cukup tinggi, pemilihannya jarang menjadi

mudah dan jelas.

5. Impelmentasi keputusan. Suatu keputusan belum

selesai sebelum dilaksanakan dan diterapkan dalam

praktek.

6. Evaluasi hasil-hasil. Setelah keputusan

diimplementasikan, manajer harus memonitornya

terus menerus. Manajer perlu mengevaluasi apakah

implementasi dilakukan dengan tepat dan keputusan

memberikan hasil-hasil yang diharapkan

Kerangka Keputusan-keputusan Operasi

Mempunyai lima tanggung jawab keputusan

utama,

1. Proses. Keputusan-keputusan dalam kategori ini

dimaksudkan untuk merancang proses produksi

secara phisik yang mencakup seleksi tipe proses,

Page 86: Mnj.produksi.fix

pemilihan tekhnologi, analisis aliran proses,

penentuan lokasi fasilitas dan layout fasilitas, dan

penanganan bahan (material handling).

2. Kapasitas. Keputusan-keputusan kapasitas ditujukan

pada penyediaan volume keluaran yang optimal bagi

organisasi-tidak terlalu banyak dan tidak terlalu

sedikit. Keputusan-keputusan ini menyangkut

pengembangan.

3. Persediaan. Persediaan adalah harta penting yang

harus dikelola secara baik. Para manajer persediaan

membuat keputusan-keputusan yang berkenaan

dengan kapan harus memesan dan berapa banyak

setiap kali pesan.

4. Tenaga kerja. Bidang tanggung jawab keputusan ini

bersangkutan dengan perancangan dan penelolaan

tenaga kerja dalam operasi-operasi.

5. Kualitas. Fungsi operasi-operasi terutama

bertanggung jawab atas kualitas barang-barang dan

jasa-jasa yang dihasilkan.

Kriteria untuk Keputusan Operasi

Ada empat sasaran dalam operasi-operasi; yaitu

biaya, kualitas, dapat diandalkan(dependability), dan

fleksibelitas.

Page 87: Mnj.produksi.fix

1. Biaya. Sasaran biaya adalah sangat penting dalam

operasi-operasi; dan secara kasar dapat disamakan

dengan efisiensi. Bila biaya-biaya untuk suatu

keputusan dinilai, semua biaya relevan harus

dimasukkan.

2. Kualitas. Sasaran kualitas berkaitan dengan kualitas

produk atau jasa yang dihasilkan oleh operasi-

operasi. Sasaran ini dipengaruhi bai oleh disain

produk maupun cara produk dibuat dalam operasi-

operasi.

3. Dependability. Dependability sebagai suatu sasaran

menyangkut dapat diandalkan suplai barang atau

jasa. Dalam operasi-operasi, dependability dapat

diukur dengan persentase kekurangan bahan,

persentase pemenuhan janji-janji pengiriman.

4. Fleksibilitas. Fleksibilitas menyangkut kemampuan

operasi-operasi untuk membuat perubahan-

perubahan dalam desain produk atau dalam

kapasitas produksi dan sebagainya, utnuk

menyesuaikan diri terhadap perubahan-perubahan

yang terjadi.

Banyak keputusan-keputusan manajerial dalam

manajemen produksi dan operasi yang harus dibuat

Page 88: Mnj.produksi.fix

berdasarkan suatu konsep ekonomi manajerial

lainnya, yaitu analisis “trade-off”. Sebagai contoh,

masalah-masalah “garis-tunggu” (atau antrian)

dalam bagian pemeliharaan fasilitas produksi

perusahaan. Bila perusahaan hanya menyediakan

fasilitas pemeliharaan yang terbatas, maka banyak

mesin yang harus menunggu untuk dilayani.

Bagaimanapun juga, konsep analisis trade-off

memberikan kepada manajer suatu titik awal dengan

pertanyaan-pertanyaan, “ apa biaya-biaya yang akan

naik atau turun bila manjer melakukan penambahan

atau pengurangan sesuatu ? Mana titik biaya

terendah bila dua atau lebih variabel diperhatikan ? “

Kurva-kurva sebagai hasil jawaban atas pertanyaan-

pertanyaan itu menyajikan akumulasi perubahan-

perubahan perilaku biaya beberapa variabel yang

berubah karena volume

Ruang lingkup manajemen produksi

1. Perencanaan system produksi

2. Perencanaan operasi dan system pengendalian

produksi

Page 89: Mnj.produksi.fix

Manajemen produksi mencakup perancangan atau

penyiapan sistem produksi serta pengoprasiannya.

Penambahan dan perancangan sistem produksi

meliputi :

1. Seleksi dan desain hasil produksi

2. seleksi dan perancangan proses serta peralatan

3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi

4. rancangan tata letak dan arus kerja

5. Rancangan tugas

6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan

kapasitas

Fungsi Serta Sistem Produksi Dan Operasi

Fungsi Produksi dan Operasi

Berikut ini ada 4 fungsi terpenting dalam poduksi dan

operasi

1. Proses Pengolahan

2. jasa-jasa penunjang

3. Perencanaan

4. pengendalian /pengawasan

Pemilihan Lokasi Pabrik

Penentuan atau pemilihan lokasi pabrik adalah

penting, karena mempengaruhi kedudukan

perusahaan dalam persaingan, dan kelangsungan

Page 90: Mnj.produksi.fix

hidupnya. Penentuan lokasi pabrik juga harus

mempertimbangkan kemungkinan ekspansi.

Tujuan Perencanaan Lokasi Pabrik

Tujuannya adalah agar perusahaan dapat beroperasi

dengan lancar, efektif dan efisien. Penentuan lokasi

memperhatikan faktor biaya produksi & biaya

distribusi barang yang dihasilkan & faktor lokasi

sangat penting untuk menurunkan biaya operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :

Faktor utama :

>Lingkungan masyarakat

> Kedekatan dengan pasar

> Tenaga kerja

> Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok

> Fasilitas dan biaya transportasi

> Sumberdaya alam lainnya

Faktor sekunder

> Harga tanah

> Dominasi masyarakat

> Peraturan tenaga kerja

> Rencana tata ruang

> Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing

> Tingkat pajak

Page 91: Mnj.produksi.fix

> Cuaca/iklim

> Keamanan

> Peraturan lingkungan hidup

 Pendekatan situasional atau contingency adalah

penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting

menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing

perusahaan. Misalnya :

> Dekat dengan pasar

> Dekat dengan sumber bahan baku saja

> Tersedia tenaga kerja

> Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi

> Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .

> Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi

kondisinya jelek sehingga perlu biaya mahal untuk

membuat pondasi.

> Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi

fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi

belum dibangun.

> Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang

limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik Ü Melihat

kemungkinan beberapa alternatif daerah yang akan

Page 92: Mnj.produksi.fix

dipilih. Ü Melihat pengalaman orang lain dan

pengalaman sendiri untuk menentukan lokasi

pabrik.Ü Mempertimbangkan dan menilai alternatif

pilihan yang menguntungkan.

MANJEMEN PRODUKSI DAN RUANG LINGKUPNYA

1.PENGERTIAN MANAJEMEN

Istilah “manajemen produksi” berubah menjadi

“manajemen oprasi” seiring dengan pengembangan

produk jasa yang jauh lebih mencolok bila

dibandingkan dengan produk pabrikasi, sehingga

orientasimenejemen oprasi menjadi lebih luas bukan

saja pada bidang pabrik tetapi juga pada

pengelolaan produk pada pelayanan dan jasa.

Manajemen merupakan suatu proses perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan serta pengawasan.

Dalam manajemen juga terdapat proses

pengendalian, pengelolaan, penganggaran,

pemeriksaan, pencarian, dan penyimpanan dana

yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi.

Page 93: Mnj.produksi.fix

Manajemen merupakan proses perencanaan

(Planning), pengorganisasian (Organizing),

pengarahan (Actuating) dan pengawasan

(Controlling) usaha-usaha para anggota organisasi

dan penggunaan sumberdaya-sumber daya

organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.

Ilmu tentang upaya manusia untuk

memanfaatkan semua sumber daya yang dimilikinya

untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

MANAJEMEN MODERN

Prinsip dasar Perilaku Organisasi dari tokoh

manajemen modern :

Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu

proses teknik secara ketat

Manajemen harus sistematik dan pendekatan yg

digunakan harus dgn pertimbangan secara hati-hati

Organisasi sebagi suatu keseluruhan dan pendekatan

manajer individual untuk pengawasan harus sesuai

situasi

Pendekatan motivasional yg menghasilkan komitmen

pekerja thd tujuan organisasi sangat dibutuhkan

Page 94: Mnj.produksi.fix

Pengertian Manajemen Produksi

Serangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai

dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah

input menjadi output (Jay Helzer dan Barry Render,

2005:4).

Penerapan ilmu manajemen untuk mengatur

kegiatan produksi agar dapat dilakukan secara

efisien (Pangestu Subagyo, 2000:1).

Suatu proses yang secara berkesinambungan dan

efektif menggunakan fungsi–fungsi manajemen

untuk mengintegrasikan berbagai sumber daya

secara efisien dalam rangka mencapai tujuan (Edy

Herjanto, 2003:2).

Manajemen Produksi

Pengertian Produksi :

Kegiatan perusahaan untuk menghasilkan barang

atau jasa dari bahanbahan atau sumber-sumber

faktor produksi dengan tujuan untuk dijual lagi.

Jenis produksi:

Page 95: Mnj.produksi.fix

Produksi Langsung:

Produksi Primer (Ekstratif)

Produksi Sekunder

Produksi Tak Langsung

Manajemen :

Sebagai Ilmu (Science) à ilmu terus berkembang

à utk pembuatan keputsn

Sebagai Seni (Art) à perencanaan,

kepemimpinan, komunikasi & segala sesuatu yang

menyangkut manusia

Sebagai Profesi

à Profesional : pembuatan keputusan

berdasarkan prinsip umum à pendidikan

formal

à Para profesinal mendapatkan status karena

prestasi bukan favorit, suku dan kriteria lain

Proses Produksi

Proses produksi terus menerus (continuous

production):

uatu proses produksi yang mempunyai pola atau

urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses

produksi di dalam perusahaan. Contoh: Pabrik

Semen, Tekstil, Mobil.

Page 96: Mnj.produksi.fix

Proses produksi yang terputus-putus (intermiten

production):

Suatu proses produksi dimana arus proses yang ada

dalam perusahaan tidak selalu sama. Contoh:

Pengecoran Logam, Meubel.

Ciri-Ciri

Proses Produksi Terus-Menerus (Continuous

Processes)

• Produksi dalam jumlah besar (produksi massa),

variasi produk sangat kecil dan sudah distandardisir.

• Menggunakan product lay out atau departementation

by product.

• Mesin bersifat khusus (special purpose machines)

• Operator tidak mempunyai keahlian/skill yang tinggi.

• Salah satu mesin /peralatan rusak atau terhenti,

seluruh proses produksi terhenti.

• Tenaga kerja sedikit

• Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses

kecil

• Dibutuhkan maintenance specialist yang

berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Page 97: Mnj.produksi.fix

• Pemindahan bahan dengan peralatan handling yang

fixed ( fixed path equipment ) menggunakan ban

berjalan ( conveyor ).

Teknik Proses Produksi

• Proses Ekstraktif:

Suatu proses produksi yang dijalankan dengan

mengambil langsung dari sumber alam yang telah

tersedia. Misalnya: proses penambangan batu bara,

biji besi, biji emas, pengeboran minyak, perusahaan

perikanan, perkebunan dan sebagainya.

• Proses Analitik:

Proses untuk menguraikan atau memisahkan

dari suatu bahan mentah tertentu menjadi beberapa

macam bentuk yang menyerupai jenis aslinya.

Contoh: penyulingan minyak (pertamina).

• Proses Fabrikasi:

Suatu proses yang mengubah suatu bahan

menjadi beberapa bentuk. Pengubahan tersebut

menggunakan alat seperti mesin, gergaji, pengepres,

dan sebagainya.

Contoh: pakaian, proses pembuatan sepatu dan

sebagainya.

• Proses Sintesis:

Page 98: Mnj.produksi.fix

Proses mengkombinasikan beberapa bahan

(persenyawaan zat) dalam suatu bentuk produk.

Contoh: perusahaan kimia, obat-obatan, gelas, kaca

dan sebagainya.

• Proses Assembling:

Merangkaikan beberapa produk jadi atau

setengah jadi menjadi produk baru (barang bam)

tanpa merubah bentuk fisik susunan kimiawinya.

Contoh: perusahaan karoseri mobil. WTN.

perusahaan alat listrik dan sebagainya.

Perkembangan Manajemen Produksi

Terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang

menunjang, yaitu :

• Pembagian Kerja (Division of Labour) dan Spesialisasi

• Revolusi industri

• Perkembangan Alat dan Teknologi

• Perkembangan Ilmu dan Metode Kerja dalam Era

Manajemen Ilmiah

Pengambilan Keputusan dalam Manajemen

Produksi

a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.

b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang

mengandung risiko.

Page 99: Mnj.produksi.fix

c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak

pasti.

d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul

karena pertentangan dengan keadaan yang lain.

Manajemen modern menilai bahwa tidak ada satu

cara atau pendekatan yang dapat digunakan pada

seluruh situasi, manajemen pada dasarnya atas dua

konsep utama, yaitu teori tentang perilaku organisasi

(organizational behaviouf) dan manajemen

kuantitatif (managemen science).

a) Teori Perilaku

Pandangan – pandangan umum dalam teori

perilaku ini di tandai oleh tiga tingkatan kelompok

perilaku, yaitu 1) perilaku individu per individu; 2)

perilaku antar kelompok – kelompok social dan; 3)

perilaku antar kelompok social.

b) Teori Kuantitatif

Teori kuantitatif memfokuskan perhitungan

manajemen didasarkan atas perhitungan –

perhitungan yang dapat dipertanggung jawabkan

keilmiahannya. Dalam setiap pemecahan masalah

harus terlebih dahulu diketahui masalahnya dengan

Page 100: Mnj.produksi.fix

melakukaiatan kegiatan – kegiatan riset ilmiah, riset

oprasional, teknik-teknik ilmiah seperti kegiatan

penganggaran modal, perencanaan manajemen

aliran kas, pengembangan setrategi produk,

perencanaan program, pengembangan sumber daya

manusia dan sebagainya.

Manajemen yang mana sebagai ilmu dan seni

dapat diartikan sebagai upaya pencapaian tujuan

dengan pendekatan yang mana menjelaskan

fenomena – fenomena dan gejala – gejala

menejemen serta mentransformasikan dan

mengidentifikasikan proses manajemen berdasarkan

kadar ilmiah. Komponen kaidah ilmiah didalam

proses pengambilan keputusan ialah kumpulan

pengetahuan tertentu seperti dinyatakan oleh

perraturan – peraturan atau statement umum yang

telah dipertahankan oleh berbagai tingkatan ujian

dan pembuktian serta penyelidikan.

Manajemen sebagai profesi penekanan utama

dalam penyebutan manajemen sebagai profesi

adalah pada kegiatan yang dilakukan oleh

sekelompok orang atau manajer dengan

Page 101: Mnj.produksi.fix

menggunakan keahlian tertentu. Seseorang yang

memiliki keahlian dan keterampilan tertentu akan

memperoleh status dan insentif manakala mereka

terlibat dalam organisasi. Oleh sebab itu mereka

yang bekerja dalam organisasi dengan menggunakan

keahlian dikelompokkan dengan kelompok

manajemen professional. Profesionalisme

manajemen dikategorikan kedalam suatu proses

yang memang membutuhkan suatu keahlian tertentu

serta posisi dan keahliannya diakui oleh

masyasrakat.

Manajemen sebagai kumpulan orang untuk

mencapai tujuan setiap kegiatan yang dilakukan oleh

dua orang atau lebih secara kooperatif dalam

organisasi disebut sebagai aktivitas

manajemen.Kolektivitas orang – orang tersebut

bergabung dalam satu organisasi dan dipimpin oleh

seorang pemimpin (manajer) yang bertanggung

jawab penuh atas upaya pencapaian tujuan secara

efesien dan efektif.

Pengendalian Produksi Materials Inventory

• Carrying costs

Page 102: Mnj.produksi.fix

• Biaya-biaya pemeliharaan persediaan.

• Order costs

• Biaya-biaya yang dilibatkan dalam penempatan

pesanan.

• Just-in-time (JIT) system

• Mengurangi persediaan dengan frekuensi pesanan

persediaan.

• Materials requirements planning (MRP)

• Memastikan material ada tersedia ketika diperlukan.

Pengendalian Produksi Inventory Control

Inventory control: proses pengelolaan

persediaan pada tingkat level biaya minimal.

Pengendalian ini meliputi :

• Materials inventory.

• Work-in-process inventory.

• Finished goods inventory.

Pengendalian Produksi Scheduling

Production Schedule:

Sebuah rencana waktu dan volume tugas

produksi.

Techniques used in scheduling:

- Gantt chart, Memperkirakan waktu untuk

masing-masing tugas dalam proses produksi.

Page 103: Mnj.produksi.fix

- PERT chart, Skedul tugas-tugas untuk

mengurangi kelambatan dalam proses produksi.

Pengendalian Produksi Quality Control

Proses penentuan apakah kualitas sebuah produk

atas jasa memenuhi tingkatan mutu

Identifikasi peningkatan yang mungkin diutuhkan

dalam proses produkasi

Pengendalian Produksi Routing Process

• Hadirkan urutan tugas yang diperlukan untuk

melengkapi produksi suatu produk.

• Ada suatu kebutuhan ke pada waktu tertentu

meninjau ulang untuk menentukan jika hal-hal dapat

ditingkatkan

Manajemen organisasi adalah sekelompok orang

yang bekerja sama dalam sturuktur dan koordinasi

tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan

tertentu.

Manajemen ialah seni seni dalam

menyelesaiakan sesuatu dengan orang lain

Manajemen ialah proses yang dilakukan untuk

mewujudkan tujuan organisasi melalui rangkaian

kegiatan beurpa perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, dan pengendalian orang2 serta sumber

daya organisai lainnya

Page 104: Mnj.produksi.fix

Manajemen diperlukan agar tujuan dari

organisasi dapat dicapai secara efektiv dan efisien

Efektif ialah mengerjakan pekerjaan yang benar.

Efisien ialah mengerjakan pekerjaan dengan benar

Empat fungsi manajemen ialah :

1. Perencanaan ialah proses yang menyangkut upaya

yang dilakukan untuk mengantisipasi kecendrungan

di masa yang akan datang dan penentuan strategi

dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan

tujuan organisasi

2. Pengorganisasian ialah proses yang menyangkut

bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan

dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur

organisai yang tangguh dan tepat

3. Pengimpletasian ialah proses implementasi program

agar bisa dijalankan seluruh pihak dalam organisasi

serta proses memotivasi

4. Pengendalai dan pengawasan ialah proses yang

dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian

kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan,

dan diimplementasikan

Kegiatan-kegiatan dalam fungsi

manajemen “

Page 105: Mnj.produksi.fix

Planning

1. Menetapkan tujuan dan target bisnis

2. Merumuskan strategi untuk mrncapai tujuan dan

target bisnis tersebut

3. Menetukan sumber2 daya yang diperlukan

4. Menetapkan standar/ indikator keberhasilan dalam

pencapaina tujuan dan target bisnis

Pengorganisasian

1. Mengalokasikan SD, merumuskan dan menetapkan

tugas, dan menetapkan prosedur yang diperluakn

2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan

adanya garis kewenangan dan tanggung jawab

3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan

pengembangan SDM

4. Kegiatan penempatan SDM pada posisi yang tepat

Directing

1. Mengimplementasikan proses kepemimpinan,

pembimbingan dan pmberian motivasi kepada

tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif dan

efisien dalam pencapaian tujauan

2. Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai

pekerjaan

3. Menjelaskan kebijakan yang yang ditetapkan

Page 106: Mnj.produksi.fix

Pengawasan

1. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan

dan target bisnis sesuai dengan indikator yang telah

ditetapkan

2. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas

penyimpanan yang mungkin ditemukan

3. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai

masalah yang terkait

Berdasarkan operasionalisasinya, manajemen

organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar

menjadi fungsi2 sebagai berikut :

1. Manajemen SDM

2. Manajemen Produksi

3. Manajemen Pemasaran

4. Manajemen Keuangan

Keahlian-keahlian Manajemen :

1. Keahlian teknis (technical skills)

2. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dg

masyarakat (human relation skills)

3. Keahlian konseptual (conceptual skills)

4. Keahlian dalam pengambilan keputusan (decision

making skills)

Page 107: Mnj.produksi.fix

5. Keah;ian dalam mengelola waktu (time management

skills)

6. Keahlian dalam manajemen global

7. Keahlian dalam hal teknologi.

Proses Produksi Terus-Menerus (Continuous

Processes)

Kekurangan:

• Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

• Proses produksi mudah terhenti, yang menyebabkan

kemacetan seluruh proses produksi.

• Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat

permintaan.

Kebaikan:

• Biaya per unit rendah bila produk dalam volume

yang besar dan distandardisir.

• Pemborosan dapat diperkecil, karena menggunakan

tenaga mesin.

• Biaya tenaga kerja rendah.

• Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena

jaraknya lebih pendek.

Proses Produksi Terputus-Putus (Intermitten

Processes)

Kekurangan:

Page 108: Mnj.produksi.fix

• Dibutuhkan scheduling, routing yang banyak karena

produk berbeda tergantung pemesan

• Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

• Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses

cukup besar.

• Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat

tinggi, karena menggunakan tenaga kerja yang

banyak dan mempunyai tenaga ahli.

Kebaikan:

• Flexibilitas yang tinggi dalam menghadapi

perubahan produk yang berhubungan dengan:

process lay out, mesin bersifat umum (general

purpose machines), sistem pemindahan

menggunakan tenaga manusia.

• Diperoleh penghematan uang dalam investasi

mesin yang bersifat umum.

• Proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada

kerusakan di salah satu mesin.

Tugas dalam Pengendalian Produksi

1. Pembelian Material (Purchasing materials)

2. Pengendalian Persediaaan (Inventory control)

3. Routing

4. Skedul (Scheduling)

5. Pengendalian Mutu (Quality control)

Page 109: Mnj.produksi.fix

Produksi &

Operasi

Input

(Masukan)

Output

(Keluaran)

H o t e l Resepsionis, Bell

Boy, Laundry, Staf,

Peralatan dan

Energi

Jasa Menginap,

Layanan

Menyenangkan,

Kepuasan,

Kepuasan Layanan

Laundry,

Pabrik

Manufaktu

r

Peralatan

Perlengkapan,

Tenaga Kerja,

Energi dan Bahan

Hasil Produksi

Page 110: Mnj.produksi.fix

Baku

Universita

s

Fakultas, Staf,

Peralatan

Pengetahuan

Energi dan

Pengetahuan

Mahasiswa yang

dididik, Penelitian

dan Pengabdian

Masyarakat, dan

lain-lain

Sistem Produksi dan Operasi

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

a. Seleksi dan design hasil produksi (produk)

b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan

c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi

d. Perancangan tata letak (lay out) dan arus kerja

atau proses

e. Perancangan tugas

f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan

kapasitas

PENGERTIAN DAN PROSES PRODUKSI

1. Pengertian Proses Produksi

Proses diartikan sebagai suatu cara, metode dan

teknik bagaimana sesungguhnya sumber-sumber

Page 111: Mnj.produksi.fix

(tenaga kerja, mesin, bahan dan dana) yang ada

diubah untuk memperoleh suatu hasil. Produksi

adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah

kegunaan barang atau jasa (Assauri, 1995).

Proses juga diartikan sebagai cara, metode

ataupun teknik bagaimana produksi itu dilaksanakan.

Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan danan

menambah kegunaan (Utility) suatu barang dan jasa.

Menurut Ahyari (2002) proses produksi adalah suatu

cara, metode ataupun teknik menambah keguanaan

suatu barang dan jasa dengan menggunakan faktor

produksi yang ada.

Melihat kedua definisi di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa proses produksi merupakan

kegiatan untuk menciptakan atau menambah

kegunaan suatu barang atau jasa dengan

menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga

kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih

bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

2. Jenis-Jenis Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam

bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi

dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi,

proses perubahan bentuk, proses assembling, proses

Page 112: Mnj.produksi.fix

transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa

adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat

dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi

produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses

produksi terus-menerus (Continous processes) dan

proses produksi terputus-putus (Intermettent

processes).

Perusahaan menggunakan proses produksi terus-

menerus apabila di dalam perusahaan terdapat

urutan-urutan yang pasti sejak dari bahan mentah

sampai proses produksi akhir. Proses produksi

terputus-putus apabila tidak terdapat urutan atau

pola yang pasti dari bahan baku sampai dengan

menjadi produk akhir atau urutan selalu berubah

(Ahyari, 2002).

Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-

faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang

akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang

diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk

melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan

cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan

tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap

situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari

Page 113: Mnj.produksi.fix

berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut

(Yamit, 2002):

3. Proses produksi terus-menerus

Proses produksi terus-menerus adalah proses

produksi barang atas dasar aliran produk dari satu

operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan

disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri

yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki

karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah

besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan

rendah dan produk bersifat standar.

Page 114: Mnj.produksi.fix

4. Proses produksi terputus-putus

Produk diproses dalam kumpulan produk bukan

atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk

ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya

terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang

akan diproses atau menunggu untuk diproses,

sehingga lebih banyak memerlukan persediaan

barang dalam proses.

5. Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari

proses produksi terus-menerus dan terputus-putus.

Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan

bahwa setiap perusahaan berusaha untuk

memanfaatkan kapasitas secara penuh.

Jenis-Jenis Proses Produksi

Jenis-jenis proses produksi ada berbagai macam

bila ditinjau dari berbagai segi. Proses produksi

dilihat dari wujudnya terbagi menjadi proses kimiawi,

proses perubahan bentuk, proses assembling, proses

transportasi dan proses penciptaan jasa-jasa

adminstrasi (Ahyari, 2002). Proses produksi dilihat

dari arus atau flow bahan mentah sampai menjadi

produk akhir, terbagi menjadi dua yaitu proses

produksi terus-menerus (Continous processes) dan

Page 115: Mnj.produksi.fix

proses produksi terputus-putus (Intermettent

processes).

Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-

faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang

akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang

diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk

melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan

cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan

tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap

situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari

berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut

(Yamit, 2002):

A.    Pengertian Proses Produksi

Kegiatan utama yang bersangkutan dengan

manajemen produksi adalah proses produksi. Proses

produksi adalah metode dan teknik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan sumber-

sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana

dan sumberdaya lain yang dibutuhkan.

Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya

terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan

output. Input dalam proses produksi terdiri atas

Page 116: Mnj.produksi.fix

bahan baku/ bahan mentah, energi yang digunakan

dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan

kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi

perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output

merupakan barang jadi sebagai hasil yang

dikehendaki

B.     Jenis-jenis Proses Produksi

Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan

menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang

yang akan digunakan untuk pemisahan proses

produksi dalam perusahaan ini akan tergantung

untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta

penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti

volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan,

kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan

yang tersedia untuk melaksanakan proses.

1.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud

proses produksi

a.       Proses produksi kimiawi

Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses

produksi yang menitikberatkan kepada adanya

proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia.

Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan

tambang minyak dan lain-lain.

Page 117: Mnj.produksi.fix

b.      Proses produksi perubahan bentuk

Proses perubahan bentuk adalah proses produksi

dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan

pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran

(output) sehingga didapatkan penambahan manfaat

atau faedah dari barang tersebut. Contohnya

perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.

c.       Proses produksi assembling

Proses produksi assembling merupakan suatu proses

produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih

mengutamakan pada proses penggabungan dari

komponen-komponen produk dalam perusahaan

yang bersangkutan atau membeli komponen produk

yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya

perusahaan yang memproduksi peralatan

elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.

d.      Proses produksi transportasi

Proses produksi transportasi merupakan suatu

proses produksi dengan jalan menciptakan jasa

pemindahan tempat dari barang ataupun manusia.

Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka

barang atau manusia yang bersangkutan ini akan

mempunyai kegunaan atau merasakan adanya

Page 118: Mnj.produksi.fix

tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta

api, perusahaan angkutan dan lain-lain.

e.       Proses produksi penciptaan jasa administrasi

Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah

suatu proses produksi yang memberikan jasa

administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang

lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya.

Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan

penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh

masing-masing perusahaan yang memerlukannya

merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-

perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga

konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan

manajemen, dan lain-lain.

2.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus

proses produksi

a.       Proses produksi terus-menerus (continuous

processes)

Proses produksi terus-menerus adalah proses

produksi yang mempunyai pola atau urutan yang

selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di

dalam perusahaan.

Ciri-ciri :

Page 119: Mnj.produksi.fix

1)      Produksi dalam jumlah besar, variasi produk

sangat kecil dan sudah distandarisir.

2)      Menggunakan product lay out atau

departmentation by product.

3)      Mesin bersifat khusus.

4)      Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.

5)      Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti,

seluruh proses produksi terhenti.

6)      Tenaga kerja sedikit.

7)      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam

proses kecil.

8)      Dibutuhkan maintenance specialist yang

berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Kebaikan:

1)      Biaya per unit rendah bila produk dalam volume

yang besar dan distandardisir.

2)      Pemborosan dapat diperkecil karena

menggunakan tenaga mesin.

3)      Biaya tenaga kerja rendah.

4)      Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena

jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:

1)      Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

Page 120: Mnj.produksi.fix

2)      Proses produksi mudah terhenti yang

menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.

3)      Terdapat kesulitan menghadapi perubahan

tingkat permintaan.

b.      Proses produksi terputus-putus (intermitten

processes)

Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses

produksi dimana arus proses yang ada dalam

perusahaan tidak selalu sama.

Ciri-ciri:

1)      Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil,

variasi sangat besar.

2)      Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan

kurang otomatis.

3)      Operator mempunyai keahlian yang tinggi.

4)      Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun

terjadi kerusakan di salah satu mesin.

5)      Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.

6)      Persediaan bahan mentah tinggi.

7)      Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:

Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi

perubahan produk yang berhubungan dengan mesin

bersifat umum yaitu system pemindahan

Page 121: Mnj.produksi.fix

menggunakan tenaga manusia, diperoleh

penghematan uang dalam investasi mesin yang

bersifat umum dan proses produksi tidak mudah

terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu

mesin.

Kekurangan:

1)      Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak

karena produk berbeda tergantung pemesanan.

2)      Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

3)      Persediaan bahan mentah dan bahan dalam

proses cukup besar.

4)      Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan

sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga

kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c.       Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari

proses produksi terus-menerus dan terputus-putus.

Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan

bahwa setiap perusahaan berusaha untuk

memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan

proses produksi

Pada umumnya manajemen perusahaan akan

mengadakan pemisahan jenis proses produksi dalam

Page 122: Mnj.produksi.fix

perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi

dalam perusahaan yang bersangkutan yaitu proses

produksi utama dan proses produksi bukan utama.

Adapun proses produksi utama meliputi:

a)      Proses produksi terus-menerus

b)      Proses produksi terputus-putus

c)      Proses produksi proses

d)     Proses produksi proses yang sama

e)      Proses produksi proyek khusus

f)       Proses produksi industri berat

Proses produksi bukan utama meliputi:

a)      Penelitian

b)      Model

c)      Prototipe

d)     Percobaan

e)      Demonstrasi

4.      Jenis proses produksi ditinjau dari segi

penyelesaian proses produksi

Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi

penyelesaian proses ini pada umumnya untuk

mengadakan pengendalian kualitas dari proses

produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan.

Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis,

yaitu:

Page 123: Mnj.produksi.fix

a)      Proses produksi tipe A

Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses

produksi dimana dalam setiap tahap proses produksi

yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat

diperiksa secara mudah. Dengan demikian

pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap

tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh

manajemen perusahaan yang bersangkutan.

b)      Proses produksi tipe B

Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses

produksi dimana di dalam penyelesaian proses

produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan

terdapat beberapa ketergantungan dari masing-

masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya

dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu

saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi

yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas

kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa

secara mudah.

c)      Proses produksi tipe C

Perusahaan yang penyelesaian produksinya

termasuk di dalam kategori proses produksi tipe C ini

adalah perusahaan yang melaksanakan proses

penggabungan atau pemasangan (assembling).

Page 124: Mnj.produksi.fix

Pelaksana proses produksi dalam perusahaan

tersebut dilakukan dengan pemasangan atau

penggabungan komponen-komponen produk.

d)     Proses produksi tipe D

Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi

yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan

menggunakan mesin dan peralatan produksi

otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang

dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi

dengan beberapa peralatan khusus untuk

melaksanakan pengendalian proses produksi dalam

perusahaan yang bersangkutan.

e)      Proses produksi tipe E

Proses produksi ini merupakan proses produksi dari

perusahaan-perusahaan dagang dan jasa.

Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda

dengan perusahaan-perusahaan semacam ini

menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan

yang melaksanakan processing dalam proses

produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang

bersangkutan.

        Adapun proses produksi dalam perusahaan,

secara umum, dapat dipisahkan menurut beberapa

segi, yaitu menurut ujud pproses, menurut arus

Page 125: Mnj.produksi.fix

proses, menurut keutamaan proses, dan menurut

penyelesaian proses. Pemilihan sudut pandang yang

akan dipergunakan untuk pemisahan proses produksi

akan tergantung pada untuk apa pemisahan tersebut

dilaksanakan.

1. Pemisahan proses produksi menurut ujud proses

pada umumnya akan dipergunakan dalam

hubungannya dengan kebijaksanaan umum industri

dan pemasaran dari produk perusahaan tersebut.

2. Pemisahan proses produksi menurut arus proses

pada umumnya akan dipergunakan dalam

penyusunan letak sarana dan fasilitas yang akan

dipergunakan.

3. Pemisahan proses produksi menurut keutamaan

proses, pada umumnya dimaksudkan untuk

pengendalian proses dalam perusahaan.

4. Pemisahan proses produksi menurut penyelesaian

proses dimaksudkan untuk pengendalian kualitas

dalam perusahaan yang bersangkutan

Jenis Proses Produksi

Berikut ini ada beberapa jenis proses produksi

berdasarkan beberapa perspektif:

Page 126: Mnj.produksi.fix

Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Ujud Proses

Produksi

        Yang termasuk dalam kategori ini antara lain:

1. Proses Produksi Kimiawi, yakni suatu proses produksi

yang menitikberatkan pada adanya proses analisis

atau sintesa senyawa kimia. Misalnya produksi

alkohol, obat-obatan, accu, dll.

2. Proses Produksi Perubahan Bentuk, merupakan

proses produksi dimana dalam pelaksanaan proses

produksinya dititikberatkan pada adanya perubahan

bentuk masukan menjadi keluaran untuk

menciptakan nilai tambah. Misalnya perusahaan

meubel, garmen, sepatu, dll.

3. Proses Produksi Assembling, merupakan proses

produksi yang dalam pelaksanaan proses

produksinya akan lebih mengutamakan pada proses

penggabungan beberapa komponen menjadi suatu

produk tertentu. Misalnya, Mobil, alat-alat elektronik,

dll.

4. Proses Produksi Transportasi, merupakan suatu

proses produksi dengan jalan menciptakan jasa

pemindahan sesuatu dari dan ke tempat tertentu.

Misalnya pengiriman Paket, Angkutan Kota, dll.

Page 127: Mnj.produksi.fix

5. Proses Produksi Penciptaan Jasa Administrasi, yaitu

proses produksi penciptaan jasa administrasi kepada

pihak lain yang memerlukan, misalnya jasa

penyusunan laporan keuangan, Biro Statistik, dll.

Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Segi Arus

Proses Produksi

        Jenis-jenis proses produksi yang masuk dalam

kategori ini antara lain:

1. Proses Produksi Terputus-putus, sering disebut juga

proses produksi intermitten. dalam pelaksanaan

proses produksi semacam ini, akan terdapat

beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi.

Pola pelaksanaan produksi yang digunakan hari atau

bulan ini sangat mungkin akan berbeda dengan pola

atau urutan pelaksanaan proses produksi pada bulan

yang lalu atau bulan yang akan datang.

2. Proses Produksi Terus Menerus atau sering disebut

sebagai pola produksi kontinyu. Pada proses produksi

semacam ini terdapat pola atau urutan proses

produksi yang pasti dan tidak berubah-ubah dari

waktu ke waktu.

        Untuk menentukan apakah suatu perusahaan

menggunakan proses produksi terus menerus atau

Page 128: Mnj.produksi.fix

terputus-putus bukanlah dilihat dari produk yang

dihasilkan, melainkan dilihat dari pelaksanaan proses

produksi yang ada dalam perusahaan yang

bersangkutan.

Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Segi

Keutamaan Proses Produksi

        Atas dasar keutamaan proses, proses produksi

dalam perusahaan umumnya akan dapat dipisahkan

menjadi dua kelompok yakni:

1. Proses Produksi Utama,

merupakan proses produksi dimana proses produksi

tersebut sesuai dengan tujuan didirikannya

perusahaan yang bersangkutan. Jadi merupakan

kegiatan inti perusahaan. Yang termasuk dalam

kelompok ini antara lain:

Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses

produksi dimana terdapat pola atau urutan proses

produksi yang pasti dan tidak berubah-ubah dari

waktu ke waktu.

Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses

produksi dimana terdapat beberapa pola atau urutan

pelaksanaan produksi. Pola pelaksanaan produksi

yang digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin

akan berbeda dengan pola atau urutan pelaksanaan

Page 129: Mnj.produksi.fix

proses produksi pada bulan yang lalu atau bulan

yang akan datang.

Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi

dimana pelaksanaan pengolahan baha baku sampai

dengan barang jadi akan melalui suatu proses

persenyawaan atau pemecahan. dengan demikian

pelaksanaan proses produksi akan sangat

bergantung pada jenis bahan baku dan bahan

penolong yang digunakan.

Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis

proses produksi dimana terdapat beberapa pekerjaan

serta urutan yang sama dalam proses produksi meski

produk yang dihasilkan berbeda-beda.

Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu

proses produksi yang dilaksanakan katrena adanya

beberapa program khusus atau adanya kepentingan

khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan

untuk program tersebut selesai, maka proses

produksi juga akan berakhir.

Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi

dimana terdapat berbagai macam aktivitas

sehubungan dengan penyelesaian produksi yang

sangat komplek. Sedemikian kompleknya sehingga

proses tersebut dibagi menjadi subproses-subproses.

Page 130: Mnj.produksi.fix

3. Proses Produksi Bukan Utama,

merupakan proses produksi yang dilaksanakan

sehubungan dengan adanya kepentingan khusus.

Proses produksi bukan utama ini hanya merupakan

kegiatan penunjang dalam perusahaan yang

bersangkutan. yang termasuk dalam kelompok ini

antara lain:

Penelitian Model Prototype Percobaan Demonstrasi

Jenis Proses Produksi Ditinjau dari Segi

PeyelesaianProses Produksi

        Berdasarkan penyelesaian proses, terdapat

beberapa jenis proses produksi yang diantaranya:

1. Proses Produksi Tipe A, merupakan suatu tipe proses

produksi dimana dalam setiap tahap proses produksi

yang dilaksanakan dapat diperiksa dengan mudah.

dengan demikian pengendalian dan pengawasan

kualitas dapat dilaksanakan pada setiap tahap

proses produksi.

2. Proses Produksi Tipe B, merupakan suatu proses

produksi dimana dalam penyelesaian proses produksi

terdapat beberapa ketergantungan dari masing-

masing tahap proses produksi, sehingga

pengendalian dan pengawasan hanya dapat

Page 131: Mnj.produksi.fix

dilakukan pada beberapa tahap tertentu.

3. Proses Produksi Tipe C, merupakan proses produksi

dengan jalan melakukan proses penggabungan atau

pemasangan (assembling) komponen-komponen

menjadi suatu produk jadi tertentu.

4. Proses Produksi Tipe D, merupakan proses produksi

yang mempergunakan mesin dan peralatan yang

terotomatisasi, dan dilengkapi dengan alat

pengendalian dan pengawasan proses.

5. Proses Produksi Tipe E, merupakan proses produksi

dari perusahan-perusahaan dagang dan jasa.

        Ada begitu banyak cara dalam

mengklasifikasikan proses produksi, namun dalam

hal pengklasifikasian sistem produksi, secara umum

sistem produksi sering hanya dikelompokkan menjadi

dua kategori, yakni: 1) Production to order, misalnya

pabrik mesin jet, yang hanya akan berproduksi bila

ada pesanan dari perusahaan aircraft. 2) Production

to stock, misalnya pabrik radio, berproduksi salah

satunya untuk tujuan-tujuan pengadaan persediaan.

Perbedaan pokok antara sistem produksi

berdasarkan pesanan dan sistem produksi untuk

persediaan, dapat dilihat dari fokus kegiatan

manajemen produksi/operasi kedua sistem tersebut.

Page 132: Mnj.produksi.fix

        Fokus kegiatan manajemen produksi/operasi

dari sistem produksi untuk pesanan antara lain: 1)

Scheduling merupakan hal yang kritis. Sulit karena

setiap pekerjaan atau pesanan bisa jadi memiliki

karakteristik pemrosesan yang unik. 2) Memerlukan

pengadaan bahan yang relatif luas atau banyak

ragamnya untuk persediaan guna mengantisipasi

pesanan yang sifatnya uncertainty. 3) Persediaan

barang jadi tidak menjadi  hal yang penting.

        Sementara fokus kegiatan manajemen

produksi/operasi dari sistem produksi untuk

persediaan adalah: 1) Forecasting merupakan hal

yang penting dan utama. 2) Pengendalian

persediaan sangat penting dalam sistem produksi

untuk persediaan, khususnya dalam perencanaan

pembelian dan pengiriman bahan baku dan

komponen. 3) Produksi dalam jumlah besar item

persediaan bersifat lebih terstruktur.         

        Dalam rangka untuk membantu dalam

menganalisis dan mendisain sistem produksi,

beberapa ahli mengklasifikasi proses produksi ke

Page 133: Mnj.produksi.fix

dalam kelompok-kelompok sebagai berikut:

a)    Continuous Flow Processes,

yakni proses produksi yang memiliki ciri-ciri antara

lain:

volume produksi sangat besar

produk yang dihasilkan terstandardisasi

peralatan-peralatan yang digunakan terspesialisasi

dan otomatis

biasanya merupakan sistem produksi untuk

persediaan.

Contoh dari jenis proses produksi ini seperti pabrik

kimia, pabrik minyak, dan pabrik gula.

b)    Mass, atau Assembly Line,

proses produksi yang  bercirikan:

volume produksi yang tinggi untuk keseluruhan item

yang terpisah-pisah.

untuk tiap jenis produk yang berbeda hanya memiliki

variasi yan kecil

biasanya merupakan sistem produksi untuk

persediaan.

Contoh dari jenis ini antara lain pabrik otomobil,

peralatan rumah tangga, dan kalkulator elektronik.

Page 134: Mnj.produksi.fix

c)    Batch, atau Intermitten,

yakni proses produksi yang bercirikan:

memproduksi dalam jumlah (lot sizes) yang relatif

sedikit untuk produk-produk yang sejenis atau mirip

seperti buku, pakaian, atau anggur.

produk-produk dibuat untuk periode produksi jangka

yang lebih pendek daripada produksi massa

urutan proses produksi biasanya selalu sama

Ada kemungkinan terdapat perbedaan yang

signifikan dalam hal bahan baku yang digunakan,

set-up mesin, dan layout.

biasanya merupakan sistem produksi untuk

persediaan

d)    Job Shops,

merupakan jenis proses produksi yang bercirikan:

memproduksi produk-produk khusus atau

terspesialisasi dalam jumlah yang relatif sedikit,

namun variasinya besar.

proses produksi secara keseluruhan memiliki aliran

proses yang berbeda

biasanya merupakan sistem produksi berdasarkan

pesanan

Contoh dari jenis proses produksi job-shop antara

lain industri perlengkapan mesin, pelengkap

Page 135: Mnj.produksi.fix

komponen-komponen kecil dan printer.

e)    Project,

merupakan satu jenis proses produksi item-item

yang khusus dan unik. Proyek konstruksi merupakan

salah satu contoh dari sistem project. Dalam

lingkungan manufactur, produksidari item-item yang

besar dan kompleks seperti kapal, pesawat terbang

dikelola dengan sistem project

Tabel Karakteristik Proses Produksi

Reliabilitas Proses

        Reliability dari proses produksi adalah

probabilitas bahwa proses atau sistem produksi akan

berjalan dengan memuaskan selama periode waktu

Page 136: Mnj.produksi.fix

tertentu. Apabila dikatakan bahwa reliabilitas suatu

proses produksi adalah 85%, ini berarti probabilitas

bahwa proses tidak akan mengalami kerusakan atau

kemacetan selama periode waktu tertentu seperti

satu hari, satu minggu, atau satu bulan adalah

sebesar 85%.. Suatu proses produksi yang memiliki

reliabilitas yang rendah akan menimbulkan biaya

tinggi untuk perawatan dan produktivitasnya rendah.

Menentukan Reliabilitas Total Mesin-Mesin pada

Sistem SERIES

        Misalnya ada beberapa mesin dan robot yang

operasinya merupakan satu series, jika reliabilitas

masing-masing mesin diketahui, maka dapat

dihitung total reliabilitas (R) dari sejumlah (n) mesin

yang merupakan sistem series.

   

        Secara matematis, Reliabilitas total (R) dari

ketiga mesin tersebut apabila reliabilitas masing-

masing mesin diketahui (p1, p2, p3, pn), dihitung

dengan cara:

Page 137: Mnj.produksi.fix

                R = p1 . p2 . p3 ......pn

Rumus tersebut mengasumsikan bahwa setiap mesin

independen terhadap yang lain.

        

        Andaikata reliabilitas mesin-1 = 99%, mesin-2

sebesar 98%, mesin-3 sebesar 99% dan mesin-4

sebesar 96%, maka Reliabilitas total sebesar:

            R = (0,99).(0,98).(0,99).(0,96) = 0,96 atau

96%

Menentukan Reliabilitas Total dari Mesin-Mesin pada

Sistem PARALEL

        Apabila mesin-4 ada dua buah maka dikatakan

bahwa mesin-4 ada pada sistem paralel.

        Untuk menghitung Reliabilitas Total (R),

pertama kali dihitung dulu reliabilitas dari mesin-

mesin yang berada pada sistem paralel, dengan cara

sebagai berikut:

                R = 1 - (1 - p1).(1 - p2)........(1 - pn)

Page 138: Mnj.produksi.fix

        Dari persamaan tersebut di atas, maka dapat

dihitung reliabilitas total dari dua mesin-4 yang

masing-masing memiliki reliabilitas 96%, yakni:

                R mesin-4 = 1 - (1 - 0,96).(1 - 0,96) =

0,9984 atau 99,84%

Selanjutnya dihitung Reliabilitas total dari seluruh

mesin, yaitu:

                R = (0,99).(0,98).(0,99).(0,9984) = 0,96

atau 96%

Pengendalian Proses: Peran, Fungsi dan

Metode Pengendalian Proses

        Berikut beberapa poin penting mengenai

pengendalian proses

Peran Pengendalian Proses

    Sebagaimana telah diketahui bahwa proses

Page 139: Mnj.produksi.fix

produksi/operasi merupakan cara, metoda maupun

teknik bagaimana kegiatan penambahan/penciptaan 

faedah/manfaat/nilai dilaksanakan. Kelancaran

pelaksanaan proses produksi/operasi ditentukan oleh

setidaknya dua hal, yakni sistim produksi/operasi

yang digunakan, dan pengendalian proses

produksi/operasi dalam perusahaan. Dengan adanya

sistim produksi/operasi serta pengendalian proses

yang tepat maka dapat diharapkan pelaksanaan

proses produksi/operasi berjalan lancar.

Fungsi Pengendalian Proses

        Yang dimaksud dengan fungsi pengendalian

proses adalah perencanaan, penentuan urutan kerja,

penentuan waktu kerja, pemberian perintah kerja

dan tindak lanjut dalam pelaksanaan proses

produksi/operasi. Perencanaan produksi/operasi

merupakan perencanaan tentang produk apa dan

berapa yang akan diproduksi oleh perusahaan dalam

satu periode yang akan datang. Hal ini berbeda

dengan perencanaan produk yang merupakan

perencanaan perusahaan tentang produk apa dan

berapa yang dapat diproduksi oleh perusahaan yang

Page 140: Mnj.produksi.fix

belum tentu dapat diproduksi dalam periode yang

bersangkutan. Lain dari itu, perencanaan produksi

merupakan bagian dari perencanaan operasional

sehingga penyusunannya tidak hanya berhenti pada

apa dan berapa produk yang akan diproduksi tetapi

juga menyangkut perkiraan bahan baku, kebutuhan

tenaga kerja, jam mesin dan lain-lain.

        Urutan kerja atau yang sering disebut routing,

perlu juga dilakukan agar proses pelaksanaan

produksi/operasi dapat dilakukan dengan lancar

karena tidak ada kebingungan karyawan mengenai

urutan kerja. Untuk perusahaan-perusahaan yang

mempunyai aliran bahan baku sampai dengan

produk jadi yang selalu tetap atau tipe terus

menerus (continuous) maka urutan kerja yang harus

dilaksanakan sudah merupakan urutan yang pasti

dan tidak berubah dalam jangka waktu yang relatif

panjang, sehingga urutan kerja tidak menjadi

masalah yang penting. Lain halnya dengan

perusahaan yang mempergunakan proses produksi

terputus-putus (intermitten) dimana aliran dari

bahan baku hingga produk jadi tidak selalu sama. Hal

demikian membuat proses routing atau urutan kerja

Page 141: Mnj.produksi.fix

menjadi masalah yang kritis karena setiap produk

yang berbeda menutut urutan kerja yang berbeda.

        Waktu kerja, jadual kerja atau scheduling

merupakan masalah yang menyangkutpenentuan

waktu kapan suatu pekerjaan harus dimulai dan

kapan harus selesai. Scheduling akan menjadi

masalah yang kritis terutama bagi perusahaan-

perusahaan yang berproduksi/operasi untuk

memenuhi pesanan karena pelaksanaan proses

terikat dengan kesanggupan untuk menyelesaikan

proses pembuatan produk tertentu pada waktu

tertentu

 Selanjutnya, pemberian perintah kerja (dispatching).

Pemberian perintah kerja merupakan awal dari

pelaksanaan pekerjaan  atau kegiatan. Walupun

perencanaan produksi telah dibuat, urutan pekerjaan

sudah ditentukan, jadual telah disusun, tetapi bila

perintah kerja belum diberikan maka pekerjaan atau

kegiatan tidak akan dimulai.. Baru setelah ada

perintah kerja, kegitan dapat dimulai.

        Fungsi pengendalian proses yang terakhir

adalah tindak lanjut (follow up). Tindak lanjut ini

memiliki peranan yang penting. Dengan adanya

Page 142: Mnj.produksi.fix

tindak lanjut, kesulitan-kesulitanyang terjadi dalam

pelaksanaan proses yang sudah berjalan dapat

dicarikan jalan keluarnya.

Metode Pengendalian Proses

 Metode pengendalian yang digunakan dalam suatu

perusahaan akan mempengaruhi keberhasilan dari

pelaksanaan pengendalian proses produksi dalam

perusahaan tersebut. Penerapan suatu metode

pengendalian proses yang tidak cocok dapat

menimbulkan gangguan-gangguan yang dapat

menimbulkan kelambatan dalam pelaksanaan proses

produksi, dan selanjutnya akan dapat menurunkan

produktivitas. Agar diperoleh metode pengendalian

proses yang sesuai, maka dalam pemilihan metode,

perlu mempertimbangkan beberapa faktor antara

lain yakni: 1) Sistim produksi yang digunakan. 2)

Proses produksi yang dijalankan 3) Jumlah dan jenis

produk. Beberapa metode pengendalian proses

produksi yang dapat digunakan oleh perusahaan

antara lain:

1.    Pengawasan Order

Disebut juga order control. Merupakan metode

pengendalian proses dengan mempergunakan kartu

order sebagai alat pengawasan. Tujuan sistim ini

Page 143: Mnj.produksi.fix

adalah agar dapat menghasilkan produk yang sesuai

dengan order. Pengendalian proses akan diterapkan

terhadap setiap order yang masuk. Dengan demikian

setiap ada order akan diikuti dengan penyusunan

perencanaan produksi, urutan kerja, skedul,

pemberian perintah kerja, dan follow up.

2.    Pengawasan Blok

Pengawasan blok adalah pengawasan produksi yang

dilaksanakan dengan berpedoman kepada daftar

blok yang ada dalam perusahaan. Daftar blok adalah

merupakan daftar dari produk atau barang yang

harus diproduksi sehubungan dengan adanya

pesanan dari pelanggan, maupun untuk memenuhi

kebutuhan persediaan. Daftar blok yang disusun oleh

bagian penjualan atau bagian order. Penyusunan

daftar blok akan didasarkan pada kesamaan produk

yang dipesan atau berdasarkan kesamaan proses.

Tahap kritis ada pada tahap penentuan skedul.

3.    Pengawasan Arus

Disebut juga flow control. Yang dimaksud dengan

arus atau flow adalah aliran bahan baku sampai

menjadi produk akhir. Fokus pengawasan metode

arus ada pada pengawasan kelancaran arus mulai

dari bahan baku sampai menjadi produk akhir, arus

Page 144: Mnj.produksi.fix

penyelesaian proses dari bagian satu dengan bagian

lain, arus penyelesaian produksi yang teratur dan

seimbang. Pengawasan produksi metode ini cocok

untuk perusahaan yang tipe proses produksinya

terus menerus.

4.    Pengawasan Beban

Titik berat pengawasan beban adalah perencanaan

dan pengawasan terhadap beban yang harus

dilaksanakan oleh masing-masing bagian terutama

bagian-bagian kunci dalam pelaksanaan proses

produksi. Yang dimaksud bagian kunci adalah bagian

yang memproduksi seluruh atau sebagian besar

produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Pada

bagian kunci ini terdapat kegiatan proses produksi

utama yang mendominisir operasi perusahaan.

5.    Pengawasan Proyek Khusus

Sesuai dengan namanya, metode pengawasan

proyek khusus adalah metode pengawasan proses

produksi terhadap proyek khusus yang dilaksanakan

oleh perusahaan. Proyek-proyek yang cukup besar

diawasi dengan mempergunakan metode

pengendalian yang sesuai dengan proyek itu sendiri.

Penyelesian proyek biasanya dilakukan dengan

terlebih dulu melakukan pemecahan proyek tersebut

Page 145: Mnj.produksi.fix

menjadi sub-sub pekerjaan, dan masing-masing sub-

sub pekerjaan dipecah lagi menjadi kegiatan-

kegiatan. Proyek dianggap selesai bila seluruh sub

pekerjaan dapat diselesaikan seluruhnya. Oleh

karena itu menjadi penting untuk mengetahui

hubungan antara sub pekerjaan dan kegiatan-

kegiatan yang ada di dalamnya serta waktu

penyelesaian masing-masing kegiatan dan sub

pekerjaan.

6.    Pengawasan Pada Penyimpangan

Sering disebut juga control by exception. Dasar

utamanya adalah proses produksi yang

mempergunakan mesin dan peralatan produksi yang

dilengkapi dengan peralatan penunjuk adanya

penyimpangan dalam proses produksi. Dengan

adanya alat tersebut maka karyawan akan

melakukan pengawasan hanya dengan melihat pada

alat kontrol tersebut. (Hendra Poerwanto G).

Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-

faktor seperti: (1) volume atau jumlah produk yang

akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang

diisyaratkan, (3) peralatan yang tersedia untuk

melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan

Page 146: Mnj.produksi.fix

cermat mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan

tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap

situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari

berbagai industri dapat dibedakan sebagai berikut

(Yamit, 2002):

Proses produksi terus-menerus

Proses produksi terus-menerus adalah proses

produksi barang atas dasar aliran produk dari satu

operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan

disuatu titik dalam proses. Pada umumnya industri

yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki

karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah

besar, variasi atau jenis produk yang dihasilkan

rendah dan produk bersifat standar.

Page 147: Mnj.produksi.fix

Proses produksi terputus-putus

Produk diproses dalam kumpulan produk bukan

atas dasar aliran terus-menerus dalam proses produk

ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya

terdapat sekumpulan atau lebih komponen yang

akan diproses atau menunggu untuk diproses,

sehingga lebih banyak memerlukan persediaan

barang dalam proses.

Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan

dari proses produksi terus-menerus dan terputus-

putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan

kenyataan bahwa setiap perusahaan berusaha untuk

memanfaatkan kapasitas secara penuh.

Persediaan Bahan Baku

Pengertian Fungsi dan Jenis-Jenis Persediaan.

Pengendalian persedian merupakan fungsi

manajerial yang sangat penting karena persediaan

fisik banyak melibatkan investasi rupiah terbesar.

Menurut Handoko (2000), bila perusahaan

menamankan terlalu banyak dananya dalam

persediaan, menyebabkan biaya penyimpanan yang

berlebihan, dan mungkin mempunyai “Opportunity

Cost”(dana dapat ditanamkan dalam investasi yang

Page 148: Mnj.produksi.fix

lebih menguntungkan”. Sebaliknya, bila perusahaan

tidak mempunyai persediaan yang cukup dapat

mengakibatkan biaya-biaya karena kekurangan

bahan.

Istilah persediaan (Inventory) adalah suatu istilah

umum yang menunjukkan segala sesuatu atau

sumberdaya-sumberdaya organisasi yang disimpan

dalam antisipasi pemenuhan permintaan. Permintaan

akan sumberdaya internal ataupun eksternal ini

meliputi persediaan bahan mentah, barang dalam

proses, barang jadi atau produk akhir, bahan-bahan

pembantu atau pelengkap dan komponen-komponen

lain yang menjadi bagian keluaran produk

perusahaan.

Fungsi-fungsi persediaan antara lain (Handoko,

2002) :

Fungsi Decoupling

Fungsi persediaan ini operasi-operasi perusahaan

secara internal dan ekstrenal sehingga perusahaan

dapat memenuhi permintaan langanan tanpa

tergantung pada supplier.Persediaan barang jadi

diperlukan untuk memenuhi permintaan produk yang

tidak pasti dari langganan.Persediaan yang diadakan

untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang tidak

Page 149: Mnj.produksi.fix

dapat diperkirakan atau diramalkan disebut

Fluctuation Stock.

Fungsi Economis Lot Sizing

Persediaan berfungsi untuk mengurangi biaya-

biaya per unit saat produksi dan membeli

sumberdaya-sumberdaya.Persediaan ini perlu

mempertimbangkan penghematan-penghematan

(potongan pembelian, biaya pengangkutan lebih

murah dan sebagainya) karena perusahaan

melakukan pembelian dalam kuantitas yang lebih

besar, dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul

karena besarnya persediaan (biaya sewa gudang,

investasi, resiko kerusakan).

Fungsi Antisipasi

Persediaan berfungsi sebagai pengaman bagi

perusahaan yang sering menghadapi ketidakpastian

jangka waktu pengiriman dan permintaan akan

barang-barang. Persediaan ini penting agar

kelancaran proses produksi tidak terganggu.

Persediaan ada berbagai jenis. Setiap jenisnya

mempunyai karakteristik khusus dan cara

pengelolaannya juga berbeda. Menurut jenisnya,

persediaan dapat dibedakan atas (Handoko, 2002):

Page 150: Mnj.produksi.fix

Persediaan bahan mentah (raw materialis), yaitu

persediaan barang-barang berwujud mentah.

Persediaan ini dapat diperoleh dari sumber-sumber

alam atau dibeli dari para Supplieratau dibuat sendiri

oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses

produksi selanjutnya.

Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased

paris), yaitu persediaan barang-barang yang terdiri

dari komponen-komponen yang diperoleh dari

perusahaan lain, dimana secara langsung dapat

dirakit menjadi produk.

Persediaan barang dalam proses (work in process),

yaitu persediaan barang-barang yang merupakan

keluaran dari tiap-tiap bagian dalam proses produksi

atau yang telah diolah menjadi suatu bentuk, tetapi

masih perlu diproses lebih lanjut menjadi barang jadi.

Persediaan bahan pembantu atau penolong

(supplies), yaitu persediaan barang-barang yang

diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak

merupakan bagian atau komponen barang jadi.

Persedian barang jadi (finished goods), yaitu

persediaan barang-barang yang telah selesai

diproses atau diolah dalam bentuk produk dan siap

untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.

Page 151: Mnj.produksi.fix

Peranan Persediaan

Pada dasarnya persediaan mempermudah atau

memperlancar jalannya operasi perusahaan yang

harus dilakukan secara berturut-turut untuk

memproduksi barang-barang serta menyampaikan

kepada pelanggan. Persediaan bagi perusahaan,

antara lain berguna untuk:

Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya

barang atau bahan-bahan yang dibutuhkan

perusahaan.

Menumpuk bahan-bahan yang dihasilkan secara

musiman sehingga dapat digunakan bila bahan itu

tidak ada dalam pasaran.

Mempertahankan stabilitas atau kelancaran operasi

perusahaan.

Mencapai penggunaan mesin yang optimal.

Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan

sebaik-baiknya.

Membuat produksi tidak perlu sesuai dengan

pengunaan atau penjualannya.

Persediaan sangat penting artinya bagi suatu

perusahaan karena berfungsi menggabungkan

antara operasi yang berurutan dalam pembuatan

Page 152: Mnj.produksi.fix

suatu barang dan menyampaikannya kepada

konsumen. Adanya persediaan, dapat memungkinan

bagi perusahaan untuk melaksanakan operasi

produksi, karena faktor waktu antara operasi itu

dapat dihilangkan sama sekali atau dimininumkan

(Assauri, 1999).

Arti Penting Persediaan Produk Jadi

Setiap perusahaan mempunyai kebijaksanaan

yang berbeda-beda dalam menentukan tingkat

persediaan produk jadi.Tujuan adanya persediaan

produk jadi adalah untuk meredam fluktuasi

permintaan.Persediaan dapat difungsikan untuk

memenuhi kekurangan pasokan produk jadi di

pasaran sebagai akibat permintaan yang disimpan

perusahaan.Oleh karena itu tingkat persediaan

produk jadi yang ditetapkan manajemen perusahaan

memegang peran yang sangat penting dalam

menjaga kestabilan pemasokan produk ke pelanggan

(Kusuma, 1999).

Fluktuasi permintaan dapat dipenuhi dengan

persediaan barang yang diproduksi pada saat sepi,

dan persediaan tersebut digunakan pada saat

permintaan ramai.Biaya persediaan mencakup

Page 153: Mnj.produksi.fix

asuransi, beban bunga, kerusakan, serta pajak.

Akumulai persediaan dan produksi yang tidak

memenuhi permintaan, akan menyebabkan biaya

sebagai akibat pembatalan pesanan dan

ketidakpuasan pelanggan (Kusuma, 1999).

Tingkat Produksi Optimal

Tingkat produksi optimal atau Economic

Production Quantity(EPQ) adalah sejumlah produksi

tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan

total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ

dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set

up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang

dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat

produksi optimal akan memberikan total biaya

persediaan atau total inventori cost(TIC) minimum.

Metode EPQ mempertimbangkan tingkat

persediaan barang jadi dan permintaan produk

jadi.Metode ini juga mempertimbangkan jumlah

persiapan produksi yang berpengaruh terhadap

biaya persiapan. Metode EPQ menggunakan asumsi-

asumsi sebagai berikut:

Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi

yang lebih besar dari tingkat permintaan.

Page 154: Mnj.produksi.fix

Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan

persediaan adalah sama dengan tingkat produksi

dikurangi tingkat permintaan.

Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan

kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama

pemenuhan.

Penentuan Volume Produksi yang Optimal

dengan Metode

Economic Production Quantity(EPQ)

Persediaan produk dalam suatu perusahaan

berkaitan dengan volume produksi dan besarnya

permintaan pasar.Perusahaan harus mempunyai

kebijakan untuk menentukan volume produksi

dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar

jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal.

Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat

diselesaikan dengan menggunakan metode

Economic Production Quantity(EPQ). Metode EPQ

dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume

produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk

memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-

rendahnya.

Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah

produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel

Page 155: Mnj.produksi.fix

saja. Biaya variabel dalam persediaan pada

prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:

Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan

frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang

disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).

Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan

besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya

penyimpanan (holding cost).

Menurut Handoko (2002), biaya persiapan

produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan

sebelum produksi berlangsung. Biaya ini timbul

karena perusahaan memproduksi sendiri bahan baku

yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya

mesin-mesin menganggur, (2) biaya persiapan

tenaga kerja langsung, (3) biaya scheduling,(4) biaya

ekspedisi dan sebagainya.

Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya

yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas

persediaan. Biaya penyimpanan per periode akan

semakin besar apabila rata-rata persediaan semakin

tinggi. Biaya yang termasuk sebagai biaya

penyimpanan diantaranya :

Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk

penerangan, pemanas atau pendingin)

Page 156: Mnj.produksi.fix

Biaya modal (opportunity cost of capital)

Biaya keusangan

Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan

Biaya asuransi persediaan

Biaya pajak persediaan

Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan

Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.

Kedua jenis biaya tersebut mempunyai hubungan

dengan tingkat persediaan.Biaya persiapan produksi

berbanding terbalik dengan tingkat persediaan.Biaya

penyimpanan berbanding lurus dengan tingkat

persediaan (Siagian, 1997).Semakin banyak biaya

yang dikeluarkan untuk persiapan produksi, tingkat

persediaan semakin kecil dan sebaliknya.Bila biaya

penyimpanan semakin besar, tingkat persediaan

semakin besar atau sebaliknya.

Proses Produksi

A. Pengertian Proses Produksi

Kegiatan utama yang bersangkutan dengan

manajemen produksi adalah proses produksi. Proses

produksi adalah metode dan teknik untuk

menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan sumber-

Page 157: Mnj.produksi.fix

sumber antara lain tenaga kerja, bahan-bahan, dana

dan sumberdaya lain yang dibutuhkan.

Produksi merupakan suatu sistem dan di dalamnya

terkandung tiga unsur, yaitu input, proses, dan

output. Input dalam proses produksi terdiri atas

bahan baku/ bahan mentah, energi yang digunakan

dan informasi yang diperlukan. Proses merupakan

kegiatan yang mengolah bahan, energi dan informasi

perubahan sehingga menjadi barang jadi. Output

merupakan barang jadi sebagai hasil yang

dikehendaki

B. Jenis-jenis Proses Produksi

Proses produksi pada umumnya dapat dipisahkan

menurut berbagai segi. Pemilihan sudut pandang

yang akan digunakan untuk pemisahan proses

produksi dalam perusahaan ini akan tergantung

untuk apa pemisahan tersebut dilaksanakan serta

penentuan tipe produksi didasarkan faktor seperti

volume atau jumlah produk yang akan dihasilkan,

kualitas produk yang diisyaratkan dan peralatan

yang tersedia untuk melaksanakan proses.

1. Jenis proses produksi ditinjau dari segi wujud

proses produksi

a. Proses produksi kimiawi

Page 158: Mnj.produksi.fix

Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses

produksi yang menitikberatkan kepada adanya

proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia.

Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan

tambang minyak dan lain-lain.

b. Proses produksi perubahan bentuk

Proses perubahan bentuk adalah proses produksi

dimana dalam pelaksanaannya menitikberatkan

pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran

(output) sehingga didapatkan penambahan manfaat

atau faedah dari barang tersebut. Contohnya

perusahaan mebel, perusahaan garmen dan lain-lain.

c. Proses produksi assembling

Proses produksi assembling merupakan suatu proses

produksi yang dalam pelaksanaan produksinya lebih

mengutamakan pada proses penggabungan dari

komponen-komponen produk dalam perusahaan

yang bersangkutan atau membeli komponen produk

yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya

perusahaan yang memproduksi peralatan

elektronika, perakitan mobil dan lain sebagainya.

d. Proses produksi transportasi

Proses produksi transportasi merupakan suatu

proses produksi dengan jalan menciptakan jasa

Page 159: Mnj.produksi.fix

pemindahan tempat dari barang ataupun manusia.

Dengan adanya pemindahan tempat tersebut maka

barang atau manusia yang bersangkutan ini akan

mempunyai kegunaan atau merasakan adanya

tambahan manfaat. Contohnya perusahaan kereta

api, perusahaan angkutan dan lain-lain.

e. Proses produksi penciptaan jasa administrasi

Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah

suatu proses produksi yang memberikan jasa

administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang

lain atau lembaga-lembaga yang memerlukannya.

Pemberian metode penyusunan, penyimpanan dan

penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh

masing-masing perusahaan yang memerlukannya

merupakan jasa yang diproduksi oleh perusahaan-

perusahaan semacam ini.Contohnya lembaga

konsultan manajemen dan akuntansi, biro konsultan

manajemen, dan lain-lain.

2. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus

proses produksi

a. Proses produksi terus-menerus (continuous

processes)

Proses produksi terus-menerus adalah proses

produksi yang mempunyai pola atau urutan yang

Page 160: Mnj.produksi.fix

selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di

dalam perusahaan.

Ciri-ciri :

1) Produksi dalam jumlah besar, variasi produk

sangat kecil dan sudah distandarisir.

2) Menggunakan product lay out atau

departmentation by product.

3) Mesin bersifat khusus.

4) Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.

5) Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti,

seluruh proses produksi terhenti.

6) Tenaga kerja sedikit.

7) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam

proses kecil.

8) Dibutuhkan maintenance specialist yang

berpengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Kebaikan:

1) Biaya per unit rendah bila produk dalam volume

yang besar dan distandardisir.

2)

2) Pemborosan dapat diperkecil karena

menggunakan tenaga mesin.

3) Biaya tenaga kerja rendah.

Page 161: Mnj.produksi.fix

4) Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena

jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:

1) Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

2) Proses produksi mudah terhenti yang

menyebabkan kemacetan seluruh proses produksi.

3) Terdapat kesulitan menghadapi perubahan

tingkat permintaan.

b. Proses produksi terputus-putus (intermitten

processes)

Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses

produksi dimana arus proses yang ada dalam

perusahaan tidak selalu sama.

Ciri-ciri:

1) Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil,

variasi sangat besar.

2) Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan

kurang otomatis.

3) Operator mempunyai keahlian yang tinggi.

4) Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun

terjadi kerusakan di salah satu mesin.

5) Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.

6) Persediaan bahan mentah tinggi.

Page 162: Mnj.produksi.fix

7) Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:

Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi

perubahan produk yang berhubungan dengan mesin

bersifat umum yaitu system pemindahan

menggunakan tenaga manusia, diperoleh

penghematan uang dalam investasi mesin yang

bersifat umum dan proses produksi tidak mudah

terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu

mesin.

Kekurangan:

1) Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak

karena produk berbeda tergantung pemesanan.

2) Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

3) Persediaan bahan mentah dan bahan dalam

proses cukup besar.

4) Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan

sangat tinggi, karena menggunakan banyak tenaga

kerja dan mempunyai tenaga ahli.

c. Proses produksi campuran

Proses produksi ini merupakan penggabungan dari

proses produksi terus-menerus dan terputus-putus.

Page 163: Mnj.produksi.fix

Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan

bahwa setiap perusahaan berusaha untuk

memanfaatkan kapasitas secara penuh.

3. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan

proses produksi

Pada umumnya manajemen perusahaan akan

mengadakan pemisahan jenis proses produksi dalam

perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi

dalam perusahaan yang bersangkutan yaitu proses

produksi utama dan proses produksi bukan utama.

Adapun proses produksi utama meliputi:

a) Proses produksi terus-menerus

b) Proses produksi terputus-putus

c) Proses produksi proses

d) Proses produksi proses yang sama

e) Proses produksi proyek khusus

f) Proses produksi industri berat

Proses produksi bukan utama meliputi:

a) Penelitian

b) Model

c) Prototipe

d) Percobaan

e) Demonstrasi

Page 164: Mnj.produksi.fix

4. Jenis proses produksi ditinjau dari segi

penyelesaian proses produksi

Tujuan pemisahan proses produksi menurut segi

penyelesaian proses ini pada umumnya untuk

mengadakan pengendalian kualitas dari proses

produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan.

Pada umumnya dapat dibagi menjadi beberapa jenis,

yaitu:

a) Proses produksi tipe A

Proses produksi ini merupakan suatu tipe dari proses

produksi dimana dalam setiap tahap proses produksi

yang dilaksanakan dalam perusahaan dapat

diperiksa secara mudah. Dengan demikian

pengendalian proses dapat dilaksanakan pada setiap

tahap proses, sesuai dengan yang dikehendaki oleh

manajemen perusahaan yang bersangkutan.

b) Proses produksi tipe B

Proses produksi tipe ini merupakan suatu proses

produksi dimana di dalam penyelesaian proses

produksi dalam perusahaan yang bersangkutan akan

terdapat beberapa ketergantungan dari masing-

masing tahap proses produksi, pemeriksaan hanya

dapat dilaksanakan pada beberapa tahap tertentu

saja. Dengan demikian pengendalian proses produksi

Page 165: Mnj.produksi.fix

yang dilaksanakan dalam perusahaan akan terbatas

kepada beberapa tahap proses yang dapat diperiksa

secara mudah.

c) Proses produksi tipe C

Perusahaan yang penyelesaian produksinya

termasuk di dalam kategori proses produksi tipe C ini

adalah perusahaan yang melaksanakan proses

penggabungan atau pemasangan (assembling).

Pelaksana proses produksi dalam perusahaan

tersebut dilakukan dengan pemasangan atau

penggabungan komponen-komponen produk.

d) Proses produksi tipe D

Proses produksi tipe ini merupakan proses produksi

yang dilaksanakan dalam perusahaan dengan

menggunakan mesin dan peralatan produksi

otomatis. Mesin dan peralatan produksi yang

dipergunakan dalam perusahaan tersebut dilengkapi

dengan beberapa peralatan khusus untuk

melaksanakan pengendalian proses produksi dalam

perusahaan yang bersangkutan.

e) Proses produksi tipe E

Proses produksi ini merupakan proses produksi dari

perusahaan-perusahaan dagang dan jasa.

Pelaksanaan proses produksi yang agak berbeda

Page 166: Mnj.produksi.fix

dengan perusahaan-perusahaan semacam ini

menjadi agak berbeda dengan beberapa perusahaan

yang melaksanakan processing dalam proses

produksi yang dilaksanakan dalam perusahaan yang

bersangkutan.

Manajemen Produksi adalah sebagai suatu proses

yang berkesinambungan dan efektif menggunakan

fungsi manajemen untuk mengintegrasikan dengan

berbagai sumber daya secara efisien dalam rangka

mencapai tujuan (Fogarty, 1989)

Menurut Hani Handoko MBA (1993, 3) Manajemen

produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan

secara optimal penggunaan sumber daya-sumber

daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi)

tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dsb,

dalam proses transformasi bahan mentah dan

tenaga kerja menjadi berbagai produksi dan jasa.

Menurut Drs. Sofjan Assauri (1993, 17) Manajemen

produksi merupakan proses pencapaian dan

pengutilisasian sumber daya-sumber daya untuk

memproduksi atau menghasilkan barang-barang

atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk

mencapai tujuan dan sasaran.

Page 167: Mnj.produksi.fix

Manajemen Produksi dan Operasi secara umum

merupakan suatu kegiatan yang berhubungan

dengan penciptaan/pembuatan barang, jasa, atau

kombinasinya, melalui proses transformasi dari

masukan sumber daya produksi menjadi keluaran

yang diinginkan. (EddyHerjanto,1999)

Kegiatan Manajemen Produksi dan Operasi

menitikberatkan pada suatu wahana yang dipakai

dalam mengubah masukan menjadi keluaran.

(Heizer, 1993; Adam, 1989; Buffa, 1991)

Manajemen Produksi merupakan salah satu bidang

manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup

perusahaan.Ketika mutu produk atau jasa menjadi

kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran

manajemen produksi terasa semakin penting bagi

perusahaan.Kegiatan produksi yang buruk dapat

mengakibatkan pemborosan dalam bentuk

menumpuknya persediaan.Kegiatan produksi yang

buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu

produk atau jasa yang dihasilkan.Banyak contoh

perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena

lemah dalam pengelolaan produksi. Di lain pihak, ada

juga perusahaan yang berhasil memenangi

Page 168: Mnj.produksi.fix

persaingan karena mengelola kegiatan produksinya

denganbaik.

Ketika merancang sistem produksi, manajemen

harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa),

volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata

letak, serta rancangan kerja.

Rancangan produk (jasa). Rancangan produk

dipelajari oleh bagian produksi untuk mengetahui

berbagai aspek yang berkaitan dengan proses

produksi. Misalnya, apakah teknologi yang dimiliki

saat ini mampi memproduksi produk yang

diusulkan.Jika tidak memungkinkan, apakah

teknologi yang ada harus diganti sebagian atau

seluruhnya.

Volume produksi.Manajemen harus

mempertimbangkan kapasitas produksi yang

dimiliki.Misalnya, apakah fasilitas produksi yang

dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah

yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian,

berapa jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi

kelebihan produksi,.Kelebihan produksi berarti

menumpuknya persediaan, yang berdampak buruk

bagi keuangan perusahaan.

Page 169: Mnj.produksi.fix

Proses produksi. Ketika merancang sistem produksi,

manajemen harus mempertimbangkan proses

produksi yang paling efisien. Misalnya, apakah

proses produksi memerlukan dukungan teknologi

baru, atau cukup hanya dengan memodifikasi

teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi,

proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan

dari rancangan produk.Dengan demikian, produk

yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang

diaharapkan.

Lokasi dan tata letak. Setelah proses produksi dipilih,

langkah selanjutnya adalah merancang lokasi dan

tata letak dari proses produksi. Lokasi dan tata letak

didesain sedemikian rupa sehingga efisien. Misalnya,

gudang penyimpananbahan baku dan barang jadi

sebaiknya berdekatan dengan lokasi proses produksi.

Keputusan lokasi dan tata letak juga harus

memperhatikan peraturan-peraturan yang

berlaku.Pemerintah biasanaya memiliki peraturan

yang berkaitan dengan lokasi pabrik atau industri.

Rancangan pekerjaan.Tahap akhir dari perancangan

sistem produksi adalah menentukan pembagian

kerja, membuat standar kerja, dan sebagainya.

Melalui rancangan pekerjaan, ditetapkan cara yang

Page 170: Mnj.produksi.fix

terbaik untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tahap

ini juga ditentukan para pelaksana dari sistem

operasi.

Pemrosesan berkelanjutan membuatn produk yang

sama melalui rangkaian berkelanjutan berbagai

prosedur standar. Semen dan minyak diproduksei

melalui metode manufaktur ini.Biasanya, di bawah

pendekatan ini perusahaan mencoba menyimpan

persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan

untuk memenuhi perkiraan pemintaan penjualan.

Perkiraan penjualan bersama dengan informasi

tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.

Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok

(batch) yang berbeda. Tiap barang dalam batch

hampir sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta

operasi yang sama. Untuk menjustifikasi biaya

penyetelan dan perubahan tiap operasi batch, jumlah

barang dalam batch biasanya besar.Ini adalah

metode produksi yang paling umum.Metode ini

digunakan untuk memproduksi berbagai produk

seperti mobil, perlengkapan rumah tangga, dan

komputer. Mekanisme pemicu untuk proses ini

adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat

Page 171: Mnj.produksi.fix

persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi

kebutuhan penjualan.

Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan

pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai

dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh

pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan

yang menurun.

Fasilitas Dalam Produksi

Dalam kegiatan produksi, sering kali terdapat

beberapa jenis produk dibuat dengan menggunakan

pasilitas yang sama (umum). Misalnya, suatu

perusahaan minuman memproduksi berbagai jenis

minuman dengan menggunakan satu fasilitas yang

sama secara bergantian, atau suatu pabrik sabun

memproduksi berbagai jenis sabun pada lini produksi

yang sama. Persoalan yang dihadapi ialah

bagaimana melakukan penjadwalan produksi dari

berbagai produk dengan menggunakan fasilitas yang

dipakai secara bersama.

Kuantitas batch-nya secara ekuivalen dapat

disamakan dengan panjang waktu untuk suatu

production run- dan frekuensi produksi

mempengaruhi tingkat persediaan dan biaya set-

up.Biaya set-up terjadi setiap waktu dilakukan

Page 172: Mnj.produksi.fix

pergantian untuk pembuatan suatu produk baru.

Semakin lama production run semakin banyak

penyimpanan dan semakin sedikit biaya set-up.

Sebaliknya, semakin pendek production run semakin

sedikit biaya penyimpanan tetapi biaya set up

menjadi semakin besar. Kuantitas batch yang

optimal dapat dihitung dengan menggunakan

metode ukuran lot yang ekonomis (EOQ). Namun,

apabila berbagai produk menggunakan fasilitas yang

sama makan penggunaan EOQ dapat menjadi tidak

optimal, ukuran lot perlu dimodifikasi karena urutan

produk harus diperhitungkan.

Manajemen Produksi merupakan salah satu bidang

manajemen yang penting bagi kelangsungan hidup

perusahaan.Ketika mutu produk atau jasa menjadi

kunci dalam memenangi persaingan bisnis, peran

manajemen produksi terasa semakin penting bagi

perusahaan.Kegiatan produksi yang buruk dapat

mengakibatkan pemborosan dalam bentuk

menumpuknya persediaan.Kegiatan produksi yang

buruk juga dapat berakibat pada rendahnya mutu

produk atau jasa yang dihasilkan.Banyak contoh

perusahaan yang gagal bersaing di pasar karena

lemah dalam pengelolaan produksi.

Page 173: Mnj.produksi.fix

Perancangan Sistem Produksi

Ketika merancang sistem produksi, manajemen

harus mempertimbangkan rancangan produk (jasa),

volume produksi, proses produksi, lokasi dan tata

letak, serta rancangan kerja.

Rancangan produk (jasa). Rancangan produk

dipelajari oleh bagian produksi untuk mengetahui

berbagai aspek yang berkaitan dengan proses

produksi. Misalnya, apakah teknologi yang dimiliki

saat ini mampi memproduksi produk yang

diusulkan.Jika tidak memungkinkan, apakah

teknologi yang ada harus diganti sebagian atau

seluruhnya.

Volume produksi.Manajemen harus

mempertimbangkan kapasitas produksi yang

dimiliki.Misalnya, apakah fasilitas produksi yang

dimiliki mampu menghasilkan produk dalam jumlah

yang sesuai dengan yang diharapkan. Kemudian,

berapa jumlah yang diproduksi agar tidak terjadi

kelebihan produksi,.Kelebihan produksi berarti

menumpuknya persediaan, yang berdampak buruk

bagi keuangan perusahaan.

Proses produksi. Ketika merancang sistem produksi,

manajemen harus mempertimbangkan proses

Page 174: Mnj.produksi.fix

produksi yang paling efisien. Misalnya, apakah

proses produksi memerlukan dukungan teknologi

baru, atau cukup hanya dengan memodifikasi

teknologi yang telah ada. Selain masalah efisiensi,

proses produksi harus mampu memenuhi tuntutan

dari rancangan produk.Dengan demikian, produk

yang dihasilkan nantinya sesuai dengan yang

diaharapkan.

Lokasi dan tata letak. Setelah proses produksi dipilih,

langkah selanjutnya adalah merancang lokasi dan

tata letak dari proses produksi. Lokasi dan tata letak

didesain sedemikian rupa sehingga efisien. Misalnya,

gudang penyimpananbahan baku dan barang jadi

sebaiknya berdekatan dengan lokasi proses produksi.

Keputusan lokasi dan tata letak juga harus

memperhatikan peraturan-peraturan yang

berlaku.Pemerintah biasanaya memiliki peraturan

yang berkaitan dengan lokasi pabrik atau industri.

Rancangan pekerjaan.Tahap akhir dari perancangan

sistem produksi adalah menentukan pembagian

kerja, membuat standar kerja, dan sebagainya.

Melalui rancangan pekerjaan, ditetapkan cara yang

terbaik untuk melaksanakan pekerjaan. Pada tahap

Page 175: Mnj.produksi.fix

ini juga ditentukan para pelaksana dari sistem

operasi.

Sistem Produksi

Tergantung dari produk yang diproduksi, perusahaan

akan menggunakan salah satu dari berbagai metode

produksi berikut ini:

Pemrosesan berkelanjutan membuatn produk yang

sama melalui rangkaian berkelanjutan berbagai

prosedur standar. Semen dan minyak diproduksei

melalui metode manufaktur ini.Biasanya, di bawah

pendekatan ini perusahaan mencoba menyimpan

persediaan barang jadi pada tingkat yang dibutuhkan

untuk memenuhi perkiraan pemintaan penjualan.

Perkiraan penjualan bersama dengan informasi

tingkat persediaan saat ini adalah pemicu proses ini.

Pemrosesan batch menghasilkan berbagai kelompok

(batch) yang berbeda. Tiap barang dalam batch

hampir sama, yaitu membutuhkan bahan baku serta

operasi yang sama. Untuk menjustifikasi biaya

penyetelan dan perubahan tiap operasi batch, jumlah

barang dalam batch biasanya besar.Ini adalah

metode produksi yang paling umum.Metode ini

digunakan untuk memproduksi berbagai produk

seperti mobil, perlengkapan rumah tangga, dan

Page 176: Mnj.produksi.fix

komputer. Mekanisme pemicu untuk proses ini

adalah kebutuhan untuk mempertahankan tingkat

persediaan barang jadi sesuai dengan prediksi

kebutuhan penjualan.

Pemrosesan berdasarkan pesanan melibatkan

pembuatan berbagai produk yang berbeda sesuai

dengan spesifikasi pelanggan. Proses ini diawali oleh

pesanan penjualan, bukan oleh tingkat persediaan

yang menurun.

Fasilitas Dalam Produksi

Dalam kegiatan produksi, sering kali terdapat

beberapa jenis produk dibuat dengan menggunakan

pasilitas yang sama (umum). Misalnya, suatu

perusahaan minuman memproduksi berbagai jenis

minuman dengan menggunakan satu fasilitas yang

sama secara bergantian, atau suatu pabrik sabun

memproduksi berbagai jenis sabun pada lini produksi

yang sama. Persoalan yang dihadapi ialah

bagaimana melakukan penjadwalan produksi dari

berbagai produk dengan menggunakan fasilitas yang

dipakai secara bersama.Dalam situasi seperti ini,

produk biasanya dibuat dalam suatu batch

(tumpukan).

Page 177: Mnj.produksi.fix

Kuantitas batch-nya secara ekuivalen dapat

disamakan dengan panjang waktu untuk suatu

production run- dan frekuensi produksi

mempengaruhi tingkat persediaan dan biaya set-

up.Biaya set-up terjadi setiap waktu dilakukan

pergantian untuk pembuatan suatu produk baru.

Semakin lama production run semakin banyak

penyimpanan dan semakin sedikit biaya set-up.

Sebaliknya, semakin pendek production run semakin

sedikit biaya penyimpanan tetapi biaya set up

menjadi semakin besar. Kuantitas batch yang

optimal dapat dihitung dengan menggunakan

metode ukuran lot yang ekonomis (EOQ). Namun,

apabila berbagai produk menggunakan fasilitas yang

sama makan penggunaan EOQ dapat menjadi tidak

optimal, ukuran lot perlu dimodifikasi karena urutan

produk harus diperhitungkan.

Proses Produksi

Produksi dapat didefinisikan sebagai aktivitas yang

dilakukan untuk mengolah atau membuat bahan

mentah atau bahan setengah jadi menjadi barang

jadi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.Produksi

Page 178: Mnj.produksi.fix

dapat juga diartikan sebagai tindakan intensional

untuk menghasilkan sesuatu yang berguna.

Proses Produksi

Proses produksi merupakan proses perubahan

masukan menjadi keluaran. Macam barang yang

dikerjakan di unit produksi banyak sekali sehingga

macam proses yang ada juga banyak. Pada

umumnya proses produksi dibagi menjadi dua yaitu:

1. Proses Produksi Continous

Proses produksi yang tidak pernah berganti macam

barang yang dikerjakan. Sejak pabrik berdiri selalu

mengerjakan barang yang sama sehingga prosesnya

tidak pernah terputus dengan mengerjakan barang

lain. Setup atau persiapan fasilitas produksi

dilakukan sekali pada saat pabrik mulai

bekerja.Sesudah itu, proses produksi berjalan secara

lancar. Biasanya urutan proses produksinya selalu

sama sehingga letak mesin – mesin serta fasilitas

produksi yang lain disesuaikan dengan urutan proses

produksinya agar produksi berjalan lancar dan

efisien.

2. Proses Produksi intermittent

Proses produksi yang digunakan untuk pabrik yang

mengerjakan barang bermacam – macam, dengan

Page 179: Mnj.produksi.fix

jumlah setiap macam hanya sedikit. Macam barang

selalu berganti – ganti sehingga selalu dilakukan

persiapan produksi dan penyetelan mesin kembali

setiap macam barang yang dibuat berganti.

Perubahan proses produksi setiap saat terputus

apabila terjadi perubahan macam barang yang

dikerjakan. Oleh karena itu, tidak mungkin

mengurutkan letak mesin sesuai dengan urutan

proses pembuatan barang.

Perencanaan dan Pengendalian Produksi

Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi

dapat dikelompokkan menjadi tiga antara

lainmeliputi:

1.Routing

Routing merupakan kegiatan menentukan urut –

urutan dalam mengerjakan suatu pekerjaan,sejak

dimulai sampai dengan barang itu jadi.

2. Scheduling

Scheduling merupakan pembuatan jadwal (shedule)

untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Jadwal

kegiatan dibuat sejak mulainya pekerjaan sampai

dengan selesai. Penyusunan schedule biasanya

didasarkan pada per-mintaan konsumen,

kemampuan sarana dan prasarana dan kendala –

Page 180: Mnj.produksi.fix

kendala yang lain. Biasanya untuk menjaga

kelancaran proses produksi perlu dibuat Master

Schedule. Master Schedule adalah daftar barang

setiap macam barang pada waktu – waktu tertentu.

Untuk memudahkan pelaksanaannya dan

membacanya, biasanya schedule dinyatakan dalam

bentuk tabel atau kadang – kadang berbentuk Guant

chart, yaitu bagan berupa balok untuk menunjukkan

waktu kegiatan.3. Dispatching dan Follow up

Dispatching merupakan pemberian wewenang untuk

melaksanakan suatu kegiatan. Pelaksanaan

dispatching dapat dilakukan dengan perintah lisan,

perintah tertulis, atau dengan tanda yang berupa

bunyi.Sedangkan Follow up merupakan suatu

langkah perbaikan atas kesalahan yang telah

dilakukan sebelumnya.Kesalahan terjadi karena

rencana tidak sesuai dengan pelaksanaan.

Faktor-faktor Produksi

Kegiatan produksi tentunya memerlukan unsur-

unsur yang dapat digunakan dalam proses

produksi yang disebut faktor produksi. Faktor

produksi yang bisa digunakan dalam proses

produksi terdiri atas sumberdaya alam, tenaga

kerja mansuia, modal dan kewirausahaan.

Page 181: Mnj.produksi.fix

a.Sumberdaya Alam

Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang

disediakan oleh alam yang dapat dimanfaatkan

manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu

yang ada di dalam bumi, seperti:

- Tanah, tumbuhan, hewan.

- Udara, sinar matahari, hujan.

- Bahan tambang, dan lain sebagainya.

Faktor produksi sumberdaya alam merupakan

faktor produksi asli karena telah tersedia di alam

langsung.

Coba Anda lihat di sekitar lingkungan tempat

tinggalmu, faktor-faktor produksi sumberdaya

alam apa saja yang ada, dan dapat digunakan

untuk produksi apa!

b.Sumberdaya Manusia (Tenaga Kerja

Manusia)

Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan

manusia baik jasmani maupun rohani yang

dicurahkan dalam proses produksi untuk

menghasilkan barang dan jasa maupun faedah

suatu barang.

Page 182: Mnj.produksi.fix

Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan

menurut tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi

atas:

a). Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah

tenaga kerja yang memperoleh pendidikan baik

formal maupun non formal.

Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan,

psikologi, peneliti.

b). Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah

tenaga kerja yang memperoleh keahlian

berdasarkan latihan dan pengalaman.

Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir,

teknisi.

c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih

(unskilled and untrained labour), adalah tenaga

kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani

daripada rohani.

Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu,

pemulung, buruh tani.

Dari klasifikasi tenaga kerja di atas, coba Anda

klasifikasi tenaga kerja yang mana paling banyak

di daerah Anda.

c. Sumberdaya Modal

Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang

atau hasil produksi yang digunakan untuk

Page 183: Mnj.produksi.fix

menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang

membuat jala untuk mencari ikan. Dalam hal ini

jala merupakan barang modal, karena jala

merupakan hasil produksi yang digunakan untuk

menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses

produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan

dan bahan-bahan.

Modal dapat dibedakan menurut:

1)Kegunaan dalam proses produksi.

a

)

Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat

digunakan berkali-kali dalam proses produksi.Contoh:

gedung, mesin-mesin pabrik.

b

)

Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis

sekali pakai dalam proses produksi. Contoh: bahan

baku, bahan pembantu.

2)Bentuk Modal

a

)

Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat

dilihat secara nyata dalam proses produksi. Contoh:

mesin, bahan baku, gedung pabrik.

b

)

Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak

dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam

perusahaan. Contoh: nama baik perusahaan dan

merek produk.

d.Sumberdaya Pengusaha

Page 184: Mnj.produksi.fix

Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan.

Pengusaha berperan mengatur dan

mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam

rangka meningkatkan kegunaan barang atau jasa

secara efektif dan efisien.

Pengusaha berkaitan dengan managemen.

Sebagai pemicu proses produksi, pengusaha perlu

memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.

Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-

faktor produksi, pengusaha harus mempunyai

kemampuan merencanakan, mengorganisasikan,

mengarahkan dan mengendalikan usaha.

Proses Produksi

Page 185: Mnj.produksi.fix

Bahan Baku Produksi yang berupa batu kapur dan

tanah liat diperoleh dari pertambangan Batu Kapur

dan Tanah Liat milik Semen Baturaja sendiri yang

berlokasi hanya 1.2 km dari pabrik di Baturaja.

Bahan baku lainnya seperti Pasir Silika diperoleh dari

tambang rakyat sekitar Baturaja dan Pasir Besi dibeli

dari tambang milik PT Aneka Tambang Tbk diwilayah

Cilacap sedangkan gypsum di impor dari Thailand.

Proses pembuatan semen dimulai dari penambangan

bahan mentah yang menjadi bahan baku pembuat

semen, yaitu Batu Kapur dan Tanah Liat di Baturaja.

Setelah itu dilakukan proses pemecahan dan

penghancuran (Crusher). Bahan baku yang telah

Page 186: Mnj.produksi.fix

halus di angkut ke tempat penyimpanan (Limestone

Storage dan Clay Storage ) dan dicampurkan dengan

pasir Silika dan Pasir Besi untuk dijadikan Raw Meal.

Raw Meal ini yang akan di giling di dalam Raw Mill

setelah mengalami proses pengeringan dan hasilnya

disimpan ke dalam Raw Material Storage Silo.

Proses berikutnya adalah proses pembakaran,

dimana sebelumnya sudah dilakukan pemanasan

awal di Preheater dan dilanjutkan dengan

pembakaran di Kiln dengan menggunakan bahan

bakar Batu Bara untuk mendapatkan Clinker. Setelah

itu dilakukan proses pendinginan terlebih dulu

sebelum Clinker disimpan di Storage. Clinker hasil

produksi Pabrik Baturaja sebagian digiling di Pabrik

Baturaja dan sebagian lagi dibawa ke Pabrik

Palembang dan Pabrik Panjang untuk di proses lebih

lanjut di kedua pabrik tersebut. Proses selanjutnya

adalah penggilingan Clinker. Penambahan bahan

baku penolong seperti Gypsum dilakukan sebelum

memasukkan Clinker ke Cement Mill. Hasil dari

penggilingan Clinker dengan Gypsum inilah yang

disebut semen jenis Portland Type I yang kemudian

di lakukan pengantongan dan siap dijual di pasar.

Siklus Produk dan Sistem Produksi

Page 187: Mnj.produksi.fix

A. Siklus Umur Produk

Sepanjang umur suatu produk, perusahaan

biasanya memformulasikan kembali strategi

pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya kondisi

ekonomi berubah, dan pesaing melancarkan

serangan baru namun, tambahan lagi produk itu

melewati tahap baru dari minat dan persyaratan

pembeli. Kosekuensinya, perusahaan harus

merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk

tiap tahap dalam siklus hidup produk tersebut.

Perusahaan berharap memperpanjang umur dan

profitabilitas produk walaupun tahu bahwa produk

tersebut tidak akan bertahan selamanya. PLC

(Product life Cycle) atau siklus hidup produk

merupakan konsep penting dalam pemasaran yang

memberikan pemahaman tentang dinamika suatu

produk yang kompetitif.

Siklus hidup produk menggambarkan tahap-

tahap yang berbeda dalam sejarah penjualan suatu

produk. Tahap-tahap ini berhubungan dengan

kesempatan dan masalah yang berbeda mengenai

strategi pemasaran dan laba potensial. Dengan

mengidentifikasitahap-tahap yang berbeda dengan

tantangan yang berbeda tahap suatu produk berada,

Page 188: Mnj.produksi.fix

atau tahap yang akan dicapai , perusahaan dapat

memformulasikan encana pemasaran dengan lebih

baik.

Daur hidup produk perlu dibahas sebagai usaha

untuk mengenali tahap-tahap khusus tertentu

selama masa hidup suatu produk. Dalam tahap-

tahap itu terkandung peluang-peluang dan juga

persoalan khusus sehubungan dengan strategi

pemasaran serta keuntungan yang ingin diperoleh.

Dengan mengenal dimana sedang berada atau

kemana produk sedang mengarah, perusahaan bisa

menentukan rencana pemasaran yang lebih baik.

Suatu produk dikatakan memiliki siklus hidup,

didasari kenyataan bahwa:

Produk memiliki umur yang terbatas.

Penjualan produk melalui berbagai tahap yang

berbeda, masing-masing memberikan tantangan,

peluang, dan masalah yang berbeda bagi penjual.

Laba naik dan turun pada berbagai tahap siklus

hidup produk.

Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan,

manufaktur, pembelian, dan sumber daya manusia

yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup produk.

Page 189: Mnj.produksi.fix

Siklus hidup produk memiliki tahapan-tahapan

sebagai berikut:

1. Tahap perkenalan (introduction)

Pada tahap perkenalan pertumbuhan penjualan

lambat karena produk baru saja dikenalkan kepada

konsumen. Biaya yang dikeluarkan untuk menjaga

keberadaan produk di pasar sangat tinggi sehingga

perusahaan belum memperoleh laba.

2. Pertumbuhan (growth)

Pasar dengan cepat menerima produk baru sehingga

penjualan melonjak dan menghasilkan keuntungan

yang besar.

3.    Kedewasaan (maturity)

Periode dimana pertumbuhan penjualan mulai

menurun karena produk sudah bisa diterima oleh

Page 190: Mnj.produksi.fix

sebagian besar pembeli potensia. Jumlah keuntungan

mantap, stabil atau menurun yang disebabkan oleh

meningkatnya biaya pemasaran untuk melawan

persaingan yang ketat.

4. Kemunduran (decline)

Dalam tahap ini penjualan menurun dengan tajam

diikuti dengan menurunnya keuntungan yang

diperoleh perusahaan

Beberapa pakar menyebutkan bahwa siklus hidup

produk tidak hanya memiliki empat tahapan tetapi

memiliki lima tahapan, yaitu selain memiliki tahapan-

tahapan seperti disebutkan di atas masih ada satu

tahapan awal yaitu tahap penemuan dan

pengembangan produksi.

Tahap-tahap siklus produk :

1. Perkenalan : Suatu periode pertumbuhan penjualan

yang lambat saat produk itu diperkenalkan ke pasar.

Pada tahap ini tidak ada laba karena banyaknya

biaya-biaya untuk memperkenalkan produk.

2. Pertumbuhan : Suatu periode penerimaan pasar

yang cepat dan peningkatan laba yang

mengesankan.

3. Kemapanan : Suatu periode penurunan dalam

pertumbuhan penjualan karena produk itu telah

Page 191: Mnj.produksi.fix

mencapai penerimaan sebagian besar pembeli

potensial. Laba stabil atau menurun karena

peningkatan pengeluaran pemasaran untuk

mempertahankan produk dalam persaingan.

4. Kemunduran : Periode saat penjualan menunjukkan

arah menurun dan laba menipis

Menandakan dimana tiap tahap awal dan berakhir

bersifat Arbitrer. Biasanya tahap-tahap ini ditandai

dimana kecepatan pertumbuhan penjualan atau

penurunannya menjadi nyata.

Karakteristik Siklus Hidup Produk

1. Perkenalan

Apabila produk sudah siap dibeli konsumen di

pasar maka saat itu sebenarnya tahap perkenalan

sudah dimulai. Pengisian kembali produk pada

penyalur memerlukan waktu yang cukup lama

karena konsumen baru mengenalnya sehingga

penjualan produk pada tahap ini berjalan lambat.

Alasan yang menjadikan laju pertumbuhan produk

pada tahap ini rendah antara lain:

a)Tertundanya perluasan kapasitas produksi

b)Masalah-masalah teknis

c) Terlambatnya distribusi produk di tingkat pengecer

akhir

Page 192: Mnj.produksi.fix

d)Konsumen enggan merubah kebiasaan yang sudah

mapan

e)Sedikitnya konsumen yang mampu membeli (jika

harga produk mahal)

Jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan

dalam tahap ini sangat sedikit bahkan banyak

diantaranya yang menderita kerugian karena hasil

penjualan masih rendah sedangkan biaya distribusi

dan promosi cenderung tinggi. Dana yang besar ini

diperlukan untuk menarik distributor dan mengisi

saluran pipa distribusi. Pengeluaran untuk promosi

adalah yang tertinggi dalam persentase terhadap

penjualan, dengan sasaran:

a) Memberi tahu konsumen potensial atas hadirnya

produk baru yang sama sekali belum dikenal

b) Membujuk konsumen untuk mencoba

c) Untuk menjamin tersedianya produk pada setiap

pengecer

Untuk produk yang demikian, biasanya mempunyai

harga jual yang cukup tinggi sehingga sasaran

jangka pendeknya adalah calon konsumen yang siap

untuk membeli yaitu yang berpenghasilan tinggi. Ada

Page 193: Mnj.produksi.fix

beberapa sebab mengapa harga jual produk itu

tinggi, yaitu:

a)Taraf produksi masih rendah

b)Persoalan teknologi dalam produksi belum bisa

diatasi dengan sempurna

c) Margin laba yang cukup tinggi diperlukan untuk

menutup biaya promosi

2. Pertumbuhan

Tanda lahirnya tahapan ini yaitu terjadinya

pelonjakan hasil penjualan. Para pengadopsi dini

(early adopter) yang merupakan konsumen pelopor

merasa terpuaskan dengan produk perusahaan yang

selanjutnya akan diikuti oleh konsumen mayoritas.

Kondisi atau peluang ini segera tercium oleh pesaing

sehingga mereka berusaha masuk ke pasar dengan

memperkenalkan ciri-ciri produk baru dan ini

berakibat lanjut dengan meluasnya pasar yang pasti

akan diikuti oleh meluasnya jaringan maupun saluran

distribusi.

Bagi perusahaan perintis, fase ini merupakan

fase memperoleh keuntungan yang sangat tinggi

karena penjualan sangat besar sehingga biaya

promosi per unitnya menjadi kecil dan adanya

Page 194: Mnj.produksi.fix

penurunan biaya produksi per unit yang lebih besar

jika dibandingkan dengan penurunan harga jual.

3. Kedewasaan

Tahapan kedewasaan biasanya berlangsung

lebih lama dibandingkan tahap-tahap sebelumnya

dan manajemen pemasaran lebih banyak

menghadapi tantangan. Pada tahapan ini ditandai

dengan penurunan pertumbuhan penjualan produk.

Dalam tahap ini pula akan muncul tiga taraf

kedewasan, yaitu:

a. Kedewasaan pertumbuhan

Tingkat pertumbuhan penjualan mulai berkurang

yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Saluran

distribusi baru sudah tidak dapat ditambah lagi

meskipun konsumen baru (pengekor) masuk ke

pasar.

b. Kedewasaan mantap

Penjualan per kapita menjadi datar karena pasar

sudah merasa jenuh. Sebagian besar konsumen

potensial telah mencoba produk dan penjualan yang

akan datang tergantung pada pertambahan

penduduk dan permintaan penggantian baru.

c. Kedewasaan mengusang

Page 195: Mnj.produksi.fix

Nilai penjualan mulai jatuh dan konsumen mulai

bergerak ke produk lain.

4. Kemunduran

Hasil penjualan dari hampir semua produk dan merk

pada akhirnya akan mengalami penurunan. Laju

penurunan ini bisa lambat maupun cepat. Kadang-

kadang penjualan jatuh sampai pada suatu titik yang

cukup rendah dan pada titik itulah penjualan tetap

tertahan sampai beberapa tahun. Kemunduran ini

bisa disebabkan beberapa hal misalnya karena

adanya perkembangan teknologi, perubahan selera

konsumen atau meningkatnya persaingan baik di

dalam maupun di luar negeri. Pada saat penjualan

dan keuntungan yang dicapai jatuh maka beberapa

perusahaan mengundurkan diri dari pasar. Bagi

perusahaan yang mencoba bertahan tentu akan

mengurangi penawaran produknya. Anggaran

promosi dikurangi dan akhirnya harga jual mulai

diturunkan.

Tujuan Pemasaran

Perkenalan : Menciptakan kesadaran dan keinginan

mencoba produk

Pertumbuhan : Memaksimal kan pangsa pasar

Page 196: Mnj.produksi.fix

Kedewasaan : Memaksimal kan laba, memperta

hankan pangsa pasar

Penurunan : Mengurangi pengeluaran

Dikemukakan oleh Vermon (dalam Robock dan

Simmonds, 1986). Vermon menghubungkan antara

perdagangan dengan investasi asing langsung

sebagai suatu tahapan yang berurutan mengikuti

siklus produksi suatu produk, meliputi:

1. Tahap Inovasi

Pada tahap ini peranan ilmuwan dan teknisi dalam

melakukan penelitian dan pengembangan sangat

besar yaitu untuk memperkenalkan suatu perubahan

dan pengembangan dari suatu produk. Produk

tersebut dipasarkan terbatas pada pasar dalam

negeri dan pada tahap awal biasanya produk

tersebut belum begitu dikenal pasar sehingga

penjualannya berjalan lambat dan permintaan untuk

produk ini sedikit

2. Tahap Pertumbuhan

Pada tahapan ini penjualan produk tersebut mulai

meningkat sehingga terjadi produksi secara besar-

besaran dan jumlah industri terus meningkat, hal ini

mengakibatkan persaingan tercukupi atau karena

Page 197: Mnj.produksi.fix

peluang pasar di luar negeri menjadi lebih

menguntungkan.

3. Tahap Kematangan Produk

Pada tahap ini, produk mulai teridentifikasi dan

teknologi tidak lagi semata-mata menjadi milik sang

penemu. Di samping aktivitas penelitian dan

pengembangan serta kemampuan manajerial,

peranan tenaga kerja terampil dan setengah terampil

menjadi sangat penting. Hal-hal tersebut

menimbulkan dorongan untuk melakukan ekspansi

ke luar negeri dengan melakukan investasi. Selain

untuk menjangkau pasar luar negeri, ekspansi

tersebut juga bertujuan untuk mendapatkan input

yang lebih murah dan menekan biaya produksi.

Di tahap ketiga teori produksi Vernon menjadi

dorongn untuk melakukan ekspansi ke luar negeri

guna mendapat input yang lebih murah dan

menekan biaya produksi. Kondisi ini mendorong

terjadinya aliran investasi asing. Studi empiris yang

dilakukan oleh Belderbos dan Sleuwaegen (2003)

membuktikan bahwa siklus produksi dapat

menjelaskan terjadinya FDI pada periode 1980 dan

1990-an. Kajian tersebut menemukan keputusan

Page 198: Mnj.produksi.fix

investasi dan pendirian pabrik di luar negeri sangat

dipengaruhi oleh siklus kematangan suatu produk. 

Akamatsu (1962) mengembangkan model

tersebut menjadi “catching-up product cycle thesis”

dimana dijelaskan bahwa negara follower pada tahap

awal mengimpor produk berkualitas tinggi. Ketika

permintaan domestik terhadap produk tersebut

meningkat, produk tersebut diproduksi di dalam

negeri melalui FDI. Apabila produk tersebut masuk

tahap kematangan, maka produk tersebut kembali

masuk ke fase ekspansi ke luar negeri melalui ekspor

dan diikuti dengan investasi melalui jalur FDI ke

negara follower lain dan negara follower sebelumnya

menjadi negara leading. Kerangka ini diadopsi oleh

Akamatsu dalam model “flying geese”.

Teori dengan hipotesis siklus hidup dikemukaan

oleh Franco Modigliani. Franco Modigliani

menerangkan bahwa pola pengeluaran konsumsi

masyarakat mendasarkan kepada kenyataan bahwa

pola penerimaan dan pola pengeluaran konsumsi

seseorang pada umumnya dipengaruhi oleh masa

dalam siklus hidupnya.

Page 199: Mnj.produksi.fix

Karena orang cenderung menerima penghasilan /

pendapatan yang rendah pada usia muda, tinggi

pada usia menengah dan rendah pada usia tua,

maka rasio tabungan akan berfluktuasi sejalan

dengan perkembangan umur mereka yaitu orang

muda akan mempunyai tabungan negatif (dissaving),

orang berumur menengah menabung dan membayar

kembali pinjaman pada masa muda mereka, dan

orang usia tua akan mengambil tabungan yang

dibuatnya di masa usia menengah.

Selanjutnya Modigliani menganggap penting

peranan kekayaan (assets) sebagai penentu tingkah

laku konsumsi. Konsumsi akan meningkat apabila

terjadi kenaikan nilai kekayaan seperti karena

adanya inflasi maka nilai rumah dan tanah

meningkat, karena adanya kenaikan harga surat-

surat berharga, atau karena peningkatan dalam

jumlah uang beredar. Sesungguhnya dalam

kenyataan orang menumpuk kekayaan sepanjang

hidup mereka, dan tidak hanya orang yang sudah

pension saja. Apabila terjadi kenaikan dalam nilai

kekayaan, maka konsumsi akan meningkat atau

dapat dipertahankan lebih lama. Akhirnya hipotesis

siklus kehidupan ini akan berarti menekan hasrat

Page 200: Mnj.produksi.fix

konsumsi, menekan koefisien pengganda, dan

melindungi perekonomian dari perubahan-perubahan

yang tidak diharapkan, seperti perubahan dalam

investasi, ekspor, maupun pengeluaran-pengeluaran

lain. (Suparmoko, 1991: 73-74).

Beberapa produk dirancang dengan siklus tertentu.

Barang-barang mode (fashion) mungkin memiliki

siklus selama lima bulan, tetapi mobil (dengan

sedikit modifikasi) memiliki siklus sepuluh tahun.

Dalam kasus kendaraan bermotor, penggantian

model akan dirancang untuk mengganti model lama

ketika penjualan menurun pada tingkat yang tidak

diharapkan.

Produk minuman seperti Guinness dan Coca-Cola

memiliki siklus hidup yang tak terbatas.

Strategi Pemasaran terkait Siklus Hidup Produk

1. Pengenalan

Page 201: Mnj.produksi.fix

Dalam meluncurkan produk baru ke pasar manajer

pemasaran bisa menetapkan setiap variabel

pemasaran pada tingkat yang tinggi atau rendah

dalam hal harga, promosi, distribusi maupun mutu

produk. Jika hanya harga dan promosi yang menjadi

bahan pertimbangan pemasaran maka strategi yang

diterapkan dapat mengambil satu dari empat strategi

berikut:

a. Strategi menyaring cepat

Strategi menyaring cepat (rapit skimming strategy)

dilakukan dengan menetapkan harga tinggi dan

promosi gencar. Maksud ditetapkannya harga tinggi

adalah agar bisa diperoleh laba kotor yang tinggi per

unit produk.

Promosi yang besar-besaran dimaksudkan untuk

meyakinkan konsumen tentang nilai produk

walaupun harga produk itu sendiri juga tinggi.

Gencarnya promosi dimaksudkan untuk

mempercepat laju penerobosan (penetrasi) pasar.

b. Strategi menyaring lambat

Strategi menyaring lambat (slow skimming strategy)

ditetapkan dengan strategi harga mahal dan promosi

rendah. Harga yang tinggi ditetapkan supaya dapat

diperoleh laba kotor yang tinggi sedangkan promosi

Page 202: Mnj.produksi.fix

rendah dilakukan supaya biaya pemasaran tidak

terlalu besar.

c. Strategi penerobosan cepat

Strategi penerobosan cepat (rapid penetration

strategy) dilakukan dengan menerapkan harga yang

rendah dan promosi gencar. Tujuan strategi ini

adalah menghasilkan penerobosan pasar yang cepat

dan meraup market share yang besar

d. Strategi penerobosan lambat

Dalam strategi penerobosan lambat (slow

penetrasion strategy) yang dilakukan dengan

penentuan harga rendah dan promosi rendah.

Rendahnya harga dimaksudkan supaya konsumen

lebih cepat mengadopsi produk sedangkan

rendahnya promosi dimaksudkan supaya laba

perusahaan bisa dicapai dalam jumlah yang cukup

besar. Strategi ini dilakukan dengan berangkat dari

analisis yang mendasari keyakinan bahwa harga

sangat peka bagi konsumen sedangkan promosi

kurang berpengaruh dalam merubah situasi pasar.

2. Pertumbuhan

Untuk kepentingan menjaga pertumbuhan pasar

yang cepat supaya berlangsung selama mungkin

dapat dilakukan strategi-strategi berikut:

Page 203: Mnj.produksi.fix

Mutu produk ditingkatkan dan ciri serta model

produk ditambah

Masuk ke segmen pasar baru

Memanfaatkan saluran distribusi baru

Beberapa bentuk periklanan digeser dari membujuk

minat konsumen pada produk ke menimbulkan

keyakinan atas produk sehingga bersedia membeli

Harga diturunkan pada saat yang tepat untuk

menarik golongan konsumen lain yang peka

terhadap harga.

Sering kali pada tahapan ini menjadi penentu

kelangsungan produk di pasaran. Jika perusahaan

menetapkan strategi perluasan pasar maka

dimungkinkan akan semakin kuat posisinya dalam

persaingan. Namun untuk semua itu harus dibayar

mahal yaitu dengan mengeluarkan biaya yang cukup

besar. Pada tahap ini perusahaan sedang berada

pada posisi trade off yaitu harus memilih apakah

ingin memperoleh bagian pasar yang tinggi atau

keuntungan yang besar. Jika perusahaan mengambil

pilihan pertama maka harus mengeluarkan biaya

untuk perbaikan produk, promosi dan distribusi

sehingga posisi yang dominan di pasar akan dapat

Page 204: Mnj.produksi.fix

dicapai. Kontribusi dari itu semua adalah keuntungan

pada tahap-tahap berikutnya bisa diharapkan.

Perancangan atau pengembangan produk

dibutuhkan oleh produsen dalam rangka

mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar

dengan cara mengidentifikasi kebutuhan kebutuhan

konsumen akan manfaat produk, mendesainnya,

sampai ke tingkat perencanaan pembuatan produk

tersebut. Hal ini berkaitan erat pula dengan siklus

hidup produk tersebut. Perancangan yang baik akan

menghasilkan produk unggulan yang sesuai dengan

keinginan atau kebutuhan customer. Karenanya

perancangan yang baik membutuhkan input dari

berbagai sisi dengan melibatkan berbagai disiplin

imu.

Langkah – langkah dalam mengembangkan produk

baru antara lain,yaitu :

1. Pengembangan Ide

Dapat dikembangkan dari pasar atau dari teknologi.

Ide pasar diperoleh dari kebutuhan pelanggan.

Identifikasi dari kebutuhan pasar ini akan

menghasilkan pengembangan teknologi dan produk

baru untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

Page 205: Mnj.produksi.fix

Pada sisi lain, ide dapat timbul dari teknologi yang

ada atau yang baru. Pendayagunaan teknologi

merupakan sumber yang kaya akan ide-ide untuk

produk baru.

2. Disain Produk

Tahapan ini memperhatikan terhadap pisik produk

baru. Proses disain produk pada tahan ini berkaitan

dengan pengembangan disain terbaik dari ide produk

baru. Jika disain awal ini disetujui, dapat dibuat

sebuah atau beberapaprototype untuk pengujian dan

nalisis lebih lanjut. Dalam disain awal, banyak sekali

dipertimbangkan akan tradeoff antara biaya, kualitas

dan performansi produk. Hasilnya merupakan suatu

rancangan produk yang memiliki daya saing dalam

pasar dan dapat diproduksi.

3. Disain Produk

Pegujian prototype bertujuan untuk mengesahkan

penampilan pemasaran dan teknis. Satu cara untuk

menilai performansi pasar adalah membuat sejumlah

prototype yang cukup untuk mendukung uji pasar

dari produk baru tersebut. Maksud dari pengujian

pasar adalah untuk mengumpulkan data kuantitatif

dari tanggapan pelanggan mengenai produk

Page 206: Mnj.produksi.fix

tersebut. Prototipe juga diuji untuk mengetahui

performansi teknis produk yang bersangkutan.

Selama tahap disain akhir, gambar dan spesifikasi

produk dikembangkan. Sesuai dengan hasi pengujian

prototype, perubahan-perubahan tertentu dapat

digabungkan menjadi disain akhir. Jika terdapat

perubahan, produk dapat diuji lebih lanjut untuk

memastikan performansi produk akhir. Selanjutnya

pada penyelesaian spesifikasi disain sehingga

produksi dapat

dilaksanakan. Akan tetapi bagian penelitian dan

pengembangan tidak hanya mengemnbangkan

spesifikasi desain untuk operasi, tetapi jugaharus

dapat memastikan bahwa produk memungkinkan

untuk diproduksi. Informasi ini harus berisi rincian

mengenai teknologi, data pengendalian kualitas, tata

cara pengujian performansi produk dan sejenisnya.

Gambar 1.3. merupakan model ideal dari proses

pengembangan produk baru.

 

B. Sistem produksi

Produksi dalam pengertian sederhana adalah

keseluruhan proses dan operasi yang dilakukan

untuk menghasilkan produk atau jasa. Sistem

Page 207: Mnj.produksi.fix

produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang

saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi

input produksi menjadi output produksi. Input

produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga

kerja, modal dan informasi. Sedangkan output

produksi merupakan produk yang dihasilkan berikut

sampingannya seperti limbah, informasi, dan

sebagainy

Siklus Produksi adalah rangkaian aktivitas bisnis dan

operasi pemrosesan data terkait yang terus terjadi

yang berkaitan dengan pembuatan produk .

Aktivitas – aktivitas yang ada pada siklus produksi :

Perancangan Produk

Page 208: Mnj.produksi.fix

Perencanaan dan Penjadwalan

Operasi Produksi

Akuntansi Biaya

Sistem adalah satu kumpulan komponen yang saling

berintegrasi untuk menjalankan suatu aktivitas atau

suatu proses yang dimulai dari input sampai output,

input dalam hal ini meliputi bahan baku yang

nantinya akan mengalami proses produksi sehingga

akan menghasilkan suatu output berupa produk jadi.

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengolah

bahan baku atau bahan belum jadi menjadi barang

jadi.

Sistem Produksi adalah suatu gabungan dari

komponen-komponen yang saling berhubungan dan

saling mendukung untuk melaksanakan proses

produksi dalam suatu perusahaan.

Overview of Production System

Customer

Produsen adalah pembuat produk dan konsumen

adalah pengguna produk.. Perusahaan atau produsen

akan melakukan Market Information (Informasi

Pasar). Informasi Pasar akan sangat penting untuk

suatu perusahaan karena dengan ini perusahaan

akan menciptakan produk yang akan dibutuhkan

Page 209: Mnj.produksi.fix

konsumen. Perusahaan juga akan mencari informasi

barang apa saja yang sekarang lebih dibutuhkan oleh

konsumen sehingga perusahaan dapat melakukan

informasi pasar dan peramalan dengan tepat.

Customer sales & Forecasts

Perusahaan akan melakukan suatu aktivitas berupa

peramalan yang bertujuan untuk memperkirakan

besarnya permintaan konsumen terhadap produk

yang nantinya akan dijual kepada konsumen.

Peramalan dilakukan agar perusahaan dapat

mengetahui berapa kira-kira besar permintaan akan

produk yang akan dibuat.

Finance

Keuangan perusahaan haruslah tercatat dengan rapi

dan teliti karena keuangan perusahaan akan

digunakan untuk proses produksi, pengembangan

perusahaan, gaji,modal, biaya bahan baku, biaya

sewa, pengembangan dan pengendalian kualitas,

biaya distribusi, biaya produksi dan anggaran lain.

Dari semua jalannya proses produksi dan sistem

produksi akan menggunakan keuangan perusahaan.

Perusahaan harus dapat mengelola keuangan

perusahaan dengan baik agar dapat keuntungan

Page 210: Mnj.produksi.fix

yang diperoleh maksimal dengan meminimalkan

pengeluaran perusahaan.

Design Engineering

Dalam suatu perusahaan perancangan suatu produk

sangatlah penting untuk dilakukan. Produk dirancang

dengan suatu teknik yang sesuai dengan permintaan

pasar. Dalam perancangan, produk akan dibuat

dengan kesesuaian atau spesifikasi produk yang

menarik dengan pengembangan yang optimal dan

kualitas yang terjamin sehingga menghasilkan

produk dengan reliabilitas produk, kemampuan

pelayanan, ketangguhan dan kesesuaian manfaat

produk dalam kebutuhan konsumen. Tujuan teknik

perancangan adalah mengurangi biaya produksi

dengan tetap menjaga fungsi dan kualitas yang

diinginkan dengan mengoptimalkan rancangan suatu

produk hingga pabrikasi dengan standard mutu dan

spesifikasi serta kualitas baik.

Research & Development

Research terhadap sebuah produk yang akan

diproduksi adalah salah satu faktor menentukan

kualitas produk. Produk akan diteliti dan

dikembangkan sebelum sampai ke konsumen. Proses

ini meliputi perancangan, pengujian dan

Page 211: Mnj.produksi.fix

perancangan kembali untuk menentukan produk

baru. Penggunaan material yang baik juga akan

menentukan terjaminnya kualitas suatu produk.

Suatu produk akan dikatakan berkualitas apabila

memiliki spesifikasi dan mutu yang standard.

Production Planning Control (PPC)

Perencanaan pengendalian produksi meliputi proses

perakitan dari bahan-bahan, mesin-mesin dan

peralatan lain serta modal yang diperlukan untuk

memproduksi dalam periode tertentu yang

selanjutnya dilakukan proses penyimpanan sampai

proses produksi. PPC megatur aliran material dari

proses produksi mulai bahan mentah sampai produk

jadi bahkan sampai produk diterima konsumen.

Dengan melakukan PPC yang optimal perusahaan

akan mendapatkan keuntungan maksimal serta

menguasai pasar tertentu.

Inventory Control

Inventory control adalah unsur penting dalam

operesional perusahaan dan secara terus-menerus

diperoleh, diubah dan nantinya akan dijual lagi.

Perusahaan harus dapat mengendalikan biaya

inventory karena biaya ini memakan 40-50% biaya

produksi. Biaya inventory harus diminimalkan

Page 212: Mnj.produksi.fix

sehingga perusahaan mendapat keuntungan yang

maksimal dari produksi.

Purchasing & Procurement

Pembelian terhadap bahan baku dan mesin harus

disesuaikan terhadap permintaan produk yang

dibuat. Dalam hal ini dibuat daftar permintaan bahan

baku dan mesin sehingga biaya tetap terkontrol.

Vendor (pemasok barang dan mesin) akan mengirim

barang dan mesin sesuai dengan permintaan

perusahaan.

Manufacturing System

Sistem yang melakukan konversi bahan mentah

menjadi barang jadi sesuai dengan desain produk

didasarkan pada keinginan konsumen sehingga

terjadi pertambahan nilai yang lebih tinggi dengan

bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah

jadi.

Inspection Quality Control

Inspection Quality Control adalah Suatu usaha untuk

memastikan apakah hubungan komponen dalam hal

mutu dapat terjamin, untuk mempertahankan

kualitas dari produk yang dihasilkan agar sesuai

dengan spesifikasi dan standard mutu produk yang

Page 213: Mnj.produksi.fix

ditetapkan. IQC dilakukan setelah produk selesai

dibuat atau di produksi.

Distribution

Distribusi adalah suatu penyaluran barang dari

produsen ke konsumen. Penyaluran akan produk

dilakukan setelah proses produksi dan pengendalian

kualitas terhadap produk selesai. Biaya distribusi

meliputi biaya angkut(transport), biaya pergudangan

bila dibutuhkan penyimpanan barang terlebih

dahulu. Biasanya biaya biaya diatas sangat

diminimalisir supaya biaya produksi tidak tinggi atau

dengan kata lain perusahaan dapat mendapat

keuntungan yang maksimal. Perusahaan akan

mendapatkan keuntungan maksimal bila perusahaan

dapat melaksanakan siklus diatas secara baik.

Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi

tersebut antara lain adalah Perencanaan dan

Pengendalian Produksi, Pengendalian Kualitas,

Penentuan Standar-standar Operasi, Penentuan

Fasilitas Produksi, Perawatan Fasilitas Produksi, dan

Penentuan Harga Pokok Produksi.

Sub sistem–sub sistem dari sistem produksi

tersebut akan membentuk konfigurasi sistem

produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi

Page 214: Mnj.produksi.fix

ini akan tergantung dari produk yang dibuat serta

bagaimana cara membuatnya (proses produksinya)

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi perencanaan,

operasi dan pemeliharaan, perusahaan manufaktur

harus memiliki organ pelaksana. Sistem produksi

pada suatu perusahaan manufakturing harus

memiliki bagian-bagian atau organ .menunjukkan

bahwa sistem produksi berawal dari pemahaman

terhadap keinginan dan harapan para pelanggan

berdasarkan temuan-temuan dari kegiatan

pemasaran termasuk permintaan langsung dari para

pelanggan terhadap produk-produk tertentu. Data

dan informasi tentang keinginan pelanggan

kemudian diterjemahkan ke dalam bentuk rancangan

produk atau jasa untuk mengetahui part, komponen

dan sub-assembly apa yang dibutuhkan termasuk

ukuran, spesifikasi, jenis bahan, jumlah masing-

masing item yang dibutuhkan untuk setiap unit

produk yang diinginkan.

Tujuannya adalah menambah daya tarik estetika

suatu produk. Dalam jenis produk tertentu bahkan

seringkali perbaikan gayalah yang paling sering

terjadi dari pada perbaikan mutu atau kegunaan,

misalnya mobil. Dalam produk yang lain perbaikan

Page 215: Mnj.produksi.fix

gaya bisa berarti perbaikan kemasan. Perbaikan

gaya dapat memberikan hasil positif karena pada

umumnya orang menyukai perubahan mode. Sisi

negatif perbaikan gaya juga tidak dapat dihindarkan

sebab ada saja konsumen yang merasa tidak cocok

dengan yang paling baru dan lebih suka dengan

gaya produk yang terdahulu.

Modifikasi bauran pemasaran

Satu hal yang tidak dapat dianggap remeh adalah

perbaikan dalam marketing mix, dimana satu atau

beberapa elemen perlu dimodifikasi. Untuk

mendorong produk dalam tahap kedewasaan,

manajer pemasaran mempunyai tugas menjawab

pertanyaan berikut.

Harga.

Apakah price discount akan menjadi daya tarik bagi

golongan yang sedang mencoba atau bagi mereka

yang sudah menggunakan?

Bila demikian apakah semua yang ada di daftar

harga harus diturunkan?

Ataukah penurunan harga dilakukan melalui harga

khusus?

Page 216: Mnj.produksi.fix

Distribusi

Bisakah perusahaan memperoleh lebih banyak

dukungan atau ruang pamer di saluran distribusi?

Apakah mungkin penerobosan di toko yang lebih

banyak?

Mampukah perusahaan menembus saluran distribusi

yang selama ini belum pernah dicoba untuk

dimasuki?

Peiklanan

Apakah biaya periklanan perlu dinaikan?

Pesan apa dalam iklan yang perlu dirubah?

Perlukah saluran media dirombak jenis atau

kombinasinya?

Ataukah waktu, frekuensi dan ukuran iklan perlu

dirubah?

Promosi Penjualan

Perlukah promosi penjualan ditingkatkan?

Dalam bentuk potongan harga, jaminan atau hadiah?

Penjualan Perorangan

Apakah mutu dan keterampilan tenaga penjualan

perlu diperbaiki?

Apakah pembagian daerah penjualan perlu ditata

kembali?

Perlukah diberikian insentif bagi tenaga penjualan?

Page 217: Mnj.produksi.fix

Pelayanan

Mampukah perusahaan mempercepat waktu

pengiriman?

Bisakah bantuan tekhnis bagi konsumen

ditingkatkan?

Mungkinkah kemudahan kredit diperluas?

Jawaban manajer pemasaran atas pertanyaan diatas

dapat dijadikan sebagai bahan mentah untuk

perbaikan dan menjaga produk agar bisa bertahan

lama dalam fase kedewasaan.

Kemunduran

Mengidentifikasi produk yang lemah

Langkah pertama adalah menetapkan suatu sistem

untuk mengenal produk mana yang sudah lemah.

Untuk mengetahuinya ada enam langkah yang perlu

dilakukan:

Perusahaan membentuk suatu panitia peninjau

produk yang terdiri dari bagian pemasaran, produksi

dan keuangan.

Panitia ini memberi kemudahan atau menyusun

suatu sistem untuk mengidentifikasi produk mana

yang sudah lemah di pasar.

Bagian pembukuan atau pemrosesan data

menyiapakan data mengenai tiap-tiap produk yang

Page 218: Mnj.produksi.fix

menunjukan kecenderungan berkenaan dengan luas

pasar, bagian pasar, harga jual, biaya dan

keuntungan.

Informasi diatas kemudian dianalisis dengan bantuan

komputer untuk menetapkan produk mana yang

meragukan sehingga perlu diteliti lebih lanjut.

Kriteria penetapan meliputi sudah berapa lama

penjualan menurun, kecenderungan bagian pasar,

laba kotor dan tingkat laba atas investasi.

Daftar poroduk yang sedang diragukan dilaporkan

padsa manajer- manajer yang bertanggung jawab.

Selanjutnya manajer tersebut harus mengisi pada

formulir tertentu penilaian diagnosa yang

memperlihatkan bagaimana arah penjualan dan

keuntungan dimasa yang akan datang baik dengan

maupaun tanpa perubahan strategi pemasaran.

Panitia peninjau menyimpulkan dan membuat

rekomendasi atas masing-masing produk yang

meragukan, biarkan produk berjalan seperti

sekarang, perbaiki strategi pemasaran atau

menghapuskan

Menetapkan strategi pemasaran.

Waktu keluarnya perusahaan dari pasar

biasanya tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan

Page 219: Mnj.produksi.fix

hal ini banyak tergantung pada tingkat hambatan

keluar. Jika hambatan ini tingkatannya rendah maka

makin mudah perusahaan meninggalkan industri

yang berarti makin menguntungkan perusahaan

yang tetap bertahan. Sebabnya, mantan konsumen

perusahaan yang keluar tadi bisa ditampungnya.

Meskipun demikian permasalahan tetap belum

terpecahkan sampai ada jawaban apakah

perusahaan ini akan tetap bercokol sampai saat

terahir. Dibawah ini dinyatakan lima strategi bagi

perusahaan yang sedang mengalami penurunan

yang dikemukakan oleh Harrigan.

Tambahkan lebih banyak penanaman modal agar

bisa mendominasi atau menempati posisi persaingan

yang cukup baik di pasar.

Tetap saja pada tingkat penanaman modal yang

sekarang sampai pada suatu saat ketidakpastian

dalam industri terpecahkan.

Kurangi jumlah penanaman modal secara selektif

dengan cara meninggalkan kelompok yang kurang

menguntungkan dan pada waktu yang bersamaan

menambah modal untuk kelompok kecil yang tetap

setia dan lebih menguntungkan.

Page 220: Mnj.produksi.fix

Strategi “memetik hasil”, dengan mengurangi jumlah

investasi pada produk tersebut guna memperoleh

uang tunai dengan segera tanpa melihat bagaimana

posisi modal nantinya.

Tinggalkan usaha dengan segera dengan menjual

hartanya.

Keputusan menghentikan produk

Apabila perusahaan telah memutuskan untuk

menarik produk dari pasar ada beberapa keputusan

yang harus diambil selanjutnya. Yang pertama

adalah bahwa formula dan merk produk yang akan

dijual atau dipindahkan kepada orang lain atau

dihapuskan secara total dari pasaran. Yang kedua

adalah penarikan produk dari pasar dalam waktu

yang segera atau perlahan-lahan. Ketiga harus

diputuskan mengenai berapa persediaan suku

cadang dan apa pelayanan yang akan diberikan

untuk konsumen yang sudah terlanjur memakai

produk yang telah dijual sebelumnya.

Dalam analisis nilai digunakan istilah atau definisi

sebagai berikut :

Sasaran/tujuan : tujuan atau alasan keberadaan

produk atau jasa.

Page 221: Mnj.produksi.fix

Fungsi dasar : suatu fungsi dasar, jika dihilangkan

akan membuat produk tersebut tidak berguna dalam

kaitannya dengan sasaran.

Fungsi tambahan : adanya fungsi tambahan untuk

mendukung fungsi dasar sebab merupakan cara

untuk merancang produk khusus.

Sebagai contoh, dalam membuka kaleng, kita

memiliki hal-hal sebagi berikut :

Sasaran/tujuan : memindahkan isi.

Fungsi dasar : membuka kaleng.

Fungsi tambahan : memotong penutup

POLA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Teori Pengambilan Keputusan

Sebelum membahas tentang teori-teori

pengambilan keputusan kita harus mengetahui arti

dai keputusan itu apa,Keputusan dapat dijelaskan

sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga

harus didasari atas logika dan pertimbangan,

penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati

tujuan yang telah ditetapkan.Seorang pengambil

keputusan haruslah memperhatikan hal-hal seperti:

logika, realita, rasional, dan pragmatis.

Page 222: Mnj.produksi.fix

Diartikan Secara umum pengertian teori

pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan

yang digunakan dalam proses pengambilan

keputusan atau proses memilih tindakan sebagai

cara pemecahan masalah.Pendekatan struktur

pengambilan keputusan dapat membantu membuat

keputusan yang terbaik, tetapi tidak dapat

menggaransi hasil yang baik. Keputusan yang baik

kadang-kadang menghasilkan hasil yang kurang

baik, Oleh karena itu diperlukan pendekatan dan

metode-metode yang sangat detail untuk dapat

menghasilkan keputusan yang baik

Ada 2 bentuk-bentuk pengambilan keputusan

yaitu,

1. Keputusan terprogram

Melibatkan permasalahan rutin yang muncul

secara teratur dan dapat ditujukan melalui

tanggapan standard Masalah yang bersifat

pengulangan dan rutin dapat diselesaikan dengan

pengambilan keputusan jenis ini.Tantangan yang

besar bagi seorang analis adalah mengetahui jenis-

jenis keputusan ini dan memberikan atau

menyediakan metode-metode untuk melaksanakan

pengambilan keputusan yang terprogram di mana

Page 223: Mnj.produksi.fix

saja.Agar pengambilan keputusan harus didefinisikan

dan dinyatakan secara jelas.Bila hal ini dapat

dilaksanakan, pekerjaan selanjutnya hanyalah

mengembangkan suatu algoritma untuk membuat

keputusan rutin dan otomatik.

2. Keputusan Tidak Terprogram :

Melibatkan bukan permasalahan rutin yang

memerlukan solusi secara rinci pada situasi yang ada

Dengan kata lain, pengambilan keputusan jenis ini

meliputi proses- proses pengambilan keputusan

untuk menjawab masalah-masalah yang kurang

dapat didefinisikan. Masalah-masalah ini umumnya

bersifat kompleks, hanya sedikit

parameter’parameter yang diketahui dan

kebanyakan parameter yang diketahui bersifat

probabilistik.

Pola dasar berpikir dlm konteks organisasi:

1. Penilaian situasi (Situational Approach)untuk

menghadapi pertanyaan apa yg terjadi?

2. Analisis persoalan (Problem Analysis)dari pola pikir

sebab-akibat

3. Analisis keputusan (Decision Analysis) didasarkan

pada pola berpikir mengambil pilihan

Page 224: Mnj.produksi.fix

4. Analisis persoalan potensial (Potential Problem

Analysis) didasarkan pada perhatian kita mengenai

peristiwa masad depan, mengenai peristiwa yg

mungkin terjadi & yang dapat terjadi

1.Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan (desicion making)

adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan

pilihan.Keputusan ini diambil setelah melalui

beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.

Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap

yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan.

Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi

masalah utama, menyusn alternatif yang akan dipilih

dan sampai pada pengambilan keputusan yang

terbaik.Secara umum, pengertian pengambilan

keputusan telah dikemukakan oleh banyak ahli,

diantaranya adalah :

G. R. Terry : Mengemukakan bahwa pengambilan

keputusan adalah sebagai pemilihan yang

didasarkan kriteria tertentu atas dua atau lebih

alternatif yang mungkin.

Claude S. Goerge, Jr : Mengatakan proses

pengambilan keputusan itu dikerjakan oleh

Page 225: Mnj.produksi.fix

kebanyakan manajer berupa suatu kesadaran,

kegiatan pemikiran yang termasuk pertimbangan,

penilaian dan pemilihan diantara sejumlah alternatif.

Horold dan Cyril ODonnell : Mereka mengatakan

bahwa pengambilan keputusan adalah pemilihan

diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak

yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak

dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan,

suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau

reputasi yang telah dibuat.

P. Siagian : Pengambilan keputusan adalah suatu

pendekatan sistematis terhadap suatu masalah,

pengumpulan fakta dan data, penelitian yang

matang atas alternatif dan tindakan.

2. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu

bagian dari bidang manajemen yang mempunyai

peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan

untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini,

perlu dibuat keputusan-keputusan yang

berhubungna dengan usaha-usaha untuk mencapai

tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai

dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,

manajemen produksi menyangkut pengambilan

Page 226: Mnj.produksi.fix

keputusan yang berhubungan dengan proses

produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau

perusahaan.

Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi

1. Perencana produksi

Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang

sistematis bagi produksi yang akan dijalankan.

Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan

produksi:

1. Jenis barang yang diproduksi

2. Kualitas barang

3. Jumlah barang

4. Bahan baku

2. Pengendalian produksi

Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal

demi biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan

yang dilakukan antara lain :

1. Menyusun perencanaan

2. Membuat penjadwalan kerja

3. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.

3. Pengawasan produksi

Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat

berjalan sesuai dengan rencana. Kegiatanya

meliputi :

Page 227: Mnj.produksi.fix

1. Menetapkan kualitas

2. Menetapkan standar barang

3. Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

3.Langkah-langkah dalam pengambilan

keputusan manajemen

1. Rumuskan persoalan keputusan

Persoalan (problem) adalah sesuatu yang terjadi

tidak sesuai dengan yang diinginkan/ diharapkan.Kita

harus berusaha mencari pemecahan yang baik bagi

suatu persoalan yang tepat (benar) sebab

pemecahan yang terbaik bagi persoalan yang salah

tak ada gunanya. Maka dari itu, dalam membuat

keputusan untuk memecahkan persoalan harus bisa

menemukan persoalan apa yang perlu dipecahkan/

diselesaikan. Kumpulkan informasi yang relevan

Memecahkan persoalan berarti suatu keputusan atau

tindakan untuk menghilangkan faktor-faktor yang

menyebabkan timbulnya persoalan tersebut.Perlu

dikumpulkan data atau informasi yang relevan

artinya faktor-faktor yang mungkin terjadi penyebab

timbulnya persoalan tersebut.

2. Cari alternatif tindakan

Page 228: Mnj.produksi.fix

Memutuskan berati memilih salah satu dari

beberapa alternatif tindakan yang tersedia

berdasarkan kriteria tertentu.Singkatnya, buatlah

alternatif tindakan yang fisibel sebanyak mungkin.

3. Analisis alternatif yang fisibel

Setiap alternatif harus dianalisis, harus

dievaluasi baik berdasarkan suatu kriteria tertentu

atau prioritas.Hasil analis memudahkan pengambil

keputusan di dalam memilih alternatif yang baik.

4. Memilih alternatif terbaik

Di dalam pengambilan keputusan, pengambil

keputusan harus memilih salah satu alternatif di

antara banyak alternatif.Pemilihan dapat dilakukan

berdasarkan pada kriteria tertentu, kompromi, atau

tekanan. Memang harus diakui ada hasil keputusan

yang memuaskan semua pihak tetapi ada juga yang

merugikan pihak lain.

5. Laksanakan keputusan dan evaluasi hasilnya

Pengambilan keputusan berarti mengambil

tindakan tertentu (taking certain action).

Pelaksanaan suatu rencana tindakan, merupakan

tahap akhir dari proses pengambilan keputusan.

Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan

keputusan yang telah diambil.Evaluasi sangat

Page 229: Mnj.produksi.fix

berguna untuk memperbaiki suatu keputusan untuk

mengubah tujuan semula karena terjadi perubahan.

Ilmu manajemen memungkinkan manajer

memanfaatkan pendekatan ilmiah atau analisis di

dalam pemecahan persoalana atau pengambilan

keputusan. Ilmu manajemen memberikan

sumbangan yang sangat besar terhadap diterimanya

manajemen berorientasi pada tujuan yang dikenal

dengan management by objectives atau purpose

oriented management. Peranan ilmu manajemen

dalam pengambilan keputusan disebabkan oleh

beberapa faktor sebagai berikut :

Teknologi yang digunakan oleh suatu organisasi

yang semakin lama semakin canggih. Makin

berkurangnya persediaan energi dan material kritis

lainnya, sehingga perlu dikelola secara efisien dan

efektif.Persoalan manajemen sangat kompleks, yang

mencakup banyak faktor (produksi, pengendalian

mutu, distribusi dan sebagainya) dan sangat penting.

Persoalan yang dihadapi manajemen sering kali baru

sama sekali sehingga tak ada hubungannya sama

sekali dengan pengalaman yang sebelumnya.

Penekanan pada perencanaan dan pencapaian

tujuan jangka panjang (longranges objectives)

Page 230: Mnj.produksi.fix

memerlukan pengambilan keputusan dengan data

hasil ramalan.Bagi suatu perusahaan, ramalan

penjualan (sales forecast) sangat penting untuk

dasar perencanaan produksi, bahan mentah, tenaga

kerja, dan biaya.Hal ini untuk menghindari terjadinya

over production atau under production.Berbagai

metode ramalan kuantitatif telah dikembangkan.

Hasil keputusan yang dibuat harus optimal

dengan memperhatikan kendala yang ada. Di dalam

praktir data/ informasi yang menunjukan

pembatasan itu tak diketahui dengan berbagai

alasan tentunya (data tak tersedia, biaya

pengumpulan terlalu mahal) sehingga tidak semua

kendala tercantum di dalam model matematika yang

akan dipergunakan untuk membuat keputusan

dalam rangka memecahkan persoalan.

Dalam kenyataanya, manajer sewaktu membuat

keputusan tidak hanya didasarkan atas pemecahan

yang diperoleh dari model ilmu manajemen (misal

linear programming), akan tetapi juga didasarkan

pada pertimbangan lain seperti: intuisi,

pertimbangan politik atau mungkin tekanan dari

pihak lain.

Page 231: Mnj.produksi.fix

Peranan Ilmu manajemen memiliki peranan

sebagai berikut:

1. Pengambilan keputusan berdasarkan tujuan

Penerapan ilmu manajemen memerlukan suatu

organisasi berorientasikan tujuan (purpose oriented).

Setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus

direncanakan dan dilakukan sesuai dengan tujuan

organisasi. Jangan berdasarkan kebiasaan atau

rutinitas yang telah sering dilakukan.

2. Pengambilan keputusan berdasarkan informasi dan

analisis

Pengambilan keputusan berdasarkan ilmu

manajemen memerlukan suatu sistem pengolahan

informasi yang efisien.Dengan meningkatnya

kompleksitas lingkungan dan dampaknya yang

sangat penting pada kelangsungan lingkungan hidup

suatu organisasi manajemen menjadi sangat

penting. Informasi yang akurat dan tepat waktu

harus diolah dan dianalisis agar adapat digunakan

untuk meramalkan kejadian-kejadian penting yang

akan datang (bersifat ekonomis) dengan tingkat

keakuratan yang memadai.

3. Pengambilan keputusan unuk tujuan ganda.

Page 232: Mnj.produksi.fix

Manajemen selalu dituntut untuk

memperhatikan tujuan ganda, prioritas dan

pemecahan pertentangan antara tujuan (objectives)

berbagai kelompok kepentingan.Dengan demikian,

diharapkan penerapan pendekatan sistematis yang

lebih meluas di dalam menangani masalah

pencapaian tujuan ganda dan untung

ruginya.Pendekatan interaktif berdasarkan komputer

dengan model ilmu manajemen menemukan

penerapan yang lebih luas didalam

memformulasikan tujuan dan pengambilan

keputusan.

4. Penekanan yang meningkat pada produktivitas

Agar dapat memperbaiki efektivitas proses

manajemen, yang harus diperhatikan antara lain:

produktivitas sumber daya manusia, manajemen

modal dan material yang efektif, dan proses

pengambilan keputusan yang efisien.

5. Peningkatan perhatian pada perilaku kelompok

Perilaku pengambilan keputusan kelompok akan

menjadi sangat penting peranannya apabila kita

berfokus pada penggunaan sumber daya manusia

yang efektif. Studi perilaku pengambilan keputusan

kelompok, khususnya pentingnya perasaan membagi

Page 233: Mnj.produksi.fix

tujuan (share purpose) bagi keefektivan

organisasi.Setiap kegiatan yang dilakukan oleh

kepala setiap unit organisasi harus diarahkan pada

pencapaian tujuan organisasi perusahaan.

6. Manajemen modal, energi, material yang efisien

Penghematan biaya melalui sumber-sumber

daya (modal, energi dan material) merupakan andil

seratus persen pada keuntungan perusahaan,

sedangkan penghematan biaya pada hal lain seperti

saluran distribusi mungkin hanya memberikan andil

yang sedikit pada keuntungan.

7. Manajemen tentang segala kemungkinan yang lebih

sistematis

Manajemen tentang segala kemungkinan atau

lebih dikenal dengan contigency manajemen akan

menjadi lebih sistematis dan teratur berkat

tersedianya sistem informasi, model ilmu

manajemen dan fasilitas komputasi dengan

komputer.

8. Lebih berinteraksi dengan faktor eksternal

Proses manajemen adalah suatu sistem yang

terbuka, harus bisa mengatasi paling tidak

menyesuaikan dengan keadaan lingkungan diluar

organisasi sebagai kendala misalnya kebutuhan

Page 234: Mnj.produksi.fix

masyarakat tentang barang dan jasa yang selalu

berubah juga dibutuhkan informasi. Jadi, ilmu

manajemen mensyaratkan bahwa harus berinteraksi

dengan dunia luar yang disebut faktor-faktor

eksternal seperti instansi pemerintah, situasi

internasional, faktor sosial, ekonomi, lingkungan,

konsumen, perubahan situasi pasar, selera

konsumen, saingan, dan lain sebagainya.

4. Fase Pengambilan Keputusan

1.Aktivitas intelegensia ;

Proses kreatif untuk menemukan kondisi yang

mengharuskan keputusan dipilih atau tidak.

2.Aktifitas desain ;

Kegiatan yang mengemukakan konsep berdasar

aktifitas intelegensia untuk mencapai tujuan.Aktifitas

desain meliputi :

- menemukan cara-cara/metode

- mengembangkan metode

- menganalisa tindakan yang dilakukan.

3.Aktifitas pemilihan ;

Memilih satu dari sekian banyak alternatif dalam

pengambilan keputusan yang ada.Pemilihan ini

berdasar atas kriteria yang telah ditetapkan.

Page 235: Mnj.produksi.fix

Dari tiga aktifitas tersebut diatas, dapat

disimpulkan tahap pengambilan keputusan adalah :

a. Mengidentifikasi masalah utama

b. Menyusun alternatif

c. Menganalisis alternatif

d. Mengambil keputusan yang terbaik

5.Proses Pengambilan Keputusan

Menurut G. R. Terry :

1. Merumuskan problem yang dihadapi

2. Menganalisa problem tersebut

3. Menetapkan sejumlah alternatif

4. Mengevaluasi alternatif

5. Memilih alternatif keputusan yang akan

dilaksanakan

Menurut Peter Drucer :

a. Menetapkan masalah

b. Manganalisa masalah

c. Mengembangkan alternatif

d. Mengambil keputusan yang tepat

e. Mengambil keputusan menjadi tindakan efektif

Proses pengambilan keputusan memiliki

berapa tahap :

Page 236: Mnj.produksi.fix

Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah. Para

manager sering menghadapi kenyataan bahwa

masalah yang sebenarnya sulit dikemukaan atau

bahkan sering hanya mengidentifikasikan masalah,

bukan penyebab dasar. Para manager dapat

mengidentifi8kasi masaklah dengan beberapa cara.

Pertama, manager secra sistematis menguji

hubungan sebab-akibat.Kedua manager mencari

penyimpangan atau perubahan dari yang noirmal.

Tahap 2 : Pengumpulan dan Analisis Data yang

Relevan. Setelah manajer menemukan dan

merumuskan masalah, manajer harus memutuskan

langkah-langkah selanjutnya. Manajer pertama kali

harus menentukan data-data apa yang dibutuhkan

untuk membuat keputusan yang tepat dan

kemudiaan mendapatkan informasi tersebut.

Tahap 3 : Pegembangan Alternatif-Alternatif.

Kecenderungan untuk menerima alternatif keputusan

pertama yang feasibel sering menghindarkan

manager dari pencapaian penyelesaian yang terbaik

untuk masalah manajer.Pengembangan sejumlah

alternatif memungkinkan manajer menolak

kecnderungan untuk membuat keputusan terlalu

cepat dan membuat keputusan yang efektif.

Page 237: Mnj.produksi.fix

Manager harus memilih suatu alternatif yang cukup

baik, walaupun bukan esuatu yang sempurna atau

ideal.

Tahap 4 : Evaluasi Alternatif-Alternatif. Setelah

manajer mengembangkan sekumpulan alternatif,

mansger harus mengevaluasi sekumpulan alternati,

manager harus mengevaluasi untuk menilai

efektifitas etiap alternatif.

Tahap 5 : Pemilihan Alternatif Terbaik. Pembuatan

keputusan merupakan hasil evaluasi berbagai

alternatif. Alternatif terpilih akan didasarkan pada

jumlah informasi bagi manager dan

ketidaksempurnaan kebijakan manajer.

Tahap 6: Implementasi Keputusan .Setelah alternatif

terbaik dipilih, para manager harus membuat

rencana untuk mengatasi berbagai permasalahan

dam masalah yang mungkin dijumpai dalam

penerapan keputusan.Dalam hal ini, manager perlu

memperhatikan berbagai resiko dan ketidakpastian

sebagai konsekuensi dibuatnya suatu

keputusan.Disamping itu, pada tahapimplementasi

keputusan manager juga perlu menetapkan prosedur

laporan kemajuaan periodik dan memnpersiapkan

tindakan korektif bila masalah baru muncul dalam

Page 238: Mnj.produksi.fix

pembuatan kjeputusan, serta merancang peringatan

dini untuk menghadapi berbagai kemungkinan.

Tahap 7: Evaluasi Hasil-Hasil.

Keputusan.Implementasi keputusan harus selalu

dimonitor.Manajer harus meangevaluasi apakah

implementasi dilakukan dengan lancar dan

keputusan memberikan hasil yang diinginkan.

KONSEP PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI DALAM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

1. Kerangka Dasar Pengambilan Keputusan

Dalam manajemen, pengambilan keputusan

(decision making) memegang peranan penting

karena keputusan yang diambil oleh manajer

merupakan hasil pemikiran akhir yang harus

dilaksanakan oleh bawahannya atau organisasi yang

yang ia pimpin. Keputusan manajer sangat penting

karena menyagkut semua aspek .Kesalahan dalam

mengambil keputusan bisa merugikan organisasi,

mulai dari kerugian citra sampai pada kerugian uang.

Pengambilan keputusan adalh suatu proses

pemikiran dalam pemecahan masalah untuk

memperoleh hasil yang akan dilaksanakan.

Page 239: Mnj.produksi.fix

Ada masalah yang midah diselaisaikan ada pula

masalah yang sulit, tergantung besarnya masalah

dan luasnya dengan beberapa faktor. Model yang

bermanfaat dan terkenal senbagai kerangka dasar

proses pengambilan keputusan yang dikemukakan

oleh Herbert A.Simon terdiri atas tiga tahap, yaitu :

1. Pemahaman

Menyelidiki lingkungan kondisi yang memerlukan

keputusan.Data mentah yang diperoleh diolah dan

diperiksa untuk dijadikan petunjuk yang dapat

memenyukan masalahnya.

2. Perancangan

Menemikan, mengembangkan dan menganalisis

arah tindakan yang mungkin dapat digunakan. Hal ini

mengandung proses untuk memahami masalah

untuk menghasilkan cara pemecahan dan menguji

apakah cara pemecahan tersebut dapat

dilaksanakan.

3. Pemilihan

Memilih arah tindakan tertentu dari semua arah

tindakan yang ada.Pilihan ditentukan dan

dilaksanakan.

Page 240: Mnj.produksi.fix

Model Simon ada hubungannya dengan sisten

informasi manajemen. Hubungan ini diikhtisarkan

untuk ketiga tahap model Simon yaitu :

1. Pemahaman

Proses penyelidikan mengandung pemeriksaan

data baik dengan cara yang telah ditentukan

maupun dengan cara khusus. SIM harus memberikan

kedua cara tersebut. Sistem informasi harus meneliti

semua data dan menganjukan permintaan untuk diuji

mengenai situasi yang jelas menurut perhatian.Baik

SIM maupun organisasi harus menyediakan saluran

komunikasi untuk masalah yang diketahui dengan

jelas agar disampaikan kepada organisasi tingkat

atas sehingga masalah tersebut dapat ditangani.

2. Perancangan

SIM harus mengandung model keputusan untuk

mengolah data dan memprakasai pemecahan

alternatif.Model harus membantu menganalisis

alternatif.

3. Pemilihan

SIM menjadi paling efektif apabila hasil

perancangan disajikan dalam suatu bentuk

keputusan.Apabila telah dilakukan pemilihan,

Page 241: Mnj.produksi.fix

peranan SIM berubah menjadi pengumpulan data

untuk umpan balik dan penilaian kemudian.

Sistem pengambilan keputusan dibagi menjadi

dua berdasarkan sifatnya, terbuka atau

tertutup.Sistem penganbilan keputusan tertutup

menganggap bahwa keputusan dipisahkan dari

masukan yang tidak ketahui dari lingkungannya.

Dalam sistem ini, pengambilan keputusan tertutup

dianggap :

a. Mengetahui semua alternatiuf dan akibat atau

masing-masing alternatif.

b. Mempunyai suatu metode (aturan, hubungan dan

sebagainya) yang memungkinkan ia membuat

urutan alternatif yang lebih disukai.

c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu

seperti keuntungan, volume penjualan atau

kegunaan.

d. Model terbuka adalah dinamis atas urutan pilihan

karena tingkat keinginan berubah menanggapi

perbedaan antara hasil dan tingkat keinginan.

Sedangkan model keputusan terbuka

menganggap pbahwa pengambilan keputusan

terbuka menganggap bahwa penganbilan kepuusan:

a. Tidak mengetahui senua alternatif dan semua hasil

Page 242: Mnj.produksi.fix

b. Melakukan penyelidikan sacara terbatas untuk

menemukan beberapa alternatif yang memuaskan.

c. Mengambil keputusan yang memuaskan tingkat

keinginannya.

Pembuatan keputusan ini bertujuan mengatasi

atau memecahkan masalah yang bersangkuatan

sehingga usaha pencapaiian tujuan yang dimaksud

dapat dilaksanakan secara baik dan efektif.Masalah

atau problem yang dimaksud dapat dibagi tiga

golongan besar, yaitu masalah korektif, masalah

progresif, dan masalanh kreatif.

Masalah korektif adalah masalah yang timbul

karena adanya penyimpangan dari apa yang

direncanakan. Masalah progresif adalah suatu

masalah yang terjadi akibat adanya keinginan untuk

memperbaiki atau meningkatkan suatu prestasi ayau

hasil masa lalu.Misalnya, suatu perusahaan ingin

memperbesar atau memperluas market sharenya

atau suatu pabrik mobil ingin memproduksi suatu

kendaraan yang lebih irit bahan bakarnya. Masalah

kreatif adalah suatu masalah yang muncul karena

adanya keinginan untuk menciptakan sesuatu yang

sama sekali baru. Hal ini dapat dicontohkan sebuah

Page 243: Mnj.produksi.fix

pabrik mobil ingin menciptakan kendaraan dengan

energi matahari.

7. Teknik Pengambilan Keputusan

1. Operational Research/Riset Operasi ; Penggunaan

metode saintifik dalam analisa dan pemecahan

persoalan.

2. Linier Programming ; Riset dengan rumus matematis.

Teori Pengambilan Keputusan

3. Gaming War Game ; Teori penentuan strategi.

4. Probability ; Teori kemungkinan yang diterapkan

pada kalkulasi rasional atas hal-hal tidak normal.

Herbert A Simon mengemukakan teknik

tradisional dan modern dalam pembuatan keputusan

yang diprogram dan tidak diprogram.

Teknik-teknik pembuatan keputusan tradisional

dan modern

Tipe-tipe keputusan Teknik-teknik

pembuatan keputusan

Tradisional Modern

Diprogram:

Keputusan rutin

dan  berulang-

ulang.Organisasi

mengenbangkan

1. Kebiasaan

2. Kegiatan

rutin:

1. Teknik

riset

operasi

Analisis

matemati

Page 244: Mnj.produksi.fix

proses khusus bagi

penanganannya

Prosedur

pengoperasi

aan

standar.

3.Stuktur

organisasi

tersusun

baik.

k

Model-

model

2.

Pengolah

an data

elektronik

.

Tidak diprogram:

Keputusan sekali

dipakai, disusun

tidak sehat dan

kebijaksanaan.Dita

ngani dengan

proses pemecahan

masalah umum

1. Kebijakan

dan

Kreatifitas.

2. Coba-

coba

3. Selektif

dan latihan

para

pelaksana.

1. Teknik

opemeca

han

masalah

yang

diterapka

n pada :

2. Latihan

membuat

keputusa

n.

3.

penyusun

an

Page 245: Mnj.produksi.fix

Heurictic

8. Kriteria Pengambilan Keputusan

Kriteria untuk memilih alternatif dalam model

normative adalah pemaksimalan (laba, kegunaan,

nilai yang diharapkan dan sebagainya(.Tujuan ini

apabila dinyatakan dalam bentuk kwantitatif disebut

fungsi objektif untuk suau keputusan.Dalam model

ekonomi klasik, manusia rasional dianggap

memaksimakan kegunaan.Kegunaan ini dirumuskan

sebagai sifat hasil yang memberikan kesenangan

atau menghindarkan kesusahan.Bagi suatu

perusahaan, kegunaan biasanya dipandang sebagai

laba, tetapi hal ini dapat juga berupa penjualan, bagi

pasar, dan lai sebagainya.

Suatu pandangan alternative mengenai criteria

untuk pengambilann keputusaan adalah

pemuasan.Pandangan ini berasal dari model perilaku

deskriptif yang menyatakan penyelidikan untuk

mendapatkannya.Mereka tidak senuhnya rasional

atau cermat dalam penyelidikan aytau

penelitiaannya.Mereka menyederhanakan factor-

faktor ayang harus dipertimbangkan.

9. Skala Pengukuran Pengambilan Keputusan

Page 246: Mnj.produksi.fix

Pada hakekatnya pembuatan keputusan

dipandang sebagai suatu proses dalam usaha

mencari jalan keluar dari suatu masalah atau

problem. Istilah proses menyiratkan adanya suatu

rangkaian atau tahap-ytahap yang teratur menuju

suatu tujuan yang telah ditetapkan , yaitu

penyelesaian suatu persoalan. Tolak ukur kuantitatif

mengenai manfaat dan biaya bertujuan

mempermudah perbandingan antara keefektifan

beraneka alternatif cara penggarapan dalam situasi

keputusan. Disini jelas nilai-nilai dan tingkat

ukurannya dalam bentuk angka-angka atau

kuantitatif.Skala pengukuran ini disusun menurut

urutan bertambah banyaknya batasan yang

diadakannya.Skala pengukuran yang dimaksud dapat

dirinci dan dijelaskan dibawah ini.

1.Skala Nominal

Skala Nominal aadalah pengukuran dengan taraf

yang peling rendah.Disini suatu objek digolong-

glongkan dengan simbol-simbol atau angka-angka

yang bersifat kualitatif dan kuantitatif.Simbol-simbol

atau angka-angka ini dipakai untuk member identitas

suatu kelompok tertentu. Misalkan plat nomor

kendaraan bermotor juga merupakan skala nominal

Page 247: Mnj.produksi.fix

karena nomor dan huruf pada kendaraan tersebut

menerangkan tempat kendaraan yang bersangkutan

terdaftar. Pengambilan keputusan dengan skala

nominal agak sulit dilakukan karena skala ini tidak

memperlihatkan suatu jenjang nilai dari sejumlah

alterntif keputusan.Skala ini hanya memperlihatkan

perbedaan antargolongan.

Skala nominal digunakan untuk memilih hasil

alternative yang hubungannya paling dekat atau

paling berarti bagi sasaran yang dituju atau memilih

alternative dengan biaya terendah bila terdaat

alternative hasil yang relative sama atau tidak

berbeda nilainya dalam hubungannya dengan

sasaran yang dituju.

2.Skala Ordinal

Skala ordinal adalah suatu skala pengukuran

yang sifatnya kualitatif yang menunjukan adanya

suatu jenjang urutan prefensi yang dikaitkan pada

suatu tujuan atau kondisi yang ditentukan atau dapat

dikatakan bahwa skala ordinal adalah objek-objek

dalam suatu kategori yang mingkin tidak berbeda

deangan objek lainnya.Akan tetapi.Masing-masing

objek tersebut tergabung dalam suatu hubungan

Page 248: Mnj.produksi.fix

yang bertsifat yang satu lebih dari yang lainseperti

lebih suka, lebih tinggi, lebih besar dan lain

sebagainya.

Untuk mempermudah pengambilan keputusan

dalam kasus ini biasanya setiap kemungkinan hasil

dari al;ternatif diberi score nilai sehubungan dengan

jenjang nilai atau keartiaannya terhadap sasaran

atau tujuan yang ingin dicapai.

3.Skala Interval

Skala interval adalah suatu skala yang

mempunyai cirri-ciri skala ordinal, yang selisih dari

tiap-tiap angka atau jenjang prefensi dalam skala

tersebut diketahui besarnya dan kemudian

pengukurannya.Pengukuran dengan skala interval

untuk pembuatan keputusan dilakukan dengan

membuat suatu hubungan yang linear diantara

komponen-komponen atau variabel-variabel yang

diukur. Dalam suatu perusahaan industri, hal ini

biasanya menyangkut kombinasi pemakaian bahan

baku untuk membuat suatu barang atau produk.

4. Skala Ratio

Skala ratio adalah suatu skala interval yang

mempunyai titik nol yang nyata.Dalam slkala ini

perbandingan setiap titik pada init pengukuran

Page 249: Mnj.produksi.fix

adalah bebas. Pada skala ini, perbandingan dari

setiap titik pada unit pengukuran biasanya banyak

ditemui dalam ilmu alam fisika, yaitu benda-benda

atau simbol-simbol tertentu seperti =, >, Y=Kx. X/Y,

dan lain-lain.Pengukuran dengan skala ratio untuk

pembuatan keputusan paling mudah dilakan karena

langsung diketahu perbedaan dan perbandingan

jenjang nilai dari setiap hasil alternatif.

5. Skala Absolut

Skala absolut merupakan ukuran kuantitatif

yang jelas dan nyata dan dapat dibandingkan secara

langsung. Situasi atau kondisi keputusan yang

terstuktur secara sempurna biasanya banyak

ditemukan dalam jenis keputusan yang bersifat

korekif, dengan skala pengukuran ratio aatau

absolute karena dalam hai ini setiap alternative yang

akan dipilih jelas ukuran manfaat dan biayanya

dalam angka-angka yang mudah dibandingkan.

Selanjutnya, situasi atau kondisi keputusan yang

tidak terstruktur banyak dijumpai dalam masalah-

masalah yang bersifat kreatif dengan skala

pengukuran nominal, ordinal, dan interval.

10. Model Pengambilan Keputusan

Page 250: Mnj.produksi.fix

Model merupakan abstraksi dari kenyataan nyata.

Model dibuat secara sederhana namun mengandung

unsur-unsur utama dari suatu produk, proses atau

system yang diwakili.

Model dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk,

model fisik, model skematik dan model matematika.

Penjelasan lebih lanjut dari setiap model sebagai

berikut :

1. Model fisik

Model ini secara fisik menggambarkan obyek aslinya.

Misalkan prototype suatu mobil, pesawat, kereta api

dll.

1. Model skematik

Model yang dinyatakan dalam bentuk skematik,

diagram, grafik atau gambar dari suatu obyek. Model

ini lebih simpel dan mudah dilakukan penyesuaian

jika perlu perubahan.

1. Model matematika

Model matematik menggunakan simbol, rumus atau

persamaan yang menggambarkan proses atau

sistem yang diwakili.

Metode Kuantitatif dalam Pembuatan

Keputusan

Page 251: Mnj.produksi.fix

Operasi berbagai organisai telah semakin

kompleks dan mahal.Karena itu, menjadi semakin

sulit dan penting bagi para manajer untuk membuat

rencana dan keputusan yang efektif.Berbagai teknik

dan peralatan kuantitatif dalam pembuatan

keputusan telah dikembangkan lebih dari 40 tahun

dan dikenal sebagai teknikmanagement science dan

operations research. Pada umumnya, kedua istilah

tersebut digunakan berrgantian dengan pengertian

yang sama yaitu riset operasi(operations research)

1.Konsep Riset Operasi

Ada tujuh ciri utama riset operasi dalam proses

pengambilan keputusan yang dapat dirinci sebagai

berikut :

Terpusat pada pembutan keputusan

Penggunaan metode ilmiah

Penggunaan mdel matematik

Efektifitas ekonomis

Bergantung pada computer

Pendekatan tim

Organisasi system

Sedangkan pendekatan riset operasi untuk

pemecahan masalah Sebagai alternative di dalam

Page 252: Mnj.produksi.fix

proses pengambilan keputusan mempunyai lima

tahap, yaitu :

Diagnosa masalah

Perumusan masalah

Pembuatan model

Analisis model

Implementasi penemuan

2.Model Riset Operasi

Sebagian besar proyek riset operasi sangat

berstandar pada model matematika. Ada sejumlah

cara pengelompokan model yang digunakan dalanm

riset operasi, yaitu model normative dan deskriptif.

Model normatif menggambarkan apa yang

seharusnya dilakukan. Model deskriptif

menggambarkan segala sesuatu bagaimana adanya.

Beberapa model dan teknik operasianal sebagai

berikut :

Progmasi linear adalah suatu peralatan riset yang

digunakan untuk memecahkan masalah optimasiatau

masalah satu jawaban paling baikdari serangkaian

alternative.Model progmasi linear termasuk model

normative karena memcari penyelesaian optimum.

Page 253: Mnj.produksi.fix

Teori antrian. Karena hamper semua ekonomi

dan bisnis beroperasi dengan sejumlah sumber daya

yany relative terbatas, maka sering dijumpai orang-

orang, produk, komponen produk, atau kertas kerja

sedang menunggu dilayani. Teori antrian atau sering

disebut model garis tunggu dikembangkan untuk

membantu para manajer memutuskan berapa

panjang suatu garis tungguyang paling dapat

diterima.

Analisis network adalah peralatan yang

dikembangkan untuk membantu manajeman dalam

perencanaan, pengawasan, dan proyek yang relative

kompleks dan tudak rutin.Model ini yang terkenal

adalah PERT(Program Evaluation and Review

Technique) dan CPM (Critical Path Method). PERT

banyak digunakan untuk merencanakan dan

mengawasi program penelitian dan pengembangan,

sedangkan CPM digunakan dalam proyek konstruksi.

Teori permainan adalah suatu pendekatan

matematik untuk pembuatan model persaingan atau

pertentangan antara pihak yang berkempentingan.

Teori ini dikembangkan untuk menganalisis proses

pembuatan keputusan pada berbagai macam situasi

persaingan yang melibatkan konfliks.

Page 254: Mnj.produksi.fix

Model rantai Markov adalah suatu teknik

matematik yang berguna untuk pemmbuatan model

berbagai macam system dan proes yang bisnis.

Model ini digunakan untuk memperkirakan

perubahan di waktu yang akan dating dalam

berbagai variabel dinamik berdasarkan perubahan di

waktu yang lalu dalam variabel tersebut.

Progamasi dinamik adalah sekumpulan teknik

progmasi yang digunakan untuk pembuatan

keputusan yang bertingkat-tingkat. Tujuan model ini

adalah mengoptimumkan(memaksimalkan atau

meminimalkan) seluruh keputusan berurutan yang

saling berhubungan sepanjang periode waktu

tertentu.

Simulasi adalah kegiatan percobaan-percobaan

dengan suatu model (bukan kehidupan nyata) dalam

berbagai cara teratur dan direncanakan. Model ini

menciba meniru suatu bagian operasio organisasi

guna mengamati perkembangannya dari waktu ke

waktu untuk melekukan percobaan dengan bagian

tersebut melalui pengubahan variabel-variabel

tertentu.Kerena adanya computer, model-model

simulasi pada umumnya adalah model matematik

yang paling komprehensif.

Page 255: Mnj.produksi.fix

3.Aplikasi Riset Operasinal

Masalah-masalah yang dapat menggunakan

teknik-teknik operasinal adalah sebagai berikut :

1. Masalah persediaan , masalah ini merupakan salah

satu masalah yang paling baik dipecahkahkan

dengan teknik-teknik riset operasional karena

menyangkut penyeimbangan tujuan-tujuan yang

saling bertentangan Pertentangan tersebut terjadi

antara biaya pemesanan dan biaya penyimpangan

produk. Biaya pemesanan setiap satuan produk

cenderung turun bila kuantitas pemesanan naik.

Penyelesaian optimal dapat diperoleh

melaluimpenggunaan teknik-teknik riset operasional

yang menyeinbangkan kedua biaya tersebut.

2. Masalah alokasi . Pemecahan masalah alokasi dapat

dicontohkan dengan mencari kombinasi optimal

antara karyawan dan mesin yang akan

meminimumkan biaya.

3. Masalah antrian . Masalah antrian menyamgkut

perancangan bernagai fasilitas untuk memenuhi

permintaan akan pelayanan.Masalah antrianbiasanya

dipusatkan dengan teori antrian, tetapi masalah

kompleks memerlukan teknik-teknik simulasi

Page 256: Mnj.produksi.fix

4. Masalah pengurutan . Masalah ini timbul apabila

manajer harus memutuskan dalam urutan

bagaimana bagian-bagian suatu pekerjaan akan

dilaksanakan. Penyelesaian masalah ini biasanya

dicari melalui simulasi yang memungkinkan

pengujian efisiensi berbagai urutan yang berbeda.

5. Masalah routing . Masalah routing timbul bila manajer

harus memutuskan kapan bagian suatu pekerjaan

dilaksanakan. Masalah ini dapat ditangani dngan

progmasi linear, model antrian, atau kombinasi

keduanya.

6. Masalah penggantian . Banyak peralatan mahal

organisasi akan using atau tidak terpakai, misalya

mesin dan truk sehingga bila dipertahankan untuk

periode waktu yang terlalu lama menjadi tidak

efisien dan meningkatkan biaya operasi, misalnya

biaya pemeliharaan.Masalah ini biasanya

menggunakan programasi linear.

7. Masalah persaingan . Masalah ini berkembang bila

dua atau lebih organisasi berusaha mencapai tujuan

yang saling bertentangan seperti organisasi

berusaha untuk meningkatkan bagian pasarnya yang

berarti kenaikan bagi organisasi yang satu

merupakan penurunan bagi organisasi yang lain.

Page 257: Mnj.produksi.fix

Teori permainan dapat digunakan dalam

penyelesaian masalah ini.

8. Masalah pencarian . Kesalahan atau

ketidaklengkapan informasi dapat mengakibatkan

keputusan yang salah dan selanjutnya memerlukan

waktu dan biaya untuk memperbaikinya.Sebaiknya

pengumpulan informasi juga memerlukan biaya dan

waktu. Peralatan statistic dikombinasikan dengan

menggunakan model progmasi linear merupakan

teknik yang banyak digunakan bagi masalah

pencarian

Pengambilan keputusan (decision making)

merupakan salah satu proses manajemen yang

penting bagi setiap organisasi.

Manajemen lainya dilatar belakangi oleh adanya

keputusan yang dibuat oleh manajer puncak, yang

kemudian secara hirarkis dibuat oleh lini-lini

manajemen ditingkat staf-staf yang dibutuhkan.

Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai

suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai

alternatif sesuai dengan kepentingan–kepentingan 

tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang

dianggap paling menguntungkan.

Page 258: Mnj.produksi.fix

Mengindentifikasi masalah utama yang

mempengaruhi tujuan, menyusun, menganalisis, dan

memilih berbagai alternatiftersebut dan mengambil

keputusan yang dianggap paling baik.

A. MACAM – MACAM  KEPUTUSAN MANAJEMEN

Oleh Herbert Simon secara umum membedakan

antara dua jenis keputusan, yaitu:

1. Keputusan yang terprogram (programmed decision)

2. Keputusan yang tidak terprogram (non-programmed

decision).

1.  Keputusan yang terprogram (programmed

decision)

Keputusan yang terprogram adalah keputusan yang

terstruktur atau yang muncul berulang – ulang,

Misalnya dalam memutuskan jumlah bahan baik

yang harus tersedia digudang, tidak bisa terlepas

dari proses perhitungan yang biasa digunakan.

2.Keputusan yang tidak terprogram (non-

progrmmed decision)

Keputusan yang tidak terprogram apabila keputusan

baru pertama kali muncul dan tidak tersusun

(unstructured).

Keputusan semacam itu memerlukan penanganan

khusus, untuk memecahkan masalah, karena belum

Page 259: Mnj.produksi.fix

ada pedoman khusus dalam menangani masalah

tersebut.

Macam-macam keputusan dalam manajemen

B. KEPUTUSAN DAN JENJANG MANAJEMEN

Secara umum tingkatan manajemen dalam

organisasi itu ada 3, yaitu:

1. Manajemen puncak (top manager),

2. Manajer menengah (middle manager), dan

3. Manajer rendah (lower manager).

Untuk keputusan yang tidak terprogram, biasanya

lebih banyak diambil oleh manajer pada tingkat

tinggi (top manager).

•          HUBUNGAN MACAM KEPUTUSAN DAN

TINGKATAN MANAJEMEN.

C. TAHAP-TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Sebagai dalam proses pengambilan keputusan,

model tersebut memuat tiga tahap pokok, yaitu

sebagai berikut :

Ø  Riset, yaitu mempelajari lingkungan atas kondisi

yang memerlukan keputusan.

Ø  Perancangan, yaitu mendaftar, mengembangkan,

dan menganalisis arah tindakan yang mungkin.

Ø  Pemilihan, yaitu menetapkan arah tindakan

tertentu dari totalitas yang ada.

Page 260: Mnj.produksi.fix

James L. Gibson, dkk.

Mengemukakan proses pengambilan keputusan

seluruhnya terdiri atas enam tahapan.

Apabila ditetapkan kebijakan untuk menangani

masalah yang identik, maka manajer tidak dituntut

untuk mengembangkan dan mengevaluasi setiap

munculnya masalah.

Tahap 1.

Indetifikasi dan definisi masalah

Tahap ini meliputi kegiatan pengambilan informasi,

proses informasi, dan pertimbangan yang mendalam.

Organisasi dapat diukur dengan perbedaan antara

tingkat hasil yang diharapkan pada perumusan

tujuan dan sasaran dengan hasil yang dicapai

sesungguhnya.

Beberapa indikator lain yang dapat membantu dalam

melihat permasalahan organisasi adalah sebagai

berikut ;

a.  Penyimpangan kinerja

Indikator ini muncul apabila terjadi sebua perubahan

secara tiba – tiba  pada beberapa pola  kinerja   

yang telah ditetapkan.

Contohnya, meningkatnya perputarn karyawan,

tingkat absensi yang meningkat, penurunan tingkat

Page 261: Mnj.produksi.fix

penjualan, pengeluaran yang semakin meningkat,

dan banyaknya produk yan rusak.

b. Kritikan orang lain

Berbagai tindakan orang diluar organisasi bisa

menjadi pentujuk adanya masalah.

Pelanggan mungkin tidak puas dengan sebuah

produk yang dikomsumsi, pemerintah memberikan

tindakan hukum, dan serikat buruh yang mungkin

memberikan keluhannya.

c. Lingkungan

Lingkungan dapat memberi informasi masalah

melalui berbagai cara.

Contoh jika pesaing sukses dalam meluncurkan

produk baru yang menjadi pesaing produk

organisasi, maka timbul suatu masalah.

Tipe – Tipe Masalah

a. Masalah terstruktur dan tidak terstruktur

Masalah–masalah  terstruktur merupakan masalah

pada umumnya, terus terang dan jelas dalam hal

informasi yang membutuhkan untuk

menyelesaikanya.

Sebagai contoh, masalah–masalah  pribadi biasanya

terjadi ketika pembuatan keputusan kenaikan gaji

Page 262: Mnj.produksi.fix

dan promosi permintaan liburan, tugas-tugas

kepanitian, dan sebagainya.

Masalah tidak terstruktur (unstructured problems)

merupakan masalah yang membingungkan dan

memiliki informasi yang terbatas dalam situasi yang

baru atau tidak terduga.

Contohnya, perusahaan dihadapi pada problem

dimana unit bisnisnya terpaksa dijual karena

hilangnya pelanggan.

b. Masalah menghadapi krisis

Suatu masalah krisis merupakan masalah yang tidak

terduga dan dapat menghancurkan jika tidak

tertangani dengan cepat dan tepat.

Para manajer menghadapi persoalan krisis multi

dimensi dan mereka mengantisipasi  krisis–krisis  itu

dengan berbagai cara, misalnya dengan membentuk

sistem informasi krisis.

Tahap 2.

Mengembangkan alternatif pemecahan.

Pengembangan alternatif merupakan proses

pencarian dimana lingkungan intern dan ekstern

yang relavan dari organisasi diperiksa untuk

memberikan informasi yang dapat dikembangkan

menjadi alternatif yang mungkin.

Page 263: Mnj.produksi.fix

Namun demikian, manajer harus ingat akan

beberapa keterbatasan dalam setiap alternatif,

misalnya keterbatasan dalam masalah hukum, etika,

peraturan yang ada.

Tahap 3.

Evaluasi alternatif pemecahan

Pada situasi yang lain, manajemen lebih sering

menghadapi situasi dengan kepastian yang tinggi.

Dalam hal ini tidak mudah memperkirakan

konsekuesin dari keputusan.

Situasi resiko dengan tidak pasti berada diantara dari

ekstern tersebut.

Oleh karena itu hubungan antara alternatif keluaran

didasarkan pada tiga kondisi tersebut adalah :

1. Kodisi kepastian.

2. Kondisi berisiko

3. Kondisi ketidakpastian

Tahap 4.

Memilih alternatif

Tahap ke empat merupakan tindakan terpenting

yaitu memilih alternatif terbaik diantara alternatif –

alternatif  yang telah dinilai dan di evaluasi.

Page 264: Mnj.produksi.fix

Tujuan pemilihan alternaif adalah memecahka

masalah agar dapat mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditentukan sebelumnya.

Walaupun manajer sebagai pengambil keputusan

memilih alternatif dengan harapan mencapai

sasaran, tetapi memilih tersebut seharus tidak

dipandang sebagai suatu aktifitas yang mandiri.

Tahap 5.

Implementasi keputusan

Implementasi mencakup pencapaian keputusan itu

kepada orang–orang  yang terkait dan mendapatkan

komitmen mereka pada keputusan tersebut.

Oleh karena itu pekerjaan manajer tidak hanya

terbatas pada keterampilan memilih pemecahan

yang baik, akan tetapi meliputi juga pengetahuan

dan keterampilan yang perlu untuk melaksanakan

pemecahan masalah tersebut menjadi perilaku

dalam organisasi.

Tahap 6.

Evaluasi dan pengendalian

Tahap terakhir adalah monitor dan evaluasi. Tahap

ini dilaksanakan untuk memastikan bahwa

pelaksanaan keputusan yang diambil mengenai

sasaran dan tujuan yang ingin dicapai.

Page 265: Mnj.produksi.fix

Jika ternyata tujuan tidak tercapai, manajer dapat

melakukan respon dengan cepat.

D.  GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Gaya Manajer dalam pengambilan keputusan akan

banyak diwarnai oleh beberapa hal seperti latar

belakang pengetahuan, perilak pengalaman, dan

sejenisnya. Cara-cara manajer dala mendekati

masalah tersebut antara lain :

Ø  Pertama, penghindar masalah. Seorang

penghindari masalah mengabaikan informasi yang

menunujukkan kesebuah masalah.Para penghindari

masalah ini tidak aktif dan tidak ingin menghadapi

masalah.

Ø  Kedua, penyelesian masalah. Seorang

penyelesaian masalah mencoba menyelesaikan

masalah-masalah apabila masalah-masalah itu

muncul.Mereka bersikap reaktif menghadapi

masalah-masalah yang timbul.

Ø  Ketiga, Pencarian masalah. Seorang pencari

masalah secara aktif mencari masalah-masalah guna

diselesaikan atau mencari peluang-peluang baru

untuk dikejar.

E. MODEL PENGAMBILAN KEPTUSAN

Page 266: Mnj.produksi.fix

Teori manajemen mengenal perbedaan antara

dua model utama dalam pembuatan keputuan.Kedua

model tersebut adalah model klasik dan model

perilaku.

1. Model Keputusan Klasik

Model keputusan klasik (classical dicision)

berpandangan bahwa manager bertindak dalam

kepastian.Pendekatan klasik ini merupakan model

yang Sangat rasional utuk pembuatan keputusan

manajerial.

2. Model keputusan Administratif

Menurut Herbrt Simon, manager dalam pengambilan

keputusan menghadapi tiga kondisi :

(a)    Informasi tidak sempurna dan tidak lengkap,

(b)   Rasionalitas yang terbatas (bounded

rasionality),

(c)    Cepat puas (satisfice).

Heuristik Penilaian

Adalah pengambilan keputusan yang

disederhanakan dikarenakan kondisi dan situasi.

Tiga macam heuristik dipakai orang dalam

mengambil keputusan yaitu:

1. Ketersedian (availability heuristik),

2. Perwakilan (representativeness ), dan

Page 267: Mnj.produksi.fix

3. Penyesuaian dan anchoring (anchoring and

adjusment hueristik).

Ketersediaan ( Availabity heuristik)

Terjadi ketika orang menggunakan informasi yang

telah tersedia sebagai basis penilaian situasi atau

peristiwa yang sedang berlangsung.

Misalnya untuk tidak menanam modal ke dalam

suatu produk baru berdasarkan hasil penjualan saat

ini.

Representtativeness heuristik

Terjadi bila orang menilai kemiripan sesuatu

berdasarkan stereotip seperangkat peristiwa yang

sama.

Biasa pontesialnya adalah stereotip representatif

dapat terjebak kedalam pendiskriminasian factor–

faktor  unik yang relavan terhadap keputusan

tersebut.

Anchoring and adjusment heuristik

Meliputi pembuatan keputusan berdasarkan

penyesuaian terhadap nilai atau titik tolak yang telah

ada.

Contohnya, nilai pasar seseorang secara subtansi

mungkin lebih tinggi dari pada upah yang diterima.

F. PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU

Page 268: Mnj.produksi.fix

Dalam keputusan individual, manager membuat

pilihan tindakan yang disukai. Beberapa faktor

perilaku hanya mempunyai aspek–aspek  tertentu

dari proses pengambilan keputusan.

Faktor tersebut adalah :

Ø   Kepribadian nilai,

Ø   Kencendrungan akan resiko, dan

Ø   Kemungkinan ketidakcocokkan.

Keperibadian

Satu penelitian telah berusaha pengaruh dari

beberapa variable terpilih teradap proses

pengambilan kepriadian, tetapi memasukan juga

rangkaian variable lain yaitu :

Ø  Variabel kepribadian.

Hal ini mencakup sikap, kepercayaan individu.

Ø  Variabel situasional.

Menyinggung situasi ekstern, yang dapat diamati,

yang dihadapi oleh orang – orang  itu sendiri.

Ø  Variabel interaksional.

Hal ini menyinggung keadaan pada saat itu dari

orang-orang sebagai akibat dari interaksi situasi

tertentu dengan ciri-ciri khas kepribadian orang.

Nilai

Page 269: Mnj.produksi.fix

Nilai itu diperoleh pada waktu orang masih muda

sekali dan merupakan bagian dasar dari pikiran

seseorang. Pengaruh itu dapat dilihat dari setiap

proses pengambilan keputusan manajemen sebagai

berikut ;

1. Dalam menetapkan sasaran, pertimbangan nilai

perlu sekali mengenai pemilihan kesepatan dan

penentuan prioritas.

1. Dalam mengembangkan alterntif, orang perlu

mempertimbankan nilai berbagai macam

kemungkinan.

2. Apabila memilih alternatif, nilai dari orang yang

mengambil kputusan memperngaruhi alternatif

manakah yang akan dipilih.

3. Apabila melaksanakan keputusan, pertimbangan nilai

sangat perlu dalam memilih cara pelaksanaanya.

4. Dalam fase evaluasi dan pengendalian,

pertimbangan nilai tidak dapat dihindari apabila

mengambil tindakan.

Kecenderungan Akan Resiko

Seseorang pengambil keputusan yang agak segan

mengambil resiko akan menetapkan sasaran yang

bebeda, mengavaluasi alternatif secara berbeda

juga. Orang tersebut akan berusaha menetapkan

Page 270: Mnj.produksi.fix

pilihan dimana resiko atau ketidakpastian sangat

rendah, atau diana kepastian akan hasilnya sangat

tinggi.

Kemungkinan ketidak Cocokan

Apabila terjadi ketidak cocokan, maka tentu saja

ketidak cocokan ini dapat dikurangi dengan

mengakui bahwa telah terjadi kesalahan. Orang

tesebut lebih memungkinkan menggunakan satu

atau beberapa metode berikut ini untuk mengurangi

ketidak cocokan mereka :

1. Mencari informasi yang mendukung kebijaksanaan

dari keputusa mereka.

2. Secara selektif memahami (mengubah) informasi

dengan suatu cara yang dapat mendukung

keputusan mereka.

3. Merubah siap mereka, sehingga mereka memiliki

pandangan yang baik terhadap alternatif yang telah

ditetapkan sebelumnya.

4. Mengelakan pentingnya segi – segi  postif dan

mempertinggi unsur – unsur  positif dari

keputusanya.

G.  PENGAMBILAN KEPUTUSAN KELOMPOK

Page 271: Mnj.produksi.fix

Dalam mengunakan kelompok, manajer harus

memperhatikan keuntungan dan kerugian dari

kelompok tersebut.

Keuntungan :

1. Informasi dan pengetahuan lebih banyak.

2. Lebih banyak alternatif yang dapat dihasilkan.

3. Penerimaan penilaian hasil akhir akan lebih besar.

4. Komunikasi yang lebih baik akan muncul.

Kerugian :

1. Membutuhkan waktu yang lebih lama dan biaya yang

lebih besar karena waktu yang hilang banyak.

2. Menimbulkan kompromi

3. Satu atau beberapa orang barang kali akan

mendominasi kelompok.

4. Tekanan kelompok akan muncul dan membatasi

kreativitas individual.

Dalam menjalankan fungsinya, setiap manajer

akan selalu dihadapkan pada persoalan pengambilan

keputusan. Pengambilan keputusan terjadi pada

berbagai tahap kegiatan operasi, sejak penentuan

jenis produk yang akan dibuat, kapasitas produksi,

jenis fasilitas operasi, penggunaan sumber daya

operasi, tingkat output, keputusan investasi,

pengadaan material, sampai ke penetapan distribusi

Page 272: Mnj.produksi.fix

produk. Keadaan pada saat pengambilan keputusan

bias bermacam-macam, dari situasi yang normal

yang dan memiliki kepastian, tidak beresiko, sampai

ke situasi yang penuh dengan ketidakpastian, atau

mengandung resiko.

Teori keputusan adalah suatu pendekatan

analitik untuk memilih alternative terbaik dari suatu

keputusan. Teori keputusan bertujuan untuk

memberikan alat bagi manajemen dalam rangka

proses pengambilan keputusan.

Pada saat pengambilan keputusan secara tipikal

terdapat tiga kondisi, yang diklasifikasikan

berdasarkan tingkat kepastian dari hasil (pay off)

yang akan terjadi.

Tiga jenis kondisi yaitu :

1. Ketidakpastian – mengacu kepada situasi dimana

terdapat lebih dari satu hasil yang mungkin terjadi

dari suatu keputusan, dan probabilitas setiap

kemungkinan tidak diketahui.

2. Berisiko – mengacu kepada situasi dimana terdapat

lebih satu hasil yang mungkin terjadi dari suatu

keputusan, dan probabilitas setiap hasil diketahui

atau dapat diperkirakan oleh pengambilan

keputusan.

Page 273: Mnj.produksi.fix

3. Kepastian – mengacu kepada situasi dimana hanya

ada satu hasil yang mungkin terjadi dari suatu

keputusan, dan hasil ini diketahui secara tepat oleh

pengambilan keputusan.

 

Contoh :

PT Spektrum bermaksud berinvestasi dalam suatu

proyek industri. Terdapat tiga alternatif proyek yaitu

A, B dan C. Masing-masing proyek akan

memberikanhasil yang berbeda tergantung dari

kondisi perekonomian yang akan terjadi, seperti

ditunjukkan dalam tabel berikut

Tabel Hasil Investasi PT Spektrum

Alternatif

proyek

industri

Kondisi ekonomi

Baik Tetap Buruk

A

B

C

41

30

16

12

20

14

4

10

12

Pengambilan keputusan pada tiga jenis kondisi

yaitu : ketidakpastian, berisiko dan kepastian.

Page 274: Mnj.produksi.fix

a.       Pengambilan keputusan pada kondisi

ketidakpastian, dibagi dalam kriteria

pengambilan keputusan :

1)      Maximax – kriteria ini mencari hasil yang paling

baik (maksimum) untuk setiap pilihan investasi dan

kemudian membuat keputusan berdasarkan nilai

maksimum dari hasil maksimum itu.

2)      Maximin – kriteria ini mencari alternatif yang

maksimum dari hasil yang minimum dari setiap

alternatif

3)      Sama Rata – kriteria sama rata (equally likely)/

laplace, memilih alternatif dengan rata-rata hasil

tertinggi. Dimulai dengan menghitung rata-rata hasil

untuk setiap alternatif, kemudian dipilih alternatif

yang memberikan nilai rata-rata yang maksimum.

b.      Pengambilan keputusan pada kondisi

berisiko

Kondisi berisiko berada diantara kondisi pasti dan

tidak pasti. Pengambilan keputusan pada kondisi

berisiko (decision making under risk)

mengasumsikan bahwa pengambilan keputusan

meskipun hasil tidak tahu pasti hasil apa yang akan

diperoleh dari setiap alternatif, masih memiliki

gambaran tentang probabilitas dari setiap kejadian.

Page 275: Mnj.produksi.fix

Pengambilan keputusan jenis ini menrupakan situasi

keputusan probabilistik, dan yang paling sering

terjadi. Pendekatan yang paling banyak digunakan

dalam situasi ini adalah dengan nilai harapan

(expected value/EV)

Expected Value (EV) – menentukan harapan hasil

untuk setiap alternatif dan memilih alternative

dengan nilai harapan tertinggi. EV merupakan

penjumlahan dari hasil untuk setiap alternatif dimana

setiap hasil diberikan bobot berdasarkan probabilitas

untuk keadaan yang relevan.

EV dirumuskan sebagai berikut :

Dimana :

pi = probabilitas terjadi kejadian i

Hi = hasil yang diperoleh dari kejadian i

Misalkan alternative kondisi ekonomi pada table di

atas memiliki probabilitas: perekonomian baik = 0,6,

tetap = 0,3 dan buruk = 0,1.

Maka EV untuk setiap alternatif :

EVA =

EVB =

EVC =

Page 276: Mnj.produksi.fix

c.       Pengambilan keputusan dengan kondisi

pasti

Pada kondisi, pengambil keputusan mengetahui

dengan pasti hasil dari setiap alternatif keputusan

yang diambil dan memilih alternatif yang akan

memaksimalkan keinginannya. Dalam keadaan ini

dikenal dengan nilai harapan dari informasi

sempurna (expected value of perfect

information/EVPI)

EVPI – merupakan perbedaan antara hasil yang

diharapkan pada kondisi pasti dengan hasil yang

diharapkan pada kondisi berisiko

EVPI = EVUC – EV maks

Dimana :

EVUC = nilai harapan pada kondisi pasti (expected

value under certainty)

EV maks = nilai harapan maksimum

EVUC adalah hasil yang diharapkan jika kita memiliki

informasi sebelum keputusan diambil dengan

rumus :

Dimana :

Pi = probabilitas terjadinya kejadian i

Mi = hasil yang terbaik kejadian i

Page 277: Mnj.produksi.fix

Pohon keputusan (decision tree) adalah gambaran

skematik dari alternatif yang tersedia bagi

pengambilan keputusan dan kemungkinan hasilnya.

Pohon keputusan memiliki fungsi yang sama dengan

tabel keputusan, tapi biasanya lebih sesuai dengan

situasi analisis yang memiliki keputusan berjenjang.

11. Analisis Pengambilan Keputusan

Analisis keputusan adalah pola berpikir

sistematis dalam pengambilan keputusan, yang

bertujuan untuk mengidentifikasi apa yang harus

dilakukan, pengembangan kriteria khusus untuk

mencapai tujuan, mengevaluasi alternatiftindakan

yang tersedia yang berhubungan dengan kriteria dan

mengidentifikasi kemungkinan resiko yang melekat

pada suatu keputusan tersebut.

Untuk mencapai beberapa sasaran antara seperti

yang telah diuraikan sebelumnya diperlukan adanya

suatu keputusan tidakan yang akan dilakukan dari

beberapa alternatif. Untuk itu, dilakukan analisis

keputusan dengan mengikuti langkah-langkah

sebagai berikut :

Page 278: Mnj.produksi.fix

>Merumuskan Pernyataan Keputusan

Tujuan merumuskan pernyataan keputusan adalah

untuk memusatkan perhatian pada tindakan yang

terpilih dalam tahap pengidentifikasian alternatif

tindakan sebagai dasar untuk melaksanakan

keputusan yang akan ditempuh dalam usaha

mengembangkan perusahaan.

>Menetapkan Kriteria Keputusan

Kriteria keputusan adalah kemampuan memberikan

gambaran mengenai suatu keadaan yang lebih

terperinci tentang hasil keputusan yang diambil.

Tujuan penetapan kriteria adalah untuk menyaring

sejumlah alternatif lain yang pada akhirnya akan

muncul satu alternatif terbaik.

 >Menetapkan Alternatif Keputusan

Alternatif keputusan adalah kemungkinan-

kemungkinan pilihan bagi pencapaian tujuan dari

pernyataan keputusan. Dari berbagai alternatif, akan

dipilih yang terbaik berdasarkan kriteria-kriteria yang

ada. Pertimbangan pokoknya adalah mana yang

paling memenuhi kriteria dan paling kecil resikonya

bila alternatif itu dijalankan.

>Menentukan Bobot Masing-Masing  Kriteria

Page 279: Mnj.produksi.fix

Penentuan bobot berdasarkan besar-kecilnya

pengaruh kriteria terhadap alternatif

keputusan.Semakin besar pengaruhnya maka

bobotnya lebih besar dan sebaliknya. Jumlah bobot

untuk seluruh kriteria adalah satu (1)

>Membuat Matriks Penilaian

Matriks penilaian bertujuan untuk mengevaluasi

alternatif-alternatif yang paling baik yang dapat

memenuhi sasaran.Dalam matriks ini digunakan

sistem pembobotan, dimana kriteria dan alternatif

keputusan diberi bobot kemudian diperkalikan.

>Menentukan Tindakan Terpilih

Hasil perkalian antara kriteria dan alternatif

keputusan yang memiliki bobot tertinggi merupakan

alternatif prioritas.Alternatif yang menjadi prioritas

merupakan tindakan terpilih untuk mencapai sasaran

utama.

PENENTUAN PRODUK PERUSAHAAN

Penentuan harga jual produk haruslah dilakukan

dengan pertimbangan dan perhitungan yang cermat,

karena sangat mempengaruhi bagaimana

pengelolaan keuangan dan strategi pemasaran

Page 280: Mnj.produksi.fix

perusahaan. Kesalahan dalam menentukan harga

jual dapat membuat perusahaan mengalami

kerugian. Jika harga jual terlalu murah, maka

perusahaan akan mengalami kerugian, sedangkan

jika harga jual terlalu mahal, maka produk tersebut

tidak laku di pasaran, sehingga perusahaan rugi.

Oleh karena itu, harga jual harus ditentukan secara

tepat, agar menguntungkan perusahaan.

Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi

harga jual produk, yaitu:

1. Customers atau pelanggan. Pelanggan dapat

mempengaruhi harga berdasarkan fitur yang

terdapat pada produk tersebut serta kualitasnya.

2. Competitors atau pesaing. Perusahaan harus

memperhatikan apa yang dilakukan oleh pesaingnya,

termasuk harga jual produk mereka, yang bisa

menjadi substitusi produk tersebut.

3. Costs atau biaya. Semakin tinggi biaya produksi

produk tersebut, maka semakin mahal produk

tersebut dijual.

Perhitungan Penentuan Harga Jual Produk

Sebelum kita menentukan harga jualnya, ada

baiknya kita terlebih dahulu menghitung berapa titik

impas atau break event point (BEP)nya, yaitu titik di

Page 281: Mnj.produksi.fix

mana kita tidak untung dan tidak rugi. Dengan

demikian, kita tidak akan membuat harga yang

terlalu rendah.

Beberapa biaya yang harus diperhitungkan adalah

biaya tenaga kerja, biaya material/bahan baku, dan

biaya lain-lain seperti biaya administrasi, biaya

pemasaran, dan sebagainya.

Setelah itu, baru kita menentukan berapa

keuntungan yang ingin kita peroleh, lalu kita naikkan

harganya (mark up).

Misalkan total biaya untuk memproduksi Produk A

adalah Rp250.000.-, kemudian kita ingin mengambil

keuntungan sebesar 20%, maka besar harga jual

yang ditetapkan adalah (1 + 20%) x Rp250.000,- =

Rp300.000,-.

Dalam penentuan besarnya mark up, kita juga

harus memperhatikan kondisi pasar produk kita,

jangan sampai harganya terlalu mahal, sehingga

produk tersebut tidak laku di pasaran.

1. KONSEP APLIKASI PENENTUAN HARGA JUAL

PRODUK Biaya (cost) merupakan komponen penting

yang harus dipertimbangkan dalam penentuan harga

jual produk atau jasa. Harga jual produk atau jasa

pada umumnya ditentukan dari jumlah semua biaya

Page 282: Mnj.produksi.fix

ditambah jumlah tertentu yang disebut dengan

markup. Cara penentuan harga jual tersebut dikenal

dengan Pendekatan Cost-Plus (Cost Plus Approach).

Ada tiga konsep yang dapat digunakan untuk

penentuan harga jual dengan pendekatan cost-plus

tersebut, yaitu : (1) biaya total (total cost), (2) biaya

produk (product cost) dan (3) biaya variabel (variabel

cost). Masing-masing konsep tersebut dibahas secara

terinci berikut ini: Konsep Biaya Total Berdasarkan

konsep biaya Total ini, harga jual ditentukan dari

biaya total: biaya produksi + biaya pemasaran +

biaya administrasi dan umum, ditambah dengan

jumlah laba yang diinginkan oleh perusahaan.

Pengertian markup menurut konsep biaya total ini

adalah laba yang diinginkan (desired profit).

Penerapan penentuan harga jual produk atau jasa

dengan menggunakan konsep biaya total ini adalah

sebagai berikut: Pertama, menentukan besarnya

biaya produksi yang terdiri dari: biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik.

2. Kedua, biaya produksi tersebut selanjutnya

ditambah dengan biaya pemasaran dan biaya

administrasi dan umum, hasilnya sama dengan biaya

total. Ketiga, biaya total tersebut dibagi dengan

Page 283: Mnj.produksi.fix

jumlah unit yang diproduksi atau dijual untuk

memperoleh angka biaya per unit. Keempat,

menentukan jumlah markup atau dalam hal ini

adalah jumlah laba yang dikehendaki. Laba yang

diinginkan pada umumnya dinyatakan dengan

persentase tertentu dari aktiva yang digunakan (rate

of return on assets). Kelima, menentukan persentase

markup dari biaya total yang dihitung dari jumlah

laba yang diinginkan dibagi dengan biaya total.

Keenam, persentase markup tersebut dikalikan

dengan biaya per unit untuk memperoleh angka

markup per unit. Ketujuh, harga jual per unit

ditentukan dari biaya per unit ditambah dengan

markup per unit. Konsep Biaya Produk Berdasarkan

konsep ini, yang juga disebut dengan Absorption

Approach, harga jual ditentukan dari biaya produksi

ditambah dengan markup. Pengertian markup

menurut konsep biaya produk ini adalah laba yang

dikehendaki + biaya pemasaran + biaya administrasi

dan umum. Persentase markup dihitung dengan

rumus sebagai berikut : Biaya Pemasaran Laba

dikehendaki Biaya Adm. & Umum Persentase '

markup' Biaya Produksi Konsep Biaya Variabel

Menurut konsep ini, yang juga disebut dengan

Page 284: Mnj.produksi.fix

Contribution Approach, biaya variabel (biaya

produksi variabel + biaya pemasaran variabel +

biaya administrasi dan umum variabel) ditambah

dengan markup. Pengertian markup dalam hal ini

adalah laba yang dikehendaki ditambah semua biaya

yang bersifat tetap.

3. Pada Aplikasi Akuntansi ini, yaitu Aplikasi

Penentuan Harga Jual Produk akan menggunakan

tiga konsep tersebut. Fungsi Aplikasi Penentuan

Harga Jual yaitu melakukan perhitungan data–data

keuangan yang telah di-input oleh user yang

kemudian dari data tersebut akan dikalkulasi

berdasarkan 3 konsep penentuan harga jual lalu

menampilkan hasil kalkulasi tersebut dalam bentuk

table perhitungan harga jual. Dari table hasil

perhitungan harga jual ini user dapat

membandingkan nilai penentuan harga jual

berdasarkan 3 konsep diatas.

4. SIMULASI APLIKASI PERHITUNGAN HARGA JUAL

PRODUK Untuk memberikan gambaranyang lebih

jelas, berikut ini diberikan contoh penentuan harga

jual berdasarkan konsep biaya total seperti telah

diuraikan di atas. Jumlah X yang diproduksi atau

dijual 10.000 unit Biaya variabel per unit: - Biaya

Page 285: Mnj.produksi.fix

bahan baku Rp 120,00 - Biaya tenaga kerja 400,00 -

Biaya overhead pabrik 60,00 - Biaya pemasaran

40,00 - Biaya administrasi dan umum 20,00 Biaya

tetap: - Biaya overhead pabrik Rp 2.000.000,00 -

Biaya pemasaran 600.000,00 - Biaya administrasi

dan umum 200.000,00 Laba yang dikehendaki

(return) sebesar 20% dari jumlah aktiva yang

digunakan sebesar Rp 20.700.000.000,00. Tampilan

Input data diatas ke Sistem (Setelah semua data ter-

input, maka klik button ”Proses Analisa”)

5. Berdasarkan data tersebut diatas, penentuan

harga jual produk X dengan menggunakan konsep

biaya total adalah sebagai berikut: (1) Biaya

Produksi: - Biaya bahan baku 10.000 x Rp 120,00 =

Rp 1.200.000,00 - Biaya tenaga kerja 10.000 x Rp

400,00 = 4.000.000,00 - Biaya overhead pabrik

(10.000 x Rp 60,00) + = 2.600.000,00 Rp

2.000.000,00 Biaya produksi Rp 7.800.000,00 (2)

Biaya total : - Biaya produksi Rp 7.800.000,00 - Biaya

pemasaran (10.000 x (10.000 x Rp 40,00) + Rp

600.000,00 - = 1.000.000,00 = 400.000,00 Biaya

administrasi & umum (10.000 x Rp 20,00) + Rp

200.000,00 Biaya total (3) Biaya per unit = Rp

9.200.000,00 Rp 9.200.000,00 Rp 920,00 10.000

Page 286: Mnj.produksi.fix

(4) Laba yang dikehendaki = 20% x Rp

20.700.000,00 = Rp 4.140.000.,00 (5) Persentase

‘markup’ = 4.140.000,00 45% 100%

9.200.000,00 (6) ‘Markup’ per unit = 45% x Rp

920,00 = Rp 414,00 (7) Harga jual per unit = Rp

920,00 + Rp 414,00 = Rp 1.334,00

6. Tampilan Hasil Perhitungan Sistem Konsep Biaya

Produk Persentase ' markup' Rp 400.000,00 Rp

1.000.000,00 Rp 4.140.000,00 Rp 7.800.000,00 =

71,03 % Berikut ini adalah perhitungan harga jual

menurut konsep biaya variabel dengan

menggunakan data dari contoh 6.1. - Total biaya

variabel Biaya bahan baku Rp 1.200.000,00 Biaya

tenaga kerja 4.000.000,00 Biaya overhead pabrik

variabel 600.000,00 Biaya pemasaran variabel

400.000,00 Biaya administrasi dan umum variabel

200.000,00 Rp 6.400.000,00 - ‘Markup’ Laba yang

dikehendaki Rp 4.140.000,00

7. Biaya overhad pabrik tetap 2.000.000,00 Biaya

pemasaran tetap 600.000,00 Biaya administrasi dan

umum tetap 200.000,00 Rp 6.940.000,00 -

Persentase ‘Markup’ = - Rp 6.940.000,00 108,44%

100% Rp 6.400.000,00 Harga jual per unit = Biaya

variabel pet unit = Rp 6.400.000,00 10.000 ‘Markup’

Page 287: Mnj.produksi.fix

per unit = 108,44% x Rp 640,00= Rp = Rp 640,00

694,00 Tampilan Hasil perhitungan Sistem ( Khusus

biaya produk >> input data Biaya produksi, Biaya

Pemasaran dan Biaya Adm dan Umum >> kemudian

klik Button “Proc. Biaya produk”)

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI

Harga pokok dapat dirumuskan sebagai biaya yang

tidak dapat dihindarkan terhisap dalam proses

produksi yang dapat diperhitungkan sebelumnya dan

yang secara kuantitatif dapat dihitung.

Harga pokok penjualan merupakan jumlah produk

yang dijual dikalikan harga jual per unit. Laba =

Selisih Penjualan dengan harga pokok penjualan.

Efektif merupakan istilah yang berarti tercapainya

tujuan, efisien adalah tercapainya tujuan dengan

berdaya guna. Atau hari ini harus lebih baik dari

pada hari kemarin dan hari esuk harus lebih baik dari

pada hari ini.UMKM adalah singkatan dari Usaha

Menengah Kecil dan Mikro.

Dalam paparan ini akan diuraikan mengenai Harga

Pokok produksi, Harga Pokok Penjualan

Penjelasan

Harga Pokok

Page 288: Mnj.produksi.fix

Harga pokok adalah biaya yang tidak dapat

dihindarkan/inhaerent/melekat pada produk,dapat

dperhitungkan sebelumnya, dan secara kuantitatif

dapat dihitung dengan satuan moneter misanya

rupiah. Untuk menghitung harga pokok hendaknya

diketahui dengan baik biaya dan jenis-

jenisnya.Komponen/ elemen harga pokok adalah

BIaya Bahan Baku ditambah Biaya Tenaga Kerja dan

Biaya Overhead Pabrik. Tidak dapat dihindarkan

berarti bahwa tanpa pengeluaran biaya proses

produksi tidak dapat berjalan dan tidak akan ada

hasil. Bahan baku dan tenaga kerja langsung

termasuk yang tidak dapat dihindarkan di dalam

proses produksi, akan tetapi tidak berarti semua

pengeluaran biaya bahan baku dan biaya tenaga

kerja diperhitungkan ke dalam harga pokok.Misalnya

seloyang roti memerlukan dua setengah ons tepung

gandum, dua setengah ons tepung gandum adalah

biaya yang inhaerent untuk roti dengan ukuran

tertentu. Bila karena satu dan lain hal kemudian

dikeluarkan tiga ons tepung gandum maka yang

setengah ons ini tidak inhaerent, oleh karena itu

tidak dapat diperhitungkan ke dalam harga pokok.

Page 289: Mnj.produksi.fix

Tepung gandum yang setengah ons dianggap

pemborosan yang menjadi kerugian perusahaan.

Biaya yang akan diperhitungkan ke dalam harga

pokok hendaknya dapat diduga sebelumnya sebelum

proses produksi. Dua setengah ons tepung gandum

dalam seloyang roti dalam contoh di atas hendaknya

dapat diduga sebelumnya, atau dapat diketahui

terlerbih dahulu. Demikian pula halnya dengan

perhitungan-perhitungan yang lain hendaknya dapat

diduga sebelumnya untuk dapat diperhitungkan

dalam harga pokok. Misanya setiap membuat dua

puluh Loyang ada yang rusak satu, Maka satu loyang

yang rusak sudah dapat diramalkan sebelumnya.

Dianggap masih dalam kewajaran, Akan tetapi kalau

yang rusak lebih dari satu maka kelebihan itu tidak

lagi dianggap sebagai biaya yang diperhitungkan ke

dalam harga pokok. Yang berarti harga pokok dua

puluh loyang roti sama dengan biaya untuk

membuat dua puluh satu loyang roti.

Tujuan menghitung harga pokok:

1. Untuk menentukan harga penjualan, harga pokok

penjualan tidak dapat ditentukan sebelum harga

pokoknya ditentukan terlebih dahulu.

Page 290: Mnj.produksi.fix

2. Untuk menentukan laba atau rugi perusahaan. Laba

dihitung dengan cara penjualan dikurangi dengan

harga pokok penjualan. Padahal harga pokok

penjualan baru dapat ditentukan setelah harga pokok

ditentukan terlebih dahulu.

3. Untuk memberi penilaian didalam laporan keuangan

yang berupa neraca. Harta dalam neraca yang

berupa persediaan produk jadi harus dinilai, diberi

harga. Dengan pemberian harga tersebut dapat

diketahui kekayaan perusahaan. Penilaian atau

pemberian harga tersebut informasinya dari harga

pokok.

4. Untuk menentukan kebijakan perusahaan. Misalnya

dalam kasus akan memberi potongan harga pada

saat menjual secara besar-besaran.Dalam

pengambilan kebijakan ini jangan sampai harga yang

ditentukan berada di bawah harga pokok.

5. Untuk menentukan efisiensi perusahaan. Hal ini

dapat dilakukan dengan membandingkan perkiraan

penentuan harga pokok sebelum proses produksi

dikaksanakan dengan perhitungan harga pokok

setelah proses produksi dikerjakan.

Page 291: Mnj.produksi.fix

Tujuan perhitungan harga pokok tersebut di atas

tidak dapat terpisah satu dengan yang lain. Masing-

masing tujuan saling terkait.

Komponen harga pokok:

Komponen harga pokok juga sering disebut elemen

harga pokok, yang terdiri Biaya bahan baku , biaya

bahan pembantu, biaya tenaga kerja dan biaya

overhead pabrik.

Bahan baku adalah bahan yang melekat dan dapat

diidentifikasi secara jelas pada produk jadi.misalnya

kain untuk baju , kedelai untuk tempe. Bahan

pembantu adalah bahan yang membatu untuk

proses produksi . Tenaga kerja adalah tenaga kerja

manusia, ini ada yang langsung berhubungan

dengan pengerjaan proses produksi ada yang tidak

langsung berhubungan dengan dengan pengerjaan

proses produksi.Biaya overhead pabrik merupakan

biaya umum selain bahan baku dan tenaga kerja

langsung. Contohnya biaya penyusutan, biaya-biaya

listrik, air, telepon, asuransi, perbaikan mesin,dan

masi banyak contoh yang lain.

Biaya Bahan baku, ada dua hal yang penting yakni

penetapan kuantitas yang digunakan dan penetapan

harga bahan ynag digunakan.Penetapan jumlah

Page 292: Mnj.produksi.fix

dapat dilakukan secara fisik dengan mencatat

berapa yang masuk dalam proses produksi dengan

memperhatikan syrarat-syaratnya atau dengan

mempergunakan standart.Untuk produksi potongan

dipergunakan dengan mencatat apa yang masuk

dalam proses produksi dengan mengingat criteria

harga pokok. Sedang untuk produksi massa memakai

cara standart atas dasar pengalaman dengan

mengeluarkan yang bersifat pemborosan dan atas

dasar teknis penelitian laboratorium.

Mengenai harga dapat dipergunakan : Harga beli/

harga historis/ harga perolehan, Harga pengganti

yakni harga yang terjadi di pasar pembelian sesudah

menjual produk. Harga rata-rata sedehana,

tertimbang ,bergerak. Metode masuk pertama keluar

pertam, Metode masuk terakhir keluar pertama. Hasil

dari metode metode tersebut tidak sama dan akan

berpengaruh kepada perhitungan harga pokok.

Setiap metode mempunyai kebaikan dan kelemahan

masing-masing.

Biaya tenaga kerja merupakan biaya yang

dibayarkan oleh perusahaan kepada tenaga pekerja.

Perhitungan upah dapat dilakukan dengan dua cara :

Upah berdasarkan waktu dan upah berdasarkan unit/

Page 293: Mnj.produksi.fix

prestasi.Upah berdasarkan waktu dapat ditentukan

per jam , per hari, per minggu, per bulan.Upah

berdasarkan prestasi merupakan upah atas dasar

prestasi kerja karyawan. Makin tinggi prestasinya

makin besar upahnya. Masing-masing cara

pengupahan memiliki kelebihan dan kelemahan.

Biaya overhead pabrik adalah biaya selain biya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Penetapan besarnya biaya dapat dibebankan

misalnya 80% dari biaya bahan baku , atau 50% dari

biaya tenaga kerja . Karena banyak cara

membebankan biaya overhead pabrik.

Untuk ilustrasi diberikan contoh sebagai berikut:

Untuk Memproduksi 6 uni produk dibutuhkan 5 kg

bahan baku @ Rp 8000,00 , Biaya tenaga kerja 6

Jam kerja @ Rp 5000,00 per jam. Biaya overhead

pabrik 50% dari Biaya bahan baku.

Perhitungan:

Biaya Bahan Baku 5 x Rp 8000,00 =

Rp 40.000.00

Biaya tenaga Kerja 6 x Rp 5000,00 =

Rp30.000.00

Page 294: Mnj.produksi.fix

Biaya Overhead Pabrik 50% x Rp 40.000 ,00 =

Rp 20.000,00

Harga pokok = BBB + BTK + BOP = Rp 40.000,00 +

Rp 30.000,00 + Rp 20.000,00

= Rp. 90.000,00

Harga pokok 1 unit produk = Rp 90.000.00 : 6 = Rp

15.000.00

Apabila produk tersebut dijual per unit Rp 20.000.00

maka :

Penjualan = 6x Rp 20.000.00 = Rp

120.000,00

Harga Pokok Penjualan = 6 x Rp 15.000,00 = Rp

90.000,00

Laba = Penjualan - Harga Pokok penjualan = Rp

120.000.00 – Rp 90.000,00= Rp 30.000,00

Dari contoh tersebut diatas dapat diketahui bahwa

harga pokok dapat digunakan untuk pedoman

menetukan harga jual, dan dapat diketahui besarnya

laba yakni :

( Rp 30.000,00 : Rp 120.000,00) x 100% = 25 %

Dengan keuntungan sebesar 25% tersebut maka

dapat diketahui tujuan perusahaan tercapai atau

tidak . Juga efisien atau tidak. Bila mengingat besar

Page 295: Mnj.produksi.fix

bunga Bank untuk waktu sekarang tidak ada 25%

maka dapat disebut bahwa efisien juga tercapai

PERENCANAAN PRODUK

Proses perencanaan produk dilakukan sebelum suatu

proyek pengembangan produk secara formal

disetujui, sumber daya yang penting dipakai dan

sebelum tim pengembang yang lebih besar dibentuk.

Perencanaan produk merupakan suatu kejadian yang

mempertimbangkan portofolio suatu proyek,

sehingga suatu organisasi dapat mengikuti dan

menetukan bagian apa dari proyek yang akan diikuti

selama periode tertentu. Kegiatan perencanaan

produk menjamin bahwa proyek pengembangan

produk mendukung strategi bisnis perusahaan yang

lebih luas dan menentukan:

a. Proyek-proyek pengembangan produk apa yang akan

dilakukan.

b. Kombinasi pengembangan produk (produk baru,

produk platform, atau produk turunan).

c. Keterkaitan antar proyek dalam suatu portofolio.

d. Waktu dan urutan proyek.

Page 296: Mnj.produksi.fix

Setiap proyek terpilih dilengkapi dengan tim

pengembang produk. Tim ini harus mengetahui misi

proyek sebelum dimulai pengembangan. Misi setiap

proyek seharusnya memuat:

a. Segmen pasar yang dapat dipertimbangkan untuk

merancang dan mengembangkan produk.

b. Teknologi yang digunakan.

c. Target proyek secara finansial.

d. Anggaran dan deadline proyek.

PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI

Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah

maksimum output yang dapat diproduksi atau

dihasilkan dalam satuan waktu tertentu, misalnya

sebuah pesawat airbus boing 737 memiliki kapasitas

tempat duduk 300 seat setiap kali trip, atau sebuah

Rumah Sakit memiliki kapasitas rawat inap sebanyak

50 kamar, dan sebagainya.

Kapasitas produksi tersebut ditentukan berdasarkan

kapasitas sumber daya yang dimiliki antara lain :

kapasitasi mesin, kapasitas tenaga kerja, kapasitas

bahan baku, kapasitas modal. Kapasitas produksi

juga berkaitan erat dengan skedul atau jadwal

produksi yang tertuang dalam jadwal produksi induk

Page 297: Mnj.produksi.fix

(master production shedule), karena jadwal produksi

induk mencerminkan apa dan berapa yang harus

diproduksi dalam jangka waktu tertentu.

4.2. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek

Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan

untuk menangani secara ekonomis hal-hal yang

bersifat mendadak dimasa yang akan dating,

misalnya untuk memenuhi permintaan yang bersifat

mendadak atau seketika dalam jangka waktu

pendek. Menghadapi kondisi diatas jika kapasitas

produksi tidak mampu memenuhi maka perusahaan

dapat melakukan sub-kontrak kepada perusahaan

lain pada saat terjadi lonjakan jumlah permintaan.

Jika perusahaan ingin meningkatkan kapasitas

produksi jangka pendek maka ada lima cara yang

dapat dilakukan :

1. Meningkatkan jumlah sumber daya

2. Memperbaiki penggunaan sumber daya

3. Memodifikasi produk

4. Memperbaiki permintaan

5. Tidak memenuhi permintaan

4.3. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang

Page 298: Mnj.produksi.fix

Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan

strategi operasi dalam menghadapi segala

kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat

diperkirakan sebelumnya. (dari hasil forecasting).

Tujuan utamanya adalah perusahaan dapat

menentukan jumlah produksi yang dapat

menghasilkan biaya minimum dengan

memperhatikan antara lain : pola permintaan jangka

panjang dan siklus kehidupan produk yang

dihasilkan. Untuk mengantisipasi gejolak kapasitas

jangka panjang terdapat dua strategi yang dapat

ditempuh perusahaan yaitu (1) Strategi melihat dan

menunggu perkembangan (wait and see strstegy).

(2). Strategi ekspansionis, yaitu berproduksi dengan

kapasitas produksi yang selalu melebihi atau diatas

volume permintaan.

4.4. Metode Perencanaan Kapasitas Produksi 

Untuk menentukan kapasitas produksi optimum,

terdapat berbagai macam factor yang harus

diperhatikan, faktor2 tersebut umumnya disebut

sebagai factor produksi antara lain : (1). kapasitas

bahan baku (2), Kapasitas jam kerja mesin (3).

Kapasitas jam tenaga kerja (4). Kapasitas modal

kerja. Dari beberapa factor tersebut diusahakan

Page 299: Mnj.produksi.fix

untuk memperoleh kombinasi jumlah dan jenis

produksi yang akhirnya dapat menghasilkan

keuntungan maksimal atau beban biaya yang paling

minimal.

4.4.1. Metode Break Even Point

Metode break event point (BEP) baik linear maupun

non linear dapat digunakan untuk menentukan

kapasitas produksi optimum. BEP dapat diartikan

suatu keadaan dimana total pendapatan besarnya

sama dengan total biaya (TR = TC) atau dapat juga

dikatakan laba (revenue) p = 0.

Contoh Soal :

PT. ABC berproduksi dengan biaya tetap selama satu

tahun sebesar Rp.400.000,- sedangkan biaya

variabelnya Rp.600,-/unit. Harga jual produk

ditetapkan Rp.1.000,- per unit. Kapasitas bahan baku

(a) mampu menghasilkan sebanyak 2.500 unit

produk, kapasitas jam tenaga kerja (b) dapat

menghasilkan sebanyak 3.000 unit, kapasitas jam

kerja mesin (c) sebesar 3.500 unit. Sedangkan

jumlah permintaan (d) diperkirakan 4.000 unit. Dari

data tersebut hitunglagh BEP dan gambarkan

grafiknya !

FC = 400.000

Page 300: Mnj.produksi.fix

BEP = 1.000 unit

P – VC 1.000 – 600

Selanjutnya dari unit BEP dan kapasitas masing-

masing factor produksi dapat dibuat grafik BEP

seperti disajikan dalam gambar berikut ini :

Penjualan (a) (b) (c)  (d)    Total Biaya           

TR           TC

1.000

400 FC

0 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 unit (000)

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan sebagai

berikut : meskipun jumlah permintaan sebesar 4.000

unit tetapi perusahaan tidak dapat memenuhinya

karena dibatasi oleh kapasitas bahan baku yang

tersedia hanya sebesar 2.500 unit, jadi kapasitas

produksi optimum adalah 2.500 unit yang ditentukan

dari jumlah bahan yang mampu disediakan. Dengan

berproduksi sebanyak 2.500 unit perusahaan akan

memperoleh keuntungan sebesar =

Page 301: Mnj.produksi.fix

p = TR – TC = (Rp. 1000- x 2500u) – (Rp. 400.000,- +

Rp. 600,- (2500))

= Rp. 2.500.000,- (–) Rp. 1.900.000,- = Rp. 600.000,-

Proses Perencanaan Produk

Rencana produk mengidentifikasi portofolio produk-

produk yang dikembangkan dan waktu pengenalan

ke pasar. Proses perencanaan mempertimbangkan

peluang-peluang pengembangan produk, yang

diidentifikasi oleh banyak sumber, mencakup usulan

bagian pemasaran, penelitian, pelanggan, tim

pengembangan produk dan analisis keunggulan para

pesaing.

Rencana produk perlu diperbarui secara berkala agar

dapat mengakomodasi perubahan dan

perkembangan yang ada. Untuk mengembangkan

suatu rencana produk dan pernyataan misi proyek

perlu 5 (lima) tahapan proses:

1. Mengidentifikasi peluang

Peluang-peluang melibatkan beberapa dari 4 (empat)

tipe proyek pengembangan produk, yaitu:

a. Produk baru.

b. Turunan dari produk yang sudah ada.

c. Perbaikan produk yang sudah ada.

Page 302: Mnj.produksi.fix

d. Produk yang pada dasarnya baru.

Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara:

a. Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang

sudah ada.

b. Analisa keunggulan dan kelemahan produk pesaing.

c. Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara

otomatis.

d. Pertimbangan implikasi terhaadap adanya

kecenderungan dalam gaya idup, demografi dan

teknologi untuk kategori yang produk ada dan

peluang-peluang kategori produk baru.

2. Mengevaluasi dan Memprioritaskan Proyek

Empat perspektif dasar yang berguna dalam

mengevaluasi dan memprioritaskan peluang-peluang

bagi produk baru dalam kategori produk yang sudah

ada adalah:

a. Strategi bersaing

Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah

pendekatan pasar dan produk yang mendasar

dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini

digunakan untuk memilih peluang. Pada umumnya

perusahaan melakukan diskusi pada tingkat

manajemen merupakan sebuah kompetensi strategi

Page 303: Mnj.produksi.fix

dan membantu dalam bersaing. Beberapa strategi

yang mungkin untuk diterapkan:

a) Kepemimpinan yang berbasis pada teknologi.

b) Kepemimpinan berbasis efisiensi biaya.

c) Fokus pelanggan.

d) Produk tiruan.

b. Segmentasi pasar

Pembagian pasar ke dalam segmen-segmen

memungkinkan perusahaan untuk

mempertimbangkan tindakan-tindakan pesaing dan

kekuatan produk perusahaan sekarang berdasarkan

kelompok pelanggan yang jelas. Pemetaan produk-

produk pesaing dan milik sendiri dalam segmen-

segmen akan membantu perusahaan dalam

memperkirakan peluang produk yang menyebabkan

kelemahan lini produknya dan dan yang

memanfaatkan kelemahan dari penawaran pesaing.

c. Perkembangan teknologi

Dalam bisnis yang sifatnya intensif teknologi,

keputusan perencanaanyang utama adalah

penentuan waktu untuk menggunakan teknologi

dasar yang baru dalam lini produk.

d. Perencanaan platform produk

Page 304: Mnj.produksi.fix

Platform produk merupakan sekumpulan aset yang

dibagi dalam sekumpulan produk. Platform yang

efektif dapat memungkinkan variasi turunan produk

untuk dirancang lebih cepat dan mudah, yang setiap

produk memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang

diinginkan oleh pasar utama.

Keputusan mengenai platform produk sangat

berkaitan dengan usaha pengembangan produk dari

perusahaan dan untuk memutuskan mengenai

teknologi mana yang akan digunakan untuk produk

baru.

Satu teknik untuk mengkoordinasikan

pengembangan teknologi dengan perencanaan

produk adalah peta jalur teknologi. Peta jalur

teknologi merupakan cara untuk menunjukkan

ketersediaan yang diharapkan dan masa depan

penggunaan berbagai teknologi yang relevan untuk

produk yang dipertimbangkan.

e. Evaluasi peluang produk baru secara fundamental

Beberapa kriteria untuk mengevaluasi peluang

produk baru secara fundamental adalah:

a) Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).

b) Tingkat pertumbuhan pasar (persen per tahun).

Page 305: Mnj.produksi.fix

c) Intensitas persaingan (jumlah pesaing dan

kekuatannya).

d) Pengetahuan perusahaan mengenai pasar.

e) Pengetahuan perusahaan mengenai teknologi.

f) Kesesuaian dengan produk perusahaan lain.

g) Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.

f. Menyeimbangkan portofolio proyek pengembangan

Metode penyeimbang portofolio akan melibatkan

pemetaan portofolio sesuai dengan dimensi-dimensi

yang berguna, sehingga manajer akan

mempertimbangkan implikasi dari keputusan

perencanaan. Pendekatan pemetaan yang

dikemukakan Cooper et al (1998) melibatkan dimensi

seperti resiko teknis, pengembalian finansial, daya

tarik pasar dan sebagainya.

3. Pengalokasian Sumber Daya dan Perencanaan

Waktu

a. Pengelolaan sumber daya

Perencanaan agregat akan membantu perusahaan

dalam penggunaan sumber daya secara efisien

dengan mengambil proyek-proyek yang beralasan

untuk diselesaikan berdasarkan sumber daya yang

dianggarkan.

b. Penentuan waktu proyek

Page 306: Mnj.produksi.fix

Penentuan waktu dan urutan proyek harus

mempertimbangkan faktor-faktor:

a) Penentuan waktu pengenalan produk.

b) Kesiapan teknologi.

c) Kesiapan pasar.

d) Persaingan dalam penawaran produk.

4. Penyelesaian Perancangan Proyek Pendahuluan

Tahap ini dilakukan setelah proyek disetujui, tetapi

sebelum sumber daya penting digunakan. Kegiatan

ini melibatkan tim fungsional silang yang disebut tim

inti. Pada poin ini pernyataan kesempatan yang lebih

sesegera mungkin ditulis kembali sebagai suatu

pernyataan visi produk.

Sasaran yang terdefinisi dalam pernyataan visi

produk kadang sangatlah umum. Untuk memberikan

petunjuk yang jelas bagi organisasi pengembangan

produk, biasanya tim memformulasikan suatu definisi

yang lebih detail dari pasar target dan asumsi-

asumsi yang mendasari operasional tim

pengembangan. Keputusan-keputusan mengenai hal

ini akan terdapat dalam suatu pernyataan misi.

a. Pernyataan misi

Pernyataan misi mencakup:

Page 307: Mnj.produksi.fix

a) Uraian produk ringkas, mencakup manfaat produk

utama untuk pelanggan namun menghindari

penggunaan konsep produk secara spesifik.

b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya

dan kualitas.

c) Pasar target untuk produk, mengidentifikasi

pasar utama dan pasar kedua yang perlu

dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.

d) Asumsi dan batasan, untuk mengarahkan usaha

pengembangan.

e) Stakeholder, untuk menjamin bahwa banyak

permasalahan pengembangan ditujukan untuk

mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari

produk. Daftar stakeholder dimulai dari pengguna

akhir dan pelanggan eksternal yang membuat

keputusan-keputusan tentang produk. Daftar

stakeholder menyediakan suatu bayangan bagi tim

untuk mempertimbangakn kebutuhan setiap

konsumen.

b. Asumsi dan batasan

Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan

teknis dari produk lebih terarah. Permasalahan yang

perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi

dan batasan:

Page 308: Mnj.produksi.fix

a) Manufaktur, mempertimbangkan kemampuan,

kapasitas, dan batasan operasional manufaktur.

b) Pelayanan. Pelayanan pelanggan dan pendapatan

pelayanan sangat menentukan keberhasilan

perusahaan, sehingga perusahaan perlu menyatakan

sasaran strategis untuk tingkat-tingkat kualitas

pelayanan.

c) Lingkungan. Sasarannya adalah bahwa seluruh

komponen akan dimanufaktur kembali atau didaur

ulang atau keduanya Sehingga seharusnya tidak ada

komponen yang dibuang pelanggan.

c. Penentuan staf dan kegiatan perencanaan proyek

pendahuluan lain.

5. Merefleksikan hasil dengan proses

Langkah terakhir dari perencanaan dan proses

strategi, tim seharusnya menanyakan beberapa

pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan

proses.

Perencanaan Produksi

Perencanaan adalah fungsi manajemen yang paling

pokok dan sangat luas meliputi perkiraan dan

perhitungan mengenai kegiatan yang akan

Page 309: Mnj.produksi.fix

dilaksanakan pada waktu yang akan datang

mengikuti suatu urutan tertentu. Perencanaan

merupakan salah satu sarana manajemen untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena itu

setiap tingkat manajemen dalam organisasi sangat

membutuhkan aktivitas perencanaan. Tujuan

perencanaan harus tegas, jelas dan mudah

dimengerti. Seringkali perencanaan harus mengalami

perubahan, oleh karena itu perencanaan harus

besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila

diperlukan.  Sifat luwes ini mengakibatkan

pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan

dikendalikan terus menerus yang disesuaikan

dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus

tetap pada tujuan yang ditetapkan.

Perencanaan juga merupakan fungsi memilih sasaran

perusahaan secara kebijaksanaan, program dan

pemilihan langkah-langkah apa yang harus

dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan

aktivitasnya dilaksanakan.

Dalam perencanaan produksi kita selalu

menginginkan agar diperoleh perencanaan produksi

yang baik namun merencanakan proses produksi

bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor

Page 310: Mnj.produksi.fix

yang mempengaruhinya. Faktor-faktor internal

relative mudah dapat dikuasai oleh PPC manager,

namun faktor external tidak demikian. Karena itu

perencanaan harus dibuat ketat namun tidak kaku,

artinya dapat dirubah bila diperlukan dan

kemungkinan perubahan ini juga harus

diperhitungkan agar tidak menimbulkan kesulitan.

Perencanaan  yang baik hanya akan diperoleh

dengan didasarkan kepada informasi yang baik dan

pengukuran keberhasilan didasarkan kepada

standard  yang ditetapkan.

Unsur-unsur Perencanaan

Perencanaan adalah suatu hasil pemikiran yang

rasional dimana di dalamnya terdapat

dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai

tujuan yang ingin dicapai pada masa yang akan

datang. Syarat mutlak suatu perencanaan harus

mempunyai  tujuan yang jelas dan mudah

dimengerti. Perencanaan harus terukur  dan

mempunyai standard tertentu. Perencanaan

digolongkan sebagai fakta yang Objective 

kebenarannya bahwa pemikiran yang rasional itu

tidak atas hayalan belaka tetapi  suatu perhitungan

berdasarkan data yang objective.  Walau

Page 311: Mnj.produksi.fix

perencanaan mengandung unsur dugaan/pemikiran

namun harus didasarkan pada suatu  standard  yang

terukur. Perencanaan adalah sebagai tahap

persiapan / tindakan pendahuluan untuk

melaksanakan kegiatan dengan memperhatikan

penyimpangan yang mungkin terjadi

Fungsi  Perencanaan Produksi

Perencanaan produksi (Production Planning) adalah

salah satu dari berbagai macam bentuk perencanaan

yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses

produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha

mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan.

Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan

pengendalian persediaan sehingga sebagian besar

perusahaan manufacture menempatkan fungsi

perencanaan dan pengendalian persediaan dalam

satu kesatuan. Ditinjau dari bentuk industri,

perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu

dengan perusahaan yang lainnya terdapat

perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan

perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang

sejenis.

Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang

dengan spesifikasi tertentu memenuhi permintaan

Page 312: Mnj.produksi.fix

pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order

Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan.

Dengan demikian dapat disimpulkan tujuan produksi

sepenuhnya  dirumuskan oleh sales department,

berdasarkan order yang telah diterima. Karena

tujuan produksi dirumuskan berdasarkan order yang

telah diterima maka dalam fungsi perencanan

produksi pengaruh forecasting pada sistem

perencanaan produksi dapat dikatakan tidak

signifikan.

Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam

perencanaan produksi dan pengendalian persediaan

perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi 

dan sistem informasi yang mendukung sistem

pengolahan data terdistribusi. Program aplikasi

database management system yang terintegrasi

dengan sistem lainnya di lingkungan perusahaan

sehinngga bagian perencanaan produksi dan

pengendalian persediaan memiliki sarana yang

cukup handal yang dapat memberikan informasi

yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat.

Bagian perencanaan dengan  mudah dapat

mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam

menyusun perencanaan produksi. Agar masing-

Page 313: Mnj.produksi.fix

masing fungsi yang terdapat dalam Sistem

perencanaan dan bagian terkait dengan sistem

perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan

tanggungjawabnya sesuai  dengan sistem, maka

setiap  personal  disyaratkan mengenal sistem

akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan. 

Dengan demikian efektifitas kerja dapat

ditingkatkan. Dalam usaha mencapai tujuan

perencanaan produksi terdapat berbagai macam

permasalahan sesuai dengan proses yang akan

dilaksanakan, kemudian dirumuskan bagaimana

pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan

efisien serta bagaimana cara pengendaliannya. 

Keberhasilan dalam membuat perencanaan produksi

dan pencapaiannya tidak hanya tergantung pada

organisasi  bagian perencanaan itu sendiri,

melainkan sangat tergantung pada struktur

organisasi secara keseluruhan dan sistem  yang

diterapkan. Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan

dalam penggunaan sistem informasi tidak efektif,

bahkan sering terjadi kesalahan dalam pengambilan

keputusan akibat tidak memahami informasi yang

ditampilkan  oleh sistem informasi yang tersedia.

Manajer bagian prencanaan mutlak harus memahami

Page 314: Mnj.produksi.fix

sistem informasi yang digunakan, karena sistem

informasi yang digunakan adalah berbasis komputer

maka manajer bagian perencanaan produksi dan

pengendalian persediaan serta bagian yang terkait

langsung dengan bagian tersebut harus memahami

dan mengerti sistem komputer yang digunakan. Jika

tidak maka terbuka peluang untuk mengambil

keputusan-keputusan yang keliru. Kelancaran proses

produksi ditentukan oleh tingkat kematangan

penjadwalan produksi. Dalam menyusun

perencanaan harus memperhatikan berbagai

element dari berbagai bagian sehingga sangat

memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus

didukung dengan fasilitas yang memadai.

Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat

(sales oriented) namun di sisi lain tanpa

mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses

produksi

Kemampuan sumber daya manusia sangat

tergantung pada sistem yang diterapkan.  Tidak

jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat

karena terikat oleh sistem dan fasilitas yang tersedia.

Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas

dan dilakukan pengukuran efektifitas kerja.

Page 315: Mnj.produksi.fix

(Standard operational process) dan (Standard

Instruction Process) harus dipahami oleh bagian

operasional dan juga bagian perencanaan.

Perencanaan produksi sangat tergantung pada

kapasitas, jenis perusahaan, sumberdaya  dan jenis

produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut

perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-

pustus berdasarkan permintaan pelanggan yang

pemenuhannya pada waktu yang akan datang, 

tingkat kesulitan dalam menyusun perencanaan jauh

lebih sulit  dibanding perusahaan yang mengerjakan

produksi continue. Pengukuran keberhasilan

perencanaan tidak tepat untuk dibandingkan dengan

perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan,

kapasitas dan sumberdaya  apalagi dibanding

dengan perusahaan lain yang tidak sejenis.

Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah

standar produksi meliputi waktu, mutu, jumlah yang

dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang

dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan

ini.  Pengukuran perlu dilakukan secara terus-

menerus sehingga keputusan yang diambil untuk

pengembangan jangka panjang mempunyai dasar

yang objectif.

Page 316: Mnj.produksi.fix

Fungsi pengendalian persediaan

Persediaan adalah barang milik perusahaan  dengan

maksud untuk dijual (barang jadi) atau barang dalam

process produksi atau barang yang menunggu

penggunaannya dalam process produksi (bahan

baku).  Fungsi dasar pengendalian persediaan baik

bahan baku, barang dalam proses  maupun barang

jadi banyak sekali. Fungsi tersebut meliputi proses

berurutan  mulai dari timbulnya kebutuhan,

pembelian, pengolahan, delivery.  Permasalahan

utama  persediaan  yang timbul yaitu bagaimana

fungsi tersebut  dapat mengatur persediaan

sehingga setiap permintaan dapat dilayani akan

tetapi  biaya persediaan harus minimum. Bila

persediaan cukup banyak, permintaan dapat segera

dilayani akan tetapi menyebabkan biaya

penyimpanan barang tersebut akan menjadi sangat

mahal. Dengan memperhatikan hal tersebut diambil

keputusan untuk menentukan nilai persediaan.

Menentukan nilai persediaan sangat tergantung

kepada jenis perusahaan, modal kerja dan omzet

perusahaan serta lead time untuk mendapatkan

barang tersebut. Karena PT. Samudra Montaz

sebagai perusahaan converting yang bersifat

Page 317: Mnj.produksi.fix

memenuhi permintaan pelanggan pada periode yang

akan datang maka, besarnya kebutuhan akan barang

tersebut tidak dapat ditentukan sebelum disepakati

sales contract.

Sebagian besar bahan baku sudah dialokasikan

untuk produk tertentu karena pembelian dilakukan

setelah bagian perencanaan menerima GR Order

Confirmation yang sudah disetujui oleh pimpinan

perusahaan.  Fungsi pengendalian persediaan adalah

bagian dari fungsi perencanaan produksi yang

bertanggung jawab atas tersedianya material

produksi dan material pembantu agar  proses

produksi dapat berjalan sesuai rencana yang

ditetapkan

Fungsi perencanaan produksi yang bertanggung

jawab atas tersedianya material produksi dan

material pembantu agar  proses produksi dapat

berjalan sesuai rencana yang ditetapkan. Keperluan

meminimumkan persediaan berhubungan dengan

besarnya biaya yang diperlukan  oleh persediaan

yaitu :

Biaya pembelian.

Yang dimaksud biaya pembelian dalam hal ini adalah

biaya pembelian bahan baku untuk produksi.

Page 318: Mnj.produksi.fix

Pembelian skala besar dapat mengurangi biaya

pembelian dengan adanya potongan harga (quantity

discount) yang diberikan Supplier dengan

konsekwensi biaya transportasi yang ditanggung

Supplier relative lebih murah karena pengangkutan

barang dilakukan tidak terlalu sering, namun perlu

diperhitungkan apakah potongan harga tersebut

lebih kecil dari biaya  penyimpanan. Disamping itu

jumlah persediaan yang cukup dapat mempercepat

delivery sehingga tidak menimbulkan kekecewaan

pelanggan. Karena jenis perusahaan memproduksi

suatu barang sesuai permintaan pelanggan dimana

permintaan tersebut akan dipenuhi pada waktu yang

akan datang, cara pembelian tersebut tidak

menguntungkan karena penyimpanan barang

tersebut membutuhkan  ruang yang luas dan waktu

penyimpanan yang relative lama.

Biaya penyimpanan

Biaya  penyimpanan meliputi biaya penyediaan

ruang  yang diperlukan untuk menampung barang

tersebut, biaya perawatan atas resiko kerusakan, 

serta biaya tenaga kerja yang diperlukan untuk

merawat dan mengamankan barang tersebut dari

segala macam bentuk gangguan.

Page 319: Mnj.produksi.fix

Selain itu biaya penyimpanan juga berkaitan dengan

biaya bunga  dimana semakin besar dana yang

dialokasikan pada persediaan akan mengakibatkan 

alokasi  akan investasi yang lain akan terhambat 

atau  dilakukan dengan suntikan dana dari kreditur

dalam hal ini adalah Bank. Sesuai dengan sifat

perusahaan yang memenuhi permintaan  pelanggan

pada waktu yang akan datang  maka  persediaan

bahan baku dasar, tinta spesial yang tidak

diperuntukan untuk order produksi tertentu (bebas)

adalah nol.

Dengan semakin banyaknya barang dan jasa yang

diperjual belikan dan dikonsumsi oleh konsumen. Hal

ini akan membuat kegiatan pabrik untuk menambah

atau menciptakan kegunaan suatu barang dan jasa

tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan melalui sistem

produksi, dengan mengubah faktor-faktor produksi

yang tersedia sehingga menjadi barang dan jasa.

Disini manajemen berperan untuk

mengkombinasikan faktor-faktor produksi

sedemikian rupa sehingga dapat dihasilkan produk

dan jasa lebih berdaya guna dan berhasil guna,

melalui proses manajemen.

Page 320: Mnj.produksi.fix

Karena sasaran yang ingin dicapai adalah

keuntungan yang maksimal dan memberikan

kepuasan kepada konsumen. Maka diperlukan suatu

perencanaan produksi sebelum kegiatan produksi

dilaksanakan atau dimulai. Sebab tanpa adanya

perencanaan produksi yang  baik kemungkinan akan

membuat terjadinya penyimpangan dalam kegiatan

produksi dan berakibat kepada kecewanya

konsumen  yang menggunakan produk tersebut.

Perencanaan produksi berguna untuk

membandingkan antara rencana dengan kenyataan,

sehingga apabila terjadi penyimpangan, maka akan

segera dapat dilakukan tindakan koreksi sebelum

produk/jasa yang dikeluarkan dari pabrik.

Pengertian :

Produksi : Semua kegiatan dalam menciptakan dan

menambah kegunaan suatu barang  atau jasa.

Proses Produksi yaitu cara, metode atau teknik

untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor

produksi.

Manajemen Produksi adalah  suatu kegiatan untuk

mengatur dan mengkordinasikan penggunaan

sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia,

Page 321: Mnj.produksi.fix

sumber daya dana serta bahan secara efektif dan

efisien, guna menciptakan dan menambah kegunaan

(utility) suatu barang dan jasa.

Penambahan dalam perancangan atau desain

sistem produksi meliputi :

–Seleksi dan desain hasil produksi (produk)

–Seleksi dan perancangan proses serta peralatan

–Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi

–Rancangan tata letak (lay-out) dan arus kerja atau

proses

–Rancangan tugas

–Strategi produksi dan operasi serta pemilihan

kapasitas

Beberapa proses penciptaan dan penambahan

kegunaan / faedah :

•Faedah Bentuk (form utility) : suatu benda akan

bertambah manfaat atau kegunaannya apabila

adanya perubahan bentuk.

•Faedah Waktu (Time utility) : suatu benda akan

bertambah manfaatnya atau kegunaannya apabila

disesuaikan dengan tempat atau digunakan pada

waktu yang tepat.

•Faedah Tempat (place utility): suatu benda akan

bertambah manfaatnya atau kegunaannya secara

Page 322: Mnj.produksi.fix

ekonomis apabilah berpindah tempat, dari satu

tempat ke tempat yang lain.

•Faedah Milik (possesion) : suatu benda akan

bertambah manfaatnya atau kegunaannya apabila

sudah berpindah tangan atau pemilik.

Dalam kegitan proses produksi untuk mengubah atau

mengelolah suatu produk dapat dibedakan dari

beberapa sifat proses produksi, yaitu :

1. Proses Ekstraktif : suatu proses produksi yang

sufatnya mengubah bahan-bahan mentah yang

bersumber dari alam.

2. Proses Pabrikasi : suatu proses produksi yang

sifatnya mengubah bahan mentah menjadi

bahan/barang jadi.

3. Proses Analitik : suatu proses produksi yang sifatnya

memisahkan bahan mentah menjadi beberapa

macam barang jadi.(gas bumi menjadi minyak

bensin, solar dan minyak tanah)

4. Proses Sintetik : suatu proses yang sifatnya

mengkombinasikan bahan mentah menjadi satu

barang jadi atau prodduk (Pil, Obata-obatan)

5. Proses Perakitan : suatu proses produksi yang

sifatnya menggabungkan komponen-komponen

menjadi barang jadi / produk (TV, Radio, Dll)

Page 323: Mnj.produksi.fix

6. Penciptaan jasa-jasa, suatu kegiatan administrasi,

menyediakan data atau informasi bagi yang

membutuhkan.

Jenis Proses produksi.

Dalam melaksanakan kegiatan produksi ada 2 jenis

proses produksi yang dilakukan oleh suatu

perushaan dalam menghasilkan suatu barang atau

jasa.

1. Proses produksi yang terus-menerus (continuous

production) yaitu suatu proses produksi yang

dilakukan oleh suatu perusahaan secara tetap atau

terus-menerus dari waktu kewaktu.

2. Proses produksi yang terputus-putus ( intermitten

production) yaitu suatu proses produksi yang

dilakukan oleh suatu perusahaan tidak secara  terus

menerus dari waktu ke waktu atau dipengaruhi oleh

pesanan (berdasarkan pesanan).

Pola Produksi yaitu penentuan jumlah produksi

yang akan dilakukan oleh suatu perusahaan guna

melayani penjualan.

Dimana pola produksi mempunyai 3 pilihan dalam

melayani penjualan yaitu :

Page 324: Mnj.produksi.fix

1. Stabilitas produksi yaitu suatu pola yang dilakukan

oleh perusahaan secara tetap atau stabil dari waktu

kewaktu dalam kegiatan produksi.

2. Stabilitas persediaan akhir yaitu suatu pola yang

dilakukan oleh perusahaan dalam kegiatan produksi

yang disesuaikan dengan persediaan akhir dan

ditentukan sama dari waktu kewaktu.

3. Produksi dan persediaan akhir tidak stabil, yaitu

suatu pola yang dilakukan oleh perusahaan dengan

mengikuti fluktuasi penjualan, baik dalam produksi

maupun persediaan akhir.

Perencanaan Pabrik.

Dalam kegiatan perencanaan pabrik ada beberapa

faktor yang mempengaruhinya yaitu:

1. Faktor primer yang mencakup :

•bahan mentah

•letak pasar

•pengakutan

•suplay tanaga kerja

2. Faktor sekunder mencakup :

•rencana masa depan

•kemungkinan perluasan

•fasilitas service

Page 325: Mnj.produksi.fix

•sikap masyarakat setempat

•Fasilitas pembelanjaan

•keadaan tanah

•iklim

•pajak dan peraturan daerah

Pengendalian Produksi.

Pengendalian produksi digunakan untuk

mengendalikan produksi agar apa yang telah

ditetapkan oleh perusahaan dapat dicapai.

Adapun tahap-tahap dalam pengendalian produksi :

•Planning, yaitu merencanakan jumlah, waktu

produksi dan sebagainya.

•Routing, yaitu penengtuan urutan dari suatu

kegiatan dalam kegiatan produksi

•Scheduling, yaitu pembuatan jadwal untuk

pelaksanaan dalam proses produksi

•Dispatcing, yaitu suatu perintah yang dibuat untuk

mulai melakukan pekerjaan atau kegiatan proses

produksi.

•Follow Up, yaitu tindak lanjut dari planning, routing,

scheduling dan dispatcing agar sesuai dengan

rencana.

Sitem Produksi dan Operasi

Page 326: Mnj.produksi.fix

Sistem Produksi dan operasi adalah suatu

keterkaitan antara unsu-unsur yang berbeda secara

terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam

pentranformasiaan masukan menjadi suatu keluaran.

Konsep Biaya. Biaya dapat dikelompokkan atas dasar

hubungan sebagai berikut :

1. Biaya dalam hubungannya dengan produk :

•Biaya pabrikasi (factory cost) yaitu biaya yang

diperlukan untuk memproses bahan baku (bahan

pembantu) menjadi barang. Biaya ini terdiri :

–bahan baku langsung (direct materials)

–Tenaga kerja langsung (direct labour)Overhead

pabrik (factory overhead), semua biaya produksi

kecuali biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja

langsung, yang terdiri dari :

•biaya bahan tidak langsung (minyak pelumas, kain

lap dll)

•biaya tenaga kerja tidak langsung ( gaji mandor,

gaji penyelia, gaji pemeriksa pabrik)

•Biaya tidak langsung lainnya, biaya selain bahan

baku langsung dan tenaga kerja tidak langsung(sewa

pabrik, asuransi kecelakaan, pajak bumi dan

bangunan, biaya pemasaran dll)

Page 327: Mnj.produksi.fix

Dua Unsur utama biaya produksi dapat

digabungkan dalam terminologi biaya, yaitu :

1. Biaya utama (prime cost) yaitu gabungan biaya

bahan baku langsung dan biayan tenaga kerja

langsung.

2. Biaya konversi (conversion cost) yaitu gabungan

antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya

overhead

Biaya non pabrikasi.

Biaya ini dapat dibedakan menjadi :

•Biaya pemasaran (marketing cost)

•Biaya administrasi dan umum (administration and

public cost)

•Biaya keuangan (financial cost)

Biaya dalam hubungannya dengan volume

produksi.

1. Biaya Variabel (variable cost) yaitu biaya yang

berubah total menurut perbandingan searah dengan

perubahan tingkat aktivitas

2. Biaya Tetap (fixed cost) yaitu biaya secara total tidak

berubah (konstan) tanpa memandang perubahan

tingkat aktivitas dan biaya satuan akan berbanding

terbalik dengan perubahan volume keluaran.

Page 328: Mnj.produksi.fix

Biaya dalam hubungannya dengan departemen

pabrikasi :

1. Departemen produksi (production depatement)

2. Departemen jasa (service departement

Biaya dapat dikendalikan atau tidak dapat

dikendalikan

1. Biaya terkendalikan (controlable cost) yaitu biaya

yang dapat langsung dipengaruhi oleh pimpinan

dalam jangka waktu tertentu

2. Biaya tidak terkendali (unctrolable cost) yaitu biaya

yang tidak dapat dipengaruhi oleh pimpinan

berdasarkan wewenang yang dimiliki.

Biaya dalam hubungannya dengan

pengambilan keputusan.

1. Biaya relevan (relevant cost) yaitu biaya yang

dikeluarkan di masa yang akan datang dan terdiri

dari beberapa alternatif.

2. Biaya tidak relevan (irrelevant cost) yaitu biaya

dengan keputusan apapun tidak akan berubah.

Berdasarkan priode penentuan biaya

1. Biaya masa lalu  (historical cost) yaitu biaya yang

sudah terjadi atau sudah dikeluarkan

2. Biaya masa depan (future cost) yaitu biaya yang

diperlukan pada periode yang akan datang

Page 329: Mnj.produksi.fix

Biaya yang digolongkan atas dasar objek atau

pusat biaya

1. Biaya langsung (direct cost) yaitu biaya terjadi atau

manfaatnya dapat diidentifikasikan pada objek atau

pusat biaya.

2. Biaya tidak langsung (indirect cost) yaitu biaya yang

terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan

pada objek atau pusat biaya tertentu.

Penelitian dan Pengembangan Produk

Pertama-tama, perlu diketahui terlebih dahulu

mengenai pengertian Penelitian Produk dan

Pengembangan Produk sehingga dapat dilihat

perbedaannya. Penelitian Produk (Product Research)

mengandung pengertian proses pencarian jenis

produk apa dan produk yang bagaimana dalam

rangka memenuhi selera konsumen. Ada kebutuhan,

tetapi produk yang dapat memenuhi kebutuhan

tersebut belum ada, sehingga perlu dilakukan

penelitian untuk menemukan produk yang dapat

memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara,

Pengembangan Produk (Product Development)

merupakan proses mengembangkan produk yang

sudah ada dalam rangka meningkatkan kepuasan

Page 330: Mnj.produksi.fix

konsumen.

        Dari proses Penelitian dan Pengembangan

produk, masing-masing, akan menghasilkan produk

"baru". "Baru" dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu

baru dalam arti  produk yang ada diubah, baik itu

perubahan kecil, maupun perubahan total, atau baru

dalam arti bahwa produk belum pernah dibuat oleh

perusahaan yang bersangkutan, atau produk belum

pernah dibuat di dalam negeri, atau juga produk

belum pernah ada sebelumnya.

Dalam kontek Manajemen Operasi/Produksi,

berdasarkan obyeknya,  Penelitian dan

Pengembangan dikelompokkan menjadi tiga:

1. Penelitian dan Pengembangan Produk, yang

menitikberatkan pada penemuan dan inovasi produk

dalam rangka memenuhi kebutuhan ataupun

meningkatkan kepuasan konsumen.

2. Penelitian dan Pengembangan Proses,

menitikberatkan pada penemuan dan inovasi cara

atau metode processing dalam rangka peningkatan

efisiensi, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan

biaya.

3. Penelitian dan Pengembangan Servis Manajemen,

menitikberatkan pada penemuan dan inovasi

Page 331: Mnj.produksi.fix

cara/metode pengumpulan, dokumentasi processing,

dan penyajian data untuk kepentingan pengambilan

keputusan.

Perencanaan Teknis Produk

Setelah jenis atau macam produk yang akan dibuat

telah ditentukan, kemudian dilakukan perencanaan

teknis. Perencanaan teknis  di sini meliputi kegiatan-

kegiatan sebagai berikut:

1)    Disain Bentuk dan Ukuran

Beberapa masalah utama dalam mendisain bentuk

dan ukuran produk antara lain:

Identifikasi dan Klasifikasi

Dalam arti luas Identifikasi adalah upaya

menentukan ciri-ciri atau karakteristik (pencirian)

segala kegiatan dalam perusahaan, sedangkan arti

sempitnya adalah upaya menentukan ciri-ciri atau

karakteristik (pencirian) bahan/produk. Klasifikasi

juga mengandung dua arti, yaitu arti luas dan arti

sempit. Dalam arti luas, klasifikasi adalah upaya

menggolong-golongkan segala fase kegiatan dalam

perusahaan, sedang arti sempit adalah upaya

mengkategorikan bahan/produk.

Page 332: Mnj.produksi.fix

Ada dua sistem pengklasifikasian dalam manajemen

operasi/produksi, yaitu:

1. Sistem Arbitrasi, yakni pemberian tanda huruf/angka

tanpa tanda pembeda untuk barang yang sejenis

tetapi tak serupa.

2. Sistem Tanda, yakni pemberian tanda huruf/angka

dengan tanda pembeda untuk barang yang sejenis

tapi tak serupa. Ada dua macam sistem tanda, yakni:

Sistem Desimal, yaitu pemberian tanda angka dan

angka pembeda untuk barang yang sejenis tapi tak

serupa.

Sistem Mnemonic, yaitu pemberian tanda yang

berupa gabungan angka dan huruf. Angka untuk

ukuran barang, dan huruf untuk singkatan nama

barang.

Dasar yang dipakai untuk pengklasifikasian antara

lain:

i)    Klasifikasi atas dasar sifat atau karakteristik

barang

ii)    Klasifikasi atas dasar kegunaan barang

iii)    Klasifikasi atas dasar tempat atau lokasi barang

disimpan/diperoleh.

Simplifikasi

Page 333: Mnj.produksi.fix

Arti luas simplifikasi adalah penyederhanaan segala

hal yang berhubungan dengan produksi, sedang arti

sempitnya adalah usaha mengurangi keragaman

bahan atau barang yang diproduksi.

Simplifikasi memberikan dua sisi akibat pada

produksi, yaitu akibat positif dan akibat negatif.

Akibat positifnya adalah memudahkan pembuatan

barang-barang karena terbatasnya macam barang.

Proses produksi menjadi sederhana dan kebutuhan

akan bahan juga menjai lebih homogen.

Penyederhanaan macam barang juga memungkinkan

untuk dilakukannya penyederhanaan cara kerja.

Sedang akibat negatif yang mungkin timbul adalah

bila simplifikasi dilakukan tidak berdasarkan suatu

perjanjian, baik perjanjian antar produsen maupun

perjanjian antara produsen dan konsumen, maka

dapat menyebabkan jatuhnya perusahaan yang

melakukan simplifikasi karena ditinggal oleh

konsumen atau karena terjebak pada spesialisasi

barang yang sudah jenuh di pasar.

Diversifikasi

Page 334: Mnj.produksi.fix

Diversifikasi di sini diartikan sebagai upaya

memperluas macam barang yang diproduksi. Alasan

dilakuknnya diversifikasi antara lain:

1. Keinginan memperluas usaha.

2. Menghilangkan atau Mengurangi persaingan atau

risiko.

Pengaruh diversifikasi terhadap produksi antara lain:

1. Diperlukan lebih banyak bahan mentah baik dalam

volume maupun jenis, sehingga diperlukan investasi

lebih besar pada persediaan bahan.

2. Pengaturan menjadi lebih komplek dalam proses

produksi untuk berbagai macam barang.

3. Diperlukan tempat yang lebih luas untuk

penyimpanan barang jadi agar pengiriman ke

konsumen tepat waktu.

4. Kebutuhan akan fasilitas alat-alat produksi, mesin-

mesin menjadi lebih besar, akibatnya investasi untuk

mesin, peralatan dan tenaga kerja trampil juga

menjadi besar.

Standardisasi

Standardisasi berasal dari kata standar yang berarti

satuan ukuran yang dipergunakan sebagai dasar

pembanding baik kuantita, kualita, maupun nilai hasil

karya yang ada. Dalam arti yang luas, standar

Page 335: Mnj.produksi.fix

meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun

proses.

Beberapa keuntungan atau manfaat standardisasi

adalah sebagai berikut:

1. Dapat dikuranginya macam bahan baku maupun

barang jadi yang harus ada dalam persediaan.

2. Dengan adanya standardisasi barang-barang jadi

maka pembuatannya pun menjadi lebih mudah

dalam arti tidak perlu dilakukan penghitungan atau

perubahan ukuran, sifat barang setiap mulai produksi

sehingga akan menghemat waktu, tenaga dan modal

3. Dengan dihematnya waktu pembuatan maka

penyerahan barang jadi ke konsumen akan dapat

tepat waktu.

4. Pengiriman barang tidak akan salah karena barang-

barang telah dikelompokkan terlebih dulu

berdasarkan standarnya masing-masing.

2)    Disain Fungsi

3)    Disain Pembuatan Produk

4)    Disain Teknologi dan Luas Perusahaan

5)    Perencanaan Pendahuluan

2. Disain Fungsi Produk

Page 336: Mnj.produksi.fix

Disain fungsi dilakukan tidak hanya terbatas pada

produk yang besar dan komplek pembuatannya,

tetapi juga pada produk-produk yang sederhana

karena betapa pun sederhana produk tersebut tetapi

bila fungsi produk tersebut tidak dapat dijalankan

maka produk tersebut tidak berguna.

Satu konsep penting dalam mendisain fungsi produk

adalah konsep Reliabilitas Produk yang didefinisikan

sebagai probabilitas produk dapat berfungsi dengan

memuaskan selama periode waktu tertentu di bawah

kondisi pemakaian tertentu. Ini berbeda dengan

pengertian kualitas. Diambilkan contoh, misalnya

dikatakan bahwa reliabilitas accu mobil selama 48

minggu adalah 97%. Ini artinya bahwa 97 dari 100

accu mobil dapat bertahan selama 48 minggu bila

pemakaian mobil normal atau misalnya menempuh

jarak 12.000 km per tahun.

Salah satu cara yang biasa digunakan untuk

mengukur reliabilitas produk adalah dengan

menghitung Failure Rate, yaitu dengan mengukur

jumlah kerusakan atau kegagalan per unit per waktu.

Secara matematis failure rate dihitung dengan cara:

Page 337: Mnj.produksi.fix

Misalnya, Sebuah perusahaan lampu pijar

memproduksi lampu pijar yang memiliki ketahanan

72 jam dinyalakan terus menerus tidak akan rusak.

Kemudian diambil 5.000 unit produk lampu pijar

untuk diuji ketahanannya dengan menyalakan

selama 72 jam. Ternyata jumlah lampu pijar yang

rusak sebanyak 1.000 unit, maka tingkat kegagalan

produk (failure rate) adalah:

3. Disain Pembuatan Produk

Kadang-kadang apa yang telah tertuang dalam

disain bentuk, ukuran dan fungsi produk tidak dapat

dilaksanakan secara lengkap dalam proses

pembuatan. Karenanya perlu dilakukan revisi-revisi

sehingga memungkinkan untuk dibuat. Disain

pembuatan produk akan berhubungan erat dengan

rencana perusahaan tentang pemilihan teknologi dan

luas perusahaan. Berkaitan dengan mesin-mesin

atau teknologi yang digunakan oleh perusahaan,

Page 338: Mnj.produksi.fix

atas dasar sifatnya, mesin-mesin atau teknologi

dapat dikelompokkan menjadi dua yang masing-

masing memiliki ciri-ciri khusus.

Perusahaan yang menggunakan mesin-mesin dan

peralatan produksi yang bersifat khusus. Artinya

mesin tertentu untuk memproduksi produk tertentu.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar

2. Variasi produk yang dihasilkan kecil

3. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

4. Aliran proses produksi dari bahan baku sampai

menjadi produk jadi selalu sama.

5. Mesin-mesin diletakkan atau disusun berdasarkan

urutan proses.

6. Diperlukan karyawan yang memiliki ketrampilan

khusus.

7. Mesin-mesin yang digunakan biasanya semi otomat

atau fullotomat.

8. Antar kegiatan memiliki ketergantungan yang tinggi.

Perusahaan yang menggunakan mesin-mesin dan

peralatan produksi yang bersifat umum. Artinya

sebuah mesin dapat dipergunakan untuk memproses

beberapa macam produk. Adapun ciri-ciri

Page 339: Mnj.produksi.fix

penggunaan mesin-mesin yang bersifat umum

adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan memiliki variasi yang besar

2. Produk yang dihasilkan memiliki berbagai standar

karena memperhatikan permintaan atau pesanan.

3. Pola pelaksanaan produksi atau urutan proses

memiliki variasi yang besar atau tidak selalu sama.

4. Mesin-mesin disusun berdasarkan kesamaan fungsi.

5. Ketergantungan antar kegiatan rendah.

6. Diperlukan kecermatan dalam pengendalian proses.

7. Perencanaan bahan baku lebih komplek.

8. Pemindahan bahan baku, barang setengah jadi dan

barang jadi dilaksanakan dengan mempergunakan

peralatan yang fleksibel.

4. Teknologi dan Luas Perusahaan

        Setelah disain bentuk, ukuran dan fungsi

produk, kemudian disain pembuatan, selanjutnya

adalah pemilihan teknologi pembuatan. Variabel

yang terkait dengan teknologi antara lain:

1. kegiatan proses produksi

2. penyerapan bahan baku

3. penyerapan tenaga kerja

4. kualitas produk

Page 340: Mnj.produksi.fix

Dalam pemilihan teknologi perlu juga

memperhatikan luas perusahaan yang direncanakan.

Yang dimaksud dengan luas perusahaan di sini

adalah besarnya kapasitas terpasang dalam suatu

perusahaan.

5. Perencanaan Pendahuluan

Perencanaan pendahuluan akan menyangkut

beberapa aspek dan dilakukan dalam beberapa

tahap, yakni: Tahap I Perencanaan Produk, Tahap II

Perencanaan Proses, Tahap III Perencanaan

Teknologi, Tahap IV Pelaksanaan Uji-Coba Produksi

dan Evaluasi, Tahap V Pelaksanaan Produksi untuk

pasar. (Hendra Poerwanto G)

Penelitian dan Pengembangan Produk

Pertama-tama, perlu diketahui terlebih dahulu

mengenai pengertian Penelitian Produk dan

Pengembangan Produk sehingga dapat dilihat

perbedaannya. Penelitian Produk (Product Research)

mengandung pengertian proses pencarian jenis

produk apa dan produk yang bagaimana dalam

rangka memenuhi selera konsumen. Ada kebutuhan,

tetapi produk yang dapat memenuhi kebutuhan

tersebut belum ada, sehingga perlu dilakukan

Page 341: Mnj.produksi.fix

penelitian untuk menemukan produk yang dapat

memenuhi kebutuhan tersebut. Sementara,

Pengembangan Produk (Product Development)

merupakan proses mengembangkan produk yang

sudah ada dalam rangka meningkatkan kepuasan

konsumen.

        Dari proses Penelitian dan Pengembangan

produk, masing-masing, akan menghasilkan produk

"baru". "Baru" dalam arti yang seluas-luasnya, yaitu

baru dalam arti  produk yang ada diubah, baik itu

perubahan kecil, maupun perubahan total, atau baru

dalam arti bahwa produk belum pernah dibuat oleh

perusahaan yang bersangkutan, atau produk belum

pernah dibuat di dalam negeri, atau juga produk

belum pernah ada sebelumnya.

        Dalam kontek Manajemen Operasi/Produksi,

berdasarkan obyeknya,  Penelitian dan

Pengembangan dikelompokkan menjadi tiga:

1. Penelitian dan Pengembangan Produk, yang

menitikberatkan pada penemuan dan inovasi produk

dalam rangka memenuhi kebutuhan ataupun

meningkatkan kepuasan konsumen.

Page 342: Mnj.produksi.fix

2. Penelitian dan Pengembangan Proses,

menitikberatkan pada penemuan dan inovasi cara

atau metode processing dalam rangka peningkatan

efisiensi, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan

biaya.

3. Penelitian dan Pengembangan Servis Manajemen,

menitikberatkan pada penemuan dan inovasi

cara/metode pengumpulan, dokumentasi processing,

dan penyajian data untuk kepentingan pengambilan

keputusan.

Perencanaan Teknis Produk

    Setelah jenis atau macam produk yang akan

dibuat telah ditentukan, kemudian dilakukan

perencanaan teknis. Perencanaan teknis  di sini

meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

1)    Disain Bentuk dan Ukuran

Beberapa masalah utama dalam mendisain bentuk

dan ukuran produk antara lain:

Identifikasi dan Klasifikasi

Dalam arti luas Identifikasi adalah upaya

menentukan ciri-ciri atau karakteristik (pencirian)

segala kegiatan dalam perusahaan, sedangkan arti

sempitnya adalah upaya menentukan ciri-ciri atau

Page 343: Mnj.produksi.fix

karakteristik (pencirian) bahan/produk. Klasifikasi

juga mengandung dua arti, yaitu arti luas dan arti

sempit. Dalam arti luas, klasifikasi adalah upaya

menggolong-golongkan segala fase kegiatan dalam

perusahaan, sedang arti sempit adalah upaya

mengkategorikan bahan/produk.

Ada dua sistem pengklasifikasian dalam manajemen

operasi/produksi, yaitu:

1. Sistem Arbitrasi, yakni pemberian tanda huruf/angka

tanpa tanda pembeda untuk barang yang sejenis

tetapi tak serupa.

2. Sistem Tanda, yakni pemberian tanda huruf/angka

dengan tanda pembeda untuk barang yang sejenis

tapi tak serupa. Ada dua macam sistem tanda, yakni:

Sistem Desimal, yaitu pemberian tanda angka dan

angka pembeda untuk barang yang sejenis tapi tak

serupa.

Sistem Mnemonic, yaitu pemberian tanda yang

berupa gabungan angka dan huruf. Angka untuk

ukuran barang, dan huruf untuk singkatan nama

barang.

Dasar yang dipakai untuk pengklasifikasian antara

lain:

Page 344: Mnj.produksi.fix

i) Klasifikasi atas dasar sifat atau

karakteristik barang

ii) Klasifikasi atas dasar kegunaan barang

iii) Klasifikasi atas dasar tempat atau lokasi

barang disimpan/diperoleh.

Simplifikasi

Arti luas simplifikasi adalah penyederhanaan segala

hal yang berhubungan dengan produksi, sedang arti

sempitnya adalah usaha mengurangi keragaman

bahan atau barang yang diproduksi.

Simplifikasi memberikan dua sisi akibat pada

produksi, yaitu akibat positif dan akibat negatif.

Akibat positifnya adalah memudahkan pembuatan

barang-barang karena terbatasnya macam barang.

Proses produksi menjadi sederhana dan kebutuhan

akan bahan juga menjai lebih homogen.

Penyederhanaan macam barang juga memungkinkan

untuk dilakukannya penyederhanaan cara kerja.

Sedang akibat negatif yang mungkin timbul adalah

bila simplifikasi dilakukan tidak berdasarkan suatu

perjanjian, baik perjanjian antar produsen maupun

perjanjian antara produsen dan konsumen, maka

dapat menyebabkan jatuhnya perusahaan yang

Page 345: Mnj.produksi.fix

melakukan simplifikasi karena ditinggal oleh

konsumen atau karena terjebak pada spesialisasi

barang yang sudah jenuh di pasar.

Diversifikasi

Diversifikasi di sini diartikan sebagai upaya

memperluas macam barang yang diproduksi. Alasan

dilakuknnya diversifikasi antara lain:

1. Keinginan memperluas usaha.

2. Menghilangkan atau Mengurangi persaingan atau

risiko.

Pengaruh diversifikasi terhadap produksi antara lain:

1. Diperlukan lebih banyak bahan mentah baik dalam

volume maupun jenis, sehingga diperlukan investasi

lebih besar pada persediaan bahan.

2. Pengaturan menjadi lebih komplek dalam proses

produksi untuk berbagai macam barang.

3. Diperlukan tempat yang lebih luas untuk

penyimpanan barang jadi agar pengiriman ke

konsumen tepat waktu.

4. Kebutuhan akan fasilitas alat-alat produksi, mesin-

mesin menjadi lebih besar, akibatnya investasi untuk

mesin, peralatan dan tenaga kerja trampil juga

menjadi besar.

Standardisasi

Page 346: Mnj.produksi.fix

Standardisasi berasal dari kata standar yang berarti

satuan ukuran yang dipergunakan sebagai dasar

pembanding baik kuantita, kualita, maupun nilai hasil

karya yang ada. Dalam arti yang luas, standar

meliputi spesifikasi baik produk, bahan maupun

proses.

Beberapa keuntungan atau manfaat standardisasi

adalah sebagai berikut:

1. Dapat dikuranginya macam bahan baku maupun

barang jadi yang harus ada dalam persediaan.

2. Dengan adanya standardisasi barang-barang jadi

maka pembuatannya pun menjadi lebih mudah

dalam arti tidak perlu dilakukan penghitungan atau

perubahan ukuran, sifat barang setiap mulai produksi

sehingga akan menghemat waktu, tenaga dan modal

3. Dengan dihematnya waktu pembuatan maka

penyerahan barang jadi ke konsumen akan dapat

tepat waktu.

4. Pengiriman barang tidak akan salah karena barang-

barang telah dikelompokkan terlebih dulu

berdasarkan standarnya masing-masing.

Page 347: Mnj.produksi.fix

2)   Disain Fungsi

3)   Disain Pembuatan Produk

4)   Disain Teknologi dan Luas Perusahaan

Perencanaan Pendahuluan

2. Disain Fungsi Produk

Disain fungsi dilakukan tidak hanya terbatas pada

produk yang besar dan komplek pembuatannya,

tetapi juga pada produk-produk yang sederhana

karena betapa pun sederhana produk tersebut tetapi

bila fungsi produk tersebut tidak dapat dijalankan

maka produk tersebut tidak berguna.

Satu konsep penting dalam mendisain fungsi produk

adalah konsep Reliabilitas Produk yang didefinisikan

sebagai probabilitas produk dapat berfungsi dengan

memuaskan selama periode waktu tertentu di bawah

kondisi pemakaian tertentu. Ini berbeda dengan

pengertian kualitas. Diambilkan contoh, misalnya

dikatakan bahwa reliabilitas accu mobil selama 48

minggu adalah 97%. Ini artinya bahwa 97 dari 100

accu mobil dapat bertahan selama 48 minggu bila

pemakaian mobil normal atau misalnya menempuh

jarak 12.000 km per tahun.

Page 348: Mnj.produksi.fix

Salah satu cara yang biasa digunakan untuk

mengukur reliabilitas produk adalah dengan

menghitung Failure Rate, yaitu dengan mengukur

jumlah kerusakan atau kegagalan per unit per waktu.

Secara matematis failure rate dihitung dengan cara:

Misalnya, Sebuah perusahaan lampu pijar

memproduksi lampu pijar yang memiliki ketahanan

72 jam dinyalakan terus menerus tidak akan rusak.

Kemudian diambil 5.000 unit produk lampu pijar

untuk diuji ketahanannya dengan menyalakan

selama 72 jam. Ternyata jumlah lampu pijar yang

rusak sebanyak 1.000 unit, maka tingkat kegagalan

produk (failure rate) adalah:

3. Disain Pembuatan Produk

        Kadang-kadang apa yang telah tertuang dalam

Page 349: Mnj.produksi.fix

disain bentuk, ukuran dan fungsi produk tidak dapat

dilaksanakan secara lengkap dalam proses

pembuatan. Karenanya perlu dilakukan revisi-revisi

sehingga memungkinkan untuk dibuat. Disain

pembuatan produk akan berhubungan erat dengan

rencana perusahaan tentang pemilihan teknologi dan

luas perusahaan. Berkaitan dengan mesin-mesin

atau teknologi yang digunakan oleh perusahaan,

atas dasar sifatnya, mesin-mesin atau teknologi

dapat dikelompokkan menjadi dua yang masing-

masing memiliki ciri-ciri khusus.

Perusahaan yang menggunakan mesin-mesin dan

peralatan produksi yang bersifat khusus. Artinya

mesin tertentu untuk memproduksi produk tertentu.

Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar

2. Variasi produk yang dihasilkan kecil

3. Produk yang dihasilkan merupakan produk standar

4. Aliran proses produksi dari bahan baku sampai

menjadi produk jadi selalu sama.

5. Mesin-mesin diletakkan atau disusun berdasarkan

urutan proses.

6. Diperlukan karyawan yang memiliki ketrampilan

khusus.

Page 350: Mnj.produksi.fix

7. Mesin-mesin yang digunakan biasanya semi otomat

atau fullotomat.

8. Antar kegiatan memiliki ketergantungan yang tinggi.

Perusahaan yang menggunakan mesin-mesin dan

peralatan produksi yang bersifat umum. Artinya

sebuah mesin dapat dipergunakan untuk memproses

beberapa macam produk. Adapun ciri-ciri

penggunaan mesin-mesin yang bersifat umum

adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan memiliki variasi yang besar

2. Produk yang dihasilkan memiliki berbagai standar

karena memperhatikan permintaan atau pesanan.

3. Pola pelaksanaan produksi atau urutan proses

memiliki variasi yang besar atau tidak selalu sama.

4. Mesin-mesin disusun berdasarkan kesamaan fungsi.

5. Ketergantungan antar kegiatan rendah.

6. Diperlukan kecermatan dalam pengendalian proses.

7. Perencanaan bahan baku lebih komplek.

8. Pemindahan bahan baku, barang setengah jadi dan

barang jadi dilaksanakan dengan mempergunakan

peralatan yang fleksibel.

4. Teknologi dan Luas Perusahaan

        Setelah disain bentuk, ukuran dan fungsi

produk, kemudian disain pembuatan, selanjutnya

Page 351: Mnj.produksi.fix

adalah pemilihan teknologi pembuatan. Variabel

yang terkait dengan teknologi antara lain:

1. kegiatan proses produksi

2. penyerapan bahan baku

3. penyerapan tenaga kerja

4. kualitas produk

Dalam pemilihan teknologi perlu juga

memperhatikan luas perusahaan yang direncanakan.

Yang dimaksud dengan luas perusahaan di sini

adalah besarnya kapasitas terpasang dalam suatu

perusahaan.

5. Perencanaan Pendahuluan

Perencanaan pendahuluan akan menyangkut

beberapa aspek dan dilakukan dalam beberapa

tahap, yakni: Tahap I Perencanaan Produk, Tahap II

Perencanaan Proses, Tahap III Perencanaan

Teknologi, Tahap IV Pelaksanaan Uji-Coba Produksi

dan Evaluasi, Tahap V Pelaksanaan Produksi untuk

pasar. (Hendra Poerwanto G)

SELEKSI BARANG DAN JASA

Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan,

penetapan, dan desain produk. Pemilihan produk

Page 352: Mnj.produksi.fix

adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk

dapat disajikan pada pelanggan atau klien. Sebagai

contoh, rumah sakit melakukan spesialisasi pada

berbagai jenis pasien dan berbagai jenis prosedur

kesehatan. Manajemen rumah sakit memutuskan

untuk mengoperasikan rumah sakit umum, atau

rumah sakit bersalin, atau sebagaimana dalam kasus

sebuah rumah sakit shouldice di Kanada, yang

menghususkan diri pada penyakit hernia. Rumah

sakit memilah produk saat mereka memutuskan jenis

rumah sakit apa yang mereka inginkan. Banyak

sekali pilihan lain yang tersedia pada rumah sakit,

sebagaimana juga pada McDonald atau General

Motor.

Organisasi seperti Rumah Sakit Shouldice,

melakukan pembedaan melalui produk mereka.

Shouldice melakukan pembedaan dengan

menawarkan produk yang sangat unik dan

berkualitas tinggi. Pelayanan penyakit hernia yang

diberikan sangat efektif. Sehingga pasien dapat

kembali kepada kehidupan normal dalam waktu

hanya 8 hari, tidak seperti umumnya dengan rata-

rata 2 minggudengan resiko komplikasi yang sedikit

sekali. Pelanggan shouldice dating dari seluruh

Page 353: Mnj.produksi.fix

penjuru dunia, dan rumah sakit ini sangat terkenal,

sehingga rumah sakit ini terkadang tidak dapat

melayani semua orang yang membutuhkannya.

PENGEMBANGAN PRODUK

Sebuah strategi produk yang efektif menghubungkan

keputusan produk dengan arus kas, dinamika pasar,

siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi.

Sebuah perusahaan harus mempunyaindana untuk

mengmbangkan produk, memahami perubahan yang

terus menerus terjadi di paasar, mempunyai potensi

yang diperlukan, dan juga sumber daya. System

pengembangan produk tidak hanya menentukan

keberhasilan produk tetapi juga masa depan

perusahaan. Dalam system ini p, pilihan produk

melalui beberapa langkah, yang masing-masing,

mempunyai proses penyaringan dan kriteria evaluasi

sendiri sertaaa memberikan umpan balik pada

langkah sebelumnya.

Proses penyaringan diperluas pada fungsi operasi.

Pengembangan produk yang optimal bergantung

pada dukungan bagian lain dalam perusahaan, dan

juga gabungan kesepuluh keputusan MO yang

berhasil, mulai dari desain produk hingga

pemeliharaan. Mengenali produk yang terlihat akan

Page 354: Mnj.produksi.fix

meraih pangsa pasar. Berbiaya efektif, dan

menguntungkan, tetapi pada Kenyataannya sulit

untuk diproduksi, dapat menyebabkan kegagalan

dan bukan keberhasilan.

Banyak perusahaan semakin menyadari bahwa

pengembangan produk baru dan perbaikan produk

secara terus menerus merupakan kunci

pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Dalam kondisi persaingan modern, perusahaan yang

tidak melakukan usaha inovasi akan menghadapi

resiko lebih besar untuk kehilangan pasarnya.

Konsumen dan industry pemakai selalu

menginginkan produk baru dan produk lebih baik

yang dapat meningkatkan pemenuhan kepuasan

mereka.

NILAI SUATU PRODUK

Manajer Operasi harus memberikan perhatian

khusus pada unit-unit produk yang prospeknya

paling baik. Hal tersebut adalah prinsip pareto yang

diterapkan pada bauran produk (produk mix).

Sumber daya harus diinvestasikan pada sejumlah

kecil pos yang penting dan pada sejumlah besar pos

yang relative kurang penting. Analisis Produk

Berdasar Nilainya mengidentifikasikan produk yang

Page 355: Mnj.produksi.fix

diurut ke bawah dimulai dari kontribusi S yang

terbesar. Analisis produk berdasar nilainya juga

memuat daftar kontribusi total nilai uang produk

tersebut per tahun. Kontribusi yang rendah (dengan

dasar per unit) bisa terlihat sangat berbeda bila

kontribusa yang rendah itu mewakili penjualan

perusahaan dalam ukuran besar.

Laporan urutan produk yang dibuat berdasar nilainya

memungkinkan manajemen mengevaluasi strategi

alternative yang mungkin diterapkan untuk setiap

produk. Strategi tersebut bisa termasuk arus kas

yang meningkat (misalnya, peningkatan kontribusi

dengan menaikkan harga jual atau menurunkan

biaya). Peningkatan penetrasi pasar (misalnya,

meningkatkan mutu dan atau menurunkan biaya

atau harga)., atau penurunan biaya (misalnya,

memperbaiki proses produksi). Laporan seperti itu

juga memberitahu manajemen tentang produk yang

seharusnya tidak dijual lagi dan tidak dapat

ditambah investasinya lebih lanjutbaik pada

penelitian maupun dalam pengembangan atau

investasi peralatan modal. Laporan tersebut

memusatkan perhatian manajemen pada peluang

yang dimiliki oleh setian produk.

Page 356: Mnj.produksi.fix

MENDEFINISIKAN DAN MENDOKUMENTASIKAN

PRODUK

Sekali barang atau jasa baru diseleksi untuk

diperkenalkan pada pasar, barang atau jasa baru

tersebut harus didefinikan. Pertama-tama, suatau

suatu barang atau jasa harus didefinisikan sesuai

dengan fungsinya, yakni, apa yang bisa

dimanfaatkan konsumen dari produk tersebut.

Kemudian produknya dirancang, ditentukan

bagaimana funsi-fungsi yang harus dimanfaatkan

konsumenitu dapat dicapai. Manajemen biasanya

menghadapi berbagai pilihan bagaimana cara produk

melakukan fungsinya. Misalnya, ketika memproduksi

jam weker, aspek-aspek desain seperti: warna,

ukuran, dan lokasi tombol belnya bisa menimbulkan

perbedaan penting dalam hal: mudahnya diproduksi,

Pencapaian mutunya, dan penerimaan pasar.

Spesifikasi barang atau jasa diperlukan untuk

memastikan produksi yang efisien. Tata letak

(layout) peralatan dan kualitas SDM tidak dapat

ditentukan sebelum dilakukan pendefinisian,

Perancangan dan pendokumentasian barang atau

jasa.Oleh karena itu, setiap organisasi membutuhkan

dokumen-dokumen untuk mendefinisikan produknya.

Page 357: Mnj.produksi.fix

Hal ini berlaku untuk segala jenis produk, mulai dari

kue daging sampai ke keju, computer, dan prosedur

pengobatan. Malah ada spesifikasi atau peringkat

standard tertulis yang memberikan definisi bagi

berbagai produk. Misalnya, Mc Donald’s Corp

memiliki 60 spesifikasi untuk kentang yang akan

dijadikan French fries.

Dalam hal pesawat terbang sebagaimana pada

kebanyakan produk manufaktur, komponennya

dinyatakan dengan gambar yang biasanya disebut

gambar teknik (engineering drawing). Suatu gambar

teknik menampilkan dimensi toleransi, bahan

mentah, dan bentuk dari suatu komponen. Gambar

teknik tersebut dimasukkan kedalam struktur produk

(bill of material).

Pada industry jasa makanan, struktur produk

terwujud dalam bentuk dari satu porsi. Standar satu

porsi “juicy Burger” . selain didefinisikan lewat

spesifikasi tertulis, dokumen porsi, atau struktur

produk, dapat didefinisikan dengan cara yang lain.

Misalnya, produk-produk bahan kimia, cat, atau

bensin bisa didefinisikan dengann rumus formula

atau proporsi yang menjelaskan bagaimana barang-

barang itu dapat dibuat. Film didefinisikan lewat

Page 358: Mnj.produksi.fix

scenario dan asuransi didefinisikan lewat dokumen-

dokumen hukumyang dikenal dengan istilah polis

asuransi.

DOKUMEN PRODUKSI

Sekali produk dapat diseleksi dan didesain, produksi

produk tersebut harus diiringi dengan pengadaan

berbagai dokumen. Secara singkat akan diulas

beberapa jenis dokumen ini.

1. Gambar perakitan yaitu produk yang dilepas

masing-masing komponennya biasanya melalui

gambar tiga dimensi atau isometric.

2. Diagram perakitan yaitu sebuah grafik sebagai

jalan untuk menerangkan bagaimana komponen

mengalir menjadi sub perakitan dan akhirnya

menjadi produk jadi.

3. Lembar rute yaitu merupakan daftar operasi yang

dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan

bahan dengan bahan yang dirinci dalam bill of

material.

4. Perintah kerja yaitu sebuah instruksi untuk

membuat sejumlah kuantitas produk tertentu

biasanya untuk jadwal tertentu.

Page 359: Mnj.produksi.fix

5. Enginering change notices yaitu sebuah perbaikan

atau perubahan dari gambar teknik atau bill of

material.

6. Manajemen Konfigurasi yaitu suatu dimana

sebuah pengendalian dan pertanggung jawaban

suatu perubahab tetap terjaga.

DESAIN PRODUK JASA

Banyak pembahasan sejauh ini memusatkan

perhatian pada apa yang disebut sebagai produk

nyata, yakni barang. Di sisi lain, terdapat produk

yang tidak nyata, yaitu jasa. Termasuk dalam

industry jasa adalah perbankan, keuangan, asuransi,

transportasi, dan komunikasi. Produk ynga

ditawarkan oleh perusahaan jasa mulai dari prosedur

kesehatan yang meninggalkan lukakecil setelah

operasi usus buntu, pencucian dan pemotongan

rambut di salon, hingga film yang bagus.

Merancang jasa merupakan tantangan, karena

umumnya mempunyai karakteristik yang unik. Satu

alas an mengapa perbaikan produktivitas dalam jasa

begitu rendah adalah karena baik desain dan

pengantaran produk jasa memasukkan adanya

interaksi pelanggan. Saat pelanggan berpartisipasi

Page 360: Mnj.produksi.fix

dalam proses desain, pemasok jasa mungkin

mempunyai daftar menu jasa dimana pelanggan

dapat memilih pilihannya.

KEANDALAN PRODUK

Para perancang produk jarang dapat mendesain,

ataupun,perusahaan dapat membuat, produk-produk

yang tidak akan rusak. Mereka juga tidak dapat

merancang atau membuat produk yang mempunyai

umur waktu yang tepat, tidak lebih dan tidak kurang.

Lama kehidupan suatu produk tergantung pada

desainnya, derajat kesempurnaan proses produksi,

kondisi dimana produk tersebut digunakan dan factor

kebetulan. Biasanya semakin lama produk

diharapkan tetap berfungsi, semakin mahal untuk

membuatnya.

Reliabilitas (keandalan) adalah probabilitas bahwa

suatu komponen atau produk akan aus pada lama

waktu tertentu dibawah kondisi penggunaan normal.

Jadi, aspek pertama reliabilitas adalah lama atau

umur kehidupan yang diperkirakan. Sebagai contoh,

umur penggunaan sebuah lampu pijar dapat

diandalkan selama 1.000 jam atau bahkan 2.000 jam

tergantung tujuan produksi. Aspek kedua reliabilitas

adalah kondisi penggunaan. Suatu produk yang

Page 361: Mnj.produksi.fix

dirancang untuk penggunaan dibawah kondisi

normal tentu saja akan cepat aus bila digunakan

dalam kondisi ekstrim. Ketiga, reliabilitas bertalian

dengan komponen-komponen individual dan produk-

produk keseluruhan. Produk akan rusak apabila

suatu komponen kritikal rusak, sehingga reliabilitas

produk keseluruhan adalah jauh lebih kecil daripada

reliabilitas komponen-komponen individual.

TRANSISI KEPROSES PRODUKSI

Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang

atau jasa, telah dipilih, didesain, dan diterapkan.

Produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi

definisi yang fungsional, dan kemudian mungkin

menjadi sebuah desain. Sekarang, majemen harus

membuat keputusan untuk mengembangkan lebih

lanjut dan memproduksi atau menghentikan ide

produk.

Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode

produksi percobaan untuk memastikan desain benar-

benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji

kemampuan untuk diproduksi. Percobaan ini juga

memberikan staf operasi kemungkinan untuk

mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur

pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk

Page 362: Mnj.produksi.fix

memastikan bahwa produk dapat dimulai dengan

sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat

dipasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan

melimpahkan tanggung jawab.

Beberapa perusahaan menunjukkan seorang manajer

proyek, sementara yang lainnya menggunakan tim

pengembangan produk untuk memastikan transisi

dari pengembangan ke produk berjalan dengan

sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan

rentang yang luas perlunya sumber daya dan potensi

sukses untuk memastikan produksi yang memuaskan

dari sebuah produk yang masih dalam kondisi

berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan

pengembangan produk dan organisasi manufaktur.

Pendekatan ini menjadikan perpindahan sumber

daya antara dua organisasi mudah, di saat

kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi adalah

membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa

gejolak atau sehalus mungkin.

FAKTOR-FAKTOR KEPUTUSAN YANG PERLU

DIPERTIMBANGKAN DALAM PERANCANGAN

JASA

Page 363: Mnj.produksi.fix

Organisasi-organisasi jasa harus memutuskan

beberapa faktor kunci pelayanannya, yang secara

ringkas dapat diperinci sebagai berikut :

1.      Lini pelayanan yang ditawarkan. Organisasi

jasa harus memutuskan seberapa luas lini pelayanan

yang akan ditawarkan. Sebagai contoh, perusahaan

asuransi harus memutuskan apakah akan

menawarkan asuransi kehidupan atau kekayaan,

atau keduanya.

2.      Ketersediaan pelayanan. Perusahaan harus

menentukan lokasi fasilitas-fasilitas untuk

memberikan pelayanan yang baik, apakah satu

lokasi terpusat atau tersebar di berbagai daerah.

3.      Tingkat pelayanan. Organisasi harus

menyeimbangkan antara tingkat pelayanan yang

diberikan kepada para langganannya dengan

kebutuhan untuk beroperasi secara ekonomik pada

saaat yang sama.

4.      Garis tunggu dan kapasitas pelayanan. Salah

satu pertimbangan yang paling penting disain jasa

adalah keputusan-keputusan yang menyangkut

antara biaya waktu yang dikeluarkan konsumen

untuk menunggu dan dilayani dengan biaya

Page 364: Mnj.produksi.fix

penyediaan kapasitas pelayanan yang lebih besar

untuk mengurangi waktu menunggu.

KOMBINASI PRODUKSI DENGAN METODE GRAFIK DAN METODE SIMPLEKS

Manajemen produksi merupakan salah satu

bagian dari bidang manajemen yang mempunyai

peran dalam mengoordinasi kan berbagai kegiatan

untuk mencapai tujuan. Untuk mengatur kegiatan ini,

perlu dibuat keputusan-keputusan yang

berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai

tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai

dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian,

manajemen produksi menyangkut pengambilan

keputusan yang berhubungan dengan proses

produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau

perusahaan.

Aspek-aspek Manajemen

Aspek-aspek manajemen produksi meliputi ;

Perencanaan produksi

Bertujuan agar dilakukanya persiapan yang

sistematis bagi produksi yang akan dijalankan.

Page 365: Mnj.produksi.fix

Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan

produksi:

1. Jenis barang yang diproduksi

2. Kualitas barang

3. Jumlah barang

4. Bahan baku

5. Pengendalian produksi

Pengendalian produksi

Bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi

biaya seoptimal mungkin. Adapun kegiatan yang

dilakukan antara lain :

1. Menyusun perencanaan

2. Membuat penjadwalan kerja

3. Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan.

Pengawasan produksi

Bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan

sesuai dengan rencana. Kegiatanya meliputi :

1. Menetapkan kualitas

2. Menetapkan standar barang

3. Pelaksanaan prouksi yang tepat waktu

A.  Perkembangan Manajemen Produksi

Manajemen produksi berkembang pesat karena

adanya faktor :

Page 366: Mnj.produksi.fix

1. Adanya pembagian kerja (division of labour) dan

spesialisasi:

Agar produksi efektif dan efisien, produsen

hendaknya menggunakan metode ilmiah dan azas-

azas manajemen. Pembagian kerja memungkinkan

dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih

baik bila disertai dengan pengolahan

yang baik.dan akan mengurangi biaya produksi

sehingga dapat tercapainya tingkat produksi yang

lebih tinggi.

2. Revolusi Industri

Revolusi Industri merupakan suatu peristiwa

penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin.

Revolusi itu merupakan perubahan dan

pembaharuan radikal dan cepat dibidang

perdagangan, industri, dan Tekhnik diEropa.

Dampaknya pengusaha besar dapat meningkatkan

perdagangannya,sedangkan pengusa ha kecil

dengan peralatan kerja yang masih kuno,menjadi

terdesak.

Perkembangan revolusi industri terlihat pada :

1. Bertambahnya penggunaan mesin

2. Efisiensi produksi batu bara, besi, dan baja.

Page 367: Mnj.produksi.fix

3. Pembangunan jalan kereta api,alat transportasi, dan

komunikasi.

4. Meluasnya sistem perbankan dan

perkreditan.Industialisasi ini meningkatkan

pengolahan hasil produksi, sehingga membutuhkan

kegiatan pemasaran.

3. Perkembangan alat dan tekhnologi yang

mencakup penggunaan komputer

Sehingga pada banyak hal manajer produsi

mengintegrasikan tekhnologi canggih kedalam

bisnisnya.

Perkembangan ilmu dan metode kerja yang

mencakup metode ilmiah, hubungan antar manusia,

dan model keputusan.

Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji

pekerjaan memungkinkan ditemukannya metode

kerja terbaik dengan pendekatan sebagai berikut :

1. Pengamatan (observasi) atas metode kerja yang

berlaku

2. Pengamatan terhadap metode kerja melalui

pengukuran dan analisis ilmiah

3. Pelatihan pekerja dengan metode baru

Page 368: Mnj.produksi.fix

4.Pemanfaatan umpan balik dalam pengelolaa atas

proses kerja.

B. Pengertian Produksi

Produksi adalah segala kegiatan dalam

menciptakan dan menambah kegunaan (utility)

suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-

faktor produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja,

danskills (organizational, managerial and technical

skills).

C.Proses Produksi

Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan

baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan

oleh suatu perusahaan. Untuk mewujudkan proses

produksi agar selalu berjalan dengan baik, maka

dibutuhkan suatu manajemen yang bisa mengelola

keseluruhan kegiatan produksi tersebut.Proses

Produksi dapat ditinjau dari 2 segi yaitu: Proses

Operasi / Produksi adalah serangkaian metode dan

teknologi yang digunakan dalam memproduksi

barang atau jasa.

Jenis produksi dapat diklasifikasikan menurut

perbedaan dalam proses-proses operasinya. Barang-

barang produk berdasarkan apakah proses

Page 369: Mnj.produksi.fix

operasinya mengkombinasikan sumber daya atau

dipecah menjadi beberapa bagian komponen. Kita

dapat menjabarkan jasa berdasarkan tingkat kontak

dengan pelanggan yang dibutuhkan.

Proses Pabrikasi Barang :Proses Analitis vs Sintetis

Seluruh proses pabrikan dapat diklasifikasikan

berdasarkan sifat analitis atau sintetis dari proses

transformasi.

Proses analitis: proses produksi yang menguraikan

sumber-sumber daya menjadi komponen untuk

menciptakan produk-produk jadi.

Produksi sintetis : proses produksi yang

mengkombinasikan bahan-bahan mentah untuk

memproduksi suatu barang jadi.

Proses jasa :Tingkat kontak dengan pelanggan Satu

cara mengklasifikasikan jasa adalah menanyakan

apakah suatu jasa tertentu dapat diberikan tanpa

pelanggan menjadi bagian dalam sistem produksi.

Proses kontak tinggi: Tingkat kontak antara jasa

dengan konsumen dimana konsumen menerima jasa

sebagai bagian dari sistem. Misalnya jasa

transportasi.

Proses kontak rendah: tingkat kontak antara jasa

dengan konsumen dimana konsumen tidak perlu

Page 370: Mnj.produksi.fix

menjadi bagian dari sistem dalam menerima jasa.

Misalnya penyetoran  giro di bank, nasabah tidak

mengikuti proses perbankannya.

Dapat pula ditinjau dalam segi:

Kelangsungan hidup

a. Produksi terus-menerus (Continous Production)

Dilakukan sebagai proses untuk mengubah bentuk

barang-barang.walaupun terjadi perubahan bentuk

barang-barangtetapi tidak mengubah susunan dan

fungsi alat-alat mesin. Proses ini menghasilkan

produk yang standar (massal).

b. Produksi yang terputus-putus (Intermitten

Production)

Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan

sehingga harus mengatur kembali alat-alat dan

penyesuaian terus-menerus dil;akukan sesuai

tuntutan produk yang akan dihasilakan.

Teknik

a. Proses Ekstraktif    :Proses pengambilan langsung

dari alam seperti kayu,perikanan, pertambangan.

b. Proses Analitis       : Proses memisahkan bahan-

bahan seperti minyak mentah menjadi minyak

bersih.

Page 371: Mnj.produksi.fix

c. Proses Pengubahan: Proses perubahan bentuk

seperti alat-alat rumah tangga.

d. Proses Sintetis        : Proses mencampur dengan

unsur-unsur lain seperti bahan-bahan kimia.

D. Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen

Produksi

Dilihat dari kondisi keputusan yang harus diambil,

dibedakan menjadi

1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.

2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang

mengandung resiko.

3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak

pasti.

4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul

karena pertentangan dengan keadaan lain.

Bidang Produksi Mempunyai 5 Tanggung Jawab

keputusan Utama, yaitu :

1. Proses

2. Kapasitas

3. Persediaan

4. Tenaga Kerja

5. Mutu/Kualitas

Page 372: Mnj.produksi.fix

E.Ruang Lingkup Manajamen Produksi:

1. Perencanaan system produksi

2. Perencanaan operasi dan system pengendalian

produksi

yang meliputi :

a. Seleksi dan design hasil produksi (produk).

b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan.

c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi.

d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja

atau proses.

e. Perancangan tugas.

f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan

kapasitas.

F.Fungsi dan  Sistem Produksi dan Operasi

Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan

pertanggungjawaban dalam pegolahan dan

pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau

output berupa barang atau jasa yang memberikan

pendapatan bagi perusahaan.  Berikut ini ada 4

fungsi terpenting dalam poduksi dan operasi:

1. Proses Pengolahan.

2. Jasa-jasa penunjang.

Page 373: Mnj.produksi.fix

3. Perencanaan.

4. Pengendalian atau pengawasan.

G. Lokasi dan Lay Out Pabrik

Pemilihan lokasi pabrik merupakan hal penting,

karena mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam

persaingan, dan kelangsungan hidupnya. Penentuan

lokasi pabrik juga harus mempertimbangkan

kemungkinan ekspansi. Tujuan Perencanaan Lokasi

Pabrik Tujuannya adalah agar perusahaan dapat

beroperasi dengan lancar, efektif dan efisien.

Penentuan lokasi memperhatikan faktor biaya

produksi dan biaya distribusi barang yang dihasilkan

dan faktor lokasi sangat penting untuk menurunkan

biaya operasi.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lokasi Pabrik :

Faktor utama :

Lingkungan masyarakat.

Kedekatan dengan pasar.

Tenaga kerja.

Kedekatan dengan bahan mentah dari pemasok.

Fasilitas dan biaya transportasi.

Sumber daya alam lainnya.

Faktor sekunder:

Page 374: Mnj.produksi.fix

Harga tanah.

Dominasi masyarakat.

Peraturan tenaga kerja.

Rencana tata ruang.

Kedekatan dengan lokasi pabrik pesaing.

Tingkat pajak.

Cuaca atau iklim.

Keamanan

Peraturan lingkungan hidup

Pendekatan situasional atau contingency adalah

penentuan lokasi berdasarkan faktor terpenting

menurut kebutuhan dan kondisi masing-masing

perusahaan. Misalnya :

Dekat dengan pasar

Dekat dengan sumber bahan baku saja

Tersedia tenaga kerja

Perangkap Dalam Pemilihan Lokasi

Lokasi sulit mendapatkan tenaga kerja .

Lokasi dengan harga tanah murah, tetapi kondisinya

jelek sehingga perlu biaya mahal untuk membuat

pondasi.

Lokasi diluar kota dengan harga murah, tetapi

fasilitas prasarana jalan dan saran transportasi

belum dibangun.

Page 375: Mnj.produksi.fix

Lokasi di sekitar pemukiman dan sulit membuang

limbah.

Tahap Pemlihan Lokasi Pabrik

Melihat kemungkinan beberapa alternatif daerah

yang akan dipilih.

Melihat pengalaman orang lain dan pengalaman

sendiri untuk menentukan lokasi pabrik.

Mempertimbangkan dan menilai alternatif pilihan

yang menguntungkan.

A. Metode Grafis

Metode ini menunjukkan konsep dasar dari

pengembangan teknik umum bagi pemrograman

linier. Metode ini dapat digunakan apabila

persoalan program linier yang akan diselesaikan

hanya memiliki dua variabel yang digambarkan

dalam koordinat X-Y, sedangkan pembatasanya

berupa persamaan linier.

Langkah – langkah pengunaan metode Grafik dapat

ditunjukkan secara ringkas sebagai berikut:

1. Menentukan fungsi tujuan dan memformulasikannya

dalam bentuk matematik.

2. Mengidentifikasi batasan-batasan yang berlaku dan

Page 376: Mnj.produksi.fix

mamformulasikannya dalam bentuk matematik.

3. Menggambarkan masing-masing garis fungsi

batasan dalam satu sistem salib sumbu.

4. Mencari titik yang paling menguntungkan (optimal)

dihubungkan dengan fungsi tujuan.

Sebelum mempraktekkan setiap langkah diatas

sebaiknya terlebih dahulu diuraikan masalah yang

biasanya paling kritis, yaitu menggambarkan garis-

garis dari fungsi-fungsi batasan.Fungsi-fungsi

batasan ini dinyatakan dalam tiga tanda,yaitu:

≤ kurang dari atau sama dengan

≥ lebih besar dari atau sama dengan

= sama dengan

Sebagai contoh sederhana:

a.Grafik dari 5X + 2X ≤ 10

Y

5

5X + 2X ≤ 10

Page 377: Mnj.produksi.fix

0 2

X

b.Grafik dari 5X + 2X ≥ 10

Y

5

5X + 2X ≥10

0 2 X

c.Grafik dari 5X + 2X = 10

Y

5

Page 378: Mnj.produksi.fix

5X + 2X =10

0 2

X

Contoh soal Metode Grafik:

Untuk penyelesaian linier programming dengan 2

variabel keputusan Misal ;

Max Z =8X1 + 6X2

Fungsi pembatas :

(1) 4X1 + 2X2 ≤ 60

(2) 2X1 + 2X2 ≤ 48

X1, X2 ≥ 0

Cari nilai X1 dan X2

Langkah :

a. Pembuatan grafik:

1. Merubah bentuk pertidaksamaan kedalam bentuk

persamaan.

4X1 + 2X2 ≤ 60 4X1 + 2X2 =60…………..(1)

2X1 + 2X2 ≤ 48 2X1 + 2X2 = 48………….(2)

2. Setiap persamaan tentukan titik potong pada sumbu

X1 dan X2

Persamaan.I

Misal; X1 = 0

Page 379: Mnj.produksi.fix

4.0 + 2X2 = 60

2X2 = 60 X2 = 30 (0 , 30 )

Misal; X2 = 0

4 X1 + 2.0 = 60

4X1 = 60 X1 = 15 (15,0

)

Persamaan.II

Misal; X1 = 0

2.0 + 2X2 = 48

2X2 = 48 X2 = 24 (0 , 24 )

Misal; X2 = 0

2X1 + 2.0 = 48

2X1 = 48 X1 = 24 (24 ,

0)

3. Dari hasil langkah 1.2 maka buat grafiknya

X2

30

24 A.(0,24)

B.(6,18)

5 C. (15,0)

0

5 15 24 X1

Page 380: Mnj.produksi.fix

II

I

Titik B adalah perpotongan dari I dan II

( I ) 4X1 + 2 X2 = 60

( II ) 2X1 + 2X2 = 48

2X2 = 12

X1 = 6

4X1 + 2X2 = 60

4.6 + 2X2 = 60

2X2 = 60 - 24

X2 = 18…………(6 , 18)

2. Uji Optimalisasi

Hasil dari grafik untuk tiap perpotongan ,pada

daerah fisibel untuk dipilih yang paling optimum

yang memenuhi Fungsi tujuan

Max Z = 8X1 + 6X2

Jika A. (0 , 24)

X1 = 0 ; X2 = 24

Z = 8.0 + 6.24 = 144

Jika B. (6 , 18)

X1 = 6 ; X2 = 18

Z = 8.8 + 6.18 = 156

Page 381: Mnj.produksi.fix

Jika C. (15 , 0)

X1 = 15 ; X2 = 0

Z = 8.15 + 6.0 = 120

METODE SIMPLEKS

Metode simpleks merupakan salah satu teknik

penentuan solusi optimal yang digunakan dalam

pemrograman linier. Penentuan solusi optimal

didasarkan pada teknik eliminasi Gauss Jordan.

Penentuan solusi optimal dilakukan dengan

memeriksa titik ekstrim (ingat solusi grafik) satu

persatu denagan cara perhitungan interaktif.

Sehingga penentuan solusi optimal dengan simpleks

dilakukan dengan thap demi tahap yang disebut

interasi.

Perbedaan kedua metode diatas sangat jelas,

bahwa metode grafik hanya mampu digunakan untuk

dua kendala saja. Namun metode simpleks mampu

menyelesaikan masalah dengan lebih dari dua

kendala. Itu artinya metode simpleks memiliki

minimal tiga kendala didalamnya.

Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang

digunakan dalam pemrograman linier adalah metode

simpleks.  Penentuan solusi optimal menggunakan

Page 382: Mnj.produksi.fix

metode simpleks didasarkan pada teknik eleminasi

Gauss Jordan. Penentuan solusi optimal dilakukan

dengan memeriksa titik ekstrim satu per satu dengan

cara perhitungan iteratif. Sehingga penentuan solusi

optimal dengan simpleks dilakukan tahap demi tahap

yang disebut dengan iterasi. Iterasi ke-i hanya

tergantung dari iterasi sebelumnya (i-1).

Ada beberapa istilah yang sangat sering digunakan

dalam metode simpleks, diantaranya :

1. Iterasi adalah tahapan perhitungan dimana nilai

dalam perhitungan itu tergantung dari nilai tabel

sebelumnya.

2. Variabel non basis adalah variabel yang nilainya

diatur menjadi nol pada sembarang iterasi. Dalam

terminologi umum, jumlah variabel non basis selalu

sama dengan derajat bebas  dalam sistem

persamaan.

3. Variabel basis merupakan variabel yang nilainya

bukan nol pada sembarang iterasi. Pada solusi awal,

variabel basis merupakan variabel slack (jika fungsi

kendala merupakan pertidaksamaan ≤ ) atau

variabel buatan (jika fungsi kendala menggunakan 

pertidaksamaan ≥ atau =). Secara umum, jumlah

Page 383: Mnj.produksi.fix

variabel basis selalu sama  dengan  jumlah fungsi

pembatas (tanpa fungsi non negatif).

4. Solusi atau nilai kanan merupakan nilai sumber

daya pembatas yang masih tersedia. Pada solusi

awal, nilai kanan atau solusi sama dengan jumlah

sumber daya pembatas  awal yang ada, karena

aktivitas belum dilaksanakan.

5. Variabel slack adalah variabel yang ditambahkan

ke model matematik kendala untuk

mengkonversikan  pertidaksamaan ≤ menjadi

persamaan (=). Penambahan variabel ini terjadi pada

tahap inisialisasi. Pada solusi awal, variabel slack

akan berfungsi sebagai variabel basis.

6. Variabel surplus adalah variabel yang dikurangkan 

dari model matematik kendala untuk

mengkonversikan  pertidaksamaan ≥ menjadi

persamaan (=). Penambahan ini terjadi pada tahap

inisialisasi. Pada solusi awal, variabel surplus tidak

dapat berfungsi sebagai variabel basis.

7. Variabel buatan adalah variabel yang ditambahkan

ke model matematik kendala dengan bentuk ≥ atau

= untuk difungsikan sebagai variabel basis awal.

Penambahan variabel ini terjadi pada tahap

inisialisasi. Variabel ini harus bernilai 0 pada solusi

Page 384: Mnj.produksi.fix

optimal, karena kenyataannya variabel ini tidak ada.

Variabel hanya ada di atas kertas.

8. Kolom pivot (kolom kerja) adalah kolom yang

memuat variabel masuk. Koefisien pada kolom ini

akn menjadi pembagi nilai kanan untuk menentukan

baris pivot (baris kerja).

9. Baris pivot (baris kerja) adalah salah satu baris

dari antara variabel basis yang memuat variabel

keluar.

10. Elemen pivot (elemen kerja) adalah elemen

yang terletak pada perpotongan kolom dan baris

pivot. Elemen pivot akan menjadi dasar perhitungan

untuk tabel simpleks berikutnya.

11. Variabel masuk adalah variabel yang terpilih

untuk menjadi variabel basis pada iterasi berikutnya.

Variabel masuk dipilih satu dari antara variabel non

basis pada setiap iterasi. Variabel ini pada iterasi

berikutnya akan bernilai positif.

12. Variabel keluar adalah variabel yang keluar

dari variabel basis pada iterasi berikutnya dan

digantikan oleh variabel masuk. Variabel keluar

dipilih satu dari antara variabel basis pada setiap

iterasi. Variabel ini pada iterasi berikutnya akan

bernilai nol.

Page 385: Mnj.produksi.fix

BENTUK BAKU

Sebelum melakukan perhitungan iteratif untuk

menentukan solusi optimal, pertama sekali bentuk

umum pemrograman linier dirubah ke dalam bentuk

baku terlebih dahulu. Bentuk baku dalam metode

simpleks tidak hanya mengubah persamaan kendala

ke dalam bentuk sama dengan, tetapi setiap fungsi

kendala harus diwakili oleh satu variabel basis awal.

Variabel basis awal menunjukkan status sumber

daya pada kondisi sebelum ada aktivitas yang

dilakukan. Dengan kata lain, variabel keputusan

semuanya masih bernilai nol. Dengan demikian,

meskipun fungsi kendala pada bentuk umum

pemrograman linier sudah dalam bentuk persamaan,

fungsi kendala tersebut masih harus tetap berubah.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

membuat  bentuk baku, yaitu :

1. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≤ dalam

bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=)

dengan menambahkan satu variabel slack.

2. Fungsi kendala dengan pertidaksamaan ≥ dalam

bentuk umum, dirubah menjadi persamaan (=)

dengan mengurangkan satu variabel surplus.

Page 386: Mnj.produksi.fix

3. Fungsi kendala dengan persamaan dalam benttuk

umum,ditambahkan satu artificial variabel (variabel

buatan).

Dalam ilmu manajemen produksi, ada beberapa

metode yang kita kenal untuk mengoptimalkan hasil

produksi sebuah perusahaan. Selain metode Grafik,

dikenal pula metode Linear Programming atau

metode Simplex. Metode Linear Programming atau

Simplek ini lebih familiar bila dibandingkan dengan

metode Grafik, karena lebih mudah penggunaannya

terutama bila kita ingin mengoptimalkan kombinasi

lebih dari dua produk atau lebih. Optimalisasi

kombinasi lebih dari dua produk akan sukar

dilakukan dengan metode Grafik. Dengan demikian,

Metode Linear Programming atau Simplek itu, akan

kita bahas disertai contoh sederhana sebagai

alternatif jawaban bila kita ingin mengoptimalkan

kombinasi lebih dari dua produk.

Sebuah home industri yang bergerak di bidang

kerajinan, akan membuat tiga macam bentuk

kerajinan tangan dalam bentuk tasbih, patung, dan

catur. Kerajinan tersebut dibuat dari bahan kayu.

Untuk patung, pembentukan diperlukan waktu

selama 8 jam kerja, tidak membutuh pewarnaan dan

Page 387: Mnj.produksi.fix

pengamplasan, tapi membutuhkan waktu 2 jam

untuk pemvernisan. Untuk catur sendiri, tidak

membutuhkan pembentukan dan pewarnaan, tapi

dibutuhkan waktu pengamplasan 5 jam dan 2 jam

untuk pemvernisan. Untuk tasbih sendiri, tidak

memerlukan pembentukan, pengamplasan dan

pemvernisan, tapi memerlukan waktu 5 jam untuk

pewarnaan. Sumbangan laba untuk Patung yaitu Rp

10.000/buah. Catur Rp 8.000/buah, dan untuk tasbih

Rp 5.000/buah. Sedangkan kapasitas maksimum

dalam proses pembentukan selama 16 jam.

Pengamplasan membutuhkan waktu selama 10 jam.

Dan pengecatannya sendiri tersedia 20 jam.

Sedangkan  pemvernisan 10 jam.

Berapa jumlah produk yang harus dibuat dari

ketiganya untuk memperoleh laba maksimum ?

Jawab:

Produk Kapasitas

maksimumProsesPatun

g

Catu

r

Tasbi

h

Pembentuka

n8 0 0 16

Pengamplas

an0 5 0 10

Page 388: Mnj.produksi.fix

Pewarnaan 0 0 5 20

Pemvernisan 2 2 0 10

Laba 10 8 5

Batasan-batasan

1

)

8X

1… … … ≤

1

6

Menjad

i

8X

1… … … =

1

6

2

)…

5X

2… … ≤

1

0

Menjad

i…

5X

2… =

1

0

3

)… …

5X

3… ≤

2

0

Menjad

i… …

5X

3… =

2

0

4

)

2X

1

2X

2… … ≤

1

0

Menjad

i

2X

1

2X

2… … =

1

0

Berdasarkan perubahan persamaan-persamaan di

atas, dapat disusun formulasi yang dirubah sebagai

berikut:

Tujuan Mamaksimumkan: Z  – 10X1 – 8X2 – 5X3

1

)

8

X1

…. ….+

X4

…. …. …. =1

6

2

)….

5

X2

…. ….+

X5

…. …. =1

0

3

)…. ….

5

X3

…. ….+

X6

…. =2

0

4

)2X1

2

X2

… …. …. ….+

X7

=1

0

Menyusun persamaan-persamaan dalam tabel

Page 389: Mnj.produksi.fix

Var.Ds

rZ X1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7NK

Z 1–

10–8 –5 0 0 0 0

X4 0 8 0 0 1 0 0 0 16

X5 0 0 5 0 0 1 0 0 10

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20

X7 0 2 2 0 0 0 0 1 10

Memilih kolom kunci

Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai

pada baris Z bernilai negatif dengan angka besar

Var.Ds

rZ X1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7NK

Z 1–

10–8 –5 0 0 0 0

X4 0 8 0 0 1 0 0 0 16

X5 0 0 5 0 0 1 0 0 10

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20

X7 0 2 2 0 0 0 0 1 10

Memilih baris kunci

…………>Nilai kanan (NK)

Indek =  ———————–

…………>Nilai kolom kunci

Page 390: Mnj.produksi.fix

Baris Kunci adalah baris yang mempunyai index

terkecil

Var.

DsrZ X1

X

2

X

3

X

4

X

5

X

6

X

7NK Ket

Z 1–

10–8 –5 0 0 0 0 ~

X4 0 8 0 0 1 0 0 0 1616 : 8

= 2

X5 0 0 5 0 0 1 0 0 10 ~

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20 ~

X7 0 2 2 0 0 0 0 1 1010 : 2

= 5

Mengubah nilai-nilai baris kunci

Dengan cara membaginya dengan angka kunci

Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci

Var.ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4

X

5

X

6

X

7NK

 NilaiMinimu

m

Z 1

X1 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2

X5 0

X6 0

X7 0

Mengubah nilai-nilai selain kunci sehingga nilai-nilai

kolom kunci (selain baris Kunci) = 0

Page 391: Mnj.produksi.fix

Baris Z

Baris

Lama

[–

10

8

50 000

0

]

NBBK–

10[  1 0 0 1/8 000

2

]–

Baris

baru0

8

5

10/

8000

2

0

Nilai pada baris 2 dan 3 tidak berubah karena nilai

pada kolom kunci = 0

Baris Z

Baris

Lama

2200 001

10

]

NBBK 2[ 

1001/8 0002  ]–

Baris

baru0 20–2/80016

Nilai baru dalam tabel

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4

X

5

X

6

X

7NK

Z 1 0 –8 –510/

80 0 0 20

X4 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2

X5 0 0 5 0 0 1 0 0 10

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20

X7 0 0 2 0 –2/8 0 0 1 6

Page 392: Mnj.produksi.fix

Memilih kolom kunci

Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai

pada baris Z bernilai negatif dengan angka besar

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4

X

5

X

6

X

7NK

Z 1 0 –8 –510/

80 0 0 20

X4 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2

X5 0 0 5 0 0 1 0 0 10

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20

X7 0 0 2 0 –2/8 0 0 1 6

Memilih baris kunci

……….>Nilai kanan (NK)

Indek =  ———————–

……….>Nilai kolom kunci

Baris Kunci adalah baris yang mempunyai index

terkecil

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4

X

5

X

6

X

7NK Ket

Z 1 0 –8 –510/

80 0 0 20 ~

X4 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2 ~

X5 0 0 5 0 0 1 0 0 1010:5 =

2

Page 393: Mnj.produksi.fix

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20 ~

X7 0 0 2 0 –2/8 0 0 1 66:2 =

3

Mengubah nilai-nilai baris kunci

Dengan cara membaginya dengan angka kunci

Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3

X

4X5

X

6

X

7NK

 Nilai

Minimum

Z

X1

X2 0 0 1 0 0 1/5 0 0 2

X6

X7

Baris Z

Baris

lama

0

8

5

10/

80 00

20

]

NBBK–

8

[

01 0 0 1/5002  ]–

Baris

baru0 0

50 8/50036

Nilai pada baris 2 dan 4 tidak berubah karena nilai

pada kolom kunci = 0

Baris Z

Page 394: Mnj.produksi.fix

Baris

Lama

020–2/80 01

6

]

NBBK 2[ 

0100 1/5 00

]–

Baris

baru0 01–2/8–2/5012

Nilai baru dalam tabel

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4 X5

X

6

X

7NK

Z 1 0 0 –510/

88/5 0 0 36

X1 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2

X2 0 0 1 0 0 1/5 0 0 2

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20

X7 0 0 0 0 –2/8 –2/5 0 1 2

Kolom kunci.

Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai

pada baris Z bernilai negatif dengan angka besar

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4 X5

X

6

X

7NK

Z 1 0 0 –510/

88/5 0 0 36

X1 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2

X2 0 0 1 0 0 1/5 0 0 2

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 20

Page 395: Mnj.produksi.fix

X7 0 0 0 0 –2/8 –2/5 0 1 2

Memilih baris kunci

……….>Nilai kanan (NK)

Indek =  ———————–

……….>Nilai kolom kunci

Baris Kunci adalah baris yang mempunyai index

terkecil

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4 X5

X

6

X

7NK Ket

Z 1 0 0 –510/

88/5 0 0 36 ~

X1 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2 ~

X2 0 0 1 0 0 1/5 0 0 2 ~

X6 0 0 0 5 0 0 1 0 2020:5 =

4

X7 0 0 0 0 –2/8 –2/5 0 1 2 ~

Mengubah nilai-nilai baris kunci

Dengan cara membaginya dengan angka kunci

Baris baru kunci = baris kunci : angka kunci

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3

X

4

X

5X6

X

7NK

 Nilai

Minimum

Z

X1

Page 396: Mnj.produksi.fix

X2

X3 0 0 0 1 0 0 1/5 0 4

X7

Baris Z

Baris

lama

[

00–

5

10/

88/50 0

36  

]

NBBK–

5

001 0 0 1/504   ] –

Baris

baru0 00

10/

88/51 056

Baris ke 2, 3 dan 5 tidak tidak berubah karen nilai

pada kolom kunci = 0

Nilai dalam tabel

Var.Ds

rZ

X

1

X

2

X

3X4 X5 X6

X

7NK

Z 1 0 0 010/

88/5 1 0 56

X1 0 1 0 0 1/8 0 0 0 2

X2 0 0 1 0 0 1/5 0 0 2

X3 0 0 0 1 0 0 1/5 0 4

X7 0 0 0 0 –2/8 –2/5 0 1 2

Bila pada baris pertama (Z) tidak ada nilai negatif,

berarti pnghitungan sudah mencapai titik optimal.

Maksud dari tabel tersebut yaitu

Page 397: Mnj.produksi.fix

X1 (Patung) memproduksi 2 buah dengan

keuntungan Rp 10.000/buah total keuntungan dari

pembuatan patung adalah Rp Rp 20.000

X2 (Catur) memproduksi  2 buah dengan keuntungan

Rp 8.000/buah total keuntungan dari pembuatan

catur adalah Rp 16.000

X3 (tasbih) memproduksi 4 buah dengan keuntungan

Rp 5.000/buah total keuntungan dari pembuatan

tasbih adalah Rp 20.000

Z maksimum adalah 56 artinya jumlah keuntungan

maksimum dari semua produk yaitu, patung, catur

dan tasbih adalah Rp 56.000 setiap harinya

Atau bila dimasukkan dalam rumus adalah sebagai

berikut:

Z = 2 (10.000) + 2 ( 8000) + 4 (5000) = 56.000

Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki

book.store.co.id

http://soejatmiko.blogspot.com/2012/09/riset-

operasi-metode-grafik.html

PENENTUAN LOKASI PABRIK

Page 398: Mnj.produksi.fix

Sebagaimana telah dibahas pada perkuliahan

terdahulu (Manajemen Operasi-1) masalah

penentuan lokasi usaha/pabrik merupakan

permasalahan yang cukup rumit dan kompleks

karena harus mempertimbangkan banyak sekali

aspek-aspek eksternal, antara lain :

a. Lokasi Pasar Konsumen

b. Sumber Bahan Baku

c. Transportasi

d. Biaya Sewa Lahan / Harga Tanah

e. Tingkat Upah buruh

f. Sumber Energi : Listrik, Air dsb

g. Iklim / Cuaca

h. Sikap Masyarakat

i. Limbah Industri

j. Undang-undang & Sistem Perpajakan

Dalam usaha untuk membandingkan satu lokasi

dengan lokasi yang lainnya ada beberapa methode

yang dapat dijadikan dasar acuan dan pertimbangan

sehingga perusahaan diharapkan dapat memperoleh

lokasi yang paling strategis dan menguntungkan,

metode tersebut antara lain :

Page 399: Mnj.produksi.fix

a. Metode Beban Skor

b. Metode Perbandingan Biaya

c. Metode Break Even Point

d. Metode Transportasi

e. Metode Modiffied Distributions (VOGEL’S)

2.1. Metode Beban Skor

Metode beban skor adalah metode penentuan lokasi

pabrik secara kualitatif, metode ini sangat mudah

digunakan tetapi penilaiannya sangat subyektif.

Metode ini dilakukan dengan memberikan skor untuk

setiap factor yang dinilai terhadap alternatif lokasi

pabrik. Dari berbagai macam factor yang dinilai

diberikan bobot berdasarkan tingkat kepentingan

masing-masing factor. Faktor yang dianggap penting

diberikan bobot yang paling tinggi sedangkan factor

lainnya bobotnya lebih kecil.Untuk mendapatkan

alternatif lokasi yang terbaik dilakukan dengan

pengalian antara skor dengan bobot setiap factor,

dan nilai beban skor tertinggi merupakan alternatif

pilihan lokasi yang paling baik.

Page 400: Mnj.produksi.fix

Contoh :

PT. SANEX sebuah distributor motor China sedang

mempertimbangkan 3 (tiga) calon lokasi usaha yang

akan dipilih untuk membuka show room baru,

terdapat 4 (empat) factor yang menjadi dasar

penilaian terhadap pemilihan tiga lokasi tersebut,

antara lain :

Tabel. Skor yang dinilai

Faktor yang dinilai               Lokasi A                Lokasi

B                Lokasi C

1. Pasar Konsumen

2. Transportasi

3. Biaya Sewa Gedung

4. Lokasi Pesaing

Tabel. Bobot factor & skor yg dinilai 

Faktor yang dinilai                                              

Bobot                                     Keterangan Skor

1. Pasar Konsumen                                           

30                                           1 = jelek

2. Transportasi                                                    

40                                           2 =sedang

Page 401: Mnj.produksi.fix

3. Biaya Sewa Gedung                                     

20                                           3 = baik

4. Lokasi

Pesaing                                                   10                  

                         4 = sangat baik

Berdasarkan data diatas tentukan jumlah masing-

masing beban skornya, dan pilihlah lokasi mana yang

menurut anda terbaik !

Jawaban :

Faktor yang dinilai      Bobot factor     skor A         

skor B     skor C    BS A       BS B       BS C      

1. Pasar Konsumen       30     1              3             

4              30           90         120 

                                       

2. Transportasi                     40                          

3              3              1              120         120         40 

Page 402: Mnj.produksi.fix

                         

3. Biaya Sewa Gedung      20                          

2              3              3              40           60           60  

                        

4. Lokasi Pesaing                               

10                           4              1              2             

40           10           20

Jumlah Bobot

Skor                                                                              

               230         280         240

Kesimpulan :

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan

metode beban skor diatas maka sebaiknya PT.

SANEX memilih alternatif lokasi B untuk membuka

showroom yang baru karena berdasarkan

pertimbangan 4 (empat) factor yang dinilai, ternyata

lokasi B memiliki bobot skor yang tertinggi.

Latihan Soal :

PT. AQUA sebuah perusahaan air mineral kemasan

Page 403: Mnj.produksi.fix

merencanakan untuk mendirikan pabrik baru di 3

(tiga) alternatif lokasi yang dinilai potensial dengan

menilai kesembilan faktor yang mempengaruhi

pemilihan lokasi, seperti disajikan dalam table

berikut ini :

Tabel. Bagan Penilaian Lokasi.

Faktor yang dinilai              

Bobot              

Skor Lokasi

Potensial                                                                       

                                          Bekasi    Bogor  

Bandung                        Bekasi    Boogor   Bandung

1. Sumber Mata Air (BB)    25                          

2              4              4                              50          

100         100

2. Transportasi                     20                          

3              3              2                              60          

60           40

3. Lokasi Pasar                    15                          

Page 404: Mnj.produksi.fix

4              4              3                              60          

60           45          

4. Buruh & Upah                  10                          

1              2              3                              10          

20           30

5. Sumber Energi                               

8                              2              2             

2                              16           16           16  

        

6. Limbah Pabrik                 7                             

1              2              1                              7             

14           7

7. Iklim                                   5                             

3              1              2                              15          

5              10

8. Sikap Masyarakat           5                             

2              3              1                              10          

15           5

9. Undang2 & Pajak            5                             

Page 405: Mnj.produksi.fix

1              2              1                              5             

10           5

Jumlah

100%                                                                            

                                           233         300         258

Berdasarkan data diatas tentukanlah rangking bobot

skor dari masing-masing daerah lokasi potensial,

menurut pendapat anda daerah manakah yang

sebaiknya dipilih untuk lokasi pabrik tersebut ?

Jawab

Kesimpulannya: berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan metode beban skor maka

sebaiknya PT. AQUA memilih alternative lokasi yang

di bogor untuk mendirikan pabrik baru, karena

berdasarkan pertimbangan Sembilan factor yang

dinilai, ternyata Bogor memilki bobot skor yang

tinggi.

Diposkan 3rd May 2012 oleh Serba Ada

PEMILIHAN LOKASI PERUSAHAAN

A. Pentingnya Lokasi Perusahaan.

Page 406: Mnj.produksi.fix

Letak perusahaan sering pula disebut sebagai

Tempat Kediaman perusahaan; yaitu tempat di mana

perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari.

Letak perusahaan dipengaruhi faktor ekonomi dan

merupakan salah satu faktor penting yang

menunjang efisiensi perusahaan terutama yang

berkaitan dengan biaya. Faktor-faktor yang

mempengaruhi biaya adalah :

Harga bahan mentah/bahan pembantu

Tingkat upah buruh

Tanah

Pajak

Tingkat bunga

Biaya alat produksi

Biaya atas jasa pihak ketiga

Sedangkan istilah Tempat Kedudukan Perusahaan

dapat diartikan sebagai tempat kantor perusahaan.

Tempat kedudukan perusahaan pada umumnya

dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan

lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintah,

lembaga keuangan, pelanggan dan sebagainya.

Page 407: Mnj.produksi.fix

Pemilihan letak perusahaan harus dilakukan dan

diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang

disertai fakta yang kongkrit dan lengkap. Hal ini

dapat dijalankan dengan meninjau beberapa aspek

yang mempengaruhi pemilikan letak perusahaan.

B. Jenis Letak Perusahaan

Letak perusahaan dapat dibedakan menjadi 4

(empat), yaitu :

1.         Letak perusahaan yang terikat pada alam

Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-

sumber alam, contohnya pada ketersediaan dan

kemudahan bahan baku. Perusahaan yang berkaitan

dengan bahan-bahan tambang umumnya terletak di

daerah faktor produksi alamnya.

2.         Letak perusahaan berdasarkan sejarah.

Dalam hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya

di suatu daerah tertentu karena alasan yang hanya

dapat dijelaskan berdasarkan sejarah. Contohnya,

perusahaan batik banyak didirikan di Jogja, karena

pada mulanya batik dikerjakan para wanita keraton

untuk mengisi waktu senggangnya.

Page 408: Mnj.produksi.fix

3.         Letak perusahaan yang ditetapkan oleh

pemerintah

Dalam hal ini pemerintahlah yang menentukan

dimana perusahaan harus menjalankan aktivitasnya

atas dasar pertimbangan keamanan, politik,

kesehatan, dan sebagainya.

4.         Letak perusahaan yang dipengaruhi oleh

faktor-faktor ekonomi

Pada umumnya jenis perusahaan ini adalah

perusahaan industri. Beberapa faktor yang perlu

dipertimbangkan dalam menentukan letak

perusahaan adalah :

Ketersediaan bahan mentah/bahan baku

Ketersediaan bahan mentah/bahan baku

memungkinkan kesinambungan aktivitas

perusahaan, karena tanpa bahan mentah/bahan

baku perusahaan tidak mungkin bekerja.

Dekat dengan pasar

Kedekatan dengan pasar merupakan faktor yang

makin memudahkan terserapnya produk yang

dihasilkan perusahaan.

Ketersediaan tenaga kerja

Page 409: Mnj.produksi.fix

Ketersediaan tenaga kerja yang melimpah dan

murah merupakan pendukung faktor produksi

variabel. Jika kelimpahan tenaga kerja diimbangi

keahlian yang memadai, perusahaan akan semakin

mampu bersaing, baik dalam hal harga maupun

kualitas produk yang dihasilkan.

Dekat dengan penyedia sumber tenaga atau energi

Contohnya adalah dekat dengan sumber air yang

merupakan potensi yang dapat dimanfaatkan

perusahaan dalam mendukung kelancaran aktivitas

disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit

tenaga listrik yang sangat dibutuhkan perusahaan.

Iklim

Suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya

iklim dan pengaturan suhu udara tertentu.

Kesesuaian iklim tidak hanya berpengaruh terhadap

kesinambungan produksi, tetapi juga berhubungan

erat dengan kesehatan buruh yang bekerja di

perusahaan, serta berpengaruh juga terhadap

ketahanan barang-barang modal karena terkait

dengan biaya penyusutan barang-barang modal yang

pada akhirnya akan mempengaruhi biaya produksi.

Page 410: Mnj.produksi.fix

Transportasi

Faktor ini berpengaruh besar dalam pendistribusian

produk. Jika jalan-jalan yang akan dilalui produk

perusahaan ke konsumen sudah baik maka

diharapkan ongkos transportnya juga akan menjadi

rendah.

Ketersediaan modal

Perusahaan yang membutuhkan modal untuk

mengembangkan usahanya cenderung akan memilih

tempat dimana penanaman modal cukup besar

disertai tingkat bunga yang cukup rendah.

Pengaruh setiap faktor pada setiap perusahaan

berbeda-beda. Hanya saja yang dianggap ideal untuk

suatu lokasi perusahaan adalah tempat dimana

semua biaya operasi perusahaan paling rendah. Atau

dengan kata lain, dicari titik lokasi yang paling

ekonomis di segala sektor.

Page 411: Mnj.produksi.fix

C. Cara Penentuan Letak Perusahaan

Terdapat 2 (dua) cara menentukan lokasi

perusahaan, yaitu :

1.         Cara kualitatif

Dengan cara ini diadakan penilaian secara kualitatif

terfadap faktor-faktor yang dianggap relevan atau

memegang peranan peda setiap lokasi. Faktor yang

dinilai adalah : bahan baku; tenaga kerja; tenaga

pembangkit listrik; transportasi; pasar (konsumen).

2.         Cara kuantitatif

Dengan cara ini hasil analisis kualitatif

dikuantifikasikan dengan cara memberikan nilai pada

masing-masing kriteria.

Penetapan Lokasi Perusahaan menurut Teori

Alfred Weber

Weber mengemukakan ada dua faktor yang

mempengaruhi penetapan lokasi perusahaan, yaitu :

-          Biaya pengangkutan

Page 412: Mnj.produksi.fix

-          Biaya tenaga kerja

Jika suatu industri menganggap biaya pengangkutan

menjadi faktor utama dalam menetapkan lokasi

perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada

suatu titik pada garis lurus yang menghubungkan

Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen

(DK)

x…………………………………………………………………….

.x

TBM                                                                              

                      DK

Untuk dapat menetapkan Tempat Kediaman

Perusahaan (TKP) antara TBM dan DK, maka menurut

Weber harus dilihat sifat bahan mentah yang

digunakan perusahaan dan corak proses

produksinya.

Sifat bahan mentah dan corak proses produksinya

dapat dibedakan sebagai berikut :

Ubikuitas Mutlak

Page 413: Mnj.produksi.fix

Yaitu bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak

terbatas dan terdapat dimana saja.

Ubikuitas Relatif

Artinya bahan baku yang tersedia dalam jumlah tidak

terbatas, tetapi hanya ada di beberapa tempat

tertentu saja.

Ubikuitas relatif terdapat dua jenis, yaitu :

-          Bahan baku seluruhnya habis dipakai dalam

proses produksi

-          Bahan baku hanya sebagian saja yang dipakai

dalam proses produksi atau terdapat kemerosotan

bahan baku

1. Dibutuhkan berbagai bahan yang tempatnya

terpisah-pisah.

Jika bahan baku yang digunakan adalah ubikuitas

mutlak maka TKP akan berada di DK sebab jika

berada di luar daerah DK maka perusahaan harus

mengeluarkan biaya pengangkutan hasil produksi ke

DK. Jika bahan yang diperlukan perusahaan terdapat

juga di DK maka perusahaan cenderung memilih TKP

mendekati DK

Jika seluruh bahan mentah habis digunakan dalam

proses produksi yaitu jenis ubikuitas relatif, maka

Page 414: Mnj.produksi.fix

TKP akan berada di DK atau pada tiap-tiap titik

antara TBM dan DK

Jika hanya sebagian saja dari bahan mentah akan

menjadi barang jadi, maka TKP akan berada di TBM

22 September 2012  shandrakatherine

Kategori: Uncategorized

1. METODE-METODE PEMILIHAN DAN PENETAPAN

LOKASI PABRIKFerdy R (41605010003)Henrianto

(41606010001)SepridaW (41606010013)

Page 415: Mnj.produksi.fix

2. Metode ranking prosedur.Metodeanalisapusat

gravitasi.Metodeanalisatransportasi programa

linear .Metode Brown-Gibson.METODE-METODE

PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PABRIK

3. Metode ini lebih bersifat kualitatif atau subjektif.

Metode ini baik diaplikasikan untuk problema-

problema yang sulit untuk dikuantifikasikan.

Prosedur yang harus dilaksanakan berdasarkan

langkah-langkah analisa sebagai

berikut :Identifikasikan faktor-faktor yang relevan

dan memiliki signifikasi yang berkaitan dengan

proses pemilihan lokasi pabrik, seperti halnya

dengan faktor-faktor lokasi suplai bahan baku, lokasi

wilayah pemasaran dan lain-lain.Pemberian bobot

untuk faktor-faktor yang telah diidentifikasikan

tersebut diatas berdasarkan derajat atau tingkat

kepentingannya.Lakukan penilaian untuk masing-

masing faktor yang diidentifikasikan untuk masing-

masing alternatif lokasi yang akan dievaluasi. Nilai

diberikan dengan skala angka yang ditentukan

berdasarkan range antara 0 s/d 10 dengan 10

terbaik.Hitung total nilai (bobot faktor x skor faktor )

untuk masing-masing alternatif lokasi. Keputusan

Page 416: Mnj.produksi.fix

akan diambil berdasarkan total nilai bobot x skor dari

alternatif lokasi yang terbesar.PEMILIHAN

ALTERNATIF LOKASI PABRIK DENGAN METODE

RANKING PROSEDUR

4. Lokasi yang optimal dari suatu fasilitas

produksi(pabrik) pada dasarnya akan dipengaruhi

oleh lokasi dimana sumber-sumber material yang

dibutuhkan untuk masukan(input) aktivitas produksi

berada atau juga ditentukan oleh lokasi wilayah

pemasaran (potential customer) tempat output hasil

produksi harus didistribusikan. Metoda analisa pusat

gravitasi dalam hal ini dibuat dengan

memperhitungkan jarak masing-masing lokasi

sumber material atau wilayah pemasaran tadi

dengan lokasi pabrik yang direncanakan. Disini

asumsi dibuat bahwa biaya produksi dan distribusi

untuk lokasi masing-masing lokasi akan sama.Rumus

analisa pusat gravitasi dapat dinyatakan sebagai

berikut :PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PABRIK

DENGAN METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI

5. i = banyak lokasi sumber material atau wilayah

pemasaran yang akan menjadi pertimbangan di

Page 417: Mnj.produksi.fix

dalam penentuan lokasi pabrik. i = 1,2,3,... mj =

jumlah / banyaknya alternatif lokasi yang diusulkan j

= 1,2,…n.wj = jumlah kebutuhan (demand) akan

produk atau material dari masing-masing lokasi.

Jumlah kebutuhan ini akan merupakan beban yang

harus dipindahkan dari lokasi sumber ke lokasi

pabrik dan sebaliknya.(xi,yj) = koordinat lokasi

alternatif pabrik yang hendak didirikan.(aj,bj) =

koordinat lokasi dari daerah pemasaran(atau bisa

juga diambil terhadap lokasi perolehan sumber

material).Didalam proses analisa dengan metoda

pusat gravitasi input data yang dibutuhkan

adalah :Ramalan kebutuhan finished goods output

maupun material input dari masing-masing wilayah

pemasaran atau lokasi sumber material.Koordinat

geografis dari lokasi pabrik yang direncanakan (xi,yi)

dan koordinat lokasi pemasaran/sumber material

(aj,bj).PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PABRIK

DENGAN METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI

6. PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI PABRIK DENGAN

METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR

Disini formulasi transportasi programa linier

dipergunakan untuk menentukan pola distribusi yang

Page 418: Mnj.produksi.fix

terbaik dari lokasi pabrik ke wilayah pemasaran

tertentu. Keputusan diambil untuk lokasi yang

memberikan total cost yang terkecil.Metoda heuristic

seperti halnya dengan metoda transportasi lainnya

bertujuan untuk meminimumkan total cost untuk

alokasi/distribusi supalai produk pada setiap lokasi

tujuan.

7. Ada 3 jenis metode yang dapat digunakan

dalam analisa transportasi, yaitu:Least Cost

MethodNorth West Corner Method (NWC) Vogel

Approximation Method (VAM)METODE ANALISA

TRANSPORTASI

8. Langkah-langkahnya:Tempatkan barang

sebanyak mungkin pada cell yang memiliki biaya

terendahCoret baris/kolom yang sudah

terpenuhiBaris/ kolom yang tidak dicoret jumlahnya

dikurangi dengan pengisian cellIsi cell berikutnya

yang memiliki biaya terendah berikutnya yang tidak

dicoret.Least Cost Method

9. Contoh Least Cost Method34512

Page 419: Mnj.produksi.fix

10. Langkah-langkahnya:Tempatkan barang

sebanyak mungkin pada cell pojok kiri atasCoret

baris/kolom yang sudah terpenuhiBaris/ kolom yang

tidak dicoret jumlahnya dikurangi dengan pengisian

cellIsi cell terdekat dari cell yang diisi sebelumnya

sebanyak mungkin, lanjutkan ke langkah 2. Demikian

seterusnya sampai semua barang terdistribusi.North

West Corner Method (NWC)

11. Contoh NWC12345

12. Brown-Gibson dikembangkan untuk

menganalisa dan mengevaluasi lokasi pabrik/industri

berdasarkan konsep”preference of measurement”

yang mengkombinasikan faktor-faktor obyektif

(kuantitatif dan subyektif (kualitatif).Metode Brown

Gibson

13. Eliminasi setiap alternatif site lokasi yang

secara sepintas jelas-jelas tidak layak dan feasibel

untuk dipilih. Misalnya: tidak tersedianya suplai

energi ataupun utilities lainnya dalam kapasitas yang

dibutuhkan.Hitung dan tetapkan “performance

measuremants”dari faktor obyektif (of) untuk setiap

Page 420: Mnj.produksi.fix

alternatif lokasi. Tentukan faktor-faktor yang

memberi pengaruh signifikan dan harus

dipertimbangkan pada saat menetapkan lokasi

pabrik. Faktor-faktor ini bersifat subjektif.Langkah-

Langkah Metode Brown Gibson

14. Tetapkan rating faktor (Wij), dimana j=1,2,...n

untuk setiap faktor subjektif yang ada dengan

membandingkan dan menilai salah satu faktor

terhadap faktor yang lain secara berpasangan

(pairwise comparison).Buat ranking juga dengan

pairwise comparison, berdasarkan faktor subjektif

yang ditetapkan untuk masing-masing alternatif

lokasi. Ranking ini dinotasikan sebagai Rij (0 ≤ Rij ≤

1 dan ∑ Rij = 1).Penilaian adalah sebagai berikut:Poin

= 1, berarti “lebih baik”Poin =0, berarti “lebih

jelek”Poin sama-sama nol atau satu berarti

“sama”Langkah-Langkah Metode Brown Gibson

15. Tetapkan faktor subjektif (Sfi) dengan cara

mengkombinasikan sebagai berikut:Sfi = W1 x Ri1 +

W2 x Ri2+ ... + Wn x RinKombinasikan faktor objektif

dan subjektif. Sebelumnya perlu dihitung terlebih

dahulu faktor mana yang lebih penting apakah faktor

Page 421: Mnj.produksi.fix

objektif (bobot=k) atau faktor subjektif (bobot=1-k).

Perhitungan ini akan menghasilkan Location

Preference Measure (LPM) untuk setiap alternatif

lokasi yang ada:LPMi = k (Ofi) + (1-k) (Sfi)Lokasi

yang dipilih adalah lokasi dengan LPM

tertinggi.Langkah-Langkah Metode Brown Gibson

Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik adalah tempat kedudukan dimana pabrik

berada. Letak geografis suatu pabrik mempunyai

pengaruh yang besar terhadap sistem produksi yang

ekonomis. Ini karena banyak faktor-faktor yang

mempengaruhi tata letak mesin dan fasilitas pabrik.

Lokasi pabrik yang baik dengan sendirinya akan

Page 422: Mnj.produksi.fix

menyumbang banyak dalam usaha-usaha

meminimumkan biaya. Lokasi pabrik yang baik akan

menghasilkan biaya transport, biaya produksi, dan biaya

distribusi barang jadiyangrelatifkecil.

Faktor Pertimbangan Memilih Lokasi Pabrik

        Sehubungan dengan masalah pemilihan lokasi

pabrik, sebenarnya akan terdapat sekian banyak faktor

yang akan mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik. Secara

teoritis seluruh faktor yang mempengaruhi pemilihan

lokasi pabrik dapat dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Faktor Utama dalam Pemilihan Lokasi Pabrik

Yang dimaksud dengan faktor utama dalam kontek ini

adalah faktor-faktor yang pasti diperlukan oleh semua

jenis industri. Adapun yang termasuk dalam faktor utama

adalah:

a)    Kedekatan dengan Lokasi Sumber Bahan Baku

b)    Kedekatan dengan Lokasi Pasar Produk Perusahaan

c)    Ketersediaan Fasilitas Transportasi

d)    Ketersediaan Tenaga Kerja

Page 423: Mnj.produksi.fix

e)    Ketersediaan Pembangkit Tenaga

2.    Faktor Bukan Utama

Yang dimaksud dengan faktor bukan utama dalam

pemilihan lokasi pabrik adalah faktor-faktor yang sangat

diperlukan untuk suatu jenis industri tertentu, namun

belum tentu diperlukan oleh jenis industri yang lain.

Beberapa faktor yang termasuk dalam faktor bukan

utama antara lain:

a)    Rencana masa depan pabrik

b)    Kemungkinan perluasan perusahaan

c)    Kemungkinan perluasan kota

d)    Fasilitas pelayanan mesin dan peralatan produksi

e)    Fasilitas pembelanjaan perusahaan

f)    Terdapat Persediaan air

g)    Perumahan dan fasilitas-fasilitas lain

h)    Biaya tanah dan gedung

i)    Peraturan pemerintah daerah setempat

j)    Sikap masyarakat setempat

k)    Iklim

l)    Keadaan tanah

m)    Keadaan lingkungan

Page 424: Mnj.produksi.fix

Cara/ Metode Menentukan Lokasi Pabrik

        Berikut ini beberapa metode yang dapat digunakan

untuk membantu memilih lokasi dari berbagai alternatif :

1.    Metode Kualitatif

        Dalam penggunaan metode ini, semua faktor yang

mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik, baik itu faktor

utama maupun faktor bukan utama, diberi penilaian

sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing

alternatif lokasi. berikut ini diberikan contoh sebuah

perusahaan yang akan memperluas usahanya dengan

mendirikan pabrik baru dengan alternatif lokasi di Solo

atau di Demak. Dengan metode kualitatif kedua alternatif

tersebut dinilai. berikut ini disajikan tabel penilaian

alternatif lokasi dengan cara kualitatif.

Page 426: Mnj.produksi.fix

2.    Metode Kuantitatif

i)    Pendekatan Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Analisis

Break-Even

Pada pendekatan ini dilakukan analisis biaya tetap dan

biaya variabel untuk masing-masing alternatif lokasi

untuk menciptakan hubungan antara biaya dan volume

kegiatan/produksi.

Contoh:

Lokasi potensial A, B, dan C memiliki struktur biaya

seperti terlihat dalam tabel. tentukan lokasi yang paling

ekonomis untuk volume produksi sebesar 3000 unit.

JAWAB:

Perhitungan Biaya Total (TC) pada kapasitas 3000 unit

untuk masing-masing lokasi:

Situs A    :

TC = 20 ribu + 50Q

Page 427: Mnj.produksi.fix

    TC = 20 ribu + 50(3000) = 170.000

Situs B:

TC = 40 ribu + 30Q

    TC = 40 ribu + 30(3000) = 130.000

Situs C:

TC = 80 ribu + 10Q

    TC = 80 ribu + 10(3000) = 110.000

Pola biaya dari ketiga alternatif lokasi yakni A, B, C

tersebut di atas dapat digambarkan secara grafis sebagai

berikut:

Dengan demikian lokasi yang dipilih adalah lokasi C

karena biaya total untuk kapasitas 3000 unit yang

direncanakan paling rendah dibanding dengan lokasi lain.

Andaikata harga per unit produk adalah Rp.90,00 maka

laba yang diharap bila lokasi dipilih di situs C adalah

sebesar:

        Laba = TR - TC

                = 90(3.000) - 110.000

= 270.000 - 110.000 = 160.000

Page 428: Mnj.produksi.fix

ii)    Model Transportasi

        Langkah-langkah penyelesaian model transportasi

adalah sebagai berikut:

Langkah Pertama: membentuk Tabel Awal Transportasi

Ada beberapa alternatif cara antara lain:

a)    Minimisasi Kolom

b)    Minimisasi baris

c)    Minimisasi matrik

d)    Maksimisasi Penghematan

e)    Vogel's Aproximation method (VAM)

f)    North West Corner (NWC)

Langkah Kedua: Uji Keoptimalan Tabel

Ada dua alternatif cara

Page 429: Mnj.produksi.fix

1) Metode Stepping Stone

    dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

Uji sel non basis dengan cara membuat closed path untuk

setiap sel non basis

Memberi tanda pada closed path mulai dari sel non basis

dengan tanda positif (+), kemudian tanda negatif (-)

hingga seluruh jalur yang menuju kembali ke sel non

basis semula.

Menghitung pengurangan biaya untuk setiap sel non

basis berdasarkan closed path

Tabel dikatakan optimal bila semua nilai sel non basis

lebih besar atau sama dengan nol (0)

2) Metode Modified Distribution

    Dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:

Tambahkan variabel R-i untuk setiap baris dan K-j untuk

setiap kolom tabel transportasi.

Menentukan nilai R-i dan K-j untuk setiap sel bsis dengan

rumus

R-i + K-j = C-ij

dengan anggapan R-1 = 0

Menghitung nilai semua sel non basis dengan rumus

Cij - Ri - Kj

Page 430: Mnj.produksi.fix

Membuat closed path untuk sel non basis yang memiliki

nilai negatif terbesar.

Tabel dikatakan optimal bila nilai semua sel non basis

lebih besar atau sama dengan nol (0). (Hendra Poerwanto

G)

Analisis dan Metode Pemilihan Lokasi Industri

Fasilitas produksi adalah seesuatu yang

dibangun, diadakan, atau diinvestasikan guna

melaksanakan aktivitas produksi. Untuk

melaksanakan suatu aktivitas produksi dibutuhkan

lokasi produksi. Penetapan suatu lokasi produksi

merupakan salahsatu hal yang sangat penting

dalam proses perancangan pabrik. Pemilihan lokasi

pabrik yang akan didirikan bersangkutpaut dengan

kesuksesan modal yang ditanamkan untuk pendirian

pabrik tersebut. Pada dasarnya lokasi pabrik yang

ideal adalah terletak pada suatu tempat yang pada

akhirnya mampu memberikan total biaya produksi

yang rendah dan keuntungan yang maksimal.

Pemilihan lokasi merupakan keputusan yang penting,

karena kekeliruan yang dibuat dapat mengakibatkan

bertambahnya biaya produksi.

Page 431: Mnj.produksi.fix

I. Dasar-Dasar Pemilihan Lokassi Pabrik

Ada dua langkah utama yang seharusnya diambil

dalam proses penentuan lokasi suatu pabrik, yaitu

pemilihan daerah atau territorial secara umum dan

pemilihan berdasarkan size dari jumlah penduduk

(community) dan lahan secara khusus.

Pemilihan daerah secara umum adalah untuk

mendapatka informasi secara umum dan setelah itu

ditentukanlah community-nya dan lahan yang

dikehendaki secara umum. Alternatif pemilihan

daerahnya diklasifikasikan menjadi:

a)      Lokasi di kota besar (city location)

b)      Lokasi di pinggir kota (sub-urban location)

c)       Lokasi jauh di luar kota (urban location)

Luas areal yang dibutuhkan dalam pendirian suatu

pabrik dapat dirumuskan dengan ketentuan umum,

yaitu sekurang-kurangnya lima kali luas areal yang

betul-betul dipakai untuk penempatan fasilitass

produksi yang dibutuhkan.

Page 432: Mnj.produksi.fix

II.      Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan di Dalam

Menentukan Alternatif Lokasi Pabrik

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan

didalam penentuan lokasi pabrik yang akan didirikan,

diantaranya:

a)      Faktor-faktor yang berkaitan dengan production

input/output

Suatu pabrik biasanya didirikan dengan

memperhatikan factor yang berkaitan dengan lokasi

dimana sumber-sumber material input diperoleh dan

lokasi dimana hasil-hasil produksi akan

didistribusikan. Lokasi pabrik cenderung akan dipilih

berdekatan dengan sumber-sumber material

bilamana dalam proses produksinya material yang

diolah akan mengalami penyusutan yang besar

sekali (proses analytic). Selanjutnya lokasi pabrik

cenderung untuk dipilih berdekatan dengan wilayah

pemasaran bilamana proses produksinya cenderung

mengarah ke penggabungan/perakitan dari beberapa

material (proses synthetic).

Page 433: Mnj.produksi.fix

a) Faktor-faktor yang berkaitan dengan proses produksi

(process Technology)

Energi adalah merupakan faktor production input

yang sangat memegang peranan kuat untuk

kelangsungan industry. Hampir semua industri akan

memerluakan energy listrik dalam jumlah yang besar

untuk berbagai macam kebutuhan dalam proses

produksinya, sehingga pada penentuan lokasi

sebuah pabrik akan mempertimbangkan hal tersebut

Pendirian pabrik dalam suatu lokasi juga

mempertimbangkan tersedianya tenaga kerja dalam

jumlah dan skillyang diperlukan. Tingkat upah yang

harus diberikan seringkali menjadi daya tarik untuk

meletakkan lokasi industry pada wilayah tertentu.

Selain factor energy dan tenaga kerja, terdapat

beberapa factor yang juga mempengaruhi

yaituketersediaan air yang cukup besar untuk

kebutuhan proses maupun minum.

Page 434: Mnj.produksi.fix

b)      Faktor-faktor yang berkaitan dengan kondisi

lingkungan luar

Penetapan lokasi pabrik juga akan dipengaruhi oleh

factor-faktor luar (environmental factors) yang

memiliki hubungan dengan proses produksi maupun

sumber-sumber input. Faktor-faktor luar itu antara

lain sarana dan prasarana produksi, transportasi,

kondisi sosial budaya masyarakat, norma/adat

istiadat tradisi, tingkat pendidikan anggota

masyarakat, kebijakan pemerintah seperti UU, sistem

perpajakan, stabilitas keamanan dan politik menjadi

pertimbangan khusus dalam evaluasi serta

penetapan alternatif lokasi yang feasible.

Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, dapat disimpulkan bahwa permasalahan

pemilihan alternative lokasi yang harus diputuskan

oleh manajemen industry akan sangat bersifat

strategis, dengan biaya produksi seminimal mungkin.

II. Metode-Metode Pemilihan dan Penetapan Alternatif

Lokasi Pabrik

Page 435: Mnj.produksi.fix

Dalam menentukan alternatif lokasi pabrik, terdapat

beberapa cara/ metode, diantaranya:

a) Metode rangking procedure

Metode ini bersifat kualitatif atau subjektif, prosedur

yang dilakukan harus dilaksanakan sesuai langkah-

langkah berikut:

  Identifikasi factor-faktor yang relevan dengan proses

pemilihan lokasi pabrik.

  Pemberian bobot untuk masing-masing factor yang

telah diidentifikasi.

  Lakukan penilaian untuk masing-masing factor yang

diidentifikasi untuk masing-masing alternatif lokasi

yang akan dievaluasi.

b)      Metode analisis pusat gravitasi

Metode anlisis pusat gravitasi dalam hal ini dibuat

dengan memperhitungkan jarak masing-masing

lokasi sumber material atau wilayah pemasaran tadi

dengan lokasi pabrik yang direncanakan.

Dalam metode analisis pusat gravitasi harus

diperoleh ramalan kebutuhan finished goods output 

Page 436: Mnj.produksi.fix

maupun material input, serta koordinat geografis dari

lokasi pabrik yang direncanakan.

c)       Metode analisa transportasi programa linier (the

least cost assigment routine method)

Formulasi transportasi program linear dipergunakan

untuk menentukan pola distribusi yang terbaik dari

lokasi pabrik ke wilayah pemasaran tertentu. Ada

beberapa metode di dalam penyelesaian masalah

transportasi , salahsatunya dikenal dengan metode

heuristics atau the least cost assigment routine

method.

Metode heuristics bertujuan meminimalisasi total

cost untuk alokasi suplai produk pada setiap lokasi

tujuan. Dengan memperhatikan struktur biaya

transportasi yang ada, maka alokasi suplai dari

masing-masing sumber untuk memenuhi kebutuhan

masing-masing lokasi tujuan diprioritaskan berturut-

turut sesuai dengan struktur biaya terkecil sehingga

diharapkaan pada akhirnya akan diperoleh total

biaya yang terkecil. Metode ini memang cukup

sederhana namun tidak member jaminan bahwa

Page 437: Mnj.produksi.fix

hasil akan optimum karenanya diperlukan langkah

optimasi lebih lanjut.

Diposkan oleh Nurhidayah di 3/30/2011 07:56:00 AM

Dengana adanya penentuan lokasi pabrik yang tepat

dan baik akan menentukan :

Kemampuan melayani konsumen dengan

memeuaskan

Mendapatkan bahan-bahan mentah yang continue

dengan harga yang layak/memuaskan

Mendapatkan tenaga buruh yang cukup

Memungkinkan diadakan perluasan pabrik kemudian

hari

I.      Factor-faktor dalam pemilihan lokasi pabrik

Ø  Lingkungan masyarakan (kondisi Negatif/fositif

Ø  Sumberdaya (SDA)

Ø  Sumber Daya manusia

Ø  Lokasi pasar

Ø  Pengangkutan

Ø  Pembangkit tenaga listrik

Ø  Lahan untuk perluasan

Page 438: Mnj.produksi.fix

II.      Metode penentuan lokasi pabrik

dalam menentukan lokasi pabrik ada beberapa

metode analisis antara lain :

Ø  Metode penilayan hasil values

Dalam metode ini semua factor yang dianggap

penting dinilai (value) yang tertinggi yang terpilih

Contoh : ada tiga tempat yang berbeda yang dapat

dipilih untuk lokasi pabrik yang akan didirikan

Factor yang dianggap penting untuk menilai masing-

masing lokasi misalnya dalam hal ini ada 6

komponen yaitu :

1.       Pasar

2.       Pengangkutan

3.       Bahan baku

4.       Tenaga kearja

5.       Listrik

6.       Iklim

TABEL

Page 439: Mnj.produksi.fix

Pengguna dari factor-faktor yang dapat

diukurdalam pemilihan suatu plant site untuk

pabrik topioka

KEBUTUHAN

PABRIK

NILAI

LOKAAI

YANG

IDEAL

JAKARTA

LOKASI

(A)

BANDUNG

LOKASI (B)

BEKASI

LOKASI

(C)

PASAR

PENGANGKUTAN

BAHAN BAKU

TENAGA KERJA

TENAGA LISTRIK

IKLAN

35

25

15

10

10

5

35

25

5

8

10

5

30

25

12

10

10

4

25

20

15

8

8

4

JUMLAH 100 88 91 80

·        Kolom pertama menunjukan ukuran yang

dimiliki oleh masing-masing yang dimiliki ke 6

Page 440: Mnj.produksi.fix

fakttor.Bila lokasi itu adalah ideal untuk industry

pabrik yang akan didirikan dengan pertimbangan

tertentu

·       

Lokasi yang memiliki total nilai yang tertinggi dari ke

6 faktor tersebut yang dipilih

·        Dalam kasus ini lokasi B yang terpilih karena

mempunyai angka tertinggi dibandingkan dengan

lokasi A,dan C.

Ø  Metode test comporison (perbandingan biaya)

Dilakukan dengan cara membandingkan total biaya

masing-masing alternative lokasi.

·         Dalam menentukan alternative lokasi pabrik

kadang-kadang perusahaan mempertimbangkan

besar kecilnya biaya produk yang akan

diperhitungkan dari setiap alternative lokasi.

·         ini penting karena biaya yang lebih kecil akan

memberikan keunggualan perusahaan dalam

Page 441: Mnj.produksi.fix

memasuki persaingan harga terhadap barang-barang

sejenis dan perusahaan pesaing.

·         Olehkarena itu biaya total produksi untuk

memilih lakasiperlu dilakukan oleh perusahaan

Biaya-biaya produksi dikelompokan kedalam biaya-

biaya tetap,biaya pariabel bagi lokasi yang berbeda-

beda.

Contoh :

Lokasi potensial A,B,dan C memiliki struktur biaya

seperti terlihat pada table .dimana untuk produksi

tertentu dengan harapan terjual dengan harga

Rp.90.00 cari lokasi yang paling ekonomis untuk

volum produksi sebesar 1850 unit.

TABEL

LOKASI BIAYA TETAP BIAYA VARIABEL

A

B

C

Rp.20.000

Rp.40.000

Rp.80.000

Rp.50,00

Rp.30,00

Rp.10,00

Biaya total =biaya tetap +biaya variable

Page 442: Mnj.produksi.fix

Lokasi A = Rp.20.000 + Rp.50,00 (1850)

= Rp.112.500

Lokasi B =Rp.40.000 + Rp.30,00 (1850)

=Rp.95.500

Lokasi C = Rp.80.000 + Rp.10,00 (1850)

= Rp.98.500

Berdasrkan perhitungan tersebut yang dapat dipilih

adalah lokasi B karena biaya produksi terendah.

Ø  Ekonomic analisys

Ø  Metode dephil

Ø  Metode Break Event Point (BEP)

CentralPertiwi Bahari merupakan perusahaan swasta

yang bergerak dibidang dibidang industri pakan

udang di provinsi Lampung

Bahan baku utama yang dipergunakan adalah

kedelai lalu diproses menjadi pakan udang berupa

tepung ( Pellet ) dan butiran ( Crumble ).

Page 443: Mnj.produksi.fix

Dalam menghitung harga pokok masing-masing jenis

produk, perusahaan mengalokasikan biaya produksi

bersama untuk masing-masing jenis produk sama

rata dengan cara membagi seluruh baiya produksi

bersama selama satu tahun dengan jumlah jenis

produk dalam tahun itu. Dengan cara demikian

perusahaan tidak dapat menentukan kontribusi

masing-masing produk berbeda.

Disamping itu perusahaan juga mengalami kesulitan

dalam mengambil kebijaksanaan karena tidak

diketahui produk mana yang menikmati biaya

produksi yang paling besar dan yang menikmati

biaya produksi yang paling kecil.

Dengan permasalahan seperti tersebut diatas penulis

membuat hipotesis apakah metode perhitungan

biaya produksi yang digunakan PT. CentralPertiwi

Bahari ini dapat menghasilkan harga pokok produksi

masing-masing jenis produk seara wajar.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui

dan menentukan dasar alokasi biaya produksi

Page 444: Mnj.produksi.fix

bersama kebebrbagai macam produk yang dihasilkan

dalam rangka

Menentukan harga pokok produksi perjenis produk

dan kontribusinya dalam meningkatkan laba

perusahaan.

Selanjutnya dalam penenlitian berdasarkan

perhitungan alokasi biaya produksi bersama dalam

penentuan harga pokok produksi menunjukan hasil

sebagai berikut ini:

2. Metode biaya rata-rata yang digunakan PT.

CentralPertiwi Bahari dalam menentukan harga

pokok produksi belum menghasilkan laba yang

optimal pada keseluruhan produk pakan udang

secara merata. Hal ini dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Hasil perhitungan harga pokok produksi Shrimp

IR584S diketahui bahwa metode nilai jual pasar

relatif mampu memberikan biaya produksi yang lebih

rendah sebesar Rp. 8.284.856.71,- dengan laba kotor

yang lebih tinggi sebesar Rp. 4.407.204.429,-

dibandingkan ketiga metode lainnya.

Page 445: Mnj.produksi.fix

b. Hasil perhitungan harga pokok produksi Shrimp

IR584J diketahui bahwa metode unit tertimbang

mampu memberikan biaya produksi yang lebih

rendah sebesar Rp. 71.214.041,- dan laba kotor yang

lebih tinggi sebesar Rp. 1.053.371.659,-

dibandingkan ketiga metode lainnya.

c. Hasil perhitungan harga pokok produksi Shrimp

IR581 B1 diketahui bahwa metode unit tertimbang

mampu memberikan biaya produksi yang lebih

rendah sebesar Rp. 120.269.371,- dan laba kotor

yang lebih tinggi sebesar Rp. 1.360.120.259,-

dibandingkan ketiga metode lainnya.

d. Hasil perhitungan harga pokok produksi Shrimp

IR582 B2 diketahui bahwa metode unit tertimbang

mampu memberikan biaya produksi yang lebih

rendah sebesar Rp. 710.868.689.039,- dibandingkan

ketiga metode lainnya.

e. Hasil perhitungan harga pokok produksi Shrimp

IR583 B3 diketahui bahwa metode biaya rata-rata

mampu memberikan biaya produksi yang lebih

Page 446: Mnj.produksi.fix

rendah sebesar Rp. 9.432.189.798,- dan laba kotor

yang lebih tinggi sebesar Rp. 5.033.468.802,-

dibandingkan ketiga metode lainnya.

3. Bila dibandingkan antara metode biaya rata-rata

dengan nilai penjualan relatif saja, maka metode

rata-rata yang digunakan perusahaan memberikan

biaya yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi

daripada metode nilai jual relatif untuk produk

Shrimp IR 581 B1 dan Shrimp IR 582 B2. Sedangkan

untuk produk IR 584S dan IR584J, metode nilai jual

pasar relatif memberikan biaya yang lebih rendah

dan laba yang lebih tinggi daripada metode biaya

rata-rata yang digunakan perusahaan.

Dengan melihat kenyataan yang ada pada PT.

CentralPertiwi Bahari, penulis menyarankan agar

dalam menghitung harga pokok produk

menggunakan metode nilai harga jual atau harga

pasar, dengan metode tersebut maka akan diperoleh

harga pokok produk dan laba kotor yang sesuai

dengan harga jual masing-masing produk , sehingga

dapat mencerminkan harga pokok produksi yang

sesungguhnya.

Page 447: Mnj.produksi.fix

DAFTAR PUSTAKA

Sumarni, Murni., Soeprihanto, John., 1997, Pengantar

Bisnis (Dasar Ekonomi Perusahaan), Liberty,

Yogyakarta.

Fuad, M ., Y.E.F, Paulus.,  et. al. 2006, Pengantar

Bisnis, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Heidjrachman R., Irawan, Sukanto R., 1979,

Pengantar Ekonomi Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.

PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI

Globalisasi internasional yang terjadi saat ini

adalah era perdagangan bebas yang akan

mempengaruhi sistem dan distribusi komoditi dunia,

mobilitas modal dan persaingan usaha antar negara

semakin tinggi. Kata kunci untuk memenangkan

persaingan global adalah efisiensi. Efisiensi dalam

sistem distribusi dan logistik pada sistem

perdagangan ekspor-impor dan perdagangan dalam

negeri memungkinkan dapat dicapai dengan

pengembangan teknologi sistem transportasi dengan

penerapan sistem transportasi terpadu antar moda

laut, jalan raya/rel dan udara.Masyarakat industrialis

tidak akan ada tanpa peran sistem transportasi yang

efisien. Umumnya, orang beranggapan bahwa

Page 448: Mnj.produksi.fix

barang-barang akan berpindah dari tempat

diproduksi ke tempat barang tersebut akan

dikonsumsi dapat dilakukan dengan mudah, tanpa

memikirkan pengorbanan waktu dan biaya yang

ditimbulkannya. Ternyata dalam kenyataannya tidak

semudah itu.

Transportasi menciptakan suatu produk.

Kegunaan waktu secara umum dimaksimalkan oleh

sistem penggudangan dan cara penyimpanan suatu

produk sampai ke tangan konsumen. Transportasi

juga salah satu faktor dalam penciptaan ketepatan

waktu karena mencerminkan seberapa cepat dan

seberapa tepat produk dapat berpindah dari satu

tempat ke tempat yang lain. Faktor-faktor ini

ditujukan sebagai time in transit ketepatan waktu

dalam pengangkutan dan ketepatan jasa

(consistency of service). Jika suatu produk tidak

tersedia pada saat dibutuhkan makan akan terjadi

kerugian yang tak terhitung, seperti kehilangan

penjualan, ketidakpuasan konsumen, dan

keterlambatan produksi yang pada akhirnya kerugian

terbesar akan muncul, yaitu kehilangan kepercayaan

konsumen.

Page 449: Mnj.produksi.fix

Agar perusahaan tetap mendapatkan

kepercayaan dari konsumen, maka perusahaan

harus mengelola seluruh siklus yang terjadi dalam

aktivitas produksi maupun pemasaran produknya.

Konsep supply chain management merupakan

konsep baru yang melihat seluruh aktivitas

perusahaan adalah bagian terintegrasi. Dalam hal ini

integrasi perusahaan pada bagian hulu (upstream)

dalam menyediakan bahan baku dan integrasi pada

bagian hilir (down stream) dalam proses distribusi

dan pemasaran produk.

SCM adalah serangkaian pendekatan yang

diterapkan untuk mengintegrasi pemasok,

pengusaha, gudang dan tempat penyimpanan

lainnya secara efisien sehingga produk dihasilkan

dan didistribusikan dengan kuantitas yang tepat,

lokasi dan waktu yang tepat untuk memperkecil

biaya dan memuaskan kebutuhan pelanggan

(Simchi-Levi, et al, 2003). Setiap perusahaan tidak

dapat lepas dari persoalan transportasi baik untuk

pengadaan bahan baku ataupun dalam

mengalokasikan barang jadinya. Transportasi

merupakan salah satu faktor yang penting dalam

dunia usaha untuk mendistribusikan hasil

Page 450: Mnj.produksi.fix

produksinya. Salah satu masalah transportasi adalah

pendistribusian beberapa komoditas dari beberapa

pusat persediaan yang disebut sumber ke beberapa

pusat penerima yang disebut tujuan, dengan

meminimumkan biaya total distribusi. Biaya

transportasi diharapkan menjadi minimum, besarnya

biaya operasional ke tempat-tempat distribusi

ditetapkan secara eksak, sedangkan jumlah

permintaan dan persediaaan masih belum diketahui

dengan jelas.

Parameter-parameter pada masalah transportasi

adalah biaya distribusi, nilai permintaan dan

persediaan (baik produksi maupun kapasitas

penyimpanan). Kemudian dari parameter-parameter

itu dibuat suatu model matematis dengan fungsi

tujuan meminimumkan biaya dengan batasan-

batasan seperti: nilai permintaan dan persediaan.

Kebanyakan perusahaan menggunakan dua atau

lebih jenis fasilitas pengangkutan untuk memastikan

keamanan dan pengiriman barang-barang atau

produk yang tepat waktu. Kebutuhan akan koordinasi

muncul oleh karena kemampuan dan tarif-tarif yang

berbeda dari berbagai fasilitas-fasilitas

pengangkutan. Sebagai contoh, angkutan udara

Page 451: Mnj.produksi.fix

tidak mudah tersedia, operasinya dapat

dikoordinasikan dengan motor yang dapat memuat

dan mendistribusikan barang-barang ke konsumen.

Selain itu juga perlu disediakan yang berhubungan

dengan rel (kereta api) dan transportasi pipa (untuk

bahan cair). Penggunaan berbagai fasilitas-fasilitas

pengangkutan dalam pendistribusian barang-barang

disesuaikan dengan keinginan perusahaan dan

jangkauan dari alat-alat transportasi tersebut.

Seorang manajer perusahaan dalam hal pengadaan

transportasi perlu memikirkan jenis-jenis transportasi

atau alat pengangkutan yang digunakan dalam

pendistribusian barang-barang atau produk dengan

memperhatikan faktor-faktor yang dapat

memberikan keuntungan bagi perusahaan. Sebagai

contoh, alat transportasi yang memiliki biaya

pengangkutan yang rendah dibandingkan dengan

alat transportasi lainnya sehingga biaya transportasi

dapat diminimumkan dengan pengiriman produk

atau barang yang tepat waktu (Lingatiene, 2006).

Transportasi dan distribusi produk dari berbagai

sumber ke berbagai tujuan melibatkan beberapa

jenis moda (jenis) transportasi. Setiap moda

transportasi memiliki perbedaan pengalokasian

Page 452: Mnj.produksi.fix

waktu dalam mendistribusikan suatu produk dari

berbagai sumber ke berbagai tujuan. Begitupun

dengan rantai pasok dari komoditas cabai merah.

Dalam transportasi dan distribusi cabai merah dari

petani hingga ke konsumen menggunakan beberapa

jenis moda transportasi yang memiliki kapasitas

angkut dan biaya pangangkutan serta kecepatan

yang berbeda. Dalam perencanaan transportasi

rantai pasok cabai merah dibutuhkan suatu teknik

pemodelan yang dapat melibatkan beberapa moda

(jenis) transportasi. Teknik pemodelan dengan

sistem multimoda transportasi dengan tujuan utama

yang ingin dicapai adalah efisiensi biaya

pengangkutan dengan memperhatikan faktor

kecepatan dan ketepatan waktu barang sampai di

tangan penerima (konsumen).

Contoh penerapan multimoda dalam supply chain

management. Pola rantai pasok cabai merah

melibatkan beberapa pihak sebagai mata rantai dari

rantai pasokan. Anggota rantai pasokan yang

terlibat antara lain pedagang pengumpul, pemasok,

pedagang pengecer pasar tradisional, pasar modern

dan konsumen akhir Alokasi pasokan cabai merah

dimulai dari petani cabai merah yang menjual cabai

Page 453: Mnj.produksi.fix

merah ke pengumpul. Selanjutnya pengumpul

memasok cabai merah ke distributor cabai merah

yang akan memasok ke pasar tradisional dan pasar

modern. Dalam distribusi cabai merah dari petani

hingga konsumen menggunakan beberapa moda

transportasi. Moda transportasi yang biasa

digunakan seperti motor, mobil pick up, truk, mobil

kontainer atau mobil box. Penggunaan moda

transportasi tersebut digunakan sesuai dengan

kapasitas angkut dari tiap moda tersebut dan

tingkat kebutuhan dari tiap rantai pasok.

Dilihat dari namanya, metode transportasi

digunakan untuk mengoptimalkan biaya

pengangkutan (transportasi) komoditas tunggal dari

berbagai daerah sumber menuju berbagai daerah

tujuan. Tiga hal penting harus diingat dari penjelasan

di atas, yaitu komoditas tunggal, daerah sumber

(asal) lebih dari satu dan daerah tujuan juga lebih

dari satu.

Meskipun demikian, metode transportasi tidak

hanya berguna untuk optimasi pengangkutan

komoditas (barang) dari daerah sumber menuju

daerah tujuan. Metode transportasi juga dapat

Page 454: Mnj.produksi.fix

digunakan untuk perencanaan produksi. Data yang

dibutuhkan dalam metode transportasi adalah:

1. Level suplai pada setiap daerah sumber dan level

permintaan pada setiap daerah tujuan untuk kasus

pendistribusian barang; jumlah produksi dan jumlah

permintaan (kapasitas inventori) pada kasus

perencanaan produksi.

2. Biaya transportasi per unit komoditas dari setiap

daerah sumber menuju berbagai daerah tujuan pada

kasus pendistribusian; biaya produksi dan inventori

per unit pada kasus perencanaan produksi.

Karena hanya ada satu jenis komoditas, pada

dasarnya setiap daerah tujuan dapat menerima

komoditas dari sembarang daerah sumber, kecuali

ada kendala lainnya. Kendala yang mungkin terjadi

adalah tidak adanya jaringan transportasi dari suatu

sumber menuju sutau tujuan; waktu pengangkutan

yang lebih lama dibandingkan masa berlaku

komoditas.

Metode transportasi adalah suatu metode yang

digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-

sumber yang menyediakan produk yang sama atau

Page 455: Mnj.produksi.fix

sejenis ke tempat tujuan secara optimal. Distribusi ini

dilakukan sedemikian rupa sehingga permintaan dari

beberapa tempat tujuan dapat dipenuhi dari

beberapa tempat asal yang masing-masing dapat

memiliki permintaan atau kapasitas yang berbeda.

Dengan menggunakan metode transportasi, dapat

diperoleh suatu alokasi distribusi barang yang dapat

meminimalkan total biaya transportasi. Selain untuk

mengatur distribusi pengiriman barang, metode

transportasi juga dapat digunakan untuk masalah

lain, seperti penjadwalan dalam proses produksi agar

memperoleh total waktu proses pengerjaan yang

terendah, penempatan persediaan agar

mendapatkan total biaya persediaan terkecil, atau

pembelanjaan modal

agar mendapatkan hasil investasi yang terbesar.

Dalam kaitannya dengan perencanaan fasilitas,

metode transportasi dapat digunakan untuk memilih

suatu lokasi yang dapat meminimalkan total biaya

operasi.

Suatu perusahaan memerlukan pengelolaan data

dan analisis kuantitatif yang akurat, cepat serta

praktis dalam penggunaannya. Dalam perhitungan

secara manual membutuhkan waktu yang lebih

Page 456: Mnj.produksi.fix

lama, sementara pertimbangan efisiensi waktu

dalam perusahaan sangat diperhatikan. Dengan

demikian diperlukan adanya suatu alat, teknik

maupun metode yang praktis, efektif dan efisien

untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Permasalahan model transportasi

masalah ini merupakan masalah pengangkutan

sejenis barang dari beberapa sumber ke

beberapa tujuan. Pengalokasian produk dari sumber

yang bertindak sebagai penyalur ke

tujuan yang membutuhkan barang bertujuan agar

biaya pengangkutannya seminimal

mungkin dari seluruh permintaan dari tempat tujuan

dipenuhi. Model transportasi

61 digunakan untuk menyelesaikan masalah

distribusi barang dari beberapa sumber ke

beberapa tujuan. Asumsi sumber dalam hal ini

adalah tempat asal barang yang hendak

dikirim, sehingga dapat berupa pabrik, gudang,

grosir, dan sebagainya. Sedangkan tujuan

diasumsikan sebagai tujuan pengiriman barang.

Dengan demikian informasi yang harus

ada dalam masalah transportasi meliputi: banyaknya

daerah asal beserta kapasitas

Page 457: Mnj.produksi.fix

barang yang tersedia untuk masing tempat,

banyaknya tempat tujuan beserta permintaan

(demand) barang untuk masing-masing tempat dan

jarak atau biaya angkut untuk setiap

unit barang dari suatu tempat asal ke tempat tujuan.

FORMULASI MATEMATIK

Karena tujuan optimasi adalah penentuan total

biaya minimum, maka tujuan dalam model

matematiknya adalah minimisasi. Alternatif

keputusan dalam hal ini adalah penentuan jumlah

yang akan diangkut dari daerah sumber i menuju

tujuan j. Koefisien fungsi tujuan oleh karenanya

adalah biaya angkut per unit dari sumber i menuju

tujuan j. Kendala atau sumber daya yang membatasi

penentuan total biaya transportasi optimum adalah

jumlah suplai pada masing-masing daerah sumber

dan jumlah permintaan pada masing-masing daerah

tujuan.

Menggunakan xij sebagai jumlah yang diangkut

dari sumber i menuju tujuan j, cij sebagai biaya

transportasi per unit komoditas dari sumber i menuju

Page 458: Mnj.produksi.fix

tujuan j, ai sebagai jumlah suplai pada sumber i dan

bj sebagai permintaan pada tujuan j, maka bentuk PL

kasus transportasi adalah:

Min z = ΣΣ cijxij

Terhadap Σ xij ≤ ai, i = 1, 2, ..., m

Σ xij ≥ bj, j = 1, 2, ..., n

xij ≥ 0

Pengertian model transportasi

Model Transportasi adalah pengalokasian

pengiriman sejumlah barang (satu macam barang)

yang berasal dari sejumlah sumber pengiriman

menuju sejumlah tujuan pengiriman yang

memberikan biaya pengiriman total terendah.

Barang yang akan dikirim dari setiap sumber

pengiriman dan jumlah permintaan yang diminta

oleh setiap tujuan pengiriman, serta biaya

pengiriman dari setiap sumber menuju setiap tujuan

adalah berbeda.

Metode yang digunakan untuk mengatur

distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan

Page 459: Mnj.produksi.fix

produk yang sama, ke tempat-tempat yang

membutuhkan secara optimal.

Metode transportasi digunakan untuk

memecahkan masalah bisnis, pembelanjaan modal,

alokasi dana untuk investasi, analisis lokasi,

keseimbangan lini perakitan dan perencanaan serta

scheduling produksi.

Dalam hal ini terdapat beberapa model transportasi,

yaitu :

Metode yang digunakan untuk mengatur distribusi

dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang

sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara

optimal.

Metode transportasi digunakan untuk memecahkan

masalah bisnis, pembelanjaan modal, alokasi dana

untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan lini

perakitan dan perencanaan serta scheduling

produksi.

Tujuan model transportasi

1. Suatu proses pengaturan distribusi barang dari

tempat yang memiliki atau menghasilkan barang

tersebut dengan kapasitas tertentu ke tempat yang

membutuhkan barang tersebut dengan jumlah

Page 460: Mnj.produksi.fix

kebutuhan tertentu agar biaya distribusi dapat

ditekan seminimal mungkin

2. Berguna untuk memecahkan permasalahan distribusi

(alokasi)

3. Memecahkan permasalahan bisnis lainnya, seperti

masalah-masalah yang meliputi pengiklanan,

pembelanjaan modal (capital financing) dan alokasi

dana untuk investasi, analisis lokasi, keseimbangan

lini perakitan dan perencanaan scheduling produksi

Kegunaan model transportasi

1. Model transportasi digunakan bila perusahaan yang

mempunyai beberapa pabrik dan beberapa gudang

bermaksud menambah kapsitas satu pabriknya atau

realokasi pelayanan dari setiap pabrik serta

penambahan pabrik atau gudang baru.

2. Untu menetukan lokasi pabrik dimana harus dipilih

beberapa lokasi dari bebrapa alternatif lokasi yang

ada.

Data yang diperlukan dalam penggunaan model

transportasi yaitu :

Page 461: Mnj.produksi.fix

1. Tiap-tiap sumber beserta kapasitas atau

penawaran perperiode

2. Tiap-tiap sumber beserta kapasitas atau

permintaan perperiode

3. Biaya pengiriman per unit dari masing-masing

sumber ke masing-masing tujuan.

Tabel Matriks

Ti T2 ….. Tj S

A

1 C11) C12) ….. C1j) S1

X11 X12 ….. X1j

A

2 C21) C22) ….. C2j) S2

X21 X22 ….. X2j

: : : …… : :

Ai Ci1) Ci2) ….. Cij) Si

Xi1 Xi2 ….. Xij

d d1 d2 dj

Page 462: Mnj.produksi.fix

Keterangan:

Ai = Daerah asal sejumlah i

Si = Supply, Ketersediaan barang yang diangkut di

i daerah asal

Tj = Tempat tujuan sejumlah j

dj = Permintaan (demand) barang di sejumlah j

tujuan

xij = Jumlah barang yang akan diangkut dari Ai ke

Tj

cij = Besarnya biaya transport untuk 1 unit barang

dari Ai ke Tj

Biaya transport = cij . xi

Jumlah permintaan = Jumlah ketersediaan

Permasalahan dalam Metode Transportasi

Masalah ini merupakan masalah pengangkutan

sejenis barang dari beberapa sumber ke beberapa

tujuan. Pengalokasian produk dari sumber yang

bertindak sebagai penyalur ke tujuan yang

membutuhkan barang bertujuan agar biaya

pengangkutannya seminimal mungkin dari seluruh

permintaan dari tempat tujuan dipenuhi. Model

transportasi digunakan untuk menyelesaikan

masalah distribusi barang dari beberapa sumber ke

Page 463: Mnj.produksi.fix

beberapa tujuan. Asumsi sumber dalam hal ini

adalah tempat asal barang yang hendak dikirim,

sehingga dapat berupa pabrik, gudang, grosir, dan

sebagainya. Sedangkan tujuan diasumsikan sebagai

tujuan pengiriman barang. Dengan demikian

informasi yang harus ada dalam masalah

transportasi meliputi: banyaknya daerah asal beserta

kapasitas barang yang tersedia untuk masing

tempat, banyaknya tempat tujuan beserta

permintaan

(demand) barang untuk masing-masing tempat dan

jarak atau biaya angkut untuk setiap unit barang dari

suatu tempat asal ke tempat tujuan.

Beberapa Metode dalam Penyelesaian Masalah

Transportasi (Penyelesaian awal)

Sama dengan algortima penyelesaian simpleks yang

sudah dibahas

sebelumnya, penyelesaian menggunakan metode

transportasi juga dimulai

dengan penentuan solusi awal. Penentuan solusi

awal dapat dilakukan

dengan memilih salah satu dari metode sudut barat

laut, biaya terkecil

Page 464: Mnj.produksi.fix

atau Vogel’s Approximation Method (VAM). Solusi

awal layak dilihat dari

jumlah sel yang teralokasi. Solusi layak jika jumlah

sel yang terisi

sebanyak m + n -1 (m menunjukkan jumlah sumber

dan n adalah jumlah

tujuan).

PT. XYZ mempunyai 3 pabrik yang berlokasi di 3 kota

berbeda dan

memproduksi minuman ringan yang dibotolkan.

Produk dari ketiga

pabrik didistribusikan ke 5 gudang yang terletak di

lima kota daerah

distribusi. Biaya pengangkutan per krat minuman

(ratus rupiah), jumlah

suplai pada masing-masing pabrik (dalam ribu krat)

dan daya tampung

pada masing-masing gudang (dalam ribu krat) setiap

hari ditunjukkan

Distributo

r

Pabrik

Den

ver

Mia

mi ai

Page 465: Mnj.produksi.fix

Los

Angele

s 40 5010

0

Detroit 100 70 15

0

New

Orlean

s 60 80 50

Bj 175 125

i. North West Corner (NWC)

Merupakan metode untuk menyusun tabel awal

dengan cara mengalokasikan distribusi barang mulai

dari sel yang terletak pada sudut paling kiri atas.

Sesuai nama aturan ini, maka penempatan

pertama dilakukan di sel paling kiri dan paling atas

(northwest) matriks kemudian bergerak ke kanan

atau ke bawah sesuai permintaan dan kapasitas

Page 466: Mnj.produksi.fix

produksi yang sesuai. Besar alokasi ini akan

mencukupi salah satu, kapasitas tempat asal baris

pertama

dan atau permukaan tempat tujuan dari kolom

pertama. Jika kapasitas tempat asal

pertama terpenuhi kita bergerak ke bawah menyusur

kolom pertama dan menentukan alokasi yang akan

mencukupi atau kapasitas tempat asal baris kedua

atau mencukupi tujuan yang masih kurang dari

kolom pertama. Di lain pihak, jika alokasi pertama

memenuhi permintaan tempat tujuan di kolom

pertama, kita bergerak ke kanan di baris pertama

dan kemudian menentukan alokasi yang kedua atau

yang memenuhi kapasitas tersisa dari baris satu atau

memenuhi permintaan tujuan dari kolom dua dan

seterusnya.

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Alokasikan sejumlah maksimum produksi dengan

mengingat persediaan dan kebutuhan produk.

2. Alokasikan produk pada kotak persediaan yang

tersisa dan kebutuhannya belum terpenuhi. Lakukan

sampai semua kebutuhan telah terpenuhi.

Page 467: Mnj.produksi.fix

3. Memberikan tanda plus minus untuk setiap sel di

mulai dengan plus untuk sel kosong yang dievaluasi.

4. Hitung sejumlah biaya transportasi per unit untuk

semua sel dalam jalur dengan memperhatikan nilai-

nilai plus dan minus.

Contoh Soal:

Suatu perusahaan mempunyai 3 pabrik produksi dan

5 gudang penyimpanan hasil produksi. Jumlah

barang yang diangkut tentunya tidak melebihi

produksi yang ada sedangkan jumlah barang yang

disimpan di gudang harus ditentukan jumlah

minimumnya agar gudang tidak kosong.

5. Tabel matriks berikut menunjukkan jumlah produksi

paling banyak bisa diangkut, jumlah minimum yang

harus disimpan di gudang dan biaya angkut per unit

barang. Dalam smu (satuan mata uang):

Prosedur Penyelesaian:

Page 468: Mnj.produksi.fix

- Isikan kolom mulai kolom di kiri atas (north west)

dengan mempertimbangkan batasan persediaan dan

permintaannya.

- Selanjutnya isikan pada kolom di sebelah kanannya

hingga semua permintaan terpenuhi.

Pabrik/

Gudang

G1 G2 G3 G4 G5 S

P1 50 80 60 60 30 800

P2 40 70 70 60 50 600

P3 80 40 60 60 40 1100

d 400 400 500 400 800

Biaya total:

Z = (50) 400 + (80) 400 + (70) 500 + (60) 100 +

(60) 300 + (40) 800

= 1.430.000

Page 469: Mnj.produksi.fix

ii. Metode Inspeksi

Merupakan metode untuk menyusun tabel awal

dengan cara pengalokasian distribusi barang dari

sumber ke tujuan mulai dari sel yang memiliki biaya

distribusi terkecil

Aturannya

1. Pilih sel yang biayanya terkecil

2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas

3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar

dari sel pertama yang dipilih

4. Sesuaikan kembali, cari total biaya

Pabrik/

Gudang

G1 G2 G3 G4 G5 S

P1 50 80 60 60 30 800

P2 40 70 70 60 50 600

P3 80 40 60 60 40 110

0

Page 470: Mnj.produksi.fix

d 40

0

40

0

50

0

40

0

80

0

Biaya Total = (800 x 30) + (400 x 40) + (400 x 40) +

(60 x 200) + (60 x 500) + (60 x 200)

= 1.100.000

iii. Metode VAM ( Vogel Approximation

Method)

Metode VAM lebih sederhana penggunaanaya,

karena tidak memerlukan closed path (jalur

tertutup). Metode VAM dilakukan dengan cara

mencari selisih biaya terkecil dengan biaya terkecil

berikutnya untuk setiap kolom maupun baris.

Kemudian pilih selisih biaya terbesar dan alokasikan

produk sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya

terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang hingga

semua produk sudah dialokasikan .

Prosedur Pemecahan:

(1)  Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari

setiap baris dan kolom.

(2)  Pilih baris atau kolom dengan nilai selisih

terbesar, lalu beri tanda kurung. Jika nilai pada baris

Page 471: Mnj.produksi.fix

atau kolom adalah sama, pilih yang dapat

memindahkan barang paling banyak.

(3)  Dari baris/kolom yang dipilih pada (2), tentukan

jumlah barang yang bisa terangkut dengan

memperhatikan pembatasan yang berlakubagi baris

atau kolomnya serta sel dengan biaya terkecil.

(4)  Hapus baris atau kolom yang sudah memenuhi

syarat sebelumnya (artinya suplai telah dapat

terpenuhi).

(5) Ulangi langkah (1) sampai (4) hingga semua

alokasi terpenuhi.

Dari ketiga metode tersebut di atas dapat kita

lihat bahwa metode yang paling sederhana adalah

metode NWC, tetapi hasil dari metode ini umumnya

kurang memuaskan.

Sedangkan dengan metode VAM hasilnya paling baik,

tetapi perhitungannya cukup rumit.

Metode Inspeksi secara perhitungan sederhana,

tetapi hasilnya mendekati dengan matode

VAM.

Jika kita diberi pertanyaan, metode mana yang

akan dipakai untuk menyelesaikan

Page 472: Mnj.produksi.fix

masalah transportasi?. Maka jawabnya tergantung

banyaknya sumber (banyaknya tempat

produksi), banyaknya tempat tujuan serta waktu

yang disediakan untuk memutuskan.

Bilamana diberi waktu yang cukup, maka akan

digunakan metode VAM, tetapi apabila

waktu untuk memutuskan sempit maka metode

Inspeksi sudah cukup baik.

Masalah yang perlu ditanyakan lagi ialah apakah

dengan metode Inspeksi atau VAM telah

mencapai biaya optimum?. Untuk menjawab

pertanyaan ini, ada dua metode untuk

mengetahui apakah sudah optimum atau belum,

untuk mengetahui optimalitas model

transportasi digunakan metode Steppingstone atau

metode Modi.

Contoh VAM

Beda baris dan beda kolom.

Baris atau kolom Dua biaya termurah Beda baris

atau

beda kolom

Baris O1 4 dan 5 1

Baris O2 1 dan 6 5

Baris O3 1 dan 4 3

Page 473: Mnj.produksi.fix

Baris O4 1 dan 6 5

Kolom D1 1 dan 8 7

Kolom D2 1 dan 4 3

Kolom D3 4 dan 6 2

Kolom D4 5 dan 6 1

Kolom D5 1 dan 7 6

Beda baris atau beda kolom terbesar adalah 7 yaitu

pada kolom D1, biaya termurah kolom

D1 adalah 1 yaitu pada sel O3D1. Oleh karena itu sel

O3D1 ini diisi terlebih dahulu, yang

besarnya adalam minimum kapasitas O3 dan

permintaan D1 yaitu 70. Dengan mengisi sel

O3D1 sebesar 70, maka kapasitas O3 menjadi 0 dan

permintaan D1 menjadi 10.

Tabel 2.9. Beda baris dan beda kolom

Baris atau kolom Dua biaya termurah Beda baris

atau

beda kolom

Baris O1 4 dan 5 1

Baris O2 1 dan 6 5

Baris O4 1 dan 6 5s

Kolom D1 8 dan 10 2

Kolom D2 1 dan 4 3

Kolom D3 6 dan 6 0

Page 474: Mnj.produksi.fix

Kolom D4 5 dan 6 1

Kolom D5 1 dan 7 6

Beda baris atau beda kolom terbesar adalah 6 yaitu

pada kolom D5, biaya termurah kolom

D5 adalah 1 yaitu pada sel O4D5. Oleh karena itu sel

O4D5 ini diisi terlebih dahulu, yang

besarnya adalam minimum kapasitas O4 dan

permintaan D5 yaitu 70. Dengan mengisi sel

O4D5 sebesar 70, maka kapasitas O4 menjadi 20

dan permintaan D5 menjadi 0. Dengan

demikian kolom D5 kita tandai dan tidak dimasukkan

dalam program selanjutnya.

Tabel 2.11. Beda baris dan beda kolom

Baris atau kolom Dua biaya termurah Beda baris

atau

beda kolom

Baris O1 4 dan 5 1

Baris O2 1 dan 6 5

Baris O4 6 dan 9 3

Kolom D1 8 dan 10 2

Kolom D2 1 dan 4 3

Kolom D3 6 dan 6 0

Kolom D4 5 dan 6 1

Page 475: Mnj.produksi.fix

Beda baris atau beda kolom terbesar adalah 5 yaitu

pada baris O2, biaya termurah kolom

O2 adalah 1 yaitu pada sel O2D2. Oleh karena itu sel

O2D2 ini diisi terlebih dahulu, yang

besarnya adalam minimum kapasitas O2 dan

permintaan D2 yaitu 50. Dengan mengisi sel

O2D2 sebesar 50, maka kapasitas O2 menjadi 40

dan permintaan D2 menjadi 0. Dengan

demikian kolom D2 kita tandai dan tidak dimasukkan

dalam program selanjutnya.

Tabel 2.13. Beda baris dan beda kolom.

Baris atau kolom Dua biaya termurah

Beda baris atau

beda kolom

Baris O1 4 dan 9 4

Baris O2 6 dan 6 0

Baris O4 6 dan 9 3

Kolom D1 8 dan 10 2

Kolom D3 6 dan 6 0

Kolom D4 5 dan 6 1

Beda baris atau beda kolom terbesar adalah 4 yaitu

pada baris O1, biaya termurah baris

O1 adalah 5 yaitu pada sel O1D4. Oleh karena itu sel

O1D4 ini diisi terlebih dahulu, yang

Page 476: Mnj.produksi.fix

besarnya adalam minimum sisa kapasitas O1 dan

permintaan D4 yaitu 60. Dengan mengisi

sel O1D4 sebesar 60, maka kapasitas O1 menjadi 40

dan permintaan D4 menjadi 0.

Dengan demikian baris O4 kita tandai dan tidak

dimasukkan dalam program selanjutnya.

Tabel 2.15. Beda baris dan beda kolom.

Baris atau kolom Dua biaya termurah Beda baris

atau

beda kolom

Baris O1 9 dan 12 3

Baris O2 6 dan 8 2

Baris O4 6 dan 10 4

Kolom D1 8 dan 10 2

Kolom D3 6 dan 6 0

Beda baris atau beda kolom terbesar adalah 4 yaitu

pada baris O4, biaya termurah baris

O4 adalah 6 yaitu pada sel O4D3. Oleh karena itu sel

O4D3 ini diisi terlebih dahulu, yang

besarnya adalam minimum sisa kapasitas O4 dan

permintaan D3 yaitu 20. Dengan mengisi

sel O4D3 sebesar 20, maka kapasitas O4 menjadi 0

dan permintaan D2 menjadi 80.

Page 477: Mnj.produksi.fix

Dengan demikian baris O4 kita tandai dan tidak

dimasukkan dalam program selanjutnya.

Tabel 2.17. Beda baris dan beda kolom.

Baris atau kolom Dua biaya termurah

Beda baris atau

beda kolom

Baris O1 9 dan 12 3

Baris O2 6 dan 8 2

Kolom D1 8 dan 12 4

Kolom D3 6 dan 9 3

Beda baris atau beda kolom terbesar adalah 4 yaitu

pada kolom D1, biaya termurah kolom

O1 adalah 8 yaitu pada sel O2D1. Oleh karena itu sel

O2D1 ini diisi terlebih dahulu, yang

besarnya adalam minimum sisa kapasitas O2 dan

permintaan D1 yaitu 10. Dengan mengisi

sel O2D1 sebesar 10, maka kapasitas O2 menjadi 30

dan permintaan D1 menjadi 0.

Dengan demikian baris D1 kita tandai dan tidak

dimasukkan dalam program selanjutnya.

Terakhir kekurangan kebutuhan D3 dicukupi oleh

sisa dari O1 sebanyak 40 dan sisa O2

sebanyak 30. Dengan demikian kita peroleh sistem

transportasi sebagai berikut: X13 = 40,

Page 478: Mnj.produksi.fix

74

X14 = 60, X21 = 10, X22 = 50, X23 = 30, X31 = 70,

X43 = 20, dan X45 = 70. Besarnya biaya

transportasi dengan metode VAM adalah

40 (9) + 60 (5) + 10 (8) + 50 (1) + 30 (6) + 70 (1) +

20 (6) + 70 (1) = 1230.

Ciri-ciri penggunaan metode transportasi

Terdapat sejumlah sumber dan tujuan tertentu.

Kuantitas komoditi/barang yang didisitribusikan dari

setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan

besarnya tertentu.

Komoditi yang dikirim/diangkut dari suatu sumber ke

suatu tujuan besarnya sesuai dengan permintaan

dan atau kapasitas sumber.

Ongkos pengangkutan komoditi dari suatu sumber ke

suatu tujuan besarnya tertentu.

Ada beberapa metode yang digunakan dalam

pemodelan transportasi adalah sebagai berikut :

Least Square ( kuadrat terkait )

Langkah-langkahnya adalah :

Page 479: Mnj.produksi.fix

Cari biaya nilai terkecil terlebih dahulu.

Kemudian maksimalkan nilai pada kotak kosong

tersebut denag tidak melebihi kapasitas dan

kebutuhan.

Ulangi prosedur diatas sampai semua kotak

kosong terpenuhi.

Modification Method

Langkah-langkahnya adalah :

Buat tabel awal yang digunakan yaitu NWC atau

Least Square.

Buat variable Ri dan Kj untuk masing-masing baris

dan kolom.

Hitung sel yang berisi atau nilai tiap kolom dan

baris dengan rumus Ri+Kj=Ci

Hitung indeks perbaikan setiap sel yang kosong

dengan rumus Cij-Ri-Kj

Indeks perbaikan belum optimal jika nilainya lebih

besar dari nol, maka pilih negatif terbesar.

Memilih titik tolak perubahan. Titik tolak

perubahan adalah nilai negatifnya terbesar.

Buat jalur tertutup. Beri tanda positif pada titik

tolak perubahan beri satu sel terdekat yang berisi

dan sebaris. Pilih salah satu sel terdekat dan

sekolom. Berilah tanda negatif pada dua sel tersebut,

Page 480: Mnj.produksi.fix

kemudian pilih satu sel yang sebaris atau sekolom

dengan dua sel bertanda negatif tadi dan beri tanda

positif. Selanjutnya pindahkan isi dari sel bertanda

negative sebanyak isi terkecil dari yang bertanda

positif. Ulangi langkah-langkah diatas sampai indeks

perbaikan bernilai lebih besar atau sama dengan nol

( ≤ 0 )

Tabel solusi awal dengan metode VAM

Produk

Negara Gandum Barley Oats

Lahan

tersedia

Inggris

54.0 40.5 27.6

7015 55

Perancis

31.2 36.0 25.0

110110

Spanyol

52.8 33.6 33.6

805 75

Kebutuhan

Lahan 125 60 75 260

Pada contoh masalah diatas, didapatkan hasil perhitungan nilai S sbb:

Page 481: Mnj.produksi.fix

- untuk baris 1 : biaya terendah adalah 27.6 dan

biaya terendah berikutnya adalah 40.5, dan nilai

selisih antara keduanya adalah sebesar 12.9.

- untuk baris 2 : 31.2 – 25 = 6.2

- untuk baris 3 : 52.8 – 33.6 = 19.2

- untuk kolom 1 : 52.8 – 31.2 = 21.6

- untuk kolom 2 : 36 – 33.6 = 2.4

- untuk kolom 3 : 27.6- 25 = 2.6

Dari hasil di atas, dipilih kolom 1, karena nilai S pada kolom ini yang terbesar. Dari kolom 1, pilihlah kotak dengan biaya terendah yaitu kotak (2,1). Untuk kotak ini disediakan lahan sebesar 110 dan dibutuhkan lahan sebesar 125, sehingga untuk kotak (2,1) dialokasikan sebesar 110.

Untuk pengalokasian selanjutnya hitung lagi nilai S

untuk setiap baris dan kolom. Hasil perhitungan nilai

S sbb:

- untuk baris 1 : 40.5 – 27.6 = 12.9

- untuk baris 2 : tidak perlu dilakukan perhitungan lagi, karena

sudah terpenuhi supplynya.

- untuk baris 3 : 52.8 – 33.6 = 19.2

- untuk kolom 1 : 54 - 52.8 = 1.2 , karena baris 2 sudah tidak

termasuk perhitungan lagi.

- untuk kolom 2 : 40.5 – 33.6 = 6.9

Page 482: Mnj.produksi.fix

- untuk kolom 3 : 33.6 – 27.6 = 6

Nilai S terbesar terdapat pada baris 3 dan ada dua

kotak dengan biaya terendah. Kita pilih salah satu

yaitu kotak (3,3). Untuk kotak ini disediakan lahan 80

dan dibutuhkan lahan 75, sehingga kotak ini

mendapat pengalokasian sebesar 75.

Perhitungan selanjutnya sama seperti di atas dan

berakhir jika semua supply ataupun demand telah

terpenuhi.

- Langkah kedua dalam menyelesaikan masalah

transportasi adalah apakah solusi awal yang

diperoleh telah optimal.

Stepping Stone

Metode ini dilakukan dengan membuat siklus-

siklus pengalihan alokasi ke kotak-kotak yang tidak

terisi (variabel non basis). Sebelumnya diperiksa dulu

apakah jumlah kotak yang terisi pada solusi awal

telah memenuhi jumlah (m+n-1), bila belum maka

dilakukan penambahan jumlah kotak yang terisi

dengan cara memberikan alokasi sejumlah nol pada

kotak yang kosong.

Aturan Penentuan Siklus :

Page 483: Mnj.produksi.fix

- Suatu siklus perubahan pengalokasian tidak boleh

mengubah nilai penawaran dan permintaan.

- Dalam satu siklus hanya boleh terdapat satu kotak

kosong (variabel non basis) yang terlibat.

- Hanya boleh ada 2 kotak yang berturutan yang

terlibat, yang terletak pada baris/kolom yang sama.

Contoh:

Kita gunakan hasil solusi awal dengan metode

northwest corner.

Produk

Negara Gandum Barley Oats

Lahan

tersedia

Inggris

54.0 40.5 27.6

7070

Perancis

31.2 36.0 25.0

11055 55

Spanyol

52.8 33.6 33.6

805 75

Kebutuhan

Lahan 125 60 75 260

Dari tabel di atas, ada 4 kemungkinan siklus :

1.

54.0 40.5

Page 484: Mnj.produksi.fix

70

31.2 36.0

55 55

40.5 – 54.0 + 31.2 – 36.0 = - 18.3

2.

36.0 25.0

55

33.6 33.6

5 75

25.0 – 36.0 + 33.6 – 33.6 = - 11

3.

31.2 36.0

55 55

52.8 33.6

Page 485: Mnj.produksi.fix

5

52.8 – 33.6 + 36.0 – 31.2 = 24

4.

54.0 40.5

27.

6

70

Page 486: Mnj.produksi.fix

31.2 36.0

25.

0

55 55

52.8

33.

6 33.6

5

7

5

27.6 – 33.6 + 33.6 –36.0 + 31.2 – 54.0 = - 31.2

Dari hasil di atas, terlihat bahwa siklus ke – 4

menghasilkan nilai yang paling negatif, sehingga kita

lakukan perubahan pengalokasian dengan siklus itu.

Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut:

Produk

Negara Gandum Barley Oats

Lahan

tersedia

Inggris

54.0 40.5 27.6

7015 55

Perancis

31.2 36.0 25.0

110110

Page 487: Mnj.produksi.fix

Spanyol

52.8 33.6 33.6

8060 20

Kebutuhan

Lahan 125 60 75 260

Solusi baru di atas perlu kita uji lagi dengan

siklus pengalihan alokasi yang mungkin sampai

hasilnya tidak ada lagi yang negatif.

Solusi optimal

Produk

Negara Gandum Barley Oats

Lahan

tersedia

Inggris

54.0 40.5 27.6

7070

Perancis

31.2 36.0 25.0

110110

Spanyol

52.8 33.6 33.6

8015 60 5

Kebutuhan

Lahan 125 60 75 260

MODI

Page 488: Mnj.produksi.fix

Metode ini dilakukan dengan cara menentukan nilai

ui untuk setiap baris dan vj untuk setiap kolom

berdasarkan rumus:

cij = ui + vj , (untuk kotak yang terisi)

Contoh:

Kita gunakan lagi hasil solusi awal dengan metode

northwest corner.

Produk

Negara Gandum Barley Oats

Lahan

Tersedia

Page 489: Mnj.produksi.fix

Inggris

54.0 40.5 27.6

7070

Perancis

31.2 36.0 25.0

11055 55

Spanyol

52.8 33.6 33.6

805 75

Kebutuhan

Lahan 125 60 75 260

Penentuan nilai ui dan vj diawali dengan penentuan

nilai ui = 0 pada baris pertama.

u1 = 0

c11 = u1 + v1 Þ 54 = 0 + v1 Þ v1 = 54

c21 = u2 + v1 Þ 31.2 = u2 + 54 Þ u2 = - 22.8

c22 = u2 + v2 Þ 36 = - 22.8 + v2 Þ v2 = 58.8

c32 = u3 + v2 Þ 33.6 = u3 + 58.8 Þ u3 = - 25.2

c33 = u3 + v3 Þ 33.6 = - 25.2 + v3 Þ v3 = 58.8

Solusi optimal ditentukan dengan cara menghitung

nilai cij - ui – vjuntuk setiap kotak kosong.

- kotak (1,2) Þ c12 – u1 – v2 Þ 40.5 – 0 – 58.8 = -18.3

- kotak (1,3) Þ c13 – u1 – v3 Þ 27.6 – 0 – 58.8 = - 31.2

- kotak (2,3) Þ c23 – u2 – v3 Þ 25 – (-22.8) – 58.8 = - 11

- kotak (3,1) Þ c31 – u3 – v1 Þ 52.8 – (-25.2) – 54 = 24

Lalu kita pilih kotak dengan nilai yang paling negatif

yaitu kotak (1,3), kemudian kita lakukan pengalihan

Page 490: Mnj.produksi.fix

alokasi ke kotak tersebut sesuai siklus seperti pada

metode stepping stone.

Hasilnya sebagai berikut:

Produk

Negara Gandum Barley Oats

Lahan

Tersedia

Inggris

54.0 40.5 27.6

7015 55

Perancis

31.2 36.0 25.0

110110

Spanyol

52.8 33.6 33.6

8060 20

Kebutuhan

Lahan 125 60 75 260

Page 491: Mnj.produksi.fix

Kemudian lakukan lagi penentuan nilai ui dan vj serta

perhitungan nilai cij – ui – vj seperti di atas sampai

tidak ada lagi nilai yang negatif.

Solusi optimal

Produk

Negara Gandum Barley Oats

Lahan

tersedia

Inggris

54.0 40.5 27.6

7070

Perancis

31.2 36.0 25.0

110110

Spanyol

52.8 33.6 33.6

8015 60 5

Kebutuhan

Lahan 125 60 75 260

Achmad Zulfitri All rights reserved. Powered

by Blogger  

Penyelesaian Masalah Transportasi dengan Program

Komputer

Program Lindo

Page 492: Mnj.produksi.fix

Lindo adalah software yang digunakan untuk

menyelesaikan masalahprogram linier dengan n

variabel. Dengan Lindo penyelesaian

permasalahanoptimasi akan diperoleh secara cepat

dan tepat, serta tingkat kesalahannya kecil.Jika hanya

menggunakan program linier secara manual atau dengan

menggunakanmetode simpleks akan lebih sulit dan

memakan waktu lebih lama karenamembutuhkan

ketelitian dan ketekunan yang tinggi. Untuk

itu sangatlah tepat jikamasalah dalam program linier

dengan berbagai kejadian masalah optimasi

ataupunsegala permasalahan optimasi dalam dunia

nyata di cari penyelesaiannya denganLindo.

Contoh :

Misalkan banyaknya barang pada sel Xij yaitu

banyaknya barang yang dikirim dari pabrik

Oi ke permintaan Dj, dan cij adalah biaya satuan

pengiriman dari pabrik Oi ke permintaan

Dj, maka basarnya biaya pengiriman adalah:

Z =_Xijcij

Dengan syarat untuk setiap j, _ =

ij j X per min taan D , dan

Untuk setiap i, _ = Xij kapasitas Oi .

Page 493: Mnj.produksi.fix

Dari ketentuan ini, untuk kasus masalah transportasi

ini, maka kita peroleh model.

Minimumkan biaya: 12X11 + 4X12 +9 X13 + 5X14 +

9X15 + 8X21 + 1X22 + 6X23 + 6X24

+ 7X25 + 1X31 + 12X32 + 4X33 + 7X34 + 7X35 +

10X41 + 15 X42 + 6X43 + 9X44 + 1X45

Dengan syarat

X11 + X21 + X31 + X41 = 80

X12 + X22 + X32 + X42 = 50

X13 + X23 + X33 + X43 = 90

84

X14 + X24 + X34 + X44 = 60

X15 + X25 + X35 + X45 = 70

Dan X11 + X12 + X13 + X14 + X15 =100

X21 + X22 + X23 + X24 + X25 = 90

X31 + X32 + X33 + X34 + X35 =70

X41 + X42 + X43 + X44 + X45 = 90

Xij ³ 0, untuk setiap i dan j.

Dalam menyelesaikan program linear maupun

masalah transportasi, indeks ditulis sejajar

dengan variabelnya sehingga dalam penulisan pada

Lindo sebagai berikut.

Page 494: Mnj.produksi.fix

MIN

12X11+4X12+9X13+5X14+9X15+8X21+1X22+6X2

3+6X24+7X25

+1X31+12X32+4X33+7X34+7X35+10X41+15X42+

6X43+9X44+1X45

SUBJECT TO

X11+X12+X13+X14+X15=100

X21+X22+X23+X24+X25=90

X31+X32+X33+X34+X35=70

X41+X42+X43+X44+X45=90

X11+X21+X31+X41=80

X12+X22+X32+X42=50

X13+X23+X33+X43=90

X14+X24+X34+X44=60

X15+X25+X35+X45=7

END

Setelah program Lindo dijalankan, maka akan

diperoleh hasil sebagai berikut.

LP OPTIMUM FOUND AT STEP 8

OBJECTIVE FUNCTION VALUE

1) 1230.000

VARIABLE VALUE REDUCED COST

X11 0.000000 1.000000

X12 40.000000 0.000000

Page 495: Mnj.produksi.fix

X13 0.000000 0.000000

X14 60.000000 0.000000

X15 0.000000 5.000000

X21 10.000000 0.000000

X22 10.000000 0.000000

X23 70.000000 0.000000

X24 0.000000 4.000000

X25 0.000000 6.000000

85

X31 70.000000 0.000000

X32 0.000000 18.000000

X33 0.000000 5.000000

X34 0.000000 12.000000

X35 0.000000 13.000000

X41 0.000000 2.000000

X42 0.000000 14.000000

X43 20.000000 0.000000

X44 0.000000 7.000000

X45 70.000000 0.000000

ROW SLACK OR SURPLUS DUAL PRICES

2) 0.000000 0.000000

3) 0.000000 3.000000

4) 0.000000 10.000000

5) 0.000000 3.000000

Page 496: Mnj.produksi.fix

6) 0.000000 -11.000000

7) 0.000000 -4.000000

8) 0.000000 -9.000000

9) 0.000000 -5.000000

10) 0.000000 -4.000000

NO. ITERATIONS= 8

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:

OBJ COEFFICIENT RANGES

VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

COEF INCREASE DECREASE

X11 12.000000 INFINITY 1.000000

X12 4.000000 0.000000 4.000000

X13 9.000000 INFINITY 0.000000

X14 5.000000 4.000000 INFINITY

X15 9.000000 INFINITY 5.000000

X21 8.000000 1.000000 5.000000

X22 1.000000 4.000000 0.000000

X23 6.000000 0.000000 2.000000

X24 6.000000 INFINITY 4.000000

X25 7.000000 INFINITY 6.000000

X31 1.000000 5.000000 INFINITY

X32 12.000000 INFINITY 18.000000

X33 4.000000 INFINITY 5.000000

X34 7.000000 INFINITY 12.000000

Page 497: Mnj.produksi.fix

X35 7.000000 INFINITY 13.000000

X41 10.000000 INFINITY 2.000000

X42 15.000000 INFINITY 14.000000

X43 6.000000 2.000000 5.000000

X44 9.000000 INFINITY 7.000000

X45 1.000000 5.000000 INFINITY

RIGHTHAND SIDE RANGES

ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

RHS INCREASE DECREASE

2 100.000000 0.000000 0.000000

86

3 90.000000 0.000000 0.000000

4 70.000000 0.000000 0.000000

5 90.000000 0.000000 0.000000

6 80.000000 0.000000 0.000000

7 50.000000 0.000000 0.000000

8 90.000000 0.000000 0.000000

9 60.000000 0.000000 0.000000

10 70.000000 0.000000 0.000000

Tampilan yang muncul pada layar editor di atas

merupakan penyelesaian suatu masalah

transportasi yang dapat diartikan sebagai berikut.

Page 498: Mnj.produksi.fix

1. Biaya minimum yang diperlukan untuk

pengangkutan barang adalah 1.230 yang

dapat dibaca dari

OBJECTIVE FUNCTION VALUE

1) 1230.000

2. Alokasi pengiriman barang dapat diketahui dari

nilai

value pada hasil berikut.

VARIABLE VALUE REDUCED COST

X11 0.000000 1.000000

X12 40.000000 0.000000

X13 0.000000 0.000000

X14 60.000000 0.000000

X15 0.000000 5.000000

X21 10.000000 0.000000

X22 10.000000 0.000000

X23 70.000000 0.000000

X24 0.000000 4.000000

X25 0.000000 6.000000

X31 70.000000 0.000000

X32 0.000000 18.000000

X33 0.000000 5.000000

X34 0.000000 12.000000

Page 499: Mnj.produksi.fix

X35 0.000000 13.000000

X41 0.000000 2.000000

X42 0.000000 14.000000

X43 20.000000 0.000000

X44 0.000000 7.000000

X45 70.000000 0.000000

a. Dari O1 (tempat asal) dikirimkan ke D2 (tempat

tujuan) sebanyak 40 unit, dan ke

D4 sebanyak 60 unit.

b. Dari O2 dikirimkan ke D1 sebanyak 10 unit, ke D2

sebanyak 10 dan dikirim ke

D3 sebanyak 70

87

c. Dari O 3 dikirimkan sebanyak 70 unit ke D1.

d. Dari O 4 dikirimkan sebanyak 20 unit ke D3, dan

80 unit ke D5

Reduced Cost adalah lawan dari opportunity

cost, jadi apabila Reduced Cost = 4, maka

opportunitu costnya = -4. Dengan demikian dari hasil

di atas, tidak ada opportunity cost

yang positif, jadi program optimal.

Page 500: Mnj.produksi.fix

Pada masalah transportasi keadaan pasar

seimbang artinya jumlah permintaan akan

barang sama dengan jumlah kapasitas produksi,

maka dual price tidak memiliki makna

khusus.

Selanjutnya hasil berikut menunjukkan

perubahan yang dibolehkan agar sistem

transportasi tetap, dengan biaya optimal.

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED:

OBJ COEFFICIENT RANGES

VARIABLE CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

COEF INCREASE DECREASE

X11 12.000000 INFINITY 1.000000

X12 4.000000 0.000000 4.000000

X13 9.000000 INFINITY 0.000000

X14 5.000000 4.000000 INFINITY

X15 9.000000 INFINITY 5.000000

X21 8.000000 1.000000 5.000000

X22 1.000000 4.000000 0.000000

X23 6.000000 0.000000 2.000000

X24 6.000000 INFINITY 4.000000

X25 7.000000 INFINITY 6.000000

X31 1.000000 5.000000 INFINITY

X32 12.000000 INFINITY 18.000000

Page 501: Mnj.produksi.fix

X33 4.000000 INFINITY 5.000000

X34 7.000000 INFINITY 12.000000

X35 7.000000 INFINITY 13.000000

X41 10.000000 INFINITY 2.000000

X42 15.000000 INFINITY 14.000000

X43 6.000000 2.000000 5.000000

X44 9.000000 INFINITY 7.000000

X45 1.000000 5.000000 INFINITY

Misalnya c11 dapat turun sampai 11 atau naik

sampai tak berhingga, c12 dapat turun

sampai 0 dan tidak boleh naik, dan seterusnya.

Hasil terakhir yaitu

RIGHTHAND SIDE RANGES

ROW CURRENT ALLOWABLE ALLOWABLE

RHS INCREASE DECREASE

2 100.000000 0.000000 0.000000

3 90.000000 0.000000 0.000000

4 70.000000 0.000000 0.000000

5 90.000000 0.000000 0.000000

6 80.000000 0.000000 0.000000

7 50.000000 0.000000 0.000000

8 90.000000 0.000000 0.000000

9 60.000000 0.000000 0.000000

Page 502: Mnj.produksi.fix

10 70.000000 0.000000 0.000000

Menunjukkan bahwa jumlah produksi maupun

jumlah permintaan adalah tetap karena

memang keadaan pasar seimbang.

Program Lingo untuk Menyelesaikan Masalah

Transportasi

Lingo adalah salah satu program (software) dibawah

Winston satu set bersama sama dengan Lindo.

Program Lingo lebih luas cakupannya, namun output

(hasil keluaran) nya tidak selengkap program Lindo.

Pada program Lingo, dapat mengolah data atau

rumusan non-linear, seperti membuat grafik fungsi

sinus, fungsi logarirmis, fungsi eksponen, dan lain-

lain.

Bentuk pemrograman Lingo juga lebih rumit

sedikit, tetapi akan lebih efisien

apabila digunakan untuk menyelesaikan masalah

transportasi dengan banyak variabel. Karena pada

program Lingo disediakan perintah (command)

looping dengan perintah for ... loop. Sebagai contoh

masalah transportasi yang sudak kita bahas di atas

akan dikerjakan dengan program Lingo.

Page 503: Mnj.produksi.fix

Dengan program Lingo, maka perintah untuk

menyelesaikan masalah transportasi ini

adalah.

Model:

Sets:

_

ariable

_

/O1, O2, O3, O4/:Asal;

Permintaan/D1, D2, D3, D4, D5/ :Demand ;

Links(Kapasitas,Permintaan) :Ship, Cost ;

Endsets

Min=@sum(Links:Ship*Cost);

@for(Permintaan(j) :@sum(Kapasitas(i) :Ship(i,j))>De

mand(j)) ;

@for(Kapasitas(i) :@sum(Permintaan(j) :Ship(i,j))<As

al(i)) ;

Data:

Asal=100, 90, 70, 90;

Demand=80, 50, 90, 60, 70;

Cost=12, 4, 9, 5, 9, 8, 1, 6, 6, 7, 1, 12, 4, 7, 7,

10, 15, 6, 9, 1;

Enddata

Page 504: Mnj.produksi.fix

End

Dari program di atas nampak bahwa, program

Lingo ini sangat baik untuk masalah

transportasi khususnya untuk banyak _ariable,

karena dengan Lingo, kita tidak usah

mendefinisikan nama _ariable. Perhatikan bahwa

bentuk program Lingo untuk

menyelesaikan masalah transportasi ini. Bentuk

program sudah baku dan tidak perlu

mengganti variabel/ menambah variabel. Perubahan

program hanya mengubah

banyaknya Kapasitas, Permintaan, dan perubahan

pada data saja.

90

Setelah program dijalankan, maka akan diperoleh

hasil

sebagai berikut.

Rows = 10 Vars = 20 No. integer vars = 0 ( all are

linear)

Nonzeros= 69 Constraint nonz= 40( 40 are +- 1)

Density=0.329

Page 505: Mnj.produksi.fix

Smallest and largest elements in absolute value =

1.00000

100.000

No. < : 4 No. =: 0 No. > : 5, Obj=MIN, GUBs <= 5

Single cols= 0

Optimal solution found at step: 15

Objective value: 1230.000

Variable Value Reduced Cost

ASAL( O1) 100.0000 0.0000000E+00

ASAL( O2) 90.00000 0.0000000E+00

ASAL( O3) 70.00000 0.0000000E+00

ASAL( O4) 90.00000 0.0000000E+00

DEMAND( D1) 80.00000 0.0000000E+00

DEMAND( D2) 50.00000 0.0000000E+00

DEMAND( D3) 90.00000 0.0000000E+00

DEMAND( D4) 60.00000 0.0000000E+00

DEMAND( D5) 70.00000 0.0000000E+00

SHIP( O1, D1) 0.0000000E+00 1.000000

SHIP( O1, D2) 0.0000000E+00 0.0000000E+00

SHIP( O1, D3) 40.00000 0.0000000E+00

SHIP( O1, D4) 60.00000 0.0000000E+00

SHIP( O1, D5) 0.0000000E+00 5.000000

SHIP( O2, D1) 10.00000 0.0000000E+00

Page 506: Mnj.produksi.fix

SHIP( O2, D2) 50.00000 0.0000000E+00

SHIP( O2, D3) 30.00000 0.0000000E+00

SHIP( O2, D4) 0.0000000E+00 4.000000

SHIP( O2, D5) 0.0000000E+00 6.000000

SHIP( O3, D1) 70.00000 0.0000000E+00

SHIP( O3, D2) 0.0000000E+00 18.00000

SHIP( O3, D3) 0.0000000E+00 5.000000

SHIP( O3, D4) 0.0000000E+00 12.00000

SHIP( O3, D5) 0.0000000E+00 13.00000

SHIP( O4, D1) 0.0000000E+00 2.000000

SHIP( O4, D2) 0.0000000E+00 14.00000

SHIP( O4, D3) 20.00000 0.0000000E+00

SHIP( O4, D4) 0.0000000E+00 7.000000

SHIP( O4, D5) 70.00000 0.0000000E+00

COST( O1, D1) 12.00000 0.0000000E+00

COST( O1, D2) 4.000000 0.0000000E+00

COST( O1, D3) 9.000000 0.0000000E+00

COST( O1, D4) 5.000000 0.0000000E+00

COST( O1, D5) 9.000000 0.0000000E+00

COST( O2, D1) 8.000000 0.0000000E+00

COST( O2, D2) 1.000000 0.0000000E+00

COST( O2, D3) 6.000000 0.0000000E+00

COST( O2, D4) 6.000000 0.0000000E+00

COST( O2, D5) 7.000000 0.0000000E+00

Page 507: Mnj.produksi.fix

COST( O3, D1) 1.000000 0.0000000E+00

COST( O3, D2) 12.00000 0.0000000E+00

COST( O3, D3) 4.000000 0.0000000E+00

COST( O3, D4) 7.000000 0.0000000E+00

COST( O3, D5) 7.000000 0.0000000E+00

COST( O4, D1) 10.00000 0.0000000E+00

COST( O4, D2) 15.00000 0.0000000E+00

COST( O4, D3) 6.000000 0.0000000E+00

COST( O4, D4) 9.000000 0.0000000E+00

COST( O4, D5) 1.000000 0.0000000E+00

91

Row Slack or Surplus Dual Price

1 1230.000 1.000000

2 0.0000000E+00 -11.00000

3 0.0000000E+00 -4.000000

4 0.0000000E+00 -9.000000

5 0.0000000E+00 -5.000000

6 0.0000000E+00 -4.000000

7 0.0000000E+00 0.0000000E+00

8 0.0000000E+00 3.000000

9 0.0000000E+00 10.00000

10 0.0000000E+00 3.000000

Page 508: Mnj.produksi.fix

Program Solver untuk Menyelesaikan Masalah

Transportasi

Untuk menyelesaikan masalah transportasi

dengan Solver, maka kita buat tabel biaya,

kapasitas, dan permintaan pada lembar kerja excel

seperti berikut. Langkah awal adalah membuat Tabel

biaya pengiriman, kapasitas produksi dan

permintaan.

.Buka  M.  Exce l2.Buat tabel

transportasiLangkah awal adalah membuat Tabel

biaya pengiriman, kapasitas produksi

danpermintaan. Tabel ini kita copy dan diletakkan

dibawahnya, dengan menggantimenjadi

Tabel Banyaknya Pengiriman Barang.Nilai awal yang

diberikan kepadabanyaknya barang yang dikirim dari

Oi ke Dj adalah 0. Sedangkan banyaknyabarang yang

dikirim dari Oi adalah jumlah banyaknya barang yang

dikirim dari Oike Dj untuk suatu i. Jadi dalam hal ini

sel G13 ditulis dengan formula“=SUM(B13:F13)”.

Formula ini di-copy-kan ke sel G14 sampai G17.

Selanjutnyabanyaknya Penerimaan Barang adalah

jumlah barang yang diterima dari Oi ke Djuntuk

Page 509: Mnj.produksi.fix

suatu j. Jadi dalam hal ini sel B17ditulis dengan

formula “=SUM(B13:B16)”.Formula ini di-copy-kan ke

sel C17 sampai F17. Biaya Pengiriman

merupakankelipatan yang seletak antara banyaknya

barang yang dikirim dengan biaya

satuanpengiriman. Oleh karena itu pada sel

B19kita tuliskan

formula“=SUMPRODUCT(B4:F7,B13:F16)

Masalah Transportasi Pasar Tidak Seimbang

Kenyataan di lapangan, keadaan seimbang sangatlah

langka. Keadaan yang sering terjadi adalah tidak

seimbang. Ini desebabkan karena sangat sukar

menentukan secara tepat kebutuhan lapangan yang

sebenarnya. Ketidak seimbangan ada dua macam

yaitu keadaan jumlah barang yang diproduksi lebih

besar daripada kebutuhan lapangan atau sebaliknya

kebutuhan di lapangan yang lebih besar daripada

jumlah barang yang diproduksi.

Penyelesaian Masalah Transportasi Pasar Tidak

Seimbang

Page 510: Mnj.produksi.fix

1. Jumlah produksi lebih besar daripada permintaan

pasar

Apabila jumlah produksi lebih besar daripada

jumlah permintaan di pasar, maka perlu ditambah

tempat permintaan dummy yaitu permintaan yang

tidak sebenarnya yang besarnya sama dengan selisih

antara jumlah produksi dan jumlah permintaan, dan

dalam tabel transportasi diberi biaya transportasi

sebesar 0. Dalam kenyataan permintaan dummy ini

adalah gudang perusahaan.

Dalam rangka penghematan penggunaan bahan

bakar minyak (BBM), perusahaan akan mengirimkan

barang-barang produksi tersebut dengan biaya

terkecil, yaitu dengan meminimumkan jarak tempuh

armada truknya. Di lain pihak, perusahaan ini

memberi pelayanan kepada masyarakat sebaik

mungkin, sehingga setiap truk hanya digunakan

untuk mengirim satu kali.

Jumlah produksi lebih kecil daripada permintaan

pasar

Page 511: Mnj.produksi.fix

Dalam hal jumlah produksi lebih kecil daripada

permintaan pasar, maka ada

tempat permintaan yang tidak dikirim barang secara

penuh. Dalam menyelesaikan

masalah ini, dapat ditambahkan pabrik dummy yang

memproduksi sebanyak selisih antara jumlah

permintaan dan jumlah kapasitas produksi, pada

tabel biaya transportasi, kapasitas produksi dan

permintaan dilengkapi dengan pabrik virtual dengan

biaya transportasi 0. Kemudian tempat permintaan

yang dikirim dari pabrik dummy ini akan mengalami

kekurangan barang sebanyak produksi virtual

tersebut.

Ada dua metode yang dapat kita gunakan untuk

menentukan solusi optimal, yaitu metode stepping

stone dan Modified Distribution (MoDi). Kedua

metode digunakan untuk menentukan sel masuk.

Prinsip perhitungan kedua metode dalam

menentukan sel masuk adalah sama. Perbedaannya,

metode MoDi didasarkan pada hubungan primal-dual

metode simpleks, sedangkan metode stepping stone

tidak menunjukkan hubungan sama sekali dengan

metode simpleks. Metode yang akan digunakan

dalam catatan ini adalah MoDi.

Page 512: Mnj.produksi.fix

Penentuan sel masuk

1. Untuk setiap sel basis: u1 + v1 = 2 u1 + v2 = 5 u2

+ v2 = 10

u2 + v3 = 3 u3 + v3 = 6 u3 + v4 = 6

u3 + v5 = 4

Misalkan u1 = 0, maka v1 = 2; v2 = 5; u2 = 5; v3 = -

2; u3 = 8; v4 = -2; v5 = -4

2. Untuk setiap sel non basis:

c13 = u1 + v3 - c13 = 0 - 2 – 6 = -8

c14 = u1 + v4 - c14 = 0 -2 – 3 = -5

c15 = u1 + v5 - c15 = 0 – 4 – 5 = -9

c21 = u2 + v1 – c21 = 5 +2 – 6 =

c24 = u2 + v4 – c24 = 5 - 2 - 3= 0

c25 = u2 + v5 – c25 = 5 – 4 – 7 = -6

c31 = u3 + v1 – c31 = 8 + 2 – 11 = -1

c32 = u3 + v2 – c32 = 8 + 5- 5 =

Karena masih ada dua sel non basis yang bernilai

positif dan tujuan dari optimasi ini adalah minimisasi

biaya, maka tabel belum optimal. Sel masuk adalah

Page 513: Mnj.produksi.fix

sel dengan nilai positif terbesar, dalam hal adalah sel

32, artinya dengan mengisi sel 32, biaya transportasi

dapat berkurang.

2. Penentuan sel keluar

Sel keluar ditentukan menggunakan loop tertutup.

Loop harus berawal dan berakhir pada sel 32. Hanya

ada satu alternatif loop

METODE M BESAR DAN DUMMY

Kadang kala, alokasi dari satu daerah sumber

menuju satu daerah tujuan tidak dimungkinkan

karena berbagai alasan, diantaranya tidak adanya

jalur transportasi, biaya yang sangat mahal, waktu

lama melebihi umur ekonomis komoditas, dan lain-

lain. Kasus seperti ini diatasi dengan memberikan

biaya yang sangat besar (M besar) pada sel yang

bersesuaian jika tujuan adalah minimisasi, atau

keuntungan yang sangat-sangat kecil (-M besar) jika

tujuan adalah maksimisasi. Teknik ini akan memaksa

kita untuk tidak mengalokasikan pada sel yang

bersangkutan.

Perhatikan kasus transportasi dari beberapa gudang

distributor menuju agen besar pada daerah

pemasaran di bawah ini. Manajemen memutusakan

Page 514: Mnj.produksi.fix

tidak akan mengirimkan barang dari gudang 2 ke

daerah pemasaran 3 karena larangan pengiriman

komoditas sejenis oleh pemerintah setempat dari

luar daerah dimana gudang 2 berlokasi.

CONTOH MODEL PEMILIHAN DAN ALOKASI ORDER KE

PERUSAHAAN JASA

Metode Literatur review

Fuzzy

Sistem fuzzy di bangun dengan definisi, cara kerja,

dan deskripsi yang jelas berdasar pada teori fuzzy

logic (Naba, 2009). Fuzzy logic merupakan sebuah

metode berhitung dengan bilangan dan kata yang di

gunakan memang tidak sepresisi bilangan, namun

kata-kata jauh lebih dekat dengan intuisi manusia.

Fungsi keanggotaan (membership function) adalah

suatu kurva yang menunjukkan pemetaan titik input

data ke dalam nilai keanggotaannya (sering juga

disebut dengan derajat keanggotaan) yang memiliki

interval antara 0 sampai 1. Pendekatan fungsi

merupakan satu cara yang dapat digunakan untuk

mendapatkan nilai keanggotaan Nilai keanggotaan

suatu item x dalam suatu himpunan A (μA[x])

(Zadeh, 1965) memiliki 2 kemungkinan, yaitu bernilai

Page 515: Mnj.produksi.fix

1 jika item menjadi anggota dalam suatu himpunan,

dan bernilai nol jika item tidak menjadi anggota

dalam suatu himpunan. Fungsi yang bisa digunakan

dalam membership function adalah trapezium

(Kusumadewi, 2004)

Fuzzy Inference System (FIS)

IF-THEN rule merupakan hasil dari pengetahuan

pakar tentang cara kerja sistem sehingga

pengetahuan bisa di transfer ke dalam perangkat

lunak yang memetakan input menjadi output yang

disebut sebagai Fuzzy Inference System (FIS) (Naba,

2009). Metode yang digunakan dalam membangun

Fuzzy Inference System (FIS) yaitu metode Mamdani.

Metode Mamdani merupakan metode yang paling

banyak di gunakan dalam metodologi fuzzy karena

merupakan metode yang pertama dalam merancang

sistem. Output yang di hasilkan berupa bilangan

fuzzy. Metode maksimum di gunakan untuk

mendapatkan solusi kemudian di gunakan untuk

memodifikasi daerah fuzzy. Input dari proses

defuzifikasi adalah aturan IF-THEN rule sedangkan

output berupa bilangan domain sehingga dalam

range tertentu terbentuk crisp value.

Fuzzy Data Envelopment Analysis (FDEA)

Page 516: Mnj.produksi.fix

DEA adalah pendekatan program linear yang

digunakan untuk mengevaluasi efisiensi decision

making units (DMUs) dimana banyak melibatkan

input dan output. DEA juga di definisikan sebagai

teknik kuantitatif yang berasal dari utilitas efisiensi

dari penggunaan spesifik units input (Hamdan dan

Rogers, 2008). Model DEA banyak di gunakan dalam

obyek penelitian. DEA sebagai tool, diaplikasikan

untuk mengevaluasi grup third party logistic (3PL)

dalam warehouse logistic operation yang mempunyai

persamaaan input dan output (Hamdan dan Rogers,

2008). DEA merupakan model Charnes, Cooper,

Rhodes (CCR) adalah model asli fraction

programming untuk mendapatkan nilai pembobotan

input dan output

DAFTAR PUSTAKA

www.frecybers.com

masdwijanto.files.wordpress.com

thesis.binus.ac.id

ocw.gunadarma.ac.id

PRODUKSI MASSA

Page 517: Mnj.produksi.fix

Dimaksudkan dengan produksi massa dalam hal

ini adlah merupakan kegiatan produksi yang

dilaksanakan secara besar – besaran oleh

perusahaan yang bersangkutan. Dalam

hubungannya dengan perencanaan sistem produksi

khususnya perencanaan produk ini maka perkiraan

tentang jumlah yang diproduksikan pada masa –

masa yang akan datang sangat diperlukan oleh

manajemen perusahaan untuk merencanakan

kapasitas terpasang atau besarnya luas perusahaan

pada suatu jangka waktu tertentu. Perencanaan yang

disusun ini dapat merupakan perencanaan jangka

panjang atau merupakan jangka menengah dalam

perusahaan yang bersangkutan.

Dengan diketahuinya perencanaan penjualan

atau perencanaan produksi pada suatu jangka waktu

tertentu (jangka panjang atau jangka menengah) ini,

manajemen perusahaan akan dapat menyusun

perencanaan mesin dan peralatan produksi yang

dipergunakan dalan perusahaan tersebut. Penentuan

jumlah dan jenis produk yang akan dapat

diproduksikan ini sangat perlu dalam perusahaan

yang bersangkutan, agar supaya di dalam

pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang

Page 518: Mnj.produksi.fix

bersangkutan ini, tidak lagi terdapat kesenjangan

antara tingkat produksi yang direncanakan dengan

tingkat produksi yang dipergunakan sesungguhnya,

dimana hal ini akan cukup menggangu efisiensi

dalam perusahaan yang bersangkutan.

Peramalan yang dilaksanakan untuk mengetahui

perkiraan penjualan pada masa yang akan datang ini

dapat dipergunakan untuk dua macam kepentingan

jangka panjang dan juga untuk kepentingan jangka

pendek. Penggunaan untuk kepentingan jangka

pendek ini pada umumnya akan dihubungkan

dengan penyususnaan perencanaan produksi dari

perusahaan yang bersangkutan sedangkan

kepentingan jangka panjang adalah seperti telah

dibicarakan diatas, yaitu untuk penyusunan

perencanaan produk dalam hubungannya dengan

perencanaan kapasitas yang akan disediakan dalam

perusahaan yang betrsangkutan tersebut.

Suatu model yang sangat umum untuk

dipergunakan dalam penyusunan perencanaan

penjualan perusahaan ini baik untuk jangka pendek

Page 519: Mnj.produksi.fix

maupun untuk jangka panjang ini adalah model yang

disebutkan dengan trend. Secara umum trend ini

sendiri terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu

trend pangkat tunggal (linear trend) dan trend

pangkat jamak (nonlinear trend). Trend pangkat

tunggal ini bila digambarkan akan terbentuk sebagai

garis lurus, sedangkan trend pangkat jamak ini akan

terbentuk sebgai garis lengkung. Pola kelengkungan

serta tempat kedudukan garis kedudukan garis trend

pangkat jamak ini akan tergantung fungsi trend

pangkat jamak itu sendiri.

Produksi Massa

Produksi masa adalah nama yang diberikan

kepada sebuah metode memproduksibarangdalam

j

umlahbesardenganbiayayangrendahperunitnya.Wala

u harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas

rendah.Sebaliknyadiproduksinya barangdalam

jumlah yang besar telah distandarisasi oleh

interchangeableparts atau peralatan yang dapat

digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Produksi terdiri atas bangunan, peralatan

(equipment) dan perkakas (tools). Disini

Page 520: Mnj.produksi.fix

tahapperencanaan harus mencakup langkah-langkah

kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.

Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap

implementasi, dan sekaligus dengan tahap

pengendaliannya.Perhatian utama dari kegiatan –

kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat

dalam mencapai target yang direncanakan.

Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan

serta perkakas pabrik itu. Jenis produksi ini mungkin

hanya berlangsung sekali saja dalam periode

setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur

(Ogawa, 1984:2).

Proses Produksi

Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis

proses produksi:

Yangpert

amayaitumembuatbarangatauprodukdenganmenggu

nakanmesin serta peralatan.Hal ini disebut juga

produksi.

Yangkeduayaitumembuatsaranaproduksiatausistem

produksiitusendiri.Hal ini disebut persiapan

berproduksi.

Page 521: Mnj.produksi.fix

Proses persiapan produksi terdiri dari

kegiatan-kegiatan seperti perencanaan urutan-

urutan proses sebagai berikut:

1. Penjadwalan waktu

2. Pemilihan peralatan

3. Pengerjaan dengan perkakas

4. Mobilisasi personalia

5. Pembelian material

6. Pembagian pekerjaan

Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan

seperti perencanaan dan desain produk yang

dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan

(R&D) (Ogawa, 1984: 3).

"Proses produksi adalah cara, metode dan teknik

untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan sumber-

sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan

dana) yang ada ".12)

Page 522: Mnj.produksi.fix

Anggaran (Budget) adalah suatu rencana kerja

yang dinyatakan secara kuantitatif aktivitas usaha

sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan

keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya

dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi

tujuan organisasi selama periode yang dianggarkan.

Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana

kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran uang.

Penganggaran memainkan peran penting di dalam

perencanaan, pengendalian, dan pembuatan

keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan

koordinasi dan komunikasi.

Karakteristik Anggaran

1. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan

satuan selain keuangan

2. Anggaran dinyakan dalam istilah moneter, walaupun

jumlah moneter dapat saja ditunjang jumlah non

moneter.

3. Anggaran umumnya mencakup jangka waktu 1

tahun.

4. Anggaran merupakan komitmen atau kesanggupan

manajemen yang berarti bahwa para manajer setuju

Page 523: Mnj.produksi.fix

untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.

5. Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas

yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang

menganggarkan.

6. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di

bawah kondisi tertentu atau yang telah ditetapkan

7. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya

dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya

dianalisis dan dijelaskan.

Jenis-jenis Proses Produksi

1. Proses produksi yang terus-menerus (continuous

processes)

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermittent

processes)

Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri proses produksi yang

terus-menerus ialah:

a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang

besar (produksi massa) dengan variasi yang sangat

kecil dan sudah distandarisir.

b. Proses seperti ini biasanya menggunakan system

Page 524: Mnj.produksi.fix

atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan

pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang

disebut product lay out atau departmentation by

product.

c. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi

seperti ini adalah mesin¬mesin yang bersifat khusus

untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal

dengan nama special purpose machines.

d. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan

biasanya agak otomatis, maka pengaruh individual

operator terhadap produk yang dihasilkan kecil

sekali, sehingga operatornya tidak perlu mempunyai

keahlian atau skill yang tinggi untuk pengerjaan

produk tersebut.

e. Apabila terjadi salah satu mesin/peralatan terhenti

atau rusak, maka seluruh proses produksi akan

terhenti.

f. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan

variasi dari produknya kecil maka job structurenya

sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu

banyak.

g. Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses

adalah lebih rendah daripada intermittent

process/manufacturing.

Page 525: Mnj.produksi.fix

h. Oleh karena mesin-mesin yang dipakai bersifat

khusus maka proses seperti ini membutuhkan

maintenance specialist yang mempunyai

pengetahuan dan pengalaman yang banyak.

1. Trend Pangkat Tunggal

Dalam penyusunan peramalam penjualan baik

jangka pendek maupun jangka panjang di dalam

suatu perusahaan maka pada umumnya akan

dipergunakan model trend pangkat tunggal ini.

Beberapa hal yang mendorong penggunaan model

ini untuk penyusunaan peramalan penjualan

perusahaan adalah, karena pengguanaan model ini

relatif sederhana cara perhitungannya, juga model

ini akan memperhitungkan peramalan penjualan

produk perusahaan untuk masa yang akan datang

dengan mendasarkan diri kepada data yang ada

pada priode – periode yang telah lalu. Dengan

demikian di dalam penyusunaan peramalan dengan

mempergunakan model ini perushaan akan

senantiasa melihat kepada data yang ada di dalam

perusahaan tersebut pada tahun – tahun yang telah

lalu.

Page 526: Mnj.produksi.fix

Apabial perusahaan tersebut belum prnah

memproduksikan serta menjual produk tersebut

maka data yang diperguanakn untuk mangadakan

peramalan penjualan perusahaan ini dapat diambil

dari data permintaan industri (industri demand) dari

produk tersebut. Dari peramalan yang dapat disusun

(untuk industri ysng bersngkutan) ini, kemudian

perusahaan akan dapar memperkirakan penjualan

perusahaan dengan jalan mengadakan analisa ini

perusahaan akan dapat memperkirakan penjualan

perusahaan oada masa – masa yang akan datang,

sehingga perusahaan akan dapat dipergunakan

dalam perusahaan bersangkuatan tersebut.

Bentuk umum dari persamaan trend pangkat

tunggal ini adalah :

Di mana :

Y = Variabel yang akan diramalkan

a = Konstanta

b = Besarnya perubahan Y untuk satu

perubahan X

X = Unit waktu

Y = a + bX

Page 527: Mnj.produksi.fix

Di dalam pengunaan model ini, besranya a dan b

dapat diperhitungkan dengan rumus berikut ini :

Di bawah ini akan diberikan contoh penggunaan

dari moden trend pangkat tunggal, dengan harapan

mudah – mudahan penegrtian tentang trend pangkat

tunggal sebagai salah satu model peramalan

penjualan perusahaan ini akan dapat lebih mapan

pula.

Perusahaan Wahyu Budi akan merencanakan

perluasan perusahannya oleh karena itu perusahaan

tersebut susah merasakan betapa kecilnya kapasitas

produksi yang tersedia yang ada dalam perusahaan

tersebut. Pada beberapa tahun terakhir ini

perusahaan sudah melakukan sub kontrak kepada

perusahaan yang lain karena kapasitas produksi

dalam perusahannya sudha tidak mencukupi lagi

a = Y b = XY N X²

Dengan syarat :

X = 0

Page 528: Mnj.produksi.fix

untuk menunjang penjualan yang dilaksanakannya.

Kapasitas produksi optimum yang ada pada

perusahaan ini adalah sebesar 54.000 unit per tahun,

dengan mempergunakan 6 unit mesin. Adapun data

penjualan produk perusahaan yang telah berhasil

dikumpukan adalah sebagai berikut :

Tabel 4

Data Penjualan Perusahaan Wahyu Budi

Tahun 1979 – 1985

Tahun Penjualan (Unit)

1979

1980

1981

1982

1983

1984

1985

50.000

60.000

60.000

55.000

60.000

65.000

60.000

Page 529: Mnj.produksi.fix

Dengan menggunakan trend pangkat tunggal,

peramalan penjualan perusahaan Wahyu Budi

tersebut akan dapat diperhitungkan sebagaimana

berikut ini. Guna menyusun perhitungan tersebut,

maka perlu disusun persiapan perhitunngan

peramalan penjualan perusahaan Wahyu Budi

sebagimana dalam Tabel 5 berikut ini :

Tabel 5

Persiapan Perhitungan Peramalan Penjualan

Perusahaan Wahyu Budi

Tahun Penjualan X XY X²

1979

1980

1981

1982

1983

1984

1985

50.000

60.000

60.000

55.000

60.000

65.000

60.000

-3

-2

-1

0

1

2

3

-150.000

-120.000

-60.000

0

60.000

130.000

180.000

9

4

1

0

1

4

9

410.000 0 40.000 28

a = 410.000 : 7 b = 40.000 :

28

= 58.571,5 = 1.482,5

Garis peramalan adalah :

Page 530: Mnj.produksi.fix

Y = 58. 571,5 + 1.482,5 (X)

Besarnya peramalan perusahaan Wahyu Budi untuk

tahun – tahun yang akan datang atas dasar trend

pangkat tunggal tersebut adalah sebagai berikut :

Penjualan 1986 = 58.571,5 + 1.428,5 (4)

= 64. 285,5

= 64.300 unit (dibulatkan)

Penjualan 1987 = 58.571,5 + 1.428,5 (5)

= 64. 714

= 65.700 unit (dibulatkan)

Penjualan 1988 = 58.571,5 + 1.428,5 (6)

= 67. 142,5

= 67.100 unit (dibulatkan)

Penjualan 1986 = 58.571,5 + 1.428,5 (7)

= 68. 571

= 68.600 unit (dibulatkan)

Penjualan 1986 = 58.571,5 + 1.428,5 (8)

= 69. 999,5

= 70.000 unit (dibulatkan)

Atas dasar model trend pangkat tunggal ini,

diketahui peramalan penjualan perusahaan Wahyu

Budi sebagaimana telah diperhitungkan tersebut.

Atas dasar perhitungan ini, apabila diperbandingkan

Page 531: Mnj.produksi.fix

dengan kapasitas produksi optimal yang ada dalam

perusahaan tersebut, akan nampak bahwa

sebenarnya kapasitas produksi dalam perusahaan ini

memang lebih kecil daripada peramalan penjualan

produk perusahaan ini. Dengan demikian perusahaan

sudah seharusnya mempertimbangkan pemenuhan

kekurangan kapasitas produksi yang ada dalam

perushaan ini, apakah perusahaan akan memebeli

mesin dan peralatan yang baru untuk kepentingan

penambahan kapasitas produksi dalam perusahaan

ini, ataukah perusahaan akan tetap melakukan sub-

kontrak dengan perusahaan – perusahaan yang

lainnya. Hal ini tentunya akan dilaksanakan dengan

berbagai macam pertimbangan yang relevan dengan

hal tersebut.

Sedangkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses

produksi yang terputus-putus ialah:

1. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang

sangat kecil dengan variasi yang sangat besar dan

didasarkan atas pesanan.

2. Proses seperti ini biasanya menggunakan system,

atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas

fungsi dalam proses produksi atau peralatan yagn

sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang

Page 532: Mnj.produksi.fix

disebut dengan process lay out atau

departmentation by equipment.

3. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi

seperti ini adalah mesin¬mesin yang bersifat umum

yang dapat digunakan untuk menghasilkan

bermacam-macam produk dengan variasi yagn

hampir sama, mesin ini dikenal dengan nama

general purpose machines.

4. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan

biasanya kurang otomatis, maka pengaruh individual

operator terhadap produk yang dihasilkan sangat

besar, sehingga operatornya perlu mempunyai

keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan

produk tersebut.

5. Proses produksi tidak mudah/akan terhenti walaupun

terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin

atau peralatan.

6. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan

variasi dari produknya besar, maka terhadap

pekerjaan yang bermacam-macam menimbulkan

pengawasan yang lebih sukar.

7. Persediaan bahan mentah biasanya tinggi, karena

tidak dapat ditentukan pesanan apa yang akan

dipesan oleh pembeli dan juga persediaan bahan

Page 533: Mnj.produksi.fix

dalam proses lebih tinggi daripada continuous

process karena prosesnya yang terputus-putus.

Dalam proses seperti ini sering dilakukan

pemindahan bahan yang bolak-balik sehingga perlu

adanya ruangan gerak yang besar dan ruangan

tempat bahan¬bahan dalam proses yang besar.

2. Trend Pangkat Jamak

Trend pangkat jamak ini agak mirip dengan

trend pangkat tunggal, hanya saja pangkat dari

variabel bebasnya lebih dari satu. Dengan demikian

variabel bebas dalam trend pangkat jamak ini akan

dapat mempunyai pangkat dua, tiga, empat, dan

seterusnya. Dalam hal ini akan dipilih model yang

paling sesuai dengan situasi dan kondisi perusahaan

tersebut. Namun demikian, pada umumnya yang

sreing dipergunakan dari model ini adalah trend

pangkat dua, atau yang disebut dengan trend

kuadratis.

Adapun bentuk umum dari trend pangkat

kuadratis ini tidak jauh berbeda dengan trend

pangkat tunggal yaitu adalah sebagai bberikut :

Y = a + bX + cX²

Page 534: Mnj.produksi.fix

Besarnya a, b dan c akan dapat diperhitungkan

sebagai berikut :

Apabila model ini diterapkan untuk persoalan

yang ada pada perusahaan Wahyu Budi yang telah

dibicarakan diatas, maka penyelesaiannya adalah

sebagai berikut :

Tabel 6

Persiapan Perhitungan Peramalan Penjualan

Perusahaan Wahyu Budi

= n a + c X ²

= b X²

= a X² + c X 4

Dengan syarat,

X = 0

Page 535: Mnj.produksi.fix

Tahun Penjuala

n

X XY X² X² Y X4

1979

1980

1981

1982

1983

1984

1985

50.000

60.000

60.000

55.000

60.000

65.000

60.000

-3

-2

-1

0

1

2

3

-

150.0

00

-

120.0

00

-

60.00

0

0

60.00

0

130.0

00

180.0

00

9

4

1

0

1

4

9

450.00

0

240.00

0

60.000

0

60.000

260.00

0

540.00

0

81

16

1

0

1

16

81

410.000 0 40.00

0

28 1.610.0

00

196

Masing – masing nilai a, b dan c dapat dicari

sebagai berikut :

410.000 = 7 a + 28 c

Page 536: Mnj.produksi.fix

40.000 = 28 b

1.610.000 = 28 a + 196 c

Dari ketiga persamaan tersebut, maka

persamaan kedua dapat untuk menentukan nilai b,

sedangkan nilai a dan c dapat dihiyung dengan

mengadakan eliminasi dari persamaan pertama dan

ketiga. Sehingga dengan demikian penyelesaian ini

lebih lanjut adalah sebagai berikut :

40.000 = 28 b

b = 1.428,5

410.000 = 7 a + 28 c 4x 1.610.000 =

28 a + 112 c

1.610.000 = 28 a + 196 c 1x 1.610.000

= 28 a + 196 c

30.000 = - 84

c

Page 537: Mnj.produksi.fix

C = - 357,1

410.000 = 7 a + 28 (- 357,1)

= 7 a - 9.998,8

7a = 410.000 + 9.998,8

= 419.998,8

a = 59.998,8

Dengan dasar perhitungan di atas, maka akan

dapat diketahui bahawa persamaan peramalan

penjualan perusahaan Wahyu Budi tersebut adalah

sebagai berikut :

Y = 59.998,8 + 1.428,5 X - 357,1 X²

Page 538: Mnj.produksi.fix

Atas dasar persamaan tersebut, maka

besaranya peramalan penjualan perusahaan produk

perusahaan untuk tahun – tahun yang akan datang

dari perusahaan Wahyu Budi ini adalah sebagai

berikut :

Penjualan 1986 = 59.998,8 + 1.428 (4) - 357,1

(16)

= 60.000,2

= 60.000 unit (dibulatkan)

Penjualan 1987 = 59.998,8 + 1.428,5 (5)

- 357,1 (25)

= 57.314,8

= 57.300 unit (dibulatkan)

Penjualan 1988 = 59.998,8 + 1.428,5 (6)

- 357,1 (36)

= 55.715,5

= 55.700 unit (dibulatkan)

Penjualan 1986 = 59.998,8 + 1.428,5 (7)

- 357,1 (49)

= 52.501,4

= 52.500 unit (dibulatkan)

Penjualan 1986 = 59.998,8 + 1.428,5 (8)

- 357,1 (64)

Page 539: Mnj.produksi.fix

= 48. 573,4

= 48.600 unit (dibulatkan)

Atas dasar model trend kuadrat ini, ternayat

memberikan hasil peramalan penjualan produk

perusahaan Wahyu Budi yang berbeda dengan trend

pangkat tunggal. Menurut trend pangkat dua ini

ternyata penjualan perusahaan ini pada masa – masa

yang akan datang justru akan mengalami

penurunan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai

macam hal, anatara lain oleh siklus umur produk

yang bersangkutan. Apabila pada waktu – waktu

yang akan datang mengalami penurunan seperti itu,

maka perencanaan penambahan mesin dalam

perusahaan tersebut perlu dikaji lagi dengan lebih

teliti dan dengan beberapa pertimbangan yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Persoalan yang perlu untuk mendapatlan

perhatian dari manajemen perusahaan tersebut

adalah, adanya kenyataan bahwa hasil dari

peramalan dengan mempergunakan trend pangkat

Page 540: Mnj.produksi.fix

tunggal ini ternyata berbeda dengan hasil peramalan

dengan mempergunakan trend pangkat dua.

Dalam hal ini perusahaan selayaknya dapat

mengkaji lebih jauh lagi, model mana yang kiranya

lebih mendekati kenyataan yang ada pada

perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilaksanakan

dengan mempergunakan beberapa model yang lain,

anatara lain analisa korelasi dari peramalan dan

kenyataan, analisis keadaan pasar dan lain

sebgainya. Dari beberapa analisis yang dilaksanakan

dalam perusahaan ini, nantinya akan dapat diketahui

model mana yang paling mendekati kenyataan

dalam perusahaan yang bersangkutan ini intuk

kemudian dapat dijadikan pegangan guna

penyusuan kebijaksanaan perusahaan untuk

menyongsong masa depan perushaan yang

bersangkutan tersebut.

Page 541: Mnj.produksi.fix

3. Kebijaksanaan Persedian Produk Akhir

Erat hubungannya dengan peramalan penjualan

dan penentuan tingkat produksi yang potimum ini

adalah masalah penentuan besarnya persediaan

produk akhir dalam perusahaan tersebut. Disamping

hal ini akan berhubungan dengan penjualan dan

produksi dari perusaan yang bersangkutan, maka

besarnya persediaan produk akhir ini akan

berhubungan pula denga n perencanaan bangunan

pabrik, yaitu dengan akan dipergunakan sebagai

masukan atau bahan perencanaan yang penting

dalam penentuan luas bidang yang diperlukan bagi

masing – masing bagian yang ada dalam perusahaan

tersebut. Apabila hal ini tidak diketahui di dalam

penyusunan sistem produksi ini, maka gudang bahan

jadi yang ada dalam perusahaan ini akan mempunyai

kesenjangan yang cukup besar dengan isi gudang itu

sendidri. Apabila didalam perencanaan bagunan

pabrik besarnya persedian barang jadi yang ada

dalam perusahaan yang bersangkutan ini sudah

dapat diperkirakan, maka diharapkan anatara besar

gudang barang jadi yang disediakan dalam

perusahaan tersebut tidak terdapat kesenjangan

Page 542: Mnj.produksi.fix

yang cukup besar dengan isi dari gudang perusahaan

yang bersangkutan.

Adapun beberapa kebijaksanaan persediaan

produk akhir yang dapat dilaksanakan dalam

perusahaan ini antara lain addalah supply bulanan,

persedian maksimum dan minimum serta

mendasrkan diri kepada trun over persediaan barang

jadi dalam perusahaan tahun – tahun yang lalu.

a. Supply Bulanan

Persediaan barang jadi yang ada dalam sebuah

perusahaan apabila ditentukan dengan

mempergunakan metode ini, besarnya persediaan

tersebut akan ditentukan untuk pada setiap bulan

dengan mendasarkan diri kepada variabel tertentu.

Sebagai contoh, misalanya persediaan produk

ditentukan sebesar dua kali dari penjualan produk

tersebut, maka besarnya persediaan barang jadi ini

akan tergantung kepada besarnya rencana penjualan

produk perusahaan yang bersangkutan tersebut.

Page 543: Mnj.produksi.fix

b. Maksimum dan Minumun

Apabila perusahaan memperguanakan metode

maksimum dan minimum dalam penentuan jumalah

persediaan barang jadi dalam perusahaan tersebut,

maka perusahaan ini menentukan suatu jumlah

iminum untuk persediaan barang jasi dsalam

perushaan tersebut. Atas dasar kebijaksanaan ini,

besarnya persediaan barang jadi dalam perusahaan

tersebut akan dijaga pada suatu jumlah diantara

persediaan minimum dan persediaan maksimum

yang tel;ah ditentukan tersebut. Denga demikian

persediaan barang jadi ini jangan sampai kurang dari

persediaan minimum yang telah ditentukan tersebut,

serta jangan samapi lebih banyak dibandingkan

jumlah maksimum yang telah ditentukan

sebelumnya itu.

c. Tingkat Perputaran Persediaan

Beberapa perusahaan akan menetukan besarnya

persediaan barang jadi dalam perusahaanya dengan

mendasarkan diri kepada besarnya tingkat

perputaran persediaan (inventory trun over) yang

ada dalam perusahaan tersebut. Misalnya diketahui

Page 544: Mnj.produksi.fix

rata – rata tingkat perputaran persediaan barang jadi

dalam setiap tahunnya dari perusahaan tersebut

pada bebrapa peroide yang telah lau adalah sama

dengan 4X, maka tingkat perputaran ini

diperguanakn sebagai dasar penentuan besarnya

persediaan barang jadi tersebut. Jika diketahui

besarnya rencana penjualan perusahaan pada bulan

Januari yang akan datang adalah 6.000 unit, maka

besarnya persediaan poada bulan Januari tersebut

akan ditentukan sebesar (6.000 x 12) : 4 atau

sama dengan 18.000 unit.

Tujuan Pokok Anggaran

Memprediksi transaksi dan kejadian finansial serta

non finansial di masa yang akan datang.

Mengembangkan informasi yang akurat dan

bermakna bagi penerima anggaran

Manfaat Anggaran

Angka laba yang dikehendaki oleh perusahaan.

Page 545: Mnj.produksi.fix

o Sumber daya yang diharapkan dapat dihasilkan atau

digunakan selama periode anggaran yang akan

datang

o Memberikan landasan atau dasar dalam

pengambilan alternatif yang terbaik.

Keterbatasan Penganggaran

Dalam banyak kejadian, anggaran cenderung terlalu

menyederhanakan fakta situasi nyata di lapangan

Terlampau menekankan hasil ( Yi : laba bersih

sesungguhnya dibandingkan dengan jumlah laba

yang dianggarkan ), namun bukan pada sebab

musababnya.

Tema partisipatif pada anggaran menuntut dukungan

penuh dan keterlibatan manajemen.

Dapat menggerogoti inisiatif manajemen dengan

menghalangi perkembangan dan tindakan baru yang

tidak tercakup dalam anggaran.

Proses penganggaran bukanlah ilmu murni dan

pertimbangan yang baik memainkan peran esensial.

Kekurangan dan Kebaikan Masing-masing Jenis

Proses Produksi

Masing-masing jenis proses produksi yang telah

di sebutkan mempunyai beberapa kekurangan dan

Page 546: Mnj.produksi.fix

kelebihan /kebaikan. Kekurangan/kerugian proses

produksi yang terus menerus (continuous

manufacturing) adalah :

a. Terdapat kesukaran untuk menghadapi perubahan

produk yang di minta oleh konsumen atau

pelanggan. Jadi proses produksi seperti ini khusus

untuk menghasilkan produk-produk yang :

Permintaan (demand)nya besar dan stabil

Style produknya tidak mudah berubah.

b. Proses produksi mudah terhenti, karena apabila

terjadi kemacetan di suatu tempat/tingkat proses (di

awal,di tengah atau di belakang),maka kemungkinan

seluruh proses produksi akan terhenti yang di

sebabkan adanya saling hubungan dan urut-urutan

antara masing-masing tingkat proses.

c. Terdapat kesukaran dalam menghadapi perubahan

tingkat permintaan, karena biasanya tingkat produksi

(rate of production)nya telah tertentu ,sehingga

sangat kaku (rigid).

Sedangkan kebaikan/kelebihan proses produksi yang

Page 547: Mnj.produksi.fix

terus-menerus (continuous manufacturing) adalah :

1. Dapat di perolehnya tingkat biaya produksi per unit

(unit production cost) yang rendah, apabila :

2. Dapat dihasilkannya produk dalam volume yang

cukup besar,

3. Produk yang di hasilkan distandardisir.

4. Dapat dikuranginya pemborosan — pemborosan dari

pemakaian tenaga manusia ,terutama karena system

pemindahan bahan yang menggunakan tenaga

mesin/listrik.

5. Biaya tenaga kerja (labor cost)nya adalah rendah ,

karena jumlah tenaga kerjanya yang sedikit dan

tidak memerlukan tenaga yang ahli (cukup yang

setengah ahli) dalam pengerjaan produk yang

dihasilkan.

6. Biaya pemindahan bahan didalam pabrik juga lebih

rendah, karena jarak antara mesin yang satu dengan

mesin yang lain lebih pendek dan pemindahan

tersebut digerakkan dengan tenaga mesin

Page 548: Mnj.produksi.fix

(mekanisasi).

Kekurangan/kerugian proses produksi yang terputus-

putus (intermittent manufacturing)adalah:

a. Scheduling dan routing untuk pengerjaan produk

yang akan dihasilkan sangat sukar dilakukan karena

kombinasi urut-urutan pekerjaan yang banyak sekali

didalam memprodusir satu macam produk , dan

disamping itu di butuhkan scheduling dan routing

yang banyak sekali karena produknya yang berbeda

tergantung pemesannya.

b. Oleh karena pekerjaan routing dan scheduling

banyak sekali dan sukar di lakukan ,maka

pengawasan produksi (production control) dalam

proses produksi seperti ini sangat sukar dilakukan.

c. Dibutuhkannya investasi yang cukup besar dalam

persediaan bahan mentah dan bahan-bahan dalam

proses ,karena prosesnya terputus-putus dan produk

yang di hasilkan tergantung dari pesanan.

d. Biaya tenaga kerja dan biaya pemindahan bahan

sangat tinggi, karena banyak dipergunakannya

tenaga manusia dan tenaga yang di butuhkannya

Page 549: Mnj.produksi.fix

adalah tenaga yang ahli dalam pengerjaan produk

tersebut.

Sedangkan kebaikan/kelebihan dari proses produksi

yang terputus-putus (intermittent manufacturing )

adalah:

1. Mempunyai fleksibilitas yang tinggi dalam

menghadapi perubahan produk dengan variasi yang

cukup besar.fleksibilitas ini diperoleh terutama dari:

Sistem penyusunan peralatan (lay out)nya yang

berbentuk process lay out.

Jenis/tipe mesin di gunakan dalam proses yang

bersifat umum(general purpose machines).

Sistem pemindahan bahan yang tidak menggunakan

tenaga mesin tetapi tenaga manusia.

2. Oleh karena mesin-mesin yang di gunakan dalam

proses bersifat umum (general purpose machines)

maka biasanya dapat diperoleh penghematan uang

dalam investasi mesin-mesinnya, sebab harga mesin-

mesin ini lebih murah dari pada mesin-mesin yang

khusus(special purpose machines).

3. Proses produksi tidak mudah terhenti akibat

Page 550: Mnj.produksi.fix

terjadinya kerusakan atau kemacetan di suatu

tempat/tingkat proses.

Pengertian dan Fungsi Proses Produksi.

Proses produksi memiliki dua pengertian yaitu,

pengertian proses dengan pengertian produksi.

Pengertian dari proses adalah suatu cara, metode

atau teknik bagaimana mengubah sumber – sumber

yang ada yaitu tenaga kerja, mesin, bahan baku, dan

kekayaan alam yang ada untuk memperoleh suatu

hasil yang optimal. Sedangkan yang dimaksud

dengan produksi adalah segala kegiatan yang

berkaitan dengan menghasilkan barang atau jasa

dengan cara mengolah bahan baku menjadi barang

setengah jadi atau barang jadi sehingga barang

tersebut memiliki nilai tambah.

Maka dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa proses produksi adalah cara,

metode serta teknik untuk menciptakan, mengolah

atau memberi nilai tambah bagi suatu barang atau

jasa dengan menggunakan sumber – sumber daya

(tenaga kerja, mesin, bahan-bahan, dana) yang ada.

Proses produksi juga dibedakan berdasarkan

karakteristik aliran prosesnya maupun tipe pesanan

Page 551: Mnj.produksi.fix

langganannya.

Sebagai catatan dalam perusahaan manufacturing,

aliran produk sama dengan aliran bahan mentah.

Sedangkan dalam industri jasa, proses produksi tidak

ditunjukan dengan aliran produk secara fisik, tetapi

oleh urutan – urutan operasi yang dilaksanakan

dalam pemberian pelayanan.

Tipe Proses Produksi

Pada pembahasan sebelumnya telah

dibahas bahwa proses produksi dapat dibedakan

berdasarkan karakteristik aliran dan tipe pesanan

pelanggannya. Maka pada bagian ini akan

membahas tentang klasifikasi berdasarkan aliran

proses produksinya, yaitu :

1. Aliran Garis

Page 552: Mnj.produksi.fix

Tipe aliran ini mempunyai ciri aliran proses dari

bahan mentah sampai menjadi produk akhir dengan

urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan

produk atau jasa selalu tetap. Untuk tipe aliran ini,

produk harus di standarisasi dengan baik dan harus

mengalir dari satu operasi atau proses kerja ke

operasi berikutnya dengan urutan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Operasi aliran garis dapat menjadi 2 tipe produksi,

yaitu

2. Produksi massal (mass production)

Proses produksi massal pada umumnya

memproduksi kumpulan -kumpulan produk dalam

jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi

yang sama dengan produk sebelumnya, sehingga

proses ini sering disebut sebagai repetitive process,

misalnya saja untuk produk elektronik, mobil, motor

dan sebagainya.

3. Produksi secara terus-menerus (continuos

production).

Proses produksi secara terus-menerus ditandai

Page 553: Mnj.produksi.fix

dengan waktu produksi yang relatif lama, hal ini

untuk menghindari penyetelan –penyetelan. Produksi

terus – menerus tampak didalam industry – industri

proses, seperti: industri kimia, industri kertas,

industri baja dan industri – industri lainnya.

Keputusan untuk menggunakan operasi aliran garis

tidak hanya berdasarkan pertimbangan efisiensi saja,

namun juga perlu faktor – faktor lain, seperti:

keusangan produk, ketidakpuasan kerja karyawan

karena kebosanan dan resiko perubahan teknologi

proses dan faktor – faktor lain yang

mempengaruhinya.

4. Aliran Intermiten

Tipe aliran ini mempunyai ciri produksi dalam

kumpulan – kumpulan atau kelompok barang yang

sejenis pada interval waktu yang terputus –

putus.Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja

diatur dan diorganisasikan dalam pusat – pusat kerja

menurut tipe – tipe keterampilan atau peralatan

yang serupa.Operasi – operasi intermitten sangat

fleksibel dalam perubahan volume atau produk,

karena operasi – operasinya menggunakan peralatan

Page 554: Mnj.produksi.fix

serbaguna dan tenaga kerja yang memiliki

keterampilan yang tinggi.Fleksibilitas ini

menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian

persediaan, schedule dan kualitas, disamping itu

belum dapat dikatakan efisien.

Istilah operasi intermitten sering disebut job shop

dan istilah ini terkadang hanya digunakan untuk

menyatakan operasi – operasi intermitten yang

memproduksi barang - barang berdasarkan

spesifikasi pesanan langganan.Operasi intermitten

dapat diterapkan dalam produksi barang – barang

yang tidak di standardisasi atau volume produksinya

rendah, karena operasi ini merupakan operasi yang

paling ekonomis dan melibatkan resiko yang paling

kecil.

5. Aliran Proyek

Bentuk operasi aliran proyek banyak digunakan

untuk memproduksi produk – produk yang bersifat

khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang,

gedung dan lain-lain.Setiap unit produk tersebut

dibuat sebagai suatu barang tunggal, meskipun tidak

ada aliran produk bagi suatu proyek tetapi ada

urutan-urutan operasi dimana seluruh operasi atau

Page 555: Mnj.produksi.fix

kegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang

pencapaian tujuan akhir.

Masalah yang mungkin akan sering terjadi dalam

manajemen proyek adalah perencanaan,

pengurutan, scheduling dan pengawasan kegiatan

individual yang mengarahkan penyelesaian proyek

secara keseluruhan. Bentuk operasi - operasi proyek

digunakan bila ada kebutuhan akan kreatifitas dan

kekhususan dalam pembuatan suatu produk. Sulit

untuk mengoptimalisasikan proyek – proyek karena

hanya dikerjakan sekali, sehingga peralatan

serbaguna terkadang digunakan untuk mengurangi

kebutuhan tenaga kerja.Proyek – proyek ditandai

dengan biaya yang tinggi dan kesulitan dalam

perencanaan dan pengawasan managerial.Ini

diakibatkan karena proyek pada dasarnya sukar

dirumuskan, dan mungkin merupakan subyek derajat

perubahan dan inovasi yang tinggi.

Seperti yang telah diketahui bahwa cara, metode

serta teknik menghasilkan produk cukup banyak,

maka proses produksi ini banyak macamnya tetapi

secara ekstrim dapat dibedakan menjadi 2 bagian,

yaitu:

Proses produksi terus-menerus (countinuos process)

Page 556: Mnj.produksi.fix

Proses produksi terputus-putus (intermitten process)

6. Penyusunan Peralatan dan Perlengkapan Pabrik

Berdasarkan Aliran Proses Produksi

Untuk melihat jenis atau tipe proses produksi

yang digunakan, kita dapat melihatnya berdasarkan

layout yang berlaku pada perusahaan tersebut.

Layout dirancang untuk memungkinkan terjadinya

perpindahan yang ekonomis dari material dan

kegiatan dari orang-orang yang berada didalam

berbagai proses dan operasi perusahaan. Jarak

angkut material, pengambilan serta peletakan

produk - produk dan peralatan hendaknya dibuat

sependek mungkin.Hal ini dimaksudkan untuk

meminimumkan biaya penanganan dan angkut

(tranportasi). Secara lebih terperinci, layout

bertujuan untuk memanfaatkan ruangan yang

tersedia seefektif mungkin, meminimumkam biaya

penanganan bahan dan jarak mengangkut,

menciptakan kesinambungan dalam proses produksi,

mendorong semangat dan efektifitas kerja,

menyederhanakan proses produksi, menjaga

keselamatan karyawan dan barang – barang yang

sedang diproses serta menghindari berbagai bentuk

Page 557: Mnj.produksi.fix

pemborosan.

Dalam system produksi terdapat beberapa pola

dasar umum dari layout, yaitu:

7. Layout Fungsional (layout process)

Dalam layout proses, semua mesin-mesin dan

peralatan yang sama ditempatkan atau

dikelompokan dalam suatu area atau department

yang sama. Jadi hanya terdapat suatu jenis proses

ditiap bagian atau department, dalam proses layout

ini digunakan mesin dengan tipe general purpose

machine.

Biasanya proses layout ini terdapat dalam

perusahaan-perusahaan yang berdasarkan job order

shop, yaitu pabrik-pabrik yang memproduksi barang-

barang yang tidak sama dan terbatas jumlahnya,

serta menurut pesanan pembeli atau batch

production.

8. Layout Garis (layout product)

Page 558: Mnj.produksi.fix

Pada layout produk mesin - mesin dan peralatan

manufacturing yang lainnya diatur menurut aturan

dari aliran produk atau urutan proses produksi. Oleh

karena itu bagian yang ada menjadi bagian

pengerjaan suatu produk (product manufacturing

department). Operasi atau jalannya proses

pembuatan suatu produk selalu ditentukan terlebih

dahulu baru ditentukan urutan – urutan mesinnya.

Layout berdasarkan produk ini digunakan dalam

industri – industri yang menghasilkan produk –

produk secara missal dan barangnya telah di

standardisasikan.

9. Layout Kelompok (group layout)

Layout pada jenis ini memisahkan area-area dan

kelompok –kelompok mesin didalam pembuatan

komponen – komponen yang memerlukan proses

yang sejenis. Setiap komponen produknya

diselesaikan di area – area spesialis ini dengan

keseluruhan urutan pengerjaan mesin yang

dilakukan ditempat tersebut.

Layout seperti ini merupakan layout yang terpisah

dan hal ini termasuk suatu variasi dari layout produk.

Dalam layout kelompok ini, bagian-bagian dan

Page 559: Mnj.produksi.fix

komponen yang akan dikerjakan dikelompokan

menjadi semacam ”keluarga”, dan berbagai area

atau department dibuat secara terpisah.

10. Layout Posisi Tetap (fixed potition layout)

Layout posisi tetap sering digunakan dalam produksi

besar dan kompleks, seperti pabrik mesin, pabrik

pembuatan lokomotif, turbin listrik, kapal terbang,

kapal laut jembatan dan sebagainya. Dalam hal ini

produk mungkin berada dalam suatu lokasi selama

periode perakitan atau mungkin tinggal disuatu

tempat untuk waktu yang lama dan kemungkinan

dipindahkan ketempat perakitan lainnya dimana

pekerjaan selanjutnya dilakukan.

Penyusunan layout tidak dapat dipisahkan dari

material handling atau penanganan bahan, karena

masalah ini sangat erat hubungannya atau dengan

kata lain saling ketergantungan. Pengartian dari

material handling adalah suatu kegiatan meletakan

bahan – bahan atau barang – barang dalam proses

produksi di dalam suatu pabrik, kegiatannya dimulai

sejak bahan baku (material) masuk atau diterima

oleh pabrik sampai pada saat barang jadi atau

Page 560: Mnj.produksi.fix

produk dikeluarkan dari pabrik.

Penempatan layout yang baik dapat sangat

membantu proses produksi, dimana penempatan

fasilitas – fasilitas yang teratur dapat memudahkan

dan meminimalkan gerakan dari operator dan

material handling sehingga biaya yang dikeluarkan

dapat ditekan seminim mungkin dan hal ini berarti

kegiatan produksi.

Atas dasar model trend kuadrat ini, ternayat

memberikan hasil peramalan penjualan produk

perusahaan Wahyu Budi yang berbeda dengan trend

pangkat tunggal. Menurut trend pangkat dua ini

ternyata penjualan perusahaan ini pada masa – masa

yang akan datang justru akan mengalami

penurunan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai

macam hal, anatara lain oleh siklus umur produk

yang bersangkutan. Apabila pada waktu – waktu

yang akan datang mengalami penurunan seperti itu,

maka perencanaan penambahan mesin dalam

perusahaan tersebut perlu dikaji lagi dengan lebih

teliti dan dengan beberapa pertimbangan yang dapat

dipertanggung jawabkan.

Persoalan yang perlu untuk mendapatlan

perhatian dari manajemen perusahaan tersebut

Page 561: Mnj.produksi.fix

adalah, adanya kenyataan bahwa hasil dari

peramalan dengan mempergunakan trend pangkat

tunggal ini ternyata berbeda dengan hasil peramalan

dengan mempergunakan trend pangkat dua.

Dalam hal ini perusahaan selayaknya dapat

mengkaji lebih jauh lagi, model mana yang kiranya

lebih mendekati kenyataan yang ada pada

perusahaan tersebut. Hal ini dapat dilaksanakan

dengan mempergunakan beberapa model yang lain,

anatara lain analisa korelasi dari peramalan dan

kenyataan, analisis keadaan pasar dan lain

sebgainya. Dari beberapa analisis yang dilaksanakan

dalam perusahaan ini, nantinya akan dapat diketahui

model mana yang paling mendekati kenyataan

dalam perusahaan yang bersangkutan ini intuk

kemudian dapat dijadikan pegangan guna

penyusuan kebijaksanaan perusahaan untuk

menyongsong masa depan perushaan yang

bersangkutan tersebut.

Atas dasar model trend pangkat tunggal ini,

diketahui peramalan penjualan perusahaan Wahyu

Budi sebagaimana telah diperhitungkan tersebut.

Atas dasar perhitungan ini, apabila diperbandingkan

Page 562: Mnj.produksi.fix

dengan kapasitas produksi optimal yang ada dalam

perusahaan tersebut, akan nampak bahwa

sebenarnya kapasitas produksi dalam perusahaan ini

memang lebih kecil daripada peramalan penjualan

produk perusahaan ini. Dengan demikian perusahaan

sudah seharusnya mempertimbangkan pemenuhan

kekurangan kapasitas produksi yang ada dalam

perushaan ini, apakah perusahaan akan memebeli

mesin dan peralatan yang baru untuk kepentingan

penambahan kapasitas produksi dalam perusahaan

ini, ataukah perusahaan akan tetap melakukan sub-

kontrak dengan perusahaan – perusahaan yang

lainnya. Hal ini tentunya akan dilaksanakan dengan

berbagai macam pertimbangan yang relevan dengan

hal tersebut.

Sedangkan sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses

produksi yang terputus-putus ialah:

a. Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang

sangat kecil dengan variasi yang sangat besar dan

didasarkan atas pesanan.

b. Proses seperti ini biasanya menggunakan system,

atau cara penyusunan peralatan berdasarkan atas

fungsi dalam proses produksi atau peralatan yagn

sama dikelompokkan pada tempat yang sama, yang

Page 563: Mnj.produksi.fix

disebut dengan process lay out atau

departmentation by equipment.

c. Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi

seperti ini adalah mesin¬mesin yang bersifat umum

yang dapat digunakan untuk menghasilkan

bermacam-macam produk dengan variasi yagn

hampir sama, mesin ini dikenal dengan nama

general purpose machines.

d. Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan

biasanya kurang otomatis, maka pengaruh individual

operator terhadap produk yang dihasilkan sangat

besar, sehingga operatornya perlu mempunyai

keahlian atau skill yang tinggi dalam pengerjaan

produk tersebut.

e. Proses produksi tidak mudah/akan terhenti walaupun

terjadi kerusakan atau terhentinya salah satu mesin

atau peralatan.

Produksi Massa

Produksi terdiri atas bangunan, peralatan

(equipment) dan perkakas (tools). Disini

tahapperencanaan harus mencakup langkah-langkah

kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.

Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap

Page 564: Mnj.produksi.fix

implementasi, dan sekaligus dengan tahap

pengendaliannya.Perhatian utama dari kegiatan –

kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat

dalam mencapai target yang direncanakan.

Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan

serta perkakas pabrik itu. Jenis produksi ini mungkin

hanya berlangsung sekali saja dalam periode

setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur

(Ogawa, 1984:2).

Produksi masa adalah nama yang diberikan

kepada sebuah metode memproduksibarangdalam

j

umlahbesardenganbiayayangrendahperunitnya.Wala

u harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas

rendah.Sebaliknyadiproduksinya barangdalam

jumlah yang besar telah distandarisasi oleh

interchangeableparts atau peralatan yang dapat

digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Produksi terdiri atas bangunan, peralatan

(equipment) dan perkakas (tools). Disini

tahapperencanaan harus mencakup langkah-langkah

kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.

Page 565: Mnj.produksi.fix

Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap

implementasi, dan sekaligus dengan tahap

pengendaliannya.Perhatian utama dari kegiatan –

kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat

dalam mencapai target yang direncanakan.

Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan

serta perkakas pabrik itu. Jenis produksi ini mungkin

hanya berlangsung sekali saja dalam periode

setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur

(Ogawa, 1984:2).

Produksi masa adalah nama yang diberikan

kepada sebuah metode memproduksibarangdalam

j

umlahbesardenganbiayayangrendahperunitnya.Wala

u harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas

rendah.Sebaliknyadiproduksinya barangdalam

jumlah yang besar telah distandarisasi oleh

interchangeableparts atau peralatan yang dapat

digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Page 566: Mnj.produksi.fix

Proses Produksi

Seperti yang sudah dikaji di atas, ada dua jenis

proses produksi:

Yangpert

amayaitumembuatbarangatauprodukdenganmenggu

nakanmesin serta peralatan.Hal ini disebut juga

produksi.

Yangkeduayaitumembuatsaranaproduksiatausistem

produksiitusendiri.Hal ini disebut persiapan

berproduksi.

Proses persiapan produksi terdiri dari

kegiatan-kegiatan seperti perencanaan urutan-

urutan proses sebagai berikut:

7. Penjadwalan waktu

8. Pemilihan peralatan

9. Pengerjaan dengan perkakas

10. Mobilisasi personalia

11. Pembelian material

12. Pembagian pekerjaan

Page 567: Mnj.produksi.fix

Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan

seperti perencanaan dan desain produk yang

dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan

(R&D) (Ogawa, 1984: 3).

“Proses produksi adalah cara, metode dan teknik

untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan sumber-

sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan

dana) yang ada ".12)

Anggaran (Budget) adalah suatu rencana kerja

yang dinyatakan secara kuantitatif aktivitas usaha

sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan

keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya

dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi

tujuan organisasi selama periode yang dianggarkan.

Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana

kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran uang.

Penganggaran memainkan peran penting di dalam

perencanaan, pengendalian, dan pembuatan

keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan

koordinasi dan komunikasi.

Karakteristik Anggaran

Page 568: Mnj.produksi.fix

Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas

yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang

menganggarkan.

Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di

bawah kondisi tertentu atau yang telah ditetapkan

Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan

satuan selain keuangan

Anggaran dinyakan dalam istilah moneter, walaupun

jumlah moneter dapat saja ditunjang jumlah non

moneter.

Anggaran umumnya mencakup jangka waktu 1

tahun.

Anggaran merupakan komitmen atau kesanggupan

manajemen yang berarti bahwa para manajer setuju

untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.

Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh otoritas

yang lebih tinggi ketimbang oleh pihak yang

menganggarkan.

Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah di

bawah kondisi tertentu atau yang telah ditetapkan

Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya

dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya

dianalisis dan dijelaskan.

Page 569: Mnj.produksi.fix

Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan

satuan selain keuangan

Anggaran dinyakan dalam istilah moneter, walaupun

jumlah moneter dapat saja ditunjang jumlah non

moneter.

Jenis-jenis Proses Produksi

1. Proses produksi yang terus-menerus (continuous

processes)

2. Proses produksi yang terputus-putus (intermittent

processes)

Oleh karena mesin-mesinnya bersifat umum dan

variasi dari produknya besar, maka terhadap

pekerjaan yang bermacam-macam menimbulkan

pengawasan yang lebih sukar.

Persediaan bahan mentah biasanya tinggi,

karena tidak dapat ditentukan pesanan apa yang

akan dipesan oleh pembeli dan juga persediaan

bahan dalam proses lebih tinggi daripada continuous

process karena prosesnya yang terputus-putus.

Page 570: Mnj.produksi.fix

Dalam proses seperti ini sering dilakukan

pemindahan bahan yang bolak-balik sehingga perlu

adanya ruangan gerak yang besar dan ruangan

tempat bahan¬bahan dalam proses yang besar.

Dimaksudkan dengan produksi massa dalam hal

ini adlah merupakan kegiatan produksi yang

dilaksanakan secara besar – besaran oleh

perusahaan yang bersangkutan. Dalam

hubungannya dengan perencanaan sistem produksi

khususnya perencanaan produk ini maka perkiraan

tentang jumlah yang diproduksikan pada masa –

masa yang akan datang sangat diperlukan oleh

manajemen perusahaan untuk merencanakan

kapasitas terpasang atau besarnya luas perusahaan

pada suatu jangka waktu tertentu. Perencanaan yang

disusun ini dapat merupakan perencanaan jangka

panjang atau merupakan jangka menengah dalam

perusahaan yang bersangkutan.

Dengan diketahuinya perencanaan penjualan

atau perencanaan produksi pada suatu jangka waktu

tertentu (jangka panjang atau jangka menengah) ini,

manajemen perusahaan akan dapat menyusun

perencanaan mesin dan peralatan produksi yang

dipergunakan dalan perusahaan tersebut. Penentuan

Page 571: Mnj.produksi.fix

jumlah dan jenis produk yang akan dapat

diproduksikan ini sangat perlu dalam perusahaan

yang bersangkutan, agar supaya di dalam

pelaksanaan produksi dalam perusahaan yang

bersangkutan ini, tidak lagi terdapat kesenjangan

antara tingkat produksi yang direncanakan dengan

tingkat produksi yang dipergunakan sesungguhnya,

dimana hal ini akan cukup menggangu efisiensi

dalam perusahaan yang bersangkutan.

Peramalan yang dilaksanakan untuk mengetahui

perkiraan penjualan pada masa yang akan datang ini

dapat dipergunakan untuk dua macam kepentingan

jangka panjang dan juga untuk kepentingan jangka

pendek. Penggunaan untuk kepentingan jangka

pendek ini pada umumnya akan dihubungkan

dengan penyususnaan perencanaan produksi dari

perusahaan yang bersangkutan sedangkan

kepentingan jangka panjang adalah seperti telah

dibicarakan diatas, yaitu untuk penyusunan

perencanaan produk dalam hubungannya dengan

perencanaan kapasitas yang akan disediakan dalam

perusahaan yang betrsangkutan tersebut.

Dimaksudkan dengan produksi massa dalam hal

ini adlah merupakan kegiatan produksi yang

Page 572: Mnj.produksi.fix

dilaksanakan secara besar – besaran oleh

perusahaan yang bersangkutan. Dalam

hubungannya dengan perencanaan sistem produksi

khususnya perencanaan produk ini maka perkiraan

tentang jumlah yang diproduksikan pada masa –

masa yang akan datang sangat diperlukan oleh

manajemen perusahaan untuk merencanakan

kapasitas terpasang atau besarnya luas perusahaan

pada suatu jangka waktu tertentu. Perencanaan yang

disusun ini dapat merupakan perencanaan jangka

panjang atau merupakan jangka menengah dalam

perusahaan yang bersangkutan.

Proses persiapan produksi terdiri dari kegiatan-

kegiatan seperti perencanaan urutan-urutan proses

sebagai berikut:

1. Penjadwalan waktu

2. Pemilihan peralatan

3. Pengerjaan dengan perkakas

4. Mobilisasi personalia

5. Pembelian material

6. Pembagian pekerjaan

Tahap persiapan ini didahului oleh kegiatan

seperti perencanaan dan desain produk yang

Page 573: Mnj.produksi.fix

dihasilkan oleh kegiatan riset dan pengembangan

(R&D) (Ogawa, 1984: 3).

“Proses produksi adalah cara, metode dan teknik

untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu

barang atau jasa dengan menggunakan sumber-

sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan

dana) yang ada ".12)

Anggaran (Budget) adalah suatu rencana kerja

yang dinyatakan secara kuantitatif aktivitas usaha

sebuah organisasi (pemasaran, produksi dan

keuangan). Anggaran mengidentifikasi sumber daya

dan komitmen yang dibutuhkan untuk memenuhi

tujuan organisasi selama periode yang dianggarkan.

Penganggaran adalah penciptaan suatu rencana

kegiatan yang dinyatakan dalam ukuran uang.

Penganggaran memainkan peran penting di dalam

perencanaan, pengendalian, dan pembuatan

keputusan. Anggaran juga untuk meningkatkan

koordinasi dan komunikasi.

Apabial perusahaan tersebut belum prnah

memproduksikan serta menjual produk tersebut

maka data yang diperguanakn untuk mangadakan

peramalan penjualan perusahaan ini dapat diambil

dari data permintaan industri (industri demand) dari

Page 574: Mnj.produksi.fix

produk tersebut. Dari peramalan yang dapat disusun

(untuk industri ysng bersngkutan) ini, kemudian

perusahaan akan dapar memperkirakan penjualan

perusahaan dengan jalan mengadakan analisa ini

perusahaan akan dapat memperkirakan penjualan

perusahaan oada masa – masa yang akan datang,

sehingga perusahaan akan dapat dipergunakan

dalam perusahaan bersangkuatan tersebut.

Dalam penyusunan peramalam penjualan baik

jangka pendek maupun jangka panjang di dalam

suatu perusahaan maka pada umumnya akan

dipergunakan model trend pangkat tunggal ini.

Beberapa hal yang mendorong penggunaan model

ini untuk penyusunaan peramalan penjualan

perusahaan adalah, karena pengguanaan model ini

relatif sederhana cara perhitungannya, juga model

ini akan memperhitungkan peramalan penjualan

produk perusahaan untuk masa yang akan datang

dengan mendasarkan diri kepada data yang ada

pada priode – periode yang telah lalu. Dengan

demikian di dalam penyusunaan peramalan dengan

mempergunakan model ini perushaan akan

senantiasa melihat kepada data yang ada di dalam

Page 575: Mnj.produksi.fix

perusahaan tersebut pada tahun – tahun yang telah

lalu.

Tipe Proses Produksi

Pada pembahasan sebelumnya telah dibahas

bahwa proses produksi dapat dibedakan berdasarkan

karakteristik aliran dan tipe pesanan pelanggannya.

Maka pada bagian ini akan

membahas tentang klasifikasi berdasarkan aliran

proses produksinya, yaitu :

Aliran Garis

Tipe aliran ini mempunyai ciri aliran proses dari

bahan mentah sampai menjadi produk akhir dengan

urutan operasi yang digunakan untuk menghasilkan

produk atau jasa selalu tetap. Untuk tipe aliran ini,

produk harus di standarisasi dengan baik dan harus

mengalir dari satu operasi atau proses kerja ke

operasi berikutnya dengan urutan yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Operasi aliran garis dapat menjadi 2 tipe produksi,

yaitu

Page 576: Mnj.produksi.fix

Layout Kelompok (group layout)

Layout pada jenis ini memisahkan area-area dan

kelompok –kelompok mesin didalam pembuatan

komponen – komponen yang memerlukan proses

yang sejenis. Setiap komponen produknya

diselesaikan di area – area spesialis ini dengan

keseluruhan urutan pengerjaan mesin yang

dilakukan ditempat tersebut.

Layout seperti ini merupakan layout yang terpisah

dan hal ini termasuk suatu variasi dari layout produk.

Dalam layout kelompok ini, bagian-bagian dan

komponen yang akan dikerjakan dikelompokan

menjadi semacam ”keluarga”, dan berbagai area

atau department dibuat secara terpisah.

Layout Posisi Tetap (fixed potition layout)

Layout posisi tetap sering digunakan dalam produksi

besar dan kompleks, seperti pabrik mesin, pabrik

pembuatan lokomotif, turbin listrik, kapal terbang,

kapal laut jembatan dan sebagainya. Dalam hal ini

produk mungkin berada dalam suatu lokasi selama

periode perakitan atau mungkin tinggal disuatu

tempat untuk waktu yang lama dan kemungkinan

Page 577: Mnj.produksi.fix

dipindahkan ketempat perakitan lainnya dimana

pekerjaan selanjutnya dilakukan.

Produksi massal (mass production)

Proses produksi massal pada umumnya

memproduksi kumpulan -kumpulan produk dalam

jumlah besar dengan mengikuti serangkaian operasi

yang sama dengan produk sebelumnya, sehingga

proses ini sering disebut sebagai repetitive process,

misalnya saja untuk produk elektronik, mobil, motor

dan sebagainya.

Produksi secara terus-menerus (continuos

production).

Proses produksi secara terus-menerus ditandai

dengan waktu produksi yang relatif lama, hal ini

untuk menghindari penyetelan –penyetelan. Produksi

terus – menerus tampak didalam industry – industri

proses, seperti: industri kimia, industri kertas,

industri baja dan industri – industri lainnya.

Keputusan untuk menggunakan operasi aliran garis

tidak hanya berdasarkan pertimbangan efisiensi saja,

namun juga perlu faktor – faktor lain, seperti:

keusangan produk, ketidakpuasan kerja karyawan

karena kebosanan dan resiko perubahan teknologi

Page 578: Mnj.produksi.fix

proses dan faktor – faktor lain yang

mempengaruhinya.

Aliran Intermiten

Tipe aliran ini mempunyai ciri produksi dalam

kumpulan – kumpulan atau kelompok barang yang

sejenis pada interval waktu yang terputus –

putus.Dalam hal ini, peralatan dan tenaga kerja

diatur dan diorganisasikan dalam pusat – pusat kerja

menurut tipe – tipe keterampilan atau peralatan

yang serupa.Operasi – operasi intermitten sangat

fleksibel dalam perubahan volume atau produk,

karena operasi – operasinya menggunakan peralatan

serbaguna dan tenaga kerja yang memiliki

keterampilan yang tinggi.Fleksibilitas ini

menimbulkan berbagai masalah dalam pengendalian

persediaan, schedule dan kualitas, disamping itu

belum dapat dikatakan efisien. Istilah operasi

intermitten sering disebut job shop dan istilah ini

terkadang hanya digunakan untuk menyatakan

operasi – operasi intermitten yang memproduksi

barang - barang berdasarkan spesifikasi pesanan

langganan.Operasi intermitten dapat diterapkan

Page 579: Mnj.produksi.fix

dalam produksi barang – barang yang tidak di

standardisasi atau volume produksinya rendah,

karena operasi ini merupakan operasi yang paling

ekonomis dan melibatkan resiko yang paling kecil.

Aliran Proyek.

Bentuk operasi aliran proyek banyak digunakan

untuk memproduksi produk – produk yang bersifat

khusus atau unik, seperti kapal, pesawat terbang,

gedung dan lain-lain.Setiap unit produk tersebut

dibuat sebagai suatu barang tunggal, meskipun tidak

ada aliran produk bagi suatu proyek tetapi ada

urutan-urutan operasi dimana seluruh operasi atau

kegiatan individual harus diurutkan untuk menunjang

pencapaian tujuan akhir. Masalah yang mungkin

akan sering terjadi dalam manajemen proyek adalah

perencanaan, pengurutan, scheduling dan

pengawasan kegiatan individual yang mengarahkan

penyelesaian proyek secara keseluruhan. Bentuk

operasi - operasi proyek digunakan bila ada

kebutuhan akan kreatifitas dan kekhususan dalam

pembuatan suatu produk. Sulit untuk

mengoptimalisasikan proyek – proyek karena hanya

Page 580: Mnj.produksi.fix

dikerjakan sekali, sehingga peralatan serbaguna

terkadang digunakan untuk mengurangi kebutuhan

tenaga kerja.Proyek – proyek ditandai dengan biaya

yang tinggi dan kesulitan dalam perencanaan dan

pengawasan managerial.Ini diakibatkan karena

proyek pada dasarnya sukar dirumuskan, dan

mungkin merupakan subyek derajat perubahan dan

inovasi yang tinggi.

Seperti yang telah diketahui bahwa cara, metode

serta teknik menghasilkan produk cukup banyak,

maka proses produksi ini banyak macamnya tetapi

secara ekstrim dapat dibedakan menjadi 2 bagian,

yaitu:

Proses produksi terus-menerus (countinuos process)

Proses produksi terputus-putus (intermitten process)

Layout Garis (layout product)

Pada layout produk mesin - mesin dan peralatan

manufacturing yang lainnya diatur menurut aturan

dari aliran produk atau urutan proses produksi. Oleh

karena itu bagian yang ada menjadi bagian

pengerjaan suatu produk (product manufacturing

department). Operasi atau jalannya proses

pembuatan suatu produk selalu ditentukan terlebih

Page 581: Mnj.produksi.fix

dahulu baru ditentukan urutan – urutan mesinnya.

Layout berdasarkan produk ini digunakan dalam

industri – industri yang menghasilkan produk –

produk secara missal dan barangnya telah di

standardisasikan.

Penyusunan Peralatan dan Perlengkapan Pabrik

Berdasarkan Aliran Proses Produksi

Untuk melihat jenis atau tipe proses produksi

yang digunakan, kita dapat melihatnya berdasarkan

layout yang berlaku pada perusahaan tersebut.

Layout dirancang untuk memungkinkan terjadinya

perpindahan yang ekonomis dari material dan

kegiatan dari orang-orang yang berada didalam

berbagai proses dan operasi perusahaan. Jarak

angkut material, pengambilan serta peletakan

produk - produk dan peralatan hendaknya dibuat

sependek mungkin.Hal ini dimaksudkan untuk

meminimumkan biaya penanganan dan angkut

(tranportasi). Secara lebih terperinci, layout

bertujuan untuk memanfaatkan ruangan yang

tersedia seefektif mungkin, meminimumkam biaya

Page 582: Mnj.produksi.fix

penanganan bahan dan jarak mengangkut,

menciptakan kesinambungan dalam proses produksi,

mendorong semangat dan efektifitas kerja,

menyederhanakan proses produksi, menjaga

keselamatan karyawan dan barang – barang yang

sedang diproses serta menghindari berbagai bentuk

pemborosan.

Dalam system produksi terdapat beberapa pola

dasar umum dari layout, yaitu:

Layout Fungsional (layout process)

Dalam layout proses, semua mesin-mesin dan

peralatan yang sama ditempatkan atau

dikelompokan dalam suatu area atau department

yang sama. Jadi hanya terdapat suatu jenis proses

ditiap bagian atau department, dalam proses layout

ini digunakan mesin dengan tipe general purpose

machine.

Biasanya proses layout ini terdapat dalam

perusahaan-perusahaan yang berdasarkan job order

shop, yaitu pabrik-pabrik yang memproduksi barang-

barang yang tidak sama dan terbatas jumlahnya,

serta menurut pesanan pembeli atau batch

Page 583: Mnj.produksi.fix

production.

Layout Garis (layout product)

Pada layout produk mesin - mesin dan peralatan

manufacturing yang lainnya diatur menurut aturan

dari aliran produk atau urutan proses produksi. Oleh

karena itu bagian yang ada menjadi bagian

pengerjaan suatu produk (product manufacturing

department). Operasi atau jalannya proses

pembuatan suatu produk selalu ditentukan terlebih

dahulu baru ditentukan urutan – urutan mesinnya.

Layout berdasarkan produk ini digunakan dalam

industri – industri yang menghasilkan produk –

produk secara missal dan barangnya telah di

standardisasikan.

Layout Kelompok (group layout)

Layout pada jenis ini memisahkan area-area dan

kelompok –kelompok mesin didalam pembuatan

komponen – komponen yang memerlukan proses

yang sejenis. Setiap komponen produknya

diselesaikan di area – area spesialis ini dengan

Page 584: Mnj.produksi.fix

keseluruhan urutan pengerjaan mesin yang

dilakukan ditempat tersebut.

Layout seperti ini merupakan layout yang terpisah

dan hal ini termasuk suatu variasi dari layout produk.

Dalam layout kelompok ini, bagian-bagian dan

komponen yang akan dikerjakan dikelompokan

menjadi semacam ”keluarga”, dan berbagai area

atau department dibuat secara terpisah.

Layout Posisi Tetap (fixed potition layout)

Layout posisi tetap sering digunakan dalam produksi

besar dan kompleks, seperti pabrik mesin, pabrik

pembuatan lokomotif, turbin listrik, kapal terbang,

kapal laut jembatan dan sebagainya. Dalam hal ini

produk mungkin berada dalam suatu lokasi selama

periode perakitan atau mungkin tinggal disuatu

tempat untuk waktu yang lama dan kemungkinan

dipindahkan ketempat perakitan lainnya dimana

pekerjaan selanjutnya dilakukan.

Produksi masa adalah nama yang diberikan

kepada sebuah metode memproduksibarangdalam

j

umlahbesardenganbiayayangrendahperunitnya.Wala

Page 585: Mnj.produksi.fix

u harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas

rendah.Sebaliknyadiproduksinya barangdalam

jumlah yang besar telah distandarisasi oleh

interchangeableparts atau peralatan yang dapat

digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Produksi terdiri atas bangunan, peralatan

(equipment) dan perkakas (tools). Disini

tahapperencanaan harus mencakup langkah-langkah

kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.

Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap

implementasi, dan sekaligus dengan tahap

pengendaliannya.Perhatian utama dari kegiatan –

kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat

dalam mencapai target yang direncanakan.

Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan

serta perkakas pabrik itu. Jenis produksi ini mungkin

hanya berlangsung sekali saja dalam periode

setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur

(Ogawa, 1984:2).

Adapun sifat-sifat atau ciri-ciri proses produksi yang

terus-menerus ialah:

Biasanya produk yang dihasilkan dalam jumlah yang

Page 586: Mnj.produksi.fix

besar (produksi massa) dengan variasi yang sangat

kecil dan sudah distandarisir.

Proses seperti ini biasanya menggunakan system

atau cara penyusunan peralatan berdasarkan urutan

pengerjaan dari produk yang dihasilkan, yang

disebut product lay out atau departmentation by

product.

Mesin-mesin yang dipakai dalam proses produksi

seperti ini adalah mesin¬mesin yang bersifat khusus

untuk menghasilkan produk tersebut, yang dikenal

dengan nama special purpose machines.

Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan

biasanya agak otomatis, maka pengaruh individual

operator terhadap produk yang dihasilkan kecil

sekali, sehingga operatornya tidak perlu mempunyai

keahlian atau skill yang tinggi untuk pengerjaan

produk tersebut.

Apabila terjadi salah satu mesin/peralatan terhenti

atau rusak, maka seluruh proses produksi akan

terhenti.

Oleh karena mesin-mesinnya bersifat khusus dan

variasi dari produknya kecil maka job structurenya

sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu

banyak.

Page 587: Mnj.produksi.fix

Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses

adalah lebih rendah daripada intermittent

process/manufacturing.

Oleh karena mesin-mesin yang dipakai bersifat

khusus maka proses seperti ini membutuhkan

maintenance specialist yang mempunyai

pengetahuan dan pengalaman yang banyak.

Produksi masa adalah nama yang diberikan kepada

sebuah metode memproduksibarangdalam

j

umlahbesardenganbiayayangrendahperunitnya.Wala

u harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas

rendah.Sebaliknyadiproduksinya barangdalam

jumlah yang besar telah distandarisasi oleh

interchangeableparts atau peralatan yang dapat

digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Produksi terdiri atas bangunan, peralatan

(equipment) dan perkakas (tools). Disini

tahapperencanaan harus mencakup langkah-langkah

kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.

Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap

implementasi, dan sekaligus dengan tahap

pengendaliannya.Perhatian utama dari kegiatan –

kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat

Page 588: Mnj.produksi.fix

dalam mencapai target yang direncanakan.

Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan

serta perkakas pabrik itu. Jenis produksi ini mungkin

hanya berlangsung sekali saja dalam periode

setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur

(Ogawa, 1984:2).

Produksi masa adalah nama yang diberikan kepada

sebuah metode memproduksibarangdalam

j

umlahbesardenganbiayayangrendahperunitnya.Wala

u harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas

rendah.Sebaliknyadiproduksinya barangdalam

jumlah yang besar telah distandarisasi oleh

interchangeableparts atau peralatan yang dapat

digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Peramalan yang dilaksanakan untuk mengetahui

perkiraan penjualan pada masa yang akan datang ini

dapat dipergunakan untuk dua macam kepentingan

jangka panjang dan juga untuk kepentingan jangka

pendek. Penggunaan untuk kepentingan jangka

pendek ini pada umumnya akan dihubungkan

dengan penyususnaan perencanaan produksi dari

perusahaan yang bersangkutan sedangkan

Page 589: Mnj.produksi.fix

kepentingan jangka panjang adalah seperti telah

dibicarakan diatas, yaitu untuk penyusunan

perencanaan produk dalam hubungannya dengan

perencanaan kapasitas yang akan disediakan dalam

perusahaan yang betrsangkutan tersebut.

Produksi masa adalah nama yang diberikan

kepada sebuah metode memproduksibarangdalam

j

umlahbesardenganbiayayangrendahperunitnya.Wala

u harganya yang murah tidak berarti dengan kualitas

rendah.Sebaliknyadiproduksinya barangdalam

jumlah yang besar telah distandarisasi oleh

interchangeableparts atau peralatan yang dapat

digunakan untuk memproduksi barang yang sama.

Produksi terdiri atas bangunan, peralatan

(equipment) dan perkakas (tools). Disini

tahapperencanaan harus mencakup langkah-langkah

kerja dan perbaikan langkah-langkah tersebut.

Kemudian rencana itu dilaksanakan pada tahap

implementasi, dan sekaligus dengan tahap

pengendaliannya.Perhatian utama dari kegiatan –

kegiatan itu adalah melihat kemajuan yang dibuat

dalam mencapai target yang direncanakan.

Page 590: Mnj.produksi.fix

Pengadaan (procurement) dan instalasi peralatan

serta perkakas pabrik itu. Jenis produksi ini mungkin

hanya berlangsung sekali saja dalam periode

setengah dasawarsa bagi perusahaan manufaktur

(Ogawa, 1984:2).

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki book.store.co.id,Buku

pengantar bisnis universitas of indonesia

http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/manajemen-

produksi.html

Eliza Viandrayani Aziz. Manajemen Produksi ,

[email protected]

Basu Swastha, Pengantar Bisnis Modern, Liberty,

Yogyakarta, 1993.

Indriyo Gito Sudarmo, Pengantar Bisnis, BPFE,

Yogyakarta, 1996.

Handoko, T Hani, 1991, Dasar- dasar Manajemen

Produksi dan Operasi, Edisi 1, BPFE Yogyakarta,

1991.

Ahyari, Agus, Manajemen Produksi I, Universitas

Terbuka, Jakarta, 1987.

Page 591: Mnj.produksi.fix

Sukanto Reksohadiprojo, Manajemen Produksi Edisi

4, BPFE, Yogyakarta, 2008.

Jeff Madura, Intoduction To Business, Salemba 4,

Jakarta, 2009.

Assauri, Sofyan, Manajemen Produksi dan Operasi,

LPFE Univ. Indonesia, Jakarta,

Widyatmini, Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta,

1992

moko31.files.wordpress.com/2008/09/siklus-hidup-

produk.ppt. elearning.gunadarma.ac.id

forum.ti.itb.ac.id

Sumber buku Manajemen pemasaran di indonesia

Oleh : Kotler, A.B Susanto.

Abdul Halim, (2009), Akuntansi Biaya, Yogyakarta,

BPFE.

Mulyadi, (2005), Akuntansi Biaya, Yogyakata, YKPN.

Wasis, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Bandung,

Alumni.

Handoko, T Hani. 2000. Dasar-Dasar Manajemen

Produksi dan Operasi. Edisi 1. Yogyakarta. BPFE

Yogyakarta.

Jay Heizer dan Barry Render. (2005) Operation

Management, 7  edition. (Manajemen Operasi edisi 7,

Buku 1) Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Page 592: Mnj.produksi.fix