37
MANAJEMEN BANK UMUM Ratna Ayu Wulandari 1311000162 Annisa Utami Nurbaiti 1311000199

Manajemen Bank Umum

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Bank Umum

MANAJEMEN BANK UMUMRatna Ayu Wulandari 1311000162Annisa Utami Nurbaiti 1311000199

Page 2: Manajemen Bank Umum

Pengertian BankPengertian bank menurut UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbakan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 adalah:

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiataan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Page 3: Manajemen Bank Umum

Fungsi dan Usaha Bank Umum

Fungsi Pokok Bank UmumBank umum memiliki fungsi pokok sebagai berikut:

Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efesien dalam kegiatan ekonomi;

Menciptakan uang;Menghimpun dana dan

menyalrkannya kepada masyarakat;Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

Page 4: Manajemen Bank Umum

Fungsi dan Usaha Bank Umum

Usaha Bank UmumKegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum menurut UU No. 7 Tahun 1992 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat.2. Memberikan kredit.3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.4. Membeli, menjual, atau menjamin surat-surat

atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

Page 5: Manajemen Bank Umum

5. Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabahnya.

6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan wesel unjuk, cek, atau sarana lainnya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak (custodian).

10. Melakukan penempatan dana dari menambah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

Page 6: Manajemen Bank Umum

11. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya.

12. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit, dan kegiatan wali amanat (trustee).

13. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.14. Melakukan kegiatan lain, misalnya: kegiatan dalam

valuta asing; melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan seperti: sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, dan asuransi; dan melakukan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit.

15. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan undang-undang.

Page 7: Manajemen Bank Umum

Sasaran Manajemen Bank UmumSasaran Jangka Pendek

Sasaran jangka pendek ini berkaitan dengan penggunaan waktu dalam operasional bank untuk mencapai tujuan yang bersifat jangka pendek. Sasaran manajemen bank jangka pendek antara lain: pemenuhan likuiditas, terutama untuk memenuhi likuiditas wajib minimum yang ditetapkan oleh otoritas moneter di samping kebutuhan likuiditas untuk memenuhi penarikan dana oleh nasabah sehari-hari; menyediakan jasa-jasa lalu lintas pembayaran, dan penanaman dana dalam bentuk surat-surat berharga jangka pendek atau instrument pasar uang.

Page 8: Manajemen Bank Umum

Sasaran Jangka PanjangSasaran jangka panjang manajemen bank adalah bagaimana memperoleh keuntungan dari kegiatan bank untuk meningkatkan nilai perusahaan dan memaksimalkan kekayaan pemilik bank.Sasaran pokok manajemen bank pada dasarnya adalah untuk memaksimalkan nilai investasi dari pemilik bank. Untuk mencapai sasaran tersebut, manajemen bank harus memperhatikan beberapa hal dalam pengelolaan aktiva dan kewajiban sebagai berikut:

Mengelola likuiditasnya;Memperkecil risiko dengan mengalokasikan dananya

pada asset yang berisiko rendah atau melakukan diversifikasi;

Memperoleh dana dengan biaya rendah;Menentukan jumlah modal yang harus

dipertahankan dan meningkatkan modal sesuai kebutuhan.

Page 9: Manajemen Bank Umum

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen BankFaktor Internal

Faktor-faktor yang bersumber dari dalam bank yang mempengaruhi manajemen bank, antara lain berkaitan dengan pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank, yaitu:

Struktur organisasi bank yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan, kebijakan, atau perencanaan;

Budaya kerja perusahaan (corporateculture);Filosofi dan gaya manajemen: konservatif atau agresif;Strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor;Ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan

teknologi;Komitmen pemilik terhadap pengembangan usaha

bank.

Page 10: Manajemen Bank Umum

Faktor EksternalFaktor-faktor eksternal yang mempengaruhi manajemen bank meliputi faktor diluar kendali bank, yaitu:

Kebijakan moneter;Fluktuasi nilai tukar dan tingkat inflasi;Volatilitas tingkat bunga;Sekuritisasi;Treasury management;Globalisasi;Persaingan antar bank maupun lembaga

keuangan nonbank;Perkembangan teknologi;Inovasi instrument keuangan.

Page 11: Manajemen Bank Umum

Risiko Usaha BankRisiko usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai pendapatan yang diperkirakan akan diterima. Pendapatan akan hal ini adalah keuntungan bank. Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank, semakin besar kemungkinan risiko yang dihadapi dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga yang diinginkan. Risiko usaha yang dapat dihadapi oleh bank antara lain sebagai berikut

A. Risiko kredit (credit atau default risk)

B. Risiko investasi(investment risk)

C. Risiko likuiditas (liquidity risk)D. Risiko operasional (operating

risk)E. Risiko penyelewengan (fraud

risk)F. Risiko fidusia (fiduciary risk)G. Risiko tingkat bunga (interest

rate risk)H. Risiko solvensi (solvency risk)I. Risiko valuta asing (foreign

currency risk)J. Risiko persaingan

(competitive risk)

Page 12: Manajemen Bank Umum

Neraca BankNeraca bank yaitu daftar yang memuat mengenai kekayaan (asset), kewajiban, dan modal bank. Sebagaimana halnya dengan neraca perusahaan, neraca bank juga merupakan persamaan dari:

Neraca bank menggambarkan sumber-sumber dana dan penggunaan dana bank. Bank mendapat dana dengan cara menerima simpanan giro, tabungan, dan deposito berjangka, kemudian mengalokasikannya dengam memberi pinjaman atau membeli surat-surat berharga.

Total Asset = Kewajiban + Modal

Page 13: Manajemen Bank Umum

AktivaSisi neraca ini mencerminkan posisi kekayaan yang merupakan hasil penggunaan dana bank dalam berbagai bentuk. Penggunakan dana bank dilakukan bedasarkan prinsip prioritas. Di samping itu, kegiatan pengalokasian dana tersebut harus memperhatikan ketentuan-ketentuan yang diterapkan oleh bank sentral sebagai otoritas moneter yang mengatur dan mengawasi bank.

Jenis-jenis aktiva yaitu:Alat LikuidGiro pada Bank LainPenempatan pada

Bank LainSurat-surat BerhargaKredit yang DiberikanPenyertaanBiaya Dibayar Di MukaAktiva TetapAktiva Sewa Guna

UsahaAktiva Lain-lain

Page 14: Manajemen Bank Umum

Kewajiban dan EkuitasSisi kewajiban dan ekuitas (pasiva) neraca bank mencerminkan kegiatan penghimpunan dana yang berbagai dari berbagai sumber. Dana bank pada dasarnya berasal dari masyarakat atau pihak ketiga dan modal bank itu sendiri (ekuitas). Urutan-urutan neraca bank di sisi pasiva ini menurut format yang di tetapkan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

GiroKewajiban Segera

LainnyaTabunganDeposito BerjangkaSertifikat DepositoSurat Berharga

yang DiterbitkanPinjaman yang

DiterimaPinjaman

SubordinasiEkuitas

Page 15: Manajemen Bank Umum

Permodalan BankPenggunaan modal bank dimaksudkan untuk

memenuhi segala kebutuhan guna menunjang kegiatan operasi bank. Modal merupakan faktor penting dalam upaya mengembangkan usaha bank. Bank Indonesia sebagai otoritas moneter menetapkan ketentuan mengenai kewajiban penyediaan modal minimum yang selalu dipertahankan setiap bank. Ketentuan pemenuhan permodalan minimum bank disebut juga Capital Adequacy Ratio (CAR), yang saat ini besarnya 4% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Jumlah dan teknik penghitungan modal tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan ketentuan CAR sebelum terjadi krisis moneter (1997) sebesar 8%. Angka ini merupakan penyesuaian dari ketentuan yang berlaku secara internasionalberdasarkan standar Bank for International Settlement (BIS).

Page 16: Manajemen Bank Umum

Fungsi Modal BankModal bank

sekurang-kurangnya memiliki 3 fungsi utama yaitu: fungsi operasional, fungsi perlindungan fungsi pengamanan dan pengaturan. Keseluruhan fungsi modal bank tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Memberikan perlindungan kepada nasabah

b. Mencegah terjadinya kejatuhan bank

c. Memenuhi kebutuhan gedung kantor dan inventaris

d. Memenuhi ketentuan permodalan minimum

e. Meningkatkan kepercayaan masyarakat

f. Menutupi kerugian aktiva produktif bank

g. Sebagai indicator kekayaan bank

h. Meningkatkan efesiensi operasional bank

Page 17: Manajemen Bank Umum

Pengaruh Jumlah Modal Terhadap Perolehan Keuntungan Bank

Jumlah modal bank mempengaruhi kemampuan bank memperoleh keuntungan. Untuk mengukur kemmapuan bank memperoleh keuntungan dapat digunakan berbagai ukuran antara lain adalah rasio return on asset (ROA) dan return on equity (ROE).

Page 18: Manajemen Bank Umum

Return on AssetRasio ini memberikan informasi

seberapa efesien suatu bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat diperoleh rata-rata terhadap setiap rupiah asetnya. Return on asset dapat diperoleh dengan menggunakan rasio berikut:

Return on Asset = Laba setelah pajak

Total Assets

Page 19: Manajemen Bank Umum

Return on EquityPemilik bank lebih tertarik pada

seberapa besar kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan. Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan dilihat dari kepentingan pemilik, digunakan rasio return on equity (ROE) yaitu:Return on Equity = Laba

setelah pajak

Total Equity

Page 20: Manajemen Bank Umum

ROA dan ROE memiliki hubungan langsung. Hubungan tersebut ditentukan oleh apa yang disebut dengan equity multiplier yaitu:

Rasio EM ini dapat dibuktikan dengan cara berikut:

Equity Multiplier (EM) = Laba Asset

Total equity

Laba setelah pajak : Laba setelah pajak = TotalAsset Total Equity Total Asset Total Equity

Page 21: Manajemen Bank Umum

Atau

Persamaan diatas dapat menggambarkan keadaan yang terjadi terhadap ROE apabila bank memiliki modal dalam jumlah kecil dibandingkan dengan assetnya.

ROE = ROA x EM

Page 22: Manajemen Bank Umum

Rasio Permodalan BankBeberapa rasio yang umum digunakan untuk menilai kemmapuan dan kecukupan mosal bank adalah sebagai berikut:

Rasio modal terhadap pihak ketiga.

Rasio modal terhadap total asset berisiko.

Rasio modal terhadap total asset.

Rasio kredit terhadap modal.

Rasio aktiva tetap terhadap modal.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menilai kebutuhan modal bank antara lain:

Kualitas dan integritas manajemen;

Likuiditas; Kualitas aktiva; Laba yang ditahan; Pembebanan biaya; Struktur sumber dana; Kualitas prosedur operasi; Ketentuan permodalan

minimum; Kebijakan pemupukan

modal dan pembagian dividen.

Page 23: Manajemen Bank Umum

Modal Bagi Kantor Cabang dari Bank yang Berkedudukan di Luar Negeri

Yang dimaksud dengan modal bagi kantor cabang bank dari bank yang berkedudukan diluar negeri adalah dana bersih kantor pusat dan kantor-kantor cabangnya diluar Indonesia (net head office funds). Adapun komponen dari dana bersih tersebut adalah sebagai berikut:

Cadangan yang dibentuk oleh kantor cabang di Indonesia yang berasal dari laba setelah pajak baik berupa cadangam modal, cadangan umum, dan cadangan tujuan.

Penyisihan pemghapusan aktiva produktif Cadangan revaluasi aktiva tetap Laba yang ditahan Laba tahun lalu Laba tahun berjalan Selisih antara penerimaan dalam segala bentuk diluar butir a s/d f

dari kantor pusat, dan/atau kantor-kantor cabang bank diluar Indonesia kepada kantor cabangnya di Indonesia, dengan penempatan dana dalam segala bentuk diluar butir a s/d f dari kantor cabangnya di Indonesia kepada kantor pusat dan/atau kantor-kantor cabangnya diluar Indonesia (Net Inter Office Fund/NIOF) yang besarnya telah ditetapkan terlebih dahulu.

Page 24: Manajemen Bank Umum

Kewajiban Penyediaan Modal Minimum

Kewajiban penyediaan modal minimum bank menurut Pakmei 29, 1993 didasarkan pada risiko aktiva dalam arti luas, yaitu aktiva yang tercantum dalam neraca maupun aktiva yang bersifat administrasi sebagaimana tercermin pada kewajiban yang masih bersifat kontinjen dan/atau komitmen yang disediakan oleh bank bagi pihak ketiga.

Page 25: Manajemen Bank Umum

Mobilisasi Dana BankFaktor-faktor Keberhasilan Mobilisasi Dana

Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan dana atau mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antar lain :

a. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank jelas akan mempengaruhi kemampuan bank menghimpun dan dari berbagai sumber, terutama dari masyarakat atau institusi.

b. Ekspektasi, yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya dengan tingkat risiko yang sama.

c. Keamanan, yaitu jaminan keamanan oleh bank atas dana nasabah.

d. Ketepatan waktu, yaitu pengembalian simpanan nasabah yang harus selalu tepat waktu.

e. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel.f. Pengelolaan dana bank yang hati-hati.

Page 26: Manajemen Bank Umum

Risiko Mobilisasi DanaA. Risiko likuiditas

Adanya kemungkinan deposan atau debitur menarik dananya dari Bank. Risiko penarikan dana tersebut berbeda antara masing-masing jenis sumber dana. Giro memiliki likuiditas yang lebih tinggi karena sifat sumber dana ini sangat labil karena dapat ditarik kapan saja sehingga bank harus dapat memproyeksi kebutuhan likuiditasnya untuk memenuhi penarikan nasabah giro. Sementara deposito berjangka risikonya relatif lebih rendah karena bank dapat memproyeksikan kapan likuiditas dibutuhkan untuk memenuhi penarikan deposito berjangka yang telah jatuh tempo.

B. Risiko tingkat bungaRisiko tingkat bunga yang dikaitkan dengan sumber dana bank sangat tergantung pada tingkat bunga dari aset yang dibiayai dengan dana tersebut.

Page 27: Manajemen Bank Umum

C. Interaksi dengan risiko kreditSumber dana bank pada dasarnya tidak

memiliki pengaruh langsung atas risiko kredit karena deposan atau kreditor menanggung risiko kemungkinan bank tidak membayarkan kembali dana mereka. Namun, ada dua dampak tidak langsung yang mungkin dapat terjadi. Pertama, biaya dana yang mahal dapat menjadi efek samping bagi kekhawatiran deposan mengenai kemampuan bank mengembalikan dananya pada saat ditarik atau saat jatuh tempo. Kedua, apabila bank memiliki dana yang tinggi, hal ini secara langsung akan meningkatkan risiko kreditnya dalam usahanya untuk mempertahankan marjin.

D.  Interaksi dengan risiko modal Sumber dana bank memiliki dampak langsung

terhadap risiko modal dan leverage bank. Biaya modal bank melebihi biaya simpanan dan pinjamannya karena disebabkan oleh besarnya ketidakpastian dikaitkan dengan return on equity. Sehingga, bank mungkin merendahkan biaya dananya dengan meningkatkan leveragenya. Risiko modal ini juga menyebabkan kemungkinan dibatasinya kegiatan usaha bank sepertu pembukaan cabang baru apabila otoritas menganggap risiko modal bank terlalu tinggi.

Page 28: Manajemen Bank Umum

Sumber-sumber dana bank Giro sering juga disebut checking account adalah

simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara pemindahbukukan.

Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank.

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.

Deposit on Call sering juga disebut dengan deposito harian, yaitu simpanan pihak ketiga kepada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dengan pemberitahuan terlebih dahulu sesuai kesepakatan pihak bank dengan nasabah.

Page 29: Manajemen Bank Umum

Sertifikat deposito adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat diperjual belikan.

Pasar uang antarbank. Sumber dana melalui pasar uang antarbank atau interbank call money market, sering pula disingkat dengan call money, merupakan sumber yang paling cepat untuk memperoleh dana bagi bank. Sumber dana ini sering digunakan bagi bank-bank yang sedang mengalami kekalahan kliring, yaitu suatu keadaan di mana jumlah tagihan yang masuk lebih besar daripada tagihan keluar.

Pinjaman antarbank. Untuk memenuhi kebutuhan dananya, bank dapat pula melakukan pinjaman dari bank lainnya untuk jangka waktu pendek maupun menengah. Pinjaman tersebut dapat digunakan untuk menutupi kebutuhan modal kerjanya atau bank bisa juga melakukan kerjasama antarbank dalam bidang pembiayaan bersama.

Repurchase agreement. Bank untuk memenuhi kebutuhan dananya dapat melakukan transaksi repurchase agreement, adalah suatu transaksi jual beli surat-surat berharga dengan perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual tersebut sesuai dengan jangka waktu yang diperjanjikan dan dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

Page 30: Manajemen Bank Umum

Setoran jaminan adalah dana yang diterima bank dari nasabah dalam rangka pemberian jasa-jasa perbankan.

Dana transfer. Dana yang ditransfer oleh nasabah melalui bank merupakan sumber dana sepanjang dana tersebut masih mengendap di bank dan belum diambil atau belum ada pemindahbukuan. Dana ini hanya akan mengendap di bank untuk jangka waktu yang singkat.

Obligasi. Bank-bank dapat melakukan mobilisasi dana melalui pasar modal dengan menerbitkan obligasi. Obligasi pada dasarnya merupakan bukti utang dari emiten yang dijamin dengan agunan berupa harta kekayaan milik emiten dan atau pihak ketiga yang menanggung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo.

Kredit likuiditas Bank Indonesia. Kredit likuiditas adalah kredit yang diberikan oleh BI kepada bank yang membutuhkan dana guna memenuhi penarikan-penarikan yang dilakukan oleh nasabah. Pemberian kredit likuiditas ini berkaitan dengan fungsi BI sebagai banker’s bank. Kredit likuiditas dapat pula diberikan kepada bank guna pembiayaan suatu sektor yang diprioritasan pemerintah.

diskonto adalah penyediaan dana jangka pendek oleh BI dengan cara pembelian promes yang diterbitkan oleh bank-bank atas dasar diskonto.

Dana sendiri adalah dana yang berasal dari pemegang saham maupun dari hasil keuntungan yang diperoleh bank dari operasinya.

Page 31: Manajemen Bank Umum

Biaya Dana BankBiaya dana merupakan biaya terbesar dari total biaya operasional bank. Keberhasilan bank menekan biaya dananya akan memperbaiki net interest margin. Oleh karena itu bank sangat berkepentingan untuk menghitung biaya dananya. Menurut George Hempel (1994) ada beberapa alasan kenapa bank perlu menghitung biaya dana yang digunakannya:

Bank mencari kombinasi sumber dana dengan biaya terendah yang tersedia di pasar.

Perhitungan biaya dana yang akurat penting untuk menentukan besarnya keuntungan yang diperoleh atas aktivitas produktifnya.

Jenis sumber dana yang dihimpun bank penggunaannya memiliki dampak terhadap risiko likuiditas, risiko tingkat bunga, dan risiko modal bank.

Page 32: Manajemen Bank Umum

Besarnya biaya dana bank dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

struktur sumber dana yang dikelola bank

tingkat bunga yang diberikan kepada deposan

ketentuan cadangan wajib yang ditetapkan oleh otoritas moneter

Page 33: Manajemen Bank Umum

Perhitungan biaya danaPengertian biaya dana sering dicampurkan dengan istilah cost of fund, cost loanable fund, cost of money. Ketiga istilah ini sebenarnya memiliki perbedaan satu sama lain. Cost of fund dimaksudkan sebagai biaya yang dikeluarkan bank atas dana yang dihimpun sebelum diperhitungkan besarnya ketentuan cadangan likuiditas wajib atau reserve requirement.Sedangkan cost loanable fund adalah biaya dana setelah dikurangi ketentuan reserve requirement. Ketentuan reserve requirement ini dinyatakan dalam presentase tertentu dari jumlah dana yang diterima dari masyarakat (dana pihak ketiga)

Page 34: Manajemen Bank Umum

Konsep Perhitungan Biaya Dana BankKonsep yang dapat digunakan untuk menghitung biaya dana yang

dihimpun bank menurut George H. Hempel (1994) adalah sebagai berikut :

Konsep biaya dana rata-rata historisKonsep ini menitikberatkan pada perhitungan biaya dana rata-rata tertimbang yang dihimpun bank pada waktu sebelumnya. Biaya dana rata-rata diperoleh dengan mengalikan jumlah dana dengan tingkat masing-masing sumber dana.

Konsep biaya dana rata-rata terimbangPerhitungan biaya dana menurut konsep biaya dana rata-rata tertimbang dilakukan dengan cara menghitung biaya dana masing-masing jumlah dana yang berbiaya untuk mengetahui besarnya tingkat bunga efektif, yaitu tingkat bunga setelah memperhitungkan ketentuan reserve requirement.

Konsep biaya dana marjinalPada dasarnya konsep ini menyatakan bahwa bank akan menggunakan biaya marjinalnya, yaitu biaya yang dibayarkan untuk mendapatkan tambahan dana dan memperoleh keuntungan yang dapat diterima atas penambahan aset yang dibiayai dengan dana yang diperoleh tersebut. Cara yang paling mudah untuk menerapkan konsep ini yaitu dengan menentukan sumber dana tunggal sebagai dasar untuk melakukan pricing atas aset bank yang baru.

Page 35: Manajemen Bank Umum

Penentuan Tingkat Bunga Kredit

Cost of Loanable fundsSpreadBiaya overheadPremi risiko

Page 36: Manajemen Bank Umum

Penggunaan Dana Bank

1. Prioritas penggunaan dana Cadangan primer Cadangan sekunder2. Penggunaan Dana Menurut

Sifat Aktiva Aktifa tidak produktif Aktiva produktif

Page 37: Manajemen Bank Umum

Jasa-Jasa Banka. Kliringb. Inkasoc. Leather of Creditd. Bank Garansie. Transfer