12
LIQUIDITY PREFERENCE AS BEHAVIOUR TOWARDS RISK

Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Citation preview

Page 1: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

LIQUIDITY PREFERENCE AS

BEHAVIOUR TOWARDS RISK

Page 2: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Teori Keynes menganalisis terdapat 3 motif atau tujuan masyarakat dalam hal permintaan uang :

1. Permintaan uang untuk transaksiDitentukan oleh tingkat pendapatan nasional. Semakin tinggi tingkat pendapatan nasional, maka semakin banyak permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga.

2. Permintaan uang untuk berjaga-jagaKarena masa depan tidak bisa diramalkan dengan pasti, karena itu uang disisihkan untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti atau digunakan untuk investasi. Permintaan uang untuk berjaga-jaga juga ditentukan oleh pendapatan nasional.

Page 3: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

3. Permintaan uang untuk spekulasiMasyarakat menyimpan atau menggunakan uang untuk membeli surat-surat berharga karena masyarakat ingin mendapatkan keuntungan yang lebih atau jumlah uang yang lebih untuk keperluan transaksi.Permintaan uang untuk spekulasi ini ditentukan oleh tingkat suku bunga. Apabila suku bunga tinggi, permintaan uang untuk tujuan spekulasi rendah karena uang telah digunakan untuk membeli surat-surat berharga. Apabila tingkat suku bunga rendah dan tingkat pengembalian modal rendah, maka permintaan uang untuk spekulasi tinggi karena masyarakat tidak ingin membeli surat-surat berharga dan memilih untuk memegang uang.

Page 4: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Model permintaan uang yang dikemukakan oleh Tobin ini melanjutkan dan memperbaiki teori Keynes tentang motif permintaan uang untuk tujuan spekulasi.

Motif permintaan uang untuk spekulasi merupakan tingkah laku seseorang untuk menyimpan atau membeli surat-surat berharga, karena ingin memiliki jumlah uang yang lebih untuk keperluan transaksi.

Page 5: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Pokok-pokok teori James Tobin ini adalah kekayaan seseorang dapat diwujudkan dalam bentuk uang kas dan obligasi atau surat-surat berharga.

Uang kas tidak menghasilkan apa-apa, sedangkan obligasi atau surat-surat berharga dapat menghasilkan pendapatan yang berupa bunga serta perubahan obligasi sebagai akibat terjadinya perubahan tingkat bunga.

Harga obligasi yang tanpa batas waktu (biasanya disebut dengan consol) .

Page 6: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Menurut Keynes , harapan (expectation) ditentukan oleh tingkat atau keadaan normal.

Jadi apabila tingkat bunga yang berlaku makin rendah maka kemungkinan besar pendapatan yang diperoleh akan negatif sehingga individu akan memegang uang kas, sebaliknya apabila tingkat bunga yang berlaku tinggi, maka kemungkinan besar pendapatan yang diperoleh positif, sehingga individu tersebut akan membeli obligasi.

Dengan demikian jelas bahwa permintaan uang dengan tujuan spekulasi berbanding terbalik dengan tingkat bunga yang berlaku.

Page 7: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Pernyataan atau analisis Keynes ini dikritik oleh Tobin, bahwa :

Implikasi dari analisa ini adalah bahwa masyarakat akan memegang uang kas semua atau obligasi semua, tanpa adanya kemungkinan diversifikasi (yaitu memegang sebagian uang kas dan sebagian obligasi).

Menurut Keynes, harapan dari beberapa individu hampir sama, sehingga tidak dimungkinan adanya diversifikasi kekayaan. Diversifikasi kekayaan akan timbul apabila ada perbedaan dalam harapan (expecatation) diantara individu investor.

Analisa Keynes mendasarkan pada angggapan bahwa individu penuh dengan keyakinan, sehingga dia tidak memperhatikan adanya resiko yang berhubungan dengan pemilikan bentuk kekayaan (portofolio choice).

Page 8: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Teori permintaan uang menurut pemikiran Tobin memperhatikan tingkah laku masyarakat dalam menghadapi resiko terhadap tingkat pengembalian modal yang digunakan untuk motif atau tujuan spekulasi.

Apabila tingkat bunga makin tinggi, jumlah uang kas yang dpegang makin kecil, karena masyarakat menggunakan uang kas yang dimilikinya untuk membeli surat-surat berharga yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang tinggi berupa pendapatan.

Pada saat tingkat bunga rendah, masyarakat mempunyai uang kas yang dimilikinya, karena masyarakat lebih memilih menyimpan uang karena pengembalian modal yang rendah jika membeli surat-surat berharga.

Page 9: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Teori Tobin mengemukakan anggapan adanya ketidakpastian (uncertainty) serta adanya kemungkinan seorang individu itu melakukan diversifikasi bentuk kekayaan (sebagian bentuk obligasi dan sebagian berbentuk uang kas).

Dengan melakukan diversifikasi, dimana masyarakat membagi uang kas yang dimilikinya dalam dua bagian, sebagian untuk membeli surat-surat berharga dan sebagian lainnya disimpan untuk melakukan transaksi atau berjaga-jaga. Sehingga masyarakat bisa menahan uang yang dimilikinya agar tidak cepat habis.

Page 10: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Sehingga, teori portofolio yaitu teori permintaan uang yang menekankan peran uang sebagai penyimpan nilai dapat terpenuhi.

Teori portofolio memprediksi permintaan uang seharusnya bergantung pada risiko dan return yang diberikan oleh uang dan oleh berbagai aset selain uang.

Teori ini juga mempertimbangkan manfaat dan biaya dari permintaan uang.

Page 11: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Jadi, James Tobin, dalam menganalisis teori permintaan uang untuk tujuan spekulasi menggunakan pendekatan portofolio.

Menurut Tobin,setiap orang mengalami ketidakpastian.

Seseorang yang memegang surat berharga pasti mengharapkan memperoleh pendapatan. Sebaliknya orang yang memegang uang tunai juga memiliki resiko, yaitu kerugian modal akibat turunnya harga surat berharga.

Page 12: Liquidity preference as behaviour towards risk-Jurnal Tobin

Menurut Boumol, adanya lembaga keuangan yang memberikan bunga menyebabkan orang yang memegang uang tunai mengalami kerugian yang disebut opportunity cost dimana ia kehilangan kesempatan memperoleh bunga dari pendapatannya. Semakin tinggi tingkat bunga, maka akan semakin tinggi pula biaya yang harus ditanggung seseorang dalam memegang uang tunai. Apabila seseorang itu menyimpan semua uangnya dalam lembaga keuangan, maka ia akan memperoleh keuntungan dalam bentuk bunga, tetapi ia tidak dapat melakukan transaksi atau melakukan konsumsi. Oleh karena itu seseorang akan menentukan jumlah uang yang akan dipakai untuk tujuan transaksi yang dapat mengoptimalkan penghasilan.