27
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang bermunculan diberbagai wilayah Indonesia. Usaha peternakan ayam broiler komersial dilakukan menggunakan strains atau bibit ayam broiler unggulan. Strains ayam broiler unggulan diperoleh dari usaha penyilangan ayam unggulan. Semula strains ayam broiler unggulan diperoleh dengan melakukan penetasan alami atau menitipkan pada induk ayam. Pada perkembangan waktu-waktu selanjutnya yakni pada tahun 1844, di amerika didirikan pabrik penetasan (hatcheri) telur ayam untuk pertama kali. Saat ini telah dikenal berbagai jenis strains ayam broiler unggul yang dikembangkan di berbagai negara. Contohnya, di Italia dikenal terdapat strains ayam Leghorn paling diunggulkan dan banyak dikembangkan sebagai hewan unggas yang diternakkan secara komersial. Kelompok Tani Karya Sejahtera adalah salah satu kelompok tani yg membudidayakan ayam jenis pedaging ini. 1.2. Perumusan Masalah Meneliti manajanemen produksi di Kelompok Tani Karya Sejahtera 1

Laporan pkl zavis final

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan  pkl zavis  final

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras

unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya

produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya

ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang

kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada

saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal

masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah

bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan

menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang

bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

Usaha peternakan ayam broiler komersial dilakukan menggunakan strains

atau bibit ayam broiler unggulan. Strains ayam broiler unggulan diperoleh dari

usaha penyilangan ayam unggulan. Semula strains ayam broiler unggulan

diperoleh dengan melakukan penetasan alami atau menitipkan pada induk ayam.

Pada perkembangan waktu-waktu selanjutnya yakni pada tahun 1844, di amerika

didirikan pabrik penetasan (hatcheri) telur ayam untuk pertama kali. Saat ini telah

dikenal berbagai jenis strains ayam broiler unggul yang dikembangkan di berbagai

negara. Contohnya, di Italia dikenal terdapat strains ayam Leghorn paling

diunggulkan dan banyak dikembangkan sebagai hewan unggas yang diternakkan

secara komersial.

Kelompok Tani Karya Sejahtera adalah salah satu kelompok tani yg

membudidayakan ayam jenis pedaging ini.

1.2. Perumusan Masalah

Meneliti manajanemen produksi di Kelompok Tani Karya Sejahtera

1

Page 2: Laporan  pkl zavis  final

1.3. Tujuan

Adapun kegiatan PKL ini bertujuan untuk :

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan

dan keterampilan yang dimiliki.

2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa baik dalam hal keilmuan maupun

pengalaman kerja dan berwirausaha.

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berkomunikasi dan

bersosialisasi dengan kalangan masyarakat di instansi atau perusahaan.

4. Memacu motivasi kewirausahaan yang berminat menjadi wirausaha.

5. Membuka peluang untuk memperoleh pengalaman praktis kerja dan

wirausaha bagi mahasiswa.

6. Menciptakan keterkaitan dan kesepadaan antara perguruan tinggi dan

instansi atau perusahaan terkait.

1.4. Manfaat

Adapun manfaat kegiatan PKL ini adalah :

1. Memahami manajemen produksi suatu produk dan dapat memahami

kualitas produk yang dihasilkan.

2. Mengenal metode yang dilakukan baik dari aspek teknologi maupun

organisasi.

3. Memahami permasalahan yang dihadapi dan cara mengatasi permasalahan

yang dihadapi.

4. Menumbuhakan sifat kreatif dan inovatif mahasiswa untuk bergerak

dibidang wirausaha.

Dengan demikian kegiatan PKL ini diharapkan dapat lebih memantapkan

kompetensi mahasiswa dengan menganut sistem pendidikan link and macth

anatara pendidikan di kampus dengan keahlian profesi yang diperoleh melalui

pengalaman kerja.

2

Page 3: Laporan  pkl zavis  final

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari kata “manage” yang artinya mengatur, mengurus

atau mengelola. Menajemen sebagai suatu seni (art) dan sebagai suatu ilmu

pengetahuan (science), menurut George Robert Terry “manajemen adalah

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu dengan menggunakan

kegiatan orang lain yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating), dan pengendalian

(controlling).

Tujuan manajemen diantaranya untuk mencapai keteraturan, kelancaran,

dan kesinambungan usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan

sebelumnya, untuk mencapai efisiensi, yaitu suatu perbandingan terbaik antara

input dan output.

2.2. Fungsi Manajemen

2.2.1. Perencanaan (planning)

Merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pemilihan alternatif-

alternatif, kebijaksanaan-kebijaksanaan, prosedur-prosedur, dan program-

program sebagai bentuk usaha untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

2.2.2. Pengorganisasian (organizing)

Merupakan suatu tindakan atau kegiatan menggabungkan seluruh

potensi yang ada dari seluruh bagian dalam suatu kelompok orang atau badan

atau organisasi untuk bekerja secara bersama-sama guna mencapai tujuan

yang telah ditentukan bersama, baik untuk tujuan pribadi atau tujuan

kelompok dan organisasi. Dalam pengorganisasian dikenal istilah KISS

(Koordinasi, Integrasi, Simplifikasi, dan Sinkronisasi) dalam rangka

menciptakan keharmonisan dalam kegiatan organisasi.

3

Page 4: Laporan  pkl zavis  final

2.2.3. Pelaksanaan atau penerapan (actuating)

Merupakan implementasi dari perencanaan dan pengorganisasian,

dimana seluruh komponen yang berada dalam satu sistem dan satu organisasi

tersebut bekerja secara bersama-sama sesuai dengan bidang masing-masing

untuk dapat mewujudkan tujuan.

2.2.4. Pengawasan (controlling)

Merupakan pengendalian semua kegiatan dari proses perencanaan,

pengorganisasian dan pelaksanaan, apakah semua kegiatan tersebut

memberikan hasil yang efektif dan efisien serta bernilai guna dan berhasil

guna.

2.2.5. Pengendalian

Menurut Gumbira dan Harizt (2001), pengendalian dalam usha

produksi pertanian berfungsi untuk menjamin agar proses produksi berjalan

pada rel yang telah direncanakan. Dalam usaha tani misalnya, pengendalian

dapat dilakukan pada masalah kelebihan penggunaan tenaga manusia,

kelebihan penggunaan air, kelebihan biaya pada suatu tahap produksi dan

lain-lain.

2.2.6. Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara berkala, mulai dari saat perencanaan sampai

akhir usaha tersebut berlangsung, sehingga bila terjadi penyimpangan dari

rencana yang dianggap merugikan, maka segera dilakukan pengendalian,

Gumbira dan Harizt (2001).

2.3. Manajemen Produksi

Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan, pengkoordinasian, dan pengwasan atas sumber daya, terutama

sumber daya manusia untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan

terlebih dahulu. (Firdaus,2008). Menurut Adhyzalkahary (2010), manajemen

4

Page 5: Laporan  pkl zavis  final

produksi adalah salah satu cabang manjemen yang kegiatannya mengatur agar

dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Proses

manajemen produksi Anoraga (2004) adalah penggabungan produk, pabrik,

proses program dan manusia.

Usaha tani sebagian besar masih dilakukan dengan cara tradisional dan

belum menerapkan teknologi maju, akibat dari kondisi ini menyebabkan mutu

rendah kurang memiliki daya saing untuk pasar dalam dan luar negeri. Perlu

upaya peningkatan melalui perbaikan manajemen produksi yang berbasis mutu

dan pasar, pola manajemen produksi merupakan kegiatan yang terintegrasi sistem

produksi, manajemen tanaman, manajemen nutrisi, manajemen air, manajemen

OPT, manajemen panen dan pasca panen, manajemen SDM serta manajemen

lingkungan.

2.4. Produksi Ayam Broiler

Ayam ras pedaging disebut juga broiler, yang merupakan jenis ras

unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya

produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Sebenarnya

ayam broiler ini baru populer di Indonesia sejak tahun 1980-an dimana pemegang

kekuasaan mencanangkan panggalakan konsumsi daging ruminansia yang pada

saat itu semakin sulit keberadaannya. Hingga kini ayam broiler telah dikenal

masyarakat Indonesia dengan berbagai kelebihannya. Hanya 5-6 minggu sudah

bisa dipanen. Dengan waktu pemeliharaan yang relatif singkat dan

menguntungkan, maka banyak peternak baru serta peternak musiman yang

bermunculan diberbagai wilayah Indonesia.

Manajemen produksi adalah suatu fase untuk mengkoordinir laju pertumbuhan

ayam broiler dimana mencakup mulai masa Brooding hingga memasuki masa

pemanenan. Dimana didalam proses produksi tersebut meliputi:

a. Persiapan, yaitu persiapan yang mulai dilakukan sebelum DOC ( Day Old

Child ) datang hingga memasuki masa periode akhir / masa panen.

5

Page 6: Laporan  pkl zavis  final

b. Pemeliharaan, yaitu tatalaksana memelihara ayam broiler, tatalaksana

pemberian pakan ayam broiler, tatalaksana pemberian vaksin dan

pengaturan lighting Progam pada ayam broiler.

c. Recoording, yaitu suatu pencatatan yang diberikan perusahaan untuk

mencatat kejadian yang ada di kandang dalam kurung waktu satu periode

Broiler.

d. Pemanenan, yaitu fase berakhirnya pemeliharaan ayam broiler didalam satu

periode dan masa penjualan ayam broiler.

e. Pasca panen, yaitu fase pencucian dan pembersihan kandang setelah satu

periode pemeliharan ayam broiler.

2.6. Manajemen Brooding

Manajemen Brooding adalah suatu pengaturan atau perlakuan terhadap

DOC dengan memperlakukannya seperti dalam naungan indukan pada alaminya,

ayam pada umur 1 – 10 hari. Seperti makhluk hidup umumnya, ayam broiler

mengalami tiga fase kehidupan dalam satu periode, yaitu fase brooder fase starter

dan dilanjutkan ke fase finister.( Rasyaf,2007)

Pada fase brooding tersebut kondisi tubuh ayam masih lemah dan organ

tubuhnya belum berfungsi secara optimal sehingga ayam memerlukan perhatian

yang lebih intensif agar dapat tumbuh secara optimal.

Pada pemeliharaan broiler secara komersial, pada umumnya anak ayam

diperoleh dari penetasan dengan menggunakan mesin tetas. Oleh sebab itu

dibutuhkan induk buatan ( Brooder ) sebagai pengganti untuk melindungi anak

ayam dari kondisi lingkungan yang buruk. Dengan adanya induk buatan tersebut

maka anak ayam akan dapat tumbuh dengan baik. Sistim induk buatan inilah

yang sering kita kenal dengan istilah brooding.

Brooding berasal dari kata brood yang berarti seperindukan.Jadi masa

brooding adalah masa dimana anak ayam masih butuh indukan atau butuh

penghangat buatan sampai umur tertentu yaitu sampai anak ayam bisa

menyesuaikan sendiri dengan suhu lingkungannya. Masa brooding merupakan

salah satu periode kehidupan ayam dan menjadi pondasi awal bagi kehidupan

6

Page 7: Laporan  pkl zavis  final

maupun produktivitas ayam pada fase berikutnya. Keberhasilan pada fase

brooding ini akan diikuti oleh fase berikutnya sehingga memudahkan peternak

untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Sebaliknya, kegagalan pada fase

brooding akan menyebabkan kegagalan fase berikutnya sehingga menyebabkan

produktivitasnya turun, hal ini karena potensi genetik ayam tidak dapat muncul

secara optimal.

Sebelum membuat brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah

dipersiapkan terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam mempersiapkan kandang

antara lain:

1. membersihkan kotoran dan sekam yang ada dalam kandang habis panen

2. memasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup semua

permukaan dinding kandang

3. Mencuci kandang dengan air bersih. Dilakukan dengan cara membasahi

atau menyemprot kandang dengan air disemua permukaannya.

4. Mencuci dengan deterjen. Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh

mikroorganisme yang memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat

berada di luar tubuh ternak dan juga akan menurunkan tegangan

permukaan dari kotoran-kotoran ayam yang menempel di lantai atau

dinding kandang.

5. Mencuci dengan desinfektan. Kegiatan mencuci/menyemprokan dengan

desinfektan ini ber tujuan agar semua mikroorganisma yang masih

menempel di dinding-dinding kandang, langit-langit kandang, lantai

kandang, tirai yang telah dipasang didinding kandang serta dilingkungan

sekitar kandang mati.

6. Mengapur kandang, dengan cara kapur diencerkan dengan air, kemudian

dioleskan dengan alat kuas pada permukaan kandang, yang meliputi :

dinding kandang baik di dalam maupun di luar kandang, lantai kandang,

kerangka kandang dan lantai disekitar kandang.

7. Menebar sekam. Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa

sekam sudah disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah

kering baru dimasukkan.

7

Page 8: Laporan  pkl zavis  final

Setelah kandang dan peralatannya sudah siap maka kegiatan selanjutnya

adalah membuat brooding. Brooding harus sudah dipersiapkan kira-kira 3 hari

sebelum DOC broiler tiba. Brooding yang baik harus dapat melindungi ayam dari

angin, hujan, perubahan suhu yang mendadak dan serangan hewan liar (tikus,

burung). Serangkaian sistem yang mendukung brooding antara lain heater

(pemanas), chick guard (sekat), tempat ransum dan minum, litter, pencahayaan,

suhu dan kelembapan sirkulasi udara dan kepadatan brooding.

2.7. Persiapan Kandang Dan Pemeliharaan

2.7.1. Persiapan kandang :

Dalam memulai pemeliharaan ayam broiler, sebelum DOC masuk ke

kandang perlu dilakukan pembersihan dan istirahat kandang minimal 14 hari

untuk mengurangi resiko bakteri maupun virus. Langkah pertama persiapan

adalah pencucian peralatan kandang langkah- langkanya adalah : bilas tempat

pakan dan minum dengan detergen setelah dibilas kemudian direndam dengan

larutan desinfektan, bila perlu galon dan selang minum direndam dalam

larutan asam sitrat 100-300 gram per 100 liter air selam 12 jam dan dibilas

bersih, pipa, selang dan tower juga dibersihkan dengan asam nitrat seperti

dosis gallon, dilakukan dengan mengisi penuh tower dengan larutan asam

sitrat, ujung pipa dibuka hingga larutan mengalir ke ujung, tutup pipa dan

diamkan selama 12 jam. Dibilas dengan air bersih dan pastikan bersih dari

kotoran (sisa obat, lumut, lendir, dll). Penyekat DOC dicusi dengan

desinfektan dan dibilas sampai bersih. Untuk tirai, tirai plafon, tirai sekat, tirai

alas, tirai bawah direndam dan dicuci dengan detergen, dibilas hingga bersih

kemudian didesinfeksi agar semua bersih dan higienis serta bebas dari kuman

maupun bakteri.

Sebelum DOC datang, kandang ditaburi dengan sekam pada lantai

dengan ketebalan 3-5 cm. Tempat paka, minum, chick guard, lampu serta

8

Page 9: Laporan  pkl zavis  final

pemanas harus terpasang 2 hari sebelum ayam masuk kandang. Tinggi chick

guard yang baik adalah 40-50 cm, dapat terbuat dari seng, kayu atau bambu.

Pemanas diletakkan ditengah chick guard dengan ketinggian 1,25 cm,

perhatikan arah pans dan temperaturnya. Pemakain koran diatas liter hanya 1

lapis dan dipaki pada hari pertama saja. Insensitas cahaya dalam kandang

minimal 20 lux, atau setara dengan 10 watt atau 60 watt lampu per chick

guard dengan ketinggian 170 cm. Untuk petugas yang keluar masuk kandang

disediakan celupan desinfektan atau hand sprayer. Setelah semua persiapan

telah dilakukan, desinfeksi ke seluruh bagian kandang harus dilaksanakan.

Sebelum DOC masuk, kandang perlu dipanaskan selam 2 jam, agar

temperatur brooding stabil dan liter sudah dalam keadaan hangat. Siapkan

pakan dan air minum, untuk air minum yang disarankan adalah air gula 2-3%

(20-30 gram gula per liter air). DOC yang cacat dapat langsung dikeluarkan,

sedangkan DOC yang masih lemas dapat dibantu minum dengan

mencelupkan paruh ke air minum. Amati tingkah laku ana ayam di chick

guard, lakukan evaluasi crop fill, dalam 6 jam minimal 80 % tembolok berisi

pakan dan air, dan setelah 12 jam berisi 100 %. Perhatikan tembolok ayam,

kondisi tembolok tidak boleh terlalu encer atau keras, hal itu berkaitan

dengan temperatur dan ketersediaan pakan. Amati kondisi secara menyeluruh,

bila perlu chick guard diketuk secara perlahan agar ayam aktif makan.

2.7.2. Pemeliharaan

Dalam masa 3 hari pertama pemaliharaan ayam broiler, mereka harus

dipaksa untuk aktif makan dan minum. Dan jika perlu diketuk chick guard

secara perlahan agar ayam aktif sesering mungkin. Pakan sisa harus diayak

terlebih dahulu sebelum diberikan ke ayam, tetapi tidak boleh bercampur

dengan pakan baru. Tempat pakan harus selalu dibersihkan sebelum

pemberian pakan baru. Mulai umur 2 hari tempat minum ayam harus

digantung dan tingginya disesuaikan dengan tinggi ayam. Untuk pengenalan

pakan yang digantung dilakukan pada usia ayam 8 hari sehingga pada usia 10

hari ayam telah mengenal tempat pakan gantung dan pada umur 12 hari

9

Page 10: Laporan  pkl zavis  final

seluruh tempat pakan sudah diganti dengan model gantung. Selepas masa

brooding, pakan yang diberikan adalah 2 kali dalam sehari dan tingginya

sesuai tembolok ayam.

Dengan semakin besarnya ayam, maka dilakukan pelebaran sekat

secara bertahap. Pada umur 3 hari sudah mulai dilakukan pelebaran.

Pelebaran diikuti dengan penambahan serta pengaturan tempat pakan dan

minum, posisi pemanas diatur agar persebaran panas merata. Sebaiknya pada

setiap brooder diberikan termometer untuk memantau suhu, tetapi untuk

mengetahui kenyamanan ayam yang paling tepat adalah dengan mengamati

perilaku ayam dalam kandang. Pemanas dipakai dalam kandang sampai umur

14 hari, bila suhu dingin dapat diperpanjang, begitu pula sebaliknya bila

kondisi panas maka perlu dimatikan. Litter yang digunakan telah kering

sebelumnya dan telah didesinfeksi.

2.8. Keunggulan

Ayam broiler dan ayam pedaging dapat menghasilkan relatif banyak

daging dalam waktu yang singkat. Ciri-cirinya adalah sebagai

berikut:

a. Ukuran badan ayam pedaging relatif besar, padat, kompak, dan berdaging

penuh, sehingga disebut tipe berat.

b. Jumlah telur relatif sedikit.

c. Bergerak lambat dan tenang.

d. Biasanya lebih lambat mengalami dewasa kelamin.

e. Beberapa jenis ayam pedaging, mempunyai bulu kaki dan masih suka

mengeram.

Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan pemeliharaan secara intensif

dan cermat, relatif lebih pekaterhadap suatu infeksi penyakit dan sulit beradaptasi

(Murtidjo, 1987: 5). Arga Sawung Kusuma (2010: 27) menyatakan ayam broiler

mampu memproduksi daging secara optimal dengan hanya mengkonsumsi pakan

dalam jumlah relatif sedikit. Ciri-ciri ayam broiler antara lain: ukuran badan

10

Page 11: Laporan  pkl zavis  final

relatif besar, padat, kompak, berdaging penuh, produksi telur rendah, bergerak

lamban, dan tenang serta lambat dewasa kelamin.

11

Page 12: Laporan  pkl zavis  final

BAB III

MATERI DAN METODE

3.1. Waktu Dan Tempat

Waktu PKL dilaksanakan pada tanggal 29 Juli s/d 23 September,

bertempat di Kelompok Tani Karya Sejahtera

3.2. Materi

Materi yang akan di pelajari selama PKL meliputi semua aspek yang ada

di perusahaan tersebut. Tetapi secara khusus materi yang diperlukan adalah

tentang manajemen produksi.

3.3. Metode

Metode yang di gunakan untuk PKL ini adalah praktek kerja ke lapangan

serta diikuti dengan pengamatan dan observasi langsung di lapangan.

3.3.1. Jenis Data Yang Diperlukan

1. Data Primer : Data yang diberikan secara langsung atau lisan, meliputi

manajemen produksi, penyiapan lahan, budidaya, hingga panen dll.

2. Dara Sekunder : Meliputi keadaan perusahaan, dan data – data lain yang

sudah ada.

3.3.2. Cara Pengumpulan Data

1. Data Primer : Cara pengumpulan data bisa dengan cara wawancara.

2. Data Sekunder : Cara pengumpulan data bisa dengan cara studi literatur,

dokumentasi, rekaman, dan lain-lain.

12

Page 13: Laporan  pkl zavis  final

BAB IV

KONDISI WILAYAH

4.1. Letak Geografis

Kelompok Tani Karya Sejahtera berlokasi di Kp. Cirendeu RT. 01/03,

Desa Ciheulang Tonggoh, Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi Jawa Barat. Desa

Cirendeu memiliki luas 894,13 Ha terdiri dari :

Nama Tanah Jumlah/hektar

Tanah Sawah 420 Hektar

Tegal 15,3 hektar

Tanah Kering 133,67 Hektar

Tanah Basah 1 Hektar

Tanah Perkebunan Rakyat

65 Hektar

Tanah Perkebunan Negara

70 Hektar

Tanah Perkebunan Swasta

62 Hektar

Tanah Umum 146,261 Hektar

Tanah Hutan Lindung 281 Hektar

4.2. Kondisi Biofisik

4.2.1. Kondisi Iklim

Iklim merupakan faktor penentu pada pelaksanaan kegiatan pertanian.

Keadaan ikiim di desa cirendeu dengan suhu rata-rata 210 C sampai dengan

25° C. dengan 2 bulan kering dan 6 bulan basah. Kelembaban udara rata-rata

di Desa Cirendeu sekitar 60% sampai dengan 70% dan curah bujan yang

cukup tinggi.

13

Page 14: Laporan  pkl zavis  final

4.2.2. Kondisi Topografi

Desa Cirendeu merupakan desa dengan ketinggian antara 300 – 500 m

dpl (diatas permukaan laut).

Lahan yang dimiliki Kelompok Tani Karya Sejahtera berjenis Andosol

yang berwarna kecoklatan dan mengandung pasir dengan pR 5-6 pada

lapisan Top soil.

4.3 Kondisi Infrastruktur

Desa Cirendeu memiliki sarana dan prasarana jalan yang cukup baik

meskipun ada jalan yang rusak akibat adanya mobil muatan yang berlebihan

4.4. Kondisi Sosial Ekonomi, Pendidikan, dan Agama

Potensi sumber daya manusia di desa Cirendeu berjumlah 1.290 Kepala

Keluarga dan total jumlah warga yang terdaftar sehanvak 8.201 .Jiwa. Terbagi

atas jumlah warga laki-laki sebanyak 2.763 jiwa dan jumlah warga perempuan

sebanvak 2.773 jiwa.

Mata pencahanian masyarakat di desa Cirendeu sangat beragam. Namun

sebagian besar warga merupakan petani dan buruh tani. Data mata pencaharian

masyarakat desa Cirendeu dapat dilihal pada Tabel berikut.

Tabel 2. Mata pencaharian masyarakat desa Cirendeu

Nama Pekerjaan Jumlah Orang

Buruh Tani 1983Petani 290

Wirausahaawan 401Buruh Pabrik 1963

PNS 40Polri / TNI 6Karyawan 175

14

Page 15: Laporan  pkl zavis  final

Tabel 3. Tingkat pendidikan masyarakat desa Cirendeu

Tingkat Pendidikan Jumlah Orang

Belum sekolah 2410

Tidak pernah sekolah 378

Tidak tamat SD `895

SD 4671

SLTP 450

SLTA 730

D1 15

D2 14

D3 5

S1 5

S2 2

S3 1

15

Page 16: Laporan  pkl zavis  final

BAB V

PROFIL PERUSAHAAN

5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

Kelompok Tani Karya Sejahtera berlokasi di Kp. Cirendeu RT. 01/03,

Desa Ciheulang Tonggoh, Kec. Cibadak, Kab. Sukabumi , Provinsi Jawa Barat,

peta lokasi dapat dilihat dilampiran. Kelompok tani ini bergelut di bidang

pertanian – peternakan yang baru berdiri 3 tahun,

Perkembangan Kelompok Tani Karya Sejahtera dimulai dengan berternak

ayam kampung, pada tahun 2011 dan beralih ke usaha ayam broiler pada tahun

2012. Lahan untuk produksi serta bangunan kantor, gudang, kolam dan lain-lain

terletak pada tanah seluas 3 Ha. Teknologi yang digunakan oleh perusahaan masih

tradisional ,termasuk struktur bangunan-bangunan yang tedapat di lokasi

kelompok tani.

5.2. Visi dan Misi Perusahaan

5.2.1 Visi

• Menjadi petani yang mandiri dan mampu bersaing dalam segi usaha

5.2.2 Misi

• Menjadi petani yang mandiri

• Menjadi Pribadi yang tangguh, jujur.

• Membuktikan kepedulian kepada sesama masyarakat tani khususnya

sesama masyarakat.

5.3. Kondisi dan Situasi Perusahaan

Kelompok Tani Karya Sejahtera memiliki kondisi infrastruktur yang

cukup memadai.

16

Page 17: Laporan  pkl zavis  final

produk, jaringan komunikasi di Kelompok Tani Karya Sejahtera tersedia

telepon dan handphone. Dari segi komunikasi internet belum memadai karena

anggota-anggotanya belum memahami internet.

Kelompok Tani Karya Sejahtera saat ini dalam kondisi stabil. Kondisi

yang stabil ini antara lain pengambilan keputusan lebih cepat dan dalam disiplin

waktu lebih meningkat.

5.4. Struktur Organisasi Kelompok Tani

Kelompok Tani Karya Sejahtera mempunyai Ketua yang memiliki

kedudukan tertinggi. Kemudian terdapat sekretaris yang membawahi bendahara,

dan anggota-anggota kelompok tani.

Gambar 1. Struktur Organisasi Perusahaan

17

Ketua

Awaludin

Sekretaris Rosihoh

BendaharaYayat Sutrisna

Anggota

Cecep

Anggota

Kusnaedi

Anggota

Wawan Setiawan

Anggota

Syamsul

Page 18: Laporan  pkl zavis  final

BAB VI

HASIL KEGIATAN PKL DAN PEMBAHASAN

6.1. Jenis-jenis Kegiatan PKL

Jenis-jenis kegiatan PKL yang di lakukan di Kelompok Tani Karya

Sejahtera meliputi kegiatan yang biasa dilakukan oleh para kelompok tani. Pada

awal minggu pertama materi yang diberikan berupa pengenalan mengenai ayam

broiler, cara pemeliharaan yang baik. Pada minggu berikutnya kegiatan yang

dilakukan adalah kegiatan lapangan mulai dari pemilihan bibit ayam, pembersihan

kandang, vaksinasi,perawatan, panen dan pasca panen.

6.2. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan praktik kerja lapangan ini dimulai pada tanggal 29 Juli

sampai tanggal 23 September 2013. Kegiatan PKL dilaksanakan dari hari Senin

sampai dengan hari Sabtu, mulai pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.

6.3. Hasil Yang Dicapai

Hasil yang dicapai dalam praktik kerja lapang adalah dapat mengetahui

manajemen produksi mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,

pengawasan, pengendalian, sampai evaluasi di Kelompok Tani Karya Sejahtera.

6.3.1. Perencanaan Produksi Ayam Broiler

Perencanaan produksi ayam broiler dumulai dengan pemilihan bibit

yang unggul, pembersihan kandang atau sanitasi kandang, penyedian pakan,

penyediaan obat-obatan untuk vaksinasi.

6.3.2. Pemilihan Bibit

Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk

(bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih,

mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih.

18

Page 19: Laporan  pkl zavis  final

6.3.3. Kondisi Teknisi yang Ideal

1. Lokasi kandang. Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari

pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat

sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.

2. Pergantian udara dalam kandang. Ayam bernafas membutuhkan

oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen

selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.

3. Suhu udara dalam kandang. Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :

Umur (hari) Suhu ( 0C )

01 – 07 34 - 32

08 – 14 29 - 27

15 – 21 26 - 25

21 – 28 24 - 23

29 – 35 23 - 21

6.3.4. Pelaksanaan Pemeliharaan Kandang

1. Perkembangan

Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa

panggung. Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran

langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga

pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe

litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih

murah.

Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga

kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk

pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang

ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari

angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada

umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam

cenderung banyak minum, stres, pertumbuhan terhambat dan mudah

terserang penyakit.

19

Page 20: Laporan  pkl zavis  final

2. Pakan

Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan

harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu

karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan

berat badan perhari menjadi tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad

libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).

Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan

disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2

(dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20

hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua

disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar

protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya.

3. Vaksinasi

Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke

tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu

vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes

mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin

ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.

4. Pemeliharaan

• Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau

pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA

dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau viterna plus dengan dosis + 1

cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang

selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13

gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan

minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan

pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).

20

Page 21: Laporan  pkl zavis  final

• Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin

dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum.

Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.

• Minggu Kedua (hari ke 8 -14). Pemeliharaan minggu kedua masih

memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan.

Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu

kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.

• Minggu Ketiga (hari ke 15-21). Pemanas sudah dapat dimatikan terutama

pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8

kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi

yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau

air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air

minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa

haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-

banyaknya.

• Minggu Keempat (hari ke 22-28). Pemanas sudah tidak diperlukan lagi

pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari,

dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan

ayam. Pertumbuhan yang normal

• mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr

per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga

harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap

penyakit.

• Minggu Kelima (hari ke 29-35). Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan

adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang

dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan

alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88

gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga

dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan

21

Page 22: Laporan  pkl zavis  final

pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam

sudah dapat dipanen.

• Minggu Keenam (hari ke-36-42). Jika ingin diperpanjang untuk

mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan

lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan

yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

5. Penyakit

Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :

A. Tetelo (Newcastle Disease/ND) yaitu penyakit yang di sebabkan virus

Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering

megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada

tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki

lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati.

Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan

kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang

dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang

masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.

B. Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD) yaitu penyakit yang menyerang

sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala

diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur,

peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering

menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui

kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang

tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat

dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.

C. Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease) yaitu penyakit infeksi

saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma

gallisepticum. Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus

keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda

menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan

kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui

22

Page 23: Laporan  pkl zavis  final

pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan

dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.

D. Berak Kapur (Pullorum). Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang

mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih

dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri

Salmonella pullorum.

6. Pembersihan Kandang

Pembersihan kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan

beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran

limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai

kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan

dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal

selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan

bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumn

6.3.5. Biaya Produksi Ayam Broiler

Biaya yang diperlukan untuk berternak ayam broiler di Kelompok

Tani Karya Sejahtera adalah sebagai berikut :

Tabel 6. Biaya produksi ayam broiler per kandang

No. Uraian

Biaya Produksi

Satuan Harga Volume Total

1 Pembelian Benih Rp/box 300.000 50 15.000.0002 Pengolahan

Kandang

Rp/kandang 1000.000 2 2.000.000

3 Pakan Rp/kg 5000 5 ton 25.000.0004 Upah Pekerja Rp/orang 100.000 5 500.000

Total 42.500.000

23

Page 24: Laporan  pkl zavis  final

6.3.6. Manajemen Produksi Ayam Broiler di Kelompok Tani Karya

Sejahtera

1. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Karya Sejahtera

telah disusun baik jangka panjang maupun jangka pendek, untuk

jangka panjang salah satunya meliputi kegiatan rutin yang dilakukan

dalam kegiatan produksi, yang diantaranya, persediaan DOC,

persiapan kandang dan persiapan lainnya. Sedangkan perencanaan

jangka pendek meliputi penyediaan pakan, penyediaan obat untuk

vaksinasi, dan penyediaan lainnya.

Sebelum kandang dijadikan lokasi untuk pembesaran ayam, para

petani melakukan peninjauan layak atau tidak layak kondisi kandang

untuk kegiatan pembesaran.

2. Pengorganisasian

Kelompok Tani Karya Sejahtera meliki satu ketua dan satu

anggota- angota yg memiliki pengalaman yang cukup memadai. Di

samping para anggota juga memiliki usaha sampingan bertani seperti

menaman jambu getas, menanam cabai, dan masih banyak lagi usaha

sampingan yang mereka kerjakan.

3. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi dilakukan bersama-sama, kegiatan tersebut

meliputi pemantauan lahan, vaksinasi, pemberian pakan,

pemeliharaan, panen, pasca panen, dan lain sebagainya.

4. Pengawasan Bibit Ayam

Pengawasan dilakukan langsung oleh para petani, dimulai dari

pemerikasaan beniha ayam langsung dari produsen, setelah itu benih

ayam yang siap di besarkan di periksa terlebih dahulu kesehatannya.

pengawasan ini bertujuan untuk memastikaan ayam yang di ternakan

menghasilkan kualitas yang sesuai dengan keinginan pasar.

24

Page 25: Laporan  pkl zavis  final

5. Pengendalian Produksi

Pengendalian produksi di Kelompok Tani Karya Sejahtera

dilakukan untuk menjaga agar target produksi bisa tercapai. Salah satu

pengendalian yang menyangkut pembesaran ayam dilakukan oleh

semua anggota kelompok tani, hal ini dilakukan untuk mengnatisipasi

dari adanya serangan penyakit agar mutu dan kualitas terjaga.

Kegiatan ini sesuai dengan pernyataan Gumbira dan Harizt (2001)

dalam melakukan pengendalian produksi pertanian agar produksi

sesuai dengan rencana yang diharapkan.

7. Evaluasi Produksi

Evaluasi produksi di Kelompok Tani Karya Sejahtera dilakukan

pada saat-saat tertentu yaitu setiap selesai memasarkan produk, hal ini

dilakukan untuk mejaga kualitas dan kuantitas produk yang akan di

pasarkan. Adapun evaluasi lainnya yang dilakukan adalah untuk

menghadapi pra musim dan persiapan kegiatan panen pada hari-hari

berikutnya, dan evaluasi awal tahun biasa dilakukan untuk menilai

kinerja yang telah dicapai dan merencanakan perbaikan sarana

produksi atau menyediakan sarana produksi yang belum tersedia,

proses evaluasi yang telah dilakukan oleh Kelompok Tani Karya

Sejahtera ini sesuai dengan pernyataan Gumbira dan Harizt (2001)

bahwa evaluasi harus dilakukan secara berkala, mulai saat

perencanaan usaha sampai pada akhir usaha.

25

Page 26: Laporan  pkl zavis  final

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Manajemen produksi ayam broiler di Kelompok Tani Karya Sejahtera

berjalan cukup baik sesuai dengan prosedur. Namun, pada bagian pemasarannya

belum baik karena setiap akan memasarkan produk tidak secara langsung tetapi

melalui pengepul yang langsung datang dari Jakarta.

7.2. Saran

Kelompok Tani Karya Sejahtera diharapkan dapat meningkatkan produksi

ayam broiler dan meningkatkan kualitas sehingga masyarakat lebih menyukai

ayam broiler sebagai makanan pokok sehari-hari. Pada aspek pemasarannya

diharapkan dapat ditingkatkan dan Diharapkan pula Kelompok Tani Karya

Sejahtera dapat meningkatkan kinerja para petani untuk menjadi yang lebih baik.

26

Page 27: Laporan  pkl zavis  final

DAFTAR PUSTAKA

Teguh, J.2013.Pembesaran Ayam Potong.http://www.idebisnis.biz/articles/2013/11/pembesaran-ayam-potongAnoraga.2004. Manajemen Produksi . Agromedia. Jakarta . Diakses 11 Juli 2014

Gumbira. Sa’id. E. dan Ibtan Harizt. A. 2001. Manajemen Agribisnis. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Lova, P.2012.Pengertian dan Fungsi Manajemen Produksi Agribisnis.http://lova241smk.wordpress.com/2012/02/2 6/menerapkan-fungsi- manajemen-poac-planning-organizing-actuating-controlling-dalam-aspek-perusahaan/.Diakses Juli 2013.

Inggit.2013.Tips Sukses Budidaya Ternak Ayam Broiler http://budidayausaha.blogspot.com/2013/02/tips-sukses-usaha-budidaya-

ternak-ayam.html

27