View
1.140
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
DASAR EKONOMI MANAJERIAL
Ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai
aplikasi dari teori ekonomi terutama teori ekonomi
mikro, serta berbagai alat dalam analisis dalam ilmu
pengambilan keputusan bisnis dan administrati yaitu
tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan
atau sasarannya dengan cara yang paling efisien.
Masalah keputusan manajemen ini muncul karena di
dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan,
organisasi menghadapi kendala.
Sebagai terapan ilmu, ekonomi manajerial
mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu
yang lain. Kaitan tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut: Teori ekonomi dalam pengambilan keputusan
akan memberikan landasan teori untuk melakukan
peramalan serta penjelasan perilaku ekonomi dengan
menggunakan model-model. Teori ekonomi mikro
teruatama berkaitan dengan teori perusahaanIlmu
pengambilan keputusan menyadiakan berbagai
macam alat seperti matematika, statistik,
ekonometrika yang sangat berguna untuk penyusunan
model serta estimasi keputusan, tentu saja dalam
upaya pencapaian tujuan dengan cara yang paling
efisien.
2.1Tinjauan Umum Manajerial
Manajer adalah seseorang yang mengarahkan
sumber daya untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi
manajer adalah ( 1 ) tanggung jawab langsung,
termasuk mereka yang delegasi tugas dalam sebuah
organisasi seperti sebuah perusahaan, keluarga, atau
klub; ( 2 ) memberi masukan untuk digunakan dalam
produksi barang dan jasa seperti output perusahaan,
makanan untuk orang miskin, atau tempat
penampungan gelandangan; atau ( 3 ) bertugas
membuat keputusan, lain seperti produk harga atau
kualitas
Ilmu Ekonomi adalah ilmu tentang pengambilan
keputusan dalam menghadapi kelangkaan sumber
daya
Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial
adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer
dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan
namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari
ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi
adalah studi tentang perilaku manusia dalam
memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi
barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang
tersedia untuk mewujudkannya.
Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen
dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang
bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan
sumber daya perusahaan yang terbatas untuk
mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian
ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis
ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar
sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan
pada penggunaannya yang paling baik.
Ilmu Ekonomi Manajerial adalah studi tentang
bagaimana pengolahan sumber daya yang langka
dengan cara paling efisien sedemikian rupa sehingga
tujuan manajerial dapat tercapai.
2.2Ruang Lingkup Manajerial
Dengan Ilmu Lain Sebagai terapan ilmu, ekonomi
manajerial mempunyai kaitan yang erat dengan
beberapa ilmu yang lain yaitu:
a.Teori ekonomi
Dalam pengambilan keputusan akan memberikan
landasan teori untuk melakukan peramalan serta
penjelasan perilaku ekonomi dengan menggunakan
model-model. Teori ekonomi mikro teruatama berkaitan
dengan teori perusahaan.
b. Ilmu pengambilan keputusan
Masalah Keputusan ManajemenMasalah Keputusan ManajemenTeori Ekonomi :Ekonomi MikroEkonomi Makro
Teori Ekonomi :Ekonomi MikroEkonomi Makro
Ilmu Keputusan :Matematika Ekonomi
Ekonometrika
Ilmu Keputusan :Matematika Ekonomi
Ekonometrika
Ekonomi Manajerial :Aplikasi Teori dan perangkat ilmu keputusan
untuk memecahkan masalah keputusanmanajerial
Solusi Optimal untuk masalahKeputusan Manajerial
Gambar 1. Pengertian Ekonomi Manajerial
Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika
ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk
dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan
untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu
mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.
Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan
(menggambarkan dalam bentuk persamaan) model
ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan
Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik
(terutama analisis regresi)pada data sunia nyata untuk
mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori
ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting).
Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa
kuantitas yang diminta (Q) untuk suatu komositas
adalah fungsi yang tergantung pada harga komoditas
tersebut (P), pendapatan konsumen (Y), dan harga
komoditas lain yang berhubungan yaitu; komoditas
komplementer (Pc), dan substitusi (Ps). Bila
diasumsikan bahwa selera tidak berubah maka kita
dapat mempostulatkan model formal matematika
sebagai berikut Q = f(P, Y, Pc, Ps) Dengan formula
diatas kita dapat mengestimasi hubungan empirisnya
(ekonometri) yang memungkinkan perusahaan untuk
menentukan seberapa besar perubahan Q degan
adanya perubahan dalam P, Y, Pc, dan Ps untuk
meramalkan permintaan di masa yang akan datang
untuk komoditas tersebut agar manajemen dapat
mencapai maksud dan tujuan perusahaan (maksimasi
laba) dengan cara yang paling efisien.
c. Berbagai area fungsional dari ilmu adimistratif dan
Bisnis
Area fungsional administrasi bisnis meliputi; akuntansi,
keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya
manusia, dan produksi. Jadi ekonomi manajerial
merupakan pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang
menggabungkan teori ekonomi, ilmu pengambilan
keputusan, dan area fungsional ilmu administrasi bisnis
dan membahas bagaimana ketiga hal tersebut
berinteraksi satu sama lain pada saat perusahaan
berusaha mencapai tujuannya dengan cara yang paling
efisien.
2.3. Teori Perusahaan
a. Sasaran dan Nilai Perusahaan.
Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh
suatu perusahaan adalah memaksimumkan laba
sekarang atau dalam jangka pendek. Namun demikian
ada kalanya perusahaan rela mengorbankan atau
melepaskan laba jangka pendeknya untuk
meningkatkan laba dalam jangka panjang. Jika laba
perusahaan sama dengan nilai perusahaan maka
secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan adalah nilai sekarang atau aliran
kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima
pada masa yang akan datang. Nilai sekarang dari
seluruh laba yang diharapkan pada masa yang akan
datang:
PV : Present Value of all expected future laba (nilai
sekarang dari seluruh laba yang diharapkan akan
diterima pada masa yang akan datang.
n : Expected Laba at year n (laba yang
diharapkian pada tahun ke – n. dan t sama dengan 1,2,
3,...sampai ke n Nilai perusahaan TR = P.Q,
b. Kendala Perusahaan dan keterbatasan Teori
Dalam usahanya tesebut perusahaan menghadapi
kendala. Kendala tersebut muncul karena terbatasnya
ketersediaan input yang esensial, seperti perusahaan
tidak dapat memperoleh seluruh bahan mentah khusus
sebanyak yang dibutuhkan. Adanya kendala
mempersempit gerak perusahaan dalam upayanya
mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan
laba atau nilai perusahaan.
Masalah ini selanjutnya disebut sebagai kendala
optimasi.
2.4. Laba
a. Fungsi Laba.
Laba suatu perusahaan memberikan signal penting
bagi perusahaan mengenai realokasi sumberdaya
dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan
perubahan kemampuan konsumen dan permintaan,
dalam suatu waktu.
b. Laba Bisnis dan Laba Ekonomi
Business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya
eksplisit. Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar
dikeluarkan untuk membeli atau meggaji input yang
digunakan dalam proses produksi. Laba ekonomi
berarti penerimaan dikurangi dengan baik biaya
eksplisit maupun biaya implisit. Biaya implisit adalah
nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh
perusaahaan dalam prosees produksi.
• Gaji yang dapat diperoleh oleh pengusaha/pemilik
yang dapat diperoleh dari orang / pihak lain yang
setara.
• Pendapatan/return yang dapat diperoleh dari
investasi modalnya, menyewakan tanahnya atau
pendapatan dari input yang lain. Laba ekonomi ini
penting agar keputusan investasinya benar.
c. Teori tentang Laba.
1. Risk-Bearing Theory of Profit
Laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk
masuk dan bertahan dibeberapa bidang yang
memiliki risiko di atas rata-rata.
2. Frictional Theory of Profit
Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau
gangguan dari keseimbangan jangka panjang.
3. Monopoly Theory of Profit
Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli
dapat membatasi output dan mengenakan harga
yang tinggi dibandingkan dengan harga pada
pasar persaingan.
4. Innovatioan Theory of Profit.
Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan
dari inovasi yang berhasil.
5. Managerial Efficieny Theory of Profit.
Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya
memperoleh hasil normal dari investasi jangka
panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata
rata perusahaan tersebut akan memperoleh laba
ekonomi.
Adapun Proses yang terkait dengan semua
pengambilan keputusan manajerial yaitu:
• Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi
• Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk
mencapai tujuan tersebut.
• Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi
• Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang
tersedia.
• Megimplementasikan keputusan tersebut.
3.1.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta : Manager
di pecat
Pada hari selasa perusahaan software amcott di
akhir tahun telah membukukan kerugian operasional
sebesar USD 3,5 juta. Kabarnya, USD 1,7 juta dari
kerugian yang berasal dari divisi bahasa asing.
Dengan suku bunga jangka pendek sebesar 7%
amcott memutuskan untuk menggunakan USD 20 juta
atas pendapatan yang di dapat untuk membeli saham
dalam jangka tiga tahun pada Magicword, sebuah
paket software yang mengubah generik software
pengolah data processor yang menyimpan teks
berbahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris. Penjualan
pada tahun-pertama dari software trsebut (Magicword)
adalah sebesar USD 7 juta, akan tetapi setelah
penjualan dihentikan / tertunda atas pelanggaran hak
cipta yang dituntut atau yang diajukan oleh pihak
asing. Amcott mengalami kerugian dan harus
membayar denda sebesar USD 1,7 juta. Orang dalam
mengatakan pelanggaran atas hak cipta berkaitan
dengan komponen yang sangat kecil dari perusahaan
Magicword.
Ralp adalah seorang manajer Amcott yang telah
dipecat atas kejadian diatas sebagaimana dikutip, “aku
hanyalah sebagai kambing hitam untuk pengacara di
Amcott yang tidak mengerjakan tugas sebelum
membeli hak cipta untuk Magicword”. Saya
memperkirakan penjualan tahunan USD 7 juta per
tahun selama tiga tahun. Menurut saya perkiraan
penjualan akan mencapai target tersebut. Apakah anda
tahu mengapa Ralp dipecat ?
3.1.2 Perusahaan Manufactur
Sebagai seorang marketing manajer di salah satu
perusahaan pembuat mobil terbesar didunia, Anda
bertanggung jawab kampanye iklan untuk kendaraan
sport terbaru yang hemat energi. Tim dukungan Anda
telah menyiapkan jadwal sebagai berikut, yang meliputi
profitabilitas (akhir), perkiraan jumlah kendaraan dijual,
dan rata-rata perkiraan harga jual untuk alternatif
tingkat iklan. Proyek departemen akuntansi yang
menggunakan alternatif terbaik untuk dana yang
digunakan dalam kampanye iklan adalah investasi
kembali 10%. Sehubungan dengan biaya iklan (yang
account untuk keuntungan diproyeksikan lebih rendah
dalam tahun 1 dan 2 tinggi dan moderat iklan
intensitas), pemimpin tim merekomendasikan
intensitas rendah iklan untuk memaksimalkan nilai
perusahaan. Apakah Anda setuju? Jelaskan.
3.2 Pembahasan
3.2.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta :
Manager di pecat
Dalam Keputusan Perusahaan memiliki perilaku
sesuai dengan prinsip etika dan pasar adalah suatu
bentuk kompetisi. Perdagangan bergantung
pada honoring contractdan kerjasama satu sama
lain. Oleh karena itu, setiap Pimpinan Perusahaan
harus bertindak sesuai dengan pedoman etika dalam
berbisnis. Bisnis adalah self-interest. Self-
interest mempunyai konsekuensi dalam meningkatkan
Pendapatan Perusahaan setiap. Bisnis bukan suatu
bentuk ketamakan.
Etika, Bisnis dan Hukum
Etika, bisnis dan hukum saling berhubungan tetapi
ada bagian-bagian yang saling tumpang tindih
misalnya masalah aturan dan peraturan yang harus
dipatuhi oleh perusahaan dimana hukum dibuat oleh
pemerintah, badan-badan regulator, asosiasi
profesional dan lainya. Ada juga tumpang tindih antara
hukum dengan etika terkait dengan larangan
membunuh, dan juga terdapat area lain yang saling
bersinggungan antara aktivitas bisnis dengan norma-
norma etika. Intinya adalah etika seharusnya menjadi
panduan tingkah laku diatas hukum. Hukum biasanya
adalah standar minimum tentang tingkah laku yang
bisa diterima, akan tetapi terkadang seringkali terjadi
konflik hukum diberbagai negara yang berlarut-larut,
atau mungkin tidak berlaku disuatu tempat. Sehingga
dalam kasus seperti itu, etika ditempatkan diatas
hukum standar minimal.
Teori-teori Utama tentang Etika yang dapat
membantu memecahkan masalah dilema etika
1. Teleology: Utilarism dan Consequentialism –
Analisis Dampak
Mengevaluasi keputusan sebagai hal baik atau buruk,
diterima dan tidak bisa diterima terkait dengan
konsekuensi suatu keputusan
2. Etika Deotologi – Motivasi yang mendasari
tingkah laku
Mengevaluasi keetisan perilaku berdasarkan motibvasi
pembuat keputusan dan berdasarkan tindakan
deontologi yang dapat dianggap benar secara etis
meskipun keputusan tersebut berdampak buruk
terhadap si pembuat keputusan maupun masyarakat
pada umumnya
3. Keadilan dan Kelayakan – Penilaian
Keseimbangan
Kebutuhan akan keadilan timbul karena dua hal yaitu
ketika Perusahaan software pengambil kebutusan
terhadp Ralp untuk dipecat dari analisi yuridis
keputusan perusahaan sudah pengambil keputusan
tepat karena untuk mempertahankan kestabilitas
Software dalam berbisnis menujukan keperusahaan
asing yang menjual aplikasi tersebut karna Ralp tidak
konsistem dalam pengambilan keputusan walaupun
Perusahaan Utung tetapi Nama dari perusahaan
Software bisa menjatuhkan bisnis yang telah
berlangsung.
Pendapat Hukum Dan Teknologi
E-Government sifatnya interdisipliner karena
melibatkan isu-isu yang berkaitan dengan domain
hukum tradisional maupun modern, sosial, politik,
ekonomi dan dilema budaya. Sebuah hukum adat
membuat pendekatan untuk mengembangkan e-
government hukum kerangka kerja yang sedang
dihadapkan pada tantangan dan pendekatan-campuran
dengan penekanan pada dialog dan koperasi hubungan
di tingkat pemerintahan (misalnya pemerintah pusat
dan daerah). Pengalaman OECD menunjukkan bahwa
tidak ada pendekatan yang ”tepat”. Negara-negara
telah mengadopsi pendekatan yang berbeda:
Memperkenalkan hukum baru vs memodifikasi yang
sudah ada.
Pendekatan whole-of-government untuk
pengembangan legislatif kohesif kerangka kerja
(misalnya, ’E-Government Act’ seperti di Denmark
dan Norwegia) vs pengesahan undang-undang yang
mendukung tujuan e-government pada dasar yang
dibutuhkan (misalnya, di Belanda, Hungaria dan
Portugal).
Teknologi saat ini berkembang lebih cepat dari pada
hukum. Perubahan materi pelajaran akan membuat
hukum cepat usang.
Pentingnya keberlanjutan hukum pada sasaran
teknologi.
Formulasi spesifik teknologi yang mengacu pada
sarana komunikasi tidak diinginkan mengingat
perubahan teknologi yang cepat.
Ide memiliki peraturan teknologi TIK yang murni
didukung dari berbagai perspektif yaitu:
Perspektif tujuan peraturan : Dampak TIK harus
diatur, dan bukan teknologi itu sendiri.
Perspektif pengembangan teknologi: Peraturan tidak
harus memiliki pengaruh negatif pada
pengembangan teknologi dan tidak boleh terlalu
membedakan antar teknologi.
Perspektif murni legalistik: Legislasi harus abstrak
dari teknologi beton sejauh mereka cukup
berkelanjutan dan pada saat yang sama menghormati
persyaratan pada kejelasan dan ketepatan hukum.
Sehingga Bisa ditarik kesimpulan ,untuk Perusahaan
software terhadap Manager Ralp sudah tepat untuk
mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan
terhadap perusahaan asing tersebut
3.2.1 Perusahaan Manufactur
Setiap akhir periode akuntansi, perusahaan
diwajibkan membuat laporan keuangan. Laporan
keuangan yang dibuat oleh perusahaan, minimal terdiri
dari laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan
laporan neraca. Akhir-akhir ini perusahaan juga diminta
untuk membuat laporan arus kas karena laporan arus
kas memberikan tambahan informasi kepada pihak-
pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Para investor dan kreditor tidak dapat
mengavaluasi sebuah perusahan dengan hanya
menguji data untuk satu tahun.inilah alasan mengapa
sebagian besar laporan keuangan setidaknya
melaporkan 2 periode atau 3 periode,seperti laporan
laba rugi pada kenyataannya,sebagian besar analisis
keuangan melakukan penelitian untuk mengambarkan
kemajuan perusahaan dari waktu kewaktu.
Inilah yang terjadi pada sebuah perusahaan
terbesar di dunia yang begerak di bidang pembuatan
mobil mengalami kendala peningkatan profit, dalam 2
tahun terakhir ini,di akibatkan oleh tingginya biaya
iklan yang di keluarkan oleh manajer marketing,
sehingga profit yang didapatkan perusahaan teresubut
dalam 2 tahun terakhir ini mengalami penurunan frofit.
Sebagai manajer keuangan mengkoordinasikan
kepada manajer marketing agar iklan yang biasa di
tayangkan di media elektronik 10 kali dalam sehari
dapat di tayangkan 5 kali,begitupun dengan iklan
yang di media massa dan pemasangan iklan melalui
baliho kalo bisa jaraknya jangan terlalu dekat.semua itu
untuk menekan biaya iklan selama ini terlalu tinggi di
keluarkan oleh perusahaan.agar pada tahun ketiga
perusahan bisa mendapatakan frofit yang maksimun.
Berikut grafik dalam Ilustrasi menunjukan
sejumlah data penting atau mengambarkan
kecenderungan penjualan bersih serta riset dalam
pengembangannya selama 3 tahun terakhir. Penjualan
serta riset dan pengembangan adalah faktor penting
untuk meningkatkan laba atau profit setiap tahunnya.
Gambar 3.1. Ilustarsi data keuangan PT. Kelompok III
Kutim, dalam bentuk grafik
Penjualan bersih (dalam jutaan)
1 2 3 4 5 -
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
Series1
Riset dalam pengembangan
1 2 3 4 5 -
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
Series1
Dalam bidang penjualan maupun bidang riset dan
pengembangan hampir tidak tumbuh dalam 2 tahun
terakhir ini.hal ini bukanlah tanda yang baik untuk
masa depan perusahaan.sebagai seorang manajer
bagaiman kita bisa menentukan apa yang sebenarnya
terjadi pada kinerja tersebut sehingga biaya iklan
terlalu tinggi selama 2 tahun tarakhir ini. Disini para
manajer marketing dan para tim membutuhkan langka
untuk membandikan kinerja,kemudian kita akan
memiliki ide yang lebih baik tentang bagaimana
menilai situasi di masa sekarang dan masa akan
datang.
Mari kita gunakan sebuah analisis yang
memberikan perbandingan dari tahun ke tahun atau
selama 3 tahun ini ( 2011 s/d 2013 ).Banyak keputusan
yang di tempu apakah dalam penjualan laba dan beban
meningkat.atau menurun.mari kita ilustrasi ini:
Kenaikan
201
3
2011/2
012
Juml
ah
Prosent
ase
Penjual
an
bersih
$
18,
119
$
17,987
$
132 0,7%
Penjualan meningkat hanya sebesar 7/10 dari 1%
(0,007 ) selama tahun 2013, yang di hitung sebagai
berikut:
Menghitung nilai Dolar dari perubahan penjualan dari
tahun 2011 ke 2013
2013
2011/2
012
Kenaik
an
$18,1
19
- $
17,987
= $
132
Membagi nilai dolar perubahan dengan nilai periode
dasar.Hal ini menghitung prosentase perubahan untuk
periode tersebut.
Prosentase
perubahan =
Nilai Dolar Perubahan
Nilai tahun
Dasar
=$ 132 =0,0007'=
0,7%$ 17.987
Analisis terperinci seperti yang di gambarkan dalam
ilustrasi laporan keuangan yang mengungkapkan
bahwa penjualan bersih meningkat sebesar 0,7%
selama tahun 2013 sehingga bisa memperoleh laba
57,3%.
Laporan laba rugi PT.Group III Kutim
Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011,2012 dan
2013
Kenaikan
Nilai dolar dalam
jutaan
201
3
2011/2
012
Juml
ah
Prosent
ase
Penjualan
bersih
$
18.
$
17.987
$
132
0,7%
119
Harga Pokok
Penjualan
6,3
88 5,453 935 17,1
Laba
Kotor
11,
731 12,534
(803
) (6,4)
Beban
Operasi:
Pemasaran,penjual
an dan administarsi
3,9
23 3,894 29 0,7
Iklan dan
promosi
Produk
1.2
90 1,299 (9) (0,1)
Riset dan
pengembanga
n
2,2
18 2,183 35 1,6
Beban
Lainnya,b
ersih
1,7
94 251
1,54
3 614,7
Laba
sebelum
pajak
2,5
01 4,907
(2.4
06) (49,0)
Pajak
penghasil
an 435 73 362 495,9
Laba bersih $
2.0
4.834 (2.7 (57,3)
66 68)
Pada tahun 2013 PT. Kelompok III Kutim Mendapatkan
Laba atau Frofit Senilai 57,3%
Dengan menekan biaya iklan 9
juta dolar atau '0,1%
4.1 Kesimpulan
Ekonomi Manajerial merupakan penerapan teori
ekonomi (terutama Teori ekonomi mikro) dan ilmu
pengambilan keputusan untuk dunia bisnis. Titik berat
pembahasannya adalah teori perusahaan dimana
diasumsikan tujuan perusahaan dalam jangka pendek
adalah memaksimumkan laba. Namun demikian
orientasi pencapaian laba maksimum tersebut bergeser
karena perusahaan menghadapi ketidakpastian dalam.
Jangka panjang. Dalam jangka panjang tujuan
perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.
Memaksimumkan laba jangka pendek berbeda dengan
memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka
panjang.
PERMINTAAN DAN PENAWARAN
Ekonomi adalah kegiatan yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginan atau
wants (untuk peningkatan kualitas hidup) manusia.
Kata ekonomi sudah menjadi pembicaraan dan
masalah kehidupan masyarakat sehari-hari. Hampir
setiap hari koran dan media lainnya memberitakan
berbagai berbagai hal mengenai ekonomi. Hal ini
menggambarkan bahwa kualitas kehidupan
masyarakat sangat dipengaruhi oleh kegiatan atau
fenomena ekonomi yang terjadi di masyarakat
tersebut.
Permintaan (demand) dan penawaran (supply)
merupakan informasi dasar yang perlu diketahui oleh
para pelaku atau aktor ekonomi guna menyusun
strategi atau kiat untuk mencapai tujuannya.
Permintaan adalah informasi penting yang
menggambarkan peluang pasar bagi produsen,
sementara bagi konsumen merupakan informasi dasar
mengenai kecenderungan perubahan harga barang dan
jasa. Selanjutnya permintaan ini juga merupakan
informasi penting bagi pemerintah untuk menyusun
perencanaan ekonomi nasional guna memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumsi masyarakat.
Penawaran (supply) adalah informasi dasar yang
perlu diketahui oleh para pelaku atau aktor ekonomi
guna menyusun strategi atau kiat mencapai tujuannya.
Informasi mengenai penawaran (supply)
menggambarkan peluang bagi konsumen untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsinya,
sementara bagi produsen merupakan informasi dasar
mengenai tingkat persaingan bisnis. Selanjutnya
penawaran ini juga merupakan informasi penting bagi
pemerintah untuk menyusun perencanaan ekonomi
makro guna memajukan perekonomian nasionalnya.
A. Pengertian Permintaan (Demand)
Permintaan adalah jumlah (dan kualitas) barang
dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen pada
kondisi tertentu. Permintaan ini biasanya
dilambangkan dengan Qd. Permintaan akan
barang dan jasa diartikan jumlah barang dan jasa
yang ingin didapatkan (secara ekonomis akan
dibeli) oleh konsumen.
Pengertian dan Jenis Barang atau Jasa
Berbagai kebutuhan dan keinginan konsumen
biasanya ditunjukkan dalam bentuk barang
(komoditas yang terlihat secara fisik), maupun jasa
(komoditas yang tidak terlihat secara fisik). Dari
sisi permintaan atau kebutuhan konsumen, barang
dan jasa dapat dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok sebagai berikut.
a. Barang dan jasa normal (normal goods) adalah
barang dan jasa yang permintaannya
berhubungan lurus dengan pendapatan (income)
konsumen. Bila pendapatan konsumen
meningkat, maka permintaan akan barang dan
jasa yang bersangkutan juga meningkat dan
sebaliknya.
b. Barang dan jasa inferior (inferior goods) adalah
barang dan jasa yang permintaannya
berhubungan terbalik dengan pendapatan
(income) konsumen. Bila pendapatan konsumen
meningkat, maka permintaan akan barang dan
jasayang bersangkutan menurun, dan
sebaliknya. Contoh: Makan di restoran besar
dengan makan di warung Tegal. Bila pendapatan
konsumen meningkat, maka kecenderungan
makan di restoran besar (permintaan makan di
restoran besar, akan meningkat). Sebaliknya
kecenderungan makan di warung Tegal
(permintaan makan di warung Tegal) akan
menurun. Dengan demikian, maka dapat
dikatakan makan di warung Tegal inferior
terhadap makan di restoran besar.
c. Barang dan jasa utama adalah barang dan jasa
yang diminta oleh konsumen. Barang dan jasa
utama, dapat berupa barang normal, maupun
barang inferior.
d. Barang dan jasa pengganti (substitution goods)
adalah barang dan jasa yang berfungsi sebagai
barang pengganti (substitusi) barang utama.
Atau lebih ringkasnya barang pengganti atau
substitusi ini merupakan alternatif konsumsi bagi
konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumsinya. Misalnya, barang utama
gula putih, maka barang substitusinya dapat
berupa gula merah. Untuk barang utama kopi,
barang substitusinya dapat berupa teh, atau
jenis minuman lainnya. Jasa utama transportasi
darat, jasa substitusinya dapat berupa
transportasi laut, atau transportasi udara.
Permintaan barang dan jasa pengganti ini
berhubungan terbalik dengan permintaan
barang utamanya. Bila permintaan barang dan
jasa utama meningkat, maka permintaan akan
barang dan jasa penggantinya akan menurun,
dan sebaliknya.
e. Barang dan jasa peengkap (complement goods)
adalah barang dan jasa yang berfungsi sebagai
pelengkap barang utama. Tanpa ada barang
pelengkap ini, barang utama tidak atau kurang
berfungsi dalam memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Misalnya, untuk barang
utama mobil, maka barang pelengkapnya dapat
berupa bahan bakar, atau ban mobil. Untuk jasa
utamanya dokter, maka barang pelengkapnya,
dapat berupa obat-obatan ataupun alat-alat
kedokteran. Permintaan barang pelengkap ini
berhubungan lurus dengan permintaan barang
utamanya. Bila permintaan barang dan jasa
utama meningkat, maka permintaan akan
barang dan jasa pelengkapnya juga naik, dan
sebaliknya.
f. Barang dan jasa publik (public goods) adalah
barang dan jasa yang untuk mengkonsumsinya
yang bersifat non rivalry (dapat dikonsumsi
secara bersamaan, pada waktu yang sama, tan
pa saling meniadakan) dan non exclusive
(semua orang dapat memanfaatkannya, tanpa
harus membayar), seperti jalan raya, jembatan,
terminal, pelabuhan, taman kota, dan sarana
publik lainnya. Penyediaan barang dan jasa
publik ini merupakan beban negara, yang
diselenggarakan oleh pemerintahan. Permintaan
akan barang dan jasa publik ini berhubungan
lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.
g. Barang dan jasa privat (private goods) adalah
barang dan jasa yang bersifat exclusive (tidak
semua orang dapat mengkonsumsinya karena
harus membayar sesuai dengan harga yang
berlaku). Dengan demikian, maka yang dapat
mengkonsumsi barang privat ini adalah orang-
orang yang mempunyai cukup pendapatan atau
income saja. Permintaan akan barang privat ini,
sangat dipengaruhi oleh hukum
ekonomi,khususnya pendapatan, harga, dan
jenis-jenis barang dan jasa di atas, kecuali untuk
barang dan jasa publik.
Kurva Permintaan Dasar
Menunjukkan sejumlah barang yang akan
dibeli pada harga alternatif, dengan
menganggap faktor lain konstan.
Hukum Permintaan (Law of Demand)
Kurva Permintaan mengarah ke bawah
Hukum permintaan adalah makin
rendah harga suatu barang makin banyak
permintaan atas barang tersebut dan
sebaliknya makin tinggi dan harga suatu
barang makin sedikit permintaan atas
barang tersebut.
Faktor Penentu Permintaan
Pendapatan
Barang Normal
Barang Inferior
Harga barang yang saling berhubungan
Harga substitudi
Harga pelengkap
Periklanan dan selera konsumen
Populasi
Harapan Konsumen
Fungsi Permintaan
Invers dari Fungsi Permintaan
Perubahan dalam Permintaan Kuantitas
Perubahan dalam Permintaan
Persamaan umum yang mempresentasikan kurva permintaan
Qxd = f(Px, Py, M, H)
Qxd = banyaknya permintaan
barang XPx = harga barang X
• Harga sebagai sebuah fungsi dari permintaan kuantitas
• Contoh :• Fungsi permintaan
Surplus Konsumen
Nilai konsumen didapat dari sebuah barang
tetapi tidak harus membayar
Surplus konsumen (consumer’s surplus)
didefinisikan sebagai keuntungan yang
diterima oleh konsumen karena mempunyai
kesempatan untuk membeli suatu barang
pada harga marjinalnya bukan pada harga
rata-ratanya. Misalnya kurva permintaan
Marshallian berbentuk garis linier dengan
slope menurun seperti pada gambar 1 berikut
ini. Kurva ini mempunyai persamaan
fungsi.
X(p) = 7 – atau p(X) = 35 – 5X untuk X > 0
Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa :
Jika harga barang adalah sebesar Rp. 30,-,
maka konsumen akan membeli sebanyak 1
unit barang X.
Jika harga barang adalah Rp. 25,-, maka
konsumen membeli sebanyak 2 unit barang X
dan seterusnya.
Misal dibeli konsumen 4 unit barang X,
dengan harga perunit Rp. 15,-, maka total
yang hraus dibayar konsumen adalah sebesar
: 4 x Rp. 15,- = Rp . 60,-. Nilai ini dikatakan
bahwa konsumen membeli dengan nilai
marjinalnya, dan dalam gambar 1 di
tunjukkan oleh bagian ke 2.
Jika 4 unit tidak dibeli sekaligus, tetapi dibeli
dengan :
1 unit pertama sebesar Rp. 30,-
1 unit kedua sebesar Rp. 25,-
1 unit ketiga sebesar Rp. 20,-
1 unit keempat terbesar Rp. 15,-
, maka total yang harus dibayar adalah
Rp. 90,- . Nilai ini dikatakan bahwa
konsumen membayar dengan nilai
rata-ratanya.
Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai
rata-ratanya. Nilai rata-rata perunit
dibayar adalah : = Rp. 22.50,-
Untuk 4 unit dibeli, konsumen harus
membayar : 4 x Rp. 22.50,- = Rp. 90,-
Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada
bagian 1 dan 2.
Selisih sebesar Rp. 90,- - Rp. 60,- = Rp. 30,-
merupakan surplus konsumen
(consumer’s surplus) dan digambar 1
ditunjukkan pada bagian 1.
Misal sekarang harga barang naik menjadi
Rp. 20,- perunit, maka konsumen akan
membeli sebanyak 3 unit dengan total Rp.
60,-
Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar
Rp. 30,-
Unit kedua sebesar Rp. 25,- dan
Unit ketiga sebesar Rp. 20,- maka total
yang harus dibayar oleh konsumen
adalah sebesar :
Rp. 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp.
75,-
Selisih sebesar Rp. 75,- - Rp. 60,- = Rp.
15,- merupakan surplus konsumen
Perubahan harga dari Rp. 15,- perunit
menjadi Rp. 20,- menyebabkan surplus
konsumen sebesar Rp. 30,- - Rp. 15,- =
Rp. 15,-
B. Pengertian Penawaran (Supply)
Setelah membahas permintaan atau jumlah barang
yang mau dan mampu dibeli oleh bisnisnya. Maka
berikutnya perlu dibahas bagaimana perilaku
produsen dalam melaksanakan bisnisnya,
khususnya dalam hal penyediaan (supply) barang
dan jasa yang menjadi usaha utamanya.
Penawaran adalah jumlah (dan kualitas) barang
dan jasa yang mau dijual oleh produsen, pada
kondisi tertentu. Penawaran ini biasanya
dilambangkan dengan Qs. Dengan demikian,
penawaran (supply) akan barang dan jasa dapat
diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang
ingin dijual (secara bisnis menguntungkan) oleh
produsen.
Penawaran Pasar (Market Supply)
Penawaran pasar adalah jumlah barang yang
tersedia dan mau dijual oleh para produsen di
pasar pada kondisi tertentu. Atau dapat juga
digambarkan sebagai hubungan antara daftar
harga jual barang dan jasa dengan kemauan dan
kesediaan para produsen untuk menjual barang
dan jasa yang bersangkutan.
Penawaran ini dapat digambarkan dalam bentuk :
a. Kurva atau gravik : Menunjukkan perkembangan
(arah) penawaran barang dan jasa menurut
harga dan satuan waktu.
b. Tabel atau daftar : Menunjukkan besarnya
volume (kuantitas) penawaran barang dan jasa,
menurut kelompok atau kriteria tertentu.
c. Fungsi : Menunjukkan hubungan antara jumlah
barang dan jasa yang ditawarkan produsen
(untuk dijual), dengan faktor terkait, seperti
harga (price), dari barang dan jasa yang
bersangkutan, maupn biaya (cost) untuk
memproduksi barang dan jasa tersebut.
Fungsi Penawaran dan Faktor yang
Mempengaruhi
Seperti disinggung pada Bab 1 di muka , bahwa
untuk memudahkan analisis fenomena ekonomi,
digunakan pendekatan fungsi yang merupakan
penyedarhanaan dari model. Berkaitan dengan hal
tersebut maka untuk menganalisis penawaran juga
digunakan fungsi penawaran. Fungsi penawaran
adalah gambaran hubungan antara jumlah barang
yang ditawarkan (untuk dijual) dengan faktor-
faktor yang mempengaruhinya.
Bila diamati dengan teliti, ternyata jumlah barang
yang ditawarkan (untuk dijual) oleh produsen (Qs)
atau keputusan produsen untuk menjual sejumlah
barang dan jasa, dipengaruhi oleh banyak hal,
antara lain :
a.Harga jual atau price (P) barang dan jasa
Produsen tidak mungkin mau menjual barang
dan jasa bila harga jual (price)nya tidak
memadai, atau tidak menghasilkan laba. Dengan
demikian, maka perubahan harga jual (price,P)
barang dan jasa akan mengubha jumlah
penawaran barang dan jasa yang bersangkutan
oleh produsen. Oleh karena itu, maka semakin
tinggi harga, produsen cenderung menjual lebih
banyak, karena labanya makin besar, dan
sebaliknya.
b.Biaya atau cost dari barang yang
ditawarkan (untuk dijual)
Biaya produksi dan pengadaan barang dan jasa
yang akan ditawarkan oleh produsen akan
mempengaruhi besar kecilnya laba yang didapat
oleh produsen. Semakin tinggi biaya, semakin
kecil laba yang didapat, begitu juga sebaliknya.
Dengan demikian, bila biaya meningkat,
produsen cenderung mengurangi penawarannya,
karena labanya berkurang, begitu juga
sebaliknya.
c.Bahan baku dan teknologi produksi (RM
dan Tek) untuk memproduksi barang dan
jasa
Semakin mudah akses kepada bahan baku dan
teknlogi produksi, produsen cenderung
menyediakan barang dan jasa lebih banyak, dan
sebaliknya.
d.Faktor lainnya
Faktor lainnya yang mempengaruhi penawaran
(supply) barang dan jasa oleh produsen, antara
lain: tingkat persaingan, tersedia tidaknya
barang substitusi, kecenderungan harga barang
pelengkap dan sebagainya.
Oleh karena itiu, maka fungsi penawaran akan
barang dan jasa dapat dirumuskan berikut : Qs
= f (P, Cost, RM, Tek, O, dst)
Hukum Penawaran
Istilah hukum penawaran yang dimaksudkan
adalah hubungan sebab akibat (kausalitas), antara
penawaran barang dan jasa dengan faktor-faktor
yang mempengaruhinya. Misalnya hubungan
antara jumlah penawaran barang dan jasa dengan
harga barang dan jasa tersebut, atau hubungan
antara jumlah antara jumlah barang dan jasa yang
ditawarkan dengan tingkat pendapatan (income)
konsumen, dan seterusnya.
Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah
Harga (Price)
Qs = f (P, Cost, RM, Tek, dst), Qs = f (P)
Penawan barang dan jasa ditentukan oleh harga
(price), Ceteris Paribus faktor lain dianggap tetap P
Qs bila harga (P) berubah, maka penawaran
(Qs) juga berubah, dengan arah perubahan yang
sama.
Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah
Biaya (Cost)
Qs = f (P, Cost, RM, Tek, dst), Qs = f (Cost)
Penawaran akan barang dan jasa ditentukan oleh
biaya (cost), Ceteris Paribus faktor lain dianggap
tetap.
Cost Qs bila biaya (cost) berubah, maka
penawaran (Qs) juga berubah, dengan arah
perubahan yang berlawanan.
Fungsi penawaran ini dapat berbentuk linier
(variabel independent-nya berpangkat satu),
maupun nonlinier (variabel independent-nya
berpangkat lebih dari satu).
Kurva Penawaran
Kurva adalah gambaran atau lukisan dari fungsi.
Oleh karena itu, maka kurva penawaran (supply
curved) adalah gambaran atau lukisan dari fungsi
penawaran.
Bentuk Kurva Penawaran
Seperti halnya kurva permintaan yang dapat
berbentuk linier ataupun non linier, maka kurva
penawaran ini juga dapat berbentuk garis lurus
(linier), maupun bukan garis lurus, seperti
parabola, hiperbola, dan sebagainya, seperti
gambar berikut.
C. Pengertian Keseimbangan Pasar
Keseimbangan Pasar/Keseimbangan Permintaan
dan Penawaran/market equilibrium adalah adanya
kesepakatan antara konsumen yang akan membeli
dengan produsen yang akan menjual barang dan
jasa yang sama. Dengan demikian maka kedua
pihak yang akan bertransaksi tersebut (konsumen
dan produsen) menyepakati harga (price)
persatuan (unit) dan jumlah (quality) satuan atau
unit barang dan jasa yang ditransaksikan tersebut.
Syarat keseimbangan
Sebagaimana disinggung di atas, bahwa
keseimbangan pasar terjadi bila ada kesepakatan
(baik tulus ataupun terpaksa) antara konsumen
yang membutuhkan dengan produsen yang
menjual barang dan jasa. Oleh karena itu maka
syarat keseimbangan pasar dapat didekati dengan
matematika, yaitu jumlah (Q) maupun harga (P)
barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen
adalah sama. Atau keseimbangan tersebut akan
terjadi bila kepentingan masing-masing pihak
bertemu pada kesepakatan tersebut. Dengan
demikian keseimbangan pasar dapat dirumuskan
dalam bentuk kesamaan fungsi penawaran (Qs)
dengan fungsi permintaan (Qd) atau bila Qd=Qs.
D. Pembatasan Harga
Harga Tertinggi (Price Ceiling) adalah harga sah
maksimum yang dapat dibebankan.
Contoh :
- Harga bensin tahun 1970an
- Perumahan di kota New York
- Mengajukan pembatasan pada biaya ATM
Harga Terendah (Price Floor)
Harga minimum yang dapat dibebankan
Contoh :
- Upah minimum
- Harga penunjang pertanian
E. Perbandingan Statis
Bagaimanakah harga keseimbangan dan
perubahan kuantitas ketika sebuah faktor penentu
dari penawaran dan / atau permintaan berubah ?
Analisis perbandingan statis menunjukkan
bagaimana keseimbangan harga dan kuantitas
akan berubah ketika sebuah faktor penentu atau
permintaan mengalami perubahan.
Kesimpulan
Analisis Permintaan dan penawaran untuk :
1. Memperjelas gambaran besar (dampak umum
dari peristiwa saat ini pada keseimbangan harga
dan kuantitas).
2. Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan
perubahan dalam produksi, persediaan, bahan
dasar, sumber daya manusia, rencana
pemasaran, dll)
3. Pengembangan bisnis.
Hubungan permintaan dan penawaran berinteraksi
untuk menentukan struktur pasar yang diamati
dalam berbagai industri.
B. Saran
Ekonomi adalah bagian dari kehidupan,
menyangkut masalah keberlanjutan (sustainablity)
kepuasan dari pihak-pihak yang bertransaksi,
maka masalah etika atau norma berupa nilai-nilai
yang dianut oleh pihak-pihak yang bertransaksi
dan berlaku di masyarakat. Bila salah satu pihak
tidak puas dengan transaksi yang dilakukan
dan ,erasa dirugikan atau dizalimi oleh pihak lain,
maka kemungkinan untuk terjadinya transaksi
berikutnya akan sangat kecil. Oleh karena itu maka
idealnya para pihak yang bertransaksi akan
berusaha menjaga keberlanjutan kepuasan
masing-masing pihak tersebut. Sehubungan
dengan hal ini diperlukan masalah etika yang
disepakati bersama.
PROSES PRODUKSI DAN BIAYA-BIAYA
Biaya produksi merupakan Faktor penting yang
harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan
menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan
setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan
yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh
karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang
teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan
dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output
barang.
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan
untuk menghasilkan output tertentu, dimana output
yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh input yang
digunakan dalam proses produksi. Setiap proses
produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Dengan menggunakan fungsi
produksi kita dapat menentukan tingkat output
maksimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah
input tertentu, atau menentukan jumlah input
minimum untuk menghasilkan tingkat output
tertentu.
Pemahaman teori produksi sangat penting bagi
suatu perusahaan karena perusahaan dapat
memperhitungkan biaya-biaya apa saja yang
diperlukan untuk menghasilkan suatu barang serta
perusahaan dapat menentukan harga satuan output
barang.
A. Batasan Rumusan Masalah
Untuk penulisan makalah ini, penulis membatasi
permasalahan yang akan dibahas pada makalah,
yaitu :
1. Apakah analisis produksi?
2. Apakah analisis fungsi biaya?
B. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk :
1. Memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Manajerial dan Strategi Bisnis.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan
tentang proses produksi dan biaya-biaya.
3. Mengetahui tentang analisis produksi dan
analisis fungsi biaya.
Fungsi Produksi
Untuk memahami teori produksi, kita perlu
mengetahui fungsi produksi terlebih dahulu. Fungsi
produksi adalah fungsi yang mendefinisikan jumlah
maksimum output yang dapat diproduksi dengan
seperangkat input yang diberikan. Fungsi produksi
menjelaskan hubungan antara faktor-faktor produksi
dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal
dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi
disebut sebagai output hubungan kedua variable
(input dan output) tersebut dapat dinyatakan dalam
bentuk persamaan, sebagai berikut :
Q = f (K,L)
Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan
input. Input K adalah jumlah modal, L adalah jumlah
tenaga kerja Besarnya jumlah output yang dihasilkan
tergantung dari penggunaan input-input tersebut.
Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara
meningkatkan penggunaan jumlah input K dan L. Untuk
memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat
melakukan penggunaan input yang lebih efisien.
Konsep-konsep penting dalam analisa produksi :
1. Jenis input :
a. Variabel inputs adalah semua input yang dapat
dirubah-rubah dalam jangka pendek sesuai
dengan kebutuhan. Contoh : tenaga kerja
b. Fixed inputs adalah semua input yang tidak
dapat dirubah seketika tanpa biaya yang sangat
besar.
2. Jangka waktu :
a. Jangka pendek adalah suatu periode dimana
paling tidak terdapat 1 jenis input yang bersifat
tetap (fixed)
b. Jangka panjang adalah suatu periode waktu
dimana produsen mempunyai cukup waktu untuk
menambah semua faktor produksinya. Jadi dalam
jangka panjang faktor produksi bersifat variabel.
Faktor-faktor yang tetap adalah input dimana
manajer tidak dapat menyesuaikan dalam jangka
pendek. Faktor-faktor variabel adalah input yang
mana manajer dapat mengatur untuk mengubah
produksi.
Pekerjaan seorang manajer adalah menggunakan
fungsi produksi yang tersedia secara efisien. Hal ini
berarti bahwa seorang manajer harus menentukan
berapa banyak tiap input yang digunakan untuk
menghasilkan output. Manajer harus menentukan
berapa banyak tiap input yang digunakan untuk
menghasilkan output. Dalam jangka pendek,
beberapa faktor produksi tetap, dan ini membatasi
pilihan Anda dalam membuat keputusan masukan.
A. Ukuran Produktivitas
Teori produksi yang sederhana menggambarkan
hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas
dengan satu faktor produksi yang variabel. Dalam hal
ini perlu diingat bahwa fokus pembahasan ditekankan
pada hubungan antara satu faktor produksi yang
variabel dengan output. Dalam hungungan tersebut
terdapat satu faktor tetap yang tidak berubah
jumlahnya. Karena faktor produksi yang digunakan
tidak berubah jumlahnya, maka perhatian lebih
ditekankan pada hubungan faktor produksi tersebut
dengan output yang dihasilkan.
1. Total produk (total product) adalah tingkat output
maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah
input tertentu. Rumusannya sebagai berikut :
TP = f (K,L)
Dimana :
TP = produksi total
K = barang modal (yang dianggap konstan)
L = tenaga kerja/ buruh
2. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-
rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi.
Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L
AP = Produk rata-rata (Average product)
L = Tenaga kerja (labor)
TP = Produk keseluruhan (Total product)
Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja
APL = Q/L
Mengukur output dari “rata-rata” pekerja
Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk
rata-rata dari tenaga kerja adalah APL =
[(16)0.5(16)0.5]/16=1
Produk Rata-Rata dari Modal
APK = Q/K
Mengukur output dari “rata-rata” unit modal
Contoh : Q = F(K,L) = K0.5L0.5
Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk
rata-rata dari modal adalah APK =
[(16)0.5(16)0.5]/16=1
3. Produk Marginal adalah Perubahan total output
disebabkan oleh unit terakhir dari input. Produk
Marginal Tenaga Kerja : MPL = ΔQ/ΔL
a. Mengukur output yang dihasilkan oleh pekerja
terakhir
b. Kemiringan dari fungsi produksi jangka pendek
(terhadap tenaga kerja)
Produk Marginal Modal : MPK = ΔQ/ΔK
a. Mengukur output yang dihasilkan dari unit modal
yang terakhir
b. Ketika modal dibiarkan berubah dalam jangka
pendek maka MPK adalah kemiringan dari fungsi
produksi (terhadap modal)
Salah satu model pengukuran produktivitas yang
sering digunakan adalah pengukuran berdasarkan
pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu
suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua
variabel atau lebih, variabel yang satu disebut
variabel independent (Y) dan yang lain
disebutvariabel dependent (X).
Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk
fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan
untuk mewakili hubungan output untuk input. Hal ini
diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan iuji
terhadap Buktistatistik oleh CharlesCobb dan Paul
Douglas di 1900-1928.
Contoh :
Q = F(K,L) = K0.5 L0.5
K adalah tetap sebanyak 16 unit
Fungsi produksi jangka pendek : Q = (16)0.5 L0.5 = 4
L0.5
Produksi ketika 100 unit tenaga kerja digunakan : Q =
4 (100)0.5 = 4(10) = 40 unit
Manfaat dari dari fungsi produksi Cobb-Douglas
a. Mengetahui produktivitas marginal dari input
tertentu yang tergantung pada tingkat
penggunaan semua input.
b. Fungsi tersebut dilinierkan dengan melogaritmakan
menggunakan analisis regresi linier.
B. Law of Diminishing Return
Law of diminishing return/Hukum hasil yang menurun
menyatakan bahwa penambahan unit input variabel
terhadap input tetap melampaui titik tertentu akan
menurunkan tambahan output (produk marjinal) dari
input variabel tersebut
Kurva 2.1 Increasing, Diminishing and Negative
Marginal Returns
Keterangan :
1. Increasing Marginal Returns adalah jangkauan
penggunaan input dimana produk marjinal
meningkat.
2. Decreasing Marginal Returns adalah jangkauan
penggunaan input dimana produk marjinal
menurun.
3. Negatif Marginal Returns adalah jangkauan
penggunaan input dimana produk marjinal negatif.
4. Prinsipnya. Fase marjinal return sebagai
penggunaan input meningkat, produk marjinal
awalnya meningkatkan (marjinal return meningkat),
kemudian mulai menurun (penurunan marjinal
return ), dan akhirnya menjadi negatif (marjinal
return negatif ).
C. Petunjuk untuk Proses Produksi
1. Memproduksi dari fungsi produksi.
Menyelaraskan insentif sebagai upaya untuk
memaksimalkan usaha pekerja.
2. Mempekerjakan pada input yang tepat
Ketika tenaga kerja atau modal berubah dalam
jangka pendek, untuk memaksimalkan keuntungan
seorang manajer akan mempekerjakan.
a. Tenaga kerja sampai nilai dari produk marginal
tenaga kerja sama dengan gaji :
VMPL = w, di mana VMPL = P x MPL
b. Modal sampai nilai produk marginal modal sama
dengan tarif sewa :
VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK
D. Produksi Jangka Panjang
Yang dimaksud dengan produksi jangka panjang
adalah suatu proses produksi simana semua factor
produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua
factor produksi bersifat variabel.
1. Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang
merupakan tempat kedudukan titik-titik yang
menunjukan kombinasi dua faktor produksi guna
menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva
isoquant memiliki ciri-ciri sama dengan kurva
indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Kurva
isoquant menunjukkan kombinasi dua faktor produksi
yang menghasilkan jumlah produk yang sama.
Kombinasi dari input (K,L) yang memberi produsen
tingkat output yang sama. Bentuk dari isoquant
mencerminkan kemudahan di mana produsen dapat
mensubstitusi antara input-input sementara tetap
menjaga tingkat output yang sama.
Kurva 2.2 Isoquant
2. Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)
Tingkat di mana dua input disubsitusikan dengan
menjaga tingkat output yang sama
Kurva 2.3 MRTS
3. Isoquant Linear
Modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang
sempurna
a. Q = aK + bL
b. MRTSKL = b/a
c. Isoquant yang linear menyiratkan bahwa input-
input dapat disubstitusi pada tingkat yang
konstan, tidak terpengaruh dari tingkat input
yang digunakan.
Kurva 2.4 Isoquant Linear
4. Leontief Isoquant
a. Modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang
sempurna
b. Modal dan tenaga kerja digunakan dalam
proporsi yang tetap
c. Q = min{bK,cL}
d. Karena modal dan tenaga kerja digunakan
dalam proporsi yang tetap maka tidak ada input
pengganti sepanjang isoquant (sehingga, tidak
ada MRTSKL)
Kurva 2.5 Leontif Isoquant
5. Garis biaya sama (Isocost)
Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari
titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi
yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran
tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost
sama dengan budget line atau kurva garis anggaran
dalam teori prilaku konsumen.
a. Kombinasi dari input-input yang menghasilkan
tingkat output pada biaya yang sama:
wL + rK = C
b. Disusun kembali, K = (l/r)C – (w/r)L
c. Untuk harga input yang diberikan, isocost yang
lebih jauh dari titik asal adalah berhubungan
dengan biaya-biaya yang lebih tinggi
d. Perubahan dari harga input mengubah
kemiringan dari garis isocost
Kurva 2.6 Isocost
E. Minimalisasi
Biaya
Produk marginal per dollar yang dikeluarkan harus
sama untuk semua input :
Namun, hal ini hanya
Kurva 2.7 Minimalisasi Biaya
F. Substitusi Input Optimal
Sebuah perusahaan awalnya memproduksi Q0 dengan
menggunakan kombinasi input yang
diwakili oleh titik A pada biaya C0.
Misalkan w0 turun menjadi w1
1. Kurva isocost berputar berlawanan arah jarum jam;
di mana mewakili tingkat biaya yang sama sebelum
perubahan gaji.
2. Untuk menghasilkan tingkat output yang sama, Q0,
perusahaan akan menghasilkan isocost pada garis
yang lebih rendah (C1) pada titik B
3. Kemiringan dari garis isocost yang baru mewakili
hubungan gaji yang lebih rendah terhadap tarif
sewa modal.
Kurva 2.8 Subtitusi Input Optimal
G. Analissis Fungsi Biaya
Fungsi biaya adalah gambaran matematis tentang
bagaimana biaya berubah mengikuti perubahan
tingkat aktivitas yang berhubungan dengan biaya
tersebut. Penggunaan konsep biaya relevan untuk
keputusan penentu tingkat output dan harga
secara, tepat membutuhkan suatu pemahaman
tentang hubungan antara biaya dan output suatu
perusahaan atau dengan kata lain fungsi biayanya
tergantung pada fungsi produksi perusahaan dan
fungsi penawaran pasar dari input-input yang
digunakan perusahaan tersebut.
1. Biaya Jangka Pendek
Short-Run Cost Function adalah Fungsi yang
mendefinisikan minimum biaya yang mungkin
dalam memproduksi tingkat setiap output ketika
faktor variabel yang digunakan dalam model cost-
minimizing. Dalam jangka pendek, peningkatan
produk memerlukan jumlah input yang lebih
banyak, artinya biaya juga meningkat. Biaya jangka
pendek antara lain seperti dibawah ini :
a. Biaya tetap (fixed cost/FC) adalah biaya yang
tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi yang
dihasilkan. FC : Biaya yang tidak berbeda dengan
output
Kurva 2.9 Biaya Tetap
b. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dipengaruhi
oleh tingkat output yang dihasilkan. VC(Q) : Biaya
yang berbeda dengan output.
Kurva 2.10 Biaya Variabel
c. Biaya total adalah biaya tetap total (TFC)
ditambah biaya variabel total (TVC).
(TC = TFC + TVC). TC(Q) : Biaya total minimum
untuk menghasilkan berbagai tingkat alternatif
output. TC(Q) = VC(Q) + FC
Kurva 2.11 Biaya Total
d. Biaya Penyusutan (Sunk Cost) adalah Biaya –
biaya yg telah dikeluarkan tetapi tidak relevan
lagi untuk ikut dipertimbangkan berkaitan dgn
keputusan manajerial yg akan diambil
Kurva 2.12 Hubungan antara Biaya Total, Biaya
Variabel dan Biaya Tetap
e. Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah perbandingan
antara total biaya tetap (TFC) dengan jumlah
produksi yang dihasilkan (Q). AFC = FC/Q
f. Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah
perbandingan antara total biaya variabel (TVC)
dengan jumlah produksi yang dihasilkan (Q).
AVC= VC(Q)/Q
g. Biaya total rata-rata (ATC) adalah perbandingan
antara biaya total (TC) untuk memproduksi
sejumlah barang dengan jumlah produksi yang
dihasilkan (Q). ATC = AVC + AFC atau ATC =
TC(Q)/Q.
h. Biaya Marjinal. peningkatan atau penurunan total
biaya suatu perusahaan akibat penambahan atau
pengurangan satu unit keluaran. MC = ΔTC/ΔQ
Kurva 2.13 Hubungan antara Biaya Rata-Rata dan
Biaya Marjinal
2. Pendugaan Fungsi Biaya
Bentuk fungsi antara lain adalah :
1. Fungsi Kubik (efektif untuk Fungsi biaya
jangka pendek)
2. Fungsi Cobb-Douglas (efektif untuk. Fungsi
biaya jangka panjang)
Fungsi Kubik adalah sebuah fungsi dari output;
menyediakan aproksimasi yang wajar untuk hampir
setiap fungsi biaya.
C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3
Biaya Marginal untuk Dihafalkan :
MC(Q) = a + 2bQ + 3cQ2
Kalkulus :
dC/dQ = a + 2bQ + 3cQ2
Sebagai contoh dibawah ini :
Biaya Total: C(Q) = 10 + Q + Q2
Fungsi biaya variabel: VC(Q) = Q + Q2
Biaya variabel untuk memproduksi 2 unit: VC(2) = 2
+ (2)2 = 6
Biaya tetap: FC = 10
Fungsi biaya marginal: MC(Q) = 1 + 2Q
Biaya marginal untuk memproduksi 2 unit: MC(2) =
1 + 2(2) = 5
3. Biaya Jangka Panjang
a. Long Run Average Cost Curve
Kurva yang mendefinisikan minimal biaya rata-
rata memproduksi tingkat alternatif output,
memungkinkan untuk seleksi yang optimal dari
kedua faktor produksi tetap dan faktor produksi
variabel.
Kurva 2.14 Long Run Average Cost
Dalam jangka panjang pengusaha dapat
menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai
dengan tingkat produksi yang direncanakan.
Kemampuan tersebut memungkinkan perusahaan
beroperasi dengan biaya rata-rata yang minimum
pada berbagai tingkat produksi. Kurva yang
menunjukkan titik-titik biaya rata-rata minimum
pada berbagai tingkat produksi disebut kurva
amplop. Kurva ini merupakan kurva biaya rata-
rata jangka panjang atau long run average cost
(LAC).
H. Skala Ekonomi
Economies of scale, Ada ketika biaya rata-rata
longrun menurun karena output yang meningkat.
Diseconomies of scale, Ada ketika biaya rata-rata
longrun naik karena output yang meningkat. Constant
Return to Scale, Ada ketika biaya rata-rata longrun
tetap konstan sebagai output yang meningkat.
Kurva 2.15 Skala Ekonomi
1. Fungsi Biaya Multi-Produk
C(Q1,Q2) : Biaya untuk menghasilkan dua output
secara bersama
Bentuk umum fungsi :
C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + bQ12 + cQ2
2
2. Lingkup Ekonomi
C(Q1,0) + C(0,Q2) > C(Q1,Q2)
Adalah lebih murah untuk menghasilkan dua
output secara bersama-sama daripada secara
terpisah
Contoh :
Adalah lebih murah bagi Time-Warner untuk
memproduksi layanan koneksi internet dan
layanan Instant Messaging secara bersama-sama
daripada secara terpisah.
3. Komplementaritas Biaya
Biaya marginal dari produksi barang 1 menurun
karena banyak dari barang 2 diproduksi :
ΔMC1(Q1,Q2)/ΔQ2 < 0
Contoh :
Sapi bersembunyi dan menyerang
4. Fungsi Kuadrat Biaya Multi-Produk
C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
MC1(Q1,Q2) = aQ2 + 2Q1
MC2(Q1,Q2) = aQ1 + 2Q2
Komplementaritas biaya : a < 0
Lingkup ekonomi : f > aQ1Q2
C(Q1,0) + C(0,Q2) = f + (Q1)2 + f + (Q2)2
C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
f > aQ1Q2 : Produksi bersama lebih murah
aQ1Q2 > 0 : Produksi bersama lebih murah
Contoh numerik :
C(Q1,Q2) = 90 - 2Q1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2
Komplementaritas biaya?
Ya, ketika a = -2 < 0
MC1(Q1,Q2) = -2Q2 + 2Q1
Lingkup Ekonomi?
Ya, ketika 90 > -2Q1Q2
Kesimpulan
Faktor produksi merupakan sumber daya yang
digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan
jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi
empat kelompok yaitu tenaga kerja, modal, sumber
daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada
perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas
cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik
langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh
perusahaan, yangkemudian disebut sebagai faktor fisik
(physical resources).
Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah
produksi maksimum yang mampudiproduksi oleh
produsen pada setiap kombinasi input atau faktor
produksi yang ada.Isoquant adalah kurva yang
menunjukkan semua kombinasi input yang dibutuhkan
dalammenghasilkan suatu produksi oleh produsen.
Garis biaya sama adalah kurva yangmenggambarkan
gabungan faktor-faktor produksi yang dapat digunakan
dengan sejumlah biaya tertentu. Untuk membuat garis
biaya sama, diperlukan data tentang harga faktor-
faktor produksi yang digunakan dan jumlah uang yang
tersedia untuk membayar faktor-faktor produksi.
Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu
menentukan perilaku memaksimalkan keuntungan.
Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan
biaya) manajer harus menggunakan input sedemikian
rupa sehingga nilai marginal dari tiap input
mencerminkan harga yang harus dibayar perusahaan
untuk menggunakan input.
ORGANISASI PERUSAHAAN
Di era globalisasi ini, lingkungan bisnis semakin
diselimuti oleh ketidakpastian dan gejolak perubahan
lingkungan bisnis yang dinamik. Informasi mengenai
produk pun semakin mudah diperoleh konsumen. Hal
ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam
hal peningkatan efisiensi di setiap lini bisnis mereka,
termaasuk dalam hal proses pembelian komponen
karena hal tersebut berkaitan erat dengan biaya
produksi dan keputusan penetapan harga barang.
Setiap perusahaan berharap untuk dapat memproduksi
output sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi
sekecil-kecilnya. Namun, untuk mencapai objektif
tersebut bukanlah hal yang mudah. Masih banyak
perusahaan-perusahaan yang berkutat dengan
masalah biaya produksi yang terlalu tinggi sehingga
mengakibatkan kecilnya keuntungan yang didapat atau
kesulitan dalam berkompetisi di pasar.
Kondisi ini membuat para manajer mulai focus pada
fleksibilitas sebagai cara baru untuk mencapai
keuntungan kompetitif (Gerwin, 1993; Jordan dan
Graves, 1995). Dalam hal ini majaer berharap pemasok
material dapat lebih fleksibel dan akomodatif terhadap
kuantitas pesanan perusahaannya.
Semakin besarnya suatu perusahaan, masalah barupun
muncul. Kita dapat menemukan adanya pemisahaan
antara kepemilikan dan pengelolaan di mana pemilik
merupakan stockholder jauh (tidak secara langsung
mengatur dan mengontrol perusahaannya), sedangkan
kegiatan harian perusahaan lebih diambil alih oleh
seorang manajer (Baye, 2009). Keadaan seperti ini
membuat pemilik tidak dapat dengan mudah
mengetahui kondisi yang sebenarnya mengenai
penurunan keuntungan perusahaannya; apakah karena
penurunan permintaan dari pasar atau karena
kesalahan manajer dalam mengelola perusahaan
tersebut.
Suatu perusahaan wajib memiliki sumber daya manusia
yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan skill yang
bagus, melainkan juga komitmen dan kesetiaan yang
tinggi kepada perusahaan agar mereka dapat bekerja
dengan kemampuan terbaiknya demi terwujudnya
tujuan bersama perusahaan.
1.2 Permasalahan
Peranan manajer adalah untuk mencari metode yang
sesuai untuk memperoleh material (input) yang
digunakan untuk produksi barang yang diharapkan
dapat meminimalisasi biaya produksi. Namun,
terkadang manajer menghadapi masalah untuk
menentukan cara optimal untuk pembelian material.
Selain itu, suatu perusahan juga menghadapi
permasalahan terkait tenaga kerja yang kurang
memiliki komitment untuk bekerja demi tujuan
perusahaan.
2.1 Metode-Metode dalam Pembelian Material
(Inputs)
Proses pembelian material merupakan salah satu
aktifitas penting dalam suatu supply chain dan dapat
memberikan pengaruh yang cukup besar pada kinerja
suatu perusahaan (Lambert, et al. 1998). Christopher
(1992) menambahkan bahwa kegiatan pembelian
material yang tepat diharapkan dapat mengurangi
biaya produksi, menjaga level stok diposisi yang aman
(tidak berlebihan/kekurangan), mempengaruhi kualitas
produk akhir yang diproduksi sehingga perusahaan
dapat secara fleksible masuk ke pasar. Dalam hal ini,
manajer dapat menggunakan beberapa pendekatan
untuk memperoleh material yang dibutuhkan pada
proses produksi perusahaannya seperti:
2.1.1 Spot Exchange
Manajer dapat memperoleh material dengan
menggunakan spot exchange. Baye (2009)
menjelaskan bahwa metode ini terjadi ketika pembeli
dan penjual material bertemu dan melakukan transaksi
pertukaran (jual-beli) tanpa adanya ikatan kontrak
formal. Dengan metode spot exchange, pembeli dan
penjual tidak perlu saling tahu dan mengenal satu
sama lain.
Contoh: Seorang tukang jahit membeli kain di sebuah
toko kain dan kemudian membayar kain-kain tersebut
sesuai total harganya.
Keuntungan dari metode spot exchange adalah karena
tidak diperlukannya ikatan kontrak formal, manajer
dapat dengan mudah dan fleksibel mengubah kuantitas
dan jenis-jenis input yang dibeli berdasarkan
kebutuhan pasar.
Namun, kelemahannya adalah manajer mungkin saja
mendapatkan harga yang lebih mahal (tidak
mendapatkan potongan harga) karena tidak adanya
hubungan kedekatan kerja sama antara manajer
sebagai pembeli dan pemasok. Selain itu, kualitas
material pun dapat mengalami perubahan karena
pemasok yang berbeda-beda.
Metode ini dapat digunakan oleh mereka yang memiliki
spesialisasi dalam memproduksi input menjadi output,
di mana input biasanya sudah terstandarisasi.
Table 1: Keuntungan dan Kelemahan Metode
Spot Exchange
Keuntungan Kelemahan
Fleksibilitas dalam hal Kemungkinan
kuantitas dan jenis-jenis
material yang
dibutuhkan
mendapatkan material
dengan harga yang lebih
mahal (tidak
mendapatkan diskon)
dari penjual
Dapat menyesuaikan
dengan kondisi pasar
Kualitas material tidak
konsisten
Source: Baye (2009)
2.1.2 Mendapatkan Material dengan Ikatan
Kontrak
Berbeda dengan spot exchange, di metode berikut ini
manajer memperoleh material (input) yang dibutuhkan
dengan menggunakan kontrak yang disepakati oleh
pembeli dan pemasok, dimana bersifat formal dan
legal. Dalam sebuah kontrak terdapat istilah yang
mana kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama
pada suatu periode tertentu. Kontrak biasanya
mencakup jenis produk/jasa yang ditawarkan, harga
dari setiap produk/jasa tersebut, dan sebagainya sesuai
dengan apa yang disetujui oleh kedua belah pihak
pembeli dan penjual (Baye, 2009)
Contoh: Misalnya penjahit tersebut memilih untuk
membuat proses pembeliannya lebih formal dengan
toko kain A dengan menandatangani kontrak kerja
sama. Di dalam kontrak tersebut, dapat dijelaskan
mengenai harga-harga setiap jenis kain, kuantitas yang
dibutuhkan, dan periode kontrak yang diinginkan,
misalnya 2 tahun.
Dengan menggunakan kontrak, perusahaan (pembeli)
dapat lebih menspesialisasikan/ memfokuskan
kegiatannya yang memberikan “added value”, karena
untuk hal material telah diambil alih oleh perusahaan
lain (pemasok).
Sedangkan kelemahan metode ini adalah mahal untuk
membuat sebuah kontrak karena membutuhkan biaya
legal (notaris) dan membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menuliskan spesifikasi dan tanggung jawab
kedua belah pihak secara detail. Selain itu, metode ini
juga kurang fleksibel dan sangat susah untuk
mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa
terjadi di masa depan, di luar apa yang tertuang pada
kontrak.
Metode ini cocok digunakan jika untuk membuat
kontrak dan menjelaskan spesifikasi produk/jasa yang
dibutuhkan relative mudah.
Table 2: Keuntungan dan Kelemahan Pembelian
Material dengan Kontrak
Keuntungan Kelemahan
Perusahaan (pembeli)
dapat lebih
Mahal
Memakan waktu yang
focus/menspesialisakan
kegiatannya pada
kegiatan-kegiatan yang
memberikan “added-
value”
cukup lama untuk
membuat sebuah
kontrak
Kurang fleksibel untuk
menghadapi
kemungkina-
kemungkinan di masa
datang
Source: Baye (2009)
2.1.3 Memproduksi Input secara Internal
(Vertical Integration)
Manajer juga dapat memilih untuk membuat sendiri
material (input) yang dibutuhkan untuk produksi dalam
perusahaannya secara internal. Contoh: Penjahit
tersebut memutuskan untuk memproduksi kain sendiri
yang dia gunakan sebagai bahan baku untuk membuat
baju. Oleh karena itu, ia mempersiapkan alat-alat yang
dibutuhkan dalam pembuatan kain. Dalam hal ini,
ketika sesorang/sebuah perusahaan memilih untuk
memproduksi material secara internal, tanpa adanya
supplier perusahaan lain maka ia melakukan yang
disebut “vertical integration”
Keuntungan dari metode ini adalah perusahaan tidak
perlu lagi bergantung pada perusahaan lain untuk
memproduksi dan mempersiapkan material yang
dibutuhkan. Methewson dan Winter (1983)
berpendapat bahwa dengan vertical integration,
perusahaan akan memiliki control penuh terhadap
kualitas dan harga dari material-material tersebut.
Selain itu, vertical integration juga akan mengurangi
resiko-resiko yang berkaitan dengan supply seperti
kemungkinan keterlambatan/kekurangan material,
kehilangan intellectual property, alasan keamanan dan
kesehatan, dll yang dapat berdampak negative pada
reputasi perusahaan (Bowersox, et. al, 2012)
Kendatipun demikian, karena kegiatan produksi
material menjadi bagian dari perusahaan, mereka tidak
dapat menspesialisasikan kegiatannya. Selain itu,
tanggung jawab baru untuk mengatur produksi
material dan produk akhir menyebabkan bertambahnya
biaya-biaya birokrasi karena perusahaan yang semakin
besar (Baye, 2009)
Lebih lanjut, keputusan melakukan vertical integration
sesuai jika aktifitas supply chain tersebut merupakan
daya saing utama (core competencies) perusahaan di
mana memiliki added value yang tinggi bagi
keuntungan dan kinerja perusahaan.
Table 3: Keuntungan dan Kelemahan Produksi
Material Secara Internal (Vertical Integration)
Keuntungan Kelemahan
Tidak perlu
bergantung dengan
perusahaan lain
tentang material
Kontrol penuh
terhadap kualitas dan
harga material
Meminimalisasi resiko-
resiko terkait supply
Tidak dapat
melakukan
spesialisasi
Biaya-biaya terkait
birokrasi bertambah
Kompleksitas
bertambah
Source: Mathewson dan Winter (1983); Baye (2009);
Bowersox, et. al (2012)
2.2 Biaya Transaksi dan Jenis-Jenis Investasi
Khusus
2.2.1 Biaya Transaksi
Selain harga yang harus dibayarkan untuk
mendapatkan material, dalam proses pembelian
material manajer juga terbebankan biaya-biaya lain
diluar biaya yang harus dibayarkan ke supplier
material, yaitu biaya transaksi. Dalam hal ini, biaya-
biaya transaksi termasuk:
a. Biaya untuk mencari supplier yang bersedia dan
mampu menjual material yang diharapkan
b. Biaya untuk bernegosiasi tentang harga, misalnya
biaya kesempatan, biaya legal, dll
c. Investasi dan pengeluaran lainya yang dibutuhkan
untuk memfasilitasi terjadinya transaksi. (Khalifa,
2007; Baye, 2009)
Contoh: supplier menjual semen dengan harga Rp
65,000,00 per sack kepada manajer sebuah
perusahaan property, tetapi harga tersebut tidak
termasuk mengantar ke lokasi kita. Itu berarti, manajer
terbeban biaya transaksi yaitu biaya pengantaran dari
lokasi supplier ke lokasi proyek (bensin, mobil, pegawai
pengantar, dll).
Baye (2009) mengungkapkan bahwa biaya-biaya
transaksi akan mempengaruhi level optimal pembelian
material (input). Lebih lanjut, tidak semua biaya
transaksi penting terlihat dengan jelas. Hal ini terjadi
berhubungan dengan adanya hubungan kerjasama
antara pembeli dan penjual yang disebut investasi
khusus (specialized investment). Investasi khusus
sendiri dapat berbentuk a) penspesifikasian lokasi
pabrik (site specificity), b) penspesifikasian asset fisik
(physical asset specificity), c) asset yang didedikasikan
(dedicated asset), d) tenaga kerja (human capital).
2.2.1 Investasi Khusus (Specialized Investment)
a.Penspesifikasian Lokasi Pabrik (Site Specificity)
Hal ini terjadi ketika penjual dan pembeli mendisain
atau membuat lokasi mereka berdekatan satu sama
lain (Baye, 2009). Contoh: Perusahaan pembangkit
listrik tenaga batu bara biasanya akan berada
berdekatan dengan lokasi perusahaan batu bara
dengan tujuan untuk meringankan biaya transportasi,
mengingat biaya transportasi batu bara yang cukup
tinggi. Investasi pembangunan kedua lokasi ini
merupakan investasi khusus yang mungkin tidak akan
terlalu bernilai lagi ketika mereka sudah tidak bekerja
sama.
b.Penspesifikasian Aset Fisik (Physical Asset
Specificity)
Hal ini terjadi ketika mesin-mesin dan alat-alat yang
dibutuhkan untuk memproduksi suatu material (input)
didisain hanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli
tertentu dimana tidak dapat secara langsung juga
digunakan untuk memproduksi input bagi pembeli lain
(Baye, 2009).
c.Aset yang Didedikasikan (Dedicated Asset)
Investasi umum yang dilakukan oleh penjual dengan
tujuan untuk dapat bertransaksi dengan pembeli
tertentu (Baye, 2009). Contoh: Sebuah perusahaan
F&B menambah fasilitas ruang pendingin dengan
spesifikasi tertentu untuk memenuhi pesanan dari
pembeli-pembeli dari Jepang yang sangat ketat tentang
kualitas.
d.Tenaga Kerja (Human Capital)
Pegawai harus mempelajari skill dan kemampuan
spesifik untuk dapat bekerja di sebuah perusahaan
tertentu. Namun, ketika skill/kemampuan tersebut
tidak dapat dengan mudah digunakan untuk bekerja di
perusahaan lain, maka kemampuan tersebut
merupakan investasi khusus (Baye, 2009). Contoh:
Sebuah perusahaan X bergerak di bidang bisnis dimana
mereka banyak bernegosiasi dengan rekan bisnis dari
Rusia, sehingga negotiator perusahaan X diwajibkan
untuk bisa berbahasa Russia dengan lancar. Padahal,
perusahaan-perusahaan lain sangat jarang yang
memiliki kerja sama dengan Russia.
2.2.3 Implikasi dari Investasi Khusus
Bowersox, et. al (2012) mengungkapkan bahwa
implikasi dengan adanya investasi khusus yang
dilakukan suatu perusahaan lebih mengarah pada
meningkatnya biaya-biaya transaksi karena investasi
khusus dapat mengarah pada “costly bargaining”,
underinvestment, dan “hold up” atau opportunism
problem.
a. Costly Bargaining
Beberapa perusahaan bekerja sama dan membuat
investasi khusus karena beranggapan bahwa tidak
semua supplier mampu menyediakan material (input)
yang dibutuhkan/diinginkan. Hal ini berarti material
tersebut bukanlah material yang cukup banyak beredar
di pasar, sehingga tidak memiliki harga pasar (market
price). Dengan kondisi ini, kedua belah pihak penjual
dan pembeli saling harus bernegosiasi tentang harga.
Untuk memfasilitasi negosiasi, kedua belah pihak
membayar jasa negotiator handal untuk mendapatkan
harga yang menguntungkan.
b.Underinvestment
Underinvestment terjadi ketika level investasi khusus
yang dilakukan adalah dibawah rata-rata level optimal.
Hal ini biasanya disebabkan oleh persepsi
supplier/pihak yang berinvestasi bahwa investasi yang
dilakukannya tidak akan bertahan lama untuk pembeli
tertentu.
Contoh: Dell melakukan investasi khusus dengan
menambah assembly line untuk merakit computer
dengan spesifikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan
pemerintahan Amerika. Dell dapat saja menyiapkan
peralatan murah karena Dell menganggap bahwa
kerjasamanya dengan pihak pemerintahan Amerika
tidak akan lama, dan ketika kerja sama berakhir,
invetasi mesinnya tidak dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pembeli lain. Underinvestment
seperti ini akan menambah biaya transaksi karena
pemerintahan Amerika sebagai pembeli mungkin
mendapatkan set computer dengan kualitas kurang
baik (inferior).
c. ‘Hold Up’ Problem (Opportunism)
Hal ini terjadi ketika investasi khusus harus dibuat
untuk memperoleh material (input), pembeli atau
penjual justru mencoba untuk mengambil kesempatan
singkat yang ada dari investasi.
Contoh: Audi, perusahaan pembuatan mobil mewah
membutuhkan material khusus untuk pembuatan
mesin mobil rancangan terbarunya. Untuk itu, supplier
A harus melakukan investasi khusus (physical
specificity) dengan menyiapkan mesin dengan
spesifikasi khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan
Audi. Dalam hal ini, Audi dan supplier A bisa
menghadapi hold up problem; yaitu jika supplier A tidak
menjual lagi material yang dibutuhkan oleh Audi, maka
produksi mesin mobil tersebut menjadi tidak efektif
bagi Audi. Begitu juga jika Audi tidak membeli material
tersebut, maka investasi yang dilakukan supplier A
akan sia-sia,
2.3 Cara Optimal untuk Memperoleh Material
(Input)
Setelah mengetahui metode-metode untuk
memperoleh material dan juga investasi-investasi
khusus yang mungkin berada di dalamnya, para
manajer harus menganalisis manakah dari metode-
metode tersebut yang lebih sesuai untuk digunakan
oleh organisasi mereka untuk memperoleh material
yang dibutuhkan dengan tujuan mencapai efesiensi
biaya.
a.Spot Exchange
Metode spot exchange cocok digunakan jika biaya
transaksi tidak ada (tidak dibutuhkannya investasi
khusus) dan ada banyak penjual dan pembeli material
tersebut, sehingga jika penjual mencoba untuk menjual
dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar,
pembeli dapat membeli material dari penjual lainnya.
Gambar 1: Ilustrasi Spot Exchange
Source: Khalifa (2007)
b.Kontrak
Mengingat masalah “hold up”/opportunism dan
kebutuhan untuk selalu bernegosiasi tentang harga
material, maka penjual dan pembeli dapat bekerjasama
dengan menggunakan kontrak karena di dalam kontrak
akan tertera harga material sebelum pihak-pihak ini
melakukan investasi khusus, sehingga akan
mengurangi kemungkinan masalah hold up terjadi.
Kontrak juga memiliki jangka waktu kerjasama yang
jelas (misalnya 3 tahun), sehingga pihak-pihak terkait
terikat dapat mengetahui periode kerjasama dan
bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik
selama periode kerjasama tersebut.
Menurut Baye (2009), jangka waktu kontrak yang
optimal merefleksikan trade-off yang ekonomis antara
marginal cost (MC) dan marginal benefit (MB)
memperpanjang kontrak tersebut. Semakin panjang
jangka waktu suatu kontrak, maka marginal cost (MC)
akan meningkat, mengingat lebih banyak waktu dan
uang yang harus dibayar untuk menuliskan kontrak
yang memiliki periode waktu lama; karena semakin
lama periode suatu kontrak, semakin banyak
kemungkinan-kemungkinan yang harus
dipertimbangkan dan dituliskan di dalam kontrak.
Gambar 2: Optimal contract length
Source: Khalifa (2007)
Jangka waktu kontrak optimal (L) adalah ketika
marginal cost (MC) dan marginal benefit (MB)
adalah sama.
Lebih lanjut, jangka waktu optimal suatu kontrak akan
lebih panjang jika level investasi khusus yang dilakukan
bertambah. Hal ini karena perusahaan telah
mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan investasi
khusus, dan jika kontrak berakhir mereka harus
membayar biaya transaksi yang lebih tinggi
(memperbarui kontrak).
Selain itu, jika material (input) lebih terstandarisasi dan
lingkungan bisnis ke depannya terlihat lebih jelas,
maka marginal cost (MC) akan menurun dan jangka
waktu optimal kontrak (L) bisa lebih panjang
Gambar 3: Pengaruh Lingkungan Kontrak
terhadap Jangka Waktu Kontrak
Source: Baye (2009)
c. Vertical Integration
Ketika investasi khusus menyebabkan munculnya
biaya-biaya transaksi yang disebabkan oleh
“opportunism”, underinvestment dan costly bargaining
cost; ketika material/produk yang dibutuhkan sanagtlah
kompleks; ketika lingkungan kontrak penuh
ketidakpastian; atau ketika menulis sebuah kontrak
menjadi sangat mahal/susah untuk dilakukan, maka
pilihan untuk membuat material secara internal adalah
yang paling sesuai. Namun, karena kompleksitas yang
harus dihadapi jika melakukan vertical integration,
metode ini sebaiknya digunakan sebagai pilihan
terakhir.
2.3.1 Economic Trade-Off dari Spot Exchange,
Contract dan Vertical Integration
Baye (2009) menyimpulkan bahwa trade-off yang
ekonomis dari ketiga metode tersebut bergantung pada
karakteristik material (input) dan kebutuhan kita pada
investasi khusus untuk memfasilitasi kegiatan supply
chain.
Gambar 4: Cara optimal untuk Memperoleh
Material (Input)
Source: Khalifa (2007)
2.4 Principal-Agent Problem
Masalah ini muncul ketika satu pihak (agent) setuju
untuk melakukan suatu pekerjaan yang diminta oleh
pihak lainnya (principal) dengan harapan insentif.
Perjanjian seperti ini membuat agent terkadang harus
terbeban biaya yang cukup tinggi, menyebabkan
masalah terkait moral dan kepentingan (conflict of
interest) terjadi. Karena alasan tersebut, agent
melakukan kegiatan pribadinya dan mengabaikan
kepentingan principal (The Economic Times, 2013).
Lebih lanjut, akar masalah agent-principal berada pada
perbedaan sudut pandang antara bawahan (agent) dan
atasan (principal) tentang hak dan kewajiban mereka
masing-masing. Oleh karena itu, isu ini menjadi tugas
para atasan untuk bagaimana mengkompensasi para
bawahannya agar mereka termotivasi untuk bekerja
pada kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan
atasan (principal).
2.4.1 Antara Pemilik Perusahaan dan Manajer
Masalah yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan
besar adalah pemisahan antara kepemilikan dan
pengelolaan perusahaan. Ketika pemisahaan
kepemilikan terjadi, berarti pemilik tidak selalu berada
di tempat memonitor kerja para manajernya, sehingga
manajer tidak benar-benar melakukan pekerjaan yang
sebenarnya harus ia lakukan.
Manajer ingin mendapatkan penghasilan dan
bersenang-senang. Ketika pemilik perusahaaan tidak
memonitor kegiatannya, manajer cendrung
menggunakan waktu kerjanya untuk mencari
kesenangan seperti bermain computer games atau
menggunakan alasan perjalanan bisnis hanya untuk
bertamasya. Sebagai akibatnya, goal dan objektif
perusahaan/pemilik tidak dapat tercapai. Itulah
sebabnya mengapa pemilik perusahaan tidak dapat
menilai mengapa keuntungan perusahaannya
menurun, mengingat ia tidak mengetahui kegiatan
harian manajer-manajernya.
Kebanyakan perusahaan menggunakan gaji tetap
sebagai bentuk kompensasi kepada seorang manajer.
Namun perlu diperhatikan bahwa gaji merupakan
pengeluaran tetap yang harus dikeluarkan perusahaan
tanpa memperhatikan apakah si manajer benar-benar
melakukan pekerjaannya atau tidak; atau perusahaan
menghasilkan profit atau tidak.
Di satu sisi tujuan gaji tetap adalah untuk memberikan
perasaan “safe” pada manajer dan menarik bakat-
bakat terbaik. Namun, gaji bisa berdampak negative
bagi perusahaan karena tidak mampu meberikan
dorongan kuat bagi manajer untuk melakukan
pekerjaannya (Baye, 2009).
Oleh karena itu, untuk mendorong para manajer benar-
benar melakukan tugasnya demi kepentingan
perusahaan, pemilik harus tahu cara terbaik
mengkompensasi mereka (push their button).
a.Incentive Contracts (Stock Option)
Salah satu cara untuk mendorong manajer bekerja
lebih keras adalah pilihan stock options dan bonus-
bonus pencapaian lainnya yang berhubungan langsung
dengan pertumbuhan keuntungan. Dalam artian, jika
suatu perusahaan menghasilkan profit Rp 1 milyar,
maka manajer mendapatkan pembagian dividen,
misalnya 10% dari laba bersih perusahaan. Hal ini
mengimplikasikan jika manajer mampu meningkatkan
laba perusahaan, maka insentif yang ia terima akan
semakin besar. Perusahaan-perusahaan besar seperti
Google, Microsoft, Walt Disney dll menggunakan
system ini untuk memberikan ‘financial reward” kepada
manajernya.
b.Reputasi
Era globalisasi telah membuat setiap orang di dunia
semakin memiliki mobilitas, begitu pula dengan para
manajer. Ketika seorang manajer mampu menunjukkan
kemampuan manajerial yang handal, perusahaan-
perusahaan akan berusaha mendapatkan jasanya.
Dengan alasan tersebut, demi membangun reputasi
yang baik di mata perusahaan-perusahaan lain, para
manajer harus menunjukkan kinerja yang bagus ketika
memimpin suatu perusahaan. Ketika ia berhasil
membawa sebuah perusahaan mencapai kesuksesan,
manajer dapat dengan mudah diterima di perusahaan
lain. Sebaliknya, kegagalan dalam memimpin
perusahaan tertentu dapat berdampak pada karir
manajer tersebut.
Contoh: Kasus jatuhnya market share dan penjualan
nokia beberapa tahun terakhir membuat para analyst
mengkritik strategi mantan CEO Nokia, Stephen Elop
yang lebih memilih untuk meluncurkah smartphone
berbasis windows OS daripada android yang sedang
ramai di industry dan menjadi preferensi konsumen,
sehingga menyebabkan Nokia terpuruk dan harus
diakusisi oleh Microsoft. Kegagalan Elop memimpin
Nokia berdampak negative pada reputasinya sebagai
seorang manajement level atas (Sandeen, 2013).
c.Take Over
Cara lain untuk memaksa manajer berusaha keras
memaksimalkan laba perusahaan adalah dengan
kemungkinan take over. Jika seorang manajer gagal
memimpin suatu perusahaan hingga menyebabkan
perusahaan tersebut terpuruk, maka kemungkinan
terbesar adalah perusahaan akan di take over oleh
perusahaan lain, di mana pemilik yang baru bisa saja
mengubah jajaran manajemen.
2.4.2 Antara Manajer dan Karyawan
Tidak jauh berbeda dengan agent-principal problem
yang terjadi antara pemilik perusahaan dan manajer,
hubungan antara manajer dan karyawan juga dapat
menimbulkan agent-principal problem. Manajer tidak
dapat benar-benar mengawasi setiap karyawan di
kantor untuk memastikan mereka melakukan tugasnya,
sehingga ada saja karyawan-karyawan yang justru
menghabiskan sebagian waktu kerjanya untuk
bergosip, minum the atau bermain computer games.
Oleh karena itu, manajer juga harus melakukan sesuatu
untuk mendorong para karyawan menggunakan jam
kerja untuk melakukan tugas-tugasnya.
a.Pembagian Laba
Pembagian laba merupakan salah satu mekanisme
untuk membuat karyawan mau melakukan usaha lebih
demi perusahaan, karena karyawan akan mendapatkan
kompensasi lebih jika perusahaan mampu memperoleh
laba lebih.
b.Pembagian Pendapatan
Pembagian pendapatan memiliki mekanisme yang
hamper sama seperti pembagian laba. Yang
membedakan hanyalah, pada pembagian pendapatan,
karyawan mendapatkan komisi dari persentase
penjualan. Marketing asuransi, mobil dan property
merupakan sedikit contoh industry yang menggunakan
pembagian pendapatan.
c.Piece Rates
Mekanisme ini juga dapat digunakan untuk mendorong
karyawan bekerja sebaik mungkin karena karyawan
dibayar berdasarkan output (hasil akhir) yang
dihasilkannya. Metode ini biasa digunakan oleh
perusahaan-perusahaan manufaktur kepada pekerja
langsungnya. Masalah yang mungkin muncul dari
metode ini adalah manajer harus melakukan “quality
control”.
3.1 Kesimpulan Dan Saran
Dari penjabaran pembahasan di atas, dapat
disimpulkan bahwa proses pembelian material (input)
berkaitan dan akan mempengaruhi biaya produksi
suatu perusahaan, dan jika perusahaan mengalami
peningkatan biaya, berarti mereka harus membuat
keputusan antara menaikkan harga barang akhir atau
menurunkan keuntungan. Oleh karena itu, tugas
manajer adalah mencari strategi untuk memperoleh
material dengan biaya seminimal mungkin.
Dalam hal ini, secara umum terdapat 3 metode yang
dapat digunakan manajer untuk memperoleh material
(input) yaitu spot exchange, kerjasama melalui kontrak,
dan vertical integration. Pada dasarnya, ketiga metode
tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya
masing-masig. Menurut Baye (2009), bagaimana
manajer memilih metode yang lebih tepat bergantung
pada karakteristik material yang dibutuhkan untuk
produksi dan level pentingnya investasi khusus untuk
memfasilitasi terjadinya transaksi.
Lebih lanjut, di dalam sebuah perusahaan terdapat isu
yang disebut agent-principal problems. Hal ini muncul
karena perbedaan sudut pandang antara atasan
(principal) dan bawahan (agent) mengenai tanggung
jawab dan hak mereka satu sama lain. Oleh karena itu,
kompensasi yang tepat diharapkan dapat
menumbuhkan motivasi dan komitmen
manajer/karyawan kepada perusahaan dan mereka
dapat melalukan pekerjaan dengan kemampuan
terbaiknya demi tercapainya kepentingan bersama
perusahaan.
Pada dasarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan
principal untuk memotivasi dan meningkatkan
komitmen kerja manajer dan karyawan. Pemilik
perusahaan dapat menggunakan stock option sebagai
salah satu cara untuk mendorong manajer melakukan
usaha terbaik demi memaksimalkan laba perusahaan
karena jika laba perusahaan meningkat, ia juga akan
mendapatkan dividen lebih. Selain itu, faktor eksternal
seperti pembangunan reputasi diri dan alasan take
over juga dapat menjadi cambuk bagi manajer untuk
meningkatkan usahanya. Lebih lanjut, bagi manajer
yang memiliki masalah produktifitas dengan
karyawannya, ia dapat menggunakan metode seperti
profit sharing, revenue sharing, dan piece rates. Semua
metode di atas meruapakan salah satu solusi untuk
meminimalisasi agent-principal problem. Tentang
metode mana yang sebaiknya digunakan oleh principal,
tergantung pada karakteristik pekerjaan dan di industri
perusahaan bergerak.
TEORI PERILAKU INDIVIDU
Bab ini mengembangkan alat yang membantu seorang
manajer memahami perilaku individu, seperti para
konsumen dan pekerja dan dampak insentif alternative
pada keputusan mereka. Ini tidaklah sesederhana yang
mungkin anda pikirkan. Manusia menggunakan proses
pemikiran rumit untuk membuat keputusan, dan otak
manusia mampu memproses informasi dengan jumlah
banyak.
Selain kerumitan proses berpikir manusia, para
manajer memerlukan model yang menjelaskan
bagaimana individu berperilaku di pasar dan di
lingkungan kerja. Tentu saja, usaha untuk memodelkan
perilaku individu tidak dapat menangkap perilaku dunia
nyata. Model perilaku kami akan menjadi abstraksi cara
individu benar-benar membuat keputusan, kami harus
memulainya dengan model sederhana yang berfokus
pada kepentingannya selain menghuni pada fitur-fitur
perilaku yang akan sedikit bekerja untuk meningkatkan
pemahaman kita.
1.1.Pengertian Perilaku
Seorang konsumen adalah individu yang membeli
b arang dan jasa dari perusahaan demi tujuan
konsumsi. Dalam mengkarakterisasikan perilaku
konsumen, ada dua factor penting tapi berbeda untuk
dipertimbangkan: peluang konsumen dan pilihan
konsumen. Peluang konsumen merepresentasikan
barang dan jasa yang memungkinkan dibeli konsumen.
Pilihan konsumen menentukan barang mana yang akan
dikonsumsi.
Dalam ekonomi global saat ini yang secara
harafiah jutaan barang dan jasa ditawarkan. Akan
tetapi, untuk berfokus pada aspec penting perilaku
individu dan menjaga agar barang-barang tersebut
dapat diatur, kami mengasumsikan bahwa hanya dua
barang yang ada dalam ekonomi.
Asumsikan seorang konsumen mampu memesan
pilihannya demi alternative atau kombinasi barang dari
yang terbaik sampai yang terburuk. Kami akan
menjadikan > mendenotasikan susunan ini dan menulis
A>B kapanpun konsumen memilih kelompok A sampai
kelompok B. jika konsumen memandang dua kelompok
itu sama-sama memuaskan, kami akan mengatakan
bahwa dia adalah berbeda antara kelompok A dan B
dan penggunaan A-B. Jika A>B, kemudian memberikan
pilihan antara kelompok A dan B tidak akan peduli
dengan kelompok mana yang dia dapat. Susunan
pilihan diasumsikan memuaskan empat property dasar:
kelengkapan, lebih banyak lebih baik, tingkat marginal
substitusi berkurang, dan transitivity.
1.2.Batasan-batasan Individu
Dalam membuat keputusan, individu menghadapi
batasan-batasan. Ada batasan hokum, waktu, fisik dan
tentu saja batasan anggaran. Untuk mempertahankan
focus kami pada kepentingan ekonomi manajerial
tanpa menyelidiki dua isu diluar cakupan materi ini,
kami akan menguji harga peran dan permainan
pendapatan dalam membatasi perilaku konsumen.
Batasan Anggaran
Batasan anggaran membatasi perilaku konsumen
dengan memaksa konsumen memilih kelompok barang
yang tidak dapat dibeli. Jika konsumen hanya memiliki
30 dollar di sakunya saat sampai pada antrian keluar di
supermarket, nilai total barang yang ditunjukkan
konsumen kepada kasir tidak dapat melebihi 30 dolalr.
Untuk mendemonstrasikan bagaimana adanya
batasan anggaran membatasi pilihan konsumen, kami
memerlukan beberapa gagasan cepat. M
merepresentasikan pendapatan konsumen. Dengan
menggunakan M, kami memperoleh generalitas dalam
teori tersebut valid bagi konsumen dengan pendapata
berapapun. Px Py merepresentasikan harga barang X
dan Y secara berturut-turut. Dengan gagasan ini, maka
jika diekspresikan secara matematis:
Px X + Py y ≤M
Dengan kata lain, anggaran menentukan kombinasi
barang X dan Y yang dapat dibeli bagi para konsumen.
Hubungan ini disebut aliran anggaran:
Batasan Anggaran konsumen digrafikkan dalam
bagan 4-3. Area yang dinaungi merepresentasikan
anggaran konsumen atau peluang. Secara khusus,
kombinasi barang X dan Y dalam area yang ditandai,
seperti poin G, merepresentasikan kombinasi X dan Y
yang dapat dibeli. Pada poin diatas area yang ditandai,
seperti poin H, merepresentasikan kelompok barang
yang tidak dapat dibeli.
Batasan anggaran dalam bagan 4-3 adalah aliran
anggaran. Jika konsumen menghabiskan semua
pendapatan mereka pada barang X, pengeluaran
barang X akan sama dengan pendapatan konsumen:
P x X =M
Dengan memanipulasi persamaan ini, kita melihat
kuantitas barang X maksimal yang dapat dibeli untuk
dikonsumsi:
Lereng aliran anggaran diberikan dengan –Px/Py dan
merepresentasikan tingkat pasar barang pengganti
antara barang X dan Y. untuk lebih memahami tingkat
barang pengganti pasar antara barang X dan Y,
pertimbangkan bagan 4-4, yang menunjukkan aliran
anggara untuk seorang konsumen yang memiliki
pendapatan 10 dollar dan menghadapi harga 1 dollar
untuk barang X dan harga 2 dollar untuk barang Y.
Bagan 4-4
Perubahan Pendapatan
Susunan peluang konsumen tergantung pada
harga pasar dan pendapatan konsumen. Seperti
perubahan parameter ini, jadi apakan peluang
konsumen. Anggaplah bahwa pendapatan awal
konsumen dalam bagan 4-5 adalah M0. Apa yang terjadi
jika M0 meningkat menjadi M1 sedangkan harga tidak
berubah? Dibawah asumsi bahwa harga tetapi tidak
berubah, peningkatan pendapatan tidak akan
mempengaruhi lereng aliran anggaran. Akan tetapi,
potongan vertical dan horizontal antara aliran anggaran
meningkat seiring dengan pendapatan konsumen yang
meningkat, karena lebih dari masing-masing barang
dapat dibeli dengan pendapatan lebih tinggi.
Perubahan Harga
Sekarang anggaplah bahwa pendapatan konsumen
tetap pada M, tapi harga barang X menurun sampai
selanjutnya, anggaplah harga barang Y tetap
tidak berubah. Karena lereng aliran anggaran diberikan
dengan penurunan harga barang X merubah
lereng tersebut, yang menjadikannya lebih baik dari
sebelumnya.
Demonstrasi Masalah 4-1
Seorang konsumen memiliki pendapatan awal 100
dollar dan mengadapi harga Px = 1 dollar dan Py = 5
dollar. Graffikkan aliran anggarannya, dan tunjukkan
bagaimana ini berubah saat harga barang X meningkat
menjadi
Jawaban:
Awalnya, jika konsumen menghabiskan seluruh
pendapatannya pada barang X, dia akan membeli M/P
= 100/1 =100 imot X. ini adalah perpotongan
horizontal aliran anggaran awal dalam bagan 4-7. Jka
konsumen menghabiskan seluruh pendapatan pada
barang Y, dia dapat membeli M/Py=100/5= 20 unit Y.
ini adalah perpotongan vertical aliran anggaran awal.
Lereng aliran produknya adalah
Saat harga barang X meningkat sampai 5, jumlah
maksimal X yang dapat dibeli konsumen dikurangi
menjadi M/Px=100/5 =20 unit X. Ini adalah
perpotongan horizontal aliran anggaran baru dalam
bagan 4-7. Jika konsumen menghabiskan seluruh
pendapatannya pada barang U, dia dapat membeli
M/Px=100/5 =20 unit Y. sehingga, perpotongan vertical
aliran anggaran tetap tidak berubah: perubahan lereng
Bagan 4-7
1.3. Keseimbangan/Kesetimbangan Konsumen
Tujuan konsumen untuk memilih kelompok konsumsi
yang memaksimalkan utilitas atau kepuasannya. Jika
tidak ada kelangkaan, lebih banyak property lebih baik,
akan mengimplikasikan bahwa konsumen akan ingin
mengkonsumsi kelompok yang membatasi jumlah
barang tak terbatas. Akan tetapi, implikasi kelangkaan
adalah bahwa konsumen harus memilih kelompok yang
mendasari susunan anggarannya, yaitu anggaran yang
dapat diperoleh. Istilah kesetimbangan mengacu pada
fakta bahwa konsumen tidak memiliki insentif untuk
berubah pada kelompok yang dapat diperoleh sekali
poin ini dicapai. Kelompok konsumsi kesetimbangan
adalah kelompok yang dapat diperoleh yang
menghasilkan kepuasan terbesar bagi konsumen.
Pertimbangkan kelompok seperti A pada bagan 4-
8. Kombinasi barang X dan Y mendasari aliran
anggaran, sehingga biaya kelompok A sepenuhnya
menghabiskan pendapatan konsumen. Dengan jelas,
jika konsumen mengkonsumsi kelompok B dari pada A,
dia akan lebihbaik berhenti sejak kurva persamaan
melalui B mendasari diatas satu-satunya melalui A.
pendeknya, jika ini tidak efisien bagi konsumen untuk
membeli kelompok A karena kelompok B keduanya
dapat dicapai dan menghasilkan tingkat kesejahteraan
lebih tinggi.
1.4. Statis Komparatif
Perubahan harga dan perilaku konsumen
Perubahan harga barang akan mengarahkan pada
perubahan dalam kelompok konsumsi kesetimbangan.
Dari perspektif manajerial, kunci untuk dicatat adalah
bahwa perubahan harga mempengaruhi tingkat pasar
dimana konsumen dapat menggantikan antara
berbagai barang. Sehingga perubahan harga akan
merubah perilaku konsumen. Perubahan harga
mungkin terjadi karena strategi pemberian harga baru
dalam perusahaan anda.
Perubahan Pendapatan dan Perilaku Konsumen
Perubahan pendapatan juga akan mengarahkan
pada perubahan dalam pola konsumsi konsumen.
Karena perubahan pendapatan dapat memperluas atau
mengontrak batasan anggaran konsumen, dan
konsumen menemukannya optimal untuk memilih
kelompok kesetimbangan baru.
Barang Pengganti dan Efek Pendapatan
Kita dapat menggabungkan analisis perubahan
harga dan perubahan pendapatan untuk memperoleh
pemahaman lebih baik mengenai efek peurbahan
harga pada perilaku konsumen. Anggaplah bahwa
barang X meningkat sehingga aliran anggaran berputar
seperti arah jarum jam dan menjadi aliran anggaran
yang menghubungkan poin F dan H pada bagan 4-13.
Ada dua hal yang perlu diingat mengenai perubahan
ini, pertama, karena anggaran tersebut lebih kecil
karena peningkatan harga, konsumen akan lebih buruk
setelah peningkatan harga. Pendapatan nyata lebih
rendah akan dicapai, seirig dengan kurva persamaan
yang dapat dicapai setelah peningkatan harga. Kedua,
peningkatan harga barang X mengarah pada aliran
anggaran dengan lereng lebih landai, yang
menggambarkan tingkat pasar lebih tinggi mengenai
barang pengganti antara kedua barang
Bagan 4-13.
Effek barang pengganti adalah gerakan sepanjang
kurva persamaan yang menghasilkan dari perubahan
harga relative barang, yang mempertahankan batasan
pendapatan nyata. Efek pendapatan adalah gerakan
dari satu kurva persamaan ke kurva lain yang
menghasilkan perubahan pada pendapatan nyata yang
disebabkan oleh perubahan harga.
1.5.Penerapan Analisis Kurva Persamaan
Pilihan-pilihan oleh konsumen
Teknik penjualan sangat popular di restoran pizza
adalah menawarkan “beli satu pizzabesar, mendapat
satu pizza besar (membatasi satu pizza gratis bagi
konsumen). Skema pemasaran “beli satu dapat satu
gratis” cukup mudah untuk dianalisa dengan kerangka
kami. Penurunan harga menurunkan harga setiap unit
yang dibeli. Tipe promo pizza tersebut menguragi
hanya harga unit kedua yang dibeli.
Cash Gifts, In-Kind Gifts, and Gift Certificates
Cash gift (hadiah tunai) umumnya lebih dipilih dari
pada in-kind gift dengan nilai sama, kecuali jika in-kind
gift pastinya adalah apa yang akan dibeli konsumen
secara pribadi. Satu cara usaha took untuk mengurangi
jumlah hadiah yang dikembalikan adalah untuk menjual
gift certificate atau sertifikat hadiah. Dengan menerima
gift certificate, seseorang tidak dapat membeli lebih
banyak barang Y sebelum dia menerima sertifikat
tersebut. Secara grafis, efek menerima gift certificate
di took X digambarkan pada bagan 4-16.
Bagan 4-16
Efek gift certificate pada perilaku konsumen itu
beragam, antara hal lain, apakah barang X normal atau
barang bermutu rendah.
Pilihan-pilihan oleh Para Karyawan dan Manajer
Sampai sekarang, analisis kami mengenai kurva
persamaan telah berfokus pada keputusan para
konsumen mengenai barang dan jasa. Para manajer
dan para karyawan juga adalah individu dan memiliki
pilihan antara alternative yang mereka hadapi.
Model Sederhana Pilihan Waktu Luang
Pendapatan
Sebagian besar para pekerja memandang waktu
luang dan pendapatan sebagai barang dan barang
pengganti antara mereka pada tingkat berkurang
sepanjang kurva persamaan. Perilaku karyawan
berusaha mencapai kurva persamaan sampai dia
mencapai garis singgung terhadap peluang pada poin E
dalam bagan 4-18.
Bagan 4-18
Keputusan para Manajer
William Baumol telah menyangkal bahwa banyak
manajer memperoleh kepuasan dari hasil dan
keuntungan mendasari perusahaan mereka.
Menurutnya, keuntungan dan penjualan lebih tinggi
mengarahkan pada perusahaan lebih besar dan
perusahaan lebih besar menyediakan lebih banyak
“tambahan” seperti kantor yang luas, klub kesehatan
eksekutif, jet korporat dan lainnya.
Anggaplah bahwa pilihan manajer adalah bahwa
dia memandang “keuntungan” dan “hasil/output”
perusahaan sebagai “barang-barang” sehingga lebih
banyak masing-masing yang dipilih dari pada yang
kurang. Kami tidak sedang menyarankan bahwa ini
optimal bagi anda, sebagai seorang manajer, untuk
memiliki tipe pilihan ini, melainkanbanyak contoh
dimana pilihan anda sangat diluruskan.
1.6.Hubungan Antara Analisis Kurva Persamaan
dan Kurva Permintaan Permintaan individu
Untuk melihat dari mana kurva barang normal
berasal, perhatikan bagan 4-20. Konsumen awalnya
adalah kesetimbangan pada poin A< dimana
pendapatan itu pasti pada M dan harga dan . Tapi
saat harga barang X jatuh pada tingikat lebih rendah,
ini diindikasikan dengan peluang yang memperluas
dan konsumen mencapai kesetimbangan barang baru
pada point B.
Bagan 4-20
Hubungan antara harga barang X dan kuantitas
yangdikonsumsi mengenai barang X digrafiikkan pada
bagan 4-20(b) dan kurva permintaan konsumen
individu untuk barang X. kurva permintaan konsumen
untuk barang X mengindikasikan bahwa,
memperhatikan hal lain yang konstan, saat harga
barang X adalah , konsumen akan membeli unit X0
dari X, saat harga barang X adalah , konsumen akan
membeli unit X1 dari X.
Permintaan Pasar
Anda biasanya akan tertarik dalam menentukan
total permintaan oleh semua konsumen untuk produk
perusahaan anda. Informasi dirangkum dalam kurva
permintaan pasar. Kurva permintaan pasar adalah
ringkasan kurva permintaan individu dan
mengindikasikan kuantitas total semua konsumenn di
pasar yang akan membeli dengan masing-masing
harga yang memungkinkan.
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Dalam bab ini, kami memperikan model dasar
perilaku individu yang memudahkan pada manajer
memahami pengaruh berbagai keputusan manajerial
apda tindakan konsumen dan pekerja.
Setelah membaca dan bekerja melalui masalah
demonstrasi dalam bab ini, anda harus memahami apa
itu batasan anggaran dan bagaimana batasan tersebut
berubah saat harga atau pendapatan berubah. Anda
juga harus memahami bahwa ada perubahan pada
harga dan barang, para konsumen merubah perilaku
mereka karena ada perubahan dalam rasio harga.
Model perilaku konsumen juga mengartikulasikan
asumsi yang mendasari kurva permintaan.
Dalam kesetimbangan, para konsumen
menyesuaikan perilaku pembelian mereka sehingga
rasio harga yang mereka beli setara dengan tingkat
marginal subsitusi. Informasi ini membantu seorang
manajer untuk menentukan kapan menggunakan
strategi pemberian harga “beli satu gratis satu” selain
penawaran setengah harga.
Manajer efektif juga menggunakan teori perilaku
konsumen untuk mengarahkan perilaku karyawan.
Dalam bab ini, kami menguji keuntungan pada
perusahaan yang membayar upah lembur.
Kesimpulannya, ingatlah bahwa model-model perilaku
individu yang dikembangkan dalam bab ini adalah alat
dasar untuk menganalisa perilaku konsumen dan
karyawan anda. Dengan menggunakan waktu untuk
mengenal model-model dan bekerja melalui
demonstrasi dan masalah akhir bab, anda akan lebih
baik dipersenjatai untuk membuat keputusan yang
akan memaksimalkan nilai perusahaan anda.
3.2.Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai
materi yang menjadi pokok pembahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah in. Maka ini masih
jauh dari kesempurnaan penulis banyak berharap para
pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penuis demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah ini di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah
ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca pada umumnya.
MENGELOLA DI TENGAH PERSAINGAN DAN
MONOPOLI PASAR YANG KOMPETITIF
Baru-baru ini, Mc Donald meluncurkan rencana untuk
menggelar McCaf baris premium kopi yang mencakup
cappuccino, latte dan es moka. Sekitar 3.000 Restoran
14.000 telah menambahkan baris baru Mc Caf
minuman, tetapi hari penurunan ekonomi telah
membuatnya menjadi sulit bagi franchisee tersisa
untuk dana aman untuk biaya renovasi dan lainnya
yang berhubungan dengan peluncuran kopi spesial.
Resesi meninggalkan beberapa analis
mempertanyakan apakah itu waktu yang tepat untuk
McDonald untuk menggelar lini baru minuman khusus.
Terlepas dari itu, mengapa Anda berpikir McDonald
memulai program? Jika ekonomi rebound dan sisa
McDonald Restoran meluncurkan baris baru minuman
McCaf, Apakah Anda pikir akan memiliki dampak yang
berkelanjutan di perusahaan intinya? Jelaskan.
Pendahuluan
Dalam bab sebelumnya, kami memeriksa sifat
industri dan melihat bahwa industri berbeda mereka
mendasari struktur, perilaku, dan pertunjukan. Dalam
bab ini, kita ciri harga optimal, output, dan iklan
keputusan manajer yang beroperasi dalam lingkungan
kompetisi :
(1) Sempurna
(2) Monopoli dan Persaingan
(3) Monopoli.
Karena ini awal, kami analisis keputusan output
manajer yang beroperasi di industri, logis untuk
memulai dengan kasus yang paling sederhana: sebuah
situasi di mana keputusan manajerial memiliki ada
dampak yang terasa pada harga pasar. Dengan
demikian, dalam bagian pertama bab ini kita akan
menganalisis hasil keputusan manajer yang beroperasi
di sempurna kompetitif
Kompetisi Pasar
Kita mulai analisis kami dengan memeriksa
keputusan output manajer yang beroperasi di pasar
yang sangat kompetitif. Kondisi kunci untuk persaingan
sempurna adalah sebagai berikut:
1. Ada banyak pembeli dan penjual di pasar, yang
masing-masing adalah relatif terhadap pasar.
2. Setiap perusahaan di pasar menghasilkan produk
(identik) yang homogen.
3. Pembeli dan penjual memiliki informasi yang
sempurna.
4. Tidak dikenakan biaya transaksi.
5. Ada gratis masuk ke dalam dan keluar dari pasar.
Diambil bersama-sama, empat asumsi menyiratkan
bahwa perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga
produk. Fakta bahwa ada banyak perusahaan kecil,
masing-masing yang menjual produk yang identik,
berarti bahwa konsumen melihat produk yang semua
perusahaan di pasar sebagai pengganti sempurna.
Karena ada informasi yang sempurna, konsumen
tahu kualitas dan harga masing-masing perusahaan
untuk produk. Tidak dikenakan biaya transaksi (seperti
biaya perjalanan ke toko) jika satu perusahaan dituntut
dengan harga sedikit lebih tinggi daripada perusahaan-
perusahaan lainnya, kontra pasar jika mereka
mempertahankan kerugian. Seperti yang kita akan
menunjukkan kemudian dalam bab ini, asumsi ini
menyiratkan bahwa dalam jangka panjang,
perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar yang
sangat kompetitif memperoleh keuntungan ekonomi
nol.
Salah satu contoh klasik dari pasar yang sangat
kompetitif adalah pertanian. Ada banyak petani dan
peternak, dan masing-masing begitu kecil relatif
terhadap pasar bahwa ia telah ada dampak yang terasa
pada harga jagung, gandum, daging babi atau daging
sapi. Produk pertanian cenderung homogen; ada sedikit
perbedaan antara jagung yang dihasilkan oleh petani
Jones dan jagung yang dihasilkan oleh petani Smith.
Pasar mailorder ritel untuk perangkat lunak komputer
dan cip memori komputer juga berada dekat dengan
pasar persaingan sempurna. Sebuah cepat melihat
bagian belakang majalah komputer mengungkapkan
bahwa ada ratusan mail order pengecer produk
komputer, setiap menjual merek identik paket
perangkat lunak dan cip memori dan pengisian harga
yang sama untuk produk tertentu. Ada alasannya
sehingga variasi harga kecil adalah bahwa jika satu
perusahaan mail order dikenakan biaya harga yang
lebih tinggi daripada pesaing, konsumen akan membeli
dari pengecer lain.
Permintaan Pada Pasar Dan Tingkat
Perusahaan
Tidak beroperasi perusahaan yang satu di pasar yang
sangat kompetitif diberikannya pengaruh pada harga,
Harga ditentukan oleh interaksi dari semua pembeli
dan penjual di pasar. Manajer perusahaan harus
mengisi ini harga atau konsumen akan membeli dari
sebuah firma pengisian harga yang lebih rendah.
Sebelum kita ciri memaksimalkan laba output
keputusan manajer yang beroperasi di pasar yang
sangat kompetitif, penting untuk menjelaskan lebih
tepatnya hubungan antara permintaan pasar untuk
produk dan permintaan untuk produk yang diproduksi
oleh perusahaan sempurna kompetitif individu.
Dalam pasar yang kompetitif, harga ditentukan oleh
perpotongan kurva pasokan dan permintaan pasar.
Karena kurva pasokan dan permintaan pasar
tergantung pada semua pembeli dan penjual, harga
pasar adalah di luar kendali perusahaan sangat
kompetitif. Dengan kata lain, karena perusahaan
individu relatif terhadap pasar, memiliki pengaruh tidak
mencolok pada harga pasar.
Gambar 8-1 menggambarkan perbedaan antara
kurva permintaan pasar dan kurva permintaan yang
menghadapi sebuah perusahaan sangat kompetitif.
Panel kiri menggambarkan pasar, dimana harga
keseimbangan Pe ,ditentukan oleh perpotongan kurva
pasokan dan permintaan pasar. Dari masing-masing
perusahaan sudut pandang, perusahaan dapat menjual
sebanyak itu keinginan dengan harga Pe ,dengan
demikian, kurva permintaan yang dihadapi perusahaan
sempurna kompetitif individu diberikan oleh garis
horizontal di panel kanan, berlabel D f .Fakta bahwa
kurva permintaan individu firma sempurna elastis
mencerminkan fakta bahwa jika perusahaan dikenai
biaya harga yang bahkan sedikit di atas harga pasar,
mereka akan menjual apa-apa. Jadi, di pasar yang
sangat kompetitif, kurva permintaan untuk masing-
masing perusahaan untuk produk adalah hanya harga
pasar.
Sejak kurva permintaan untuk individu dengan
sempurna kompetitif perusahaan untuk produk
sempurna elastis, keputusan harga perusahaan
individu sepele biaya harga yang setiap perusahaan
lain dalam industri biaya. Semua yang tersisa adalah
untuk menentukan berapa banyak output harus
diproduksi untuk memaksimalkan keuntungan.
Gambar 8-1 Permintaan di pasar dan perusahaan
tingkat di bawah persaingan sempurna
Keputusan Jangka Pendek
Mengingat bahwa jangka pendek adalah periode
waktu di mana ada beberapa faktor yang tetap
produksi. Misalnya, sebuah bangunan Disewa dengan
biaya sebesar $10.000 untuk jangka waktu satu tahun.
Dalam jangka pendek (selama satu tahun) biaya-biaya
tersebut diperbaiki, dan mereka dibayar terlepas dari
apakah perusahaan menghasilkan nol atau satu juta
unit output. Dalam waktu singkat berjalan (setelah
sewa terserah), biaya ini adalah berlainan; perusahaan
dapat memutuskan apakah atau tidak untuk
memperbaharui sewa. Untuk memaksimalkan
keuntungan dalam jangka pendek, manajer harus
mengambil sebagai diberikan masukan tetap (dan
dengan demikian biaya tetap) dan menentukan berapa
banyak output untuk menghasilkan mengingat input
variabel yang berada dalam kontrol nya. Subseksi
berikut mencirikan memaksimalkan laba output
keputusan manajer sebuah perusahaan sangat
kompetitif.
Memaksimalkan keuntungan di bawah persaingan
sempurna, permintaan untuk masing-masing
perusahaan produk adalah harga pasar dari output,
yang kita menunjukkan P. Jika kita membiarkan Q
mewakili output dari perusahaan, total pendapatan
untuk perusahaan memproduksi unit Q adalah R = PQ.
Karena setiap unit output dapat dijual pada harga pasar
P, setiap unit menambah persis P dolar pendapatan.
Sebagai menggambarkan gambar 8-2 ada hubungan
linier pendapatan dan output dari sebuah perusahaan
yang kompetitif. Pendapatan marjinal adalah
perubahan pendapatan yang berkaitan dengan unit
terakhir output. Geometris, ini adalah lereng kurva
pendapatan. Dinyatakan dalam istilah ekonomi,
pendapatan marjinal untuk sebuah perusahaan yang
kompetitif adalah harga pasar.
Pendapatan marjinal adalah turunan dari fungsi
pendapatan. Jika pendapatan fungsi output
R_R(Q)
Maka
Gambar 8-2 Pendapatan, biaya, dan keuntungan untuk
perusahaan yang sangat kompetitif
Meminimalkan kerugian
Di bagian sebelumnya, kami menunjukkan tingkat
optimal output untuk memaksimalkan keuntungan.
Dalam beberapa kasus, kerugian jangka pendek tak
terelakkan. Sini kami menganalisis prosedur untuk
meminimalkan kerugian dalam jangka pendek. Jika
kerugian yang berkelanjutan dalam jangka panjang, hal
terbaik bagi perusahaan untuk melakukan adalah
keluar industri.
Kerugian Operasi Jangka Pendek
Pertimbangkan pertama situasi dimana terdapat
beberapa tetap biaya produksi. Misalnya harga pasar
Pe , terletak di bawah kurva biaya total rata-rata tetapi
di atas kurva biaya variabel rata-rata, seperti pada
gambar 8-4. Dalam hal ini, jika perusahaan
menghasilkan output Q *, dimana Pe = MC, kerugian
daerah teduh akan menghasilkan. Namun, karena
harga melebihi biaya variabel rata-rata, setiap unit
yang terjual menghasilkan pendapatan lebih besar
daripada biaya per unit input variabel. Dengan
demikian, perusahaan harus terus menghasilkan dalam
jangka pendek, meskipun itu adalah menimbulkan
kerugian. Ditunjukkan dengan cara berlainan,
perhatikan bahwa perusahaan pada gambar 8-4 tetap
memiliki biaya yang harus dibayar bahkan jika
perusahaan memutuskan untuk menutup operasinya.
Gambar 8-4 Minimalisasi Kerugian
Jangka pendek perusahaan dan industri pasokan
kurva
Sekarang bahwa Anda memahami bagaimana
sempurna kompetitif perusahaan menentukan output
mereka, kita akan memeriksa bagaimana untuk
mendapatkan perusahaan dan industri pasokan jangka
pendek kurva. Ingat bahwa perusahaan sempurna
kompetitif memaksimalkan laba menghasilkan output
pada harga yang sama dengan biaya marjinal. Sebagai
contoh, ketika harga yang diberikan oleh P0 seperti
pada gambar 8-6, perusahaan menghasilkan Q0 unit
output (titik dimana P = MC di kisaran meningkatkan
biaya marjinal). Ketika harga P1 , perusahaan
memproduksi Q1 unit output. Untuk harga antara P0
dan P1, output ditentukan oleh persimpangan harga
dan biaya marjinal.
Ketika harga jatuh dibawah kurva AVC, namun,
perusahaan menghasilkan unit nol, karena tidak
menutupi biaya variabel produksi. Dengan demikian,
untuk menentukan berapa banyak perusahaan yang
sempurna bersaing akan menghasilkan harga masing-
masing, kita hanya menentukan output di mana biaya
marjinal sama dengan harga itu. Untuk memastikan
bahwa perusahaan akan menghasilkan tingkat output
yang positif, harga harus di atas kurva biaya variabel
rata-rata.
Keputusan Jangka Panjang
Salah satu penting asumsi yang mendasari teori
kompetisi yang sempurna adalah bahwa bebas masuk
dan keluar. Jika perusahaan yang mendapatkan
keuntungan ekonomi short-run, dalam jangka panjang
perusahaan tambahan akan masuk ke industri dalam
upaya untuk menuai keuntungan. beberapa dari
mereka Semakin banyak perusahaan yang masuk
industri, pasokan industri kurva bergeser ke kanan. Ini
adalah apa yang digambarkan dalam angka 8-8
sebagai beralih dari S0 untuk S1, yang menurunkan
keseimbangan harga pasaran dari P0 untuk P1. Ini
bergeser turun permintaan kurva bagi sebuah individu
perusahaan s produk, yang pada gilirannya
menurunkan keuntungannya.
Gambar 8-8 Masuk dan keluar : pasar dan permintaan
perusahaan
Jika perusahaan-perusahaan dalam industri
kompetitif mempertahankan kerugian jangka pendek,
dalam jangka panjang mereka akan keluar industri
karena mereka tidak menutupi biaya kesempatan
mereka. Sebagai perusahaan keluar industri, pasar
pasokan curve penurunan dari S0 pada gambar 8-8 ke
S2, sehingga meningkatkan harga pasar dari P0 ke P2 .
Ini, pada gilirannya, bergeser atas kurva permintaan
untuk masing-masing perusahaan produk, yang
meningkatkan keuntungan perusahaan-perusahaan
yang tersisa di industri.
Proses yang baru saja dijelaskan terus sampai
akhirnya harga pasar adalah sedemikian rupa sehingga
semua perusahaan di pasar memperoleh keuntungan
ekonomi nol. Ini adalah kasus di gambar 8-9. Harga Pe ,
setiap perusahaan menerima hanya cukup untuk
menutupi biaya rata-rata produksi (AC digunakan
karena dalam jangka panjang tidak ada perbedaan
antara biaya tetap dan variabel), dan keuntungan
ekonomi adalah nol.
Gambar 8-9 keseimbangan kompetitif jangka panjang
Jika keuntungan ekonomi yang positif, akan terjadi
dan harga pasar akan jatuh sampai kurva permintaan
untuk masing-masing perusahaan produk hanya
bersinggungan dengan kurva AC. Jika keuntungan
ekonomi yang negatif, keluar akan terjadi,
meningkatkan harga pasar sampai kurva permintaan
bersinggungan dengan kurva AC.
Jangka panjang kompetitif keseimbangan
Dalam jangka panjang, sempurna kompetitif
perusahaan menghasilkan tingkat output seperti yang
1. P = MC
2. P = minimum of AC
Ini jangka panjang sifat sempurna kompetitif pasar
memiliki dua implikasi penting kesejahteraan. Pertama,
perhatikan bahwa harga pasar sama dengan biaya
marjinal dari produksi. Harga pasar mencerminkan
nilainya terhadap masyarakat dari unit tambahan
output. Penilaian ini didasarkan pada preferensi semua
konsumen di pasar. Biaya marjinal mencerminkan
biaya kepada masyarakat memproduksi unit lain
output. Biaya-biaya tersebut mewakili sumber daya
yang harus diambil dari beberapa sektor lain ekonomi
untuk menghasilkan lebih banyak output dalam industri
ini.
Untuk melihat mengapa hal ini penting, dari
perspektif sosial, harga sama dengan biaya marjinal,
misalkan melebihi harga biaya marjinal dalam
kesetimbangan. Ini menyiratkan bahwa masyarakat
akan menghargai unit lain output lebih dari biaya untuk
menghasilkan unit lain output. Jika industri
menghasilkan output sedemikian rupa sehingga biaya
harga yang melebihi marjinal, maka akan tidak efisien;
kesejahteraan sosial akan ditingkatkan dengan
memperluas output. Karena dalam industri kompetitif
harga sama dengan biaya marjinal, industri
menghasilkan tingkat sosial efisien output.
Hal kedua yang perlu diperhatikan tentang
keseimbangan kompetitif jangka panjang adalah harga
yang sama dengan titik minimum pada kurva biaya
rata-rata. Ini berarti tidak hanya bahwa perusahaan
mendapatkan nol keuntungan ekonomi (yaitu hanya
meliputi biaya kesempatan mereka) tetapi juga bahwa
skala ekonomi semua telah habis. Tidak ada cara untuk
menghasilkan output dengan rata-rata lebih rendah
biaya produksi.
Hal ini penting untuk mengingat perbedaan kita
dibuat dalam Bab 1 dan 5 antara keuntungan ekonomi
dan akuntansi keuntungan. Kenyataan bahwa sebuah
perusahaan dalam industri sempurna kompetitif
memperoleh keuntungan ekonomi nol dalam jangka
panjang tidak berarti bahwa keuntungan akuntansi
adalah nol; Sebaliknya, keuntungan ekonomi nol
menyiratkan bahwa keuntungan akuntansi hanya
cukup tinggi untuk mengimbangi biaya apapun implisit
produksi. Perusahaan mendapatkan lagi, dan tidak
kurang, dari itu bisa mendapatkan dengan
menggunakan sumber daya dalam beberapa kapasitas.
Inilah sebabnya mengapa perusahaan terus
menghasilkan dalam jangka panjang bahkan meskipun
mereka keuntungan ekonomi nol.
Kekuatan Monopoli
Dalam menentukan apakah pasar ini ditandai oleh
monopoli, hal ini penting untuk menentukan pasar yang
bersangkutan untuk produk. Misalnya, beberapa
perusahaan publik, seperti listrik atau air perusahaan,
adalah lokal monopoli dalam bahwa hanya ada satu
utilitas menawarkan pelayanan kepada lingkungan
yang diberikan. Meskipun mungkin ada yang mirip
perusahaan melayani kota, lain mereka tidak langsung
bersaing dengan satu sama lain untuk pelanggan. Yang
pengganti electric services dalam satu kota miskin dan,
pendek dari pindah ke sebuah kota yang berbeda,
konsumen harus membayar harga untuk daerah
layanan atau pergi tanpa listrik. Hal ini dalam
pengertian ini yang sebuah perusahaan fasilitas dapat
monopoli dalam pasar lokal untuk utilitas layanan.
Ketika orang berpikir dari monopoli, satu biasanya
membayangkan sebuah perusahaan sangat besar. Ini
tidak perlu menjadi kasus, namun pertimbangan yang
relevan adalah apakah ada perusahaan lain yang
menjual dekat pengganti yang baik di pasar. Misalnya,
sebuah stasiun gas yang terletak di sebuah kota kecil
yang beberapa ratus mil dari Stasiun gas lain adalah
sebuah monopoli di kota ini. Di sebuah kota besar
biasanya ada banyak pompa bensin, dan pasar untuk
bensin tidak ditandai dengan monopoli.
Kenyataan bahwa sebuah perusahaan penjual
tunggal yang baik di pasar jelas memberi kekuatan
pasar bahwa perusahaan lebih besar daripada itu akan
jika itu bertanding melawan perusahaan lain bagi
konsumen. Karena ada hanya satu produsen di pasar,
kurva permintaan pasar merupakan kurva permintaan
untuk monopoli produk. Ini adalah berbeda dengan
kasus persaingan sempurna, dimana kurva permintaan
untuk sebuah perusahaan individu sangat elastis.
Sebuah monopoli tidak memiliki kekuasaan tak
terbatas, namun
Gambar 8-10 Monopoli Pada Permintaan
Sumber Kekuatan Dari Monopoli
Edisi berikutnya kami akan alamat adalah bagaimana
sebuah perusahaan memperoleh kekuatan monopoli,
itu adalah, mengapa sebuah monopoli telah ada
pesaing. Ada empat sumber utama kekuatan monopoli.
Satu atau lebih dari sumber-sumber ini menciptakan
hambatan masuk yang mencegah perusahaan lainnya
untuk memasuki pasar untuk bersaing dengan
monopoli.
Skala sumber pertama kekuatan monopoli yang kita
akan membahas ekonomi teknologi di alam. Pertama,
bagaimanapun, hal ini berguna untuk mengingat
beberapa terminologi yang penting. Skala ekonomi ada
setiap kali biaya rata-rata jangka panjang penurunan
sebagai peningkatan output. Diseconomies skala ada
setiap kali biaya rata-rata jangka panjang meningkat
sebagai peningkatan output. Untuk banyak teknologi,
ada berbagai skala ekonomi yang ada dan berbagai
yang diseconomies ada. Sebagai contoh, dalam gambar
8-11 ada skala untuk output tingkat di bawah Q *
(karena ATC menurun dalam kisaran ini) ekonomi dan
diseconomies skala untuk tingkat output di atas * T
(karena ATC meningkat dalam kisaran ini).
Perhatikan pada gambar 8-11 bahwa jika pasar yang
terdiri dari perusahaan yang menghasilkan unit QM,
konsumen akan bersedia membayar harga PM per unit
untuk unit QM. Sejak PM ¿ATC(QM) perusahaan menjual
barang dengan harga yang lebih tinggi daripada rata-
rata biaya produksi dan dengan demikian memperoleh
keuntungan positif. sekarang misalnya lain perusahaan
memasuki pasar dan dua perusahaan berakhir berbagi
pasar (setiap perusahaan yang memproduksi QM/2).
Jumlah total yang dihasilkan akan sama, dan dengan
demikian harga akan tetap di PM. Tetapi dengan dua
perusahaan, masing-masing menghasilkan hanya QM/2
unit, masing-masing perusahaan
Gambar 8-11 Skala Ekonomi dan Harga Minimum
memiliki biaya total rata-rata ATC(QM/2) lebih tinggi
total biaya rata-rata daripada ketika perusahaan
memproduksi semua output. Juga perhatikan di gambar
8-11 bahwa setiap perusahaan biaya rata-rata lebih
besar daripada PM memiliki biaya total rata-rata
ATC(QM/2) lebih tinggi total biaya rata-rata daripada
ketika perusahaan memproduksi semua output. Juga
perhatikan di gambar 8-11 bahwa setiap perusahaan
biaya rata-rata lebih besar daripada PM yang
merupakan harga konsumen bersedia membayar untuk
total QM unit diproduksi di pasar.
Memiliki dua perusahaan dalam industri
menyebabkan kerugian, tetapi perusahaan dapat
memperoleh keuntungan positif karena memiliki
volume yang lebih tinggi dan menikmati mengurangi
biaya rata-rata karena skala ekonomi
Paten dan lain hambatan legal
Sumber-sumber kekuatan monopoli yang baru saja
dijelaskan teknologi di alam. Dalam beberapa kasus,
pemerintah dapat memberikan seorang individu atau
sebuah perusahaan hak monopoli. Misalnya, kota dapat
mencegah perusahaan utilitas lain bersaing dengan
perusahaan utilitas lokal. Contoh lain adalah kekuatan
monopoli yang potensial yang dihasilkan oleh sistem
paten.
Sistem paten penemu produk baru memberikan hak
eksklusif untuk menjual produk untuk jangka waktu
(Lihat di dalam bisnis 8-2) yang diberikan. Alasan di
balik pemberian kekuatan monopoli untuk penemu
baru didasarkan pada argumen berikut Penemuan
mengambil banyak tahun dan uang dalam jumlah yang
cukup untuk mengembangkan. Setelah penemuan
menjadi informasi publik, dengan ketiadaan dari paten
sistem, perusahaan lain bisa menghasilkan produk dan
bersaing dengan individu atau perusahaan yang
mengembangkan. Sejak perusahaan ini tidak perlu
mengeluarkan sumber daya mengembangkan produk,
mereka akan membuat keuntungan yang lebih tinggi
dari yang asli pengembang. Dengan ketiadaan dari
paten sistem, akan ada pengurangan incentive pada
bagian dari firma untuk mengembangkan teknologi
baru dan produk
Penting untuk menekankan bahwa paten jarang
menyebabkan mutlak Monopoli karena pesaing sering
cepat mengembangkan produk serupa atau teknologi
untuk mendapatkan bagian dari tindakan. Selain itu,
beberapa perusahaan mengambil berbeda R & D jalan
mungkin masing-masing mendapatkan paten untuk
sebuah produk yang merupakan pengganti yang dekat
untuk produk dipatenkan lain. Misalnya, dua obat
kolesterol terlaris Merck Zocor dan Pfizer Lipitor tetap
pesaing meskipun keduanya memiliki paten. Untuk
alasan ini, manajer menikmati perlindungan paten tidak
berarti kebal dari tekanan kompetitif.
Gambar 8-12 Elastisitas permintaan dan total
pendapatan
Memaksimalkan keuntungan
Sekarang anda tahu bahwa kekuatan monopoli dan
faktor-faktor yang menyebabkan kekuatan monopoli,
kita akan melihat bagaimana manajer monopoli dapat
mengeksploitasi kekuatan ini untuk memaksimalkan
keuntungan. Secara khusus, dalam bagian ini kita
menganggap bahwa manajer yang bertanggung jawab
atas perusahaan yang monopoli. Tujuan kami adalah
untuk menandai harga dan output keputusan yang
memaksimalkan monopoli keuntungan.
Pendapatan marginal
Misalkan wajah monopoli kurva permintaan untuk
produk seperti yang ada di gambar 8-2(a). Dalam bab
3, kita belajar bahwa kurva permintaan linier elastis
pada harga tinggi dan elastis di harga rendah. Jika
monopoli menghasilkan nol unit output, pendapatannya
adalah nol. Seperti yang Keluaran meningkat di atas
nol, permintaan elastis dan peningkatan output (yang
berarti harga yang lebih rendah) mengarah ke
peningkatan total pendapatan, seperti ditunjukkan
pada gambar 8-2(b). Ini mengikuti dari total
pendapatan tes. Keluaran meningkat melampaui Q0 ke
wilayah inelastis permintaan, kenaikan lebih lanjut
dalam output benar-benar menurunkan total
pendapatan, sampai di titik D harga nol dan
pendapatan yang lagi nol. Ini digambarkan dalam
gambar 8-2(b). Dengan demikian total pendapatan
yang maksimal pada output dari Q0 di gambar 8-2(b).
Ini sesuai dengan harga P0 dalam gambar 8-2(a), di
mana permintaan sangat elastis seragam.
Garis label MR dalam gambar 8-12(a) adalah jadwal
pendapatan marjinal monopoli. Ingat bahwa
pendapatan marjinal adalah perubahan dalam total
pendapatan yang berkaitan dengan unit terakhir dari
output; geometris, Itu adalah kemiringan dari total
pendapatan kurva. Seperti gambar 8-12 menunjukkan,
pendapatan marjinal jadwal untuk monopoli terletak di
bawah permintaan kurva; bahkan, untuk cara
permintaan kurva, Pendapatan marjinal jadwal terletak
persis di tengah jalan antara permintaan kurva dan
sumbu vertikal. Ini berarti bahwa untuk monopoli,
penerimaan marjinal kurang dari harga yang dikenakan
bagi kepentingan.
Ada dua cara untuk memahami mengapa jadwal
pendapatan marjinal terletak di bawah kurva
permintaan monopoli. Mempertimbangkan pertama
penjelasan geometris. Pendapatan marjinal adalah
lereng kurva total pendapatan [R(Q)] di gambar 8-2(b).
Seperti yang Keluaran meningkat dari nol sampai Q0,
lereng kurva total pendapatan turun hingga menjadi
nol pada Q0. Selama rentang ini, pendapatan marjinal
menurun hingga mencapai nol ketika Keluaran Q0.
Seperti output mengembang luar q0, dari total
pendapatan kemiringan kurva menjadi negatif dan
mendapatkan semakin negatif seperti output terus
memperluas. Ini berarti yang marjinal pendapatan
adalah negatif untuk output lebih dari Q0.
Formula: Monopoli pendapatan marjinal. Pendapatan
marjinal monopoli diberikan oleh rumus
Di mana E adalah elastisitas permintaan untuk
monopoli produk dan P adalah harga yang dikenakan
untuk produk
Yang monopoli penerimaan
Mengambil turunan yang berkaitan dengan Q
menghasilkan
Di mana e adalah elastisitas permintaan. Sejak dr / dq
mr ini berarti bahwa
Contoh Kasus 8-3
Menunjukkan bahwa jika permintaan sangat elastis
(mengatakan, E 2), pendapatan marjinal positif tapi
kurang dari harga. Menunjukkan bahwa jika permintaan
elastis seragam (E 1), pendapatan marjinal adalah nol.
Akhirnya, menunjukkan bahwa jika permintaan inelastis
(katakanlah, E 0,5), pendapatan marjinal negatif
Jawab :
Pengaturan E 2 dalam hasil formula pendapatan
marjinal
Jadi MR 0.5P. Dengan demikian, ketika permintaan
elastis, pendapatan marjinal positif tapi kurang dari
harga (dalam contoh ini, pendapatan marjinal adalah
setengah dari harga).
Pengaturan E 1 dalam hasil formula pendapatan
marjinal
Jadi mr 0. Dengan demikian, ketika permintaan adalah
kesatuan elastis, pendapatan marjinal adalah nol.
Akhirnya, pengaturan e 0,5 di marjinal formula
menghasilkan pendapatan
Jadi MR P. Dengan demikian, ketika permintaan tidak
elastis, pendapatan marjinal negatif dan kurang dari
harga (dalam contoh ini, pendapatan marjinal adalah
negatif dari harga).
Output keputusan
Pendapatan adalah salah satu penentu keuntungan;
bayarang adalah sejumlah. Sejak pendapatan monopoli
menerima dari menjual Q unit adalah R ( q ) q p ( q ),
keuntungan dari monopoli dengan biaya fungsi c ( q )
adalah
Khas pendapatan dan biaya fungsi digambarkan di
gambar 8-13(a). Jarak vertikal antara fungsi
pendapatan dan biaya di panel (a) mencerminkan
keuntungan untuk monopoli alternatif tingkat output
Tingkat keluaran di bawah titik A dan di atas titik B
menyiratkan kerugian, karena kurva biaya terletak di
atas kurva pendapatan. Untuk tingkat output antara
poin dan B, fungsi pendapatan terletak di atas fungsi
biaya, dan keuntungan positif untuk tingkat keluaran
tersebut
Gambar 8-13 (b) menggambarkan fungsi keuntungan,
yang adalah perbedaan antara R dan C panel ().
Sebagai menunjukkan angka 8-13 (a), keuntungan
terbesar pada output dari QM, dimana jarak vertikal
antara fungsi pendapatan dan biaya adalah yang
terbesar. Ini sesuai dengan titik keuntungan maksimum
dalam panel (b). Sebuah properti yang sangat penting
dari memaksimalkan laba tingkat output (QM) adalah
bahwa lereng fungsi pendapatan di panel sama dengan
lereng fungsi biaya. Dalam istilah ekonomi, pendapatan
marjinal sama dengan biaya marjinal di output dari QM.
8-13 Biaya, pendapatan, dan keuntungan di bawah
monopoli
Intuisi ekonomi di balik aturan ini penting adalah
sebagai berikut. Jika pendapatan marjinal lebih besar
daripada biaya marjinal, peningkatan output akan
meningkatkan pendapatan lebih dari itu akan
meningkatkan biaya. Dengan demikian, seorang
manajer memaksimalkan keuntungan-monopoli harus
terus memperluas output ketika MR ¿ MC. Di sisi lain,
jika biaya marjinal melebihi pendapatan marjinal,
pengurangan dalam output akan mengurangi biaya
dengan lebih dari ini akan mengurangi pendapatan.
Memaksimalkan laba manager jadi termotivasi untuk
menghasilkan mana pendapatan marjinal sama dengan
biaya marjinal.
Karakterisasi alternatif memaksimalkan laba output
keputusan monopoli disajikan dalam gambar 8-14.
Kurva pendapatan marjinal bersimpangan kurva biaya
marjinal ketika QM unit yang diproduksi, sehingga
memaksimalkan laba tingkat output QM. Maksimum
harga per unit yang konsumen bersedia membayar
untuk QM unit adalah
Gambar 8-14 Keuntungan maksimal di bawah monopoli
PM, sehingga harga memaksimalkan keuntungan-
keuntungan PM. monopoli yang diberikan oleh teduh
persegi dalam angka, yang digunakan sebagai dasar
(QM) kali ketinggian [PM ATC(QM)].
Hambatan Dari Entri Implikasi
Analisis kami monopoli mengungkapkan bahwa
sebuah monopoli mungkin mendapatkan keuntungan
ekonomi yang positif. Jika sebuah monopoli adalah
mendapatkan keuntungan ekonomi yang positif,
adanya hambatan masuk mencegah perusahaan lain
dari memasuki pasar untuk menuai sebagian dari
keuntungan mereka. Dengan demikian, keuntungan
monopoli, jika ada, akan terus dari waktu ke waktu
selama Firma ini memiliki kekuasaan monopoli. Penting
untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa kehadiran
kekuatan monopoli tidak berarti keuntungan positif; itu
tergantung sepenuhnya pada mana kurva permintaan
terletak dalam kaitannya dengan kurva biaya total rata-
rata. Sebagai contoh, monopoli yang digambarkan
dalam gambar 8-15 memperoleh keuntungan ekonomi
nol, karena harga optimal persis sama dengan rata-rata
total biaya produksi. Selain itu, dalam jangka pendek
monopoli mungkin bahkan pengalaman kerugian.
Gambar 8-15 Sebuah monopoli yang memperoleh
keuntungan nol
Kekuatan monopoli monopoli menikmati sering
menyiratkan beberapa biaya sosial kepada masyarakat.
Mempertimbangkan, misalnya, monopoli permintaan,
pendapatan marjinal, dan marjinal biaya kurva
digambarkan di gambar 8-16. Untuk kesederhanaan,
kurva ini digambarkan sebagai fungsi linear output, dan
posisi kurva biaya rata-rata ditekan untuk sekarang.
Memaksimalkan laba monopoli menghasilkan QM unit
output dan biaya harga PM.
Gambar 8-16 Kerugian dalam kehilangan monopoli
Hal pertama yang harus diperhatikan tentang
monopoli adalah harga itu melebihi biaya marjinal dari
produksi: PM ¿ MC. Mencerminkan harga di pasar yang
nilainya terhadap masyarakat dari unit lain output.
Biaya marjinal mencerminkan biaya untuk masyarakat
dari sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
unit tambahan output. Karena harga melebihi biaya
marjinal, monopoli menghasilkan output kurang
daripada yang diharapkan sosial. Akibatnya,
masyarakat akan bersedia membayar lebih untuk satu
unit lain output dari biaya untuk menghasilkan unit.
Namun monopoli menolak untuk melakukannya karena
ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Hal ini
karena pendapatan marjinal untuk sebuah monopoli
terletak di bawah kurva permintaan, dan dengan
demikian MR ¿ MC pada tingkat output.
Sebaliknya, mengingat kondisi permintaan dan biaya
yang sama, sebuah perusahaan dalam industri
sempurna kompetitif akan terus menghasilkan output
sampai ke titik di mana harga sama dengan biaya
marjinal; Hal ini terkait dengan industri output dan
harga QC dan PC di bawah persaingan sempurna.
Dengan demikian, yang monopoli menghasilkan output
kurang dan biaya harga lebih tinggi dari yang sangat
kompetitif akan industri. Yang teduh daerah digambar
8-16 mewakili deadweight hilangnya monopoli, yang,
kerugian untuk kesejahteraan masyarakat karena
adanya monopoli menghasilkan output di bawah
tingkat yang kompetitif. Untuk melihat ini, ingat dari
bab 2 bahwa perbedaan vertikal antara permintaan dan
biaya marjinal (kompetitif supply) kuantitas masing-
masing mewakili perubahan dalam kesejahteraan sosial
yang terkait dengan setiap unit inkremental output.
Menjumlahkan jarak vertikal untuk semua unit antara
monopoli (QM) dan kompetitif (QC) output
menghasilkan segitiga teduh di gambar 8-16 dan
dengan demikian mewakili kehilangan kesejahteraan
masyarakat (dalam dolar) karena monopoli pasar.
Persaingan Monopoli
Struktur pasar yang terletak antara ekstrem
monopoli dan persaingan sempurna adalah kompetisi
monopoli. Struktur pasar ini memamerkan beberapa
karakteristik yang hadir dalam persaingan sempurna
dan monopoli.
Syarat-syarat untuk kompetisi monopoli
Industri adalah monopolistically kompetitif apabila:
1. Ada banyak pembeli dan penjual.
2. Setiap perusahaan dalam industri menghasilkan
dibedakan produk.
3. Ada bebas masuk ke dalam dan keluar dari industri.
Ada banyak industri di mana perusahaan
memproduksi produk yang dekat pengganti, dan pasar
untuk hamburger adalah contoh utama. Banyak
restoran makanan cepat saji menghasilkan hamburger,
tetapi hamburger yang dihasilkan oleh satu perusahaan
berbeda dari orang-orang yang diproduksi oleh
perusahaan lain. Selain itu, hal ini relatif mudah untuk
perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar
untuk hamburger.
Perbedaan utama antara model kompetisi monopoli
dan persaingan sempurna adalah bahwa dalam pasar
persaingan monopoli, setiap perusahaan memproduksi
produk yang sedikit berbeda dari produk perusahaan
lain, Produk yang dekat, tetapi tidak sempurna,
pengganti.
Maksimalisasi Laba
Penentuan memaksimalkan keuntungan-harga dan
Keluaran di bawah kompetisi monopoli tepatnya adalah
sama untuk sebuah perusahaan yang beroperasi di
bawah monopoli. Untuk melihat ini, pertimbangkan
kurva permintaan untuk sebuah perusahaan
monopolistically kompetitif yang disajikan dalam
gambar 8-17. Sejak permintaan kurva lereng ke bawah,
pendapatan marjinal, kurva terletak di bawah ini sama
seperti di bawah monopoli. Untuk memaksimalkan
keuntungan, yang monopolistically kompetitif di mana
marjinal perusahaan menghasilkan pendapatan sama
dengan biaya marjinal. Output ini diberikan oleh Q* di
gambar 8-17 . Harga tersebut merupakan harga
maksimal profit-maximizing konsumen bersedia
membayar untuk Q* unit dari firma keluaran, yaitu.
Perusahaan keuntungan yang diberikan oleh kawasan
teduh.
Gambar 8-17 Keuntungan maksimal di bawah
kompetisi monopoli
Sekarang Anda memahami bahwa prinsip-prinsip
dasar maksimalisasi keuntungan yang sama di bawah
kompetisi monopoli dan monopoli, sangat penting
untuk menyorot satu perbedaan penting dalam
penafsiran analisis kami. Permintaan dan kurva
pendapatan marjinal digunakan untuk menentukan
monopolistically kompetitif perusahaan
memaksimalkan laba output dan harga didasarkan
bukan pada permintaan pasar untuk produk tetapi pada
permintaan individu firma produk.
Kurva permintaan yang menghadapi sebuah
monopoli, sebaliknya, adalah kurva permintaan pasar.
Dibedakan produk, gagasan tentang kurva permintaan
industri atau pasar ini tidak didefinisikan dengan baik.
Untuk menemukan permintaan pasar, salah satu harus
menambahkan hingga jumlah total yang dibeli dari
semua perusahaan di pasar harga masing-masing. Tapi
di monopoli kompetitif pasar, setiap perusahaan
memproduksi produk yang berbeda dari produk
perusahaan lainnya. Menambahkan produk berbeda
akan seperti menambahkan apel dan jeruk.
DAFTAR PUSTAKA
Baye, M. R., 2009. Managerial Economics and Business
Strategy, 6th ed. McGraw- Hill: Singapore
Bowersox D. J., et. al., 2008. Supply Chain Logistics
Management, 4th ed. Mc-Graw-Hill: USA
Gerwin, D. (1993) “Manufacturing flexibility: A strategic
perspective.”Management Science, Vol. 39, No. 4,
pp.395-410
Mathewson, G.F. and Winter, R.A. (1986), “The
economics of vertical restraints in distribution”, in
Stiglitz, J.E. and Mathewson, G.F. (Eds), New
Developments in the Analysis of Market Structure,
MIT Press, Cambridge, MA.
Economic Times, 2013. Definition of Principal-Agent
Problem. [Online]. Available at:
http://economictimes.indiatimes.com/definition/prin
ciple-agent-problem Diakses pada 24 Desember
2013
Khalifa, S., 2007. The Organization of The Firm.
[Online]. Available at:
http://business.fullerton.edu/economics/skhalifa/Lec
ture6.pdf Diakses pada 24 Desember 2013
Sandeen, P., 2013. Why Nokia’s Marketing Strategy
Failed. [Online]. Available at:
http://www.petersandeen.com/nokia-marketing-
strategy-fails/ Diakses pada 24 Desember 2013
Strachman, J., Mehringer, T., 2013. Methods of
Procuring Inputs. [Online]. MBAecon. Available at:
http://mbaecon.wikispaces.com/Methods+of+Procu
ring+Inputs Diakses pada 24 Desember 2013
Salvator, Dominic, 2005. Managerial Economics
(Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian
Global).Edisi kelima.Terjemahan Ichsan Setyo Budi.
Salemba Empat. Jakarta
Baye, Michael R. 2006. Managerial Economics and
Business Strategy Fifth Edition. McGraw-Hill
Companies, Inc. : USA.
Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, Penerbit
Rajagrafindo Persada, 2007
Michael R. Baye, Managerial Economics and Business
Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc.,
2006
Dominick Salvatore, Managerial Economic dalam
Perekonomian Global Edisi Keempat Jilid II, Penerbit
Erlangga, 2003
James L.Pappas / Mark Hirschey, Ekonomi Manajerial
Edisi Keenam Jilid II, Penerbit Binarupa Aksara,
1995
TENTANG PENULIS
Dr. Musdalifah Azis, A.Md, SE., M.Si lahir di Ujung Pandang tanggal 1 Mei 1980 adalah
alumni SMU Negeri 05 Bandung lulus tahun 1999,
Alumni Fakultas Teknik D3 Arsitektur Universitas
Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2002, Alumni
Dr. Musdalifah Azis, A.Md, SE., M.Si lahir di Ujung Pandang tanggal 1 Mei 1980 adalah
alumni SMU Negeri 05 Bandung lulus tahun 1999,
Alumni Fakultas Teknik D3 Arsitektur Universitas
Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2002, Alumni
Studi jenjang pendidikan S3 pada Program Pascsarjana Ilmu Ekonomi
Universitas Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2013.
Penulis menjadi dosen tetap sejak tahun 2005 di Universitas
Mulawarman Samarinda dan diberi amanat untuk memegang
jabatan Ketua Program Studi Manajemen dan Keuangan Universitas
Mulawarman. Dari pengalaman mengajar S1 dan S2 MM Universitas
Mulawarman di Samarinda serta menulis jurnal dan mengkaji jurnal
– jurnal nasional maupun internasional memotivasi penulis untuk
membukukan ide dan inspirasi mengenai ESENSI DAN HIRARKI
RISIKO-RETURN PASAR, dari sudut pandang perilaku investor.
Saat ini, penulis tinggal bersama suami tercinta, Muhammad Amin dan
anak kesayangan mereka Fahrul Rozy Amin, Faradillah Putri dan Farel
Aditya Amin. Penulis dapat dihubungi via email :