194
DASAR EKONOMI MANAJERIAL Ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari teori ekonomi terutama teori ekonomi mikro, serta berbagai alat dalam analisis dalam ilmu pengambilan keputusan bisnis dan administrati yaitu tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan atau sasarannya dengan cara yang paling efisien. Masalah keputusan manajemen ini muncul karena di dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan, organisasi menghadapi kendala. Sebagai terapan ilmu, ekonomi manajerial mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu yang lain. Kaitan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Teori ekonomi dalam pengambilan keputusan akan memberikan landasan teori untuk melakukan peramalan serta penjelasan perilaku ekonomi dengan menggunakan model-model. Teori ekonomi mikro teruatama berkaitan dengan teori perusahaanIlmu

Ekonomi mnj.jilid1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekonomi mnj.jilid1

DASAR EKONOMI MANAJERIAL

Ekonomi manajerial dapat didefinisikan sebagai

aplikasi dari teori ekonomi terutama teori ekonomi

mikro, serta berbagai alat dalam analisis dalam ilmu

pengambilan keputusan bisnis dan administrati yaitu

tentang bagaimana perusahaan dapat mencapai tujuan

atau sasarannya dengan cara yang paling efisien.

Masalah keputusan manajemen ini muncul karena di

dalam upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan,

organisasi menghadapi kendala.

Sebagai terapan ilmu, ekonomi manajerial

mempunyai kaitan yang erat dengan beberapa ilmu

yang lain. Kaitan tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut: Teori ekonomi dalam pengambilan keputusan

akan memberikan landasan teori untuk melakukan

peramalan serta penjelasan perilaku ekonomi dengan

menggunakan model-model. Teori ekonomi mikro

teruatama berkaitan dengan teori perusahaanIlmu

pengambilan keputusan menyadiakan berbagai

macam alat seperti matematika, statistik,

ekonometrika yang sangat berguna untuk penyusunan

model serta estimasi keputusan, tentu saja dalam

upaya pencapaian tujuan dengan cara yang paling

efisien.

Page 2: Ekonomi mnj.jilid1

2.1Tinjauan Umum Manajerial

Manajer adalah seseorang yang mengarahkan

sumber daya untuk mencapai tujuan. Adapun fungsi

manajer adalah ( 1 ) tanggung jawab langsung,

termasuk mereka yang delegasi tugas dalam sebuah

organisasi seperti sebuah perusahaan, keluarga, atau

klub; ( 2 ) memberi masukan untuk digunakan dalam

produksi barang dan jasa seperti output perusahaan,

makanan untuk orang miskin, atau tempat

penampungan gelandangan; atau ( 3 ) bertugas

membuat keputusan, lain seperti produk harga atau

kualitas

Ilmu Ekonomi adalah ilmu tentang pengambilan

keputusan dalam menghadapi kelangkaan sumber

daya

Menurut Mc Connel (1993), ekonomi manajerial

adalah alat analisis yang sangat berguna bagi manajer

dalam pengambilan keputusan bisnis. Sesuai dengan

namanya, ekonomi manajerial merupakan hibrid dari

ilmu ekonomi dan ilmu manajemen. Ilmu ekonomi

adalah studi tentang perilaku manusia dalam

memproduksi, mendistribusi dan mengkonsumsi

Page 3: Ekonomi mnj.jilid1

barang dan jasa. Sedangkan sumber daya yang

tersedia untuk mewujudkannya.

Sedangkan menurut Ket (2000) Ilmu manajemen

dapat diartikan sebagai ilmu dan seni tentang

bagaimana mengorganisasikan dan mengalokasikan

sumber daya perusahaan yang terbatas untuk

mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan demikian

ekonomi manajerial adalah aplikasi dari analisis

ekonomi dalam membuat keputusan bisnis agar

sumber daya perusahaan yang terbatas dialokasikan

pada penggunaannya yang paling baik.

Ilmu Ekonomi Manajerial adalah studi tentang

bagaimana pengolahan sumber daya yang langka

dengan cara paling efisien sedemikian rupa sehingga

tujuan manajerial dapat tercapai.

Page 4: Ekonomi mnj.jilid1

2.2Ruang Lingkup Manajerial

Dengan Ilmu Lain Sebagai terapan ilmu, ekonomi

manajerial mempunyai kaitan yang erat dengan

beberapa ilmu yang lain yaitu:

a.Teori ekonomi

Dalam pengambilan keputusan akan memberikan

landasan teori untuk melakukan peramalan serta

penjelasan perilaku ekonomi dengan menggunakan

model-model. Teori ekonomi mikro teruatama berkaitan

dengan teori perusahaan.

b. Ilmu pengambilan keputusan

Masalah Keputusan ManajemenMasalah Keputusan ManajemenTeori Ekonomi :Ekonomi MikroEkonomi Makro

Teori Ekonomi :Ekonomi MikroEkonomi Makro

Ilmu Keputusan :Matematika Ekonomi

Ekonometrika

Ilmu Keputusan :Matematika Ekonomi

Ekonometrika

Ekonomi Manajerial :Aplikasi Teori dan perangkat ilmu keputusan

untuk memecahkan masalah keputusanmanajerial

Solusi Optimal untuk masalahKeputusan Manajerial

Gambar 1. Pengertian Ekonomi Manajerial

Page 5: Ekonomi mnj.jilid1

Ilmu keputusan terdiri dari perangkat matematika

ekonomi dan ekonometri (statistika) untuk membentuk

dan mengestimasi model keputusan yang ditujukan

untuk menentukan prilaku optimum perusahaan yaitu

mencapai tujuannya dengan cara yang paling efisien.

Matematika ekonomi digunakan untuk memformulakan

(menggambarkan dalam bentuk persamaan) model

ekonomi yang dipostulatkan dalam teori ekonomi. Dan

Ekonometri kemudian menerapkan peralatan ststistik

(terutama analisis regresi)pada data sunia nyata untuk

mengestimasi model yang dipostulatkan oleh teori

ekonomi dan digunakan untuk peramalan (forecasting).

Sebagai contoh, teori ekonomi mempostulatkan bahwa

kuantitas yang diminta (Q) untuk suatu komositas

adalah fungsi yang tergantung pada harga komoditas

tersebut (P), pendapatan konsumen (Y), dan harga

komoditas lain yang berhubungan yaitu; komoditas

komplementer (Pc), dan substitusi (Ps). Bila

diasumsikan bahwa selera tidak berubah maka kita

dapat mempostulatkan model formal matematika

sebagai berikut Q = f(P, Y, Pc, Ps) Dengan formula

diatas kita dapat mengestimasi hubungan empirisnya

(ekonometri) yang memungkinkan perusahaan untuk

menentukan seberapa besar perubahan Q degan

adanya perubahan dalam P, Y, Pc, dan Ps untuk

Page 6: Ekonomi mnj.jilid1

meramalkan permintaan di masa yang akan datang

untuk komoditas tersebut agar manajemen dapat

mencapai maksud dan tujuan perusahaan (maksimasi

laba) dengan cara yang paling efisien.

c. Berbagai area fungsional dari ilmu adimistratif dan

Bisnis

Area fungsional administrasi bisnis meliputi; akuntansi,

keuangan, pemasaran, manajemen sumber daya

manusia, dan produksi. Jadi ekonomi manajerial

merupakan pelajaran yang ruang lingkupnya luas yang

menggabungkan teori ekonomi, ilmu pengambilan

keputusan, dan area fungsional ilmu administrasi bisnis

dan membahas bagaimana ketiga hal tersebut

berinteraksi satu sama lain pada saat perusahaan

berusaha mencapai tujuannya dengan cara yang paling

efisien.

2.3. Teori Perusahaan

a. Sasaran dan Nilai Perusahaan.

Pada dasarnya sasaran yang ingin dicapai oleh

suatu perusahaan adalah memaksimumkan laba

sekarang atau dalam jangka pendek. Namun demikian

ada kalanya perusahaan rela mengorbankan atau

melepaskan laba jangka pendeknya untuk

meningkatkan laba dalam jangka panjang. Jika laba

Page 7: Ekonomi mnj.jilid1

perusahaan sama dengan nilai perusahaan maka

secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan

perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan adalah nilai sekarang atau aliran

kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima

pada masa yang akan datang. Nilai sekarang dari

seluruh laba yang diharapkan pada masa yang akan

datang:

PV : Present Value of all expected future laba (nilai

sekarang dari seluruh laba yang diharapkan akan

diterima pada masa yang akan datang.

n : Expected Laba at year n (laba yang

diharapkian pada tahun ke – n. dan t sama dengan 1,2,

3,...sampai ke n Nilai perusahaan TR = P.Q,

b. Kendala Perusahaan dan keterbatasan Teori

Dalam usahanya tesebut perusahaan menghadapi

kendala. Kendala tersebut muncul karena terbatasnya

ketersediaan input yang esensial, seperti perusahaan

tidak dapat memperoleh seluruh bahan mentah khusus

sebanyak yang dibutuhkan. Adanya kendala

mempersempit gerak perusahaan dalam upayanya

mencapai tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan

laba atau nilai perusahaan.

Page 8: Ekonomi mnj.jilid1

Masalah ini selanjutnya disebut sebagai kendala

optimasi.

2.4. Laba

a. Fungsi Laba.

Laba suatu perusahaan memberikan signal penting

bagi perusahaan mengenai realokasi sumberdaya

dalam masyarakat, dimana hal tersebut mencerminkan

perubahan kemampuan konsumen dan permintaan,

dalam suatu waktu.

b. Laba Bisnis dan Laba Ekonomi

Business profit; penerimaan dikurangi dengan biaya

eksplisit. Biaya eksplisit yaitu biaya yang benar benar

dikeluarkan untuk membeli atau meggaji input yang

digunakan dalam proses produksi. Laba ekonomi

berarti penerimaan dikurangi dengan baik biaya

eksplisit maupun biaya implisit. Biaya implisit adalah

nilai input yang dimiliki dan digunakan oleh

perusaahaan dalam prosees produksi.

• Gaji yang dapat diperoleh oleh pengusaha/pemilik

yang dapat diperoleh dari orang / pihak lain yang

setara.

• Pendapatan/return yang dapat diperoleh dari

investasi modalnya, menyewakan tanahnya atau

Page 9: Ekonomi mnj.jilid1

pendapatan dari input yang lain. Laba ekonomi ini

penting agar keputusan investasinya benar.

c. Teori tentang Laba.

1. Risk-Bearing Theory of Profit

Laba ekonomi dibutuhkan oleh perusahaan untuk

masuk dan bertahan dibeberapa bidang yang

memiliki risiko di atas rata-rata.

2. Frictional Theory of Profit

Laba timbul sebagai akibat dari gesekan atau

gangguan dari keseimbangan jangka panjang.

3. Monopoly Theory of Profit

Beberapa perusahaan dengan kekuatan monopoli

dapat membatasi output dan mengenakan harga

yang tinggi dibandingkan dengan harga pada

pasar persaingan.

4. Innovatioan Theory of Profit.

Laba ekonomi adalah imbalan karena pengenalan

dari inovasi yang berhasil.

5. Managerial Efficieny Theory of Profit.

Bila rata-rata perusahaan cenderung hanya

memperoleh hasil normal dari investasi jangka

panjang, perusahaan yang lebih efisien dari rata

rata perusahaan tersebut akan memperoleh laba

ekonomi.

Page 10: Ekonomi mnj.jilid1

Adapun Proses yang terkait dengan semua

pengambilan keputusan manajerial yaitu:

• Menetapkan tujuan perusahaan atau organisasi

• Mendefinisikan masalah yang dihadapi untuk

mencapai tujuan tersebut.

• Mengidentifikasi berbagai solusi-solusi

• Memilih solusi terbaik dari berbagai solusi yang

tersedia.

• Megimplementasikan keputusan tersebut.

3.1.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta : Manager

di pecat

Pada hari selasa perusahaan software amcott di

akhir tahun telah membukukan kerugian operasional

sebesar USD 3,5 juta. Kabarnya, USD 1,7 juta dari

kerugian yang berasal dari divisi bahasa asing.

Dengan suku bunga jangka pendek sebesar 7%

amcott memutuskan untuk menggunakan USD 20 juta

atas pendapatan yang di dapat untuk membeli saham

dalam jangka tiga tahun pada Magicword, sebuah

Page 11: Ekonomi mnj.jilid1

paket software yang mengubah generik software

pengolah data processor yang menyimpan teks

berbahasa Perancis ke dalam bahasa Inggris. Penjualan

pada tahun-pertama dari software trsebut (Magicword)

adalah sebesar USD 7 juta, akan tetapi setelah

penjualan dihentikan / tertunda atas pelanggaran hak

cipta yang dituntut atau yang diajukan oleh pihak

asing. Amcott mengalami kerugian dan harus

membayar denda sebesar USD 1,7 juta. Orang dalam

mengatakan pelanggaran atas hak cipta berkaitan

dengan komponen yang sangat kecil dari perusahaan

Magicword.

Ralp adalah seorang manajer Amcott yang telah

dipecat atas kejadian diatas sebagaimana dikutip, “aku

hanyalah sebagai kambing hitam untuk pengacara di

Amcott yang tidak mengerjakan tugas sebelum

membeli hak cipta untuk Magicword”. Saya

memperkirakan penjualan tahunan USD 7 juta per

tahun selama tiga tahun. Menurut saya perkiraan

penjualan akan mencapai target tersebut. Apakah anda

tahu mengapa Ralp dipecat ?

3.1.2 Perusahaan Manufactur

Sebagai seorang marketing manajer di salah satu

perusahaan pembuat mobil terbesar didunia, Anda

Page 12: Ekonomi mnj.jilid1

bertanggung jawab kampanye iklan untuk kendaraan

sport terbaru yang hemat energi. Tim dukungan Anda

telah menyiapkan jadwal sebagai berikut, yang meliputi

profitabilitas (akhir), perkiraan jumlah kendaraan dijual,

dan rata-rata perkiraan harga jual untuk alternatif

tingkat iklan. Proyek departemen akuntansi yang

menggunakan alternatif terbaik untuk dana yang

digunakan dalam kampanye iklan adalah investasi

kembali 10%. Sehubungan dengan biaya iklan (yang

account untuk keuntungan diproyeksikan lebih rendah

dalam tahun 1 dan 2 tinggi dan moderat iklan

intensitas), pemimpin tim merekomendasikan

intensitas rendah iklan untuk memaksimalkan nilai

perusahaan. Apakah Anda setuju? Jelaskan.

3.2 Pembahasan

3.2.1 AMCOT KEHILANGAN USD 3.5 juta :

Manager di pecat

Dalam Keputusan Perusahaan memiliki perilaku

sesuai dengan prinsip etika dan pasar adalah suatu

bentuk kompetisi. Perdagangan bergantung

pada honoring contractdan kerjasama satu sama

lain. Oleh karena itu, setiap Pimpinan Perusahaan

harus bertindak sesuai dengan pedoman etika dalam

berbisnis. Bisnis adalah self-interest. Self-

Page 13: Ekonomi mnj.jilid1

interest mempunyai konsekuensi dalam meningkatkan

Pendapatan Perusahaan setiap. Bisnis bukan suatu

bentuk ketamakan.

 Etika, Bisnis dan Hukum

Etika, bisnis dan hukum saling berhubungan tetapi

ada bagian-bagian yang saling tumpang tindih

misalnya masalah aturan dan peraturan yang harus

dipatuhi oleh perusahaan dimana hukum dibuat oleh

pemerintah, badan-badan regulator, asosiasi

profesional dan lainya. Ada juga tumpang tindih antara

hukum dengan etika terkait dengan larangan

membunuh, dan juga terdapat area lain yang saling

bersinggungan antara aktivitas bisnis dengan norma-

norma etika. Intinya adalah etika seharusnya menjadi

panduan tingkah laku diatas hukum. Hukum biasanya

adalah standar minimum tentang tingkah laku yang

bisa diterima, akan tetapi terkadang seringkali terjadi

konflik hukum diberbagai negara yang berlarut-larut,

atau mungkin tidak berlaku disuatu tempat. Sehingga

dalam kasus seperti itu, etika ditempatkan diatas

hukum standar minimal.

Teori-teori Utama tentang Etika yang dapat

membantu memecahkan masalah dilema etika

1. Teleology: Utilarism dan Consequentialism –

Analisis Dampak

Page 14: Ekonomi mnj.jilid1

Mengevaluasi keputusan sebagai hal baik atau buruk,

diterima dan tidak bisa diterima terkait dengan

konsekuensi suatu keputusan

2. Etika Deotologi – Motivasi yang mendasari

tingkah laku

Mengevaluasi keetisan perilaku berdasarkan motibvasi

pembuat keputusan dan berdasarkan tindakan

deontologi yang dapat dianggap benar secara etis

meskipun keputusan tersebut berdampak buruk

terhadap si pembuat keputusan maupun masyarakat

pada umumnya

3. Keadilan dan Kelayakan – Penilaian

Keseimbangan

Kebutuhan akan keadilan timbul karena dua hal yaitu

ketika Perusahaan software pengambil kebutusan

terhadp Ralp untuk dipecat dari analisi yuridis

keputusan perusahaan sudah pengambil keputusan

tepat karena untuk mempertahankan kestabilitas

Software dalam berbisnis menujukan keperusahaan

asing yang menjual aplikasi tersebut karna Ralp tidak

konsistem dalam pengambilan keputusan walaupun

Perusahaan Utung tetapi Nama dari perusahaan

Software bisa menjatuhkan bisnis yang telah

berlangsung.

Pendapat Hukum Dan Teknologi

Page 15: Ekonomi mnj.jilid1

E-Government sifatnya interdisipliner karena

melibatkan isu-isu yang berkaitan dengan domain

hukum tradisional maupun modern, sosial, politik,

ekonomi dan dilema budaya. Sebuah hukum adat

membuat pendekatan untuk mengembangkan e-

government hukum kerangka kerja yang sedang

dihadapkan pada tantangan dan pendekatan-campuran

dengan penekanan pada dialog dan koperasi hubungan

di tingkat pemerintahan (misalnya pemerintah pusat

dan daerah). Pengalaman OECD menunjukkan bahwa

tidak ada pendekatan yang ”tepat”. Negara-negara

telah mengadopsi pendekatan yang berbeda:

Memperkenalkan hukum baru vs memodifikasi yang

sudah ada.

Pendekatan whole-of-government untuk

pengembangan legislatif kohesif kerangka kerja

(misalnya, ’E-Government Act’ seperti di Denmark

dan Norwegia) vs pengesahan undang-undang yang

mendukung tujuan e-government pada dasar yang

dibutuhkan (misalnya, di Belanda, Hungaria dan

Portugal).

Teknologi saat ini berkembang lebih cepat dari pada

hukum. Perubahan materi pelajaran akan membuat

hukum cepat usang.

Page 16: Ekonomi mnj.jilid1

Pentingnya keberlanjutan hukum pada sasaran

teknologi.

Formulasi spesifik teknologi yang mengacu pada

sarana komunikasi tidak diinginkan mengingat

perubahan teknologi yang cepat.

Ide memiliki peraturan teknologi TIK yang murni

didukung dari berbagai perspektif yaitu:

Perspektif tujuan peraturan : Dampak TIK harus

diatur, dan bukan teknologi itu sendiri.

Perspektif pengembangan teknologi: Peraturan tidak

harus memiliki pengaruh negatif pada

pengembangan teknologi dan tidak boleh terlalu

membedakan antar teknologi.

Perspektif murni legalistik: Legislasi harus abstrak

dari teknologi beton sejauh mereka cukup

berkelanjutan dan pada saat yang sama menghormati

persyaratan pada kejelasan dan ketepatan hukum.

Sehingga Bisa ditarik kesimpulan ,untuk Perusahaan

software terhadap Manager Ralp sudah tepat untuk

mempertanggung jawabkan apa yang telah dilakukan

terhadap perusahaan asing tersebut

3.2.1 Perusahaan Manufactur

Setiap akhir periode akuntansi, perusahaan

diwajibkan membuat laporan keuangan. Laporan

keuangan yang dibuat oleh perusahaan, minimal terdiri

Page 17: Ekonomi mnj.jilid1

dari laporan perubahan modal, laporan laba rugi, dan

laporan neraca. Akhir-akhir ini perusahaan juga diminta

untuk membuat laporan arus kas karena laporan arus

kas memberikan tambahan informasi kepada pihak-

pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.

Para investor dan kreditor tidak dapat

mengavaluasi sebuah perusahan dengan hanya

menguji data untuk satu tahun.inilah alasan mengapa

sebagian besar laporan keuangan setidaknya

melaporkan 2 periode atau 3 periode,seperti laporan

laba rugi pada kenyataannya,sebagian besar analisis

keuangan melakukan penelitian untuk mengambarkan

kemajuan perusahaan dari waktu kewaktu.

Inilah yang terjadi pada sebuah perusahaan

terbesar di dunia yang begerak di bidang pembuatan

mobil mengalami kendala peningkatan profit, dalam 2

tahun terakhir ini,di akibatkan oleh tingginya biaya

iklan yang di keluarkan oleh manajer marketing,

sehingga profit yang didapatkan perusahaan teresubut

dalam 2 tahun terakhir ini mengalami penurunan frofit.

Sebagai manajer keuangan mengkoordinasikan

kepada manajer marketing agar iklan yang biasa di

tayangkan di media elektronik 10 kali dalam sehari

dapat di tayangkan 5 kali,begitupun dengan iklan

yang di media massa dan pemasangan iklan melalui

Page 18: Ekonomi mnj.jilid1

baliho kalo bisa jaraknya jangan terlalu dekat.semua itu

untuk menekan biaya iklan selama ini terlalu tinggi di

keluarkan oleh perusahaan.agar pada tahun ketiga

perusahan bisa mendapatakan frofit yang maksimun.

Berikut grafik dalam Ilustrasi menunjukan

sejumlah data penting atau mengambarkan

kecenderungan penjualan bersih serta riset dalam

pengembangannya selama 3 tahun terakhir. Penjualan

serta riset dan pengembangan adalah faktor penting

untuk meningkatkan laba atau profit setiap tahunnya.

Gambar 3.1. Ilustarsi data keuangan PT. Kelompok III

Kutim, dalam bentuk grafik

Penjualan bersih (dalam jutaan)

1 2 3 4 5 -

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

Series1

Riset dalam pengembangan

Page 19: Ekonomi mnj.jilid1

1 2 3 4 5 -

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

Series1

Dalam bidang penjualan maupun bidang riset dan

pengembangan hampir tidak tumbuh dalam 2 tahun

terakhir ini.hal ini bukanlah tanda yang baik untuk

masa depan perusahaan.sebagai seorang manajer

bagaiman kita bisa menentukan apa yang sebenarnya

terjadi pada kinerja tersebut sehingga biaya iklan

terlalu tinggi selama 2 tahun tarakhir ini. Disini para

manajer marketing dan para tim membutuhkan langka

untuk membandikan kinerja,kemudian kita akan

memiliki ide yang lebih baik tentang bagaimana

menilai situasi di masa sekarang dan masa akan

datang.

Mari kita gunakan sebuah analisis yang

memberikan perbandingan dari tahun ke tahun atau

selama 3 tahun ini ( 2011 s/d 2013 ).Banyak keputusan

Page 20: Ekonomi mnj.jilid1

yang di tempu apakah dalam penjualan laba dan beban

meningkat.atau menurun.mari kita ilustrasi ini:

Kenaikan

201

3

2011/2

012

Juml

ah

Prosent

ase

Penjual

an

bersih

$

18,

119

$

17,987

$

132 0,7%

Penjualan meningkat hanya sebesar 7/10 dari 1%

(0,007 ) selama tahun 2013, yang di hitung sebagai

berikut:

Menghitung nilai Dolar dari perubahan penjualan dari

tahun 2011 ke 2013

2013

2011/2

012

Kenaik

an

$18,1

19

- $

17,987

= $

132

Membagi nilai dolar perubahan dengan nilai periode

dasar.Hal ini menghitung prosentase perubahan untuk

periode tersebut.

Page 21: Ekonomi mnj.jilid1

Prosentase

perubahan =

Nilai Dolar Perubahan

Nilai tahun

Dasar

=$ 132 =0,0007'=

0,7%$ 17.987

Analisis terperinci seperti yang di gambarkan dalam

ilustrasi laporan keuangan yang mengungkapkan

bahwa penjualan bersih meningkat sebesar 0,7%

selama tahun 2013 sehingga bisa memperoleh laba

57,3%.

Laporan laba rugi PT.Group III Kutim

Tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011,2012 dan

2013

Kenaikan

Nilai dolar dalam

jutaan

201

3

2011/2

012

Juml

ah

Prosent

ase

Penjualan

bersih

$

18.

$

17.987

$

132

0,7%

Page 22: Ekonomi mnj.jilid1

119

Harga Pokok

Penjualan

6,3

88 5,453 935 17,1

Laba

Kotor

11,

731 12,534

(803

) (6,4)

Beban

Operasi:

Pemasaran,penjual

an dan administarsi

3,9

23 3,894 29 0,7

Iklan dan

promosi

Produk

1.2

90 1,299 (9) (0,1)

Riset dan

pengembanga

n

2,2

18 2,183 35 1,6

Beban

Lainnya,b

ersih

1,7

94 251

1,54

3 614,7

Laba

sebelum

pajak

2,5

01 4,907

(2.4

06) (49,0)

Pajak

penghasil

an 435 73 362 495,9

Laba bersih $

2.0

4.834 (2.7 (57,3)

Page 23: Ekonomi mnj.jilid1

66 68)

Pada tahun 2013 PT. Kelompok III Kutim Mendapatkan

Laba atau Frofit Senilai 57,3%

Dengan menekan biaya iklan 9

juta dolar atau '0,1%

4.1 Kesimpulan

Ekonomi Manajerial merupakan penerapan teori

ekonomi (terutama Teori ekonomi mikro) dan ilmu

pengambilan keputusan untuk dunia bisnis. Titik berat

pembahasannya adalah teori perusahaan dimana

diasumsikan tujuan perusahaan dalam jangka pendek

adalah memaksimumkan laba. Namun demikian

orientasi pencapaian laba maksimum tersebut bergeser

karena perusahaan menghadapi ketidakpastian dalam.

Jangka panjang. Dalam jangka panjang tujuan

perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan.

Memaksimumkan laba jangka pendek berbeda dengan

memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka

panjang.

Page 24: Ekonomi mnj.jilid1

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Ekonomi adalah kegiatan yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan (needs) dan keinginan atau

wants (untuk peningkatan kualitas hidup) manusia.

Kata ekonomi sudah menjadi pembicaraan dan

masalah kehidupan masyarakat sehari-hari. Hampir

setiap hari koran dan media lainnya memberitakan

berbagai berbagai hal mengenai ekonomi. Hal ini

menggambarkan bahwa kualitas kehidupan

masyarakat sangat dipengaruhi oleh kegiatan atau

fenomena ekonomi yang terjadi di masyarakat

tersebut.

Permintaan (demand) dan penawaran (supply)

merupakan informasi dasar yang perlu diketahui oleh

para pelaku atau aktor ekonomi guna menyusun

strategi atau kiat untuk mencapai tujuannya.

Permintaan adalah informasi penting yang

menggambarkan peluang pasar bagi produsen,

sementara bagi konsumen merupakan informasi dasar

mengenai kecenderungan perubahan harga barang dan

jasa. Selanjutnya permintaan ini juga merupakan

Page 25: Ekonomi mnj.jilid1

informasi penting bagi pemerintah untuk menyusun

perencanaan ekonomi nasional guna memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumsi masyarakat.

Penawaran (supply) adalah informasi dasar yang

perlu diketahui oleh para pelaku atau aktor ekonomi

guna menyusun strategi atau kiat mencapai tujuannya.

Informasi mengenai penawaran (supply)

menggambarkan peluang bagi konsumen untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumsinya,

sementara bagi produsen merupakan informasi dasar

mengenai tingkat persaingan bisnis. Selanjutnya

penawaran ini juga merupakan informasi penting bagi

pemerintah untuk menyusun perencanaan ekonomi

makro guna memajukan perekonomian nasionalnya.

A. Pengertian Permintaan (Demand)

Permintaan adalah jumlah (dan kualitas) barang

dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen pada

kondisi tertentu. Permintaan ini biasanya

dilambangkan dengan Qd. Permintaan akan

barang dan jasa diartikan jumlah barang dan jasa

yang ingin didapatkan (secara ekonomis akan

dibeli) oleh konsumen.

Pengertian dan Jenis Barang atau Jasa

Page 26: Ekonomi mnj.jilid1

Berbagai kebutuhan dan keinginan konsumen

biasanya ditunjukkan dalam bentuk barang

(komoditas yang terlihat secara fisik), maupun jasa

(komoditas yang tidak terlihat secara fisik). Dari

sisi permintaan atau kebutuhan konsumen, barang

dan jasa dapat dikelompokkan menjadi beberapa

kelompok sebagai berikut.

a. Barang dan jasa normal (normal goods) adalah

barang dan jasa yang permintaannya

berhubungan lurus dengan pendapatan (income)

konsumen. Bila pendapatan konsumen

meningkat, maka permintaan akan barang dan

jasa yang bersangkutan juga meningkat dan

sebaliknya.

b. Barang dan jasa inferior (inferior goods) adalah

barang dan jasa yang permintaannya

berhubungan terbalik dengan pendapatan

(income) konsumen. Bila pendapatan konsumen

meningkat, maka permintaan akan barang dan

jasayang bersangkutan menurun, dan

sebaliknya. Contoh: Makan di restoran besar

dengan makan di warung Tegal. Bila pendapatan

konsumen meningkat, maka kecenderungan

makan di restoran besar (permintaan makan di

restoran besar, akan meningkat). Sebaliknya

Page 27: Ekonomi mnj.jilid1

kecenderungan makan di warung Tegal

(permintaan makan di warung Tegal) akan

menurun. Dengan demikian, maka dapat

dikatakan makan di warung Tegal inferior

terhadap makan di restoran besar.

c. Barang dan jasa utama adalah barang dan jasa

yang diminta oleh konsumen. Barang dan jasa

utama, dapat berupa barang normal, maupun

barang inferior.

d. Barang dan jasa pengganti (substitution goods)

adalah barang dan jasa yang berfungsi sebagai

barang pengganti (substitusi) barang utama.

Atau lebih ringkasnya barang pengganti atau

substitusi ini merupakan alternatif konsumsi bagi

konsumen dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumsinya. Misalnya, barang utama

gula putih, maka barang substitusinya dapat

berupa gula merah. Untuk barang utama kopi,

barang substitusinya dapat berupa teh, atau

jenis minuman lainnya. Jasa utama transportasi

darat, jasa substitusinya dapat berupa

transportasi laut, atau transportasi udara.

Permintaan barang dan jasa pengganti ini

berhubungan terbalik dengan permintaan

barang utamanya. Bila permintaan barang dan

Page 28: Ekonomi mnj.jilid1

jasa utama meningkat, maka permintaan akan

barang dan jasa penggantinya akan menurun,

dan sebaliknya.

e. Barang dan jasa peengkap (complement goods)

adalah barang dan jasa yang berfungsi sebagai

pelengkap barang utama. Tanpa ada barang

pelengkap ini, barang utama tidak atau kurang

berfungsi dalam memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen. Misalnya, untuk barang

utama mobil, maka barang pelengkapnya dapat

berupa bahan bakar, atau ban mobil. Untuk jasa

utamanya dokter, maka barang pelengkapnya,

dapat berupa obat-obatan ataupun alat-alat

kedokteran. Permintaan barang pelengkap ini

berhubungan lurus dengan permintaan barang

utamanya. Bila permintaan barang dan jasa

utama meningkat, maka permintaan akan

barang dan jasa pelengkapnya juga naik, dan

sebaliknya.

f. Barang dan jasa publik (public goods) adalah

barang dan jasa yang untuk mengkonsumsinya

yang bersifat non rivalry (dapat dikonsumsi

secara bersamaan, pada waktu yang sama, tan

pa saling meniadakan) dan non exclusive

(semua orang dapat memanfaatkannya, tanpa

Page 29: Ekonomi mnj.jilid1

harus membayar), seperti jalan raya, jembatan,

terminal, pelabuhan, taman kota, dan sarana

publik lainnya. Penyediaan barang dan jasa

publik ini merupakan beban negara, yang

diselenggarakan oleh pemerintahan. Permintaan

akan barang dan jasa publik ini berhubungan

lurus dengan tingkat kesejahteraan masyarakat.

g. Barang dan jasa privat (private goods) adalah

barang dan jasa yang bersifat exclusive (tidak

semua orang dapat mengkonsumsinya karena

harus membayar sesuai dengan harga yang

berlaku). Dengan demikian, maka yang dapat

mengkonsumsi barang privat ini adalah orang-

orang yang mempunyai cukup pendapatan atau

income saja. Permintaan akan barang privat ini,

sangat dipengaruhi oleh hukum

ekonomi,khususnya pendapatan, harga, dan

jenis-jenis barang dan jasa di atas, kecuali untuk

barang dan jasa publik.

Kurva Permintaan Dasar

Menunjukkan sejumlah barang yang akan

dibeli pada harga alternatif, dengan

menganggap faktor lain konstan.

Hukum Permintaan (Law of Demand)

Kurva Permintaan mengarah ke bawah

Page 30: Ekonomi mnj.jilid1

Hukum permintaan adalah makin

rendah harga suatu barang makin banyak

permintaan atas barang tersebut dan

sebaliknya makin tinggi dan harga suatu

barang makin sedikit permintaan atas

barang tersebut.

Faktor Penentu Permintaan

Pendapatan

Barang Normal

Barang Inferior

Harga barang yang saling berhubungan

Harga substitudi

Harga pelengkap

Periklanan dan selera konsumen

Populasi

Harapan Konsumen

Page 31: Ekonomi mnj.jilid1

Fungsi Permintaan

Invers dari Fungsi Permintaan

Perubahan dalam Permintaan Kuantitas

Perubahan dalam Permintaan

Persamaan umum yang mempresentasikan kurva permintaan

Qxd = f(Px, Py, M, H)

Qxd = banyaknya permintaan

barang XPx = harga barang X

• Harga sebagai sebuah fungsi dari permintaan kuantitas

• Contoh :• Fungsi permintaan

Page 32: Ekonomi mnj.jilid1

Surplus Konsumen

Nilai konsumen didapat dari sebuah barang

tetapi tidak harus membayar

Surplus konsumen (consumer’s surplus)

didefinisikan sebagai keuntungan yang

diterima oleh konsumen karena mempunyai

kesempatan untuk membeli suatu barang

pada harga marjinalnya bukan pada harga

rata-ratanya. Misalnya kurva permintaan

Marshallian berbentuk garis linier dengan

slope menurun seperti pada gambar 1 berikut

ini. Kurva ini mempunyai persamaan

fungsi.

X(p) = 7 – atau p(X) = 35 – 5X untuk X > 0

Page 33: Ekonomi mnj.jilid1

Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa :

Jika harga barang adalah sebesar Rp. 30,-,

maka konsumen akan membeli sebanyak 1

unit barang X.

Jika harga barang adalah Rp. 25,-, maka

konsumen membeli sebanyak 2 unit barang X

dan seterusnya.

Misal dibeli konsumen 4 unit barang X,

dengan harga perunit Rp. 15,-, maka total

yang hraus dibayar konsumen adalah sebesar

: 4 x Rp. 15,- = Rp . 60,-. Nilai ini dikatakan

bahwa konsumen membeli dengan nilai

marjinalnya, dan dalam gambar 1 di

tunjukkan oleh bagian ke 2.

Jika 4 unit tidak dibeli sekaligus, tetapi dibeli

dengan :

1 unit pertama sebesar Rp. 30,-

1 unit kedua sebesar Rp. 25,-

1 unit ketiga sebesar Rp. 20,-

1 unit keempat terbesar Rp. 15,-

, maka total yang harus dibayar adalah

Rp. 90,- . Nilai ini dikatakan bahwa

konsumen membayar dengan nilai

rata-ratanya.

Page 34: Ekonomi mnj.jilid1

Nilai ini sama jika dihitung dengan nilai

rata-ratanya. Nilai rata-rata perunit

dibayar adalah : = Rp. 22.50,-

Untuk 4 unit dibeli, konsumen harus

membayar : 4 x Rp. 22.50,- = Rp. 90,-

Nilai ini digambar dapat ditunjukkan pada

bagian 1 dan 2.

Selisih sebesar Rp. 90,- - Rp. 60,- = Rp. 30,-

merupakan surplus konsumen

(consumer’s surplus) dan digambar 1

ditunjukkan pada bagian 1.

Misal sekarang harga barang naik menjadi

Rp. 20,- perunit, maka konsumen akan

membeli sebanyak 3 unit dengan total Rp.

60,-

Jika 2 unit dibeli dengan 1 unit sebesar

Rp. 30,-

Unit kedua sebesar Rp. 25,- dan

Unit ketiga sebesar Rp. 20,- maka total

yang harus dibayar oleh konsumen

adalah sebesar :

Rp. 30,- + Rp. 25,- + Rp. 20,- = Rp.

75,-

Selisih sebesar Rp. 75,- - Rp. 60,- = Rp.

15,- merupakan surplus konsumen

Page 35: Ekonomi mnj.jilid1

Perubahan harga dari Rp. 15,- perunit

menjadi Rp. 20,- menyebabkan surplus

konsumen sebesar Rp. 30,- - Rp. 15,- =

Rp. 15,-

B. Pengertian Penawaran (Supply)

Setelah membahas permintaan atau jumlah barang

yang mau dan mampu dibeli oleh bisnisnya. Maka

berikutnya perlu dibahas bagaimana perilaku

produsen dalam melaksanakan bisnisnya,

khususnya dalam hal penyediaan (supply) barang

dan jasa yang menjadi usaha utamanya.

Penawaran adalah jumlah (dan kualitas) barang

dan jasa yang mau dijual oleh produsen, pada

kondisi tertentu. Penawaran ini biasanya

dilambangkan dengan Qs. Dengan demikian,

penawaran (supply) akan barang dan jasa dapat

diartikan sebagai jumlah barang dan jasa yang

ingin dijual (secara bisnis menguntungkan) oleh

produsen.

Penawaran Pasar (Market Supply)

Penawaran pasar adalah jumlah barang yang

tersedia dan mau dijual oleh para produsen di

pasar pada kondisi tertentu. Atau dapat juga

digambarkan sebagai hubungan antara daftar

harga jual barang dan jasa dengan kemauan dan

Page 36: Ekonomi mnj.jilid1

kesediaan para produsen untuk menjual barang

dan jasa yang bersangkutan.

Penawaran ini dapat digambarkan dalam bentuk :

a. Kurva atau gravik : Menunjukkan perkembangan

(arah) penawaran barang dan jasa menurut

harga dan satuan waktu.

b. Tabel atau daftar : Menunjukkan besarnya

volume (kuantitas) penawaran barang dan jasa,

menurut kelompok atau kriteria tertentu.

c. Fungsi : Menunjukkan hubungan antara jumlah

barang dan jasa yang ditawarkan produsen

(untuk dijual), dengan faktor terkait, seperti

harga (price), dari barang dan jasa yang

bersangkutan, maupn biaya (cost) untuk

memproduksi barang dan jasa tersebut.

Fungsi Penawaran dan Faktor yang

Mempengaruhi

Seperti disinggung pada Bab 1 di muka , bahwa

untuk memudahkan analisis fenomena ekonomi,

digunakan pendekatan fungsi yang merupakan

penyedarhanaan dari model. Berkaitan dengan hal

tersebut maka untuk menganalisis penawaran juga

digunakan fungsi penawaran. Fungsi penawaran

adalah gambaran hubungan antara jumlah barang

Page 37: Ekonomi mnj.jilid1

yang ditawarkan (untuk dijual) dengan faktor-

faktor yang mempengaruhinya.

Bila diamati dengan teliti, ternyata jumlah barang

yang ditawarkan (untuk dijual) oleh produsen (Qs)

atau keputusan produsen untuk menjual sejumlah

barang dan jasa, dipengaruhi oleh banyak hal,

antara lain :

a.Harga jual atau price (P) barang dan jasa

Produsen tidak mungkin mau menjual barang

dan jasa bila harga jual (price)nya tidak

memadai, atau tidak menghasilkan laba. Dengan

demikian, maka perubahan harga jual (price,P)

barang dan jasa akan mengubha jumlah

penawaran barang dan jasa yang bersangkutan

oleh produsen. Oleh karena itu, maka semakin

tinggi harga, produsen cenderung menjual lebih

banyak, karena labanya makin besar, dan

sebaliknya.

b.Biaya atau cost dari barang yang

ditawarkan (untuk dijual)

Biaya produksi dan pengadaan barang dan jasa

yang akan ditawarkan oleh produsen akan

mempengaruhi besar kecilnya laba yang didapat

oleh produsen. Semakin tinggi biaya, semakin

kecil laba yang didapat, begitu juga sebaliknya.

Page 38: Ekonomi mnj.jilid1

Dengan demikian, bila biaya meningkat,

produsen cenderung mengurangi penawarannya,

karena labanya berkurang, begitu juga

sebaliknya.

c.Bahan baku dan teknologi produksi (RM

dan Tek) untuk memproduksi barang dan

jasa

Semakin mudah akses kepada bahan baku dan

teknlogi produksi, produsen cenderung

menyediakan barang dan jasa lebih banyak, dan

sebaliknya.

d.Faktor lainnya

Faktor lainnya yang mempengaruhi penawaran

(supply) barang dan jasa oleh produsen, antara

lain: tingkat persaingan, tersedia tidaknya

barang substitusi, kecenderungan harga barang

pelengkap dan sebagainya.

Oleh karena itiu, maka fungsi penawaran akan

barang dan jasa dapat dirumuskan berikut : Qs

= f (P, Cost, RM, Tek, O, dst)

Hukum Penawaran

Istilah hukum penawaran yang dimaksudkan

adalah hubungan sebab akibat (kausalitas), antara

penawaran barang dan jasa dengan faktor-faktor

Page 39: Ekonomi mnj.jilid1

yang mempengaruhinya. Misalnya hubungan

antara jumlah penawaran barang dan jasa dengan

harga barang dan jasa tersebut, atau hubungan

antara jumlah antara jumlah barang dan jasa yang

ditawarkan dengan tingkat pendapatan (income)

konsumen, dan seterusnya.

Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah

Harga (Price)

Qs = f (P, Cost, RM, Tek, dst), Qs = f (P)

Penawan barang dan jasa ditentukan oleh harga

(price), Ceteris Paribus faktor lain dianggap tetap P

Qs bila harga (P) berubah, maka penawaran

(Qs) juga berubah, dengan arah perubahan yang

sama.

Bila Faktor yang Paling Berpengaruh adalah

Biaya (Cost)

Qs = f (P, Cost, RM, Tek, dst), Qs = f (Cost)

Penawaran akan barang dan jasa ditentukan oleh

biaya (cost), Ceteris Paribus faktor lain dianggap

tetap.

Page 40: Ekonomi mnj.jilid1

Cost Qs bila biaya (cost) berubah, maka

penawaran (Qs) juga berubah, dengan arah

perubahan yang berlawanan.

Fungsi penawaran ini dapat berbentuk linier

(variabel independent-nya berpangkat satu),

maupun nonlinier (variabel independent-nya

berpangkat lebih dari satu).

Kurva Penawaran

Kurva adalah gambaran atau lukisan dari fungsi.

Oleh karena itu, maka kurva penawaran (supply

curved) adalah gambaran atau lukisan dari fungsi

penawaran.

Bentuk Kurva Penawaran

Seperti halnya kurva permintaan yang dapat

berbentuk linier ataupun non linier, maka kurva

penawaran ini juga dapat berbentuk garis lurus

(linier), maupun bukan garis lurus, seperti

parabola, hiperbola, dan sebagainya, seperti

gambar berikut.

Page 41: Ekonomi mnj.jilid1

C. Pengertian Keseimbangan Pasar

Keseimbangan Pasar/Keseimbangan Permintaan

dan Penawaran/market equilibrium adalah adanya

kesepakatan antara konsumen yang akan membeli

dengan produsen yang akan menjual barang dan

jasa yang sama. Dengan demikian maka kedua

pihak yang akan bertransaksi tersebut (konsumen

dan produsen) menyepakati harga (price)

persatuan (unit) dan jumlah (quality) satuan atau

unit barang dan jasa yang ditransaksikan tersebut.

Syarat keseimbangan

Sebagaimana disinggung di atas, bahwa

keseimbangan pasar terjadi bila ada kesepakatan

(baik tulus ataupun terpaksa) antara konsumen

yang membutuhkan dengan produsen yang

menjual barang dan jasa. Oleh karena itu maka

syarat keseimbangan pasar dapat didekati dengan

matematika, yaitu jumlah (Q) maupun harga (P)

Page 42: Ekonomi mnj.jilid1

barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen

adalah sama. Atau keseimbangan tersebut akan

terjadi bila kepentingan masing-masing pihak

bertemu pada kesepakatan tersebut. Dengan

demikian keseimbangan pasar dapat dirumuskan

dalam bentuk kesamaan fungsi penawaran (Qs)

dengan fungsi permintaan (Qd) atau bila Qd=Qs.

D. Pembatasan Harga

Harga Tertinggi (Price Ceiling) adalah harga sah

maksimum yang dapat dibebankan.

Contoh :

- Harga bensin tahun 1970an

- Perumahan di kota New York

- Mengajukan pembatasan pada biaya ATM

Harga Terendah (Price Floor)

Harga minimum yang dapat dibebankan

Contoh :

- Upah minimum

- Harga penunjang pertanian

E. Perbandingan Statis

Bagaimanakah harga keseimbangan dan

perubahan kuantitas ketika sebuah faktor penentu

dari penawaran dan / atau permintaan berubah ?

Page 43: Ekonomi mnj.jilid1

Analisis perbandingan statis menunjukkan

bagaimana keseimbangan harga dan kuantitas

akan berubah ketika sebuah faktor penentu atau

permintaan mengalami perubahan.

Kesimpulan

Analisis Permintaan dan penawaran untuk :

1. Memperjelas gambaran besar (dampak umum

dari peristiwa saat ini pada keseimbangan harga

dan kuantitas).

2. Mengorganisasi rencana tindakan (dibutuhkan

perubahan dalam produksi, persediaan, bahan

dasar, sumber daya manusia, rencana

pemasaran, dll)

3. Pengembangan bisnis.

Hubungan permintaan dan penawaran berinteraksi

untuk menentukan struktur pasar yang diamati

dalam berbagai industri.

Page 44: Ekonomi mnj.jilid1

B. Saran

Ekonomi adalah bagian dari kehidupan,

menyangkut masalah keberlanjutan (sustainablity)

kepuasan dari pihak-pihak yang bertransaksi,

maka masalah etika atau norma berupa nilai-nilai

yang dianut oleh pihak-pihak yang bertransaksi

dan berlaku di masyarakat. Bila salah satu pihak

tidak puas dengan transaksi yang dilakukan

dan ,erasa dirugikan atau dizalimi oleh pihak lain,

maka kemungkinan untuk terjadinya transaksi

berikutnya akan sangat kecil. Oleh karena itu maka

idealnya para pihak yang bertransaksi akan

berusaha menjaga keberlanjutan kepuasan

masing-masing pihak tersebut. Sehubungan

dengan hal ini diperlukan masalah etika yang

disepakati bersama.

Page 45: Ekonomi mnj.jilid1

PROSES PRODUKSI DAN BIAYA-BIAYA

Biaya produksi merupakan Faktor penting yang

harus diperhatikan ketika suatu perusahaan akan

menghasilkan suatu produksi. Hal ini dikarenakan

setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan

yang besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh

karena itu, diperlukannya suatu pemahaman tentang

teori-teori biaya produksi agar suatu perusahaan

dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan

dikeluarkan untuk menghasilkan suatu output

barang.

Proses produksi adalah serangkaian kegiatan

untuk menghasilkan output tertentu, dimana output

yang dihasilkan tersebut dipengaruhi oleh input yang

digunakan dalam proses produksi. Setiap proses

Page 46: Ekonomi mnj.jilid1

produksi mempunyai landasan teknis yang disebut

fungsi produksi. Dengan menggunakan fungsi

produksi kita dapat menentukan tingkat output

maksimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah

input tertentu, atau menentukan jumlah input

minimum untuk menghasilkan tingkat output

tertentu.

Pemahaman teori produksi sangat penting bagi

suatu perusahaan karena perusahaan dapat

memperhitungkan biaya-biaya apa saja yang

diperlukan untuk menghasilkan suatu barang serta

perusahaan dapat menentukan harga satuan output

barang.

A. Batasan Rumusan Masalah

Untuk penulisan makalah ini, penulis membatasi

permasalahan yang akan dibahas pada makalah,

yaitu :

1. Apakah analisis produksi?

2. Apakah analisis fungsi biaya?

B. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk :

1. Memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi

Manajerial dan Strategi Bisnis.

Page 47: Ekonomi mnj.jilid1

2. Menambah wawasan dan pengetahuan

tentang proses produksi dan biaya-biaya.

3. Mengetahui tentang analisis produksi dan

analisis fungsi biaya.

Fungsi Produksi

Untuk memahami teori produksi, kita perlu

mengetahui fungsi produksi terlebih dahulu. Fungsi

produksi adalah fungsi yang mendefinisikan jumlah

maksimum output yang dapat diproduksi dengan

seperangkat input yang diberikan. Fungsi produksi

menjelaskan hubungan antara faktor-faktor produksi

dengan hasil produksi. Faktor produksi dikenal

dengan istilah input ,sedangkan hasil produksi

disebut sebagai output hubungan kedua variable

(input dan output) tersebut dapat dinyatakan dalam

bentuk persamaan, sebagai berikut :

Q = f (K,L)

Q adalah output, sedangkan K,L,R,dan T merupakan

input. Input K adalah jumlah modal, L adalah jumlah

tenaga kerja Besarnya jumlah output yang dihasilkan

tergantung dari penggunaan input-input tersebut.

Jumlah output dapat ditingkatkan dengan cara

meningkatkan penggunaan jumlah input K dan L. Untuk

Page 48: Ekonomi mnj.jilid1

memperoleh hasil yang efisien, produsen dapat

melakukan penggunaan input yang lebih efisien.

Konsep-konsep penting dalam analisa produksi :

1. Jenis input :

a. Variabel inputs adalah semua input yang dapat

dirubah-rubah dalam jangka pendek sesuai

dengan kebutuhan. Contoh : tenaga kerja

b. Fixed inputs adalah semua input yang tidak

dapat dirubah seketika tanpa biaya yang sangat

besar.

2. Jangka waktu :

a. Jangka pendek adalah suatu periode dimana

paling tidak terdapat 1 jenis input yang bersifat

tetap (fixed)

b. Jangka panjang adalah suatu periode waktu

dimana produsen mempunyai cukup waktu untuk

menambah semua faktor produksinya. Jadi dalam

jangka panjang faktor produksi bersifat variabel.

Faktor-faktor yang tetap adalah input dimana

manajer tidak dapat menyesuaikan dalam jangka

pendek. Faktor-faktor variabel adalah input yang

mana manajer dapat mengatur untuk mengubah

produksi.

Pekerjaan seorang manajer adalah menggunakan

fungsi produksi yang tersedia secara efisien. Hal ini

Page 49: Ekonomi mnj.jilid1

berarti bahwa seorang manajer harus menentukan

berapa banyak tiap input yang digunakan untuk

menghasilkan output. Manajer harus menentukan

berapa banyak tiap input yang digunakan untuk

menghasilkan output. Dalam jangka pendek,

beberapa faktor produksi tetap, dan ini membatasi

pilihan Anda dalam membuat keputusan masukan.

A. Ukuran Produktivitas

Teori produksi yang sederhana menggambarkan

hubungan antara tingkat produksi suatu komoditas

dengan satu faktor produksi yang variabel. Dalam hal

ini perlu diingat bahwa fokus pembahasan ditekankan

pada hubungan antara satu faktor produksi yang

variabel dengan output. Dalam hungungan tersebut

terdapat satu faktor tetap yang tidak berubah

jumlahnya. Karena faktor produksi yang digunakan

tidak berubah jumlahnya, maka perhatian lebih

ditekankan pada hubungan faktor produksi tersebut

dengan output yang dihasilkan.

1. Total produk (total product) adalah tingkat output

maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah

input tertentu. Rumusannya sebagai berikut :

TP = f (K,L)

Dimana :

Page 50: Ekonomi mnj.jilid1

TP = produksi total

K  = barang modal (yang dianggap konstan)

L  = tenaga kerja/ buruh

2. Produksi rata-rata (average product) adalah rata-

rata output yang dihasilkan per unit faktor produksi.

Rumus produk rata-rata (AP) = TP/L

AP = Produk rata-rata (Average product)

L = Tenaga kerja (labor)

TP = Produk keseluruhan (Total product)

Produk Rata-Rata dari Tenaga Kerja

APL = Q/L

Mengukur output dari “rata-rata” pekerja

Contoh : Q = F(K,L) = K0.5 L0.5

Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk

rata-rata dari tenaga kerja adalah APL =

[(16)0.5(16)0.5]/16=1

Produk Rata-Rata dari Modal

APK = Q/K

Mengukur output dari “rata-rata” unit modal

Contoh : Q = F(K,L) = K0.5L0.5

Jika input adalah K = 16 dan L = 16, maka produk

rata-rata dari modal adalah APK =

[(16)0.5(16)0.5]/16=1

Page 51: Ekonomi mnj.jilid1

3. Produk Marginal adalah Perubahan total output

disebabkan oleh unit terakhir dari input. Produk

Marginal Tenaga Kerja : MPL = ΔQ/ΔL

a. Mengukur output yang dihasilkan oleh pekerja

terakhir

b. Kemiringan dari fungsi produksi jangka pendek

(terhadap tenaga kerja)

Produk Marginal Modal : MPK = ΔQ/ΔK

a. Mengukur output yang dihasilkan dari unit modal

yang terakhir

b. Ketika modal dibiarkan berubah dalam jangka

pendek maka MPK adalah kemiringan dari fungsi

produksi (terhadap modal)

Salah satu model pengukuran produktivitas yang

sering digunakan adalah pengukuran berdasarkan

pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, yaitu

suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua

variabel atau lebih, variabel yang satu disebut

variabel independent (Y) dan yang lain

disebutvariabel dependent (X).

Cobb-Douglas itu sendiri merupakan bentuk

fungsional dari fungsi produksi secara luas digunakan

untuk mewakili hubungan output untuk input. Hal ini

diusulkan oleh Knut Wicksell (1851-1926), dan iuji

Page 52: Ekonomi mnj.jilid1

terhadap Buktistatistik oleh CharlesCobb dan Paul

Douglas di 1900-1928.

Contoh :

Q = F(K,L) = K0.5 L0.5

K adalah tetap sebanyak 16 unit

Fungsi produksi jangka pendek : Q = (16)0.5 L0.5 = 4

L0.5

Produksi ketika 100 unit tenaga kerja digunakan : Q =

4 (100)0.5 = 4(10) = 40 unit

Manfaat dari dari fungsi produksi Cobb-Douglas

a. Mengetahui produktivitas marginal dari input

tertentu yang tergantung pada tingkat

penggunaan semua input.

b. Fungsi tersebut dilinierkan dengan melogaritmakan

menggunakan analisis regresi linier.

B. Law of Diminishing Return

Law of diminishing return/Hukum hasil yang menurun

menyatakan bahwa penambahan unit input variabel

terhadap input tetap melampaui titik tertentu akan

menurunkan tambahan output (produk marjinal) dari

input variabel tersebut

Kurva 2.1 Increasing, Diminishing and Negative

Marginal Returns

Page 53: Ekonomi mnj.jilid1

Keterangan :

1. Increasing Marginal Returns adalah jangkauan

penggunaan input dimana produk marjinal

meningkat.

2. Decreasing Marginal Returns adalah jangkauan

penggunaan input dimana produk marjinal

menurun.

3. Negatif Marginal Returns adalah jangkauan

penggunaan input dimana produk marjinal negatif.

4. Prinsipnya. Fase marjinal return sebagai

penggunaan input meningkat, produk marjinal

awalnya meningkatkan (marjinal return meningkat),

kemudian mulai menurun (penurunan marjinal

return ), dan akhirnya menjadi negatif (marjinal

return negatif ).

C. Petunjuk untuk Proses Produksi

1. Memproduksi dari fungsi produksi.

Page 54: Ekonomi mnj.jilid1

Menyelaraskan insentif sebagai upaya untuk

memaksimalkan usaha pekerja.

2. Mempekerjakan pada input yang tepat

Ketika tenaga kerja atau modal berubah dalam

jangka pendek, untuk memaksimalkan keuntungan

seorang manajer akan mempekerjakan.

a. Tenaga kerja sampai nilai dari produk marginal

tenaga kerja sama dengan gaji :

VMPL = w, di mana VMPL = P x MPL

b. Modal sampai nilai produk marginal modal sama

dengan tarif sewa :

VMPK = r, di mana VMPK = P x MPK

D. Produksi Jangka Panjang

Yang dimaksud dengan produksi jangka panjang

adalah suatu proses produksi simana semua factor

produksi dapat diubah-ubah jumlahnya atau semua

factor produksi bersifat variabel.

1. Kurva Produksi Sama (Isoquant)

Yang dimaksud dengan isoquant adalah kurva yang

merupakan tempat kedudukan titik-titik yang

menunjukan kombinasi dua faktor produksi guna

menghasilkan tingkat produksi yang sama. Kurva

isoquant memiliki ciri-ciri sama dengan kurva

indefferensi dalam teori prilaku konsumen. Kurva

Page 55: Ekonomi mnj.jilid1

isoquant menunjukkan  kombinasi dua faktor produksi

yang menghasilkan jumlah produk yang sama.

Kombinasi dari input (K,L) yang memberi produsen

tingkat output yang sama. Bentuk dari isoquant

mencerminkan kemudahan di mana produsen dapat

mensubstitusi antara input-input sementara tetap

menjaga tingkat output yang sama.

Kurva 2.2 Isoquant

2. Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Tingkat di mana dua input disubsitusikan dengan

menjaga tingkat output yang sama

Kurva 2.3 MRTS

Page 56: Ekonomi mnj.jilid1

3. Isoquant Linear

Modal dan tenaga kerja adalah substitusi yang

sempurna

a. Q = aK + bL

b. MRTSKL = b/a

c. Isoquant yang linear menyiratkan bahwa input-

input dapat disubstitusi pada tingkat yang

konstan, tidak terpengaruh dari tingkat input

yang digunakan.

Kurva 2.4 Isoquant Linear

4. Leontief Isoquant

a. Modal dan tenaga kerja adalah komplemen yang

sempurna

b. Modal dan tenaga kerja digunakan dalam

proporsi yang tetap

c. Q = min{bK,cL}

Page 57: Ekonomi mnj.jilid1

d. Karena modal dan tenaga kerja digunakan

dalam proporsi yang tetap maka tidak ada input

pengganti sepanjang isoquant (sehingga, tidak

ada MRTSKL)

Kurva 2.5 Leontif Isoquant

5. Garis biaya sama (Isocost)

Isocost adalah kurva yang menunjukan kedudukan dari

titik-titik yang menunjukan kombinasi factor produksi

yang dibeli oleh produsen dengan sejumlah anggaran

tertentu. Kombiniasi pengunaan Ciri-ciri kurva isocost

sama dengan budget line atau kurva garis anggaran

dalam teori prilaku konsumen.

a. Kombinasi dari input-input yang menghasilkan

tingkat output pada biaya yang sama:

wL + rK = C

b. Disusun kembali, K = (l/r)C – (w/r)L

Page 58: Ekonomi mnj.jilid1

c. Untuk harga input yang diberikan, isocost yang

lebih jauh dari titik asal adalah berhubungan

dengan biaya-biaya yang lebih tinggi

d. Perubahan dari harga input mengubah

kemiringan dari garis isocost

Kurva 2.6 Isocost

E. Minimalisasi

Biaya

Produk marginal per dollar yang dikeluarkan harus

sama untuk semua input :

Namun, hal ini hanya

Page 59: Ekonomi mnj.jilid1

Kurva 2.7 Minimalisasi Biaya

F. Substitusi Input Optimal

Sebuah perusahaan awalnya memproduksi Q0 dengan

menggunakan kombinasi input yang

diwakili oleh titik A pada biaya C0.

Misalkan w0 turun menjadi w1

1. Kurva isocost berputar berlawanan arah jarum jam;

di mana mewakili tingkat biaya yang sama sebelum

perubahan gaji.

2. Untuk menghasilkan tingkat output yang sama, Q0,

perusahaan akan menghasilkan isocost pada garis

yang lebih rendah (C1) pada titik B

3. Kemiringan dari garis isocost yang baru mewakili

hubungan gaji yang lebih rendah terhadap tarif

sewa modal.

Kurva 2.8 Subtitusi Input Optimal

Page 60: Ekonomi mnj.jilid1

G. Analissis Fungsi Biaya

Fungsi biaya adalah gambaran matematis tentang

bagaimana biaya berubah mengikuti perubahan

tingkat aktivitas yang berhubungan dengan biaya

tersebut. Penggunaan konsep biaya relevan untuk

keputusan penentu tingkat output dan harga

secara, tepat membutuhkan suatu pemahaman

tentang hubungan antara biaya dan output suatu

perusahaan atau dengan kata lain fungsi biayanya

tergantung pada fungsi produksi perusahaan dan

fungsi penawaran pasar dari input-input yang

digunakan perusahaan tersebut.

1. Biaya Jangka Pendek

Short-Run Cost Function adalah Fungsi yang

mendefinisikan minimum biaya yang mungkin

dalam memproduksi tingkat setiap output ketika

Page 61: Ekonomi mnj.jilid1

faktor variabel yang digunakan dalam model cost-

minimizing. Dalam jangka pendek, peningkatan

produk memerlukan jumlah input yang lebih

banyak, artinya biaya juga meningkat. Biaya jangka

pendek antara lain seperti dibawah ini :

a. Biaya tetap (fixed cost/FC) adalah biaya yang

tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi yang

dihasilkan. FC : Biaya yang tidak berbeda dengan

output

Kurva 2.9 Biaya Tetap

b. Biaya variabel (VC) adalah biaya yang dipengaruhi

oleh tingkat output yang dihasilkan. VC(Q) : Biaya

yang berbeda dengan output.

Kurva 2.10 Biaya Variabel

Page 62: Ekonomi mnj.jilid1

c. Biaya total adalah biaya tetap total (TFC)

ditambah biaya variabel total (TVC).

(TC = TFC + TVC). TC(Q) : Biaya total minimum

untuk menghasilkan berbagai tingkat alternatif

output. TC(Q) = VC(Q) + FC

Kurva 2.11 Biaya Total

d. Biaya Penyusutan (Sunk Cost) adalah Biaya –

biaya yg telah dikeluarkan tetapi tidak relevan

lagi untuk ikut dipertimbangkan berkaitan dgn

keputusan manajerial yg akan diambil

Page 63: Ekonomi mnj.jilid1

Kurva 2.12 Hubungan antara Biaya Total, Biaya

Variabel dan Biaya Tetap

e. Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah perbandingan

antara total biaya tetap (TFC) dengan jumlah

produksi yang dihasilkan (Q). AFC = FC/Q

f. Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah

perbandingan antara total biaya variabel (TVC)

dengan jumlah produksi yang dihasilkan (Q).

AVC= VC(Q)/Q

g. Biaya total rata-rata (ATC) adalah perbandingan

antara biaya total (TC) untuk memproduksi

sejumlah barang dengan jumlah produksi yang

dihasilkan (Q). ATC = AVC + AFC atau ATC =

TC(Q)/Q.

Page 64: Ekonomi mnj.jilid1

h. Biaya Marjinal. peningkatan atau penurunan total

biaya suatu perusahaan akibat penambahan atau

pengurangan satu unit keluaran. MC = ΔTC/ΔQ

Kurva 2.13 Hubungan antara Biaya Rata-Rata dan

Biaya Marjinal

2. Pendugaan Fungsi Biaya

Bentuk fungsi antara lain adalah :

1. Fungsi Kubik (efektif untuk Fungsi biaya

jangka pendek)

2. Fungsi Cobb-Douglas (efektif untuk. Fungsi

biaya jangka panjang)

Fungsi Kubik adalah sebuah fungsi dari output;

menyediakan aproksimasi yang wajar untuk hampir

setiap fungsi biaya.

C(Q) = f + aQ + bQ2 + cQ3

Biaya Marginal untuk Dihafalkan :

MC(Q) = a + 2bQ + 3cQ2

Kalkulus :

dC/dQ = a + 2bQ + 3cQ2

Page 65: Ekonomi mnj.jilid1

Sebagai contoh dibawah ini :

Biaya Total: C(Q) = 10 + Q + Q2

Fungsi biaya variabel: VC(Q) = Q + Q2

Biaya variabel untuk memproduksi 2 unit: VC(2) = 2

+ (2)2 = 6

Biaya tetap: FC = 10

Fungsi biaya marginal: MC(Q) = 1 + 2Q

Biaya marginal untuk memproduksi 2 unit: MC(2) =

1 + 2(2) = 5

3. Biaya Jangka Panjang

a. Long Run Average Cost Curve

Kurva yang mendefinisikan minimal biaya rata-

rata memproduksi tingkat alternatif output,

memungkinkan untuk seleksi yang optimal dari

kedua faktor produksi tetap dan faktor produksi

variabel.

Kurva 2.14 Long Run Average Cost

Page 66: Ekonomi mnj.jilid1

Dalam jangka panjang pengusaha dapat

menambah atau mengurangi jumlah pabrik sesuai

dengan tingkat produksi yang direncanakan.

Kemampuan tersebut memungkinkan perusahaan

beroperasi dengan biaya rata-rata yang minimum

pada berbagai tingkat produksi. Kurva yang

menunjukkan titik-titik biaya rata-rata minimum

pada berbagai tingkat produksi disebut kurva

amplop. Kurva ini merupakan kurva biaya rata-

rata jangka panjang atau long run average cost

(LAC).

H. Skala Ekonomi

Economies of scale, Ada ketika biaya rata-rata

longrun menurun karena output yang meningkat.

Diseconomies of scale, Ada ketika biaya rata-rata

longrun naik karena output yang meningkat. Constant

Return to Scale, Ada ketika biaya rata-rata longrun

tetap konstan sebagai output yang meningkat.

Kurva 2.15 Skala Ekonomi

Page 67: Ekonomi mnj.jilid1

1. Fungsi Biaya Multi-Produk

C(Q1,Q2) : Biaya untuk menghasilkan dua output

secara bersama

Bentuk umum fungsi :

C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + bQ12 + cQ2

2

2. Lingkup Ekonomi

C(Q1,0) + C(0,Q2) > C(Q1,Q2)

Adalah lebih murah untuk menghasilkan dua

output secara bersama-sama daripada secara

terpisah

Contoh :

Adalah lebih murah bagi Time-Warner untuk

memproduksi layanan koneksi internet dan

layanan Instant Messaging secara bersama-sama

daripada secara terpisah.

3. Komplementaritas Biaya

Biaya marginal dari produksi barang 1 menurun

karena banyak dari barang 2 diproduksi :

ΔMC1(Q1,Q2)/ΔQ2 < 0

Contoh :

Sapi bersembunyi dan menyerang

4. Fungsi Kuadrat Biaya Multi-Produk

C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2

MC1(Q1,Q2) = aQ2 + 2Q1

MC2(Q1,Q2) = aQ1 + 2Q2

Page 68: Ekonomi mnj.jilid1

Komplementaritas biaya : a < 0

Lingkup ekonomi : f > aQ1Q2

C(Q1,0) + C(0,Q2) = f + (Q1)2 + f + (Q2)2

C(Q1,Q2) = f + aQ1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2

f > aQ1Q2 : Produksi bersama lebih murah

aQ1Q2 > 0 : Produksi bersama lebih murah

Contoh numerik :

C(Q1,Q2) = 90 - 2Q1Q2 + (Q1)2 + (Q2)2

Komplementaritas biaya?

Ya, ketika a = -2 < 0

MC1(Q1,Q2) = -2Q2 + 2Q1

Lingkup Ekonomi?

Ya, ketika 90 > -2Q1Q2

Kesimpulan

Faktor produksi merupakan sumber daya yang

digunakan dalam sebuah proses produksi barang dan

jasa. Pada awalnya, faktor produksi dibagi menjadi

empat kelompok yaitu tenaga kerja, modal, sumber

daya alam, dan kewirausahaan. Namun pada

perkembangannya, faktor sumber daya alam diperluas

cakupannya menjadi seluruh benda tangible, baik

langsung dari alam maupun tidak, yang digunakan oleh

perusahaan, yangkemudian disebut sebagai faktor fisik

(physical resources).

Page 69: Ekonomi mnj.jilid1

Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah

produksi maksimum yang mampudiproduksi oleh

produsen pada setiap kombinasi input atau faktor

produksi yang ada.Isoquant adalah kurva yang

menunjukkan semua kombinasi input yang dibutuhkan

dalammenghasilkan suatu produksi oleh produsen.

Garis biaya sama adalah kurva yangmenggambarkan

gabungan faktor-faktor produksi yang dapat digunakan

dengan sejumlah biaya tertentu. Untuk membuat garis

biaya sama, diperlukan data tentang harga faktor-

faktor  produksi yang digunakan dan jumlah uang yang

tersedia untuk membayar faktor-faktor  produksi.

Fungsi biaya merupakan dasar untuk membantu

menentukan perilaku memaksimalkan keuntungan.

Untuk memaksimalkan keuntungan (meminimalkan

biaya) manajer harus menggunakan input sedemikian

rupa sehingga nilai marginal dari tiap input

mencerminkan harga yang harus dibayar perusahaan

untuk menggunakan input.

ORGANISASI PERUSAHAAN

Page 70: Ekonomi mnj.jilid1

Di era globalisasi ini, lingkungan bisnis semakin

diselimuti oleh ketidakpastian dan gejolak perubahan

lingkungan bisnis yang dinamik. Informasi mengenai

produk pun semakin mudah diperoleh konsumen. Hal

ini memaksa perusahaan untuk terus berinovasi dalam

hal peningkatan efisiensi di setiap lini bisnis mereka,

termaasuk dalam hal proses pembelian komponen

karena hal tersebut berkaitan erat dengan biaya

produksi dan keputusan penetapan harga barang.

Setiap perusahaan berharap untuk dapat memproduksi

output sebanyak-banyaknya dengan biaya produksi

sekecil-kecilnya. Namun, untuk mencapai objektif

tersebut bukanlah hal yang mudah. Masih banyak

perusahaan-perusahaan yang berkutat dengan

masalah biaya produksi yang terlalu tinggi sehingga

mengakibatkan kecilnya keuntungan yang didapat atau

kesulitan dalam berkompetisi di pasar.

Kondisi ini membuat para manajer mulai focus pada

fleksibilitas sebagai cara baru untuk mencapai

keuntungan kompetitif (Gerwin, 1993; Jordan dan

Graves, 1995). Dalam hal ini majaer berharap pemasok

material dapat lebih fleksibel dan akomodatif terhadap

kuantitas pesanan perusahaannya.

Semakin besarnya suatu perusahaan, masalah barupun

muncul. Kita dapat menemukan adanya pemisahaan

Page 71: Ekonomi mnj.jilid1

antara kepemilikan dan pengelolaan di mana pemilik

merupakan stockholder jauh (tidak secara langsung

mengatur dan mengontrol perusahaannya), sedangkan

kegiatan harian perusahaan lebih diambil alih oleh

seorang manajer (Baye, 2009). Keadaan seperti ini

membuat pemilik tidak dapat dengan mudah

mengetahui kondisi yang sebenarnya mengenai

penurunan keuntungan perusahaannya; apakah karena

penurunan permintaan dari pasar atau karena

kesalahan manajer dalam mengelola perusahaan

tersebut.

Suatu perusahaan wajib memiliki sumber daya manusia

yang tidak hanya memiliki pengetahuan dan skill yang

bagus, melainkan juga komitmen dan kesetiaan yang

tinggi kepada perusahaan agar mereka dapat bekerja

dengan kemampuan terbaiknya demi terwujudnya

tujuan bersama perusahaan.

1.2 Permasalahan

Peranan manajer adalah untuk mencari metode yang

sesuai untuk memperoleh material (input) yang

digunakan untuk produksi barang yang diharapkan

dapat meminimalisasi biaya produksi. Namun,

terkadang manajer menghadapi masalah untuk

menentukan cara optimal untuk pembelian material.

Selain itu, suatu perusahan juga menghadapi

Page 72: Ekonomi mnj.jilid1

permasalahan terkait tenaga kerja yang kurang

memiliki komitment untuk bekerja demi tujuan

perusahaan.

2.1 Metode-Metode dalam Pembelian Material

(Inputs)

Proses pembelian material merupakan salah satu

aktifitas penting dalam suatu supply chain dan dapat

memberikan pengaruh yang cukup besar pada kinerja

suatu perusahaan (Lambert, et al. 1998). Christopher

(1992) menambahkan bahwa kegiatan pembelian

material yang tepat diharapkan dapat mengurangi

biaya produksi, menjaga level stok diposisi yang aman

(tidak berlebihan/kekurangan), mempengaruhi kualitas

produk akhir yang diproduksi sehingga perusahaan

dapat secara fleksible masuk ke pasar. Dalam hal ini,

manajer dapat menggunakan beberapa pendekatan

untuk memperoleh material yang dibutuhkan pada

proses produksi perusahaannya seperti:

2.1.1 Spot Exchange

Manajer dapat memperoleh material dengan

menggunakan spot exchange. Baye (2009)

menjelaskan bahwa metode ini terjadi ketika pembeli

dan penjual material bertemu dan melakukan transaksi

pertukaran (jual-beli) tanpa adanya ikatan kontrak

Page 73: Ekonomi mnj.jilid1

formal. Dengan metode spot exchange, pembeli dan

penjual tidak perlu saling tahu dan mengenal satu

sama lain.

Contoh: Seorang tukang jahit membeli kain di sebuah

toko kain dan kemudian membayar kain-kain tersebut

sesuai total harganya.

Keuntungan dari metode spot exchange adalah karena

tidak diperlukannya ikatan kontrak formal, manajer

dapat dengan mudah dan fleksibel mengubah kuantitas

dan jenis-jenis input yang dibeli berdasarkan

kebutuhan pasar.

Namun, kelemahannya adalah manajer mungkin saja

mendapatkan harga yang lebih mahal (tidak

mendapatkan potongan harga) karena tidak adanya

hubungan kedekatan kerja sama antara manajer

sebagai pembeli dan pemasok. Selain itu, kualitas

material pun dapat mengalami perubahan karena

pemasok yang berbeda-beda.

Metode ini dapat digunakan oleh mereka yang memiliki

spesialisasi dalam memproduksi input menjadi output,

di mana input biasanya sudah terstandarisasi.

Table 1: Keuntungan dan Kelemahan Metode

Spot Exchange

Keuntungan Kelemahan

Fleksibilitas dalam hal Kemungkinan

Page 74: Ekonomi mnj.jilid1

kuantitas dan jenis-jenis

material yang

dibutuhkan

mendapatkan material

dengan harga yang lebih

mahal (tidak

mendapatkan diskon)

dari penjual

Dapat menyesuaikan

dengan kondisi pasar

Kualitas material tidak

konsisten

Source: Baye (2009)

2.1.2 Mendapatkan Material dengan Ikatan

Kontrak

Berbeda dengan spot exchange, di metode berikut ini

manajer memperoleh material (input) yang dibutuhkan

dengan menggunakan kontrak yang disepakati oleh

pembeli dan pemasok, dimana bersifat formal dan

legal. Dalam sebuah kontrak terdapat istilah yang

mana kedua belah pihak setuju untuk bekerja sama

pada suatu periode tertentu. Kontrak biasanya

mencakup jenis produk/jasa yang ditawarkan, harga

dari setiap produk/jasa tersebut, dan sebagainya sesuai

dengan apa yang disetujui oleh kedua belah pihak

pembeli dan penjual (Baye, 2009)

Contoh: Misalnya penjahit tersebut memilih untuk

membuat proses pembeliannya lebih formal dengan

toko kain A dengan menandatangani kontrak kerja

sama. Di dalam kontrak tersebut, dapat dijelaskan

Page 75: Ekonomi mnj.jilid1

mengenai harga-harga setiap jenis kain, kuantitas yang

dibutuhkan, dan periode kontrak yang diinginkan,

misalnya 2 tahun.

Dengan menggunakan kontrak, perusahaan (pembeli)

dapat lebih menspesialisasikan/ memfokuskan

kegiatannya yang memberikan “added value”, karena

untuk hal material telah diambil alih oleh perusahaan

lain (pemasok).

Sedangkan kelemahan metode ini adalah mahal untuk

membuat sebuah kontrak karena membutuhkan biaya

legal (notaris) dan membutuhkan waktu yang cukup

lama untuk menuliskan spesifikasi dan tanggung jawab

kedua belah pihak secara detail. Selain itu, metode ini

juga kurang fleksibel dan sangat susah untuk

mengatasi kemungkinan-kemungkinan yang bisa

terjadi di masa depan, di luar apa yang tertuang pada

kontrak.

Metode ini cocok digunakan jika untuk membuat

kontrak dan menjelaskan spesifikasi produk/jasa yang

dibutuhkan relative mudah.

Table 2: Keuntungan dan Kelemahan Pembelian

Material dengan Kontrak

Keuntungan Kelemahan

Perusahaan (pembeli)

dapat lebih

Mahal

Memakan waktu yang

Page 76: Ekonomi mnj.jilid1

focus/menspesialisakan

kegiatannya pada

kegiatan-kegiatan yang

memberikan “added-

value”

cukup lama untuk

membuat sebuah

kontrak

Kurang fleksibel untuk

menghadapi

kemungkina-

kemungkinan di masa

datang

Source: Baye (2009)

2.1.3 Memproduksi Input secara Internal

(Vertical Integration)

Manajer juga dapat memilih untuk membuat sendiri

material (input) yang dibutuhkan untuk produksi dalam

perusahaannya secara internal. Contoh: Penjahit

tersebut memutuskan untuk memproduksi kain sendiri

yang dia gunakan sebagai bahan baku untuk membuat

baju. Oleh karena itu, ia mempersiapkan alat-alat yang

dibutuhkan dalam pembuatan kain. Dalam hal ini,

ketika sesorang/sebuah perusahaan memilih untuk

memproduksi material secara internal, tanpa adanya

supplier perusahaan lain maka ia melakukan yang

disebut “vertical integration”

Keuntungan dari metode ini adalah perusahaan tidak

perlu lagi bergantung pada perusahaan lain untuk

memproduksi dan mempersiapkan material yang

Page 77: Ekonomi mnj.jilid1

dibutuhkan. Methewson dan Winter (1983)

berpendapat bahwa dengan vertical integration,

perusahaan akan memiliki control penuh terhadap

kualitas dan harga dari material-material tersebut.

Selain itu, vertical integration juga akan mengurangi

resiko-resiko yang berkaitan dengan supply seperti

kemungkinan keterlambatan/kekurangan material,

kehilangan intellectual property, alasan keamanan dan

kesehatan, dll yang dapat berdampak negative pada

reputasi perusahaan (Bowersox, et. al, 2012)

Kendatipun demikian, karena kegiatan produksi

material menjadi bagian dari perusahaan, mereka tidak

dapat menspesialisasikan kegiatannya. Selain itu,

tanggung jawab baru untuk mengatur produksi

material dan produk akhir menyebabkan bertambahnya

biaya-biaya birokrasi karena perusahaan yang semakin

besar (Baye, 2009)

Lebih lanjut, keputusan melakukan vertical integration

sesuai jika aktifitas supply chain tersebut merupakan

daya saing utama (core competencies) perusahaan di

mana memiliki added value yang tinggi bagi

keuntungan dan kinerja perusahaan.

Table 3: Keuntungan dan Kelemahan Produksi

Material Secara Internal (Vertical Integration)

Keuntungan Kelemahan

Page 78: Ekonomi mnj.jilid1

Tidak perlu

bergantung dengan

perusahaan lain

tentang material

Kontrol penuh

terhadap kualitas dan

harga material

Meminimalisasi resiko-

resiko terkait supply

Tidak dapat

melakukan

spesialisasi

Biaya-biaya terkait

birokrasi bertambah

Kompleksitas

bertambah

Source: Mathewson dan Winter (1983); Baye (2009);

Bowersox, et. al (2012)

2.2 Biaya Transaksi dan Jenis-Jenis Investasi

Khusus

2.2.1 Biaya Transaksi

Selain harga yang harus dibayarkan untuk

mendapatkan material, dalam proses pembelian

material manajer juga terbebankan biaya-biaya lain

diluar biaya yang harus dibayarkan ke supplier

material, yaitu biaya transaksi. Dalam hal ini, biaya-

biaya transaksi termasuk:

a. Biaya untuk mencari supplier yang bersedia dan

mampu menjual material yang diharapkan

b. Biaya untuk bernegosiasi tentang harga, misalnya

biaya kesempatan, biaya legal, dll

Page 79: Ekonomi mnj.jilid1

c. Investasi dan pengeluaran lainya yang dibutuhkan

untuk memfasilitasi terjadinya transaksi. (Khalifa,

2007; Baye, 2009)

Contoh: supplier menjual semen dengan harga Rp

65,000,00 per sack kepada manajer sebuah

perusahaan property, tetapi harga tersebut tidak

termasuk mengantar ke lokasi kita. Itu berarti, manajer

terbeban biaya transaksi yaitu biaya pengantaran dari

lokasi supplier ke lokasi proyek (bensin, mobil, pegawai

pengantar, dll).

Baye (2009) mengungkapkan bahwa biaya-biaya

transaksi akan mempengaruhi level optimal pembelian

material (input). Lebih lanjut, tidak semua biaya

transaksi penting terlihat dengan jelas. Hal ini terjadi

berhubungan dengan adanya hubungan kerjasama

antara pembeli dan penjual yang disebut investasi

khusus (specialized investment). Investasi khusus

sendiri dapat berbentuk a) penspesifikasian lokasi

pabrik (site specificity), b) penspesifikasian asset fisik

(physical asset specificity), c) asset yang didedikasikan

(dedicated asset), d) tenaga kerja (human capital).

2.2.1 Investasi Khusus (Specialized Investment)

a.Penspesifikasian Lokasi Pabrik (Site Specificity)

Page 80: Ekonomi mnj.jilid1

Hal ini terjadi ketika penjual dan pembeli mendisain

atau membuat lokasi mereka berdekatan satu sama

lain (Baye, 2009). Contoh: Perusahaan pembangkit

listrik tenaga batu bara biasanya akan berada

berdekatan dengan lokasi perusahaan batu bara

dengan tujuan untuk meringankan biaya transportasi,

mengingat biaya transportasi batu bara yang cukup

tinggi. Investasi pembangunan kedua lokasi ini

merupakan investasi khusus yang mungkin tidak akan

terlalu bernilai lagi ketika mereka sudah tidak bekerja

sama.

b.Penspesifikasian Aset Fisik (Physical Asset

Specificity)

Hal ini terjadi ketika mesin-mesin dan alat-alat yang

dibutuhkan untuk memproduksi suatu material (input)

didisain hanya untuk memenuhi kebutuhan pembeli

tertentu dimana tidak dapat secara langsung juga

digunakan untuk memproduksi input bagi pembeli lain

(Baye, 2009).

c.Aset yang Didedikasikan (Dedicated Asset)

Investasi umum yang dilakukan oleh penjual dengan

tujuan untuk dapat bertransaksi dengan pembeli

tertentu (Baye, 2009). Contoh: Sebuah perusahaan

F&B menambah fasilitas ruang pendingin dengan

spesifikasi tertentu untuk memenuhi pesanan dari

Page 81: Ekonomi mnj.jilid1

pembeli-pembeli dari Jepang yang sangat ketat tentang

kualitas.

d.Tenaga Kerja (Human Capital)

Pegawai harus mempelajari skill dan kemampuan

spesifik untuk dapat bekerja di sebuah perusahaan

tertentu. Namun, ketika skill/kemampuan tersebut

tidak dapat dengan mudah digunakan untuk bekerja di

perusahaan lain, maka kemampuan tersebut

merupakan investasi khusus (Baye, 2009). Contoh:

Sebuah perusahaan X bergerak di bidang bisnis dimana

mereka banyak bernegosiasi dengan rekan bisnis dari

Rusia, sehingga negotiator perusahaan X diwajibkan

untuk bisa berbahasa Russia dengan lancar. Padahal,

perusahaan-perusahaan lain sangat jarang yang

memiliki kerja sama dengan Russia.

2.2.3 Implikasi dari Investasi Khusus

Bowersox, et. al (2012) mengungkapkan bahwa

implikasi dengan adanya investasi khusus yang

dilakukan suatu perusahaan lebih mengarah pada

meningkatnya biaya-biaya transaksi karena investasi

khusus dapat mengarah pada “costly bargaining”,

underinvestment, dan “hold up” atau opportunism

problem.

a. Costly Bargaining

Page 82: Ekonomi mnj.jilid1

Beberapa perusahaan bekerja sama dan membuat

investasi khusus karena beranggapan bahwa tidak

semua supplier mampu menyediakan material (input)

yang dibutuhkan/diinginkan. Hal ini berarti material

tersebut bukanlah material yang cukup banyak beredar

di pasar, sehingga tidak memiliki harga pasar (market

price). Dengan kondisi ini, kedua belah pihak penjual

dan pembeli saling harus bernegosiasi tentang harga.

Untuk memfasilitasi negosiasi, kedua belah pihak

membayar jasa negotiator handal untuk mendapatkan

harga yang menguntungkan.

b.Underinvestment

Underinvestment terjadi ketika level investasi khusus

yang dilakukan adalah dibawah rata-rata level optimal.

Hal ini biasanya disebabkan oleh persepsi

supplier/pihak yang berinvestasi bahwa investasi yang

dilakukannya tidak akan bertahan lama untuk pembeli

tertentu.

Contoh: Dell melakukan investasi khusus dengan

menambah assembly line untuk merakit computer

dengan spesifikasi khusus untuk memenuhi kebutuhan

pemerintahan Amerika. Dell dapat saja menyiapkan

peralatan murah karena Dell menganggap bahwa

kerjasamanya dengan pihak pemerintahan Amerika

tidak akan lama, dan ketika kerja sama berakhir,

Page 83: Ekonomi mnj.jilid1

invetasi mesinnya tidak dapat digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pembeli lain. Underinvestment

seperti ini akan menambah biaya transaksi karena

pemerintahan Amerika sebagai pembeli mungkin

mendapatkan set computer dengan kualitas kurang

baik (inferior).

c. ‘Hold Up’ Problem (Opportunism)

Hal ini terjadi ketika investasi khusus harus dibuat

untuk memperoleh material (input), pembeli atau

penjual justru mencoba untuk mengambil kesempatan

singkat yang ada dari investasi.

Contoh: Audi, perusahaan pembuatan mobil mewah

membutuhkan material khusus untuk pembuatan

mesin mobil rancangan terbarunya. Untuk itu, supplier

A harus melakukan investasi khusus (physical

specificity) dengan menyiapkan mesin dengan

spesifikasi khusus untuk dapat memenuhi kebutuhan

Audi. Dalam hal ini, Audi dan supplier A bisa

menghadapi hold up problem; yaitu jika supplier A tidak

menjual lagi material yang dibutuhkan oleh Audi, maka

produksi mesin mobil tersebut menjadi tidak efektif

bagi Audi. Begitu juga jika Audi tidak membeli material

tersebut, maka investasi yang dilakukan supplier A

akan sia-sia,

Page 84: Ekonomi mnj.jilid1

2.3 Cara Optimal untuk Memperoleh Material

(Input)

Setelah mengetahui metode-metode untuk

memperoleh material dan juga investasi-investasi

khusus yang mungkin berada di dalamnya, para

manajer harus menganalisis manakah dari metode-

metode tersebut yang lebih sesuai untuk digunakan

oleh organisasi mereka untuk memperoleh material

yang dibutuhkan dengan tujuan mencapai efesiensi

biaya.

a.Spot Exchange

Metode spot exchange cocok digunakan jika biaya

transaksi tidak ada (tidak dibutuhkannya investasi

khusus) dan ada banyak penjual dan pembeli material

tersebut, sehingga jika penjual mencoba untuk menjual

dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar,

pembeli dapat membeli material dari penjual lainnya.

Gambar 1: Ilustrasi Spot Exchange

Source: Khalifa (2007)

Page 85: Ekonomi mnj.jilid1

b.Kontrak

Mengingat masalah “hold up”/opportunism dan

kebutuhan untuk selalu bernegosiasi tentang harga

material, maka penjual dan pembeli dapat bekerjasama

dengan menggunakan kontrak karena di dalam kontrak

akan tertera harga material sebelum pihak-pihak ini

melakukan investasi khusus, sehingga akan

mengurangi kemungkinan masalah hold up terjadi.

Kontrak juga memiliki jangka waktu kerjasama yang

jelas (misalnya 3 tahun), sehingga pihak-pihak terkait

terikat dapat mengetahui periode kerjasama dan

bertanggung jawab untuk memberikan yang terbaik

selama periode kerjasama tersebut.

Menurut Baye (2009), jangka waktu kontrak yang

optimal merefleksikan trade-off yang ekonomis antara

marginal cost (MC) dan marginal benefit (MB)

memperpanjang kontrak tersebut. Semakin panjang

jangka waktu suatu kontrak, maka marginal cost (MC)

akan meningkat, mengingat lebih banyak waktu dan

uang yang harus dibayar untuk menuliskan kontrak

yang memiliki periode waktu lama; karena semakin

lama periode suatu kontrak, semakin banyak

kemungkinan-kemungkinan yang harus

dipertimbangkan dan dituliskan di dalam kontrak.

Page 86: Ekonomi mnj.jilid1

Gambar 2: Optimal contract length

Source: Khalifa (2007)

Jangka waktu kontrak optimal (L) adalah ketika

marginal cost (MC) dan marginal benefit (MB)

adalah sama.

Lebih lanjut, jangka waktu optimal suatu kontrak akan

lebih panjang jika level investasi khusus yang dilakukan

bertambah. Hal ini karena perusahaan telah

mengeluarkan banyak biaya untuk melakukan investasi

khusus, dan jika kontrak berakhir mereka harus

membayar biaya transaksi yang lebih tinggi

(memperbarui kontrak).

Selain itu, jika material (input) lebih terstandarisasi dan

lingkungan bisnis ke depannya terlihat lebih jelas,

maka marginal cost (MC) akan menurun dan jangka

waktu optimal kontrak (L) bisa lebih panjang

Page 87: Ekonomi mnj.jilid1

Gambar 3: Pengaruh Lingkungan Kontrak

terhadap Jangka Waktu Kontrak

Source: Baye (2009)

c. Vertical Integration

Ketika investasi khusus menyebabkan munculnya

biaya-biaya transaksi yang disebabkan oleh

“opportunism”, underinvestment dan costly bargaining

cost; ketika material/produk yang dibutuhkan sanagtlah

kompleks; ketika lingkungan kontrak penuh

ketidakpastian; atau ketika menulis sebuah kontrak

menjadi sangat mahal/susah untuk dilakukan, maka

pilihan untuk membuat material secara internal adalah

yang paling sesuai. Namun, karena kompleksitas yang

harus dihadapi jika melakukan vertical integration,

metode ini sebaiknya digunakan sebagai pilihan

terakhir.

Page 88: Ekonomi mnj.jilid1

2.3.1 Economic Trade-Off dari Spot Exchange,

Contract dan Vertical Integration

Baye (2009) menyimpulkan bahwa trade-off yang

ekonomis dari ketiga metode tersebut bergantung pada

karakteristik material (input) dan kebutuhan kita pada

investasi khusus untuk memfasilitasi kegiatan supply

chain.

Gambar 4: Cara optimal untuk Memperoleh

Material (Input)

Source: Khalifa (2007)

2.4 Principal-Agent Problem

Masalah ini muncul ketika satu pihak (agent) setuju

untuk melakukan suatu pekerjaan yang diminta oleh

pihak lainnya (principal) dengan harapan insentif.

Perjanjian seperti ini membuat agent terkadang harus

terbeban biaya yang cukup tinggi, menyebabkan

Page 89: Ekonomi mnj.jilid1

masalah terkait moral dan kepentingan (conflict of

interest) terjadi. Karena alasan tersebut, agent

melakukan kegiatan pribadinya dan mengabaikan

kepentingan principal (The Economic Times, 2013).

Lebih lanjut, akar masalah agent-principal berada pada

perbedaan sudut pandang antara bawahan (agent) dan

atasan (principal) tentang hak dan kewajiban mereka

masing-masing. Oleh karena itu, isu ini menjadi tugas

para atasan untuk bagaimana mengkompensasi para

bawahannya agar mereka termotivasi untuk bekerja

pada kemampuan terbaiknya untuk mencapai tujuan

atasan (principal).

2.4.1 Antara Pemilik Perusahaan dan Manajer

Masalah yang sering terjadi di perusahaan-perusahaan

besar adalah pemisahan antara kepemilikan dan

pengelolaan perusahaan. Ketika pemisahaan

kepemilikan terjadi, berarti pemilik tidak selalu berada

di tempat memonitor kerja para manajernya, sehingga

manajer tidak benar-benar melakukan pekerjaan yang

sebenarnya harus ia lakukan.

Manajer ingin mendapatkan penghasilan dan

bersenang-senang. Ketika pemilik perusahaaan tidak

memonitor kegiatannya, manajer cendrung

menggunakan waktu kerjanya untuk mencari

kesenangan seperti bermain computer games atau

Page 90: Ekonomi mnj.jilid1

menggunakan alasan perjalanan bisnis hanya untuk

bertamasya. Sebagai akibatnya, goal dan objektif

perusahaan/pemilik tidak dapat tercapai. Itulah

sebabnya mengapa pemilik perusahaan tidak dapat

menilai mengapa keuntungan perusahaannya

menurun, mengingat ia tidak mengetahui kegiatan

harian manajer-manajernya.

Kebanyakan perusahaan menggunakan gaji tetap

sebagai bentuk kompensasi kepada seorang manajer.

Namun perlu diperhatikan bahwa gaji merupakan

pengeluaran tetap yang harus dikeluarkan perusahaan

tanpa memperhatikan apakah si manajer benar-benar

melakukan pekerjaannya atau tidak; atau perusahaan

menghasilkan profit atau tidak.

Di satu sisi tujuan gaji tetap adalah untuk memberikan

perasaan “safe” pada manajer dan menarik bakat-

bakat terbaik. Namun, gaji bisa berdampak negative

bagi perusahaan karena tidak mampu meberikan

dorongan kuat bagi manajer untuk melakukan

pekerjaannya (Baye, 2009).

Oleh karena itu, untuk mendorong para manajer benar-

benar melakukan tugasnya demi kepentingan

perusahaan, pemilik harus tahu cara terbaik

mengkompensasi mereka (push their button).

Page 91: Ekonomi mnj.jilid1

a.Incentive Contracts (Stock Option)

Salah satu cara untuk mendorong manajer bekerja

lebih keras adalah pilihan stock options dan bonus-

bonus pencapaian lainnya yang berhubungan langsung

dengan pertumbuhan keuntungan. Dalam artian, jika

suatu perusahaan menghasilkan profit Rp 1 milyar,

maka manajer mendapatkan pembagian dividen,

misalnya 10% dari laba bersih perusahaan. Hal ini

mengimplikasikan jika manajer mampu meningkatkan

laba perusahaan, maka insentif yang ia terima akan

semakin besar. Perusahaan-perusahaan besar seperti

Google, Microsoft, Walt Disney dll menggunakan

system ini untuk memberikan ‘financial reward” kepada

manajernya.

b.Reputasi

Era globalisasi telah membuat setiap orang di dunia

semakin memiliki mobilitas, begitu pula dengan para

manajer. Ketika seorang manajer mampu menunjukkan

kemampuan manajerial yang handal, perusahaan-

perusahaan akan berusaha mendapatkan jasanya.

Dengan alasan tersebut, demi membangun reputasi

yang baik di mata perusahaan-perusahaan lain, para

manajer harus menunjukkan kinerja yang bagus ketika

memimpin suatu perusahaan. Ketika ia berhasil

Page 92: Ekonomi mnj.jilid1

membawa sebuah perusahaan mencapai kesuksesan,

manajer dapat dengan mudah diterima di perusahaan

lain. Sebaliknya, kegagalan dalam memimpin

perusahaan tertentu dapat berdampak pada karir

manajer tersebut.

Contoh: Kasus jatuhnya market share dan penjualan

nokia beberapa tahun terakhir membuat para analyst

mengkritik strategi mantan CEO Nokia, Stephen Elop

yang lebih memilih untuk meluncurkah smartphone

berbasis windows OS daripada android yang sedang

ramai di industry dan menjadi preferensi konsumen,

sehingga menyebabkan Nokia terpuruk dan harus

diakusisi oleh Microsoft. Kegagalan Elop memimpin

Nokia berdampak negative pada reputasinya sebagai

seorang manajement level atas (Sandeen, 2013).

c.Take Over

Cara lain untuk memaksa manajer berusaha keras

memaksimalkan laba perusahaan adalah dengan

kemungkinan take over. Jika seorang manajer gagal

memimpin suatu perusahaan hingga menyebabkan

perusahaan tersebut terpuruk, maka kemungkinan

terbesar adalah perusahaan akan di take over oleh

perusahaan lain, di mana pemilik yang baru bisa saja

mengubah jajaran manajemen.

2.4.2 Antara Manajer dan Karyawan

Page 93: Ekonomi mnj.jilid1

Tidak jauh berbeda dengan agent-principal problem

yang terjadi antara pemilik perusahaan dan manajer,

hubungan antara manajer dan karyawan juga dapat

menimbulkan agent-principal problem. Manajer tidak

dapat benar-benar mengawasi setiap karyawan di

kantor untuk memastikan mereka melakukan tugasnya,

sehingga ada saja karyawan-karyawan yang justru

menghabiskan sebagian waktu kerjanya untuk

bergosip, minum the atau bermain computer games.

Oleh karena itu, manajer juga harus melakukan sesuatu

untuk mendorong para karyawan menggunakan jam

kerja untuk melakukan tugas-tugasnya.

a.Pembagian Laba

Pembagian laba merupakan salah satu mekanisme

untuk membuat karyawan mau melakukan usaha lebih

demi perusahaan, karena karyawan akan mendapatkan

kompensasi lebih jika perusahaan mampu memperoleh

laba lebih.

b.Pembagian Pendapatan

Pembagian pendapatan memiliki mekanisme yang

hamper sama seperti pembagian laba. Yang

membedakan hanyalah, pada pembagian pendapatan,

karyawan mendapatkan komisi dari persentase

penjualan. Marketing asuransi, mobil dan property

Page 94: Ekonomi mnj.jilid1

merupakan sedikit contoh industry yang menggunakan

pembagian pendapatan.

c.Piece Rates

Mekanisme ini juga dapat digunakan untuk mendorong

karyawan bekerja sebaik mungkin karena karyawan

dibayar berdasarkan output (hasil akhir) yang

dihasilkannya. Metode ini biasa digunakan oleh

perusahaan-perusahaan manufaktur kepada pekerja

langsungnya. Masalah yang mungkin muncul dari

metode ini adalah manajer harus melakukan “quality

control”.

3.1 Kesimpulan Dan Saran

Dari penjabaran pembahasan di atas, dapat

disimpulkan bahwa proses pembelian material (input)

berkaitan dan akan mempengaruhi biaya produksi

suatu perusahaan, dan jika perusahaan mengalami

peningkatan biaya, berarti mereka harus membuat

keputusan antara menaikkan harga barang akhir atau

menurunkan keuntungan. Oleh karena itu, tugas

manajer adalah mencari strategi untuk memperoleh

material dengan biaya seminimal mungkin.

Dalam hal ini, secara umum terdapat 3 metode yang

dapat digunakan manajer untuk memperoleh material

(input) yaitu spot exchange, kerjasama melalui kontrak,

Page 95: Ekonomi mnj.jilid1

dan vertical integration. Pada dasarnya, ketiga metode

tersebut memiliki kelebihan dan kelemahannya

masing-masig. Menurut Baye (2009), bagaimana

manajer memilih metode yang lebih tepat bergantung

pada karakteristik material yang dibutuhkan untuk

produksi dan level pentingnya investasi khusus untuk

memfasilitasi terjadinya transaksi.

Lebih lanjut, di dalam sebuah perusahaan terdapat isu

yang disebut agent-principal problems. Hal ini muncul

karena perbedaan sudut pandang antara atasan

(principal) dan bawahan (agent) mengenai tanggung

jawab dan hak mereka satu sama lain. Oleh karena itu,

kompensasi yang tepat diharapkan dapat

menumbuhkan motivasi dan komitmen

manajer/karyawan kepada perusahaan dan mereka

dapat melalukan pekerjaan dengan kemampuan

terbaiknya demi tercapainya kepentingan bersama

perusahaan.

Pada dasarnya, ada banyak cara yang dapat dilakukan

principal untuk memotivasi dan meningkatkan

komitmen kerja manajer dan karyawan. Pemilik

perusahaan dapat menggunakan stock option sebagai

salah satu cara untuk mendorong manajer melakukan

usaha terbaik demi memaksimalkan laba perusahaan

karena jika laba perusahaan meningkat, ia juga akan

Page 96: Ekonomi mnj.jilid1

mendapatkan dividen lebih. Selain itu, faktor eksternal

seperti pembangunan reputasi diri dan alasan take

over juga dapat menjadi cambuk bagi manajer untuk

meningkatkan usahanya. Lebih lanjut, bagi manajer

yang memiliki masalah produktifitas dengan

karyawannya, ia dapat menggunakan metode seperti

profit sharing, revenue sharing, dan piece rates. Semua

metode di atas meruapakan salah satu solusi untuk

meminimalisasi agent-principal problem. Tentang

metode mana yang sebaiknya digunakan oleh principal,

tergantung pada karakteristik pekerjaan dan di industri

perusahaan bergerak.

Page 97: Ekonomi mnj.jilid1

TEORI PERILAKU INDIVIDU

Bab ini mengembangkan alat yang membantu seorang

manajer memahami perilaku individu, seperti para

konsumen dan pekerja dan dampak insentif alternative

pada keputusan mereka. Ini tidaklah sesederhana yang

mungkin anda pikirkan. Manusia menggunakan proses

pemikiran rumit untuk membuat keputusan, dan otak

manusia mampu memproses informasi dengan jumlah

banyak.

Selain kerumitan proses berpikir manusia, para

manajer memerlukan model yang menjelaskan

bagaimana individu berperilaku di pasar dan di

lingkungan kerja. Tentu saja, usaha untuk memodelkan

perilaku individu tidak dapat menangkap perilaku dunia

nyata. Model perilaku kami akan menjadi abstraksi cara

individu benar-benar membuat keputusan, kami harus

memulainya dengan model sederhana yang berfokus

pada kepentingannya selain menghuni pada fitur-fitur

perilaku yang akan sedikit bekerja untuk meningkatkan

pemahaman kita.

Page 98: Ekonomi mnj.jilid1

1.1.Pengertian Perilaku

Seorang konsumen adalah individu yang membeli

b arang dan jasa dari perusahaan demi tujuan

konsumsi. Dalam mengkarakterisasikan perilaku

konsumen, ada dua factor penting tapi berbeda untuk

dipertimbangkan: peluang konsumen dan pilihan

konsumen. Peluang konsumen merepresentasikan

barang dan jasa yang memungkinkan dibeli konsumen.

Pilihan konsumen menentukan barang mana yang akan

dikonsumsi.

Dalam ekonomi global saat ini yang secara

harafiah jutaan barang dan jasa ditawarkan. Akan

tetapi, untuk berfokus pada aspec penting perilaku

individu dan menjaga agar barang-barang tersebut

dapat diatur, kami mengasumsikan bahwa hanya dua

barang yang ada dalam ekonomi.

Asumsikan seorang konsumen mampu memesan

pilihannya demi alternative atau kombinasi barang dari

yang terbaik sampai yang terburuk. Kami akan

menjadikan > mendenotasikan susunan ini dan menulis

A>B kapanpun konsumen memilih kelompok A sampai

kelompok B. jika konsumen memandang dua kelompok

itu sama-sama memuaskan, kami akan mengatakan

bahwa dia adalah berbeda antara kelompok A dan B

Page 99: Ekonomi mnj.jilid1

dan penggunaan A-B. Jika A>B, kemudian memberikan

pilihan antara kelompok A dan B tidak akan peduli

dengan kelompok mana yang dia dapat. Susunan

pilihan diasumsikan memuaskan empat property dasar:

kelengkapan, lebih banyak lebih baik, tingkat marginal

substitusi berkurang, dan transitivity.

1.2.Batasan-batasan Individu

Dalam membuat keputusan, individu menghadapi

batasan-batasan. Ada batasan hokum, waktu, fisik dan

tentu saja batasan anggaran. Untuk mempertahankan

focus kami pada kepentingan ekonomi manajerial

tanpa menyelidiki dua isu diluar cakupan materi ini,

kami akan menguji harga peran dan permainan

pendapatan dalam membatasi perilaku konsumen.

Batasan Anggaran

Batasan anggaran membatasi perilaku konsumen

dengan memaksa konsumen memilih kelompok barang

yang tidak dapat dibeli. Jika konsumen hanya memiliki

30 dollar di sakunya saat sampai pada antrian keluar di

supermarket, nilai total barang yang ditunjukkan

konsumen kepada kasir tidak dapat melebihi 30 dolalr.

Untuk mendemonstrasikan bagaimana adanya

batasan anggaran membatasi pilihan konsumen, kami

Page 100: Ekonomi mnj.jilid1

memerlukan beberapa gagasan cepat. M

merepresentasikan pendapatan konsumen. Dengan

menggunakan M, kami memperoleh generalitas dalam

teori tersebut valid bagi konsumen dengan pendapata

berapapun. Px Py merepresentasikan harga barang X

dan Y secara berturut-turut. Dengan gagasan ini, maka

jika diekspresikan secara matematis:

Px X + Py y ≤M

Dengan kata lain, anggaran menentukan kombinasi

barang X dan Y yang dapat dibeli bagi para konsumen.

Hubungan ini disebut aliran anggaran:

Batasan Anggaran konsumen digrafikkan dalam

bagan 4-3. Area yang dinaungi merepresentasikan

anggaran konsumen atau peluang. Secara khusus,

kombinasi barang X dan Y dalam area yang ditandai,

seperti poin G, merepresentasikan kombinasi X dan Y

yang dapat dibeli. Pada poin diatas area yang ditandai,

seperti poin H, merepresentasikan kelompok barang

yang tidak dapat dibeli.

Page 101: Ekonomi mnj.jilid1

Batasan anggaran dalam bagan 4-3 adalah aliran

anggaran. Jika konsumen menghabiskan semua

pendapatan mereka pada barang X, pengeluaran

barang X akan sama dengan pendapatan konsumen:

P x X =M

Dengan memanipulasi persamaan ini, kita melihat

kuantitas barang X maksimal yang dapat dibeli untuk

dikonsumsi:

Lereng aliran anggaran diberikan dengan –Px/Py dan

merepresentasikan tingkat pasar barang pengganti

antara barang X dan Y. untuk lebih memahami tingkat

barang pengganti pasar antara barang X dan Y,

pertimbangkan bagan 4-4, yang menunjukkan aliran

anggara untuk seorang konsumen yang memiliki

pendapatan 10 dollar dan menghadapi harga 1 dollar

untuk barang X dan harga 2 dollar untuk barang Y.

Page 102: Ekonomi mnj.jilid1

Bagan 4-4

Perubahan Pendapatan

Susunan peluang konsumen tergantung pada

harga pasar dan pendapatan konsumen. Seperti

perubahan parameter ini, jadi apakan peluang

konsumen. Anggaplah bahwa pendapatan awal

konsumen dalam bagan 4-5 adalah M0. Apa yang terjadi

jika M0 meningkat menjadi M1 sedangkan harga tidak

berubah? Dibawah asumsi bahwa harga tetapi tidak

berubah, peningkatan pendapatan tidak akan

mempengaruhi lereng aliran anggaran. Akan tetapi,

potongan vertical dan horizontal antara aliran anggaran

meningkat seiring dengan pendapatan konsumen yang

meningkat, karena lebih dari masing-masing barang

dapat dibeli dengan pendapatan lebih tinggi.

Perubahan Harga

Sekarang anggaplah bahwa pendapatan konsumen

tetap pada M, tapi harga barang X menurun sampai

Page 103: Ekonomi mnj.jilid1

selanjutnya, anggaplah harga barang Y tetap

tidak berubah. Karena lereng aliran anggaran diberikan

dengan penurunan harga barang X merubah

lereng tersebut, yang menjadikannya lebih baik dari

sebelumnya.

Demonstrasi Masalah 4-1

Seorang konsumen memiliki pendapatan awal 100

dollar dan mengadapi harga Px = 1 dollar dan Py = 5

dollar. Graffikkan aliran anggarannya, dan tunjukkan

bagaimana ini berubah saat harga barang X meningkat

menjadi

Jawaban:

Awalnya, jika konsumen menghabiskan seluruh

pendapatannya pada barang X, dia akan membeli M/P

= 100/1 =100 imot X. ini adalah perpotongan

horizontal aliran anggaran awal dalam bagan 4-7. Jka

konsumen menghabiskan seluruh pendapatan pada

barang Y, dia dapat membeli M/Py=100/5= 20 unit Y.

ini adalah perpotongan vertical aliran anggaran awal.

Lereng aliran produknya adalah

Saat harga barang X meningkat sampai 5, jumlah

maksimal X yang dapat dibeli konsumen dikurangi

menjadi M/Px=100/5 =20 unit X. Ini adalah

perpotongan horizontal aliran anggaran baru dalam

Page 104: Ekonomi mnj.jilid1

bagan 4-7. Jika konsumen menghabiskan seluruh

pendapatannya pada barang U, dia dapat membeli

M/Px=100/5 =20 unit Y. sehingga, perpotongan vertical

aliran anggaran tetap tidak berubah: perubahan lereng

Bagan 4-7

1.3. Keseimbangan/Kesetimbangan Konsumen

Tujuan konsumen untuk memilih kelompok konsumsi

yang memaksimalkan utilitas atau kepuasannya. Jika

tidak ada kelangkaan, lebih banyak property lebih baik,

akan mengimplikasikan bahwa konsumen akan ingin

mengkonsumsi kelompok yang membatasi jumlah

barang tak terbatas. Akan tetapi, implikasi kelangkaan

adalah bahwa konsumen harus memilih kelompok yang

mendasari susunan anggarannya, yaitu anggaran yang

dapat diperoleh. Istilah kesetimbangan mengacu pada

fakta bahwa konsumen tidak memiliki insentif untuk

Page 105: Ekonomi mnj.jilid1

berubah pada kelompok yang dapat diperoleh sekali

poin ini dicapai. Kelompok konsumsi kesetimbangan

adalah kelompok yang dapat diperoleh yang

menghasilkan kepuasan terbesar bagi konsumen.

Pertimbangkan kelompok seperti A pada bagan 4-

8. Kombinasi barang X dan Y mendasari aliran

anggaran, sehingga biaya kelompok A sepenuhnya

menghabiskan pendapatan konsumen. Dengan jelas,

jika konsumen mengkonsumsi kelompok B dari pada A,

dia akan lebihbaik berhenti sejak kurva persamaan

melalui B mendasari diatas satu-satunya melalui A.

pendeknya, jika ini tidak efisien bagi konsumen untuk

membeli kelompok A karena kelompok B keduanya

dapat dicapai dan menghasilkan tingkat kesejahteraan

lebih tinggi.

1.4. Statis Komparatif

Perubahan harga dan perilaku konsumen

Perubahan harga barang akan mengarahkan pada

perubahan dalam kelompok konsumsi kesetimbangan.

Dari perspektif manajerial, kunci untuk dicatat adalah

bahwa perubahan harga mempengaruhi tingkat pasar

dimana konsumen dapat menggantikan antara

berbagai barang. Sehingga perubahan harga akan

merubah perilaku konsumen. Perubahan harga

Page 106: Ekonomi mnj.jilid1

mungkin terjadi karena strategi pemberian harga baru

dalam perusahaan anda.

Perubahan Pendapatan dan Perilaku Konsumen

Perubahan pendapatan juga akan mengarahkan

pada perubahan dalam pola konsumsi konsumen.

Karena perubahan pendapatan dapat memperluas atau

mengontrak batasan anggaran konsumen, dan

konsumen menemukannya optimal untuk memilih

kelompok kesetimbangan baru.

Barang Pengganti dan Efek Pendapatan

Kita dapat menggabungkan analisis perubahan

harga dan perubahan pendapatan untuk memperoleh

pemahaman lebih baik mengenai efek peurbahan

harga pada perilaku konsumen. Anggaplah bahwa

barang X meningkat sehingga aliran anggaran berputar

seperti arah jarum jam dan menjadi aliran anggaran

yang menghubungkan poin F dan H pada bagan 4-13.

Ada dua hal yang perlu diingat mengenai perubahan

ini, pertama, karena anggaran tersebut lebih kecil

karena peningkatan harga, konsumen akan lebih buruk

setelah peningkatan harga. Pendapatan nyata lebih

rendah akan dicapai, seirig dengan kurva persamaan

yang dapat dicapai setelah peningkatan harga. Kedua,

Page 107: Ekonomi mnj.jilid1

peningkatan harga barang X mengarah pada aliran

anggaran dengan lereng lebih landai, yang

menggambarkan tingkat pasar lebih tinggi mengenai

barang pengganti antara kedua barang

Bagan 4-13.

Effek barang pengganti adalah gerakan sepanjang

kurva persamaan yang menghasilkan dari perubahan

harga relative barang, yang mempertahankan batasan

pendapatan nyata. Efek pendapatan adalah gerakan

dari satu kurva persamaan ke kurva lain yang

menghasilkan perubahan pada pendapatan nyata yang

disebabkan oleh perubahan harga.

1.5.Penerapan Analisis Kurva Persamaan

Pilihan-pilihan oleh konsumen

Page 108: Ekonomi mnj.jilid1

Teknik penjualan sangat popular di restoran pizza

adalah menawarkan “beli satu pizzabesar, mendapat

satu pizza besar (membatasi satu pizza gratis bagi

konsumen). Skema pemasaran “beli satu dapat satu

gratis” cukup mudah untuk dianalisa dengan kerangka

kami. Penurunan harga menurunkan harga setiap unit

yang dibeli. Tipe promo pizza tersebut menguragi

hanya harga unit kedua yang dibeli.

Cash Gifts, In-Kind Gifts, and Gift Certificates

Cash gift (hadiah tunai) umumnya lebih dipilih dari

pada in-kind gift dengan nilai sama, kecuali jika in-kind

gift pastinya adalah apa yang akan dibeli konsumen

secara pribadi. Satu cara usaha took untuk mengurangi

jumlah hadiah yang dikembalikan adalah untuk menjual

gift certificate atau sertifikat hadiah. Dengan menerima

gift certificate, seseorang tidak dapat membeli lebih

banyak barang Y sebelum dia menerima sertifikat

tersebut. Secara grafis, efek menerima gift certificate

di took X digambarkan pada bagan 4-16.

Bagan 4-16

Page 109: Ekonomi mnj.jilid1

Efek gift certificate pada perilaku konsumen itu

beragam, antara hal lain, apakah barang X normal atau

barang bermutu rendah.

Pilihan-pilihan oleh Para Karyawan dan Manajer

Sampai sekarang, analisis kami mengenai kurva

persamaan telah berfokus pada keputusan para

konsumen mengenai barang dan jasa. Para manajer

dan para karyawan juga adalah individu dan memiliki

pilihan antara alternative yang mereka hadapi.

Model Sederhana Pilihan Waktu Luang

Pendapatan

Sebagian besar para pekerja memandang waktu

luang dan pendapatan sebagai barang dan barang

pengganti antara mereka pada tingkat berkurang

sepanjang kurva persamaan. Perilaku karyawan

berusaha mencapai kurva persamaan sampai dia

mencapai garis singgung terhadap peluang pada poin E

dalam bagan 4-18.

Bagan 4-18

Page 110: Ekonomi mnj.jilid1

Keputusan para Manajer

William Baumol telah menyangkal bahwa banyak

manajer memperoleh kepuasan dari hasil dan

keuntungan mendasari perusahaan mereka.

Menurutnya, keuntungan dan penjualan lebih tinggi

mengarahkan pada perusahaan lebih besar dan

perusahaan lebih besar menyediakan lebih banyak

“tambahan” seperti kantor yang luas, klub kesehatan

eksekutif, jet korporat dan lainnya.

Anggaplah bahwa pilihan manajer adalah bahwa

dia memandang “keuntungan” dan “hasil/output”

perusahaan sebagai “barang-barang” sehingga lebih

banyak masing-masing yang dipilih dari pada yang

kurang. Kami tidak sedang menyarankan bahwa ini

optimal bagi anda, sebagai seorang manajer, untuk

Page 111: Ekonomi mnj.jilid1

memiliki tipe pilihan ini, melainkanbanyak contoh

dimana pilihan anda sangat diluruskan.

1.6.Hubungan Antara Analisis Kurva Persamaan

dan Kurva Permintaan Permintaan individu

Untuk melihat dari mana kurva barang normal

berasal, perhatikan bagan 4-20. Konsumen awalnya

adalah kesetimbangan pada poin A< dimana

pendapatan itu pasti pada M dan harga dan . Tapi

saat harga barang X jatuh pada tingikat lebih rendah,

ini diindikasikan dengan peluang yang memperluas

dan konsumen mencapai kesetimbangan barang baru

pada point B.

Bagan 4-20

Page 112: Ekonomi mnj.jilid1

Hubungan antara harga barang X dan kuantitas

yangdikonsumsi mengenai barang X digrafiikkan pada

bagan 4-20(b) dan kurva permintaan konsumen

individu untuk barang X. kurva permintaan konsumen

untuk barang X mengindikasikan bahwa,

memperhatikan hal lain yang konstan, saat harga

barang X adalah , konsumen akan membeli unit X0

dari X, saat harga barang X adalah , konsumen akan

membeli unit X1 dari X.

Permintaan Pasar

Anda biasanya akan tertarik dalam menentukan

total permintaan oleh semua konsumen untuk produk

perusahaan anda. Informasi dirangkum dalam kurva

permintaan pasar. Kurva permintaan pasar adalah

ringkasan kurva permintaan individu dan

mengindikasikan kuantitas total semua konsumenn di

pasar yang akan membeli dengan masing-masing

harga yang memungkinkan.

BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Dalam bab ini, kami memperikan model dasar

perilaku individu yang memudahkan pada manajer

Page 113: Ekonomi mnj.jilid1

memahami pengaruh berbagai keputusan manajerial

apda tindakan konsumen dan pekerja.

Setelah membaca dan bekerja melalui masalah

demonstrasi dalam bab ini, anda harus memahami apa

itu batasan anggaran dan bagaimana batasan tersebut

berubah saat harga atau pendapatan berubah. Anda

juga harus memahami bahwa ada perubahan pada

harga dan barang, para konsumen merubah perilaku

mereka karena ada perubahan dalam rasio harga.

Model perilaku konsumen juga mengartikulasikan

asumsi yang mendasari kurva permintaan.

Dalam kesetimbangan, para konsumen

menyesuaikan perilaku pembelian mereka sehingga

rasio harga yang mereka beli setara dengan tingkat

marginal subsitusi. Informasi ini membantu seorang

manajer untuk menentukan kapan menggunakan

strategi pemberian harga “beli satu gratis satu” selain

penawaran setengah harga.

Manajer efektif juga menggunakan teori perilaku

konsumen untuk mengarahkan perilaku karyawan.

Dalam bab ini, kami menguji keuntungan pada

perusahaan yang membayar upah lembur.

Kesimpulannya, ingatlah bahwa model-model perilaku

individu yang dikembangkan dalam bab ini adalah alat

dasar untuk menganalisa perilaku konsumen dan

Page 114: Ekonomi mnj.jilid1

karyawan anda. Dengan menggunakan waktu untuk

mengenal model-model dan bekerja melalui

demonstrasi dan masalah akhir bab, anda akan lebih

baik dipersenjatai untuk membuat keputusan yang

akan memaksimalkan nilai perusahaan anda.

3.2.Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai

materi yang menjadi pokok pembahasan dalam

makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan

kelemahannya karena terbatasnya pengetahuan dan

kurangnya rujukan atau referensi yang ada

hubungannya dengan judul makalah in. Maka ini masih

jauh dari kesempurnaan penulis banyak berharap para

pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan

saran yang membangun kepada penuis demi

sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah ini di

kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah

ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para

pembaca pada umumnya.

Page 115: Ekonomi mnj.jilid1

MENGELOLA DI TENGAH PERSAINGAN DAN

MONOPOLI PASAR YANG KOMPETITIF

Baru-baru ini, Mc Donald meluncurkan rencana untuk

menggelar McCaf baris premium kopi yang mencakup

cappuccino, latte dan es moka. Sekitar 3.000 Restoran

14.000 telah menambahkan baris baru Mc Caf

minuman, tetapi hari penurunan ekonomi telah

membuatnya menjadi sulit bagi franchisee tersisa

untuk dana aman untuk biaya renovasi dan lainnya

yang berhubungan dengan peluncuran kopi spesial.

Resesi meninggalkan beberapa analis

mempertanyakan apakah itu waktu yang tepat untuk

McDonald untuk menggelar lini baru minuman khusus.

Terlepas dari itu, mengapa Anda berpikir McDonald

memulai program? Jika ekonomi rebound dan sisa

McDonald Restoran meluncurkan baris baru minuman

McCaf, Apakah Anda pikir akan memiliki dampak yang

berkelanjutan di perusahaan intinya? Jelaskan.

Pendahuluan

Dalam bab sebelumnya, kami memeriksa sifat

industri dan melihat bahwa industri berbeda mereka

mendasari struktur, perilaku, dan pertunjukan. Dalam

bab ini, kita ciri harga optimal, output, dan iklan

Page 116: Ekonomi mnj.jilid1

keputusan manajer yang beroperasi dalam lingkungan

kompetisi :

(1) Sempurna

(2) Monopoli dan Persaingan

(3) Monopoli.

Karena ini awal, kami analisis keputusan output

manajer yang beroperasi di industri, logis untuk

memulai dengan kasus yang paling sederhana: sebuah

situasi di mana keputusan manajerial memiliki ada

dampak yang terasa pada harga pasar. Dengan

demikian, dalam bagian pertama bab ini kita akan

menganalisis hasil keputusan manajer yang beroperasi

di sempurna kompetitif

Kompetisi Pasar

Kita mulai analisis kami dengan memeriksa

keputusan output manajer yang beroperasi di pasar

yang sangat kompetitif. Kondisi kunci untuk persaingan

sempurna adalah sebagai berikut:

1. Ada banyak pembeli dan penjual di pasar, yang

masing-masing adalah relatif terhadap pasar.

2. Setiap perusahaan di pasar menghasilkan produk

(identik) yang homogen.

3. Pembeli dan penjual memiliki informasi yang

sempurna.

Page 117: Ekonomi mnj.jilid1

4. Tidak dikenakan biaya transaksi.

5. Ada gratis masuk ke dalam dan keluar dari pasar.

Diambil bersama-sama, empat asumsi menyiratkan

bahwa perusahaan tidak dapat mempengaruhi harga

produk. Fakta bahwa ada banyak perusahaan kecil,

masing-masing yang menjual produk yang identik,

berarti bahwa konsumen melihat produk yang semua

perusahaan di pasar sebagai pengganti sempurna.

Karena ada informasi yang sempurna, konsumen

tahu kualitas dan harga masing-masing perusahaan

untuk produk. Tidak dikenakan biaya transaksi (seperti

biaya perjalanan ke toko) jika satu perusahaan dituntut

dengan harga sedikit lebih tinggi daripada perusahaan-

perusahaan lainnya, kontra pasar jika mereka

mempertahankan kerugian. Seperti yang kita akan

menunjukkan kemudian dalam bab ini, asumsi ini

menyiratkan bahwa dalam jangka panjang,

perusahaan-perusahaan yang beroperasi di pasar yang

sangat kompetitif memperoleh keuntungan ekonomi

nol.

Salah satu contoh klasik dari pasar yang sangat

kompetitif adalah pertanian. Ada banyak petani dan

peternak, dan masing-masing begitu kecil relatif

terhadap pasar bahwa ia telah ada dampak yang terasa

pada harga jagung, gandum, daging babi atau daging

Page 118: Ekonomi mnj.jilid1

sapi. Produk pertanian cenderung homogen; ada sedikit

perbedaan antara jagung yang dihasilkan oleh petani

Jones dan jagung yang dihasilkan oleh petani Smith.

Pasar mailorder ritel untuk perangkat lunak komputer

dan cip memori komputer juga berada dekat dengan

pasar persaingan sempurna. Sebuah cepat melihat

bagian belakang majalah komputer mengungkapkan

bahwa ada ratusan mail order pengecer produk

komputer, setiap menjual merek identik paket

perangkat lunak dan cip memori dan pengisian harga

yang sama untuk produk tertentu. Ada alasannya

sehingga variasi harga kecil adalah bahwa jika satu

perusahaan mail order dikenakan biaya harga yang

lebih tinggi daripada pesaing, konsumen akan membeli

dari pengecer lain.

Permintaan Pada Pasar Dan Tingkat

Perusahaan

Tidak beroperasi perusahaan yang satu di pasar yang

sangat kompetitif diberikannya pengaruh pada harga,

Harga ditentukan oleh interaksi dari semua pembeli

dan penjual di pasar. Manajer perusahaan harus

mengisi ini harga atau konsumen akan membeli dari

sebuah firma pengisian harga yang lebih rendah.

Sebelum kita ciri memaksimalkan laba output

Page 119: Ekonomi mnj.jilid1

keputusan manajer yang beroperasi di pasar yang

sangat kompetitif, penting untuk menjelaskan lebih

tepatnya hubungan antara permintaan pasar untuk

produk dan permintaan untuk produk yang diproduksi

oleh perusahaan sempurna kompetitif individu.

Dalam pasar yang kompetitif, harga ditentukan oleh

perpotongan kurva pasokan dan permintaan pasar.

Karena kurva pasokan dan permintaan pasar

tergantung pada semua pembeli dan penjual, harga

pasar adalah di luar kendali perusahaan sangat

kompetitif. Dengan kata lain, karena perusahaan

individu relatif terhadap pasar, memiliki pengaruh tidak

mencolok pada harga pasar.

Gambar 8-1 menggambarkan perbedaan antara

kurva permintaan pasar dan kurva permintaan yang

menghadapi sebuah perusahaan sangat kompetitif.

Panel kiri menggambarkan pasar, dimana harga

keseimbangan Pe ,ditentukan oleh perpotongan kurva

pasokan dan permintaan pasar. Dari masing-masing

perusahaan sudut pandang, perusahaan dapat menjual

sebanyak itu keinginan dengan harga Pe ,dengan

demikian, kurva permintaan yang dihadapi perusahaan

sempurna kompetitif individu diberikan oleh garis

horizontal di panel kanan, berlabel D f .Fakta bahwa

kurva permintaan individu firma sempurna elastis

Page 120: Ekonomi mnj.jilid1

mencerminkan fakta bahwa jika perusahaan dikenai

biaya harga yang bahkan sedikit di atas harga pasar,

mereka akan menjual apa-apa. Jadi, di pasar yang

sangat kompetitif, kurva permintaan untuk masing-

masing perusahaan untuk produk adalah hanya harga

pasar.

Sejak kurva permintaan untuk individu dengan

sempurna kompetitif perusahaan untuk produk

sempurna elastis, keputusan harga perusahaan

individu sepele biaya harga yang setiap perusahaan

lain dalam industri biaya. Semua yang tersisa adalah

untuk menentukan berapa banyak output harus

diproduksi untuk memaksimalkan keuntungan.

Gambar 8-1 Permintaan di pasar dan perusahaan

tingkat di bawah persaingan sempurna

Keputusan Jangka Pendek

Page 121: Ekonomi mnj.jilid1

Mengingat bahwa jangka pendek adalah periode

waktu di mana ada beberapa faktor yang tetap

produksi. Misalnya, sebuah bangunan Disewa dengan

biaya sebesar $10.000 untuk jangka waktu satu tahun.

Dalam jangka pendek (selama satu tahun) biaya-biaya

tersebut diperbaiki, dan mereka dibayar terlepas dari

apakah perusahaan menghasilkan nol atau satu juta

unit output. Dalam waktu singkat berjalan (setelah

sewa terserah), biaya ini adalah berlainan; perusahaan

dapat memutuskan apakah atau tidak untuk

memperbaharui sewa. Untuk memaksimalkan

keuntungan dalam jangka pendek, manajer harus

mengambil sebagai diberikan masukan tetap (dan

dengan demikian biaya tetap) dan menentukan berapa

banyak output untuk menghasilkan mengingat input

variabel yang berada dalam kontrol nya. Subseksi

berikut mencirikan memaksimalkan laba output

keputusan manajer sebuah perusahaan sangat

kompetitif.

Memaksimalkan keuntungan di bawah persaingan

sempurna, permintaan untuk masing-masing

perusahaan produk adalah harga pasar dari output,

yang kita menunjukkan P. Jika kita membiarkan Q

mewakili output dari perusahaan, total pendapatan

untuk perusahaan memproduksi unit Q adalah R = PQ.

Page 122: Ekonomi mnj.jilid1

Karena setiap unit output dapat dijual pada harga pasar

P, setiap unit menambah persis P dolar pendapatan.

Sebagai menggambarkan gambar 8-2 ada hubungan

linier pendapatan dan output dari sebuah perusahaan

yang kompetitif. Pendapatan marjinal adalah

perubahan pendapatan yang berkaitan dengan unit

terakhir output. Geometris, ini adalah lereng kurva

pendapatan. Dinyatakan dalam istilah ekonomi,

pendapatan marjinal untuk sebuah perusahaan yang

kompetitif adalah harga pasar.

Pendapatan marjinal adalah turunan dari fungsi

pendapatan. Jika pendapatan fungsi output

R_R(Q)

Maka

Gambar 8-2 Pendapatan, biaya, dan keuntungan untuk

perusahaan yang sangat kompetitif

Page 123: Ekonomi mnj.jilid1

Meminimalkan kerugian

Di bagian sebelumnya, kami menunjukkan tingkat

optimal output untuk memaksimalkan keuntungan.

Dalam beberapa kasus, kerugian jangka pendek tak

terelakkan. Sini kami menganalisis prosedur untuk

meminimalkan kerugian dalam jangka pendek. Jika

kerugian yang berkelanjutan dalam jangka panjang, hal

terbaik bagi perusahaan untuk melakukan adalah

keluar industri.

Kerugian Operasi Jangka Pendek

Pertimbangkan pertama situasi dimana terdapat

beberapa tetap biaya produksi. Misalnya harga pasar

Pe , terletak di bawah kurva biaya total rata-rata tetapi

di atas kurva biaya variabel rata-rata, seperti pada

Page 124: Ekonomi mnj.jilid1

gambar 8-4. Dalam hal ini, jika perusahaan

menghasilkan output Q *, dimana Pe = MC, kerugian

daerah teduh akan menghasilkan. Namun, karena

harga melebihi biaya variabel rata-rata, setiap unit

yang terjual menghasilkan pendapatan lebih besar

daripada biaya per unit input variabel. Dengan

demikian, perusahaan harus terus menghasilkan dalam

jangka pendek, meskipun itu adalah menimbulkan

kerugian. Ditunjukkan dengan cara berlainan,

perhatikan bahwa perusahaan pada gambar 8-4 tetap

memiliki biaya yang harus dibayar bahkan jika

perusahaan memutuskan untuk menutup operasinya.

Gambar 8-4 Minimalisasi Kerugian

Jangka pendek perusahaan dan industri pasokan

kurva

Sekarang bahwa Anda memahami bagaimana

Page 125: Ekonomi mnj.jilid1

sempurna kompetitif perusahaan menentukan output

mereka, kita akan memeriksa bagaimana untuk

mendapatkan perusahaan dan industri pasokan jangka

pendek kurva. Ingat bahwa perusahaan sempurna

kompetitif memaksimalkan laba menghasilkan output

pada harga yang sama dengan biaya marjinal. Sebagai

contoh, ketika harga yang diberikan oleh P0 seperti

pada gambar 8-6, perusahaan menghasilkan Q0 unit

output (titik dimana P = MC di kisaran meningkatkan

biaya marjinal). Ketika harga P1 , perusahaan

memproduksi Q1 unit output. Untuk harga antara P0

dan P1, output ditentukan oleh persimpangan harga

dan biaya marjinal.

Ketika harga jatuh dibawah kurva AVC, namun,

perusahaan menghasilkan unit nol, karena tidak

menutupi biaya variabel produksi. Dengan demikian,

untuk menentukan berapa banyak perusahaan yang

sempurna bersaing akan menghasilkan harga masing-

masing, kita hanya menentukan output di mana biaya

marjinal sama dengan harga itu. Untuk memastikan

bahwa perusahaan akan menghasilkan tingkat output

yang positif, harga harus di atas kurva biaya variabel

rata-rata.

Keputusan Jangka Panjang

Page 126: Ekonomi mnj.jilid1

Salah satu penting asumsi yang mendasari teori

kompetisi yang sempurna adalah bahwa bebas masuk

dan keluar. Jika perusahaan yang mendapatkan

keuntungan ekonomi short-run, dalam jangka panjang

perusahaan tambahan akan masuk ke industri dalam

upaya untuk menuai keuntungan. beberapa dari

mereka Semakin banyak perusahaan yang masuk

industri, pasokan industri kurva bergeser ke kanan. Ini

adalah apa yang digambarkan dalam angka 8-8

sebagai beralih dari S0 untuk S1, yang menurunkan

keseimbangan harga pasaran dari P0 untuk P1. Ini

bergeser turun permintaan kurva bagi sebuah individu

perusahaan s produk, yang pada gilirannya

menurunkan keuntungannya.

Gambar 8-8 Masuk dan keluar : pasar dan permintaan

perusahaan

Page 127: Ekonomi mnj.jilid1

Jika perusahaan-perusahaan dalam industri

kompetitif mempertahankan kerugian jangka pendek,

dalam jangka panjang mereka akan keluar industri

karena mereka tidak menutupi biaya kesempatan

mereka. Sebagai perusahaan keluar industri, pasar

pasokan curve penurunan dari S0 pada gambar 8-8 ke

S2, sehingga meningkatkan harga pasar dari P0 ke P2 .

Ini, pada gilirannya, bergeser atas kurva permintaan

untuk masing-masing perusahaan produk, yang

meningkatkan keuntungan perusahaan-perusahaan

yang tersisa di industri.

Proses yang baru saja dijelaskan terus sampai

akhirnya harga pasar adalah sedemikian rupa sehingga

semua perusahaan di pasar memperoleh keuntungan

ekonomi nol. Ini adalah kasus di gambar 8-9. Harga Pe ,

setiap perusahaan menerima hanya cukup untuk

menutupi biaya rata-rata produksi (AC digunakan

Page 128: Ekonomi mnj.jilid1

karena dalam jangka panjang tidak ada perbedaan

antara biaya tetap dan variabel), dan keuntungan

ekonomi adalah nol.

Gambar 8-9 keseimbangan kompetitif jangka panjang

Jika keuntungan ekonomi yang positif, akan terjadi

dan harga pasar akan jatuh sampai kurva permintaan

untuk masing-masing perusahaan produk hanya

bersinggungan dengan kurva AC. Jika keuntungan

ekonomi yang negatif, keluar akan terjadi,

meningkatkan harga pasar sampai kurva permintaan

bersinggungan dengan kurva AC.

Jangka panjang kompetitif keseimbangan

Dalam jangka panjang, sempurna kompetitif

perusahaan menghasilkan tingkat output seperti yang

Page 129: Ekonomi mnj.jilid1

1. P = MC

2. P = minimum of AC

Ini jangka panjang sifat sempurna kompetitif pasar

memiliki dua implikasi penting kesejahteraan. Pertama,

perhatikan bahwa harga pasar sama dengan biaya

marjinal dari produksi. Harga pasar mencerminkan

nilainya terhadap masyarakat dari unit tambahan

output. Penilaian ini didasarkan pada preferensi semua

konsumen di pasar. Biaya marjinal mencerminkan

biaya kepada masyarakat memproduksi unit lain

output. Biaya-biaya tersebut mewakili sumber daya

yang harus diambil dari beberapa sektor lain ekonomi

untuk menghasilkan lebih banyak output dalam industri

ini.

Untuk melihat mengapa hal ini penting, dari

perspektif sosial, harga sama dengan biaya marjinal,

misalkan melebihi harga biaya marjinal dalam

kesetimbangan. Ini menyiratkan bahwa masyarakat

akan menghargai unit lain output lebih dari biaya untuk

menghasilkan unit lain output. Jika industri

menghasilkan output sedemikian rupa sehingga biaya

harga yang melebihi marjinal, maka akan tidak efisien;

kesejahteraan sosial akan ditingkatkan dengan

memperluas output. Karena dalam industri kompetitif

Page 130: Ekonomi mnj.jilid1

harga sama dengan biaya marjinal, industri

menghasilkan tingkat sosial efisien output.

Hal kedua yang perlu diperhatikan tentang

keseimbangan kompetitif jangka panjang adalah harga

yang sama dengan titik minimum pada kurva biaya

rata-rata. Ini berarti tidak hanya bahwa perusahaan

mendapatkan nol keuntungan ekonomi (yaitu hanya

meliputi biaya kesempatan mereka) tetapi juga bahwa

skala ekonomi semua telah habis. Tidak ada cara untuk

menghasilkan output dengan rata-rata lebih rendah

biaya produksi.

Hal ini penting untuk mengingat perbedaan kita

dibuat dalam Bab 1 dan 5 antara keuntungan ekonomi

dan akuntansi keuntungan. Kenyataan bahwa sebuah

perusahaan dalam industri sempurna kompetitif

memperoleh keuntungan ekonomi nol dalam jangka

panjang tidak berarti bahwa keuntungan akuntansi

adalah nol; Sebaliknya, keuntungan ekonomi nol

menyiratkan bahwa keuntungan akuntansi hanya

cukup tinggi untuk mengimbangi biaya apapun implisit

produksi. Perusahaan mendapatkan lagi, dan tidak

kurang, dari itu bisa mendapatkan dengan

menggunakan sumber daya dalam beberapa kapasitas.

Inilah sebabnya mengapa perusahaan terus

Page 131: Ekonomi mnj.jilid1

menghasilkan dalam jangka panjang bahkan meskipun

mereka keuntungan ekonomi nol.

Kekuatan Monopoli

Dalam menentukan apakah pasar ini ditandai oleh

monopoli, hal ini penting untuk menentukan pasar yang

bersangkutan untuk produk. Misalnya, beberapa

perusahaan publik, seperti listrik atau air perusahaan,

adalah lokal monopoli dalam bahwa hanya ada satu

utilitas menawarkan pelayanan kepada lingkungan

yang diberikan. Meskipun mungkin ada yang mirip

perusahaan melayani kota, lain mereka tidak langsung

bersaing dengan satu sama lain untuk pelanggan. Yang

pengganti electric services dalam satu kota miskin dan,

pendek dari pindah ke sebuah kota yang berbeda,

konsumen harus membayar harga untuk daerah

layanan atau pergi tanpa listrik. Hal ini dalam

pengertian ini yang sebuah perusahaan fasilitas dapat

monopoli dalam pasar lokal untuk utilitas layanan.

Ketika orang berpikir dari monopoli, satu biasanya

membayangkan sebuah perusahaan sangat besar. Ini

tidak perlu menjadi kasus, namun pertimbangan yang

relevan adalah apakah ada perusahaan lain yang

menjual dekat pengganti yang baik di pasar. Misalnya,

sebuah stasiun gas yang terletak di sebuah kota kecil

Page 132: Ekonomi mnj.jilid1

yang beberapa ratus mil dari Stasiun gas lain adalah

sebuah monopoli di kota ini. Di sebuah kota besar

biasanya ada banyak pompa bensin, dan pasar untuk

bensin tidak ditandai dengan monopoli.

Kenyataan bahwa sebuah perusahaan penjual

tunggal yang baik di pasar jelas memberi kekuatan

pasar bahwa perusahaan lebih besar daripada itu akan

jika itu bertanding melawan perusahaan lain bagi

konsumen. Karena ada hanya satu produsen di pasar,

kurva permintaan pasar merupakan kurva permintaan

untuk monopoli produk. Ini adalah berbeda dengan

kasus persaingan sempurna, dimana kurva permintaan

untuk sebuah perusahaan individu sangat elastis.

Sebuah monopoli tidak memiliki kekuasaan tak

terbatas, namun

Gambar 8-10 Monopoli Pada Permintaan

Page 133: Ekonomi mnj.jilid1

Sumber Kekuatan Dari Monopoli

Edisi berikutnya kami akan alamat adalah bagaimana

sebuah perusahaan memperoleh kekuatan monopoli,

itu adalah, mengapa sebuah monopoli telah ada

pesaing. Ada empat sumber utama kekuatan monopoli.

Satu atau lebih dari sumber-sumber ini menciptakan

hambatan masuk yang mencegah perusahaan lainnya

untuk memasuki pasar untuk bersaing dengan

monopoli.

Skala sumber pertama kekuatan monopoli yang kita

akan membahas ekonomi teknologi di alam. Pertama,

bagaimanapun, hal ini berguna untuk mengingat

beberapa terminologi yang penting. Skala ekonomi ada

setiap kali biaya rata-rata jangka panjang penurunan

sebagai peningkatan output. Diseconomies skala ada

setiap kali biaya rata-rata jangka panjang meningkat

Page 134: Ekonomi mnj.jilid1

sebagai peningkatan output. Untuk banyak teknologi,

ada berbagai skala ekonomi yang ada dan berbagai

yang diseconomies ada. Sebagai contoh, dalam gambar

8-11 ada skala untuk output tingkat di bawah Q *

(karena ATC menurun dalam kisaran ini) ekonomi dan

diseconomies skala untuk tingkat output di atas * T

(karena ATC meningkat dalam kisaran ini).

Perhatikan pada gambar 8-11 bahwa jika pasar yang

terdiri dari perusahaan yang menghasilkan unit QM,

konsumen akan bersedia membayar harga PM per unit

untuk unit QM. Sejak PM ¿ATC(QM) perusahaan menjual

barang dengan harga yang lebih tinggi daripada rata-

rata biaya produksi dan dengan demikian memperoleh

keuntungan positif. sekarang misalnya lain perusahaan

memasuki pasar dan dua perusahaan berakhir berbagi

pasar (setiap perusahaan yang memproduksi QM/2).

Jumlah total yang dihasilkan akan sama, dan dengan

demikian harga akan tetap di PM. Tetapi dengan dua

perusahaan, masing-masing menghasilkan hanya QM/2

unit, masing-masing perusahaan

Gambar 8-11 Skala Ekonomi dan Harga Minimum

Page 135: Ekonomi mnj.jilid1

memiliki biaya total rata-rata ATC(QM/2) lebih tinggi

total biaya rata-rata daripada ketika perusahaan

memproduksi semua output. Juga perhatikan di gambar

8-11 bahwa setiap perusahaan biaya rata-rata lebih

besar daripada PM memiliki biaya total rata-rata

ATC(QM/2) lebih tinggi total biaya rata-rata daripada

ketika perusahaan memproduksi semua output. Juga

perhatikan di gambar 8-11 bahwa setiap perusahaan

biaya rata-rata lebih besar daripada PM yang

merupakan harga konsumen bersedia membayar untuk

total QM unit diproduksi di pasar.

Memiliki dua perusahaan dalam industri

menyebabkan kerugian, tetapi perusahaan dapat

memperoleh keuntungan positif karena memiliki

Page 136: Ekonomi mnj.jilid1

volume yang lebih tinggi dan menikmati mengurangi

biaya rata-rata karena skala ekonomi

Paten dan lain hambatan legal

Sumber-sumber kekuatan monopoli yang baru saja

dijelaskan teknologi di alam. Dalam beberapa kasus,

pemerintah dapat memberikan seorang individu atau

sebuah perusahaan hak monopoli. Misalnya, kota dapat

mencegah perusahaan utilitas lain bersaing dengan

perusahaan utilitas lokal. Contoh lain adalah kekuatan

monopoli yang potensial yang dihasilkan oleh sistem

paten.

Sistem paten penemu produk baru memberikan hak

eksklusif untuk menjual produk untuk jangka waktu

(Lihat di dalam bisnis 8-2) yang diberikan. Alasan di

balik pemberian kekuatan monopoli untuk penemu

baru didasarkan pada argumen berikut Penemuan

mengambil banyak tahun dan uang dalam jumlah yang

cukup untuk mengembangkan. Setelah penemuan

menjadi informasi publik, dengan ketiadaan dari paten

sistem, perusahaan lain bisa menghasilkan produk dan

bersaing dengan individu atau perusahaan yang

mengembangkan. Sejak perusahaan ini tidak perlu

mengeluarkan sumber daya mengembangkan produk,

mereka akan membuat keuntungan yang lebih tinggi

Page 137: Ekonomi mnj.jilid1

dari yang asli pengembang. Dengan ketiadaan dari

paten sistem, akan ada pengurangan incentive pada

bagian dari firma untuk mengembangkan teknologi

baru dan produk

Penting untuk menekankan bahwa paten jarang

menyebabkan mutlak Monopoli karena pesaing sering

cepat mengembangkan produk serupa atau teknologi

untuk mendapatkan bagian dari tindakan. Selain itu,

beberapa perusahaan mengambil berbeda R & D jalan

mungkin masing-masing mendapatkan paten untuk

sebuah produk yang merupakan pengganti yang dekat

untuk produk dipatenkan lain. Misalnya, dua obat

kolesterol terlaris Merck Zocor dan Pfizer Lipitor tetap

pesaing meskipun keduanya memiliki paten. Untuk

alasan ini, manajer menikmati perlindungan paten tidak

berarti kebal dari tekanan kompetitif.

Gambar 8-12 Elastisitas permintaan dan total

pendapatan

Page 138: Ekonomi mnj.jilid1

Memaksimalkan keuntungan

Sekarang anda tahu bahwa kekuatan monopoli dan

faktor-faktor yang menyebabkan kekuatan monopoli,

kita akan melihat bagaimana manajer monopoli dapat

mengeksploitasi kekuatan ini untuk memaksimalkan

keuntungan. Secara khusus, dalam bagian ini kita

menganggap bahwa manajer yang bertanggung jawab

atas perusahaan yang monopoli. Tujuan kami adalah

untuk menandai harga dan output keputusan yang

memaksimalkan monopoli keuntungan.

Pendapatan marginal

Misalkan wajah monopoli kurva permintaan untuk

produk seperti yang ada di gambar 8-2(a). Dalam bab

Page 139: Ekonomi mnj.jilid1

3, kita belajar bahwa kurva permintaan linier elastis

pada harga tinggi dan elastis di harga rendah. Jika

monopoli menghasilkan nol unit output, pendapatannya

adalah nol. Seperti yang Keluaran meningkat di atas

nol, permintaan elastis dan peningkatan output (yang

berarti harga yang lebih rendah) mengarah ke

peningkatan total pendapatan, seperti ditunjukkan

pada gambar 8-2(b). Ini mengikuti dari total

pendapatan tes. Keluaran meningkat melampaui Q0 ke

wilayah inelastis permintaan, kenaikan lebih lanjut

dalam output benar-benar menurunkan total

pendapatan, sampai di titik D harga nol dan

pendapatan yang lagi nol. Ini digambarkan dalam

gambar 8-2(b). Dengan demikian total pendapatan

yang maksimal pada output dari Q0 di gambar 8-2(b).

Ini sesuai dengan harga P0 dalam gambar 8-2(a), di

mana permintaan sangat elastis seragam.

Garis label MR dalam gambar 8-12(a) adalah jadwal

pendapatan marjinal monopoli. Ingat bahwa

pendapatan marjinal adalah perubahan dalam total

pendapatan yang berkaitan dengan unit terakhir dari

output; geometris, Itu adalah kemiringan dari total

pendapatan kurva. Seperti gambar 8-12 menunjukkan,

pendapatan marjinal jadwal untuk monopoli terletak di

bawah permintaan kurva; bahkan, untuk cara

Page 140: Ekonomi mnj.jilid1

permintaan kurva, Pendapatan marjinal jadwal terletak

persis di tengah jalan antara permintaan kurva dan

sumbu vertikal. Ini berarti bahwa untuk monopoli,

penerimaan marjinal kurang dari harga yang dikenakan

bagi kepentingan.

Ada dua cara untuk memahami mengapa jadwal

pendapatan marjinal terletak di bawah kurva

permintaan monopoli. Mempertimbangkan pertama

penjelasan geometris. Pendapatan marjinal adalah

lereng kurva total pendapatan [R(Q)] di gambar 8-2(b).

Seperti yang Keluaran meningkat dari nol sampai Q0,

lereng kurva total pendapatan turun hingga menjadi

nol pada Q0. Selama rentang ini, pendapatan marjinal

menurun hingga mencapai nol ketika Keluaran Q0.

Seperti output mengembang luar q0, dari total

pendapatan kemiringan kurva menjadi negatif dan

mendapatkan semakin negatif seperti output terus

memperluas. Ini berarti yang marjinal pendapatan

adalah negatif untuk output lebih dari Q0.

Formula: Monopoli pendapatan marjinal. Pendapatan

marjinal monopoli diberikan oleh rumus

Page 141: Ekonomi mnj.jilid1

Di mana E adalah elastisitas permintaan untuk

monopoli produk dan P adalah harga yang dikenakan

untuk produk

Yang monopoli penerimaan

Mengambil turunan yang berkaitan dengan Q

menghasilkan

Di mana e adalah elastisitas permintaan. Sejak dr / dq

mr ini berarti bahwa

Contoh Kasus 8-3

Menunjukkan bahwa jika permintaan sangat elastis

(mengatakan, E 2), pendapatan marjinal positif tapi

kurang dari harga. Menunjukkan bahwa jika permintaan

elastis seragam (E 1), pendapatan marjinal adalah nol.

Akhirnya, menunjukkan bahwa jika permintaan inelastis

(katakanlah, E 0,5), pendapatan marjinal negatif

Page 142: Ekonomi mnj.jilid1

Jawab :

Pengaturan E 2 dalam hasil formula pendapatan

marjinal

Jadi MR 0.5P. Dengan demikian, ketika permintaan

elastis, pendapatan marjinal positif tapi kurang dari

harga (dalam contoh ini, pendapatan marjinal adalah

setengah dari harga).

Pengaturan E 1 dalam hasil formula pendapatan

marjinal

Jadi mr 0. Dengan demikian, ketika permintaan adalah

kesatuan elastis, pendapatan marjinal adalah nol.

Akhirnya, pengaturan e 0,5 di marjinal formula

menghasilkan pendapatan

Jadi MR P. Dengan demikian, ketika permintaan tidak

elastis, pendapatan marjinal negatif dan kurang dari

harga (dalam contoh ini, pendapatan marjinal adalah

negatif dari harga).

Output keputusan

Page 143: Ekonomi mnj.jilid1

Pendapatan adalah salah satu penentu keuntungan;

bayarang adalah sejumlah. Sejak pendapatan monopoli

menerima dari menjual Q unit adalah R ( q ) q p ( q ),

keuntungan dari monopoli dengan biaya fungsi c ( q )

adalah

Khas pendapatan dan biaya fungsi digambarkan di

gambar 8-13(a). Jarak vertikal antara fungsi

pendapatan dan biaya di panel (a) mencerminkan

keuntungan untuk monopoli alternatif tingkat output

Tingkat keluaran di bawah titik A dan di atas titik B

menyiratkan kerugian, karena kurva biaya terletak di

atas kurva pendapatan. Untuk tingkat output antara

poin dan B, fungsi pendapatan terletak di atas fungsi

biaya, dan keuntungan positif untuk tingkat keluaran

tersebut

Gambar 8-13 (b) menggambarkan fungsi keuntungan,

yang adalah perbedaan antara R dan C panel ().

Sebagai menunjukkan angka 8-13 (a), keuntungan

terbesar pada output dari QM, dimana jarak vertikal

antara fungsi pendapatan dan biaya adalah yang

terbesar. Ini sesuai dengan titik keuntungan maksimum

dalam panel (b). Sebuah properti yang sangat penting

dari memaksimalkan laba tingkat output (QM) adalah

Page 144: Ekonomi mnj.jilid1

bahwa lereng fungsi pendapatan di panel sama dengan

lereng fungsi biaya. Dalam istilah ekonomi, pendapatan

marjinal sama dengan biaya marjinal di output dari QM.

8-13 Biaya, pendapatan, dan keuntungan di bawah

monopoli

Intuisi ekonomi di balik aturan ini penting adalah

sebagai berikut. Jika pendapatan marjinal lebih besar

daripada biaya marjinal, peningkatan output akan

meningkatkan pendapatan lebih dari itu akan

meningkatkan biaya. Dengan demikian, seorang

manajer memaksimalkan keuntungan-monopoli harus

terus memperluas output ketika MR ¿ MC. Di sisi lain,

jika biaya marjinal melebihi pendapatan marjinal,

pengurangan dalam output akan mengurangi biaya

Page 145: Ekonomi mnj.jilid1

dengan lebih dari ini akan mengurangi pendapatan.

Memaksimalkan laba manager jadi termotivasi untuk

menghasilkan mana pendapatan marjinal sama dengan

biaya marjinal.

Karakterisasi alternatif memaksimalkan laba output

keputusan monopoli disajikan dalam gambar 8-14.

Kurva pendapatan marjinal bersimpangan kurva biaya

marjinal ketika QM unit yang diproduksi, sehingga

memaksimalkan laba tingkat output QM. Maksimum

harga per unit yang konsumen bersedia membayar

untuk QM unit adalah

Gambar 8-14 Keuntungan maksimal di bawah monopoli

PM, sehingga harga memaksimalkan keuntungan-

keuntungan PM. monopoli yang diberikan oleh teduh

Page 146: Ekonomi mnj.jilid1

persegi dalam angka, yang digunakan sebagai dasar

(QM) kali ketinggian [PM ATC(QM)].

Hambatan Dari Entri Implikasi

Analisis kami monopoli mengungkapkan bahwa

sebuah monopoli mungkin mendapatkan keuntungan

ekonomi yang positif. Jika sebuah monopoli adalah

mendapatkan keuntungan ekonomi yang positif,

adanya hambatan masuk mencegah perusahaan lain

dari memasuki pasar untuk menuai sebagian dari

keuntungan mereka. Dengan demikian, keuntungan

monopoli, jika ada, akan terus dari waktu ke waktu

selama Firma ini memiliki kekuasaan monopoli. Penting

untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa kehadiran

kekuatan monopoli tidak berarti keuntungan positif; itu

tergantung sepenuhnya pada mana kurva permintaan

terletak dalam kaitannya dengan kurva biaya total rata-

rata. Sebagai contoh, monopoli yang digambarkan

dalam gambar 8-15 memperoleh keuntungan ekonomi

nol, karena harga optimal persis sama dengan rata-rata

total biaya produksi. Selain itu, dalam jangka pendek

monopoli mungkin bahkan pengalaman kerugian.

Gambar 8-15 Sebuah monopoli yang memperoleh

keuntungan nol

Page 147: Ekonomi mnj.jilid1

Kekuatan monopoli monopoli menikmati sering

menyiratkan beberapa biaya sosial kepada masyarakat.

Mempertimbangkan, misalnya, monopoli permintaan,

pendapatan marjinal, dan marjinal biaya kurva

digambarkan di gambar 8-16. Untuk kesederhanaan,

kurva ini digambarkan sebagai fungsi linear output, dan

posisi kurva biaya rata-rata ditekan untuk sekarang.

Memaksimalkan laba monopoli menghasilkan QM unit

output dan biaya harga PM.

Gambar 8-16 Kerugian dalam kehilangan monopoli

Page 148: Ekonomi mnj.jilid1

Hal pertama yang harus diperhatikan tentang

monopoli adalah harga itu melebihi biaya marjinal dari

produksi: PM ¿ MC. Mencerminkan harga di pasar yang

nilainya terhadap masyarakat dari unit lain output.

Biaya marjinal mencerminkan biaya untuk masyarakat

dari sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan

unit tambahan output. Karena harga melebihi biaya

marjinal, monopoli menghasilkan output kurang

daripada yang diharapkan sosial. Akibatnya,

masyarakat akan bersedia membayar lebih untuk satu

unit lain output dari biaya untuk menghasilkan unit.

Namun monopoli menolak untuk melakukannya karena

ini akan mengurangi keuntungan perusahaan. Hal ini

karena pendapatan marjinal untuk sebuah monopoli

terletak di bawah kurva permintaan, dan dengan

demikian MR ¿ MC pada tingkat output.

Page 149: Ekonomi mnj.jilid1

Sebaliknya, mengingat kondisi permintaan dan biaya

yang sama, sebuah perusahaan dalam industri

sempurna kompetitif akan terus menghasilkan output

sampai ke titik di mana harga sama dengan biaya

marjinal; Hal ini terkait dengan industri output dan

harga QC dan PC di bawah persaingan sempurna.

Dengan demikian, yang monopoli menghasilkan output

kurang dan biaya harga lebih tinggi dari yang sangat

kompetitif akan industri. Yang teduh daerah digambar

8-16 mewakili deadweight hilangnya monopoli, yang,

kerugian untuk kesejahteraan masyarakat karena

adanya monopoli menghasilkan output di bawah

tingkat yang kompetitif. Untuk melihat ini, ingat dari

bab 2 bahwa perbedaan vertikal antara permintaan dan

biaya marjinal (kompetitif supply) kuantitas masing-

masing mewakili perubahan dalam kesejahteraan sosial

yang terkait dengan setiap unit inkremental output.

Menjumlahkan jarak vertikal untuk semua unit antara

monopoli (QM) dan kompetitif (QC) output

menghasilkan segitiga teduh di gambar 8-16 dan

dengan demikian mewakili kehilangan kesejahteraan

masyarakat (dalam dolar) karena monopoli pasar.

Persaingan Monopoli

Page 150: Ekonomi mnj.jilid1

Struktur pasar yang terletak antara ekstrem

monopoli dan persaingan sempurna adalah kompetisi

monopoli. Struktur pasar ini memamerkan beberapa

karakteristik yang hadir dalam persaingan sempurna

dan monopoli.

Syarat-syarat untuk kompetisi monopoli

Industri adalah monopolistically kompetitif apabila:

1. Ada banyak pembeli dan penjual.

2. Setiap perusahaan dalam industri menghasilkan

dibedakan produk.

3. Ada bebas masuk ke dalam dan keluar dari industri.

Ada banyak industri di mana perusahaan

memproduksi produk yang dekat pengganti, dan pasar

untuk hamburger adalah contoh utama. Banyak

restoran makanan cepat saji menghasilkan hamburger,

tetapi hamburger yang dihasilkan oleh satu perusahaan

berbeda dari orang-orang yang diproduksi oleh

perusahaan lain. Selain itu, hal ini relatif mudah untuk

perusahaan-perusahaan baru untuk memasuki pasar

untuk hamburger.

Perbedaan utama antara model kompetisi monopoli

dan persaingan sempurna adalah bahwa dalam pasar

persaingan monopoli, setiap perusahaan memproduksi

produk yang sedikit berbeda dari produk perusahaan

Page 151: Ekonomi mnj.jilid1

lain, Produk yang dekat, tetapi tidak sempurna,

pengganti.

Maksimalisasi Laba

Penentuan memaksimalkan keuntungan-harga dan

Keluaran di bawah kompetisi monopoli tepatnya adalah

sama untuk sebuah perusahaan yang beroperasi di

bawah monopoli. Untuk melihat ini, pertimbangkan

kurva permintaan untuk sebuah perusahaan

monopolistically kompetitif yang disajikan dalam

gambar 8-17. Sejak permintaan kurva lereng ke bawah,

pendapatan marjinal, kurva terletak di bawah ini sama

seperti di bawah monopoli. Untuk memaksimalkan

keuntungan, yang monopolistically kompetitif di mana

marjinal perusahaan menghasilkan pendapatan sama

dengan biaya marjinal. Output ini diberikan oleh Q* di

gambar 8-17 . Harga tersebut merupakan harga

maksimal profit-maximizing konsumen bersedia

membayar untuk Q* unit dari firma keluaran, yaitu.

Perusahaan keuntungan yang diberikan oleh kawasan

teduh.

Gambar 8-17 Keuntungan maksimal di bawah

kompetisi monopoli

Page 152: Ekonomi mnj.jilid1

Sekarang Anda memahami bahwa prinsip-prinsip

dasar maksimalisasi keuntungan yang sama di bawah

kompetisi monopoli dan monopoli, sangat penting

untuk menyorot satu perbedaan penting dalam

penafsiran analisis kami. Permintaan dan kurva

pendapatan marjinal digunakan untuk menentukan

monopolistically kompetitif perusahaan

memaksimalkan laba output dan harga didasarkan

bukan pada permintaan pasar untuk produk tetapi pada

permintaan individu firma produk.

Kurva permintaan yang menghadapi sebuah

monopoli, sebaliknya, adalah kurva permintaan pasar.

Dibedakan produk, gagasan tentang kurva permintaan

industri atau pasar ini tidak didefinisikan dengan baik.

Untuk menemukan permintaan pasar, salah satu harus

Page 153: Ekonomi mnj.jilid1

menambahkan hingga jumlah total yang dibeli dari

semua perusahaan di pasar harga masing-masing. Tapi

di monopoli kompetitif pasar, setiap perusahaan

memproduksi produk yang berbeda dari produk

perusahaan lainnya. Menambahkan produk berbeda

akan seperti menambahkan apel dan jeruk.

DAFTAR PUSTAKA

Baye, M. R., 2009. Managerial Economics and Business

Strategy, 6th ed. McGraw- Hill: Singapore

Page 154: Ekonomi mnj.jilid1

Bowersox D. J., et. al., 2008. Supply Chain Logistics

Management, 4th ed. Mc-Graw-Hill: USA

Gerwin, D. (1993) “Manufacturing flexibility: A strategic

perspective.”Management Science, Vol. 39, No. 4,

pp.395-410

Mathewson, G.F. and Winter, R.A. (1986), “The

economics of vertical restraints in distribution”, in

Stiglitz, J.E. and Mathewson, G.F. (Eds), New

Developments in the Analysis of Market Structure,

MIT Press, Cambridge, MA.

Economic Times, 2013. Definition of Principal-Agent

Problem. [Online]. Available at:

http://economictimes.indiatimes.com/definition/prin

ciple-agent-problem Diakses pada 24 Desember

2013

Khalifa, S., 2007. The Organization of The Firm.

[Online]. Available at:

http://business.fullerton.edu/economics/skhalifa/Lec

ture6.pdf Diakses pada 24 Desember 2013

Sandeen, P., 2013. Why Nokia’s Marketing Strategy

Failed. [Online]. Available at:

http://www.petersandeen.com/nokia-marketing-

strategy-fails/ Diakses pada 24 Desember 2013

Strachman, J., Mehringer, T., 2013. Methods of

Procuring Inputs. [Online]. MBAecon. Available at:

Page 155: Ekonomi mnj.jilid1

http://mbaecon.wikispaces.com/Methods+of+Procu

ring+Inputs Diakses pada 24 Desember 2013

Salvator, Dominic, 2005. Managerial Economics

(Ekonomi Manajerial dalam Perekonomian

Global).Edisi kelima.Terjemahan Ichsan Setyo Budi.

Salemba Empat. Jakarta

Baye, Michael R. 2006. Managerial Economics and

Business Strategy Fifth Edition. McGraw-Hill

Companies, Inc. : USA.

Henry Faizal Noor, Ekonomi Manajerial, Penerbit

Rajagrafindo Persada, 2007

Michael R. Baye, Managerial Economics and Business

Strategy, 5e. ©The McGraw-Hill Companies, Inc.,

2006

Dominick Salvatore, Managerial Economic dalam

Perekonomian Global Edisi Keempat Jilid II, Penerbit

Erlangga, 2003

James L.Pappas / Mark Hirschey, Ekonomi Manajerial

Edisi Keenam Jilid II, Penerbit Binarupa Aksara,

1995

TENTANG PENULIS

Dr. Musdalifah Azis, A.Md, SE., M.Si lahir di Ujung Pandang tanggal 1 Mei 1980 adalah

alumni SMU Negeri 05 Bandung lulus tahun 1999,

Alumni Fakultas Teknik D3 Arsitektur Universitas

Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2002, Alumni

Page 156: Ekonomi mnj.jilid1

Dr. Musdalifah Azis, A.Md, SE., M.Si lahir di Ujung Pandang tanggal 1 Mei 1980 adalah

alumni SMU Negeri 05 Bandung lulus tahun 1999,

Alumni Fakultas Teknik D3 Arsitektur Universitas

Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2002, Alumni

Studi jenjang pendidikan S3 pada Program Pascsarjana Ilmu Ekonomi

Universitas Hasanuddin di Makassar lulus tahun 2013.

Penulis menjadi dosen tetap sejak tahun 2005 di Universitas

Mulawarman Samarinda dan diberi amanat untuk memegang

jabatan Ketua Program Studi Manajemen dan Keuangan Universitas

Mulawarman. Dari pengalaman mengajar S1 dan S2 MM Universitas

Mulawarman di Samarinda serta menulis jurnal dan mengkaji jurnal

– jurnal nasional maupun internasional memotivasi penulis untuk

membukukan ide dan inspirasi mengenai ESENSI DAN HIRARKI

RISIKO-RETURN PASAR, dari sudut pandang perilaku investor.

Saat ini, penulis tinggal bersama suami tercinta, Muhammad Amin dan

anak kesayangan mereka Fahrul Rozy Amin, Faradillah Putri dan Farel

Aditya Amin. Penulis dapat dihubungi via email :

[email protected].