LAPORAN
Survei Lapang Masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan
Oleh :
1. Aning Yuliana (120231100071)
2. Desy Indria Rochmah (120231100072)
3. Mahmudah Umroh (120231100080)
4. Milla Firdiatiningsih (120231100081)
Prodi Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trunojoyo Madura
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas segala rahmat
dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan Salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad Saw yang telah berhasil membawa umat manusia dari kejahilan menuju
dunia yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
Tidak lupa ucapan terima kasih kepada Bapak Andri Wijanarko selaku dosen
pembimbing dalam mata kuliah Ekonomi Kependudukan serta segenap teman-
teman yang telah memberikan sumbangsi pemikiran demi terselesainya Laporan
Survei Lapang Masyarakat Desa Tanjung, Kecamatan Lamongan, Kabupaten
Lamongan yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi
Kependudukan. Semoga dengan dibuatnya laporan ini dapat bermanfaat sebagai
tambahan referansi bagi pihak yang membutuhkan.
Namun, kami menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada gading yang tak retak
begitu juga dengan penyusunan laporan ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalamnya yang harus diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari
berbagai pihak yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi
kesempurnaan pembuatan laporan yang selanjutnya.
Bangkalan, 5 November 2013
Penulis
BAB I
Identifikasi Masalah
Survey penduduk ini dilakukan di Desa Tanjung RT. 01/RW. 02, Kecamatan
Lamongan, Kabupaten Lamongan, dengan mengambil sampel 10 keluarga. Survey
dilakukan dengan menggunakan sample random sampling yaitu pengambilan
sampel dengan responden yang acak. Survey penduduk ini dilaksanakan dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, dan hubungan antara
pendapatan dan pengeluaran yang terjadi pada rumah tangga.
Berikut ini adalah table tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dari 10 responden :
No.
Resp. Pendidikan Status Pekerjaan Jabatan
1 SMA/ALIYAH Buruh/karyawan/pegawai
Kepala Desa
Tanjung
2 SMP/TSANAWIYAH Berusaha sendiri Penjual
3 SMA/ALIYAH Buruh/karyawan/pegawai Staf Kelurahan
4 SMA/ALIYAH Berusaha sendiri Penyedia
5 SMA/ALIYAH Buruh/karyawan/pegawai Satpol PP Surabaya
6 SD/IBTIDAIYAH Buruh/karyawan/pegawai Sopir Toko
7 Program D.IV/S1 Buruh/karyawan/pegawai Headcoll Leasing
8 Program D.IV/S1 Buruh/karyawan/pegawai Guru
9 SMA/ALIYAH Buruh/karyawan/pegawai Karyawan
10 SD/IBTIDAIYAH Buruh/karyawan/pegawai Pembantu RT
Tingkat pendidikan responden 50% lulusan dari SMA, 20% tingkat
pendidikannya S1, dan 30% sisanya SD dan SMP. Responden yang diambil secara
acak ternyata 80% didominasi oleh responden yang berstatus
buruh/karyawan/pegawai dan sisanya yang 20% berstatus berusaha
sendiri/wirausahawan.
Konsumsi merupakan salah satu aktivitas ekonomi rumah tangga dalam
pemenuhan kebutuhan barang dan jasa. Setiap rumah tangga akan mempunyai
kualitas hidup sendiri dan kualitas tersebut berbeda-beda, yang dapat dilihat dari
segi barang dan jasa yang dikonsumsi. Oleh karena itu, masalah konsumsi biasanya
dijadikan salah satu indikator kesejahteraan keluarga.
Pengeluaran konsumsi sebagai fungsi dari pendapatan merupakan faktor
yang sangat besar pengaruhnya terhadap tingkah laku pegawai/buruh/karyawan
dalam melakukan pengeluaran. Oleh karena itu perlu meningkatkan pendapatan
yang maksimal karena tinggi rendahnya pendapatan pegawai/buruh/karyawan
bepengaruh terhadap tingkat pengeluaran.
Berikut ini merupakan table dan grafik pendapatan utama dan total pengeluaran
responden :
No. Responden Pendapatan Utama Total Pengeluaran
1 Rp 1,500,000 3,323,000
2 Rp 2,000,000 3,473,000
3 Rp 2,900,000 3,227,000
4 Rp 1,000,000 2,205,200
5 Rp 3,500,000 3,109,000
6 Rp 3,000,000 4,440,000
7 Rp 5,500,000 5,328,000
8 Rp 5,000,000 10,561,000
9 Rp 1,600,000 2,164,000
10 Rp 600,000 543,289
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rp-
Rp2,000,000
Rp4,000,000
Rp6,000,000
Rp8,000,000
Rp10,000,000
Rp12,000,000
Pendapatan UtamaTotal Pengeluaran
Dari table dan grafik diatas dapat diketahui bahwa pola pengeluaran total
responden lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan utama dari kepala rumah
tangga. Namun, pendapatan keluarga tidak hanya didukung dari pendapatan dari
kepala keluarga tetapi juga didukung dengan pendapatan yang diperoleh oleh
anggota rumah tangga lain. Dapat dilihat pada table, responden nomor 8 yang
pendapatan utamanya Rp 5000.000, pengeluarannya mencapai angka
Rp10.561.000, pengeluaran tersebut 2 kali lipat dari pendapatan utama yang
diperolehnya. Hal yang sama juga terjadi pada responden lainnya kecuali responden
ke 5, 7 dan 10.
Di bawah ini adalah table proporsi pengeluaran rumah tangga :
No.
Resp.
Proporsi pengeluaran makanan
dibanding pengeluaran total
Proporsi pengeluaran Bukan
makanan dibanding pengeluaran
total
Seminggu Sebulan Seminggu Sebulan
1 82% 72% 18% 28%
2 63% 40% 37% 60%
3 78% 26% 22% 74%
4 57% 76% 43% 24%
5 49% 28% 51% 72%
6 81% 28% 19% 72%
7 90% 53% 10% 47%
8 49% 38% 51% 62%
9 55% 50% 45% 50%
10 69% 68% 31% 32%
Max 90% 76% 51% 74%
Min 49% 26% 10% 24%
Averag
e
67% 48% 33% 52%
Dari table diatas dapat dilihat bahwa proporsi pengeluaran rumah tangga
didominasi pengeluaran makanan, dibandingkan pengeluaran non makanan. Artinya
bahwa masyarakat lebih konsumtif pada makanan dibandingkan dengan konsumtif
barang atau jasa.
Tingginya tingkat konsumsi masyarakat menyebabkan pendapatan utama
seringkali habis digunakan untuk konsumsi sehingga tingkat tabungan responden
rendah. Dapat dilihat dari table diatas bahwa pengeluaran masyarakat lebih tinggi
dibandingkan pendapatan utama. Namun ada beberapa rumah tangga yang
mendapat tambahan pendapatan dari anggota rumah tangga lainnya.
Tingkat konsumsi memberikan gambaran tingkat kemakmuran seseorang
atau masyarakat. Semakin tinggi tingkat konsumsi semakin sejahtera seseorang
sebaliknya semakin rendah tingkat konsumsi berarti semakin miskin. Untuk dapat
melakukan konsumsi, seseorang harus mempunyai pendapatan. Tingkat
pendapatan rumah tangga mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Semakin tinggi
pendapatan maka semakin tinggi pula konsumsi rumah tangga tersebut. Namun
tidak semua pendapatan dapat digunakan untuk konsumsi, akan tetapi bagi
seseorang yang memiliki pendapatan lebih dapat digunakan untuk menabung.
BAB II
Rekomendasi
Dari identifikasi masalah tingginya pengeluaran total dibandingkan
pendapatan utama rumah tangga di Desa Tanjung Kecamatan Lamongan,
direkomendasikan hal-hal sebagai berikut :
1. Peningkatan pelatihan ketrampilan untuk para warga sehingga mereka tidak
hanya menjadi karyawan atau buruh. Dengan adanya pelatihan tersebut
diharapkan dapat meningkatkan keterampilan para warga. Misalkan
pelatihan kewirausahaan bagi ibu-ibu rumah tangganya agar dapat
membantu meningkatkan keuangan keluarganya, yang saat ini anak-
anaknya sudah beranjak dewasa sehingga membutuhkan biaya sekolah
yang besar.
2. Menggerakkan kegiatan karang taruna para pemuda untuk berperan aktif
atau melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan keterampilan pemuda-
pemudanya sehingga mereka tidak hanya memiliki pengetahuan dibidang
pendidikan formal namun juga pendidikan non formal. Dengan memiliki
keterampilan, para pemuda dapat melakukan wirausaha sendiri tidak hanya
menjadi buruh/pegawai/karyawan.
3. Membuat koperasi bersama dalam lingkup warga setempat untuk
menghimpun dana dan menjalankan usaha bersama. Seperti halnya ibu-ibu
rumah tangga yang mendirikan home industry dengan memberikan nilai
tambah pada produk tempe/tahu sehingga nilai jualnya lebih tinggi.
Pada umumnya hasil pertanian jagung dijual sebagai produk mentah karena
jagung tidak dapat disimpan sendiri dalam jangka panjang, sehingga untuk
meningkatkan nilai penjualan jagung masyarakat dapat memberikan nilai
tambah.
Hal-hal tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan pendapatan
rumah tangga sehingga pendapatan tidak hanya habis untuk konsumsi rumah
tangga namun ada pendapatan yang dapat ditabung. Dan dengan memiliki
keterampilan, masyarakat tidak harus bekerja sebagai karyawan/buruh/pegawai.
BAB III
Dokumentasi
3.1 Wilayah Survei
3.2 Wawancara