UPAYA PELESTARIAN REVITALISASI KAWASAN PERBUKITAN TASI TOLU MENJADI KAWASAN PARIWISATA DILI, TIMOR_LESTE.
Patricio Oliveira Ximenes
114.070.119
Kelas : A
Pariwisata memegang peranan penting dalam membangun perekonomian daerah dengan
tetap melestarikan nilai-nilai budaya. Dari kegiataan itu, ada beberapa hal yang perlu mendapat
perhatian dalam pengembangan pariwisata. Salah satunya memunculkan dan menata destinasi-
destinasi pariwisata baru harus ditunjang pembangunan sektor kepariwisataan berkelanjutan.
Akan tetapi suatu definisi yang esensi menurut Salah Wahab (1975:55) mengemukakan definisi
pariwisata, yaitu : pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat
pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup
serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Sedangkan pengertian dari obyek wisata
adalah semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan yang disediakan atau
bersumber pada alam saja. Salah satu keindahan itu seperti yang terdapat di Negara Timor Leste
yang merupakan sebuah wilayah bekas jajahan koloni Portugis yang dianeksasi oleh militer
Indonesia menjadi sebuah provinsi yang pernah menjadi bagian Indonesia antara tanggal 17 Juli
1976 sampai tanggal 19 Oktober 1999. Setelah itu, pada tanggal 20 Mei 2002 Negara Timor
Leste merdeka dan menjadi sebuah negara yang berdiri sendiri. Maka dari itu negara Timor leste
perlu melakukan upaya revitalisasi pembangunan kawasan pariwisatanya agar tetap terjaga
dengan baik.
Secara administrasi( badan statistik pariwisata timor leste 2011 ), kawasan danau Tasi
Tolu terletak di Desa Tasi Tolu, Kecamatn Dili Barat, Kabupaten Dili Timor Leste. Yang bagian
timur laut tasi tolu : terdapat terminal bus dan Bandar Udara Internasional Presidente Nicolau
Lobato yang dapat memudahkan jalur sarana transportasi. Bagian barat perbukitan tasi tolu: yang
berbatasan dengan Patung Paus Yohanes Paulus II yang menjadi obyek para wisatawan asing
dan lokal. Disebelah utara: yang berbatasan dengan jalan raya dan laut dili yang memiliki pasir
putihnya, sedangkan dibagian barat daya, selatan, tenggara hingga timur perbukitan tasi tolu
terbentang bukit Tasi Tolu yang memanjang membentuk setengah lingkaran menyangga
kawasan perbukitan Tasi Tolu tersebut. Danau Tasi Tolu merupakan danau dangkal yang airnya
sangat asin, namun sejauh ini pemerintah setempat belum mengelolahnya dengan sebaik
mungkin. Berdasarkan hasil data statistik dari dinas Pariwisata Timor Leste (2011) menyatakan
bahwa hingga saat ini perbukitan Tasi Tolu diklasifikasikan sebagai salah satu kawasan
pariwisata yang dibangun patung kristus rei pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tepatnya
1996, dua tahun sebelum lengsernya era Orde Baru. Patung ini mendapat penghargaan dari
Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai patung tertinggi di Indonesia. Patung ini dibuat oleh
seorang Muslim dan 35 pekerja, dengan tinggi mencapai 27 meter. Tinggi patung melambangkan
Timor Timur sebagai provinsi ke-27 ketika itu yang merupakan simbol untuk pemimpin gereja
Katolik yaitu patung Yohanes Paulus Ke II. Kawasan perbukitan Tasi Tolu memiliki potensi
untuk dijadikan tempat pariwisata yang unik, karena letak perbukitan tasi tolu yang sangat
strategis dan didukung oleh lingkungan yang sangat asri. Namun untuk kawasan danau Tasi Tolu
sendiri sampai saat ini belum di vitalkan menjadi suatu objek pariwisata apapun sehingga apabila
dilihat dari segi lingkungan, daerah tersebut makin lama makin terancam karena makin lama
kawasan tersebut makin suatu mengalami proses pendegredasian lingkungan yang salah satu
penyebabnya adalah penebangan kayu secara liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.