DAFTAR ISIBAGIAN KONSERVASI
1. STANDAR PELAYANAN PERAWATAN RESTORASI 1.1. Restorasi dengan resi komposit aktivasi sinar tampak ………………………………… 621.2. Restorasi dengan semen lonomer kaca ………………………………………………………. 641.3. Restorasi amalgam ……………………………………………………………………………………… 661.4. Tumpatan tuan (inlei dan onlei) ………………………………………………………………….. 671.5. Mahkota jaket / Mahkota penuh pada gigi vital ………………………………………….. 681.6. Mahkota jaket / mahkota penuh dengan inti pasak …………………………………….. 691.7. Perawatan bleaching …………………………………………………………………………………… 701.8. Perawatan fraktur horizontal korona dan akar gigi dengan Endo-Implan ……. 71
2. STANDAR PELAYANAN PERAWATAN ENDODONTIK2.1. Kaping pulpa ……………………………………………………………………………………………… 722.2. Perawatan saluran akar …………………………………………………………………………….. 742.3. Pengisian saluran akar dengan teknik kondensasi lateral ………………………….. 782.4. Pengisian saluran akar termoplastis …………………………………………………………… 792.5. Apeksifikasi ………………………………………………………………………………………………… 812.6. Bleaching Intrakorona ………………………………………………………………………………… 82
3. STA NDAR PELAYANAN PERAWATAN BEDAH ENDODONTIK3.1. Apikoektomi ……………………………………………………………………………………………… 843.2. Bikuspidisasi ………………………………………………………………………………………………. 863.3. Hemiseksi ………………………………………………………………………………………………….. 87
1.1.RESTORASI DENGAN RESIN KOMPOSIT AKTIVASI SINAR TAMPAK
PENGERTIAN Restorasi resin komposit adalah restorasi pada gigi dengan kavitas kelas I, II, III, IV dan V, baik pada gigi anterior ,maupun pada gigi posterior dengan menggunakan bahan plastis resin komposit aktivitasi sinat tampak
TUJUAN 1. Mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomis2. Memperbaiki estetika
INDIKASI 1. Gigi vital yang mengalami karies email/dentin kelas I, II, V posterior dengan pulpa belum terbuka
2. Gigi vital yang mengalami karies email/dentin kelas III, IV, V anterior dengan pulpa belum terbuka
3. Gigi anterior diastema4. Gigi abrasi pada daerah servikal 5. Gigi anterior yang fraktur melibatkan ¼ permukaan insisal6. Gigi non vital anterior pasca PSA dengan jaringan
pendukung gigi yang masih banyak7. Core build up pada gigi anterior dengan pasak fiber
KONTRA INDIKASI 1. Karies luas yang melibatkan permukaan MOD2. Gigi anterior fraktur labial dari ½ permukaan incisal3. Gigi tertutup atau edge to edge bite4. Gigi atrisi/abrasi pada daerah incisal gigi anterior atau
oklusal gigi posterior5. Mempunyai kebiasaan bruxism6. Desain preparasi tidak didukung jaringan gigi yang kuat
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN A. Alat1. Alat diagnostik2. Plastic instrument 3. Semen conseder4. Ball aplikator5. Alat preparasi (high speed diamond bur)6. Alat poles (enhance bur, rubber silicone cup)7. Small artist;s brush8. Light curing unit
B. Bahan
1. Seluloid strip2. Putty3. Kapas butiran4. Cotton roll5. Alcohol untuk sterilisasi alat6. Cavity cleanse7. Bahan liner dan base : SIK/kalsium hidroksid/seng fosfat semen8. Bahan etsa asam, bonding, resin komposit ( pilihan warna yang
bervariasi)CARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif
2. Diagnosis dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan kaskulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin6. Pembuatan bevel untuk kavitas-kavitas yang tidak terkena
tekanan/traumatic dari gigi antagonisnya (tebal bevel ½ ketebalan email)
7. Isolasi sekitar gigi8. Aplikasi bahan proteksi (missal Ca(OH)2 apabila kavitas terlalu dekat
dengan pula9. Aplikasi lining GIC10. Pemilihan warna (warna email, dentin, servikal)11. Aplikasi bahan etsa hanya pada permukaan yang di preparasi atau
dibevel (kira-kira 15-20 detik tergantung bahan yang digunakan)12. Cuci dengan air mengalir dari syringe, keringkan (jangan sampai
terjadi dehidrasi)13. Aplikasi bahan bonding (diamkan 10 detik, aliri udara dengan syringe
2 detik untuk menghilangkan etanol/aseton/sinari dengan light curing unit 10 detik.
14. Aplikasi bahan resin komposit secara multiplayer dengan ketebalan tiap layer maksimal 2mm, dengan teknik incremental, bentuk sesuai kontur anatomis
15. Cek oklusi dengan gigi antagonisnya16. Finishing dan polishing
1.2. RESTORASI DENGAN SEMEN LONOMER KACA
PENGERTIAN Restorasi dengan semen ionomer kaca adalah restorasi menggunakan bahan plastis semen ionomer kaca yang diinsersikan ke kavitas dengan perlekatan secara adesif fisikokimiawi
TUJUAN 1. Mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomi2. Mencegah terjadinya karies yang berlanjut
INDIKASI 1. Penutupan atau penumpatan pit dan fisura oklusal2. Restorasi pada gigi-gigi decidui3. Restorasi pada lesi erosi/abrasi4. Restorasi lesi karies kelas V5. Restorasi lesi karies kelas III, pembukaan dari arah lingual atau palatal6. Untuk lining kavitas yang dalam dengan GIC tipe III7. Untuk luting (sementasi mahkota jaket, inlei/onlei) dengan GIC tipe I
KONTRA INDIKASI 1. Kavitas-kavitas yang ketebalan kuran 2. Kavitas-kavitas yang terletak pada daerah yang menerima tekanan
tinggi3. Lesi karies kelas IV atau fraktur incisal4. Lesi yang melibatkan area luas pada email labial yang mengutamakan
factor estetikaPERSIAPAN ALAT
DAN BAHANA. Alat
1. Alat diagnostic2. Spatula alat3. Plastis instrument4. Ball aplikator5. Alat preparasi (bur high speed, tipe: round, fissure, buah pear,
tapered; bur low speedlogam, tipe: round no 3-76. Alat poles (white alpine, enhance disk)7. Brush tip
B. Bahan1. Kapas butiran2. Cotton roll3. Matriks servikal/strip4. Alcohol untuk sterilisasi alat5. Cavity cleanser6. Bahan liner : kalsium hidroksid7. Bahan conditioner8. Semen lonomer kaca9. Varnish
CARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif2. Diagnosis dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin6. Isolasi sekitar gigi7. Aplikasi bahan proteksi (misal: Ca(OH)2) apabila kavitas terlalu dekat
dengan pula8. Pemilihan warna yang sesuai9. Aplikasi bahan conditioner (asam poliakrilat) selama 10 detik untuk
menghilankan lapisan smear dan meningkatkan daya adhesi
10. Kavitas dicuci dan dikeringkan secukupnya, jangan sampai terjadi dehidrasi (kering sekali)
11. Ambil serbuk dan cairan semen ionomer kaca sesuai dengan besar kavitas dengan perbandingan menurut petunjuk pabrik dan letakkan pada paper pad, kemungkinan diaduk dengan spatula agat (waktu pengadukan 30 detik)
12. Insersikan semen yang telah diaduk ke dalam kavitas matrik untuk kelas III dan V yang sesuai
13. Biarkan mengeras sesuai petunjuk pabrik (4menit)14. Lepas matriks dan secepatnya aplikasikan varnish tahan air untuk
mencegah terjadinya kontaminasi dengan saliva15. Potong ekses/kelebihan dengan hand instrument tajam16. Cek oklusi dan konturnya17. Pemolesan dapat dilakukan setelah 15menit dari setting timen setelah
itu di aplikasikan lagi varnish
1.3. RESTORASI AMALGAM
PENGERTIAN Restorasi amalgam adalah restorasi pada gigi menggunakan bahan tumpatan plastis amalgam pada kavitas dengan retensi mekanikal
TUJUAN Mengembalikan fungsi fisiologis dan anamotisINDIKASI 1. Gigi vital yang mengalami karies email/dentin kelas I, II, V posterior dengan
pulpa belum terbuka2. Core build up untuk mahkota jaket pada gigi posterior paska PSA
KONTRA INDIKASI 1. Karies luas dengan email tanpa dukungan dentin2. Karies yang telah melibatkan hilangkan sebagian tonjol gigi3. Gigi-gigi anterior dengan pertimbangan estetika
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat diagnostic2. Plastis instrument3. Spatula4. Amalgamator5. Matrik band dan matriks holder6. Pistol amalgam7. Amalgam condenser8. Burnisher9. carver10. Ball aplikator11. Alat preparasi (bur high speed, tipe: round kecil-besar, fissure, tapers,
buah pear; bur low speed, tipe : metal round no 3-7 )12. Alat poles (karborundum stone bur, blade finishing bur, rotary
burnisher, brush)B. Bahan
1. Alcohol2. Kapas butiran3. Cotton roll4. Cavity cleanser5. Liner dan base : kalsium hidroksid/SIK/semen seng fosfat6. Amalgam (serbuk dan liquid)
CARA KERJA 1. Anamnesis dengan pemeriksaan objektif2. Diagnosis dan prognosis3. Rencana perawatan 4. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin6. Preparasi kavitas dengan prinsip-prinsip preparasi kavitas terlalu dekat
dengan pulpa7. Lakukan isolasi gigi8. Pemasangan matrik bila diperlukan 9misal untuk kelas II)9. Sterilisasi kavitas10. Aplikasi bahan proteksi (misal Ca(OH)2) apabila kavitas terlalu dekat dengan
pulpa11. Aplikasikan pada dasar kavitas semen seng fosfat sebagai base/dasar
12. Campur serbuk amalgam dan liquid dengan amalgamator13. Peras amalgam dengan kain untuk menghilangkan sisa merkuri14. Insersikan ke dalam kavitas dengan menggunakan pistol amalgam15. Dilakukan kondensasi dengan condenser dan burnisher16. Dilakukan carving untuk membentuk tonjol dan fissure17. Cek oklusi carving dengan gigi antagonisnya18. Pemolesan dilakukan setelah 24 jam
1.4. TUMPATAN TUAN (INLEI DAN ONLEI)
PENGERTIAN Tumpatan tuang (inlei dan onlei) adalah tumpatan rigid yang sebagaian besar proses dilakukan si luar mulut kemudian disementasikan ke dalam kavitas yang telah disiapkan dalam rongga mulut
TUJUAN Mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomisINDIKASI 1. Tumpatan inlei dikerjakan pada gigi yang kerusakannya telah
meluas hingga lebih dari 1/3 inter tonjol2. Perbandingan jaringan keras bukolingual berbanding okluso gingival
lebih kecil atau sama dengan 1:13. Tumpatan onlei dikerjakan bila lebar kavitas > ½ jarak inter tonjol,
bila sudah ada tonjol yang hilang4. Perbandingkan jaringan keras gigi okluso servikal dibandingkan
buko lingual lebih besar atau sama dengan 2:1KONTRA INDIKASI 1. Karies yang telah meluas sampai subgingiva
2. Gigi paska PSA yang telah banyak kehilangan jaringan dentin yang sehat, sehingga perlu penguat pasak radikular
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat diagnostik2. Plastis instrument3. Spatula4. Ball aplikator5. Alat preparasi (bur high speed, tipe : round, fissure, bur low
speed, metal round)6. Alat poles7. Gip snap dan spatula8. Lampu spiritus9. Sendok cetak
B. Bahan1. Alcohol untuk sterilisasi alat2. Bahan cetak3. Glasstone4. Malam inlei/onlei5. Crownmess6. Kapas butiran7. Cotton roll8. Cavity cleanser9. Liner dan base : kalsium hidroksid/SIK/seng fosfat semen10. Bahan sementasi: SIK, resin, seng fosfat semen, semen
polikarboksilatCARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif
2. Diagnosis dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan kariesdan email yang tidak didukung dentin6. Preparasi inlei atau onlei dengan prinsip-prinsip preparasi yang
sesuai dengan kavitasnya7. Pencetakan rahang8. Tumpatan sementara dengan cavit/Fletcher9. Model malam inlei/onlei dapat secara direk atau indirek10. Prosedur laboratorium11. Pengepasan inlei/onlei dan cek oklusi12. Pemolesan13. sementasi
1.2.RESTORASI DENGAN SEMEN LONOMER KACA
PENGERTIAN Restorasi dengan semen ionomre kaca adalah restorasi menggunakan bahan plastis semen ionomer kaca yang diinsersikan ke kavitas dengan perlekatan secara adesif fisiokimiawi
TUJUAN 1. Mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomis2. Mencegah terjadinya karies yang berlanjut
INDIKASI 1. Penutupan atau penumpatan pit dan fisura oklusal2. Restorasi pada gigi-gigi decidul3. Restorasi pada lesi erosi/abrasi4. Restorasi lesi karies kelas V5. Restorasi lesi karies kelas III, pembukaan dari arah lingual atau palatal6. Untuk lining kavitas yang dalam dengan GIC tipe III7. Untuk luting (sementasi mahkota jaket, inlei/onlei) dengan GIC tipe I
KONTRA INDIKASI 1. Kavitas-kavitas yang ketebalannya kurang2. Kavitas-kavitas yang terletak pada daerah yang menerima tekanan
tinggi3. Lesi kelas IV atau fraktur incisal
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat diagnostic2. Spatula alat3. Plastis instrument4. Ball aplikator5. Alat preparasi (bur high speed, tipe: round, fissure, buah pear,
tapered; bur low speedlogam, tipe: round no 3-7)6. Alat poles(white alpine, enhance disk)7. Brush tip
B. Bahan1. Kapas butiran 2. Cotton roll3. Matriks servikal/strip4. Alcohol untuk sterilisasi alat5. Cavity cleanser6. Bahan liner: kalsisum hidroksid7. Bahan conditioner8. Semen lonomer kaca9. Varnish
CARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif2. Diagnostic dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin6. Isolasi sekitar gigi7. Aplikasi bahan proteksi (misal: Ca(OH)2) apabila kavitas terlalu dekat
dengan pulpa8. Pemilihan warna yang sesuai9. Aplikasi bahan conditioner (asam poliakrilat)selama 10 detik untuk
menghilangkan lapisan smear dan meningkatkan daya adhesi10. Kavitas dicuci dan dikeringkan secukupnya, jangan sampai terjadi
dehidrasi (kering sekali)
11. Ambil serbuk dan cairan semen ionomer kaca sesuai dengan besar kavitas besar kavitas dengan perbandingan menurut petunjuk pabrik dan letakkan pada paper pad, kemudian diaduk dengan spatula agat (waktu pengadukan 30 detik)
12. Insersikan semen yang telah diaduk ke dalam kavitas (bias dengan syringe atau instrument agat) dan tempatkan matrik untuk kelas III dan V yang sesuai
13. Biarkan mengeras sesuai petunjuk pabrik (4menit)14. Lepas matriks dan secepatnya aplikasikan varnish tahan air untuk
mencegah terjadinya kontaminasi dengan saliva15. Potong ekses/kelebihan dengan hand instrument tajam16. Cek oklusi dan konturnya17. Pemolesan dapat dilakukan setelah 15 menit dari sttling time. Setelah
itu aplikasikan lagi varnish
1.3. RESTORASI AMALGAM
PENGERTIAN Restorasi amalgam adalah restorasi pada gigi menggunakan bahan tumpatan plastis amalgam pada kavitas dengan retensi mekanikal
TUJUAN Mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomisINDIKASI 1. Gigi vital yang mengalami karies email/dentin kelas I,II,V posterior
dengan pulpa belum terbuka2. Core build untuk mahkota jaket pada gigi posterior paska PSA
KONTRA INDIKASI 1. Karies luas dengan email tanpa dukungan dentin2. Karies yang telah melibatkan hilangnya sebagian tonjol gigi3. Gigi-gigi anterior dengan pertimbangan estetika
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat diagnostic2. Plastis instrument3. Spatula4. Amalgamator5. Matrik band dan holder6. Pistol amalgam7. Amalgam condenser8. Burnisher9. Carver10. Ball aplikator11. Alat preparasi (bur high speed, tipe: round kecil-besar, fissure,
tapers,Buah pear; bur low speed, tipe : metal round no 3-712. Alat poles (karborundum stone bur,blade finishing bur, rotary,
burnisher, brush)B. Bahan
1. Alcohol2. Kapas butiran3. Cotton roll4. Cavity cleanser5. Liner dan base: kalsium hidroksid/SID/semen fosfat6. Amalgam (serbu dan liquid)
CARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif2. Diagnostic dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin6. Preparasi kavitas dengan prinsip-prinsip preparasi kavitas sesuai
dengan kelas/klasifikasi kavitas7. Lakukan isolasi gigi8. Pemasangan matrik bila diperlukan (misal untuk kelas II)9. Sterilisasi kavitas10. Aplikasi bahan proteksi(misal Ca(OH)2) apabila kavitas terlalu dekat
dengan pulpa11. Aplikasikan pada dasar kavitas semen seng fosfat sebagai base/dasar12. Campur serbuk amalgam dan liquid dengan amalgamator13. Peras amalgam dengan kain untuk menghilangkan sisa merkuri14. Insersikan ke dalamkevitas dengan menggunakan pistol amalgam15. Dilakukakn kondensasi dengan condenser dan burnisher
16. Dilakukancarving untuk membentuk tonjol dan fissure17. Cek oklusi dengan gigi antagonisnya18. Pemolesan dilakukan setelah 24 jam
1.4. TUMPATAN TUANG (INLEI DAN ONLEI)
PENGERTIAN Tumoatan tuang (inlei dan onlei) adalah tumpatan rigid yang sebagian besar proses dilakukan diluar mulut kemudian disemntasikan ke dalam kavitas yang telah disiapkan dalam rongga mulut
TUJUAN Mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomisINDIKASI 1. Tumpatan inler dikerjakan pada gigi yang kerusakanyatelah meluas
hingga lebih dari 1/3 ointer tonjol2. Perbandingkan jaringan keras bukolingual berbanding okluso gingival
lebih kevil atau sama dengan 1 : 13. Tumpatan onlei dikerjakan bila lebar kavitas > ½ jarak inter tonjol, bila
sudah ada tonjol yang hilang4. Perbandingan jaringan keras gigi okluso servikal dibandingkan buko
lingual lebih besar atau sama dengan 2:1KONTRA INDIKASI 1. Karies yang telah meluas sampai subgingiva
2. Gigi paska yang telah banyak kehilangan jaringan dentin yang sehat, sehingga perlu penguat pasak radikular
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat diagnostic2. Plastis instrument3. Spatula4. Ball aplikator5. Alat preparasi (bur high speed, tipe : round, fissure, bur low
speed, metalround)6. Alat poles7. Gip snap dan spatula8. Lampu spiritus9. Sendok cetak
B. Bahan1. Alcohol untuk sterilisasi alat2. Bahan cetak3. Glasstone4. Malam inlei/onlei5. Crownmess6. Kapas butiran7. Cotton roll8. Cavity cleanser9. Liner dan base : kalsium hidroksid/SID/seng fosfat semen10. Bahan sementasi:SIK, resin, seng fosfat semen, semen
polikarboksilatCARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif
2. Diagnostic dan prognosis3. Rencana perawatan
4. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin6. Preparasi inlei atau onlei dengan prinsip-prinsip preparasi yang sesuai
dengan kavitasnya7. Pencetakan rahang8. Tumpatan sementara dengan cavit/Fletcher9. Model malam inlei/onlei dapat secara direk atau indirek10. Prosedur laboratorium11. Pengepasan inlei/onlei dan cek oklusi12. Pemolesan13. Sementasi
1.5. MAHKOTA JAKTE/MAHKOTA PENUH GIGI VITAL
PENGERTIAN Restorasi gigi yang menutuo seluruh mahkota klinis gigi yang telah dipreparasi dan berakhir pada atau dibawah permukaan gusi
TUJUAN 1. Mengembalikan fungsi fisiolofis dan anatomis2. Memperbaiki estetika
INDIKASI 1. Gigi karies luas2. Karies rampan, sirkuler3. Gigi fraktur4. Gigi berubah warna5. Gigi anomali pertumbuhan6. Gigi anomali bentuk7. Koreksi malposisi8. Gigi erosi9. Sebagai abutment GTC
KONTRA INDIKASI 1. Gigi terlalu pendek2. Gigitan tertutup (closebite) dan edge to edge3. Ketebalan struktur jaringan kerasi gigi kurang tipis pada labiolingual4. Bruxism5. Desain preparasi tidak didukung jaringan gigi yang kuat
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat diagnostic2. Alat suntik3. Alat preparasi bur4. Benang retraksi5. Peralatan mencetak
B. Bahan1. Malam merah2. Akrilik/porselen
PROSEDUR 1. Anmnesis, pemeriksaan objektif2. Diagnostic dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan kalkulus dan stain5. Hilangkan jaringan karies dan email menggaung6. Rewailing dengan SIK atau resin komposit
7. Anestesi bila perlu 8. Preparasi pasak9. Retraksi gingival10. Pencetakan11. Pemasangan mahkota sementara12. Pembuatan mahkota jaket dilaboratorium13. Insersi mahkota jaket14. penyesuaian
1.6 MAHKOTA JAKET/MAHKOTA PENUH DENGAN INTI PASAK
PENGERTIAN Restorasi gigi yang menutup seluruh mahkota klinis gigi yang telah dirawat PSA
TUJUAN 1. mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomis2. memperbaiki estetika
INDIKASI 1. perawatan pasca PSA2. gigi fraktur dengan pulpa terbuka3. diastema4. gigi nonvital yang telah kehilangan banyak jaringan5. gigi anomaly bentuk6. koreksi malposisi7. sebagai abutment GTC
KONTRA INDIKASI Gigtitan tertutup (closebite) dan edge to edgeBruxism
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. alat1. alat diagnostic2. peeso reamer, gates glidden drill3. alat preparasi bur4. benang retraksi
B. peralatan mencetak1. bahan 2. malam merah3. Sprue4. Macam;macam pasak PSA5. Akrilik/porselen
CARA KERJA 1. Anamnesis, pemeriksaan objektif2. Diagnostic dan prognosis3. Rencana perawatan4. Pengambilan guttaperca5. Bersihkan kalkulus dan stain6. Hilangkan jaringan karies dan email menggaung7. Rewailing dengan SIK atau resin komposit8. Anestesi bila perlu9. Preparasi pasak 10. Retraksi gingival11. Pencetakan12. Pemasangan mahkota sementara13. Pembuatan mahkota jaket di laboratorium
14. Insersi mahkota jaket15. penyesuaian
1.6. PERAWATAN BLEACHING
PENGERTIAN Perawatan pada gigi yang mengalami perubahan warna (diskolorisasi) akibat factor intrinsic maupun factor ekstrinsik
TUJUAN 1. Mengembalikan warna gigi yang berubah warna ke warna gigi semula/normal
2. Memutihkan/mencerahkan warna gigi yang tidak normal akibat kematian pulpa maupun obat perawatan saluran akar
3. Mencerahkan warna gigi akibat kontaminasi tetrasiklin4. Memperbaiki warna gigi akibat hipoplasi email5. Memperbaiki warna gigi fluorosis ringan
INDIKASI 1. Diskolorisasi gigi akibat pulpa nekrosis2. Diskolorisasi gigi akibat obat-obatan saluran akar3. Diskolorisasi gigi akibat factor ekstrinsik seperti stain tembakau
maupun staining akibat zat warna dari diet makanan dan minuman4. Diskolorisasi gigi akibat tetrasiklin derajat 1 dan 25. Diskolorisasi gigi akibat fluorosis ringan
KONTRA INDIKASI 1. Diskolorisasi logam berat2. Diskolorisasi tetrasiklin derajat 3 dan 43. Diskolorisasi aibat hipoplasi email dan dentin berat4. Diskolorisasi akibat fluorosis berat
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Heat light unit2. Rubber dam3. Guide colour
B. Bahan1. H2O2 20%, 25%, 30% atau 35%2. Karbamid peroksida 10%, 15%3. Sodium perborat4. NaOCI 5%
CARA KERJA 1. Teknik intra koronal (pada gigi nonvital)a. Teknik termokatalik: bahan pemutih dimasukkan ke dalam kamar
pulpa dan ditutup sementarab. Teknik walking bleach: bahan pemutih dimasukkan ke dalam
kemar pulpa dan ditutup sementara
2. Teknik ekstra koronal (pada gigi vital)a. Teknik termokatalik dengan panas sinar (heat light) di klinik atau
dengan alat pemanas konvensionalb. Teknik mouth guard bleaching/night guard bleaching (at home):
Bahan pemutih diletakkan dalam cetakan rahang pasien dan dipakai pada malam hari
1.7. PERAWATAN FRAKTUR HORISONTAL KORONA DAN AKAR GIGI DENGAN ENDO IMPLAN
PENGERTIAN Perawatan restorasi gigi pada gigi yang mengalami fraktur mahkota disertai fraktur akar horizontal di ½-1/3 apikal akar gigi dengan perawatan endobedah menggunakan implant yang didahului dengan perawatan saluran akar
TUJUAN Merestorasi gigi yang mengalami fraktur mahkota dena fraktur akar horizontal dengan mempertahankan sisa akar gigi yang ada.
INDIKASI 1. Gigi yang mengalami fraktur mahkota disertai fraktur akar horizontal di ½-1/3 apikal
2. Gigi permanen yang foramen akarnya mengalami resorbasi, sehingga akar pendek
3. Gigi ekstrusi melebihi ½ panjang gigi4. Kelainan patologi akar, misalnya: adanya kista radikuler dll5. Perforasi akar
KONTRA INDIKASI 1. Gigi yang mengalami fraktur vertical dari mahkota ke akar2. Fraktur mahkota dan akar gigi yang disertai periodontal abses3. Penderita diabetes mellitus berat
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat endo bedah2. Suction pump3. Alat perawatan saluran akar
B. Bahan1. Medikamen perawatan saluran akar2. Bahan implant3. Resin cement4. Bone graft5. Saline solutions 1%
CARAKERJA 1. Pengambilan fragmen akar gigi yang fraktur denagn endobedah (apikoektomi)
2. Preparasi saluran akar3. Pemasangan implant dengan semen resin4. Bone grafting5. Tutup flap6. Pengobatan antibiotic, antiinflamasi, analgetika dan vitamin
2.1. PERAWATAN KAPING PULPA
PENGERTIAN 1. Kaping pulpa direk adalah perlindungan terhadap pulpa sehat yang sedikit terbuka dengan cara memberikan bahan atau obat sedative agar pulpa menutup kembali dan mempertahankan vitalitas dan fungsinya yang normal
2. Kaping pulpa indirek : merupakan perlindungan pulpa vital dengan bahan-bahan proteksi pulpa atau bahan-bahan kaping pulpa pada gigi dengan karies yang dalam (deep carious lesion) tetapi pulpa belum terbuka yang disertai tanda-tanda reversible
TUJUAN 1. Melindungi pulpa terhadap stimulasi noksius2. Mempertahankan vitalitas pulpa
INDIKASI 1. Gigi vital dengan pulpitis reversible2. Gigi vital permanen muda dengan kavitas hamper mendekati
ruang pulpa3. Gigi vital dengan perforasi pulpa karena faktor mekanis atau over
instrumentasiKONTRA INDIKASI 1. gigi vital dengan tanda-tanda ke arah pulpitis ireversibel
2. terbuka pulpa karena proses karies bukan karena mekanisPERSIAPAN ALAT DAN
BAHANA. alat
1. alat diagnostic2. aquades steril3. Plastis instrument4. Ball aplikator5. Alat preparasi (high speed diamond bur, tipe: buah pear,
round, fisur; low speed, tipe : round metal bur no 3-7
B. Bahan1. Alcohol untuk sterilisasi alat2. Kapas butiran3. Cotton roll4. Cavity cleanser5. Bahan kaping pulpa (Ca(OH)2, MTA)6. Semen seng fosfat7. Tumpatan sementara
CARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif2. Diagnosis dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dengan ekskavator tajam6. Isolasi sekitar gigi7. Aplikasi bahan kaping (misal Ca(OH)2) pada kavitas terbuka
dengan pulpa dengan tebal 0,2-0,3mm8. Aplikasikan semen ionomer kaca di atas bahan kaping 9. Kavitas ditutup dengan tumpatan sementara10. Restorasi tetap11. Evaluasi setelah 1 minggu kemudian
2.2. PERAWATAN SALURAN AKAR
PENGERTIAN Perawatan saluran akar adalah pengambilan seluruh jaringan pulpa vital atau patologis dari rongga pulpa suatu gigi
TUJUAN 1. Mengembalikan fungsi fisiologis dan anatomis2. Mengembalikan estetika3. Mempertahankan kesehatan jaringan pendukung gigi dan
jaringan sekitarnyaINDIKASI 1. Pulpitis ireversibel akut/kronis
2. Nekrosis pulpa3. Koreksi gigi dengan pembuatan mahkota jaket dengan inti pasak
yang mengubah inklinasi gigi4. Core build up pada gigi anterior dengan pasak fiber
KONTRA INDIKASI 1. Gigi yang sudah tidak memungkinkan untuk direstorasi2. terdapat resorbsi interna atau eksterna3. Kerusakan jaringan pendukung gigi yang menyebabkan gigi
intrusi/luksasi > derajat 24. Fraktur akar lebuh dari 1/3 apikal
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
A. Alat1. Alat diagnostic2. Plastis instrument3. Spatula4. Glas plate5. Alat preparasi (high speed diamond bur, tipe : round bur kecil
besar, fisur,diamendo bur, endo akses bur, low speed bur, tipe : round bur metal no 3-7)
6. K-file no 15-807. H-file no 45-808. Alat irigasi9. Jarum ekstirpasi10. Barbed broach11. Lentulo12. Lampu spiritus13. Penggaris endo14. Speader15. Plugger16. Pinset endodontik
B. Bahan1. Alcohol untuk sterilisasi alat2. Kapas butiran3. Cotton roll4. Larutan irigasi (sodium hipoklorit, kloherksidin, saline steril)
CARA KERJA 1. Anamnesis dan pemeriksaan objektif2. Diagnosis dan prognosis3. Rencana perawatan4. Bersihkan kalkulus dan stain pada sub dan supra gingival5. Hilangkan jaringan karies dan email yang tidak didukung dentin6. Preparasi ekstra koronal, pembukaan kamar pulpa dengan round
bur sampai perforasi ke kamar pulpa
7. Preparasi intra korona dengan endo-access bur untuk melebarkan kamar pupa dan mendapatkan orifis tanpa merusak dasar kamar pulpa
8. Pembersihan kamar pulpa dengan ekskavator9. Ekstirpasi, yaitu pengambilan jaringan pulpa dengan jarum
ekstirpasi10. Pengukuran panjang kerja dengan teknik observasi langsung 11. Cleaning dan shaping atau preparasi saluran akar dan
pembersihkan dengan menggunakan K-file dengan teknik step back, double flare, atau crown down dengan greater taper (*)
12. Irigasi dengan larutan irigan tiap pergantian alat13. Pengeringan saluranakar dengan paper point 14. sterilisasi saluran akar dengan bahan dressing15. obturasi saluran akar (pengisisan saluran akar dengan
menggunakan gutta percha cone dan pasta sealer dengan metode kondensasi lateral sampai batas orifis
16. aplikasikan semen ionomer kaca dan tumpatan sementara17. radiograf pasca obturasi saluran akar
(*)
STEP BACK
Lakukan preparasi step back:
1. penentuan FAA (file aplikasi awal)2. preparasi dengan FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential filing3. irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%4. preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferetial
filing5. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%6. Lakukan rekapitulasi dengan file sebelumnya7. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%8. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential
filing9. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%10. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential
filing11. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%12. Lakukan rekapitulasi dengan file sebelumnya13. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%14. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential
filing, sebagai FAU15. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%16. Lakukan rekapitulasi dengan file sebelumnya17. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5%
18. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA panjang kerja dikurangi 1mm, dengan gerakan circumferential filing
19. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction20. Lakukan rekapitulasi dengan FAU21. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction22. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA panjang kerja dikurangi 2mm, dengan gerakan
circumferential filing23. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction24. Lakukan rekapitulasi dengan FAU25. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction26. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA panjang kerja dikurangi 3mm, dengan gerakan
circumferential filing27. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction28. Lakukan rekapitulasi dengan FAU29. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction30. Cobakan kon gutaperca utama (KGU) dan buat foto x-ray31. Masukkan KGU sesuai nomor FAU, periksa adaanya tugback (koreksi bila perlu)32. Masukkan spreader sampai tertahan 2mm dari panjang kerja33. Buat foto X-ray KGU
DOUBLE FLARE
1. Penetuan file awal terbesar yang sesuai pada daerah 2/3 panjang kerja2. Preparasi 2/3 panjang kerja dengan file awal dengan gerakan circumferential filing3. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%4. Preparasi dilanjutkan dengan file < 1nomor file awal dengan gerakkan circumfererntial filing.
Tindakan tersebut diulangi dengan file yang lebih kecil secara bertahap hingga file mencapai panjang kerja (FAA)
5. Preparasi dengan FAA sepanjang kerja, dengan gerakkan circumferential filing6. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%7. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential
filing, sebagai FAU8. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%9. Lakukan rekapitulasi dengan file seblumnya10. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%11. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential
filing, sebagai FAU12. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%13. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential
filing, sebagai FAU14. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%15. Lakukan rekapitulasi dengan file seblumnya16. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%
17. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential filing, sebagai FAU
18. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%19. Lakukan rekapitulasi dengan file seblumnya20. Irigasi dengan 2,5 MI NaOCI 2,5%21. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA sepanjang panjang kerja dengan gerakan circumferential
filing, sebagai FAU22. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction23. Lakukan rekapitulasi dengan FAU24. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction25. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA panjang kerja dikurangi 2mm, dengan gerakan
circumferential filing26. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction27. Lakukan rekapitulasi dengan FAU28. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction29. Preparasi dengan file 1 nomor > FAA panjang kerja dikurangi 3mm, dengan gerakan
circumferential filing30. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction31. Lakukan rekapitulasi dengan FAU32. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5%, sambil dihisap dengan suction33. Cobakan kon gutaperca utama (KGU) dan buat foto x-ray34. Masukkan spreader sampai tertahan 2mm dari panjang kerja35. Buat foto X-ray KGU
CROWN DOWN PROTAPER
1. Preparasi akses sesuai dengan prosedur PSA vital maupun non vital2. Cari orifis dan jajagi dengan saluran akar dengan file no 8-15 sampai 2/3 panjang kerja dengan
gerakan watchwinding3. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5% sambil dihisap dengan suction4. Preparasi Orifis dengan Protater S1 (dilanjutkan dengan SX) sampai panjang file no 155. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5% sambil dihisap dengan suction6. Capai panjang kerja dengan file no 8-157. Irigasi dengan 1 cc NaOCI 2,5% sambil dihisap dengan suction8. Preparasi dengan file protaper S1,S2,F1,F2,F4 dan F5 panjang kerja secara berurutan
2.3. PENGISISAN SALURAN AKAR DENGAN TEKNIK KONDENSASI LATERAL
PENGERTIAN Teknik pengisian saluran akar menggunakan cone utama dan tenik kondensasi kea rah lateral dengan menggunakan spreader kemudian ruang yang terbentuk diisi kembali dengan guttap tambahan hingga terisi penuh
TUJUAN Untuk mendapatkan pengisian saluran akar yang hermeticINDIKASI Dapat digunakan pada hamper semua kasus
KONTRA INDIKASI Saluran akar yang bengkokPERSIAPAN ALAT DAN
BAHAN1. Tray standard2. Endodontic set3. Endodontic box4. Bur block5. Syringe + needle6. Bite block
CARA KERJA 1. Selesaikan seluruh prosedur set up sebelum mendudukkan pasien 2. Sapa pasien dengan ramah dan persilahkan memasuki ruang
tindakan3. Persilahkan pasien duduk di kursi unit4. Pasang cemek pada pasien, atur kedudukan kursi, unit
bersihkan/persilahkan pasien membersihkan lipstick bila ada dengan tisu
5. Isi gelas kumur dan persilahkan pasien berkumur6. Pasang saliva ejector7. Prosedur pengisian :
a. Bongkar restorasi sementara dengan bur, ekskavator atau skaler ultrasonic
b. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5% sambil dihisap dengan suction
c. Rekapitulasid. Irigasi dengan 2,5 mL NaOCI 2,5% sambil dihisap dengan
suctione. Keringkan dengan paperpointf. Pengadukan semen :
- Letakkan powder dan liquid di atas kertas pengaduk- Aduk dengan spatula- Ambil dengan ujung spatula
g. Masukkan ke dalam saluran akar dengan lentuloh. Masukkan guttaperca utama sepanjang kerjai. Masukkan spreader 2 mm lebih pendek dari panjang kerjaj. Masukkan guttaperca tambahank. Ulangi sampai spreader naik 2-3 mm dari reference pointl. Guttaperca dipotong
- Panaskan ekskavator di atas api spiritus- Tekankan pada guttaperca dan langsung diangkat- Tekan guttaperca dengan pluger samapai 1mm dibawah
orifis (orifis ditumpat dengan GIC sampai dasar kamar pulpa kemudian ditumpat dengan tumpatan sementara (oklusi diperiksa)
8. Kermbalikan kursi ke posisi awal, persilahkan pasien untuk berkumur
9. Isi kartu status pasien10. Buat perjanjian dengan pasien untuk kunjungan berikut bila perlu11. Antarkan pasien dan serahkan kartu status di kasir12. Lakukan pengakhiran peralatan dental
2.4. PENGISIAN SALURAN AKAR THERMOPLASTIS
PENGERTIAN Teknik pengisian saluran akar dengan cara pemanasan gutaperca di luar gigi kemudian dimasukkan ke dalam saluran akar dalam keadaan lunak
TUJUAN Pengisian saluran akar yang hermeticINDIKASI Terminus apeks harus sekecil mungkin untuk mencegah ekstrus guta
perca ke jaringan periapikal.KONTRA INDIKASI Apes yang terbuka, atau yang terlalu besar
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
1. Tray standard2. Endodontic set3. Endodontic boks4. Bur block5. Syringe + needle6. Bite block7. Thermafill set
CARA KERJA 1. Selesaikan seluruh prosedur set up sebelum mendudukkan pasien2. Sapa pasien dengan hangat dan persilahkan memasuki ruang
tindakan3. Dudukkan pasien di kursi unit. Jelaskan tindakan apa yang
dilakukan hari itu. Jawab pertanyaan yang di ajukan pasien.4. Pasanag celeeek pada pasien. Atur kedudukan kuri unit,
bersihkan/silahkan pasien membersihkan lipstick, bila ada dengan tissue
5. Isi gelas kumur dan silahkan pasien berkumur6. Pasang saliva ejector7. Pasang bite block pada sisi antagonis8. Prosedur pengisian
A. Bongkar restorasi sementara dengan bur, ekscavator atau skaler ultrasonic
B. Irigasi dengan 1cc NaOCI 2,5% sambil dihisap dengan suctionC. VarifikasiD. Irigasi dengan 1cc NaOCI 2,5% sambil dihisap dengan suctionE. Keringkan dengan paper pointF. Hidupkan thermafillG. Atur stopper pada kon guttaperca sesuai panjang kerja,
kemudian letakan pada pemegang gutaperca di thermafill, tekan tomnol pengatur suhu yang sesuai, kemudian tekan pemegang gutperca untuk menghidupkan pemanas
H. Pengadukan semena. Letakkan powder dan likuid diatas kertas pengadukb. Aduk dengan spatula semen sampai konsistensi seperti
krim (diangkat 3cm tidak putus)c. Ambil dengan ujung spatula semen
I. Masukkan ke dalam saluran akar dengan lentulo dan oleskan ke dinding dengan paper point
J. Tekan pemegang gutaperca setelah terdengar bunyi “beep”K. Angkat gutaperca, kemudian masukkan ke dalam saluran akar
sepanjang kerja dalam hitungan 6 detik (satu ribu, dua ribu, ……. Enam ribu)
L. Genangi kamar pupa dengan akuades sampai gutaperca
mengerasM. Pasang kon gutaperca dengan bur bulat halus tanpa air
sampai dibawah orifisN. Buang kelebihangutapercha dengan eskacatorO. Isi kavitas dengan kapas butir sampai penuhP. Buat foto x-ray pengisianQ. Letakan basis GIC
a. Angkat kapas dan kavitas, irigasi dengan akuades, kemudian keringkan sampai lembab,
b. Letakan powder GIC dengan sendok takar dan teteskan likuid secukupnya pada kertas pengaduk sesuai dengan kebutuhan
c. Campurkan powder ke liquid dengan gerakmemutard. Selexaikan pengadukan dalam waktu 30 detike. Ambil GIC dengan spatula semenf. Masukan GIC ke kavitas dengan aplikator Ca(OH)2
(CaOH)2) atau tentulo setebal 2mmg. Tunggu 3 menit lalu letakkan kapas butir diatasnya
R. Tumpat sementara dengan kaviton9. Instruksi kepada pasien
A. Sisi yang dirawat tidak boleh digunakan minimal 1 jamB. Hindari mengunyah makanan keras pada sisi tersebut
10. Kembalikan kjursi ke posisi awal, dan silahkan berkumur11. Isi kartu status pasien12. Buat janji dengan pasien untuk kunjungan berikut13. Antarkan pasien dan serahkan kartu status ke kaseir14. Lakukan pengakhiran peralatan dental