8/16/2019 trade off.doc
1/8
Trade off Inflesi & Pengangguran
Masalah pengangguran merupakan momok yang menakutkan apalagi di Negara yang
sedang berkembang. Masalah pengangguran juga dihadapi oleh Negara – Negara maju,
namun masalah pengangguran di Negara maju lebih mudah diselesaikan, karena hanya
berkaitan dengan Bussiness Cycle, berbeda dengan di Negara berkembang, dengan berbagai
masalahnya yakni : empitnya lapangan pekerjaan, !edakan penduduk, "elangkaan In#estasi
ataupun masalah sosial politik. Masalah utama dan nyata yang harus dihadapi oleh
pemerintah, tetapi perhatian pemerintah tidak harus fokus terhadap pengangguran saja.
$alam ilmu ekonomi , inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga%harga se ara
umum dan terus%menerus berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. 'aktor tersebut antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat,
berlebihnya likuiditas di pasar yang memi u konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai
termasuk juga akibat adanya ketidak lan aran distribusi barang. $engan kata lain, inflasi juga
merupakan proses menurunnya nilai mata uang atau redenominasi se ara kontinu. Inflasi
adalah proses dari suatu peristi(a, namun bukan tinggi%rendahnya tingkat harga. $engan kata
lain tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah
indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung se ara terus%menerus dan saling memengaruhi antar sektor. Istilah inflasi juga
digunakan untuk mengartikan peningkatan persediaan uang dan jumlah uang yang beredar
yang kadangkala dilihat sebagai penyebab meningkatnya harga.
Inflasi sering digunakan sebagai target kebijakan pemerintah, karena inflasi jugamerupakan masalah yang sangat penting yang tidak bisa diabaikan, karena dapat
menimbulkan dampak yang sangat luas. Inflasi pada mulanya di identikan dengan pen etakan
uang yang tertalu banyak, yang menyebabkan jumlah uang yang beredar terlalu banyak. )al
tersebut dalpat menyebabkan terjadinya kenaikan harga.
Menurut *.M "eyness, hubungan antara #aria#el moneter dengan #ariabel ekonomi
riil sangat kuat. Model klasik menyatakan bah(a harga termasuk upah ditentukan oleh
mekanisme pasar dan penyesuaian upah nomial tidak ada pada periode tertentu. Model
http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomihttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Mata_uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Uanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_ekonomi
8/16/2019 trade off.doc
2/8
"eynessian menyatakan bah(a ada kemungkinan kuantitas pena(aran dan permintaan
tenaga kerja tidak sama dan kemungkinan yang sering terjadi adalah kelebihan pena(aran
tenaga kerja. )ubungan antara tingkat harga dengan tingkat pengangguran tenaga kerja
dijelaskan oleh "ur#a Phillips yang menyatakan bah(a tingkat upah nominal pada periode
tertentu dapat dijelaskan oleh tingkat pengangguran sekarang.
$ari definisi ini, ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah
terjadi inflasi + ahardja, - /0:
a. "enaikan harga
b. 1ersifat umum
. 1erlangsung terus menerus
edangkan pengertian dari pengangguran yang digunakan oleh 1adan Pusat tatistik,
antara lain pengangguran terbuka + open unemployment 0 bedasarkan pada konsep seluruh
angkatan yang men ari pekerjaan, baik yang men ari pekerjaan pertama kali atau yang
pernah bekerja sebelumnya. edangkan setengah penganggur adalah pekerja yang masih
men ari pekerjaan penuh atau sambilan dan mereka yang bekerja dengan jam kerja rendah
atau kurang dari 23 jam kerja dalam satu minggu, dan setengah penganggur sukarela adalah
setengah penganggur tapi tidak men ari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan
lain +pekerja paruh (aktu0. etengah penganggur terpaksa adalah setengah penganggur yang
men ari dan bersedia menerima pekerjaan. Pekerja digolongkan setengah penganggur parah
bila ia termasuk setengah menganggur dengan jam kerja kurang dari -3 jam dalam satu
minggu +"un oro, - 40.
Tingkat pengangguran dalam suatu Negara dapat dihitung dengan ara
membandingkan jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja yang dinyatakan dalam
persen. "etiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran
konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan.
Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk
terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat
menyebabkan keka auan politik keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan
dan pembangunan ekonomi. $an akibat jangka panjang dari pengangguran adalah
menurunnya 5NP dan pendapatan per kapita suatu negara . $i negara%negara berkembang
http://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Negarahttp://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=GNP&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Negara
8/16/2019 trade off.doc
3/8
seperti Indonesia , dikenal istilah 6pengangguran terselubung6 di mana pekerjaan yang
semestinya bisa dilakukan dengan tenaga kerja sedikit, dilakukan oleh banyak orang.
Pada tahun 783/, dimana para pemikir ekonomi sedang ramai%ramainya bertukar
pikiran mengenai teori inflasi, 9. . Phillips berhasil menemukan hubungan yang erat antara
tingkat pengangguran dengan tingkat perubahan upah nominal. Penemunannya ini
diperolehnya dari hasil pengolahan data empirik perekonomian inggris untuk periode 7/47%
783;. "ur#a phillips yang menghubungkan persentase perubahan tingkat upah nominal
dengan tingkat pengangguran seperti diuraikan di atas biasa disebut dengan kur#a phillips
dalam bentuk asli. $i samping itu, ada juga kur#a phillips dalam bentuk #ersi baru yang biasa
disebut dengan kur#a phillips yang sudah dire#isi yang digunakan untuk mengukur tingkat
inflasi + eksoprayitno, - 0.
9rgumentasi untuk menjelaskan kur#a phillips dirumuskan dengan formulasi sebagai berikut
+
8/16/2019 trade off.doc
4/8
menimbulkan multiplier effect , mendorong kenaikan harga jenis barang lainnya yang dalam
proses produksi maupun distribusinya menggunakan 11M.
Inflasi senantiasa merupakan >momok? yang men ekam perekonomian. Inflasi adalah
kenaikan harga yang berlangsung se ara terus menerus. "enaikan harga yang berlangsung
sekali atau dua kali saja atau kenaikan harga insidental , lalu reda kembali bukan inflasi
namanya. "enaikan harga insidental seperti ini sering kita jumpai, misalnya menjelang
datangnya bulan amadhan atau Idul 'itri. Menjelang saat istime(a seperti itu, permintaan
orang akan barang dan jasa meningkat. @leh karenanya supply tidak dapat
menyusul demand sehingga menyebabkan kenaikan harga. Nanti sesudah lebaran, permintaan
masyarakat turun lagi ke tingkat normal dan hargapun turun pula. )al ini bukan disebut
sebagai inflasi + osyidi, - 30.
Inflasi terjadi ketika tingkat harga umum naik. Tingkat inflasi adalah persentase
perubahan pada indeks harga dari satu periode ke periode berikutnya. Indeks harga pokok
adalah indeks harga konsumen +API0 dan 5$P $eflator. eperti penyakit, inflasi bersal dari
banyak sebab. Terkadang, inflasi yang melambung menyebabkan harga naik sebesar 7 atau
bahkan hingga 7 persen bahkan sampai - persen setiap tahunnya. Inflasi berlebihan
ketika men etak uang untuk menekan mata uang dan harga mulai naik dalam setiap bulan.
Inflasi mempengaruhi perekonomian melalui redistribusi pendapatan dan kekayaan
dan melalui ketidakefisienan. Inflasi yang tidak terantisipasi sering menguntungkan debitur ,
pen ari keuntungan dan siap menerima resiko. )al tersebut tentu sangat merugikan kreditur ,
kelas berpendapatan tetap dan menakuti para in#estor. Inflasi menimbulkan penyimpangan
pada harga relatif, tarif pajak, dan tingkat bunga nyata. @rang%orang lebih sering pergi ke
bank, pajak naik perlahan, dan ukuran pendapatan mungkin akan terganggu. $an ketika bank
sentral mengambil langkah untuk menurunkan inflasi, biaya nyata untuk menurunkan outputdan ketenagakerjaan bisa menjadi begitu besar.
Inflasi juga menimbulkan sejumlah efek ben ana lain, yaitu mendistorsi dasar
perekonomian diantaranya kalkulasi bisnis. "arena harga%harga tidak berubah se ara
serentak, hal ini menyulitkan bisnis dalam membedakan mana perubahan yang sementara dan
mana perubahan yang langgeng, akan sulit bagi pebisnis untuk mengukur permintaan
konsumen ataupun biaya operasional mereka + yahdan, - ;0.
8/16/2019 trade off.doc
5/8
etiap saat, perekonomian memiliki tingkat inflasi yang diharapkan. Inilah tingkatan
dimana orang%orang mulai mengantisipasi dan mempertimbangkan inflasi dalam kontrak
kerja dan perjanjian lainnya. Tingkat inflasi harapan merupakan keseimbangan jangka pendek
dan bertahan sampai terjadi gon angan ekonomi.
Pada kenyataannya, perekonomian terus mengalami gon angan harga. 5on angan
terberat yang menjauhkan inflasi dari tingkat inertial adalah cost push inflation and demand
pull inflation . Demand pull inflation berasal dari pengeluaran yang berlebihan untuk belanja
barang, menyebabkan kur#a permintaan keseluruhan bergeser ke kanan atas. Bpah dan harga
kemudian naik di pasaran. Cost push inflation adalah fenomena baru pada perekonomian
industri modern dan terjadi ketika biaya produksi naik (alau pada masa tingginya
pengangguran dan kapasitas tidak terpakai.
"ur#a Phillips menunjukkan hubungan antara inflasi dengan pengangguran. $alam
jangka pendek, penurunan satu tingkat berarti menaikkan yang lainnya. Tetapi kur#a jangka
Phillips jangka pendek enderung bergeser terus selama inflasi yang diharapkan dan faktor
lainnya berubah. 9pabila pembuat kebijakan bermaksud menjaga pengangguran di ba(ah
N9I B + on – !ccelerating "nflation #ate of $nemployment% , maka inflasi akan enderung
naik.
Teori inflasi modern berpijak pada konsep N9I B, yaitu tingkat pengangguran
terendah yang dapat dinikmati tanpa resiko kenaikan inflasi. )al ini me(akili tingkat
pengangguran dari sumber daya dimana pekerja dan produk pasar berada dalam
keseimbangan inflasi. 1erdasarkan teori N9I B, tidak ada pertukaran permanen antara
pengangguran dan inflasi, dan kur#a Phillips jangka panjang adalah #ertikal + amuelson dan
Nordhaus, - C dan ahardja, - /0.
Tingginya angka inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat. Bntuk bisa bertahan
pada tingkat daya beli seperti sebelumnya, para pekerja harus mendapatkan gaji paling tidak
sebesar tingkat inflasi. "alau tidak, rakyat tidak lagi mampu membeli barang%barang yang
diproduksi. *ika barang%barang yang diproduksi tidak ada yang membeli maka akan banyak
perusahaan yang berkurang keuntungannya. *ika keuntungan perusahaan berkurang maka
perusahaan akan berusaha untuk mereduksi cost sebagai konsekuensi atas berkurangnya
keuntungan perusahaan. )al inilah yang akan mendorong perusahaan untuk mengurangi
jumlah tenaga kerja nya dengan mem – P)" +Putus )ubungan "erja0 para buruh.
8/16/2019 trade off.doc
6/8
alah satu dari jalan keluar dari krisis ini adalah menstabilkan rupiah. Membaiknya
nilai tukar rupiah tidak hanya tergantung kepada money suplly dari IM', tetapi juga in#estor
asing + global investment society 0 mengalirkan modalnya masuk ke Indonesia + capital inflo& 0.
"arena hal inilah maka pengendalian laju inflasi adalah penting dalam rangka mengendalikan
angka pengangguran.
Keadaan di Indonesia
$alam teori yang telah kita bahas, bah(a ketika pemerintah berniat untuk
menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat
inflasi. 1erikut data inflasi dan pengangguran di Indonesia
Tahun Tingkat Pengangguran Tingkat Inflasi
- - 8. 4 D 7 . D
- 2 8.3 D 3.7 D
- C 8./4 D 4.C D
- 3 7 .-4 D 7;.77 D
etelah dalam sepuluh tahun terakhir laju inflasi nasional mampu dipertahankan di
ba(ah angka sepuluh persen, namun pada tahun - 3 laju inflasi akhirnya menembus angka
7;.77 persen di barengi pada tahun - - men apai 7 . persen. !aju inflasi tahun - 3 itu
jauh lebih tinggi jika dibandingkan inflasi pada tahun - C yang hanya men apai 4.C
persen. )al ini disebabkan inflasi yang ditimbulkan dari pengurangan subsidi 11M, sehingga
menaikan harga – harga pada tahun - 3. Masyarakatpun memiliki daya beli yang lema dan
berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran di Indonesia.
$aya beli masyarakat yang menurun jelas menurunkan in#estasi. *ika in#estasi
menurun maka perusahaan akan memperoleh profit yang menururn, ditambah lagi tingginya
pajak yang di tetapkan oleh pemerintah. )al ini menyebabkan in#estasi sulit berkembang dan
kesempatan kerja semakin sempit. "eadaan seperti ini otomatis menambah tingkat
pengangguran semakin tinggi.
$isinilah kita mengerti pentingnya peran pemerintah dalam mengatasi penganggurandan inflasi. "ondisi yang terjadi adalah, inflasi memebaik tapi tidak dibarengi dengan
8/16/2019 trade off.doc
7/8
membaik atau berkurangnya tingkat pengangguran yang ada. ehingga roda perekonomian
bisa dikataka macet'
Ini membuktikan tingginya laju inflasi di negara kita lebih banyak dipengaruhi sektor
riil, bukan sektor moneter. *ika kita mengambil kesimpulan mengenai masalah inflasi di
Indonesia bah(a ternyata laju inflasi tidak semata ditentukan faktor moneter, tapi juga faktor
fisik. 9da empat faktor yang menentukan tingkat inflasi. Pertama, uang yang beredar baik
uang tunai maupun giro. "edua, perbandingan antara sektor moneter dan fisik barang yang
tersedia. "etiga, tingkat suku bunga bank juga ikut mempengaruhi laju inflasi. uku bunga di
Indonesia termasuk lebih tinggi dibandingkan negara di ka(asan 9sia. "eempat, tingkat
inflasi ditentukan faktor fisik prasarana. Melonjaknya inflasipun karena dipi u oleh kebijakan
pemerintah yang menarik subisidi sehingga harga listrik dan 11M meningkat. "enaikan11M ini telah menggenjot tingkat inflasi tahun - 3 hingga men apai 7;.77 persen. $an
efek domino yang ditimbulkan pun masih menjadi pemi u kenaikan harga lainya.
Kesimpulan
Inflasi adalah proses kenaikan harga%harga umum batang%barang se ara terus%
menerus. Ini tidak bearti bah(a harga%harga berbagai ma am barang itu nik dengan
persentase yang sama. Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja daningin mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Masalah pengangguran yang
menyebabkan tingkat pendapatan nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat tidak
men apai potensi maksimal yaitu masalah pokok makro ekonomi yang paling utama.
"erugian dari pengangguran merupakan beban keji(aan, keuangan dan sosial bagi
para pengangguran. $isamping itu juga terdapat kerugian output yang hanya diseimbangi
oleh sedikitnya (aktu luang yang dapt dinikmati oleh pengangguran. $ipihak lain
pengangguran bersifat tidak sukarela. 1egitu juga dengan inflasi. Inflasi yang tidak dapat
diselesaikan se ara sempurna mengakibatkan pendistribusian kembali antar sektor. Inflasi
yang tidak diharapkan menguntungkan para debitur moneter dan merugikan para kreditur
moneter'
"ur#a Phillips menggambarkan trade(off antara tingkat inflasi dan pengangguran.
"ur#a ini menunjukan kombinasi nilai presentase perubahan upah nominal dengan presentase
pengangguran yang terjadi. eluruh Negara di dunia mengingingkan tingkat penagangguranyang rendah dibarengi oleh tingkat inflasi yang rendah, namu kenyataanya jika terjadi tingkat
8/16/2019 trade off.doc
8/8
penganguuran yang rendah maka akan terjadi tingkat inflasi yang tinggi, sebaliknya jika
dihadapkan pada tingkat inflasi yang rendah maka tingkat pengangguran yang akan
meningkat.
$apat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bah(a ketika pemerintah berniat
untuk menurunkan menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan
tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.