KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI SURABAYA
TEMA: “ UU 17 TAHUN 2008 DAN KESIAPAN SDM TERMINAL OPERATOR”
Dr. Saut GurningFAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER (ITS)
TANJUNG PERAK, 15 DESEMBER , 2011
Detail Bahan Pemaparan
• UU 17/08 dan Terminal Operator
• Tuntutan Industri Kepelabuhanan
• Penguasaan dan Kompetensi
• Pola Umum Sistem PendidikananKepelabuhanan Nasional
• Tantangan Masa Depan
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
I. LATAR BELAKANG
Di masa ke depan, sebuah unit pelabuhan dituntut memberikan inovasi layanan yang terpadu denganberbagai jasa vertikal maritime yang berbasiskan pada operasi pelayaran bernilai tambah tinggi untukpenanganan kapal, bongkar-muat barang, transportasi intermodal dan konsolidasi barang di wilayahhinterland dan foreland. Faktor kedua yang menjadi pendorong penting di Indonesia adalah adanyasemangat pembaharuan dan keterbukaan pengelolaan jasa kepelabuhanan yang ditandai olehdiberlakukannya UU(undang-undang) Pelayaran No. 17 tahun 2008, yang mengatur relasi dankewenangan antara Otoritas Pelabuhan, Badan Usaha Pelabuhan, Syahbandar, Pemerintah Pusat, danPemerintah Daerah. Kedua faktor di atas secara implisit mengindikasikan adanya kebutuhan untuksegera dilakukannya reposisi status dan strategi kepelabuhanan terlebih dalam mempersiapkanpelaku (sumber daya manusia) jasa kepelabuhanan yang memiliki keahlian dan kompetensi yangmemenuhi berbagai standar internasional
Untuk itu keberadaan SDM merupakan prasayat utama dalam membentuk kemampuan dankehandalan dalam memberikan layanan jasa kepelabuhanan dalam berbagai aspek baik operasional,teknis, finansial, administrasi, dan komersial kepada masyarakat pengguna jasa kepelabuhanan secaranasional juga meluas pada aktivitas lanjutan kegiatan logistik dan manajemen rantai suplaiperdagangan nasional dan internasional kita.
UU 17/08 dan Terminal Operator
1. Pada banyak bagian baik UU 17/08 dan PP 61 tahun 2009 tentangkepelabuhanan menyatakan persyaratan kompetensi SDM kepelabuhanan melalui kepemilikan sertifikat
2. Sertifikat yang diperoleh melalui proses pendidikan dan pelatihankepelabuhanan baik oleh pemerintah dan masyarakat;
3. Bidang keahlian dan kompetensi secara umum lebih ditonjolkanpada kebutuhan tenaga Otoritas Pelabuhan (OP) pada pasal 47 PP 61/09 yang secara khusus menyebutkan keahlianperencanaan kepelabuhanan, operasional pelabuhan, danpemanduan. Dan aspek keahlian dinyatakan memilikikemampuan di bidang keuangan, hukum, dan teknis operasionalpelabuhan (pengetahuan kontraktual/perjanjian).
Operasi Pemeriksaan (Gate)
Bongkar/Muat
Komunikasi kapal-darat
Peralatan navigasi
Area parkir dan lego jangkar
Pemanduan
Pengaturan Kolam Pelabuhan
Penarikan kapal oleh tugboat
Pengikatan Kapal
Penyandaran Kapal
Unlashing
Buka Palkah
Lashing
Tutup Palkah
Penanganan Barang di Kapal
Penanganan Barang di Darat
Transfer di dermaga
Pergudangan
Pengiriman dan Penerimaan
Jasa P
ela
yanan U
ntu
k K
apal
Jasa P
ela
yanan U
ntu
k B
ara
ng
Aliran Kapal
Aliran Barang
PT.Pelindo &
TKBM
PT.Pelindo
PBM
PT.Pelindo &Operator Terminal
PT.Pelindo &Operator Gudang
PT.Pelindo &Freight-Forwarding
PT. Pelindo &
KSO
Adpel
PT.Pelindo &Organda
PT.Pelindo &KPLP, Adpel, Polisi
Operasi Fasilitasi Perdagangan DJBC, Imigrasi
Karantina, Deperindag
Pemeriksaan Kelaik-lautan Kapal,
Barang,Crew
Penyediaan Logistik KapalPT.Pelindo &
Perusahaan Logistik
Adpel & Klassifikasi (PT.BKI)
Operasi Pemeriksaan (Gate)
Bongkar/Muat
Komunikasi kapal-darat
Peralatan navigasi
Area parkir dan lego jangkar
Pemanduan
Pengaturan Kolam Pelabuhan
Penarikan kapal oleh tugboat
Pengikatan Kapal
Penyandaran Kapal
Unlashing
Buka Palkah
Lashing
Tutup Palkah
Penanganan Barang di Kapal
Penanganan Barang di Darat
Transfer di dermaga
Pergudangan
Pengiriman dan Penerimaan
Jasa P
ela
yanan U
ntu
k K
apal
Jasa P
ela
yanan U
ntu
k B
ara
ng
Aliran Kapal
Aliran Barang
PT.Pelindo &
TKBM
PT.Pelindo
PBM
PT.Pelindo &Operator Terminal
PT.Pelindo &Operator Gudang
PT.Pelindo &Freight-Forwarding
PT. Pelindo &
KSO
Adpel
PT.Pelindo &Organda
PT.Pelindo &KPLP, Adpel, Polisi
Operasi Fasilitasi Perdagangan DJBC, Imigrasi
Karantina, Deperindag
Pemeriksaan Kelaik-lautan Kapal,
Barang,Crew
Penyediaan Logistik KapalPT.Pelindo &
Perusahaan Logistik
Adpel & Klassifikasi (PT.BKI)
Penyediaan SDM kepelabuhanan
menjadi lebih :
* Multi-disiplin, multi-skills, standar
Tuntutan Industri Kepelabuhanan
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
MEGA AND GLOBAL HUBS
REGIONAL HUBS
SUB REGIONAL HUBS
DIRECT CALL PORTS
FEEDER PORTS INTRA-PORT COMPETITION
INTER-PORT COMPETITION
INTRA-RANGE COMPETITION
REGIONAL-PORT COMPETITION
GLOBAL SCALE-PORT COMPETITION
KOMPETISI MENJADI ISU PENTING PRODUK UU 17/O8
Tingkat pemilihan pelabuhan di Indonesia (Port market attractiveness)
PEMILIK BARANG PELAYARAN ANGKUTAN DARAT
Aksesibilitas Ketersediaan dermaga Aksesibilitas
Konektivitas Waktu pelabuhan Waktu penanganan barang
Kualitas Jasa Lokasi geografis Kehandalan peralatan
Efisiensi waktu Konektivitas Durasi waktu operasi(closing time)
Tarif Pelabuhan Produktivitas peralatan Jarak pelabuhan
Fleksibilitas Biaya pelabuhan Ruang penimbunan
Integrasi logistik/SCM Potensi kargo Volume kargo
Diolah dan Diuji dari : Guy dan Urli (2006); Magala dan Sammons (2008)
Menguji tingkat pemilihan pelabuhan (port attractiveness)
NO. Faktor-faktor pengujian A B C D E
1. Keunggulan tarif (charges/dues) & pola pembayaran
2. Efisiensi penanganan barang (ton atau TEUs/jam)
3. Lokasi pelabuhan secara geografis (internasional, nasional, lokal)
4. Waktu tunggu kapal dan pemuatan/pembongkaran barang
5. Kuantitas kerusakan penanganan barang
6. Penanganan CIQ (customs, immigration, and quarantine)
7. Aksesibilitas pelabuhan (darat/kereta api, barge)
8. Kebijakan pemerintah / Otoritas Pelabuhan
9. Kualitas infrastruktur, supra dan info struktur
10. Kualitas jasa perairan (pandu/tunda, alur navigasi)
11. Aplikasi teknologi informasi
12. Dukungan Industri, kawasan perdagangan dan pergudangan
13. Preferensi pelayaran, agen pelayaran & Forwarder
14. Dukungan PBM, TKBM dan sistem prosedur B/M
15. Dukungan logistik kapal (air, bunkering, listrik, suplai, layanan ABK)
Sumber : Diadopsi dari Koi Yu Ng, 2006 (Assessing the attractiveness of Ports in the North European Container Transhipment market: An agenda for future research
Land Transport Shipping Line
Port
A
Port
B
Port
C
Port
DCustomer
Shipper
Market A
Land Transport
Market B
Total Logistics Cost
Chosen Pathway
Chosen Pathway
Chose
n Pat
hway
Conceptualisation of port choice
Faktor Pemilihan Pelabuhan
Sumber : Magala (2011) dalam paper: Port selection model
Jasa/Wilayah yang Cenderung Dipilih
– Aksesibiltas yang baik dengan pusat kargo
– Memiliki jaringan konektivitas yang bervariasi
– Lokasi dekat dalam arus rantai suplai
– Biaya (charges/handling) serta waktu yang bersaing
– Murahnya Biaya transport dari/ke shipper/consignees
– Lokasi pelabuhan yang aman
– Fasilitas/peralatan pelabuhan yang lengkap tersedia
Sumber : Hasil Penelitian dari wawancara 6 entitas konsorsium terminal operator Pelabuhan Tanjung Perak, April 2011
Penguasaan dan Kompetensi
TUNTUTAN PENGUASAAN DAN KOMPETENSI
Pelayaran Pengguna Fasilitas Kultur SDM
• Kompleks
• Volatile
• Perubahan jasa
• Operator baru
•• Kapal membesar
• Perubahan cepat
teknologi
* Kinerja tinggi
• Kapital menaik
• Value added serv
• Keselamatan
• Lingkungan
• Keamanan
• Tarif rendah
• Jasa bertambah
• Kualitas jasa baik
• Tersedia 24/7
publik/swasta
• Investasi baru
• Spesialisasi
• Dedicated
• Comparable
• Dominasi operator
• Kontrak jasa
• Tuntutan target
• Bersaing
KO
ME
RS
IAL
OP
ER
AS
IK
HU
SU
S
• Infrastruktur
meningkat
• Ketersediaan
tinggi
• Mekanisasi
• Otomasi
• Penggunaan IT
• Efisien
• Attitude positif
• Kedisiplinan
• Kinerja tinggi
• Standar global
• Keselamatan
• Kreatif
• Inovasi konstan
• Lebih dekat
dengan customer
• Lebih fleksibel
• Responsif
• Efektivitas biaya
• Standar global
• Terbuka untuk
semua
• Inventori besar
• Kesatuan tugas
• Bekerja 24/7
• Multi-skills
• Kerja fleksibel
Sumber: Thomas, B (2011). Review of developments in maritime transport in their impact on human resource development in ports.
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
Edukasi
Asosiasi& Kolaborasi
Stra
teg
i
Nasional Internasional
SO
MP
MM
MU
MM
MU
SO
MP
MU
SO
MP
MM
Pro
ses
Port Knowledge management
Penguatan kompetensi
Jaringankeunggulan
ProdukKeunggulan &
inovasi
Internasional Nasional Internasional Nasional
Ori
enta
siS
tan
daris
as
iTa
ha
pa
n
Buku/PatentKarya
KONSEP PELAKSANAAN DAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPELABUHANAN NASIONAL
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
NILAI DAN PRINSIP ETIKA PROFESI YANG AKAN DIKRISTALISASIKAN
Lima nilai dan prinsip-prinsip etos kerjayaitu Discipline, Competence, Integrity, Reliability,dan Innovative akan diaplikasikan dalam berbagai strategi kegiatan jasa dan operasikepelabuhanan
STANDAR INTERNASIONAL YANG MENJADI RUJUKAN
Standari dari berbagai lembaga internasional dan nasional akan menjadi rujukan pentingbagi kegiatan pendidikan/pelatihan kepelabuhanan adalah sebagai berikut :1. International Maritime Organisation (IMO).2. The Baltic and International Maritime Council (BIMCO).3. International Association of Port and Harbours (IAPHA).4. US Grain Council.5. Regulasi pemerintah Republik Indonesia.6. Asosiasi Profesi Kepelabuhanan Indonesia yang akan dibentuk (APKI).
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
CAKUPAN PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN KOMPETENSI
Kelompok Pola Pendekatan Target /
Tujuan
Tema-tema yang diberikan
Metode yang diaplikasikan
StafOperasional
* Berorientasi pada kemampuanpsikomotorik
* Fokus pada tugas-tugas skalakecil
• Pengembangan keahlianfungsional
• Penyegaran aplikasi / proses keahlian baru
Dasar-dasar operasi danprosedur:
- Peralatan
- Pelayanan
- Keuangan
• Materi kelas
• Simulasi peralatan
• Pembinaan mental
• Studi kasus
ManajerPelaksana
• Berorientasi pada kemampuanpsikomotorik dan afektif dalamskala unit kerja
• Pengembangan keahlianfungsional
• Pengembangan keahlianmanajerial dan problem solving
• Manajemen pelabuhan
• Manajemen pelayanan
• Manajemen resiko
• Kinerja dan evaluasi
• Coaching manajement
• Materi kelas
• Studi kasus
• Pembinaan mental
• Menulis makalah
Manajer
Madya
* Berorientasi pada kemampuanafektif dan kognitif
* Fokus pada tugas-tugas skalaluas
• Pengembangankemampuan stratejik
• Pengembangan keahlianmanajerial danperencanaan
• Pemasaran pelabuhan• Supply chain mgmt• Perencanaan pelabuhan• Port and Shipping Finance• Relationship management
• Diskusi kelas
• Tugas perencanaan
• Studi lapangan (field trip) domestik
• Tugas pemasaran
Manajer
Utama
* Berorientasi pada kemampuankognitif dan inovatif
* Fokus pada tugas-tugaspengambilan kebijakan
• Pengembangan keahlianpengambilan keputusan
• Penguatan kepekaanbisnis
• Port competition• Port/shipping policy• Port financing /partnership• Ekonomi maritim• Inovasi regional
• Directors club
• Studi lapanganinternasional
• Studi kasus
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
Pola umum sistem pendidikankepelabuhanan nasional
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
• Para pekerja dipersilahkan dan diharapkan melakukan perubahan
• Kita dapat menyelesaikan persoalan lemahnya keahlian dan daya
nalar
industri pelabuhan kita hanya dalam satu generasi (terlalu ambisius)
• Perubahan organisasi dapat dicapai melalui proses training/pelatihan
saja
• Terlalu banyak berkutat pada apa atau bagaimana dan bukan
mengapa?
• Kita dapat menyiapkan skema pelatihan berskala global
• Menentukan standar pelatihan kepelabuhanan yang berskala global
• Meningkatkan status alumni kita di industri sebagai pelaku jasa
kepelabuhanan yang handal
NILAI-NILAI AWAL PENGEMBANGAN SDM YANG TELAH KITA PERCAYAI
PELAJARAN (LESSONS-LEARNED) DARI KELEMAHAN INSTITUSI SERUPA DI INDONESIA
Sumber: Hasil wawancara dengan empat responden utama di PT. PELINDO II, III, STIP Jakarta , dan BP2IP Surabaya
Terlalu umum /
Tidak spesifik
Membosankan
Tidak merubah attitude
Tidak up to date
Tidak diakreditasi
Rutinitas
Komitmen kurang
Lemahnya pendanaan
Standar global lemah
Ekslusif
Kurang inovasi
Aktivitas Pola Pendekatan
Kurang alat bantu
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
• Kesadaran dibutuhkannya pelabuhan yang lebih modern tapi tidak
menjadikan pekerjaan kepelabuhanan dengan keahlian yang tinggi
• Kita sering melihat kompetensi SDM kepelabuhanan dari secarik
kertas sertifikat dan bukan melihat dan menguji proses
pendidikannya
• Kita sadar dibutuhkannya SDM yang baik namun kita terlalu
mengandalkan program “on the job training”
• Kita kurang menghargai perubahan attitude dari SDM kita
• Kita sadar akan pentingnya pendidikan dan pelatihan, tetapi
seberapa besar dana dan investasi pendidikan dan pelatihan SDM?
• Kita sadar akan pentingnya standar pendidikan dan pelatihan, tetapiseberapa besar kita sadar akan perubahan dan tuntutan barunya?
HAL-HAL YANG KITA GAGAL MELAKUKANNYA
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
• Mendapatkan penghargaan (recognition) dari masyarakat pelabuhan
regional dan nasional
• Mempengaruhi garis-garis kebijakan dan strategi pelatihan terminal
operator dan pemerintah
• Terus mempromosikan kebijakan HRD dan pelatihan di sektor jasa
kepelabuhanan
• Menyusun standar dan benchmark produksi bahan-bahan pelatihan
• Mengusahakan pola kerjasama sistem pendidikan kepelabuhanan
dengan institusi kepelabuhanan lainnya seperti di Singapura,
Malaysia dan Australia
• Pengembangan kurikulum pendidikan dan pelatihan jasa
kepelabuhanan yang terstruktur dan sistematis
HAL-HAL YANG DAPAT DILAKUKAN INSTITUSI PENDIDIKAN KEPELABUHANAN NASIONAL
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
• Pengetahuan akan tipe trafik atau perdagangan yang lebih spesifik
• Mempengaruhi garis-garis kebijakan dan strategi pelatihan terminal
operator dan pemerintah
• Kemampuan yang terintegrasi antara planning, managing dan
operating (PMO)
• Pola pikir yang mampu mengadaptasi perubahan
• Kemampuan kepemimpinan (leadership skills)
• Kemampuan layanan atas konsumen (customer service skills)
• Kemampuan menciptakan hal-hal baru (innovative/creative skills)
• Pemahaman dan kesadaran akan standar keselamatan yang tinggi
• Kesadaran akan pentingnya nilai keamanan pelabuhan (port security)
KEAHLIAN DAN KOMPETENSI-KOMPETENSI BARU
KLUSTER PENGUATAN SUMBER DAYA PROFESI KEPELABUHANAN
Pengembangan kompetensi profesi kepelabuhanan perlu diarahkan pada empat klusterpenting yaitu: 1. Staf Operasional (SO) / Front line 2. Manajer Pelaksana (MP) / Junior managers3. Manajer Madya (MM) / Middle managers4. Manajer Utama (MU) / Senior managers / Directors
CAKUPAN PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN KOMPETENSI
Enam wilayah cakupan sektor maritim akan dikembangkan dan diperkuat atas berbagaikegiatan :1. Manajemen bisnis dan operasi kepelabuhanan2. Manajemen operasi pelayaran dan kenavigasian3. Rantai suplai dan logistik maritim4. Hukum bisnis kepelabuhanan dan pelayaran5. Kebijakan dan strategi maritim6. Pengelolaan kelestarian lingkungan hidup maritim
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
Tantangan SDM Kepelabuhanan Masa Depan
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
KEAHLIAN DAN KOMPETENSI-KOMPETENSI BARU
Safety and
security
????
Commercial
Skills
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
TUNTUTAN JASA KEPELABUHANAN YANG KE POLA LOGISTIK DAN MANAJEMEN RANTAI SUPLAI
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
TUNTUTAN JASA KEPELABUHANAN YANG KE POLA LOGISTIK DILAKUKAN DI DALAM KOMPLEKS PELABUHAN (PORT LOGISTICS)
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
SISTEM AUTOMASI DAN INFORMASI AKAN MENJADI
PENGGERAK JASA KEPELABUHANAN MASA DEPAN
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
PENGUASAAN OPERASI DAN PERAWATAN PERALATAN BONGKAR MUAT
KULIAH UMUM STIAMAK BARUNAWATI
• Pendidikan berbasiskan laboratorium
• Proses pelatihan berbasiskan simulasi
• Pola dik+lat berbasiskan team/group
• Pendidikan jarak jauh (e-distance)
• Pengakuan profesi nasional/internasional
POLA-POLA PENDIDIKAN YANG INOVATIF