5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 1/28
TEKNIK SAMPLING DALAM
PENELITIAN
Oleh: Rostina Sundayana
Abstrak
Tidak semua penelitian dapat dilakukan secara populasi. Banyak alasan yang mendasari haltersebut, diantaranya sebaran populasi yang luas, waktu yang dibutuhkan terlalu lama,
keterbatasan biaya, dll. Sehingga mendorong peneliti untuk melakukan penelitian secara sampel.
Ada beberapa keuntungan dari penelitian yang dilakukan secara sampel antara lain (1)
memudahkan jalannya penelitian, (2) penelitian lebih efisien, (3) lebih teliti dan cermat dalampengumpulan data, dan (4) lebih efektif. Dalam menentukan sampel mana yang akan dijadikan
sebagai objek penelitian tidaklah mudah, karena sampel yang kita ambil harus dapat mewakili
semua karakteristik dari populasinya. Jika sampel yang kita gunakan tidak dapat mewakilisemua karakteristik populasinya (tidak representatif), maka hasil penelitian tersebut tidak dapat
dibuatkan generalisasinya. Untuk mendapatkan sampel yang refresentatif tersebut, maka
diperlukan teknik sampling yang tepat, sehingga sampel yang kita gunakan benar-benar
mewakili semua karakteristik populasi penelitian.
A. PendahuluanPada hakekatnya, perguruan tinggi baik negeri maupun swasta mengemban tiga tugas pokok
yang lebih dikenal dengan nama Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus dilakukan oleh
seluruh sivitas akademika. Ketiga dharma tersebut adalah: pendidikan dan pengajaran,
melaksanakan penelitian, dan melakukan pengabdian pada masyarakat.
Pada bidang penelitian, baik mahasiswa maupun dosen dituntut untuk melakukan penelitiansecara ilmiah. Adapun bentuk penelitian yang dilaksanakan disesuaikan dengan jenjang dan
bidang kajian masing-masing. Bentuk penelitian yang dilakukan mahasiswa dapat berupa
makalah, tugas akhir (TA), ataupun skripsi; sedangkan penelitian yang dilakukan dosen dapatberupa penelitian pengembangan keilmuan dan teknologi, supaya dapat meningkatkan mutu
pendidikan, serta memungkinkan penerapan dan pemanfaatan hasilnya bagi kepentingan dan
usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, bagi seorang dosen, penelitianmerupakan salah satu syarat mutlak untuk kenaikan pangkat.
Sebelum seseorang akan melakukan penelitian, sebaiknya harus menyusun rencana penelitian,
yang dikenal dengan usulan/proposal penelitian. Kegunaan dari proposal penelitian tersebut
adalah sebagai pedoman rencana awal yang akan dilakukan peneliti, baik mengenai masalah,
ruang lingkup, metode penelitian yang dipakai, populasi dan sampel penelitian, perencanaantempat dan waktu penelitian, instrumen penelitian, sampai pada perencanaan anggaran (jika
diperlukan).Dalam melakukan penelitian, tidak semua penelitian dapat dilakukan secara populasi. Banyak
alasan yang mendasari hal tersebut, diantaranya sebaran populasi yang luas, waktu yang
dibutuhkan terlalu lama, keterbatasan biaya, dll. Lebih lanjut Riduan dan Akdon (2006:240)mengatakan bahwa keuntungan menggunakan sampel antara lain (1) memudahkan jalannya
penelitian, (2) penelitian lebih efisien, (3) lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data, dan
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 2/28
(4) lebih efektif. Dari berbagai alasan di atas, sangat beralasan jika penelitian dilakukan hanya
terhadap sampel saja.Dalam menentukan sampel mana yang akan dijadikan sebagai objek penelitian tidaklah mudah,
karena sampel yang kita ambil harus dapat mewakili semua karakteristik dari populasinya. Jika
sampel yang kita jadikan tidak dapat mewakili semua karakteristik populasinya, maka hasil
penelitian tersebut tidak dapat dibuatkan generalisasinya.
B. Menentukan Populasi dan Ukuran Sampelyang Representatif
Populasi ialah Wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 1997:59). Populasi dalam setiap penelitian harus disebutkan secara
jelas yaitu yang berkenaan dengan besarnya anggota populasi serta wilayah penelitian yang
dicakup. Tujuan diketahunya ukuran populasi ialah agar kita dapat menentukan besarnya ukuran
sampel yang diambil dari anggota populasi dan membatasi berlakunya daerah generalisasi.Ditinjau dari ukuran anggota populasi, maka populasi terdiri dari populasi terbatas/ terhingga
(Finite Population)., dan populasi tak terbatas / tak terhingga (Infinite Population). Namundalam kenyataannya populasi terhingga selalu menjadi populasi yang tak terhingga. Ditinjau darisudut sifatnya, maka populasi dapat bersifat homogen, dan heterogen. Bersifat homogen artinyapopulasi tersebut mempunyai karakteristik yang sama, sehingga tidak perlu mempersoalkan
berapa banyak jumlah ukuran sampel harus diambil. Sedangkan bersifat heterogen artinya setiap
anggota sampel dari populasi tersebut mempunyai karakteristik yang berbeda, sehingga perluditetapkan batasan-batasannya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Penelitian yang menggunakan seluruh anggota populasinya disebut sampel total atau sensus.
Penggunaan ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil. Untuk anggota populasi yang relatif
besar, maka diperlukan mengambil sebagian anggota populasi yang dijadikan sampel.Pengambilan anggota sampel yang merupakan sebagian dari anggota populasi tadi harus
dilakukan dengan teknik tertentu dengan yang disebut teknik sampling.Berkenaan dengan teknik pengambilan sampel, Nasution (2003: 53) mengatakan bahwa “Mutupenelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar
teorinya, oleh desain penelitiannya,serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya”. Beberapa
kriteria yang perlu diperhatikan dalam mengambil sampel adalah sebagai berikut:1. Berilah batas-batas yang tegas tentang sifat-sifat / karakteristik populasi, sehingga dapat
menghindari kekaburan dan kebingungan.
2. Tentukan sumber-sumber informasi tentang populasi. Ada beberapa sumber informasi yang
dapat memberi petunjuk tentang karakteristik suatu populasi. Umpamanya didapat daridokumen-dokumen.
3. Pilihlah teknik sampling dan hitunglah besar anggota sampel yang sesuai dengan tujuan
penelitiannya.4. Tentukan ukuran sampel yang akan dianalisis.Supaya sampel yang dijadikan penelitian representatif, maka diperlukan jumlah sampel minimal
yang digunakan dalam penelitian. Dalam penentukan ukuran sampel dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu cara praktis (tidak menggunakan rumus atau hitungan) dan cara perhitungandengan menggunakan rumus. Banyak sekali model rumus-rumus yang dapat digunakan untuk
menentukan jumlah sampel minimum, salah satunya rumus empiris dianjurkan oleh Issac dan
Michael (1981:192) dalam Sukardi (2004:55) sebagai berikut:
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 3/28
Keterangan:
S = jumlah sampel yang dicari;N = Jumlah populasi;
P = proporsi populasi, asumsi diambil P = 0,50
d = derajat ketepatan, biasanya diambil d = 0,05
2 = 3,8412 = nilai tabel
Sebagai contoh, jika banyakya populasi diketahui = 500, maka banyaknya sampel minimumyang harus diambil adalah:
Jadi minimal sebanyak 217.Supaya dalam pelaksanaan penelitian tidak terlalu banyak perhitungan, maka Issac dan Michael
(1981:192) menuangkan rumus tersebut ke dalam bentuk tabel, sehingga kita tinggal memakai
tabel tersebut.
Tabel 1 : Menentukan Jumlah sampel dengan Taraf Signifikansi 5%N S N S N S N S
10 10 90 73 300 169 1900 32015 14 95 76 400 196 2000 32220 19 100 80 500 217 2200 327
25 24 120 92 600 234 2400 331
30 28 130 97 700 248 2600 335
35 32 140 103 800 260 2800 33840 36 150 108 900 269 3000 341
45 40 160 113 1000 278 3500 346
50 44 170 118 1100 285 4000 35155 48 180 123 1200 291 4500 354
60 52 190 127 1300 297 5000 357
65 56 200 132 1400 302 10000 37070 59 220 140 1500 306 15000 37575 63 240 148 1600 310 20000 377
80 66 260 155 1700 313 50000 381
85 70 280 162 1800 317 100000 384Sumber : Sugiono (1997 : 67)
Sebagai contoh, untuk populasi yang berjumlah 100, dengan taraf signifikasi 5% ukuran
sampelnya 80, sedangkan untuk populasi yang berjumlah 3500 taraf signifikansi 5% sebanyak 346.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : sampling random (probabilitysampling) dan sampling nonrandom (nonprobability sampling). Sampling random yaitu
pengambilan sampel secara acak yang dilakukan dengan cara undian, atau tabel bilangan
acak/random atau dengan menggunakan kalkulator/komputer. Sedangkan sampling nonrandomatau disebut juga sebagai incidental sampling, yaitu pengambilan sampel tidak secara acak.
1. Teknik Sampling RandomTeknik sampling random terdiri atas tiga jenis, yaitu sampling random sederhana (Simple
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 4/28
Random Sampling), sampling bertingkat (Stratified Sampling), dan sampling kluster/area
(Cluster Sampling)
a. Sampling Random Sederhana
Digunakan jika populasi bersifat homogen. Dikatakan sederhana karena cara pengambilan
sampel dari semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatanyang ada dalam populasi itu.
b. Teknik Sampling Bertingkat
Teknik sampling ini disebut juga dengan istilah teknik sampling berlapis, berjenjang, dan petala.
Teknik ini digunakan apabila populasinya heterogen atau terdiri atas kelompok-kelompok yangbertingkat. Penentuan tingkat berdasarkan karakteristik tertentu. Misalnya : menurut usia,
pendidikan, golongan pangkat, dan sebagainya. Teknik ini akan semakin baik jika dilengkapi
dengan penggunaan proporsional, sehingga setiap tingkat diwakili oleh jumlah yang sebanding.
Sampling bertingkat yang dilengkapi dengan proposional ini disebut proportional stratifiedrandom sampling. Keuntungan menggunakan cara ini ialah anggota sampel yang diambil lebih
representatif. Kelemahannya ialah lebih banyak memerlukan usaha pengenalan terhadapkarakteristik populasinya. Jika banyaknya ukuran dari masing-masing tingkatan/kelompok tidak proporsional maka disebut dengan disproportional stratified random sampling.
Contoh Teknik sampling proporsional :Misalnya populasi untuk A = 25, B = 60, C = 15. Jadi, jumlah anggota populasi = 100.
Sedangkan besar anggota sampel = 80 sehingga besar masing-masing sampel untuk A, B, dan C
dapat dihitung sebagai berikut :untuk A : (25/100) x 80 = 20 orang,
untuk B : (60/100) x 80 = 48 orang, dan
untuk C : (15/100) x 80 = 12 orang.
Sehingga jumlah sampel seluruhnya sebanyak 80 orang.
Contoh Teknik sampling yang tidak proporsional:
Misalnya populasi untuk A = 3, B = 4, C = 33, D = 60. Jadi, jumlah anggota populasi = 100.Sedangkan besar anggota sampel sebanyak 80 sehingga besar masing-masing sampel untuk A, B,
C dan D dapat dihitung sebagai berikut :
Untuk A dan B diambil semuanya sebagai sampel, sedangkan untuk C dan D diambil secaraproporsi dengan perhitungan sebagai berikut:
Sehingga jumlah sampel seluruhnya sebanyak 80 orang.
c. Teknik Sampling Kluster
Teknik sampling ini disebut juga sebagai teknik sampling daerah, conditional sampling/restrictedsampling/area sampling. Teknik ini digunakan apabila populasi tersebar dalam beberapa daerah,propinsi, kabupaten, kecamatan, dan seterusnya. Pada peta daerah diberi petak-petak dan setiap
petak diberi nomor. Nomor-nomor itu kemudian ditarik secara acak untuk dijadikan anggota
sampelnya.
Pada penggunaan teknik sampling kluster, biasanya digunakan dua tahapan, yaitu tahap pertamamenentukan sampel daerah, dan tahap kedua menentukan orang/orang atau objek yang dijadikan
penelitian pada daerah yang terpilih yang dilakukan secara random.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 5/28
Keuntungan menggunakan teknik ini ialah : (1) dapat mengambil populasi besar yang tersebar
diberbagai daerah, dan (2) pelaksanaannya lebih mudah dan murah dibandingkan teknik lainnya.Sedangkan kelemahannya ialah (1) jumlah individu dalam setiap pilihan tidak sama, karena itu
teknik ini tidaklah sebaik teknik lainnya; (2) ada kemungkinan penduduk satu daerah berpindah
kedaerah lain tanpa sepengetahuan peneliti, sehingga penduduk tersebut mungkin menjadi
anggota rangkap sampel penelitian.
2. Teknik Sampling NonrandomTeknik sampling nonrandom terdiri atas lima macam yaitu: Teknik Sampling Sistematis
(Systematical Sampling), Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling), Teknik Sampling
Bertujuan (Porpusive Sampling), Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling), dan Teknik BolaSalju (Snowball Sampling)
a. Teknik Sampling Sistematis (Systematical Sampling)
Teknik ini sebenarnya dapat termasuk kepada teknik random sampling sederhana yangdigunakan secara ordinal. Artinya anggota sampel dipilh berdasarkan urutan tertentu. Misalnya
setiap kelipatan 10 atau 100 dari daftar pegawai disuatu kantor, pengambilan sampel hanyanomor genap atau yang ganjil saja, dll. Keuntungan teknik ini ialah lebih cepat dan mudah.Sedangkan kelemahannya adalah kadang-kadang kurang mewakili populasinya.
b. Teknik Sampling Kebetulan (Accidental Sampling)Teknik sampling kebetulan dilakukan apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap
orang atau benda yang kebetulan ada atau dijumpai dan dipandang orang yang dijumpai tsb.
cocok dijadikan sumber data. Misalnya kita ingin meneliti pendapat masyarakat tentang kenaikanharga atau keluarga berencana, maka pertanyaan diajukan kepada mereka yang kebetulan
dijumpai dipasar atau ditempat-tempat lainnya. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah
murah, cepat dan mudah. Sedangkan kelemahannya ialah kurang representatif.
c. Teknik Sampling Bertujuan (Porpusive Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan
penelitiannya. Sebagai contoh : untuk meneliti tentang disiplin siswa maka yang dipilih adalahorang yang aahli dalam kesiswaan seperti kepala sekolah, PKS urusan kesiswaan, ketua osos,
yang dijadikan anggota sampel. Keuntungan menggunakan teknik ini ialah murah, cepat dan
mudah, serta relevan dengan tujuan penelitiannya. Sedangkan kerugiannya ialah tidak representatif untuk mengambil kesimpulan secara umum (generalisasi).
d. Teknik Sampling Kuota (Quota Sampling)
Teknik ini digunakan apabila anggota sampel pada suatu tingkat dipilih dengan jumlah tertentu
(kuota) dengan ciri-ciri tertentu. Sebagai contoh, Jemaah haji yang berangkat ke tanah suci sudahdiberi jatah (kuota) oleh Persatuan Haji Indonesia (PHI) bekerjasama dengan Pemerintah ArabSaudi, yaitu sebanyak 250.000 orang haji dari populasi 250.000.000 jiwa penduduk Indonesia.
Artinya satu orang calon haji mewakili 1000 orang penduduk. (Riduan dan Akdon, 2006 : 246-
247).
e. Teknik Bola Salju (Snowball Sampling)
Teknik penentuan sampel bola salju ini digunakan apabila jumlah sampel yang diketahui hanya
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 6/28
sedikit. Dari sampel yang sedikit tersebut peneliti mencari informasi sampel lain dari yang
dijadikan sampel terdahulu, sehingga makin lama jumlah sampelnya makin banyak. Seperti bolasalju yang menggelinding makin lama bola salju tersebut makin besar.
D. Penutup
Dari uraian di atas, banyak teknik sampling yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan sampelyang representatif, baik secara sampling random (probability sampling) maupun secara sampling
nonrandom (nonprobability sampling). Kesalahan-kesalahan umum yang sering dijumpai dalammenentukan besarnya anggota sampel diantaranya: (1) Peneliti mengubah prosedur teknik
sampling; (2) Peneliti memilih anggota sampel yang tidak sesuai dengan tujuan penelitiannya,
(3) Peneliti mengurangi anggota sampel yang telah ditentukan oleh perhitungannya; (4) Penelititidak memberikan alasan-alasan mengapa rumus dan teknik sampling tertentu yang ia gunakan
didalam penelitiannya itu;
Selain hal tersebut, kekeliruan non sampling ini dapat terjadi dalam setiap penelitian, apakah itu
berdasarkan sampling atau berdasarkan sensus, penyebabnya adalah: (1) populasi tidak didefinisikan sebagaimana mestinya, (2) Kuesioner tidak dirancang sesuai dengan keperluan. (3)
Peneliti kurang memahami isi dari kuesioner sehingga jawaban responden kurang sesuai dengankeinginan. (4) Responden tidak memberikan jawaban yang objektif atau menolak untuk memberikan jawaban.
Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 1 Jurusan Administrasi
Perkantoran Pada Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Di SMK PGRI
2 Malang Tahun Pelajaran 2005/2006
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia dan upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mewujudkankesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Pemerintah merumuskan dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
yang menjelaskan bahwa pendidikan dilakukan agar mendapatkan tujuan yang diharapkanbersama yaitu:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab” (Pasal 3 UU RI No 20/ 2003).
Jadi jelaslah pendidikan merupakan kegiatan yang dilakukan dengan sengaja agar anak didik
memiliki sikap dan kepribadian yang baik, sehingga penerapan pendidikan harus
diselengggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional berdasarkan UU No 20/ 2003.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 7/28
Menurut UU RI No 20/ 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional jenis dari pendidikan
menengah salah satunya adalah sekolah menengah kejuruan (SMK). Penjelasan pasal 15
menjelaskan bahwa “ Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yangmempersiapkan peserta diklat terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.
Pemberlakuan kurikulum 2004 dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu
pendidikan pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan upaya antisipatif untuk mencegah kesenjangan antara hasil pendidikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang akan
selalu berkembang.
Kesenjangan antara hasil pendidikan kejuruan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat
terlihat dari tingkat pengetahuan dan penguasaan ketrampilan lulusan SMK yang masih belumsepadan dengan tuntutan dunia kerja, serta belum sesuainya bidang keahlian mereka dengan
bidang-bidang pekerjaan yang dibutuhkan dunia kerja. Masalah tersebut menjadi sebab
meningkatnya jumlah lulusan SMK yang mengganggur dan mengalami kesulitan mendapatkan
pekerjaan sesuai dengan ijasah kejuruannya.
Sejalan dengan pemberlakuan kurikulum SMK edisi 2004 dalam rangka meningkatkanmutu pendidikan kejuruan, masalah yang harus mendapat perhatian adalah masalah cara belajarsiswa. Mengingat keberhasilan pencapaian tujuan belajar tidak hanya semata-mata ditentukan
faktor kurikulum melainkan factor cara belajar yang juga sangat menentukan berhasil tidaknya
kegiatan pendidikan. Thabrany(1993) mengemukakan bahwa cara belajar merupakan faktorkunci yang menentukan berhasil tidaknya belajar. Hal ini sangat penting mengingat siswa SMK
disiapkan sebagai tenaga kerja terampil guna memasuki dunia kerja. Dalam hal ini agar tujuan
tersebut tercapai maka tingkat penguasaan dan keterampilan serta bidang keahlian lulusan SMK
harus sesuai dengan tuntutan kebutuhan dunia kerja.
Cara belajar merupakan suatu cara bagaimana siswa melaksanakan kegiatan belajar misalnya
bagaimana mereka mempersiapkan belajar, mengikuti pelajaran, aktivitas belajar mandiri yangdilakukan, pola belajar mereka, cara mengikuti ujian. Kualitas cara belajar akan menentukan
kualitas hasil belajar yang diperoleh. Cara belajar yang baik akan menyebabkan berhasilnya
belajar, sebaliknya cara belajar yang buruk akan menyebabkan kurang berhasil atau gagalnyabelajar [The Liang Gie (1984)].
Masalah cara belajar dewasa ini perlu mendapat perhatian karena kualitas cara belajarsiswa SMK cukup memprihatinkan. Dari hasil pengamatan dan wawancara peneliti kepada siswa
SMK PGRI 2 Malang khususnya kelas 1 Jurusan Administrasi Perkantoran umumnya mereka
kurang memiliki kemauan bekerja keras untuk meraih keberhasilan/ prestasi belajar. Mereka
umumnya hanya belajar saat menghadapi ujian, jarang sekali melakukan studi atau belajar secara
rutin. Sukir (1995) mengemukan bahwa masih cukup banyak siswa yang mempunyai cara belajarkurang baik seperti belajar dengan waktu yang tidak teratur (tidak memiliki jadwal), belajar
sambil menontonTV atau mendengarkan radio, melakukan belajar dengan berpindah-pindah,sering terlambat masuk sekolah, dan hanya belajar pada waktu menghadapi ujian saja.
Buruknya cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya hasil belajarsehingga menyebabkan menurunnya mutu pendidikan. Slameto (2002) mengemukakan bahwa
faktor cara belajar yang buruk merupakan penyebab masih cukup banyaknya siswa yang
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 8/28
sebenarnya pandai tetapi hanya meraih prestasi yang tidak lebih baik dari siswa yang sebenarnya
kurang pandai tetapi mampu meraih prestasi yang tinggi karena mempunyai cara belajar yangbaik.
Aspek lain yang perlu mendapat perhatian berkaitan dengan cara belajara siswa adalah
karakteristik mata diklat yang dipelajari. Setiap mata diklat memiliki sifat maupun ciri khususyang berbeda dengan mata diklat lainnya. Menurut Winkel (1996: 245) dilihat dari segi sasaran
belajar karakteristik mata diklat dibedakan menjadi 1) Menuntut kemampuan pengetahuan, 2)Mengutamakan aspek sikap,
3) Mengutamakan aspek ketrampilan.
Dari hasil observasi awal di SMK PGRI 2 Malang saat penulis menjalani Program
Praktek Lapangan (PPL) diperoleh data bahwa sebagian siswa mengalami kesulitan dalammenerima dan mempelajari materi pelajaran Melakukan Prosedur Administrasi. Kesulitan yang
dihadapi siswa dalam materi tersebut mungkin disebabkan oleh cara belajar yang kurang sesuai.
Dimana pada akhirnya masalah ini berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa dilihat darinilai Ulangan Harian siswa.
Cara belajar bukanlah satu-satunya variabel yang berhubungan dengan prestasi belajaryang dicapai oleh siswa. Masih banyak variabel lain yang mempengaruhi antara lain motivasi
dan minat belajar, lingkungan, sarana, prasarana, guru, dan lain sebagainya. Jadi dalampenelitian ini hanya meneliti tentang cara belajar siswa, sehubungan dengan masih rendahnyaprestasi belajar yang dicapai oleh siswa.
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka penulis bermaksud
mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 1
Jurusan Administrasi Perkantoran Pada Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi Di SMKPGRI 2 Malang Tahun Pelajaran 2005/2006”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pola-pola cara belajar siswa kelas 1 dalam mempelajari mata diklat Melakukan
Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang ?
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasidi SMK PGRI 2 Malang ?
3. Adakah pengaruh cara belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat
Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang ?
C. Tujuan Penelitian
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 9/28
Berdasarkan rumusan masalah diatas dapat diketahui tujuan dari penelitian yaitu:
1. Mengetahui tentang pola-pola cara belajar siswa kelas 1 dalam mempelajari mata diklat
Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang.
2. Mengetahui prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasidi SMK PGRI 2 Malang.
3. Mengetahui pengaruh cara belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas 1 pada mata
diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang.
D. Hipotesis Penelitian
Menurut PPKI (2000: 12) “hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalahpenelitian yang secara teoritis diangggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat
kebenarannya”. Sehubungan dengan permasalahan penelitian ini yaitu mengenai ada tidaknya
pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar siswa
kelas 1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi SMK PGRI 2 Malang TahunPelajaran 2005/2006 hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas 1
pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang Tahun
Pelajaran 2005/ 2006.
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara cara belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas
1 pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi di SMK PGRI 2 Malang Tahun
Pelajaran 2005/ 2006.
Hipotesis yang diajukan selanjutnya akan diuji kebenarannya dengan bantuan statistik dengan data-data yang terkumpul.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1. Bagi Universitas Negeri Malang.
Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian selanjutnya hasil penelitianini diharapkan memberikan sumbangan pengetahuan tentang prestasi belajar yang ada
hubungannya dengan cara belajar yang dimiliki siswa.
2. Bagi Sekolah Menengah Kejuruan PGRI 2
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 10/28
Dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar maka diharapkan dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan dan pengembangan sekolahyang bersangkutan.
3. Bagi Guru
Sebagai masukan dalam mengelola dan meningkatkan strategi belajar mengajar serta mutupengajaran. Dengan mengetahui pola-pola cara belajar siswa maka guru dapat menyesuaikan
proses belajar mengajar yang diciptakan.
4. Bagi Siswa
Dengan mengetahui pengaruh cara belajar terhadap prestasi belajar maka diharapkan dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menyesuaikan cara belajar sehingga dapat
diperoleh prestasi yang memuaskan.
5. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dengan terjunlangsung ke lapangan dan memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan
dan ketrampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam terutama pada bidang yang
dikaji.
F. Asumsi Penelitian
Menurut PPKI (2000: 13) “asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu
hal yang dijadikan pijakan berfikir dan dalam melakukan penelitian”.
Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan beberapa asumsi dasar sebagai berikut:
1. Perbedaan tingkat intelegensi dianggap tidak mempunyai pengaruh yang berarti.
2. Masing-masing siswa belajar menurut caranya sendiri.
3. Semua siswa memperoleh fasilitas dan kesempatan yang sama dalam menerima pelajaranmata diklat Melakukan Prosedur Administrasi.
4. Sekolah telah melaksanakan evaluasi belajar secara benar sehingga nilai-nilai hasil belajar
siswa pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi yang tercantum didalam bukuraport semester gasal merupakan pencerminan prestasi belajar siswa yang sesungguhnya.
G. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
1. Ruang Lingkup Penelitian
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 11/28
Ruang lingkup ini meliputi cara belajar dan prestasi belajar mata diklat Melakukan Prosedur
Administrasi. Populasi dalam penelitian ini yaitu semua siswa kelas 1 Jurusan AdministrasiPerkantoran SMK PGRI 2 Malang. Penjabaran variabel, sub variabel dan indikator pada tabel
1.
2. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian di SMK PGRI 2 Malang ini peneliti hanya membatasi pada hal-hal tertentu
saja yaitu:
1. Penelitian ini hanya menggunakan sampel siswa kelas 1 jurusan Administrasi Perkantoran di
SMK PGRI 2 Malang tahun pelajaran 2005/2006.
2. Prestasi belajar siswa pada mata diklat Melakukan Prosedur Administrasi yang digunakan
dalam penelitian ini adalah nilai raport semester gasal 2005/2006.
H. Definisi Operasional
Untuk menghindari persepsi dan kesamaan konsep dalam mengartikan istilah maka perluditegaskan beberapa istilah sebagai berikut:
1. Pengaruh adalah hubungan sebab-akibat yang ditimbulkan oleh dua variabel (variabel bebas
dan variabel terikat).
2. Cara belajar siswa adalah cara atau strategi siswa dalam usahanya mencapai prestasi belajar
yang diharapkannya. Pada penelitian ini penulis membagi cara belajar menjadi 5 yaitu
persiapan belajar, cara mengikuti pelajaran, aktifitas belajar, pola belajar dan cara mengikuti
ujian.
3. Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk memperoleh suatuperubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya
4. Prestasi belajar adalah hasil usaha kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol,
angka, huruf, maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh siswa
dalam periode tertentu. Dalam hal ini prestasi belajar siswa diukur berdasarkan nilai raport
siswa kelas 1 jurusan Adminstrasi Perkantoran semester gasal tahun pelajaran 2005/ 2006dengan alasan data mudah didapat serta obyek yang akan diteliti masih berada di sekolah
tersebut sehingga dapat mengisis angket yang disebarkan.
KAJIAN PUSTAKA
A. Temuan Penelitian yang Relevan
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 12/28
Penelitian ini memiliki persamaan dan perbedaan dengan dua penelitian sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Muhyono(2001) dalam penelitiannya yang berjudul ” Hubungan Minat danCara Belajar Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas 1 Cawu 2 SMU N 6 Malang
Tahun Pelajaran 2000/ 2001” dan Kholifah (2003) dalam penelitiaannya yang berjudul ”
Pengaruh Cara dan Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar siswa mata pelajaran Akuntansi
di Madrasah Aliyah Al-Azhar Pasuruan ”. Persamaan tersebut terdapat pada pengkajian topik yang sama tentang cara belajar siswa terhadap prestasi belajar, metode pengumpulan datanya
dengan instrument angket dan dokumentasi , jenis penelitian ex post facto, dalam teknik analisis
datanya menggunakan analisis deskriptif korelasional. Sedangkan perbedaannya terletak padadua penelitiannya sebelumnya tidak hanya meneliti cara belajar tetapi juga minat dan kebiasaan
belajar, selain itu lokasi penelitian, bidang studi, subyek serta hasil penelitian yang disesuaikan
dengan judul yang dibahas. Untuk lebih jelasnya persamaan dan perbedaan penelitian ini dengandua penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2. Persamaan dan perbedaan penelitian dengan dua penelitian yang relevan
Persamaan dan
perbedaan Muhyono Kholifah Penelitian ini
Topik Penelitian Minat dan cara belajar
tehadap prestasi
belajar fisika
Cara dan kebiasaan
belajar terhadap
prestasi belajar
Akuntansi
Cara Belajar terhadap
prestasi belajar
melakukan prosedur
administrasi
Jenis penelitian Ex post facto Ex post facto Ex post facto
Instrumen penelitian Angket dan tes Angket dan
dokumentasi
Angket, dokumentasi
dan wawancara
Teknik Analisis
Data
Analisis Regresi Prosentase dan regresi
berganda
Deskriptif
korelasional
Lokasi penelitian SMU N 6 Malang Madrasah Aliyah Al-Azhar Pasuruan
SMK PGRI 2 Malang
Bidang studi/ Mata
Diklat
Fisika Akuntansi Melakukan Prosedur
Administrasi
Subyek/ sampel Siswa kelas 1 Cawu 2
Tapel 2000/2001
Siswa Madrasah
Aliyah kelas 1, 2, dan
3
Siswa kelas 1 Jurusan
Administrasi
perkantoran Tapel
2005/2006 semester
gasal
Tujuan Penelitian Mengetahui hubungan
minat dan cara belajar
fisika terhadap
prestasi belajar
Mengetahui pengaruh
cara dan kebiasaan
belajar terhadap
prestasi belajar
Mengetahui pengaruh
cara belajar terhadap
prestasi belajar mata
diklat Melakukan
Prosedur Administrasiterhadap prestasi
belajar
Hasil Penelitian Sesuai dengan tujuan
penelitian
Sesuai dengan tujuan
penelitian-
(Sumber: Peneliti, 2005)
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 13/28
B. Pengertian Belajar
Belajar menurut Slameto (2003:2) secara psikologis adalah”Suatu proses perubahan yaitu
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya atau belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sesorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasilpengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.
Skinner dalam Dimyati(2002:9) menyatakan “belajar adalah suatu perilaku pada saat
orang belajar maka responnya menjadi lebih baik”. Sehingga dengan belajar maka orang akan
mengalami perubahan tingkah laku.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses
dimana didalamnya terjadi suatu interaksi antara seseorang (siswa) dengan lingkungannya yangmengakibatkan adanya perubahan tingkah laku yang akan memberikan suatu pengalaman baik
bersifat kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotorik (keterampilan).
C. Cara belajar
1. Pengertian Cara Belajar
Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang diterapkansiswa, hal ini sesuai dengan pendapat The Liang Gie (1987:48) yang mengemukakan bahwa
”cara belajar adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam usaha belajarnya”. Hamalik
(1983: 38) secara lebih jelas mengemukakan bahwa “cara belajar adalah kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan situasi belajarnya, misalnya kegiatan-kegiatan dalam mengikutipelajaran, menghadapi ulangan/ ujian dan sebagainya”.
Dari pendapat-pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa cara belajar siswa adalahkegiatan-kegiatan yang dilaksanakan siswa pada situasi belajar tertentu, kegiatan-kegiatan
tersebut merupakan pencerminan usaha belajar yang dilakukannya.
2. Aspek-aspek Cara Belajar
Aspek-aspek yang diteliti dalam cara belajar menurut Thabarany (1994: 43) adalah:
(1) Persiapan belajar Siswa
Pada hakekatnya setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus dipersiap
kan terlebih dahulu.Dengan persiapan sebaik-baiknya maka kegiatan/pekerjaan akan dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga akan memperoleh keberhasilan. Demikian pula halnyadengan belajar, beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar menurut Thabrany
(1994:49) adalah:
a. Persiapan mental
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 14/28
Persiapan mental yang dimaksud adalah bahwa tekad untuk belajar benar-benar sudah siap.
Menurut Gie (1987:58) “persiapan mental merupakan upaya menumbuhkan sikap mental
yang diperlukan dalam belajar”. Lebih lanjut dijelaskan bahwa persiapan mental yang perlu
dilakukan adalah:
1.
Memahami arti/ tujuan belajar2. Kepercayaan pada diri sendiri
3. Keuletan4. Minat terhadap pelajaran
b. Persiapan sarana
Thabrany (1994: 48) mengemukakan”sarana yang dibutuhkan dalam belajar yaitu ruang
belajar dan perlengkapan belajar”
1. Ruang Belajar
Menurut Thabrany (1994: 48) “ Ruang belajar mempunyai peranan yang cukup besar dalam
menentukan hasil belajar seseorang”. Persyaratan yang diperlukan untuk ruang belajar adalah:bebas dari gangguan, sirkulasi dan suhu udara yang baik, penerangan yang memadai.
2. Perlengkapan belajar
Thabrany (1994:53) menjelaskan “ perlengkapan belajar yang perlu disiapkan dalambelajar adalah:
a. Perabot belajar seperti meja, kursi, dan rak buku
b. Buku pelajaran
c. Buku catatan
d. Alat-alat tulis
(2) Cara mengikuti pelajaran
Langkah-langkah dalam mengikuti pelajaran yang perlu dilakukan adalah melakukan
persiapan-persiapan dengan mempelajari materi-materi yang akan dibahas dan meninjau kembali
materi sebelumnya, bersikap afektif selama kegiatan belajar sampai KBM berakhir. MenurutHamalik (1983:50) langkah-langkah/cara mengikuti pelajaran yang baik adalah:
1. Persiapan, yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya
diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas dan merumuskan pertanyaan tentang
materi/ bahan pelajaran yang belum dipahami.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 15/28
2. Aktivitas selama mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti
pelajaran antara lain kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, dan partisipasi terhadapbelajar.
3. Memantapkan hasil belajar, Suryabrata (1989:37) mengemukakan bahwa “untuk
memantapkan hasil belajar maka harus membaca kembali catatan pelajaran”
(3) Aktivitas belajar mandiri
Bentuk aktivitas belajar mandiri yang dilakukan siswa dapat berupa kegiatan-kegiatanbelajar yang dilakukan sendiri ataupun kegitan-kegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun
kegiatan belajar yang dilakukan secara berkelompok.
1. Aktivitas belajar sendiri
Yang dapat dilakukan berupa, membaca bahan-bahan pelajaran dari berbagai sumber
informasi selain buku-buku pelajaran, membuat ringkasan bahn-bahan pelajaran yang telahdipelajari, menghafalkan bahan-bahan pelajaran, mengerjakan latihan soal dan lain
sebagainya.
2. Aktivitas belajar kelompok
Adapun yang dapat dilakukan dalam belajar antara lain, mendiskusiakn bahan-bahan
pelajaran yang belum dimengerti, membahas penyelesaian soal-soal yang sulit dan salingbertanya jawab untuk memperdalam penguasaan bahan-bahan pelajaran.
(4) Pola belajar Siswa
Pola belajar adalah cara siswa melaksanakan suatu kegiatan belajar yaitu bagaimana
siswa mengatur dan melaksanakan kegiatan-kegiatan belajarnya. Pola belajar siswamenunjukkan apakah siswa membuat perencanaan belajar, bagaimana mereka melaksanakan dan
menilai kegiatan belajarnya.
(5) Cara siswa mengikuti ujian
Agar mendapatkan hasil yang baik dalam ulangan baik ulangan harian maupun ulangansemester sebagai modal utama adalah penguasaan materi-materi pelajaran yang baik. Oleh
karena itu sejak awal siswa harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil baik dalam ulangan adalah:
a. Persiapan menghadapi ulangan; kegiatan belajar untuk menghadapi ulangan, danmempelajari/ mengauasai materi ulangan serta mempersiapkan perlengkapan ulangan seperti
alat-alat tulis.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 16/28
b. Saat ulangan berlangsung; harus benar-benar memahami soal, tenang, mengerjakan dari hal
yang termudah dan meneliti setelah selesai.
c. Setelah ulangan selesai; Hamalik (1983: 62) mengemukakan “yang perlu dilakukan setelah
ulangan berakhir adalah memeriksa kembali jawaban- jawaban yang dibuat dalam ulangan”.
D. Prestasi Belajar
Menurut Djalal (1986: 4) bahwa “prestasi belajar siswa adalah gambaran kemampuan
siswa yang diperoleh dari hasil penilaian proses belajar siswa dalam mencapai tujuan pengajaran
”. Sedangkan menurut Kamus bahasa Indonesia Millenium (2002: 444)”prestasi belajar adalah
hasil yang telah dicapai atau dikerjakan”. Prestasi belajar menurut Hamalik (1994: 45) adalah
prestasi belajar yang berupa adanya perubahan sikap dan tingkah laku setelah menerima
pelajaran atau setelah mempelajari sesuatu.
Berdasarkan pengertian diatas maka yang dimaksudkan dengan prestasi belajar adalah
hasil belajar/ nilai pelajaran sekolah yang dicapai oleh siswa berdasarkankemampuannya/usahanya dalam belajar.
Prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu proses belajar yang telah
dilakukan, sehingga untuk mengetahui sesuatu pekerjaan berhasil atau tidak diperlukan suatu
pengukuran. “Pengukuran adalah proses penentuan luas/ kuantitas sesuatu” (Nurkancana, 1986:
2). Dalam kegiatan pengukuran hasil belajar, siswa dihadapkan pada tugas, pertanyaan ataupersoalan yang harus dipecahkan/ dijawab. Hasil pengukuran tersebut masih berupa skor mentah
yang belum dapat memberikan informasi kemampuan siswa. Agar dapat memberikan informasi
yang diharapkan tentang kemampuan siswa maka diadakan penilaian terhadap keseluruhanproses belajar mengajar sehingga akan memperlihatkan banyak hal yang dicapai selama proses
belajar mengajar. Misalnya pencapaian aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.Prestasi belajar menurut Bloom meliputi 3 aspek yaitu ”kognitif, afektif dan psikomotorik”.
Dalam penelitian ini yang ditinjau adalah aspek kognitif yang meliputi: pengetahuan,pemahaman, dan penerapan.
Prestasi belajar ditunjukkan dengan skor atau angka yang menunjukkan nilai-nilai dari
sejumlah mata pelajaran yang menggambarkan pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh
siswa, serta untuk dapat memperoleh nilai digunakan tes terhadap mata pelajaran terlebih dahulu.
Hasil tes inilah yang menunjukkan keadaan tinggi rendahnya prestasi yang dicapai oleh siswa.
Prestasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan yang
dicapai oleh siswa kelas 1 Jurusan Administrasi Perkantoran SMK PGRI 2 Malang melalui nilairaport semester gasal tahun ajaran 2005/2006 mata diklat melakukan prosedur administrasi.
E. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Cara Belajar
Belajar dan cara belajar memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya. Belajarsebagai proses atau aktivitas yang diisyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor.
Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam maupun luar siswa tersebut.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 17/28
Menurut Suryabrata(2002:233) adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap cara
belajar adalah:
Faktor dari dalam diri siswa meliputi:
(1) Faktor psikis yaitu: IQ, kemampuan belajar, motivasi belajar, sikap dan perasaan ,minat dan kondisi akibat keadaan sosiokultural.
(2) Faktor fisiologis dibedakan menjadi 2 yaitu: 1). Keadaan tonus jasmani pada
umumnya, hal tersebut melatarbelakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segarakan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, 2). Keadaan
fungsi-fungsi fisiologis tertentu.
Faktor dari luar diri siswa:
(1) Faktor pengatur belajar mengajar di sekolah yaitu kurikulum pengajaran, disiplin
sekolah, fasilitas belajar, pengelompokan siswa
(2) Faktor-faktor sosial di sekolah yaitu sistem sekolah, status sosial siswa, interaksiguru dengan siswa.
(3) Faktor situasional yaitu keadaan sosial ekonomi, keadaan waktu dan tempat, dan
lingkungan.
F. Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi dalam Kurikulum SMK Berbasis
Kompetensi (KBK) 2004
Dalam KBK SMK 2004 mata diklat melakukan prosedur administrasi merupakan matadiklat produktif .
1. Pengertian Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi
Melakukan prosedur administrasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan suratmenyurat atau korespodensi di dalam dunia kerja. Surat menyurat memegang peranan yang
penting di dalam dunia kerja sehingga surat harus ditangani secara khusus dan profesional
dan oleh orang yang betul- betul mampu menangani secara baik dan terorganisir.
2. Fungsi dan Tujuan Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi
Fungsi Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi adalah mengembangkan kemampuan
siswa secara kognitif, afektif dan psikomotorik tentang kegiatan korespodensi yang sangat
penting dikuasai oleh lulusan SMK dalam dunia kerja juga kehidupan sehari-hari.
3. Ruang Lingkup Mata Diklat Melakukan Prosedur Administrasi
Sub Kompetensi Lingkup Belajar
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 18/28
1. Proses dokumen-dokumen kantor
2. Dasar Surat Menyurat
3. Mengurus/ menjaga sistem dokumen
a. Tata persuratan
b. Tata naskah/ dokumen kantor
a. Bahasa Surat Bisnis
b. Bahasa Surat Dinas
a. Macam-macam dokumen-dokumen kantor
b. Referensi dan sistem indeks
c. Sistem penomoran surat
(Sumber: KBK SMK 2004)
4. Sistem Evaluasi Hasil Belajar
Menurut Ralph Tyler (dalam Arikunto, 2002: 3)”evaluasi merupakan sebuah prosentasepengumpulan data untuk menentukan sejauh mana dalam hal apa, dan bagaimana tujuan
pendidikan sudah tercapai”. Menurut Dimyati (2002:200) yang dimaksud dengan evaluasi hasil
belajar adalah “proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian dan/atau penguluran hasil belajar”. Berdasarkan pengertian evaluasi hasil belajar kita dapat ketahui bahwa
tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai
dengan skala nilai berupa huruf atau kata atau simbol. Menurut Dimyati (2002:200) “hasil darikegiatan evaluasi hasil belajar pada akhirnya difungsikan dan ditujukan untuk keperluan berikut
ini: a) Untuk diagnostik dan pengembangan,
b) Untuk seleksi, c) Untuk kenaikan kelas, d) Untuk penempatan” .
Sistem evaluasi hasil belajar yang digunakan di SMK PGRI 2 Malang yaitu
menggunakan tes formatif dan tes sumatif. Menurut Arikunto (2002:47-48) tes sumatif adalah
“tes yang memberikan tanda kepada siswa bahwa mereka telah mengikuti program dan untuk menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawan atau kelompoknya, maka
tidak diperlukan suatu tuntutan harus berapa tingkat penguasaan yang dicapai”. Sedangkan tes
formatif adalah “penilaian yang dilaksanakan pada akhir program belajar mengajar(PBM) untuk
melihat tingkat keberhasilan PBM itu sendiri”
G. Pengaruh Cara belajar Terhadap Prestasi Belajar
Cara belajar pada dasarnya merupakan satu cara atau strategi belajar yang diterapkan
siswa sebagai usaha belajarnya dalam rangka mencapai prestasi yang diinginkan. Penilaian baik buruknya usaha yang dilakukan akan tergambar dalam bentuk prestasi. Usaha atau cara belajar
seseorang akan terlihat dari prestasi yang diperoleh oleh siswa tersebut. Sehingga prestasi belajar
yang baik juga dipengaruhi oleh cara belajar yang baik pula.Sedangkan Slameto (2003: 73)
berpendapat bahwa”Banyak siswa dan atau mahasiswa gagal atau tidak mendapat hasil yang baik
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 19/28
dalam belajar karena tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif”. Semakin baik siswa
dalam mengetahui cara belajar yang baik maka kan baik pula prestasinya.
Pendapat lain juga dikemukakan oleh Hamalik (1983: 1) yang mengemukakan “cara dan
kebiasaan belajar yang tepat akan menentukan hasil yang memuaskan, sebaliknya cara belajar
yang buruk akan memberikan hasil yang kurang memuaskan”.
Dengan memiliki cara belajar yang baik nanti akan terasa bahwa setiap usaha belajar
selalu memberikan hasil yang sangat memuaskan, ilmu yang dipelajari dapat dikuasai sehingga
ujian dapat dilakukan dengan berhasil. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan secara teoritis
bahwa Ada Pengaruh Cara Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
“Rancangan penelitian adalah rencana dan sruktur penyelidikan yang disusun sedemikianrupa sehingga peneliti akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan- pertanyaan penelitiannya”
(Kerlinger, 1990: 483). Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka metode dan jenispenelitian ini menggunakan penelitian Ex-Post Facto atau pengukuran sesudah kejadian dan
deskriptif korelasional.
Metode ini dipergunakan karena penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya
pengaruh antara cara belajar terhadap prestasi belajar melakukan prosedur administrasi siswa
kelas 1 jurusan ADP SMK PGRI 2 Malang. Deskriptif korelasional dipandang sesuai dengan
penelitian ini karena bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang variabel yang diteliti danbersifat korelasi karena penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan
apabila ada, berapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.(Arikunto, 1993:215). Pada penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara cara belajarterhadap prestasi belajar mata diklat melakukan prosedur administrasi siswa kelas 1 Jurusan
ADP SMK PGRI 2 Malang. Variabel dalam penelitian ini adalah cara belajar sebagai variabel
bebas (X) terhadap prestasi belajar sebagai variabel terikat (Y), hubungan tersebut dapatdigambarkan sebagai berikut:
Cara Belajar (X) -----> Prestasi Belajar (Y)
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
B. Populasi dan Sampel
Arikunto (1998: 115) berpendapat “ Populasi merupakan subyek penelitian”. Sedangkanmenurut Sugiyono (1997: 57) menjelaskan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 20/28
subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan populasi adalah keseluruhan
subyek penelitian yang memiliki ciri-ciri yang akan diteliti. Populasi dari penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas 1 jurusan Administrasi Perkantoran SMK PGRI 2 Malang semester gasaltahun pelajaran 2005/ 2006 yang berjumlah 88 orang.
Menurut Arikunto (2002:10) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
Agar sampel yang diambil mewakili data penelitian, maka perlu
adanya perhitungan besar kecilnya populasi. Arikunto (1998:112) menyatakan bahwa:
Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika
subyeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”ter gantung
setidak-tidaknya dari
a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, keuangan, dan dana
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut
banyak sedikitnya data
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti
Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah populationsampling yang teknik pelaksanaanya dilakukan dengan mengambil semua sampel yang ada di
dalam populasi, karena jumlah sampel/subyek penelitian yang tidak mencapai 100 orang. Untuk lebih jelasnya mengenai jumlah populasi dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3. Rincian jumlah populasi dan sampel dalam penelitian ini
No. Kelas Jumlah Siswa
1. 1 ADP I 44
2. 1 ADP II 44
Jumlah 88
Sumber: SMK PGRI 2 Malang
C. Instrumen Penelitian
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 21/28
Hal-hal yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah:
1. Pengembangan instrumen
Dalam penelitian ini, untuk mencapai hasil yang diharapkan maka dalam pengembangan
instrumennya dengan mengemukakan kisi-kisi instrumennya.
2. Uji coba instrumen
Sebelum instrumen digunakan sebagai alat pengumpul data, maka instrumen tersebutdiujicobakan pada 20 siswa SMK PGRI 2 Malang yang akan dijadikan sampel. Uji coba
instrumen dimaksudkan agar instrumen yang berupa angket harus valid dan reliabilitas sebelum
disebarluaskan kepada responden.
Kevaliditasan instrumen, apabila mempunyai validitas tinggi jika butir-butir yangmembentuk instrumen tidak menyimpang dari fungsi instrumen. Untuk mendapatkan instrumen
yang valid, maka peneliti akan menguji angket melalui analisis butir soal. Mengenai hal tersebut
Arikunto (2002:169) menyatakan bahwa “untuk menguji validitas setiap butir soal maka skor -
skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total”. Teknik validitas
melalui analisis butir soal dengan rumus korelasi product moment dari pearson. Kriteria butirsoal yang valid adalah jika rxy r tabel dan butir instrumen yang dikatakan tidak valid jika rxy r
tabel.
Arikunto (2002:170) menjelaskan “reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatuinstrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sehingga alat pengumpul data karena
instrumen sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabilitas akanmenghasilkan data yang dapat dipercaya juga”. Untuk mencari reliabilitas kebiasaan belajar danprestasi belajar menggunakan rumus alpha.
Bila instrumen reliabel berdasarkan uji coba, maka instrumen tersebut dapat digunakan sebagai
insrtumen pengumpulan data.
Berikut klasifikasi reliabilitas adalah sebagai berikut:
Reliabilitas Klasifikasi
0,9 < rh 1
0,7 < rh 0,9
0,4 < rh 0,7
0,2 < rh 0,4
0,0 < rh 0,2
Sangat tinggi
Tinggi
Cukup
Rendah
Sangat rendah
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 22/28
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah:
1. Penggalian data
Mendapatkan data maka diperlukan adanya instrumen pengumpulan data yaitu indikator
ditransformasikan menjadi item pertanyaan yang kemudian dikelompokkan menjadi instrumenpertanyaan sesuai dengan variabelnya. Penelitian ini menggunakan metode statistik maka option-option dalam angket harus diberi bobot berupa angka-angka seperti dikemukakan oleh Arikunto
(2002). Datanya berupa data kuantitatif yaitu angka-angka, data penelitian yang kualitatif harus
diubah menjadi data kuantitatif (berupa angka-angka yaitu dengan cara memberi skor).
2. Teknik pemberian skor
Sehubungan dengan pemakaian angket dalam pengumpulan data, maka angket tersebut
diskalakan dalam bentuk skor dengan menggunakan skala likert, dimana penyusunan angket ini
dalam bentuk pilihan ganda dengan 5 pilihan ganda, sehingga responden tinggal memilih salah
satu dari jumlah jawaban yang telah disediakan. Pemberian skor terhadap alternatif jawabanyang ada dalam angket adalah sebagai berikut:
1. Jawaban A diberi skor 5
2. Jawaban B diberi skor 4
3. Jawaban C diberi skor 3
4. Jawaban D diberi skor 2
5. Jawaban E diberi skor 1
Kemudian skor tersebut diklasifikasikan menjadi 5 yaitu: Sangat sering, sering, jarang, sangat jarang, tidak pernah.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Angket
Sugiyono (1997: 96) menyatakan “metode ini digunakan bila responden jumlahnyabesar dapat membaca dengan baik dan dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia”.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai cara belajar siswa berupa pertanyaandalam pilihan ganda kepada siswa kelas 1 SMK PGRI 2 Jurusan Administrasi Perkantoran.
2. Metode Dokumentasi
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 23/28
Arikunto (2002: 135) mengatakan “Dokumentasi asal katanya dokumen, yang artinya
barang- barang yang tertulis”. Dalam melaksanakan metode dokumentasi, menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dengan catatan harian, serta
dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa, gambaran
umum SMK PGRI 2 Malang, data prestasi belajar nilai semester gasal tahun ajaran 2005/2006
mata diklat melakukan prosedur administrasi.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
a. Persipan mengisi angket, dengan memberikat angket kebiasaan belajar kepada responden
untuk diisi secara lengkap dan tidak lupa dengan mengisi identitas responden tersebutseperti: nama dan kelas.
b. Setelah pengisian angket kemudian pengumpulan data prestasi belajar dengan melihat nilairaport mata diklat melakukan prosedur administrasi di SMK PGRI 2 Malang.
c. Instrumen siap untuk diolah, dimana pengambilan data tersebut akan dibantu oleh pihak sekolah SMK PGRI 2 Malang. Proses pengumpulan data dilakukan dalam dua tahap yaitu
tahap pertama dengan pengumpulan data tentang cara belajar siswa dan tahap kedua dengan
pengumpulan data tentang prestasi belajar siswa.
E. Teknik Analisis Data
Arikunto (1998: 236) menjelaskan bahwa yang dimaksudkan dengan analisis data adalah
pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada
sesuai dengan pendekatan penelitian atau desain yang diambil. Terkait dengan hal itu makadiperlukan adanya tehnik analisis data.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ada dua macam, yaitu:
(1) Teknik analisis deskriptif yaitu dengan perolehan persentase karena penelitian ini bersifat
deskriptif dan mendeskripsikan tentang variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Nurkancana(1992: 22) langkah-langkah yang digunakan adalah:
a. Menentukan interval, dengan menggunakan rumus interval hitung sebagai berikut:
Data terbesar – data terkecil
Panjang kelas interval = ---------------------------------------
Jumlah kelas
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 24/28
b. Menentukan prosentase variabel, untuk mengetahui jumlah perbandingan skor masing-masing
variabel yaitu variabel cara belajar yang diklasifikasikan menjadi sangat baik, baik, cukup,
kurang, sangat kurang dan untuk prestasi belajar diklasifikasikan menjadi istimewa, sangat baik,
baik, cukup, dan kurang dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rumus prosentase adalah sebagai berikut:
P = F x 100%
N
keterangan: F= frekwensi
N= jumlah subyek penelitian
P= Prosentase
(2) Analisis korelasional.
Dalam penelitian ini digunakan rumus statistik Regresi Linier Sederhana dan teknik ini
digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y)dengan persamaan Regresi Linier seperti yang disebutkan oleh Sudjana (1996:312) sebagai
berikut:
Y = a + bx
Regresi dengan x merupakan variabel bebasnya dan y variabel tak bebasnya dinamakanregresi y atas x.
Adapun perhitungan analisis regresi seperti yang tersebut diatas, peneliti menganalisisnyadengan bantuan SPSS 10.0 For Windows.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 25/28
Teknik Pengambilan Sampel
Dalam bukunya Riduwan (Skala pengukuran variabel-variabel penelitian, Bandung, CV Alfabeta, cetakan
ke-2) mengatakan bahwa populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau hasil unit pengukuran yang
menjadi obyek penelitian. Nawawi menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas semua nilai yang
mungkin baik yang diperoleh dari hasil menghitung maupun mengukur. Nazir menambahkan bahwa
populasi adalah data, bukan orang tau bendanya.
Berkaitan dengan jumlah populasi, maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu pertama :populasi
terbatas dimana batasnya secara kuantitatif dapat dihitung. Misalnya jumlah siswa SMA Negeri 8
Jakarta, jumlah penduduk desa tambakmekar dan jumlah guru SMAN 8 Jakarta. Kedua: populasi tak
terbatas dimana banyak populasinya tidak bisa dinyatakan dengan jumlah misalnya kandungan emas di
sungai X, berapa liter pasang surut air laut pada bulan purnama.
Berdasarkan sifatnya maka populasi dibagi menjadi dua bagian yaitu
1. populasi homogen, sumber data memiliki sifat yang sama
2. populasi heterogen, sumber datanya memiliki sifat yang berbeda.
Apabila kita telah menetapkan masalah penelitian dan kita sudah membatasi populasi,maka masalah
berikutnya yang muncul adalah kita memiliki keterbatasan dalam mengakses seluruh populasi, sehingga
dikembangkanlah teknik untuk dapat mengambil keseimpulan berkaitan dengan populasi tetapi dengan
data yang lebih terbatas. Data terbatas tetapi masih memiliki sifat atau karakteristik populasi tersebut
dinamakan sampel.
Keuntungan menggunakan sampel adalah
1. memudahkan peneliti
2. Penelitian lebih efisien (penghematan uang, waktu dan tenaga)
3. Lebih teliti dan cermat dalam pengumpulan data.
4. penelitian lebih efektif, sehingga menghemat penggunaan specimen, mengurangi atau melokalisir
efek destruktifd dari perlakuan.
Teknik pengambilan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang representatif dari populasi. Adadua macam teknik pengambilan sampel yaitu:
Untuk menentukan jumlah sampel (n) digunakan ketentuan sebagai berikut :
Jumlah sampel menggunakan rumus dari Taro Yamate :
N
n= ------------
N*d^2 + 1
dimana N adalah jumlah populasi dan d adalah tingkat presisi yang ditetapkan.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 26/28
Misalnya jika diketahui jumlah populasi guru SD sebesar 138 orang dan akan dilakukan penelitian
dengan tingkat presisi 10% maka jumlah sampel yang harus diambil adalah 58 orang.
Surakhmad berpendapat bahwa apabila ukuran populasi kurang lebih 100, maka jumlah sampel
sekurang-kurangnya 50% dari ukuran populasi. Apabila ukuran populasi lebih dari 1000, maka jumlah
sampel sekurang-kurangnya 15%.
1. probability sampling
probability sampling adalah cara pengambilan sampel dengan memberikan kesempatan yang sama bagi
anggota populasi untuk terambil sebagai sampel, yang tergolong teknik ini adalah
1.a simple random sampling
Teknik pengambilan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata/tingkatan anggota populasi
tersebut.
1.b Proportionate stratified random samplng
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional, teknik ini
digunakan apabila anggota populasi tidak homogen berkaitan dengan karakteristik yang diteliti.
Contohnya guru DKI jakarta yang mengikuti ujian sertifikasi :
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 370 orang
Jumlah sampel yang diambil harus sama porsinya dengan jumlah guru sesuai dengan bidang studi.
Contohnya jumlah sampel guru bahasa Indonesia menjadi
pertama : tentukan dahulu jumlah sampel dengan presisi 10% menjadi
370
-------------- = 77.24 = 77 orang
370*0.1^2 + 1
kedua : tentukan jumlah sampel untuk masing-masing strata
100
--- x 77 = 20,8 = 21 orang
370
1.c Disproportionate random sampling
Pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak dan berstrata tetapi sebagian ada yangn kurang
proporional, contohnya
guru BP : 1 orang
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 27/28
guru bahasa Indonesia : 100 orang
guru bahasa Inggris : 70 orang
guru Matematika : 120 orang
guru Biologi : 30 oang
guru Fisika : 50 orang
Jumlah : 371 orang
jumlah sampel untuk guru BP satu orang.
1.d Area sampling (sampel kluster )
Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari tiap wilayah gewografis
yang ada. Misalnya penelitian tentang tingkat pendidikan warga di desa tambakmekar RW 04. RW 04
terdiri dari 5 RT misalnya, maka sampel harus memuat warga dari tiap RT.
2. non propability sampling
Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan kesempatan yang sama pada setiap anggota
populasi untuk terambil sebagai sampel.
2.a Sampling sistematis
Pengambilan sampel yang didasarkan pada urutan anggota dalam populasi secara
seragam. Misalnya Diketahui daftar pelanggan PT Telkom yang telah diberi nomor dari 1 sampai 1000.
Pelanggan yang diambil sebagai sampel adalah mereka yang memilki no urut kelipatan 1, 10, 20, 30, dan
seterusnya.
2.b Sampling kuota
Teknik pengambilan sampel dengan menetapkan jumlah (jatah ) sesaui dengan pertimbanga peneliti.
Selanjnya jatah itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil sampel. Contohnya untuk menentukan
kuota haji penduduk indonesia yang berjumlah 250 jt orang maka diambil jatah 250.000 orang.
2.c sampling aksidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yangsecara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dijadikan sampel. Misalnya untuk meneliti produk sabun yang diminati
konsumen pada supermarket X, maka diambil sampel pelanggan yang datang dan ditemui peneliti di
hari tersebut.
2.d Purposive sampling
Pengambilan sampel dengan menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Misalnya
peneliti ingin mengetahui tentang jenis penyakit warga desa tambakmekar maka yang dipilih menjadi
sampel adalah para dokter, bidan atau mantri di puskesmas desa.
2.e sampling jenuh
Yaitu pengambilan sampel dengan cara menjadikan seluruh anggota populasi menjadi sampel.
5/12/2018 Teknik Sampling Dalam Penelitian - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/teknik-sampling-dalam-penelitian 28/28
2.f Snowball sampling (getuk tular)
Teknik pengambilan sampel dengan cara mengambil jumlah sampel sedikit terlebih dahulu, lalu dari
jumlah yang sedikit tersebut berkembang menjadi banyak. Misalnya peneliti ingin mengetahui latar
belakang keluarga para pecandu narkoba di suatu tempat, maka peneliti dapat memulai dari satu atau
dua orang responden dahulu, selanjutnya dari informasi responden tersebut peneliti dapat menambah
jumlah respondennya.