i
STRATEGI PEMASARAN USAHA JAMUR TIRAM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK WANITA
TANI JAMUR BERKEMBANG DESA BANYUMULEK KEDIRI LOMBOK BARAT
Oleh
M U Z A Y Y A N A H NIM. 152.145.240
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2018
ii
STRATEGI PEMASARAN USAHA JAMUR TIRAM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN KELOMPOK WANITA
TANI JAMUR BERKEMBANG DESA BANYUMULEK KEDIRI LOMBOK BARAT
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana (S1) ekonomi Syari’ah
Oleh
M U Z A Y Y A N A H NIM. 152.145.240
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM MATARAM
2018
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Muzayyanah, NIM: 152.145.240 dengan judul, “Strategi Pemasaran
Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Pendapatan (Kelompok Wanita Tani
Jamur Berkembang Desa Banyumulek Kediri Lombok Barat)” telah memenuhi
syarat dan disetujui untuk diseminarkan.
Disetujui pada tanggal: ____________________
Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. H. M. Zaidi Abdan, M.Ag Naili Rahmawati, M.Ag NIP.196911211997031033 NIP.197909132009012008
iv
NOTA DINAS
Mataram, 18 Desember 2018
Hal : Munaqasyah
Yang Terhormat Rektor Universitas Islam Negeri Mataram Di Mataram Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan koreksi
maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Muzayyanah
NIM : 152.145.240
Jurusan/Prodi : Ekonomi Syari’ah
Judul : Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam
Meningkatkan Pendapatan (Kelompok Wanita
Tani Jamur Berkembang Desa Banyumulek Kediri
Lombok Barat)
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Mataram. Oleh karena itu,
kami berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I, Pembimbing II, Dr. H. M. Zaidi Abdan, M.Ag Naili Rahmawati, M.Ag NIP.196911211997031033 NIP.197909132009012008
vi
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul: “Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam
Meningkatkan Pendapatan Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang Desa
Banyumulek Kediri Lombok Barat” yang diajukan oleh Muzayyanah, NIM:
152.145.240, jurusan Ekonomi Syari’ah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam telah
dimunaqasyahkan di depan dewan penguji Jurusan Ekonomi Syariah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram pada hari Jum’at tanggal 28 Desember
2018.
Dewan Penguji
1. Ketua sidang : Dr. H. M. Zaidi Abdad, M.Ag (……………………) Pemb. I NIP.196911211997031033
2. Sekertaris Sidang : Naili Rahmawati, M.Ag (……………………)
Pemb. II NIP.197909132009012008
3. Penguji I : Drs. H.Agus Mahmud, M.Ag (……………………)
NIP.196508171997031001
4. Penguji II : Muh. Baihaqi, SHI, MSI (……………………)
NIP. 197808102006041002
Mengetahui, Dekan
Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag NIP. 197111041997031001
vii
MOTTO
“Pedagang yang senantiasa jujur lagi amanah (dapat
dipercaya) akan bersama para Nabi, orang-orang
yang selalu jujur dan orang-orang yang mati syahid.”
(HR. Tirmidzi)
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Orang Tuaku tercinta, Ayahanda Hasanudin dan Ibundaku Mari’ah Terimakasih yang tak terhingga karena selalu mengiringi langkahku dengan do’a, sehingga kini meraih gelar kesarjanaan.
2. Semua keluarga dan orang-orang terkasih yang turut mendukung dan selalu mendoakan untuk keberhasilan saya untuk bisa menyelesaikan perkuliahan.
3. Kedua dosen pembimbingku, Bapak Dr. H. M. ZaidiAbdan, M.Ag. Dan Ibu NailiRahmawati, M.Ag yang telah membimbing dengan sabar dan selalu meluangkan waktunya sehingga skripsi ini dapat selesai tepat pada waktunya.
4. Sahabat-sahabat ku dan adk ku tercinta Nasrudin, Nurul, Nik, Kalsum, Arni, Azizah, Eha, Deq Wen, deq Yuni, Atni, Nadia, ka Ruslan, ka Lia, ka sem, Humaidi,guru-guru KBIT, Arif yang selalu ada dan teman-teman kelas H Ekonomi Syariah 2014 yang selalu memberikan dukungan dan motivasi hingga selesai.
5. Almamaterku tercinta yang telahmengajarkanbanyakhalsukadukaselamamengejampendidikan di kampus.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia
dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi yang berjudul
“Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Pendapatan
(Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang Desa Banyumulek Kediri Lombok
Barat)”. Shalawat serta salam tak lupa pula dilayangkan kepada sang revolusioner sejati
Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita semua dari alam kegelapan menuju
alam terang benerang.
Penulis menyadari bahwa proses menyelesaikan skripsi ini tidak akan sukses
tanpa bantuan dan keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan
penghargaan setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, yaitu antara lain adalah :
1. Bpk. Dr. H. M. Zaidi Abdan, M.Ag selaku Pembimbing I dan Ibu Naili Rahmawati,
M.Ag selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, dan
koreksi mendetail, terus-menerus dan tanpa bosan di tengah kesibukannya dalam
suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang dan cepat selesai;
2. Ibu Baiq Elbadriati, M.E.I selaku ketua jurusan Ekonomi Syari’ah.
3. Dr. H. Ahmad Amir Azis, M.A selaku dekan fakultas ekonomi dan bisnis islam.
4. Dr. H. Mutawali, M.Ag. selaku Rektor UIN Mataram yang telah memberi tempat
bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberikan bimbingan dan peringatan untuk
tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
x
5. Kedua orangtua yang telah memberikan motivasi, bimbingan, dorongan, do’a dan
banyak lagi bantuan yang lain yang tidak akan pernah bisa saya urainkan semuanya.
Terima kasih telah menjadi orangtua untuk saya .
6. Saudara-saudara, sahabat, teman, terima kasih untuk semuanya.
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut menjadi pahala yang berlipat
ganda dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi dunia pendidikan.
Aamiin.
Mataram, 28 Desember 2018 Penulis, M U Z A Y Y A N A H NIM. 152.145.240
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iii NOTA DINAS ................................................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................ v HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... vi MOTTO .......................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................... viii KATA PENGANTAR .................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... xi DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii ABSTRAK ...................................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat penelitian...................................................... 5
1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 5
2. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian .......................................... 6
E. Telaah Pustaka .............................................................................. 6
F. Kerangka Teori............................................................................... 10
1. Pengertian Strategi .................................................................. 10
2. Pengertian Usaha Budidaya Jamur Tiram ................................ 12
3. Perkembangan Produksi, Permintaan, Dan Prospek Usaha
Budidaya Jamur tiram .............................................................. 16
4. Pendapatan ............................................................................... 19
G. Metodologi Penelitian .................................................................... 23
1. Pendekatan Penelitian .............................................................. 23
2. Kehadiran Penelitian ................................................................ 23
3. Lokasi Penelitian ...................................................................... 25
xii
4. Sumber dan Jenis Data ............................................................. 25
5. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 26
6. Analisis Data ............................................................................ 28
7. Keabsahan Data ........................................................................ 30
H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 33
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian ................................ 35
1. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Budidaya Jamur Tiram ...... 35
2. Letak Geografis. ....................................................................... 37
3. Nama-Nama Anggota Kelompok Budidaya Usaha Jamur Tiram 37
4. Sarana dan Prasarana ................................................................ 38
5. Peroses Pembuatan Jamur Tiram ............................................. 40
6. Cara Pengendalian Hama dan Penyakit ................................... 41
B. Perkembangan Usaha Budidaya Jamur Tiram ............................... 42
C. Strategi Budidaya Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Pendapatan
Ekonomi ......................................................................................... 44
BAB III PEMBAHASAN A. Analisis Perkembangan Budidaya Jamur Tiram Dalam
Meningkatkan Pendapatan Ekonomi .............................................. 50
B. Analisis Strategi Budidaya Jamur Tiram Dalam Meningkatkan
Pendapatan Ekonomi ...................................................................... 55
BAB IV PENUTUP A. Simpulan ........................................................................................ 60
B. Saran ............................................................................................... 61
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Nama-nama dari kelompok pembudidaya jamur tiram...................... 37
xiv
STRATEGI PEMASARAN USAHA JAMUR TIRAM DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN
(Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang
Desa Banyumulek Kediri Lombok Barat)
Oleh
MUZAYYANAH 152.145.240
ABSTRAK
Usaha jamur tiram ialah salah satu industri pertanian yang dapat diterapkan di rumah. Usaha budidaya jamur tiram menawarkan beragam segmen usaha, Seperti menjual dalam bentuk jamur kering, kerupuk, abon, hingga mengolah kuliner jamur dalam bentuk pepes,nasi goreng jamur,tumis jamur, mie ayam jamur sepesial yang dapat di pasarkan kerumah-rumah makan atau warteg. Budidayanya juga relatif mudah, baik dalam skala usaha kecil maupun besar sehingga sangat pontesial untuk diusahakan secara komersial.
Adapun metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif-deskriptif karena menggambarkangejalaapa yang adadilapanganberupa kata-kata tertulisataulisan. Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang di peroleh dari kelompok wanita tani jamur berkembang kemudia sumber data sekunder seperti buku, internet yang terkait. Dengan metode pengumpulan data melalui observsi, wawancara dan dokumentasi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil secara umum bahwa, Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang meningkatkn pendapatannya dengan sterategi yang di lihat dari 2 faktor pendukung yakni internal dan eksternal terdiri dari atas peluang dan ancaman kemudian dirumuskan sterategi khusus. Kata Kunci : Sterategi pemasaran, Kelompok Wanita Tani Jamur
Berkembang.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang dunia usaha memasuki era globalisasi, dimana
semua pihak sudah dapat secara bebas memasuki setiap pasar yang
dikehendaki baik di dalam negeri maupun di luar negeri tampa ada
batasannya. Melihat kondisi yang demikian, maka sudah seharusnya jika
setiap bidang usaha dituntut untuk mengetahui dan mengikuti perkembangan
atau perubahan dari setiap kegiatan usaha yang dilakukan.1
Dalam dunia bisnis modern saat ini, menuntut peranan stategi
pemasaran yang dapat menunjang kemajuan suatu usaha bisnis, maju
mundurnya kegiatan bisnis akan sangat ditentukan oleh keberhasilan kegiatan
pemasaran tersebut, karena kegiatan pemasaran merupakan kegiatan bisnis
yang secara langsung berhubungan dengan masyarakat luas (konsumen).
Perusahaan harus secara jelas menetapkan kearah mana aktivitas usaha yang
dijalankan dan pihak-pihak mana yang menjadi sasaran dari penjualan produk
yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Strategi pemasaran sangatlah penting bagi keberhasilan suatu
perusahaan, dengan adanya strategi pemasaran menyebabkan sebuah
perusahaan harus merancang sebuah strategi yang khusus agar tetap bisa
bersaing dengan perusahaan lain, supaya bisa mencapai suatu keberhasilan
yang memberikan manfaat bagi penunjang sebuah usaha tersebut, baik usah
mikro maupun makro.
1 J. Winardi, Entrepeneur dan Entrepreneurship, (Jakarta: Kencana, 2014), hlm. 15
2
Begitu juga dengan usaha jamur tiram memerlukan strategi pemasarn.
Usaha jamur tiram ialah salah satu industri pertanian yang dapat diterapkan di
rumah. Usaha ini tidak membutuhkan modal besar dan dapat dilakukan pada
halaman atau dalam rumah. Dimana jamur tiram merupakan salah satu jenis
jamur yang dapat dikonsumsi sebagai makanan dengan nilai gizi dan protein
tinggi, serta mahal harganya.
Jamur tiram mempunyai flavor, tekstur, dan bentuk yang mirip dengan
warna permukaan tudung beragam, yaitu putih, kelabu, kecokelatan, kuning,
orange, atau merah jambu. Jamur tiram ini sangat populer saat ini. Teksturnya
yang lembut, penampilan menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga
mudah untuk dipadukan dengan berbagai jenis masakan. Budidayanya juga
relatif mudah, baik dalam skala usaha kecil maupun besar sehingga sangat
pontesial untuk diusahakan secara komersial.2
Usaha jamur tiram menawarkan beragam segmen usaha. Selain
menjual jamur segar, dapat juga membidik atau melangkoni bisnis sebagai
penjual bibit dalam bentuk botolan atau baglog, media tanam,atau jasa
membangun kumbung. Selain itu usaha budidaya jamur tiram dapat diolah
dengan berbagai macam selera. Seperti menjual dalam bentuk jamur kering,
kerupuk, abon, hingga mengolah kuliner jamur dalam bentuk pepes, nasi
goreng jamur, tumis jamur, mie ayam jamur sepesial yang dapat di pasarkan
kerumah-rumah makan atau warteg.
2 Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya
Jamur Tiram,( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), hlm. 2.
3
Usaha industri terdiri dari dua kata yaitu usaha dan industri. Usaha
mempunyai arti sebuah kegiatan yang mengarahkan tenaga dan pikiran untuk
mencapai suatu maksud, pekerjaan (perbuatan, daya, dan upaya) untuk
mencapai suatu tujuan. Industri adalah suatu usaha atau kegiatan ekonomi
yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang
jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi,untuk mendapatkan
keuntungan. Usaha indusrti merupakan suatu usaha atau kegiatan ekonomi
yang mengelola bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan barang
jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi, yang mengerahkan tenaga
dan pikiran untuk mencapai suatu tujuan yaitu mendapatkan keuntungan.
Berkembangnya industri kecil tersebut, budidaya jamur tiram
menghadapi berbagai masalah atau kesulitan dalam mengembangkan
usahanya, sehingga hal ini akan mengganggu kesejahteraan bagi pengusaha
kecil. Untuk itu dengan adanya peningkatan budidaya jamur tiram atau usaha
kecil menengah diharapkan mampu mendorong tingkat kesejahteraan pada
kelompok wanita tani jamur berkembang. Dengan adanya peningkatan
kesejahteraan, maka secara langsung berdampak terhadap tingkat pendapatan,
pendidikan, perumahan, dan kesehatan.
Untuk mendukung perkembangan industri kecil ini, maka pihak
pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan dengan melakukan suatu
pembinaan bagi industri kecil tersebut. Karena sangat sesuai dikembangkan
didaerah pedesaan, sebab tingkat teknologi sederhana dan dapat menampung
masyarakat yang tidak bekerja pada sektor pertanian sekaligus pemerataan
pendapatan untuk memberantas kemiskinan.3
3Hadi Prayinto, Perkembangan Ekonomi Pedesaan, (Jakarta: BPFE, 1987), hlm. 52.
4
Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Desa Banyumulek Kecamatan
Kediri, industri kecil yang memproduksi jamur tiram yang berdiri pada tgl 14
Februari 2017, baik sebagai usaha sampingan maupun sebagai usaha yang di
usahakan secara pokok. Kelompok wanita tani jamur berkembang yang
beranggotakan 20 orang janda dari beberapa Dusun yang ada di Desa
Banyumulek. Dengan adanya budidaya jamur tiram diharapkan mampu
meningkatkan taraf kesejahteraan kelompok wanita tani jamur berkembang.
Pada awal memperoduksi usaha budidaya jamur tiram kelompok wanita tani
jamur berkembang ini mengalami peningkatan usaha yang bagus dari tahun
2017 sampai tahun 2018 bulan februari. Namun, pada awal tahun 2018 bulan
maret usaha ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2017. Penurunan
produksi diakibatkan karena kurangnya pengelolaan yang efektif dari
kelompok usaha budidaya jamur tiram dan dikarenakan juga bibit yang
dibudidayakan adalah bukan hasil pengelolaan dari kelompok wanita tani
jamur berkembang itu sendiri, seperti yang biasa telah dilakukan pada awal
memulai usaha budidaya jamur tiram tapi melainkan bibit yang dibeli.
Kemudian upaya yang dilakukan olek kelompok wanita tani jamur
berkembang untuk meningkatkan pendapatan ekonomi kembali yaitu
membuat strategi meningkatkan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien,
yakni kembali memproduksi bibit sendiridan menambah pengetahuan kepada
kelompok wanita tani jamur berkembang tentang strategi pengembangan
jamur tiram.4
4Amak Puaseh, Ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
28 September 2018, jam 09.30 WIB.
5
Berdasarkan pengamatan dan data sementara, pendapatan dari hasil
panen usaha jamur tiram tiap harinya berkisar 15 Kg sampe 10 Kg, tiap
perkilonya dijual 20 ribu kadang 25 ribu dan ketika dijual akan menghasilkan
uang berkisar Rp.300.000-Rp.200.000 per hari, pendapatan diserahkan
langsung kepada ketua kelompok budidaya jamur tiram dan anggota akan
menerima hasil setiap 4 bulan sekali sebesar Rp.250.000., Sedangkan
pengeluaran konsumsi kelompok wanita tani jamur berkembang Rp.50.000.,
perhari 5 . Dari uraian di atas maka peneliti merasa perlu mengadakan
penelitian dengan judul “Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam
Meningkatkan Pendapatan (Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang
Desa Banyumulek Kediri Lombok Barat)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan permasalahannya
sebagai berikut :
1. Bagaimana perkembangan usaha jamur tiram dalam meningkatkan
pendapata kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek?
2. Bagaimana Strategi pemasaran usaha jamur tiram dalam meningkatkan
pendapatan ekonomi kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa
Banyumulek?
5Inaq Pesah, Anggota Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
12 Juni 2018, jam 14.54 WIB.
6
C. Tujuan dan Manfaat penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian yaitu :
a. Untuk mengetahui perkembangan usaha jamur tiram dalam
meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani jamur berkembang di
Desa Banyumulek
b. Untuk mengetahui strategi pemasaran jamur tiram dalam
meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani jamur berkembang di
Desa Banyumulek.
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
1) Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan masukan dalam
meningkatkan usaha budidaya jamur tiram pada kelompok wanita
tani jamur berkembang di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri
Kabupaten Lombok Barat dan membantu untuk menentukan
strategi dalam pengembangannya.
2) Dapat memberikan informasi bagi peneliti lain yang akan meneliti
dengan tema yang sejenis.
b. Secara Praktis
1) Untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai studi program
Strata satu (S-1) pada Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri
Mataram
7
2) Penelitian ini diharapkan bisa menjadi sumber-sumber informasi
bagi peneliti-peneliti berikurtnya dalam melengkapi data penelitian
selanjutnya.
D. Ruang Lingkup Dan Setting Penelitian
Dari judul yang penulis angkat tersebut dan paparan latar belakang
masalah di atas memberikan gambaran permasalahan yang kompleks terkait
dengan strategi usaha jamur tiram di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri
Lombok Barat, ruang lingkup penelitian penulis disini memfokuskan untuk
meneliti terkait dengan strategi pemasaran usaha jamur tiram dalam
meningkatkan pendapatan kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa
Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat. Setting penelitian yaitu di
Kantor Desa Banyumulek, jalan Wisata Banyumulek Kecamatan Kediri
Lombok Barat yang merupakan objek dari penelitian ini.
E. Telaah Pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya-karya
terdahulu, sebagai pedoman penelitian lebih lanjut dan untuk mendapatkan
data yang valid serta menghindari terjadinya duplikasi, plagiasi, dan repetisi
serta menjamin orisinalitas dan legalitas penelitian ini.6
Ada beberapa penelitian terdahulu yang senada dengan penelitian ini,
diantaranya:
1. Asep Sunandar., dkk, dengan judul skripsi: Budidaya Jamur Tiram: Upaya
Menyerap Tenaga Kerja Dan Meningkatkan Kesejahteraan Pemuda Desa.7
6 IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: IAIN Mataram, 2009), h. 28. 7Asep Sunandar., dkk, “Budidaya Jamur Tiram: Upaya Menyerap Tenaga Kerja Dan
Meningkatkan Kesejahteraan Pemuda Desa”, Vol. 1, No. 2, April 2108, h. 114.
8
Dalam penelitian ini membahas tentang pada akhir kegiatan, hasil
produksi jamur tiram dapat meningkat dari 1.200 kg per 5.000 baglog
menjadi 2.000 kg, tumbuhnya sentra-sentra produksi jamur tiram yang
akan mampu menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan
pemuda desa, dan tersusunnya jalur produksi dan pemasaran produk jamur
tiram yang dimulai dari desa hingga kota sehingga mitra tidak bingung lagi
dalam menjual hasil produksinya.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah tentang
upaya menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan pemuda
desa yang telah mematokkan hasil akhir yang akan diperoleh dan untuk
menumbuhkan sentra-sentra produksi jamur tiram yang akan mampu
menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan pemuda desa,
Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan, yaitu ingin mengetahui
sejauh mana strategi yang dilakukan oleh kelompok wanita tani yaitu
membuat strategi meningkatkan pengelolaan yang lebih efektif dan efisien,
yakni kembali memproduksi bibit sendiri dan menambah pengetahuan
kepada kelompok wanita tani jamur berkembang tentang strategi
pengembangan jamur tiram untuk meningkatkan pendapatan ekonomi
kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek Kec. Kediri
Lomok Barat.
9
2. Permana Ari Soejarwo., dkk, dengan judul: Pengelolaan Budidaya Rumput
Laut Berkelanjutan Untuk Masyarakat Pesisir Pulau Panjang Serang,
Banten.8
Budidaya rumput laut merupakan salah satu matapencaharian yang
potensial di wilayah pesisir Pulau Panjang. Oleh karena itu kegiatan ini
harus dikelola secara optimal dari berbagai dimensi diantaranya yaitu
dimensi lingkungan, teknologi, sosial dan ekonomi. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui strategi pengelolaan usaha budidaya rumput
laut yang berkelanjutan dengan menggunakan SWOT. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa atribut yang paling dominan dari kondisi aktual pada
komponen kekuatan yaitu kesesuaian perairan untuk budidaya rumput laut
dan keterlindungan perairan denganskor 0,80. Sedangkan pada komponen
kelemahan atribut yang paling dominan yaitu keterbatasan modal dengan
skor 0,20 dan atribut sarana pengeringan rumput laut dengan skor 0,02.
Komponen peluangatribut yang paling dominan yaitu peningkatan
pendapatan pembudidaya dan potensi pasar rumput lautdengan skor 0,80.
Sedangkan komponen ancaman atribut yang paling dominan yaitu
pencemar logamberat dengan skor 0,20 dan pencemar limbah domestik
dengan skor 0,10.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah selain
lokasi dan objek yang diteliti, dalam penelitian ini lebih memperkuat
pembinaan dan bimbingan teknis bagi pembudidaya dalam memilih bibit
8Permana Ari Soejarwo., dkk, “Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berkelanjutan Untuk
Masyarakat Pesisir Pulau Panjang Serang, Banten”, Vol. 6 No. 2 Desember 2016, h. 123.
10
rumput laut berkualitas tinggi serta memperkuat kebijakan mengenai
ketersediaan jaminan modal usaha melalui pengembangan sistem
peminjaman modal dengan syarat yang mudah dan bunga yang ringan
untuk pembudidaya. Jadi sangat berbeda dengan yang akan peneliti teliti,
yaitu ingin mengetahui sejauh mana strategi usaha budidaya jamur tiram
dalam meningkatan pendapatan ekonomi kelompok wanita tani jamur
berkembang di Desa Banyumulek Kec. Kediri Lomok Barat.
3. Octa Primanda Mukti, dengan judul skripsi: Analisis Finansial Dan
Strategi PengembanganUsahatani Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus)
Di Desa Pampangan Kecamatan SekincauKabupaten Lampung Barat.9
Dalam Penelitaian ini, membahas tentang penganalisis kelayakan
finansial usahatani jamur tiram, dan menyusun strategi pengembangan
usahatani jamur tiram. Penelitian berlokasi di Desa Pampangan Kecamatan
Sekincau Kabupaten Lampung Barat yang dipilih secara sengaja dengan
pertimbangan wilayah tersebut memiliki prospek yang baik dalam bidang
hortikultura terutama jamur tiram.
Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian ini adalah selain
lokasi dan objek yang diteliti, penelitianyang dilakukan yakni
menganalisis kelayakan finansial usahatani jamur tiram. Sedangakan
penelitian yang peneliti lakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana
strategi usaha budidaya jamur tiram dalam meningkatan pendapatan
ekonomi kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek
kec. Kediri Lombok Barat.
9Octa Primanda Mukti, “Analisis Finansial Dan Strategi Pengembangan Usahatani Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Di Desa Pampangan Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat”, (Skripsi, Fakultas PertanianUniversitas lampung, Bandar Lampung, 2016), h.2
11
F. Kerangka Teori
1. Pengertian Strategi
Strategi berasal dari kata Yunani “strategos” dengan akar kata
“stratos” dan “ag”. Stratos berarti militer dan agberarti memimpin. yang
diambil dari kata stratus yang berarti militeur dan Ag yang berarti
memimpin. Pada awalnya strategi diartikan generalship, sesuatu yang
dilakukan oleh para jenderal dalam membuat rencana untuk menaklukkan
musuh dan memenangkan peperangan. Tidaklah mengherankan jika pada
awalnya strategi selalu dikaitkan dengan siasat yang disusun untuk
menghadapi perang pemasaran dan memenangkan pertarungan.10 Strategi
pada dasarnya merupakan penerjemahan visi perusahaan ke dalam
rumusan kebijakan jangka panjang untuk dijadikan pedoman dalam
menggerakkan perusahaan ke tujuan yang telah direncanakan dengan
konsisten serta untuk membuat keputusan yang relevan mengenai
pemberdayan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan.11
Strategi dapat didefenisikan sebagai rencana permainan “game
plan” yang dilakukan oleh manajemen untuk memposisikan perusahaan
pada arena pasar yang dipilih supaya dapat memenangkan kompetisi,
memuaskan pelanggannya dan mencapai kinerja bisnis yang baik. 12
Sedangkan menurut Din Syamsudin, strategi mengandung arti:
1) Rencana dan cara seksama untuk mencapai tujuan.
10Murdifin Haming dan Mahfud Nurnajamudin, Manajemen Produksi Modern Operasi
Manufaktur dan Jasa, (Jakarta: Bumi Aksara,2014), hlm. 43. 11Ibid.,hlm. 44. 12Jogiyanto, Sistem Informasi Strategik untuk Keunggulan Kompetitif, (Yogyakrta: C.V
Andi, 2006), hlm. 31.
12
2) Seni dalam mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk
mencapai tujuan.
3) Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi
dan peran penting dalam mencapai keberhasilan.13
Keberhasilan suatu perusahaan berdasrkan keahliannya dalam
mengendalikan strategi pemasaran yang dimiliki. Konsep pemasaran
mempunyai seperangkat alat pemasaran yang sifatnya dapat
dikendalikan yaitu yang lebih dikenal dengan marketing mix (bauran
pemasaran). Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian
dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan
digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran.14
Bauran pemasaran merupakan alat pembentuk karakteristik jasa
yang ditawarkan kepada pelanggan yang digunakan sebagai alat untuk
jangka panjang maupun pendek. Bauran pemasaran 7P konsep bauran
pemasaran yang digunakan dalam pemasaran bidang jasa. Bauran
pemasaran tersebut meliputi: (marketing mix) 4P, yaitu: produk
(product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion).
Kemudian ditambah dengan 3P sebagai alat pemasaran tambahan bagi
pemasaran jasa. Konsep tambahan 3P tersebut yaitu: orang (people),
proses (process), sarana fisik (physical evidence).15
13Din Syamsudin, Etik Agama dalam Membangun Masyarkat Madani, (Jakarta: Logos,
2000), hlm. 127. 14M Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syariah, (Bandung: Alfabeta, 2012),
hlm.14 15Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, (Yogyakarta: Bayu Media Publishing, 2011), hlm.
39..
13
2. Pengertian Usaha Budidaya Jamur Tiram
a. Pengertian Usaha Budidaya
Budidaya adalah usaha yang memanfaatkan sesuatu. 16
Budidaya jamur merupakan proses yang dimulai dari tahapan
pembelian baglog jamur, pemeliharaan, pemberantasan hama dan
penyakit hingga kegiatan pemanenan. Semua ini akan menentukan
proses keberhasilan budidaya jamur tiram. Pada akhirnya, semua
proses ini bermuara ke pemasaran, yakni menjual produk hingga ke
tangan konsumen.17
b. Pengertian Jamur Tiram
Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur yang dapat
dikonsumsi sebagai makanan. Jamur ini termasuk kedalam kelas
Basidiomycetes dengan ciri umum tumbuh berwarna putih, yang
memiliki tangkai bercabang. Jenis jamur tiram yang berwarna putih,
pleurotus ostreatus, selain dapat dikonsumsi juga bernilai ekonomi
tinggi.18
Jamur tiram jenis ini yang paling populer dibudidayakan di
Indonesia. Pleurotus ostreatus berasal dari bahasa Yunani. Pleuro
berarti bentuk samping atau posisi menyamping antara tangkai dengan
tundung. Sebutan jenis ostreatus berasal dari warna dan kenampakan
tudung yang menyerupai kulit hitam. Penanaman jamur tiram ini dapat
16 Rony Gunawan K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang, 207),
hlm. 43. 17 Suryani Rahmat dan Nurhidayat, Untung Besar dari Bisnis Jamur Tiram, (Jakarta: PT
AgroMedia Pustaka, 2011), hlm. 36. 18 Iin Meina, Budi Daya Jamur Tiram,(Jakarta: Aka Mulia Media, 2007), hlm.2.
14
menggunakan media batang kayu atau media lain seperti serbuk
gergaji dan jerami padi.19 Jenis jamur tiram ini banyak dijumpai di
pasar swalayan jamur tiram putih (P. Ostreatus). Teksturnya lembut,
penampilan menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah
untuk dipadukan dengan berbagai jenis masakan.20
c. Manfaat Jamur Tiram bagi Kesehatan
Jamur tiram atau lebih dikenal dengan nama jamur kayu
merupakan bahan makanan bernutrisi dengan kandungan protein
tinggi, kaya vitamin, dan mineral, rendah karbonhidrat, lemak, dan
kalori. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) juga di percaya mempunyai
khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti lever, diabetes, anemia,
sebagai anti viral dan anti kanker setra menurunkan kadar kolestrol.
Jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan
karena berserat tinggi dan membantu pencernaan.21
d. Peluang pasar/pemasaran jamur tiram
Sebagaimana diketahui, jamur tiram merupakan salah satu jenis
jamur yang dapat di konsumsi sebagai makanan dengan nilai gizi dan
protein tinggi, serta mahal harganya.22 Jamur tiram juga dapat diolah
dalam bentuk awetan atau olahan seperti jamur tiram kering, asinan,
saus, kecap, pasta atau dibuat tepung jamur yang dapat digunakan
19 Hardi Soenanto, Jamur Kuping Budi Daya dan Peluang Usaha, ( Semarang: Cv. Aneka
Ilmu, 2000), h. 10-11. 20 Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya
Jamur Tiram( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), h. 26. 21Ibid., hlm. 37. 22 Iin Meina, Budi Daya Jamur Tiram, (Jakarta: Aka Mulia Media, 2007),hlm. 12.
15
untuk campuran dalam pembuatan kerupuk atau bentuk olahan seperti
nugget, bakso jamur, keripik, abon, permen dan lainnya.23
Hal yang menarikdalam membudidayakan jamur tiram adalah:
1) Daya serap pasar jamur tiram sangat tinggi dan terus meningkat
setiap tahun.
2) Pemeliharaanya tidak begitu rumit sehingga tidak banyak menyita
waktu dan dapat dimanfaatkan sebagai usaha sampingan.
3) Masih sedikitnya petani jamur, sehingga belum dapat memenuhi
permintaan pasar.
4) Investasi modalnya tidak terlalu besar.
5) Bahan bakunya mudah di dapatkan dan harganya relatif murah
(serbuk gergaji).
6) Iklim tropis yang dimiliki negara kita sangat cocok dan
memungkinkan untuk budidaya jamur tiram.
7) Apabila budidaya dilakukan dengan benar dan sungguh-sungguh
maka tingkat resiko kegagalan panennya hanya 10% sehingga
usaha ini dapat dikatakan mempunyai prospek bagus.
Pemasaran jamur tiram sangat potensial sekali untuk
dikonsumsi dalam negeri juga dapat menembus pasar luar negeri.
Peluang pasar produk jamur saat ini relatif cukup tinggi, kebutuhan
pasar lokal sekitar 35% dan pasar luar negeri 65%. Diperkirakan setiap
tahun permintaan akan jamur konsumsi dalam negeri maupun luar
negeri mengalami kenaikan antara 10-20%.24
23Ibid., hlm. 6. 24Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya
Jamur Tiram( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), hlm. 4.
16
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan budidaya jamur
tiram di Indonesia akan membuka peluang baru bagi para petani.
Terlebih lagi petani jamur di Indonesia sangat sedikit, sementara
kebutuhan akan jamur makin besar. Beberapa ahli jamur Taiwan pun
banyak yang datang untuk mengembangkan budidaya jamur di
Indonesia.
Secara umum pemasaran jamur tiram dapat dilakukan melalui
beberapa cara, yaitu melalui perusahaan jamur, pedagang atau
pengepul jamur, supermarket, pasar tradisional, hotel-hotel,dll.
1) Perusahaan Jamur
Sekarang sudah bermunculan perusahaan-perusahaan jamur yang
menampug hasil dari para petani jamur. Perusahaan-perusahaan
tersebut biasanya menampung hasil dalam jumlah besar terutama
jamur kering.
2) Pedagang atau pengepul Jamur
Pemasaran juga dapat dilakukan melalui para pedagang atau
pengepul yang biasanya yang akan di teruskan ke perusahaan
jamur, pasar swalayan atau supermarket.
3) Supermarket
Pemasaran juga dilakukan langsung ke pasar swalayan atau
supermarket di kota-kota besar. Jika cara ini dapat ditempuh akan
lebih menguntungkan petani jamur, karena mengurangi rantai
perdagangan.
17
4) Pasar Tradisional
Petani dapat memasarakan langsung ke pasar-pasar tradisional
yang jumlahnya di setiap kota sangat banyak.
5) Hotel-hotel
Sangat cocok dipasarkan kehotel-hotel, untuk menu makanan
sehari, separti bentuk pepes, nasi goreng jamur, tumis jamur, mie
ayam jamur sepesial, ddl.
6) Rumah Makan.
7) Pasar swalayan.
8) Rumah Sakit.
3. Perkembangan Produksi, Permintaan, dan Prospek Usaha Budidaya Jamur tiram
Jamur tiram atau hiratake (Pleurotus sp.) termasuk kedalam
golongan jamur yang hidup pada kayu-kayu yang telah melapuk.Jamur
tiram dapat juga tumbuh pada serbuk gergaji, limbah jerami, limbah kapas,
kertas kardus, atau bahan organik lainnya.Dinamakan jamur tiram karena
mempunyai flavor, tekstur, dan bentuk yang mirip cangkangnya tiram
dengan warna permukaan tudung beragam, yaitu putih, kelabu,
kecekolatan, kuning, oranye, atau merah jambu.25
Jamur tiram ini sangat popular saat ini.Teksturnya lembut,
penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah
untuk dipadukan dengan berbagai jenis masakan. Budidayanya juga relatif
25Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya
Jamur Tiram( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), hlm. 1.
18
mudah dan murah, baik dalam skala usaha kecil maupun besar sehingga
sangat potensial untuk diusahakan secara komersial.
Indonsia termasuk relatif barudalam budidaya jamur. Namun
pengembangan jamur tiram mulai di kenal oleh masyarakat lebih belakang
dari jamur merang. Sejak dekade 1980-an di beberapa kawasan pulau Jawa
banyak berdiri pertanian dan perusahaan jamur merang, jamur tiram, dan
jamur konsumsi lainnya.
Sebelumnya jamur hanya dikenal sebagai sayuran eksotik.
Pengetahuan masyarakat tentang manfaat dan teknologi produksi,
pengolahan jamur, serta produk-produk olahan jamur masih terbatas.
Namun dewasa ini, masyarakat telah mengenal dan mengetahui bahwa
jamur merupakan sumber pangan atau makanan yang mengandung banyak
gizi tinggi dengan kandugan protein relatif tinggi, juga mengandung
vitamin, kerbohidrat, serat mineral, asam amino esensial, dengan
kandungan lemakdan asam lemak tak jenuh yang relatif rendah,
bermanfaat bagi kesehatan sehingga baru beberapa tahun terakhir produk
industri jamur mulai mendapatkan perhatian.26
Produksi jamur tiram dalam negeri belum ada yang di ekspor baik
dalam bentuk segar atau olahan. Produk jamur tiram segar biasanya
dipasarkan di pasar-pasar lokal dekat dengan tempat produksinya. Umum
dijual tidak dalam kemasan kantong plastik bahkan tanpa dikemas dengan
takaran 100 gr, 250 gr, 500 gr atau 1000 gr. Pangsa pasar untuk produk
26Ibid., hlm. 3.
19
budidaya jamur tiram terbuka lebar. Di samping memenuhi kebutuhan
konsumen sebagai sayuran segar yang diperlukan setiap hari juga sebagai
bahan baku industri produk-produk olahan berbasis jamur tiram.
Peluang pasar produk jamur saat ini relatif cukup tinggi, kebutuhan
pasar lokal sekitar 35% dan pasar luar negeri 65%. Di dunia produksi
jamur tiram menduduki peringkat kedua setelah jamur kancing
(Champignon), yaitu sekitar 25% dari total produksi jamur dunia, China
merupakan produsen sekaligus konsumen jamur tiram yang utama di
dunia, diikuti oleh Amerika dan Uni Eropa, Korea, Jepang, dan Taiwan.
Produksi jamur tiram segar di dunia pada tahun 2002 diperkirakan sebesar
2.137.500 ton. Dan setiap tahun permintaan akan jamurdalam negeri
maupun luar negeri mengalami kenaikan antara 10-20%.27
Pengembangan jamur tiram sekarang sudah tersebar luas terdapat
di Aceh, Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Sleman-Yogyakarta,
dan Ambarawa, Solo, Batu-Malang, Lombok Mataram, dan lainnya.Di
Indonesia dengan jenis beragam sayuran, jamur tiram dapat diolah dalam
bentuk sayur, baik dalam bentuk tunggal atau sebagai campuran seperti
sayur tumis, sop, lodeh, capcai, tongseng, dan lainnya. Jamur tiram juga
dapat di olah sebagai produk industri kecil atau menengah yaitu dibuat
keripik, abon, permen, bakso jamur atau bahkan difermentasi sebagai
jamur segar dalam botol.
27Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya
Jamur Tiram( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), hlm. 4.
20
Dari aneka ragam produk yang dapat dihasilkan dari jamur tiram
tersebut, maka pangsa pasar untuk produk jamur tiram terbuka lebar.
Dengan demikian, prospek usaha jamur tiram perlu ditumbuh kembangkan
dengan cara membudidayakan jamur tiram seacara komersial. Jamur tiram
segar dan produk-produk olahan jamur tiram dewasa ini mulai dipasarkan
dari pasar tradisional sampai disupermarket. Permintaan pasar jamur tiram
pun kini makin meningkat, seiring pengetahuan masyarakat akan manfaat
jamur yang mengandung banyak khasiat bagi kesehatan.28
4. Pendapatan
a. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah kenaikan kotor dalam asset atau penurunan
dalam liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang
dipilih oleh pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi yang
halal, perdagangan, memberian jasa, atau aktivitas lain yang bertujuan
meraih keuntungan, sperti manajemen rekening investasi terbatas. 29
Pendapatan dalam ilmu sebagai hasil berupa uang atau hal materi
lainnya yang di capai dari penggunaan kekayaan atau jasa manusia
bebas.
Pendapatan adalah penerimaan bersih seorang, baik berupa
uang kontak maupun natural. Pendapatan atau juga disebut juga
income dari seorang warga masyarakat adalah hasil penjualannya dari
faktor-faktor produksi yang dimilikinya, pada sektor produksi ini
memberikan faktor-faktor produksi tersebut untuk digunakan sebagai
28Ibid., hlm. 6-7. 29 Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press,
2001), h.204
21
input proses produksi dengan harga yang berlaku dipasar produksi.
Harga faktor produksi di pasar (seperti halnya juga untuk barang-
barang di pasar barang) ditentukan oleh tarik menarik, antara
penawaran dan permintaan.
b. Pendapatan Menurut Ekonomi Islam
Ekonomi Islam memiliki sifat dasar sebagai ekonomi Robbani
karena syarat dengan arahan dan nilai-nilai Ilahiyah dan sifat dasar
insane karena untuk kemakmura manusia. Selain itu, ekonomi islam
merupakan ilmu syara’ yang berhubungan dengan lingkungan dan
manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga
manusia dikatakan sebagai mahluk sosial karena manusia tidak bisa
hidup tanpa manusia lainnya.
Definisi yang penulis kemukakan menekankan pada nilai-nilai
Islam dan bahwa ilmu ekonomi Islam membahas tentang manusia
sebagai makhluk sosial. Pada defenisi ini dengan jelas disebutkan
bahwa ekonomi Islam bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadis, baik
secara khusus ataupun melalui kaidah umum.30
Maka dari itu dapat dikaitkan dalam persepektif Islam bahwa
pendapatan adalah suatu hasil dari suatu usaha untuk untuk memenuhi
kebutuhan rumag tangga. Dimana pendapatan, konsumsi, simpanan,
dan investasi yang di pahami dengan norma dan ajaran Islam.31
30 Suyanto dan Nurhadi, IPS Ekonomi, ( Jakarta: PT. Gelora Aksar Pratama Erlangga,
2001), h. 62. 31 Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, ( Yogyakata: Geraha Ilmu, 2005), h. 21.
22
Pendapatan dalam pandagan Islam tidak terlepas dari hukum
dan norma ajaran Islam. Hukum dalam islam bertujuan melindungi
pihak yang lemah dari yang kuat. Hukum yang berhubangan dengan
ekonomi Islam sperti hukum bisnis dan hukum ekonomi. Hukun bisnis
lebih husus dari hukum ekonomi karena lebih bertujuan pada usaha
sedangkan hukum ekonomi ialah hukum yang berkaitan dengan
berbagai aktivitas ekonomi.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa pendapatan
menuruthukum ekonomi Islam adalah sekumpulan perintah atau
larangan norma dan aturan Islam dalam segala kegiatan ekonomi yang
terutam dalam melakukan usaha sesuai dengan tujuan dan prinsip
syari’ah.32
Islam berorientasi pada tujuan, prinsip-prinsip yang
mengarahkan pengorganisasian kegiatan-kegiatan ekonomi pada
tingkat individual dan kolektif bertujuan untk mencapai tujuan- tujuan
menyeluruh dalam sosial Islam.Tujuan penadapatan dalam perspektif
ekonomi Islam yaitu untuk memberantas kemiskinan dan memenuhi
kebutuhan-kebutuhan dasar bagi semua individu masyarakat.33
Islam menyadari bahwa pengakuan akan kepemilikan adalah
hal yang sangat penting. Setiap hasil usaha ekonomi seorang muslim
dapat menjadi hak miliknya, karena hal inilah yang mejadi motivasi
dasar atas setiap aktivitas produksi dan pembangunan.Landasannya,
32 Ridwan Mas’ud dan Muhammad, Zakat dan Kemiskinan Instrumen Pemerdayaan Ekonomsi Umat ( Yogyakarta: UII Press, 2005), h. 9.
33Ibid., h. 18-19.
23
jika seorang yang berusaha lebih keras dari pada orang lain dan tidak
diberikan apresiasi lebih, seperti dalam bentuk pendapatan maka
tentunya tidak ada orang yang mau berusaha dengan keras.
Pendapatan itu sendiri tidak akan ada artinya kecuali dengan mengakui
adanya hak milik.34
c. Faktor- faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan
1) Upah atau gaji
Pendapatan ini merupakan ganjaran dari pendaatan tenaga kerja
yang bekerja dalam perekonomian.
2) Laba atau keuntungan
Pendapatan yang berasal dari hasil sewa gedung atau bangunan.
3) Nilai tambahan
Pertamabahan nilai uang dari suatu barang yang diwujudkan oleh
setiap perusahaan dalam perekonomian.
4) Pendapatan usaha sendiri.35
G. Metodologi Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian menggunakan penelitian kualitatif bersifat deskriptif
karena ada data yang diperoleh dari lapangan lebih banyak yang bersifat
informasi dan keteraganbukan dalam bentuk simbol atau angka. Hal ini
sesuai dengan pengertian penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian
34Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi IslaM,(Jakarta:Kencana,2007),
h. 120-121. 35Ibid., hal.135
24
yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.36
Untuk mendapatkan data-data yang akurat tetang hal-hal yang
diteliti, maka peneliti menghubungi sumber data yang ada di lokasi
penelitian. Sedangkan alasan penelitian mengunakan metode kualitatif,
karena penelitian ini terkait dengan fenomena yang terjadi dalam
masyarakat sehingga untuk memahami pokok bahasa akan lebih mudah
bila menggunakan penelitian kualitatif. Oleh karena itu, data yang
butuhkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif tentang “Strategi
pemasaran usaha jamur tiram dalam meningkatkan pendapatan kelompok
wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek Kec. Kediri Lombok
Barat”.
2. Kehadiran Penelitian
Pada metode kulitatif penelitian berfungsi sebagai instrumen kunci
dalam kehidupan orang-orang yang menjadi objek penelitian. Maka
dengan keadaan seperti ini, kehadiran penelitian di lokasi penelitian harus
dilakukan oleh penelitian sendiri.
Tujuan utama kehadiran peneliti adalah untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan. Dalam hal ini, peneliti melibatkan diri di lokasi
penelitian untuk mengamati segala aktivitas yang dilakukan oleh para
pengusaha jamur tiram dan mengamati informasi secara langsung dengan
cara wawancara kepada respoden utuk memperoleh data yang terkait
dengan penelitian ini.
36 Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2011), h. 4.
25
Dengan kehadira dan keterlibatan tersebut, peneliti mendapatkan
data-data yang dibutuhkan melalui wawancara dan mengetahui kejadian-
kejadian yang terjadi pada waktu melakukan observasi.
Dalam pelaksanaan penelitian, peneliti melakukan secara bertahap,
yakni sebagai berikut:
a. Tahap persiapan,yaitu peneliti mempersiapakan pertanyaan-pertanyaan
yang akan diajukan kepada responden dan menentukan siapa saja yang
dijadikan sumber data, serta apa saja yang diamati dilokasi penelitian.
b. Tahap pelaksanaan, yaitu tahap dimana peneliti turun ke lokasi
penelitian dan melakukan wawancara kepada responden guna
mendapatkan data yang dibutuhkan serta melakukan pengamatan
terhadap situasi yang terdapat di lokasi penelitian.
c. Tahap penulisan laporan, yaitu tahap dimana data-data yang diperoleh
dilapangan diolah dan dianalisis sesuai dengan ketentuan yang
digunakan dalam penelitian ini.
3. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian skripsi ini di Kantor Desa Banyumulek Jalan
Wisata Banyumulek Kecamatan Kediri Lombok Barat Desa Banyumulek
bersampingan dengan SDN 1 Banyumulek yang berhadapan langsung
dengan mini market Alfamart dan Pasar Seni.
26
4. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber data
Sumber data merupakan subjek darimana data dapat diperoleh.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sumber data primer dan
sekunder. Sumber data primer diperoleh dari hasil wawancara dan
observasi, yang peneliti dapatkan dari Kelompok Wanita Tani Jamur
Berkembang yakni para produsen (pengusaha jamur tiram). Sedangkan
sumber data sekunder, diperoleh dari dokumentasi atau catatan-catatan
yang berhubugan dengan strategi budidaya jamur tiram dalam
meningkatan pendapatan ekonomi wanita tani jamur berkembang di
Desa Banyumulek Kec. Kediri Lombok Barat.
b. Jenis data
Dalam penelitian ilmiah, data yang diperoleh dapat
digolongkan menjadi dua jenis data yaitu:37
1) Data kualitatif yaitu, prosedur penelitian yang menghasilkan data d
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.38
2) Data kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan analisis
statistik dengan menggunakan simbol atau angka-angka, bukan
dengan gambaran kata-kata dan keterangan-keterangan.
37 Supardi, Bacaan Cerdas Menyususun Skripsi, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta,
2011), h, 111. 38Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda karya,
2011), h. 4.
27
5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun metode yang digunakan untuk mengumpulkan data di
lapangan adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
a. Observasi
Observasi adalah metode pegamatan dan pencatatan secara
sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala pada objek penelitian.39
Dalam penelitian ini peneliti terjun langsung atau sering
disebut (observasi partisifasif), tujuannya untuk mengetahui gejala
yang terjadi, sehingga disini peneliti menjadi instrumen kunci.
Adapun objek yang peneliti teliti adalah usaha budidaya jamur tiram
dalam meningkatan pendapatan ekonomi kelompok wanita tani jamur
berkembang di Desa Banyumulek Kec. Kediri Lombok Barat.
Adapun yang diamati dalam penelitian ini yaitu, pengusaha
jamur tiram atau kelompok wanita tani jamur berkembang. Untuk
pengusaha jamur tiram yang perlu peneliti amati berupa keadaan
pengusaha seperti tempat atau keadaan tempat berproduksi jamur
tiram, beserta jenis jamur yang dipasarkan. Adapun pengamatan
terhadap kelompok wanita tani jamur berkembang dilakukan karena,
kelompok wanita tani jamur berkembang merupakan gambaran dari
usaha jamur tiram itu sendiri, apakah dengan adanya usaha jamur
tiram kelompok wanita tani jamur berkembang kesajahteraan hidup
meraka bisa terpenuhi atau sebaliknya.
39 Nawawi dan Martini, Instrumen Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 1995), h. 74.
28
b. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang
dilakukan oleh dua belah pihak yaitu pewawancara dan
terwawancara.40 Pada tahap ini, peneliti mewawancarai informan yang
menjadi sumber data penelitian, dengan meggunakan pedoman yang
telah disediakan sebelumnya. Disini yang di wawancarai oleh peneliti
adalah para pelaku usah jamur tiram yaitu kelompok wanita tani
jamur berkembang yang ada di Desa Banyumulek Kecamatan Kediri
Lombok Barat.
Dalam penelitian ini, peneliti mengunakan wawancara tak
terstruktur atau wawancara bebas. Jadi, dalam wawancara peneliti
bebas menanyakan apa saja yang berkaitan dengan penelitiannya yang
berpedoman pada pertanyaan yang telah disusun sebelumnya.41
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun tersebut,
secara garis besar berfokus pada apa yang akan diteliti yaitu seputar
usaha jamur tiram dalam meningkatkan pendapatan ekonomi
kelompok wanita tani jamur berkembang, serta apa saja kendala usaha
jamur tiram dalam meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok
wanita tani jamur berkembang Desa Banyumulek Kecamatan Kediri
Lombok Barat.
40 Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda karya,
2009), h. 186. 41 Sanafiah Faizal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2009), h. 32.
29
c. Dokumentasi
Menurut Suharmini Arikunto, metode dokumentasi adalah
mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Jadi metode yang
dimaksud adalah metode pengumpulan dengan mencari data yang
berupa catatan, transkrip maupun data-datalain yang dianggap penting.
Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data
penelitian dari dokumen yang sudah ada, seperti gambaran umum
lokasi penelitian, profil desa dan bisa juga dari bahan bacaan yang lain
seperti dari buku dan internet.
6. Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif pada hakikatnya adalah
suatu proses. Artinya bahwa pelaksanaanya sudah harus dimulai sejak
tahap pengumpulan data di lapangan untuk kemudian dilakukan secara
intensif setelah data terkumpul seluruhnya. Proses ini sering mengantarkan
kita pada penemuan hal-hal baru yang membutuhkan pelacakan lebih lajut.
Analisis data adalah proses pengorganisasian dan mengurutkan data
kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan
tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh
data.42
42Ibid., hlm. 237-238.
30
Untuk menganalisis data yang sudah didapatkan maka peneliti
menggunakan proses pengolahan data seperti:43
a. Editing
Editing yaitu pengecekan ulang terhadap kelengkapan dan akurasi data
yang sudah didapatkan. Peneliti menggunakan editing agar dapat
melakukan pengecekan ulang terhadap data-data yang telah didapatkan
dilapangan.
b. Verifikasi
Verifikasi ulang atau disebut dengan penyempurnaan data, data yang
sudah didapatkan disempurnakan lagi agar lebih valid, jenis analisis
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan
metode pendekatan kualitatif deduktif. Metode deduktif yang dimulai
dengan mengetengahkan hal-hal yang umum untuk kemudian menarik
kesimpulan yang khusus. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif
deduktif dengan cara mengumpulkan hasil temuan dilapangan berupa
peristiwa-peristiwa yang masih bersifat umum yang kemudian akan
disimpulkan secara khusus.
Dalam menganalisis data, peneliti menerapkan dua langkah,
yaitu:44
a. Persiapan
Adapun kegiatan yang peneliti akan lakukan dalam langkah persiapan
ini:
1) Mengecek nama dan kelengkapan orang-orang atau benda-benda
yang menjadi sumber data.
44Ibid., hlm. 37.
31
2) Mengecek kelengkapan data yaitu memeriksa data-data yang
diperoleh dari lokasi penelitian.
b. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian
Mengingat peneliti menggunakan data-data kualitatif,
penerapan analisis data yang digunakan adalah analisa data secara
deduktif yaitu analisis data yang berangkat dari peristiwa secara umum
kemudian peneliti menyimpulkan peristiwa-peristiwa tersebut.
7. Pengecekan Keabsahan Data
Uji kredibelitas pada dasarnya merupakan pengganti konsep
validitas internal dari penelitian nonkualitatif. Uji kredibelitas data ini
memiliki dua fungsi, yaitu (1) melaksanakan pemeriksaan sedemikian rupa
sehingga tingkat kepercayaan penemuan kitadapat dicapai: (2)
mempertunjukan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan kita dengan
jalan pembuktian terhadap kenyataan ganda yang sedang diteliti. Ada
beberapa teknik yang digunakan dalam uji kredibelitas ini, yaitu:45
a. Perpanjangan Pengamatan
Menurut Sugiyono alasan mendasar tehnik perpanjangan
pengamatan dinilai mampu meningkatkan derajat kepercayaan data,
pertama, dengan perpanjangan pengamatan yang berarti kita kembali
terjun ke lapangan, melakukan pengamatan dan wawancara lagi
dengan sumber data yang pernah kita temui maupun yang baru.
45Andi Prastowo, Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian,
(Jogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2016), hlm. 266-273.
32
b. Meningkatkan Ketekunan
Tehnik meningkatkan ketekunan adalah cara pengujian derajat
kepercayaan data dengan jalan melakukan pengamatan secara cermat
dan berkesinambungan. Melalui tehnik ini pula, dimaksudkan untuk
menemukan ciri-ciri atau unsur-unsur dalam situasi yang sangat
relevan dengan persoalan atau isu yang sedang kita cari dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Cara untuk meningkatkan ketekunan yaitu dengan membaca
berbagai referensi buku ataupun hasil penelitian atau dokumentasi-
dokumentasi yang berkaitan dengan temuan yang kita teliti. Selain itu
dengan membaca, wawasan kita akan semakin luas dan tajam sehingga
dapat digunakan untuk memeriksa datayang kita temukan itu
benar/terpercaya/tidak.
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan tehnik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Denzin
membedakan tehnik ini menjadi empat macam yaitu:
1) Triangulasi Sumber, yaitu suatu teknik pengecekan kredibelitas
data yang dilakukan dengan memeriksa data yang didapatkan
melalui beberapa sumber.
2) Triangulasi Tehnik, tehnik ini digunakan untuk menguji
kredibelitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan tehnik yang berbeda.
33
3) Triangulasi Waktu, tehnik ini dilakukan dengan cara melakukan
pengecekan dengan wawancara, observasi, atau tehnik lain dalam
waktu atau situasi yang berbeda.
4) Triangulasi Penyidik, tehnik ini adalah cara pemeriksaan
kredibelitas data yang dilakukan dengan memanfaatkan pengamat
lain untuk pengecekan derajat kepercayaan data kita.
5) Triangulasi Teori, tehnik ini merupakan cara pemeriksaan
kredibelitas data yang dilakukan dengan menggunakan lebih dari
satu teori untuk memeriksa data temuan penelitian.
d. Diskusi Dengan Teman Sejawat
Pemeriksaan teman sejawat merupakan pemeriksaan yang
dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya, yang
memiliki pengetahuanumum yang sama tentang apa yang sedang kita
teliti sehingga bersama mereka kita dapat meninjau ulang persepsi,
pandangan, dan analisis yang sedang kita lakukan.
e. Kecukupan Referensi
Kecukupan referensi ini di gunakana sebagai alat untuk
menampung dan menyesuaikan data dengan kritik tertulis untuk
keperluan evaluasi. Dalam penelitian ini, hasil wawancara, observasi,
dan pengumpulan data yang diperoleh dari sumber lainnya akan
membandingkan dengan tingkat kesesuaian referensi yang telah ada.
Referensi yang lengkap dalam suatu penelitian merupakan
bahan perbandingan terhadap cara dan penemuan di lokasi
34
penelitian.Kemampuanpeneliti dalam membandingkantemuan-temuan
dilapangan dengan referensi merupakan suatu upaya untuk
mewujudkan keabsahan data.
8. Sistematika Pembahasan
Hasil penelitian ini akan disusun dalam bentuk laporan hasil
penelitian skripsi yang terdiri dari empat bagian, dimana bagian pertama
yakni pendahuluan, bagian kedua yakni paparan data dan temuan, bagian
ketiga yakni pembahasan dan bagian terakhir yakni kesimpulan dan saran.
Secara lebih detailnya,pada BabI, peneliti menyajikan
pendahuluan. Didalamnya terdiri dari latar belakang masalah dari
penelitian ini, kemudian rumusan masalah, tujuan, dan manfaat, kemudian
ruang lingkup, dan setting penelitian, telaah pustaka, kerangka teori, dan
terakhir metode penelitian. Pada Bab II yakni pada bagian ini diungkapkan
seluruh data dan temuan penelitian.
Pada Bab III yakni peneliti mengungkapkan proses analisis
terhadap temuan penelitian sebagaimana dipaparkan di Bab II berdasarkan
pada perspektif penelitian atau kerangka teoritik sebagaimana diungkap di
bagian pendahuluan.
Kemudian pada Bab IV peneliti menyajikan penutup, yakni berisi
tentang kesimpulan dan saran dari peneliti (penulis). Dan di bagian akhir,
terdapat daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang terkait dengan
penelitian ini. Demikianlah sekilas gambaran sistematika pembahasan
yang akan digunakan untuk penyusunan laporan akhir hasil penelitian
skripsi penulis.
35
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum Tentang Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya Usaha Jamur Tiram.
Pada awalnya usaha budidaya jamur tiram ini adalah berawal dari
pelatihan yang diadakan oleh staf Pemerintah Desa yang bekerja sama
dengan Islam Relif. Pelatihan tersebut dilakukan di Kantor Desa
Banyumulek kemudian dilanjutkan ke BAPPEDA Provinsi, pelatihan
ditujukan untuk ibu-ibu yang ditinggal mati untuk membangun usaha
budidaya jamur tiram sebagai usaha sampingan penambahan pendapatan
ekonominya sehari-hari, karena usaha ini tidak membutuhkan modal besar
dan dapat dilakukan pada halaman atau dalam rumah.
Pasalnya usaha jamur tiram mampu meningkatkan penghasilan
ekonomi masyarakat Banyumulek terutama kelompok wanita tani jamur
berkembag, dikarenakan usaha budidaya jamur tiram menawarkan
beragam segmen usaha.Seperti menjual jamur segar, melangkoni bisnis
sebagai penjual bibit dalam bentuk botolan dan menjual dalam bentuk
jamur kering, kerupuk, abon, hingga mengolah kuliner jamur dalam
bentuk pepes,nasi goreng jamur,tumis jamur, mie ayam jamur spesial yang
dapat dipasarkan kerumah-rumah makan atau warteg.46
Setelah pelatihan berjalan selama dua minggu, pihak Pemerintah
Desa yang bekerja sama dengan Islamik Relif membentuk kelompok
46Dokumentasi, Ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Tanggal 28 Oktober
2018, jam 09.30 WIB.
36
dengan nama wanita tani jamur berkembang, yang berdiri pada tanggal 14
februari tepatnya awaltahun 2017 yang berlokasi di Desa Banyumulek
Kecamatan Kediri Lombok Barat yangmendapatkan bantuan dari Islam
Relief sebesar Rp. 15.000.000 untuk membangun usaha budidaya jamur
tiram yang diprioritaskan untuk ibu-ibu janda dan lelaki duda yang terdiri
dari 3 orang duda dan 16 orang wanita janda yang berusia rata-rata 40-50
tahun ke atas.47
Sekitar satu tahun lebih budidaya jamur tiram ini berdiri dengan
penghasilan tidak menentu terkadang 300 sampai 200 ribu perhari
tergantung dari penjualan. Disamping itu pemasaran jamur tiram semakin
diminati warga sehingga memiliki pelanggan tetap yang membeli jamur
tiram tersebut, hingga usaha ini berjalan lancar dan mengalami
perkembangan yang begitu pesat, penjualan pada waktu ituhanya sekitar
Lombok karena dari stok yang ada masyarakat Lombok khususnya
Banyumulek masih kekurang.
Seiring berjalanya waktu ditengah-tengah pesatnya kemajuan
kelompok pembudidayaan jamur tiram, kelompok yang sudah berdiri satu
tahun lebih, yang mampu mendongkrak penghasilan perekonomian
kelompok wanita tani jamur berkembang, mengalami keterpurukan pada
juni tahun 2018, pasalnya jamur tiram yang siap panen habis berjatuhan
dari rak kumbung tempat pembudidyaan jamur tiram yang di akibat gempa
yang melanda masyararakat Lombok Nusa Tenggara Barat NTB.Hingga
47 Dokumentasi, Sekertaris Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang Tanggal 28
Oktober 2018, jam 10.30 WIB.
37
kini kelompok wanita tani jamur berkembang yang 20 anggotanya terdiri
dari janda dan duda merencanakan strategi untuk mengembangkan
kembali usaha budidaya jamur tiram.
2. Letak Geografis.
Usaha kelompok wanita tani jamur berkembang ini memiliki letak
geografis yang strategis dan sangat mudah dijangkau oleh konsumen atau
masyarakat yang ingin membeli produk jamur tiram. Apalagi usaha
budidaya jamur tiram ini sangat diminati semua lapisan masyarakat dan
kelompok wanita tani jamur berkembag ini berada ditengah-tengah
pemukiman warga masyarakat Banyumulek tepatnya dibalai Desa, yang
berdampingan dengan SDN 1 Banyumulek dan sebelah baratnya SMPN 2
Kediri dan berhadapan langsung dengan mini market Alfamart dan Pasar
Seni.
3. Nama-Nama Anggota Kelompok Usaha Jamur Tiram.
Tabel 1. Nama-nama dari kelompok usaha jamur tiram
No Nama Jabatan Alamat 1 Amak Puaseh Ketua Banyumulek 2 Maryan Sekertaris Banyumulek 3 Siti Sholehah Bendahara Banyumulek 4 Sahman Persipan bahan-bahan Banyumulek 5 Ismail Membuat dan Menyiram Banyumulek 6 Sartini Membuat dan Menjual Banyumulek 7 Sarimah Membuat dan Menjual Banyumulek 8 Rumenah Membuat dan Menjual Banyumulek 9 Munisah Membuat dan Menjual Banyumulek 10 Rahani Membuat dan Menjua Kerangkeng Timur 11 Hapsah Membuat dan Menyiram Kerangkeng Barat 12 Marsunah Membuat dan Menyiram Kerangkeng Barat 13 Murni Yani Membuat dan Menjual Banyumulek 14 Syahyuni Membuat dan Menjual Banyumulek 15 Sukiyah Membuat dan Menjual Banyumulek
38
No Nama Jabatan Alamat 17 Miaseh Membuat dan Menyiram Kerangkeng Barat 18 Hidayah Membuat dan Menjual Banyumulek 19 Yuliati Membuat dan Menjual Banyumulek 20 Jan’nah Membuat dan Menyiram Kerangkeng Timur
(Sumber Ibu Maryan. Sekertaris Usaha Budidaya Jamut Tiram).48
4. Sarana dan Prasarana
Saran dan prasaranan adalah hal yang paling penting didalam
melakukan suatu usaha atau bisnis pasalnya ketersediaan sarana dan
prasarana seperti bahan baku atau modal, serta lokasi usaha bisa
mempengaruhi situasi dan kondisi terhadap kontribusi yang besar terhadap
kegiatan operasional.
Apabila saran dan prasaranan tidak tersedia secara memadai maka
bisa menjadi penghambat didalam melakuka usaha atau bisnis budidaya
jamur tiram yang berada di Desa Bnyumulek Kecamatan Kediri Lombok
Barat.
Selain memerlukan modal atau bahan-bahan baku dalam
melakukan bisnis tentu juga memerlukan peralatan dan proses produksi.
Bahan yang digunakan dalam proses produksi usaha budidaya jamur tiram
antara lain adalah:49
1) Serbuk gergaji 4 wadah
2) Dedak atau unggun
3) Kapur Sirih (kalsium karbonat)
4) Air bersih
48 Dokumentasi, Sekertaris Kelompok Wanita Tani Jamur BerkembangTanggal 28 Oktober 2018, jam 10.30 WIB.
49 Amaq Puaseh, Ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Tanggal 28 Oktober
2018, jam 09.30 WIB.
39
5) Bibit Jamur
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan atau produksi jamur
tiram, yaitu:
Pertama membangun rumah kumbung atau tempat produksi jamur tiram, Menyediakan rak dari bambu, dan kemudian meyediakan bak atau wadah untuk digunakan sebagai takaran serbuk geragaji dan dedak, Tidak lupa menyiapakan kompor gas dan ditambah drum/alat sterilisasi untuk mengkukus jamur tiram yang sudah dicampur dan ditambah lagi dengan plastik yang bening/plastik polypropilen yang tahan panas ukuran 1 kg, ditambah lagi dengan cincin, bisa dari bahan plastik, paralon, atau bambu, berdiameter 3 cm dan panjang 3 cm, kemudian kapas atau kapur dan air dan terakhir Mixer atau alat pencampuran. Bisa juga cara manual dengan menggunakan sekop atau cangkul yang bersih.
5. Peroses Pembuatan Jamur Tiram
Adapaun proses pembuatan dan budidaya jamur tiram, sebagai
berikut:
a. Siapkan media serbuk gergaji dan bekatul/dedak sesuai takarannya,
lalu campur kedua bahan tersebut secara merata. Diamkan beberapa
saat sebelum dicampurkan lagi dengan media yang lain.
b. Ayak/erok media kapur sebelum digunakan. Tujuan agar mendapatkan
kampur yang halus. Kapur yang halus inilah yang digunakan untuk
campuran media.
c. Campuran seluruh bahan, yakni kapur keatas campuran bekatul dan
serbuk kayu geragaji yang telah dipersiapkan sebelumnya, aduk hingga
merata.
d. Sambil diaduk, siramkan air secara perlahan. Pastikan bahwa
kelembapan campuran tersebut cukup. Cara yang mudah untuk
40
mengetahui cukup tidaknya kandungan air campuaran yaitu dengan
menggenggamnya dalam kepalan tangan. Jika media menggumpal dan
tidak pecah saat genggaman tangan dibuka, berarti kelembapan sudah
cukup.
e. Saring lagi campuran media menggunakan ayakan/jaring erok yang
berukuran sekitar 5 mm. Caranya, tempatkan ayakan dalam posisi
miring, lalu tuangkan media menggunakan cangkul atau sekop
kedalam ayakan tersebut. Dengan demikian, media yang halus dan
kasar otomatis akan terpisah.
f. Setelah itu, lakukan pengomposan media dengan cara menumpuk
campuran media diatas lantai yang bersih, kemudian tutup campuran
bahan tersebut dengan plastik atau terpal, biarkan selama dua hari.
Agar suhu media naik, hal ini sebagai indikator bahwa proses
dekomposisi bahan sedang berlangsung. Pasalnya, bahan yang telah
terdekomposisi mudah diserap oleh jamur.
g. Selanjutnya, masukan media ke dalam plastik bening polypropilen
tahan panas hingga mencapai setengah tinggi plastik, lalu tekan-tekan
(pukul-pukul) media menggunakan kayu atau botol. Bentuknya agar
kepadatannya menyerupai kayu.
h. Tutup bagian mulut plastik menggunakan ring plastik, paralon, atau
bambu. Lipat lidah plastik yang tersisa dengan karet atau tali lainnya.
i. Sterilkan atau kukus di dalam drum. Proses sterilisasi/pengukusan ini
dilakukan selama 4-6 jam.
41
j. Setelah dikukus/sterilisasi, pindahkan media baglog ke ruang yang
sudah sediakan, biarkan selama dua hari sampai suhu baglog
mendingin.50
6. Cara Pengendalian Hama dan Penyakit
Jamur merupakan sayuran yang diproduksi secara higenis dan tidak
menggunakaan senyawa kimia yang berbahaya. Cara yang dilakukan oleh
kelompok wanita tani jamur berkembang dalam mencengah hama dan
penyakit pada budidaya jamur tiram yaitu menjaga kebersihan bahan-
bahan, peralatan dan pekerja serta melakukan kebersihan lingkungan
secara rutin agar jamur berkembang dengan bagus.
B. Perkembangan Usaha Jamur Tiram
Pengembangan jamur tiram sekarang sudah tersebar luas di Indonesia
termasuk Lombok, yang dimana budidayanya yang relatif mudah dan murah,
baik dalam skala usaha kecil maupun besar sehingga sangat potensial untuk
diusahakan secara komersial. Jamur tiram ini juga sangat popular saat ini yang
dimana, teksturnya lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif
netral sehingga mudah untuk dipadukan dengan berbagai jenis masakan.
Jamur tiram juga merupakan sumber pangan atau makanan yang
mengandung banyak gizi tinggi dengan kandugan protein relatif tinggi, juga
mengandung vitamin, kerbohidrat, serat mineral, asam amino esensial, dengan
kandungan lemakdan asam lemak tak jenuh yang relatif rendah, bermanfaat
50 Amaq Puaseh dan Inaq Mariyan, Ketua dan Sekertaris Wanita Tani Jamur
Berkembang, WawancaraTanggal 28 Oktober 2018, jam 11.00 WIB.
42
bagi kesehatan sehingga baru beberapa tahun terakhir produk industri jamur
mulai mendapatkan perhatian.51
Dari aneka ragam produk yang dapat dihasilkan dari jamur tiram
tersebut, maka pangsa pasar untuk produk jamur tiram terbuka lebar.Dengan
demikian, prospek usaha jamur tiram perlu ditumbuhkembangkan dengan cara
membudidayakan jamur tiram seacara komersial.Jamur tiram segar dan
produk-produk olahan jamur tiram dewasa ini mulai dipasarkan dari pasar
tradisional sampai disupermarket. Permintaan pasar jamur tiram pun kini
makin meningkat, seiring pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur yang
mengandung banyak khasiat bagi kesehatan.
Tepatnya di kelompok wanita tani jamur berkembang yang
mengusahakan jamur tiram sekitar satu tahun lebih budidaya jamur tiram ini
berdiri dengan penghasilan tidak menentu terkadang 300 sampai 100 ribu
perhari tergantung dari penjualan. Disamping itu pemasaran jamur tiram
semakin diminati warga sehingga memiliki pelanggan tetap yang membeli
jamur tiram tersebut, hingga usaha ini berjalan lancar dan mengalami
perkembangan yang begitu pesat, penjualan pada waktu itu hanya sekitar
Lombok karena dari stok yang ada masyarakat Lombok khususnya
Banyumulek masih kekurangan.
Seiring berjalannya waktu ditengah-tengah pesatnya kemajuan
kelompok pembudidayaan jamur tiram, kelompok yang sudah berdiri satu
tahun lebih, yang mampu mendongkrak penghasilan perekonomian kelompok
51Dokumentasi, Ketua dan Sekertaris Kelompok Wanita Tani Jamur BerkembangTanggal
28 Oktober 2018, jam 16.30 WIB.
43
wanita tani jamur berkembang, mengalami keterpurukan pada juni tahun 2018,
pasalnya jamur tiram yang siap panen habis berjatuhan dari rak kumbung
tempat pembudidyaan jamur tiram yang di akibat gempa yang melanda
masyararakat Lombok Nusa Tenggara Barat NTB. Hingga kini kelompok
wanita tani jamur berkembang yang 20 anggotanya terdiri dari janda dan duda
merencanakan strategi untuk memgembangkan kembali usaha budidaya jamur
tiram.
C. Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram Dalam Meningkatkan
Pendapatan
Berdasarkan hasil observasi yang telah peneliti lakukan di lokasi
Budidaya Jamur, peneliti dapat mengetahui strategi kelompok wanita tani
jamur berkembang Desa Banyumulek Lombok Barat dalam usaha
meningkatkan ekonomi yang di perolehnya. Adapun strategi pemasaran yang
diterapkan diantaranya sebagai berikut yang peneliti dapatkan berdasarkan
hasil wawancara langsung dengan para responden antara lain :
1. Strategi Produksi
Pada setiap usaha pasti memiliki strategi tersendiri dalam
melangsungkan kegiatan usahanya supaya usaha tersebut tidak gulung
tikar, maka dari itu dibutuhkan tehnik dan manajemen dalam mengelola
usaha tersebut.
Berdasarkan wawancara dengan Amaq Puaseh selaku ketua
kelompok jamur berkembang di banyumulek, beliau menjelaskan bahwa:
“Dalam memproduksi jamur tiram kami kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek menggunakan bahan-bahan pilihan yang bagus agar bisa menghasilkan produk yang
44
bagus, dimana bahan-bahan kami dapatkan dari masyarakat sekitar dan harganya masih bisa dijangkau oleh kelompok usaha jamur tiram.Kami juga menyiram setiap 2 kali sehari pagi dan sore selama 40 hari sampai panen selesai untuk satu kali produksi, namun sebelum panen selesai kami pun membuat strategi untuk membuat bibit jamur tiram baru sebelum jamur tiram sebelunya habis jadi sudah ada pengganti atau stoknya yang baru”52 Penjelasan di atas, juga diperkuat oleh inaq Siti Sholehah dia
menuturkan sebagai berikut :
“Memang apa yang dikatakan oleh pak ketua kelompok itu benar, kami menggunakanbahan-bahanproduksi pilihan yang bagus dan tidak membahayakan buat kesehatan. Bahan-bahan tersebut selain mudah didapatkan dan banyak disekitar kita lagi menghemat biaya produksi dalam usaha jamur tiramini, adapun mengenai gaji anggota kelompok jamur tiram berkembang di Desa Banyumulek ini kami sesuaikan dengan waktu kerja masing-masing anggotauntuk menumbuhkan kesadaran diri pada setiap anggota dalam mengelola kelompok usaha jamur tiram” 53
Berdasarkan hasil obsservasi dan wawancara dengan anggota yang
di tugaskan dalam merawat atau menyiram jamur tiram diantaranya: Amaq
Ismail, Inaq Pesah, InaqMarsunah, Inaq Miaseh, InaqJan’nah dapat ditarik
kesimpulan bahwa mereka bertugas berdasarkan waktu yang telah
ditugaskan serta waktu senjang dan ada juga yang rajin seperti amak
Puaseh dan Inaq Pesah. Rata-rata mereka datang ke tempat budidaya di
waktu pagi dan sore hari selama 40 hari sampai panen selesai, sedangkan
waktu pagi mereka lebih awal datang dikarenakan waktu panen yang
paling bagus adalah pagi hari. Hal ini agar kesegeran jamur tetep terjaga.
52Amak Puaseh, Ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
29 Oktober 2018, jam 10.30 WIB. 53 Siti Solehah Selaku Bendahara Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang,
Wawancara Tanggal 28 Oktober 2018, jam 11.00 WIB.
45
2. Strategi Pemasaran
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah peneliti
lakukan terhadap Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang dapat
dipaparkan bentuk penerapan strategi pemasaran yang dilakukan
diantaranya sebagai berikut:
a. Melalui Penjualan Langsung
Informasi yang pertama ini bersumber dari amaq Puaseh selaku
ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang.Terkait penerapan
strategi pemasaran usaha jamur tiram yang diterapkan Kelompok
Wanita Tani Jamur Berkembang, Amaq puaseh menceritakan bahwa:
“Strategi pemasaran yang kami gunakan Dalam meningkatkan penjualan yakni dibutuhkan strategi pengelolaan dan strategi dalam memasarkan produk secara langsung serta menciptakan loyalitas terhadap pelanggan, ketika kita menjalankan suatu usaha perlu juga teknik atau cara agar mendapatkan hasil yang baik seperti melakukan hal-hal yang baik terhadap pelanggan dan juga dalam memproduksi barang yang akan kita jual.”54
Berdasarkann wawancara peneliti dengan Amak Puaseh selaku
ketua usaha jamur tiram, diketahui bahwa strategi pemasaran yang
diperlukan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi adalah
meningkatkan strategi pengelolaan, pemasaran, dan loyalitas terhadap
pelanggan serta memproduksi dengan cara yang baik sesuai dengan
syari’at Islam.
Penjelasan di atas, juga diperkuat oleh inaq Inaq Mariyan
selaku sekertaris usaha budidaya jamur tiram saat di wawancari yaitu:
54Amak Puaseh, Ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
29 Oktober 2018, jam 09.30 WIB.
46
“Strategi yang digunakan untuk meningkatkatkan pendapatan ekonomi yaitustrategi pemasaran dimana strategi pemasaran yang kami gunakan yaitu melalui penjualan langsung atau disebut dengan (eceran), sistem penjualan borongan oleh pengepul yang langsung ketempat, promosi dari mulut ke mulut,dan kerumah makan atau warteg”.55
Berdasarkan wawancara bersama Inaq Mariyan di atas
menerangkan bahwa telah menerapkan strategipemasarannya dengan
melalui penjualang langsunng atau dengan penjualan produk secara
eceran kepada konsumen, melalui penjualan sistem borongan kepada
pengepul yang langsung ketempat produksi, promosi mulut ke mulut
dan penjualan melalui warung makan atau warteg. Strategi yang
dilakukan seperti ini bertujuan untuk mempercepat penjualan produk
usaha budidaya jamur tiram dapat menghemat pengeluaran dan lebih
mudah memberikan informasi yang sesuai dengan kondisi yang ada.
b. Produk (Product)
Amaq puaseh selaku ketua usaha jamur tiram di banyumulek,
beliau menuturkan:
“Dalam memproduksi jamur tiram kami kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek menggunakan bahan-bahan pilihan yang bagus agar bisa menghasilkan produk yang bagus, dimana bahan-bahan kami dapatkan dari masyarakat sekitar dan harganya masih bisa dijangkau oleh kelompok usaha jamur tiram. Kami juga menyiram setiap 2 kali sehari pagi dan sore selama 40 hari sampai panen selesai untuk satu kali produksi, namun sebelum panen selesai kami pun membuat strategi untuk membuat bibit jamur tiram baru sebelum jamur tiram sebelunya habis jadi sudah ada pengganti atau stoknya yang baru”56
55 Inaq mariyan, Sekertaris Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara
Tanggal 29 Oktober 2018, jam 16:30 WIB. 56Amak Puaseh, Ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
29 Oktober 2018, jam 10.30 WIB.
47
Produk yang digunakan di Kelompok Wanita Tani Jamur
Berkembang sangat terjaga kualitasnya karena bahan-bahan yang
digunakan bahan-bahan pilihan karena agar menghasilkan produk yang
bagus.
c. Harga (Prace)
Harga sangat menentukan laku tidaknya sebuah produk yang
dipasarkan. Informasi selanjutnya berasal dari Inaq Pesah selaku
anggota usaha jamur tiram di banyumulek, beliau menuturkan:
“Bahwa harga sangatlah menentukan laku tidaknya sebuah produk yang dipasarkan maka dari itu harga yang kami berikan yaitu sesuai dengan kondisi harga pasar atau sesuai dengan yang dibutuhkan konsumen artinya boleh membeli dengan harga berapapun dalam arti kiloan,setengah ataupun perapatan.”57
Dari hasil wawancara berikutnya dengan Inak Pesah dapat di
tarik kesimpulan bahwa dimana harga yang di tawarkan oleh kelompok
wanita tani jamur berkembang sudah mengikuti harga pasar serta
mengikuti tergantung dari kebutuhan konsumen karena dimana harga
sangat menentukan laku tidaknya suatu produk.
d. Pelayanan
Dalam suatu usaha sangat di perlukan sebuah pelayanan
terhadap pelanggan. Informasi selanjutnya berasal dari Inaq Rah,
beliau menuturkan:
“Strategi yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan ekonomi yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan, kepuasan
57Inaq Pesah, Anggota Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
29 Oktober 2018, jam 08.00 WIB.
48
pelanggan itu paling utama karena pelanggan adalah modal utama dalam memenangkan persaingan.”58
Dari hasil wawancara tersebut, peneliti menarik kesimpulan
apabila pelanggan merasa tidak nyaman dengan pelayanan yang
diterapkan maka kemungkinan besar pelanggan tidak akan menjadi
langganan produk tersebut lagi dan akan mencari tempat yang lain.
e. Tempat (Place)
Informasi selanjutnya yaitu Inaq Solehah sekaligus sebagai
bendahara dari kelompok usaha jamur tiram, menuturkan:
“Pemilihan lokasi juga menjadi penentu penting bagi peningkatan keuntungan suatu usaha. Dimana lokasi yang strategis akan memberikan keuntungan yakni mudah dijangkau oleh masyarakat dan usaha jamur tiram ini berada dipinggir jalan utama dan dikelilingi pemukiman warga yang menyebabkan menjadi usaha tersebut rapai pembeli dan secara otomatis pendapatan ekonomiakan bertambah.”59
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Solehah di atas
bahwasanya pemilihan lokasi yang strategis sangat penting, karena
apabila salah dalam memilih lokasi maka akan sangat merugikan
dalam usaha dan menyebabkan berkurangnya pendapatan ekonomi.
f. Proses (process)
Dalam strategi pemasaran proses sangat diperlukan di sebuah
perusahaan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dan
mendapatkan hasil yang lebih memuaskan. Inaq Miaseh menuturkan :
58Inaq Rah, Anggota Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
30 Oktober 2018, jam 08.00 WIB. 59 Inaq Solehah, Anggota Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara
Tanggal 30 Oktober 2018, jam 09.10 WIB.
49
“Mengenai dalam proses pembuatan dibutuhkan keseriusan agar menghasilkan jamur yang bagus dengan cara memilih bahan-bahan bagus dalam membudidayakan jamur tiram agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi.”60
Dari hasil wawancara tersebut, menjelaskan bahwa proses
dalam membudidayakan jamur tiram adalah suatu tahap yang penting
dalam usaha budidaya tersebut, karena dalam proses pembuatan jamur
tiram yang baik akan berdampak pada produksi yang sangat
memuaskan.
60Inaq Miaseh, Anggota Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
30 Oktober 2018, jam 16.30 WIB.
50
BAB III
PEMBAHASAN
Setelah peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan berdasarkan
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah
yang peneliti angkat, maka langkah selanjutnya adalah peneliti memaparkan data-
data yang diperoleh selama melakukan penelitian serta melakukan analisis
terhadap temuan.
A. Analisis Perkembangan Usaha Budidaya Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Pendapatan.
Pengembangan jamur tiram sekarang sudah tersebar luas terdapat di
Aceh, Jambi, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Sleman-Yogyakarta, dan
Ambarawa, Solo, Batu-Malang, Lombok Mataram, dan lainnya. Di Indonesia
dengan jenis beragam sayuran, jamur tiram dapat diolah dalam bentuk sayur,
baik dalam bentuk tunggal atau sebagai campuran seperti sayur tumis, sop,
lodeh, capcai, tongseng, dan lainnya. Jamur tiram juga dapat di olah sebagai
produk industri kecil atau menengah yaitu dibuat keripik, abon, permen, bakso
jamur atau bahkan difermentasi sebagai jamur segar dalam botol.
Dari aneka ragam produk yang dapat dihasilkan dari jamur tiram
tersebut, maka pangsa pasar untuk produk jamur tiram terbuka lebar. Dengan
demikian, prospek usaha jamur tiram perlu ditumbuh kembangkan dengan
cara membudidayakan jamur tiram secara komersial. Jamur tiram segara dan
produk-produk olahan jamur tiram dewasa ini mulai dipasarkan dari pasar
tradisional sampai disupermarket. Permintaan pasar jamur tiram pun kini
51
makin meningkat, seiring pengetahuan masyarakat akan manfaat jamur yang
mengandung banyak khasiat bagi kesehatan.61
Berdasarkan hasil analisis perkembangan budidaya jamur tiram dalam
meningkatkan pendapatan ekonomi pada kelompok wanita tani jamur
berkembang di Desa Banyumulek ini, diperoleh beberapa alternatif strategi
yaitu strategi produksi, strategi pemasaran, dan strategi pemberdayaan.
Alternatif strategi yang diperoleh adalah:
1. Strategi Produksi
Alternaif strategi produksi atau penghematan melalui efisiensi
biaya total dalam menghadapi ancaman ini didapat dengan
mengkombinasikan kelemahan kelompok wanita tani jamur berkembang
di Desa Banyumulek dengan ancaman usaha yang ada. Kelemahan
perusahaan berupa kapasitas produksi belum optimal dan keterbatasannya
modal untuk membangun usaha. Ancaman usaha yang dihadapi berupa
fluktuasi harga BBM, peningkatan dalam industri jamur tiram dan
ancaman pendatang baru. Strategi ini dipilih jika ancaman yang dihadapi
besar dan kelompok wanita tani jamur berkembang hanya bisa bertahan
saja. Dengan adanya peningkatkan kapasitas produksi jamur tiram dalam
menghadapi ancaman maka kelompok wanita tani jamur berkembang
masih bisa bertahan.
Berdasarkan wawancara dengan Amaq Puaseh selaku ketua
kelompok jamur berkembang di banyumulek, beliau menjelaskan bahwa:
61 Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya
Jamur Tiram( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), hlm. 4.
52
“Memang benar bahan-bahan yang kami gunakan dalam produksi kelompok budidaya jamur tiram berkembang di Desa Banyumulek ini antara lain, yang pertama atau yang utama Dedak / Koot, terus Serbu Gergaji, lalu Kapur Sirih,bibit jamur tiram yang kami beli di tempat yang khusus melakoni usaha bibit jamur, dan terahir air, Alhamdulillah di desa kami tidak pernah kekurangan air atau kekeringan, dan sebagian besar bahan-bahan tersebut memang kami dapatkan dari masyarakat sekitar dan harganya masih bisa dijangkau oleh kelompok budidaya jamur tiram dalam meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek tujuannya untuk menghemat biaya produksi kelompok budidaya jamur tiram dalam meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek”62
Berdasarkan wawancara dengan Amaq Puaseh selaku ketua
kelompok jamur berkembang di banyumulek di atas peneliti menarik
analisis bahwa dalam kegiatan produksi telah menggunakan berbagai
macam cara supaya bisa bersaing di dalam dunia usaha yang semakin ketat
sertadalam bertahan dalam mensejahterakan kelompok budidaya jamur
tiram dalam meningkatkan pendapatan ekonomi kelompok wanita tani
jamur berkembang di Desa Banyumulek Kediri Lombok Baratdan
masyarakat setempat.
Perkembangan usaha budidaya jamur tiram mengalami
peningkatan yang sedifikan yang mampu membantu perekonomian
kelompok wanita tani jamur berkembang, tepatnya di kelompok wanita
tani jamur berkembang di Desa Banyumulek Kediri Lombok Baratyang
mengusahakan jamur tiram sekitar satu tahun lebih budidaya jamur tiram
ini berdiri dengan penghasilan tidak menentu terkadang 300 sampai 200
62Amak Puaseh, Ketua Kelompok Wanita Tani Jamur Berkembang, Wawancara Tanggal
27 Oktober 2018, jam 10.30 WIB.
53
ribu perhari tergantung dari penjualan. Disamping itu pemasaran jamur
tiram semakin diminati warga sehingga memiliki pelanggan tetap yang
membeli jamur tiram tersebut, hingga usaha ini berjalan lancar dan
mengalami perkembangan yang begitu pesat, penjualan pada waktu itu
hanya sekitar Lombok karena dari stok yang ada masyarakat Lombok
khususnya Banyumulek masih kekurangan.
Seiring berjalanya waktu ditengah-tengah pesatnya kemajuan
kelompok pembudidayaan jamur tiram, kelompok yang sudah berdiri satu
tahun lebih ini yang mampu mendongkrak penghasilan perekonomian
kelompok wanita tani jamur berkembangdi Desa Banyumulek Kediri
Lombok Baratmengalami keterpurukan pada Juni Tahun 2018, yang
disebabkan jamur tiram yang siap panen habis berjatuhan dari rak
kumbung tempat pembudidayaan jamur tiram yang di akibatkan gempa
yang melanda masyararakat Lombok Nusa Tenggara Barat NTB. Hingga
kini kelompok wanita tani jamur berkembang di Desa Banyumulek Kediri
Lombok Barat yang beranggotakan 20 orang terdiri dari janda dan duda
merencanakan strategi untuk memgembangkan kembali usaha budidaya
jamur tiram dengan perasaan optimis akan berkembang lebih baik dari
tahun yang sebelumnya.
2. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaranyang digunakan untuk meningkatkan
perkembangan pendapatan ekonomi yaitu melalui penjualan langsung atau
penjualan secara eceran, penjualan melalui warung makan, dan sistem
54
penjualan borongan oleh pengepul yang langsung ketempat, promosi dari
mulut ke mulut.
Berdasarkan wawancara bersama Inaq Mariyan di atas
menerangkan bahwa telah menerapkan strategi pemasarannya dengan
melalui penjualan langsung atau dengan penjualan produk secara eceran
kepada konsumen, melalui penjualan sistem borongan kepada pengepul
yang langsung ketempat produksi, promosi mulut kemulut dan penjualan
melalui warung makan atau warteg. Strategi yang dilakukan seperti ini
bertujuan untuk mempercepat penjualan produk usaha budidaya jamur
tiram dapat menghemat pengeluaran dan lebih mudah memberikan
informasi yang sesuai dengan kondisi yang ada.
Dari hasil wawancara berikutnya dengan Inak Pesah dapat di tarik
kesimpulan bahwa dimana harga yang di tawarkan oleh kelompok wanita
tani jamur berkembang sudah mengikuti harga pasar serta mengikuti
tergantung dari kebutuhan konsumen karena dimana harga sangat
menentukan laku tidaknya suatu produk.
B. Analisis Strategi Pemasaran Usaha Jamur Tiram dalam Meningkatkan Pendapatan.
Setelah peneliti mengumpulkan data-data yang diperlukan berdasarkan
hasil observasi, wawancara dan dokumentasi sesuai dengan rumusan masalah
yang peneliti angkat, maka langkah selanjutnya adalah peneliti memaparkan
data-data yang diperoleh selama melakukan penelitian serta melakukan
analisis terhadap temuan data.
55
Strategi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi sangat diperlukan
oleh kelompok usaha/perusahaan dalam memasarkan produk yang dimiliki
untuk mendapatkan hasil yang memuaskan di dalam pasar sasarannya. Setiap
perusahaan pasti memiliki strategi manajemen dalam memasarkan produknya
begitu juga dengan kelompok wanita tani jamur berkembangdi Desa
Banyumulek Kediri Lombok Barat.
Menurut Din Syamsudin strategi, mengandung arti yaitu:
1. Rencana dan cara seksama untuk mencapai tujuan
2. Seni dalam mensiasati pelaksanaan rencana atau program untuk mencapai
tujuan.
3. Sebuah penyesuaian terhadap lingkungan untuk menampilkan fungsi dan
peran penting dalam mencapai keberhasilan.63
Adapun strategi yang dilakukan oleh kelompok wanita tani jamur
berkembang tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Meningkatnya Permintaan Pelanggan
Dengan memiliki kualitas produk yang baik maka konsumen akan
menjadi loyal dan percaya akan kualitas dan kesehatan produk yang
dihasilkan kelompok wanita tani jamur berkembangdi Desa Banyumulek
Kediri Lombok Barat ini dibuktikan dengan meningkatnya permintaan
konsumen terutama pelanggan tetap setiap bulannya. Permintaan dari
pedagang dan pemesanan secara langsungpun semakin meningkat, ini
63Din Syamsudin, Etik Agama dalam Membangun Masyarkat Madani, (Jakarta: Logos,
2000), hlm. 127.
56
menjadi peluang bagi kelompok wanita tani jamur berkembangdi Desa
Banyumulek Kediri Lombok Barat dalam mengembangkan usahanya.
2. Penjualan langsung, promosi dari mulut ke mulut.
Dalam memasarkan produk perusahaan pasti melakukan segala
cara untuk mendapatkan konsumen sesuai pasar sasarannya. Setiap
perusahaan pasti ingin produk yang dimiliki selalu diminati oleh para
konsumen. Tentu sama halnya dengan kelompok usaha jamur tiram yang
memasarkanproduknya dengan segala cara seperti dalam melalui
penjualan langsung, warung makan,dan mulut ke mulu. Penjualan secara
langsung atau eceran, akan memudahkan produk yang ditawari bisa
dikenal dan dijangkau oleh masyarakat. Melakukan penjulan secara
langsung melalui pedagang, knsumen dan pengepul yang langsung
ketempat produksi jamur tiram
Demikian bentuk strategi yang digunakan ini merupakan hal yang
sangat berguna dalam kelancaran pemasaran produk yang dimiliki dan bisa
dikenal dalam kalangan masyarakat.
3. Trend Gaya Hidup Sehat Masyarakat
Saat ini konsumen semakin cerdas dalam memilih suatu produk.
Tren healty life telah menjadi semakin memasyarakat. Konsumen
cenderung lebih memilih produk yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
Salah satu indikator produk yang aman adalah tanpa bahan pengawet.
Produk olahan kelompok wanita tani jamur berkembangdi Desa
Banyumulek Kediri Lombok Barat ini diproduksi tanpa menggunakan
57
bahan pengawet. Dengan demikian konsumen akan merasa aman untuk
mengkonsumsi produk ini. Selain itu, kandungan gizi dan manfaat yang
terdapat dalam jamur tiram pun akan menjadi pilihan makanan yang baik
untuk dikosumsi oleh semua umur. Kondisi ini akan menjadi peluang bagi
kelompok wanita tani jamur berkembangdi Desa Banyumulek Kediri
Lombok Barat dalam memasarkan produknya.
4. Produk (product)
Di dalam sebuah produk konsumen pasti akan melihat dari segi
kualitasnya. Produk akan diminati jika kualitas yang dimiliki bagus dan
tidak ada kerusakan. Produk merupakan penentu pertama untuk
mendapatkan hati para konsumen atau pelanggan, para konsumen akan
tertarik jika produk yang ditawarkan oleh perusahaan mempunyai kualitas,
kinerja atau siat-sifat inovasi terbaik. Sebagaiman islam memerintahkan
untuk memperhatikan kualitas produk, barang yang dijual harus jelas
kualitasnya sehingga pemebeli dengan mudah memberikan penilaian
terhadap produk tersebut.
5. Harga (prace)
Harga merupakan penentuan suatu produk dibenak konsumen.
Dalam hal ini kelompok wanita tani menggunakan harga sesuai harga
pasar dan kisaran hargayang diberikan dalam produk usaha jamur tiram
yaitu dengan harga 25.000 kadang 20.000/kg.
58
6. Promosi (promotion)
Dalam suatu strategi tentu harus ada produk yang dipromosikan.
Dengan adanya promosi produkakan mudah dikenal dan diketahui oleh
kalangan masyarakat, dengan promosi menggunakanpenjualan langsung
atau penjualan secara eceran, penjualan melalui warung makan, penjualan
borongan oleh pengepul yang langsung ketempat, danpromosi dari mulut
ke mulut. Sehingga produk usaha jamur tiram terkenal dikalangan
masyarakat. Dengan adanya promosi produk yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan akan mudah dikenal dan diketahui oleh para konsumen,
konsumen akan tertarik untuk untuk mencoba mengkonsumsinya.
7. Tempat (place)
Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang strategis
dan efisien. Kelompok usaha jamur tiram sudah memiliki tempat yang
strategis dalam pemasaran produknya dan mudah di jangkau oleh kalangan
masyarakat.
8. Proses (process)
Selain tempat strategitidak terlepas juga dengan proses pembuatan
produk, baik dalam pembuatan produk dari bahan mentah menjadi bahan
sudah siap saji seprti bakso jamur dan pepes jamur.
9. Orang (people)
People merupakan penentu dalam mendapatkan produk yang baik.
Orang disini maksudnya adalah mereka yang terlibat langsung ataupun
59
tidak langsung dalam pemasaran. Maka dari itu sangat perlu memeberikan
pelatihan kepada setiap anggotaagar bisa mencapai tujua yang di harapkan.
Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami kemajuan cukup
pesat, maka berakibat pesaingan usaha yang saangat kompetitif. Beragam
usaha banyak berkembang dengan berbagai macam produk, baik dalam
skala kecil, menengah, maupun dalam bentuk industri. Pada prinsipnya,
untuk memulai suatu usaha, jika usaha yang dilakukan menghasilkan
produk yang sudah ada di pasaran, maka produk harus memiliki nilai plus
yang diterima konsumen. Sebalinya, bila produk yang dihasilkan belum
ada di pasaran, maka produk yang dihasilkan harus dikenalkan terlebih
dahulu dikonsumen. Oleh karena itu, produk harus bermutu, efisien dalam
proses produksi, dan sesuai dengan keinginan konsumen.64
Analisis usaha budidaya jamur tiram diperlukan untuk menentukan
apakah usaha yang dilakukan cukup layak dalam segi bisnis (ekonomis,
teknis, dan manajerial), produk dapat diterima konsumen dan
kemungkinan berkembang dimasa mendatang. Analisis usaha jamur tiram
yang disajikan berdasarkan asumsi tingkat harga jual dan beli sarana
prasarana produksi pada kondisi saat ini, maka perlu perubahan seperlunya
disesuaikan dengan keadaan setempat dan diketahui perubahan harga
barang dan jasa sangat fluktuatif dan cepat.
64 Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan Budi Daya
Jamur Tiram( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012), h. 156-157.
60
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya,
bahwasanya. Karena mengingat persaingan dalam dunia usaha yang semakin
padat dan keras. Maka strategi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi
sangat diperlukan oleh kelompok usaha/perusahaan dalam memasarkan
produk yang dimiliki untuk mendapatkan hasil yang memuaskan di dalam
pasar sasarannya. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi manajemen dalam
memasarkan produknya begitu juga dengan kelompok wanita tani jamur
berkembang di Desa Banyumulek Kediri Lombok Barat. Adapun usaha yang
dilakukan oleh kelompok wanita tani jamur berkembang tersebut antara lain
sebagai berikut.
1. Analisis Perkembangan Budidaya Jamur Tiram Dalam Meningkatkan
Pendapatan Ekonomi.
Dari hasil analisis perkembangan budidaya jamur tiram dalam
meningkatkan pendapatan ekonomi pada kelompok wanita tani jamur
berkembang di Desa Banyumulek ini, diperoleh beberapa alternatif
strategi yaitu strategi produksi, strategi pemasaran, dan strategi
pemberdayaan.
61
2. Analisis Strategi Budidaya Jamur Tiram Dalam Meningkatkan Pendapatan
Ekonomi.
Adapun strategi yang dilakukan oleh kelompok wanita tani jamur
berkembang, yakni; 1) Meningkatnya Permintaan Pelanggan, 2)Penjualan
langsung, promosi dari mulut ke mulut 3) Trend Gaya Hidup Sehat
Masyarakat 4) Produk 5) Harga 6) Promosi 7) Tempat 8) Proses 9) Orang
B. Saran
62
DAFTAR PUSTAKA
Asep Sunandar., dkk, “Budidaya Jamur Tiram: Upaya Menyerap Tenaga Kerja Dan Meningkatkan Kesejahteraan Pemuda Desa”, Vol. 1, No. 2, April 2018.
Rony Gunawan K, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Terbit Terang,
2007) Eko Suprayitno, Ekonomi Islam, ( Yogyakata: Geraha Ilmu, 2005)
Erie Maulana Sy, Panen Jamur Tiap Musim Panduan Lengkap Bisnis dan
Budidaya Jamur Tiram,( Yogyakarta: Lily Publisher, 2012)
Hadi Prayinto, Perkembangan Ekonomi Pedesaan, (Jakarta:BPFE,1987)
Hardi Soenanto, Jamur Kuping Budidaya dan Peluang Usaha,(Semarang: Cv.
Aneka Ilmu, 2000) Suryani Rahmat dan Nurhidayat, Untung Besar dari Bisnis Jamur Tiram, (Jakarta:
PT AgroMedia Pustaka, 2011) IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi, (Mataram: IAIN Mataram, 2009)
Iin Meina, Budidaya Jamur Tiram (Jakarta: Aka Mulia Media, 2007)
Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, ( Bandung: Remaja Rosda
karya, 2009) Lexy J. Maleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda
karya, 2011), Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, (Jakarta:
Kencana, 2007) Octa Primanda Mukti, “Analisis Finansial Dan Strategi Pengembangan Usahatani
Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Di Desa Pampangan Kecamatan Sekincau Kabupaten Lampung Barat”, (Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas lampung, Bandar Lampung, 2016), h.2
Permana Ari Soejarwo., dkk, “Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berkelanjutan
Untuk Masyarakat Pesisir Pulau Panjang Serang, Banten”, Vol. 6 No. 2 Desember 2016.
63
Ridwan Mas’ud dan Muhammad, Zakat dan kemiskinan Instrumen Pemerdayaan Ekonomi Umat ( Yogyakarta: UII Press, 2005)
Sanafiah Faizal, Format-format Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2009), Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: ALFABETA, 2012), Supardi, Bacaan Cerdas Menyususun Skripsi, (Yogyakarta: Kurnia Kalam
Semesta, 2011),
Suyanto dan Nurhadi, IPS Ekonomi, (Jakarta: PT. Gelora Aksar Pratama Erlangga, 2001),
Syafi’i Antonio, Bank Syari’ah dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Press, 2001),
64
LAMPIRAN
65
66
67
68
69