Kelompok II
NILAI DAN NORMA
Dewi Ayu S H S Dewang
Zein Akbar
Nurul Insania
A.M Iksan
Exit
Loading..
Standar Kompetensi
Peta Konsep
Kompetensi Dasar
Indikator
Memahami perilaku keteraturan hidup sesuai dengan nilai dan norma dalam masyarakat
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan nilai dan norma dalam masyarakat
Peta Konsep
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator
Menjelaskan Pengertian Masyarakat, Kebudayaan, Nilai
Sosial, dan Norma Sosial
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.1
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial
Istilah “masyarakat” merupakan terjemahan dari kata society (inggris). Sedangkan istilah society berasal dari socius (latin) yang berarti kawan.
Masyarakat adalah sekelompok individu yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki budaya serta lembaga yang khas.
Menurut beberapa pakar diantaranya, Ricard T.Schaefer, masyarakat adalah sejumlah besar orang yang tinggal dalam wilayah yang sama, relatif independen dari orang-orang di luar wilayah itu, dan memiliki
budaya yang relatif sama.John J. Macionis, Masyarakat adalah orang orang yang berinteraksi
dalam sebuah wilayah tertentu dan memiliki budaya bersama
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.1
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial
Istilah kebudayaan (culture) berasal dari istilah colore (bahasa latin). Secara harfiah, colore berarti mengolah atau mengerjakan tanah. Istilah culture diartikan sebagai berbagai daya upaya manusia untuk mengolah
dan mengubah alam.Ada banyak definisi yang dikemukakan mengenai kebudayaan,
Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. (Selo Soemarjan)
Kebudayaan adalah seluruh gagasan dan karya manusia, yang harus dibiasakan dengan belajar, beserta dengan keseluruhan dari hasil budi dan
karyanya itu (Koentjaraningrat)Kebudayaan adalah keseluruhan hasil belajar perilaku yang dapat
diwariskan secara sosial. (Ricard T.Schaefer dan Robert P. Lamm)
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.1
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial
Nilai sosial adalah gabungan semua unsur kebudayaan yang dianggap buruk / baik dalam suatu masyarakat, kerena itu pula masyarakat mendorong, dan mengharuskan warganya untuk menghayati serta
mengamalkan perilaku yang idealAda banyak definisi yang dikemukakan mengenai nilai sosial,
Nilai sosial adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.(Kimball Young)
Nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap objek.(A.W.Green)
Nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan,yang pantas, berharga, dan dapat memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai
tersebut. (M.Z.Lawang)
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.1
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat Kebudayaan Nilai Sosial Norma Sosial
Norma sosial adalah seperangkat aturan yang mengikat setiap perilaku dan tindakan masyarakat. Norma sosial adalah kebiasaan
umum yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang
seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut
perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
Menurut Soerjono Soekanto, norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang
diharapkan.
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.1
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Membedakan Tipe Tipe Masyarakat
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.2
Indikator 2.5
Indikator 2.6
MasyarakatPemburu dan Pengumpul
MasyarakatPeladang dan Peternak
Masyarakat Agraris
MasyarakatIndustri
MasyarakatPascaindustri
Dalam kenyataan, ada perbedaan antara kelompok masyarakat yang satu dengan kelompok masyarakat lainnya. Perbedaan itu terjadi
karena masyarakat mengalami evolusi, atau perkembangan secara lambat. Berdasarkan tahap yang dicapai dalam proses evolusi,
terdapat beberapa tipe kelompok masyarakat. Menurut Gerhard Lenski dan Jean Lenski, tipe tipe kelompok masyarakat tersebut adalah masyarakat pemburu dan pengumpul, masyarakat peladang
dan peternak, masyarakat agraris, masyarakat industri dan masyarakat pascaindustri. Berikut ringkasan tipe masyarakat
menurut Gerhard Lenski dan Jean Lenski
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.2
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat Pemburu dan PengumpulPeriode Historis : 12.000 tahun yang lalu
Teknologi Produktif : Senjata primitifUkuran Populasi : 25-40 orang
Bentuk Pemukiman : Berpindah pindahOrganisasi Sosial: Berpusat pada keluarga; spesialisasi terbatas pada
usia dan jenis kelamin; ketidaksamaan sosial amat kecilContoh: Pygmie di Afrika Tengah; Semai di Malaysia; Indian Kaska
di Kanada
MasyarakatPemburu dan Pengumpul
MasyarakatPeladang dan Peternak
Masyarakat Agraris
MasyarakatIndustri
MasyarakatPascaindustri
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.2
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat Peladang dan PeternakPeriode Historis : Dari 12.000 tahun yang lalu – 3.000 SM
Teknologi Produktif : Masyarakat peladang menggunakan peralatan tangan untuk merawat tanaman; Masyarakat peternak dengan
memelihara ternakUkuran Populasi : dihuni oleh beberapa ratus orang
Bentuk Pemukiman : Peladang tinggal dalam pemukiman kecil yang relatif permanen; peternak tinggal berpindah pindah
Organisasi Sosial: Berpusat pada keluarga; mulai dibangun sistem religius; agak terspesialisasi; mulai muncul ketidaksamaan sosial
Contoh: berbagai masyarakat di Papua Nugini; Yamamo di Amerika Serikat
MasyarakatPemburu dan Pengumpul
MasyarakatPeladang dan Peternak
Masyarakat Agraris
MasyarakatIndustri
MasyarakatPascaindustri
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.2
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat AgrarisPeriode Historis : Dari 15.000 tahun yang lalu, dengan jumlah yang terus
menurun sampai sekarangTeknologi Produktif : Bajak dengan menggunakan ternak
Ukuran Populasi : jutaan orangBentuk Pemukiman : Mulai muncul kota yang dihuni oleh sebagian kecil
masyarakatOrganisasi Sosial: Keluarga mulai kehilangan arti seiring dengan
munculnya sistem keagamaan, politik, dan ekonomi yang berbeda beda; spesialisasi yang makin meluas; meluas muncul ketidaksamaan sosial
Contoh : Eropa abad pertengahan; Mesir selama pembangunan Piramida Besar; kebanyakan masyarakat non-industri sekarang ini
MasyarakatPemburu dan Pengumpul
MasyarakatPeladang dan Peternak
Masyarakat Agraris
MasyarakatIndustri
MasyarakatPascaindustri
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.2
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat industriPeriode Historis : sejak sekitar tahun 1750an sampai sekarangTeknologi Produktif : Sumber energi lanjut; produksi mekanis
Ukuran Populasi : jutaan orangBentuk Pemukiman : Sebagian besar masyarakat tinggal di kota
kotaOrganisasi Sosial: Sistem keagamaan, politik, dan ekonomi,
pendidikan dan keluarga yang berbeda beda; sangat terspesialisasi ditandai oleh tetap adanya ketidaksamaan sosial
Contoh : Kebanyakan masyarakat di Eropa dan Amerika Utara, Australia dan Jepang
MasyarakatPemburu dan Pengumpul
MasyarakatPeladang dan Peternak
Masyarakat Agraris
MasyarakatIndustri
MasyarakatPascaindustri
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.2
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Masyarakat PascaindustriPeriode Historis : mulai muncul dalam dekade sekarang
Teknologi Produktif : komputer yang mendukung ekonimo berbasis informasi
Ukuran Populasi : jutaan orangBentuk Pemukiman : masyarakat terkonsentrasi di kota kota
Organisasi Sosial: Masyarakat indusrti dengan proses informasi dan pekerjaan jasa lainnya secara perlahan menggantikan produksi
industrial Contoh : Masyarakat industri, kini mulai memasuki tahap
pascaindustri
MasyarakatPemburu dan Pengumpul
MasyarakatPeladang dan Peternak
Masyarakat Agraris
MasyarakatIndustri
MasyarakatPascaindustri
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.2
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Exit
Standar Kompetensi
Peta Konsep
Kompetensi Dasar
Indikator
Menjelaskan Unsur Unsur Kebudayaan
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.3
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial
Simbol adalah segala sesuatu yang memiliki makna khusus yang dihargai masyarakat pendukung suatu kebudayaan. Siulan, hiasan dinding, aksesoris,
bendera, gerakan tertentu, tokoh dll, merupakan contoh simbol. Simbol memungkinkan masyarakat menghayati kehidupan secara mendalam. Tanpa simbol, hidup menjadi tak bermakna. Kita semua bergantung pada simbol
dalam budaya kita.Akan tetapi, dalam rutinitas kehidupan sehari hari, seringkali orang tidak menyadari betapa pentingnya simbol. Makna penting itu baru akan terasa ketika melihat simbol tersebut diperlakukan tidak sebagaiman amestinya.
Misalnya, ketika melihat bendera Merah Putih dibakar oleh demonstran diluar negeri, baru kita merasakan betapa berharganya bendera itu. Kita pun akan
meresa jengkel dan marah terhadap pertilaku para demonstran tersebut.ini
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.3
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial
Bahasa adalah sistem simbol yang memungkinkan warga masyarakat berkomunikasi satu sama lain. Bahasa umumnya tampl
dalam bentuk bahasa lisan dan bahasa tulis. Setiap masyarakat memiliki bahasa sendiri sendiri. Di dunia ini ada begitu banyak
bahasa. Dari sekial banyak bahasa, bahasa inggislah yang merupakan bahasa Internasional.
Di berbagai masyarakat, bahasa merupakan alat utama dalam proses transmisi budaya. Selain penting dalam kaitan dengan komunikasi dan pewarisan budaya, bahasa juga berfungsi sebagai media untuk mempersepsi kenyataan atau dunia. Melalui bahasa, seseorang bisa
menghayati kenyataan
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.3
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial
Nilai sosial adalah gabungan semua unsur kebudayaan yang dianggap buruk / baik dalam suatu masyarakat, kerena itu pula masyarakat mendorong, dan
mengharuskan warganya untuk menghayati serta mengamalkan perilaku yang ideal
Setiap masyarakat memiliki nilai sosial. Nilai sosial tersebut bisa berbeda beda antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Menurut
Koentjaraningrat, dalam masyarakat Indonsia, ada beberapa nilai sosial dominan. Baik itu nilai nilai sosial yang bersifat positif, maupun yang bersifat
negatif. Nilai nilai sosiap positif meliputi, gotong royong, toleransi, dan kebersamaan. Sementara itu nilai nilai sosial negatif meliputi, meremehkan
mutu, tidak disiplin murni, dan tak bertanggung jawab
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.3
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Simbol Bahasa Nilai Sosial Norma Sosial
Norma sosial adalah seperangkat aturan yang mengikat setiap perilaku dan tindakan masyarakat. Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi
patokan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial
masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya.
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.3
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Menjelaskan Fungsi Nilai Sosial dan Norma Sosial
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.4
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Fungsi Nilai sosial Fungsi Norma Sosial
Keberadaan nilai nilai sosial memiliki fungsi tertentu dalam masyarakat. Beberapa fungsi itu antara lain sebagai berikut
1. Sebagai alat untuk menentukan harga atau kelas sosial seseorang dalam struktur stratifikasi sosial. Misalnya kelompok ekonomi kaya, kelompok ekonomi
menengah dan kelompok ekonomi rendah2. Mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah laku
3. Penentu bagi warga masyarakat dalam memenuhi peranan sosialnya (mendorong/memotivasi orang untuk bertindak sesuai dengan peranannya)
4. Alat untuk menumbuhkan solidaritas dikalangan anggota masyarakat5. Pengawas (kontrol) perilaku manusia dengan daya tekan dan daya mengikat
tertentu agar orang berperilaku sesuai dengan nilai yang dianutnya.
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.4
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Fungsi Nilai sosial Fungsi Norma Sosial
Norma memiliki fungsi tertentu dalam kehidupan bersama warga masyarakat. Beberapa fungsi tersebut, antara lain meliputi
1. Mengatur tingkah laku masyarakat agar sesuai dengan nilai yang berlaku
2. Menciptakan ketertiban dan keadilan dalam masyarakat3. Membantu mencapai tujuan bersama masyarakat
4. Menjadi dasar untuk memberikan sanksi kepada warga masyarakat yang melanggar
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.4
Indikator 2.5
Indikator 2.6
Mengklasifikasi Macam Macam Nilai Sosial dan Norma Sosial
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.5
Macam macam nilai sosial
Macam macam norma sosial
Nilai dominanNilai dominan adalah nilai yang dianggap lebih penting
daripada nilai lainnya. Ukuran dominan tidaknya suatu nilai didasarkan pada hal-hal berikut.
Banyak orang yang menganut nilai tersebut. Contoh, sebagian besar anggota masyarakat menghendaki perubahan ke arah yang lebih baik di segala bidang, seperti politik, ekonomi,
hukum dan sosialBerapa lama nilai tersebut telah dianut oleh anggota
masyarakat.Tinggi rendahnya usaha orang untuk dapat melaksanakan nilai
tersebut. Contoh, orang Indonesia pada umumnya berusaha pulang kampung (mudik) di hari-hari besar keagamaan,
seperti Lebaran atau Natal.Prestise atau kebanggaan bagi orang yang melaksanakan nilai
tersebut. Contoh, memiliki mobil dengan merek terkenal dapat memberikan kebanggaan atau prestise tersendiri
Nilai mendarah daging (internalized value)
Nilai mendarah daging adalah nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang melakukannya kadang
tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan lagi (bawah sadar). Biasanya nilai ini telah tersosialisasi sejak seseorang masih kecil.
Umumnya bila nilai ini tidak dilakukan, ia akan merasa malu, bahkan merasa sangat bersalah. Contoh, seorang kepala keluarga yang belum mampu memberi nafkah kepada keluarganya akan merasa sebagai kepala keluarga yang tidak bertanggung jawab.
Demikian pula, guu yang melihat siswanya gagal dalam ujian akan merasa gagal dalam mendidik anak tersebut.
Bagi manusia, nilai berfungsi sebagai landasan, alasan, atau motivasi dalam segala tingkah laku dan perbuatannya. Nilai
mencerminkan kualitas pilihan tindakan dan pandangan hidup seseorang dalam masyarakat. Menurut Notonegoro,nilai sosial
terbagi 3, yaitu: 1. Nilai Material, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi fisik/jasmani seseorang 2. Nilai Vital, yaitu segala
sesuatu yang mendukung aktivitas seseorang 3. Nilai Kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jiwa/psikis seseorang
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.5
Macam macam nilai sosial
Macam macam norma sosial
Cara (Usage)Merupakan norma yang menunjuk pada suatu bentuk perbuatan dan memiliki kekuatan yang sangat lemah dibanding kebiasaan. Usage lebih menonjol didalam
hubungan antarindividu dan penyimpangan terhadapnya tidak mengakibatkan hukuman berat, tetapi mendapat
celaan dari individu yang dihubungiknya. Misalnya, masyarakat memiliki aturan cara minum. Jika mereka berada dalam suatu pertemuan, ada orang yang
minum dengan berbunyi. Jika minum tidak berbunyi, tidak akan menjadi permasalahan. Akan tetapi, cara minum dengan berbunyi bisa mengakibatkan orang yang ada
disekitarnya merasa terganggu dan mencela cara minum yang demikian.
Kebiasaan (Folksways)
Ialah cara cara bertindak yang dianggap wajar dalam suatu kelompok atau masyarakat tertentu yang didasarkan
kepada adat kebiasaan masyarakat tersebut, seperti sopan santun.
Contoh, berjalan sambil melompat lompat di eskalator sebuah mal memang bertentangan dengan perilaku standar
yang tepat. Namul hal itu tidak terlalu mengganggu kehidupan bersama, sehingga tidak perlu mengakibatkan
sanksi penjara. Bagaimanapun juga folkways itu mempunyai peranan dalam mengatur perilaku keseharian
warga masyarakatMenurut Harton & Hunt ada dua macam folksways yaitu:Yang perlu diikuti atau dipatuhi sebagai perilaku yang baik
dan sopanYang harus dipatuhi karena dianggap penting bagi
kesejahteraan masyarakat
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.5
Macam macam nilai sosial
Macam macam norma sosial
Tata Kelakuan (Mores)Merupakan norma yang berkembang dari kebiasaan, kebiasaan tersebut tidak semata mata dianggap sebagai cara berperilaku saja, tetapi bahkan diterima sebagai norma norma pengatur. Merupakan norma yang amat dibutuhkan bagi kesejahteran
masyarakat, karena norma itu memuat prinsip prinsip kepatuhan terhadap more dan pelanggaran terhadapnya akan menimbulkan
sanksiMores tidak dibuat secara tiba tiba, melainkan tumbuh secara bertahap melalui kebiasaan kebiasaan yang ada di masyarakat.
Contoh, secara kebetulan setiap warga yang habis mandi di danau sekitar tempat tinggal suku terasing, mengalami nasib sial atau kecelakaan. Maka warga suku itu mulai percaya bahwa ada
sesuatu yang berbahaya dalam danau tersebut. Ketika semua anggota suku percaya bahwa sebaiknya orang menjauhi danau
itu, maka saat ituah telah terbentuk mores, yaitu bahwa mandi di danau itu adalah tindakan salah. Orang yang kedapat mandi di
danau kemudian diharapkan akan mengalami kemalangan. Orang lain yang mengetahui perbuatan itu akan menunggu bagaimana pelanggara mores itu akan mendapat hukuman.
Setiap pertistiwa merugikan yang dialami oleh pelanggar itu
kemudian ditafsirkan sebagai hukuman yang harus diterima akibat pelanggaran mores tersebut. Dengan cara ini maka mores
di atas telah diperkuat berlakunya di masyarakat yang bersangkutan. Setelah lama warga suku itu sudah tidak ingat lagi
sebab musabab mengapa mandi di danau itu dilarang. Mereka hanya yakin bahwa mandi di danau memang dilarang dan
larangan itu harus dipatuhi.
Adat istiadat (Custom)Merupakan tata kelakuan yang kekalserta kuat integrasinya
dengan pola pola perilaku masyarakat. Anggota asyarakat yang melanggarnya akan menderita sanksi yang keras dan kadang
kadang secara tidak langsung diperlakukan supaya terjadi keteraturan. Misalnya, disuatu masyarakat, perceraian
merupakan hal yang tidak boleh terjadi sehingga apabila terjadi perceraian, seluruh keluarga bahkan seluruh anggota sukunya akan merasa tercemar. Untuk menghilangkannya, orang yang
bercerai tersebut dikeluarkan dari sukunya.
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.5
Mendeskripsikan Macam Macam Pelanggaran Nilai dan Norma
Sosial dalam Masyarakat
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.6
Bentuk Pelanggaran Cara Menghindarinya
Pelanggaran terhadap nilai dan norma dalam masyarakatNilai dan norma sosial merupakan wujud aturan yang dipedomani dalam
masyarakat. Setiap perilaku yang dinilai baik harus mengacu pada nilai dan norma sosial yang berlaku di suatu masyarakat. Demikian pula terhadap
sesuatuyang dinilai buruk harus diukur terlebih dahulu berdasarkan nilai dan norma sosial yang ada di suatu masyarakat. Oleh karena itu, semua anggota
masyarakat harus memedomani nilai dan norma sosial yang ada.Bagaimana dengan terjadinya pelanggaran terhadap norma dan nila sosial? Hal
ini wajar sebagaimana orang sering berbasa basi, bahwa “aturan itu dibuat untuk dilanggar”. Pernyataan ini merupakan suatu bentuk pelanggaran. Hal ini
menunjukkan masyarakat kurang memahami bahwa nilai dan norma sosial merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan mereka.
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.6
Bentuk Pelanggaran Cara Menghindarinya
Bentuk bentuk Pelanggaran terhadap Nilai dan Norma SosialSetiap ada usaha pelaksaan nilai dan norma sosial, pasti juga berpotensi terjadi
pelanggaran atau penyimpangan. Tempatnya pun dapat terjadii di sekolah ataupun di lingkungan masyarakat. Robert M.Z. Lawang (1985), meyebutkan bentuk bentuk perilaku
pelanggaran terhadap nilai dan norma sosial berdasarkan empat macam berikut:1. Pelanggaran nilai dan norma yang dilihat dan dianggap sebagai kejahatan, misalnya
pemukulan, pemerkosaan, pnodongan dll2. Pelanggaran nilai dan norma yang berupa penyimpangan seksual, yaitu perzinahan,
homoseksualitas, dan pelacuran3. Bentuk bentuk konsumsi yang sangat berlebihan, misalnya alkohol, candu, dan morfin
Gaya hidup yang lain dari yang lain, misalnya penjudi profesional, dan geng geng4. Bentuk bentuk pelanggaran tersebut haru sedapat mungkin dihindari. Dengan demikian,
kestabilan dan kenyamanan dalam masyarakat dalam masyarakat akan terjamin.
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.6
Contoh bentuk pelanggaran nilai dan norma
Bentuk Pelanggaran Cara Menghindarinya
Cara menghindari terjadinya pelanggaranBagaimanakah cara menghindari agar tidak terjadi pelanggaran? Salah satunya adalah dengan melakukan pengendalian sosial. Pengendalian sosial adalah cara dan prses pengawasan yang
direncanakan atau tidak direncanakan, guna mengajak, mendidik, serta memaksa warga masyarakat untuk berprilaku sesuai dengan norma sosial. Sementara itu, Koentjaraningrat mengemukakan pula
beberapa usaha agar masyarakat menaati aturan aturan yang ada, antara lain sebagai berikutMempertebal keyakinan para anggota masyarakat akan kebaikan adat istiadat yang ada. Jika warga
yakin pada kelebihan yang terkandung dalam aturan sosial yang berlaku, maka dengan rela warga akan mematuhi aturan itu. Memberi ganjaran kepada warga masyarakat yang biasa taat. Pemberian ganjaran melambangkan penghargaan atas tindakan yang dilakukan individu. Hal ini memotivasi individu untuk
tidak mengulangi tindakan tersebut.Mengembangkan rasa malu dalam jiwa masyarakat yang menyeleng dari adat istiadat. Individu yang
menyimpang dari aturan, dihukum agar jera dan tidak mengulangi kembali.Mengembangkan rasa takut dalam jiwa warga masyarakat yang hendak menyelewengkan dari adat
istiadat dengan berbagai ancaman dan kekuasaan. Rasa takut itu mencegah individu melakukan pelanggaran aturan.
Indikator 2.5
Indikator 2.1
Indikator 2.2
Indikator 2.3
Indikator 2.4
Indikator 2.6
Indikator 2.6
THANK YOU FOR YOUR ATTENTION