ANALISIS PEMILIHAN TRANSPORTASI
OJEK ONLINE MENGGUNAKAN
METODE AHP
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1)
NATALIA GEA
11135319
Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer
NUSA MANDIRI
JAKARTA
2017
ii
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa skripsi ini ku
persembahkan untuk:
1 Kedua Orang tuaku tercinta yang telah membesarkan aku dan selalu
membimbing, mendukung, memotivasi, memberi apa yang terbaik bagiku serta
selalu mendoakan aku untuk meraih kesuksesanku.
2 Kakakku dan Adikku tersayang yang telah menjadi inspirasi untuk terus
berjuang.
3 Bapak Agus Junaidi, M.Kom dan Ibu Norma Yunita, M.Kom yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini
4 Teman-teman di 11.7AA.05 Nusa Mandiri, teman-teman yang baik.
Tanpa mereka semua, Aku dan karya ini tak akan pernah ada
“Setiap perjuangan memang penuh hal-hal yang bisa membuat kita menyerah. Tetapi teruslah berjuang, dan janganlah menyerah ketika yang diinginkan belum bisa
didapatkan, karena sesuatu yang berharga biasanya tidak mudah untuk diraih.”
vi
PANDUAN PENGGUNAAN DAN HAK CIPTA TUGAS
SARJANA
Skripsi sarjana yang berjudul “Analisa Pemilihan Transportasi Ojek
Online Menggunakan Metode AHP” adalah hasil karya tulisan asli Natalia Gea
dan bukan hasil penerbitan sehingga peredaran karya tulis hanya berlaku di
lingkungan akademik saja, serta memiliki hak cipta. Oleh karena itu dilarang
keras untuk menggandakan baik sebagian maupun seluruh karya tulis ini, tanpa
seijin mahasiswa penulis dan dosen pembimbing.
Referensi keputusan diperkenankan untuk dicatat tetapi pengutipan atau
ringkasan hanya dapat dilakukan, seijin penulis dan disertai ketentuan pengutipan
secara ilmiah dengan menyebutkan sumbernya.
Untuk keperluan perijinan pada pemilik dapat menghubungi:
Nama : Natalia Gea
Alamat : Jl. Komp. POLRI Kedaung Kali Angke
Blok. C No.63 RT 008/002, Jakarta Barat
Telepon : 085219168800
E-mail : [email protected]
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini penulis sajikan dalam
bentuk buku yang sederhana, namun tidak mengurangi akan syarat yang harus ada
didalamnya. Adapun judul penulisan skripsi, yang penulis ambil adalah sebagai
berikut: “ANALISIS PEMILIHAN TRANSPORTASI OJEK ONLINE
MENGGUNAKAN METODE AHP”.
Tujuan penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat kelulusan
Program Strata Satu (S1) STMIK Nusa Mandiri. Sebagai bahan penulisan diambil
berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi, dan beberapa sumber
literature yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa
bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan skripsi ini tidak akan
lancar dan tersusun dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1) Ketua STMIK Nusa Mandiri.
2) Pembantu Ketua I STMIK Nusa Mandiri.
3) Ketua Program Studi Sistem Informasi STMIK Nusa Mandiri.
4) Bapak Agus Junaidi, M.Kom selaku Dosen Pembimbing I skripsi.
5) Ibu Norma Yunita, M.Kom selaku Dosen Pembimbing II skripsi.
6) Staff / karyawan / dosen di lingkungan STMIK Nusa Mandiri.
7) Ibu Herlianna selaku HRM PT. Ravalindo Megah Perkasa.
8) Staff / karyawan di lingkungan PT. Ravalindo Megah Perkasa.
9) Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual.
viii
10) Rekan-rekan mahasiswa kelas 11.7AA.05 Sistem Informasi.
Serta semua pihak yang banyak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi
ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang
bersifat membangaun demi kesempurnaan penulisan lainnya dimasa yang akan
mendatang.
Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi penulis para
pembaca yang berminat pada umumnya.
Jakarta, 10 Agustus 2017
NATALIA GEA
ix
ABSTRAK
Natalia Gea (11135319), Analisis Pemilihan Transportasi Ojek Online
Menggunakan Metode AHP
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pemilihan tranportasi ojek
online. Penelitian ini menggunakan metode AHP (analitycal Hierarchy Process).
Penggunaan metode Analitycal Hierarchy Process pada penelitian ini diharapkan
bisa mengetahui bagaimanakah proses yang terjadi dan apa sajakah faktor-faktor
yang mempengaruhi transportasi ojek online. Sampel penelitian ini adalah
masyarakat yang menggunakan transportasi ojek online. Sampel diambil dengan
menggunakan kuesioner. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis
kuantitatif, yaitu membandingkan kriteria dan alternatif yang bisa menghasilkan
sebuah keputusan pemilihan transportasi ojek online dengan menggunakan
metode AHP dan diuji dengan software expert choice 11. Berdasarkan hasil
analisis data, menunjukan bahwa kriteria pelayanan adalah faktor yang paling
penting bagi calon konsumen karena dalam memilih transportasi. Dengan adanya
sistem pendukung keputusan dalam menentukan pemilihan transportasi ojek
online ini diharapkan dapat membantu calon konsumen sebagai bahan
pertimbangan dalam memilih transportasi ojek online.
Kata Kunci: Transportasi, AHP, Expert Choice 11.
x
ABSTRACT
Natalia Gea (11135319), Analysis of Transportation Selection of Online Ojek
Using AHP Method
This study aims to analyze the selection of ojek transport online. This
research uses AHP (analitycal Hierarchy Process) method. The use of Analitycal
Hierarchy Process method in this research is expected to know how the process
happened and what are the factors that influence the transportation of ojek
online. The sample of this study is the people who use ojek transportation online.
Samples were taken using questionnaire. The method of data analysis used is
quantitative analysis, that is comparing criteria and alternatives that can
generate a decision of ojek transportation election online using AHP method and
tested with expert choice software 11. Based on data analysis result, indicate that
service criterion is the most important factor for Prospective consumers because
in choosing transportation. With the decision support system in determining the
selection of ojek transportation online is expected to help prospective consumers
as a consideration in choosing an online motorcycle transportation.
Keywords: Transportation, AHP, Expert Choice 11 .
xi
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL SKRIPSI .............................................................................. i
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................. ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH iv
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................... v
LEMBAR PANDUAN PENGGUNAAN HAK CIPTA .................................... vi
Kata Pengantar .................................................................................................... vii
Abstraksi ............................................................................................................. ix
Daftar Isi.............................................................................................................. xi
Daftar Simbol ...................................................................................................... xiii
Daftar Gambar ..................................................................................................... xv
Daftar Tabel ........................................................................................................ xvi
Daftar Lampiran .................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah .................................................................. 3
1.3 Maksud dan Tujuan ................................................................... 3
1.4 Metode Penelitian...................................................................... 4
A. Observasi ............................................................................ 4
B. Studi Pustaka ...................................................................... 4
1.5 Ruang Lingkup .......................................................................... 4
1.6 Hipotesis .................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka ....................................................................... 6
A. Definisi Pengambilan Keputusan ....................................... 6
B. Definisi Ojek Online .......................................................... 8
C. Definisi Analitycal Hierarchy Process (AHP)................... 9
2.2 Penelitian Terkait ...................................................................... 15
2.3 Tinjauan Organisasi/Objek Penelitian....................................... 16
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Tahapan Penelitian .................................................................... 19
3.2 Instrument Penelitian ................................................................ 21
3.3 Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sample Penelitian .. 22
3.4 Metode Analisis Data ................................................................ 23
BAB IV HASIL PENETILIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria 26
A. Vektor Prioritas .................................................................... 28
4.2 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Pelayanan ............ 28
4.3 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Keamanan ........... 30
4.4 Perhitungan Faktor Evaluasi untuk Kriteria Harga ................... 32
xii
4.5 Perhitungan Total Rangking/Prioritas Global ........................... 34
A. Faktor Evaluasi Total ........................................................... 34
B. Total Rangking ..................................................................... 35
4.6 Hasil Implementasi dengan Software Expert Choice 11........... 36
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................... 45
5.2 Saran .......................................................................................... 46
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .........................................................................
LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN .......................................................
SURAT KETERANGAN RISET ....................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................
xiii
DAFTAR SIMBOL
TERMINAL
Di gunakan untuk menggambarkan awal dan akhir suatu
kegiatan.
DECISION
Digunakan untuk menggambarkan proses pengujian suatu
kondisi yang ada.
PREPARATION
Digunakan untuk menggambarkan persiapan harga awal,
dari proses yang akan dilakukan.
FLOW LINE
Digunakan untuk menggambarkan hubungan proses dari
satu proses ke proses lainya.
INPUT / OUTPUT
Digunakan untuk menggambarkan proses memasukan data
yang berupa pembacaan data dan sekaligus proses keluaran
yang berupa pencetakan data.
xiv
SUBROTINE
Digunakan untuk menggambarkan proses pemanggilan sub
program dari main program (recursivitas).
PAGE CONNECTOR
Digunakan untuk menghubungkan alur proses ke dalam satu
halaman atau halaman yang sama.
CONNECTOR
Digunakan untuk menghubungkan alur proses dalam
halaman yang berbeda atau ke halaman berikutnya.
PROCESS
Digunakan untuk menggambarkan pengolahan yang
dilakukan oleh komputer.
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar III.1. Flowchart Tahapan-Tahapan Penelitian ................................ 20
2. Gambar III.2. Model Hirarki Transportasi Ojek Online Yang Di Pilih ....... 25
3. Gambar IV.1. Grafik Hasil Inputan Data Responden untuk Prmilihan
Transportasi Ojek Online menggunakan Metode AHP ........ 36
4. Gambar IV.2. Grafik Hasil Inputan Data Responden Pemilihan
Transportasi Ojek Online menggunakan Metode AHP
untuk kriteria Pelayanan ....................................................... 37
5. Gambar IV.3. Grafik Hasil Inputan Responden Pemilihan Transportasi
Ojek Online menggunakan Metode AHP untuk kriteria
Keamanaan ........................................................................... 37
6. Gambar IV.4. Grafik Hasil Inputan Responden Pemilihan Transportasi
Ojek Online menggunakan Metode AHP
untuk kriteria Harga .............................................................. 38
7. Gambar IV.5. Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Transportasi Ojek
Online menggunakan Metode AHP ..................................... 38
8. Gambar IV.6. Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Ojek online
menggunakan Metode AHP kriteria Pelayanan ................... 39
9. Gambar IV.7. Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Ojek Online
menggunakan Metode AHP kriteria Keamanan ................... 40
10. Gambar IV.8. Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Ojek Online
menggunakan Metode AHP kriteria Harga .......................... 41
11. Gambar IV.9. Garfik Performance .............................................................. 42
12. Gambar IV.10.Garfik Gradient .................................................................... 42
13. Gambar IV.11.Grafik Difference ................................................................. 43
14. Gambar IV.12.Grafik Dynamic .................................................................... 43
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel II.1. Tabel Nilai RI..................................................................... 12
2. Tabel II.2. Skala Pemilaian Perbandingan Berpasangan ..................... 13
3. Tabel IV.1. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria 26
4. Tabel IV.2. Matriks Faktor Pembobtan Hiaraki untuk semua
kriteria yang disederhananakan .......................................... 26
5. Tabel IV.3. Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua
Kriteria yang dinormalkan ................................................. 27
6. Tabel IV.4. Matriks Vektor Prioritas..................................................... 28
7. Tabel IV.5. Matriks Faktor Evaluasi kriteria Pelayanan ....................... 29
8. Tabel IV.6. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Pelayanan
Yang disederhanakan ......................................................... 29
9. Tabel IV.7. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Pelayanan
Yang dinormalkan .............................................................. 29
10. Tabel IV.8. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Kemananan .......... 31
11. Tabel IV.9. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keamanan yang
disederhanakan ................................................................... 31
12. Tabel IV.10. Matriks Faktor Evaluasi unutk kriteria Keamanan
Yang dinormalkan .............................................................. 31
13. Tabel IV.11. Matriks Faktor Evaluasi kriteria Harga .............................. 33
14. Tabel IV.12. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Harga yang
disederhanakan ................................................................... 33
15. Tabel IV.13. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria harga yang
Dinormalkan....................................................................... 33
16. Tabel IV.14. Matriks Hubungan antara kriteria dengan alternatif .......... 35
17. Tabel IV.15. Total Rangking untuk Grabbike ......................................... 35
18. Tabel IV.15. Total Rangking untuk Go-Jek ............................................ 35
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Lampiran A1. Form Kuisioner Kosong .................................................. 52
2. Lampiran A2. Form Kuisioner Yang Sudah Diisi .................................. 56
3. Lampiran A3. Rincian Kuisioner Responden berdasarkan Semua
Kriteria ............................................................................. 60
4. Lampiran A4. Rincian Kuisioner Responden berdasarkan Kriteria
Pelayanan ......................................................................... 61
5. Lampiran A5. Rincian Kuisioner Responden berdasarkan Kriteria
Keamanan ........................................................................ 62
6. Lampiran A6. Rincian Kuisioner Responden berdasarkan Kriteria
Harga................................................................................ 63
7. Lampiran B1. Kuisioner Expert Choice 11 berdasarkan Semua
Kriteria ............................................................................. 64
8. Lampiran B2. Kuisioner Expert Choice 11 berdasarkan Kriteria
Pelayanan ......................................................................... 65
9. Lampiran B3. Kuisioner Expert Choice 11 berdasarkan Kriteria
Keamanan ........................................................................ 66
10. Lampiran B4. Kuisioner Expert Choice 11 berdasarkan Kriteria
Harga................................................................................ 67
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Transportasi adalah
pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan
teknologi. Transportasi merupakan salah satu sarana yang sangat dibutuhkan di
seluruh penjuru dunia. Transportasi sangat dibutuhkan masyarakat sebagai
penunjang kegiatan sehari-hari. Tak jarang kemajuan suatu bangsa bisa juga
disimbolkan dari alat atau jasa transportasinya. Dengan jumlah masyarakat yang
sangat banyak, transportasi tak jarang menuai suatu masalah.
Dengan demikian muncul ide-ide yang berkembang mengenai mode
tranportasi umum dan salah satunya adalah ojek. Ojek adalah transportasi umum
tidak resmi berupa sepeda motor atau sepeda yang disewakan dengan cara
memboncengkan penumpang. Ojek jadi sangat populer karena menggunakan
sepeda motor. Alasanya, karena dapat menembus kemacetan di Ibukota Jakarta.
Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi serba canggih,
beberapa orang melakukan inovasi yang menyangkut teknologi dan transportasi,
salah satunya berkaitan dengan ojek. Inovasi yang diciptakan adalah ojek online.
Menurut Nugroho, dkk (2016:156) “Ojek online merupakan transformasi dari
ojek konvensional yang bertempat disuatu pangkalan untuk menunggu pelanggan,
atau biasa disebut ojek pangkalan”. Ojek online adalah layanan transportasi ojek
yang dapat kita akses melalui gadget ataupun smartphone. Setiap calon konsumen
transportasi ojek online kini dapat membuka aplikasi khusus ojek online di gadget
2
atau smartphone untuk dapat terhubung atau mengakses ojek online. Ojek online
tersebut terasa lebih efektif, karena calon konsumen tak harus membuang waktu
untuk berjalan kaki menuju ojek pangkalan. Tetapi karena banyaknya transportasi
ojek online tak jarang membuat calon konsumen bingung harus memilih salah
satu dari transportasi ojek online tersebut.
Dalam hal ini, berbagai metode pengambilan keputusan dapat digunakan.
Meski demikian, dalam tulisan ini, peneliti akan menggunakan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP). Metode AHP dikembangkan awal tahun 1970-an oleh
Thomas L Saaty seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg.
Menurut Utama (2017:114) “AHP adalah sebuah konsep untuk pembuatan
keputusan berbasis multicriteria (kriteria yang banyak)”. AHP merupakan suatu
teknik kuantitatif yang dikembangkan untuk kasus-kasus yang memiliki berbagai
tingkat (hierarchy). Metode menggunakan perbandingan secara berpasangan,
menghitung faktor pembobot dan menganalisis untuk menghasilkan prioritas
relatif diantara alternatif yang ada.
AHP banyak digunakan pada keputusan untuk banyak kriteria, perencanaan,
Alokasi sumber daya dan penentuan prioritas dari strategi-strategi yang dimiliki
dalam situasi konflik. Jadi, AHP merupakan analisis yang digunakan dalam
pengambilan keputusan dengan pendekatan sistem melalui pemahaman dan
prediksi pada suatu kondisi sistem pengambilan keputusan. konsep metode AHP
adalah merubah nila-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, Sehingga keputusan-
keputusan yang diambil bisa lebih objektif.
Dari Masalah tersebut maka penulis melakukan penelitian untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menganalisis suatu sistem yang
3
menghasilkan sebuah informasi. Oleh karena itu, penulis mengambil judul:
“ANALISIS PEMILIHAN TRANSPORTASI OJEK ONLINE
MENGGUNAKAN METODE AHP”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas ada beberapa masalah yang dapat
diidentifikasi diantaranya sebagai berikut:
a. Transportasi ojek online manakah yang paling banyak dipilih calon
konsumen?
b. Bagaimana pengaruh masing-masing kriteria terhadap pemilihan
transportasi ojek online yang digunakan calon konsumen?
1.3. Maksud dan Tujuan
Sesuai dengan identifikasi masalah diatas, maka maksud dari penelitian ini
adalah:
a. Untuk mengetahui transportasi ojek online manakah yang paling banyak
dipilih calon konsumen.
b. Untuk mengetahui pengaruh masing-masing kriteria terhadap pemilihan
transportasi ojek online yang digunakan calon konsumen.
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
kelulusan pada Program Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi di
STMIK (Sekolah Tinggi Manajemen Informasi dan Komputer) Nusa Mandiri
Jakarta.
4
1.4. Metode Penelitian
Adapun metode penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melakukan
pengumpulan data yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
A. Observasi yaitu suatu metode yang dilakukan oleh penulis dengan melakukan
penelitian langsung ke lapangan yang dilakukan secara terarah dan sistematis
didalam melakukan pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner di PT.
Ravalindo Megah Perkasa yang beralamat di Komplek Golden Ville Blok 88
AB - AD, jl. Daan Mogot 2, Jakarta Barat, 11510.
B. Studi Pustaka yaitu suatu metode didalam pengumpulan data dengan cara
melakukan pengkajian terhadap sumber-sumber yang autlentik seperti dengan
membaca buku-buku, serta literature dari internet yang berhubungan dengan
permasalahan.
1.5. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penyusunan skripsi ini terbatas pada pembahasan pemilihan
transportasi ojek online. Dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP), dan kriteria pemilihan yang digunakan adalah sebagai berikut:
pelayanan, harga, dan keamanan.
1.6. Hipotesis
Keputusan yang telah diambil untuk pemilihan transportasi ojek online yang
telah dilakukan oleh calon konsumen merupakan kumpulan dari sejumlah
keputusan. Calon konsumen memilih suatu transportasi ojek online karena telah
5
mengetahui pelayanan dari ojek online tersebut sehingga calon konsumen merasa
tertarik dan mau memilih transportasi ojek online yang calon konsumen inginkan.
Berdasarkan uraian diatas maka hipotesa penelitian yang dikembangkan
dalam penelitian ini adalah:
H1: Pelayanan mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan calon
konsumen dalam pemilihan transportasi ojek online.
H2: Harga mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan calon
konsumen dalam pemilihan transportasi ojek online.
H3: Keamanan mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusan calon
konsumen dalam pemilihan transportasi ojek online.
Berdasarkan hubungan anatara variabel tersebut, maka rumusan model
penelitian, yaitu: Pelayanan, Harga, Keamanan. Merupakan keputusan calon
konsumen untuk pemilihan transportasi ojek online.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Bab ini memberikan landasan teoritis mengenai analisis pemilihan
transportasi ojek online menggunakan metode ahp.
A. Definisi Pengambilan Keputusan
Menurut Adair (2007:1) “Pengambilan keputusan adalah tentang
memutuskan tindakan apa yang harus diambil. Biasanya melibatkan pilihan antara
pilihan. Objek pemecahan masalah biasanya merupakan solusi, jawaban atau
kesimpulan. Hasil pemikiran kreatif, sebaliknya, adalah gagasan baru”.
Pengambilan keputusan adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan
pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan alternatif.
Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh
pembuat keputusan. Tahap tersebut meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan
yang terbaik.
Terdapat 5 dasar (basis) dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1. Intuisi.
Pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah pengambilan
keputusan yang berdasarkan perasaan yang sifatnya subjektif. Dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intuisi ini, meski waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif pendek, tetapi keputusan
7
yang dihasilkan seringkali relatif kurang baik karena seringkali
mengabaikan dasar-dasar pertimbangan lainya.
2. Pengalaman.
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi
pengetahuan praktis karena dengan pengalaman yang dimiliki
seseorang, maka dapat memperkirakan keadaan sesuatu dapat
memperhitungkan untung-ruginya dan baik-buruknya keputusan yang
akan dihasilkan.
3. Wewenang.
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh
pimpinan terhadap bawahannya, atau oleh orang yang lebih tinggi
kedudukannya kepada orang yang lebih rendah kedudukannya. Hasil
keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama dan
memiliki otentisitas (otentik), tetapi dapat menimbulkan sifat rutinitas,
mengasosiasikan dengan praktek diktatorial dan sering melewati
permasalahan yang seharusnya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan
kekaburan.
4. Fakta.
Pengambilan keputusan berdasarkan data dan fakta empiris dapat
memberikan keputusan yang sehat, solid dan baik. Dengan fakta, tingkat
kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi,
sehingga orang dapat menerima keputusan yang dibuat itu dengan rela
dan lapang dada.
8
5. Rasional.
Pengambilan keputusan berdasarkan rasio, keputusan yang dihasilkan
bersifat objektif, logis, lebih transparan dan konsisten untuk
memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga
dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang
diinginkan. Pengambilan keputusan secara rasional ini berlaku
sepenuhnya dalam keadaan yang ideal. Pada pengambilan keputusan
secara rasional terdapat beberapa hal sebagai berikut:
a. Kejelasan masalah: tidak ada keraguan dan kekaburan masalah.
b. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai.
c. Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketaui jenisnya dan
konsekuensinya.
d. Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai kriteria.
e. Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik berdasarkan atas hasil
ekonomis yang maksimal.
B. Definisi Ojek Online
Menurut Nugroho, dkk (2016:156) “Ojek online merupakan transformasi
dari ojek konvensional yang bertempat di suatu pangkalan untuk menunggu
pelanggan, atau biasa disebut ojek pangkalan”. Ojek online merupakan ojek
sepeda motor yang menggunakan teknologi dengan memanfaatkan aplikasi pada
smartphone yang memudahkan pengguna jasa untuk memanggil pengemudi ojek.
tidak hanya dalam hal sebagai sarana pengangkutan orang atau barang namun
juga dapat dimanfaatkan untuk membeli barang bahkan memesan makanan
9
sehingga dalam masyarakat global terutama di kota-kota besar dengan kegiatan
yang sangat padat dan tidak dapat dipungkiri masalah kemacetan selalu menjadi
polemik, ojek online ini hadir untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan
kegiatan sehari-hari dengan mengedepankan teknologi yang semakin maju.
Menurut Nugroho, dkk (2016:156) “Ojek merupakan kendaraan
menggunakan sepeda motor, sangat efektif untuk mobilitas di kemacetan kota”.
Ojek merupakan sarana transportasi darat yang menggunakan kendaraan roda dua
(sepeda motor) untuk mengangkut penumpang dari satu tujuan ke tujuan lainnya
kemudian menarik bayaran.
C. Definisi Analitycal Hierarchy Process (AHP)
Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L.Saaty, seorang ahli
matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan
dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan
mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan
tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel dalam suatu
susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang
pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk
menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan
bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut.
Menurut Sary (2014:49) “Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)
dilakukan dengan memodelkan permasalahan kompleks dan tidak terstruktur ke
dalam bentuk permasalahan secara bertingkat, kemudian memberikan penilaian
secara kualitatif subjektif terhadap elemen-elemen pada setiap tingkat”.
10
2.1.1. Tahapan Analytic Hierarchy Process (AHP)
Menurut Saragih (2013:84) dalam metode Analytical Hierarchy Process
dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
Dalam tahap ini penulis berusaha menentukan masalah yang akan
penulis pecahkan secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah
yang ada penulis coba tentukan solusi yang mungkin cocok bagi
masalah tersebut. Solusi dari masalah mungkin berjumlah lebih dari
satu. Solusi tersebut nantinya penulis kembangkan lebih lanjut dalam
tahap berikutnya.
2. Membuat struktur hirarki yang diawali dengan tujuan utama.
Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level
hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok
untuk mempertimbangkan atau menilai alternatif yang penulis berikan
dan menentukan alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas
yang berbeda-beda. Hirarki dilanjutkan dengan subkriteria (jika
mungkin diperlukan).
3. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan
kontribusi relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau
kriteria yang setingkat di atasnya. Matrik yang digunakan bersifat
sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk kerangka konsistensi,
mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan dengan semua
perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan
prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan.
Pendekatan dengan matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas
yaitu mendominasi dan didominasi. Perbandingan dilakukan
berdasarkan judgment dari pengambil keputusan dengan menilai tingkat
kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen lainnya. Untuk
memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria dari
level paling atas hirarki. misalnya K dan kemudian dari level di
bawahnya diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya
E1,E2,E3,E4,E5.
4. Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga
diperoleh jumlah penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah,
dengan n adalah banyaknya elemen yang dibandingkan. Hasil
perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1
sampai 9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu
elemen. Apabila suatu elemen dalam matrik dibandingkan dengan
dirinya sendiri maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah
terbukti dapat diterima dan bisa membedakan intensitas antar elemen.
Hasil perbandingan tersebut diisikan pada sel yang bersesuaian dengan
elemen yang dibandingkan.
5. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak
konsisten maka pengambilan data diulangi.
6. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
11
7. Menghitung vector eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan
yang merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-
elemen pada tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan.
Penghitungan dilakukan lewat cara menjumlahkan nilai setiap kolom
dari matrik, membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang
bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matrik, dan
menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan
jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
8. Memeriksa konsistensi hirarki. Adapun yang diukur dalam Analytical
Hierarchy Process adalah rasio konsistensi dengan melihat index
konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang mendekati
sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid.
Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi
diharapkan kurang dari atau sama dengan 10 %.
Rumus Untuk Menentukan Rasio Konsistensi (CR) Indeks konsistensi dari
matrik berordo n dapat diperoleh dengan rumus:
dimana :
CI = Indek konsistensi (Consistency Index)
λ maksimum = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n
λ maksimum didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom
dengan eigen vector utama.
Apabila C.I = 0, berarti matrik konsisten.
Batas ketidakkonsistenan yang ditetapkan Saaty diukur dengan
menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan index
konsistensi dengan nilai pembangkit random (RI). Nilai RI bergantung
pada ordo matrik n.
CR dirumuskan:
12
Tabel II.1
Tabel Nilai RI
Sumber: Saragih (2013:85)
2.1.2. Prinsip Dasar Analytical Hierarchy Process
Dalam menyelesaikan permasalahan dengan AHP ada beberapa prinsip
yang harus dipahami, diantaranya adalah:
1. Membuat Hirarki
Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahnya menjadi
elemen-elemen pendukung, menyusun elemen secara hirarki, dan
menggabungkannya atau mensistesisnya.
2. Penilaian kriteria dan alternatif
Kriteria dan alternatif dilakukan dengan perbandingan berpasangan.
untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik untuk
mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari
N RI
1 0.00
2 0.00
3 0.58
4 0.90
5 1.12
6 1.24
7 1.32
8 1.41
9 1.45
10 1.49
11 1.51
12 1.58
13
skala perbandingan bisa diukur menggunakan tabel analisis seperti
ditunjukkan pada tabel II.2 berikut.
Tabel II.2
Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Tingkat
Kepentingan Definisi Keterangan
1 Sama
pentingnya
Kedua elemen mempunyai
pengaruh yang sama.
3 Sedikit lebih
penting
Pengalaman dan penilaian sangat
memihak satu elemen
dibandingkan dengan
pasangannya.
5 Lebih penting
Satu elemen sangat disukai dan
secara praktis dominasinya sangat
nyata, dibandingkan dengan
elemen pasangannya.
7 Sangat penting
Satu elemen terbukti sangat
disukai dan seara praktis
dominasinya sangat nyata,
dibandingkan dengan elemen
pasangannya.
9 Mutlak lebih
penting
Satu elemen terbukti mutlak lebih
disukai dibandingkan dengan
pasangannya, pada tingkat
keyakinan tertinggi.
2,4,6,8 Nilai tengah
Diberikan bila terdapat keraguan
penilaian di antara dua tingkt
kepentingan yang berdekatan.
Kebalikan
Diberikan apabila elemen pada
kolom j lebih disukai
dibandingkan pasangannya.
Sumber: Sary (2014:51)
3. Synthesis of Priority (Penentuan Prioritas)
Untuk setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan
berpasangan (Pairwise Comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif
dari seluruh alternatif kriteria bisa disesuaikan dengan judgement yang
14
telah ditentukan untuk menghasilkan bobot dan prioritas. Bobot dan
prioritas dihitung dengan memanipulasi matrik atau melalui
penyelesaian persamaan matematika.
4. Logical Consistency (Konsistensi Logis)
Konsistensi memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa
bisa dikelompokkan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua,
menyangkut tingkat hubungan antar objek yang didasarkan pada
kriteria tertentu.
2.1.3. Landasan Aksiomatik (AHP)
Analytic Hierarchy Process (AHP) mempunyai landasan aksiomatik yang
terdiri dari:
1. Reciprocal Comparison, yang mengandung arti si pengambil
keputusan harus bisa membuat perbandingan dan menyatakan
preferensinya. Preferensinya itu sendiri harus memenuhi syarat
resiprokal yaitu kalau A lebih disukai dari B dengan skala x, maka B
lebih disukai dari A dengan skala.
2. Homogenity, yang mengandung arti preferensi seseorang harus dapat
dinyatakan dalam skala terbatas atau dengan kata lain elemen-
elemennya dapat dibandingkan satu sama lain. Kalau aksioma ini tidak
dapat dipenuhi maka elemen-elemen yang dibandingkan tersebut tidak
homogenous dan harus dibentuk suatu ’cluster’ (kelompok elemen-
elemen) yang baru.
15
3. Independence, yang berarti preferensi dinyatakan dengan
mengasumsikan bahwa kriteria tidak dipengaruhi oleh alternatif-
alternatif yang ada melainkan oleh objektif secara keseluruhan. Ini
menunjukkan bahwa pola ketergantungan atau pengaruh dalam model
AHP adalah searah keatas, Artinya perbandingan antara elemen-
elemen dalam satu level dipengaruhi atau tergantung oleh elemen-
elemen dalam level di atasnya.
4. Expectations, artinya untuk tujuan pengambilan keputusan, struktur
hirarki diasumsikan lengkap. Apabila asumsi ini tidak dipenuhi maka
si pengambil keputusan tidak memakai seluruh kriteria dan atau
objektif yang tersedia atau diperlukan sehingga keputusan yang
diambil dianggap tidak lengkap.
2.2 Penelitian Terkait
Dari tinjauan jurnal ini penulis menggunnakan dua referansi jurnal yang
berhubungan dengan proses untuk penulisan skripsi ini:
Menurut Purwanto (2016:219) dalam penelitiannya yang berjudul “
PEMILIHAN APLIKASI TRANSPORTASI OJEK ONLINE DENGAN
MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS” didapat kesimpulan
bahwa perancangan dan pembuatan model sistem pendukung keputusan
dalam pemilihan ojek online dapat dilkakukan dengan menggunakan
metode Analitical Hierarchy Process (AHP) dan Tehnique for Order
Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Faktor-faktor yang
menjadi dasar dalam pemilihan ojek online adalah faktor harga, Pelayanan,
perfoma dan keamanan. Berdasarkan hasil evaluasi, metode Analiitical
Hierarchy Process (AHP) dan Tehnique for Order Preference by Similarity
to Ideal Solution (TOPSIS) dapat menjadi alternatif pemilihan ojek berbasis
online. Dapat disarankan bahwa urutan prioritas alternatif ojek online adalah
Uber kemudian Grabike dan Gojek.
16
Menurut Sari (2014:264) dalam penelitiannya yang berjudul “Pemilihan
Kulit Ular Berkualitas Untuk Kerajinan Kulit Menggunakan Metode
Analytical Hierarchy Process” didapat kesimpulan bahwa kulit Radiata
mendapat peringkat pertama sebagai hasil keputusan yang paling diusulkan
sebagai bahan baku kulit untuk kerajinan nantinya. Kulit Mangrove
peringkat kedua, Kulit Phyton peringkat ketiga dan Kulit Sunbean peringkat
keempat.
Dari penelitian diatas maka, penulis menyimpulkan bahwa sistem pendukung
keputusan yang menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) diatas
dapat membantu dalam menyelesaikan masalah-masalah yang terkait dengan
pengambilan keputusan.
Pada penelitian ini penulis ingin menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP) seperti penelitian diatas namun pada penelitian dibidang lain
yakni, pemilihan transportasi ojek online diharapkan dengan melakukan penelitian
menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) ini dapat melakukan
pengambilan keputusan dalam memilih transportasi ojek online sesuai dengan
keinginan calon konsumen dengan aspek yang telah ditentukan.
2.1 Tinjanuan Organisasi/Objek Penelitian
2.2.1. Grab
Grab adalah Perusahaan teknologi asal Malaysia yang berkantor di
Singapura yang menyediakan aplikasi layanan transportasi angkutan umum
meliputi kendaraan bermotor roda 2 maupun roda 4. Perusahaan Grab hanya
perusahaan teknologi yang meluncurkan Aplikasi saja dan untuk kendaraannya
sendiri adalah kendaraan milik mitra yang sudah bergabung di PT Grab Indonesia.
Dengan aplikasi Grab calon penumpang dapat dengan mudah mencari driver
17
untuk menuju ke lokasi tujuan, sehingga kita tidak perlu menunggu waktu yang
lama untuk mendapatkan transportasi yang diperlukan.
Grab merupakan aplikasi layanan transportasi terpopuler di Asia Tenggara
yang menyediakan layanan transportasi untuk menghubungkan lebih dari 10 juta
penumpang dan 185.000 pengemudi di seluruh wilayah Asia Tenggara. Aplikasi
Grab menawarkan 5 pilihan layanan transportasi mulai dari taksi, mobil pribadi,
sepeda motor hingga pengiriman paket untuk memenuhi kebutuhan penumpang di
Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Vietnam dan Indonesia.
Grab didirikan oleh Anthony Tan dan Hooi Ling Tan yang merupakan
warga negara Malaysia, mereka melihat adanya dampak negatif dari tidak
efisiennya sistem transportasi yang ada pada saat itu. Merekapun memiliki ide
untuk membuat aplikasi pemesanan transportasi, khususnya taksi, yang kemudian
menobatkan mereka sebagai finalis dalam Kontes Harvard Business School’s
2011 Business Plan.
Pada 2012 di Malaysia, aplikasi MyTeksi mulai beroperasi, dan langsung
mendapatkan 11,000 download pada peluncuran pertamanya. Dalam rentang
waktu yang singkat, aplikasi MyTeksi pun berkembang pesat menjadi aplikasi
transportasi yang sangat populer di Asia Tenggara. Dan dari tahun 2011 sampai
saat ini tahun 2017 Grab berkembang pesat dan menjadi salah satu penyedia
aplikasi transportasi online di Indonesia. Saat ini layanan Grab Indonesia tersedia
di 8 wilayah yaitu JABODETABEK, Bali, Bandung, Makassar, Medan, Padang,
Surabaya, dan Yogyakarta.
18
2.2.2. Go-jek
Go-Jek lahir dari ide sang CEO dan Managing Director Nadiem Makarim
yang mengaku seorang pengguna ojek. Ojek yang merupakan kendaran motor
roda dua ini memang transportasi yang sangat efektif untuk mobilitas di
kemacetan kota.
Dengan pengalamannya saat naik ojek di jalanan yang macet inilah ia
kemudian menciptakan Go-Jek, sebuah layanan antar jemput dengan ojek modern
berbasis pesanan. PT Go-Jek Indonesia yang sudah melewati perjalanannya sejak
tahun 2011 kini sudah memiliki 1.000 armada ojek yang tersebar di seluruh
kawasan Jabodetabek.
Dengan perkembangannya yang pesat ini, kabarnya Go-Jek telah menuai
prestasi sebagai Juara 1 dalam kompetisi bisnis Global Entrepreneurship
Program Indonesian (GEPI) di Bali. Selain itu, Go-Jek telah memperoleh
berbagai penghargaan dari berbagai komunitas bisnis maupun sosial.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tahapan Penelitian
Pemilihan transportasi ojek online bagi calon konsumen merupakan sebuah
keputusan. Keputusan yang sudah diambil untuk memilih transportasi ojek online
yang dilakukan calon konsumen merupakan kumpulan dari sejumlah keputusan,
karena setiap transportasi ojek online mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Dalam memilih tansportasi ojek online. Calon konsumen harus lebih
memperhatikan pelayanan, keamanan, dan harga pada transportasi ojek online
yang akan dipilihnya, sehingga tidak terjebak akan maraknya persaingan ojek
online.
Setelah calon konsumen memahami kelebihan dan kekurangan dari
transportasi ojek online tersebut, maka barulah calon konsumen membandingkan
transportasi ojek online yang satu dengan transportasi ojek online yang lain, yang
memberikan kelebihan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan calon
konsumen. Barulah calon konsumen memutuskan untuk memilih transportasi ojek
online dari semua kumpulan keputusan yang ada. Hasil dari keputusan yang telah
ditentukan merupakan sekumpulan faktor-faktor perbandingan yang telah
dipertimbangkan.
Setelah mengidentifikasi masalah tersebut maka dalam pembuatan skripsi
ini, penulis melakukan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan dalam penelitian
yang menggunakan metode AHP. Hasil dari analisa tentang pemilihan transportasi
20
ojek online ini didapatkan faktor-faktor yang mempengaruhi calon konsumen
dalam memilih transportasi ojek online. Faktor-faktornya adalah:
1. Pelayanan yang diberikan
2. Keamanan yang diberikan
3. Harga yang terjangkau
Dari mengidentifikasi masalah tersebut maka dalam pembuatan skripsi ini,
penulis melakuan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan dalam penelitian yang
menggunakan metode AHP, adapun tahapan-tahapan penelitian yang dilakukan,
ditunjukkan dalam gambar III.1
Gambar III.1
Tahapan-Tahapan Penelitian
21
3.2. Instrumen Penelitian
Menurut Alfianika (2016:116) “Instrumen Penelitian adalah alat-alat yang
digunakan untuk memperoleh atau mengumpulkan data dalam rangka
memecahkan masalah penelitian atau mencapai tujuan penelitian”. Ada beberapa
jenis instrumen yang biasa digunakan dalam penelitian, yaitu:
A. Angket atau Kuesioner
Menurut Subagyo (2011:55): kuesioner merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang telah tersusun secara kronologis dari yang umum mengarah pada
khusus untuk diberkan pada responden/informan yang umumnya merupakan
daftar pertanyaan. Kuesioner juga merupakan alat pengumpulan data.
Kuesioner diajukan pada responden dalam bentuk tertulis disampaikan
secara langsung.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan unutk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
probadinya, atau hal-hal yang diketahui.
B. Observasi
Di dalam artian penelitian observasi adalah mengadakan pengamatan secara
langsung, observasi dapat dilakukan dengan tes, kuesioner, ragam gambar,
dan rekaman suara. Pedoman observasi berisi sebuah daftar jenis kegiatan
yang mungkin timbul dan akan diamati.
C. Hardware dan Software
Hardware yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini yaitu:
1. Laptop : Dell
2. Processor : Intel(R) Pentium(R) – CPU P6300 @ 2,27 GHz
2.26 GHz
3. Memory : 2 GB
4. Monitor : LCD Monitor / CRT Monitor 14”
22
5. Keyboard : 104 keys (Ps/2)
6. Printer : Canon iP1880
Software yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini:
1. Sistem Operasi : Windows 2007
2. Perhitungan data : Microsoft Excel 2010, Expert Choice 11
3.3. Metode Pengumpulan Data, Populasi dan Sample Penelitian
Teknik pengambilan data dilakukan dengan cara observasi langsung, dan
penyebaran kuesioner untuk mendapatkan data primer, sedangkan untuk data
sekunder berasal dari studi pustaka. Menurut Sugiyono (2011:90) “ukuran sampel
yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500”. Maka penulis
menggunakan sampel sebanyak 30 dan metode pemilihan sampel yang digunakan
yaitu metode analytical hierarchy process, responden tersebut adalah karyawan
PT. Ravalindo Megah Perkasa yang menggunakan transportasi ojek online.
Pada penelitian ini, penulis menggunakkan riset kualitatif, riset kualitatif
bertujuan untuk menjelaskan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data. Riset
ini tidak mengutamakan besar populasi atau sampling, bahkan populasi atau
sampling sangat terbatas. Yang lebih ditekankan disini ialah persoalan kualitas
data bukan banyaknya kuantitas. Berdasarkan metodologi kualitatif, ada beberapa
metode riset, diantaranya:
a. Metode Observasi
b. Metode Studi Kasus
23
3.4. Metode Analisis Data
Untuk mencapai tujuan dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode
analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dalam penelitian ini membandingkan
kriteria dan alternatif yang bisa menghasilkan sebuah keputusan yaitu pemilihan
transportasi ojek online dengan menggunakan metode ahp dan di uji dengan
Software expert choice 11.
Penelitian ini menggunakan AHP, dikarenakan AHP adalah suatu metode
yang bisa memecahkan masalah secara kompleks dan tidak terstruktur ke dalam
kelompok-kelompoknya, dengan mengatur kelompoknya ke hirarki, kemudian
memasukan nilai numeric sebagai pengganti persepsi manusia dalam
perbandingan yang relatif, dengan sintesa akan dapat menentukan elemen suatu
prioritas tertinggi.
Dengan menggunakan AHP, maka penulis harus menyusun suatu kriteria
dan alternatif untuk membentuk suatu hirarki. Adapun kriteria yang dipilih yaitu:
a. Pelayanan
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain
secara langsung. Peneliti menggunakan pelayanan sebagai salah satu
kriteria, untuk mengetahui apakah hipotesa pelayanan mempunyai pengaruh
dalam pengambilan keputusan calon konsumen dalam memilih transportasi
ojek online.
b. Keamanan
Keamanan merupakan suatu usaha untuk menghindari timbulnya atau
adanya ancaman kejahatan yang akan mengganggu. Peneliti menggunakan
keamanan sebagai salah satu kriteria, untuk mengetahui apakah hipotesa
24
keamanan mempunyai pengaruh dalam pengambilan keputusann calon
konsumen dalam memilih transportasi ojek online.
c. Harga
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran
suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran
(marketing mix). Peneliti menggunaka harga sebagai salah satu kriteria,
untuk mengetahui apakah hipotesa harga mempunyai pengaruh dalam
pengambilan keputuan calon konsumen dalam memilih transportasi ojek
online.
Sedangkan untuk alternatif transportasi ojek online
Menurut laporan Tidar (kabar3.com, 12 Mei 2017) menurut Ketua Yayasan
Lembaga Konsumen Indonesia Tulus Abadi mengatakan 72,6 persen dari
4.668 responden pengguna jasa transportasi online memilih gojek. Gojek
menduduki rating tertingi dipilih konsumen, grab 66,9 persen. Sedangkan
uber 51 persen . . ..
Maka peneliti hanya menggunakan dua alternatif ojek online yang paling
banyak dipilih, yaitu:
1. Go-jek
2. GrabBike
25
Dari kriteria dan alternatif tersebut maka dapat di buat sebuah model hirarki
pemilihan transportasi ojek online pada karyawan PT. Ravalindo Megah Perkasa
sebagai berikut:
Gambar III.2
Model Hirarki Transportasi Ojek Online Yang Di Pilih
26
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria
Hasil analisis prefensi gabungan dari 30 responden menunjukkan bahwa
kriteria pelayanan 3 kali lebih penting dari kriteria keamanan, 4 kali lebih penting
dari kriteria harga. Sedangkan kriteria keamanan 2 kali lebih penting dibanding
harga. tetapi kriteria harga 2 kali lebih penting dibanding pelayanan, 2 kali lebih
penting dibanding keamanan. Maka matrik perbandingan hasil referensi diatas
adalah:
Tabel IV.1
Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua kriteria
Pelayanan Keamanan Harga
Pelayanan 1 3 4
Keamanan 1/3 1 2
Harga 1/4 1/2 1
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Tabel IV.2
Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk semua kriteria yang
disederhanakan
Pelayanan Keamanan Harga
Pelayanan 1,000 3,000 4,000
Keamanan 0,333 1,000 2,000
Harga 0,250 0,500 1,000
∑ 1,583 4,500 7,000
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah kolom yang
bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor eigen
27
CI=𝜆𝑚𝑎𝑘𝑠−𝑛
𝑛−1=
3,025−3
3−1 =0,025
2= 0,013
dihasilkan dari rata-rata bobot relatif untuk setiap baris. Hasilnya dapat dilihat
pada tabel berikut ini:
Tabel IV.3
Matriks Faktor Pembobotan Hirarki untuk Semua Kriteria yang
dinormalkan
Pelayanan Keamanan Harga
Vector Eigen
Pelayanan 0,632 0,667 0,571 0,623
Keamanan 0,211 0,222 0,286 0,239
Harga 0,158 0,111 0,143 0,137
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Selanjutnya nilai eigen maksimum (maks) didapat dengan menjumlah hasil
perkalian jumlah kolom dengan vector eigen. Nilai eigen maksimum yang dapat
diperoleh adalah:
(λmaksimum) = (1,583x0,623)+(4,500x0,239)+(7x0,137) = 3,025
Karena matriks berordo 3 (yakni terdiri dari 3 kriteria) nilai indeks
konsistensi yang diperoleh ialah:
Untuk n=3, RI=0,58 (Tabel Nilai RI), maka:
Karena CR<0,100 berarti prefensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan tabel diatas menunjukan bahwa kriteria pelayanan
merupakan kriteria yang paling penting bagi calon konsumen pemilihan
transportasi ojek online memperoleh dengan nilai bobot 0,623 atau 62,3%, berikut
adalah kriteria keamanan dengan nilai bobot 0,239 atau 23,9%. Kemudian kriteria
harga dengan nilai bobot 0,137 atau 13,7%.
𝐶𝑅 = 𝐶𝐼
𝑅𝐼= 0,013
0,58= 0,022 < 0,100
28
A. Vektor Prioritas
Setiap baris dikalikan dan selanjutnya ditarik akar berpangkat n. Hasil dari
setiap baris kemudian dibagi dengan jumlah dari hasil semua baris.
Tabel IV.4
Matriks Vektor Prioritas
Pelayanan Keamanan Harga
Pelayanan 1,000 3,000 4,000
Keamanan 0,333 1,000 2,000
Harga 0,250 0,500 1,000
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Dengan demikian dapat diperoleh vektor prioritasnya, yaitu:
= 2,289
= 0,873
= 0,500
∑ = 3,663
Vektor Prioritas : 2,289 : 3,663 = 0,625
0,873 : 3,663 = 0,238
0,500 : 3,663 = 0,137
4.2. Perhitungan Faktor Evaluasi untuk kriteria Pelayanan
Perbandingan berpasangan untuk kriteria pelayanan pada 2 jenis
transportasi ojek online yaitu perbandingan berpasangan antara Go-Jek terhadap
GrabBike. Sampai diperoleh hasil referensi rata-rata dari 30 responden dalam
matriks resiprokal sebagai berikut:
1𝑥3𝑥4 3
0,333𝑥1,000𝑥2,0003
0,250𝑥0,500𝑥1,0003
29
Tabel IV.5
Matriks Faktor Evaluasi kriteria Pelayanan
GrabBike Go-Jek
GrabBike 1 8
Go-Jek 1/8 1
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Perhitungan matriks untuk kriteria pelayanan:
Tabel IV.6
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Pelayanan yang
disederhanakan
GrabBike Go-Jek
GrabBike 1,000 8,000
Go-Jek 0,125 1,000
∑ 1,125 9,000
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada
kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai
vektor eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya
dapat dibagi pada tabel berikut:
Tabel IV.7
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria pelayanan yang dinormalkan
GrabBike Go-Jek VEKTOR EIGEN
GrabBike 0,889 0,889 0,889
Go-Jek 0,111 0,111 0,111
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
30
Selanjutnya nilai eigen maksimum (λmaksimum) didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen yang
maksimum yang dapat diperoleh adalah:
(λmaksimum) = (1,125x0,889)+(9,000x0,111) = 2,000
Karena matirks berordo 2 (yakni terdiri dari 2 kriteria) nilai indeks
konsistensi yang diperoleh:
Untuk n=2, RI = 0,00 (Tabel Nilai RI), maka:
CR = 0 < 0,100
RI = 0
Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukan bahwa kriteria
pelayanan yakni Grabbike menjadi prioritas utama dengan nilai bobot 0,889 atau
88,9%, kemudian go-jek menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,111 atau
11,1%.
4.3. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keamanan
Perbandingan berpasangan untuk kriteria pelayanan pada 2 jenis
transportasi ojek online yaitu perbandingan berpasangan antara Go-Jek terhadap
GrabBike. Sampai diperoleh hasil referensi rata-rata dari 30 responden dalam
matriks resiprokal sebagai berikut:
𝐶𝐼 =𝜆𝑚𝑎𝑘 − 𝑛
𝑛 − 1= 2,000 − 2
2 − 1 =0,000
1= 0
31
Tabel IV.8
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keamanan
GrabBike Go-Jek
GrabBike 1 7
Go-Jek 1/7 1
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Perhitungan matriks untuk kriteria keamanan adalah:
Tabel IV.9
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keamanan yang
disederhanakan
GrabBike Go-Jek
GrabBike 1,000 7,000
Go-Jek 0,143 1,000
∑ 1,143 8,000
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlalh total pada
kolom yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai
vektor eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya
dapat dibagi pada tabel berikut:
Tabel IV.10
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Keamanan yang dinormalkan
GrabBike Go-Jek VEKTOR EIGEN
GrabBike 0,875 0,875 0,875
Go-Jek 0,125 0,125 0,125
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
32
Selanjutnya nilai eigen maksimum (λmaksimum) didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen yang
maksimum yang dapat diperoleh adalah:
(λmaksimum) = (1,143x0,875)+(8,000x0,125) = 2,000
Karena matirks berordo 2 (yakni terdiri dari 2 kriteria) nilai indeks
konsistensi yang diperoleh:
Untuk n=2, RI = 0,00 (Tabel Nilai RI), maka:
CR = 0 < 0,100
RI = 0
Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukan bahwa kriteria
keamanan yakni GrabBike menjadi prioritas utama dengan nilai bobot 0,875 atau
87,5%, kemudian grabbike menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,125 atau
12,5%.
4.4. Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Harga
Perbandingan berpasangan untuk kriteria pelayanan pada 2 jenis
transportasi ojek online yaitu perbandingan berpasangan antara Go-Jek terhadap
GrabBike. Sampai diperoleh hasil referensi rata-rata dari 30 responden dalam
matriks resiprokal sebagai berikut:
𝐶𝐼 =𝜆𝑚𝑎𝑘 − 𝑛
𝑛 − 1= 2,000 − 2
2 − 1 =0,000
1= 0
33
Tabel IV.11
Matriks Faktor Evaluasi kriteria Harga
GrabBike Go-Jek
GrabBike 1 8
Go-Jek 1/8 1
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Perhitungan matriks untuk kriteria harga:
Tabel IV.12
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria Harga yang disederhanakan
GrabBike Go-Jek
GrabBike 1,000 8,000
Go-Jek 0,125 1,000
∑ 1,125 9,000
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Dengan unsur-unsur pada tiap kolom dibagi dengan jumlah total pada kolom
yang bersangkutan, akan diperoleh bobot relatif yang dinormalkan. Nilai vektor
eigen dihasilkan dari rata-rata nilai bobot relatif untuk tiap baris. Hasilnya dapat
dibagi pada tabel berikut:
Tabel IV.13
Matriks Faktor Evaluasi untuk kriteria harga yang dinormalkan
GrabBike Go-Jek
VEKTOR EIGEN
GrabBike 0,889 0,889 0,889
Go-Jek 0,111 0,111 0,111
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Selanjutnya nilai eigen maksimum (λmaksimum) didapat dengan
menjumlahkan hasil perkalian jumlah kolom dengan vektor eigen. Nilai eigen
yang maksimum yang dapat diperoleh adalah:
34
(λmaksimum) = (1,125x0,889)+(9,000x0,111) = 2,000
Karena matirks berordo 2 (yakni terdiri dari 2 kriteria) nilai indeks konsistensi
yang diperoleh:
Untuk n=2, RI = 0,00 (Tabel Nilai RI), maka:
CR = 0 < 0,100
RI = 0
Karena CR<0,100 berarti preferensi responden adalah konsisten.
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukan bahwa kriteria harga
yakni Grabbike menjadi prioritas utama dengan nilai bobot 0,889 atau 88,9%,
kemudian go-jek menjadi prioritas ke-2 dengan nilai bobot 0,111 atau 11,1%.
4.5. Perhitungan Total Rangking/Prioritas Global
A. Faktor Evaluasi Total
Dari seluruh evaluasi yang dilakukan terhadap ke-3 kriteria yakni pelayanan,
keamanan, harga, yang selanjutnya dibagi dengan vektor prioritas. Dengan
demikian kita peroleh tabel hubungan antara kriteria dengan alternatif.
𝐶𝐼 =𝜆𝑚𝑎𝑘 − 𝑛
𝑛 − 1= 2,000 − 2
2 − 1 =0,000
1= 0
35
Tabel IV.14
Matriks Hubungan antara kriteria dengan alternatif
Pelayanan Keamanan Harga
GrabBike 0,889 0,875 0,889
Go-Jek 0,111 0,125 0,111
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
B. Total Rangking
Untuk mencari total ranking untuk masing-masing calon konsumen pemilihan
transportasi ojek online adalah dengan cara mengalikan faktor evaluasi
masing-masing alternatif dengan faktor bobot.
Tabel IV.15
Total Rangking untuk GrabBike
FAKTOR
EVALUASI FAKTOR BOBOT BOBOT
EVALUASI
PELAYANAN 0,889 0,625 0,556
KEAMANAN 0,875 0,238 0,208
HARGA 0,889 0,137 0,122
∑
1,000 0,886
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Tabel IV.16
Total Rangking untuk Go-Jek
FAKTOR
EVALUASI FAKTOR BOBOT
BOBOT EVALUASI
PELAYANAN 0,111 0,625 0,069
KEAMANAN 0,125 0,238 0,030
HARGA 0,111 0,137 0,015
∑
1,000 0,114
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
36
Dari perhitungan pada masing-masing tabel diatas diperoleh:
1. Transportasi Ojek Online GrabBike = 0,886
2. Transportasi Ojek Online Go-Jek = 0,114
Dari hasil diatas dapat diketahui peringkat transportasi online yang diminati
calon konsumen adalah sebagai berikut:
1. Transportasi Ojek Online GrabBike
2. Transportasi Ojek Online Go-Jek
4.6. Hasil Implementasi dengan Software Expert Choice 11
Hasil dari data-data kuesioner di input menggunakan software expert choice
11 yang hasilnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.1.
Grafik hasil inputan data responden untuk Pemilihan Transportasi Ojek
Online menggunakan Metode AHP
37
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.2.
Grafik hasil inputan data responden Pemilihan Transportasi Ojek Online
menggunakan Metode AHP, untuk kriteria Pelayanan
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.3.
Grafik hasil inputan responden Pemilihan Transportasi Ojek Online
menggunakan Metode AHP, untuk kriteria Keamanan
38
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.4.
Grafik hasil inputan responden Pemilihan Transportasi Ojek Online
menggunakan Metode AHP, untuk kriteria Harga
Kemudian untuk inconsistency Ratio pada expert choice dapat dilihat pada
gambar berikut:
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.5
Inconsistency ratio untuk Pemilihan Transportasi Ojek Online
menggunakan Metode AHP
39
Berdasarkan gambar IV.5 hasil pengolahan data menggunakan Expert
Choice 11 perbandingan berpasangan terhadap semua kriteria yaitu nilai
Inconsistency Ratio adalah 0,02, sedang pengolahan data secara manual
menggunakan metode AHP menghasilkan nilai yaitu 0,02. Dari perbandingan
hasil akhir pengolahan data tersebut sama dan tidak merubah urutan prioritas
Pelayanan diurutan pertama, menyusul Keamanan, dan Harga.
.
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.6
Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Ojek Online menggunakan
Metode AHP kriteria Pelayanan
Berdasarkan gambar IV.6 hasil pengolahan data menggunakan Expert
Chioce 11 perbandingan berpasangan terhadap semua alternatif yaitu nilai
Inconsistency Ratio adalah 0,00, sedang pengolahan data secara manual
menggunakan metode AHP menghasilkan nilai 0,00. Dari perbandingan hasil
akhir pengolahan data tersebut sama dan tidak merubah urutan prioritas GrabBike
diurutan pertama, menyusul Go-Jek dirutan ke dua.
40
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.7
Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Ojek Online menggunakan
Metode AHP kriteria Keamanan
Berdasarkan gambar IV.7 hasil pengolahan data menggunakan Expert
Chioce 11 perbandingan berpasangan terhadap semua alternatif yaitu nilai
Inconsistency Ratio adalah 0,00, sedang pengolahan data secara manual
menggunakan metode AHP menghasilkan nilai 0,00. Dari perbandingan hasil
akhir pengolahan data tersebut sama dan tidak merubah urutan prioritas GrabBike
diurutan pertama, menyusul Go-Jek dirutan ke dua.
41
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.8
Inconsistency Ratio untuk Pemilihan Ojek Online menggunakan
Metode AHP kriteria Harga
Berdasarkan gambar IV.8 hasil pengolahan data menggunakan Expert
Chioce 11 perbandingan berpasangan terhadap semua alternatif yaitu nilai
Inconsistency Ratio adalah 0,00, sedang pengolahan data secara manual
menggunakan metode AHP menghasilkan nilai 0,00. Dari perbandingan hasil
akhir pengolahan data tersebut sama dan tidak merubah urutan prioritas GrabBike
diurutan pertama, menyusul Go-Jek dirutan ke dua.
Untuk melihat urutan prioritas pada pemilihan transportasi ojek online
menggunakan expert choice dapat dilihat pada gambar berikut:
42
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.9
Grafik Performance
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.10
Grafik Gradient
43
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.11
Grafik Difference
Sumber: Data primer yang diolah (2017)
Gambar IV.12
Grafik Dynamic
44
berdasarkan data pada gambar dapat dijelaskan bahwa Kriteria yang paling
penting bagi pemilih transportasi ojek online yaitu:
1. Kriteria Pelayanan 62,5%
2. Kriteria Keamanan 23,8%
3. Kriteria Harga 13,6%
Selanjutnya urutan prioritas bagi pemilih transportasi ojek online, yaitu
posisi paling penting adalah
1. Transportasi ojek online GrabBike memperoleh 88,6%
2. Transportasi ojek online Go-Jek memperoleh 11,4%
45
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang Analisis Pemilihan Transportasi Ojek Online
menggunakan metode AHP, maka penulis mengambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria Pelayanan adalah faktor yang
paling penting bagi calon konsumen karena dalam memilih transportasi, yang
paling dicari calon konsumen adalah pelayanan yang diberikan.
2. Hasil pengolahan data kuesioner menggunakan metode AHP dengan Expert
Choice 11 adalah sama dan tidak merubah hasil akhir urutan prioritas.
3. Faktor yang mempengaruhi calon konsumen dalam memilih transportasi ojek
online yaitu kriteria pelayanan, keamanan, dan harga. Sedangkan alternatif
yang disiapkan penulis adalah dua alternatif yaitu GrabBike dan Go-Jek.
Dimana transportasi ojek online yang paling di minati GrabBike, menyusul
Go-Jek.
4. Dengan adanya Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam menentukan
pemilihan transportasi ojek online ini diharapkan dapat membantu banyak
orang secara umum dan lebih khususnya calon konsumen sebagai bahan
pertimbangan dalam pemilihan transportasi ojek online.
46
5.2 Saran
Berdasarkan pada pengujian yang telah dilakukan pada software expert
choice 11 maupun hitungan secara manual masih banyak kekurangan dan
kelemahan. sehingga perlu dikembangkan dengan lebih baik lagi, oleh karena itu
disarankan:
1. Urutan prioritas alternatif ojek online adalah GrabBike kemudian Go-jek.
2. Para peneliti sebaiknya tidak hanya terfokus kepada 2 jenis transportasi ojek
online saja, agar hasilnya lebih maksimal.
3. Untuk penelitian lebih lanjut agar membuat program aplikasi berbasis web
dengan dukungan Database Management System yang respresentatif.
Daftar Pustaka
Adair, John. 2007. Decision making & Problem Solving Strategis. London: Kogan
Page. Diambil dari: https://books.google.co.id. (2 Mei 2017)
Alfianika, Ninit. 2016. Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
Yogyakarta: Deepublish. Diambil dari: https://books.google.co.id. (5 Juni
2017)
Nugroho, Didik Garbian, Yulison Herry Chrisnanto, Agung Wahana. 2016.
Analisis Sentimen Pada Jasa Ojek Online Menggunakan Metode Naive
Bayes. ISBN: 978-602-99334-5-1. Vol. 01, No. 1 2016:156
Purwanto, Heru. 2016. Pemilihan Aplikasi Transportasi Ojek Online Dengan
Menggunakan Metode AHP Dan TOPSIS. ISBN: 978-602-72850-1-9. Vol.
2, No. 1 2016:219.
Saragih, Sylvia Hartati. 2013. Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process
(AHP) Pada Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Laptop. ISSN: 2301-
9426. Pelita Budi Darma Vol. IV, No. 2 Agustus 2013:85
Sari, Ria Eka. 2014. Pemilihan Kulit Ular Berkualitas Untuk Kerajinan Kulit
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process. ISSN: 2354-5771.
Citec Journal Vol. 1, No. 4 Agustus-Oktober 2014:264
Sary, Yoshida. 2014. Analisa Kelayakan Proyek e-government Untuk Pengambil
Keputusan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process Studi Kasus
pada Dinas Kominfo Medan. ISSN: 2337-3601. Jurnal TIME Vol. III, No. 1
:49-54 2014:51. Diambil dari: http://ejournal.stmik-
time.ac.id/index.php/jurnalTIMES/article/view/16/14. (7 Mei 2017)
Subagyo, Joko. 2011. METODE PENELITIAN DALAM TEORI DAN
PRAKTIK. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. 2011. METODE PENELITIAN KUALITATIF KUANTITATIF DAN
R&D. Bandung: Alfabeta.
Tidar, Artha. 2017. “Transportasi Online Paling Diminati, YLKI 72,6 Persen
Gunakan Gojek”. kabar3.com, 12 Mei 2017. Diambil dari:
http://kabar3.com/detail/1367/transportasi-online-paling-diminati-ylki-726-
persen-gunakan-gojek. (4 Juni 2017).
Utama, Ditdit Nugeraha. 2017. SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN: Filosofi,
Teori, dan Implementasi. Yogyakarta:Penerbit Garudhawaca.
Lampiran A1. Form Kuisioner Kosong
52
“Analisis Pemilihan Ojek Online
Menggunakan Metode AHP”
KUESIONER PENELITIAN
A. DATA INFORMASI RESPONDEN
No. Kuesioner : (Diisi Oleh Peneliti)
Nama :
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Usia : Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta Pegawai Negri
Mahasiswa
*Isi dengan menggunakan tanda cheklist (√)
B. PETUNJUK PENGISIAN
Dalam mengisi kuesioner ini, mohon dipertimbangkan beberapa petunjuk
untuk kriteria pemilihan ojek online berikut ini:
KRITERIA PEMILIHAN OJEK ONLINE
Dalam kuesioner ini terdapat 3 (tiga) kriteria yang dianggap penting dan
sangat berpengaruh pada Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan ojek online
ini, antara lain adalah :
a. Pelayanan
b. Keamanan
c. Harga
1. Pada level langkah pengambilan keputusan pemilihan ojek online terdapat 2
(dua) alternatif yaitu :
a. Go-Jek
b. GrabBike
Kuesioner ini bersifat RAHASIA, dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian
53
2. Dalam mengisi kuesioner ini, Bapak/Ibu/Saudara(i) diminta untuk
memberikan presepsi atau pertimbangan terhadap setiap perbandingan
berpasangan dari masing-masing kriteria serta alternatif pemilihan ojek
online berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi
Bapak/Ibu/Saudara(i) selama ini.
3. Untuk membantu Bapak/Ibu/Saudara(i) dalam memberikan pertimbangan,
tingkat kepentingan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel skala Penilaian Hirarki
TINGKAT DEFINISI KETERANGAN
1
Kedua elemen sama
pentingnya
Kedua elemen memiliki pengaruh
yang sama
3 Elemen yang satu sedikit
lebih penting dari pada
elemen yang lainnya
Penilaian sedikit lebih mutlak pada
salah satu elemen dibanding
pasangannya
5
Elemen yang satu lebih
penting dari pada yang lain.
Penilaian sangat memihak pada
salah satu elemen dibanding
pasangannya.
7
Satu elemen jelas lebih
penting dari pada elemen
lainnya
Salah satu elemen sangat
berpengaruh dan dominasinya
tampak nyata
9
Satu elemen mutlak sangat
penting dari pada elemen
lainnya
Bukti bahwa salah satu elemen
sangat penting dari pada
pasangannya adalah sangat jelas
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai
pertimbangan yang berdekat
Nilai ini diberikan jika keraguan
kedua penilaian yang berdekatan
Kebalikannya
Jika elemen x mempunyai salah satu nilai diatas pada saat
dibandingkan dengan elemen y, maka elemen y mempunyai nilai
kebalikan bila di bandingkan dengan elemen x
54
Cara pengisian kuesioner adalah dengan memberikan tanda cheklist (√) pada
salah satu nilai didalam kotak untuk masing-masing pertanyaan seperti contoh
dibawah ini :
Perbandingan Kepentingan
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-jek √ GrabBike √
C. TANGGAPAN RESPONDEN
Berikut adalah kuesioner yang akan ditunjukan kepada pemilih, silahkan
memilih nilai pada kotak menurut pemilih untuk masing-masing pertanyaan
sebagai berikut :
LEVEL 1: PERBANDINGAN KRITERIA
1. Perbandingan Berpasangan Kriteria
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Dalam pemilihan kriteria
manakah yang lebih penting bagi
responden dari perbandingan
kriteria-kriteria dibawah berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelayanan Keamanan
Keamanan Harga
Harga Pelayanan
LEVEL 2 : PERBANDINGAN ALTERNATIF STRATEGIS
1. Perbandingan Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria
“Pelayanan”
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Berdasarkan kriteria “Pelayanan”
alternatif manakah yang lebih penting
bagi responden dari perbandingan
berikut ini?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-Jek GrabBike
55
2. Perbandingan Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria
“Keamanan”
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Berdasarkan kriteria “Keamanan”
alternatif manakah yang lebih
penting bagi responden dari
perbandingan berikut ini?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-Jek GrabBike
3. Perbandingan Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria “Harga”
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Berdasarkan kriteria “Harga”
alternatif manakah yang lebih
penting bagi responden dari
perbandingan berikut ini ?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-Jek GrabBike
Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/ Sdr(i) untuk memberikan jawaban.
Lampiran A2. Form Kuisioner Yang Sudah Di Isi
56
“Analisis Pemilihan Ojek Online
Menggunakan Metode AHP”
KUESIONER PENELITIAN
A. DATA INFORMASI RESPONDEN
No. Kuesioner : 01 (Diisi Oleh Peneliti)
Nama : Ratna
Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
Usia : 24 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta Pegawai Negri
Mahasiswa
*Isi dengan menggunakan tanda cheklist (√)
B. PETUNJUK PENGISIAN
Dalam mengisi kuesioner ini, mohon dipertimbangkan beberapa petunjuk
untuk kriteria pemilihan ojek online berikut ini:
KRITERIA PEMILIHAN OJEK ONLINE
Dalam kuesioner ini terdapat 3 (tiga) kriteria yang dianggap penting dan
sangat berpengaruh pada Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan ojek online
ini, antara lain adalah :
a. Pelayanan
b. Keamanan
c. Harga
1. Pada level langkah pengambilan keputusan pemilihan ojek online terdapat 2
(dua) alternatif yaitu :
a. Go-Jek
b. GrabBike
Kuesioner ini bersifat RAHASIA, dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian
√
√
57
2. Dalam mengisi kuesioner ini, Bapak/Ibu/Saudara(i) diminta untuk
memberikan presepsi atau pertimbangan terhadap setiap perbandingan
berpasangan dari masing-masing kriteria serta alternatif pemilihan ojek
online berdasarkan pengalaman, pengetahuan, dan intuisi
Bapak/Ibu/Saudara(i) selama ini.
3. Untuk membantu Bapak/Ibu/Saudara(i) dalam memberikan pertimbangan,
tingkat kepentingan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel skala Penilaian Hirarki
TINGKAT DEFINISI KETERANGAN
1
Kedua elemen sama
pentingnya
Kedua elemen memiliki pengaruh
yang sama
3 Elemen yang satu sedikit
lebih penting dari pada
elemen yang lainnya
Penilaian sedikit lebih mutlak pada
salah satu elemen dibanding
pasangannya
5
Elemen yang satu lebih
penting dari pada yang lain.
Penilaian sangat memihak pada
salah satu elemen dibanding
pasangannya.
7
Satu elemen jelas lebih
penting dari pada elemen
lainnya
Salah satu elemen sangat
berpengaruh dan dominasinya
tampak nyata
9
Satu elemen mutlak sangat
penting dari pada elemen
lainnya
Bukti bahwa salah satu elemen
sangat penting dari pada
pasangannya adalah sangat jelas
2,4,6,8
Nilai-nilai antara dua nilai
pertimbangan yang berdekat
Nilai ini diberikan jika keraguan
kedua penilaian yang berdekatan
Kebalikannya
Jika elemen x mempunyai salah satu nilai diatas pada saat
dibandingkan dengan elemen y, maka elemen y mempunyai nilai
kebalikan bila di bandingkan dengan elemen x
58
Cara pengisian kuesioner adalah dengan memberikan tanda cheklist (√) pada
salah satu nilai didalam kotak untuk masing-masing pertanyaan seperti contoh
dibawah ini :
Perbandingan Kepentingan
Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-jek √ GrabBike √
C. TANGGAPAN RESPONDEN
Berikut adalah kuesioner yang akan ditunjukan kepada pemilih, silahkan
memilih nilai pada kotak menurut pemilih untuk masing-masing pertanyaan
sebagai berikut :
LEVEL 1: PERBANDINGAN KRITERIA
1. Perbandingan Berpasangan Kriteria
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Dalam pemilihan kriteria
manakah yang lebih penting bagi
responden dari perbandingan
kriteria-kriteria dibawah berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pelayanan √ Keamanan √
Keamanan √ Harga √
Harga √ Pelayanan √
LEVEL 2 : PERBANDINGAN ALTERNATIF STRATEGIS
1. Perbandingan Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria
“Pelayanan”
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Berdasarkan kriteria “Pelayanan”
alternatif manakah yang lebih penting
bagi responden dari perbandingan
berikut ini?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-Jek √ GrabBike √
59
2. Perbandingan Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria
“Keamanan”
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Berdasarkan kriteria “Keamanan”
alternatif manakah yang lebih
penting bagi responden dari
perbandingan berikut ini?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-Jek √ GrabBike
3. Perbandingan Berpasangan Alternatif Berdasarkan Kriteria “Harga”
Pertanyaan dan Perbandingan Nilai
Berdasarkan kriteria “Harga”
alternatif manakah yang lebih
penting bagi responden dari
perbandingan berikut ini ?
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Go-Jek √ GrabBike
Terimakasih atas kesediaan Bapak/Ibu/ Sdr(i) untuk memberikan jawaban.
√
√
LAMPIRAN A.3. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Semua Kriteria
60
PELAYANAN & KEAMANAN
PELAYANAN & HARGA
KRITERIA
Pelayanan Harga
Total Responden 30
Total Nilai 68 26
Jumlah Responden 17 13
Rata-Rata 4 2
KEAMANAN & HARGA
KRITERIA
Keamanan Harga
Total Responden 30
Total Nilai 36 24
Jumlah Responden 18 12
Rata-Rata 2 2
KRITERIA
Pelayanan Keamanan
Total Responden 30
Total Nilai 27 42
Jumlah Responden 9 21
Rata-Rata 3 2
LAMPIRAN A.4. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Kriteria Pelayanan
61
KRITERIA PELAYANAN GO-JEK & GRABBIKE
KRITERIA
Go-Jek GrabBike
Total Responden 30
Total Nilai 42 192
Jumlah Responden 6 24
Rata-Rata 7 8
LAMPIRAN A.5. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Kriteria Keamanan
62
KRITERIA KEAMANAN GO-JEK & GRABBIKE
KRITERIA
Go-Jek GrabBike
Total Responden 30
Total Nilai 64 154
Jumlah Responden 8 22
Rata-Rata 8 7
LAMPIRAN A.6. Rincian Kuesioner Responden Berdasarkan Kriteria Harga
63
KRITERIA HARGA GO-JEK & GRABBIKE
KRITERIA
Go-Jek GrabBike
Total Responden 30
Total Nilai 20 208
Jumlah Responden 4 26
Rata-Rata 5 8