i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPSMATERI PERJUANGAN
MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V MI
AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
NUR WAHIDAH
NIM. 11511018
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2015
ii
KEMENTRIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721
Website : www.iainsalatiga.ac.id email : [email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:
Nama : Nur Wahidah
NIM : 11511018
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI
PERJUANGAN MELALUI METODE SQ3R PADA
SISWA KELAS V MI AL-MAHMUD KUMPULREJO
01 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan.
Salatiga, 7 Juli 2015
Pembimbing
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
NIP. 19570520 198601 1001
iii
SKRIPSI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN
MELALUI METODE SQ3R PADA SISWA KELAS V
MI AL-MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DI SUSUN OLEH :
NUR WAHIDAH
NIM :11511018
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 Agustus 2015 dan telah dinyatakan
memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana S1 Kependidikan Islam.
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Peni Susapti, M.Si.
Sekretaris Penguji : Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Penguji I : Rasimin, S.Pd., M.Pd.
Penguji II : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.
Salatiga, 29 Agustus 2015
Dekan FTIK
Suwardi, S.Pd, M.Pd.
NIP. 19670112 199203 1005
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nur Wahidah
NIM : 11511018
Fakultas : Tarbiyah
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atas
temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan
kode etik ilmiah.
Salatiga, 7 September 2015
Yang menyatakan,
Nur Wahidah
NIM 11511018
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Kenali karakter diri sendiri untuk melangkah lebih baik
Senyum adalah senjata untuk selalu berjuang melawan kemunduran.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Ayahanda tercinta Kurdi danIbunda tercinta Djumrotun kalian adalah
malaikatku di dunia, terimakasih atas perjuangannya dengan cucuran
keringat, kalimah do’a dan kasih sayangnya.
Bapak Sumarno Widjadipa M,Pd. yang telah sabar dalam memberikan
bimbingan perkuliahan maupun dalam penyusunan skripsi
Bapak Drs. H. Masyhudi, M.PdI selaku Kepala Sekolah MI Kumpulrejo 1
yang telah mengijinkan penelitian.
Kakak-kakak tercinta yang telah memberikan motivasi kepada penulis
dalam menimba ilmu selama dalam perkuliahan maupun dalam penyusunan
skripsi ini.
Sahabat hidupkuImam Fauzi yang selalu menemani dan memberikan
motivasi saat penulis butuhkan.
Teman-teman senasib seperjuangan terlebih untuk sahabatku Desi Nuraini
dan Pipit Puspasari.
Sahabat-sahabat PGMI angkatan 2011, khususnya PGMI A, sebagai teman
berdialektika diperkuliahan dan teman canda tawa.
Kakak-kakak Racana Khusuma Dhilaga - Woro Srikhandi yang telah
menemani dan membantu saat perkuliahan maupun dalam penyusunan
skripsi.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul : “ Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Melalui
Metode SQ3R pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun
Pelajaran 2014 / 2015”.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah Islam yang penuh dengan
ilmu pengetahuan, khususnya ilmu-ilmu keislaman, sehingga dapat menjadi bekal
hidup kita di dunia dan akhirat.
Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi serta memenuhi syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (S.Pd.I)
IAIN Salatiga.Penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari bimbingan, bantuan dan
motivasi dari berbagai pihak. Untuk itu, peneliti menyampaikan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmad Hariyadi M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi , S.Pd. M.Pd. Selaku Dekan Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti M. Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah IAIN Salatiga.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. Selaku dosen pembimbing yang telah
tulus ikhlas dan senantiasa berkenan memberikan sumbangsih pikiran serta
vii
waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi
ini.
5. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staff karyawan IAIN Salatiga.
6. Ayahanda dan Ibunda tercinta dan kakak-kakak tersayang.
7. Kepala MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga, guru, karyawan serta semua
siswa siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada
penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulisan skripsi ini.
Semoga amal baik dan jasa-jasanya diterima oleh Allah SWT dan
mendapatkan imbalan yang layak dariNya. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini
masih kurang sempurna, maka dari itu apabila pembaca menemukan kekurangan,
mohon dengan hormat demi kesempurnaannya sudilah memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun.
Dengan harapan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kami dan
pembaca yang budiman.Semoga kita bersama mendapatkan Rahmad dan petunjuk
dari Allah SWT.
Salatiga, 7 September 2015
Penulis
viii
ABSTRAK
Wahidah, Nur. 2015. Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Melalui
Metode SQ3R pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga Tahun Pelajaran 2014 / 2015. Skripsi. Fakultas Tarbiyah.
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.Institut Agama Islam
Negeri Salatiga.Pembimbing : Drs. Sumarno Widjadipa M.Pd.
Kata Kunci :Hasil belajar, lPS dan SQ3R
Penelitian ini dilatar belakangi adanya kenyataan bahwa masih rendahnya
hasil belajar IPS pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga.Oleh karena itu guru diharapkan untuk mencoba suatu metode yang
efektif.Metode yang memungkinkan terhadap hasil belajar siswa adalah
SQ3R.Masalah yang ingin dijawab pada penelitian ini adalah apakah penerapan
metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan pada siswa
kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga? Dan apakah penerapan metode
SQ3R dapat meningkatkan prosentase KKM kelas IPS materi perjuangan pada
kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga?.Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hasil belajar IPS materi perjuangan pada siswa kelas V MI Al-
Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga dan untuk mengetahui peningkatan KKM kelas
IPS materi Perjuangan pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga.Subjek penelitiannya adalah siswa kelas V yang berjumlah 24 siswa yang
terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.Penelitian ini merupakan
penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari
empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Data diambil
dari hasil pot test, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan
rumus presentase = frekuensi : jumlah siswa x 100.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diketahui penggunaan
metode SQ3R materi perjuangan melawan penjajah mengalami peningkatan.Pada
tahap pra siklus memperoleh nilai rata-rata 49.Pada siklus I nilai rata-rata
meningkat 57.Pada siklus II nilai rata-rata meningkat 69 dan pada siklus III
meningkat menjadi 85. Penerapan metode SQ3R juga dapat meningkatkan
presentase KKM 60 dan 75, pada pra siklus siswa yang mencapai KKM 60
sebanyak 6 siswa atau 25%. Pada siklus I sebanyak 9 siswa atau 37,5%, setelah
diadakan tindakan pada siklus II meningkat sebanyak 17 siswa atau 71%. Pada
siklus III sebanyak 23 siswa atau 95%. Sedangkan siswa yang mencapai KKM 75
pada siklus I meningkat 21% atau 4 siswa yang semula 1 siswa atau 5%, pada
siklus II meningkat 45 % atau 11 siswa. Pada siklus III terjadi peningkatan jumlah
siswa yang telah mencapai KKM 75 atau KKM Nasional menjadi 83% atau 20
siswa. Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil karena hasil siklus III
mencapai 95%, artinya 95% > 85% sudah mencapai KKM minimal untuk
ketuntasan kelas.
ix
DAFTAR ISI
JUDUL .................................................................................................................. i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................................... ii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 6
E. Kegunaan Penelitian .................................................................................. 7
F. Definisi Operasional .................................................................................. 8
G. Metode Penelitian ...................................................................................... 9
1. Rancangan Penelitian ........................................................................... 9
2. Subyek Penelitian ................................................................................. 11
3. Langkah-langkah Penelitian ................................................................. 11
4. Instrumen Penelitian ............................................................................ 13
5. Pengumpulan Data ............................................................................... 14
6. Analisis Data ........................................................................................ 15
H. Sistematika Penulisan ................................................................................ 17
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar IPS ........................................................................................ 19
1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................... 19
2. Klasifikasi Hasil Belajar ...................................................................... 20
3. Macam-macam Hasil Belajar ............................................................... 21
4. Faktor-faktor Hasil Belajar .................................................................. 23
5. IPS Materi Perjuangan ......................................................................... 27
6. SK dan KD IPS Kelas V Semester II ................................................... 40
B. Metode SQ3R ............................................................................................. 41
1. Pengertian Metode ............................................................................... 41
2. Pengertian SQ3R .................................................................................. 41
3. Pelaksanaan SQ3R ............................................................................... 43
4. Kelebihan dan Kelemahan SQ3R ........................................................ 44
5. Kelebihan SQ3R .................................................................................. 44
6. Kelemahan SQ3R ................................................................................. 45
x
C. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ........................................................ 45
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ................................ 45
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ...................................... 47
3. Prinsip Penetapan KKM ...................................................................... 49
4. Jenis Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ......................................... 50
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian ....................................................................................... 51
1. Gambaran Umum MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga ............... 51
2. Visi, Misi dan Tujuan MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga ......... 51
3. Waktu Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 52
4. Keadaan Guru dan Siswa ..................................................................... 53
B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) ......................................................... 54
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 56
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 61
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................................... 66
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus......................................................... 71
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus) ......................................... 71
2. Deskripsi Hasil Siklus I ....................................................................... 72
3. Deskripsi Hasil Siklus II ...................................................................... 76
4. Deskripsi Hasil Siklus III ..................................................................... 78
B. Pembahasan ............................................................................................... 80
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN .......................................................................................... 82
B. SARAN ...................................................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1Siklus Penelitian Tindakan Kelas........................................................ 11
xii
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
IPS Kelas V SD/MI Semester 2 ............................................ 40
TABEL 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .............................................. 52
TABEL 3.2 Daftar Guru ........................................................................... 53
TABEL 3.3 Daftar Keadaan Peserta Didik ............................................... 54
TABEL 3.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .......................... 55
TABEL 3.5 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus ................... 56
TABEL 4.1 Nilai Siswa Pra Siklus ........................................................... 71
TABEL 4.2 Nilai Siswa Siklus I ............................................................... 73
TABEL 4.3 Nilai Siswa Siklus II ............................................................. 76
TABEL 4.4 Nilai Siswa Siklus III ............................................................ 79
TABEL 4.5 Perbandingan Hasil Belajar Siswa ........................................ 80
TABEL 4.6 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan ................................. 81
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
Lampiran 2 Soal-soal
Lampiran 3 Dokumentasi
Lampiran 4 Lembar Pengamatan Siswa
Lampiran 5 Lembar Pengamatan Guru
Lampiran 6 Surat Ijin Penelitian
Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian
Lampiran 8 Surat Pembimbing
Lampiran 9 Lembar Konsultasi
Lampiran 10 Nilai SKK
Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup
xiv
xv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hasil belajar yang baik merupakan sesuatu yang diharapkan, baik bagi
guru maupun bagi siswa yang mengikuti proses pembelajran. Pembelajaran
merupakan langkah utama untuk meningkatkan kualitas manusia karena
semakin tinggi pendidikan yang telah didapatkan manusia maka akan semakin
tinggi derajat yang ia dapat. Sebagaimana dalam surah Al-Mujadilah ayat 11
berikut:
حىا فى المجلس فافسحىا يفسح الله لكم واذا قيل اوشزوا فاوشزوا يزفع يآيها الذيه امىىآ اذا قيل لكم تفس
الله الذيه امىىا مىكم و الذيه اوتىا العلم درجت و الله بما تعملىن خبيز ـ المجادلة
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu:
“Berlapang - lapanglah dalam majlis.” maka lapangkanlah, niscaya
Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:
“Berdirilah kamu.” maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu, dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. al-Mujadalah:
11).
Pada dasarnya manusia diciptakan sebagai makhluk individu dan
sosial.Sebagai makhluk sosial tentu tidak lepas dari kehidupan bermasyarakat,
sedangkan dalam hidup bermasyarakat diperlukan sebuah ilmu sosial.IPS
merupakan salah satu disiplin ilmu yang mengajarkan kepada manusia untuk
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya agar menjadi pribadi yang baik.
Proses pembelajaran IPS menekankan pada tahapan membaca materi
pelajaran secara aktif. Sehingga membantu siswa untuk memperoleh wawasan
berkenaan dengan peristiwa-peristiwa dari berbagai periode. Jika hal ini tidak
2
tercakup dalam proses pembelajaran dapat dipastikan penguasaan pelajaran
IPS akan kurang dan akan menyebabkan kurangnya hasil belajar siswa yang
pada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya mutu pendidikan. Oleh sebab
itu guru harus dapat memilih dan merencanakan metode yang akan digunakan
dalam menyampaikan dan memecahkan berbagai masalah pendidikan
(Rasimin, 2012:59). Dalam pendidikan metode digunakan untuk menunjukkan
serangkaian kegiatan guru yang terarah yang menyebabkan siswa belajar.
Metode dapat pula dianggap sebagai cara atau prosedur yang keberhasilannya
adalah didalam belajar atau sebagai alat yang menjadikan mengajar menjadi
efektif (Wahab, 2008: 36).
Peranan penggunaan metode pembelajaran di kelas apabila dilihat dari
kenyataan dilapangan banyak sekali dijumpai sekolah-sekolah yang belum
menggunakan metode-medote pembelajaran dalam pengajarannya dalam kelas
secara maksimal dan bervariasi, kebanyakan sekolah-sekolah tersebut
cenderung menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, diskusi dan
cenderung berfokus pada guru yang aktif dalam penyampaian pelajaran dan
siswa cenderung pasif, sehingga dengan penggunaan metode tersebut secara
terus menerus akan muncul kebosanan dalam diri siswa untuk menerima
sebuah pelajaran. Hal ini sesuai pendapat Sri Anitah W, dkk (2009: 1.23)
menyatakan bahwa guru hendaknya merancang dan melaksanakan
pembelajaran dengan memperhatikan hubungan antar komponen pembelajaran
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
3
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) selama ini telah di pelajari oleh semua
siswa di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga dari kelas I sampe kelas VI.
Kegiatan belajar mengajar di kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
khususnya pada mata pelajaran IPS selama ini cenderung dilakukan dengan
menggunakan metode ceramah,Tanya jawab diskusi tanpa dikemas dengan
menarik dan optimal. Sehingga dalam belajar mengajar hanya guru yang aktif
sementara siswa cenderung pasif.Indikator tersebut dapat dilihat dari perilaku
siswa yang kurang antusias ketika pelajaran sedang berlangsung, rendahnya
pemusatan perhatian siswa, rendahnya respon umpan balik dari siswa terhadap
pertanyaan guru sehingga kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang
abstrak.Akibatnya penguasaan dan pemahaman mata pelajaran IPS pada siswa
kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga sampai saat ini belum
mencapai hasil yang memuaskan.
Kenyataan menunjukkan, hasil ulangan harian dan ulangan umum
terlihat masih banyak siswa yang nilainya masih dibawah standart ketuntasan
yakni 60. Pencapaian KKM kelas yang dilihat dari KKM individu baru 25 %
dari target minimal 85%. Dengan kata lain masih terdapat 75% siswa yang
belum tuntas. Berdasarkan wawancara ini diperoleh informasi dari guru kelas
V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga, siswa sering mengalami kesulitan
dan kekeliruan dalam menyelesaikan soal-soal latihan.Peneliti dan guru
menduga metode pembelajaran yang digunakan selama ini kurang efektif.Hal
ini yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa kelas V MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga.
4
Melihat keadaan yang seperti itu maka peneliti bersama-sama dengan
guru sepakat untuk mencobakan suatu tindakan alternatif untuk mengatasi
masalah yang ada berupa penerapan metode pembelajaran lain yang lebih
mengutamakan keaktifan siswa dan memberikan kesempatan siswa untuk
mengembangkan potensinya secara maksimal. Metode pembelajaran yang
dimaksud adalah SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review).
Metode SQ3R ini adalah sistem membaca yang dikemukakan oleh
Francis P. Robinson tahun 1941. Yang merupakan proses membaca yang
terdiri dari lima langkah, yaitu :Survey (penelaahan pendahuluan), Question
(bertanya), Read (membaca), Recite (mengutarakan kembali), dan Review
(mengulang kembali) (Soedarso,1988:59). Kelima langkah tersebut masing-
masing mempunyai manfaat yang saling mendukung.
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui bahwa proses pembelajaran
yang dilakukan guru selama ini hanya berfokus pada guru sebagai sumber
materi dan kurang adanya metode yang lebih variatif, sehingga dalam
pembelajaran yang dilakukan membosankan, maka untuk memperbaiki proses
pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa khususnya pelajaran IPS
yang melibatkan siswa aktif belajar, dengan harapan hasil belajar siswa
meningkat. Hal inilah yang menarik untuk diadakan penelitian dengan judul
“Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Perjuangan Melalui Metode SQ3R
Pada Siswa Kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Pelajaran
2014/2015.”
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka dapat diambil
sebuah rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah penerapan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi perjuangan pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga tahun pelajaran 2014/ 2015?
2. Apakah penerapan metode SQ3R dapat meningkatkan prosentase
pencapaian KKM kelas mata pelajaran IPS materi perjuangan pada siswa
kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun pelajaran
2014/2015?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, maka dapat ditetapkan
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan melalui
metode SQ3R pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
2. Untuk mengetahui dengan penerapan metode SQ3R dapat
meningkatkan prosentase pencapaian KKM IPS materi perjuangan
pada kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun pelajaran
2014/2015.
6
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan merupakan suatu perkiraan tentang tindakan
yang diduga dapat mengatasi permasalahan tersebut
(Wardhani,2011:3.15). Jadi hipotesis tindakan berarti dugaan
sementara dari penelitian yang akan dilakukan. Adapun hipotesis yang
penulis kemukakan dalam penelitian ini adalah:
a. Penggunaan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar IPS
materi peejuangan pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo
01 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
b. Penggunaan metode SQ3R dapat memenuhi target pencapaian
KKM mata pelajaran IPS materi perjuangan kelas V MI Al-
Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun pelajaran 2014/2015.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode SQ3R dapat dikatakan berhasil jika
indikator keberhasilan dapat sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
a. Meningkatkan hasil belajar IPS pada kelas V MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga.
b. Mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) IPS materi
perjuangan melawan penjajah, minimal 85% dari total siswa.
7
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan akan membawa
beberapa manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoritis
a. Didapatkannya sebuah pengetahuan baru tentang pembelajaran IPS
melalui metode SQ3R pada siswa kelas V MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga.
b. Memberikan kontribusi perbaikan pembelajaran yang digunakan
oleh guru agar sesuai dengan materi yang disampaikan sehingga
hasil belajar dapat tercapai.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Dengan adanya PTK kesalahan dalam proses pembelajaran
akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut
tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar
siswa diharapkan akan meningkat.
b. Bagi Guru
PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK
adalah perbaikan pembelajaran. Dengan PTK guru dapat
berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa
ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya. PTK dapat membuat guru lebih percaya diri. Melalui
8
PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif
mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan diri.
c. Bagi Sekolah/Madrasah
Didapatkannya inovasi pembelajaran baru untuk perbaikan
proses pembelajaran menjadi lebih baik dan dapat meningkatkan
kualitas Madrasah (Wardhani,2011:1.19-1.27).
F. Definisi Operasional
Lebih jelasnya penulis akan menjelaskan mengenai istilah-istilah yang
digunakan dalam pembahasan judul dari penelitian tersebut. Adapun istilah
yang terdapat dalam judul penelitian tersebut adalah:
1. Peningkatan
Yaitu upaya untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas
pembelajaran yang menekankan pada proses dan hasil belajar siswa
dengan menggunakan teknik yang tepat dan waktu yang efektif.
(Sumadayo, 2013 : 98).
2. Hasil Belajar IPS
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang diperoleh
melalui latihan karena adanya dukungan dari lingkungan (Anitah,
2010: 2.4). Yang dimaksud hasil belajar IPS adalah perubahan tingkah
laku secara menyeluruh melalui proses pembelajaran dalam
memahami IPS materi perjuangan.
9
3. SQ3R
SQ3R merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan
lima langkah yaitu: Survey, Question, Read, Recite dan Review
(Soedarso,1988: 59).
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dapat
disebut dengan PTK. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru didalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar
siswa menjadi meningkat (Wardhani, 2011 : 1.4).
Arikunto dalam bukunya mengungkapkan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah
kelas secara bersama (Arikunto, 2006:3).Secara keseluruhan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dilakukan oleh guru untuk meningkatkan hasil
belajar siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan yang secara bertahap
dan terus menerus.
Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas
kolaboratif.PTK bentuk Kolaboratif merupakan penelitian yang
melibatkan beberapa pihak, baik guru, kepala sekolah maupun dosen
secara serentak, dengan tujuan meningkatkan praktik pembelajaran,
10
menyumbang perkembangan teori, dan peningkatan karier guru. Model
penelitian ini dirancang dan dilaksanakan oleh tim yang terdiri atas guru,
dosen, dan kepala sekolah (Mahmud, 2011:209).
Dalam PTK kolaboratif, hubungan guru dan peneliti bersifat
kemitraan sehingga mereka dapat duduk bersama untuk memikirkan
persoalan-persoalan yang akan diteliti melalui penelitian tindakan kelas.
Dalam proses PTK kolaboratif bukan hanya peneliti yang bertindak
sebagai innovator. Guru juga dapat melakukannya sebagi bentuk kerja
sama, saling belajar dan saling mengisi terhadap proses peningkatan
profesionalisme masing-masing.
Dalam PTK kolaboratif, pihak yang melakukan tindakan adalah
guru, sedangkan yang melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya
tindakan adalah peneliti, bukan guru yang sedang meklakukan tindakan
(Arikunto, 2008:17).Tahap-tahap Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri
dari empat tahapan penting, meliputi; (1) Planning (rencana), (2) Action
(tindakan), (3) observation (pengamatan) dan (4) Reflektion (refleksi)
(Arikunto,2006:16).
11
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
2. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V MI
Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga dengan jumlah keseluruhan 24 siswa
yaitu 18 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2006:20), mengemukakan bahwa tahap-tahap dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting,
meliputi: (1) Planning (rencana), (2) Action (tindakan), (3) Observation
(pengamatan) dan (4) Reflection (refleksi).
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Perencanaan
?
Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan
Pelaksanaan SIKLUS I
Pengamatan
12
Lebih jelasnya sebagai berikut:
a. Perencanaan (Planning)
1) Mengumpulkan data yang diperlukan melalui tehnik observasi,
wawancara dan pencatatan arsip.
2) Observasi awal kelas yang akan diteliti, sehingga peneliti dapat
menemukan permasalahan yang dihadapi guru dikelas, setelah
mengetahui permasalahan yang timbul, maka peneliti dapat
merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan dalam
penelitian.
3) Merencanakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
menggunakan metode SQ3R.
4) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan
saat proses pembelajaran.
5) Menyusun daftar pertanyaan untuk tanya jawab.
6) Pembuatan kisi-kisi dan pembuatan instrumen tes tiap akhir siklus
sebagai alat evaluasi pelaksanaan pembelajaran.
b. Tindakan (Action)
1) Pelaksanaan dalam penelitian ini adalah menerapkan apa yang
telah direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas
berdasarkan metode pembelajaran SQ3R sebagaiman yang
digunakan peneliti meliputi pendahuluan, inti (Eksplorasi,
Elaborasi dan Konfirmasi) dan penutup.
2) Memberikan motivasi
13
3) Menyajikan materi pelajaran
4) Memberi penjelasan tahapan SQ3R
5) Memberikan bimbingan
6) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
7) Memberikan penguatan dan kesimpulan
8) Melakukan pengamatan
c. Pengamatan (Observation)
Pada tahap pengamatan ini merupakan tahapan pengumpulan
data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses
kegiatan belajar mengajar. Kegiatan ini dapat dilaksanakan bersama-
sama dengan guru sebagai mitra peneliti.Pengamatan tersebut
digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah
dicapai guru dalam meningkatkan pemahaman belajar siswa.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali
apa yang sudah dilakukan. Data yang diperoleh dari tindakan
dikumpulkan selanjutnya dianalisis kemudian diadakan refleksi
terhadap hasil analisis yang diperoleh sehingga dapat diketahui apakah
terjadi peningkatan hasil belajar setelah diadakan tindakan.
4. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Pedoman observasi
14
Pedoman observasi ini untuk mengamati kegiatan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran yang menggunakan metode SQ3R.
b. Soal Tes
Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R
mata pelajaran IPS materi perjuangan. Soal tes ini berisi pertanyaan-
pertanyaan tulisan baik pilihan ganda maupun uraian.
c. Pedoman dokumentasi
Dokumentasi untuk mengetahui keadaan sekolah sebagai
tempat penelitian yang berisi tentang profil madrasah, data madrasah
dan foto madrasah.Pedoman ini juga berisi dokumen-dokumen nilai
siswa sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan dan membuat RPP.
5. Pengumpulan Data
Untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah
sebagai berikut:
a. Observasi
Menurut Suhardjono (2008:78) observasi berjalan bersamaan
dengan pelaksaan. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang
berjalan, jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama.
Dalam kegiatan ini yang diobservasi secara langsung meliputi
observasi aktivitas kegiatan siswa, observasi kegiatan guru dalam
pengelolaan kelas, dan bagaimana proses belajar mengajar yang
berkaitan dengan upaya dari guru IPS dalam meningkatkan kualitas
15
proses pembelajaran yakni hasil belajar melalui metode SQ3R untuk
membuat kesimpulan pelaksanaan pembelajaran pada siklus tersebut
yang akan direfleksikan pada siklus berikutnya.
b. Tes
Dalam pengumpulan data melalui tes, peneliti membuat dan
menggunakan lembar tertulis untuk mengetahui sejauh mana siswa
menguasai materi.
Tehnik tes ini dilakukan setelah siswa melaksanakan
pembelajaran IPS dengan metode SQ3R dengan tujuan untuk
mendapatkan data akhir apakah ada perbedaan antara siklus pertama
dengan siklus kedua.Bentuk tes yang diberikan berupa tes objektif
pilihan ganda 4 option (a, b, c dan d) dan tes uraian.
c. Dokumentasi
Dalam penelitian ini data yang diambil dari dokumentasi
adalah data tentang madrasah secara keseluruhan.Metode ini
mencakup data tentang rencana pembelajaran dikelas.Dokumentasi ini
berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan nilai siswa
sebelum diterapkan metode SQ3R pada pelajaran IPS.
6. Analisis Data
Data yang telah terkumpul perlu dianalisis sesuai dengan tujuan
penelitian, yang dalam PTK, analisis dilakukan sejak awal dan mencakup
setiap aspek kegiatan penelitian. Ketika pencatatan lapangan melalui
observasi atau pengamatan tentang kegiatan pembelajaran dikelas, peneliti
16
dapat langsung menganalisis apa yang diamatinya, iklim kelas, suasana
pembelajaran, cara guru mengajar dan interaksi pembelajaran. Guru
peneliti perlu memahami tehnik analisis data yang tepat agar hasil
penelitiannya dapat memberikan manfaat dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran secara tepat, sesuai dengan kondisi yang terjadi didalam
kelas (Mulyasa,2009:70).
Langkah-langkah analis data dalam penelitian ini :
a. Mengumpulkan hasil data pengamatan dan tes
b. Menentukan kriteria nilai (60-100 tuntas dan 0-60 tidak tuntas)
c. Data keaktifan siswa diambil dari keaktifan siswa, ketika
pembelajaran, kemudian dianalisis dan dicari rata-rata menggunakan
rumus.
d. Hasil belajar dianalisis dengan membandingkan tes antar siklus
maupun indikator kinerja. Nilai pra siklus dan post tes dibandingkan
maka dapat dirumuskan mengetahui seberapa efektif penggunaan
metode SQ3R dalam pembelajaran IPS.
Untuk menganalisis data yang sudah terkumpul dengan lengkap
dan mengetahui hasil akhir dari penelitian. Penulis menggunakan analisis
dekriptif untuk memperoleh nilai rata-rata tes frmatif maka dapat
dirumuskan:
M = 𝑥
𝑁
Keterangan:
M = Mean (nilai rata-rata)
17
𝑥 = Jumlah nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai
setiap individu.
N = Banyaknya individu (Djamarah, 2005:302).
Sedangkan untuk memperoleh atau menghitung prosentase
ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut:
𝑃 =𝐹
𝑁𝑥 100 %
Keterangan :
P = Nilai dalam persen
F = Frekuensi
N = Jumlah keseluruhan (Djamarah, 2005:264-265).
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu
bagian awal, bagian inti dan bagian akhir. Pada bagian awal terdiri dari :
Halaman Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan,
Pernyataan Keaslian Tulisan Motto, Persembahan, Kata Pengantar,
Abstrak, Daftar Isi, dan Daftar Daftar Tabel.
Sedangkan pada bagian inti skripsi terdapat lima bab yang terdiri
dari:
Bab I berisi Pendahuluan yang mencakup Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator
Keberhasilan, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode
Penelitian dan Sistematika Penulisan.
18
Bab IIberisi Kajian Pustaka yang mencakup Hasil Belajar, Metode
SQ3R dan IPS
Bab III berisi Deskripsi Pelaksanaan Penelitian yang mencakup:
Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus, Deskripsi Pelaksanaan Siklus I,
Deskripsi Pelaksaan Siklus II, dan Deskripsi Pelaksanaan Siklus III.
Bab IV berisi tentang Hasil Penelitian dan Pembahasan yang
mencakup analisa hasil pra siklus, Analisis Hasil Siklus I, Analisis Hasil
Siklus II, dan Analisis Hasil Siklus III dan pembahasan.
Bab V berisi penutup tentang Kesimpulan dan Saran. Sedangkan
pada bagian akhir terdiri dari lampiran-lampiran yang terdiri dari: Surat
Keterangan, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Soal Evaluasi, dan
Lembar Observasi
19
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar IPS
1. Pengertian Hasil Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata mata
mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi/materi pelajaran.Disamping itu ada pula orang yang memandang
belajar sebagai latihan belaka seperti yang tampak pada latihan membaca
dan menulis.Banyak devinisi yang diberikan tentang belajar. Menurut
Skinner belajar adalah suatu proses adaptasi (penyesuaian tingkah laku)
yang berlangsung serta progesif ( Syah, Muhibbin, 2010:64).
Belajar merupakan suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam
pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. Selain itu belajar
merupakan upaya memperoleh pengetahuan atau ketrampilan melalui
intruksi. Intruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan
bimbingan dari seseorang pendidik atau guru (Susanto Ahmad, 2013 : 2).
Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang
kompleks.Setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan,
sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari stimulasi yang
berasal dari lingkungan, dan proses kognitif yang dilakukan oleh
pebelajar. Dengan demikian, belajar merupakan seperangkat proses
kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan
informasi, menjadi kapabilitas baru ( Dimyati, 2002 :10).
21
Hasil belajar pada dasarnya adalah perubahan-perubahan yang
terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan
psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.Nawawi dalam K.Brahim
(2007:39) menegaskan hasil belajar sebagai tingkat keberhasilan siswa
dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam
skor yang diperoleh dari tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu
(Ahmad, Susanto, 2013:5).
2. Klasifikasi Hasil Belajar
Hasil belajar yang baik dan sukses, secara garis besarnya akan
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Selain itu hasil belajar yang baik apabila terjadi perubahan kearah yang
positif.
Menurut Gagne hasil belajar diklasifikasikan menjadi lima macam
(Ahmad, Susanto, 2013: 2). yaitu:
a. Ketrampilan Motoris (motor skill)
Ketrampilan yang diperlihatkan dari berbagai gerakan badan,
misalnya menulis, menendang bola, bertepuk tangan, berari, dan
loncat.
b. Informasi Verbal
Informasi ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan otak atau
intelegensi seseorang, misalnya seseorang dapat memahami sesuatu
dengan berbicara, menulis, menggambar, dan sebagainya yang berupa
symbol yang tampak.
22
c. Kemampuan Intelektual
Selain menggunakan symbol verbal, manusia juga mampu
melakukan interaksi dengan dunia luar melalui kemampuan
intelektualnya, misalnya mampu membedakan warna, bentuk, dan
ukuran.
d. Strategi Kognitif
Gagne menyebutkan sebagai organisasi ketrampilan yang
internal, yang sangat diperlukan untuk belajar mengingat dan
bepikir.Kemampuan kognitif ini lebih ditujukan ke dunia luar, dan
tidak dapat dipelajari dengan sekali saja memerlukan perbaikan dan
latihan terus-menerus yang serius.
e. Sikap (attitude)
Sikap merupakan faktor penting dalam belajar, karena tanpa
kemampuan ini belajar tak akan berhasil dengan baik. Sikap
seseoorang dalam belajar akan sangat mempengaruhi hasil yang
diperoleh dari belajar tersebut. Sikap akan tergantung pada pendirian,
kepribadian dan keyakinannya, tidak dapat dipelajari atau dipaksakan,
tetapi perlu kesadaran diri penuh.
3. Macam-macam Hasil Belajar
Menurut Susanto (2013:6-11) macam-macam hasil belajar adalah
sebagai berikut:
23
a. Pemahaman Konsep
Pemahaman menurut Bloom dalam Susanto (2013:6) diartikan
sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari materi atau bahan yang
dipelajari. Pemahaman ini berarti seberapa besar siswa mampu
menerima, menyerap, dan memahami pelajaran yang diberikan oleh
guru kepada siswa, atau sejauh mana siswa dapat memahami serta
mengerti apa yang dibaca, dilihat, dialami, atau dirasakan berupa hasil
penelitian atau observasi langsung yang dilakukan. Sedangkan
menurut Sumaatmadja dalam Susanto (2013:8) konsep adalah sesuatu
yang tergambar dalam pikiran, suatu pemikiran, gagasan, atau suatu
pengertian.Jadi konsep ini merupakan sesuatu yang telah melekat
dalam hati seseorang dan tergambar dalam pikiran, gagasan, atau
suatu pengertian.Dari beberapa pengertian tersebut, untuk mengukur
hasil belajar siswa yang berupa pemahaman konsep, guru dapat
melakukan evaluasi produk. Hasil belajar siswa erat hubungannya
dengan tujuan instruksional (pembelajaran) yang telah dirancang guru
sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. Evaluasi produk
dapat dilaksanakan dengan mengadakan berbagai tes baik secara lisan
maupun secara tertulis.
b. Keterampilan Proses
Indrawati dalam Susanto (2013:9) merumuskan bahwa
keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah
yang terarah (baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat
24
digunakan untuk menemukan suatu konsep, prinsip atau teori untuk
mengembangkan konsep yang telah ada sebelumnya, atau untuk
melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan (falsifikasi).
Dengan kata lain keterampilan ini digunakan sebagai wahana
penemuan dan pengembangan konsep, prinsip, dan teori.
c. Sikap
MenurutSardiman dalam Susanto(2013:11) sikap merupakan
kecenderungan untuk melakukan sesuatu dengan cara, metode, pola,
dan teknik tertentu terhadap dunia disekitarnya baik berupa individu-
individu maupun objek-objek tertentu. Sikap merujuk pada perbuatan,
perilaku, atau tindakan seseorang.Dalam hubungan dengan hasil
belajar siswa, sikap ini lebih diarahkan pada pengertian pemahaman
konsep.Karena pemahaman konsep, maka dominan yang sangat
berperan adalah domain kognitif.
4. Faktor-faktor yang Mempengarui Hasil Belajar
Menurut Slameto(1988:56-74), faktor-faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor
intern dan faktor ekstern.
a. Faktor Intern
Faktor intern yang mempengaruhikeberhasilanbelajaryaitu:
faktor biologis (jasmaniah), kondisi fisik yang sehat dan segar sangat
mempengaruhi keberhasilan belajar. Dalam menjaga kesehatan fisik,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain makan dan
25
minum yang teratur, olahraga serta cukup tidur. Kondisi cacat tubuh
juga dapat mempengaruhi belajar siswa. Faktor Psikologis, kondisi
mental yang dapat menunjang keberhasilan belajar adalah kondisi
mental yang mantap dan stabil. Faktor psikologis ini meliputi hal-hal
berikut.Pertama, intelegensi.Intelegensi atau tingkat kecerdasan dasar
seseorang memang berpengaruh besar terhadap keberhasilan belajar
seseorang.Kedua, perhatian.Siswa harus mempunyai perhatian
terhadap bahan yang dipelajarinya agar dapat memperoleh hasil belajar
yang baik.Ketiga, kemauan.Kemauan dapat dikatakan faktor utama
penentu keberhasilan belajar seseorang.Keempat, bakat.Bakat ini
bukan menentukan mampu atau tidaknya seseorang dalam suatu
bidang, melainkan lebih banyak menentukan tinggi rendahnya
kemampuan seseorang dalam suatu bidang.Kelima, motif.Motif yang
kuat sangat diperlukan dalam belajar, di dalam membentuk motif yang
kuat itu dapat dilaksanakan dengan adanya latihan-latihan.Keenam,
kematangan. Belajar akan lebih berhasil jika siswa sudah siap (matang)
dengan adanya latihan-latihan dan pelajaran. Ketujuh, kesiapan.
Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa
belajar dan sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik.
Faktor kelelahan juga dapat mempengaruhi belajar dan untuk
menghindarinya perlu adanya upaya untuk menghindarkan kondisi
yang menyebabkan kelelahan pada saat proses belajar.
26
b. Faktor Ekstern
Yang dimaksudfaktoreksternadalahlingkungan keluarga,cara
orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. Faktor
lingkungan sekolah, hal yang paling mempengaruhi keberhasilan
belajar para siswa di sekolah mencakup metode mengajar, kurikulum,
relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan
gedung, metode belajar dan tugas rumah.Faktor lingkungan
masyarakat, masyarakat merupakan faktor ekstern yang juga
berpengaruh terhadap belajar siswa karena keberadaannya dalam
masyarakat, di antaranya kegiatan siswa dalam masyarakat, mass
media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.Menurut teori
Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan, artinya secara
kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan. Berdasarkan teori
inihasil belajar siswa dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan
lingkungan.Pertama siswa, dalam arti kemampuan berpikir atau
tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik
jasmani maupun rohani.Kedua, lingkungan yaitu sarana dan prasarana,
kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode
serta dukungan lingkungan, keluarga dan lingkungan (Susanto,
2013:12).
27
c. Ranah Hasil Belajar
Proses belajar yang berlangsung menyebabkan terjadinya
perubahan dan peningkatan kemampuan, pengetahuan dan
keterampilan siswa, baik dari segi kognitif, psikomotor maupun
afektif. Benyamin Bloom dalam Sudjana (1990:22-34), secara garis
besar membagi tipe hasil belajar menjadi tiga ranah, yakni ranah
kognitif, afektif dan psikomotoris. Perinciannya adalah sebagai
berikut:
1) Ranah Kognitif
Ranahkognitifberkenaan dengan hasil belajar intelektual
yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi.Kedua aspek
pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek
berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
2) Ranah Afektif
Ranahafektifberkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima
aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi
dan internalisasi.
3) Ranah Psikomotoris
Ranahpsikomotorisberkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak.Ada enam aspek dalam
ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perceptual, keharmonisan atau ketepatan,
28
gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan
interpretatif.
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar, namun
di antara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai
oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran. Batasan hasil belajar yang
dimaksud pada penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah kognitif
siswa, di mana siswa dapat mengetahui, memahami, menganalisis setiap
soal yang diberikan oleh guru.
5. IPS Materi Perjuangan
a. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah ilmu pengetahuan uyang
mengkaji berbagai disiplin ilmu sosial dan humaniora serta kegiatan
dasar manusia yang dikemas secara ilmiah dalam rangka memberi
wawasan dan pemahaman yang mendalam kepada peserta didik
khususnya ditingkat dasar dan menengah. Luasnya kajian IPS
mencakup berbagai kehidupan yang beraspek majemuk baik hubungan
sosial, ekonomi, psokologi, budaya, sejarah, maupun politik (Ahmad,
2013: 137). Sedangkan menurut Zuraik Djahiri (1984) IPS adalah
harapan untuk membantu membina suatu masyarakat yang baik
dimana para anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosial
yang rasional yang penuh tanggung jawab.
29
b. Tujuan IPS
Tujuan IPS di SD/MI adalah agar siswa memiliki kemampuan
sebagai berikut (Ahmad, 2013: 145):
1) Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah
dan kebudayaan masyarakat.
2) Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu
menggunakan metode yang diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang
kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah
sosial.
3) Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta
membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang
berkembang di masyarakat.
4) Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial,
serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu
mengambil tindakan yang tepat.
5) Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat.
c. Ruang Lingkup IPS
1) Membina siswa menjadi warga masyarakat dan warga Negara yang
memiliki tanggung jawab oleh kesejahteraan bersama.
30
2) Meliputi nilai-nilai yang wajib melekat pada diri siswa sebagai
warga masyarakat dan warga Negara (Rasimin, 2012:38).
d. Materi Perjuangan
Indonesia pernah dikuasai bangsa asing dalam waktu yang
cukup sangat lama.Bangsa-bangsa asing yang pernah menjajah
Indonesia adalah Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.Penjajahan
menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.Bangsa Indonesia
tidak tinggal diam. Bangsa Indonesia berjuang mengusir penjajah dari
bumi pertiwi.
1) Perjuangan melawan penjajah Belanda
Bangsa Belanda pernah menguasai Indonesia lebih dari 300
tahun.Dalam kurun waktu itu, berkali-kali takyat Indonesia
mengadakan perlawanan.Pada bagian ini dibahas tentang
kedantangan Bangsa Belanda ke Indonesia, bentuk-bentuk
penindasan Bangsa Belanda, dan perjuangan menentang
penjajahan Bangsa Belanda.
2) Kedatangan Bangsa Belanda
Bangsa Eropa mulai mencari barang-barang kebutuhan
sehari-hari, seperti buah-buahan, rempah-rempah, wol, porselin,
dan lain-lain dari Negara-negara diluar Eropa.Indonesia, terkenal
sebagai tempat penghasil rempah-rempah.Rempah-rempah yang
dihasilakan Indonesia digunakan sebagai bahan obat-obatan,
penyedap makanan, dan pengawet makanan.Maka, berlomba-
31
lombalah Bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah dari
Indonesia.
Bangsa Belanda sampai ke Indonesia sampai ke Indonesia pada
tanggal 22 Juni 1596.Armada Belanda berhasil mendarat di Benten, Jawa
Barat.Pada awalnya, kedantangan Bangsa Belanda disambut baik oleh
Sultan Banten.Kegiatan perdagangan menjadi ramai.Namun, hal itu tidak
berlangsung lama.Bangsa belanda berubah menjadi serakah dan
kasar.Sikap itu menyebabkan mereka dimusuhi dan diusir dari Banten.
1) Penindasan lewat VOC
Dua tahun setelah kedatangan pertama, Bangsa Belanda datang
lagi ke Indonesia.kali ini mereka bersikap baik dan ramah.belanda
dapat diterima kembali di Indonesia.banyak pedagang Belanda yang
datang ke Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan
dagang dan pertikaian diantara mereka.Akibatnya, harga rempah-
rempah tidak terkendali.Untuk menghindari pertikaian yang lebuh
parah pada tanggal 20 Maret 1602 dibentuk perkumpulan dagang
Hindia Timur atau Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC).
Mula-mula kegiatan VOC hanya berdagang.Akan tetapi, lama
kelamaan VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli).Untuk
mewujudkan masud itu VOC membentuk tentara, mencetak mata uang
sendiri, dan mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.
Di Maluku VOC melakukan Pelayaran Hongi (patrol laut)
untuk mengawasi rakyat Maluku agar tidak menjual rempah-rempah
32
mereka kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC
juga memerintahkan penebangan sebagian pohon rempah-rempah
milik rakyat.VOC memberikan hukuman berat kepada rakyat yang
melanggar aturan monopoli itu.
Pusat-pusat perdagangan yang dikuasai VOC adalah Ambon,
Jayakarta, dan Banda.Pusat perdagangan Jayakarta direbut Belanda
pada masa Gubernur Jenderal J.P Coen.Ia mengganti nama Jayakarta
menjadi Batavia. Coen kemudian membangun kota Batavia dengan
gaya Belanda. Kantor VOC yang semula ada di Ambon dipindahkan
ke Batavia.
VOC mampu berdiri dalam waktu yang sangat lama.Pada
tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan. VOC dibubarkan karena
sebab-sebab berikut ini:
a) Pejabat-pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah.
b) VOC menanggung biaya perang yang sangat besar.
c) Kalah bersaing dengan pedangang Inggris dan Perancis.
d) Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap.
Pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia
digantikan langsung leh Kerajaan Belanda.Semua hutang VOC ditanggung
oleh Kerajaan Belanda.Sejak itu, Indonesia diperintah langsung oleh
pemerintah Belanda.Pemerintahan Kerajaan Belanda atas wilayah
Indonesia ini berlangsung sampai tahun 1942.Pemerintah Belanda di
Indonesia dinamakan Pemerintahan Hindia Belanda.
33
1) Penindasan lewat kerja paksa, penarikan pajak, dan tanam paksa.
Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparta berhasil menaklukan
Belanda.Napoleon mengubah bentuk Negara Belanda dari kerajaan
menjadi republic.Napoleon ingin memberantas penyelewengan dan
korupsi serta mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris.Ia mengangkat
Herman Williem Daendels menjadi Gubernur Jendral di Batavia.
Untuk menahan serangan Inggris, Deandels melakukan 3 hal, yaitu:
a) Menambah jumlah prajurit
b) Membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos
pertahanan
c) Membangun jalan raya yang menghubung kan pos satu dengan pos
lainnya
Deandels memberlakukan kerja paksa tanpa upah untuk
membangun jalan. Kerja paksa ini dikenal dengan nama kerja rodi. Rakyat
dipaksa membangun jalan raya Anyer-Panarukan yang panjangnya sekitar
1.000 km. jalanini juga dikenal dengan nama jalan pos. selain untuk
membangun jalan raya, rakyat juga dipaksa untuk menanam kopi didaerah
priangan untuk pemerintah Belanda. Banyak rakyat Indonesia yang
menjadi korban kerja rodi. Untuk mendapatkan dana biaya perang perang
pemerintah kononial Belanda menarik pajak dari rakyat. Rakyat
diharuskan membayar pajak dan menyerahkan hasil bumi kepada
pemerintah Hindia Belanda.
34
Inggris berkuasa di Indonesia selama lima tahun(1811-1816).
Pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles menjadi
Gubernur Jenderal di Indonesia.Pemerintah memberlakukan sewa tanah
yang dikenal dengan namalandrente.Rakyat yang menggarap tanah
diharuskan menyewa dari pemerintah.
Pada tahun 1826, Inggris menyerahkan wilayah Indonesia kepada
Belanda. Pemerintah Belanda menunjuk Van Der Capellen sebagai
gubernur jenderal. Van Der Capellen mempertahankan monopoli
perdagangan yang telah dimulai VOC dan tetap memberlakukan kerja
paksa.Pada tahun 1830, Van Der Capellen diganti Van Den Bosch.Bosch
mendapat tugas mengisi kas Belanda yang kosong.Ia memberlakukan
tanam paksa atau cultuur stelsel untuk mengisi kas pemerintah yang
kosong.
Van Den Bosch membuat aturan-aturan untuk tanam paksa sebagai
berikut:
a) Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya untuk ditanami tanaman
yang laku dipasaran Eropa.
b) Tanah yang dipakai untuk tanaman paksa bebas dari pajak.
c) Hasil tanaman diserahkan kepada Belanda.
d) Pekerjaan tanam paksa tdak melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk
menanam padi.
e) Kerusakan-kerusaan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi
tanggungan Belanda.
35
f) Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahun
bagi pemerintah Hindia Belanda.
Kenyataannya, ada banyak penyelewengan dari ketentuan
itu.Misalnya, tanah yang harus disediakan oleh petani melebihi luas tanah
yang telah ditentukan, rakyat harus menanggung kerusakan hasil panen,
rakyat harug diatus bekerja lebih dari 66 hari, dan lain-lain. Akhirnya
ketentuan-ketentuan yang diatur dalam tanam paksa tidak berlaku sama
sekali. Pemerintah Belanda semakin bertindak sewenang-wenang.
Tanam paksa mengakibatkan penderitaan luar biasa bagi rakyat
Indonesia.Hasil pertanian menurun.Rakyat mengalami kelaparan.Akibat
kelaparan banyak rakyat menjadi mati.Sebaliknya, tanam paksa ini
memberikan keuntungan yang melimpah bagi Belanda.Namun, masih ada
rakyat Belanda yang peduli terhadap nasib trakyat Indonesia.Di antaranya
adalah Douwes Dekker.Ia mengecam tanam paksa melalui bukunya yang
berjudul Max Havelear, dengan nama samara Multatuli. Max Havelear
menceritakan penderitaan rakyat Indonesia sewaktu dilaksanakan tanam
paksa.Max Havelear menggegerkan seluruh warga Belanda.Timbul
perdebatan hebat tentang tanam paksa di negeri Belanda.Akhirnya,
Parlemen Belanda memutuskan untuk menghapus tanam paksa
secepatnya.
2) Perlawanan menentang penjajahan Belanda
Monopoli perdagangan, kerja paksa, penarikan pajak, sewa
tanah, dan tanam paksa menimbulkan banyak kerugian dan membuat
36
seng Sara rakyat Indonesia.Rakyat Indonesia tidak tahan lagi.Rakyat
Indonesia melakukan perlawanan memperjuangkan martabat dan
kemerdekaannya.Dari seluruh penjuru tanah air timbul perlawanan
terhadap penjajah Belanda.
a) Perlawanan terhadap VOC
Pada saat VOC berkuasa di Indonesia terjadi beberapa kali
perlawanan.Pada tahun 1628 dan 1629, Mataram melancarkan
serangan besar-besaran terhadap VOC di Batavia.Sultan Agung
mengirimkan ribuan prajurit untuk menggempur Batavia dari darat
dan laut.Di Sulawesi Selatan VOC mendapat perlawanan dari
rakyat Indonesia dibawah pimpinan Sultan Hassanudin.Perlawanan
terhadap VOC di Pasuruan Jawa TImur dipimpin oleh Untung
Suropati.Sementara Sultan Ageng Tirtayasa mengobarkan
perlawanan di daerah Banten.
b) Perlawanan Pattimura (1817)
Belanda melakukan monopoli perdagangan dan memaksa
rakyat Maluku dan menjual hasil rempah-rempah hanya kepada
Belanda, menentukan harga rempah-rempah semena-mena,
melakukan pelayaran hongi, dan menebangi tanaman rempah-
rempah milik rakyat.Rakyat Maluku berontak atas perlakuan
Belanda. Dipimpin oleh Thomas Matulessi yang nantinya terkenal
dengan nama Kapten Pattimura, rakyat Meluku melakukan
perlawanan pada tahun 1817. Pattimura dibantu oleh Anthony
37
Ribok, Philip Latumahina, Ulupaha, Paulus Tiahahu, dan seorang
pejuang wanita Christina Martha Tiahahu.Perang melawan
Belanda meluas ke berbagai daerah di Maluku, seperti Ambon,
Seram, Hitu, dan Lain-lain.
c) Perang Padri
Perang Padri bermula dari pertentangan antara kaum adat
dan kaum agama (kaum Padri).Kaum Padri ingin memurnikan
pelaksanaan agama Islam.Gerakan Padri itu ditentang oleh keum
adat.Terjadilah bentrokan-bentrokan antara keduanya.Karena
terdesak, kaum adat minta bantuan kepada Belanda bersedia
membantu kaum adat dengan imbalan sebagian wilayah
Minangkabau.
Pasukan Padri dipimpin oleh Datuk Bandaro.Setelah beliau
wafat diganti oleh Tuanku Imam Bonjol.Pasukan Padri dengan
taktik perang gerilya, berhasil mengacaukan psukan
Belanda.Karena kewalahan, Belanda mengajak berunding.Pada
tahun 1925 terjadi genjatan senjata.Belanda mengakui beberapa
wilayah sebagai daerah kaum Padri.
Perang Padri meletus lagi setelah perang Diponegoro
berakhir.Tahun 1833 terjadi pertempuran hebat didaerah
Agam.Tahun 1834 Belanda mengepung pasukan Bonjol.Namun
pasukan Padri dapat bertahan sampai dengan tahun 1837.Pada
38
tanggal 25 Oktober 1837, benteng Imam Bonjol dapat
diterobos.Beliau ditangkap dan ditawan.
d) Perang Diponegoro (1925-1830)
Perang Diponegoro berawal dari kekecewaan Pangeran
Diponegoro atas campur tangan Belanda terhadap istana dan tanah
tumpah darahnya. Kekecewaan itu memuncak ketika Patih
Danurejo atas perintah Belanda memasang tonggak-tonggak untuk
membuat rel kereta api melewati makam leluhurnya.
Dipimpin Pangeran Diponegoro, rakyat Tegalrejo
menyatakan perang melawan Belanda tanggal 20 Juli 1825.
Diponegoro dibantu oleh Pangeran Mangkubumi sebagai
penasehat, Pangeran Ngabehi Jayakusuma sebagai panglima, dan
Sentot Ali Basyah Prawiradirja sebagai panglima perang.Pangeran
Diponegoro juga didukung oleh para ulama dan
bangsawan.Daerah-daerah lain di Jawa ikut berjuang melawan
Belanda.Kyai Mojo dari Surakarta mengobarkan Perang Sabil.
Antara tahun 1825-1826 paukan Diponegoro mampu
mendesak Belanda.Pada tahun 1827, Belanda mendatangkan
bantuan dari Sumatera dan Sulawesi.Jenderal De Kock
menerapkan taktik perang benteng stestel.Tektik ini berhasil
mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. Banyak
pemimpin pasukan pangeran Diponegoro gugur dna tertangkap.
Namun demikian, Belanda mengajak berunding.Dalam
39
perundingan yanag diadakan tanggal 28 maret 1830 de Magelang,
Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda.Beliau diasingkan dan
meninggal di Makassar.
e) Perang Banjarmasin (1859-1863)
Penyebab perang Banjarmasin adalah Belanda melakukan
monopoli perdagangan dan mencampuri urusan kerajaan.Perang
Banjarmasin dipimpin oleh Pangeran Antasari.Beliau didukung
oleh Pangeran Hidayatullah.Pada tahun 1862 Hidayatullah ditahan
Belanda dan dibuang ke Cianjur.Pangeran Antasari diangkat rakyat
menjadi Sultan.Setelah itu pernang meletus kembali.Dalam perang
itu Pangeran antasari luka-luka dan wafat.
f) Perang Bali (1846-1868)
Penyebab perang Bali adalah Belanda ingin menghapus
hukum tawan karang dan memaksa Raja-raja Bali mengakui
kedaulatan Belanda di Bali.Isi hukum tawan karang adalah
kerajaan berhak merampas dan menyita barang serta kapal-kapal
yang terdampar di Pulau Bali.Raja-raja Bali menolak keinginan
Belanda.Akhirnya, Belanda menyerang Bali.
Belanda melakukan tiga kali penyerangan, yaitu pada tahun
1846, 1848, dan 1849.Rakyat Bali mempertahankan tanah air
mereka.Setelah Buleleng dapat ditaklukan, rakyat Bali
mengadakan perang puputan, yaitu berperang sampai titik darah
terakhir. Diantaranya Perang Puputan Badung (1906), Perang
40
Puputan Kusumba (1908), dan Perang Puputan Klunkung (1908).
Salah satu pemimpin perlawanan rakyat Bali yang terkenal adalah
Raja Buleleng dibantu Gusti Ketut Jelantik.
g) Perang Sisingamangaraja XII (1870-1907)
Pada saat Sisingamangaraja memerintah Kerajaan Bakara,
Tapanuli, Sumatera Utara, Belanda datang.Belanda ingin
menguasai Tapanuli.Sisingamangaraja beserta rakyat bakara
mengadakan perlawanan.Tahun 1878 Belanda menyerang
Tapanuli.Namun, pasukan Belanda dapat dihalau oleh rakyat.Pada
tahun 1904 Belanda kembali menyerang tanah Gayo.Pada saat itu
Belanda juga menyerang daerah Danau Toba.Pada tahun 1907,
pasukan Sisngamangaraja XII diPakpak.Sisingamangaraja gugur
dalam penyerangan itu.Jenazahnya dimakamkan di Tarutung,
kemudian dipindahkan ke Balinge.
h) Perang Aceh (1873-1906)
Sejak terusan Suez dibuka pada tahun 1869, kedudukan
Aceh makin penting bak dari segi strategi perang maupun untuk
perdagangan.Belanda ingin menguasai aceh.Rakyat Aceh
mengadakan perlawanan dibawah pemimpin-pemimpin Aceh
antara lain Panglima Polim, Teuku Cik Ditiro, Teuku Ibrahim, dan
Cut Nyak Dien.
Meskipun sejak tahun 1879 Belanda dapat menguasai aceh,
namun wilayah pedalaman dan pegunungan dikuasai pejuang-
41
pejuang Aceh.Perang gerilya membuat pasukan Belanda
kewalahan.Belanda menyiasatinya dengan stelsel konsetrasi,
memusatkan pasukan supaya pasukannya dapat lebih terkumpul.
Belanda mengirim Dr. Snouck Hurgronje untuk menguasai
sistem kemasyarakatan penduduk Aceh.Dari penelitian yang
dibuatnya, Hurgronje menyimpulkan bahwa kekuatan Aceh
terletak pada peran para ulama.Penemuannya dijadikan dasar untuk
membuat siasat perang yang baru.Belanda membentuk pasukan
gerak cepat (Marchose) untuk menumpas dan mengejar gerilyawan
Aceh.Dengan pasukan Maschose Belanda berhasil mematahkan
serangan gerilya rakyat Aceh.Tahun 1899, Teuku Umar gugur
dalam pertempuran di Meulaboh. Pasukan Cut Nyak Dien yang
menyingkir ke hutan dan mengadakan perlawanan juga dapat
dilimpuhkan(Endang Susilaningsih, 2008:133)
6. SK dan KD IPS Kelas V Semester II
Tabel 2.1Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas V
SD/MISemester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menghargai, meneladani peran
tokoh perjuangan dan masyarakat
dalam mempersiapkan dan
mempertahankan kemerdekaan
Indonesia
1.1 mendeskripsikan
perjuangan para tokoh
pejuang pada masa
penjajahan Belanda dan
Jepang.
1.2 Meneladani jasa dan
peranan tokoh perjuangan
dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia.
42
1.3 Menindak lanjuti jasa dan
peranan tokoh dalam
memproklamasikan
kemerdekaan.
B. Metode SQ3R
1. Pengertian Metode
Metode merupakan jalan atau cara yang harus dilalui untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan
pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan, cara-cara yang dipakai
itu akan menjadi kebiasaan (Slameto, 1991:84).
2. Pengertian SQ3R
Membaca selintas digolongkan oleh S. Suharianto dalam jenis
“membaca ekstensif” membaca selintas sangat berperan dalam membaca
dan membaca isi buku, dalam pembacaan ragam studi.Akan tetapi isi buku
juga harus kita pelajari secara intensif.Kita tidak hanya perlu membaca
secara meluas, tetapi juga perlu membaca secara mendalam.
Membaca dengan metode SQ3R sangat baik untuk kepentingan
membaca secara intensif dan relasional. Metode ini singkatan dari: Survey,
Question, Read, Recite, Review.
a. Survey atau Menyelidiki
Dalam langkah pertama ini kita memeriksa halaman-halaman
bab yang akan kita pelajari. Kita periksa judul-juudul paragraf atau
bagiannya, gambar-gambarnya, grafik-grafiknya, diagram-
43
diagramnya.Kita baca pertanyaan-pertanyaan atau rangkuman pada
akhir bab. Semua itu bertujuan untuk memperoleh kesan atau gagasan
umum tentang isinya.Penyelidikan ini kita lakukan dengan membaca
selintas.
b. Question atau Menanyakan
Dalam langkah kedua ini kita mengajukan pertanyaan-
pertanyaan sebelum mulai membaca seluruh bab. Pertanyaan-
pertanyaan didasarkan atas bahan yang sudah kita baca selintas,
misalnya dengan mengubah judul-judul paragraf menjadi berbentuk
pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu dapat membangkitkan
keingintahuan kita, akan membantu kita untuk membaca dengan
tujuan, mencari jawaban-jawaban yang penting dan akhirnya akan
meningkatkan pemahaman dan meningkatkan pemahaman dan
mempercepat penguasaan seluruh isi bab.
c. Read atau Membaca
Dalam langkah ketiga ini kita membaca untuk mencari jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan kita. Kita dapat membaca cepat sekarang
karena kita tahu apa yang kita cari dan dimana kita mencari jawaban-
jawabannya. Kita akan membaca lebih cepat apabila kita telah
melaksanakan langkah pertama dan kedua.
d. Recite atau Mendaras
Dalam langkah keempat ini kita berusaha untuk memperkokoh
perolehan kita dari membaca. Disini apa yang kita peroleh kita
44
hubungkan dengan informasi yang kita peroleh sebelumnya dan kita
bersiap diri untuk pembacaan selanjutnya. Pada akhir tiap paragraf
atau bagian dalam bab, buat ringkasan isi paragraf/bagian itu dan
daraslah kepada diri anda hal-hal yang penting dengan lantang.
Pendarasan ini dilakukan dengan membuat catatan pada lembar
catatan.
e. Review atau Mengulangi
Setelah tiap paragraf atau bab atau bagian dalam bab yang kita
pelajari selesai kita baca menurut langah ketiga dan keempat, kita
ulangi kembali dan kita ingat-ingat segenap isi ringkas dan penting
dari seluruh bab tersebut. Dengan langkah kelima ini, kita berusaha
untuk memperoleh penguasaan bulat, menyeluruh, dan kokoh atas
bahan. Untuk itu, lembar-lembar catatan tentang bab tersebut kita
jajarkan diatas meja, hubungan butir-butirnya kita lihat, dan kemudian
kita ingat-ingat kembali ( A. Widyasmartaya, 1992:60).
3. Pelaksanaan SQ3R
a. Guru menjelaskan pada siswa bahwa membaca efektif melakukan
banyak hal ketika membaca, termasuk menyurvei, bertanya, membaca,
mengutarakan ulang, dan mereview.
b. Guru memilih materi untuk dibaca dengan menggunakan lima langkah
SQ3R.
45
c. Dalam setiap tahap guru harus memastikan bahwa ia menjelaskan apa
yang dibaca dan apa yang harus dilakukan.
d. Setelah sesi ini siswa diajak untuk membaca materi secara individu
dan mencoba menerapkan langkah SQ3R.
e. Setelah itu, siswa diminta untuk mereview catatan-catatan mereka dan
merefleksikan prosesnya dalam mempraktikkan SQ3R (Miftahul
Huda, 2014: 246).
4. Kelebihan dan Kelemahan SQ3R
Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan,
sehingga ketepatan guru dalam memilih metode pembelajaran sangat
diperlukan agar tidak menjadi kendala yang dapat menghambat
pelaksanaan pembelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran.
5. Kelebihan SQ3R antara lain:
a. Dengan adanya tahap survey pada awal pembelajaran, hal ini
membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang akan
dipelajari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
b. Siswa diberi kesempatan mengajukan pertanyaan dan mencoba
menemukan jawaban dari pertanyaannya sendiri dengan melakukan
kegiatan membaca. Dengan demikian dapat mendorong siswa berfikir
kritis, aktif dalam belajar dan pembelajaran yang bermakna.
46
c. Materi yang dipelajari siswa melekat untuk periode waktu yang lebih
lama.
6. Kelemahan SQ3R antara lain:
a. Metode ini tidak dapat diterapkan pada semua pokok bahasan,
misalnya matematika karena mengingat materi matematika yang tidak
selamanya mudah dipahami dengan cara membaca saja melainkan
perlu adanya latihan.
b. Guru akan mengalami kesulitan dalam mempersiapkan buku bacaan
untuk masing-masing siswa jika tidak semua siswa memiliki buku
bacaan (Muhlisin:2013).
C. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
1. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah kriteria paling rendah
untuk menyetakan peserta didik mencapai Ketuntasan Minimal.KKM
harus ditetapkan sebalum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun
besarnya jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal,
tidak mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak
lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah secara serta merta karena
hasil empirik penilaian.Pada acuan normal, kurva normal sering digunakan
untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil
rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva
47
normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 6,0
sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan pendidik untuk
melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu memberikan
layanan remidial bagi yang belum tuntas dan layanan pengayaan bagi yang
sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan
hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa
satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan presentase tingkat pencapaian
kompetensi sehingga dinyatakan dengan angka.Target ketuntasan secara
Nasional diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat
memulai dari kriteria ketuntasan minimal dibawah target Nasional
kemudian ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik dan orang tua peserta didik.Oleh karena itu pihak-pihak yang
berkepentingan terhadap penilaian disekolah berhak untuk
mengetahuinya.Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan orang
tuanya.Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar peserta
didik (Buku KKM, 2008: 4).
48
2. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Minimal mempunyai fungsi sebagai berikut
(Buku KKM, 2008: 5-6)
a. Sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik
sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap
kompetensi dasar dapat diketahui ketercapaiannya berdasarkan KKM
yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan respon yang tepat
terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian
remidial atau layanan pengayaan.
b. Sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran. Setiap Kompetensi Dasar (KD) dan indikator
ditetapkan KKM yang harus dicapai dan dikuasai oleh peserta didik.
Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti
penilaian agar mencapai KKM. Apabila hal tersebut tidak bisa dicapai,
peserta didik harus mengikuti KD-KD yang belum tuntas dan perlu
perbaikan.
c. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
evaluasi progam pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi
keterlaksanaan dan hasil progam kurikulum dapat dilihat dari
keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolak ukur. Oleh karena itu
49
hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu
dianalisis untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata
pelajaran yang mudah atau sulit, dan cara perbaikan dalam proses
pembelajaran maupun pemenuhan sarana-prasarana belajar di sekolah.
d. Merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik
dan antara satuan pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan upaya yang harus dilakukan bersama
antara pendidik, peserta didik, pemimpinn satuan pendidikan dan
orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan
memaksimalkan proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik
melakukan upaya pencapaian KKM dengan proaktif mengikuti
kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang telah
didesain pendidik. Orang tua dapat membantu memberikan motivasi
dan dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti
pembelajaran. Sedangkan pimpinan satuan pendidikan berupaya
memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk mendukung
terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah.
e. Merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi
tiap mata pelajaran. Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal
mungkin untuk melampaui KKM yang ditetapkan. Keberhasilan
pencapaian KKM merupakan salah satu tolak ukur kinerja satuan
pendidikan dalam menyelenggarakan progam pendidikan. Satuan
pendidikan dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara
50
bertanggung jawab dapat menjadi tolak ukur kualitas mutu pendidikan
bagi masyarakat.
3. Prinsip Penetapan KKM
Penetapan Kriteria Minimal perlu mempertimbangkan ketentuan
sebagai berikut (Buku KKM, 2008: 7-8):
a. Penetapan KKM meruapakan kegiatan pengambilan keputusan melalui
metode kualitatif dan atau kuantitatif.
b. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis
belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan
kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik untuk mencapai
ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi.
c. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD) merupakan
rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi Dasar
tersebut.
d. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut.
e. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari
semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB/Rapor) peserta didik.
51
f. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat
soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah
Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS).
g. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya
perbedaan nilai ketuntasan minimal.
4. JenisKriteriaKetuntasan Minimal
Berdasarkan teori Mastery Learning KKM terdiri dari tiga aspek
antara lain:
a. KKM Individual
KKM Individual wajib dicapai oleh masing-masing siswa pada
mata pelajaran IPA kelas V MI Al-Mahmd Kumpulrejo 01 Salatiga
tahun pelajaran 2014/2015.
b. KKM Kelas
Pembelajaran dalam satu kelas dinyatakan berhasil mencapai
ketuntasan manakala dari total siswa 85% telah mencapai KKM.
c. KKM Nasional
KKM Nasional merupakan ketetapan yang telah ditentukan
oleh pemerintah di tingkat nasional yaitu 75.
52
53
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subyek Penelitian
1. Gambaran Umum MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Al-
Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga. Madrasah ini terletak di desa Promasan
Rt .04/II Kumpulrejo Argomulyo Salatiga berdiri pada tanggal 01 Maret
1964. Pendirian Madrasah ini didasari atas pemikiran warga masyarakat
sekitar untuk mencerdaskan masyarakat Desa Promasan Kumpulrejo
terutama dalam bidang keagamaan.MI Almahmud Kumpulrejo 01 ini
berdiri dibawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif
NU.Menjamurnya sekolah-sekolah dasar memicu madrasah ini untuk
berkompetensi secara sehat dalam mempertahankan
eksistensinya.Lembaga tersebut di tangan masyarakat adalah tujuan, visi,
dan misinya.
2. Visi, Misi dan Tujuan MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
Visi MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Teguh iman dan unggul dalam mutu
Misi MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
a. Peningkatan kompetensi pembelajaran
b. Peningkatan kwalitas pendidikan
c. Pembinaan keagamaan dan ekstra kulikuler secara intensif
d. Transparansi menejemen Madrasah
54
Tujuan MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
a. Terbentuknya pribadi siswa yang islami
b. Mencapai nilai ujian rata-rata 7.00 (tujuh koma nol-nol)
c. Tercapainya tri sukses pendidikan yang meliputi penampilan, disiplin,
out put dan out came.
d. Menjaga eksistensi madrasah
e. Memberikan pelayanan multiple intelligences siswa
f. Terpenuhinya kebutuhan secara prasarana pembelajaran dan tertib
administrasi
3. Waktu Pelaksanaan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga.Waktu pelaksanaan dimulai tanggal 23 Februari
2015 sampai dengan tanggal 03 Maret 2015.Penelitian dilaksanakan sesuai
dengan jadwal IPS kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga.Sehingga tidak mengganggu jadwal mata pelajaran yang lainnya.
Adapun jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Waktu Kegiatan
1 23 Februari 2015 Pelaksanaan Pra Siklus
2 26 Februari 2015 Pelaksanaan Siklus I
3 28 Februari 2015 Pelaksanaan Siklus II
4 02 Maret 2015 Pelaksanaan Siklus III
55
4. Keadaan Guru dan Siswa
a. Keadaan Guru
Guru atau tenaga pendidik MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga sebanyak 13 orang guru termasuk, kepala sekolah, dan staff
TU. Untuk lebih jelasnya tentang keadaan pengajar dan staff yang
lainnya yang membantu jalannya proses pendidikan di MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga, dapat dilihat dari hasil penelitian yang
penulis sajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Daftar guru MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
No Nama Jenis
Kelamin
Jabatan Pendidikan
1 Drs. H. Masyhudi,
M.PdI
L Kepala
Sekolah
S2
2 Siti Zulaekah, S.PdI P Wali
Kelas
S1
3 Nur Asiyah, S.Ag P Wali
Kelas
S1
4 Nikmatul Fadlilah,
S.PdI
P Wali kelas S1
5 Zahra Abida, S.Ag P Wali kelas S1
6 Zeni Maulida, S.PdI P Wali
Kelas
S1
7 Kholil Ikhwan, S.PdI L Wali
Kelas
S1
8 Muhammad Ma’ruf
S.PdI
L Guru S1
9 Anjarinie
Yustiningrum, S.Pd
P Guru S1
10 Nur Azizah S.PdI P Guru S1
11 Muhamad Ilham, S.PdI L Wali
Kelas
S1
12 Lintang Anggoro
Mas’ud
L Guru SMA
13 Muhlasin L Staff TU
56
b. Keadaan Siswa
MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga memiliki 6 kelas
dengan jumlah keseluruhan sebanyak 134 siswa, yang terdiri dari kelas
I-VI untuk lebih jelasnya penulis sajikan rincian dalam tabel berikut:
Tabel Jumlah Siswa MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga
TahunPelajaran 2014/2015
Tabel 3.3 Data Keadaan Peseeta didik MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga
No Kelas Jumlah Siswa Jumlah Jumlah
Rombel L P
1 I 13 20 33 2
2 II 15 11 26 1
3 III 8 7 15 1
4 IV 9 12 21 1
5 V 18 5 24 1
6 VI 10 5 15 1
Jumlah 73 60 134 7
B. Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus)
Kondisi awal merupakan tindakan awal pembelajaran sebelum
dilakukan tindakan penelitian.Hasil belajar atau tes pra siklus dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal hasil belajar siswa kelas V
pada mata pelajaran IPS di MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/2015.Hasil pra siklus diperoleh melalui tes tertulis berupa
hasil belajar atau nilai sebelum diadakan penelitian pada mata pelajaran
IPS.
57
Berdasarkan hasil tes awal didapat bahwa rata-rata hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPS masih berada dibawah criteria ketuntasan
minimal yang telah ditetapkan yaitu 60.Sedangkan nilai yang diperoleh
25% dari seluruh total siswa.Hal tersebut dikarenakan dalam penggunaan
metode belum variatif sehingga hasil belajarnya masih kurang
memuaskan. Hasil belajar pra siklus dapat dilihat pada table berikut:
Tabel: 3.4 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama Nilai KKM
Individual Nasional
1 Hendra K. 35 - -
2 Wildan S. 40 - -
3 Lilis R. 45 - -
4 Agus S. 40 - -
5 Aprilia K. 50 - -
6 Diyan A. 60 √ -
7 Dwiky S. 60 √ -
8 Faysal S. 55 - -
9 M. Hidayatul 35 - -
10 M. Liulin N. 65 √ -
11 M. Nabil S. 45 - -
12 M. Adi N. 70 √ -
13 M. Afifudin 75 √ √
14 M. Agung P. 35 - -
15 Setyo T. 55 - -
16 Novia A. 45 - -
17 Fadhoilul A. 40 - -
18 Ahmad K. 45 - -
19 M. Syarif R. 45 - -
20 Danang S. 50 - -
21 M.Ni’am 55 - -
22 Eko P. 45 - -
23 Munikatul M. 60 √ -
24 Nurul H. 45 - -
Jumlah 1185 6 1
Rata-rata 49 25% 75%
58
Dari data tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel guna
mengklasifikasikan nilai hasil belajar siswa. Adapun klasifikasi nilai dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel: 3.5 Klasifikasi Hasil Belajar Siswa Pada Pra Siklus
No Skor Kriteria
(Indikator)
Jumlah
Siswa
Prosentase
1 90-100 Baik sekali (Sangat Baik) 0 0%
2 70-89 Baik (Tinggi) 2 18%
3 50-69 Cukup Baik (Cukup) 9 38%
4 ≤30-49 Kurang Baik (Rendah) 13 54%
Jumlah 24 100%
Dilihat dari table 3.5 diatas, masih banyak siswa yang belum
tuntas, pada proses pembelajaran pra siklus siswa tidak bersemangat dan
bermalas-malasan karena siswa merasa bosan dalam membaca materi.
Selain itu siswa belum aktif dalam bertanya dan merasa tekut saat diminta
unyuk maju kedepan.Untuk itu untuk menumbuhkan semangat siswa
dalam memahami materi perjuangan maka perlu dilakukan perbaikan
pembelajaran dengan menggunakan metode SQ3R.perbaikan tersebut
dilakukan melalui penelitian tindakan kelas dengan tiga tahap, yaitu
pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus I meliputi:
59
a. Menentukan waktu pelaksanan siklus I
b. Menyusun Indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran
c. Membuat instrument penelitian, yaitu :
1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang aktifitas
siswa dalam pembelajaran dan kegiatan guru selama kegiatan
pembelajaran (lembar observasi terlampir).
2) Tes Formatif sebagai alat pemngukur tingkat penguasaan siswa
pada materi yang telah disampaikan melalui metode SQ3R
(soal terlampir).
3) Menyiapkan bahan metode SQ3R sebagai alat untuk
menyampaikan materi.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Salam, do’a, mengabsen siswa
2) Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang
terkait dengan materi perjuangan melawan penjajah Belanda.
Contoh siapa yang pernah mendengar cerita penjajahan
Belanda?
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi
dasar yang akan di capai.
60
4) Guru menjelaskan cakupan materi tentang perjuangan melawan
penjajah melalui metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, mind
map, dan metode SQ3R.
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
1) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
menggunakan metode ceramah dan mind map.
2) Guru memimpin untuk melakukan Tanya jawab kepada siswa
tentang perjuangan melawan penjajah. Contohnya siapakah Bangsa
Belanda itu? Bagaimana sikapnya terhadap rakyat Indonesia?
Elaborasi
1) Guru membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang kemudian
menentukan ketua kelompok dan nama kelompok
2) Guru meminta setiap kelompok untuk bekerjasama membaca
materi perjuangan melawan penjajah Belanda dengan metode
SQ3R.
3) Siswa melakukan survey bacaan dengan mencari judul dan sub
judul serta paragraf pertama dan terahir pada bacaan.
4) Siswa mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi
bacaan dan ditulis lembar kelompok. dengan menggunakan kata
siapa, apa, kapan, dimana atau mengapa.
61
5) Setelah melakukan Survey dan Question siswa membaca isi bacaan
dengan kritis dan mencari jawaban atas pertanyaan yang telah
dibuat. Dengan catatan jangan membuat catatan-catatan dan
coretan-coretan.
6) Setelah membaca dan menemukan jawaban-jawaban berhenti
sejenak untuk membuat catatan seperlunya dan mengutarakan hal
yang telah dipahami dari isi bacaan.
7) Tahap terahir melakukan review dengan menuliskan hal-hal yang
telah dipahami dari materi perjuangan melawan penjajah Belanda.
Konfirmasi
1) Guru memberikan pujian terhadap tiap-tiap kelompok karena
sudah mempresentasikan hasil diskusi dengan baik.
2) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran tersebut.
c. Penutup ( 10 menit)
1) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi perjuangan
melawan penjajah Belanda
2) Guru memberikan evaluasi dengan tes
3) Guru menilai hasil evaluasi
4) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran
5) Guru memberitahu materi yang akan dating
62
6) Guru meminta siswa belajar materi yang akan dating
7) Guru menutup dengan doa
8) Salam penutup
3. Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain:
a. Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran.
b. Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati aktivitas
guru dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan pembelajaran
berlangsung.
4. Refleksi
Hal-hal yang mendukung serta hal-hal yang menghambat suatu
pelaksanaan pembelajaran Siklus I akan dijadikan sebagai bahan refleksi
untuk perbaikan pada siklus berikutnya.
a. Hal-hal yang mendukung:
1) Siswa duduk rapi pada tempat yang telah ditentukan
2) Semua siswa membawa buku IPS
3) Siswa nihil
b. Hal-hal yang menghambat :
63
1) Ada 5 siswa yang tidak fokus dalam pelaksanaan tahap survey
sehingga siswa kesulitan untuk mencari sub materi yang akan
dipelajari
2) Terdapat 3 siswa yang merasa malas untuk membuat pertanyaan
sehingga akan mengalami kesulitan pada tahap berikutnya
3) Ada 6 siswa yang tidak membaca dengan maksimal
4) 2 siswa merasa tidak percaya diri saat mengungkapkan materi yang
telah dipahami
5) 3 siswa merasa bingung saat mereview materi yang telah dipelajari.
c. Ide Perbaikan
1) Mengalokasikan waktu sesuai yang ditentukan.
2) Memberi arahan lebih detail lagi dalam penggunaan metode SQ3R.
3) Memberi perhatian dan bimbingan terhadap siswa yang masih
kurang pada setiap kegiatan pertahap
4) Memotivasi siswa yang kurang aktif.
D. Deskripsi Pelaksaan Siklus II
1. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi :
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II
b. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran
c. Membuat instrument penelitian, yaitu :
64
1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang aktifitas
siswa dalam pembelajaran dan kegiatan guru selama kegiatan
pembelajaran.
2) Tes formatif sebagai alat pengukur tingkat penguasaan siswa pada
materi yang telah disampaikan melalui metode SQ3R.
3) Menyiapkan pedoman pelaksanaan pebelajaran berupa RPP siklus
II.
4) Revisi siklus I yaitu :
a) Mengalokasikan waktu sesuai yang ditentukan.
b) Memberi arahan lebih detail lagi dalam penggunaan metode
SQ3R.
c) Memberi perhatian dan bimbingan terhadap siswa yang masih
kurang pada setiap kegiatan pertahap
d) Memotivasi siswa yang kurang aktif.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Salam, do’a, mengabsen siswa
2) Memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait
dengan materi perjuangan melawan penjajah Jepang. Contoh siapa
yang pernah mendengar cerita penjajahan Jepang?
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan di capai.
65
4) Guru menjelaskan cakupan materi tentang perjuangan melawan
penjajah Jepang melalui metode ceramah, Tanya jawab, diskusi,
mind map, dan metode SQ3R.
5) Mengidentifikasi dan perumusan masalah refleksi pada siklus I
6) Mempersiapkan penerapan metode SQ3R dengan baik dari siklus
sebelumnya.
7) Merancang soal-soal untuk dikerjakan di siklus II.
8) Merancang lembar observasi siswa untuk mengetahui perubahan
dan perkembangan siswa pada siklus II
9) Merancang lembar observasi guru guna mengetahui perubahan dan
perkembangannya dalam proses pembelajaran pada siklus II
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
1) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
menggunakan metode ceramah dan mind map.
2) Guru memimpin untuk melakukan Tanya jawab kepada siswa
tentang perjuangan melawan penjajah Jepang. Contohnya siapakah
Bangsa Jepang itu? Bagaimana sikapnya terhadap rakyat
Indonesia?
Elaborasi
1) Guru membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang kemudian
menentukan ketua kelompok dan nama kelompok
66
2) Guru meminta setiap kelompok untuk bekerjasama membaca
materi perjuangan melawan penjajah Jepang dengan metode SQ3R.
a) Siswa melakukan survey bacaan dengan mencari judul dan sub
judul serta paragraf pertama dan terahir pada bacaan.
b) Siswa mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi
bacaan dan ditulis lembar kelompok. dengan menggunakan
kata siapa, apa, kapan, dimana atau mengapa.
c) Setelah melakukan Survey dan Question siswa membaca isi
bacaan dengan kritis dan mencari jawaban atas pertanyaan
yang telah dibuat. Dengan catatan jangan membuat catatan-
catatan dan coretan-coretan.
d) Setelah membaca dan menemukan jawaban-jawaban berhenti
sejenak untuk membuat catatan seperlunya dan mengutarakan
hal telah dipahami dari isi bacaan.
e) Tahap terahir melakukan review dengan menuliskan hal-hal
yang telah dipahami dari materi perjuangan melawan penjajah
Jepang.
Konfirmasi
1) Guru memberikan pujian terhadap tiap-tiap kelompok karena
sudah mempresentasikan hasil diskusi dengan baik.
2) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran tersebut.
67
c. Penutup ( 10 menit)
1) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi perjuangan
melawan penjajah Jepang
2) Guru memberikan evaluasi dengan tes
3) Guru menilai hasil evaluasi
4) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran
5) Guru memberitahu materi yang akan dating
6) Guru meminta siswa belajar materi yang akan dating
7) Guru menutup dengan doa dan Salam penutup
d. Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran.
2) Digunakan lembar observasi oleh peneliti untuk mengamati
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
e. Refleksi
1) Hal-hal yang mendukung :
a) Siswa duduk rapi sesuai kelompoknya
b) Semua siswa membawa buku IPS
68
c) Siswa sudah banyak yang mengerti tata cara menggunakan
metode SQ3R dengan baik.
d) Siswa mengalami peningkatan dalam melaksanakan kegiatan
setiap tahap
e) Semua siswa telah melaksanakan tahap recite dan review
dengan baik
f) Semua siswa merasa percaya diri dalam bertanya dan
menjawab.
2) Hal-hal yang menghambat :
a) Masih terdapat 3 siswa yang belum dapat melaksanakan survey
dengan baik
b) Terdapat 1 siswa yang belum maksimal dalam membuat
pertanyaan dan mencari jawaban dengan membaca pada tahap
question dan read.
3) Ide perbaikan
Guru memberikan arahan dan bimbingan kepada 3 siswa
yang belum maksimal pada tahap survey, dan memotivasi siswa
yang belum maksimal dalam membuat pertanyaan dan mencari
jawaban pada tahap question dan read.
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi :
69
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III
b. Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran
c. Membuat instrument penelitian, yaitu :Lembar observasi untuk
mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran
d. Tes Formatif sebagai alat ukur tingkat pemahaman siswa pada materi
yang telah disampaikan melalui metode SQ3R.
2. Pelaksanaan Tindakan Siklus III
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1) Salam, do’a, mengabsen siswa
2) Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait
dengan materi perjuangan melawan penjajah Jepang. Contoh siapa
yang pernah mendengar cerita penjajahan Jepang?
3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan di capai.
4) Guru menjelaskan cakupan materi tentang perjuangan melawan
penjajah Jepang melalui metode ceramah, Tanya jawab, diskusi ,
mind map, dan metode SQ3R.
5) Mengidentifikasi dan perumusan masalah refleksi pada siklus II
6) Mempersiapkan penerapan metode SQ3R dengan baik dari siklus
sebelumnya.
7) Merancang soal-soal untuk dikerjakan di siklus III.
8) Merancang lembar observasi siswa untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan siswa pada siklus III
70
9) Merancang lembar observasi guru guna mengetahui perubahan dan
perkembangannya dalam proses pembelajaran pada siklus III
b. Kegiatan Inti (50 menit)
Eksplorasi
1) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
menggunakan metode ceramah dan mind map.
2) Guru memimpin untuk melakukan Tanya jawab kepada siswa
tentang perjuangan melawan penjajah Jepang. Contohnya siapakah
rakyat Jepang itu? Bagaimana sikapnya terhadap rakyat Indonesia?
Elaborasi
1) Guru membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang kemudian
menentukan ketua kelompok dan nama kelompok
2) Guru meminta setiap kelompok untuk bekerjasama membaca
materi perjuangan melawan penjajah Jepang dengan metode SQ3R.
3) Siswa melakukan survey bacaan dengan mencari judul dan sub
judul serta paragraf pertama dan terahir pada bacaan.
4) Siswa mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi
bacaan dan ditulis lembar kelompok. dengan menggunakan kata
siapa, apa, kapan, dimana atau mengapa.
5) Setelah melakukan Survey dan Question siswa membaca isi bacaan
dengan kritis dan mencari jawaban atas pertanyaan yang telah
dibuat. Dengan catatan jangan membuat catatan-catatan dan
coretan-coretan.
71
6) Setelah membaca dan menemukan jawaban-jawaban berhenti
sejenak untuk membuat catatan seperlunya dan mengutarakan hal
telah dipahami dari isi bacaan.
7) Tahap terahir melakukan review dengan menuliskan hal-hal yang
telah dipahami dari materi perjuangan melawan penjajah Jepang.
Konfirmasi
1) Guru memberikan pujian terhadap tiap-tiap kelompok karena
sudah mempresentasikan hasil diskusi dengan baik.
2) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
3) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran tersebut.
c. Penutup ( 10 menit)
1) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi perjuangan
melawan penjajah Jepang
2) Guru memberikan evaluasi dengan tes
3) Guru menilai hasil evaluasi
4) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran
5) Guru memberitahu materi yang akan dating
6) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang
7) Guru menutup dengan doa dan salam penutup
d. Observasi
72
Pada tahap ini dilaksanakan observasi/pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, antara lain :
1) Mengamati tingkah laku peserta didik pada saat kegiatan
pembelajaran
2) Digunakan lembar observasi oleh guru kolaborator untuk
mengamati aktivitas peneliti dalam mengelola pembelajaran
selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
73
74
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per Siklus
Dari hasil Penelitian ini menghasilkan beberapa deskripsi, yaitu:
1. Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra Siklus)
Dalam pelaksanaan pra siklus guru menyampaikan materi kepada
siswa dengan menggunakan metode ceramah Tanya jawab dan diskusi.
Dari dokumentasi sebelum penerapan metode SQ3R didapatkan nilai
sebagai pembanding setelah dan sebelum penerapan metode SQ3R sebagai
pemecah masalah.Nilai dalam penelitian ini sebagai indikator tingkat
pencapaian penggunaan metode SQ3R untuk meningkatkan hasil belajar
siswa.Sebagai patokan adalah nilai Ketuntasan Kriteria Minimum (KKM)
kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo I Salatiga pada mata pelajaran IPS
yaitu 60 dan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum Nasional yaitu 75.
Tabel 4.1Nilai PraSiklus
No Nama Nilai KKM Ket
Individual Nasional
1 Hendra K. 35 - -
75
D
a
t
a
d
B
e
r
d
a
s
arkan table diatas menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum
tuntas belajarnya yaitu siswa yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 6
siswa atau 25 %. Sedangkan yang tuntas KKM Nasional 75 sebanyak 1
siswa atau 5% dari siswa yang ada di kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo
I Salatiga.Nilai rata-rata kelasnya adalah 49.
2. Deskripsi Hasil Siklus I
Pada siklus I ini dicari data menggunakan tes formatif dan lembar
observasi. Data instrument tersebut diperoleh data tentang nilai siswa
dalam pembelajaran.
2 Wildan S. 40 - -
3 Lilis R. 45 - -
4 Agus S. 40 - -
5 Aprilia K. 50 - -
6 Diyan A. 60 √ -
7 Dwiky S. 60 √ -
8 Faysal S. 55 - -
9 M. Hidayatul 35 - -
10 M. Liulin N. 65 √ -
11 M. Nabil S. 45 - -
12 M. Adi N. 70 √ -
13 M. Afifudin 75 √ √
14 M. Agung P. 35 - -
15 Setyo T. 55 - -
16 Novia A. 45 - -
17 Fadhoilul A. 40 - -
18 Ahmad K. 45 - -
19 M. Syarif R. 45 - -
20 Danang S. 50 - -
21 M.Ni’am 55 - -
22 Eko P. 45 - -
23 Munikatul M. 60 √ -
24 Nurul H. 45 - -
Jumlah 1185 6 1
Rata-rata 49
76
a. Perencanaan Penelitian Siklus I
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang terdiri dari pembelajaran I, soal tes formatif dan alat
pembelajaran yang mendukung.Selain tu juga dipersiapkan lembar
observasi/pengamatan. Pada siklus I ini peneliti menerapan metode
SQ3R saat pembelajaran dan siswa terlibat aktif dalam proses
pembelajaran sehingga guru hanya berperan sebagai fasilitator.
b. Pelaksanaan Penelitian Siklus I
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan pada
tanggal 26 Februari 2015 di Kelas V dengan jumlah 24 siswa, dalam
hal ini peneliti bertinda sebagai kolabolator dan guru yang mengajar.
Adapun proses pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah dipersiapkan. Dalam siklus I
pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang direncanakan difokuskan
pada penerapan metode SQ3R sebagai upaya meningkatkan hasil
belajar.
Penelitian pada siklus I telah menunjukkan bahwa penerapan
metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi perjuangan
pada kelas V, adapun hasil penelitian siklus I sebagai berikut:
Tabel 4.2 Nilai Siklus I
No Nama Nilai KKM
Ket Individual Nasional
1 Hendra K. 50 - -
2 Wildan S. 50 - -
3 Lilis R. 55 - -
4 Agus S. 55 - -
77
5 Aprilia K. 70 √ -
6 Diyan A. 80 √ √
7 Dwiky S. 80 √ √
8 Faysal S. 45 - -
9 M. Hidayatul 70 √ -
10 M. Liulin. 80 √ √
11 M. Nabil S. 50 - -
12 M. Adi 50 - -
13 M. Afifudin 75 √ √
14 M. Agung P. 55 - -
15 Setyo T. 55 - -
16 Novia A. 60 √ -
17 Fadhoilul A. 45 - -
18 Ahmad K. 45 - -
19 M. Syarif 40 - -
20 Danang S. 70 √ -
21 M. Ni’am 60 √ -
22 Eko P. 50 - -
23 Munikatul M. 40 - -
24 Nurul H. 45 - -
Jumlah 1375 9 4
Rata-rata 57
Berdasarkan data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa siswa
yang tuntas dalam KKM 60 sebanyak 9 siswa atau 37,5%. Dan yang tuntas
dalam KKM 75 sebanyak 4 siswa atau 17% dari jumlah siswa yang ada di
kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01. Nilai rata-rata kelasnya adalah
57.Hal tersebut selain disebabkan karena kegiatan pembelajaran yang
menggunakan metode pembelajaran baru, juga disebabkan karena siswa
tidak fokus terhadap instruksi guru mengenai penerapan metode SQ3R.
Hasil ini masih di bawah indicator keberhasilan yang diharapkan
disebabkan oleh berbagai factor baik dari siswa maupun factor dari guru.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pada siklus I antara lain
dari diri siswa yaitu penerapan metode SQ3R pada tahap survey dan
78
Question yang belum maksimal. Hai ini terlihat dari siswa yang masih
banyak merasa bingung dalam memahami sub judul dan membuat
pertanyaan, sehingga mengalami hambatan pada tahap selanjutnya.
c. Refleksi
Penerapan metode SQ3R pada siklus I masih belum dimengerti
oleh para siswa.Hal tersebut dikarenakan ada beberapa tahap yang
harus mereka lalui.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran
pada siklus I ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran
sebagai berikut:
1) Pelaksanaan post test belum sesuai dengan yang diharapkan karena
terdapat 5 siswa yang mengalami kesulitan pada tahap survey, 3
siswa yang masih bingung dalam membuat pertanyaan pada tahap
question, 6 siswa yang masih malas untuk membaca materi pada
tahap read, 2 siswa yang belum berani menceritakan materi yang
telah dipahami pada tahap recite dan 13 siswa yang belum berani
mengulas materi yang telah dipahami pada tahap review.
2) Siswa belum bisa mengikuti langkah-langkah pembelajaran dengan
baik dan masih banyak yang bingung.
3) Kemampuan siswa dalam memahami materi belum maksimal
sehingga guru harus mengulang-ulang tahap-tahap yang harus
dilaksanakan saat membaca materi.
79
3. Deskripsi Hasil Siklus II
a. Pelaksanaan Penelitian Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 28 Februari 2015, siklus II
dilaksanakan satu kali pertemuan dengan 2 x 35 menit (2 jam
pelajaran) dengan materi perjuangan. Pada siklus II guru membuat
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan menggunakannya
sebagai langkah-langkah pembelajaran. Berdasarkan pengalaman dari
siklus I , indicator hasil belajar pada siklus II adalah siswa dapat
menyebutkan dan menjelaskan perjuangan melawan penjajah Jepang.
Sedangkan proses pembelajaran menerapkan metode SQ3R
meliputi tahap Survey, Question, Read, Recite, dan Survey. Dalam
pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator. Kegiatan guru pada
pembelajaran ini lebih baik dari pada siklus I. hasil siklus Ii dapat
dilihat dibawah ini:
Tabel 4.3 Nilai Siswa Siklus II
No Nama Nilai KKM Ket
Individual Nasional
1 Hendra K. 55 - -
2 Wildan S. 60 √ -
3 Lilis R. 80 √ √
80
4 Agus S. 70 √ -
5 Aprilia K. 80 √ √
6 Diyan A. 90 √ √
7 Dwiky S. 85 √ √
8 Faysal S. 60 √ -
9 M. Hidayatul M. 85 √ √
10 M. Liulin 95 √ √
11 M. Nabil S. 55 - -
12 M. Adi N. 50 - -
13 M. Afifudin 95 √ √
14 M. AgungP. 70 √ -
15 Setyo T. 55 - -
16 Novia A. 70 √ -
17 Fadhoilul A. 80 √ √
18 Ahmad K. 70 √ -
19 M. SyarifR. 45 - -
20 DanangS. 80 √ √
21 M.Ni’am 70 √ -
22 EkoP. 45 - -
23 Munikatul M. 70 √ -
24 NurulH. 55 - -
Jumlah 1650 17 9
Rata-rata 69
Berdasarkan data siklus II ini siswa sudah mulai mengerti apa yang
diinstruksikan oleh guru dibandingkan dengan siklus I, hal ini dikarenakan
guru mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum pembelajaran
dimulai. Dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan soal, terbukti dari 24 siswa 17 siswa tuntas
atau 17%. Dan 9 siswa tuntas KKM Nasional atau 38% jumlah siswa kelas
V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga dengan nilai rata-rata 69.
b. Refleksi
Siswa yang mengikuti pembelajaran hasilnya lebih meningkat
serta lebih memperhatikan saat pembelajaran berlangsung.
81
Berdasarkan pengamatan pembelajaran pada siklus II, peneliti
menemukan peningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran IPS
dengan menggunakan metode SQ3R pada siswa kelas V MI Al-
Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga sebagai berikut:
1) Hasil post test siklus kedua lebih bagus dari post test siklus
pertama.
2) Pemahaman siswa dalam belajar IPS dengan menggunakan metode
SQ3R ada peningkatan.
3) 1 siswa mengalami peningkatan dalam memahami dan
melaksanakan tahap survey, 2 siswa sudah dapat membuat
pertanyaan dengan baik, 4 siswa mengalami peningkatan dalam
motivasi membaca pada tahap read, dan 2 siswa yang sudah berani
mengungkapkan materi yang telah dipahami pada tahap recite dan
review.
4. Deskripsi Hasil Siklus III
a. Pelaksanaan Penelitian Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada tanggal 2 Maret 2015 dengan
alokasi waktu sau kali pertemuan 2 x 35 menit ( 2 jam pelajaran). Pada
siklus III ini membuat dan mempersiapkan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang telah diperbaiki sesuai dengan kekurangan
yang telah ditemukan pada siklus II.
Guru lebih mengkondisikan siswa agar proses pembelajaran
kondusif. Guru juga lebih memotivasi siswa yang masih pasif untuk
82
dapat aktif melaksanakan pembelajaran dengan penerapan metode
SQ3R.selain itu guru juga menjelaskan materi pelajaran secara detail
dan rinci agar siswa mudah dalam mengerjakan soal. Hasil postess
dalam penerapan metode SQ3R pada siklus III dapat dilihat sebagai
berikut:
Table 4.4 Nilai Siklus III
No Nama Nilai KKM
Ket Individual Nasional
1 Hendra K. 70 √ -
2 Wildan S. 80 √ √
3 Lilis R. 90 √ √
4 Agus S. 90 √ √
5 Aprilia K. 90 √ √
6 Diyan A. 100 √ √
7 Dwiky S. 100 √ √
8 Faysal S. 95 √ √
9 M. Hidayatul 95 √ √
10 M. Liulin N. 100 √ √
11 M. Nabil P. 80 √ √
12 M. Adi N. 75 √ √
13 M. Afifudin 100 √ √
14 M. Agung P. 85 √ √
15 Setyo T. 70 √ -
16 Novia A. 85 √ √
17 Fadhoilul A. 85 √ √
18 Ahmad K. 85 √ √
19 M. Syarif R. 75 √ √
20 Danang S. 95 √ √
21 M. Ni’am 90 √ √
22 Eko P. 55 - -
23 Munikatul M. 80 √ √
24 Nurul H. 75 √ √
Jumlah 2045 23 20
Rata-rata 85
83
Berdasarkan data diatas diketahui 23 siswa atau 95% yang telah
mampu mencapai ketuntasan dan 20 siswa atau 83% mampu mencapai
ketuntasan. Pada tes pra siklus yang dilakukan sebelumnya didapati siswa
yang memperoleh nilai tuntas masih sedikit. Rata-rata yang diperoleh dari
siklus III ini sebanyak 85.Perolehan rata-rata pada pra siklus sebanyak
49.Sehingga rata-rata yang diperoleh pada siklus III meningkat sebanyak
36.Pada siklus III ini, peneliti telah berhasil dalam meningkatkan hasil
belajar IPS melalui metode SQ3R pada siswa kelas V MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga.
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian yang diperolehberdasarkan data-data yang
terkumpul, maka diketahui bahwa penggunaan metode SQ3R pada
pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa.siswa dapat
menerima materi dengan baik.hal ini dibuktikan dengan peningkatan hasil
belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.
Peneliti bersama guru mendiskusikan hasil pengamatan pada setiap
siklus dan diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.5 Perbandingan Hasil Belajar siswa
Pelaksanaan
Ketuntasan
Pra Siklus Siklus 1 Siklus II Siklus III
Tuntas 6 siswa
(25%)
9 siswa
(37,5%)
17 siswa
(71%)
23 siswa
(95%)
Tidak Tuntas 18 siswa
(75%)
15 siswa
(62,5%)
7 siswa
(29%)
1 siswa
(5%)
84
Rata-rata Kelas 49 57 69 85
Berdasarkan perbandingan pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus
III maka dapat dinyatakan hasil belajar IPS mengalami peningkatan dan
ketuntasan belajar siswa juga meningkat yaitu sebagai berikut:
Table 4.6 Perbandingan Peningkatan Ketuntasan
No Tahapan Nilai rata-
rata Hasil
Belajar
Peningkatan
Hasil
Belajar
Ketuntasan
(%)
Peningkatan
Ketuntasan
(%)
1 Pra Siklus 49 5%
2 Siklus I 57 8 17% 12%
3 Siklus II 69 12 38% 21%
4 Siklus II 85 16 83% 45%
Jumlah
Peningkatan
36 78%
Berdasarkan tabel di atas presentase peningkatan hasil belajar IPS
materi perjuangan pada siswa kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Salatiga pada pra siklus sebesar 5%, siklus I sebesar 17 %, siklus II
sebesar 38% dan pada siklus III sebesar 83%. Hal ini menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar IPS materi perjuangan sebesar 78%.
85
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tentang “Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi
Perjuangan Melalui Metode SQ3R Pada Siswa Kelas V MI Al-Mahmud
Kumpulrejo 01 Salatiga” maka penulis memberikan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penerapan Metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi
perjuangan pada kelas V MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun
Pelajaran 2014/2015. Hasil belajar IPS Pada tahap pra siklus memperoleh
nilai rata-rata 49. Pada siklus I nilai rata-ratanya meningkat menjadi 57.
Nilai siklus II meningkat dari siklus pertama yaitu meningkat menjadi 69,
dan pada siklus III meningkat menjadi 85.
2. Penerapan Metode SQ3R dapat memenuhi target KKM Mata Pelajaran
IPS materi. Pada siklus I jumlah siswa yang memenuhi KKM meningkat
37,5% atau 9 siswa, yang semula hanya 25% atau 6 siswa. Pada siklus II
86
meningkat 71% atau 17 siswa. Pada siklus III terjadi peningkatan jumlah
siswa yang telah mencapai KKM menjadi 95% atau 23 siswa sedangkan
pada siklus I siswa yang mencapai KKM Nasional meningkat 17% atau 4
siswa yang semula 1 siswa atau 5%. Pada siklus II meningkat 45% atau 11
siswa. Pada siklus III terjadi peningkatan jumlah siswa yang telah
mencapai KKM Nasional menjadi 83% atau 20 siswa.
Penelitian Tindakan Kelas ini dinyatakan berhasil karena hasil
siklus III mencapai 95%, artinya 95% > 85% sudah mencapai KKM
minimal untuk ketuntasan kelas.
B. Saran
1. Para guru agar selalu melakukan inovasi dalam pembelajaran yang sesuai
dengan karakter siswa supaya kebutuhan pendidikan siswa yang juga
selalu berkembang dapat terpenuhi.
2. Sebagai guru hendaknya selalu melibatkan siswa aktif dalam mengikuti
proses pembelajaran di kelas bukan sebaliknya guru yang aktif, tetapi guru
sebagai fasilitator agar siswa merasa lebih dihargai dan diperhatikan
sehingga akan meningkatkan perilaku yang baik.
3. Sebelum melaksanakan pembelajaran, sebaiknya guru menyiapkan segala
kebutuhan yang diperlukan.
4. Guru pada tingkat Madrasah Ibtidaiyah khususnya terhadap siswa kelas V
dapat menggunakan metode SQ3R dalam menyampaikan materi
87
perjuangan melawan penjajah agar siswa mampu mengatasi kesulitan
dalam pembelajaran dan mengoptimalkan hasil belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Anitah, Sri. 2010. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta : Universitas Terbuka.
Arikunto. 2008. PeneliitianTindakanKelas.Jakarta : PT Bumi Aksara.
Dimyati. 2002. BelajardanPembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Djamarah. 2005. Guru dananakdidikdalaminteraksiedukatif. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Huda, Miftahul.2014. Model-Model PengajarandanPembelajaran.
Yogyakarta:PustakaPelajar.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : Pustaka Setia.
Mulyasa. 2009. PraktikPenelitianTindakanKelas. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Muh Lisin. 2013. Strategi Belajar,
(http://www.kajianpustaka.com/2013/04/strategi-belajar-sq3r.html?m=1,
diakses 06 Mei 2015).
Nurrochim.2013. PerencanaanPembelajaranIlmu-IlmuSosial. Jakarta: Rajawali.
88
Rasimin. 2012. Pembelajaran IPS. Salatiga : STAIN Salatiga Press.
Slameto. 1988. Belajardanfaktor-faktor yang
mempengaruhinya.Jakarta:BinaAksara.
Susanto, Ahmad. 2013. TeoriBelajar&Pembelajaran di SekolahDasar. Jakarta :
PT Kharisma Putra Utama.
Susilaningsih, Endang. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial 5 Untuk SD/MI Kelas 5.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Syah, Muhibbin. 2010. PsikologiBelajar. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Wahab, Abdul Aziz. 2009. Metode dan Model-model Mengajar IPS. Bandung :
Alfabeta
Wardhani, Igak. 2011. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Universitas Terbuka.
Widyasmartaya. 1992. Seni Membaca Untuk Studi. Yogyakarta : Kanisius.
89
LAMPIRAN-LAMPIRAN
90
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Perjuangan Melawan Penjajah
Pokok Bahasan : Perjuangan Melawan Penjajah Belanda
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 2 X 35 menit
Hari/Tanggal : Kamis, 26 Februari 2015
A. Standar Kompetensi
- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam
mempersiapkan dan memepertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
- Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajah Belanda
dan Jepang
C. Indikator
- Menjelaskan perjuangan melawan penjajah Belanda
91
D. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan perjuangan melawan penjajah Belanda
E. Materi Pelajaran
Perjuangan Melawan penjajah
Indonesia pernah dikuasai bangsa asing dalam waktu yang cukup
sangat lama.Bangsa-bangsa asing yang pernah menjajah Indonesia adalah
Portugis, Belanda, Inggris, dan Jepang.Penjajahan menyebabkan
penderitaan bagi rakyat Indonesia.Bangsa Indonesia tidak tinggal diam.
Bangsa Indonesia berjuang mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
1. Perjuangan melawan penjajah Belanda
Bangsa Belanda pernah menguasai Indonesia lebih dari 300
tahun.Dalam kurun waktu itu, berkali-kali takyat Indonesia mengadakan
perlawanan.Pada bagian ini dibahas tentang kedantangan Bangsa Belanda
ke Indonesia, bentuk-bentuk penindasan Bangsa Belanda, dan perjuangan
menentang penjajahan Bangsa Belanda.
2. Kedatangan Bangsa Belanda
Bangsa Eropa mulai mencari barang-barang kebutuhan sehari-hari,
seperti buah-buahan, rempah-rempah, wol, porselin, dan lain-lain dari
Negara-negara diluar Eropa.Indonesia, terkenal sebagai tempat penghasil
rempah-rempah.Rempah-rempah yang dihasilakan Indonesia digunakan
92
sebagai bahan obat-obatan, penyedap makanan, dan pengawet
makanan.Maka, berlomba-lombalah Bangsa Eropa untuk mendapatkan
rempah-rempah dari Indonesia.
Bangsa Belanda sampai ke Indonesia sampai ke Indonesia pada
tanggal 22 Juni 1596.Armada Belanda berhasil mendarat di Benten, Jawa
Barat.Pada awalnya, kedantangan Bangsa Belanda disambut baik oleh Sultan
Banten.Kegiatan perdagangan menjadi ramai.Namun, hal itu tidak
berlangsung lama.Bangsa belanda berubah menjadi serakah dan kasar.Sikap
itu menyebabkan mereka dimusuhi dan diusir dari Banten.
1. Penindasan lewat VOC
Dua tahun setelah kedatangan pertama, Bangsa Belanda datang
lagi ke Indonesia.kali ini mereka bersikap baik dan ramah.belanda dapat
diterima kembali di Indonesia. banyak pedagang Belanda yang datang ke
Indonesia. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan dagang dan
pertikaian diantara mereka.Akibatnya, harga rempah-rempah tidak
terkendali.Untuk menghindari pertikaian yang lebuh parah pada tanggal 20
Maret 1602 dibentuk perkumpulan dagang Hindia Timur atau Vereenigde
Oost Indische Compagnie (VOC).
Mula-mula kegiatan VOC hanya berdagang.Akan tetapi, lama
kelamaan VOC berusaha menguasai perdagangan (monopoli).Untuk
mewujudkan masud itu VOC membentuk tentara, mencetak mata uang
sendiri, dan mengadakan perjanjian dengan raja-raja setempat.
93
Di Maluku VOC melakukan Pelayaran Hongi (patrol laut) untuk
mengawasi rakyat Maluku agar tidak menjual rempah-rempah mereka
kepada pedagang lain. Untuk mempertahankan harga, VOC juga
memerintahkan penebangan sebagian pohon rempah-rempah milik
rakyat.VOC memberikan hukuman berat kepada rakyat yang melanggar
aturan monopoli itu.
Pusat-pusat perdagangan yang dikuasai VOC adalah Ambon,
Jayakarta, dan Banda.Pusat perdagangan Jayakarta direbut Belanda pada
masa Gubernur Jenderal J.P Coen.Ia mengganti nama Jayakarta menjadi
Batavia. Coen kemudian membangun kota Batavia dengan gaya Belanda.
Kantor VOC yang semula ada di Ambon dipindahkan ke Batavia.
VOC mampu berdiri dalam waktu yang sangat lama.Pada tanggal
31 Desember 1799, VOC dibubarkan. VOC dibubarkan karena sebab-
sebab berikut ini:
e) Pejabat-pejabat VOC melakukan korupsi dan hidup mewah.
f) VOC menanggung biaya perang yang sangat besar.
g) Kalah bersaing dengan pedangang Inggris dan Perancis.
h) Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap.
Pada tanggal 1 Januari 1800, kekuasaan VOC di Indonesia
digantikan langsung leh Kerajaan Belanda.Semua hutang VOC ditanggung
oleh Kerajaan Belanda.Sejak itu, Indonesia diperintah langsung oleh
pemerintah Belanda.Pemerintahan Kerajaan Belanda atas wilayah
94
Indonesia ini berlangsung sampai tahun 1942.Pemerintah Belanda di
Indonesia dinamakan Pemerintahan Hindia Belanda.
1. Penindasan lewat kerja paksa, penarikan pajak, dan tanam paksa.
Pada tahun 1806, Napoleon Bonaparta berhasil menaklukan
Belanda.Napoleon mengubah bentuk Negara Belanda dari kerajaan
menjadi republic.Napoleon ingin memberantas penyelewengan dan
korupsi serta mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris.Ia mengangkat
Herman Williem Daendels menjadi Gubernur Jendral di Batavia.
Untuk menahan serangan Inggris, Deandels melakukan 3 hal, yaitu:
d) Menambah jumlah prajurit
e) Membangun pabrik senjata, kapal-kapal baru, dan pos-pos
pertahanan
f) Membangun jalan raya yang menghubung kan pos satu dengan pos
lainnya
Deandels memberlakukan kerja paksa tanpa upah untuk
membangun jalan. Kerja paksa ini dikenal dengan nama kerja rodi.
Rakyat dipaksa membangun jalan raya Anyer-Panarukan yang
panjangnya sekitar 1.000 km. jalanini juga dikenal dengan nama jalan
pos. selain untuk membangun jalan raya, rakyat juga dipaksa untuk
menanam kopi didaerah priangan untuk pemerintah Belanda. Banyak
rakyat Indonesia yang menjadi korban kerja rodi. Untuk mendapatkan
dana biaya perang perang pemerintah kononial Belanda menarik pajak
95
dari rakyat. Rakyat diharuskan membayar pajak dan menyerahkan
hasil bumi kepada pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1811, Deandels dipanggil ke Belanda.Ia digantikan
oleh Gubernur Jenderal Janssens.Saat itu pasuukan Inggris berhasil
mengalahkan Belanda di daerah Tuntang, dekat Salatiga, Jawa
Tengah.Gubernur Jenderal Janssens terpaksa menandatangani
Perjanjian Tuntang.Berikut ini isi Perjanjian Tuntang.
a. Seluruh wilayah jajahan Belanda di Indonesia diserahkan kepada
Inggris.
b. Adanya sistem pajak/sewa tanah.
c. Sistem kerja rodi dihapuskan.
d. Diberlakukan sistem perbudakan
Inggris berkuasa di Indonesia selama lima tahun(1811-1816).
Pemerintah Inggris mengangkat Thomas Stamford Raffles menjadi
Gubernur Jenderal di Indonesia.Pemerintah memberlakukan sewa
tanah yang dikenal dengan namalandrente.Rakyat yang menggarap
tanah diharuskan menyewa dari pemerintah.
Pada tahun 1826, Inggris menyerahkan wilayah Indonesia
kepada Belanda. Pemerintah Belanda menunjuk Van Der Capellen
sebagai gubernur jenderal. Van Der Capellen mempertahankan
monopoli perdagangan yang telah dimulai VOC dan tetap
memberlakukan kerja paksa.Pada tahun 1830, Van Der Capellen
96
diganti Van Den Bosch.Bosch mendapat tugas mengisi kas Belanda
yang kosong.Ia memberlakukan tanam paksa atau cultuur stelsel untuk
mengisi kas pemerintah yang kosong.
Van Den Bosch membuat aturan-aturan untuk tanam paksa sebagai berikut:
g) Rakyat wajib menyediakan 1/5 dari tanahnya untuk ditanami tanaman
yang laku dipasaran Eropa.
h) Tanah yang dipakai untuk tanaman paksa bebas dari pajak.
i) Hasil tanaman diserahkan kepada Belanda.
j) Pekerjaan tanam paksa tdak melebihi pekerjaan yang diperlukan untuk
menanam padi.
k) Kerusakan-kerusaan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi
tanggungan Belanda.
l) Rakyat Indonesia yang bukan petani harus bekerja 66 hari tiap tahun bagi
pemerintah Hindia Belanda.
Kenyataannya, ada banyak penyelewengan dari ketentuan
itu.Misalnya, tanah yang harus disediakan oleh petani melebihi luas tanah
yang telah ditentukan, rakyat harus menanggung kerusakan hasil panen, rakyat
harug diatus bekerja lebih dari 66 hari, dan lain-lain. Akhirnya ketentuan-
ketentuan yang diatur dalam tanam paksa tidak berlaku sama sekali.
Pemerintah Belanda semakin bertindak sewenang-wenang.
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
97
2. Tenya Jawab
3. Reading aload
4. Mind map
5. SQ3R (Read, Question,Read,Recite,Review)
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media dan Alat
- Karton
- Teks bacaan
2. Sumber Belajar
- Buku IPS halaman 135 penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional Tahun 2008
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal (10 menit)
5) Salam, do’a, mengabsen siswa
6) Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang
terkait dengan materi perjuangan melawan penjajah Belanda.
Contoh siapa yang pernah mendengar cerita penjajahan Belanda?
7) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan di capai.
8) Guru menjelaskan cakupan materi tentang perjuangan melawan
penjajah melalui metode ceramah, Tanya jawab, reading aload,
mind map, dan metode SQ3R
2. Kegiatan Inti (45 menit)
98
Eksplorasi
3) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
menggunakan metode ceramah dan mind map.
4) Guru memimpin untuk melakukan Tanya jawab kepada siswa
tentang perjuangan melawan penjajah. Contohnya siapakah rakyat
Belanda itu? Bagaimana sikapnya terhadap rakyat Indonesia?
5) Setelah selesai tanya jawab guru meminta siswa untuk membaca
materi perjuangan melawan penjajah dengan metode reading
aload.
Elaborasi
8) Guru membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang kemudian
menentukan ketua kelompok dan nama kelompok
9) Guru meminta setiap kelompok untuk bekerjasama membaca
materi perjuangan melawan penjajah Belanda dengan metode
SQ3R.
f) Siswa melakukan survey bacaan dengan mencari judul dan sub
judul serta paragraf pertama dan terahir pada bacaan.(Survey)
g) Siswa mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi
bacaan dan ditulis lembar kelompok. dengan menggunakan
kata siapa, apa, kapan, dimana atau mengapa.(Question)
h) Setelah melakukan Survey dan Question siswa membaca isi
bacaan dengan kritis dan mencari jawaban atas pertanyaan
99
yang telah dibuat. Dengan catatan jangan membuat catatan-
catatan dan coretan-coretan.(Read)
i) Setelah membaca dan menemukan jawaban-jawaban berhenti
sejenak untuk membuat catatan seperlunya dan mengutarakan
hal telah dipahami dari isi bacaan.(Recite)
j) Tahap terahir melakukan review dengan menuliskan hal-hal
yang telah dipahami dari materi perjuangan melawan penjajah
Belanda.(Review)
Konfirmasi
4) Guru memberikan pujian terhadap tiap-tiap kelompok karena
sudah mempresentasikan hasil diskusi dengan baik.
5) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
6) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran tersebut.
3. Penutup ( 15 menit)
9) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi perjuangan
melawan penjajah Belanda
10) Guru memberikan evaluasi dengan tes
11) Guru menilai hasil evaluasi
12) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran
13) Guru memberitahu materi yang akan datang
100
14) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang
15) Guru menutup dengan doa
16) Salam penutup
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Perjuangan Melawan Penjajah
Pokok Bahasan : Perjuangan Melawan Penjajah Jepang
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 2 X 35 menit
Hari/Tanggal : Sabtu , 28 Februari 2015
I. Standar Kompetensi
- Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan memepertahankan kemerdekaan Indonesia
J. Kompetensi Dasar
- Mendiskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada penjajah Belanda
dan Jepang
K. Indikator
- Menjelaskan perjuangan melawan penjajah Jepang
L. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menjelaskan perjuangan melawan penjajah Jepang
M. Materi Pelajaran
Perjuangan melawan penjajah Jepang
Bangsa Jepang pernah menguasai Indonesia selama 3.5 tahun.Namun,
pendudukan dalam waktu yang singkat ini menyebabkan penderitaan yang luar
biasa. Pada bagian ini kita akan membahas kedatanga Bangsa Jepang ke
Indonesia, penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang, dan perlawanan
menentang penjajah Jepang.
102
Dalam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang bergabung dengan Jerman
dan Italia melawan sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris, Belanda, dan
Prancis. Pada tanggal 8 desember 1941 pasukan Jepang melawan pangkalan
Angkatan laut Amerika di Pearl Harbour (Hawai). Terjadilah Perang pasifik atau
perang Asia Timur Raya.Dalam waktu singkat, pasukan Jepang menyerbu dan
menduduki Filipina, Myanmar, Malaya, singapura, dan Indonesia.
N. Metode Pembelajaran
6. Ceramah
7. Tenya Jawab
8. Reading aload
9. Diskusi
10. Mind map
11. SQ3R (Read, Question,Read,Recite,Review)
O. Media, Alat dan Sumber Belajar
3. Media danAlat
- Karton
- Teks bacaan
4. Sumber Belajar
- Buku IPS halaman 145 penerbit Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional Tahun 2008
P. Langkah-langkah Pembelajaran
4. Kegiatan Awal (10 menit)
9) Salam, do’a, mengabsen siswa
10) Guru memberikan apersepsi dengan menanyakan hal-hal yang terkait
dengan materi perjuangan melawan penjajah Jepang. Contoh siapa
yang pernah mendengar cerita penjajahan Jepang?
11) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
akan di capai.
103
12) Guru menjelaskan cakupan materi tentang perjuangan melawan
penjajah Jepang melalui metode ceramah, Tanya jawab, reading aload,
mind map,dan metode SQ3R.
13) Mengidentifikasi dan perumusan masalah refleksi pada siklus I
14) Mempersiapkan penerapan metode SQ3R dengan baik dari siklus
sebelumnya.
15) Merancang soal-soal untuk dikerjakan di siklus II.
16) Merancang lembar observasi siswa untuk mengetahui perubahan dan
perkembangan siswa pada siklus II
17) Merancang lembar observasi guru guna mengetahui perubahan dan
perkembangan nya dalam proses pembelajaran pada siklus II
5. Kegiatan Inti (45 menit)
Eksplorasi
6) Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru dengan
menggunakan metode ceramah dan mind map.
7) Guru memimpin untuk melakukan Tanya jawab kepada siswa
tentang perjuangan melawan penjajah Jepang. Contohnya siapakah
rakyat Jepang itu? Bagaimana sikapnya terhadap rakyat Indonesia?
8) Setelah selesai Tanya jawab guru meminta siswa untuk membaca
materi perjuangan melawan penjajah dengan metode reading
aload.
Elaborasi
10) Guru membentuk 5 kelompok yang terdiri dari 4-5 orang kemudian
menentukan ketua kelompok dan nama kelompok
11) Guru meminta setiap kelompok untuk bekerjasama membaca
materi perjuangan melawan penjajah Jepang dengan metode SQ3R.
k) Siswa melakukan survey bacaan dengan mencari judul dan sub
judul serta paragraph pertama dan terahir pada bacaan.(Survey)
l) Siswa mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi
bacaan dan ditulis lembar kelompok. Dengan menggunakan
kata siapa, apa, kapan, dimana atau mengapa.(Question)
104
m) Setelah melakukan Survey dan Question siswa membaca isi
bacaan dengan kritis dan mencari jawaban atas pertanyaan
yang telah dibuat. Dengan catatan jangan membuat catatan-
catatan dan coretan-coretan.(Read)
n) Setelah membaca dan menemukan jawaban-jawaban berhenti
sejenak untuk membuat catatan seperlunya dan mengutarakan
hal telah dipahami dari isi bacaan.(Recite)
o) Tahap terahir melakukan review dengan menuliskan hal-hal
yang telah dipahami dari materi perjuangan melawan penjajah
Jepang.(Review)
Konfirmasi
7) Guru memberikan pujian terhadap tiap-tiap kelompok karena
sudah mempresentasikan hasil diskusi dengan baik.
8) Siswa bersama guru menyimpulkan materi pelajaran.
9) Guru memberikan penjelasan tambahan dan penguatan terhadap
hasil pembelajaran tersebut.
6. Penutup ( 15 menit)
17) Guru dan siswa membuat kesimpulan tentang materi perjuangan
melawan penjajah Jepang
18) Guru memberikan evaluasi dengan tes
19) Guru menilai hasil evaluasi
20) Guru memberikan komentar terhadap aktivitas siswa saat
pembelajaran
21) Guru memberitahu materi yang akan datang
22) Guru meminta siswa belajar materi yang akan datang
23) Guru menutup dengan doa dan Salam penutup
105
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Mata Pelajaran : IlmuPengetahuanSosial
MateriPokok : PerjuanganMelawanPenjajah
PokokBahasan : PerjuanganMelawanPenjajahJepang
Kelas/Semester : V/II
Waktu : 2 X 35 menit
Hari/Tanggal : Senin , 02 Maret 2015
Q. StandarKompetensi
- Menghargaiperanantokohpejuangdanmasyarakatdalammempersiapkandan
memepertahankankemerdekaan Indonesia
R. KompetensiDasar
- MendiskripsikanperjuanganparatokohpejuangpadapenjajahBelandadanJep
ang
S. Indikator
- MenjelaskanperjuanganmelawanpenjajahJepang
T. TujuanPembelajaran
- SiswadapatmenjelaskanperjuanganmelawanpenjajahJepang
U. MateriPelajaran
Perjuangan melawan penjajah Jepang
Bangsa Jepang pernah menguasai Indonesia selama 3.5 tahun.Namun,
pendudukan dalam waktu yang singkat ini menyebabkan penderitaan yang
luar biasa. Pada bagian ini kita akan membahas kedatanga Bangsa Jepang ke
Indonesia, penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang, dan perlawanan
menentang penjajah Jepang.
106
1. Kedatangan Jepang di Indonesia
Dalam Perang Dunia II (1939-1945), Jepang bergabung dengan
Jerman dan Italia melawan sekutu. Sekutu terdiri dari Amerika, Inggris,
Belanda, dan Prancis. Pada tanggal 8 desember 1941 pasukan Jepang
melawan pangkalan Angkatan laut Amerika di Pearl Harbour (Hawai).
Terjadilah Perang pasifik atau perang Asia Timur Raya.Dalam waktu
singkat, pasukan Jepang menyerbu dan menduduki Filipina, Myanmar,
Malaya, singapura, dan Indonesia.
Ketika masuk wilayah Indonesia, pertama-tama Jepang menduduki
daerah penghasil minyak seperti Tarakan, Balikpapan, dan
Palembang.Kemudian perhatian Jepang diarahkan untuk menguasai Pulau
Jawa.Tanggal 1 Maret 1942 pasukan Jepang berhasil mendarat ditiga
tempat secara serempak di Pulau Jawa, yaitu di Teluk Banten, eretan
Wetan (Pantura), dan Pasuruan (Jawa Timur).Tanggal 5 Maret 1942
pasukan Jepang sudah berhasil menguasai Batavia.
Tanggal 8 Maret 1942 Panglima Angkatan Perang Hindia Belanda
Letjen Ter poorten atasa nama Angkatan Perang Sekutu menyerah tanpa
syarat kepada Angkatan perang Jepang yang dipimpin Letjen Hithoshi
Imamura. Upacara serah terima ditandatangani di Kalijati, Subang, Jawa
Barat.
Pasukan Jepang disambut dengan sukacita penuh harapan oleh
rakyat Indonesia.Jepang dianggap sebagai pembebas bangsa Indonesia dari
penjajah Belanda.Padahal Jepang mempunyai rencana tersembunyi.
Ada beberapa alasan Jepan menduduki Indonesia, antara lain
sebagai berikut.
a. Indonesia kaya akan bahan-bahan mentah, seperti minyak bumi dan
batu bara.
107
b. Wilayah Indonesia menghasilkan banyak produksi pertanian yang
dibutuhkan tentara Jepang dalam peperangan.
c. Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah besar yang
diperlukan untuk membantu perang Jepang.
Setelah menduduki Indonesia, Jepang berusaha menarik simpati rakyat
Indonesia. Ada tiga hal yang dilakukan Jepang, yaitu:
1. Mengijinkan mengibarkan bendera Merah Putih.
2. Mengijinkan rakyat Indonesia meyanyikan lagu Indonesia Raya.
3. Larangan menggunakan bahasa Belanda dalam pergaulan sehari-hari.
Basaha pergaulan sehari-hari digantikan dengan bahasa Indonesia.
Untuk memikat hati rakyat, Jepang membuat propaganda tiga A.
propaganda yang dilancarkan Jepang itu berisi:
1. Jepang pemimpin Asia
2. Jepang pelindung Asia
3. Jepang cahaya Asia.
Penderitaan rakyat pada masa pendudukan Jepang
Kegembiraan trakyat Indonesia atas kedatangan Jepang tidak
berlangsung lama.Pasukan Jepang mulai berubah perangai.Jepang mulai
mengadakan pemerasan dan penindasan.Bahkan lebih rakus dan lebih kejam
dari penjajah Belanda.Penderitaan rakyat Indonesia semakin parah.
Penderitaan Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. Jepang merampas pertanian rakyat, seperti padi dan jagung untuk
persediaan makanan pasukan Jepang. Akibatnya, rakyat tidak punya cukup
makanandan kelaparan. Karena kurang gizi rakyat mudah terserang
penyakit. Berbagai penyakit, seperti tipes, kolera, beri-beri, dan malaria
dimana-mana. Obat-obatan sulit didapatkan. Banyak rakyat Indonesia
terpaksa memakai pakaian dari karung goni, karet lempengan, atau bahkan
108
pakaian dari daun rumbia. Karena penderitaan itu, ribuan rakyat
meninggal.
2. Pemerintah Jepang sangat ketat melakukan pengawasan terhadap
penderitaan. Media masa disegel.
3. Jepang juga memanfaatkan rakyat Indonesia untuk diperas tenaganya bagi
keperluan Jepang. Para pekerja paksa pada zaman Jepang disebut
romusha. Jepang mengarahan rakyat Indonesia khususnya para pemuda
untuk membangun prasarana perang, seperti: kubu-kubu, jalan raya,
Bandar udara, jembatan, benteng, dan sarana perang lainnya.
Para romusha harus bekerja berat dalam bahaya serangan sekutu yang
selalu mengancam.Tenaga mereka diperas secara berlebihan, barak-barak
yang kotor dan tidak sehat.Banyak romusha yang mati karena kelaparan,
kecapaian, terkena serangan sekutu, atau karena terserang penyakit.
V. MetodePembelajaran
12. Ceramah
13. TenyaJawab
14. Reading aload
15. Diskusi
16. Mind map
17. SQ3R (Read, Question,Read,Recite,Review)
W. Media, AlatdanSumberBelajar
5. Media danAlat
- Karton
- Teksbacaan
6. SumberBelajar
- Buku IPS halaman 145
penerbitPusatPerbukuanDepartemenPendidikanNasionalTahun 2008
X. Langkah-langkahPembelajaran
7. KegiatanAwal (10 menit)
18) Salam, do’a, mengabsensiswa
109
19) Guru memberikanapersepsidenganmenanyakanhal-hal yang
terkaitdenganmateriperjuanganmelawanpenjajahJepang.
Contohsiapa yang pernahmendengarceritapenjajahanJepang?
20) Guru menyampaikantujuanpembelajaranataukompetensidasar yang
akan di capai.
21) Guru
menjelaskancakupanmateritentangperjuanganmelawanpenjajahJepa
ngmelaluimetodeceramah, Tanya jawab,
8. KegiatanInti (45 menit)
Eksplorasi
9) Secaraklasikalsiswamemperhatikanpenjelasan guru
denganmenggunakanmetodeceramahdan mind map.
10) Guru memimpinuntukmelakukan Tanya
jawabkepadasiswatentangperjuanganmelawanpenjajahJepang.
ContohnyasiapakahrakyatJepangitu?
Bagaimanasikapnyaterhadaprakyat Indonesia?
11) Setelahselesai Tanya jawab guru
memintasiswauntukmembacamateriperjuanganmelawanpenjajahde
nganmetodereading aload.
Elaborasi
12) Guru membentuk 5 kelompok yang terdiridari 4-5 orang
kemudianmenentukanketuakelompokdannamakelompok
13) Guru
memintasetiapkelompokuntukbekerjasamamembacamateriperjuang
anmelawanpenjajahJepangdenganmetode SQ3R.
p) Siswamelakukan survey bacaandenganmencarijuduldan sub
judulserta paragraph pertamadanterahirpadabacaan.(Survey)
q) Siswamengajukanpertanyaansebanyak-
banyaknyatentangisibacaandanditulislembarkelompok.
Denganmenggunakan kata siapa, apa, kapan,
dimanaataumengapa.(Question)
110
r) Setelahmelakukan Survey dan Question
siswamembacaisibacaandengankritisdanmencarijawabanatasper
tanyaan yang telahdibuat.
Dengancatatanjanganmembuatcatatan-catatandancoretan-
coretan.(Read)
s) Setelahmembacadanmenemukanjawaban-
jawabanberhentisejenakuntukmembuatcatatanseperlunyadanme
ngutarakanhaltelahdipahamidariisibacaan.(Recite)
t) Tahapterahirmelakukan review denganmenuliskanhal-hal yang
telahdipahamidarimateriperjuanganmelawanpenjajahJepang.(R
eview)
Konfirmasi
10) Guru memberikanpujianterhadaptiap-
tiapkelompokkarenasudahmempresentasikanhasildiskusidenganbai
k.
11) Siswabersama guru menyimpulkanmateripelajaran.
12) Guru
memberikanpenjelasantambahandanpenguatanterhadaphasilpembel
ajarantersebut.
9. Penutup ( 15 menit)
24) Guru
dansiswamembuatkesimpulantentangmateriperjuanganmelawanpen
jajahJepang
25) Guru memberikanevaluasidengantes
26) Guru menilaihasilevaluasi
27) Guru
memberikankomentarterhadapaktivitassiswasaatpembelajaran
28) Guru memberitahumateri yang akandatang
29) Guru memintasiswabelajarmateri yang akandatang
30) Guru menutupdengandoa dan salam penutup
111
DOKUMENTASI
112
Kegiatan Belajar Mengajar Menggunakan Metode SQ3R
Guru mengamati proses diskusi
Guru mengamati proses diskusi
113
Siswa terlibat aktif untuk bertanya
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Siklus I
NO NAMA
Aspek Yang Dinilai
Survey Question Read Recite Review
K C B K C B K C B K C B K C B
1 HendraKurniawan √ √ √ √ √ √
2 WildanSadam √ √ √ √ √
3 LilisRahmawati √ √ √ √ √
4 AgusSulistyo √ √ √ √ √
5 ApriliaKhoiriAnnisa √ √ √ √ √
6 DiyanAprilia S. √ √ √ √ √
7 DwikySirojulFikri √ √ √ √ √
8 FaysalSyarif S. √ √ √ √ √
9 M. HidayatulM. √ √ √ √ √
10 M. LiulinNuha √ √ √ √ √
11 M. Nabil Syah Putra √ √ √ √ √
114
Keterangan:
K = Kurang C = Cukup B = Baik
Salatiga, 26 Februari 2015
Kepala Madrasah GuruKelas V
Drs. H. Masyhudi, M.PdI KholilIkhwan, S.PdI
NIP: 196311242000121001
12 M. AdiNugraha √ √ √ √ √
13 M. Afifudin √ √ √ √ √
14 M. AgungPrayitno √ √ √ √ √
15 SetyoTaufikGalehK √ √ √ √ √
16 NoviaArdani √ √ √ √ √
17 FadhoilulAhkan √ √ √ √ √
18 Ahmad Kurniawan √ √ √ √ √
19 M. SyarifRif’an √ √ √ √ √
20 DanangSetyoAji √ √ √ √ √
21 M. Ni’am √ √ √ √ √
22 EkoPrasetyo √ √ √ √ √
23 MunikatulMusnadah √ √ √ √ √
24 NurulHidayah √ √ √ √ √
Jumlah 5 13 6 3 15 6 6 13 5 2 16 6 3 19 2
115
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
NO NAMA
Aspek Yang Dinilai
Survey Question Read Recite Review
K C B K C B K C B K C B K C B
1 HendraKurniawan √ √ √ √ √ √
2 WildanSadam √ √ √ √ √
3 LilisRahmawati √ √ √ √ √
4 AgusSulistyo √ √ √ √ √
5 ApriliaKhoiriAnnisa √ √ √ √ √
6 DiyanAprilia S. √ √ √ √ √
7 DwikySirojulFikri √ √ √ √ √
8 FaysalSyarif S. √ √ √ √ √
9 M. Hidayatul M. √ √ √ √ √
116
Siklus II
Keterangan:
K = Kurang C = Cukup B = Baik
Salatiga, 28Februari 2015
Kepala Madrasah GuruKelas V
10 M. LiulinNuha √ √ √ √ √
11 M. Nabil Syah Putra √ √ √ √ √
12 M. AdiNugraha √ √ √ √ √
13 M. Afifudin √ √ √ √ √
14 M. AgungPrayitno √ √ √ √ √
15 SetyoTaufikGaleh K √ √ √ √ √
16 NoviaArdani √ √ √ √ √
17 FadhoilulAhkan √ √ √ √ √
18 Ahmad Kurniawan √ √ √ √ √
19 M. SyarifRif’an √ √ √ √ √
20 DanangSetyoAji √ √ √ √ √
21 M. Ni’am √ √ √ √ √
22 EkoPrasetyo √ √ √ √ √
23 MunikatulMusnadah √ √ √ √ √
24 NurulHidayah √ √ √ √ √
Jumlah 3 9 12 1 8 15 1 7 16 - 6 18 - 4 20
117
Drs. H. Masyhudi, M.PdI KholilIkhwan, S.PdI
NIP: 196311242000121001 NIP :
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
Siklus III
NO NAMA
Aspek Yang Dinilai
Survey Question Read Recite Review
K C B K C B K C B K C B K C B
1 HendraKurniawan √ √ √ √ √
2 WildanSadam √ √ √ √ √
3 LilisRahmawati √ √ √ √ √
4 AgusSulistyo √ √ √ √ √
5 ApriliaKhoiriAnnisa √ √ √ √ √
6 DiyanAprilia S. √ √ √ √ √
118
Keterangan:
K = Kurang C = Cukup B = Baik
Salatiga, 2 Maret 2015
Kepala Madrasah GuruKelas V
7 DwikySirojulFikri √ √ √ √ √
8 FaysalSyarif S. √ √ √ √ √
9 M. Hidayatul M. √ √ √ √ √
10 M. LiulinNuha √ √ √ √ √
11 M. Nabil Syah Putra √ √ √ √ √
12 M. AdiNugraha √ √ √ √ √
13 M. Afifudin √ √ √ √ √
14 M. AgungPrayitno √ √ √ √ √
15 SetyoTaufikGaleh K √ √ √ √ √
16 NoviaArdani √ √ √ √ √
17 FadhoilulAhkam √ √ √ √ √
18 Ahmad Kurniawan √ √ √ √ √
19 M. SyarifRif’an √ √ √ √ √
20 DanangSetyoAji √ √ √ √ √
21 M. Ni’am √ √ √ √ √
22 EkoPrasetyo √ √ √ √ √
23 MunikatulMusnadah √ √ √ √ √
24 NurulHidayah √ √ √ √ √
Jumlah - 1 23 - 1 23 - 1 23 - - 24 - - 24
119
Drs. H. Masyhudi, M.PdI KholilIkhwan, S.PdI
NIP: 196311242000121001 NIP :
KRITERIA PENILAIAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA
Metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review)
N
o
Aspek
Yang
Dinilai
Kriteria
Skal
a
Deskripsi
1.
Survey
K Siswatidakmelaksanakanpengamatanterhadap sub
pokokmateri
C
Siswamasihragu-
ragudalammelaksanakanpengamatanterhadap sub
pokokmateri
B Siswamengamatisemua sub pokokmateri
Siswatidakmempunyaikeingin yang
120
2.
Questio
n
K kuatuntukbertanyadanmembuatpertanyaansaat proses
pembelajarandandalammenghilangkan rasa malas.
C
Siswamempunyaikeingin yang
kuatuntukbertanyadanmembuatpertanyaansaat proses
pembelajarantapimasihada rasa malas.
B
Siswamempunyaikeingin yang
kuatuntukbertanyaataupunmembuatpertanyaansaat proses
pembelajarandantidakkelihatantanda-tandamalas.
3.
Read
K Siswatidakmembacamateridanmencarijawabandaripertany
aan yang telahdibuatsaattahap question
dandalammenghilangkan rasa malas.
C Siswamembacamateridanmencarijawabandaripertanyaan
yang telahdibuatsaattahap question tapiada rasa malas.
B Siswamembacamateridanmencarijawabandaripertanyaan
yang telahdibuatsaat question dantidakkelihatantanda-
tandamalas.
4.
Recite
K
Siswatidakberanidalammengungkapkanmateri yang
telahdipahamitiap sub bab.
C
Siswaragu-ragudalammengungkapkanmateri yang
telahdipahamitiap sub bab.
B
Siswaberanidalammengungkapkanmateri yang
telahdipahamitiap sub bab.
Review
K Siswatidakberanimenjelaskankepada guru danteman-
temanmengenaimateri yang
telahdipelajarisecarakeseluruhandenganlantang.
C Siswamasihragu-ragumenjelaskankepada guru danteman-
temanmengenaimateri yang
telahdipelajarisecarakeseluruhandenganlantang.
B Siswaberanimenjelaskankepada guru danteman-
temanmengenaimateri yang
121
telahdipelajarisecarakeseluruhandenganlantang.
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN DENGAN METODE SQ3R
Siklus I
Nama Madrasah : MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/2
Materi : PerjuanganMelawanPenjajah
Hari/ Tanggal : Kamis , 26 Februari 2015
Jam PelajaranKe :3-4
122
Berikut inidaftarpengelolaanpembelajarandenganmetode SQ3R yang
dilakukanoleh guru dalamkelas.Berikanpenilaian anda dengan memberikan tanda
chek (√) padakolom yang sesuai.
N
o Aspek Yang Dinilai
SkalaPenil
aian
K C B
1 A. Pendahuluan
1. MemotivasiSiswa
√
2. Memberikanapersepsidenganmemberikanpertanyaan
untukmengetahuikonsep-konsepprasyarat yang
sudahdikuasaiolehsiswa.
√
3. Menyampaikantujuanpembelajaran yang
akandilaksanakan
√
2 B. Pembelajaran
1. Mengorganisasikelompokdanfasilitas
√
2. Memberikanpermasalahanterkaitmateri yang
akandipelajari.
√
3. Memberipenjelasan
singkattentangprosedurkerjadalampembelajarandenga
n SQ3R
√
4. Memberikesempatankepadasiswauntukbertanyatenta
ngmetodepembelajaran yang akandilakukan.
√
5. Guru mengamati,
membimbingdanmengarahkansiswapadasaatkegiatan
pembelajarandenganmenggunakanmetode SQ3R
√
6. Guru
memeberikankesempatankepadasiswauntukbekerjasa
madalammempelajarimateridenganmetode SQ3R
√
7. Guru
memberikankesempatankepadasiswauntukmemprese
√
123
ntasikanhasil.
8. Guru memintakelompok lain
untukmenanggapihasilpresentasi.
√
9. Guru menyatukanberbagaipendapatdarisiswa √
3 C. Penutup
1. Membimbingsiswamenyimpulkanseluruhmateripemb
elajaran yang barusajadipelajari
√
2. Memberikantugas/ posttest √
Keterangan :
K: Kurang
C: Cukup
B: Baik
Salatiga, 26
Februari 2015
Guru Kelas V
Kholil
Ikhwan, S.PdI
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN DENGAN METODE SQ3R
Siklus II
Nama Madrasah : MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/2
Materi : PerjuanganMelawanPenjajah
Hari/ Tanggal : Sabtu , 28 Februari 2015
124
Jam PelajaranKe :3-4
Berikutinidaftarpengelolaanpembelajarandenganmetode SQ3R yang
dilakukanoleh guru dalamkelas.Berikanpenilaian anda dengan memberikan tanda
chek (√) padakolom yang sesuai.
N
o Aspek Yang Dinilai
SkalaPenil
aian
K C B
1 A. Pendahuluan
1. Memotivasi Siswa
√
2. Memberikan apersepsi denganmemberikan
pertanyaan untuk mengetahui konsep-konsep
prasyarat yang sudah dikuasai oleh siswa.
√
3. Menyampaikantujuanpembelajaran yang
akandilaksanakan
√
2 B. Pembelajaran
1. Mengorganisasi kelompok dan fasilitas
√
2. Memberikanpermasalahanterkaitmateri yang
akandipelajari.
√
3. Memberipenjelasan
singkattentangprosedurkerjadalampembelajarandenga
n SQ3R
√
4. Memberikesempatankepadasiswauntukbertanyatenta
ngmetodepembelajaran yang akandilakukan.
√
5. Guru mengamati,
membimbingdanmengarahkansiswapadasaatkegiatan
pembelajarandenganmenggunakanmetode SQ3R
√
6. Guru
memeberikankesempatankepadasiswauntukbekerjasa
madalammempelajarimateridenganmetode SQ3R
√
125
7. Guru
memberikankesempatankepadasiswauntukmemprese
ntasikanhasil.
8. Guru memintakelompok lain
untukmenanggapihasilpresentasi.
√
9. Guru menyatukanberbagaipendapatdarisiswa √
3 C. Penutup √
1. Membimbingsiswamenyimpulkanseluruhmateripemb
elajaran yang barusajadipelajari
√
2. Memberikan tugas/ posttest √
Keterangan :
K: Kurang
C: Cukup
B: Baik
Salatiga, 28
Februari 2015
Guru Kelas V
Kholil
Ikhwan, S.PdI
126
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN
PEMBELAJARAN DENGAN METODE SQ3R
Siklus III
Nama Madrasah : MI Al-Mahmud Kumpulrejo 01
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/Semester : V/2
Materi : PerjuanganMelawanPenjajah
Hari/ Tanggal : Senin , 2 Maret 2015
Jam PelajaranKe :3-4
Berikutinidaftarpengelolaanpembelajarandenganmetode SQ3R yang
dilakukanoleh guru dalamkelas.Berikanpenilaian anda dengan memberikan tanda
chek (√) padakolom yang sesuai.
N
o
Aspek Yang Dinilai SkalaPenil
aian
127
K C B
1 A. Pendahuluan
1. MemotivasiSiswa
√
2. Memberikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan
untuk mengetahui konsep-konsep prasyarat yang sudah
dikuasai oleh siswa.
√
3. Menyampaikantujuanpembelajaran yang
akandilaksanakan
√
2 B. Pembelajaran
1. Mengorganisasikelompokdanfasilitas
√
2. Memberikanpermasalahanterkaitmateri yang
akandipelajari.
√
3. Memberipenjelasan
singkattentangprosedurkerjadalampembelajarandengan
SQ3R
√
4. Memberikesempatankepadasiswauntukbertanyatentang
metodepembelajaran yang akandilakukan.
√
5. Guru mengamati,
membimbingdanmengarahkansiswapadasaatkegiatanpe
mbelajarandenganmenggunakanmetode SQ3R
√
6. Guru
memeberikankesempatankepadasiswauntukbekerjasama
dalammempelajarimateridenganmetode SQ3R
√
7. Guru
memberikankesempatankepadasiswauntukmempresenta
sikanhasil.
8. Guru memintakelompok lain
untukmenanggapihasilpresentasi.
√
9. Guru menyatukanberbagaipendapatdarisiswa √
3 C. Penutup √
128
1. Membimbingsiswamenyimpulkanseluruhmateripembel
ajaran yang barusajadipelajari
√
2. Memberikantugas/ posttest √
Keterangan :
K: Kurang
C: Cukup
B: Baik
Salatiga, 2 Maret 2015
Guru Kelas V
Kholil Ikhwan, S.Pd
DAFTAR INLAI SKK
Nama : Nur Wahidah Fakultas/Jurusan : Tarbiyah/PGMI
Nim : 11511018 Dosen Pembimbing : Drs. Sumarno
Widjadipa, M.Pd.
NO NAMA KEGIATAN PELAKSANAAN STATUS SKOR
1 Piagam Penghargaan OPAK STAIN
Salatiga 2011
20 - 22 Agustus 2011 Peserta
2 Sertifikat Achievement Motivation
Training (AMT) “ Membangun
Mahasiswa Cerdas Emosi, Spiritual, dan
Intelektual Melalui AMT”.
23 Agustus 2011 Peserta
3 Piagam Penghargaan Orientasi Dasar
Islam (ODK) Stain Salatiga
24 Agustus 2011 Peserta
4 Sertifikat Seminar Entrepreneurship dan
Koperasi
25 Agustus 2011 Peserta
129
5 Sertifikat UPT Perpustakaan Stain
Salatiga
20 September 2011 Peserta
6 Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pramuka Pandega ke-21 (PLCPP XXI)
Racana Stain Salatiga
30 September – 03 Oktober
2011
Peserta
7 Sertifikat Praktikum Kepramukaan PGMI
stain Salatiga
8 Februari 2012 Peserta
8 Piagam Penghargaan Pelatihan
Penggunaan Maktabah Syamilah &
Mengetik Arab Cepat “STAIN ARABY”
ITTAQO Stain salatiga
17 Maret 2012 Peserta
9 Sertifikat Comparisonn of English and
Arabic “aktualisasi nilai pendidikan
bahasa Arab dan Inggris sebagai upaya
memahami khazanah keilmuan mutakhir
di era globalisasi” CEC & ITTAQO Stain
Salatiga
13 april 2012 Peserta
10 Seminar Regional “Peran mahasiswa
dalam mengawal BLSM (BLT) tepat
sasaran” DEMA Stain Salatiga
3 Mei 2012 Peserta
11 Sertifikat pelatihan mengatasi kecemasan
tampil di depan umum.
9 Juni 2012 Peserta
12 Piagam Penghargaan Amalan Ramadhan
Racana ke-14 (ARR XIV) Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikhandi Stain
Salatiga
3-7 Juni 2012 Panitia
13 Surat Keputusan Pengurus Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikhandi Gudep
Kota Salatiga 02.237-02.238 Stain
Salatiga Masa Bakti 2013
31 Januari 2013 Pengurus
14 Seminar Nasional Pelantikan pengurus
Himpunan Mahasiswa Islam cabang
Salatiga periode 2013-2014
“Kepemimpinan dan masa depan
Bangsa”
23 Februari 2013 Peserta
15 Ijazah Kursus Mahir Tingkat Dasar
(KMD) Stain Salatiga
1 april 2013 Peserta
16 Sertifikat Juri Lacak Tekpram Galang
Tangkas Racana Ki/Nyi Ahmad Dahlan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
11-12 Mei 2013 Juri
17 Piagam Penghargaan Amalan Ramadhan
Racana XV Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikhandi Stain salatiga
25-28 Juli 2013 Reka Kerja
18 Sertifikat Workshop Bercerita Lembaga
Amil Zakat (LAZIZ) Jateng Cabang
Salatiga
Peserta
130
19 Surat Keputusan Pengurus Himpunan
Mahasiswa Progam Studi (HMPS) PGMI
Periode 2013-2014
17 September 2013 Pengurus
20 Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Calon
Pramuka Pandega ke -23 (PLCPP XXIII)
Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikhandi
Stain Salatiga
20-23 September Reka Kerja
21 Piagam Penghargaan Temu Pramuka
Penggalang Penegak (TPPP) 2 Racana
Kusuma Dilaga-Woro Srikhandi Stain
Salatiga
5-6 Oktober 2013 Reka Kerja
22 Seminar Nasional HMJ Tarbiyah “Guru
kreatif dalam implementasi kurikulum
2013”
18 November 2013 Peserta
23 Piagam Penghargaan Pelatihan dan
Pembinaan Ustadz-Ustadzah Taman
Pendidikan Al Quran se-Kabupaten
Semarang dalam Pelatihan Pemberdayaan
Ekonomi Guru Ngaji dan Metode
BCM(Bermain, Bercerita dan Menyanyi)
29 Desember 2013 Peserta
24 Sertifikat Bimbingan Muq’ri’ Yanbu’a 30 Januari 2014 Peserta
25 Sertifikat Muswil (Musyawarah Wilayah)
Ikatan Mahasiswa Progam Studi PGMI
wilayah Jawa Tengah Yogyakarta Jawa
Timur dan Nusa Tenggara di Stain
Purwokerto
28 Februari - 3 Maret 2014 Peserta
26 Seminar Nasional “Kesiapan guru dalam
menghadapi Asean Community antara
ancaman dan tantangan ” Himpunan
Mahasiswa Program Studi PGMI Stain
Purwokerto
1 Maret 2014 Peserta
27 Sertifikat Gladian Pimpinan Pandega
(GPP) Tahun 2014 “GPP menumbuhkan
pemimpin muda yang berkarakter menuju
pandega berkualitas”
29-30 Maret 2014
28 Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT)
Keprofesian “Mencerahkan Dunia
Pendidikan Melalui Kreatifitas Guru ”
HMJ Tarbiyah Stain Salatiga
14 Mei 2014 Peserta
29 Sertifikat Pelantikan dan Rapat
Koordinasi Wilayah IMPI Wijayatirta
“Menuju pembelajaran yang
menyenangkan, aktif dan kreatif ” HMPS
PGMI Stain Pekalongan
15-17 Mei 2014 Peserta
30 Piagam Penghargaan Amalan Ramadhan
Racana (ARR) Racana Kusuma Dilaga-
11-15 Juli 2014 Reka Kerja
131
woro Srikhandi Stain Salatiga
31 Sertifikat OPAK Stain Salatiga 2014
“Aktualisasi Gerakan Mahasiswa yang
Beretika, Disiplin dan Berfikir Terbuka”
Stain Salatiga
18-19 Agustus 2014 Panitia
32 Sertifikat Pengakraban Mahasiswa Baru
PGMI Stain Salatiga “Harmoni keluarga
PGMI yang Humanis dan Berkarakter”
HMPS PGMI Stain Salatiga
27 Agustus 2014 Panitia
33 Sertifikat Seminar Nasional “Optimalisasi
Sumber Daya Insani
Terhadap Lembaga Keuangan Syariah”
KSEI Stain Salatiga
14 Oktober 2014 Peserta
34 Sertifikat Seminar Nasional “Perbaikan
Mutu Pendidikan Melalui Profesionalitas
Pendidikan” HMJ Tarbiyah Stain Salatiga
13 November 2014 Peserta
35 Sertifikat Seminar Nasional
Entrepeneurship Racana Kusuma Dilaga-
Woro Srikhandi Stain Salatiga
16 November 2014 Peserta
36 Seminar Nasional Perlindungan Hukum
Terhadap Usaha Mikro Menghadapi
Pasar Bebas Asean di selenggarakan oleh
HMPS AS
Peserta
37 Sertifikat Kajian Intensif Mahasiswa
Fenomena Islam di salatiga di
selenggarakan oleh LDK Darul Amal
Stain Salatiga
28 November 2014 Peserta
Salatiga, 1 Juni 2015
Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama
Moh. Khusen, M.Ag, M.A.
NIP. 19741212 199903 1 003
132
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Nur Wahidah
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir :Boyolali, 11 September 1991
Agama : Islam
Nama Ayah : Kurdi
Nama Ibu : Djumrotun
Alamat :Dsn Tegalrejo RT: 02 RW:05 Desa Tegalsari Kec.
Karanggede Kab. Boyolali Prov. Jawa Tengah
Warga Indonesia 57381.
Jenjang Pendidikan :
1. RA Tegalsari, lulus tahun 1997
2. MI Tegalsari, lulus tahun 2003
3. MTsN Susukan, lulus tahun 2006
4. MAN Karanggede, lulus tahun 2009
133
5. Masih menyelesaikan pendidikan S1 Tarbiyah PGMI IAIN Salatiga.
Demikian riwayat hidup penulis, penulis buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 11 September 2015
Penulis
Nur Wahidah
NIM: 11511018
134
135
136
137