SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN
KAS BIAYA OPERASIONAL DRIVER PADA
DEPARTEMEN FLEET PT CIPTA KRIDA BAHARI
BANJARMASIN
TUGAS AKHIR
Diajukkan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Akuntansi
Oleh :
ISNAWATI
D010318009
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2021
ii
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN
KAS BIAYA OPERASIONAL DRIVER PADA
DEPARTEMEN FLEET PT CIPTA KRIDA BAHARI
BANJARMASIN
TUGAS AKHIR
Diajukkan Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh
Gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Akuntansi
Oleh :
ISNAWATI
D010318009
PROGRAM STUDI D3 AKUNTANSI
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2021
iii
NOTA DINAS Hal : Tugas Akhir Sdri. ISNAWATI
Kepada Yth.:
Ketua Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Banjarmasin
Di Tempat
Dengan hormat,
Setelah membaca, mengoreksi dan melakukan perbaikan, maka kami selaku
pembimbing berpendapat bahwa Tugas Akhir yang disusun oleh:
Nama : ISNAWATI
NIM : D010318009
Program Studi : D3 AKUNTANSI
Judul Tugas Akhir : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS BIAYA OPERASIONAL
DRIVER PADA DEPARTEMEN FLEET PT
CIPTA KRIDA BAHARI BANJARMASIN
dapat diajukan dalam sidang ujian Tugas Akhir untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi D3 Akuntansi
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
Demikian persetujuan ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.
Banjarmasin, 12 Agustus 2021
Pembimbing I
Pembimbing II
HIKMAHWATI, SE, MM
NIP 198207272005012003
NAILIYA NIKMAH, S.Pd, M.Pd
NIP 198012092005012002
iv
v
vi
Motto
“Think it, want it, work for it”.
vii
ABSTRAK
ISNAWATI (D010318009) SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PENGELUARAN KAS BIAYA OPERASIONAL DRIVER PADA
DEPARTEMEN FLEET PT CIPTA KRIDA BAHARI BANJARMASIN. Tugas
Akhir, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri
Banjarmasin, 2021.
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan
sistem informasi akuntansi pengeluaran kas biaya operasional driver pada
departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin. Dengan mendeskripsikan
sistem pengeluaran kas tersebut maka pembaca dapat mengetahui prosedur dalam
sistem pengeluaran kas biaya operasional driver.
Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Data kualitatif
yang digunakan penulis dalam penelitian ini berupa sejarah singkat perusahaan,
struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab, catatan dan dokumen yang digunakan,
serta prosedur sistem pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen fleet
PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin. Sedangkan pendekatan penelitian menggunakan
pendekatan penelitian deskriptif terkait sistem informasi akuntansi pengeluaran kas
biaya operasional driver pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin memiliki fungsi yang terkait yaitu fungsi commercial sales,
fungsi operation, fungsi driver, fungsi admin fleet, fungsi leader fleet, fungsi
manager, dan fungsi finance. Prosedur pengeluaran kas biaya operasional driver
yaitu prosedur pemesanan barang oleh customer, proseur pengajuan uang jalan,
prosedur pencairan/transfer uang jalan, dan prosedur pencatatan uang jalan.
Dokumen yang digunakan dalam sistem pengeluaran kas biaya operasional driver
yaitu, surat jalan, PUO, DA, manifest, SIJK, nota BBM, manifest, dan TCA. Catatan
yang digunakan adalah sistem FAST, aplikasi Cash Advance, website TCA, ke
sistem MCM, sistem Middleware, sistem Ramco, dan sistem enterprise.
Kata kunci: Sistem Informasi akuntansi, Pengeluaran kas, Biaya Operasional
Driver, Pada Departemen Fleet, PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
viii
ABSTRACT
ISNAWATI (D010318009) INFORMATION SYSTEM ACCOUNTING
EXPENDITURE CASH OPERATIONAL COSTS DRIVERS IN THE
DEPARTMENT OF FLEET PT CIPTA KRIDA BAHARI BANJARMASIN.
Final Task, Accounting Study Program, Accounting Department, Banjarmasin
State Polytechnic, 2021.
The purpose of this study is to know and describe the accounting information
system of driver operating cost cash expenditure in the Fleet department of PT Cipta
Krida Bahari Banjarmasin. By describing the cash expenditure system, the reader can
know the procedures in the driver's operating cost cash expense system.
In this study using qualitative research type. Qualitative data used by the
authors in this study in the form of a brief history of the company, organizational
structure, duties and responsibilities, records and documents used, as well as
procedures for the cash expenditure system of driver operational costs in the fleet
department of PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin. While the research approach uses
a descriptive research approach related to the accounting information system of
driver operating cost cash expenditure in the Fleet department of PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin.
From the results of the research can be concluded that the information system
accounting for the expenditure of cash operational costs of drivers in the department
of Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin has related functions, namely
commercial sales function, operation function, driver function, admin fleet function,
leader fleet function, manager function, and finance function. The procedure of
spending cash on driver's operational costs is the procedure of ordering goods by the
customer, the procedure of applying for road money, the procedure of disbursement /
transfer of road money, and the procedure of recording road money. Documents used
in the system of expenditure of cash operational costs drivers namely, road mail,
PUO, DA, manifest, SIJK, memorandum BBM, manifest, and TCA. The records
used are FAST system, Cash Advance application, TCA website, to MCM system,
Middleware system, Ramco system, and enterprise system.
Keywords: Accounting Information System, Cash Expenditure, Driver Operational
Costs, At Fleet Department, PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini
dengan baik. Tugas akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
mencapai delar Ahli Madya pada Program Studi D3 Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin.
Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki dalam
penyusunan Tugas Akhir ini banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terimakasih yang tak terhingga kepada:
1. Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat
menyelesaikan praktik kerja lapangan dengan lancar.
2. Orang tua penulis yang tercinta atas doa dan dukungan disetiap langkah hidup
penulis.
3. Bapak Joni Riadi, S.ST, MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.
4. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
5. Ibu Hj. Nurul Qalbiah, SE., Ak., MM selaku Ketua Prodi D3 Akuntansi Jurusan
Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
6. Ibu Hikmahwati, SE., MM selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah membantu
dan memberikan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
7. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd, M.Pd selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah
membantu dan memberikan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Dosen-dosen pengajar dan staf di Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Banjarmasin.
9. Seluruh teman-teman angkatan 2018 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu.
Banjarmasin, 09 Agustus 2021
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ................................................................................................... i
Halaman Sampul ............................................................................................... ii
Halaman Nota Dinas ......................................................................................... iii
Halaman Pengesahan Tugas Akhir ................................................................... iv
Halaman Pernyataan Keaslian ........................................................................... v
Halaman Motto .................................................................................................. vi
Abstrak .............................................................................................................. vii
Abstract ............................................................................................................. viii
Kata Pengantar .................................................................................................. ix
Daftar Isi ........................................................................................................... x
Daftar Gambar .................................................................................................. xii
Daftar Bagan ..................................................................................................... xiii
Daftar Lampiran ................................................................................................. xiv
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Permasalahan ....................................................................................... 3
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4
E. Manfaat penelitian ................................................................................ 4
1. Bagi Politeknik Negeri Banjarmasin ................................................ 4
2. Bagi PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin ........................................ 4
3. Bagi Penulis ..................................................................................... 4
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
A. Landasan Teori ...................................................................................... 5
1. Definisi Sistem, Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntan..5
2. Sistem informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ................................ 5
3. Simbol Pembuatan Bagan Alir ........................................................ 17
B. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................... 20
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................. 26
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................ 26
B. Variable penelitian ................................................................................ 26
C. Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 26
1. Jenis Data .................................................................................. 26
2. Sumber Data .............................................................................. 27
xi
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 27
1. Teknik Wawancara .................................................................... 27
2. Teknik Dokumentasi ................................................................. 27
3. Teknik Studi Pustaka ................................................................ 27
E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 28
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 29
A. Hasil Penelitian ..................................................................................... 29
1. Sejarah PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin ............................ 29
2. Struktur Organisasi PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin .......... 32
B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 35
1. Deskripsi kegiatan ..................................................................... 35
2. Fungsi yang terkait ..................................................................... 35
3. Informasi yang diperlukan ......................................................... 37
4. Dokumen yang digunakan.......................................................... 38
5. Catatan akuntansi yang digunakan ............................................ 45
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem .............................. 49
7. Sistem pengendalian internal .................................................... 50
8. Bagan alir .................................................................................. 51
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 72
A. Simpulan ............................................................................................... 72
B. Saran ...................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1. Surat Jalan ............................................................................................ 39
Gambar 4.2. DA (Delivery Advice) ........................................................................... 41
Gambar 4.3. Manifest ................................................................................................ 42
Gambar 4.4. SIJK ...................................................................................................... 43
Gambar 4.5. Nota BBM ............................................................................................ 43
Gambar 4.6. Manifest ................................................................................................ 44
Gambar 4.7. TCA ...................................................................................................... 45
Gambar 4.8. Sistem MCM ........................................................................................ 47
Gambar 4.9. Sistem Middleware ............................................................................... 48
Gambar 4.10. Sistem Ramco ..................................................................................... 48
xiii
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.1. Prosedur pencatatan utang dengan account payable system dan
pengeluaran kas dengan cek ................................................................... 13
Bagan 2.2. Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable system-Cash Basis
dan pengeluaran kas dengan cek ............................................................ 14
Bagan 2.3. Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable system accrual basis
dan pengeluaran kas dengan cek ............................................................ 15
Bagan 2.4. Prosedur pencatatan utang dengan Built-up voucher payable system ..... 16
Bagan 4.1 Struktur organisasi PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin ......................... 32
Bagan 4.2 Bagan alir dokumen ................................................................................. 52
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 2. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 1)
Lampiran 3. Lembar Bimbingan Tugas Akhir (Pembimbing 2)
Lampiran 4. Peta Daerah Penelitian
Lampiran 5. Daftar Riwayat Hidup
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia yang berubah dengan cepat seperti saat ini, kebanyakan orang
merasakan semakin banyak informasi yang didapatkan maka semakin luas
wawasan ataupun pengetahuan yang didapat, maka dari itu sistem informasi
merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting. Demikian pula dalam
suatu organisasi itu perlu sistem informasi, termasuk organisasi yang mencari
laba maupun organisasi yang tidak mencari laba. Oleh karena itu, di dalam suatu
organisasi sangat membutuhkan suatu sistem informasi yang baik dalam
mempertahankan keberadaannya serta untuk mencapai tujuannya. Adapun upaya
untuk tujuan suatu organisasi yang dapat dicapai bergantung pada pro dan kontra
penerapan sistem informasi itu sendiri.
Sistem Informasi yang baik dan dapat diterapkan dalam sebuah organisasi
itu adalah informasi yang dapat diberikan secara tepat waktu, relevan serta dapat
diandalkan. Adapaun salah satu informasi yang penting dalam suatu organisasi
atau perusahaan yaitu sistem informasi akuntansi.
Sistem informasi akuntansi merupakan sekelompok unsur yang berkaitan
erat dengan informasi yang berupa laporan dari semua sumber yang dibutuhkan
oleh manajemen. Adapun manfaatnya bagi perusahaan itu sendiri yaitu untuk
pengumpulan dan penyimpanan data tentang aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi, mengubah data menjadi informasi berguna untuk manajemen,
perencanaan dan memberikan kendali yang memadai untuk melindungi aset
perusahaan.
Organisasi atau perusahaan sangat membutuhkan suatu sistem informasi
akuntansi yang baik dalam mempertahankan dan mencapai tujuannya,
2
khususnya sistem informasi akuntansi pengeluaran kas. Sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas dalam sebuah organisasi memiliki peran sangat
penting dalam mengatur pengeluaran kas, karena hampir setiap transaksi
keuangan itu mempengaruhi saldo kas perusahaan. Salah satu sistem akuntansi
yang ada dan yang harus digunakan sebuah perusahaan adalah sistem akuntansi
pengeluaran kas, dalam hal ini lebih spesifik pada pengeluaran kas untuk biaya
operasional driver pada departemen armada (departemen fleet).
(Mulyadi, 2016). “Sistem akuntansi adalah tabel, catatan, dan laporan yang
dikoordinasikan dengan memberikan informasi keuangan Persyaratan
manajemen untuk memajukan manajemen perusahaan” Adapun yang dimaksud
dengan “Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang membahas
keluarnya uang yang digunakan untuk pembelian tunai maupun kredit dan untuk
pembayaran”. (Sujarweni, 2019)
Perusahaan Jasa logistik merupakan sebuah organisasi penyedia jasa
pergudangan dan jasa transportasi pengiriman barang serta juga pengambilan
barang ke tempat tujuan. Sebagian besar perusahaan logistik, juga dikenal
sebagai perusahaan 3PL (logistik pihak ketiga) menangani semua aspek
termasuk manajemen rantai pasokan, pengemasan, transportasi, dan bahkan
keamanan. Di era seperti sekarang ini logistik memegang peranan sangat penting
terlebih lagi bisnis e-commerce tumbuh semakin besar dan diprediski beberapa
tahun ke depan akan berkembang lebih besar lagi.
CKB Logistics (PT Cipta Krida Bahari) merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang jasa logistik yang didirikan sebagai badan usaha penyedia jasa
pengiriman barang yang sebagian besar merupakan barang penjualan dari PT
Trakindo. Adapun tujuan didirikannya perusahaan ini adalah untuk memudahkan
pelaku usaha di Indonesia mengantarkan barang dan jasa mereka ke tempat yang
dibutuhkan dan terfokus pada industri energi terkait. PT Cipta Krida Bahari ini
merupakan anak perusahaan dari PT ABM Investama Tbk yang didirikan pada
tanggal 9 Mei 1997. CKB Logistics memiliki berbagai cabang dibeberapa daerah
3
di Indonesia, khususnya di Banjarmasin. PT Cipta Krida Bahari cabang
Banjarmasin Ini terletak di Jl. Jenderal Ahmad Yani , Km. 13.7, Gambut,
Pemurus Luar, Kec. Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Penerapan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas pada PT Cipta Krida
Bahari khususnya pada departemen Fleet ini terfokus pada uang jalan driver
yang terbagi menjadi dua yaitu, uang jalan operasional dan uang jalan non
operasional. Uang jalan operasional yang dimaksud disini adalah uang yang
digunakan driver untuk membeli bahan bakar armada sedangkan uang jalan non
operasional adalah uang makan driver. Dimana dalam proses pencairan biaya
tersebut dilakukan melalui transfer dari bank yang telah ditunjuk oleh
perusahaan langsung ke rekening driver yang sebelumnya melalui proses di
bagian finance.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, pada penelitian ini
penulis membatasi masalah dan hanya fokus pada prosedur sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin.
C. Rumusan Masalah
Dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan pokok permasalahan dalam
penelitian ini yaitu “Bagaimana sistem informasi akuntansi pengeluaran kas
biaya operasional driver pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin?”.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, untuk tujuan dalam
penelitian ini yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah untuk
4
mengetahui serta ingin mendeskripsikan sistem informasi akuntansi pengeluaran
kas biaya operasional driver departemen Fleet pada perusahaan jasa logistik PT
Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Politeknik Negeri Banjarmasin
Dari hasil penelitian ini penulis berharap dapat memberikan kontribusi
penambahan pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas bagi peneliti selanjutnya yang mengambil bidang
atau topik yang sama, serta hasil penelitian ini juga diharapkan dapat
menjadi bahan bacaan di perpustakaan.
2. PT. Cipta Krida Bahari
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dokumentasi dan berguna
bagi PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin khusunya dalam prosedur sistem
informasi akuntansi pengeluaran kas biaya operasional driver pada
departemen Fleet.
3. Penulis
Melalui penelitian ini penulis dapat memperluas pengetahuan dan
wawasan mengenai sistem informasi akuntansi pengeluaran kas yang telah
dipelajari dibangku kuliah. Selain itu juga, penulis dapat belajar dalam suatu
sistem yang digunakan oleh departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Definisi Sistem, Sistem Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan
satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan
tertentu. Mulyadi (2016)
Sistem informasi adalah kombinasi yang teratur antara orang,
perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber daya
orang, organisasi, dan organisasi mengumpulkan, memodifikasi, dan
menyebarkan informasi. Sistem informasi merupakan suatu kemampuan
dalam menggabungkan antara orang, perangkat lunak (hardware),
perangkat keras (software), dan sumber data yang dapat mengumpulkan,
memproses, mengubah, dan mendistribusikan dalam suatu organisasi untuk
menampilkan informasi. Yakub (2012)
Menurut Baridwan (2000) Sistem akuntansi adalah sebuah formulir,
catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen.
Dari definisi sistem, sistem informasi dan sistem akuntansi di atas
penulis dapat memyimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi merupakan
sekelompok unsur yang berkaitan erat dengan informasi yang berupa
laporan dari semua sumber yang dibutuhkan oleh manajemen.
2. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem akuntansi pengeluaran kas merupakan sistem yang membahas
keluarnya uang yang digunakan untuk pembelian tunai maupun kredit dan
untuk pembayaran. Sujarweni (2019)
6
Sistem akuntansi pengeluaran kas dijelaskan dalam dua sistem
akuntansi utama yang digunakan untuk melakukan pembayaran tunai, yang
pertama adalah sistem akuntansi pembayaran kas dengan cek dan yang
kedua sistem akuntansi pengeluaran kas yang menggunakan uang tunai
melalui sistem dana kas kecil. Secara umum, sistem pembayaran tunai
dengan cek sangat erat kaitannya dengan sistem pencatatan hutang dagang.
Sedangkan sistem akuntansi pengeluaran kas terdapat dua pilihan, yaitu
sistem dana kas kecil dengan sistem saldo dana berfluktuasi dan sistem dana
imprest. Mulyadi (2016:425)
a. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas Dengan Cek
Pengeluaran kas dalam sebuah perusahaan dapat dilakukan dengan
menggunakan cek. Jika cek tersebut tidak dapat digunakan (karena
jumlahnya yang relatif kecil), maka Perusahaan akan menggunakan
uang tunai untuk pembayaran tunai melalui dana kas kecil. Mulyadi
(2016:425)
Sistem akuntansi pengeluaran kas menangani kewajiban
pembayaran dalam sistem pembelian. Tujuan utama dari sistem ini
yaitu untuk memastikan bahwa hanya kreditur resmi yang dapat
menerima pembayaran, dan jumlah pembayarannya tepat waktu dan
benar.
Adapun kebaikan dari pengeluaran kas dengan cek ini jika ditinjau
dari pengendalian internal, yaitu fungsi yang terkait, dokumen yang
digunakan, prosedur yang membentuk sistem dan catatan akuntansi
yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas sebagai
berikut:
1) Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas
menurut Mulyadi adalah sebagai berikut:
a) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas
7
Dalam fungsi ini memerlukan pengeluaran kas (misalnya
pembelian jasa dan untuk biaya perjalanan dinas), fungsi yang
terkait akan mengajukan permintaan cek ke fungsi akuntansi
(bagian utang). Permintaan cek ini harus
mendapatkanpersetujuan dari kepala fungsi yang
bersangkutan.
b) Fungsi kas
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek,
fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan
otoritas atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via
pos atau membayarkan langsung kepada pihak yang
memerlukan pengeluaran kas.
c) Fungsi akuntansi
Dalam sitem ini, fungsi akuntansi bertanggung jawab
atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut beban dan
persediaan, pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal
pengeluaran kas atau register cek dan pembuatan bukti kas
keluar yang memberikan otorisasi kepada fungsi kas dalam
mengeluarkan cek sebesar yang tercantum dalam dokumen
tersebut.
d) Fungsi pemeriksaan intern
Dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek,
fungsi ini bertanggung jawab untuk melakukan perhitungan
kas (cash count) secara periodik dan mencocokkan hasil
perhitungannya dengan saldo kas menurut catatan akuntansi
(akun kas dalam buku besar). Mulyadi (2016:429-430)
2) Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas menurut Mulyadi adalah sebagai berkut:
8
a) Bukti kas keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran
kas kepada bagian kasa sebesar yang tercantum dalam
dokumen tersebut.
b) Cek
Cek merupakan dokumen yang digunakan untuk
memerintahkan bank untuk melakukan pembayaran
sejumlah uang kepada uang kepada orang atau organisasi
yang namanya tercantum pada cek. Ada dua pilihan
dalam penggunaan cek untuk pembayaran: chech issuer
membuat cek atas nama dan check issuer membuat atas
unjuk. Cek atas nama dibuat dengan cara mengisi nama
orang atau perusahaan yang akan menerima pembayaran
sedangkan cek atas unjuk dapat dibat dengan cara tidak
mencantumkan nama atau perusahaan sehingga siapapun
dapat menukarkan cek tersebut, dengan kata lain cek
tersebut dapat diuangkan oleh pemegang cek.
c) Permintaan cek
Permintaan cek berfungsi sebagai permintaan dari
fungsi yang memerlukan pengeluaran kas kepada fungsi
akuntansi untuk membuat bukti kas keluar. (Mulyadi,
2016:426-428)
3) Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
akuntansi pengeluaran kas menggunakan dua catatan menurut
Mulyadi adalah sebagai berikut:
a) Jurnal pengeluaran kas (cash disbursement journal)
Dalam pencatatan utang dengan account payable
system, untuk mencatat transaksi pembelian digunakan
9
jurnal pembelian dan untuk mencatat pengeluaran kas
digunakan jurnal pengeluaran kas.
b) Register cek (check register)
Dalam pencatatan utang dengan voucher payable
system, transaksi untuk mencatat transaksi pembelian
digunakan dua jurnal yaitu, register bukti kas keluar dan
register cek. Mulyadi (2016:428–429)
4) Jaringan Prosedur yang membentuk Sistem
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek yang tidak
memerlukan permintaan cek, yang terdiri dari jaringan
prosedur pembuatan bukti kas keluar, prosedur pembayaran
kas, prosedur pencatatan pengeluaran kas. (Mulyadi,
2016:430)
5) Unsur Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal yang baik dalam sistem, kas
mensyaratkan agar dilibatkan pihak luar (bank) untuk ikut
serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai
berikut:
a) Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank pada
hari yang sama dengan penerimaan kas atau pada hari
kerja berikutnya.
b) Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek.
c) Pengeluaran kas yang tidak dapat dilakukan dengan cek
(karena jumlahnya kecil) dilakukan melalui dana kas
kecil yang diselenggarakan dengan imprest system.
Mulyadi (2016:430)
Unsur pengendalian internal dalam sistem akuntansi
pengeluaran kas dengan cek dirancang dengan merinci unsur
10
organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, serta
untuk praktik yang sehat sebagai berikut:
a) Organisasi
(1) Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dari fungsi
akuntansi.
(2) Transaksi penerimaan dan pengeluaran kas tidak
boleh dilaksanakanan sendiri oleh Bagian Kasa sejak
awal sampai akhir, tanpa campur tangan dari fungsi
yang lain.
b) Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
(1) Pengeluaran kas harus mendapat otorisasi dari
pejabat yang berwenang.
(2) Pembukaan dan penutupan rekening bank harus
mendapatkan persetujuan dari pejabat yang
berwenang.
(3) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas (atau
dalam metode pencatatan tertentu dalam register
cek) harus didasarkan bukti kas keluar yang telah
mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang
danyang dilampiri dengan dokumen pendukungnya
yang lengkap.
c) Praktik yang sehat
(1) Saldo kas yang disimpan di perusahaan harus
dilindungi dari kemungkinan pencurian atau
penggunaan yang tidak semestinya.
(2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi
pengeluaran kas harus dibubuhi cap “lunas” oleh
Bagian Kasa setelah transaksi pengeluaran kas.
11
(3) Penggunanan rekening koran bank (bank statement),
yang merupakan informasi dari pihak ketiga, untuk
mengecek ketelitian catatan kas oleh fungsi
pemeriksa intern (internal audit function) yang
merupakan fungsi yang tidak terlibat dalam
pencatatan dan penyimpanan kas.
(4) Semua pengeluaran kas harus dilakukan dengan cek
atas nama perusahaan penerima pembayaran atau
dengan pemindahbukuan.
(5) Jika pengeluaran kas hanya menyangkut jumlah
kecil, pengeluaran ini dilakukan sistem akuntansi
pengeluaran kas melalui dana kas kecil, yang
pencatatan akuntansinya diselenggarakan dengan
imprest system.
(6) Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah fisik
kas yang ada di perusahaan dengan jumlah kas
menurut catatan akuntansi.
(7) Kas yang ada di perusahaan (cash in safe) dan kas
yang ada di perjalanan (cash in transit)
diasuransikan dari kerugian.
(8) Kasir diasuransikan (fidelity bond insurance).
(9) Kasir dilengkapi dengan alat-alat yang mencegah
terjadinya pencurian terhadap kas yang disimpan di
perusahaan (misalnya mesin register kas, lemari
besi, dan strong room).
(10) Semua nomor cek harus dipertanggungjawabkan
oleh Bagian Kasa.
12
6) Bagan alir sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek
Sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek dibagi
menjadi empat macam yaitu, sistem pengeluaran kas
dengan cek dalam account payable system, sistem
pengeluaran kas dengan cek dalam voucher payable
system (One-time voucher payable system dengan cash
basis, One-time voucher payable system dengan acrual
basis dan Built-up voucher payable system).
13
Bagan 2.1. prosedur pencatatan utang dengan account payable system dan
pengeluaran kas dengan cek Sumber: Mulyadi (2016:437)
14
Bagan 2.2. Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable system-Cash Basis dan pengeluaran kas dengan cek
Sumber: Mulyadi (2016:439)
15
Bagan 2.3. Prosedur pencatatan utang dengan voucher payable system accrual basis
dan pengeluaran kas dengan cek
Sumber: Mulyadi (2016:440)
16
Bagan 2.4. Prosedur pencatatan utang dengan Built-up voucher payable system
Sumber: Mulyadi (2016:441)
17
3. Simbol Pembuatan Bagan Alir
Tabel 2.1. Simbol-simbol standar untuk pembuatan bagan alir dokumen
(document flowchart).
Simbol Nama dan keterangan
Dokumen
Menggambarkan semua jenis dokumen yang
merupakan formulir yang digunakan untuk
merekam data suatu transaksi.
Dokumen dan Tembusannya
Menggambarkan dokumen asli dan
tembusannya.
Berbagai Dokumen
Menggambarkan berbagai jenis dokumen yang
digabungkan bersama di dalam satu paket.
Catatan
Menggambarkan catatan akuntansi yang
digunakan untuk mencatat data yang direkam
sebelumnya di dalam dokumen atau formulir
Penghubung pada Halaman yang sama
Menggambarkan bagan alir, arus dokumen
dibuat mengalir dari atas ke bawah dan dari kiri
ke kanan
Akhir Arus Dokumen
Mengarahkan pembaca ke ke simbol
penghubung halaman yang sama yang bernomor
seperti yang tercantum di dalam simbol tersebut
18
Lanjutan
Awal Arus Dokumen
Berasal dari simbol penghubung halaman yang
sama, yang bernomor seperti yang tercantum di
dalam simbol tersebut
Penghubung pada halaman berbeda
Menggambarkan bagan alir suatu sistem akuntansi
diperlukan lebih dari satu halaman, simbol ini
harus digunakan untuk menunjukkan, kemana dan
bagaimana bagan alir terkait satu dengan lainnya.
Kegiatan Manual
Menggambarkan kegiatan manual. Uraian singkat
kegiatan manual dicantumkan di dalam simbol ini.
Keterangan Komentar
Memungkinkan ahli sistem menambahkan
keterangan untuk memperjelas pesan yang
disampaikan dalam bagan alir
Arsip Sementara
Menunjukkan tempat penyimpanan dokumen,
seperti lemari arsip dan kotak arsip
Arsip Permanen
Menggambarkan arsip permanen yang merupakan
tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan
diproses lagi dalam sistem akuntansi yang
bersangkutan
19
Lanjutan
On-line computer process
Menggambarkan pengolahan data dengan
komputer secara on-line
Keying (typing verifying)
Menggambarkan pemasukan data ke dalam
komputer melalui on-line terminal.
Pita Magnetik (magnetic tape)
Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk
pita magnetik
On-line storage
Menggambarkan arsip komputer yang berbentuk
online (di dalam memori komputer)
Keputusan
Menggambarkan keputusan yang harus dibuat
dalam proses pengolahan data.
Garis alir (flowline)
Menggambarkan arah proses pengolahan data
Persimpangan Garis Alir
Menunjukkan arah masing-masing garis, salah
satu garis dibuat sedikit melengkung tepat pada
persimpangan ke dua garis tersebut
Pertemuan Garis Alir
Digunakan jika dua garis alir bertemu dan salah
satu garis mengikuti arus garis lainnya
20
Lanjutan
Mulai/Berakhir (terminal)
Menggambarkan awal dan akhir suatu sistem
akuntansi
Dari pemasok
Masuk ke Sistem
Menggambarkan masuk ke sistem yang
digambarkan dalam bagan alir
Ke sistem penjualan
Keluar ke Sistem lain
Menggambarkan keluar ke sistem lain
Sumber: Mulyadi (2016:47–49)
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Dari hasil perbandingan penelitian terdahulu dengan hasil penelitian
sekarang terdapat beberapa kesamaan namun ada juga perbedaan, seperti sebagai
berikut :
Tabel 2.2. Hasil Perbandingan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian
Sekarang.
Aspek Syiva Humairo (2019)
Politeknik Negeri
Banjarmasin
Eva Amanda (2019)
Politeknik Negeri
Banjarmasin
Isnawati (2021)
Politeknik Negeri
Banjarmasin
Judul
Sistem Informasi
Akuntansi Pengeluaran
Kas Negara Untuk
Penyaluran Dana Desa
Melalui Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan
Negara (Kppn) Kota
Banjarmasin
Sistem Informasi
Akuntansi
Penerimaan dan
Pengeluaran kas pada
Hotel Sienna Inn
Banjarmasin
Sistem Informasi
Akuntansi
Pengeluaran Kas
Biaya Operasional
Driver Pada
Departemen Fleet
PT. Cipta Krida
Bahari Banjarmasin
Objek Penelitian Kantor Pelayanan
Perbendaharaan
Negara (Kppn)
Banjarmasin
Hotel Inn
Banjarmasin
PT. Cipta Krida
Bahari Banjarmasin
Rumusan Masalah Bagaimana sistem
informasi akuntansi
pengeluaran kas yang
1. Bagaimana sistem
informasi akuntansi
penerimaan kas
Bagaimana Sistem
Informasi Akuntansi
Pengeluaran Kas
21
meliputi deskripsi
kegiatan, fungsi yang
terkait, informasi yang
diperlukan, dokumen
yang digunakan,
catatan akuntansi yang
digunakan, jaringan
prosedur yang terkait,
unsur pengendalian
intern yang membentuk
dan bagan alir dalam
sistem akuntansi
pengeluaran kas negara
untuk penyaluran dana
desa melalui KPPN
Banjarmasin?
secara tunai pada
transaksi
sewa kamar,
restaurant, laundry
dan message and spa
yang diterapkan di
Hotel Sienna
Inn Banjarmasin?
2. Bagaimana sistem
informasi akuntansi
pengeluaran kas tunai
dengan menggunakan
dana kas kecil dengan
imprest system yang
diterapkan di Hotel
Sienna Inn
Banjarmasin?
Biaya Operasional
Driver pada
Departemen Fleet
PT Cipta Krida
Bahari
Banjarmasin?
Tujuan Penelitian untuk mengetahui dan
ingin mendeskripsikan
Sistem Akuntansi
Pengeluaran Kas
Negara untuk
Penyaluran Dana Desa
melalui KPPN
Banjarmasin.
1. Untuk
mendeskripsikan
sistem informasi
akuntansi penerimaan
kas secara tunai pada
transaksi sewa kamar,
restaurant, laundry
dan message and spa
yang diterapkan di
Hotel Sienna Inn
Banjarmasin.
2. Untuk
mendeskripsikan
sistem informasi
akuntansi
pengeluaran kas tunai
pada dana
kas kecil dengan
imprest system yang
diterapkan di Hotel
Sienna Inn
Banjarmasin.
Untuk mengetahui
serta ingin
mendeskripsikan
sistem informasi
akuntansi
pengeluaran kas
biaya operasional
driver pada
departemen Fleet
perusahaan jasa
logistik PT Cipta
Krida Bahari
Banjarmasin.
Metode Penelitian Metode pengumpulan
data dilakukan dengan
teknik wawancara,
teknik dokumentasi
dan teknik studi
kepustakaan.
Metode pengumpulan
data dilakukan
dengan studi pustaka
dan studi lapangan
(wawancara dan
dokumentasi).
Metode
pengumpulan data
dilakukan dengan
teknik wawancara,
teknik dokumentasi
dan teknik studi
pustaka.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil
penelitian, berikut
sistem informasi
akuntansi pengeluaran
kas di KPPN
Berdasarkan hasil
penelitian, berikut
sistem informasi
akuntansi penerimaan
& pengeluaran kas
Lanjutan
22
Banjarmasin:
1. Fungsi yang
terkait dengan
sistem
informasi
akuntansi
pengeluaran
kas negara
untuk
penyaluran
dana desa
melalui KPPN
Banjarmasin
yaitu fungsi
PPK, fungsi
KPA, fungsi
seksi bank,
fungsi
PPSPM,
fungsi FO
pencairan
dana, dan
fungsi BUN.
2. Prosedur
pengeluaran
kas dalam
sistem
informasi
akuntansi
pengeluaran
kas negara
untuk
penyaluran
dana desa
melalui KPPN
Banjarmasin
yaitu prosedur
pengajuan
dana desa,
prosedur
pembentukan
dana, prosedur
pengeluaran
dana, dan
prosedur
pengisian
dana.
3. Dokumen
yang
digunakan
dalam sistem
pada Hotel Sienna
Inn
Banjarmasin:
1. Sistem informasi
akuntansi penerimaan
kas di Hotel Sienna
Inn Banjarmasin
yaitu, Sistem informasi
akuntansi penerimaan
kas dari transaksi
sewa kamar,
penerimaan kas dari
transaksi restaurant,
penerimaan kas dari
transaksi laundry,
penerimaan kas dari
transaksi
massage&spa.
2. Sistem informasi
akuntansi
pengeluaran kas di
Hotel Sienna Inn
Banjarmasin
menggunakan dana
kas kecil.
Lanjutan
23
informasi
akuntansi
pengeluaran
kas negara
untuk
penyaluran
dana desa
melalui KPPN
Banjarmasin
yaitu
peraturan
bupati,
permintaan
penyaluran
dana desa,
nota
pertimbangan,
routing slip,
SPM, SPP,
nota dinas,
surat
keputusan,
DIPA Dana
Desa, dan
kertas kerja
penyaluran.
4. Catatan yang
digunakan
dalam sistem
informasi
akuntansi
pengeluaran
kas negara
untuk
penyaluran
dana desa
melalui KPPN
Banjarmasin
yaitu aplikasi
OM SPAN,
aplikasi
SAKTI, dan
aplikasi
SPAN.
5. Sistem
pengendalian
internal
pengeluaran
kas negara
untuk
penyaluran
Lanjutan
24
dana desa
melalui KPPN
Banjarmasin
Sumber: Syiva Humairo (2019) dan Eva Amanda (2019)
Pada penelitian yang penulis lakukan secara umum terdapat persamaan
dengan penelitian yang dilakukan Syiva Humairo dan Eva Amanda yang terletak
pada kesamaan variabel yaitu sistem informasi akuntansi pengeluaran kas dan
pada metode pengumpulan data yang menggunakan tekhnik wawancara dan
dokumentasi, serta juga memliki kesamaan pada metode analisis data yang
dilakukan yaitu metode kualitatif.
Sedangkan untuk perbedaan yang penulis lakukan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Eva Amanda membahas tentang penerimaan dan
pengeluaran kas sedangkan penulis fokus pada pengeluaran kas, dan juga
terdapat perbedaan pada objek penelitian yang dilakukan penulis dengan peneliti
terdahulu. Adapun untuk perbedaan penelitian yang dilakukan penulis dengan
Syiva Humairo terletak pada variabel pembahasan yaitu tentang akuntansi
pengeluaran kas dalam sektor pemerintahan sedangkan penulis membahas
pengeluaran kas pada salah satu departemen di perusahaan jasa, serta juga
memiliki perbedaan dari objek penelitian.
Lanjutan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah penelitian kualitatif dengan
pendekatan penelitian deskriptif. Menurut Sujarweni (2014:19) penelitian
kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang–orang yang diamati.
Penelitian kualitatif yang digunakan penulis pada penelitian ini adalah sejarah
singkat perusahaan, struktur organisasi dan prosedur pengeluaran kas pada
departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin. Penelitian deskriptif
adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menyajikan gambaran lengkap
tentang lingkungan sosial, atau menggali dan memperjelas fenomena atau
kenyataan sosial. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian
deskriptif karena penelitian didasarkan pada informasi faktual yang diperoleh
melalui wawancara kemudian dijelaskan dengan menggunakan diagram alir.
B. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang
berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Variabel dalam penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi pengeluaran kas
biaya operasional driver pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin.
C. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan jenis data kualitatif yang
berbentuk kata, kalimat dan gambar. Data kualitatif yang dimaksud disini
adalah sejarah sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, tugas dan
26
tanggung jawab organisasi, catatan dan dokumen yang digunakan, fungsi
yang terkait dan pengendalian intern, serta prosedur sistem akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet PT Cipta
Krida Bahari Banjarmasin.
2. Sumber Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber data primer dan
data sekunder. Data primer yang dimaksud disini adalah data yang diperoleh
langsung dari PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin berupa catatan dan
dokumen yang digunakan, fungsi yang terkait dan prosedur sistem akuntansi
pengeluaran kas pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjramasin.
Dan untuk data sekunder penulis mendapatkan melalui orang ketiga atau
secara tidak langsung melalui informasi yang sudah ada, melalui catatan
lain yang sudah ada sebelumnya serta telah tersedia untuk umum. Yang
berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi serta tugas dan
tanggung jawab masing-masing bagian.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan penulis pada penelitian ini
diantaranya:
1. Teknik Wawancara
Pada penelitian ini penulis memperoleh data melalui wawancara atau
interview langsung dengan bagian departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin.
2. Teknik Dokumentasi
Pada penelitian ini teknik dokumentasi yang digunakan berupa
dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
3. Teknik Studi Pustaka
Pada penelitian ini peneliti juga menggunakan studi pustaka yang
dilakukan dengan mengumpulkan data, mempelajari dan mendalami serta
27
juga mengutip teori atau menganalisa teori untuk konsep dan informasi yang
diambil dari, literatur seperti artikel dan jurnal ilmiah pada penelitian
terdahulu, buku atau karya tulis lainnya.
E. Teknik Analisis Data
Adapun tahapan-tahapan teknik analisis data yang dilakukan penulis dalam
mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
1. Deskripsi kegiatan pengeluaran kas pada departemen Fleet PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin.
2. Fungsi yang terkait dengan kegiatan pengeluaran kas pada departemen Fleet
PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
3. Informasi yang diperlukan dalam pengeluaran kas pada departemen Fleet PT
Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
4. Dokumen yang digunakan dalam pengeluaran kas pada departemen Fleet PT
Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
5. Catatan akuntansi yang digunakan dalam pengeluaran kas pada departemen
Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas pada
departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
7. Unsur pengendalian internal sistem pengeluaran kas pada departemen Fleet
PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Sejarah PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
PT Cipta Krida Bahari (CKB logistics) beroperasi bersamaan dengan
munculnya perdagangan bebas di Indonesia. Sebagai negara yang kaya akan
sumber daya alam, tetapi masih kekurangan teknologi dan akses yang
memadai untuk mengolahnya. Pada tanggal 9 Mei 1997, PT Cipta Krida
Bahari (CKB Logisticss) didirikan sebagai badan usaha penyedia jasa
pengiriman barang PT ABM Investama Tbk, untuk memudahkan pelaku
usaha di Indonesia mengantarkan barang dan jasa mereka ke tempat yang
dibutuhkan. Pada tahun 2010, saham milik TMT diambil alih oleh PT ABM
Investama Tbk sehingga menjadi pemegang saham terbesar dari CKB
Logisticss.
PT Cipta Krida Bahari (CKB Logisticss) menyediakan solusi rantai
pasok untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang didukung oleh
keterampilan dan pengalaman disolusi logistik untuk berbagai macam
industri seperti migas, pertambangan dan konstruksi.
Berbekal standar operasional terbaik yang tersertifikasi ISO 9001:2015
dan ISO 45001:2018, PT Cipta Krida Bahari (CKB logistics) menawarkan
berbagai layanan dan pilihan terpercaya mulai dari manajemen transportasi,
manajemen pergudangan, pusat logistik berikat, layanan remote site/supply
base, manajamen pelabuhan, pengiriman kargo industri dan dry bulk
logisticss.
PT Cipta Krida Bahari (CKB logistics) dikenal dari luasnya jaringan
nasional dan kemampuan dalam menjangkau area-area terpencil di
29
Indonesia. Dukungan PT Cipta Krida Bahari (CKB logistics) terhadap
kebijakan pemerintah untuk transportasi yang lebih baik di Indonesia,
kemauan menyesuaikan solusi bagi klien, budaya kewirausahaan yang
mendorong PT Cipta Krida Bahari Logisticss untuk berinvestasi dan
memperbanyak armada dan pusat distribusi di area-area yang terlihat berisiko,
serta komitmen mendalam untuk layanan pelanggan dan sumber daya
manusia.
a. Visi , Misi dan Tata Nilai
VISI
“To Be The Leading Integrated Logisticss Solution Provider In
Energy-Realated Industry”
MISI
1) Memaksimalkan peluang bisnis di pertambangan
2) Memaksimalkan sinergi didalam TMT Group & ABM Group
3) Mempertahankan pertumbuhan yang menguntungkan
Tata Nilai
1) Integrity (Integritas)
Senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan
selalu mengedepankan asas kejujuran dan keadilan dalam setiap
kegiatan.
2) Continuous Development (Pengembangan Berkelanjutan)
Berkomitmen tinggi untuk senantiasa mengembangkan perusahaan
berikut sumber daya manusianya.
3) Excellence (Keunggulan)
Terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi.
4) Proactive (Proaktif)
Selalu mencari dan mengadopsi teknik dan pendekatan baru untuk
meningkatkan mutu bisnis.
30
5) Accountability (Tanggung Jawab)
Bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas
segala keputusan dan tindakan yang diambil.
6) Teamwork (Kerjasama Kelompok)
Selalu mengedepankan dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja
berdasarkan asas saling percaya dan menghormati, serta bersama-sama
mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan saling
berkomunikasi secara baik.
b. Peran dan Tujuan Perusahaan
Peran dan tujuan PT Cipta Krida Bahari (CKB logistics) adalah
sebagai berikut:
1) Peran Perusahaan
a) Menyediakan layanan khusus manajemen transportasi kargo
untuk pengiriman kargo dengan ukuran besar dan berat hingga
ke lokasi-lokasi terpencil dengan akses yang cukup terbatas.
b) Menyediakan layanan manajemen pergudangan baik untuk
menyimpan barang, manajemen persediaan, in house,
warehousing dan solusi distribusi.
c) Menyediakan layanan logistik dan pengelolaan material
terintegrasi untuk kegiatan pengeboran, eksplorasi dan
produksi, khususnya kegiatan operasional di daerah terpencil
baik di darat dan lepas pantai.
2) Tujuan Perusahaan
a) Membentuk armada yang kuat dan efisien untuk menciptakan
pertumbuhan perusahaan yang positif.
b) Melaksanakan sistem kinerja yang tangguh dan mandiri
sehingga perusahaan dapat tanggap menghadapi tantangan,
masalah dan persaingan
31
c) Mengembangkan seluruh sumber daya perusahaan demi
menghasilkan jasa layanan logistik yang berkualitas tinggi
dan berdaya saing kuat.
d) Meraih keuntungan usaha yang optimal guna meningkatkan
nilai perusahaan.
32
2. Struktur Organisasi PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
Bagan 4.1 Struktur Organisasi PT Cipta Krida Bahari
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
33
Berdasarkan bagan 4.1 diatas, tugas dan tanggung jawab masing-
masing divisi pada PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin adalah sebagai
berikut:
a. Manager
Manager bertugas dan bertanggung jawab ke seluruh opersional
PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin (CKB logistics), mengawasi
kondisi internal dan eksternal perusahaan serta manager juga bertugas
untuk membuat penyesuaian dan rekomendasi untuk mengoptimalkan
pelayanan distribusi sparepart alat berat.
b. Leader Fleet
Leader fleet mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan dan
berkomunikasi dengan commercial tentang menggunakan armada yang
dinginkan, memonitoring armada,dan membuat laporan bulanan
terhadap perawatan armada.
c. Admin Fleet
Admin fleet mempunyai tugas untuk menginput data Fleet
management system, menginput data km driver, menginput SPK
apabila armada akan digunakan atau perbaikan, membuat nomor TCA
dan menentukan uang jalan driver, membantu leader Fleet untuk
pengaturan armada.
d. Driver
Driver mempunyai tugas untuk membuat surat jalan sebelum akan
melakukan pengiriman barang kepada customer, melakukan
pengiriman barang ke tempat customer, mengisi lembar SIJK , serta
juga melakukan perbaikan armada ke bengkel yang telah ditunjuk oleh
perusahaan.
e. Leader Operation
Leader operation mempunyai tugas untuk mengkoordinasikan
bagian armada untuk siap dalam pengiriman barang, memastikan
34
apakah armada pengiriman sampai dengan barang terjaga dengan baik
hingga sampai ketujuan, mengontrol bagian armada pengiriman saat
mulai mengirim, serta juga memastikan apakah armada pengiriman
sampai dengan barang terjaga dengan baik hingga sampai ketujuan.
f. Commercial Group
1) Commercial Executivet (Supervisor)
Commercial Executivet (Supervisor) mempunyai tugas untuk
membuat laporan rutin untuk customer group (opportunity report,
pipeline report), melakukan visit untuk customer group, membuat
project baru dengan customer group.
2) Commercial representative (Coordinator)
Commercial representative (Coordinator) mempunyai tugas
untuk handling pengiriman rutin customer group, handling
complain customer group, membuat laporan pengiriman ke
Commercial Executive.
3) Commercial Support (Staff)
Commercial Support (Staff) mempunyai tugas untuk handling
pengiriman rutin customer group, monitor pegiriman dan me-
release invoice ke customer, dan juga handling complain setiap
pengiriman customer group.
g. Finance
Finance mempunya tugas untuk menciptakan rekonsiliasi dengan
Bank, melakukan transfer internal dan eksternal, menarik uang dari
Bank lokal untuk menjalankan kegiatan rutin harian, serta juga finance
bertugas untuk memantau dan menindak lanjuti penarikan uang.
35
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Sistem informasi akuntansi pengeluaran kas untuk biaya operasional driver
pada departemen fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin menggunakan cek
atau sistem transfer. Artinya dalam prinsip ini, ada permintaan pengeluaran kas
dimana driver mengajukan pencairan uang jalan melalui admin fleet, kemudian
uang jalan tersebut dicairkan bagian finance melalui sistem MCM (Mandiri Cah
Management) dan digunakan oleh driver. Dan yang terakhir, adanya
pertanggungjawaban oleh driver setelah melakukan perjalanan pengiriman
barang atas pencairan uang jalan tersebut kepada admin Fleet hingga pencatatan
ke bagian finance.
1. Deskripsi kegiatan
Pengeluaran kas untuk biaya operasional driver dilakukan dengan cara,
driver mengajukan pencairan uang jalan kepada admin fleet. Kemudian
admin fleet membuat nomor TCA dan diserahkan ke bagian finance, lalu
dilakukan proses pencairan uang jalan atau biaya operasional driver melalui
sistem MCM (Mandiri Cah Management).
2. Fungsi yang terkait
Fungsi yang terkait dengan sistem informasi akuntansi pengeluaran kas
biaya operasional driver pada departemen Fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin adalah sebagai berikut:
a. Fungsi Commercial Sales
Dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas biaya
operasional driver melalui proses pemesanan barang oleh customer di
fungsi Commercial Sales yang sebelumnya customer melakukan
pemesanan barang langsung ke PT Trakindo Utama, setelah itu PT
Trakindo Utama konfirmasi ke fungsi commercila sales untuk proses
pengiriman barang ke customer. Fungsi commercial sales bertanggung
jawab untuk membandingkan konfirmasi e-mail yang diterima dari
trakindo dengan konfirmasi e-mail yang diterima dari customer yang
36
disertai dengan surat jalan, membuat pick order (PUO), dan
mengirimkan PUO ke fungsi operation.
b. Fungsi Operation
Pada sistem informasi akuntansi pengeluaran kas biaya
operasional driver fungsi ini bertanggung jawab untuk menginputkan
PUO (pick order) ke sistem FAST (Freight Administration and
Syacronized Trucking), menyiapkan barang dan memastikan
ketersediaan barang yang ada di gudang untuk dikirimkan ke customer,
membuat nomor manifest, menginputkan nomor manifest ke sistem
FAST (Freight Administration and Syacronized Trucking).
c. Fungsi Driver
Fungsi driver bertanggung jawab untuk mengajukan permohonan
uang jalan kepada admin fleet, membuat SIJK (Surat Izin Jalan
Kendaraaan), melakukan pengisian bahan bakar armada dan melakukan
pengiriman barang ke tempat customer, melakukan serah terima
barang kepada customer, mengisi dan meminta otorisasi atas surat jalan
kepada customer, menyerahkan nota bahan bakar beserta SIJK kepada
admin Fleet setelah kembali ke kantor PT Cipta Krida Bahari sebagai
bukti pertanggung jawaban bahwa driver telah melakukan pengiriman
barang, menyerahkan dokumen manifest, DA (Delivery Advice), PUO
(pick order), surat jalan, serta juga menyerahkan surat jalan lembar
kedua kepada customer.
d. Fungsi Admin Fleet
Fungsi admin fleet bertanggung jawab membandingkan manifest
dengan daftar SUJ (Standar Uang Jalan) untuk mengetahui nominal
uang jalan yang akan ditransfer kepada driver, membuat nomor TCA
(Temporary Cash Advance) secara manual di excel, menginputkan
nomor TCA ke aplikasi Cash Advance, menginput nomor TCA ke
website TCA dan menunggu aproval dari leader fleet dan manager,
37
mengirim nomor TCA ke bagian finance, menarik data daily trip by
driver di website TCA, menginput SIJK berdasarkan nomor manifest
ke dalam aplikasi excel, menginput daily trip beserta nominal uang
jalan ke website TCA, menarik data nomor TCA dan nomor manifest di
website TCA, mencetak dokumen TCA (Temporary Cash Advance)
dan manifest, menyerahkan dokumen TCA, manifest, dan nota bahan
bakar, serta juga mengarsipkan dokumen SIJK secara permanen
berdasarkan tanggal.
e. Fungsi Leader Fleet
Fungsi leader fleet bertanggung jawab untuk membandingkan
dokumen yang diterima seperti nomor TCA online yang diinput di
aplikasi Cash Advance dengan nomor TCA di website TCA, serta
memberikan approval pada TCA online.
f. Fungsi Manager
Fungsi manager bertanggung jawab untuk membandingkan
dokumen yang diterima seperti nomor TCA online yang diinput oleh
admin fleet di aplikasi Cash Advance dengan nomor TCA di website
TCA, serta memberikan approval pada TCA online hingga TCA online
berstatus paid approved.
g. Fungsi Finance
Fungsi finance bertanggung jawab untuk membuat list transfer
uang jalan driver, menginput list transfer uang jalan driver ke sistem
MCM (Mandiri Cah Management), mencatat pengeluaran biaya
operasional atau uang jalan driver ke sistem Middleware, menginput
pengeluaran biaya operasional atau uang jalan driver ke sistem Ramco,
mengotorisasi dokumen TCA, manifest, dan nota bahan bakar yang
diserahkan oleh admin fleet, mengarsip dokumen TCA, manifest, dan
nota bahan bakar secara permanen berdasarkan tanggal.
38
3. Informasi yang diperlukan
Informasi yang diperlukan dalam sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet yaitu:
a. Konfirmasi e-mail dari trakindo dan customer
b. Dokumen yang diberikan oleh customer untuk bukti pelaporan driver
ke bagian operation
c. Nomor PUO (Pick Order)
d. Nomor DA (Delivery Advice)
e. Kesiapan dan ketersediaan barang di gudang yang akan dikirimkan ke
customer
f. Nomor manifest
g. Kesiapan driver untuk melakukan proses pengiriman barang
h. Dokumen SIJK (Surat Izin Jalan Kendaraan) yang diisi oleh driver
i. Tujuan pengiriman barang oleh driver atau origin id/destination
j. Nominal uang jalan driver
k. Nomor TCA (Temporary Cash Advance)
l. Status TCA online telah berubah mejadi paid approval yang
sebelumnya telah di approval oleh leader fleet dan manager, sehingga
uang jalan dapat diproses di sistem MCM (Mandiri Cah Management)
m. Dokumen SIJK dan nota bahan bakar minyak yang diserahkan oleh
driver ke bagian admin fleet sebagai bukti telah melakukan pengiriman
barang
n. Dokumen yang disiapkan sebagai persyaratan
o. Tahapan dan proses dalam pencairan uang jalan atau biaya operasional
driver
4. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet adalah:
39
a. Surat jalan
Lembar surat jalan adalah dokumen yang dibuat oeh PT Trakindo
Utama, dokumen ini berisi informasi terkait keterangan pengiriman
barang, informasi penerimaan barang, dan perincian daftar barang.
Dokumen ini digunakan driver dalam proses pengiriman barang dan
juga sebagai bukti tanda terima barang kepada customer. Berikut
lembar surat jalan seperti pada gambar 4.1.
40
Gambar 4.1 Surat Jalan
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
41
b. PUO (Pick Order)
Lembar PUO merupakan sebuah dokumen yang digunakan
sebagai salah satu persyaratan dalam proses pengiriman barang.
Lembar dokumen ini sangat jarang dicetak karena pada umumnya yang
selalu digunakan atau diinput hanya nomor PUO tersebut.
c. DA (Delivery Advice)
Lembar DA (Delivery Advice) ini digunakan sebagai salah satu
persyaratan dalam proses pengiriman barang dan dilampirkan untuk
proses penagihan kepaada customer. Berikut lembar DA (Delivery
Advice) seperti pada gambar 4.2.
42
Gambar 4.2 DA (Delivery Advice)
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
d. Manifest
Lembar manifest ini digunakan dalam proses pengiriman barang.
Lembar dokumen ini dibuat oleh bagian operation tepatnya di bagian
Crossdocking. Di dalam lembar manifest terdapat informasi terkait
43
nomor DA (Delivery Advice) , nomor CN (Consignee Note), dan nomor
manifest. Lembar manifest seperti pada gambar 4.3.
Gambar 4.3 Manifest
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
e. SIJK (Surta Izin Jalan Kendaraan)
Surat izin jalan kendaraan adalah lembar dokumen yang dibuat
oleh driver sebanyak tiga lembar. Lembar dokumen ini berisi informasi
terkait data perjalanan driver seperti, nama driver, tanggal SIJK dan
tanggal pemakaiannya, jenis armada nomor polisi armada yang
digunakan driver dalam proses pengiriman barang, rute dan waktu yang
ditempuh driver, nomor manifest, serta KM awal dan KM akhir yang
dituliskan driver. Berikut lembar surat jalan seperti pada gambar 4.4.
44
Gambar 4.4 SIJK (Surat Izin Jalan Kendaraan)
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
f. Nota Bahan Bakar Minyak (BBM)
Nota bahan bakar minyak (BBM) adalah lembar dokumen yang
diberikan oleh pihak SPBU atau pom bensin, dimana nota ini
digunakan oleh driver untuk bukti telah melakukan pengisian bahan
bakar armada dan telah melakukan pengiriman barang. Nota BBM ini
diserahkan kepada bagian admin fleet setelah kembali ke kantor PT
Cipta Krida Bahari Banjarmasin, jika telah selesai melakukan
pengiriman barang kepada customer. Berikut lembar nota bahan bakar
minyak (BBM) seperti pada gambar 4.5.
45
Gambar 4.5 Nota BBM
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
g. Manifest
Manifest adalah lembar dokumen yang dibuat atau di cetak oleh
bagian admin fleet. Dokumen ini berisi informasi terkait dengan
tanggal keberangkatan driver, nomor manifest, nomor TCA. Lembar
manifest ini digunakan sebagai salah satu persyaratan pelaporan
pengeluaran kas uang jalan driver. Berikut lembar manifest seperti pada
gambar 4.6.
Gambar 4.6 Manifest
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
46
h. TCA (Temporary Cash Advance)
Lembar TCA (Temporary Cash Advance) adalah dokumen yang
dibuat atau dicetak oleh baagian admin setelah proses penarikan data
dari website. Lembar dokumen ini digunakan sebagai salah satu
persyaratan pelaporan pengeluaran kas uang jalan driver. Berikut
lembar TCA (Temporary Cash Advance) seperti pada gambar 4.7.
Gambar 4.7 TCA (Temporary Cash Advance)
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
5. Catatan akuntansi yang digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet adalah:
a. Sistem FAST ((Freight Administration and Syacronized Trucking)
Dalam pembuatan PUO itu melalui sistem FAST ((Freight
Administration and Syacronized Trucking), dalam sistem ini juga
47
terjadi penginputan nomor PUO yang secara otomatis jika nomor PUO
diinput akan membuat nomor DA. Serta nomor manifest juga
diinputkan dalam sistem ini setelah dibuat dan dicetak.
b. Aplikasi Cash Advance
Apabila nomor TCA telah dibuat secara manual sebelumnya maka
selanjutnya nomor TCA tersebut diinput ke dalam aplikasi Cash
Advance. Selanjutnya admin fleet melakukan submit TCA yang telah
diinput sebelumnya pada settle TCA fleet.
c. Website Temporary Cash Advance (TCA)
Apabila nomor TCA sebelumnya tekah diinput ke aplikasi Cash
Advance maka selanjutnya nomor TCA tersebut diinput ke website
TCA (Temporary Cash Advance). Kemudian leader fleet dan manager
memberikan approval pada nomor TCA yang diinput oleh admin fleet.
Setelah nomor TCA dan nominal uang jalan diinput ke website
TCA pada saat driver telah kembali ke kantor PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin untuk proses pelaporan pengiriman barang. Serta juga
dalam penarikan data nomor TCA dan nomor manifest terjadi di
website TCA.
d. Sistem Mandiri Cash Management (MCM)
Apabila finance telah menerima nomor TCA dari admin fleet yang
dikirimkan via e-mail, selanjutnya finance membuat list transfer. List
transfer uang jalan tersebut diupload ke sistem MCM (Mandiri Cah
Management) dan diapprove oleh finance, kemudian menuggu
approval dari manager. Setelah diapprove oleh manager, maka uang
jalan driver secara otomatis masuk ke rekening driver. Berikut tampilan
login pada aplikasi MCM (Mandiri Cah Management) seperti paa
gambar 4.8.
48
Gambar 4.8. Sistem MCM
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
e. Middleware
Pencatatan yang tetrjadi di sistem Middleware ini secara otomatis
oleh sistem , yaitu setelah proses admin fleet menginput nilai
settlement pada TCA online dan selanjutnya manager melakukan
approval di TCA online kemudian finance melakukan approval di TCA
online. Maka secara otomatis data tercatat di sistem middleware.
Berikut tampilan pada pencatatan di sistem Middleware seperti pada
gambar 4.9.
49
Gambar 4.9. Pencatatan di Middleware
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
f. Sistem Ramco
Pada sistem ramco dilakukan penjurnalan atas pengeluaran uang
jalan driver berdasarkan nomor TCA dan nomor manifest perjalanan
driver. Berikut tampilan pada penjurnalan di sistem Ramco seperti pada
gambar 4.10.
Gambar 4.10. Voucher pencatatan/penjurnalan di Sistem Ramco
Sumber: PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
50
g. Sistem Enterprise
Apabila file daily trip telah dibuat pada aplikasi microsoft excel
maka selanjutnya akan diinput ke dala sistem enterprise yang
digunakan untuk mengolah data nomor manifest serta termasuk juga
pelaporan keuangannya.
6. Jaringan prosedur yang membentuk sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet adalah:
a. Prosedur pemesanan barang oleh customer
Dalam prosedur ini, PT Trakindo Utama menerima pesanan
barang dari customer. Setelah pihak PT Trakindo Utama dan pihak
customer sepakat atas pemesanan barang tersebut, kemudian
selanjutnya kedua pihak tersebut mengirim e-mail ke PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin tepatnya pada bagian Commercial Sales berupa
konfirmasi bahwa PT Trakindo Utama menerima pesanan barang serta
juga melampirkan surat jalan/bukti tanda terima barang. Kemudian PT
Trakindo Utama memesan jasa pengiriman barang ke bagian
Commercial Sales PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin.
b. Prosedur pengajuan uang jalan
Pada prosedur ini driver menerima surat jalan sebanyak dua
lembar, lembar PUO satu lembar, DA sebanyak 2 lembar, dan manifest
sebanyak satu lembar setelah itu mengajukan permohonan uang jalan
via e-mail ke admin fleet.
Setelah admin fleet mendapat informasi terkait kesiapan driver
untuk melakukan pengiriman barang, kemudian admin fleet
menentukan nominal uang jalan dan uang bahan bakar driver dengan
membandingkan nomor manifest dengan list standar uang jalan.
Kemudian setelah menentukan nominal uang jalan tersebut admin fleet
membuat nomor TCA dan menginputnya ke dalam aplikasi Cash
51
Advance dan website TCA. Setelah menginput nomor TCA maka
leader fleet dan manager memberikan approval pada nomor TCA,
selanjutnya nomor TCA yang telah di approve tersebut dikirimkan ke
bagian finance via e-mail untuk proses transfer.
c. Prosedur pencairan/transfer uang jalan
Dalam prosedur ini, bagian finance menerima e-mail berupa
nomor TCA dan informasi terkait keberangkatan driver. Kemudian
membuat list transfer dan menginputnya ke sistem MCM (Mandiri Cah
Management) dan menunggu approval dari manager. Setelah mendapat
approval dari manager atas list transfer yang diinput ke sistem MCM
(Mandiri Cah Management) maka secara otomatis uang jalan telah
dibayarkan dan masuk ke rekening driver.
d. Prosedur pencatatan uang jalan
Pada prosedur ini bagian finance melakukan pencatatan
pengeluaran uang jalan pada sistem Middleware. kemudian setelah
finance menerima dokumen berupa nota bahan bakar, manifest dan
TCA maka selanjutnya akan melakukan penjurnalan atas pengeluaran
uang jalan pada sistem Ramco.
7. Sistem pengendalian internal
Unsur pengendalian internal yang ada dalam sistem informasi
akuntansi pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen Fleet,
yaitu:
a. Organisasi
1) Fungsi penyimpanan kas dan fungsi akuntansi berada dalam satu
fungsi yang sama, yaitu di bagian finance. Seharusnya fungsi
penyimpanan kas harus dipisah dengan fungsi akuntansi untuk
mencegah terjadinya manipulasi atau kecurangan dalam hal
pengeluaran kas.
52
2) Fungsi pengeluaran kas dilaksanakan oleh fungsi commercial
sales, fungsi operation, fungsi admin fleet, fungsi leader fleet,
fungsi manager, fungsi fainance, dan fungsi driver. Dalam
pengeluaran kas fungsi finance adalah fungsi yang mentransfer
atau mencairkan uang jalan driver.
b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan
1) Dalam proses transfer uang jalan driver, finance mendapat
otorisasi dari manager dengan menggunakan List transfer uang
jalan driver pada sistem MCM (Mandiri Cah Management)
2) Dalam pencatatan pengeluaran kas di Middleware itu didasarkan
atas bukti List transfer yang diinput dan telah mendapat otorisasi
dari manager
3) Penjurnalan didalam Sistem Ramco sudah berdasarkan dengan
TCA dan Manifest yang telah diotorisasi oleh manajer dan
dilampiri dengan bukti pendukung berupa nota bahan bakar.
c. Praktik yang sehat
1) Saldo kas yang ada di PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
dilindungi oleh bagian finance sehingga terhindar dari adanya
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya
2) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran
kas dilakukan oleh sistem dan ditandai dengan approval
3) Finance akan melakukan penyesuaian uang jalan yang telah
ditransfer ke rekening driver sebelumnya dengan pengeluaran
driver yang sebenarnya pada saat melakukan pengiriman barang
4) Nomor TCA yang digunakan oleh finance untuk mentransfer uang
jalan driver, harus dipertanggungjawabkan oleh bagian finance
53
8. Bagan alir
Berikut ini adalah bagan alir dokumen sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen fleet PT Cipta
Krida Bahari Banjarmasin:
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
54
Lanjutan
55
Lanjutan
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
DA : Delivery Advice
SIJK : Surat Izin Jalan Kendaraan
56
Lanjutan
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
DA : Delivery Advice
SIJK : Surat Izin Jalan Kendaraan
57
Lanjutan
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
DA : Delivery Advice
SIJK : Surat Izin Jalan Kendaraan
NB : Nota BBM
58
Lanjutan
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
DA : Delivery Advice
59
Lanjutan
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
DA : Delivery Advice
60
Lanjutan
61
Lanjutan
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
DA : Delivery Advice
SIJK : Surat Izin Jalan Kendaraan
NB : Nota BBM
TCA : Temporary Cash Advance
62
Lanjutan
Keterangan:
SIJK : Surat Izin Jalan Kendaraan
NB : Nota BBM
TCA : Temporary Cash Advance
63
Lanjutan
Keterangan:
NB : Nota BBM
TCA : Temporary Cash Advance
64
Lanjutan
Keterangan:
SJ : Surat Jalan
PUO : Pick Order
DA : Delivery Advice
65
Lanjutan
Bagan 4.2 Bagan alir Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas Biaya Operasional Driver
pada Departeme Fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
Sumber: diolah oleh penulis
Keterangan:
NB : Nota BBM
TCA : Temporary Cash Advance
66
Berdasarkan bagan alir di atas, maka sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen fleet PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin diawali dengan adanya pemesanan barang secara langsung
oleh customer ke PT Trakindo Utama. Sistem informasi akuntansi pengeluaran
kas biaya operasional driver pada departemen fleet dimulai dari bagian
commercial sales yang menerima konfirmasi e-mail dari PT Trakindo Utama dan
disertai dengan surat jalan. jika pihak PT Trakindo Utama telah sepakat dengan
barang yang dipesan oleh customer, maka pihak customer mengirimkan
konfirmasi e-mail terkait kesepakatan pemesanan barang ke bagian commercial.
Setelah menerima konfirmasi e-mail dari PT Trakindo Utama dan dari customer,
maka selanjutnya bagian commercial sales membandingkan kedua e-mail
tersebut. Setelah itu surat jalan yang dikirimkan oleh customer itu dicetak
sebanyak dua lembar. Bagian commerial sales mebuat PUO (Pick Order) di
sistem FAST (Freight Administration and Syacronized Trucking), dan
selanjutnya PUO dicetak sebanyak satu lembar. Kemudian lembar PUO yang
telah dicetak tersebut dikirimkan ke bagian operation via e-mail untuk proses
selanjutnya.
Operation menerima lembar dokumen PUO sebanyak satu lembar via e-mail
yang dikirimkan dari bagian commercial sales, setelah itu nomor PUO diinput ke
sistem FAST (Freight Administration and Syacronized Trucking). Jika nomor
PUO diinput ke sistem, maka secara otomatis sistem akan membuat nomor DA.
Nomor DA yang dimaksud adalah kode nomor bukti pengiriman barang yang
dikeluarkan oleh bagian operation atau biasa disebut nomor resi pada jasa
pengiriman barang lainnya. Kemudian DA (Delivery Advice) dicetak sebanyak
satu lembar. Setelah itu bagian operation memastikan ketersediaan barang yang
akan dikirim dan menyiapkan barang tersebut. Bagian operation tepatnya di
bagian crossdocking membuat nomor manifest. Manifest merupakan susunan
dari DA (Delivery Advice) yang tujuan atau destinasinya sama akan dijadikan
satu pengiriman. Dari nomor DA tersebut dapat dipilah dan disesuaikan
67
destination tujuannya, jika tujuannya sama maka dibuat dalam satu manifest.
Setelah membuat nomor manifest lalu dicetak sebanyak satu lembar. Kemudian
setelah itu nomor manifest diinput ke sistem FAST (Freight Administration and
Syacronized Trucking). Selanjutnya dokumen surat jalan, PUO (Pick Order), DA
(Delivery Advice), dan manifest dikirimkan ke driver untuk diproses selanjutnya.
Driver menerima dokumen surat jalan sebanyak dua lembar, lembar PUO
(Pick Order), satu lembar, DA (Delivery Advice sebanyak 2 lembar, dan
manifest sebanyak satu lembar dari bagian operation. Setelah menerima
dokumen tersebut driver mengajukan permohonan uang jalan via e-mail ke
bagian admin fleet dengan menyertakan manifest untuk proses penentuan
nominal uang jalan driver.
Admin fleet mendapat informasi terkait kesiapan driver untuk melakukan
pengiriman barang ke tempat customer, yang sebelumnya telah ditentukan
tanggal keberangkatan driver. Admin fleet juga menerima lembar manifest yang
diserahkan oleh driver untuk proses menentukan jumlah uang jalan atau biaya
operasional dan uang bahan bakar driver. Setelah itu admin fleet menentukan
nominal uang jalan driver dan uang bahan bakar dengan cara membandingkan
manifest dengan list SUJ (Standar Uang Jalan). List SUJ merupakan sebuah file
acuan admin fleet dalam menentukan nominal uang jalan dan uang bahan bakar
driver. Jika nominal uang jalan dan uang bahan bakar telah diketahui jumlahnya,
kemudian admin fleet membuat nomor TCA secara manual di aplikasi
micrososft excel. Setelah itu nomor TCA diinput ke aplikasi Cash Advance
dengan menggunakan sistem SAP, jika proses penginputan sukses maka
statusnya menjadi TCA waiting for approval kemudian akan muncul di history
Cash Advance. Setelah menginput nomor TCA ke aplikasi cash advance maka
selanjutnya nomor TCA diinputkan lagi ke Website TCA. Jika admin fleet
sebelumnya login menggunakan user atasan yaitu leader fleet maka secara
otomatis nomor TCA yang diinput sebelumnya akan terapprove secara otomatis,
68
tetapi jika menggunakan user admin fleet sendiri maka statusnya menjadi TCA
waiting approval. Kemudian setelah itu menunggu approval dari Leader fleet.
Leader fleet membandingkan nomor TCA online yang diinput oleh admin
fleet, kemudian memberikan approval pada nomor TCA online. Selanjutnya
menunggu approval TCA dari manager.
Selanjutnya manager membandingkan TCA online yang diinput oleh admin
fleet dan telah di approval oleh leader fleet, kemudian memberikan approval
pada TCA online sehingga statusnya menjadi TCA paid approve yang artinya
uang jalan tersebut sudah dibayarkan, walaupun yang sebenarnya bagian finance
belum melakukan proses pembayaran atau transfer uang jalan kepada driver
karena menunggu approval terlebih dahulu dari manager. Setelah di approve
oleh manager maka selanjutnya finance melakukan proses pembayaran atau
transfer uang jalan ke rekening driver betrdasarkan nomor TCA. Setelah TCA
online di approve oleh leader fleet dan manager maka admin fleet mengirimkan
nomor TCA ke finance melalui e-mail.
Finance menerima e-mail pengajuan uang jalan dan uang bahan bakar dari
admin fleet berupa nomor TCA beserta informasi menyangkut keberangkatan
driver, setelah itu membuat list transfer uang jalan driver di aplikasi excel.
Kemudian menginput list transfer uang jalan driver tersebut ke sistem MCM
(Mandiri Cash Management) lalu di approve oleh finance dan selanjutnya
menunggu approval dari manager, karena proses transfer melalui MCM itu dapat
dilakukan jika manager telah melakukan approval di MCM (Mandiri Cash
Management). Setelah di approve oleh manager maka secara otomatis uang jalan
akan masuk ke rekening driver. Dan kemudian finance melakukan pencatatan
pengeluaran uang jalan yang tekah ditransfer ke rekening driver pada sistem
Middleware.
Uang jalan dan uang bahan bakar telah masuk ke rekening driver, maka
selanjutnya driver akan melakukan pengiriman barang dengan membawa
dokumen diantaranya, manifest, DA sebanyak 2 lembar, PUO, dan surat jalan
69
sebanyak dua lembar yang diisi secara manual pada saat proses pengiriman
barang. Lembar manifest tersebut berisi informasi menyangkut nomor manifest,
nomor PUO, nomor DA, nomor CN (Cousionce Note), dan nomor MPS.
Lembar surat jalan akan diisi oleh driver pada saat melakukan serah terima
barang dengan customer. Driver biasanya terlebih dahulu mengisi lembar SIJK
(Surat Izin Jalan Kendaraan) secara manual sebanyak tiga lembar walaupun
setelah driver kembali ke kantor PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin akan
mengisi KM akhir armada yang digunakan. Sebelum berangkat driver
melakukan pengisian bahan bakar dan kemudian setelah itu melakukan
pengiriman barang ke tempat customer. Setelah driver sampai ke tempat tujuan
(tempat customer) maka driver menyerahkan barang kepada customer.
Selanjutnya mengisi lembar surat dan meminta otorisasi atas surat tersebut
kepada customer serta memberikan surat jalan lembar kedua kepada customer
sebagai bukti telah melakukan serah terima barang. Jika driver telah selesai
melakukan pengiriman barang dan telah kembali ke kantor PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin harus menyerahkan nota bahan bakar minyak beserta SIJK
lembar pertama ke bagian admin fleet, SIJK lembar kedua diserahkan kepada
bagian operation, dan SIJK lembar ketiga diserahkan ke bagian Crossdocking
untuk diproses. Adapun untuk lembar manifest, DA, PUO, dan surat jalan
lembar pertama diserahkan ke bagian operation untuk proses selanjutnya.
Setelah driver kembali ke kantor dan menyerahkan nota BBM dan SIJK
lembar pertama yang berisi data perjalan driver ke admin fleet. Admin fleet
menerima nota bahan bakar dan SIJK lembar pertama. Admin fleet menerima
nota bahan bakar sebagai bukti bahwa driver telah melakukan pengisian bahan
bakar, di dalam nota bahan bakar juga biasanya driver telah menuliskan nomor
manifest secara manual dengan tujuan untuk mempermudah admin fleet dalam
proses selanjutnya. Sedangkan SIJK lembar pertama yang berisi data perjalanan
dari driver sebagai bukti ke admin fleet bahwa driver telah selesai melakukan
pengiriman atau pengantaran barang ke tempat customer, pada lembar SIJK
70
driver wajib menuliskan nomor manifest perjalanannya. Untuk mengetahui siapa
yang bertanggung jawab atas uang jalan tersebut dilihat dari nomor polisi
armada yang digunakan dan dilihat dari kode driver. Kemudian dokumen
tersebut khususnya SIJK di proses di bagian admin fleet dengan menginput SIJK
berdasarkan nomor manifest perjalanannya ke aplikasi microsoft excel dengan
nama file daily trip, setelah itu file daily trip tersebut diinput ke sistem
enterprise. Sistem enterprise digunakan untuk mengolah data nomor manifest
serta termasuk juga pelaporan keuangannnya. Setelah penginputan file daily trip
sukses maka akan muncul tampilan trip id, dari penginputan file daily trip
tersebut masih belum dapat dikatakan lengkap karena trip id itu harus
disandingkan dengan nomor TCA dan dilakukan secara manual. kemudian
menginput nomor TCA beserta nominal uang jalan driver yang telah
disandingkan sebelumnya ke website TCA.
Dari nota bahan bakar tersebut dilakukan pendataan atau memilah dokumen
secara manual agar dapat menentukan nomor TCA dan selanjutnya dapat di
proses di sistem. Selanjutnya admin fleet menarik data berupa nomor TCA
berdasarkan nama driver dan tanggal keberangkatan driver di dalam website
TCA dengan file dalam bentuk excel. Setelah itu admin mencari nomor manifest
berdasarkan tanggal keberangkatan dan origin/destination nya, setelah
menemukan nomor manifest tersebut dilakukan penarikan data dengan cara yang
sama dan dalam website yang sama pada penarikan data nomor TCA. Jika proses
penarikan data tersebut telah selesai maka selanjutnya admin akan membuat
dokumen TCA dan manifest yang dilakukan dengan proses schreenshoot pada
website TCA. Setelah proses schreenshoot selesai, maka TCA dan manifest
tesebut dicetak. Dan selanjutnya admin fleet melakukan settle TCA fleet, dalam
proses settlement tersebut dilakukan dengan melihat file mentahan TCA
kemudian diinput ke finance, yang pertama diinput adalah nomor TCA dan
selanjutnya menginput nominal uang jalan sesuai dengan jumlah yang diberikan
ke driver. Setelah itu admin melakukan pencocokan jumlah uang jalan driver
71
antara nominal yang sebenarnya di transfer ke rekening driver dengan
pengeluaran driver yang sebenarnya. Selanjutnya jumlah uang jalan driver yang
telah disettle tersebut diinput di settle TCA fleet dan melakukan submit atas uang
jalan yang telah diinput dalam aplikasi Cash Advance, lalu muncul tampilan
sukses dan selanjutnya di save. Kemudian akan diproses selanjutnya ke bagian
finance dengan menyerahkan nota BBM, TCA dan manifest yang masing-
masing berjumlah satu lembar dokumen.
Bagian operation menerima dokumen berupa surat jala lembar pertama,
PUO sebanyak satu lembar, DA sebanyak dua lembar, manifest sebanyak satu
lembar, dan SIJK lembar ke-3. Setelah menerima dokuemn tersebut bagian
operation memberikan verifikasi pada dokumen manifest, kemudian lembar
dokumen surat jalan lembar pertama, PUO, dan DA sebanyak dua lembar
dikirimkan ke PT Cipta Krida Bahri pusat untuk dilampirkan pada pembuatan
invoice dan proses penagian kepada customer. Proses penagihan tersebut
dilakukan oleh pihak PT Cipta Krida Bahri pusat karena perusahaan cabang
hanya mengumpulkan dokumen pendukung yang berupa surat jalan, PUO dan
DA untuk dasar penagihannya. Setelah dokumen manifest diverifikasi maka
selanjutnya akan diarsip secara permanen di bagian operation menurut tanggal.
Dari settle TCA yang telah dilakukan oleh admin fleet selanjutnya manager
membandingkan uang jalan yang telah diinput sebelumnya dan memberikan
approval pada settlement TCA tersebut dalam aplikasi Cash Advance dan
selanjutnya akan diproses pada bagian finance.
Bagian finance menerima lembar dokumen yang telah dicetak di bagian
admin fleet diantaranya menyerahkan nota BBM, TCA dan manifest yang
masing-masing berjumlah satu lembar dokumen. Dan selanjutnya finance
melakukan penyesuaian uang jalan yang telah ditransfer ke rekening driver
sebelumnya dengan pengeluaran driver yang sebenarnya pada saat melakukan
pengiriman barang. Kemudian melakukan penjurnalan atas pengeluaran uang
jalan driver pada sistem Ramco. Jika dokumen telah diterima oleh finance maka
72
selanjutnya akan melakukan verifikasi dokumen nota BBM, manifest dan TCA.
Setelah ketiga dokumen diantaranya nota BBM, manifest dan TCA (Temporary
Cash Advance) diverifikasi maka selanjutnya akan diarsip secara permanen
menurut tanggal.
73
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan oleh penulis dalam
penulisan tugas akhir mengenai sistem informasi akuntansi pengeluaran kas
biaya operasional driver pada departemen fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran kas biaya
operasional driver pada departemen fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin yaitu fungsi commrcial sales, fungsi operation, fungsi driver,
fungsi admin fleet, fungsi leader fleet, fungsi manager, dan fungsi finance.
2. Prosedur pengeluaran kas yang terdapat dalam sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen fleet PT Cipta
Krida Bahari Banjarmasin adalah prosedur pemesanan barang oleh
customer, proseur pengajuan uang jalan, prosedur pencairan/transfer uang
jalan, dan prosedur pencatatan uang jalan.
3. Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi pengeluaran
kas biaya operasional driver pada departemen fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin yaitu surat jalan, PUO (Pick Order), DA (Delivery Advice),
manifest, SIJK (Surat Izin Jalan Kendaraan), nota BBM (Bahan Bakar
Minyak), manifest, dan TCA (Temporary Cash Advance).
4. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem informasi akuntansi
pengeluaran kas biaya operasional driver pada departemen fleet PT Cipta
Krida Bahari Banjarmasin adalah sistem FAST ((Freight Administration
and Syacronized Trucking), aplikasi Cash Advance, website TCA
(Temporary Cash Advance), ke sistem MCM (Mandiri Cah Management),
sistem Middleware, sistem Ramco, dan sistem enterprise.
74
5. Sistem pengendalian internal pengeluaran kas biaya operasional driver pada
departemen fleet PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin adalah sebagai
berikut:
a. Organisasi
1) Fungsi penyimpanan kas dan fungsi akuntansi berada dalam satu
fungsi yang sama, yaitu di bagian finance. Seharusnya fungsi
penyimpanan kas harus dipisah dengan fungsi akuntansi untuk
mencegah terjadinya manipulasi atau kecurangan dalam hal
pengeluaran kas.
2) Fungsi pengeluaran kas dilaksanakan oleh fungsi commercial
sales, fungsi operation, fungsi admin fleet, fungsi leader fleet,
fungsi manager, fungsi fainance, dan fungsi driver. Dalam
pengeluaran kas fungsi finance adalah fungsi yang mentransfer
atau mencairkan uang jalan driver.
b. Sistem validasi dan prosedur pencatatan
Sistem validasi dan prosedur pencatatan dalam pengeluaran kas
biaya operasional driver pada departemen fleet PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin yaitu, finance mendapat otorisasi dari manager dengan
menggunakan List transfer uang jalan driver pada sistem MCM
(Mandiri Cah Management) dalam proses transfer uang jalan driver.
Dalam pencatatan pengeluaran kas di Middleware itu didasarkan atas
bukti List transfer yang diinput dan telah mendapat otorisasi dari
manager serta juga penjurnaalan didalam sistem Ramco sudah
berdasarkan dengan TCA dan Manifest yang telah diotorisasi oleh
manajer dan dilampiri dengan bukti pendukung berupa nota bahan
bakar.
75
c. Praktik yang sehat
1) Saldo kas yang ada di PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin
dilindungi oleh bagian finance sehingga terhindar dari adanya
pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya
2) Dokumen dasar dan dokuemn pendukung transaksi pengeluaran
kas dilakukan oleh sistem dan ditandai dengan approval
3) Finance akan melakukan penyesuaian uang jalan yang telah
ditransfer ke rekening driver sebelumnya dengan pengeluaran
driver yang sebenarnya pada saat melakukan pengiriman barang
4) Nomor TCA yang digunakan oleh finance untuk mentransfer uang
jalan driver, harus dipertanggungjawabkan oleh bagian finance
B. Saran
Berdasarkan pembahasan yang penulis paparkan dalam penyusunan tugas
akhir ini, maka penuis dapat memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam proses pengiriman barang akan lebih baik jika driver menggunakan
sebuah aplikasi dalam mengisi dokumen yang dibawa pada saat proses
pengiriman barang diantaranya SIJK (Surat Izin Jalan Kendaraan), surat
jalan, DA (Delivery Advice), dan lembar manifest agar memudahkan driver
dalam mengisi lembar dokumen tersebut. Jadi pada saat proses serah terima
barang dengan customer dan otorisasi atas surat jalan itu dilakukan
menggunakan aplikasi. Jika menggunakan aplikasi akan lebih efektif dan
efisien serta agar dokumen-dokumen yang dibawa oleh driver dapat dijamin
kelengkapannya pada saat kembali ke kantor PT Cipta Krida Bahari
Banjarmasin.
2. PT Cipta Krida Bahari Banjarmasin dapat dijadikan objek penelitian tugas
akhir berikutnya dengan topik Akuntansi Keuangan Lanjutan.
3. Untuk penelitian selanjutnya, peneliti dapat mengangkat topik terkait
dengan sistem informasi akuntansi penerimaan kas pada PT Cipta Krida
Bahari Banjarmasin.
DAFTAR PUSTAKA
Anastasia Diana, Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi Perancangan
Proses dan Penerapan. Edisi 1. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Baridwan, Zaki. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta : BPFE.
Kahl, J. D. W., Kulkarni, R., Jenamani, R. K., Pithani, P., Konwar, M., Nigam, N.,
Ghude, S. D., Types, A., Properties, O., Phase, G., Phase, C., Particles, S.,
Aerosols, A., Particles, P., Activity, C., France, O. B., France, C. G., Germany,
C. H., Uk, A. J., Salma, I. 2019. Title. Time, 6(3), 198.
Mulyadi. 2016. Sistem Akuntansi. edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Sujarweni, V. Wiratna. 2019. Sistem Akuntansi. Pustaka Baru Press.
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Isnawati
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Tempat dan Tanggal Lahir Batumea, 08 Februari 2001
4 Alamat Jl. Flamboyan III No. 12A, Blok
A, Komp. Perumahan Simpang
Cemara Raya II
5 NIM D010318009
6 Program Studi D3 Akuntansi
7 Alamat E-mail [email protected]
8 Nomor Telepon/HP 085242148846
9 Nama Ayah Salwan
B. Riwayat Pendidikan
Nama Sekolah Kota Th. Lulus
SD SDN Batumea Kab. Konawe
Kepulauan
2012
SLTP SMPN 1 Wawonii Barat Kab. Konawe
Kepulauan
2015
SLTA SMAN 1 Wawonii Barat Kab. Konawe
Kepulauan
2018
C. Kegiatan Kemahasiswaan yang Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Tempat dan
Waktu
Status dalam
Kegiatan
1 Orientasi Kehidupan Kampus
Mahasiswa Baru (OKKMB)
Poliban, 2018 Peserta
2 Bina Desa dan Malam
Keakraban Jurusan Akuntansi
Pantai Asmara,
Kec. Jorong,
Kab. Tala, 2018
Peserta
3 Kuliah Umum Pegadaian
“The Gade”
GSG ULM, 2018 Peserta
4 Seminar Dengan Tema
“Menyambut MEA Potensi
dan Tantangan
Pengembangan Usaha
Multimedia,
Poliban, 2018
Peserta
Melalui Layanan Finansial
Teknologi”
5 Seminar Nasional 2018
ASBIS & SNRT dengan
Tema “ Tantangan dan Peran
Perguruan Tinggi Dalam
Menghadapi Disrupsi
Teknologi”
Hotel Rattan Inn,
Banjarmasin,
2018
Pemakalah
6 Pengabdian Kepada
Masyarakat “Bimbingan
Teknis Penyusunan Laporan
Keuangan PAUD Terpadu
Cinta Ananda”
PAUD Terpadu
Cinta Ananda,
Banjarmasin,
2018
Pembicara
7 English For Communication
Training
Poliban, 2018 Peserta
8 Table Maner Hotel Aria
Barito,
Banjarmasin,
2018
Peserta
9 Webinar dengan Tema
“Praktek Pemanfaatan
Software Mendeley untuk
Sitasi dan Referensi Tugas
Akhir”
Online via Zoom
Cloud Meeting,
2020
Peserta
10 Webinar PAP 3.0 dengan
Tema “Pemulihan Ekonomi
Nasional dan Menyikapi
Masa Pandemi” oleh HIMA
Poliban
Online via Zoom
Cloud Meeting,
2020
Peserta
11 Webinar Edukasi Keuangan
Syariah bagi Mahasiswa
Perguruan Tinggi Se –
Kalimantan Selatan oleh
Otorisasi Jasa Keuangan
Regional 9 Kalimantan
Selatan
Online via Zoom
Cloud Meeting,
2020
Peserta
Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian
Lampiran 3 Lembar Bimbingan Tugas Akhir
Lampiran 4 Peta Daerah Penelitian
Lampiran 5 Lembar saran
LEMBAR SARAN KETUA PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR
Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021
NAMA MAHASISWA : ISNAWATI
NIM/PRODI : D010318009
JUDUL TA : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN
KAS BIAYA OPERASIONAL DRIVER PADA
DEPARTEMEN FLEET PT CIPTA KRIDA BAHARI
BANJARMASIN
SARAN : [ v ] Ada [ ] Tidak ada
HARI/TANGGAL : Kamis / 26 Agustus 2021
NO URAIAN SARAN
1 bab 5 saran : objek ini bisa dijadikan tempat penelitian tugas akhir
berikutnya dengan topik Akuntansi Keuangan Lanjutan
2 hilangkan saran nomor 1
3 perbaiki beberapa simbol bagan alir (di bagian commercial sales untuk
simbol menerima surat jalan dan menerima konfirmasi samakan dengan
simbol membandingkan email)
keterangan driver di halaman 55 diganti simbolnya menjadi trapesium aja.
tulisan di dalamnya “pengiriman barang”
4 acc revisi TA
Ketua Penguji
LEA EMILIA FARIDA, SE, MM
NIP 197809302002122003
LEMBAR SARAN ANGGOTA PENGUJI SIDANG TUGAS AKHIR
Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021
NAMA MAHASISWA : ISNAWATI
NIM/PRODI : D010318009
JUDUL TA : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGELUARAN
KAS BIAYA OPERASIONAL DRIVER PADA
DEPARTEMEN FLEET PT CIPTA KRIDA BAHARI
BANJARMASIN
SARAN : [ ✓ ] Ada [ ] Tidak ada
HARI/TANGGAL : Kamis / 26 Agustus 2021
NO URAIAN SARAN
1 Nota dinas, jenis huruf nomor halaman, pernyataan keaslian, abstrak, daftar
gambar, spasi antar paragraf.
2 Permasalahan, Rumusan masalah, penyajian sub bab, bab 2 margin kiri, sub
bab, penyajian bagan, margin kiri bab 4A, Gambar 4.1 = bagan, penyajian
bagan p63,
3 Spasi bab 5. Daftar pustaka.
Anggota Penguji
JULKAWAIT, SE, MM
NIP 197701082005011002