Apakah Kamu sudah mengetahui
Sinergi Pelayanan Masyarakat ?
Sinergi Pelayanan Masyarakat merupakan program karitatif yang digagas Pelayanan untuk mengakomodir problematika sosial keseharian masyarakat dhuafa.
Bentuk Bantuan
Pelayanan Rumah Sakit
Pelayanan Pelayanan Kesehatan
Pendampingan Pasien di Rumah Sakit
Pemeriksaan Laboratorium
Tebus resep obat
Operasi Celah Bibir
Alat bagi Penyandang Cacat
Pengobatan Thibbun Nab
Transportasi
Pangan
Papan (sewa tempat tinggal)
Tunggakan Rumah Tangga
Santunan Hidup
Modal Usaha Kecil
Advokasi Bebas Rentenir
Biaya Sekolah
Tebus Ijazah
Pengobatan Thibbun Nab
Tunggakan SPP
Kacamata untuk Pelajar
Bentuk Bantuan
Laporan Penerima Bantuan
SPM @sinergi_foundation telah membantu salah satu
pengajuan bantuan pendidikan a.n Siti DA yg
bersekolah di STIKES 'Aisyiyah Bandung Jurusan S1
Keperawatan.
Siti DA merupakan seorang anak yatim dan juga
mahasiswa yang berprestasi, terbukti dg IPK 3,64 yg
diraihnya tahun ini. Berdomisili di Gg Sukaleueur No
122/198A Rt 007/007 Desa Babakan Asih Kecamatan
Bojongloa Kaler Kota Bandung.
Dengan membayarkan langsung ke sekolahnya
tersebut, bantuan diterima oleh bagian keuangan
diharapkan dapat sedikit membantu meringankan
tunggakan biaya perkuliahan Siti DA yg dari tahun
2015 masih mempunyai tunggakan.
Laporan Penerima Bantuan
Melisa Hayati Mauli, gadis yang cukup belia dengan
umur 9 tahun. Sejak lahir ia memiliki syaraf yang tidak
normal. Sebabnya, kaki dan tangan kanan beliau tidak
berfungsi dengan baik, berbicara pun tidak lancar, dan
tubuh kurus dan tampak raut letih diwajahnya.
Kehidupan yang dijalani membutuhkan biaya sangat
besar, mulai dari biaya hidup keluarga yang sedang
menantikan lahirnya anggota baru, biaya kontrakan
kecil yang dihargai sebesar Rp.425.000/bulan, hingga
biaya berobat Melisa setiap bulannya hanya ditopang
oleh penghasilan ayah sebagai penjual cincau.
Sembari berangkat berdagang, Setiap harinya sang ayah
sambil membawa dagangannya juga mendorong kursi
roda Melisa menuju sekolahnya, di Sekolah Luar Biasa
(SLB).
Laporan Penerima Bantuan
Ade Setyadi, seorang kepala keluarga yang memiliki
beberapa tanggungan dengan penghasilan yang cukup
untuk makan sehari-hari. Ia mempunyai anak yang
sedang mengalami sakit Epilepsi, yaitu Diandra.
Diandra sakit epilepsy sejak umur satu tahun.
Epilepsy, membutuhkan obat yang banyak dan juga
mahal. Hasil kerja tak mencukupi, hingga Bapak Ade
mencoba meminta bantuan ke Sinergi Pelayanan
Masyarakat (SPM) @sinergi_foundation untuk tebus
resep obat yang harus dikonsumsi oleh Diandra setiap
waktu dalam hariannya.
Laporan Penerima Bantuan
Agus dan Ibu Ippah yang tak henti-hentinya menjaga
dan merawat putra mereka yang menderita penyakit
stroke dari 5 tahun yang lalu. Ia adalah Edi Medi, yang
sekarang berumur 40 tahun. Edi sebelumnya sempat
menjadi tukang parkir selama 2 tahun hingga akhirnya
Edi terkena penyakit stroke.
Merasa berat dengan biaya pembelian obat, akhirnya
Ibu Ippah –yang sekarang menjadi pekerja serabutan
demi membantu kebutuhan keluarganya– mengajukan
bantuan kepada Sinergi Foundation atas informasi
Dokter yang memeriksa ananknya. Alhamdulillah,
dengan wasilah berupa bantuan obat per bulannya bisa
didapatkan dari SPM Sinergi Foundation, Allah
memberikan pertolongan kemudahan kepada Edi beserta
keluarganya.
Laporan Penerima Bantuan
Senin (7/11) ibu elis bersama anaknya Rizki Azmi
Ramadan datang ke kantor Sinergi Pelayanan Masyarakat
(SPM) @sinergi_foundation untuk minta bantuan tebus
resep bagi anaknya yg sedang mengidap penyakit
Epilepsi.
Rizki divonis sakit epilepsi sejak berumur 2 jam, waktu itu
ia sedang berada dipangkuan ibunya, tiba-tiba kejang-
kejang dg mata yang terbelalak menguasai tubuh Rizki.
Laporan Penerima Bantuan
Endang Kuswara (71th) yang hidup sebatang kara di
Kota Bandung. Istri sudah lama meninggal dan anak satu-
satunya pergi ke Kalimantan dg tujuan mengais rezeki di
sebuah kebun kelapa sawit. Namun, 3 tahun merantau,
kabar tak kunjung datang.
Hari ini, Bapak endang dg wajah lusuh penuh harap datang
ke kantor Sinergi Pelayanan Masyarakat @
sinergi_foundation untuk minta bantuan sembako dan
juga biaya pengobatan.
Dia tidak bisa berobat, karena uang hasil mulung botol
hanya cukup untuk 1x makan dan juga bayar kontrakan
sebesar Rp.200.000/bulan.
Laporan Penerima Bantuan
7 tahun sudah, Ibu Nuraeni menjalin bahtera rumah tangga. Namun, dalam 7 tahun tersebut kerinduan untuk memiliki buah hati tak juga kesampaian. Dalam penantian tersebut, pada tahun 2012 saat umur pernikahan memasuki usia 3 tahun ibu Nuraeni terjangkit darag tinggi, setelah diperiksa ke dokter ternyata ginjal ibu Nuraeni sudah sangat buruk, dan akhirnya divonis sakit gagal ginjal.
Perjuangan Bapak Ade dalam mengais rezeki dan mencari bantuan membuahkan hasil. Saat pengobatan, ia bertemu dengan seseorang dirumah sakit yang menunjukan ke Sinergi Pelayanan Masyarakat (SPM). Segeralah ia mengumpulkan berkas dan berangkat menuju alamat yang didapatkan untuk meminta bantuan tebus obat. Sejak itu, SPM turut membantu serta meringankan beban Bpk Ade dalam perihal obat yang dikonsumsi oleh Ibu Nureani.
Laporan Penerima Bantuan
Rini (20 th), seorang mustahik SPM dalam hal tebus
resep obat. Kunjungan kali ini meninggalkan jejak
yang membekas bagi surveyor, karena Rini yang sedang
mengidap penyakit Epilepsy_adalah teman semasa
SMA.
Rini, menurut ibunya adalah anak yang kuat dan juga
pantang menyerah. Dengan keterbatasannya, ia bisa
membantu ekonomi ibunya dg cara membantu tetangga
ataupun menjadi tukang pijit.
Laporan Penerima Bantuan
Ibu Rosita, begitu sebutan untuk mustahik yang sedang
menderita tumor payudara sejak 2011 lalu. Sudah lima tahun
penyakit itu betah berdiam di tubuhnya, berbagai
pengobatan sudah dilakukan, namun tetap penyakitnya blum
juga purna.
5 tahun yang lalu, sebuah benjolan yang menyakitkan
menyerang payudaranya, dan segera ia ke puskesma
terdekat, namun dari puskesmas harus di rujuk kerumah
sakit. Setelah diperiksa, ia dinyatakan terserang penyakit
Kanker Payudara.
Ibu Rosita mengucapkan beribu ribu terimakasih atas
bantuan obat dan lab yg diberikan oleh @
sinergi_foundation, dan doa yg tulus untuk para donatur.
Laporan Penerima Bantuan
Ibu SM (Inisial) dari Jawa Timur yang sedang mengidap
penyakit komplikasi liver dan paru-paru sejak dua tahun
yang lalu. Berdasarkan hasil survey tim solo peduli,
Pekerjaan suami dari Ibu SM ini hanya sebagai buruh tani
yg penghasilannya cukup untuk makan sehari-hari dg
kedua anaknya.
Sementara itu, ia harus membayar rumah sakit ibu SM
dan juga biaya kontrol yang jumlahnya mencapai Rp.
500.000, Ini mengakibatkan ia sekeluarga mempunyai
hutang belasan juta rupiah untuk pengobatan.
Ibu SM mengakui, bahwa belum pernah menerima bantuan
dari lembaga atau instansi pemerintah manapun. Hanya
bantuan pinjaman uang dari tetangga.
Laporan Penerima Bantuan
Endang Koswara mendatangi kantor SPM, ini
merupakan kedatangannya yang pertama kali. bapak
endang meminta bantuan tebus resep obat untuk
mertuanya.
Mertuanya ini bernama Didi yang sudah berusia 80 tahun.
Dulu beliau bekerja sebagai tukang beca sejak dulu sampai
sekarang, namun cobaan pun datang ketika beliau harus
terserang penyakit pembengkakan jantung, penyakitnya
baru diketahui bulan Oktober 2016 kemarin, saat beliau
pingsan dan harus dilarikan ke RS Immanuel. Sebelumnya
beliau hanya sakit-sakitan dan sering berobat di
puskesmas, ini dikarenakan keadaan keuangan yang tidak
mencukupi untuk berobat kerumah sakit.
Laporan Penerima Bantuan
Ida Winarti dengan anaknya yang sedang berikhitiar
mencari bantuan untuk beban yang sedang anaknya derita.
Tania, gadis belia berumur 10 tahun yang kurang beruntung
itu kini mengidap penyakit TBC Kelenjar dan penyakit
kulit sejak umur 8,5 tahun. Sejak penyakit itu menyerang
tubuhnya, kurang lebih 1,5 tahun, tubuh Tania semakin
memburuk, berat badan kian hari menurun, yang sampai
saat ini hanya 16,2 Kg. Ukuran berat badan yang jauh dari
anak yang seusianya.