| Salam
1111
Assalaamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh Wah, makin tidak terasa aja ya sekarang udah masuk buletin SENIMAN edisi ke-3. Edisi kali ini terbit pada bulan Jumadil Akhir yaitu bulan keenam dalam penanggalan hijriyah. Penamaan Jumadil Akhir ini disebabkan karena bulan ini merupakan akhir dari musim kemarau atau kekeringan. Nah, pada SENIMAN edisi kali ini kami mengambil sebuah tema yang kaitannya sangat erat dengan status kita sebagai penuntut ilmu. Tema yang kita ambil adalah ILMU YANG BERMANFAAT. Semoga buletin ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan kita senantiasa diberikan keistiqamahan dalam mencari ilmu yang bermanfaat tersebut. Wassalaamu’alaikum warahmatullah wabarakaatuh
Redaksi
Content
4-5 fokus 6-7 mutiara
hadits 8-9 nasehat
islami
2-3 Tokoh kita
qwertyuipkjlshmanmxbd
10 maktabah 11-12 rumus
13 what’s next: kAMUS
14 teka teki islami
Penanggung Jawab : Irpan
Konten : Yusuf, Rendy, Restu, Viraldy, Tuti
Kreatif : Ratna, Sarah, Qisthi
2222
TOKOH KITA \ Nabi Muhammad SAW (Bag. 3)
Muhammad sudah tinggal bersama keluarga Halimah kurang lebih selama lima tahun. Selepas itu
ia dikembalikan kepada ibundanya, Aminah. Namun, ketika Muhammad berumur 6 tahun, ibundanya meninggal dunia. Maka jadilah Muhammad sebagai seorang anak yatim piatu, kemudian ia diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Malangnya, kegembiraannya bersama Abdul Muthalib tidak bertahan lama karena kakeknya tersebut meninggal dunia ketika Muhammad menginjak usia 8 tahun.
Selepas wafatnya Abdul Muthalib, Muhammad diasuh oleh
pamannya Abu Thalib. Abu Thalib kurang mampu untuk mengasuh Muhammad dibandingkan dengan saudaranya yang lain, namun dia mempunyai perasaan yang paling halus dan terhormat di kalangan orang-orang Quraisy sehingga ia dipercaya untuk mengasuhnya.
Pada suatu hari, ketika usia Muhammad sudah 12 tahun, ia pergi
berkunjung ke Syam untuk berdagang. Mereka bertemu dengan seorang rahib Kristen yang dapat melihat tanda-tanda kenabian padanya. Lalu rahib tersebut menasihati Abu Thalib supaya tidak pergi jauh ke daerah Syam karena orang-orang Yahudi dapat menyakiti Muhammad bila tanda-tanda tersebut diketahui. Abu Thalib mengikut nasihat rahib tersebut dan dia tidak banyak membawa harta dari perjalanan tersebut.
Pada saat Muhammad telah dewasa, beliau pergi membawa
barang dagangan Khadijah binti Khuwailid, seorang peniaga yang kaya dan dihormati. Beliau melaksanakan tugasnya dengan penuh ikhlas dan jujur. Khadijah amat tertarik dengan perwatakan mulia Muhammad lalu dia meluahkan rasa hatinya untuk menikah dengan Muhammad yang berusia 25 tahun ketika itu. Wanita bangsawan yang berusia 40 tahun itu sangat gembira saat Muhammad menerima lamarannya, lalu berlangsunglah perkawinan mereka berdua dan mulailah lembaran baru hidup Muhammad.
Ketika Muhammad berusia 35 tahun, banjir dahsyat mengalir dari gunung ke Ka’bah yang mengakibatkan dinding Ka’bah mengalami kerusakan. Pada saat pembangunan kembali Ka’bah, terjadi keributan di antara suku-suku kaum Quraisy untuk menentukan suku mana yang akan memasang batu Hajar Aswad. Masing-masing suku merasa bahwa tidak ada suku yang lain yang pantas melakukan perbuatan yang mulia ini kecuali sukunya . Karena hal ini, maka pekerjaan konstruksi tertunda lima hari. Seorang tetua yang disegani di antara Quraisy, Abu Umayyah bin Mughirah Makhzumi, mengumpulkan para pemimpin Quraisy dan berkata bahwa orang pertama yang masuk melalui pintu Shafa akan menentukan siapa yang akan membawa batu tersebut. Tiba-tiba Muhammad muncul dari pintu dan menyelesaikan pertikaian itu dan Muhammad meminta mereka menyediakan selembar kain. Beliau meletakkan Hajar Aswad di atas kain itu dengan tangannya sendiri, kemudian meminta tiap orang dari empat sesepuh Mekkah memegang setiap sudut kain itu. Ketika Hajar Aswad sudah diangkat ke dekat pilar, ia meletakkannya pada tempatnya dengan tangannya sendiri. Dengan cara ini, Muhammad berhasil mengakhiri pertikaian Quraisy yang hampir pecah menjadi peristiwa berdarah. Selepas peristiwa ini beliau mendapat julukan Al-Amin, yang artinya dapat dipercaya.
Suatu ketika di usianya yang ke-40 tahun, Muhammad berada di Gua Hira’ dan sentiasa merenung dalam kesunyian, memikirkan nasib umat manusia pada zaman itu. Maka datanglah Malaikat Jibril menyapa dan menyuruhnya membaca ayat Al-Qur’an yang pertama diturunkan kepadanya, yakni Surat Al-‘Alaq ayat 1-5. Sejak saat itulah Muhammad diangkat sebagai nabi sekalian alam.
To be continued...
3333
| tokoh kita
4444
fokus \ Ilmu Yang Bermanfaat
Terdapat keutamaan besar yang Allah sediakan
bagi orang-orang yang mempelajari
ilmu agama. Namun, kebanyakan dari kita –termasuk para
penuntut ilmu-– sering lalai dan menganggap ilmu tersebut sekedar teori
belaka, yang hanya terlihat dalam bentuk hafalan yang kuat, atau kemam-
puan yang mengagumkan dalam berceramah dan menyampaikan materi
kajian, atau bahkan gelar yang disandang, tanpa adanya wujud nyata dan
pengaruh dari kemanfaatan ilmu tersebut bagi orang yang mempelajarinya.
Apa sih ilmu yang bermanfaat itu?
Imam Ibnu Rajab Al-Hambali menjelaskan bahwa ilmu yang bermanfaat itu
adalah segala sesuatu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Hadits yang sha-
hih, yang apabila dipelajari dan dipahami maksudnya akan menumbuhkan
dalam hati perasaan tenang, takut, dan ketundukan yang sempurna kepada
Allah SWT.
Ini berarti bahwa ilmu yang cuma pandai diucapkan dan dihapalkan oleh lidah, tapi tidak menyentuh –apalagi masuk– kedalam hati manusia, maka ini sama sekali bukanlah ilmu yang bermanfaat, dan ilmu seperti ini justru akan menjadi bencana bagi orang yang memilikinya. Rasulullah pernah menerangkan sifat-sifat Khawarij dalam sabdanya, “Mereka selalu mengucapkan kata-kata yang baik (dan indah kedenga-rannya), mereka (mahir) dalam membaca (dan menghafal) Al Qur-an, akan tetapi bacaan tersebut tidak melampaui tenggorokan mereka (tidak masuk kedalam hati mereka), mereka keluar dengan cepat dari agama ini seperti anak panah yang (menembus dan) keluar dengan cepat dari sa-sarannya...” (HR. Muslim, no.1066) Bagaimanakah cara untuk menjadikan ilmu yang kita
pelajari bermanfaat bagi kita?
Ibnu Qayyim menyebutkan bahwa secara umum untuk bisa mengambil pengaruh dan manfaat yang maksimal dari segala se-
5555
suatu yang ingin kita ambil pengaruh darinya, maka ada empat faktor yang harus diwujudkan.makin maksimal pula pengaruh yang kita dapatkan darinya.
• Sumber pengaruh (ilmu) yang baik. Kalau kita ingin mendapatkan pengaruh yang baik dan manfaat dari ilmu yang kita pelajari, maka kita benar-benar harus memilih sumber rujukan ilmu yang terjamin kebaikannya.
• Media untuk menerima pengaruh dan manfaat dari ilmu, dalam hal ini adalah hati yang bersih. Kita harus membersihkan dan menyiapkan hati kita, karena ilmu yang bermanfaat tidak akan masuk dan menetap ke dalam hati yang kotor dan dipenuhi noda syahwat atau syubhata syahwat atau syubhat.
• Upaya untuk mendapatkan pengaruh baik dan manfaat dari ilmu Yaitu dengan cara mengkonsentrasikan pendengaran kita terhadap nasehat dan peringatan yang disampaikan di hadapan kita.
• Upaya untuk menghilangkan penghalang dan penghambat yang menghalangi sampainya pengaruh baik dari ilmu yang bermanfaat. Kelalaian dan berpalingnya hati dari memahami dan menghayati kand-ungan ilmu ketika kita membaca Al-Qur’an, menghadiri majelis ilmu, atau mendengarkan ceramah, adalah penghambat utama yang menghalangi sampainya pengaruh dan manfaat dari ilmu yang sedang kita baca atau dengarkan.
Selain keempat faktor diatas, yang tidak kalah pentingnya adalah do’a, karena bagaimana-pun taufik untuk mendapatkan ilmu yang berman-faat ada ditangan Allah. Mencari ilmu dunia memang dianjurkan, namun jangan sampai kita hanya mengetahui ilmu dunia saja sedangkan ilmu agama diabaikan.
Karena pada hakikatnya ilmu agama itu lebih mulia dari ilmu dunia. Se-moga Allah menganugrahkan kepada kita semua taufik dan hidayah-
Nya untuk bisa mendapatkan manfaat dan pengaruh yang baik dari ilmu yang kita pelajari, serta menjadi-
kan kita semua tetap istiqamah dijalan-Nya yang lurus sampai kita menghadap-Nya nanti, Aamiin.
| fokus
6666
Keutamaan Menuntut Ilmu dan Ahlinya
Kebodohan adalah salah satu sebab utama mengapa se-
seorang dapat terjerumus kedalam kemak-
siatan dan kefasikan atau bahkan kedalam kemusyrikan juga kekafiran.
Demikian juga orang-orang yang beribadah kepada Allah dengan kebodo-
han, maka sesungguhnya mereka lebih banyak merusak dari pada memban-
gun.
Oleh karena itu, maka Islam memberikan resep obat untuk
menghilangkan penyakit kebodohan tersebut yaitu mewajibkan para peme-
luknya untuk menuntut ilmu. Tentulah maksud ilmu di sini ialah ilmu agama.
Rasulullah SAW bersabda: “Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap
muslim.” (HR. Ibnu Majah, no:224)
Rasulullah SAW juga menjelaskan mengenai keutamaan menun-
tut ilmu dalam sabdanya, “Barang siapa meniti satu jalan untuk mencari
ilmu, niscaya –dengan hal itu- Allah jalankan dia diatas jalan diantara jalan-
jalan surga. Dan sesungguhnya para malaikat membentangkan sayap-sayap
mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi (pencari ilmu agama). Dan sesung-
guhnya seorang ‘alim (orang yang berilmu) itu dimintakan ampun oleh siapa
saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air. Dan se-
sungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan
bulan purnama dari pada seluruh bintang-bintang. Dan sesungguhnya para
ulama (ahli ilmu) itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar
dan dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barangsiapa yang mengambilnya
maka dia telah mengambil bagian yang banyak.”(HR. Abu Dawud
no:3641)
Mutiara hadits \
7777
Faedah dari hadits yang telah disebutkan diatas diantaranya:
• Allah memudahkan jalan ke surga bagi orang-orang yang menuntut ilmu.
• Malaikat akan membentangkan sayap-sayap mereka karena ridha terhadap thalibul ilmi.
• Seorang ‘alim dimintakan ampun oleh siapa saja yang ada di langit dan di bumi, dan oleh ikan-ikan di dalam air.
• Keutamaan seorang ‘alim atas ahli ibadah seperti keutamaan bulan purnama daripada seluruh bintang-bintang.
• Para ulama itu pewaris para Nabi.
Semoga Allah SWT memberikan semangat kepada kita semua
untuk menuntut ilmu agama dan mengamalkannya,
sehingga meraih kesuksesan didunia dan akhirat.
Aamiin
| mutiara hadits
8888
Adab-Adab Dalam Menuntut Ilmu
Dalam menggapai ilmu dan memperoleh berkah juga
manfaat darinya tentu dibutuhkan suatu cara-cara
jitu yang baik sekaligus benar. Nah cara-cara tersebut terangkum dalam adab-
adab menuntut ilmu yang di antaranya:
1. Mengikhlaskan niat karena Allah Ta’ala.
2. Berdoa kepada Allah Ta’ala supaya mendapatkan taufiq dalam menuntut
ilmu.
3. Bersemangat (antusias) untuk melakukan perjalanan dalam menuntut
ilmu.
4. Berusaha semaksimal mungkin untuk menghadiri kajian-kajian ilmu.
5. Apabila ada seseorang yang datang belakangan di tempat kajian hen-
daknya tidak mengucapkan salam apabila dapat memotong pelajaran
yang berjalan, kecuali kalau tidak mengganggu maka mengucapkan
salam itu sunnah. (Pendapat Syaikh al-Utsaimin dalam Fatawa Islamiy-
yah:, jilid 1, hlm. 170)
6. Tidak mengamalkan ilmu merupakan salah satu sebab hilangnya barakah
ilmu. Allah Ta’ala mencela orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya
dalam firman-Nya: “Wahai orang-orang yang beriman, kenapa kamu men-
gatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?. Amat besar kebencian di sisi
Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”. (QS.
ash-Shaf: 2-3)
7. Sopan santun dalam menuntut ilmu.
8. Kontinyu (konsisten) untuk hadir dan tidak malas.
NasEhat ISLAMI \
9999
| nasEhat ISLAMI 9. Tidak berputus asa dan mencela diri
(merendahkan diri), terlebih apabila
kesulitan dalam mempelajari sesuatu.
10.Membaca kitab-kitab yang berkaitan
dengan thalabul ilmi dan mempelajari
metode yang benar dalam menuntut ilmu,
serta berusaha mengetahui kekurangan dan
kesalahan yang ada pada dirinya.
11. Antusias untuk hadir lebih awal dan memper-
gunakan waktu dengan baik.
12. Tidak sedih dan patah semangat karena sedikit-
nya orang yang belajar darinya. Imam adz-
Dzahabi menyebutkan biografi Atha’ bin Abi Rabah bahwasanya dia,
tidak ada yang duduk bersamanya (dalam menuntut ilmu) kecuali
sembilan atau delapan orang saja. (Siyar A’lam an-Nubala` 8/107)
13. Bersabar dalam menuntut ilmu, karena diperlukan waktu yang tidak
sedikit untuk dapat menguasainya.
Demikian beberapa adab-adab dalam menuntut ilmu. Semoga kita semua
dapat mengaplikasikannya dalam proses meraih ilmu yang kita inginkan.
Aamiin
Mari mengenal Para Ilmuwan Islam
Judul : 147 Ilmuwan Terkemuka dalam Sejarah Islam
Penulis : Muhammad Gharib Jaudah
Penerbit : Pustaka Al-Kautsar
Harga : Rp 74.000,-
Apa yang terjadi jika pada abad yang silam Dunia Islam tidak melahirkan para ilmu-wan dan penemu di bidang sains? Tahukah anda, bahwa masa kegemilangan Islam pada abad ketiga mampu melahirkan ilmuwan besar semisal Ibnu Sina (Avicenna), Jabir bin Hayya (Geber), Al-Hasan bin Al-Haitsam (Alhazen), dan lainnya? Buku ini memaparkan secara lengkap kisah hidup para ilmuwan muslim yang bersusah payah mengabdikan hidupnya demi kemajuan agama, masyarakat, dan generasi selanjutnya. Hasil dari penemuan mereka, maupun manuskrip tulisan tangan mereka sampai sekarang masih tersim-pan dan dipelajari di universitas-universitas bergengsi oleh generasi abad sekarang. Mereka tidak hanya pintar di bidang teori, namun melakukan praktik secara langsung untuk membuktikan kebenaran temuannya. Marilah kita telaah perjalanan hidup mereka, apa saja yang ber-hasil mereka temukan, dan faktor apa yang memotivasi mereka hingga melahirkan penemuan-penemuan bermanfaat bagi umat manusia dan anda pun bisa seperti mereka dan mampu mengubah “wajah dunia”.
10101010
maktabah \
BERILMU? MUSLIMAH JUGA BERHAK DONG
Islam tak pernah memandang dan menilai muslimah sebagai
masyarakat kelas dua dengan hak dan tanggung jawab
yang lebih rendah dari kaum pria. Islam mewajibkan menuntut ilmu bagi
wanita dan pria. Sebagaimana firman Allah SWT, “Wahai Rabb-ku, tam-
bahkanlah ilmu kepadaku.” (Thaha:114) dan sabda Rasulullah SAW, “Mencari
ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimah” (HR. Ibnu Majah). Dia
(muslimah) mengerti bahwa petunjuk Al-Qur’an dan As-Sunnah ditujukan
untuk laki-laki dan wanita, dan menyamakan kedudukan laki-laki dan wanita
dalam ilmu-ilmu yang sifatnya fardhu ‘ain maupun fardhu kifayah
Bahkan Nabi Muhammad SAW mewasiatkan agar orangtua men-
gutamakan pendidikan anak perempuannya, "Barang siapa mempunyai
anak perempuan, kemudian mendidiknya, berbuat baik kepadanya, dan men-
gawinkannya, baginya syurga." (HR. Ibnu Hibban)
Panggung sejarah keagungan Islam jelas banyak melibatkan peran
aktif kaum muslimah di berbagai bidang. Di sisi jihad dan tadhiyyah
(pengorbanan) mereka kepada Islam, tercatat Summayyah lah sebagai
muslimah pertama yang menyumbangkan nyawanya demi keimanan dan
memperoleh syahadah. Manusia pertama yang menyambut dakwah Islam
sekaligus menopang banyak manuvernya juga dari kaum muslimah, yaitu
Khadijah binti Khuwailid ra.
Aisyah Ummul mukminin ra dikenal sebagai orang yang paling ahli
tentang fiqih, kedokteran dan puisi. Karena kepandaiannya itu Rasulul-
lah pernah berkata kepada para shahabatnya,
"Ambillah separuh agama kalian dan AI-Humairan ini,
yakni sayyidatina Aisyah ra, Ummul Mukminin". Dalam
| rumus
11111111
Rumus \ ilmu hadits, lbnu Asakir menyebutkan lebih dari delapan puluh wanita ahli
hadits. Aliyah binti Hasan, pemimpin Bani Syaiban, seorang yang cerdik
lagi terhormat sering dikunjungi oleh Shaleh Al-Marwi dan tokoh-tokoh
ulama fiqih Bashrah untuk dimintai pendapatnya tentang berbagai ma-
salah.
Jadi, tak ada alasan bahwa muslimah tak boleh menuntut ilmu
setinggi kaum laki-laki. Ilmu sangat dibutuhkan oleh semua manusia,
termasuk kaum muslimah
juga, karena untuk men-
jadi muslimah yang sejati
diperlukan ilmu di
dalamnya.
SEMANGAT MENUNTUT ILMU KARENA
ALLAH!!
12121212
13131313
K a m u s, acara para muslimah
Muslimah juga butuh ilmu loh, so jika kamu muslimah
yang butuh ilmu jangan lewatkan acara
“KAMUS - Kajian Muslimah” yang diadakan oleh Rosil bulan Mei ini, tepat-
nya tanggal 11 Mei 2012. KAMUS kali ini mengusung tema “Wanita Musli-
mah di Era Globalisasi. Untuk tempat dan waktu menyusul jadi jangan
bosan-bosan ya untuk update info seputar KAMUS dan tentang islam di
mading Rosil. Be there, Be Muslimah :)
| what’s next
14141414
TEKA TEKI ISLAMI \
MENDATAR 2. Empat Bulan haram, yaitu Dzulqo'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan ..... 4. Kitab syarah Shahih Bukhori karangan Al-Hafidz Ibnu Hajar 5. Lafadz yang artinya "Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan
yang terkutuk" 7. Hadits palsu (bahasa arab) 8. Sebutan untuk Surat An-Naas dan Surat Al-Falaq (surat perlindungan) 9. Surat yang dianjurkan untuk dibaca pada hari Jum'at 10. Ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hu-
kum berbagai aspek kehidupan
MENURUN 1. Ilmu yang mempelajari kandungan Al-Qur'an, berikut penjelasan
makna dan hikmah-hikmahnya 3. Shahabat yang meriwayatkan hadits terbanyak 6. Sekte yang menyimpang dari Islam, yang bercirikan
suka memberontak kepada pemerintah serta menghalal-kan darah dan harta kaum muslimin
Untaian Do’a
“Memohon Ilmu yang Bermanfaat”
Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoy-
yiba, wa ‘amalan mutaqobbala.
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepadaMu ilmu
yang bermanfaat, rezeki yang halal dan amal yang
diterima.”
[HR. Ibnu Majah (no.925), Shahih Ibni Majah (I/152,
no.753) dan Ibnus Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal
Lailah (no.54,110)]
Untaian Hikmah
“Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan men-
jaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu
penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum.
Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan,
tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.”
-Ali bin Abi Thalib-