SEKILASKEUNGGULAN BAMBU
PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTANKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
https://p3ekalimantan.menlhk.go.id/
Aksi Menanam Bambu di Hutan Lindung Sungai Manggar 2014-2018
dan
Taman Bambu Pramuka di Bendungan Teritip
Balikpapan 2018
PERTIKAWAN 2018REGIONAL KALIMANTAN
PERKEMAHAN BAKTI SAKA KALPATARU DAN SAKA WANABAKTI
Kata Pengantar
Buku saku ini merupakan edisi khusus dalam rangka
kegiatan Perkemahan Bakti Satuan Karya Pramuka Kalpataru
dan Wanabakti (Pertikawan) Tingkat Regional Kalimantan
Tahun 2018. Pertikawan ini tidak hanya sebatas perkemahan
biasa, karena wajib memberikan karya nyata sebagai bukti
monumentalnya. Monumen bambu menjadi penanda bahwa
pramuka pun bisa memberikan sesuatu bagi keberlangsungan
ekologi, ekonomi, dan sosial.
Edisi khusus ini merupakan pengkayaan dari edisi
sebelumnya yang memuat informasi singkat tentang fungsi,
manfaat dan keunggulan bambu serta informasi mengenai
gerakan aksi menanam bambu di Balikpapan khususnya, dan
di Kalimantan pada umumnya atas prakarsa P3E Kalimantan.
Balikpapan, Oktober 2018 Kepala,
Tri Bangun Laksana
Daftar Isi Apa Itu Bambu? ...................................................... 1
Klasifikasi Ilmiah .................................................... 2
Apa Saja Manfaat Bambu? ..................................... 2
Keunggulan Bambu ................................................ 4
Beberapa jenis bambu dan kekhasannya .................. 5
Aksi Menanam Bambu Balikpapan 2014-2018 ..... 14
a. Latar Belakang .............................................. 15
b. Workshop ...................................................... 17
c. Proses Tanam ................................................ 19
d. Launching ...................................................... 20
e. Tiga Tahun Kemudian ................................... 21
f. Kebun Bambu : Wisata Edukasi menyatu
dengan alam ................................................... 24
Penanaman Bambu Di Daerah TangkapanAir
Waduk Teritip27
a. Latar Belakang .............................................. 28
b. Letak dan Luas .............................................. 31
c. Kondisi awal penutupan lahan ....................... 31
d. Rancangan Penanaman .................................. 32
e. Kegiatan yang sudah dilakukan ..................... 33
f. Kegiatan yang akan dilakukan ....................... 36
2
1. Apa itu bambu?
Bambu adalah tanaman jenis rumput-
rumputan dengan rongga dan ruas pada
batangnya. Bambu memiliki banyak jenis.
Nama lain dari bambu adalah buluh, aur,
pring dan eru. Di dunia ini bambu
merupakan salah satu tanaman dengan
pertumbuhan paling cepat.
Bambu adalah tanaman dengan laju
pertumbuhan tertinggi di dunia yang
ditentukan oleh kondisi tanah lokal, iklim,
dan jenis spesies. Laju pertumbuhan yang
paling umum adalah sekitar 3–12 cm per
hari. Beberapa dari spesies bambu dapat
tumbuh hingga tingginya melebihi 30 m dan
diameter batang mencapai 30 cm. Namun
spesies tertentu hanya bisa tumbuh hingga
ketinggian beberapa sentimeter saja.
3
Bambu tumbuh dengan cara menyebarkan
perakaran dan rhizomanya dengan cara
menyusur di bawah tanah. Penyebaran akar
rhizoma sangatlah mudah, hal ini juga
sangat ditentukan oleh jenis tanah dan iklim
setempat. Dengan persebaran yang sangat
mudah, maka tunas muda akan tumbuh
dimana-mana, bahkan apabila tidak
dikendalikan tanaman bambu akan dapat
berpotensi menjadi tanaman invasif.
2. Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Subfamili : Bambusoideae
Superbangsa : Bambusodae
Bangsa : Bambuseae
4
3. Apa saja manfaat Bambu?
a. Manfaat bambu terkait Air
- Memperbaiki sumber tangkapan air/
kandungan air tanah;
- Penelitian di China, hutan bambu
mampu meningkatkan penyerapan air
ke dalam tanah hingga 240%
dibandingkan hutan pinus;
- Dibandingkan dengan pepohonan lain
yang hanya menyerap air hujan 35-
40%, bambu dapat menyerap air hujan
hingga 90%;
- Penghijauan dengan bambu pada
bekas tambang batubara di India
mampu meningkatkan muka air tanah
6.3 m dalam 4 tahun.
b. Manfaat bambu terkait Udara :
- Hutan bambu menyerap CO2 sebanyak
62 ton/Ha/tahun, sementara hutan
5
tanaman lain hanya menyerap 15
ton/Ha/tahun ;
- Bambu melepaskan oksigen sebagai
hasil fotosintesis 35% lebih banyak dari
pohon yang lain (memenuhi kebutuhan
oksigen 2 orang selama 24 jam);
- Bambu dapat menahan suara bising;
- Bambu dapat menahan/ mereduksi
pencemaran udara.
c. Manfaat Bambu terkait lahan :
- Sistem akar bambu mampu menahan
erosi dan longsor;
- Akar bambu dapat berfungsi
menyaring/ menetralisir bahan-bahan
pencemar yang masuk ke tanah;
- Akar bambu memicu unsur hara tanah.
d. Manfaat Bambu lainnya
- Pembuatan kerajinan, alat rumah
tangga, alat musik, kuliner dan obat
herbal dan lain-lain;
6
- Daun bambu dapat digunakan sebagai
alat pembungkus, misalnya makanan
kecil seperti uli dan wajik;
- Daun bambu tertentu dapat dibuat
menjadi kerupuk;
- Rebung bambu tertentu dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan
yang bergizi;
- Bambu dapat dibuat bahan baku tekstil
(anti bakteri);
- Bambu tertentu dengan perlakukan
khusus dapat sebagai pengganti baja.
4. Keunggulan Bambu
- Multiguna;
- Budidaya yang mudah;
- Kecepatan tumbuh : 3 – 12 cm per hari;
- Lebih kuat dari kayu;
- Dapat dipergunakan dalam umur
tumbuh 2-4 tahun dibandingkan dengan
5-300 tahun pada kebanyakan jenis kayu
keras;
7
- Menciptakan lapangan kerja (petani,
pengrajin, seniman, industri, konstruksi,
kuliner, herbal dll);
- Bambu relatif mudah diperoleh di seluruh
Indonesia, meski pemanfaatannya harus
tetap dipilih;
- Bambu bisa tahan lebih dari 25 tahun
(dengan perlakuan tertentu);
- Konstruksi bangunan dari bambu kokoh,
tahan gempa dan karakternya menarik;
- Sebagai bahan bangunan/rumah kebun,
rumah tinggal, rumah peristirahatan dan
bangunan gaya modern lainnya;
- Menampilkan kekhasan arsitektur tropis
yang indah dan berbudaya;
- Produksi biomassa bambu diperkirakan
sekitar 20-30 ton/hektar/tahun;
- Jenis-jenis bambu tertentu memiliki
kekuatan tensil 28.000 per inci,
dibandingkan dengan baja yang memiliki
tensil 23.000;
8
- Berlimpah, ada lebih dari 1500 spesies di
seluruh dunia, sekitar 150 jenis ada di
Indonesia, dimana seluruhnya dapat
dimanfaatkan;
- Bambu secara alami adalah bahan yang
indah dan eksotis, serta dapat
diaplikasikan menjadi berbagai macam
produk yang bermanfaat;
- Jenis bambu tertentu dapat ditanam
sebagai pagar pembatas yang sangat
kokoh dan sulit ditembus;
- Relatif mudah merawat tanaman bambu.
5. Beberapa jenis bambu dan
kekhasannya
- Bambu Apus (Gigantochloa apus);
jenis bambu ini memiliki batang yang kuat,
liat, dan lurus. Jenis ini terkenal paling
bagus untuk dijadikan bahan baku
keranjang anyaman karena seratnya yang
panjang, kuat, dan lentur.
9
- Bambu Ater
(Gigantochloa
atter), merupakan
jenis bambu yang
sering digunakan
untuk dinding rumah,
pagar, alat-alat rumah tangga, kerajinan
tangan, serta ada juga yang menggunakan
untu alat musik.
- Bambu Andong (Gigantochloa
verticillata / Gigantochloa pseudo
arundinacea) adalah jenis
bambu yang sering
digunakan untuk
bahan bangunan,
chopstick, dan untuk
memuat berbagai
jenis kerajinan
tangan.
10
- Bambu Betung (Dendrocalamanus asper); sifat bambu ini keras dan baik untuk bahan bangunan karena seratnya besar-besar dan ruasnya panjang. Dapat dimanfaatkan untuk saluran air, penampung aren yang disadap, dinding rumah yang dianyam, dan berbagai jenis barang kerajinan.
- Bambu Kuning (Bambusa vulgaris)
dapat dimanfaatkan untuk mebel, bahan
pembuat kertas,
untuk kerajinan
tangan dan dapat
ditanam di halaman
rumah karena cukup
menarik sebagai
tanaman hias serta untuk obat penyakit
kuning atau lever.
11
- Bambu Hitam (Gigantochloa
atroviolacea) sangat baik untuk dibuat
alat musik seperti angklung, gambang,
atau calung dan dapat juga digunakan
untuk furniture dan bahan kerajinan
tangan.
- Bambu Talang (Schizostachyum
brachycladum) banyak digunakan untuk
bahan atap, dinding, dan lantai rumah
adat Toraja.
- Bambu Tutul banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga seperti tirai,
meja, kursi, dinding, dan lantai rumah,
serta untuk kerajinan tangan.
12
- Bambu Cendani
(Bambusa
multiplex) dapat
digunakan untuk
tangkai payung, pipa
rokok, kerajinan
tangan seperti tempat
lampu, vas bunga, rak buku, dan berbagai
mebel dari bambu.
- Bambu Cangkoreh (Dinochloa
scandens) dapat
digunakan untuk
anyaman atau tempat
jemuran tembakau
dan untuk obat
misalnya obat tetes mata dan obat cacing.
- Bambu Perling (Schizostachyum
zollingeri) adalah bambu yang
digunakan untuk membuat dinding, tali,
tirai, dan alat memancing.
13
- Bambu Tamiang (Schizostachyumb
blumei) paling cocok digunakan untuk
sumpit, suling, alat memancing dan
kerajinan tangan.
- Bambu Loleba
(Bambusa
atra) dapat
digunakan untuk
dinding rumah,
tali tongkat,
bahan anyaman
dan sebagai tanaman hias.
- Bambu Batu (Dendrocalamus
strictus) sangat kuat dan dapat
digunakan untuk bahan baku kertas dan
untuk bahan anyaman.
- Bambu Belangke adalah jenis bambu
yang banyak digunakan sebagai galah
untuk panen kelapa sawit, selain itu juga
untuk bahan bangunan.
14
AKSI
MENANAM BAMBU
BALIKPAPAN 2014-2018
15
A. Latar Belakang
Laju kerusakan dan pencemaran
lingkungan hidup dan kehutanan di wilayah
pulau Kalimantan terjadi begitu luas dan
sangat memprihatinkan. Kerusakan dan
pencemaran terjadi di semua matra
lingkungan hidup dan kehutanan, yaitu :
air, udara, lahan, dan hutan. Para pihak
telah banyak berbuat, tetapi kecepatan laju
kerusakan dan pencemaran berlangsung
jauh lebih cepat daripada upaya konservasi
dan pemulihannya. Pusat Pengendalian
Pembangunan Ekoregion (P3E) Kalimantan
Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) berinisiasi menawarkan
upaya konservasi “antara”, sebelum
upaya-upaya penanaman tanaman
endemik Kalimantan tumbuh dengan lebat
dan menyeluruh, sehingga mempunyai
fungsi ekologis secara optimal. Konservasi
“antara” yang dimaksudkan tersebut
adalah : MENANAM BAMBU.
16
Pada bulan November 2014, P3E
Kalimantan mulai mengimplementasikan
inisiasi tersebut dengan
menyelenggarakan Workshop Rehabilitasi
Lahan dan Mata Air melalui Penanaman
Bambu di Kota Balikpapan tanggal 6
November 2014. Tiga minggu kemudian,
pada minggu ke-4 bulan November 2014
mulai kami tanam bambu di kawasan
Hutan Lindung Sungai Manggar di Waduk
Manggar seluas 7 ha, sebanyak 3.060 bibit
bambu dari berbagai jenis dengan
beberapa metode penanaman. Dua tahun
kemudian, pada bulan Desember 2016 ini,
bibit-bibit bambu itu telah menjadi
rumpun-rumpun bambu yang sudah mulai
memberikan manfaat ekologis antara lain :
Batang bambu
ampel
Rumpun bambu berlatar belakang
Waduk Manggar
Rumpun bambu berlatar belakang
Waduk Manggar
17
udara bersih, habitat burung, dan
barangkali semakin dekat waduk manggar
memiliki mata air.
B. Workshop
Workshop Rehabilitasi Lahan dan Mata Air
Melalui Penanaman Bambu yang
dilaksanakan pada tanggal 6 November
2014 di Kota Balikpapan merupakan sarana
kampanye dan edukasi tentang bambu
kepada masyarakat Kota Balikpapan yang
terdiri dari generasi muda, kelompok
masyarakat, perusahaan, dan SKPD
Pemerintah Kota Balikpapan. Kegiatan
workshop ini dilaksanakan di Balikpapan,
dengan narasumber utama H. Jatnika
Nanggamihardja, Ketua Yayasan Bambu
Cibinong, Jawa Barat. Tindak lanjut dari
workshop ini adalah pelaksanaan
penanaman bambu yang akan dimulai dari
tanggal 23 November 2014 hingga proses
launching pada tanggal 07 Desember
2014. Workshop ini dilaksanakan dengan
18
tujuan memberikan pemahaman kepada
masyarakat dan Pemda tentang manfaat
bambu dalam konservasi dan perlindungan
air dan cara penanamannya.
Kepala P3E Kalimantan memberikan keterangan kepada media pada Workshop Rehabilitasi Lahan dan Mata Air Melalui Penanaman Bambu
19
C. Proses Tanam
Pengambilan rimpang bambu
sebagai bibit untuk ditanam oleh
masyarakat sekitar Waduk
Manggar.Air Melalui Penanaman
Bambu
Bakal bibit bambu yang telah siap
tanam disusun di tiap-tiap titik
penanaman, untuk memudahkan
dalam proses penanaman.
Penanaman bibit bambu dilakukan
dengan 2 metode, yaitu :
1. Rebah (kiri)
2. Tegak (kanan)
Setelah 2 minggu, sekitar tanggal 5
Desember 2014 pertumbuhan bibit
bambu yang sudah ditanam telah
menjadi tunas.
20
D. Launching
Pada tanggal 07 Desember 2014, Pusat
Pengendalian Pembangunan Ekoregion
Kalimantan berkerjasama dengan
Pemerintah Kota Balikpapan
menyelenggarakan acara launching
penanaman bambu di Hutan Lindung
Sungai Manggar dengan tema Balikpapan
Menuju Kota Ekologis, yang berlokasi di
Waduk Manggar, Kota Balikpapan,
sekaligus sebagai peringatan Hari
Menanam Pohon Indonesia Tahun 2014.
Pada saat kegiatan tersebut dilakukan,
sebagian besar penanaman bambu yang
direncanakan telah selesai ditanam.
1 2
21
E. Tiga Tahun Kemudian
Tiga tahun kemudian, Desember 2017,
telah tumbuh rumpun-rumpun bambu
yang sudah mulai memberikan manfaat
ekologis antara lain : udara bersih, habitat
burung, dan barangkali semakin dekat
waduk manggar memiliki mata air.
(1) Kepala Pusat Pengendalian
Pembangunan Ekoregion Kalimantan, Tri
Bangun L. Sony, memberikan sambutan
pada kegiatan Balikpapan Menuju Kota
Ekologis dan dilanjutkan dengan
penanaman bambu;
(2) Walikota Balikpapan, Rizal Effendi
sedang memberikan sambutan;
(3) Walikota Balikpapan, Rizal Effendi
menanam bambu di kegiatan Balikpapan
Menuju Kota Ekologis.
22
Pada bulan Maret Tahun 2017 dilakukan
penanaman bambu sebagai pagar antara
kawasan Hutan Lindung Sungai Manggar
(HLSM) dan lahan masyarakat, dimana bibit
1
2 3
(1) Bambu yang ditanam pada Desember 2014 lalu,
berkembang menjadi rumpun-rumpun bambu yang
besar;
(2) Tiga rumpun bambu terbentuk dari 1 (satu) batang
bambu yang ditanam dengan metode rebah;
(3) Rumpun bambu di bantaran Waduk Manggar.
23
yang diperoleh berasal dari tanaman bambu
yang ditanam pada tahun 2014.
4
5 6
(4) P3EK kembali melakukan penanaman bambu di Hutan
Lindung Sungai Manggar, 1 ha, Maret 2017 ;
(5) Bambu yang ditanam sebagai pagar di perbatasan
HLSM dengan lahan masyarakat sepanjang 1 km ;
(6) Bambu yang berumur 3 minggu setelah ditanam.
24
F. Kebun Bambu: Wisata Edukasi
Menyatu Dengan Alam
Akhir tahun
2017,
dilakukan
penanaman
bambu
dilokasi
samping jalan tol Balikpapan-Samarinda.
Jenis bambu yang ditanam di lahan seluas
1 Ha ini adalah jenis bambu ampel dan
bambu tali. Jumlah tanaman bambu ada
400 rumpun.
Kebun bambu di Waduk Manggar
kedepannya akan menjadi alternatif
tempat wisata alam yang mengasyikkan.
Rumpun-rumpun bambu dengan tajuk
yang tinggi akan menjadi daya tarik
tersendiri yang tidak bisa dibantah lagi.
25
Fasilitas yang
dibangun
juga tentunya
fasilitas
ecowisata
yang
mementingkan konservasi alam. Kebun
bambu ini juga akan menjadi sarana
wisata dimana kita bisa belajar mengenal
berbagai macam jenis bambu, belajar
bagaimana mencintai alam dan hidup
berdampingan dengan alam secara
mutualisme.
Tahun 2018, laju pertumbuhan tanaman
bambu yang ditanam sejak tahun 2014
semakin bertambah besar dan semakin
menunjukkan keindahan dan
kesejukannya. Tajuk pohon bambu yang
26
semakin tinggi semakin terasa iklim mikro
yang dihasilkan.
(7) & (8) Hasil Peninjauan bambu pada bulan juli tahun
2018
(9) Diameter bambu sebesar 2 jengkal tangan orang
dewasa.
7
8
9
27
PENANAMAN BAMBU DI
DAERAH TANGKAPAN AIR
WADUK TERITIP
28
a. Latar belakang Waduk Teritip yang sedang dan segera
dioperasikan akan memiliki manfaat yang vital
bagi kota Balikpapan. Manfaat ini antara lain
untuk mengendalikan banjir, suplai kebutuhan
air baku, serta meningkatkan kesejahteraan
masyarakat sekitar. Dalam konteks
perlindungan, pembangunan waduk ini
diharapkan mampu melindungi penduduk dan
industri di wilayah Balikpapan Timur dari
bahaya banjir. Untuk suplai kebutuhan air,
Waduk Teritip ditargetkan mampu mensuplai
kebutuhan air baku sebesar 250 liter/detik di
sebagian wilayah Kota Balikpapan. Terakhir,
keberadaan waduk ini akan memberikan
manfaat lanjutan bagi masyarakat sekitar yang
salah satunya melalui kegiatan pariwisata.
Pencapaian ketiga manfaat tersebut tentu
perlu dibarengi dengan prakondisi waduk
termasuk kondisi penutupan lahannya yang
sebagian terdegradasi sebagai dampak dari
pembangunan waduk. Lahan terbuka yang
29
merupakan lahan terdegradasi dari wilayah
waduk diperlukan tindakan konservasi untuk
segera memulihkan kondisi ekologisnya
melalui kegiatan penanaman.
Upaya penanaman pada lahan terdegradasi
diperlukan tanaman yang dapat tumbuh
dengan cepat dan memiliki sifat adaptif. Salah
satu jenis tanaman yang digunakan dalam
upaya tersebut, yaitu tanaman bambu. Bambu
memiliki manfaat yang sangat besar dari sisi
ekologi dan ekonomi. Dari sisi ekologis, bambu
dapat menjaga sistem hidrologis sebagai
pengikat air dan tanah. Tanaman bambu juga
mampu menyerap air hujan yang cukup besar
melalui mekanisme intersepsi, sehingga
kemungkinan terjadinya aliran langsung dan
erosi di atas permukaan lahan dengan
dominasi bambu menjadi kecil. Secara
ekonomi, bambu dapat memberikan manfaat
langsung sebagai barang yang dapat
dimanfaatkan secara luas untuk berbagai
keperluan, serta dapat memberikan manfaat
30
tidak langsung sebagai jasa lingkungan seperti
wisata apabila dikelola dengan tepat.
Pada tanggal 9-13 Oktober 2018 P3E
Kalimantan bersama dengan Kwarda Gerakan
Pramuka Provinsi Kalimantan Timur dan
didukung oleh seluruh UPT KLHK Kalimantan
Timur menyelenggarakan Perkemahan Bakti
Saka Kalpataru dan Saka Wanabakti
(Pertikawan) Regional Kalimantan 2018 di
Pantai Lamaru, Kota Balikpapan. Momentum
ini kita manfaatkan untuk memberikan
sumbangan yang monumental berbasis
konservasi sumber daya alam dengan
membangun Taman Bambu Pramuka di
Kawasan DTA Waduk Teritip yang tidak saja
bermanfaat bagi lingkungan hidup, melainkan
juga bagi masyarakat Kota Balikpapan dan
sekitarnya. Monumen Taman Bambu Pramuka
tersebut berupa tanaman bambu seluas 5
hektar berisi sekitar 750 rumpun bambu. Bila
setiap rumpun berisi minimal 15 batang maka
akan ada 11.250 batang bambu. Rumpun-
31
rumpun bambu itu akan berfungsi sebagai
tempat konservasi air alami dan berkelanjutan
serta akan mampu mensuplai udara bersih.
Disamping itu juga akan memperkuat struktur
tanah sehingga dapat menahan longsor,
demikian juga akan memberi manfaat
ekonomi.
b. Letak dan luas Secara administrasi, areal penanaman ini
berada di Kelurahan Teritip, Kecamatan
Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Provinsi
Kalimantan Timur. Secara geografis lokasi
kegiatan terletak pada koordinat 1o 8’ 51,10” -
1o 9’ 7,16” LS dan 116o 58’ 57,05” - 116o 59’
4,37” BT. Fungsi kawasan di lokasi tersebut
merupakan Areal Penggunaan Lain (APL) yang
berada di dalam DTA Waduk Teritip. Luas areal
penanaman bambu ini ±5 hektar.
c. Kondisi awal penutupan lahan Hasil inventarisasi tegakan lokasi
penanaman, pada umumnya kondisi
32
penutupan didominasi oleh lahan terbuka serta
semak belukar.
d. Rancangan penanaman Penanaman dilakukan kedalam 3 tahapan,
yaitu persiapan, penanaman, dan
pemeliharaan tanaman. Persiapan lapangan
adalah kegiatan yang dilaksanakan sebelum
kegiatan fisik secara keseluruhan. Penanaman
dilakukan dengan pola tanam yang digunakan
yaitu berupa penanaman sistem jalur dengan
jumlah tanaman 150 batang/hektar dengan
jenis bambu, yaitu Ampel, Petung, Kuning, dan
India. Kegiatan pemeliharaan meliputi
penyiangan, pendangiran, penyulaman,
pemupukan serta perlindungan dan
pengamanan tanaman yang dilakukan sampai
33
tahun ketiga, yaitu pemeliharaan tahun
berjalan, pemeliharaan I pada tahun kedua
dan pemeliharaan II pada tahun ketiga.
e. Kegiatan yang sudah dilakukan
(16 September 2018 – Oktober
2018) Penanaman bambu yang dilakukan dalam
rangkaian Pertikawan Tingkat Regional
Kalimantan Tahun 2018 ini terbagi kedalam 3
bagian, yaitu sebelum peresmian, pada saat
peresmian, dan pasca peresmian. Bagian
sebelum peresmian telah dilakukan kegiatan
persiapan dan penanaman. Persiapan meliputi
pembersihan semak belukar, pembuatan jalur
tanam, pemasangan ajir, pembuatan lubang,
penyiapan pupuk dasar. Kegiatan penanaman
sebelum peresmian, bambu yang tertanam,
yaitu bambu Ampel sebanyak 262 bibit. Pada
bagian ini, hujan klimaks belum terjadi
sehingga diperlukan penyiraman intensif setiap
dua hari sekali.
34
Pembersihan lahan Pembersihan jalur tanam
Pemasangan ajir Pembuatan lubang tanam
35
Pembuatan pupuk dasar
Distribusi pupuk dasar ke lubang tanam
Pengisian pupuk dasar
pada lubang tanam
Distribusi bibit ke lubang tanam
Hasil penanaman bibit bambu pada lubang tanam
Hasil penanaman bibit bambu pada fase sebelum
peresmian
36
Pada bagian peresmian, kegiatan yang telah
dilakukan meliputi pembersihan lahan dan
penyiapan lubang. Lubang tanam yang
disiapkan sebanyak 217 lubang tanam.
Penanaman akan dilakukan oleh pramuka
sebanyak 272 orang beserta para pihak
lainnya.
f. Kegiatan yang akan dilakukan
(November 2018 - 2020)
Setelah peresmian, kegiatannya akan
dilaksanakan berupa penyiapan lahan dan
penanaman pada areal sisa sebagai bagian
pasca peresmian. Pelaksanaan akan dilakukan
pada saat hujan maksimal sehingga tidak perlu
dilakukan penyiraman. Selain itu, pemeliharan
tahun berjalan sampai tahun ketiga akan
dilakukan.
PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTANKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION KALIMANTANKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
https://p3ekalimantan.menlhk.go.id/https://p3ekalimantan.menlhk.go.id/
h�ps://p3ekalimantan.menlhk.go.id/p3ekalimantan