LAPORAN KERJA PRAKTIK
PRODUKSI CRUSHER BATUBARA DI STOCKPILE
PUALAM SARI PT. SUMBER KURNIA BUANA
DESA PUALAM SARI
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DISUSUN OLEH :
Willem Christian / DBD 107 005
M. Fadli Akbar / DBD 107008
DIREVIEW OLEH :
Devista Angela Claudia Baboe
DBD 112 078
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
PALANGKA RAYA
2015
Review Laporan Kerja Praktik
PRODUKSI CRUSHER BATUBARA DI STOCKPILE
PUALAM SARI PT. SUMBER KURNIA BUANA
DESA PUALAM SARI
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang berlimpah,
salah satunya adalah batubara. Seiring meningkatnya kebutuhan energi dan
semakin besarnya permintaan pasar memicu pesatnya perkembangan industri
pertambangan batubara di Indonesia.
PT. Sumber Kurnia Buana adalah perusahaan swasta nasional yang
bergerak dibidang pertambangan batubara yang terletak di Desa Pualam Sari,
Provinsi Kalimantan Selatan.
Salah satu kegiatan dalam pertambangan batubara adalah kegiatan
pemecahan batubara menggunakan Crusher, di mana hasil ukuran dari
pemecahan barubara menggunakan Crusher ini disesuaikan dengan
permintaan konsumen yang selanjutnya akan di pasarkan. Hal yang
mempengaruhi target produksi material yang akan diisi ke dalam tongkang
adalah bentuk atau ukuran dari material tersebut. Maka dari itu dibutuhkan
Crusher untuk melakukan pemecahan material yang sesuai denganpermintaan
pasar serta dapat memenuhi produksi pengisian tongkang.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian Kerja Praktik ini yaitu
sebagai berikut :
a. Bagaimana produktivitas Crusher dalam memproduksi batubara selama 1
bulan (Maret 2012) di Stockpile Pualam Sari PT. Sumber Kurnia Buana ?
b. Bagaimanakah SOP kerja dan kondisi keadaan lokasi Crusher Pualam
Sari PT. Sumber Kurnia Buana ?
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Batubara
Batubara merupakan suatu jenis mineral yang tersusun atas karbon,
hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, dan senyawa-senyawa mineral.
Keterdapatan batubara di alam dalam tingkat yang berbeda mulai dari lignit,
subbituminous, bituminous dan antrasite.Selain itu batubara merupakan
endapaan organik yang mutunya ditentukan oleh beberapa faktor antara lain :
1. Tempat terdapatnya cekungan, batubara yang bernilai ekonomis dan
berskala besar hanya terpusat pada cekungan-cekungan tersier di Indonesia
bagian barat yaitu pulau Sumatera dan Kalimantan
2. Umur dari batuan itu sendiri
3. Banyaknya kontaminasi pada batubara tersebut.
Selain itu pembentukkan batubara juga dipengaruhi oleh adanya tekanan,
perbedaan suhu dan waktu. Adapun konsep pembentukan batuan meliputi :
1. Prinsip Sedimentasi
2. Skala Waktu Geologi
Alat Pemecah Batuan (Crusher)
Crusher berfungsi untuk memecahkan batuan alam menjadi ukuran yang
lebih kecil sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Crusher terdiri dari beberapa
bagian yaitu CrusherPrimer, Crusher Sekunder, Crusher Tersier. Hasil dari
crusher primer dimasukkan ke dalam crusher sekunder untuk mendapatkan
hasil yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi
spesifikasi yang ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier
dan seterusnya.
Untuk mendapatkan butiran yang juga disebut agregat diperlukan
pemecahan lebih lanjut, sehingga didapatkan gradasi yang minimal mendekati
gradasi yang diinginkan, maka dipergunakanlah Crusher. Kegiatan Crusher ini
disebut juga Crushing Plant.
Pada PT. Sumber Kurnia Buana alat pemecah batuan (Crusher) yang
digunakan adalah jenis Primary Crusher, yaitu Jaw Crusher.
Jaw Crusher
Jaw Crusher merupakan crusher primer yang digunakan untuk
memecahkan batuan dengan ukuran setting antara 30 mm dan 100 mm. Jaw
Crusher terdiri dari dua tipe yaitu blake ( poros di atas) dan dodge (poros di
bawah).
Bagian-bagian Jaw Crusher
Alat ini mempunyai dua Jaw, yang satu dapat digerakkan (swing jaw)dan
yang lainnya tidak bergerak (fixed jaw).
Pecahnya batuan dari Jaw Crusher karena adanya :
* Daya tahan batuan lebih kecil dari gaya yang menekan
* Nip Angle
* Resultan gaya yang arahnya ke bawah.
Jaw Crusher pada batubara ,biasanya tidak digunakan pada Crusher
Primer tetapi sering digunakan untuk operasi penambangan Open pit dimana
batubarnya keras atau lapisan batubara yang sangat keras yang dijumpai dalam
jumlah bervariasi.
Ada dua tie Jaw Crusher yang dapat ditemui pada penghancuran batubara
yaitu : Single-toggle machine dan Double-toggle machine.
Kapasitas mesin peremuk Jaw Crusher dibedakan menjadi kapasitas
desain dan kapasitas nyata.
Persamaan Produktivitas
Untuk menghitung produktivitas dari alat pemecah batuan yang
digunakan, yaitu Jaw Crusher berdasarkan jam kerja dan produksi dalam
satuan ton, digunakan rumus :
Produktivitas = Produksi
Jam Kerja
Pola perhitungan di atas dilakukan setiap hari kerja. Adapun produksi dan
jam kerja per hari diakumulasikan menjadi nilai kumulatif. Nilai kumulatif
tersebutlah yang digunakan dalm rumus di atas untuk menentukan nilai
produktivitas.
Alat Bantu Crusher
Untuk mendapatkan material dan efesiensi yang sempurna, maka
diperlukan alat bantu atau pelengkap pada unit crusher. Alat bantu tersebut
antar lain :
Feeder
Feeder adalah komponen dan peralatan pemecah batu yang berfungsi sebai
pengatur aliran, pemisah bahan dan peneerima bahan baku.
Hooper
Hooper merupakan alat yang digunakan pada tahap awal dari pengolahan
batubara pada crushing plant yang berfungsi sebagai penerima materialyang
dicurahkan oleh dump truck ataupun Wheel Loader.
Conveyor
Conveyor adalah salah satu alat pengangkut bahan-bahan industri yang
berbentuk padat.
Stockpile
Stockpile adalah bagian yang terpenting dalam penambangan karena dapat
membantu dalam menjaga kualitas batubara serta sebagai tempat menyimpan
dan membantu dalam proses pemindahan batubara ke konsumen. Fungsi utama
stockpile adalah untuk mempersiapkan dan meopang kegiatan antara
pengiriman dan pengolahan.
Masalah yang sering timbul di stockpile antar lain yang menyebabkan
kualitas batubara menjadi turun yaitu seringnya tergenang air. Adapun cara
untuk mencegah hal-hal tersebut antara lain :
1. Membuat dasar permukaan stockpile menjadi miring agar air yang masuk ke
dalam stockpile dapat dialirkan
2. Membuat paritan-paritan di pinggir stockpile
3. Adanya Biding Coal (batubara yang rendah kalori yang digunakan sebagai
dasar di atas permukaan tanah)
4. Membatasi tinggi stockpile
5. Melakukan pemadatan terhadap batubara yang akan disimpan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Lokasi dan Kesampaian Daerah
Lokasi kuasa pertambangan di PT. Sumber Kurnia Buana terletak secara
administratif pada Kecamatan Tapin Selatan, Kecamatan Tapin Utara,
Kecamatan Binuang-Kabupaten Tapin dan Kecamatan Pangrangon, Simpang
Empat, Astmabul-Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selata. Perusahaan
ini berkantor di tempat yang sama dengan lokasi penambangan.
Daerah peninjauan dapat dicapat dengan menggunakan angkutan darat dari
Banjarmasin melewati kota Banjarbaru dan Martapura. Dari kota Martapura
menuju lokasi penyelidikan dapat ditempuh dengan waktu 1,5 jam perjalanan
untuk bagian selatan) dan 2,5 jam (untuk bagian utara).
Kondisi Geologi Regional
Secara geologi daerah peneyelidikan terletak di cekungan Barito yang
merupakan salah satu cekungan tersier di Kalimantan Tengah. Cekungan ini
terletak antara paparan Sunda dibagian barat dan pegunungan Meratus dibagian
timur yang memisahkannya dari cekungan Asem-asem.
Struktur Geologi
Struktur geologi yang menonjol di daerah peninjauan adalah struktur
Homoklin dimana lapisan-lapisan miring ke arah barat dan barat laut. Di
selatan gung Kumbayangkanci terlihat tanda-tanda hadirnyaa sesar mendatar
yang menuju arah barat – barat daya – timur-timur. Di ujung selatan,
kedudukan jurus dan kemiringan lapisannya sedikit tidak teratur. Hal tersebut
tentu diakibatkan oleh hadirnya sejumlah sesar tetapi lokasi dan arah belum
terlihat selamapeninjauan.
Metode
Metode yang digunakan antaralain :
1. Observasi (pengamatan)
2. Metode Interview (wawancara)
3. Metode Pustaka
4. Pengumpulan Data
5. Pengolahan Data
6. Penyusunan Laporann produksi Crusher
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan Produksi
Dari penelitian yang dilakukan di Stockpile Pualam Sari di PT. Sumber
Kurnia Buana, diperoleh data statistik jam kerja dan produksi Crusher selama
1 bulan.
Tabel Statistik Produktivitas Crusher di Stockpile Pualam Sari
PT. Sumber Kurnia Buana
Produktivitas Crusher pada PT. Sumber Kurnia Buana, Stockpile Pualam
Sari adalah 194,83 ton/jam dengan jumlah produksi sebesar 14.22,40 ton.
Standar Operasional Prosedur 9SOP) Operasi Crusher
SOP operasi Crusher dalam pengolahan batubara yang diterapkan pada
PT. Sumber Kurnia Buana, Stockpile Pualam Sari dapat di lihat padaa bagan
alir di bawah ini :
Keadaan Lokasi Crusher
Lokasi sekitar pengolahan batubara dengan Crusher PT. Sumber Kurnia
Buana, Stockpile Pualam Sari relatif stabil. Untuk meminimalisir keberadaan
air yang dapat berdampak langsung terhadap kegiatan produksi dengan
Crusher, perusahaan melengkapi lokasi dengan system pengeringan air dan
selokan buangan air.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil antara lain :
1. Crusher merupakan alat pemecah batuan yang digunakan oleh PT. Sumber
Kurnia Buana dalam kegiatan pengolahan batubara hasil produksi. Type
Crusher yang digunakan adaalah Jaw Crusher.
2. Produktivitas Crusher dalam pengolahan batubara dihitung berdasarkan Jam
Kerja dan Produksi.
Saran
1. Pengecekan alat sebaiknya lebih sering dikakukan, khususnya Crusher
2. Perlunya diupayakan pengendalian terhadap air yang menggenang disekitar
lokasi pengolahan batubara yang kinerjanya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012. Pedoman Kerja Praktik. Palangka Raya.
Anonim.2009. Proses Pembentukan Batubara. Jakarta
Anonim.1994. Laporan Akhir Pekerjaan Reconnaissance Daerah Coal Belt-3
Block VIII Dan Provinsi Kalimantan Selatan. Bandung.
Marga, B., (1996). Petunjuk Pemeriksaan Peralatan Pemecah Batu (Stone
Crusher). Yayasan Badan Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.
Rochmanhadi, (1992). Alat-Alat Berat dan Penggunaannya. Yayasan Badan
Penerbit Pekerjaan Umum. Jakarta.