RENCANA STRATEGIS
MUSEUM PERUMUSAN NASKAH PROKLAMASI
TAHUN 2015-2019
DIREKTORAT JENDERAL KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
i Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
KATA PENGANTAR
Rencana strategis (RENSRA) Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Tahun 2015-2019 disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Peraturan Presiden Nomor 2
Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-
2019, serta UUD No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan arahan presiden
mengenai kebijakan Trisakti yang mencakup kedaulatan dibidang politik,
berdikari dibidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan serta
NAWACITA.
Penyusunan Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi Tahun 2015-
2019, merupakan kesinambungan dari Renstra Museum Perumusan Naskah
Proklamasi Tahun 2010-2014. Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi
mengacu pada visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2025 yaitu
“Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif” dan visi Direktorat
Jenderal Kebudayaan “Terwujudnya Kebudayaan yang Mandiri dan Bermanfaat”.
Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi Tahun 2015-2019
digunakan sebagai pedoman dan arah pembangunan Museum Perumusan Naskah
Proklamasi yang hendak dicapai pada periode 2015-2019. Renstra merupakan
dasar dan acuan bagi bagian teknis dengan tata usaha dilingkungan Museum
Perumusan Naskah Proklamasi untuk menyusun Rencana Strategis (Renstra),
Rencana Kerja (Renja) dan RKA-KL, Rencana dan program pembangunan bidang
Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Laporan Tahunan, dan Laporan
Akuntanilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Rencana Strategis (Renstra) ini diharapkan bisa dipahami serta
dimanfaatkan oleh seluruh pegawai dan pemangku kepentingan dalam menyusun
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program Museum Perumusan Naskah
Proklamasi secara terintegrasi, sinergis, dan berkesinambungan. Namun demikian,
ii Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
kami menyadari masih banyak kekurangan di dalam penyusunan Rencana
Strategis (Renstra) ini. Oleh sebab itu, kami mohon masukan dan saran untuk
perbaikan Rencana Strategis (Renstra) ini kedepan.
Jakarta, 14 Desember 2015
Kepala Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Dra. Huriyati,MM
iii Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................. i
Daftar Isi...................................................................................................................... iii
Daftar Gambar .............................................................................................................. v
Daftar Tabel ................................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2. Landasan Hukum ................................................................................................. 2
1.3. Kondisi Umum ..................................................................................................... 3
1.4. Potensi dan Permasalahan .................................................................................... 6
1.4.1 Potensi ................................................................................................ 6
1.4.2 Permasalahan dan Tantangan ............................................................. 9
BAB II VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan .................................. 11
2.2. Visi dan Misi di bidang Kebudayaan .................................................................. 11
2.3.Visi dan Misi Museum Perumusan Naskah Proklamasi ..................................... 12
2.4. Tujuan Strategis Museum Perumusan Naskah Proklamasi ................................ 13
2.5. Sasaran Strategis Museum Perumusan Naskah Proklamasi ............................... 13
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategis Nasional ............................................................. 15
3.1.1. Undang-Undang 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasonal (RPJPN) 2005-2025 ..................................................... 15
iv Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
3.1.2. Undang-Undang No. 11 2010 tentang Cagar Budaya............................... 16
3.1.3. Konsep RPJM Bidang Kebudayaan Tahun 2015-2019 ........................... 17
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Museum Perumusan Naskah Proklamasi ............ 17
3.3 Kerangka Kelembagaan ..................................................................................... 19
BAB IV Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan
4.1. Target Kinerja .................................................................................................... 20
4.2. Kerangka Pendanaan .......................................................................................... 23
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
v Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi ..................... 20
Gambar 1. 2 Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi ....................................... 28
Gambar 1. 3 Ruang Perumusan Naskah Proklamasi ........................................................ 28
Gambar 1.4 Ruang Pengetikan Naskah Proklamasi ........................................................ 29
vi Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Arah Kebijakan dan Strategi Munasprok ..................................................... 17
Tabel 1. 2 Target Kinerja Sasaran Strategis .................................................................. 20
Tabel 1. 3 Kerangka Pendanaan ................................................................................... 23
1 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJN) Tahun 2005-2025 yang
mengamanatkan bahwa pembangunan bidang sosial budaya dan kehidupan beragama
diarahkan pada pencapaian sasaran untuk mewujudkan masyarakat Indonesia yang
berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab, serta mewujudkan
bangsa yang berdaya saing untuk mencapai masyarakat yang lebih makmur dan
sejahtera, maka arah pembangunan kebudayaan akan tercakup dalam pembangunan
bidang sosial budaya dan kehidupan beragama yang terkait erat dengan
pengembangan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Disamping itu,
kesadaran akan budaya memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang
sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim kondusif serta
harmonis sehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon modernisasi
secara positif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.
Rencana Strategis Satuan Kerja Museum Perumusan Naskah Proklamasi
(Renstra MPNP) disusun sebagai perencanaan komprehensif kurun waktu lima
tahunan dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Yang selanjutnya akan
digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kinerja Anggaran (RKA)
dan Rencana Kinerja Tahunan (RKT).
Acuan utama yang digunakan dalam menyusun Rencana Strategis Satuan
Kerja Perangkat Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Renstra MPNP) adalah
rumusan Visi, Misi, Arah Kebijakan dan Rencana Program Museum Perumusan
Naskah Proklamasi.
2 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
1.2. Landasan Hukum
Rencana strategis ini merupakan perwujudan dan penerapan berbagai
peraturan perundangan yang meliputi :
1. Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
2. UU No. 17 Tahun 2003 tentang keuangan negara;
3. UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
4. UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
5. UU No. 17 Tahun 2007 TENTANG Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;
6. UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya;
7. Perpres No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN Tahun 2015—2019;
8. Perpres No. 14 Tahun 2015 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
9. Kepres No. 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan
Pengangkatan Menteri Kabinet Kerja Periode Tahun 2014—2019;
10. Permen PPN/Kepala Bappenas No. 5 Tahun 2014 tentang Pedoman
penyusunan dan penelaahan Renstra K/L 2015-2019;
11. Permendikbud Nomor 35 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja;
12. Permendikbud No. 11 Tahun 2015 tentang OTK Kemendikbud;
13. Permendikbud No. 22 Tahun 2015 tentang Renstra Kemendikbud 2015 –
2019 (12 Juni 2015);
14. Peraturan Pemerintah No. 66 Tentang Museum;
15. Permendikbud no.38 Tahun 2015 tentang organisasi dan tata kerja
Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
3 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
1.3. Kondisi Umum
Museum berfungsi mengumpulkan, merawat, dan menyajikan serta
melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi, penelitian dan
kesenangan atau hiburan (Ayo Kita Mengenal Museum : 2009).
Sedangkan menurut Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 2015, museum
adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi,
dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Museum mempunyai tugas
pengkajian, pendidikan, dan kesenangan yang dalam usaha pengelolaannya
melibatkan upaya terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan memanfaatkan
koleksi melalui kebijakan pengaturan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat.
Sedangkan menurut International Council of Museum (ICOM), museum
adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani
masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, memperoleh, merawat,
menghubungkan dan memamerkan artefak-artefak perihal jati diri manusia dan
lingkungannya untuk tujuan studi, pendidikan dan rekreasi.
Klasifikasi museum diatur dalam PP No. 66 Tahun 2015 :
1 Museum Umum adalah Museum yang menginformasikan tentang berbagai
cabang seni, peristiwa, disiplin ilmu dan teknologi yang koleksinya terdiri dari
kumpulan bukti material manusia dan/atau lingkungannya. Misalnya antara lain
Museum nasional, Museum provinsi, dan Museum kabupaten atau kota.
2 Museum Khusus adalah Museum yang menginformasikan tentang 1 (satu)
peristiwa, 1 (satu) riwayat hidup seseorang, 1 (satu) cabang seni, 1 (satu) cabang
4 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
ilmu, atau 1 (satu) cabang teknologi yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
material manusia dan/atau lingkungannya.
Berdasarkan klasifikasi di atas, yang menjadi fokus dari Museum Perumusan
Naskah Proklamasi, sesuai namanya adalah peristiwa perumusan naskah proklamasi
itu sendiri serta sekelumit cerita tentang tokoh-tokoh yang berada dibalik peristiwa
tersebut, sehingga Museum Perumusan Naskah Proklamasi termasuk kepada jenis
Museum Khusus.
Museum Perumusan Naskah Proklamsi adalah unit pelaksanaan teknis yang
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai dengan SK Menteri no 38 Tahun
2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Bangunan Museum Perumusan Naskah Proklamasi dapat dikatakan sebagai
gedung bersejarah atau monumen, karena pada tanggal 16 Agustus 1945 di gedung
ini telah terjadi peristiwa sejarah, yaitu Perumusan Naskah Proklamasi Bangsa
Indonesia. Untuk memperjuangkan haknya menjadi suatu bangsa yang merdeka dan
berdaulat. Peristiwa ini merupakan suatu rangkaian sejarah yang sangat penting bagi
bangsa Indonesia, karena peristiwa itu tidak dapat dipisahkan dari peristiwa
proklamasi.
Maksud dan tujuan didirikannya Museum Perumusan Naskah Proklamasi
adalah dalam rangka mendayagunakan gedung Museum Perumusan Naskah
Proklamasi sebagai gedung bersejarah untuk melestarikan nilai – nilai yang
terkandung dalam sejarah proklamasi untuk kepentingan generasi muda. Untuk itu,
arah kebijakan dalam pengelolaan Museum Perumusan Naskah Proklamasi sudah
sepatutnya berfokus pada pendidikan, yakni pendidikan nasional yang berdasarkan
pancasila, dengan tujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa.
5 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
Gedung ini didirikan sekitar tahun 1920 dengan arsitektur Eropa (art deco),
dengan luas tanah 3.914 M2 dan luas bangunan 1.138,10 M2. Pada tahun 1931,
pemiliknya atas nama P.T. Asuransi Jiwasraya. Ketika pecah Perang Pasifik, gedung
ini dipakai British Consul General sampai Jepang menduduki Indonesia.
Pada masa Pendudukan Jepang, gedung ini menjadi tempat kediaman
Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Kantor Penghubung antara angkatan Laut
dengan Angkatan Darat Jepang. Setelah kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945,
gedung ini tetap menjadi tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda sampai
Sekutu mendarat di Indonesia, September 1945. Setelah kekalahan Jepang gedung ini
menjadi Markas Tentara Inggris.
Pemindahan status pemilik gedung ini, terjadi dalam aksi nasionalisasi
terhadap milik bangsa asing di Indonesia. Gedung ini diserahkan kepada Departemen
Keuangan, dan pengelolanya oleh Perusahaan Asuransi Jiwasraya.
Pada tahun 1961, gedung ini dikontrak oleh Kedutaan Inggris sampai dengan
tahun 1981. Selanjutnya gedung ini diterima oleh Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan 28 Desember 1981. Tahun 1982, gedung ini sempat digunakan oleh
Perpustakaan Nasional sebagai perkantoran.
Gedung ini menjadi sangat penting artinya bagi bangsa Indonesia karena
pada tanggal 16-17 Agustus 1945 terjadi peristiwa sejarah, yaitu perumusan naskah
proklamasi bangsa Indonesia. Oleh karena itu pada tahun 1984, Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Prof. Nugroho Notosusanto, menginstruksikan kepada Direktorat
Permuseuman agar merealisasikan gedung bersejarah ini menjadi Museum
Perumusan Naskah Proklamasi.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
0476/1992 tanggal 24 Nopember 1992, gedung yang terletak di Jalan Imam Bonjol
No. 1 ditetapkan sebagai Museum Perumusan Naskah Proklamasi, yaitu sebagai Unit
Pelaksana Teknis di bidang Kebudayaan dibawah Direktorat Jenderal Kebudayaan,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
6 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
Setelah terjadi perubahan organisasi dimana kebudayaan bergabung dengan
Pariwisata, maka keluarlah Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata No.
50/OT.001/MKP/2003 dan No. 36 tahun 2006 tentang Stuktur Organisasi dan Tata
Kerja Museum Perumusan Naskah Proklamasi.
Selanjutnya, ketika Kebudayaan kembali bergabung dengan Pendidikan,
maka keluarlah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
No. 38 Tahun 2015 tentang Struktur dan Organisasi dana Tata Kerja Museum
Perumusan Naskah Proklamasi.
1.4. Potensi dan Permasalahan
1.4.1 Potensi
1. Musem Perumusan Naskah Proklamasi sebagai Tempat Pendidikan
Non Formal
Dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 0476/1992
tanggal 24 November 1992, tentang organisasi dan tata kerja Museum Perumusan
Naskah Proklamasi, tersurat bahwa sejarah didirikannya Museum Perumusan Naskah
Proklamsi adalah dalam rangka mendayagunakan gedung Museum Perumusan
Naskah Proklamasi sebagai gedung bersejarah untuk melestarikan nilai-nilai yang
terkandung dalam sejarah proklamasi untuk kepentingan generasi muda. Untuk itu,
arah kebijaksanaan dalam pengelolaan Museum Perumusan Naskah Proklamasi
berfokus pada pendidikan.
Arah kebijaksanaan pengelolaan Museum Perumusan Naskah Proklamasi
tersebut, selaras dengan pendapat para ahli museum yang menyatakan bahwa
museum dan pendidikan merupakan dua komponen sosial budaya yang selalu aktual
di tengah masyarakat.
Dalam keterkaitannya dengan peranan museum sebagai suatu lembaga
pendidikan non formal, menuntut adanya perkembangan orientasi museum, yaitu dari
orientasi kepada objek ke arah orientasi kepada kepentingan publik. Dengan kata lain,
7 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
pihak museum harus secara total berorientasi kepada kebutuhan masyarakat dalam
pelayanan secara keseluruhan. Museum harus mendeteksi secara kontinyu apa yang
diinginkan oleh pengunjung. Value yang diberikan oleh museum harus dilihat dari
“kaca mata” pengunjung, sesuai dengan spesifikasi pengunjung. Dengan demikian,
program pengembangan museum kedepan harus mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Menurut Agus Aris Munandar (Makalah Diskusi Sejarah dan Permuseuman
Jakarta : Museum Kebangkitan Nasional), ada 3 peranan museum dalam pendidikan
sejarah bangsa, yaitu :
1. Dengan mengunjungi museum akan menambah wawasan pengetahuan
perjalanan sejarah bangsa Indonesia.
2. Mengunjungi museum dengan koleksi yang lengkap akan menimbulkan
kebanggaan dan rasa percaya diri terhadap bangsanya.
3. Kunjungan terhadap museum yang mengoleksi artefak yang
berhubungan dengan perjuangan bangsa mengusir penjajah akan
menimbulkan rasa patriotisme dan cinta tanah air.
Jadi dapat dikatakan bahwa museum merupakan salah satu sarana dalam
menghasilkan manusia Indonesia yang sadar akan kedudukan bangsanya ditengah
pergaulan bangsa-bangsa lain di dunia.
2. Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai Pusat Informasi
Salah satu tugas dan fungsi museum adalah pengkajian. Pengkajian yang
dilaksanakan Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah yang berhubungan
dengan sejarah peristiwa sekitar proklamasi yang terjadi di pusat maupun di daerah.
Hasil pengkajian ini baik berupa koleksi relik sejarah maupun dokumen sejarah,
selanjutnya disajikan dalam tata pameran tetap, pameran temporer maupun pameran
keliling, sehingga masyarakat yang ingin mengetahui tentang sejarah perjuangan
bangsanya (khususnya sejarah peristiwa sekitar proklamasi) dapat memperoleh data
8 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
dan informasi di museum. Data dan informasi tersebut harus lengkap dan akurat agar
dapat dikomunikasikan kepada pengunjung dengan baik.
Selanjutnya data dan informasi tersebut dapat diterbitkan dalam bentuk
buku, leaflet, brosur, cerita bergambar, atau di tampilkan di website dan media sosial
sebagai bahan publikasi dalam rangka penyebarluasan informasi museum dan sejarah
kepada masyarakat khususnya generasi muda.
Selain pengkajian yang berhubungan dengan masalah-masalah koleksi yang
berkaitan dengan pengembangan museum, juga dilakukan pengkajian pengunjung
museum. Pengkajian ini hasilnya akan digunakan untuk dasar penyusun arah
kebijakan pengembangan museum kedepan dan dalam rangka meningkatkan program
kegiatan terutama yang berhubungan dengan edukatif kultural.
3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai tempat pelestarian
Sebagaimana diketahui, bahwa salah satu peranan Museum Perumusan
Naskah Proklamasi adalah sebagai lembaga pelestarian benda-benda bersejarah yang
berhubungan dengan peristiwa proklamasi. Selain dipamerkan, agar tidak rusak
dilakukan perawatan terhadap benda-benda bersejarah tersebut dan selanjutnya demi
pengamanan disimpan di ruang khusus yang disebut storage.
1.4.2. Permasalahan dan Tantangan
a. Permasalahan
Internal
Berkaitan dengan peranan Museum Perumusan Naskah Proklamasi sebagai
lembaga pendidikan, pusat informasi dan tempat melestarikan benda-benda
bersejarah yang menjadi permasalahan pokok adalah sebagai berikut :
9 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
1. Belum memiliki Ruang Auditorium yang memadai untuk kegiatan
besar, seperti Seminar, Ceramah, Diskusi, Lomba, khususnya untuk
kegiatan pameran temporer;
2. Belum memiliki gudang koleksi yang layak dikatakan sebagai storage.
Untuk sementara, penyimpanan koleksi dilakukan di ruang museum;
3. Belum memiliki ruang konservasi dan preparasi. Untuk sementara,
kegiatan perawatan koleksi dilaksanakan di ruang kerja pegawai atau
di teras museum sehinggan pelestarian belum efektif;
4. Belum memiliki prasarana yang memadai untuk menunjang kegiatan
sosialisasi di luar museum, seperti penyuluhan dan pameran keliling;
5. Masih banyaknya data sejarah sekitar proklamasi yang belum
terinvetarisasi, khususnya di daerah;
6. Kurangnya Sumber Daya Manusia Museum Perumusan Naskah
Proklamasi;
7. Kurangnya Kompetensi Sumber Daya Manusia dibidang masing-
masing yang belum maksimal, efektif, dan efisien;
8. Belum maksimalnya informasi tentang museum kepada masyarakat
baik melalui media cetak maupun elektronik;
9. Belum memiliki ruang interaktif untuk pengunjung museum
khususnya pelajar.
10. Pengolahan data-data sekundar belum tertata dan terolah dengan baik.
Diperlukan pengoleksian data (Bank Data) baik museum maupun
administrasi pada masing-masing fungsional jabatan untuk
memudahkan pengolahan data selanjutnya.
Eksternal
1. Apresiasi masyarakat terhadap museum masih rendah;
10 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
2. Kurangnya kepercayaan dari keluarga tokoh untuk menghibahkan /
menyimpan koleksi yang dimiliki ke museum;
b. Tantangan
1. Peningkatan apresiasi terhadap museum dengan caramenyediakan
sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung kegiatan
sosialisasi maupun penyebaran informasi museum kepada masyarakat;
2. Memiliki tantangan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
pembangunan museum yang didukung oleh sumber daya manusia yang
kompeten,berkualitas, efektif dan efisien.
11 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
BAB II
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Visi dan Misi Kemendikbud
Visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2015-2019 adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Pendidikan dan Kebudayaan Berkualitas dalam
Membentuk Karakter Insan Indonesia Unggul yang Berkepribadian dan
Berdaya Saing”
Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah
1. Meningkatkan Akses Pendidikan yang Merata;
2. Meningkatkan Kualitas dan Relevansi Pendidikan untuk Mendukung
Daya Saing Bangsa;
3. Melestarikan dan Mengembangkan Kebudayaan dan Kebahasaan;
4. Memperkuat Tata Kelola Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan.
Visi dari Kemendikbud tahun 2025 yaitu
“Menghasilkan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif”
2.2. Visi dan Misi dibidang Kebudayaan
Visi Direktorat Jenderal Kebudayaan adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya Kebudayaan yang Mandiri dan Bermartabat”
12 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
Misi dibidang Kebudayaan adalah
1. Memperkukuh karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak
mulia, dinamis dan berorientasi IPTEK;
2. Meningkatkan apresiasi atas karya seni dan karya budaya yang unggul
(adiluhung) dalam mengangkat martabat bangsa;
3. Meningkatkan pelestarian warisan budaya dalam memperkuat ketahanan
budaya bangsa dan manfaatnya bagi masyarakat;
4. Meningkatkan kapasitas dan daya saing budaya bangsa dalam
memperkokoh ketahanan budaya bangsa dan turut berperan membangun
peradaban dunia;
5. Mengembangkan sumber daya kebudayaan dan tata kelola pelestarian
kebudayaan yang responsif, transparan dan akuntabel.
2.3. Visi dan Misi Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Visi Museum Perumusan Naskah Proklamasi adalah sebagai berikut :
“Terwujudnya museum yang handal dalam memberikan informasi Sejarah
Proklamasi Indonesia”
Museum Perumusan Naskah Proklamasi mempunyai misi yaitu :
1. Berperan aktif dalam memberikan informasi, publikasi, rekreasi dan edukasi
yang berbasis teknologi informasi
2. Meningkatkan pengumpulan, perawatan dan pengawetan benda yang
berhubungan dengan peristiwa sejarah sekitar proklamasi
3. Meningkatkan kajian ilmiah yang berhubungan dengan peristiwa sejarah
sekitar proklamasi
13 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
4. Memperluas jaringan kerja dan koordinasi dalam pelestarian dan pemanfaatan
museum
5. Membangun dan mengembangkan kompetensi SDM
6. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
2.4. Tujuan Strategis Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Tujuan Strategis Museum Perumusan Naskah Proklamasi yaitu
1. Mewujudkan MPNP sebagai museum yang berbasis pada pelayanan
masyarakat
2. Meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai perjuanganan
bangsa Indonesia khususnya pada generasi muda
3. Mengembangkan sistem pengelolaan informasi, edukasi, publikasi dan
rekreasi yang berbasis teknologi informasi
4. Meningkatkan kualitas SDM
5. Meningkatkan kerjasama antarinstansi dan Stakeholder yang bergerak dalam
pelestarian kebudayaan
2.5 Sasaran Strategis Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Sasaran strategis Museum Perumusan Naskah Proklamasi yaitu
1. Meningkatnya produk dan pelayanan museum terhadap masyarakat
2. Terwujudnya kesadaran masyarakat dalam melestarikan nilai-nilai perjuangan
3. Tersedianya data dan informasi tentang sejarah dan museum yang lengkap
dan akurat
4. Terwujudnya profesional dan kemampuan SDM yang berkualitas
5. Meningkatnya kerjasama dengan stakeholder
6. Pengembangan fasilitas untuk museum
14 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran strategis museum perumusan naskah
proklamasi diperlukan Prosedur Operasional Standar (POS).
15 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
BAB III
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan dan Strategi Nasional
Arah kebijakan umum pembangunan nasional 2015-2019 yang terkait
dengan tugas dan fungsi kemendikbud yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas insan yang berkeadilan;
2. Menyiapkan landasan pembangunan yang kokoh;
3. Mengembangkan dan memeratakan pembangunan pendidikan dan
kebudayaan didaerah.
Sedangkan untuk strategi pembangunan nasional terkait pembangunan
pendidikan dan kebudayaan, diantaranya ditujukan untuk meningkatkan kualitas
manusia dan masyarakat Indonesia unggul dengan meningkatkan kecerdasan otak
serta mempunyai mental dan karakter yang tangguh dengan perilaku yang positif dan
konstruktif.
3.1.1 Undang-Undang 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasonal (RPJPN) 2005-2025
Bidang sosial budaya yang dimaksud dalam Undang-Undang tersebut adalah:
1. Pembangunan bidang sosial budaya dan keagamaan terkait erat dengan
kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia. Kondisi kehidupan
masyarakat dapat tercermin pada aspek kuantitas dan struktur umur
penduduk serta kualitas penduduk, seperti pendidikan, kesehatan, dan
lingkungan.
2. Pembangunan di bidang budaya sudah mengalami kemajuan yang ditandai
dengan meningkatnya pemahaman terhadap keberagaman budaya,
pentingnya toleransi, dan pentingnya sosialisasi penyelesaian masalah tanpa
kekerasan, serta mulai berkembangnya interaksi antarbudaya. Namun, di sisi
16 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
lain upaya pembangunan jati diri bangsa Indonesia, seperti penghargaan
pada nilai budaya dan bahasa, nilai solidaritas sosial, kekeluargaan, dan rasa
cinta tanah air dirasakan makin memudar. Hal tersebut, disebabkan antara
lain, karena belum optimalnya upaya pembentukan karakter bangsa,
kurangnya keteladanan para pemimpin, lemahnya budaya patuh pada
hukum, cepatnya penyerapan budaya global yang negatif, dan kurang
mampunya menyerap budaya global yang lebih sesuai dengan karakter
bangsa, serta ketidakmerataan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.
3.1.2 Undang-Undang No. 11 2010 tentang Cagar Budaya
Undang-Undang No.11 Tahun 2010 tentang cagar budaya sebagai produk hukum
yang mengatur Pelestarian (pelindungan, pengembangan dan pemanfaatan) Cagar
Budaya memuat ketentuan sebagai berikut ;
1. Bahwa cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud
pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi
pemahaman dan pengembangan sejarah, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu
dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan,
pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan
nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat;
2. Bahwa untuk melestarikan cagar budaya, negara bertanggung jawab dalam
pengaturan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya;
3. Bahwa cagar budaya berupa benda, bangunan, struktur, situs, dan kawasan
perlu dikelola oleh pemerintah dan pemerintah daerah dengan meningkatkan
peran serta masyarakat untuk melindungi, mengembangkan, dan
memanfaatkan cagar budaya;
17 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
4. Bahwa dengan adanya perubahan paradigma pelestarian cagar budaya,
diperlukan keseimbangan aspek ideologis, akademis, ekologis, dan
ekonomis guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
3.1.3 Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 2015
Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan,
memanfaatkan koleksi, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat. Museum
mempunyai tugas pengkajian, pendidikan, dan kesenangan yang dalam usaha
pengelolaannya melibatkan upaya terpadu untuk melindungi, mengembangkan, dan
memanfaatkan koleksi melalui kebijakan pengaturan perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat.
Klasifikasi museum diatur dalam PP No. 66 Tahun 2015 :
1. Museum Umum adalah Museum yang menginformasikan tentang berbagai cabang
seni, peristiwa, disiplin ilmu dan teknologi yang koleksinya terdiri dari kumpulan
bukti material manusia dan/atau lingkungannya. Misalnya antara lain Museum
nasional, Museum provinsi, dan Museum kabupaten atau kota.
2. Museum Khusus adalah Museum yang menginformasikan tentang 1 (satu)
peristiwa, 1 (satu) riwayat hidup seseorang, 1 (satu) cabang seni, 1 (satu) cabang
ilmu, atau 1 (satu) cabang teknologi yang koleksinya terdiri dari kumpulan bukti
material manusia dan/atau lingkungannya.
3.1.4. Konsep RPJM Bidang Kebudayaan Tahun 2015-2019
Kondisi obyektif bangsa Indonesia merupakan bangsa majemuk
yangditandai antara lain oleh keragaman suku dan budaya. Keragaman
tersebut dapat menjadi potensi kekuatan menuju kemajuan bangsa. Untuk
memaksimalkan otensi tersebut, pengelolaan keragaman budaya memiliki
peran penting dalam upaya mewujudkan identitas nasional, serta
18 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal untuk merespon modernisasi agar sejalan
dengan nilai-nilai kebangsaan. Sehingga walaupun memasuki dunia globalisasi,
bangsa Indonesia tidak lantas kehilangan identitas nasionalnya.
Di era globalisasi, pemerintah berkewajiban melindungi dan melayani
masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya agar tidak
tergerus oleh nilai-nilai budaya global yang tidak sesuai dengan karakter dan jati diri
bangsa. Pemahaman terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa dijadikan landasan
untuk memperkuat kebersamaan dan persatuan, toleransi, tenggang rasa, gotong
royong, etos kerja, dan menciptakan kehidupan yang harmonis.Maka dari itu,
RPJM tahun 2015-2019 difokuskan pada pemantapan pembangunansecara
menyeluruh di berbagai bidang tanpa meninggalkan karakter dan jati diri bangsa.
3.2. Arah Kebijakan dan Strategi Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Tabel 1.1 Arah Kebijakan dan Strategi Munasprok
NO ARAH KEBIJAKAN STRATEGI/PROGRAM
1 Meningkatkan fungsi museum
sebagai pelestarian dan
pemanfaatan benda-benda sejarah
Peningkatan fungsionalisasi museum
melalui kegiatan pengelolaan
koleksi, pengkajian sejarah sekitar
proklamasi, perawatan serta
pengamanan koleksi, tata pameran,
pengkajian dan pelestarian koleksi
Museum Perumusan Naskah
Proklamasi, penyusunan naskah,
inventarisasi koleksi museum, dan
pangadaan koleksi.
2 Meningkatkan pemahaman
sejarah khususnya sejarah sekitar
Peningkatan apresiasi masyarakat
terhadap museum dilakukan dengan
19 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
proklamasi dan nilai-nilai
perjuangan untuk memperkuat jati
diri, kesatuan, dan persatuan
bangsa
kegiatan seminar, ceramah,
sarasehan, diskusi, lomba, pameran
bersama museum khusus, pameran
keliling, sosialisasi museum
(penyuluhan ke sekolah-sekolah),
penyebaran informasi museum
melalui media cetak dan elektronik.
3 Meningkatkan peran Museum
Perumusan Naskah Proklamasi
sebagai pusat edukasi, informasi,
dan rekreasi
Peningkatan kualitas SDM melalui
diklat permuseuman, keterampilan
teknis maupun administrasi.
Pengembangan pusat dokumentasi
dan informasi melalui website dan
media sosial lainnya.
Kerjasama dengan instansi terkait,
antara lain sekolah, lembaga kursus,
diklat, komunitas, serta media
jurnalistik.
Peningkatan dan pengembangan
sarana dan prasarana melalui
revitalisasi museum.
Peningkatan administrasi museum
dengan melakukan evaluasi
pelaksanaan kegiatan.
20 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
3.3. Kerangka Kelembagaan
Museum Perumusan Naskah Proklamasi merupakan unit pelaksana teknis
dilingkunganKementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang dipimpin oleh seorang
Kepala, yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat
Jenderal Kebudayaan sesuai dengan Permendikbud no. 38 Tahun 2015 tentang
tatakerja dan organisasi Museum Perumusan Naskah Proklamasi tergambar sebagai
berikut :
Struktur Organisasi
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Gambar. 1. 1
Kepala Museum
Kelompok Jabatan
Fungsional
Tata Usaha
21 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
BAB IV
4.1 Target Kinerja Sasaran Strategis
Tabel 1.2. Target Kinerja Sasaran Strategis
NO KEGIATAN TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
1 Koleksi Museum yang
Dikelola
1. Pengadaan Koleksi 2 Koleksi
2. Inventarisasi
Koleksi
200 Koleksi 200 Koleksi 200 Koleksi 200 Koleksi 200 Koleksi
3. Katalogisasi
Koleksi
200 Koleksi 100 Koleksi 80 Koleksi( Mata
Uang dan Koran)
100 Koleksi (Foto
M. Hatta & Ahmad
Soebardjo)
2 Koleksi (Kayu dan
Kain)
4. Konservasi
Koleksi
450 Koleksi 350 Koleksi 200 Koleksi 200 Koleksi 200 Koleksi
5. Dokumentasi
Koleksi
240 Koleksi 250 Koleksi 25 Koleksi
(Duplikat Kaset
Dan CD)
15 Koleksi
(Duplikat Buku)
21 Koleksi (Duplikat
Koran)
2 Masyarakat yang
Mengapresiasi
Museum
1. Lomba-Lomba -Menyusun Lego
Tingkat TK
-Penulisan Karya
Ilmiah
-Menyanyikan Lagu
Perjuangan
-Cerdas Cermat
Sejarah sekitar
Proklamasi
Indonesia
-Melukis Perjuangan
-Stand Up Comedy
tema Perjuangan
Proklamasi
-Pidato Perjuangan
memproklamasikan
Indonesia Tingkat
SMA
-Penulisan esai
sekitar Proklamasi
Tingkat SMA se
Indonesia
-Paduan suara Lagu
Perjuangan Tingkat
SMP dan SMA
-Penulisan Metode
Pengajaran sejarah
di Sekolah Tingkat
Guru SMP
-Pembuatan Komik
Manga sekitar
Proklamasi Tingkat
22 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
-Tari Tradisional
SD
-Kreatifitas lilin
Tingkat TK
SMA
- Debat Sejarah
Tingkat Mahasiswa
tentang sejarah
proklamasi
2. Diskusi-Diskusi -Meningkatkan Peran
Museum dalam KBM
Sekolah
-Peranan Museum
dalam Peranan
Karakter Bangsa
-Tokoh Soetardjo
-Seminar Nasional
(Semangat Pemuda
dalam Mengisi 70
Tahun Indonesia
Merdeka)
-Tokoh Teuku Moh.
Hasan
-Peranan Museum
dalam Pembentukan
Karakter Bangsa
-Seminar Nasional
(Pengajaran Sejarah
di Sekolah)
-Tokoh Chaerul
Saleh
-Peran Pemuda
Pada Peristiwa
Rengasdengklok
-Seminar Nasional
Sejarah dan Seni
(Film, Musik,
Komik, dan Teater)
-Tokoh Ki Bagoes
Hadji
Hadikoesoemo
-Dialog Lintas
Sejarah Bung
Karno(Bandung)
-Seminar Nasional
: Diaspora
Indonesia Di Luar
Negeri
-70 Tahun
Pengakuan
Kedaulatan RI
-Dialog Lahirnya
Pancasila
-Seminar Nasional
Workshop penulisan
sejarah
3. Pameran-Pameran -Diwilayah DKI
-Diwilayah Jabar
-Diwilayah Jateng
-Diwilayah Jatim
-Diwilayah Yogya
-Diwilayah Aceh
-Diwilayah Bali
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Jabar
-Diwilayah Jateng
-Diwilayah Jatim
-Diwilayah Yogya
-Diwilayah Kalbar
-Diwilayah Bali
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Jabar
-Diwilayah Jateng
-Diwilayah Jatim
-Diwilayah Yogya
-Diwilayah Ternate
-Diwilayah
Bengkulu
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Jabar
-Diwilayah Jateng
-Diwilayah Jatim
-Diwilayah Yogya
-Diwilayah
Palembang
-Diwilayah Ambon
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Jabar
-Diwilayah Jateng
-Diwilayah Jatim
-Diwilayah Yogya
-Diwilayah Atambua
-Diwilayah
Samarinda
4. Penyuluhan-
Penyuluhan
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Lampung
-Diwilayah Kalbar
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Bali
-Diwilayah
Palembang
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Jambi
-Diwilayah
Makassar
-Diwilayah DKI
-Diwilayah
Menado
-Diwilayah
-Diwilayah DKI
-Diwilayah Kaltara
-Diwilayah NTT
23 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
Lombok
Napak Tilas
Proklamasi
Napak Tilas
Proklamasi
Napak Tilas
Proklamasi
Napak Tilas
Proklamasi
-Pembuatan Komik
Digital
-Pembuatan Buletin
Museum
-Pembuatan Souvenir
-Pembuatan Komik
Digital(Radjiman
Widiodiningrat, Iwa
K, Otto
Iskandardinata, AA.
Hamidan, I Gusti
Ketut Pudja, Komik
Peristiwa Sekitar
Proklamasi)
-Pembuatan Buletin
Museum
-Pembuatan Komik
Digital Chaerul
Saleh
-Pembuatan
Buletin Museum
-Pembuatan Komik
Digital Ki Bagoes
Hadji
Hadikoesoemo
-Pembuatan
Buletin Museum
-Pembuatan Komik
Digital Sukarni
-Pembuatan Buletin
Museum
Museum Week Pengkajian evaluasi
Pengunjung
Museum
Peremajaan Website Museum Keliling
Jabar
Museum Keliling
Jabar
Museum Keliling
Jabar
Museum Keliling
Jabar
Pembuatan Sarana
Fasilitas Publik
Pembuatan Sarana
Fasilitas Publik
3 Koleksi Museum
yang Diakuisisi
Pengadaan Mic
Proklamasi dan
Dokumen
1. Kajian
Pengadaan
Koleksi
Maket Rumah
Rengasdengklok
Alat Penyebar
Berita Proklamasi
Di Daerah
Mic Proklamasi
2. Pengadaan Replika Tulisan Replika Gedung Pengadaan Maket Pengadaan Alat Pengadaan Replika
24 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
Koleksi Proklamasi Museum dan
Koleksi Realia dan
Dokumen
Rumah
Rengadengklok
dan Dokumen
Penyebar Berita
Proklamasi Di
Daerah
Mic Proklamasi dan
Dokumen
4 Kajian
Pengembangan
Museum
1. Pengumpulan
Data
-Tokoh Sutardjo
-Diwilayah NTT
-Diwilayah NTB
-Tokoh Teuku Moh.
Hasan
-Diwilayah
Kalimantan Utara
-Sejarah Papua
Periode 1942-1962
-Tokoh Chaerul
Saleh
-Diwilayah
Bengkulu
-Diwilayah Palu
-Tokoh Ki Bagoes
Hadji
Hadikoesoemo
-Diwilayah
Kendari
-Diwilayah
Lampung
-70 Tahun
Pengakuan
Kedaulatan RI
-Diwilayah
Balikpapan
-Diwilayah Banten
Pengkajian Di Jabar -Pengkajian Data Di
Sekitar Proklamasi
Didaerah-Daerah
-Pengkajian Data
Di Sekitar
Proklamasi
Kalimantan Utara
dan PapuaDi Jabar
Pengkajian Di
Jabar
Pengkajian Di Jabar
2. Penyusunan
Cergam
-Tokoh Sutardjo
-Tokoh BM DIah
-Tokoh Soekarno
-Tokoh Teuku Moh.
Hasan
-Tokoh Sukarni
-Tokoh Chaerul
Saleh
-Tokoh Semaun
Bakry
-Tokoh Ki Hadjar
Dewantara
-Tokoh Ki Bagoes
Hadji
Hadikoesoemo
-Tokoh R. Supomo
LAtuharhary
-Tokoh Sayuti Melik
-Sejarah Perjuangan
Diplomasi
-Masa Revolusi
Fisik
25 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
4.2. Kerangka Pendanaan
Kerangka Pendanaan menguraikan kebutuhan pendanaan secara keseluruhan untuk mencapai Sasaran
Strategis,sebagai berikut :
Tabel 1.3. Tabel Kerangka Pendanaan
NO PROGRAM/KEGIATAN ALOKASI DANA
2015 2016 2017 2018 2019
1. Koleksi Museum yang dikelola 85.400.000 43.345.000 54.181.250 67.726.563 84.658.203
2. Masyarakat yang
mengapresiasi Museum
2.116.121.000 3.556.252.000 4.445.315.000
5.556.643.750 6.945.804.688
3. Koleksi Museum yang
Dikaji/Kajian
69.318.000 185.945.000 232.431.250 290.539.063 363.173.828
4 Koleksi Museum Yang
Diakuisi
48.250.000 1.254.500.000 1.568.125.000 1.960.156.250
5. Layanan Perkantoran 3.460.957.000 3.245.439.000 4.056.798.750 5.070.998.438 6.338.748.047
6. Perangkat Pengolah Data dan
Komunikasi
257.000
7. Peralatan dan Fasilitas
Perkantoran
337.160.000 274.600.000 343.250.000 429.062.500 536.328.125
TOTAL 6.325.956.000 7.353.831.000 10.386.476.250 12.983.095.313 16.228.869.141
26 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
BAB V
PENUTUP
Rencana strategis Museum Perumusan Naskah Proklamasi tahun 2015-2019
selain sebagai acuan dan arahan yang jelas, diharapkan dapat mempermudah
penyusunan rencana kegiatan setiap tahun dalam bentuk rencana kinerja tahunan.
Penjabaran di dalam kegiatan tahunan dilakukan dengan memperhatikan isu
yang berkembang dan skala prioritas yang disesuaikan dengan ketersediaan sumber
daya manusia. Dalam pelaksanaannya, perencanaan strategis ini masih memerlukan
kerjasama dan koordinasi berbagai pihak. Arahan dan pengawasan mutlak diperlukan
dalam implementasi di lapangan, khususnya acuan pada Rencana Strategis Direktorat
Jenderal Kebudayaan dan Rencana Strategis Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan
Permuseuman.
27 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
LAMPIRAN
Gambar 1.2 Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Gambar 1.3 Ruang Perumusan Naskah Proklamasi
28 Renstra Museum Perumusan Naskah Proklamasi 2015 - 2019
Gambar 1.4. Ruang Pengetikan Naskah