HOME GROUP 2
• Adinda Kusumawardhani 1206276991
• Dwi Kurniati 1206276770 • Enda Cindylosa Sitepu
1206276663• Izzah Aisyah Ridlani
1206276682• Nurbeyti Nasution
1206276695• Ririen Nathalia 1206276966
• Riski Septianing Astuti 1206239485
• Rizky Gustianur Putri 1206276814
OUTLINE
•Pendahuluan•Kaitan Sub Pokok Bahasan
LSPB dengan Raja Ampat •Kesimpulan
Pendahuluan
• 85 % wilayahnya adalah perairan• Memiliki 4 pulai besar yakni Batanta, Misool, Salawati,
Waigeo• Ibukotanya : Waisai yang terletak di Pulau Waigeo, • kabupaten baru hasil pemekaran dari Kabupaten Sorong• Adanya Selat Dampier yang menghubungkan Pulau
Batanta dan Pulau Waigeo.• Kepulauan yang kaya pulau• Flora fauna terlengkap dunia (Biodiversitas)• Rumah terbesar terumbu karang• Halmahera Edy• Memendam Potensi Energi dan Sumber Antibiotik
Kab. Raja Ampat
Keterangan: dalam peta insert, kotak merah di ujung kepala burung pada pulau Papua, merupakan wilayah Kabupaten Raja Ampat (Pemerintah Kabupaten Raja Ampat 2006)
Batas wilayah Raja Ampat
• Raja Ampat Terletak di Papua Barat 2º25’ LU – 4º25’ LS dan 130º – 132º55’ BT
• Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Seram Utara, Provinsi Maluku.
• Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara.
• Sebelah timur berbatasan dengan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
• Sebelah Utara berbatasan dengan Republik Federal Palau.
Pembentukan Kab. Raja Ampat
• Kepulauan Raja Ampat terbentuk oleh pergerakan lempeng Pasifik dan pembentukan laut sekitar 231-163 juta tahun yang lalu.
• Pada sekitar 125 juta tahun yang lalu benua Australia bergerak ke utara membentuk busur kepulauan.
• Gerakan lempeng Australia-India sekitar 8 cm/tahun ke utara-timur laut dan lempeng Pasifik sekitar 10 cm/tahun ke barat-barat laut membentuk Sesar Sorong.
Kondisi Alam
• iklim kepulauan tropis yang lembab dan panas. • Cuaca cerah dengan langit biru atau berawan
putih• Curah hujan di wilayah ini sebesar 2.000
mm/tahun, dengan variasi antara musim kemarau dan musim penghujan tidak begitu jelas.
• Cahaya matahari mampu menembus hingga 30-37 meter di bawah permukaan laut.
• Wilayah Raja Ampat dipengaruhi oleh angin muson; antara Bulan Mei-November bertiup angin Pasat Tenggara dan antara Bulan Desember-April bertiup angin Barat Laut.
batuan• Didasarkan atas survei tinjau (2008)• 1. P.Kofiau, Batanta, Salawati dan sekitarnya
– Batuan tersusun atas endapan Aluvium dan Litoal, endapan danau.
– Batuan gunung api Dore dan Batanta.– Batuan Konglomerat Sele dan Asbakin. – Batuan ultramafik Sesar Sorong– Breksi Yefman, Formasi Klasaman, Klasafelt, Arefi. – Batupasir formasi Sirga,– Serpih formasi Saranami, Waiyar, Tmarau dan
Kemum.– Ofiolit Gag.Arokosa Kelompok Alifam– Granit Melariuna
• 2. P.Waigeo dan sekitarnya– Tersusun atas batuan aluvium,– Konglomerat aneka bahan dan Formasi
Lamlam, – Batugamping Waigeo, Puri dan Terumbu– Arkosa Farmasi Yeben– Batulanau Formasi Rumai dan Tanjung
Bomas– Batuan Gunungapi– Batuan ulramafik
• 3. P.Misool dan sekitarnya– Tersusun atas batuan aluvium litoral.– Batugamping Atkari, Openta, Zaag, Facet,
Demu, Bogal– Anggota batunapal Lios– Batupasir DARAM– Batulanau Formasi Fafanlap– Formasi Serpih Kaskain, Serpih Lilinta dan
Yefbi– Batu Malihan Ligu
• Struktur geologi yang terbentuk di daerah penyelidikan antara lain berupa perlipatan dan pensesaran. Struktur perlipatan berupa antiklin dan sinklin dengan sumbu umumnya berarah barat laut –tenggara.
• Struktur sesar terdiri dari sesar naik dan sesar geser, arah sesar naik umumnya baratlaut– tenggara dan barat– timur,
• sedangkan sesar geser jurus umumnya baratlaut –tenggara dan timurlaut -
Bahan Bahan Galian Non Logam
• Bahan galian non logam yang ditemukan di daerah Kabupaten Raja Ampat terdiri dari :
• pasir • sirtu• Pasir kuarsa• Basalt• Batugamping• Batuan ultrabasa
geomorfologi• 1. satuan dataran aluvial – Terdiri dari dataran pantai, rawa dan
sungai. – Kemiringan lereng <15%, batuan tersusun
atas lempung, lanau, pasir dan keriki.– Elevasi 0-10 m, relief rendah, proses
sedimentasi dominan terjadi,– Ditemukan di Saonek, Waisai, Urbinasopen,
Lamlam, Selpele, Mutus, dan Arborek di Pulau Waigeo dan sekitarnya,
• 2. Satuan Topografi Karst– Terdiri dari batuan batu gamping terumbu karang dan
kalkarenit.– Kemiringan lereng 8% hingga terjal.– Elevasi 0-650m, relief kasar, membuat triangular facet,
terdapat rekahan, celahan, gua-gua, sungai bawah tanah dan dolina-dolina.
– sungai bawah tanah antara lain sungai saling sejajar dan hanya berair ketika hujan.
– Tutupan lahan umumnya hutan lebat seperti di Pulau Waigeo sekeliling teluk Mayalibit, P.Gam, P.Batanta dan bagian tengah dan timur P.Misool serta pulau-pulau kecil lainnya.
Geomorfologi (cont’)
• 3. Satuan Perbukitan Batuan Beku– Terdiri dari batuan ultramafik, bersifat palagos
dan ratas, – Kemiringan lereng 30% hingga terjal.– Elevasi 0-920 m, relief tinggi, mempunyai gawir
terjal.– Proses geodinamis dominan yang terjadi adalah
patahan, erosi dan pelapukan.– Lahan gersang dan tidak tertutup vegetasi.– Penyebaran meluas di bagian Utara Waigeo Utara,
P.Kawe, P.Gag, P.Batang Pele, P.Manyaifun, dan lain-lain
Geomorfologi (cont’)
• 4. Satuan Perbukitan Rendah Hingga Tinggi– Terdiri dari batuan sedimen dan gunug api– Kemiringan lerenga dari 8% hingga >30%, – Elevasi 0-600m, bentang alam
bergelombang, relief rendah hingga kasar– Proses geodinamis dominann yang terjadi
adalah patahan, erosi, dan pelapukan intensif.
– Tersebar di P.Batanta, P.Misool bagiab selatan dan P.Kofiau
Geomorfologi (cont’)
Kepulauan yang kaya pulau
• Luas wilayah Kabupaten Raja Ampat mencapai ± 46.000 km2 .
• Sebanyak 6000 km2 adalah daratan, 85% sisanya dalah lautan.
• Kurang lebih ada 610 pulau, namun yang berpenghuni hanya sekitar 35 pulau.
Pembagian Wilayah• Raja Ampat terbagi menjadi 10 distrik, 86
kampung, dan 4 dusun. Berdasarkan Undang-Undang No. 26/2002, wilayah Kabupaten Raja Ampat terdiri dari 7 distrik yaitu:
• 1. Distrik Kepulauan Ayau. • 2. Distrik Waigeo Utara. • 3. Distrik Waigeo Selatan. • 4. Distrik Waigeo Barat. • 5. Distrik Samate. • 6. Distrik Misool Timur Selatan. • 7. Distrik Misool.
Pembagian Wilayah (con’t)
• Kemudian terjadi pemekaran 3 distrik baru, yaitu:
• 1. Distrik Kofiau. • 2. Distrik Waigeo Timur. • 3. Distrik Teluk Mayalibit.
• Distrik dengan luas wilayah daratan terbesar adalah Distrik Samate yaitu 1.576 km2 dan dengan luas terkecil adalah Distrik Kepulauan Ayau yaitu 18 km2 (Analisa Citra Landsat, 2006).
Flora fauna terlengkap duniaKeanekaragaman hayati
• Karang ( coral ) nya mencapai 537 jenis.• Kepulauan Raja Ampat merupakan daerah
yang termasuk dalam Segitiga Karang ( Coral Triangle ).
• Coral Triangle adalah kawasan yang memiliki keanekaragaman hayati laut terkaya di dunia. Negara yang termasuk dalam Coral Triangle adalah Indonesia, Filipina, Malaysia, Papua New Guinea, Jepang, dan Australia.
CORAL TRIANGLE
Menurut Conservation International survei kelautan membuktikan bahwa keanekaragaman hayati laut di Raja Ampat adalah yang tertinggi di muka bumi.
Ekosistem Raja Ampat
The Nature Conservancy (TNC) dan Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) ,(2002), LIPI mengadakan suatu penelitian ilmiah tentang ekosistem laut
Terdapat 537 jenis karang mewakili sekitar 75% jenis karang yang ada di dunia
Ditemukan pula 828 jenis ikan diperkirakan jumlah keseluruhan jenis ikan di daerah ini 1.074
juga ditemukan beberapa spesies unik seperti pigmy seahorse kuda laut mini, wobbegong dan manta ray dan ikan endemic Raja Ampat yaitu Eviota Raja sejenis ikan gobbie
Ekosistem terumbu karang nya mampu mengelola makanannya sendiri secara aktif bagi organsisme - organisme di dalamnya. Oleh karena itu, meski di daerah oligotropik, daerah ini tetap kaya dan subur.
Keberagaman kehidupan laut di Raja Ampat
lebih dari 1,070 spesies ikan, 537 spesies karang, dan 699 spesies moluska
Di beberapa bagian dari taman laut ini, kita bisa bertemu dengan beberapa jenis hiu, pari manta, dan penyu
Bahkan, tak jarang bisaberinteraksi dengan lumba-lumba dan paus yang melintas
keanekaragaman hayati di Raja Ampat
dipengaruhi oleh
Posisinya di antara Samudera Hindia dan Pasifik
• Selain itu, Daratan gugusan Kepulauan Raja Ampat juga menjadi habitat asli dari beberapa satwa unik seperti
• Cendrawasih, Kakatua Jambul Kuning(Galerita triton), Kasuari, Kakatua Raja, Nuri Merah Kepala Hitam, Mambruk, Kakatua Raja, Burung Maleo (Mecrocephalon maleo), Bangau Putih, Kanguru Pohon dan beberapa jenis kupu-kupu , Cendrawasih Merah, Cendrawasih Wilson, Raja udang Hutan, Julang Irian, Mambruk.
• Kakatua jambul kuning dan burung maleo termasuk satwa yang menjadi prioritas karena termasuk spesies yang terancam punah.
• Selain satwa, tumbuhan unik yang dapat dijumpai di wilayah ini yakni anggerek Waigeo.
• Keanekaragaman satwa dan flora tersebut sebarannya ada yang masuk dalam kawasan konservasi seperti Cagar Alam (CA) di luar kawasan. Sedangkan kawasan Cagar Alam yang terdapat di Kabupaten Raja Ampat terdiri dari CA Hutan Batanta Barat, CA Misool Selatan, Kawasan CAWaigeo Barat, CA Pulau Waigeo Timur,dan CA Pulau salawati Utara
• Untuk keseluruhan daya dukung di kepulauan raja ampat masih sangat besar, hal tersebut bisa dilihat dari gugusan pulau yang terdapat di raja ampat.
• Masih banyak flora yang tumbuh untuk dilestarikan dan dijadikan sumber bahan makanan
• Distribusi makanan disana juga sepertinya tidak terhambat dan hal tersebut mengartikan bahwa daya dukung bumi raja ampat masih sangat besar.
• Ketersediaan pangan juga akan tetap terjaga apabila lingkungan raja ampat di jaga dengan baik.
Kondisi Perairan di Raja Ampat (Halmahera edy)
• Kondisi perairan di Kepulauan Raja Ampat dipengaruhi oleh massa air dari Samudra Pasifik Barat.
• adanya arus yang bergerak dari arah timur menuju timur laut ( North-East ) dan sejajar dengan daratan besar Papua bagian utara.
• Ketika sampai di Laut Halmahera yang berada di utara Raja Ampat, sebagian arus itu bergerak ke selatan dan menuju Alur Pelayaran Jailolo dan sebagian kecil arus membelok ke arah Selat Dampier.
• Sebagian besar dari arus itu kemudian berbalik arah ke Samudra Pasifik. Nah, arus inilah yang dinamakan Halmahera Edy .Inilah yang membuat perairan ini subur
Memendam Potensi Sumber Antibiotik• Chelzie Crenna Darusallam dari Lembaga Biologi
Molekuler Eijkman dalam seminar bertema bioteknologi kelautan di Gedung Eijkman, Jakarta, mengemukakan :
• ditemukan 10 mikroba di Raja Ampat yang berpotensi menghasilkan senyawa antibiotik,“
• kebanyakan bakteri yang ditemukan termasuk golonga Bacillus (berbentuk batang).
• Bakteri mampu melawan bakteri patogen,• bakteri juga terbukti mampu melawan bakteri lain yang
telah resisten pada antibiotik (MDR Strain).• Menghasilkan antibiotik dari mikroba lebih ramah
lingkungan.
Ciri masyarakatnya• Mayoritas adalah nelayan, profesi lain yakni
pembuat ikan asin, pencari rumput laut, atau sebagai penyedia jasa transportasi laut antar pulau dll.
• Adanya adat sasi di Raja Ampat. • Inti adat sasi adalah kita tetap boleh mengambil
hasil laut dengan tetap menjaga keberlanjutannya.• Pelaksanaannya berupa pemberian jeda untuk
waktu tertentu dimana masyarakat tidak boleh menangkap spesies sumber daya laut tertentu dan membiarkannya tumbuh besar dan berkembang. Dan setelah waktu sasi berakhir, masyarakat baru secara bersama sama kembali diperbolehkan menangkap spesies tersebut.
Sumber pangan masyarakat • Sebagaian besar berasal dari laut sep :
ikan, rumput laut, cacing laut dsb. Selain itu juga berasal dari sumber daya alam diskeitar mereka seperti daging ayam, sapi, sagu, ulat sagu dan lain-lain.
• Contoh makanannya berupa cacing ulat goreng, sate ulat sagu, papeda (bubur sagu) juga beberapa makanan yang biasa dibuat dari tepung terigu, namun mereka membuat menggunakan tepung sagu.
Foto: Berbagai kue dan makanan yang diganti bahan dasarnya dari tepung terigu menjadi tepung sagu khas papua.
Cacing ulat
goreng
Sate ulat
sagu
PARIWISATA • Jenis wisata pantai telah dikembangkan
secara intensif di Papua Barat, terutama di wilayah Raja Ampat. Wisata surfing dan diving di terumbu karang merupakan daya tarik utama pariwisata Papua Barat.
Penambangan Mineral• Kekayaan mineral Kabupaten Raja Ampat yakni Nikel,
Mangan, Besi, Tembaga, Kobalt, emas, dan perak.• sumberdaya nikel dan kobalt ditemukan di Pulau Gag,
Pulau Manyaugia, Pulau Wayag, Pulau Waigeo (Teluk Sampa dan Kabare).
• Sedangkan sumberdaya mineral berupa tembaga tersebar di Pulau Salawati, Pulau Batanta, Pulau Manyaugia, Pulau Gag, Pulau Wayag, dan di Pulau Waigeo bagian utara.
• sumberdaya mineral emas dan perak kandungan terbesar terdapat di Pulau Salawati dan Pulau Batanta (sumber : Laporan Antara -Buku Data dan Analisis- Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Raja Ampat 2010-2030 , 2012, 2012).
Kondisi Hidrooseanografi
1. Suhu
Berdasarkan pengamatan Concervation International Indonesia (CII), The Nature Conservancy (TNC) dan World Wild Fun (WWF) pada bulan November 2005 sampai dengan Juli 2006, diperoleh suhu permukaan di perairan Raja Ampat berkisar antara 27.01 –34.970C dengan suhu rata-rata 29.160C. Suhu paling rendah di perairan sekitar Arborek dan suhu paling tinggi di perairan laguna di Pulau Walo, Kofiau. Sebaran suhu sebagaimana Tabel 1 dan penurunan suhu per meter adalah 0,050C
source
2. SalinitasSalinitas di lapisan permukaan perairan Raja Ampat berkisar antara 30 - 35‰, pada kedalaman 10 meter berkisar antara 32 - 35‰, perairan Waigeo Utara berkisar antara 33 - 35‰. dan Teluk Mayalibit berkisar antara 27,5 - 33,8‰.
Sebaran Parameter Oseanografi
Potensi Ekosistem Pesisir dan Laut• Terumbu Karang
Ada 4 tipe terumbu karang di kawasan perairan Kabupaten Raja Ampat, yaitu: terumbu karang tepi (fringing reef), terumbu karang penghalang (barrier reef), taka dan gosong (patch reef), dan karang cincin (atol).
• Padang LamunKepadatan Lamun tertinggi yakni di Pulau Boni. Jenis lamun yang tumbuh seperti: Enhalus acroides, Thalassia hemprichii, Halophila ovalis dsb.
• Mangrove luas ekosistem mangrove di Kepulauan Raja Ampat adalah ± 27.180 ha
Potensi Perikanan
1. Ikan 2. Crustacea3. Mollusca = ±600 jenis mollusca
4. Rumput Laut = banyak terdapat di daerah Distrik Misool, Samate, dan Waigeo Utara
5. Satwa pesisir= Eretmochelys imbricata (penyu sisik)
Sumber Energi
• Sumber Energi yang tidak dapat diperbaharui- Tidak dapat terbarukan dalam waktu singkat, namun penggunaannya jauh lebih cepat dari pada pembentukannya
- Umumnya adalah sumber energi fosil yakni batubara, minyak bumi, dan gas alam dan non fosil yakni nuklir
• Sumber Energi yang dapat diperbaharui- Tidak akan habis jika dipakai- Berupa sumber energi non fosil yakni air, angin, geotermal, biomass, pasang surut, matahari.
Potensi Sumber Energi Kab. Raja Ampat
Sumber energi terbaharui : - Energi Matahari- Energi Air- Energi Angin- Energi Pasang SurutSumber energi tak terbaharui
- Migas
1. Energi MatahariKabupaten Raja Ampat adalah salah satu
bagian dalam proyek PLN. PLN memanfaatkan potensi energi sinar matahari melalui program 100% energi surya di 100 pulau terdepan, yang diawali dengan pilot project di 6 pulau wisata terkenal, Derawan, Bunaken, Raja Ampat, Wakatobi, Banda dan Gili Trawangan.
2. Energi AirSungai di daerah Kab. Raja Ampat termasuk dalam 52 sungai berpotensial Papua yang akan dimanfaatkan dalam proyek pembangunan PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro)
ENERGI
TERBARUKAN
3. Energi Pasang surut• Dari hasil pemantauan Dinas
Hidrooseanografi TNI AL 2005, tipe pasang- surut perairan Raja Ampat adalah campuran dengan dominasi pasang surut ganda (berkisar antara 0,25 – 1,50 m). Jenis pasang surut ini berarti dalam satu hari terdapat dua kali pasang dan surut, serta tinggi pasang pertama tidak sama dengan tinggi pasang kedua. Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan di pantai APSOR (Suprau - Sorong) didapatkan kisaran tinggi pasang surut (tidal range) berkisar antara 1,15 – 1,80 m.
ENERGI
TERBARUKAN
ENERGI MIGAS• Potensi minyak dan gas di daerah
Papua Barat salah satunya ada di wilayah Raja Ampat yakni di Pulau Yanggelo dan daerah salawati tepatnya Cekungan Salawati berlokasi di perairan Barat Kepala Burung, menempati tepi Utara Kerak Benua Indo-Australia dan dibatasi di Utara oleh Sesar Sorong dan di Barat Daya oleh Busur Banda.
ENERGI TIDAK
TERBARUKAN
Jumlah Penduduk Berdasar IPM
• indeks pembangunan manusia (IPM) atau human development index (HDR)
• IPM : usia hidup (longetivity), pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent living).
• Menurut katagori PBB, angka IPM Kabupaten Raja Ampat tahun 2006 berada pada katagori “menengah bawah” (IPM antara 50,0 – 69,5).
Laju Pertumbuhan Pend. Raja Ampat Th 2000 3,09%, Laju Pertumbuhan Pend. Indonesia Th 2000 1,49%Laju Pertumbuhan Pend. Papua Th 2000 3,22 %
Pertumbuhan EkonomiTabel 9 diketahui bahwa pada tahun 2003 dan
2004 laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Raja Ampat, untuk migas atau non migas sama dikarenakan subsektor migas baru muncul mulai tahun 2005 (BAPPEDA-KRA 2006b; BPS-KRA 2006).
Spesies alam Raja Ampat
Terumbu Karang&Ikan - Ikan
Spesises langka seperti pigmy seahorse (kuda laut mini),Eviota Raja sejenis ikan gobbie, dan manta ray
Dampak Pemanasan Global Terhadap Raja
Ampat
•Perubahan habitat alami dan sumber makanan
•Perubahan kandungan kimiawi laut
1. Perubahan Habitat Alami
• Hewan dan tumbuhan laut bergantung kepada keseimbangan suhu dan cahaya.
• Makhluk yang bergantung pada cahaya, misalnya fitoplankton memulai siklus hidupnya lebih awal karena perubahan iklim.
• Makhluk yang bergantung pada suhu, mengalami perubahan pola memulai siklus hidupnya karena peningkatan suhu global.
• Akibatnya, hewan kesulitan menemukan sumber makanan karena tidak sinkronnya lingkungan laut.
a. Berubahnya Siklus Hidup
b. Berkurangnya Biodiversitas Ikan• Perubahan suhu menyebabkan
beberapa spesies ikan tidak dapat bertahan.
• Akibatnya :1.Ikan berkurang jenis dan spesiesnya
(24% dari size normal). 2.Ikan berkurang ukurannya. 3.Meningkatnya spesies ikan yang hidup
di air yang lebih hangat.
c. Migrasi
• Peningkatan suhu menyebabkan perubahan pola migrasi berbagai spesies hewan laut.
• Akibatnya spesies yang tidak dapat bertahan dilingkungan yang baru akan punah.
AsidifikasiMeningkatnya Karbon Dioksida dari
aktifitas manusia
Dilepaskan ke laut
Menjadi Asam Karbonat
pH laut turun (Asidifikasi)
Berbagai spesies ikan tidak dapat
bertahan
Pembentukan Terumbu karang terganggu
Fitoplankton Berkurang
2. Perubahan Kandungan Kimiawi Laut
Pemutihan Terumbu Karang
Peningkatan Suhu
mikroalga simbiotik 'zooxanthella' terlepas
Konsentrasi dan pigmen berkurang
Bleaching (Pemutihan
Karang)
Masalah ekosistem Raja Ampat
Pengeboman Pemakaian zat beracun
Eksploitasi /Penambangan Bijih nikel dan Migas yang tidak terkendali
Permasalahan Pengembangan Pesisir dan Laut Kepulauan Raja
Ampat Beberapa isu dan permasalahan tersebut adalah: 1.Kekayaan keanekaragaman hayati di Kepulauan Raja Ampat memilki tingkat ancaman yang tinggi .Eksploitasi berlebihan, Kerusakan terumbu karang dikarenakan penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan seperti bom, sianida dan akar bore (cairan dari olahan akar sejenis pohon untuk meracun ikan).
2. Masalah yang harus diperhatikan adalah pemilikan atau masalah ulayat dan adat. Dengan bersama-sama pemerintah dan stake holder lainnya akan membangun Kepulauan Raja Ampat sebagai wilayah yang menjanjikan.
Permasalahan Pengembangan Pesisir dan Laut Kepulauan Raja
Ampat (cont’)
3. Potensi obyek pariwisata pantai dan pariwisata bahari yang belum dimanfaatkan secara optimal. Hal ini karena belum tersedianya infrastruktur dasar yang memadai dan sarana prasarana pariwisata lainnya.
4. Belum diprioritaskan pembangunan di wilayah tertinggal oleh pemerintah daerah karena dianggap tidak menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) secara langsung
Permasalahan Pengembangan Pesisir dan Laut Kepulauan Raja
Ampat (cont’)
5. Belum berkembangnya sistem informasi yang dapat memberikan akses pada informasi produk unggulan, pasar, dan teknologi.
5. Belum tertata & terkelolanya sistem kelembagaan dan manajemen yang baik untuk pengelolaan pengembangan kawasan yang terpadu, dan berkelanjutan, dalam memberikan dukungan kepada peningkatan daya saing produk dan kawasan yang dikembangkannya.
6. Kurangnya informasi mengenai potensi lingkungan beserta keanekaragaman hayatinya, sehingga perlu adanya penelitian karakteristi tipe ekosistem dan keanekaragaman jenis biotanya.
Permasalahan Pengembangan Pesisir dan Laut Kepulauan Raja
Ampat (cont’)
Restorasi bumi raja ampat
1. Penambangan • Bumi raja ampat memiliki sumber
nikel yang sangat besar. • Kebanyak dari nikel tersebut diolah
dan dipergunakan oleh pihak asing.• Namun, penambangan nikel tersebut
menimbulkan dampak yang tidak baik untuk lingkungan, pengolahannya mengakibatkan laut raja ampat tercemar oleh limbah penambangan
• Raja ampat merupakan habitat dari banyak jenis spesies hiu dan pari
• Pada saat ini hiu dan pari sedang menjadi sasaran tangkapan bagi nelayan
• Hiu dan pari juga merupakan salah satu daya tarik wisatawan ke raja ampat.
• Saat ini, populasi hiu dan pari terus menurun
• Hal tersebut menyebabkan terganggunya keseimbangan alam raja ampat dan juga menurunnya daya tarik wisata.
2. Penangkapan Ikan
Pemulihan
• Penambangan dan penangkapan ikan secara besar besaran sangat menganggu keseimbangan alam di bumi raja ampat.
• Hal tersebut juga mengakibatkan menurunnya daya dukung di bumi raja ampat
• Maka perlu dilakukan pemulihan lingkungan oleh pihak yang berwenang.
• Pada hakikatnya, Raja Ampat adalah daerah pemulihan biota laut.
Tahap pemulihan
Pemulihan biota laut (hiu dan pari )
• Di tahun 2006, pemerintah daerah Raja Ampat, bersama masyarakat lokal, TNC dan CI, menjadi pemerintah kabupaten pertama di Indonesia yang mendeklarasikan sebuah Jejaring Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD).
• Sejak tahun 2008 suku Kawe yang merupakan suku asli bumi raja ampat secara adat telah menyatakan area seluas 155.000 hektar di Wayag dan Sayang tertutup untuk kegiatan penangkapan ikan.
• Penutupan dilakukan untuk membangun bank ikan bagi perairan sekitar yang merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat untuk menangkap ikan.
• Kawasan tertutup ini dijaga secara rutin selama 24 jam secara bergantian oleh anggota masyarakat adat Kawe.
• Pada tahun 2008 juga Conservation International (CI) bekerja diwilayah seluas 183.000 km2 di Kepala Burung Papua dengan tujuan merancang wilayah tersebut menjadi sumber mata pencarian bagi masyarakat setempat yang sangat bergantung pada laut.
• CI membantu memperkuat ketahanan pangan masyarakat setempat serta menjadikan wilayah ini sebagai tujuan wisata kelas dunia dan sebagai pilar pembangunan ekonomi kreatif di Indonesia
Pemulihan biota laut (hiu dan pari ) cont’
• tahun 2010, sejumlah organisasi konservasi lokal dan global bergabung untuk mendorong sebuah petisi yang dipimpin oleh Misool Eco Resort dan Shark Saver, dengan dukungan dari WildAid, Yayasan Misool Baseftin and Coral Reef Alliance, yang menyarankan kepada pemerintah Raja Ampat untuk mengambil tindakan dalam melindungi hiu dan pari manta.
• Pada tahun 2011 Masyarakat adat Pulau Misool mengukuhkan kepedulian mereka kepada pelestarian sumberdaya laut melalui upacara adat Timai untuk mendeklarasikan zonasi Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) Misool Timur Selatan
Pemulihan biota laut (hiu dan pari ) cont’
KKLD Misool Timur Selatan mencakup luasan sebesar 366 ribu ha, dan memiliki 3 zona peruntukkan, yaitu
• zona inti; • zona pemanfaatan terbatas yang terbagi
menjadi sub zona ketahanan pangan dan pariwisata, serta sub zona perikanan berkelanjutan dan budaya; dan
• zona pemanfaatan lainnya yang terbagi lagi menjadi sub zona pemanfaatan tradisional masyarakat, sub zona sasi dan sub zona pemanfaatan umum.
Pemulihan biota laut (hiu dan pari ) cont’
• Tim patroli menyita barang bukti sirip hiu, bangkai ikan hiu, pari, manta, dan teripang yang diperkirakan bernilai Rp1,5 miliar pada 30 april 2012
• Atas kejadian tersebut, pemerintah telah mengirimkan bantuan patroli serta menempatkan polisi perairan dan pos Angkatan Laut di sekitar Pulau Sayang, Kabupaten Raja Ampat. Pemerintah juga menempatkan polisi perairan di Pulau Wayag sejak tanggal 4 Mei 2012.
• Terdapat deklarasi daerah perlindungan hiu dan pari manta oleh Bupati Raja Ampat pada Oktober 2012.
Pemulihan biota laut (hiu dan pari ) cont’
• Sejak itu peraturan untuk menegakkan perlindungan dikembangkan dan disahkan oleh DPRD pada akhir tahun 2012, dengan bantuan dari The Nature Conservancy dan Conservation International.
• Peraturan tersebut memberikan perlindungan kepada sejumlah hewan laut yang penting secara ekologis dan ekonomis seperti hiu dan pari manta, serta dugong, paus, penyu dan lumba-lumba serta sejumlah spesies ikan hias.
• November 2012,terdapat surat edaran bupati yang menyatakan Raja Ampat adalah kawasan konservasi atau suaka hiu, yang melarang eksploitasi ikan hiu, pari manta, penyu, dugong, dan ikan untuk perdagangan akuarium di seluruh perairan Raja Ampat.
Pemulihan biota laut (hiu dan pari ) cont’
• Kebijakan larangan eksploitasi dituangkan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melalui Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2012 tentang Larangan Penangkapan Ikan Hiu, Pari Manta, dan Jenis-Jenis Ikan Tertentu di Perairan Laut Kabupaten Raja Ampat
• Perda itu memperkuat komitmen Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di Raja Ampat hampir 1 juta hektar, yang dicanangkan lebih dari lima tahun lalu. Kini, ikan hiu dan pari manta dilindungi pada area 4,6 juta hektar perairan laut Raja Ampat.
Pemulihan biota laut (hiu dan pari ) cont’
• PemDa Kab. Raja Ampat menjadi yang pertama di Indonesia melakukan pemberlakuan kawasan perlindungan hiu dan pari manta di wilayah seluas 46 ribu kilometer persegi.
• Ketetapan ini dituangkan melalui Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Larangan Penangkapan Ikan Hiu, Pari Manta Dan Jenis-Jenis Ikan Tertentu di Perairan Laut Kabupaten Raja Ampat yang dideklarasikan di Waisai, Raja Ampat hari Rabu 20 Februari 2013.
• 5 tahun terakhir, dengan pembentukan jaringan Kawasan Konservasi Perairan dan pembentukan Kawasan Konservasi Hiu di Raja Ampat, mulai terlihat tanda-tanda pemulihan populasi hiu.
Pemulihan biota laut (hiu dan pari ) cont’
Pemulihan wilayah penambangan nikel
• Pada tahun 2012, gubernur mengeluarkan larangan untuk menambang nikel di wilayah raja ampat
• Sebanyak 15 Perusahaan tambang lain berhenti beroperasi setelah larangan gubernur itu,
• namun PT ASP dan PT ASI bertahan. Disebut-sebut, PT ASP dan PT ASI punya ‘beking’ pejabat dan militer di Jakarta.
Kawasan Konservasi Laut Daerah
Raja AmpatMelalui Peraturan Daerah Kabupaten Raja Ampat No. 27 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi Laut Daerah Raja Ampat, maka terdapat 6 (enam) Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) di Raja Ampat , yakni :
• KKLD Ayau-Asia, KKLD Selat Dampier • KKLD Wayag-Sayang, KKLD Kofiau• KKLD Teluk Mayalibit, KKLD Misool
Timur Selatan
Pengelolaan kawasan pesisir dan
laut
Kesimpulan• Raja Ampat merupakan Wilayah Indonesia yang
memiliki potensi perikanan, pariwisata, dan Potensi ekosistem perairan laut dan pesisir.
• Keistimewaan utama Raja Ampat adalah kekayaan biodiversitasnya yang sangat tinggi
• Dari segi statigrafinya, batuan dominan yang menyusun daerah Raja Ampat adalah batuan sedimen.
• Masalah utama eksositem Raja Ampat adalah pengambilan eksploitasi sumber daya yang berlebihan.
• Telah diresmikan berbagai peraturan dan deklarasi sebagai usaha untuk perlindungan dan pemulihan ekosistem Raja Ampat.
References
• Rumetna, lukas, dkk. Pembentukan Struktur Tata Kelola (Lembaga Pengelola) yang Representatif untuk Pengelolaan Jejaring Kawasan Konservasi Laut Daerah Raja Ampat yang Efektif. 2011. Bali : The Nature Conservancy, Asia Pacific Conservation Region
• http://www.conservation.org/global/indonesia/fmg/articles/Pages/Sasi.aspx, akses 03 mar 2013, pukul 10.30 wib
• http://gorajaampat.com/pages_ina/rajaampat_kuliner.html, akses 03 mar 2013, pukul 10.40 wib
• http:// PLN.co.id, akses 03 mar 2013, pukul 17.00 wib• http:// Kompas.com, akses 03 mar 2013 , pukul 11.30
wib• Karya Tulis Bogor Agricultural University
• http://www.indonesia.travel/id/destination/248/raja-ampat, di akses tanggal 2 Mar 2013
• http://www.diverajaampat.org/di akses tanggal 2-3-2013, di akses tanggal 2 Mar 2013
• http://www.rajaampat-liveaboard.com/raja-ampat-islands.html, di akses tanggal 2 Mar 2013
• http://www.litera.web.id/raja-ampat-memiliki-keanekaragaman-hayati-laut-terbesar-di-dunia.html/, di akses tanggal 2 Mar 2013
• http://www.maujadiapa.com/inspirasi.html, di akses tanggal 2 Mar 2013
• http://web.unair.ac.id/admin/download.php?id=file/f_13838_rajampat1.pdf, di akses tanggal 2 Mar 2013
References
• Strahler, Alan. 2003. Introducing Physical Geography, Chapter 2 The Earth’s Global Energy Balance. New Jersey: John Wiley & Sons.
• http://www.greencitizenindonesia.com/2009/08/geo-engineering-sebagai-solusi.html, (diakses pada Kamis, 21 Februari 2013 Pukul 21.05 WIB)
• http://www.slideshare.net/slamdj/pengembangan-pariwisata-raja ampat?utm_source=slideshow03& utm_ medium=ssemail&utm_campaign=share_ slideshow_loggedout, (diakses pada Kamis, 28 Feb 2013 Pukul 14.19)
• http://www.goblue.or.id/kategori/tempat-dive-favorit/raja-ampat (diakses pada Kamis, 28 Feb 2013 Pukul 14.27)
• http://ppesumapapua.net/index.php/en/component/content/article/8-artikel-berita/73-inventarisasi-sda-dan-lh-kepulauan-raja-ampat (diakses pada Kamis, 28 Feb 2013 Pukul 20.46)
References
• Laporan Antara -Buku Data dan Analisis- Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Raja Ampat 2010-2030 , 2012
• http://indonesiacompanynews.wordpress.com/2011/07/18/stop-tambang-di-raja-ampat/
• http://www.mongabay.co.id/2013/02/21/raja-ampat-tetapkan-46-000-kilometer-persegi-jadi-kawasan-perlindungan-hiu-pari-manta/
• http://radarpapua.com/index.php/top-news/1212-zonasi-adat-komitmen-mengawasi-sumber-daya-laut
• http://www.nature.or.id/siaran-pers/masyarakat-misool-kukuhkan-komitmen-menjaga-kelestarian-sumberdaya-laut-di-raja-ampat/
• http://www.belantaraindonesia.org/2012/05/membunuh-hiu-berarti-membunuh-raja.html?m=1
References
• http://sains.kompas.com/read/2013/02/22/10414078/Hiu-Manta.Raja.Ampat.Dilindungi
• http://konservasipapua.blogspot.com/2008/11/nasional-pemulihan-pencemaran-laut-raja.html
• Dinas Pertambangan Dan Energi Provinsi Papua.2004.available from:<https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDIQFjAB&url=http%3A%2F%2Fregional.coremap.or.id%2Fdownloads%2F2_Geologi_Lingkungan.pdf&ei=UgIvUZa1IsLorAfdkIDwDg&usg=AFQjCNFfRmUr8Npd1EVYEYeLu8ovxF2w7A&bvm=bv.43148975,bs.1,d.bmk, akses 28 Februari 2013
References
Inventarisasi dan penyelidikan bahan galian non logam di kabupaten Raja Ampat Provinsi Irian Jaya Barat, Pusat Sumberdaya Geologi Badan Geologi Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral
Anari, John, S.Komp.2008.. available from : <[ORGANISASI PRIBUMI PAPUA BARAT( OPPB ) WEST PAPUA NEW GUINEA2008>] 1 Maret 2013
Dedi.2012. Gambaran Umum Kondisi Daerah.available from :<http://inforajaampat.com/peta-16-7-profile-peta-kondisi-geo.html> 1 Maret 2013
References
• http://geography.about.com/od/geographyintern/a/globalmarine.htm diakses 4 Maret 2013 pk 09.05 WIB
• http://news.detik.com/read/2010/06/08/090115/1373680/471/bleaching-kematian-karang-akibat-pemanasan-global diakses 4 Maret 2013 pk 09.08 WIB
• http://www.bbc.co.uk/news/science-environment-19758440 diakses 4 Maret 2013 pk 09.17 WIB
References
THANK YOU