DASAR-DASAR DASAR-DASAR PENYAKIT INFEKSIPENYAKIT INFEKSI
DASAR-DASAR DASAR-DASAR PENYAKIT INFEKSIPENYAKIT INFEKSI
TIM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSIDI RUMAH SAKIT (PPIRS) TINGKAT PUSAT
DIREKTORAT JENDERAL BINA PELAYANAN MEDIKDEPARTEMEN KESEHATAN RI
TUJUAN SESITUJUAN SESI
• Tujuan Umum
Memahami dasar-dasar penyakit infeksi,
khususnya mengenai rantai penularan
sehingga dapat melakukan intervensi untuk
tindakan pencegahan
TUJUAN SESITUJUAN SESI
Tujuan khusus :
1.Memahami beberapa definisi yang berkaitan dengan infeksi
2.Mengetahui rantai penularan infeksi
3.Mengetahuai berbagai cara penularan (transmisi) agen infeksi
4.Memahami cara pencegahan dan pengendalian infeksi
PENDAHULUANPENDAHULUAN
• Penyakit infeksi merupakan masalah penting, terutama di negara berkembang
• Rantai infeksi, meliputi 3 hal utama:1) Kuman penyebab (mikroorganisme)
2) Pejamu/inang (host)
3) Lingkungan
• Menurut asalnya:1) Infeksi berasal dari komunitas
2) Infeksi berasal dari RS
SEGITIGA INFEKSISEGITIGA INFEKSI
LingkunganLingkungan
Pejamu(Host)
Pejamu(Host)
Kuman PenyebabKuman
Penyebab
PENDAHULUAN PENDAHULUAN (2)(2)
• Pengetahuan mengenai rantai penularan sangat penting pencegahan infeksi
• Perilaku petugas yang sesuai prosedur, sangat berperan dalam pencegahan infeksi (rumah sakit)
DefinisiDefinisiDefinisiDefinisi
Kolonisasi:
- Suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi, dimana organisme tersebut hidup,
tumbuh dan berkembang biak, tetapi tanpa disertai adanya respons imun atau gejala klinik
- Pasien atau petugas kesehatan bisa mengalami kolonisasi dengan kuman patogen tanpa menderita sakit, tetapi dapat menularkan
kuman tersebut ke orang lain “Carrier”
Kolonisasi:
- Suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi, dimana organisme tersebut hidup,
tumbuh dan berkembang biak, tetapi tanpa disertai adanya respons imun atau gejala klinik
- Pasien atau petugas kesehatan bisa mengalami kolonisasi dengan kuman patogen tanpa menderita sakit, tetapi dapat menularkan
kuman tersebut ke orang lain “Carrier”
• Infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi (organisme), terdapat respons imun, tetapi tidak disertai gejala klinik
• Penyakit infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi yang disertai adanya respons imun dan gejala klinik
• Penyakit menular atau infeksius: penyakit (infeksi) tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
• Infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi (organisme), terdapat respons imun, tetapi tidak disertai gejala klinik
• Penyakit infeksi: suatu keadaan dimana ditemukan adanya agen infeksi yang disertai adanya respons imun dan gejala klinik
• Penyakit menular atau infeksius: penyakit (infeksi) tertentu yang dapat berpindah dari satu orang ke orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
DefinisiDefinisi (2)(2)
DefinisiDefinisi (3)(3)
• Vehikulum :
Bahan yang dapat berperan dalam mempertahankan kehidupan kuman penyebab sampai masuk (tertelan atau terokulasi) pada pejamu yang rentan
Contoh : air, darah, serum, plasma, tinja, makanan
• Vektor :
Artropoda (umumnya serangga) atau binatang lain yang dapat menularkan kuman penyebab dengan cara menggigit pejamu yang rentan atau menimbun kuman penyebab pada kulit pejamu atau makanan
Contoh : nyamuk, lalat, pinjal/kutu, binatang pengerat
Inflamasi (radang atau perdangan lokal ):
merupakan bentuk respons tubuh terhadap suatu agen (tidak hanya infeksi, dapat berupa trauma, pembedahan atau luka bakar),
yang ditandai dengan adanya: sakit/nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor) dan
gangguan fungsi
Inflamasi (radang atau perdangan lokal ):
merupakan bentuk respons tubuh terhadap suatu agen (tidak hanya infeksi, dapat berupa trauma, pembedahan atau luka bakar),
yang ditandai dengan adanya: sakit/nyeri (dolor), panas (calor), kemerahan (rubor), pembengkakan (tumor) dan
gangguan fungsi
DefinisiDefinisi (4)(4)
“Systemic Inflammatory Respons Syndrome” (SIRS): sekumpulan gejala klinik atau kelainan laboratorium yang merupakan respons tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik
SIRS dapat disebabkan karena infeksi atau non-infeksi karena infeksi disebut “Sepsis” Kriteria SIRS bila ditemukan > 2 keadaan berikut : (1) hipertermi/hipotermi atau suhu tubuh yang tidak stabil,(2) takikardi (sesuai usia), (3) takipnea (sesuai usia), serta (4) leukositosis atau leukopenia (sesuai usia) atau pada
hitung jenis leukosit jumlah sel muda (batang) > 10%.
“Systemic Inflammatory Respons Syndrome” (SIRS): sekumpulan gejala klinik atau kelainan laboratorium yang merupakan respons tubuh (inflamasi) yang bersifat sistemik
SIRS dapat disebabkan karena infeksi atau non-infeksi karena infeksi disebut “Sepsis” Kriteria SIRS bila ditemukan > 2 keadaan berikut : (1) hipertermi/hipotermi atau suhu tubuh yang tidak stabil,(2) takikardi (sesuai usia), (3) takipnea (sesuai usia), serta (4) leukositosis atau leukopenia (sesuai usia) atau pada
hitung jenis leukosit jumlah sel muda (batang) > 10%.
DefinisiDefinisi (5)(5)
DefinisiDefinisi lama lamaDefinisiDefinisi lama lama
• Infeksi nosokomial = Hospital acquired infection
infeksi terjadi atau didapat di rumah sakit :
- saat masuk RS tidak ada tanda/gejala
- saat masuk RS tidak dalam masa inkubasi
- terjadi 3 X 24 jam setelah perawatan
- infeksi pada lokasi sama tetapi mikroorganisme
penyebab berbeda dari m.o. pada saat masuk RS
atau m.o penyebab sama tetapi lokasi berbeda
• Infeksi nosokomial = Hospital acquired infection
infeksi terjadi atau didapat di rumah sakit :
- saat masuk RS tidak ada tanda/gejala
- saat masuk RS tidak dalam masa inkubasi
- terjadi 3 X 24 jam setelah perawatan
- infeksi pada lokasi sama tetapi mikroorganisme
penyebab berbeda dari m.o. pada saat masuk RS
atau m.o penyebab sama tetapi lokasi berbeda
Permasalahan :
1. Fokus infeksi di rumah sakit
Bagaimana kalau terjadi di fasilitas kesehatan
selain rumah sakit ?
Home-care semakin berkembang !
2. Fokus infeksi pada pasien
Bagaimana kalau infeksi terjadi pada petugas?
Perkembangan terbaru
Infeksi nosokomial =
Healthcare - associated Infections
(HAIs)
““Healthcare-associated infectionsHealthcare-associated infections” ” (HAIs) :(HAIs) :
An infection occurring in a patient during the process
of care in a hospital or other healthcare facility
which was not present or incubating at the time of
admission. This includes infections acquired in the
hospital but appearing after discharge, and also
occupational infections among staff of the facility
Tujuan Pengendalian InfeksiTujuan Pengendalian Infeksi
• Melindungi pasien dari infeksi rumah sakit al ISK, ILO, Infeksi Luka infus (ILI), pneumonia (HAP, VAP), bakteremia (sepsis)
• Melindungi pasien dari infeksi lain yang mungkin didapat sebagai akibat terjadinya kontak dengan pasien lain atau tenaga kesehatan yang memiliki koloni atau terinfeksi kuman menular lain.
• Melindungi tenaga kesehatan, pengunjung dan yang berada di lingkungan rumah sakit dari risiko infeksi yang tidak perlu terjadi
Port of entryPort of entry Mean of transmission
Mean of transmission
Port of exitPort of exit
Rantai InfeksiRantai Infeksi
INFEKSIINFEKSI
Reservoir/Source
Reservoir/Source
Susceptible host
Susceptible host
MicroorganismMicroorganism
Agen infeksi Agen infeksi (infectious agent)(infectious agent)
• Mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksiMikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi
• Pada manusia: bakteri , virus, ricketsia, jamur dan Pada manusia: bakteri , virus, ricketsia, jamur dan parasitparasit
• Tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi:Tiga faktor yang mempengaruhi terjadinya infeksi: patogenitaspatogenitas virulensi virulensi jumlah (dosis)jumlah (dosis)
19
KUMAN PENYEBAB KUMAN PENYEBAB (AGEN INFEKSI)(AGEN INFEKSI)
• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Parasit
ReservoirReservoir
• tempat dimana agen infeksi dapat hidup, tumbuh, berkembang biak dan siap ditularkan kepada orang
• Reservoir yang paling umum: manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, tanah,
air dan bahan-bahan organik lainnya
• Pada manusia: permukaan kulit, selaput lendir saluran nafas atas, usus dan vagina
Port of exit Port of exit ( Pintu keluar)( Pintu keluar)
• jalan darimana agen infeksi meninggalkan reservoir
• Pintu keluar meliputi :
saluran pernafasan
saluran pencernaan
saluran kemih dan kelamin
kulit dan membrana mukosa
darah serta cairan tubuh lain
transplasenta
Transmisi Transmisi (cara penularan)(cara penularan)
• mekanisme bagaimana transport agen infeksi dari reservoir ke penderita (yang suseptibel)
• Ada beberapa cara penularan yaitu :
(1) kontak : langsung dan tidak langsung
(2) droplet
(3) airborne
(4) melalui vehikulum (makanan, air, darah)
(5) melalui vektor (serangga dan hewan pengerat)
Rantai PenularanRantai PenularanRantai PenularanRantai Penularan
Alat kesehatan
Alat kesehatan
PetugaskesehatanPetugas
kesehatan
Pasien 2 *Pasien 2 *Pasien 1Pasien 1
LingkunganLingkungan Pengunjung/Keluarga
Pengunjung/Keluarga
* Selanjutnya seperti pasien 1
Cara Penularan (Transmisi) Cara Penularan (Transmisi) (1)(1)Cara Penularan (Transmisi) Cara Penularan (Transmisi) (1)(1)
• Contact transmission: - Direct / Langsung:
kontak badan ke badan
transfer kuman penyebab secara fisik
pemeriksaan fisik, memandikan pasen
- Indirect / Tidak langsung: paling sering !!!
kontak melalui objek (benda/alat) perantara
melalui instrumen, jarum, kasa
tangan yang tidak dicuci
• Contact transmission: - Direct / Langsung:
kontak badan ke badan
transfer kuman penyebab secara fisik
pemeriksaan fisik, memandikan pasen
- Indirect / Tidak langsung: paling sering !!!
kontak melalui objek (benda/alat) perantara
melalui instrumen, jarum, kasa
tangan yang tidak dicuci
Cara Penularan (Transmisi) Cara Penularan (Transmisi) (2)(2)
• Droplet transmission : - partikel droplet > 5 μm
- melalui batuk, bersin, bicara
- jarak sebar pendek,
tdk bertahan lama di udara
- “deposit” pada mukosa
konjungtiva, hidung, mulut
- contoh :
Difteria, Pertussis, Mycoplasma Haemophillus influenza type b (Hib)
Virus Influenza, mumps, rubella
Cara Penularan (Transmisi) Cara Penularan (Transmisi) (3)(3)
• Airborne transmission : - partikel kecil ukuran < 5 μm - bertahan lama di udara - jarak penyebaran jauh - dapat terinhalasi - contoh : Mycobacterium tuberculosis virus campak Varisela (cacar air) spora jamur
Vehikulum :– Makanan: Salmonella – Darah: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV– Air: Hepatitis A, Typhoid, Cholera, Dysentri
Vektor–Nyamuk: Demam berdarah, malaria–Lalat: makanan–Tikus: leptospirosis
Cara Penularan (Transmisi) Cara Penularan (Transmisi) ((44))
Port of entry Port of entry (Pintu masuk)(Pintu masuk)
• Tempat dimana agen infeksi memasuki pejamu (yang suseptibel)
• Pintu masuk bisa melalui: saluran pernafasan saluran pencernaan saluran kemih dan kelamin selaput lendir serta kulit yang tidak utuh (luka)
FAKTOR PEJAMU (FAKTOR PEJAMU (HOSTHOST))
Ada 3 macam pertahanan tubuh:1) Mekanis2) Kimiawi 3) Biologi
Pejamu rentan adalah:orang yang tidak memiliki daya tahan tubuh yang cukup untuk melawan kuman penyebab, atau mencegah infeksi atau penyakit~ faktor risiko
Pejamu (host)Pejamu (host)
• Faktor yang mempengaruhi: umur, status gizi, status imunisasi, penyakit
kronis, luka bakar yang luas, trauma atau pembedahan, pengobatan dengan imunosupresan
• Faktor lain: jenis kelamin, ras atau etnis tertentu, status ekonomi, gaya hidup, pekerjaan dan herediter
PERTAHANAN TUBUH SECARA MEKANIS
• Efektif sebagai pertahanan pertama mencegah invasi kuman kedalam tubuh dengan
cara menahan masuknya, menghancurkan, ataupun mengeluarkan kuman yang sudah masuk melalui lubang tertentu
• Contoh:– Kulit – Sistem pencernaan– Sistem saluran kencing– Sistem respirasi
PERTAHANAN TUBUH SECARA KIMIAWI
• Bahan-bahan kimiawi yang membantu tubuh mengatasi infeksi
• Contoh :– Asam lambung– Lysosim: menghancurkan kuman dengan merusak
dinding selnya, terdapat pada air mata, air liur, dan lain-lain
• Pemberian antibiotika, imunoglobulin dan imunisasi termasuk pertahanan kimiawi eksogen
PERTAHANAN TUBUH SECARA BIOLOGI
• Mekanisme untuk mengisolasi, melumpuhkan atau membunuh kuman yang berhasil masuk dan mencapai jaringan tubuh
• Terbagi atas 2 mekanisme:1) Humoral:
antibodi dan komplemen1) Seluler:
sel darah putih: limfosit, granulositsel makrofag (jaringan)
Jenis Infeksi Jenis Infeksi (1)(1)
Berdasarkan lokasi :Berdasarkan lokasi :
• Infeksi saluran kemihInfeksi saluran kemih• Infeksi luka operasiInfeksi luka operasi• Infeksi karena jarum infusInfeksi karena jarum infus• BakteremiaBakteremia• PneumoniaPneumonia
APAKAH PENYEBAB TERSERING APAKAH PENYEBAB TERSERING DARI INFEKSI DI RS?DARI INFEKSI DI RS?
Jenis Infeksi Jenis Infeksi (2)(2)
• Lain-lain :Lain-lain :
- Gastroenteritis- Gastroenteritis
- Cellulitis - Cellulitis
- - Hepatitis B dan CHepatitis B dan C
- HIV / AIDS- HIV / AIDS
- SARS- SARS
37
BAGAIMANA CARA TERJADINYA BAGAIMANA CARA TERJADINYA INFEKSI YANG DIDAPAT DI RS?INFEKSI YANG DIDAPAT DI RS?
Faktor Risiko Faktor Risiko “Healthcare-associated infections“Healthcare-associated infections” (HAIs)” (HAIs)
• Umur : neonatus dan lansia lebih rentan
• Status imun terganggu (imuno-kompromais)
penderita dengan penyakit kronik, penderita
keganasan, obat-obat imunosupresan
• Interupsi barier anatomis
• Implantasi benda asing
• Perubahan mikroflora normal
Prinsip Pencegahan InfeksiPrinsip Pencegahan Infeksi
• Peningkatan daya tahan pejamu
• Inaktivasi agen penyebab infeksi
• Memutus rantai penularan
• Tindakan pencegahan paska pajanan
(“Post Exposure Prophylaxis” / PEP)
Cara Pencegahan InfeksiCara Pencegahan Infeksi
• Cuci tangan dengan cara yang benar• Penerapan kewaspadaan isolasi (Isolation
Precaution) • Pengelolaan bahan & alat infektif secara
tepat• Pembersihan kain yang tercemar bahan
infektif• Pembersihan lingkungan yang terinfeksi• Tindakan isolasi jika perlu• Imunisasi atau tindakan profilaksis paska
pajanan jika perlu
HISTORY OF GUIDELINES FOR ISOLATION PRECAUTIONS HISTORY OF GUIDELINES FOR ISOLATION PRECAUTIONS IN HOSPITALS*IN HOSPITALS*
1970 Isolation Techniques for Use in Hospitals, 1st ed.
Introduced seven isolation precaution categories with color-codedcards: Strict, Respiratory, Protective, Enteric, Wound and Skin,Discharge, and Blood
1975 Isolation Techniques for Use in Hospitals, 2nd ed.
Same conceptual framework as 1st edition
1983 CDC Guideline for Isolation Precautions in Hospitals
Provided two systems for isolation: category-specific and disease specific
1985 Universal Precautions (UP) Developed in response to HIV/AIDS epidemicDictated application of Blood and Body Fluid precautions to all patients, regardless of infection status
1987 Body Substance Isolation (BSI) Emphasized avoiding contact with all moist and potentially infectiousbody substances except sweat even if blood not presentShared some features with UP
1996 Guideline for Isolation Precautions in Hospitals
Prepared by the Healthcare Infection Control Practices AdvisoryCommittee (HICPAC), CDCMelded major features of UP and BSI into Standard Precautions to be used with all patients at all times
* Derived from Garner ICHE 1996
NEW GUIDELINES !NEW GUIDELINES !
Guideline for Isolation Precautions:Guideline for Isolation Precautions:
Preventing Transmission of Infectious AgentsPreventing Transmission of Infectious Agents
In Healthcare Settings 2007In Healthcare Settings 2007
Siegel JD, Rhinehart E, Jackson M, Chiarello L, and the Siegel JD, Rhinehart E, Jackson M, Chiarello L, and the
Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee, 2007 Healthcare Infection Control Practices Advisory Committee, 2007
Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of Guideline for Isolation Precautions: Preventing Transmission of
Infectious Agents in Healthcare Settings, Infectious Agents in Healthcare Settings, June 2007June 2007
http://www.cdc.gov/ncidod/dhqp/pdf/isolation2007.pdfhttp://www.cdc.gov/ncidod/dhqp/pdf/isolation2007.pdf
What is new ?What is new ?
The term The term “nosocomial infections“ “nosocomial infections“
is replaced by is replaced by
““healthcare-associated infections” (HAIs)healthcare-associated infections” (HAIs)
to reflect the changing patterns in to reflect the changing patterns in healthcare delivery healthcare delivery
and and
difficulty in determining the geographic site of difficulty in determining the geographic site of exposure to an infectious agent and/or exposure to an infectious agent and/or
acquisition of infectionacquisition of infection
What is new ? (cont’d)What is new ? (cont’d)
New additions to the 1996 Standard Precautions are New additions to the 1996 Standard Precautions are Respiratory Hygiene/Cough Etiquette Respiratory Hygiene/Cough Etiquette and and
safe injection practicessafe injection practices,,
including including the use of a maskthe use of a mask when performing certain when performing certain high-risk, prolonged procedureshigh-risk, prolonged procedures
involving spinal canal puncturesinvolving spinal canal punctures
(e.g., myelography, epidural anesthesia)(e.g., myelography, epidural anesthesia)
PREVENTION IS PRIMARY!
PREVENTION IS PRIMARY!
Protect patients…protect healthcare workers…
promote quality healthcare!