Praktikum Kinetika KimiaBab I
Pendahuluan1.1 Judul : Pengaruh Suhu dan katalisator Terhadap Kecepatan Reaksi1.2 Tujuan
Tujuan dari Praktikum ini adalah mengamati dan menentukan kecepatan reaksi serta mengamati pengaruh konsentrasi, temperatur dan katalis terhadap kecepatan suatu reaksi.1.3 Prinsip Kerja
Bab IIDasarTeori
Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Proses itu ada yang lambat
dan ada yang cepat. Contohnya bensin terbakar lebih cepat dibandingkan dengan minyak tanah. Ada
reaksi yang berlangsung sangat cepat, seperti membakar dinamit yang menghasilkan ledakan, dan
yang sangat lambat adalah seperti proses berkaratnya besi. Pembahasan tentang kecepatan (laju)
reaksi disebut kinetika kimia. (Syukri,1999).
Bila terdapat reaksi sebagai berikut:
aA + bB -> cC + dD
dimana a, b, c, dan d adalah koefisien reaksi dan A, B adalah reaktan dan C, D adalah produk
reaksi. Laju reaksi dapat didefinikan sebagai pengurangan reaktan tiap satuan waktu dan
dirumuskan sebagai:
atau didefinisikan sebagai penambahan jumlah produk tiap satuan waktu dan dirumuskan
sebagai:
tanda minus (-) digunakan pada reaktan disebabkan jumlah reaktan setelah t detik akan lebih
kecil dibandingan dengan jumlah reaktan pada to (waktu awal) sehingga untuk mendapatkan
hasil v yag bernilai positif maka harus ditambahkan tanda minus.
Persamaan Laju Reaksi
aA + bB -> cC + dD
maka persamaan laju reaksinya secara umum dapat didefinisikan sebagai berikut:
v = k[A]a[B]b
dimana k adalah konstanta laju reaksi, a disebut orde reaksi terhadap A dan b disebut orde
reaksi terhadap B. Penjumlahan a+b meghasilkan orde reaksi total. Persamaan laju reaksi
tidak dapat ditentukan secara teoritis akan tetapi bisa ditentukan melalui percobaan
kimia/eksperimental. Ada kalanya reaksi hanya dipengaruhi oleh satu reaktan atupun semua
reaktan, dan nilai order reaksi bisa sama dengan koefisien reaksi maupun tidak. (Petrucci,
1987).
Pengetahuan tentang faktor yang mempengaruhi laju reaksi berguna dalam
mengontrol kecepatan reaksi berlangsung cepat, seperti pembuatan amoniak dari nitrogen dan
hidrogen, atau dalam pabrik menghasilkan zat tertentu. Akan tetapi kadangkala kita ingin
memperlambat laju reaksi, seperti mengatasi berkaratnya besi, memperlambat pembusukan
makanan oleh bakteri, dan sebagainya (Syukri, 1999).
Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut:
a. Sifat dan ukuran pereaksi.
reaktif dari sifat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah atau reaksi berlangsung
semakin cepat. Semakin luas permukaan zat pereaksi laju reaksi akan semakin bertambah, hal
ini dapat dijelaskan dengan semakin luas permukaan zat yang bereaksi maka daerah interaksi
zat pereaksi semakin luas juga.
b. Konsentrasi.
Karena persamaan laju reaksi didefinisikan dalam bentuk konsentrsi reaktan maka
dengan naiknya konsentrasi maka naik pula kecepatan reaksinya. Artinya semakin tinggi
konsentrasi maka semakin banyak molekul reaktan yang tersedia dengan demikian
kemungkinan bertumbukan akan semakin banyak juga sehingga kecepatan reaksi meningkat
c. Suhu Reaksi.
Hampir semua reaksi menjadi lebih cepat bila suhu dinaikkan karena kalor yang
diberikan akan menambah energi kinetik partikel pereaksi. Akibatnya jumlah dan energi
tumbukan bertambah besar. Pengaruh perubahan suhu terhadap laju reaksi secara kuantitatif
dijelaskan dengan hukum Arrhenius yang dinyatakan dengan persamaan sebagi berikut:
k = Ae-Ea/RT atau ln k = -Ea + ln A RT
Dengan R = konstanta gas ideal, A = konstanta yang khas untuk reaksi (faktor frekuensi) dan
Ea = energi aktivasi yang bersangkutan.
c. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu
tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis
berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan
reaksi berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat
perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan
energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk
berlangsungnya reaksi.
Katalis dapat dibedakan ke dalam dua golongan utama: katalis homogen dan katalis
heterogen. Katalis heterogen adalah katalis yang ada dalam fase berbeda dengan pereaksi
dalam reaksi yang dikatalisinya, sedangkan katalis homogen berada dalam fase yang sama.
Katalis homogen umumnya bereaksi dengan satu atau lebih pereaksi untuk membentuk suatu
perantara kimia yang selanjutnya bereaksi membentuk produk akhir reaksi, dalam suatu
proses yang memulihkan katalisnya.
(Petrucci, 1987).
Daftar Pustaka
Petrucci, Ralph H.1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern Jilid 2. Erlangga, Jakarta.
Syukri S, 1999. Kimia Dasar 2. ITB, Bandung.hal 71-83.