BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertumbuhan adalah proses fisiologis yang ditandai dengan bertambahnya jumlah
sel dan bertambahnya volume sel yang bersifat irreversible (tidak dapat mengecil
kembali). Pada tumbuhan bersel 1 terjadi penambahan besar sel, sedangkan pada
tumbuhan multiselluler terjadi pembesaran sel maupun penambahan ukuran sel. Pada
proses perkecambahan, ada 2 tipe perkecambahan; Epigeal (Perkecambahan dimana
kotiledon berada di atas tanah) dan Hipogeal (Kotiledon tetap berada di dalam tanah).
Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau
maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari cirri-
cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan
ada 2 macam, yaitu; Faktor Eksternal dan Faktor internal.
Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dll.
Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormone
Berdasarkan latar belakang tersebut kami ingin mengadakan penelitian mengenai
pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji kacang tanah dengan membedakan
perlakuan terhadap masing-masing biji.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh media tanaman terhadap pertumbuhan biji timun?
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji timun ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.Untuk mengetahui pengaruh media terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan biji timun.
2. Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuan biji timun.
1.4 Hipotesis
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 1
1. Media tanaman berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
2. Pupuk berpengaruh terhadap pertumbuhan.
1.5 Manfaat Penelitian
1. Mengetahui apa saja faktor luar yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
pada tumbuhan.
2. Sebagai tugas awal pada materi Biologi pada tumbuhan.
3. Memperoleh pengalaman dalam menguji dan membuat karya ilmiah.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan adalah
Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan
ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/ terukur.
Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung
secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat irreversibel. Bila kita
menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi perubahan tinggi. Secara
kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana menjadi bentuk tanaman yang
lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru.
Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Melihat arah
pertumbuhan, tanaman tumbuh kedua arah utama:
- Akar ke bawah (Menuju ke bumi)
- Daun (dan batang) ke atas
Secara umum pertumbuhan dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium
zigot yang merupakan hasil pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot
menghasilkan jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-
organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda. Peristiwa diferensiasi
menghasilkan perbedaan yang tampak pada struktur dan fungsi masing-masing organ,
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 2
sehingga perubahan yang terjadi pada organisme tersebut semakin kompleks. Auksanometer
adalah Suatu alat untuk mengukur pertumbuhan memanjang suatu tanaman, yang terdiri atas
sistem kontrol yang dilengkapi jarum penunjuk pada busur skala atau jarum yang dapat
menggaris pada silinder pemutar.
2.2 Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
2.2.1 Tahap Awal Pertumbuhan
1. Mula-mula biji melakukan imbibisi atau penyerapan air sampai ukuran bijinya bertambah dan
menjadi lunak.
2. Saat air masuk ke dalam biji, enzim-enzim mulai aktif sehingga menghasilkan berbagai reaksi
kimia.
3. Kerja enzim ini antara lain, mengaktifkan metabolisme di dalam biji dengan mensintesis
cadangan makanan sebagai persediaan cadangan makanan pada saat perkecambahan
berlangsung.
Gambar 2.1 Bagian-bagian biji
2.2.2 Perkecambahan
1. Perkecambahan terjadi karena pertumbuhan radikula (calon akar) dan pertumbuhan plumula
(calon batang).
2. Faktor yang memengaruhi perkecambahan adalah air, kelembapan, oksigen, dan suhu.
3. Perkecambahan biji ada dua macam, yaitu:
a. Tipe perkecambahan di atas tanah (Epigeal)
Hipokotil memanjang sehingga plumula dan kotiledon ke permukaan tanah dan kotiledon
melakukan fotosintesis selama daun belum terbentuk. Contoh: perkecambahan kacang hijau.
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 3
Gambar 2.2 Tipe perkecambahan epigeal
b.Tipe perkecambahan di bawah tanah (hipogeal)
Epikotil memanjang sehingga plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas
permukaan tanah, sedangkan kotiledon tertinggal dalam tanah. Contoh: perkecambahan
kacang kapri (Pisum sativum).
Gambar 2.3 Tipe perkecambahan hipogeal
2.3 Macam-macam pertumbuhan pada tumbuhan
2.3.1 Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada
embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian penting :
a. Tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. Akar embrionik yaitu calon akar
c. Kotiledon yaitu cadangan makanan
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 4
Gambar 2.4 Embrio Tumbuhan
Pertumbuhan tanaman dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.Daerah
pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya terbagi menjadi 3 daerah:
a. Daerah pembelahan Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan
menjadi cabang.
Setelah fase perkecambahan, diikuti pertumbuhan tiga sistem
jaringan meristem primer yang terletak di akar dan batang. Pada fase ini tumbuhan
membentuk akar, batang, dan daun. Tiga sistem jaringan primer yang terbentuk sebagai
berikut.
a. Protoderm, yaitu lapisan terluar yang akan membentuk jaringan epidermis.
b. Meristem dasar yang akan berkembang menjadi jaringan dasar yang mengisi lapisan korteks
pada akar di antara style dan epidermis.
c. Prokambium, yaitu lapisan dalam yang akan berkembang menjadi silinder pusat, yaitu floem
dan xilem.
2.3.1.1 Pertumbuhan Primer Pada Akar
Akar muda yang keluar dari biji segera masuk ke dalam tanah, selanjutnya
membentuk sistem perakaran tanaman. Pada ujung akar yang masih muda, terdapat empat
daerah pertumbuhan sebagai berikut.
a. Tudung akar (kaliptra). Tudung akar atau kaliptra berfungsi sebagai pelindung terhadap
benturan fisik ujung akar terhadap tanah sekitar pertumbuhan. Fungsi lain ujung akar, yaitu
memudahkan akar menembus tanah karena tudung akar dilengkapi dengan sekresi cairan
polisakarida. Perbedaan antara tudung akar dikotil dan monokotil sebagai berikut:
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 5
Pada tudung akar dikotil, antara ujung akar dengan kaliptra tidak terdapat batas yang jelas
dan tidak memiliki titik tumbuh pada kaliptra tersebut.
Pada tudung akar monokotil, antara ujung akar dan kaliptra terdapat batas yang jelas atau
nyata dan mempunyai titik tumbuh tersendiri yang disebut kaliptrogen.
Sel-sel kaliptra yang dekat dengan ujung akar mengandung butir-butir tepung yang
disebut kolumela.
Gambar 2.5 Jaringan meristem apikal akar. a. tudung akar b. meristem c. daerah pemanjangan
sel d. korteks e. floem f. xylem
a. Meristem merupakan bagian dari ujung akar yang selnya senantiasa mengadakan pembelahan
secara mitosis. Meristem ini terletak di belakang tudung akar. Pada tumbuhan dikotil, sel-sel
tudung akar yang rusak akan digantikan oleh sel-sel baru yang dihasilkan oleh sel-sel me-
ristem primer dari perkembangan sel-sel meristem apical.
b. Daerah pemanjangan sel terletak di belakang daerah meristem. Sel-sel hasil pembelahan
meristem tumbuh dan berkembang memanjang pada daerah ini. Aktivitas pertumbuhan dan
perkembangan memanjang dari sel mengakibatkan pembelahan sel di daerah ini menjadi
lebih lambat dari bagian lain. Pemanjangan sel tersebut berperan penting untuk membantu
daya tekan akar dan proses pertumbuhan memanjang akar.
c. Daerah diferensiasi, sel-sel hasil pembelahan dan pemanjangan akan mengelompok se-suai
dengan kesamaan struktur. Sel-sel yang memiliki kesamaan struktur, kemudian akan
memperoleh tugas membentuk jaringan tertentu.
2.3.1.2 Pertumbuhan Primer pada Batang
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 6
Pertumbuhan dan perkembangan primer pada batang meliputi daerah pertumbuhan
(titik tumbuh), daerah pemanjangan, dan daerah diferensiasi. Meristem apikal pada batang
dibentuk oleh sel-sel yang senantiasa membelah pada ujung tunas yang biasa disebut kuncup.
Di dalam kuncup, ruas batang dan tonjolan daun kecil (primordia) memiliki jarak sangat
pendek karena jarak internodus (antar ruas) sangat pendek. Pertumbuhan, pembelahan, dan
pemanjangan sel terjadi di dalam internodus.
Gambar 2.6 Irisan membujur ujung batang
2.3.2 Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus.
Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.
- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau
kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium
yang disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun bentuk konsentris. Kambium
yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk
akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari
pertumbuhan kulit. Ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup, ke luar membentuk felem
yaitu sel-sel mati
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 7
2.4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Tumbuhan dapat tumbuh karena adanya faktorr-faktor yang mendukung. Faktor-faktor
tersebut yaitu:
2.4.1 Hormon pertumbuhan
Hormon pertumbuhan bertugas memacu atau merangsang bagian tertentu untuk
melakukan pembelahan sel agar tumbuhan semakin besar. Hormon yang utama yaitu :
a. Auksin (Bahasa yunani Auxein = meningkatkan)
Banyak terdapat di ujung-ujung koleoptil, atau ujung-ujung tunas.
Diketahui sebagai senyawa Asam Indol Asetat (AIA) atau Indol Acetic Acid (IAA).
Kerjanya akan efektif bila tak ada cahaya.
Bekerja mempengaruhi/mempercepat proses pembelahan sel-sel meristem di ujung-ujung
tunas (batang dan akar)
Dengan sifat auksin ini, tumbuhan dapat tumbuh sangat cepat ditempat gelap
(etiolasi). Dalam percobaan dilaboratorium, auksin juga memacu pertumbuhan daun, bunga,
buah dan batang rerumputan dan kelompok cemara. Sifat auksin ini digunakan oleh para
petani buah untuk merangsang bunga menjadi buah tanpa pembuahan terlebih dahulu,
sehingga kini muncul jenis buah tanpa biji, seperti semangka, jeruk, dan durian. Proses
pembentukan buah tanpa pembuahan ini disebut Partenokarpi. Auksin juga dipakai untuk
memacu tumbuhnya akar pada batang-batang stek.
Gambar 2.7 Etiolasi akibat kerja hormon auksin
b. Giberelin (Dari kata Gibbrela fujijuroi)
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 8
Gibberella fujikuroi adalah jamur yang menghasilkan hormon giberelin. Secara liar,
Gibberella fujikuroi menginjeksikan tanaman lain dan mengeluarkan ekstrak giberelin.
Akibatnya tanaman inang tumbuh raksasa.
Setelah ditemukan pada Gibberela fujikuroi sebanyak 25 macam senyawa giberelin,
ternyata ditemukan pula 73 macam lainnya pada tumbuhan tinggi. Giberelin dapat
mempercepat tumbuhnya tunas, dan mempercepat perbungaan (vernalisasi), yang berarti
mempercepat pembuahan. Sekarang dapat ditemukan produk buah-buahan melimpah
sebelum musimnya. Ini berkat penggunaan giberelin oleh para petani buah diluar musim
berbuah.
Didunia pertanian, giberelin banyak dimanfaatkan karena fungsinya yang istimewa,
antara lain
Digunakan untuk partenokarpi, menghasilkan buah tanpa biji.
Mempercepat penuaan daun (sayuran) dan buah (Jeruk)
Memacu pertumbuhan padang rumput untuk ternak.
Menyebabkan gerombol buah anggur lebih panjang.
Anggur tahan cendawan
Mendorong produksi benih
Oleh pembuat bir digunakan untuk mempercepat proses pembuatan malt
Merenyahkan tangkai daun seledri
Meningkatkan tanaman tebu dan produksi gulanya.
Gambar 2.8 Tanaman pot sebelah kanan yang diberi hormon giberelin
c. Sitokinin
Dinamakan sitoinin karena memacu sitokinesis (Pembelahan plasma sel). Sitokinin
terdpat dijaringan pembuluh berbagai jenis tumbuhan. Sitokinin ditemukan pula pada
endosperma cair buah kelapa muda, kapang, bakteri, dan bahkan hewan primata, lumut,
ganggang coklat, ganggang merah, pinus, dan diatom.
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 9
Sitokinin paling banyak terdapat disekitar biji muda, buah muda, dan tunas daun, serta
ujung akar. Didunia pertanian, sitokinin diperlukan untuk:
Pertumbuhan pada kultur jaringan
Menunda penuaan bagian tubuh tumbuhan
Memacu pembesaran sel-sel keping biji dan sel daun dikotil.
Memacu perkembangan kloroplas dan sintesis klorofil
d. Asam Absisat
Musim dingin atau masa kering merupakan waktu dimana tanaman beradaptasi
menjadi dorman (penundaan pertumbuhan). Pada saat itu, ABA yang dihasilkan oleh kuncup
menghambat pembelahan sel pada jaringan meristem apikal dan pada cambium pembuluh
sehingga menunda pertumbuhan primer maupun sekunder. ABA juga memberi sinyal pada
kuncup untuk membentuk sisik yang akan melindungi kuncup dari kondisi lingkungan yang
tidak menguntungkan. Dinamai dengan asam absisat karena diketahui bahwa ZPT ini
menyebabkan absisi/rontoknya daun tumbuhan pada musim gugur. Nama tersebut telah
popular walaupun para peneliti tidak pernah membuktikan kalau ABA terlibat dalam
gugurnya daun.
Pada kehidupan suatu tumbuhan, merupakan hal yang menguntungkan untuk
menunda/menghentikan pertumbuhan sementara. Dormansi biji sangat penting terutama bagi
tumbuhan setahun di daerah gurun atau daerah semiarid, karena proses perkecambahan
dengan suplai air terbatas akan mengakibatkan kematian.Sejumlah faktor lingkungan
diketahui mempengaruhi dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA tampaknya
bertindak sebagai penghambat utama perkecambahan. Biji-biji tanaman setahun tetap dorman
di dalam tanah sampai air hujan mencuci ABA keluar dari biji.
Peranan Asam Absisat (ABA)
Dormansi Biji
Menahan cekaman kekeringan
Asam absisat menginduksi dormansi pada biji. Ketika mekanisme kerjanya terblokir,
dalam hal ini, dengan mutasi yang menyebabkan faktor transkripsi yang mengatur asam
absisat, menyebabkan perkecambahan sebelum waktunya.
e. Etilen
Buah-buahan terutama yang sudah tua melepaskan gas yang disebut etilen. Etilen
disintesis oleh tumbuhan dan menyebabkan proses pemasakan yang lebih cepat. Selain etilen
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 10
yang dihasilkan oleh tumbuhan, terdapat etilen sintetik, yaitu etepon (asam 2-
kloroetifosfonat).Etilen sintetik ini sering digunakan para pedagang untuk mempercepat
pemasakan buah. Selain memacu pematangan, etilen juga memacu perkecambahan biji,
menebalkan batang, mendorong gugurnya daun, dan menghambat pemanjangan batang
kecambah. Selain itu, etilen menunda pembungaan, menurunkan dominansi apikal dan
inisiasi akar, dan menghambat pemanjangan batang kecambah.
Hormon tumbuh yang secara umum berlainan dengan Auxin, Gibberellin, dan
Cytokinin. Dalam keadaan normal ethylene akan berbentuk gas dan struktur kimianya sangat
sederhana sekali. Di alam ethilene akan berperan apabila terjadi perubahan secara fisiologis
pada suatu tanaman. hormon ini akan berperan pada proses pematangan buah dalam fase
climacteric. Penelitian terhadap ethylene, pertama kali dilakukan oleh Neljubow (1901) dan
Kriedermann (1975), hasilnya menunjukan gas ethylene dapat membuat perubahan pada akar
tanaman.
Hasil penelitian Zimmerman et al (1931) menunjukan bahwa ethylene dapat
mendukung terjadinya abscission pada daun, namun menurut Rodriquez (1932), zat tersebut
dapat mendukung proses pembungaan pada tanaman nanas. Penelitian lain telah
membuktikan tentang adanya kerja sama antara auxin dan ethylene dalam pembengkakan
(swelling) dan perakaran dengan cara mengaplikasikan auxin pada jaringan setelah ethylene
berperan.
Gambar 2.10 Pemasakan Buah salah satu kerja etilen
2.4.1.1 Hormon lain yang terdapat pada tumbuhan
a. Hormon Luka/Kambium luka/Asam traumalin.
Hormon yang merangsang sel-sel daerah luka menjadi bersifat meristematik sehingga
mampu mengadakan penutupan bagian yang luka. Vitamin B12 9riboflavin), piridoksin (vit.
B6) asam ascorbat (vit. C), thiamin (vitamin B1), asam nikotinat merupakan jenis vitamin
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 11
yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan pertumbuhan dan perkembangan Vitamin
berperan sebagai kofaktor.
b. Poliamina.
Mempunyai peranan besar dalam proses genetis yang paling mendasar seperti sintesis
DNA dan ekspresi genetika. Spermine dan spermidine berikatan dengan rantai phosphate dari
asam nukleat. Interaksi ini kebanyakkan didasarkan pada interaksi ion elektrostatik antara
muatan positif kelompok ammonium dari polyamine dan muatan negatif dari
phosphat.Polyamine adalah kunci dari migrasi sel, perkembangbiakan dan diferensiasi pada
tanaman dan hewan. Level metabolis dari polyamine dan prekursor asam amino adalah
sangat penting untuk dijaga, oleh karena itu biosynthesis dan degradasinya harus diatur
secara ketat.Polyamine mewakili kelompok hormon pertumbuhan tanaman, namun merekan
juga memberikan efek pada kulit, pertumbuhan rambut, kesuburan, depot lemak, integritas
pankreatis dan pertumbuhan regenerasi dalam mamalia.
Sebagai tambahan, spermine merupakan senyawa penting yang banyak digunakan
untuk mengendapkan DNA dalam biologi molekuler. Spermidine menstimulasi aktivitas dari
T4 polynucleotida kinase and T7 RNA polymerase dan ini kemudian digunakan sebagai
protokol dalam pemanfaatan enzim.
c. Hormon Kalin.
Dihasilkan pada jaringan meristem. Memacu pertumbuhan organ tubuh tumbuhan
Jenisnyaadalah: a. Fitokalin: memacu pertumbuhan daun; b. Kaulokalin: memacu
pertumbuhan batang; c. Rhizokalin: memacu pertumbuhan akar; d. Anthokalin: memacu
pertumbuhan bunga dan buah Florigen hormon tumbuhan yang khusus merangsang
pembentukan bunga.
2.4.2 Nutrisi
Tanaman membutuhkan mutlak 13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya.
Unsur hara tersebut harus berbentuk ion untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+,
HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya. Adapun peranan unsur-unsur hara tersebut dapat
diuraikan secara ringkas seperti dibawah ini :
a. N (Nitrogen) peranannya :
Merangsang pertumbuhan vegetatif
Tanaman dan tumbuhnya anakkan
Membuat tanaman lebih hijau karena banyak mengandung butir hijau daun
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 12
Merupakan bahan penyusun klorofil daun, lemak dan protein
b. P (Phosfor) peranannya :
Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang lebih baik
Mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah
Memperbesar prosentase pembentukan bunga menjadi buah
Sebagai bahan penyusun inti sel lemak dan protein
c. K (Kalium) peranannya :
Memperlancar fotosintesis
Membantu pembentukan protein dan hidrat arang
Sebagai katalisator dalam transformasi tepung, gula dan lemak tanaman
Mengeraskan jerami dan bagian kayu dari tanaman
Meninggikan kualitas rasa dan warna dari buah dan bunga
Meninggikan daya tahan tanaman terhadap serangan hama, penyakit dan kekeringan
Pada tanaman unsur ini terkumpul pada titik tumbuh dan mempercepat pertumbuhan jaringan
merismatik
d. Mg (Magnesium) peranannya :
Merupakan bahan penyusun klorofil
Mengaktifkan enzim yang berperan pada metabolisme karbohidrat
Dapat menaikkan kadar minyak pada berbagai tanaman penghasil minyak
e. Ca (Calsium) peranannya :
Merangsang pembentukan bulu-bulu akar dan biji-bijian
Mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman
f. S (Belerang) peranannya :
Sebagai penyusun utama ion fosfat
Menambah kandungan protein dan vitamin
Pembentukan bintil akar tanaman kacang-kacangan dan butir hijau daun sehingga warna
daun menjadi lebih hijau
g. Cl (Chlor) peranannya :
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 13
Meninggikan kuantitas dan kualitas tanaman
h. Fe (Besi) peranannya :
Sangat penting pada pembentukan klorofil
i. Mn (Mangan) peranannya :
Penting dalam penyusunan klorofil dan proses fotosintesa
Merangsang perkecambahan biji dan pemasakan buah
j. Cu & Zn (Tembaga dan Seng) peranannya :
Penting dalam pengaturan sistem enzim tanaman dan dalam pembentukan klorofil
Diperlukan pada tanah alkalis dan organik
k. B (Borium) peranannya :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil sayur-mayur dan dalam pembentukan klorofil
Penting dalam usaha peningkatan produksi biji-bijian tanaman kacang-kacangan
Diperlukan pada tanah organik
l. Mo (Molibdenum) peranannya :
Penting dalam proses fiksasi N dan untuk tanaman kacang-kacangan, jeruk dan sayur mayur
2.4.3 Gen
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi
ke generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah
meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk
pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis.
2.4.4. Lingkungan
a. Cahaya
Cahaya ( yang umumnya diperoleh dari matahari) memiliki spektrum yang berbeda
yang memiliki panjang gelombang yang beda. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman, karena merupakan bahan dari proses fotosintesis, bila tak ada cahaya, maka proses
fotosintesis tak akan terjadi.
b. Keasaman tanah (pH)
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 14
Tanaman umumnya tumbuh normal pada tanah yang netral, berkisar antara pH 9-7.
c. Kerapatan tanaman
Tanaman yang banyak pada suatu areal mempengaruhi jumlah unsur hara dan
membatasi keleluasaan menjalarnya akar tanaman. Hal ini akan mempengaruhi pertumbuhan.
d. Temperatur (suhu) lingkungan
Pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap jenis tumbuhan memiliki toleransi
pada suhu minimum tertentu, suhu optimum tertentu, dan suhu maksimum tertentu. Toleransi
ini berbeda-beda untuk tiap jenis tumbuhan. Pengaruh suhu dan cahaya matahari memberi
pengaruh kompleks berkaitan dengan kedudukan tempat di bumi terhadap cahaya matahari.
Di daerah iklim sedang dan iklim dingin muncul saat-saat hari panjang dan hari pendek. Hari
panjang yaitu hari yang siangnya diatas 12 jam (Sekitar 15 jam siang, 9 jam malam).
Sedangkan hari pendek mengalami siang kurang dari 12 jam (Sekitar 9 jam atau 10 jam
siang, 15 jam malam). Hari panjang terjadi pada musim panas, dan hari pendek terjadi pada
musim gugur dan dingin. Keadaan seperti ini menimbulkan respon berbeda dari tumbuhan
terhadap setiap musim. Respon ini disebut fotoperiodisme.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
Pengaruh Nutrien terhadap Pertumbuhan Biji Timun
3.1 Alat a. Polibetb. Sendok tehc. Penggarisd. Alat tulise. Kertas labelf. Kayu penyanggag. Tali plastikh. slasiban
3.2 Bahan
a. Biji timun
b. Air
c. Tanah
d. Pupuk
3.3 Variabel
a. Variabel bebas (pemberian ukuran pupuk)
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 15
b. Variabel terkat (parameter perkecambahan, pertumbuhan dan perkembangan )
c. Variabel kontrol (intensitas cahaya dan jumlah penyinaran air)
3.4 Cara percobaan
Kelompok I : tidak diberi pupuk
Kelompok II : di beri pupuk (1 sendok teh)
Kelompok III: di beri pupuk ( 2 sendok teh)
3.5 Menentukan waktu percobaan
Percobaan dilakukan 14 hari
3.6 Melakukan percobaan
a. Siapkan polibet yang berisi tanah (3 polibet). Berilah label pada setiap polibet
(label 1,2,3) , masukan biji pada setiap polibet. Polibet 1 tidak diberi pupuk,
polibet 2 di beri pupuk 1 sendok teh, polibet 3 diberi pupuk 2 sendok teh.
b. Lakukan penyiraman biji pada polibt dengan jumlah air yang sama.
c. Letakkan k-3 polibet di tempat yang terkena cahaya matahari dengan intensitas
yang sama.
d. Lakukan pengamatan harian selama 14 hari dan parameter yg di amat sbb.
1. Pertumbuhan meliputi tinggi batang, panjang daun, jumlah daun.
2. Perkembangan warna daun, keadaan daun, keadaan batang dan keadaan
tanaman.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
BIJI TIMUNBIJI BERKECAMBAH PADA HARI KE-
1 2 3 4 5 6 7
1 - - - 3 CM 4,5 CM 7 CM 8 CM
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 16
2 - - - 3 CM 4,5 CM 5 CM 6,5 CM
3 - - - 3 CM 3,5 CM 5 CM 6 CM
1 - - - 3 CM 4,5 CM 6 CM 6,5 CM
2 - - - 3 CM 4.6 CM 6 CM 7 CM
3 - - - 3 CM 4,5 CM 6 CM 7 CM
1 - - - 3 CM 3 CM 5,5 CM 5 CM
2 - - - 3 CM 3,5 CM 5,5 CM 6 CM
3 - - - 3 CM 3 CM 5,5 CM 5 CM
4.2
HAL YANG DIAMATI
KELOMPOKRATA - RATA PANJANG BATANG, DAN JUMLAH DAUN
1 2 3 4 5 6 7
PANJANG BATANG
1 7,6 CM 8 CM 8,6 CM 11,3 CM13,8 CM
14,5 CM 18 CM
2 8,2 CM 8 CM 9,8 CM 10,8 CM14,3 CM 14 CM
15,6 CM
3 6,7 CM 6,8 CM 9 CM 9,6 CM11,3 CM 11 CM
13,8 CM
JULAH DAUN1 2 3 3 3 4 5 5
2 2 3 3 3 4 5 5
3 2 3 3 3 4 5 54.3
HAL YANG DIAMATIDESKRIPSI
KELOMPOK 1 K2LOMPOK 2 KELOMPOK3
WARNA DAUN HIJAU HIJAU TUA HIJAU MUDA
WARNA BATANG HIJAU HAIJAU TU HIJAU TUA
KEADAAN DAUN BAGUS BAGUS KURANG
BAGUS
KEADAAN BATANG BAGUS BAGUS BAGUS
KEADAAN TANAMANNORMAL BAGUS KURANG
BAGUS
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah Peristiwa perubahan biologi yang terjadi pada makhluk hidup
yang berupa pertambahan ukuran (volume, massa, dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat
kuantitatif/ terukur. Perkembangan adalah proses menuju kedewasaan pada organisme.
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 17
Proses ini berlangsung secara kualitatif. Baik pertumbuhan atau perkembangan bersifat
irreversibel. Bila kita menanam biji tanaman, dapat diamati bahwa dari hari ke hari terjadi
perubahan tinggi. Secara kualitatif, terlihat bentuk awal (biji) yang demikian sederhana
menjadi bentuk tanaman yang lengkap.
Pada tanaman yang sedang tumbuh, terlihat adanya pembentukan organ-organ baru.
Misalnya daun semakin banyak, akar semakin panjang dan bertambah banyak. Hormon
pertumbuhan yaitu auksin, sitokinin, absisat dan etilen.
Gen yaitu faktor penentu sifat-sifat makhluk hidup. Gen akan terwaris dari generasi ke
generasi. Biasanya sifat yang ditentukan oleh gen (disebut sifat turunan) sulit diubah
meskipun dengan penambahan nutrisi. Bila tumbuhan mewarisi gen sifat pendek dari induk
pendek, maka tumbuhan tersebut tetap pendek. Tumbuhan yang memiliki gen penentu buah
rasa manis akan menghasilkan buah yang rasanya manis
Lingkungan yaitu cahaya, keasaman tanah, kerapatan tananaman, dan suhu
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanaman membutuhkan mutlak
13 unsur hara essensial dalam pertumbuhannya. Unsur hara tersebut harus berbentuk ion
untuk dapat digunakan tanaman seperti NH4+, HPO42-, K+, Mg2+, SO42- dan sebagainya
5.2 Saran
Diharapkan kepada para pembaca sekalian, agar setelah memahami materi yang saya
tulis ini, pembaca dapat mengerti dan menambah ilmu serta wawasannya.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiwi, D.A., Maryati, Sri, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Penerbit Erlangga
http://free.vlsm.org/v12/sponsor/SponsorPendamping/Praweda/Biologi/0054%20Bio%202-3a.htm
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 18
http//MAKALAH BIOLOGI/INTERNWET/blog anis Contoh Karya ilmiah Pengaruh media Pertumbuhan dan Perkembangan pada tumbuhan.htm
http//MAKALAH BIOLOGI/INTERNWET/laporan pengamatan PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN JAGUNG” _ cintakamuselamanya.htm
http//LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KACANG HIJAU _ VeLa's Note.htm
http//PENGARUH JENIS PUPUK TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU Putrikembar.htm
SMA NEGERI 1 RENGAT BARAT 19