Nama : Hendra Boy S
NIM : 0608113101
Gambaran hifa dan spora pada Dermatofita
Pada sediaan kulit dan kuku yang terlihat adalah hifa, sebagai dua garis sejajar, terbagi
oleh sekat dan bercabang, maupun spora berderet (artrospora) pada kelainan kulit lama dan/atau
sudah diobati. Pada sediaan rambut yang dilihat adalah spora kecil (mikrospora) atau besar
(makrospora). Spora dapat tersusun di luar rambut (ektotriks) atau di dalam rambut (endotriks).
Kadang-kadang dapat terlihat pula hifa pada sediaan rambut.
1. T. rubrum
Hifa Trichophyton rubrum halus, jamur ini membentuk banyak mikrokonidi. Mikrokonidinya
kecil, berdinding tipis dan berbentuk lonjong seperti tetesan air mata. Mikrokonidi ini terletak
pada konidiofora yang pendek, tersusun secara satu-satu pada sisi hifa tau kelompok seperti buah
anggur. Makrokonidi dari Trichophyton rubrum berbentuk seperti pensil dan terdiri dari
beberapa sel.
2. E. floccosum
Bentuk hifanya lebar, makrokonidianya berbentuk ganda, berdinding tebal dan terdiri dari 2-
4 sel. Beberapa makrokonidi ini tersusun pada satu konidiofora dan mikrokonidia biasanya tidak
ditemukan.
3. M. canis
Makrokonidia berbentuk gumparan yang berujung runcing dan terdiri atas 6 sel atau lebih.
Makrokonidia ini berdinding tebal, mikrokonidia Mickrosphorum canis berbentuk lonjong dan
tidak khas.
Gambaran sel ragi pseudohifa pada Candida
Sel tunas yang akan berkembang menjadi blastospora dan menghasilkan kecambah yang
akan membentuk hifa semu. Hifa semu bisa panjang atau pendek. Sel ragi (blastospora)
berbentuk bulat, lonjong atau bulat lonjong dengan ukuran 2-5 µ x 3-6 µ hingga 2-5,5 µ x 5-28
µ.
Daftar Pustaka
1. Prianto J, Tjahaya P, Darwanto. Atlas parasitologi kedokteran. Jakarta: PT Gramedia; 1999.
2. Budimulja U, Kuswandji. Mikosis dan Kandidosis. Dalam: Ilmu penyakit kulit dan kelamin.
Jakarta: FKUI; 2010.