PENVELENGGARAAN PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL 20 MEI 1994
OEPARTEMEN PENERANGAN RI 1995
PENYELENGGARAAN PERINGATAN HAR I KEBANGKITAN NASIONAL 20 MEI 1994
DITERBITKAN OL EH :
DIREKTORAT PUBLIKASI DIREKTORAT JENDERAL PPG, DEPARTEMEN PENERANGAN RI N PD : 79/10/07/1995 PENCETAK : PERUM PERCETAKAN NEGARA RI.
KATA PENGANTAR
Kebangkitan semangat dan jiwa kebangsaan yang dirintis me/a/ui gerakan "Boedi Oetomo" sebagai organisasi modern pertama, dini/ai sangat strategis bagi proses perjuangan bangsa. Artinya, dengan gerakan tersebut kita te/ah mampu mencetuskan aspirasi bangsa da/am upaya mewujudkan negara /ndonesia yang merdeka, berdau/at dan bersatu.
/tu sebabnya mengapa Hari Kebangkitan Nasiona/ se/a/u diperingati dengan penuh khidmad da/am semangat pa trio tisme yang membara. Peringatan tahunan ini juga se/a/u dikaitkan dengan upaya untuk menyegarkan kembali ingatan terhadap semangat patriotisme dan kesadaran bangsa /ndonesia dan ni/ai sejarah yang mengi/hami semangat perjuangan menuju cita-cita nasiona/.
Berkaitan dengan itu, berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 1985 ten tang Penye/enggaraan Harkitnas maka peringatan Harkitnas tahun 1994 di/aksanakan secara serentak di se/uruh wi/ayah tanah air /ndonesia dan bahkan di se/uruh Kantor Perwaki/an Negara Republik /ndonesia di berbagai negara.
Banyak sekali kegiatan yang di/aksanakan panitia pusat da/am rangka peringatan tersebut. Mu/ai dari acara di Ba/ai Sidang Jakarta juga di/aksanakan kegiatan-kegiatan seperti Lomba Baca puisi, Lomba penu/isan, Lomba /ukis poster, simposium kesehatan, pekan ceramah Harkitnas, sarasehan KNP/, Ziarah ke Makam Pah/awan.
Untuk mendapatkan gambaran yang /ebih kongkrit tentang penye/enggaraan Harkitnas 1994, berikut ini kami sajikan /aporan pe/aksanaannya secara /ebih rinei.
Demikian, mudah-mudahan penerbitan ini bermanfaat bagi kita semua.
Redaksi
Daffar Isi
Halaman
Kata Pengantar .................................................................. .
Doftar Isi "'11111""1'1""1'1'1 """11111' III1 '1'111111111'111111"""1 11111111'" ••• iii
Umum 111111111111'1 •• 111111111 •••••• '11111' ••• '.'1111 •••• 11111'1111"'1'1111'111111"111 1
Puncak Acara Harkitnas 1994............................................ 1
Rakornas Ristek XII 1994 ...................................................... 4
Lomba Baca Puisi",." ............ " .......... '" ... "", ....... ,"'1'1' - 11111111 9
Lomba Lukis Poster.............................................................. 9
Simposium Kesehatan ........................................................ 11
Pekan Ceramah Harkitnas .... .......... .. ........ .... .. ........ ........ ... 11
Lomba Penulisan Sejarah perjuangan .............................. 12
Mengenang Jasa Pahlawan ............................................. 12
jjj
PENYELENGGARAAN HARKITNAS 1994
1. Umum Jiwa dan semangat Kebangkitan
Nasional secara nyata telah diawali dengan lahirnya "Boedi Oetomo" 20 Mei 1908. Sebagai suatu organisasi, "Boedi Oetomo" pada dasarnya merupakan wujud nyata dari kehendak beberapa tokoh pergerakan kebangsaan yang nonkooperatif dengan kaum penjajah.
Secara terorganisir, gerakan "Boedi Oetomo" telah melahirkan gagasan-gagasan cemerlang menuju Indonesia Merdeka. Lebih dari itu, "Boedi Oetomo" telah mewarnai pula pola pikir tokoh-tokoh pergerakan, dalam upaya memupuk keutuhan, kesetiakawanan, solidaritas bangsa Indonesia, yang kesemuanya terdapat pada perjuangan kemerdekaan RI. Inilah sisi paling penting dari kehadiran Boedi Oetomo di persada Tanah Air.
Tegasnya, persatuan dan kesatuan bangsa pad a dasarnya menjadi kunci utama keberhasilan perjuangan dalam memerangi kebodohan , kemiskinan serta keterbelakangan rakyat Indonesia, sehingga dengan itu akhirnya mengusir penjajah.
Dengan latar belakang itu, maka peringatan Hari Kebangkitan Nasional selalu dikaitkan dengan upaya penyegaran kembali ingatan rakyat dan bangsa Indonesia terhadap sifat-sifat patriotisme gotong-royong dan nasionalisme. Wawasan tersebut senantiasa dipupuk dalam upaya melestarikan semangat kebangsaan guna menghidupkan dan mengembangkan kesadaran nasional yang memang tetap relevan dalam era pembangunan dewasa ini, khususnya bagi generasi muda sebagai generasi pene rus . Khusus pad a peringatan Hari Kebangkitan Nasional 1994 misalnya, Panitia Pusat dalam tema peringatan
sangat memerlukan upaya-upaya memasyarakatkan Garis-garis Besar Haluan Negara 1993, Pancakrida Kabinet Pembangunan VI , dalam rangka menyongsong era tinggal landas yang segera akan mengantarkan bangsa Indonesia menuju masyarakat yang lebih maju, mandiri , adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945.
Dengan tema peringatan : "Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Sukseskan Program Pelita VI ", peringatan Hari Kebangkitan Nasional 1994 berlangsung dengan khidmat dan sukses di seluruh tanah air Indonesia.
Perlu juga dikemukakan bahwa sesuai dengan sifat kegiatan , pelaksanaan peringatan mengikutsertakan seluruh lapisan· masyarakat, meliputi masyarakat umum, generasi angkatan 1908, angkatan 1928, angkatan 1945, angkatan 1966, dan angkatan generasi muda (pemuda pelajar dan mahasiswa).
Pusat peringatan berlangsung di Jakarta, sebagai ibukota negera. Dan secara bersama diikuti dengan kegitan peringatan di berbagai daerah (propinsi, kabupaten/kotamadya serta perwakilan negara Republik Indonesia di mancanegara.
2. Puncak Acara Harkitnas 1994 Puncak acara Hari Kebangkitan
Nasional di laksanakan di jakarta Hilton Convention Centre, 20 Mei 1994. Hadir pad a acara tersebut, Presiden Soeharto dan Ibu Tien Soeharto, para duta besar negara sahabat, pejabat tertinggi dan tinggi negara, para menteri kabinet pembangunan VI dan berbagai undangan . Dalam kesempatan tersebut ditampilkan pergelaran musik dan tari. Pergelaran musik dan tari ini dimaksudkan untuk menggugah dan menumbuhkan se mangat dan
jiwa kejuangan rakyat dan bangsa Indonesia sebagaimana yang dimiliki para pahlawan terdahu lu. Termasuk upaya untuk mening katkan daya j uang dan semangat kemandirian rakyat dan bang sa Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat. Satu hal yang tak kalah pentingnya, ialah untuk memadukan semangat kebersamaan dan kegotong-royongan dalam kebhinnekaan rakyat dan bangsa Indonesia.
Presiden Soeharto dalam sambutannya pada Puncak Acara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional 1994 mengatakan bahwa Repelita VI merupakan awal dari PJP 11. Peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini berlangsung di awal pelaksanaan tahap pembangunan yang sangat penting dalam perjuangan untuk mewujudkan cita-cita nasional , yaitu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Dengan Repelita VI inilah kita mulai memasuki era tinggallandas, suatu proses pembangunan dengan ge rak yang cepat menuju kemajuan dan kesejahteraan bangsa . Presiden Soeharto mengatakan, peringatan Hari Kebangkitan Nasional sekarang ini berlangsung dalam suasana bangsa kita mulai memasuki era Kebangkitan nasional Kedua.
"Delapan puluh enam tahun yang lalu kita mengalami Kebangkitan nasional yang pertama. Peristiwa itu adalah momen sejarah yang membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia bahwa kita hanya bisa membebaskan diri dari belenggu penjajah apabila kita berjuang dengan cara-cara yang sesuai dengan zamannya dan jika kita
. bersatu padu sebagai bangsa. " "Kita bersyukur bahwa semangat
persatuan dan kesatuan tadi dapat terus kita bina sampai sekarang sehingga makin kukuh. Kita tetap
setia kepada semangat kebangsaan . Semangat kembangsaan itu dapat mengayomi semua kalangan, golongan dan lapisan bangsa kita yang majemuk ini. Di lain pi hak, semangat kebangsaan itu kita segarkan agar dapat menjawab perubahan dunia, dengan kita tetap memelihara kepribadian dan jati diri kita sebagai bangsa" , demikian Presiden Soeharto.
Presiden juga menegaskan, kita merasa prihatin menyaksikan sejumlah bangsa-bangsa lain mengalami pergolakan yang berkepanjangan, karena mereka mengalami kesulitan dalam memelihara persatuan dan kesatuan nasional serta lemahnya wawasan kebangsaan mereka.
"Kita tidak bisa membayangkan apa jadinya bangsa ini jika bibit separatisme kita biarkan. Mungkin bangsa dan negara kita akan terpecah belah menjadi negara-negara kecil yang lemah dan mudah dimangsa oleh bangsa-bangsa lain yang lebih kuat. Kita juga tidak bisa membayangkan apa jadinya bang sa kita apabila wawasan kebangsaan itu kita tinggalkan ," kata kepala negara.
a. Meningkatkan Kualitas SDM
2
Jika Kebangkitan Nasional pertama di tahun 1908 bertujuan mendirikan suatu negara kebangsaan yang merdeka, bersatu dan berdaulat, maka Kebangkitan Nasional Kedua bertujuan untuk meningkatkan pembangunan bangsa kita sehingga cita-cita keadilan dan kemakmuran benar-benar menjadi kenyataan . Dengan demikian, bangsa dan negara kita akan berdiri sejajar dengan bangsa-bangsa dan negaranegara lain yang lebih maju. Kita tidak ingin terus menerus berada di peringkat bawah dalam kehidupan masyarakat antarbangsa. Karena itu kita harus mengembangkan kemauan dan kemampuan kita untuk terus menerus membenahi segala ke-
kurangan serta kelemahan kita. Memasuki PJP 11 sekarang
ini , menurut Presiden kita dihadapkan dengan berbagai masalah dan tantangan baru yang harus kit a atasi . Salah satu masalah yang memerlukan perhatian khusus kita semua -seperti yang ditegaskan dalam GBHN 1993-- adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Tugas utama, kita dalam lima tahun yang akan datang ' adalah ; melanjutkan , meningkatkan, memperdalam dan memperluas pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila yang bertumpu pada Trilogi Pembangunan , berwawasan Nusantara untuk memperkuat ketahanan nasional dengan tekad kemandir ian. Tugas utama itu tertuang dalam Krida Pertama dari Panca Krida Kabinet Pembangunan VI.
Lebih lanjut presiden menegaskan , kemandirian bangsa kita hanya bisa terwujud apabila kita berhasil menghimpun segenap kekuatan pembangunan dengan menggunakan sumber daya manusia yang berkualitas. Peningkatan kualitas sumber daya manusia itu merupakan kebutuhan yang nyata. Kita tidak mungkin terus-menerus melaksanakan pembangunan nasional dengan semata-mata mengandalkan pada sumber daya alam. Ada bang sa-bang sa yang sekarang mencapai kemakmuran yang tinggi karena sumber daya manusianya yang berkualitas t inggi , meskipun mereka miskin sumber c..iaya alam. Sebaliknya, tidak sedikit bang sa yang tetap tertinggal di belakang di tengah-tengah kekayaan sumber daya alamnya , karena kualitas sumber daya manusianya masih rendah.
b. Berlandaskan Jiwa Kebangsaan
Dikatakan juga bahwa sumber daya alam itu untuk sebagian
tidak dapat diperbaharui . Sumber daya alam kita harus kita olah secara bertanggung jawab , karena sumber daya alam yang terbatas itu juga menjadi milik generasi yang akan datang.
"Dewasa ini sedang berlangsung persiapan besar-besaran generasi muda untuk memikul tugas-tugas besar di masa yang akan datang. Disemua golongan , kalangan dan lapisan kehidupan bangsa dan negara kita sekarang sedang terjadi alih generasi. Generasi yang lebih muda tampil memikul tugastugas dan tanggung jawab yang lebih besar, bahu membahu dengan generasi yang lebih tua yang akan segera mengakhiri tugas sejarahnya. Karena itu generasi muda bangsa kita harus menyiapkan diri sebaikbaiknya agar dapat melanjutkan, memperluas dan meningkatkan pembangunan bang sa kita demi masa depan generasi muda sendiri maupun demi masa depan bangsa kita dari generasi ke generasi ", kata Presiden .
"Jika hari ini kita memperingati hari bersejarah kita, maka tujuannya tidak lain adalah untuk menanamkan jiwa dan se mangat kejuangan para pendahulu kita guna memperkuat tekad kita dalam membangun masa depan dengan tetap memelihara kesinambungan dengan masa lampau."
"Sejarah pembangunan bangsa-bangsa menunjukkan bah wa pembangunan memang memerlukan asas-asas organisas i modern serta penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun kita juga menyadari bahwa asas-asas organisasi modern serta ilmu pengetahuan dan teknologi adalah sekedar sarana untuk mewujudkan masyarakat dan kehidupan yang kita cita-citakan . Ini berarti bahwa semuanya itu harus dilandasi dengan jiwa dan
Presiden beserta Ibu Tien Soeharto didampingi Wapres dan Ibu Try Sutrisno ketika memasuki gedung Jakarta Hilton Convention Centre, tempat berlangsungnya Upacara Puncak Peringatan Harkitnas 1994.
semangat persatuan dan kesatuan, jiwa dan semangat kebangsaan, jiwa dan semangat kejuangan.
Akhirnya Presiden mengingatkan, dengan semua itu setiap gerak langkah yang kita kerjakan akan memberi makna yang sebaik-baiknya; tidak saja bagi diri kita sendiri , bukan pula hanya bagi kelompok kita saja, akan tetepi juga bag i masyarakat, bangsa dan negara yang kita, cintai bersama. Dengan dorongan semangat seperti itu maka setiap hal yang kita kerjakan akan mempunyai nilai-nilai yang lebih luhur dan akan mempunyai makna yang lebih dalam. Jika hal ini telah dapat kita lakukan, maka kebahagiaan dan kebanggaan yang dalam akan terasa di hati sanubari kita.
3. Rakornas Ristek XII 1994 Seusai menghadiri peringatan
hari Kembangkitan Nasional1994 di Jakarta Hilton Convention Centre, Presiden Soeharto langsung meninggalkan tempat untuk segera membuka secara resmi Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Teknologi (Rakornas Ristek) XII dan Pameran Ristek 1994 di arena Pekan Raya Jakarta. Menurut Kepala Negara, ada kaitan erat antara Hari Kebangkitan Nasional dengan Rakornas serta Pameran Riset dan Teknologi sekarang ini. Kedua-duanya bertujuan untuk memajukan bangsa kita.
Jika "Boedi Oetomo" lahir sebagai cetusan semangat nasional dan bangkitnya kesadaran mengenai pentingnya kemajuan bagi masa depan bangsa, maka Rakornas serta Pameran Riset dan Teknologi ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kemajuan bangsa kita.
Pameran Riset dan Teknologi 1994 menunjukkan dengan jelas kepada kita semua mengenai kemajuan dan perkembangan dalam
4
bidang riset dan teknologi serta hasil-hasilnya. Sedangkan Rakornas Riset dan Teknologi kita selenggarakan untuk menentukan program-program unggulan riset dan teknologi yang akan kita laksanakan untuk mendorong lajunya pembangunan.
Selama dua setengah dasawarsa melaksanakan PJP I, kita telah berhasil membangun landasan yang cukup kuat untuk tinggal landas. Kita mengalami kemajuan-' kemajuan yang membesarkan hati di bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pertahanan keamanan.
Dalam era tinggal landas kita berbulat tekad untuk membangun industri secara besar-besaran, agar kita mampu mengejar ketinggalan kita dari bangsa-bangsa lain yang telah lebih maju. Pembangunan
. industri secara besar-besaran jelas memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Tetapi itu saja belum cukup. Sumber daya manusia itu perlu secara sistematis dan efektif digalang pendayagunaannya ke dalam proses industri, guna menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan. Dengan makin luas dan makin dalamnya keterlibatan sumber daya manusia yang berkualitas dalam proses produksi, maka kita dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal itu berarti makin meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketergantungan dari luar.
Kita menyadari bahwa dalam situasi dunia seperti sekarang upaya untuk mengembangkan industri tidak bisa lepas dari persaingan dengan bangsa-bangsa lain, khususnya bangsa-bangsa yang mendiami kawasan Asia Pasifik yang tengah mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
Salah satu tantangan yang kita hadapi di masa depan adalah meningkatkan kualitas man us ia Indonesia. Dengan bertambah baiknya kualitas manusia Indonesia, maka bertambahlah jumlah tenaga
kerja yang terampil dan memiliki keahlian , yang mampu melaksanakan kegiatan-kegiatan produksi, rancang bangun , rekayasa serta yang dapat mengadakan penelitian dan pengembangan yang bermutu. Itulah jalan yang harus kita tempuh untuk mengembangkan industri.
a. Memacu Peran Swasta Tenaga kerja yang terampil
dan berkeahlian tidak cukup dididik hanya melalui jalur-jalur pendidikan. Tenaga kerja yang terampil dan berkeahlian juga perlu dikembangkan dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan proses produksi dan usaha. Dengan demikian, mereka akan terus menerus mengalami proses produksi dan usaha. Mereka harus secara terus menerus mengalami proses pendalaman dan pematangan yang direncanakan secara sistematis dan memiliki jangkauan jauh ke depan. Karena itu, upaya ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab kalangan dunia usaha swasta dan masyarakat luas. Bahkan, di negara-negara maju pad a umumnya, peran pihak swasta jauh lebih besar dari pada peranan pemerintah. Dalam PJP 11 yang baru saja kita masuki se-ka rang, pemerintah bertekad untuk terus memacu peran swasta dan meningkatkan kemitraan antara pemerintah dan kalangan dunia usaha swasta dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Selama ini pemerintah telah mengeluarkan biaya yang besar untuk mengembangkan lembaga-Iembaga penelitian dan pengembangan, membangun prasarana dan sarana serta melaksanakan program-program pembangunan di bidang pengetahuan dan teknologi . Usaha pemerintah itu harus disambut dengan usa ha yang seimbang oleh kalangan dunia usaha
swasta. Hanya dengan kemitraan itu se ge nap potensi nasional kita akan efektif membentuk keunggulan dalam menghadapi persaingan internasional.
Pemerintah juga telah membangun berbagai jen is industri strategis untuk mempelopori pembentukan industri yang proses pertambahan nilainya mengandung kepadatan teknologi yang tinggi. Jalan itulah yang harus kita tempuh agar di masa datang Indonesia mampu berdiri sama tinggi dengan negara-negara maju. Upaya pemerintah ini tidak akan memberi dampak ekonomi yang luas, jika industri-industri swasta tidak secara terencana meningkatkan kemampuan teknologinya serta mengembangkan keterampilan dan keahlian tenaga kerjanya. Untuk itu penting sekali dilaksanakan berbagai bentuk kerja sama teknologi dan produksi dengan industri-industri strategis tadi.
Pengalaman bangsa-bangsa yang telah maju membuktikan bahwa kekuatan industri suatu bangsa ditentukan oleh keterkaitan yang saling menguntungkan antara industri padat teknologi dengan industri yang kurang padat teknologinya, serta antara industri besar dengan industri menengah dan kecil. Pengalaman mereka juga menunjukkan bahwa hanya industri besar yang bersedia membina industri-industri yang lebih kecil untuk mendukung kegiatan usahanya akan memiliki keunggulan dalam menghadapi berbagai bentuk perubahan dalam persaingan. Sebab, industri besar tadi akan memiliki akar yang kuat dalam sistem produksi yang luas. Demikian pula, hanya bangsa yang mampu secara efektif menciptakan keterkaitan antar industri akan mampu mendayagunakan perkembangan te knologi secara optimal untuk me-
ningkatkan efisiensi dan daya saing ekonominya, mampu menciptakan lapangan kerja yang memadai dan dapat secara nyata meningkatkan taraf hidup warga negaranya.
Sangatlah jelas bahwa peranan lembaga-Iembaga penelitian dan pengembangan yang dimiliki pemerintah dan perguruan tinggi adalah penting. Kegiatan lembaga-Iembaga ini sangat diperlukan untuk mengkaj i dan menggali potensi ekonomi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan oleh sektor produksi. Tanpa adanya lembaga-Iembaga yang dapat menyediakan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi, beban sektor industri dalam mengembangkan keunggulan teknologinya menjadi terlalu be rat.
Lembaga-Iembaga penelitian dan pengembangan itu, di satu pihak harus mendalami kebutuhan dunia usaha dalam mendayagunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi perkembangan dirinya. Di lain pihak secara terus-menerus memantau dan menggali potensi ekonomi dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperhitungkan dapat memacu perkembangan dunia usaha.
b. Mengejar Ketinggalan Tema peringatan Hari Ke
bangkitan Nasional 20 Mei 1994 adalah "Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Sukseskan Program Pelita VI" . Tema ini menurut Menteri Penerangan Harmoko, selaku Ketua Umum Peringatan Hari Kebangkitan Nasional pad a sambutan peringatan mengatakan bahwa, tema ini sangat penting karena Pelita VI mempunyai arti yang strategis dalam proses kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Dalam Pelita VI, pelbagai program pembangunan
diciptakan untuk mengejar ketertinggalan kita dalam berbagai bidang, terutama bidang ekonomi dan Iptek serta memberantas masalah kemiskinan yang menjadi salah satu prasyarat pokok bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Namun di sisi lain dalam pembangunan bangsa dewasa ini kita tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh globalisasi yang akan mewarnai proses pembangunan tersebut. Untuk itu maka upaya-upaya untuk memperkukuh persatuan dan kesatuan serta keutuhan bang sa berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 perlu ditingkatkan , disertai pula perjuangan yang gigih untuk menguasai ekonomi , ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi andalan dalam menjawab tuntutan perkembangan jaman.
Pembangunan Nasional Jangka Panjang ' I yang dilaksanakan sejak tahun 1969 baru saja berakhir, untuk selanjutnya kita memasuki Pelita VI yang merupakan awal dari Pembangunan Nasional 11. Keberhasilan yang telah kita capai akan tu rut menentukan keberhasilan pembangunan yang akan kita lakukan pad a Pembangunan jangka Panjang II atau era Tinggal Landas. Apabila sasaran akhir pjp I, adalah terciptanya kerangka landasan pembangunan nasional yang mantap, kukuh, dan sentausa, maka pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang berkarakter dan berdisiplin sebagai kekuatan nasional untuk mengembangkan kualitas segala aspek kehidupan berdasarkan Pancasila adalah sasaran utama pjp 11. Dalam era pjp 11, tugas bangsa Indonesia adalah menerima, mempergunakan , menjaga serta mengembang kan landasan pembangunan nasional yang telah dihasilkan pjp I. Kita sadari bersama, bah-
5
Lamba Sepeda Santai memperingati Harkitnas 1994 ternyata banyak diminati a/eh masyarakat /uas. Nampak persiapan yang dilakukan a/eh Panitia Pusat Peringatan Harkitnas 1994 di Si/ang Manas, Jakarta.
Da/am rangkaian kegiatan Peringatan Harkitnas 1994, Panitia Pusat juga mengge/ar berbagai sajian kesenian daerah. Seperti kesenian Jawa Timur yang dikena/ dengan reag juga tampil sangat menarik.
wa keberhasilan Pembangunan nasional disamping membawa perspektif, juga mengandung permasalahan dan tantangantantangan baru yang perlu dicari pemecahannya segera.
Munculnya peluang maupun tantangan merupakan mementum yang harus dijadikan dorongan untuk memacu bah kan untuk memperbaiki pelaksanaan pembangunan itu sendiri sehingga peningkatan kualitas hidup dan kehidupan masyarakat dapat direalisasikan dengan lebih baik. Perspektif, permasalahan maupun tantangan yang kita hadapi diwarnai pula oleh globalisasi dan perubahan dunia yang cepat, yang mendorong kita mengalami pergumulan kultural mondial secara terus-menerus serta akan menghasilkan perubahan struktur kehidupan meteriil maupun pergeseran nilai-nilai sos ia I yang luas. Kenyataan ini menuntut tumbuhnya kekuatan nasional yang mampu meningkatkan, menyempurnakan dan mengembangkan eksistensi nasional bangsa melalui upaya penyesuaian yang te pat dan kreatif. Di dalam pergumulan kultural yang bersifat dinamis tersebut, di satu pihak kita mempunyai tanggung jawab untuk berpegang teguh kepada VVawasan Kebangsaan dan prinsip-prinsip dasar nasional kita, namun di lain pi hak kita juga mengemban amanat untuk menjaga aktualitas prinsip-prinsip nasional tersebut, baik dalam dimensi konsepsional, struktural maupun operasional. Dengan perkataan lain kita mengemban tugas untuk melakukan pemantapan dan reaktualisasi terusmenerus terhadap VVawasan Kebangsaan kita. Secara ringkas dapat kita katakan, bah wa upaya mencapai tujuan pembangunan kita, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang merata meteriil dan
spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, merupakan perjalanan panjang dan pada hakikatnya adalah menifestasi dari kesinambungan dan refleksi serta sekaligus peningkatan nilai-nilai kejuangan dan kemandirian serta kegotongroyongan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita. Dalam perjalanan panjang ity, potensi kreatif bang sa perlu dikembangkan untuk dapat memberi bobot kualitas pada proses aktualisasi dan reaktualisasi diri bang sa. Dengan demikian, maka nilai kejuangan dan kemandirian yang kita warisi, yang tidak lain adalah sikap rasa percaya diri dan jatidiri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat itu, akan tetap relevan dalam meneruskan Pembangunan nasional menjelang abad XXI serta mampu memberikan jawaban terhadap tuntutan perkembangan ekonomi serta ilmu pengetahuan dan teknologi pada era globalisasi.
Pada kesempatan tersebut, beliau menggarisbawahi pesan Presiden Soeharto pada berbagai kesempatan, antara lain pad a Peringatan Hari Ulang Tahun ke-29 dan Pembukaan Musyawarah Nasional V Golongan Karya, sebagai berikut: "Pembangunan Jangka Panjang II merupakan perluasan, peningkatan, pendalaman dan penyempurnaan terhadap semua yang telah kita lakukan dalam tahuntahun yang lalu. Kita perlu memelihara dan mengkonsolidasikan seluruh kemajuan dan keberhasilan yang telah kita capai sebagai kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang terbuka guna memajukan taraf hidup rakyat kita. Bersamaan dengan itu harus membenahi demikian banyak kekurangan dan kelemahan yang masih melekat dalam diri kita" .
c. Tantangan yang Dihadapi Sebagai bangsa yang besar
tentunya kita memahami benar permasalahan dan tantangan yang dihadapi selama ini. Ketertingggalan yang harus dikejar negara-negara berkembang , terutama di bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, menjadi semakin jauh. Hal yang sangat memprihatinkan adalah meningkatnya kerusakan dan pencemaran lingkungan mondial sebagai akibat eksploitasi sumber daya alam dan industrialisasi yang tidak mengindahkan faktorfaktor ekologi, seperti yang terjadi di benua Amerika bagian Utara dan Selatan, Rusia dan Eropa Timur. Globalisasi di bidang sosial-budaya sebagai akibat kemajuan teknologi komunikasi dan tranportasi bila prosesnya tidak dikendalikan dengan baik akan memungkinkan terjadinya erosi nilai-nilai dasar yang menjadi jatidiri suatu bangsa. Hal ini merupakan kendala yang harus diatasi, terutama dalam pembinaan generasi muda bang sa.
Sementar& itu, dalam tahap proses tinggallandas dan tahaptahap pembangunan selanjutnya bangsa Indonesia bertekad untuk tumbuh dan berkembang serta secara berkesinambungan melanjutkan Pembangunan Nasional atas dasar kemampuan dan kekuatan sendiri. Untuk menghadapi semua tantangan itu diperlukan langkah-Iangkah konsepsional strategis. Kalau tantangan-tantangan dalam era Kebangkitan Nasional I kita hadapi dengan pembinaan wawasan, semangat dan jiwa kebangsaan itu harus kita mantapkan secara kreatif menjadi wawasan kebangsaan yang lebih mampu menumbuhkan ketahanan di segala bidang kehidupan.
Kemudian Menteri Penerangan, dalam kesempatan yang sa ma ketika acara pembukaan Pameran dan Rakornas Ristek juga menegaskan bahwa, pemantapan wawasan kebangsa-
7
8
an seperti itu akan termanifestasi pada kemampuan bangsa kita untuk tumbuh dan berkembang menjadi bangsa yang maju dan mandiri.
"Dengan wawasan kebangsaan yang berlandaskan pada ketahanan di segala bidang kehidupan itulah, se gala tantangan masa kini dan masa depan harus kita hadapi." kata Menteri. Tantangan-tantangan itu akan kita atasi dengan meneruskan Pembangunan yang berketahanan nasional serta menumbuhkan kekuatan nasional yang ulet dan tangguh. Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut, maka upaya membangun Indonesia menjadi masyarakat industri modern itupun harus tetap dilakukan dengan pendekatan kultural, karena yang kita bangun adalah masyarakat industri modern yang berbasis masyarakat Nusantara yang bersifat agraris dan maritim serta berpotensi tinggi dalam kedirgantaraan. Dalam membangun kekuatan Nasional untuk masa depan bangsa itu , perhatian perlu kita tujukan pada upaya-upaya untuk membentuk atau menciptakan kader-kader generasi muda bang sa yang kelak mampu memimpin dan membawa bangsa ini ke arah terwujudnya cita-cita dan tujuan Nasional. Di samping itu, perhatian yang besar harus pula ditujukan pada pembinaan lapisan rakyat terlemah, yang sama sekali tidak boleh dipandang sebagai beban, melainkan harus diikutsertakan dan ditumbuh-kembangkan menjadi bagian dari kekuatan ekonomi Nasional. Demokrasi ekonomi yang diamanatkan oleh Pasal 33 UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan ekonomi ada di tangan rakyat. Segala usaha ekonomi haruslah bermuara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dengan demikian demokrasi ekonomi itu tidak lain
adalah aktualisasi kreatif dari Trilogi Pembangunan. Dalam kaitan ini sektor informal dan ekonomi rakyat harus diberi perhatian yang besar agar menjadi penyangga dasar yang kokoh bagi kehidupan ekonomi Nasional.
"Berkaitan dengan pemikiran tersebut, maka dal am upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui programprogram pembangunan nasional yang dijiwai dengan semangat Kebangkitan Nasional, kita akan menuntaskan masalah pengentasan kemiskinan yang masih terdapat dalam masyarakat dalam masa Pelita VI ini juga. Tekad besar untuk secepatnya menghapuskan kemiskinan absolut dari bumi Nusantara dipacu oleh bangkitnya kesadaran bahwa bangsa Indonesia akan dapat benar-benar mewujudkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan mengamalkan Pancasila hanya apabila pembangunan ekonomi telah benar-benar berhasil mengangkat harkat dan martabat serta kesejahteraan seluruh bang sa pada tingkat yang tinggi, sejajar dengan bangsa-bangsa lain yang lebih maju. Menghapuskan kemiskinan dan mengejar ketertinggalan adalah dua pekerjaan besar yang akan dilaksanakan masyarakat-bangsa Indonesia selama Repelita VI. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut diperlukan peningkatan partisipasi seluruh masyarakat dalam proses pembangunan. Keterlibatan seluruh masyarakat dalam pembangunan menjamin terjadinya peningkatan pemerataan hasil-hasil pembangunan. Sebaliknya, kesenjangan pembangunan akan mengakibatkan kesenjangan kemakmuran materiil antar golongan ekonomi dalam masyarakat, antar sektor, dan antar daerah, yang pada gilirannya dapat menjadi lahan subur bagi keresahan sosial dan ketidak-
stabilan politik," kata Menteri Penerangan Harmoko.
d. Upaya Pengentasan Masyarakat Miskin
Sekitar 25 juta jiwa penduduk mis kin yang berada dan tersebar dalam lebih dari 20 ribu desa tertinggal akan dientaskan melalui program Inpres Desa Tertinggal (lOT) . Program lOT diluncurkan mulai 1 April 1994 dan diharapkan pada akhir Repelita VI sebagian jumlah mereka dapat berkurang serta pada akhir Repelita VII seluruh penduduk miskin dapat dientaskan.
Menurut Menteri Penerangan, dalam Era Tinggal Landas, masalah-masalah Kemiskinan haruslah selesai dientaskan , sehingga masalah ini tidak lag i merupakan hambatan untuk dapat bangkit bersama-sama dalam gerak pembangunan yang semakin dinamis. Untuk itu maka sumber-sumber kemiskinan perlu direidentifikasi dan dicari jalan keluar yang lebih tepat dan proporsional. Salah satu upaya untuk mengurangi kemiskinan tersebut adalah memotivasi masyarakat untuk memiliki sikap dan perilaku "budaya membangun".
Pelaksanaan program lOT dilakukan terutama melalui penyaluran dana sebesar 20 juta rupiah kepada setiap desa tertinggal yang akan digunakan penduduk miskin setempat sebagai modal usaha untuk meningkatkan pendapatannya . Tentu saja dalam pelaksanaannya program lOT ini perlu disertai dengan upaya penyediaan prasarana, upaya Pengawasan penggunaan dana,dan upaya-upaya pendukung atau penunjang lainnya.
Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan program tersebut, disamping penyaluran modal usaha, salah satu upaya pendukung yang perlu dilaksanakan adalah mengembang-
kan tekad dan semangat ekonomi penduduk miskin. Upaya ini dapat dilakukan melalui pemberian pengalaman kewiraswastaan dan keterampilan serta pengembangan sistem nilai di bidang ekonomi yang sangat diperlukan dalam upaya penanggulangan kemiskinan. dengan memiliki harta produktif yang bersifat Fisik (modal)dan nonFisik (pengalaman Kewiraswastaan dan keterampilan) serta sistem nilai yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan (sikap hemat, etik kerja sistematik dan tekun, kesediaan bekerja sama, kemampuan inovasi serta keterbukaan terhadap perubahan) maka penduduk miskin akan dapat memanfaatkan berbagai peluang dan kesempatan dalam segala situasi dan kondisi menuju pada peningkatan martabat dan kesejahteraannya .
Untuk itu, pelaksanaan Program lOT perlu disertai dengan kegiatan pendidikan yang khusus ditujukan bagi penduduk miskin di desa desa tertinggal yang diselenggarakan secara sistematis dan berkesinambungan. Proses pendidikan yang secara umum diartikan sebagai suatu proses belajar tersebut dapat dilaksanakan melalui tiga cara, yaitu : Pendidikan Informal, pendidikan Formal, dan pendidikan non formal.
Sebagai gerakan nasional, tentu saja program lOT perlu juga didukung oleh penduduk yang tidak miskin . salah satu tolok ukur keberhasilan program lOT adalah meningkatnya kepedulian warga masyarakat terhadap upaya peningkatan kesejahteraan keluarga miskin di lingkungannya. secara demikian, maka program lOT bukan lagi hanya urusan pemerintah, melainkan menjadi program masyarakat sendiri yang dilaksanakan pada seluruh sektor dan jenjang kehidupan.
e. Memberi Makna Pada Hakikat Persatuan
Menurut menteri penerangan, upaya menghapuskan kemiskinan dan mengejar keter~ tinggalan adalah dua pekerjaan besar yang akan dilaksanakan bangsa indonesia dalam periode pelita VI. dalam rangka menyelesaikan dua tugas besar itu, maka dalam memperingati 86 tahun Hari kebangkitan Nasional ini langkah nyata yang harus kita prioritaskanadalah memberi arti dan makna yang lebih mendalam lagi mengenai hakikat persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa dalam perspektif sejarah yang luas, menjangkau masa lalu, masa kini maupun masa depan. Upaya-upaya memperkukuh persatuan, kesatuan dan keutuhan bangsa merupakan sumber sekaligus muara gerakan Kebangkitan Nasional, baik dalam Era Kebangkitan Nasional I maupun Era Kebangkitan Nasional 11. Oengan latar belakang pemikiran itulah upaya pengentasan kemiskinan harus dipahami.
Upaya kita mengentaskan kemiskinan yang dimulai dalam pelita VI ini merupakan manifestasi dari tekad untuk memajukan bangsa dan membangkitkan rasa solidaritas serta kepedulian dan kegotongroyongan secara modern. dipandang dari segi ini ia mempunyai arti strategi dalam membina persatuan, kesatuan, dan keutuhan bangsa serta merupakan bagian yang amat penting dari perwujudan cita-cita nasional sebagaimana yang telah dirintis melalui Gerakan Boedi Oetomo.
4. Lomba Baca Puisi Oalam usaha meningkatkan
keterampilan dan prakarsa generasi muda di bidang sastra dan budaya, panitia hari kebangkitan Nasional 1994 juga menggelar lomba baca puisi dan penulisan puisi. kegiatan ini sekaligus juga dimaksudkan
guna meningkatkan apresiasi masyarakatlgenerasi muda terhadap arti pentingnya persatuan dan kesatuan melalui bahasa dan budaya. Termasuk didalamnya, upaya untuk terus meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa. itu sebabnya, acara ini di tekankan pada sasaran yang jelas, yaitu demi semakin mantap dan meresapnya kemandirian dan jati diri bangsa indonesia sesuai dengan cita-cita nasional.
Lomba Baca dan penulisan puisi dilaksanakan untuk umum. setiap peserta diberi kesempatan untuk membacakan hasil karyanya atau karya orang lain, sedang para peserta diutamakan bagi para remaja dikalangan lembaga pendidikan, karang taruna dan organisasi masyarakat lainnya. meski demikian para peserta tetap digolong-golongkan atas kriteria usia dan pendidikan.
Oisamping kegiatan tersebut, panitia pusat juga menggelar panggung penerangan dan pagelaran wayang. khusus untuk panggung penerangan, secara teknis dilaksanakan dengan memadukan beberapa media penerangan seperti; Pertunjukan Rakyat, Rekaman suara, Film, Foto dan penerangan langsung. kegiatan ini melibatkan berbagai unsur pemerintah dan organisasi kemasyarakatan.
Oalam kaitannya dengan pagelaran wayang, kegiatannya dilaksanakan bekerja sa ma dengan seniman pedalangan. kegiatan ini antara lain bertujuan untuk meningkatkan pengenalan dan kecintaan masyarakat terhadap media tradisional. termasuk didalamnya, untuk menumbuhkan rasa kebanggaan masyarakat terhadap kebudayaan nasional. satu hal yang tak kalah pentingnya ialah tujuan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap pesan-pesan pembangunan yang disampaikan melalui media tradisional.
5. Lomba Lukis Poster. Penyelenggaraan kegiatan pa-
9
Pe/aksanaan /omba baca Puisi da/am rangka peringatan Harkitnas 1994 ternyata banyak dirninati o/eh para pe/ajar dan mahasiswa. Kelihatan seorang wanita yang tengah mendemonstrasikan kebo/ehannya .
. Menteri Negara Sekretariat Kabinet Drs. Saadi/ah Mursjid MBA se/aku /nspektur Upacara pada Ziarah ke Taman Makam Pah/awan Ka/ibata, ketika menabur bunga sebagai tanda penghormatan atas jasa para pah/awan.
Sarasehan Harkitnas 1994 yang dise/enggarakan o/eh KNP/ dimaksudkan untuk memberikan ni/ai tambah dan wawasan kebangsaan bagi para generasi muda .
meran pembangunan dan lomba lukis poster bertujuan untuk memberikan gambaran obyektif pada masyarakat tentang hasil hasil pembangunan yan{l telah dicapai, yang sedang dan akan dilaksanakan. termasuk didalamnya upaya menumbuhkan motivasi kepada masyarakat untuk berperan serta dalam setiap kegiatan pembangunan. artinya, melalui visualisasi kesejarahan dan pembangunan diharapkan dapat terwujud kondisi sikap mental masyarakat yang positip dalam pelaksanaan pembangunan.
Ada beberapa sasaran yang ingin dicapai oleh panitia pusat dengan kegiatan tersebut. misalnya untuk meningkatkan kesadaran, kehendak dan tekad bersama demi tetap tegak dan bersatunya rakyat dan bangsa indo nes ia. sasaran lain yang tak kalah pentingnya ialah men am bah wawasan dan terbentuknya persepsi positif masyarakat terhadap apa yang telah sedang dan akan dicapai melalui kegiatan pembangunan.
Semakin meningkatnya rasa nasionalisme yang merupakan sumber kekuatan perjuangan, cita cita dan inspirasi serta tekad perjuangan bangsa indonesia untuk menghadapi setiap hambatan, tantangan dan ancaman terhadap persatuan dan kesatuan bangsa serta pembangunan bangsa dan negara juga merupakan sasaran lain yang tak kalah pentingnya.
Materi pameran secara umum menggambarkan lintasan sejarah perjuangan Kebangkitan Nasional dan pembangunan lintas sektoral dan pembangunan teknologi yang dimulai sejak orde baru. selain pameran dilaksanakan juga lomba lukis poster dan pembangunan bidang Ekuin, Kesra, dan Polkam. materi lomba lukis menggambarkan nilai nilai kejuangan, patriotisme, persatuan dan kesatuan, pembangunan sektor dan pembangunan teknologi serta semangat dan disiplin dalam pelaksanaan pembangunan. peserta terdiri dari
Departemen penerangan, kantor menristek, Depdikbud, kelompencapir,pelajar, Pemuda dan masyarakat umum, Dharma wanita serta kelompok Profesi/ Fungsional.
6. Simposium Kesehatan Dalam rangka meningkatkan ke
sadaran masyarakat terhadap arti pentingnya pelaksanaan program kesehatan dalam rangka pengentasan kemiskinan, panitia pusat menggelar pula simposium kesehatan.kegiatan serupa ini dimaksudkan pula untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat lingkungan yang tidak mampu. dengan demikian tercipta solidaritas kebersamaan dan perilaku kehidupan sehari hari.
Kegiatan yang melibatkan para pakar kesehatan sosial kemasyarakatan ini berlangsung pada tanggal 28 mei 1994. ada beberapa sasaran yang ingin dicapai yaitu agar masyarakat menjadi semakin sadar dan peduli terhadap kesehatan masyarakat lingkungan. termasuk didalamnya agar masyarakat dapat meningkatkan kualitas kehidupannya. Dan satu hal yang tak kalah pentingnya ialah upaya untuk terus meningkatkan semangat dan etos kerja serta produktivitas masyarakat yang tergolong miskin. Itu sebabnya metode pelaksanaannya dilakukan dengan bentuk ceramah dan tanya jawab.
Satu acara yang cukup menarik untuk merangsang anggota masyarakat dalam meningkatkan kesetiakawanan sosial ialah penyelenggaraan bhakti sosial. kegiatan ini sekaligus juga dimaksudkan untuk memupuk kecintaan terhadap sesama warga masyarakat. dengan demikian jelas bahwa kegiatan ini ditekankan pada upaya untuk lebih memantapkan semangat kegotong royongan dan kesetiakawanan sosial masyarakat.
Melalui metode kunjungan dan pembinaan/ bimbingan, kegiatan ini diprioritaskan pad a panti-panti sosial dan warga binaan diwilayah OKI jakarta, dengan para pelaksana
dharma wanita unit Deppen, kanwil/ dinas sosial OKI jakarta ,dan kanwil deppen OKI jakarta.
7. Pekan Ceramah Harkitnas Salah satu kegiatan dalam
rangka memperingati hari kebangkitan nasional 1994 adalah diselenggarakannya pekan ceramah hari Kebangkitan nasional. tujuan diadakannya pekan ceramah tersebut antara lain untuk menanamkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai sejarah bangsa. termasuk didalamnya upaya pemeliharaan persatuan dan kesatuan nasional sebagai modal terciptanya ketahanan nasional. Tujuan lain ialah menjaga tetap terpeliharanya semangat perjiJangan bangsa dalam mengisi kemerdekaan terutama dikalangan generasi muda sebagai generasi penerus perjuangan cita-cita bangsa yang penting bagi pembangunan bangsa dan negara. Sedangkan sasaran yang ingin dicapai yaitu : (1) mening katnya sifat-sifat patriotisme, gotong royong dan nasionalisme yang senantiasa dipupuk melalui pelestarian semangat kebangkitan nasional khususnya bagi generasi muda dan sebagai generasi penerus ; serta (2) meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang potensial didalam pelaksanaan pembangunan nasional seiring dengan EraTinggal Landas Bangsa Indonesia.
Dengan diadakannya pekan ceramah harkitnas 1994 kita bisa mengetahui apa yang menjadi masalah bagi remaja sebagai generasi pene rus. dengan demikian kita dapat mengambil langkahlangkah dan kerja sa ma apa yang perlu ditetapkan dalam membina para remaja tersebut guna menciptakan generasi muda yang mempunyai semangat mengabdi kepada negara, terampil, Kreatif, mandiri dan produktif.
Disamping itu, panitia pusat juga menggelar acara sarasehan KNPI. Sarasehan ini dihadiri oleh para eselon I dan 11 Deppen, pengurus
11
DPP KNPI dan peserta terdiri dari organisasi kemasyafakatan pemuda tingkat nasional dan DKI jaya, mahasiswa dan pelajar, karang taruna, pembina osis SLTP/SLTA, Forum komunikasi pemuda pelopor penggerak pembangunan dan undangan lainnya yang lebih kurang 100orang.
8. Lomba Penulisan Sejarah perjuangan Lomba penulisa sejarah per
juangan/harkitnas ini berlangsung sejak 1 april sampai dengan 14 mei 1994. diikuti oleh para wartawan, mahasiswa/pelajar/pemuda dan masyarakat umum. ada tiga hal yang menjadi tujuan utama sebagaimana ditetapkan oleh panitia pusat, meliputi (1) pemberian motivasi kepada masyarakat luas untuk melestarikan dan membudayakan nilai-nilai kesejarahan serta memupuk rasa cinta tanah air; (2) meningkatkan kader pemahaman masyarakat terhadap nilai-nilai perjuangan para pendahulu/pejuang bangsa serta ; (3) membudayakan dan menerapkan nilainilai kesejarahan melalui tulisan.
Sebagai pelaksana adalah Direktorat Pembinaan Kewartawanan , Direktorat Pembinaan Humas
12
Deppen serta Departemen pendidikan dan kebudayaan. Dalam kaitan ini sasaran yang ditekankan adalah untuk semakin meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap nilai sejarah, termasuk didalamnya, untuk semakin memperkokoh integritas nasional dalam masyarakat. Bahkan untuk lebih memantapkan perilaku pembangunan sesuai dengan cita-cita nasional.
Kegiatan dalam rangka menyambut hari Kebangkitan Nasional 1994 yang tak kalah menariknya ialah se peda santai dan gerakjalan. kegiatan ini diikuti oleh pejabat negara, mahasiswa, pelajar, pemuda, masyarakat umum serta undangan resmi.
9. Mengenang Jasa Pahlawan Untuk mengenang dan meng
hormati jasa para pahlawan kusuma bangsa, panitia juga melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan Kalibata Jakarta. Kegiatan ini sekalig us juga dimaksudkan untuk terus membangkitkan semangat dan jiwa perjuangan bangsa. Termasuk didalamnya, usaha untuk terus menggalang kader-kader bangsa yang militan dan cinta tanah air.
Kegiatan yang berlangsung 19 mei pagi pukul 08.00 WIB tersebut diikuti peserta dari berbagai unsur. Antara lain : KORPRI, ABRI, Organisasi Profesi/Fungsional, serta organisasi Sosial kemasyarakatan lainnya. Secara khusus kegiatan ini mempunyai dua sasaran Kelompok. Pertama, untuk semakin memantapkan pemahaman masyarakat terhadap nilainilai hakiki kepahlawanan bagi kelanjutan cita-cita perjuangan nasional. Kedua, semakin memantapkan etos perjuangn masyarakat melalui kegiatan pembangunan.
Disamping melakukan ziarah ke Taman Makam pahlawan Kalibata, Panitia pusat juga berkenan mengadakan kunjungan ke Jawa Timur dengan maksud untuk memajukan rasa hormat dan penghargaan atas jasa pendirian pergerakan Boedi Oetomo. Juga dimaksudkan sebagai upaya untuk menggali hakikat perjuangan demi kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia. Dengan tujuan tersebut panitia berharap penghargaan warga masyarakat terhadap tokohtokoh pe~uangan pergerakan tumbuh semakin mantap.