Perpustakaan IAIN Salatiga
15TD1021443.01
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA
HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA
KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
Oleh
SLAMET SETARI
NIM :114 11,044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
2014
i
SALATIGA
ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA
HURUF HI J A l V AH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA
KELAS 1 MI YASPIGONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar SarjanaPendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
SALATIGA
Oleh
SLAMET SETARI
NIM : 114 11044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NEGERI
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )
SALATIGA
2014
iii
KEMENTRIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGAJ L. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 kode pos. 50721 Salatiga
http//www. salatiga. aa id e-mail:akademik@ stainsalatiga. ac. id
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara:
Nama : Slamet Setari
NIM
Jurusan
Program Studi
: 11411044
: Tarbiyah
: Pendidikan Agama Islam
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN
AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA
HURUF HI J Al Y AH MELALUI METODE DRILL
PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI
GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 14 Januari 2015
Pembimbing
A /rfi. Maslikhah, S.Ag. M.Si.
NIP :197005292000032001
IV
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL - QUR ‘AN-HADITS
MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA
SISWA KELAS 1 DI MI YASPIGONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014.
DISUSUN OLEH
SLAMET SETARI
11411044
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan SI PAI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 11 April 2015 dan telah dinyaakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana SI
Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Suwardi, M. Pd.
Sekretaris Penguji : Hj.Maslikhah,S.Ag, M.Si.
Penguji I : Sumamo Widjadipa, M.Pd.
Penguji II : Benni Ridwan, S.Ag, M.Hum
Penguji III : Suwardi, M. Pd
Salatiga, 11 April 2015 DekanFTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd. NIP.19670121 199903 1 002
MOTTO
(jc. ^ ik 1 aSj! <jj 4 , iiliki ( J a j
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu
adalah untuk dirimya, sesungguhnya Allah maha kaya dari semesta
alam ( QS.Al-Ankabut: 6)
VI
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Slamet Setari
NIM :11411044
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang beijudul :
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI MEMBACA HURUF
HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI
GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
secara keseluruhan adalah hasil penelitian/ karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu
yang dirujuk dari sumbernya
Magelang, Januari 2015
Saya yang menyatakan,
Slamet SetariN IM : 11411044
vii
NOTA DINAS Salatiga, 29 Januari 2015
K epada:
Yth. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
STAIN Salatiga
di Salatiga
Assalamu 'alaikum Wr. Wb
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan koreksi
naskah skripsi dengan:
Judul : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI
MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI
METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI
GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014
Nama : Slamet Setari
NIM : 11411044
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : PAI
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada Fakultas
Tarbiyah IAIN Salatiga untuk diajukan dalam Sidang Munaqasyah.
Wassalamu ’alaikum Wr. Wb
Pembimbing,
Hi. Maslikhsm; S.Ag. M.Si.NIP :197005292000032001
viii
ABSTRAK
Judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS MATERI
MEMBACA HURUF HI J A l Y AH MELALUI
METODE DRILL PADA SISWA KELAS 1 MI
YASPI GONDANGSARI KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014Penulis
Kata
NIMSlamet Setari
11411044
KunciPrestasi Belajar dan Metode drill
Skripsi ini membahas tentang peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Al-
qur’an Hadits materi membaca huruf-huruf hijaiyah melalui metode drill. Kajiannya
dilatarbelakangi oleh penggunaan metode pengajaran huruf hijaiyah siswa MI yang
belum menyentuh pengalaman bunyi yang pernah mereka alami menyebabkan siswa
kesulitan menirukan bunyi. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab rumusan
masalah : Apakah metode drill mampu meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran
Al-qur’an Hadits materi membaca huruf-huruf hijaiyah pada siswa kelas I MI YASPI
Gondangsari tahun 2014?
Permasalahan tersebut dibahas melalui Penelitian Tindakan kelas (PTK) di MI
YASPI Gondangsari. Penelitian dilakukan dengan 3 siklus tindakan metode diterapkan
di masing-masing siklus dan terdapat perbedaan di setiap siklusnya. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes, teknik observasi dan teknik
dokumentasi.
Kajian ini menunjukkan bahwa metode drill bisa meningkatkan prestasi belajar
mata pelajaran Al-Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa MI
YASPI Gondangsari tahun 2015. Hal ini dibuktikan pada siklus I rata-rata kelas
mencapai 46,67%. Pada siklus II mengalami peningkatan 20% dari 46,67% menjadai
66,67%. Pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 33,33% dari 66,67% menjadi
100%. Hal ini berarti teijadi peningkatan dari ke siklus I lalu ke siklus II kemudian
terjadi peningkatan yang cukup besar pada siklus III. Perbandingan ini cukup sampai
pada siklus III karena pada siklus tersebut sudah mencapai ketuntasan kriteria minimal
atau kriteria pencapaian, oleh karena itu siklus dihentikan.
Hal ini dibuktikan bahwa pada siklus I rata-rata kelas mencapai 46’67. Pada
siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% dari 46,67% menjadi 66,67%, pada
siklus Illmengalami peningkatan sebesar33,32% dari 66,67% menjadi 100%.
IX
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Lakal Hamdu, ya Robb, Walakal syukru, ya Raobb.
Puji syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas karunianya sehingga
penelitian dapat beijalan dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa
terlantunkan untuk Rosulullah Muhammad yang menjadi sebaik-baiknya panutan.
Peneliti menyadari jika skripsi ini jauh dari sempurna dan tanpa bantuan dari
berbagai pihak tak kan mungkin terselaikan. Oleh karenanya sudah sepantasnya pada
kesempatan ini peneliti sampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dr.H.Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Ketua IAIN Salatiga.
2. Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Studi PAI Ekstensi IAIN Salatiga.
3. Hj. Maslikhah, S.Ag, M. Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
saran, arahan dan bimbingan dengan penuh keikhlasan dalam penulisan skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga.
5. Astutiyah Halimah Sa’tiyah, M.Si. selaku Kepala Madrasah MI YASPI
Gondangsari yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk
mengadakan penelitian.
6. Dewan Guru MI YASPI Gondangsari yang telah membantu peneliti selama
mengadakan penelitian.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
pelaksanaan penelitian ini.
Jazakumullah akhsanal jaza’, Robbuna jualah yang akan membalas semua
kebaikan. Akhirnya, Wabillahit-taufiq walhidayah, semoga laporan penelitian ini
bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 28 Januari 2015
Peneliti
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................... i
HALAMAN LOGO............................................................................................... ii
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. v
M O TTO .................................................................................................................... vi
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN......................................................... vii
NOTA D IN A S........................................................................................................ viii
ABSTRAK........................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR.................................................................................................. x
DAFTAR IS I ......................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................ 1B. Rumusan Masalah........................................................................... 6C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...................................................... 6D. Hipotesis Tindakan.......................................................................... 7E. Definisi Operasional........................................................................ 7F. Metode Penelitian........................................................................... 8
1. Jenis Penelitian........................................................................ 82. Tempat dan Waktu Penelitian................................................ 93. Pelaksana dan Kolabulator....................................................... 104. Rancangan Penelitian.............................................................. 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar................................................................................. 201. Pengertian Prestasi Belajar....................................................... 202. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar............. 223. Macam-Macam Prestasi Belajar............................................... 304. Cara Mengukur Prestasi Belajar.............................................. 35
B. Metode D rill...................................................................................... 361. Pengertian Metode Drill........................................................... 36
xii
2. Kelebihan Metode D rill.............................................................. 363. Kelemahan Metode D rill.......................................................... 36
C. Pembelajaran Al-qur’an Hadits...................................................... 371. Pengertian .. Al-qur’an Hadits.................................................. 372. Tujuan Pembelajaran Al-qur’an Hadits.................................... 373. Ruang Lingkup........................................................................... 384. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Al-qur’an Hadits............................................................................. 39
5. Penerapan Metode D rill pada Pembelajaran Al-qur’an Hadits
kelas 1 Materi Pokok Membaca Huruf-Huruf Hijaiyah
sesuai M akhrajnya...................................................................... 41
6. Materi Al-qur’an H ad its .............................................................. 41
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1.......................................................... 451. Perencanaan................................................................................... 452. Pelaksanaan Tindakan................................................................. 463. Observasi....................................................................................... 484. Refleksi........................................................................................... 48
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II.......................................................... 495. Perencanaan................................................................................... 496. Pelaksanaan Tindakan................................................................. 497. Observasi....................................................................................... 51
C. Deskripsi Siklus I I I ............................................................................... 511. Perencanaan................................................................................... 512. Pelaksanaan Tindakan................................................................. 523. Observasi....................................................................................... 534. Refleksi........................................................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
o Hasil Penelitian.............................................................................. 541. Deskripsi Siklus I ................................................................ 542. Deskripsi Siklus I I ............................................................. 623. Deskripsi Sikus I I I ............................................................. 68
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan.......................................................................................... 76B. Saran .................................................................................................... 76
xiii
D A F T A R P U ST A K A 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HABITS MATERI
MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL
PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI
KECAMATAN PAKIS
KABUPATEN MAGELANG
TAHUN 2014
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
Guna Memperoleh Gelar Saijana Pendidikan Islam
dalam Ilmu Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah
S A L A T IG A
Oleh
SLAMET SETARI
NIM : 114 11 044
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
1
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini pendidikan agama sangatlah penting sebagai
pondasi iman sejak dini bagi setiap siswa terutama di Sekolah Dasar atau
Madrasah Ibtidaiyah. Al-Qur’an (bahasa arab :j ' j&) ialah kitab suci bagi
agama Islam. Menurut ajaran islam, Al-Qur’an ialah wahyu Allah yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, melalui perantaraan Malaikat
Jibril yang sampai jaman sekarang secara mutawatir
(http://id.wikipedia oru/wiki/Al-Qur’an, diakses tgl 10 juli 2014 pukul 7.44)
Al-Qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad SAW yang paling utama
dan merupakan kitab, kitab suci Al-Qur’an yang menjadi sumber dari segala
sumber hukum Islam. Al-Qur’an sebagai pedoman hidup umat Islam,
bagaimana anak-anak kita agar mampu memegang teguh pedoman kitab suci
Al-Qur’an. Menanamkan sejak kecil anak bisa cinta Al-Qur’an, ini tidaklah
mudah ditengah-tengah era globalisasi. Anak-anak cenderung mendapatkan
hal-hal yang jauh dari Al-Qur’an. Generasi anak yang Qur’ani yang yang
senang membaca Al-Qur’an, gemar melontarkan ayat-ayat Allah, anak yang
gemar mendengar Al-Qur’an baik anak di sekolah, di rumah, di dalam
peijalanan naik mobil, di kala tidurpun anak masih ingin membaca atau
mendengar ayat Allah.
2
Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah yang sangat mulia karena
mengandung banyak kebaikan bagi yang membacanya baik didunia maupun di
akherat. Kelapangan hidup, rejeki yang melimpah, obat bagi lara dan
kesedihan, kebahagiaan dan ketenangan jiwa serta ganjaran surga adalah
beberapa dari keberkahan Al-Qur’an. Oleh sebab itu sangatlah penting,
Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah (MI) memberikan pelajaran tentang
membaca Al-Qur’an bagi siswa, sehingga belajar membaca Al-Qur’an adalah
suatu keharusan hal itu berdasarkan firman Allah pada QS. Al-Alaq-96 ayat 1-
5 :
Cr? <£$ Ia
Artinya :
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2.
Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan
Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan
perantaran kalam, 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (Depag, 1989, halaman. 1079)
Pada dasarnya membaca AlQur’an itu hanya terdiri dari tiga tahap,
pertama mengenal huruf hijaiyah. Penguasaan huruf mutlak diperlukan karena
90% kunci keberhasilan membaca Al-Qur’an berasal dari penguasaan huruf-
3
huruf tersebut. Kedua mengerti tanda baca dan makrufnya serta tajwid dasar.
Ketiga, membaca terus menerus dan berkesinambungan inilah tahap yang
menentukan dan disini diperlukan keistiqomahan serta semangat yang pantang
menyerah (http://quantum hiiaivah.blogspot.com. diakses 20 November 2014)
Pembelajaran Al-Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah (MI)
menekankan proses kegiatan yang berorientasi pada kemampuan dasar yang
harus dimiliki seorang muslim terhadap kedua sumber tersebut, diantaranya
kemampuan dalam membaca, menulis, menghafal, mengartikan, memahami
dan mengamalkan Al-Qur’an dan Hadits. Untuk dapat memenuhi target
pembelajaran bagi siswa MI tersebut, seorang guru sebaiknya melakukan
pendekatan-pendekatan pembelajaran yang akan digunakan dalam
menyampaikan materinya. Selain itu seorang pendidik yang baik juga dituntut
untuk mempersiapkan sumber belajar dan media pembelajaran dengan baik
demi tercapainya tujuan pembelajaran yang akan disampaikan.
Sejauh ini, fenomena yang ada di MI YASPI Gondangsari Kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang dalam proses belajar mengajar terutama pelajaran
Al-Qur’an Hadist kelas 1 (satu) materi pokok huruf hijaiyah sesuai makhraj
nya adalah konsep pembelajaran yang belum tepat dan signifikan antara
metode, sumber dan media pembelajaran sehingga hasil prestasi siswa
mencapai ketuntasan dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75
(Tim MGMP Pendidikan Agama Islam MI Magelang)
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan peneliti, metode yang
digunakan dalam pengajaran membaca huruf hijaiyah dengan menggunakan
4
metode klasikal dan ceramah, sehingga peserta didik tidak terlalu memahami
cara melafadzkan huruf hijaiyah dengan tiruan bunyi karena tidak memiliki
pengalaman untuk melafadzkan huruf hijaiyah dengan benar sehinga prestasi
belajar siswa masih dibawah KKM sebesar 70. Berkaitan dengan fenomena
tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan dalam pembelajaran Al-qur’an
Hadits materi huruf hijaiyah melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan drill yang melibatkan pengalaman yang telah diperolehnya.
Metode drill adalah pemberian latihan secara terus menerus kepada siswa
dengan cara klasikal, kelompok maupun individual dengan menggunakan
kartu huruf yang telah dikelompokkan sesuai makhrajnya. Ismail (2001:21).
Metode drill diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan prestasi
belajar siswa dalam membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya melalui
instrument berupa test awal pelajaran (pre test) di akhir pembelajaran (post
test) juga infomasi yang diperoleh melalui lembar observasi. Berdasarkan hal
tersebut peneliti perlu melakukan penelitian tentang pembelajaran huruf
hijaiyah dangan menggunakan metode drill dengan judul ” PENINGKATAN
PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADITS
MATERI MEMBACA HURUF HIJAIYAH MELALUI METODE DRILL
PADA SISWA KELAS 1 MI YASPI GONDANGSARI KECAMATAN
PAKIS KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2014"
5
B. Rumusan Masalah
1. Apakah metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI YASPI
Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2014?
2. Apakah dengan menggunakan metode driil Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) sebesar 70 dapat tercapai pada mata pelajaran Al - Qur’an Hadits
materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI YASPI Gondangsari
Kecamatan Pakis Kabupaten Magelang tahun 2014 ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
Metode drill dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa kelas 1 MI
YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2014.
2. Untuk mengetahui bahwa metode drill pencapaian target Kriteria
Ketuntasan Minimal ( KKM) sebesar 70 dapat terlewati.
3. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Bagi peneliti merupakan alat untuk mengembangkan diri sebagai guru
yang profesional.
b. Bagi siswa dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran yang
digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada pelajaran
Al-Qur’an Hadits.
6
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah salah satu jawaban yang bersifat sementara yang
terkumpul. Ari Konto (2009, halaman 67).Menurut Hajar (2006, halaman 61)
bahwa hipotesis adalah ’’Prediksi terhadap hasil penelitian yang diusulkan”.
Dari kedua pendapat dialas, peneliti menyimpulkan bahwa hipotesis adalah
dugaan atas kesimpulan sementara terhadap permasalahan penelitian yang
mungkin benar atau salah. Hipotesis ini akan diterima jika benar dan akan
ditolak jika salah.
Da'am penelitian ini akan dirumuskan hipotesis sebagai berikut, ’’Jika
metode drill, dapat diterapkan dengan baik pada mata pelajaran Al-qur’an
Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa kelas 1 MI YASPI Gondangsari,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2015.” Indikator keberhasilan
adalah 80% tercapai nilai KKM sebesar 75.
E. Definisi Operasional
1. Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan baik secara individu maupun secara kelompok. (Djamarah,
1994 : 19). Slaineto (1991 : 2) berpendapat, belajar adalah suatu prosesi
usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut pengertian secara
psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan dalam tingkah laku
7
sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Prestasi adalah suatu perubahan tingkah laku berkat
interaksi dengan lingkungannya (Malik, 1986 : 40). Setelah menelusuri
uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil
atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses
belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah
laku, ketrampilan dan pengetahuan dan kemudian akan diukur dan dinilai
yang kemudian diwujudkan dalam angka atau pernyataan.
2. Metode Drill
Metode drill atau latihan dimaksudkan untuk memperoleh
ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari, karena
hanya melakukannya secara praktis suatu pengetahuan yang didapat
disempurnakan dan disiap siagakan. Melalui pengulangan dan pembinaan
siswa menguasai atau bisa melakukan sesuatu, Sukmadinata (2007’
halaman: 178).
F. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas {classroom
action research) yang dilaksanakan berkolaboratif antara guru kelas 1
dengan peneliti, berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran sehari-hari di MI YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis,
Kabupaten Magelang. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan suatu
upaya untuk mencermati kegiatan belajar kelompok siswa dengan
8
memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan,
Mulyasa (2009, halaman 11).
2. Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Penelitian bertempat di MI YASPI Gondangsari, Kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang, sebagai populasi sekaligus sampel
penelitian adalah siswa kelas 1 dengan jumlah 15 orang anak yang
terdiri atas 9 siswa laki-laki dan 6 siswa perempuan.
b. Waktu Penelitian
Penelitan dilakukan pada minggu ke-1 bulan Januari 2015
sampai dengan minggu ke-3 bulan Januari 2015 dengan jadwal sebagai
berikut:
NoKegiatan Bulan
Minggu keDesember Januari
1 2 3 4 1 2 3 41 Perencanaan V V V V2 Refleksi awal V
3Pelaksanaan
siklus I V
4Pelaksanaan
siklus II V
5Pelaksanaan
siklus III V
6Pengolahan
data V V V V
7Penyusunan
laporan V V V V
3. Pelaksana dan Kolabulator
Pelaksana adalah peneliti sendiri. Mahasiswa STAIN Salatiga
dengan nama Slamet Setari dan NIM 114 11 044 yang dibantu oleh
9
kolabulator yang merupakan guru kelas 1 MI YASPI Gondangsari,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang yaitu Sri Endang Nurwati S.PdI.
Kolabulator ini diharapkan dapat dijadikan sumber data, karena pada
hakekatnya kedudukan peneliti pada PTK ini merupakan bagian situasi
dan kondisi dari suatu latar yang ditelitinya. Peneliti tidak hanya sebagai
pengamat, tetapi juga terlibat langsung dalam proses situasi dan kondisi
keijasama ini diharapkan dapat memberikan informasi dan kontribusi yang
baik sehingga dapat tercapai tujuan dari penelitian ini.
4. Rancangan Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini digambarkan sebagai suatu proses
yang dinamis menggunakan 4 (empat) tahapan, yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi. Langkah-langkah ini harus dipahami
bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan
sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-momen dalam spiral yang
menyangkut aspek tersebut, Arikunto (2009, halaman 16)
Rencana penelitian yang peneliti gunakan adalah model spiral dari
Kemmis dan Taggart dengan desain sebagai berikut:
10
Gambar 1.1
Skema Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis
11
A. Siklus Pertama
1. Perencanaan
a. Merencanakan proses pelaksanaan metode drill pada pembelajaran
Al-qur’an Hadits dengan materi pokok membaca huruf hijaiyah
yang keluar dari tenggorokan.
b. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Menyiapkan sumber belajar.
d. Menyiapkan media pembelajaran berupa kartu huruf hijaiyah
warna-warni.
e. Menyusun lembar keija siswa.
f. Mengembangkan format penelitian.
g. Mengembangkan format observasi pembelajaran.
2. Tindakan
Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada skenario, lembar
kerja siswa dan lembar observasi siswa. Adapun langkah-langkah
tindakan adalah:
a. Peneliti memberikan informasi awal tentang jalannya Pembelajaran
Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya. Setelah siswa mendapatkan penjelasan dari peneliti
maka siswa diberi tugas secara individu untuk membaca huruf-
huruf hijaiyah yang keluar dari tenggorok.
12
b. Peneliti mengobservasi hasil kerja siswa.
c. Peneliti menutup pembelajaran.
3. Observasi
a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca
huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari tenggorok melalui tes lisan.
b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang telah disiapkan.
4. Refleksi
a. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar keija siswa.
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus II apabila belum mencapai indikator
keberhasilan sebesar 80% dari KKM sebesar 75.
B. Siklus Kedua
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan
II. Langkah-langkah siklus II adalah sebagai berikut:
Peneliti memberikan informasi awal
1. Perencanaan
a. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada
siklus sebelumnya.
b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi huruf
lidah.
c. Membuat soal tes.
d. Menyusun lembar observasi siswa.
13
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu
pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih
untuk meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan proses
pelaksanaan Metode Driil pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi
pokok membaca huruf-huruf hijaiyah yang keluar melalui lidah.
3. Observasi (Pengamatan)
a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca
huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya melalui tes lisan.
b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang telah disiapkan.
4. Refleksi
a. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil
evaluasi tenteng skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
b. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus III, apabila belum mencapai indikator
keberhasilan sebesar 80% dari KKM sebesar75.
C. Siklus Ketiga
Setelah melakukan evaluasi tindakan II, maka dilakukan tindakan III.
Langkah-langkah siklus III adalah sebagai berikut:
a. Perancanaan
1. Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada
siklus sebelumnya.
14
2. Membuat rencana Program Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
dengan materi huruf dua bibir/syafatani.
3. Membuat soal tes.
4. Menyusun lembar observasi siswa,
b. Pelaksanaan Tindakan.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu
pengembangan rencana tindakan II dengan melaksanakan upaya lebih
untuk meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan proses pelaksanaan
Metode Drill pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok
membaca huruf-huruf hijaiyyah yang keluar melalui bibir.
c. Observasi (pengamatan)
1. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca
huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari bibir melalui tes lisan.
2. Mencatat hasil evaluasi sesuai format yang telah disiapkan.
d. Refleksi
1. Melakukan pertemuan dengan kolabulator untuk membahas hasil
evaluasi tenteng skenario pembelajaran dan lembar keija siswa.
2. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya, apabila belum mencapai
indikator keberhasilan sebesar 80% KKM sudah tercapai, maka
siklus dihentikan.
15
e. Pengumpulan Data
1. Metode Tes
Tes adalah suatu cara untuk mengadakan penelitian yang
berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus
dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan
suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut yang
dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain
atau standar yang ditetapkan, (http://www.masbied.com. diakses 4
maret 2014, pukul 16.47 WIB).
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data mengenai
prestasi atau hasil belajar siswa setelah proses pelaksanaan metode
Drill pada pembelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok membaca
huruf-huruf hijaiyah sesuai makhrajnya. Tes yang digunakan
adalah dalam bentuk tes lisan yang disesuaikan dengan materi pada
setiap siklusnya. Pada siklus I yang dinilai adalah kemampuan
membaca huruf tenggorok, siklus II kemampuan membaca huruf
lidah dan siklus III adalah kemampuan membaca huruf bibir.
Standar penilaiannya menggunakan kriteria ketuntasan
dimana nilai A dengan skor antara 90-100 jika siswa mampu
membaca dengan fasih, nilai B dengan skor antara 70-89 jika siswa
kurang fasih, nilai C dengan skor antara 50-69 jika siswa tidak
fasih, nilai D dengan skor 0-49 jika siswa tidak mampu membaca
huruf hijaiyah.
16
2. Metode Observasi
Sebagai metode ilmiah, observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan dengan sistimatis atas fenomena-
fenomena yang diteliti. Sugiono (2011, halaman 140). Peneliti
menggunakan metode ini untuk mengamati, mendengarkan dan
mencatat langsung terhadap pelaksanaan Metode Driil dalam
Pembelajaran Al Qur’an Hadis.
3. Metode Dokiunentasi
Metode Dokumentasi adalah metode mencari data
mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan , transkip, notulen
rapat, agenda dan lain-lain. Sugiono (2011, halaman 145). Peneliti
menggunakan cara ini untuk mencari data mengenai nilai KKM,
nilai prestasi belajar Al-qur’an Hadits, Proses Belajar Mengajar
(PBM) sebelum tindakan serta untuk mencari data tentang keadaan
madrasah yang diteliti.
4. .Analisis Data
Analisis data untuk tujuan tindakan dilakukan dengan
membandingkan isi catatan kolabulator (guru pengampu) dan
peneliti dengan harapan unsur kesubyektifisan dapat dikurangi.
Teknik analisis data menggunakan analisis kuantitatif.
Teknik data kuantitatif dalam penelitian ini
menggambarkan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah
statistik mengenai pengumpulan data penyajian nilai-nilai
17
pembuatan diagram data atau gambar mengenai sesuatu hal,
disajikan dalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan dibaca.
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil tes siswa dari
pelaksanaan metode Drill dengan menggunakan rumus.
P = -X 100%K
Dengan :
P : Prosentase
F : Frekuensi siswa yang mencapai KKM
N : Jumlah keseluruhan siswa.
Bahri, Djmarah (2007 : 226).
5. Sistematika Penulisan
Rangkaian laporan penelitian disusun sebagai sistematika
sebagai berikut:
Bab l Pendahuluan, pada bab ini menguraikan tentang latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian dan analisis data serta sistematika penulisan.
Bab II Kajian pustaka, bab ini berisi tentang prestasi belajar,
serta metode Drill dan pembelajaran Al-Qur’an Hadits.
Bab III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi tentang
diskripsi pelaksanaan siklus I (rencana pelaksanaan,
pengamatan atau observasi dan refleksi)
18
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, bab ini menguraikan
tentang hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Penutup, bab ini merupakan bagian akhir penulisan yang
mencakup kesimpulan dan saran.
19
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut kamus pendidikan Prestasi adalah hasil yang telah dicapai
(dilakukan, di kerjakan). (M.Sastra Pradja ,1981 : 39). Menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia Prestasi adalah Hasil yang telah dicapai
(dilakukan, dikerjakan). (Poerwadarminta , 1982 : 768)
a. Prestasi belajar Menurut Istilah
Prestasi menurut istilah yaitu hasil pelajaran yang diperoleh
dari kegiatan belajar bersifat kognitif. jadi prestasi belajar menurut
istilah adalah tingkat keberhasilan siswa di sekolah yang dinyatakan
dalam bentuk angka.
b. Prestasi Belajar menurut bahasa
Prestasi belajar berasal dari bahasa Belanda yaitu preatise.
Prestasi menurut bahasa adalah hasil yang telah dicapai (dari yang
telah dilakukan). Belajar menurut bahasa adalah perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil
dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Prestasi belajar
menurut bahasa adalah hasil yang telah dicapai atau perubahan yang
relatif permanen dalam perilaku atau potensi sebagai hasil dari
pengalaman atau latihan yang diperkuat.
20
Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua
kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar
mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian
prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-
masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan
pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar.
Hal ini juga untuk memudahkan dalam memahami lebih mendalam
tentang pengertian prestasi belajar itu sendiri. Di bawah ini akan
dikemukakan beberapa pengertian prestasi dan belajar menurut para
ahli.
Dikerjakan, diciptakan baik secara individu maupun secara
kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan menurut Mas’ud Hasan
Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi adalah apa
yang telah dapat diciptakan, hasil pekeijaan, hasil yang
menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan keija.
Dari pengertian yang dikemukakan tersebut di atas, jelas
terlihat perbedaan pada kata-kata tertentu sebagai penekanan, namun
intinya sama yaitu hasil yang dicapai dari suatu kegiatan. Untuk itu,
dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang
telah dikeijakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang
diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun
secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu.
21
Menurut Slameto (1995 : 2) bahwa belajar adalah suatu
proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang
dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman
tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi dalam diri individu.
Setelah menelusuri uraian di atas, maka dapat dipahami
bahwa Prestasi belajar merupakan wujud yang menggambarkan
suatu belajar yang melibatkan interaksi antara guru dan siswa,
ataupun orang lain dan lingkungannya. Dari pengertian ini dapat
dikatakan bahwa Prestasi Belajar adalah hasil yang dicapai siswa
setelah melalui proses belajar yang ditentukan dalam bentuk angka,
huruf ataupun tindakan yang mencerminkan prestasi anak dalam
periode tertentu dalam belajar.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat di
golongkan dalam dua bagian yaitu faktor intern dan ekstern,
a. Faktor Intern adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor-faktor intern itu antara lain :
1) Faktor jasmaniah
Faktor jasmaniah meliputi:
22
a) Kesehatan
Proses belajar seseorang akan terganggu jika
kesehatan seseorang terganggu, selain ia akan cepat lelah,
kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya
lemah dan gangguan lainnya.
b) Cacat Tubuh.
Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar.
Siswa yang cacat, belajarnya juga akan terganggu. Jika hal
teijadi hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus.
2) Faktor Psikologis.
Ada tujuh faktor psikologis yang mempengaruhi belajar.
Faktor itu adalah:
a) Intelegensi
Intelegensi besar pengaruhnya terhadap kemajuan
belajar. Dalam situasi yang sama, siswa yang mempunyai
mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih
berhasil dari pada yang mempunyai intelegensi yang rendah.
b) Perhatian
Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka
siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang
dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian
siswa maka akan timbulah kebosanan sehingga tidak suka
lagi belajar.
23
c) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila
bahan pelajaran yang di pelajari tidak sesuai dengan minat
siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik.
d) Bakat
Jika bahan yang di pelajari siswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasilnya lebih baik karena ia senang belajar
dan selanjutnya lebih giat lagi dalam belajar.
e) Motif
Dalam proses belajar haruslah di perhatikan apa yang
dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik atau
padanya mempunyai motif untuk berpikir dan memusatkan
perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan / menunjang belajar.
f) Kematangan
Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap
(matang) jadi kemajuan baru untuk memililki kecakapan
tergantung dari kematangan dalam belajar.
g) Kesiapan
Kesiapan perlu diperhatikan dalam proses belajar,
karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan
maka hasil belajarnya akan lebih baik.
24
b. Faktor Ekstern.
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu faktor keluarga, sekolah dan
masyarakat.
1) Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga
berupa:
a) Cara Orang Tua Mendidik
Orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan
anaknya dapat menyebabkan anak kurang berhasil dalam
belajarnya.
b) Relasi antara Anggota Keluarga
Hubungan yang baik adalah hubungan yang penuh
pengertian dan kasih sayang, disertai dengan bimbingan orang
tua dan bila perlu hukuman untuk mensukseskan belajar anak.
c) Suasana Rumah
Agar anak dapat belajar dengan baik perlulah
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Didalam
rumah yang selain anak kerasan / betah tinggal di rumah, anak
juga dapat belajar dengan baik.
d) Keadaan Ekonomi Keluarga.
Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya juga membutuhkan fasilitas belajar. Fasilitas belajar
25
dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang.
2) Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini adalah :
a) Metode Mengajar
Metode mengajar guru yang kurang bila akan
mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode
mengajar yang kurang baik itu dapat teijadi. Misalnya karena
guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran
sehingga guru menyajikan materi tidak jelas, sikap guru
terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak
baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau
gurunya.
b) Kurikulum
Kurikulum diartikan sebagai sejumlah kegiatan yang
diberikan kepada siswa. Kegiatan itu sebagian besar
menyajikan bahan pengajaran agar siswa menerima,
menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.
c) Relasi Guru dan Siswa
Dalam relasi yang baik, siswa akan menyukai
gurunya, juga menyukai pelajarannya yang diberikan,
sehingga siswa berusaha mempelajari sebaik-baiknya.
26
d) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah
diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan
oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan
menggangu belajarnya.
e) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
f) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa
siswa untuk menerima bahan yang yang diajarkan.
g) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar
mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari
sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari siswa harusnya
beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka
mendengarkan pelajaran dengan / sambil mengantuk dan
sebagainya.
27
h) Relasi Siswa dengan Siswa
Siswa yang mempunyai sifat atau tingkah laku yang
kurang menyenangkan temen lain, mempunyai rasa rendah
diri atau sedang mengalami tekanan batin, atau diasingkan
oleh kelompok. Akibatnya makin parah masalahnya dan akan
menggangu belajarnya.
i) Disiplin Sekolah
Kedisiplinan sekolah erat hubungannya dengan
kerajinan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.
j) Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar
siswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada
waktu mengajar dipakai pula untuk menerima oleh siswa
siswa untuk menerima bahan yang yang diajarkan.
k) Waktu Sekolah
Waktu sekolah ialah waktu teijadinya proses belajar
mengajar disekolah. Jika siswa terpaksa masuk sore hari
sebenarnya kurang baik. Pada waktu sore hari siswa harusnya
beristirahat, tetapi terpaksa masuk sekolah, hingga mereka
mendengarkan pelajaran dengan / sambil mengantuk dan
sebagainya.
28
l) Standar Pelajaran
Guru adalah menuntut penguasaan materi harus sesuai
dengan kemampuan masing-masing yang terpenting. Tujuan
yang telah di rumuskan dapat tercapai.
m) Keadaan Gedung
Dengan jumlah siswa yang banyak serta variasi
karakteristik siswa menuntut keadaan gedung harus memadai
didalam setiap kelas.
n) Metode Belajar
Cara belajar yang akan efektif pada hasil belajar
siswa. Demikian juga dalam pembagian waktu untuk belajar.
o) Tugas Rumah.
Waktu belajar terutama setelah di sekolah, disamping
untuk belajar di rumah juga digunakan untuk kegiatan yang
lain. Maka guru haruslah tidak memberikan tugas terlalu
banyak.
3) Faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor ekstern yang berpengaruh
terhadap belajar siswa. Pengaruh itu teijadi karena keberadaan
siswa dalam masyarakat.
Faktor masyarakat ini meliputi kegiatan siswa dalam
masyarakat, mass media, dan teman bergaul.
29
a) Kegiatan siswa dalam masyarakat
Siswa harus dapat membatasi kegiatannya dalam
masyarakat agar belajarnya tidak terganggu.
b) Mass media
Mass media yang baik dapat memberikan pengaruh
yang baik terhadap siswa, dibaliknya mass media yang jelek
juga memberikan pengaruh yang jelek pada siswa. Maka
perlulah siswa mendapat bimbingan dan kontrol yang
bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik dalam
keluarga, sekolah dan masyarakat.
c) Teman bergaul
Agar dapat belajar dengan baik, maka perlulah di
usahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan
pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang
tua dan pendidik.
3. Macam-Macam Prestasi Belajar
a. Prestasi Belajar Kognitif
Prestasi belajar ini meliputi beberapa aspek sebagai berikut:
1) Prestasi belajar pengetahuan hafalan (,knowledge)
Pengetahuan hafalan, sebagai teijemahan dari knowledge.
Cakupan pengetahuan hafalan termasuk pula pengetahuan yang
sifatnya faktual, disamping pengetahuan yang mengenai hal-hal
yang perlu diingat kembali. Seperti: batasan, peristilahan, pasal,
30
hukum, bab, ayat, rumus dan sebagainya. Dari sudut respon belajar
siswa pengetahuan itu dihafal, diingat agar dapat dikuasai dengan
baik. Ada beberapa cara untuk menguasai atau menghafal misalnya
bicara berulang-ulang, menggunakan teknik mengingat (memo
teknik). Hal ini dapat dilakukan dengan pembuatan ringkasan.
2) Prestasi belajar pemahaman (comprehention)
Hasil belajar pemahaman lebih tinggi satu tingkat dari tipe
prestasi belajar pengetahuan hafalan. Pemahaman memerlukan
kemampuan menangkap makna atau arti dari sesuatu konsep, untuk
itu maka diperlukan adanya hubungan atau pertautan antara konsep
dengan makna yang ada dalam konsep yang dipelajari.
3) Prestasi belajar penerapan (Aplikasi)
Aplikasi adalah kesanggupan menerapkan dan
mengabstraksi sesuatu konsep, ide, rumus, hukum dalam situasi
yang baru. Misalnya memecahkan persoalan dengan menggunakan
rumus tertentu, menerapkan suatu dalil atau hukum dalam suatu
persoalan dan sebagainya.
4) Prestasi belajar analisis
Analisis adalah kesanggupan memecah, mengurai sesuatu
integritas (kesatuan yang utuh), menjadi unsur-unsur atau bagian-
bagian yang mempunyai arti. Analisis merupakan tipe prestasi
belajar sebelumnya, yakni pengetahuan dan pemahaman aplikasi.
Kemampuan menalar pada hakikatnya merupakan unsur analisis,
31
yang dapat memberikan kemampuan pada siswa untuk mengkreasi
sesuatu yang baru, seperti: memecahkan, menguraikan, membuat
diagram, memisahkan, membuat garis dan sebagainya.
5) Prestasi Belajar Sintesis
Sintesis adalah hasil belajar, yang menekankan pada unsur
kesanggupan menguraikan sesuatu integritas menjadi bagian yang
bermakna, pada sintesis adalah kesanggupan menyatukan unsur
atau bagian menjadi satu integritas. Beberapa bentuk tingkah laku
yang operasional biasanya tercermin dalam kata-kata:
mengkategorikan, menggabungkan, menghimpun, menyusun,
mencipta, merancang, mengkonstmksi, mengorganisasi kembali,
merevisi, menyimpulkan, menghubungkan, mensistematisasi, dan
lain-lain.
6) Prestasi Belajar Evaluasi
Evaluasi adalah kesanggupan memberikan keputusan
tentang nilai sesuatu berdasarkan judment yang dimilikinya.
Tipe hasil belajar ini dikategorikan paling tinggi dan terkandung
semua tipe hasil belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Dalam
tipe hasil hasil belajar evaluasi, tekanannya pada pertimbangan
mengenai nilai, mengenai baik tidaknya, tepat tidaknya
menggunakan kriteria tertentu.
32
Bidang afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila orang yang
bersangkutan telah menguasai bidang kognitif tingkat tinggi. Prestasi
belajar bidang afektif kurang mendapat perhatian dari guru, dan
biasanya dititik beratkan pada bidang kognitif semata-mata. Tipe
prestasi belajar yang afektif tampak pada siswa dalam berbagai tingkah
laku, seperti: atensi, perhatian terhadap pelajaran, disiplin, motivasi
belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan
lain-lain. Ada beberapa tingkatan bidang afektif, sebagai tujuan
prestasi belajar antara lain adalah sebagai berikut:
1) Receiving/attending, yakni semacam kepekatan dalam menerima
rangsangan (stimulus) dari luar yang datang di dalam diri siswa
baik dalam bentuk masalah situasi gejala dan lain-lain. Dalam tipe
ini termasuk kesadaran, keinginan yang ada dari luar.
2) Responding atau jawaban, yakni reaksi yang diberikan kepada
seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Dalam hal ini
termasuk : ketetapan reaksi, perasaan, kepuasan dapat menjawab
stimulasi yang berasal dari luar.
3) Evaluing (penilaian), yakni berkenaan dengan nilai dan
kepercayaan terhadap gejala atau stimulasi tadi. Dalam evaluasi ini
termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang
b . Prestasi Belajar A fektif
33
atau pengambilan pengamalan untuk menerima nilai dan
kesepakatan terhadap nilai yang diterimanya.
4) Organisasi, yakni pengembangan nilai ke dalam satu sistem
organisasi, termasuk menentukan hubungan satu nilai dengan nilai
yang lain, kemantapan serta prioritas nilai yang dimilikinya. Yang
termasuk dalam organisasi ini adalah konsep tentang nilai,
organisasi dari pada sistem nilai.
5) Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, hal ini merupakan
keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang
mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah laku.
c. Prestasi Belajar Psikomotor
Prestasi belajar psikomotor tampak dalam bentuk keterampilan
(skill), kemampuan bertindak individu (seseorang). Ada 6 tingkatan
keterampilan yang antara lain adalah :
1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar).
2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar.
3) Kemampuan konseptual, termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain.
4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan
dan ketepatan.
5) Gerakan-gerakan skill, hal ini mulai dari keterampilan sederhana
sampai pada keterampilan yang sangat kompleks.
34
6) Kemampuan yang berkenaan dengan non decursivo komunikasi,
seperti gerakan interpretatif dan sebagainya.
4. Cara Mengukur prestasi Belajar
Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya Evaluasi Pendidikan
(1986: 26) menyebutkan “ Tes dibedakan menjadi tiga macam yaitu tes
diagnostik, tes formatif, tes sumative”
a. Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk menentukan
kelemahan dan kelebihan siswa dengan melihat gejala-gejalanya
sehingga diketahui kelemahan dan kelebihan tersebut pada siswa
dapat dilakukan perlakuan yang tepat.
b. Tes formatif adalah untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
memahami suatu satuan pelajaran tertentu. Tes ini diberikan sebagai
usaha memperbaiki proses belajar.
c. Tes sumatif dapat digunakan pada ulangan umum yang biasanya
dilaksanakan pada akhir catur wulan atau semester. Dari tes sumatif
inilah prestasi belajar siswa diketahui. Dalam penelitian ini evaluasi
yang digunakan adalah dalam jenis yang di titik beratkan pada
evaluasi belajar siswa di sekolah yang dilaksanakan oleh guru untuk
mengetahui prestasi belajar siswa.
Sebagaimana yang telah diuraikan di atas bahwa tes ini
dilaksanakan dengan berbagai tujuan. Khusus terkait dengan
pembelajaran, tes ini dapat berguna untuk mendeskripsikan kemampuan
belajar siswa, mengetahui tingkat keberhasilan PBM, menentukan tindak
35
lanjut hasil penilaian, dan memberikan pertanggung jawaban
(accountability).
B. Metode Drill
1. Pengertian Metode Drill
Metode drill atau latihan dimaksudkan untuk memperoleh
ketangkasan atau ketrampilan latihan terhadap apa yang dipelajari karena
hanya melakukannya secara praktis suatu pengetahuan yang didapat
disempurnakan dan siap disiagakan. Melalui pengulangan dan pembiasaan,
siswa menguasai atau bisa melakukan sesuatu.
2. Kelebihan Metode Drill yaitu :
a) Siswa akan memperoleh ketangkasan dan kemahiran dalam melakukan
sesuatu sesuai dengan apa yang dipelajarinya.
b) Guru lebih mudah mengontrol dan dapat membedakan mana siswa
yang dipilih dalam belajarnya dan mana siswa yang kurang dengan
memperhatikan tindakan dan perbuatan siswa disaat berlangsungnya
kegiatan belajar.
3. Kelemahan Metode Drill yaitu:
a) Dapat menghambat inisiatif siswa dimana inisiatif dan minat siswa
dapat berbeda dengan petunjuk guru dianggap suatu penyimpangan
dan pelanggaran dalam pelajaran yang diberikan.
b) Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c) Membentuk kebiasaan yang kaku.
d) Dapat menimbulkan Verbalisme.
36
1. Pengertian Al-Qur 'an Hadits
a. Pengertian Al-Qur’an
Secara bahasa kata keija Qara’a yang makna sinonim dengan
kata Qiro’ah adalah kalam Allah yang menjadi mukzizat, diturunkan
kepada nabi dan rasul terakhir, Beliau Nabi Muhammad SAW dengan
perantara Malaikat Jibril, tertulis dalam mushat yang menjadi pedoman
bagi umat Islam. Membacanya merupakan ibadah, yang dimulai dari
Surat Al Fatihaah dan diakhiri dengan Surat An-Naas.
b. Pengertian Hadits
Secara harfiah berarti komunikasi, kisah (baik masa lampau
ataupun kontemporer) ’’percakapan” baik dalam keagamaan atau
umum. Hadits menurut istilah adalah segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi Muhammad SAW baik berupa ucapan, perbuatan dan
takrir (sesuatu yang dibiarkan, dipersilahkan, disetujui diri) secara
diam.
2. Tujuan Pembelajaran Al-Qur 'an Hadits
Pengertian pembelajaran Al-qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah
bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik
dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-qur’an dan
Hadits serta senantiasa menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan
isi kandungan ayat-ayat Al-qur’an dan Hadits untuk mendorong, membina
C . Pembelajaran Al-Qur’an Hadits
37
kepadadan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits.
Mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits pada Madrasah berfungsi:
1) Menumbuh kembangkan kemampuan peserta didik dalam membaca
dan menulis Al-Qur’an dan Hadits.
2) Mendorong, membimbing dan membina kemampuan dan kegemaran
membaca Al-Qur’an dan Hadits.
3) Menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan dan pengalaman
kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadits dalam perilaku peserta
didik sehari-hari.
4) Member bekal pengetahuan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang
yang setingkat lebih tinggi.
3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pengajaran Al-Qur’an dan Hadits di Madrasah
Ibtidaiyah meliputi:
a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-qur’an.
b) Hafalan surat-surat pendek.
c) Pemahaman kandungan surat-surat pendek.
d) Hadits-hadits tentang kebersihan, niat , menghomati orang tua,
persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi anak yatim, shalat
berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal sholeh.
dan membimbing akhlak dan perilaku peserta didik agar berpedoman
38
4. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Al-qur'an
Hadits
Standar kompetensi mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits berisi
sekumpulan kemampuan yang harus dikuasai peserta didik selama
menempuh mata pelajaran Al-Qur’an dan Hadits di MI. kemampuan ini
berorientasi kepada perilaku efektif dan psikomotorik dengan dukungan
pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan, ketaqwaan dan
ibadah kepada Allah SWT. Kemampuan-kemampuan tersebut meliputi:
1) Memahami cara melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan tanda bacanya.
2) Menyusun kata-kata dengan huruf-huruf hijaiyah baik secara terpisah
maupun bersambung.
3) Memahami cara melafalkan dan menghafal surat-surat tertentu dalam
juz amma.
4) Memahami arti surat-surat tertentu dalam juz amma.
5) Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid dalam bacaan Al-Qur’an.
6) Memahami dan menghafalkan hadits tertentu tentang kebersihan, n ia t,
menghomati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, taqwa, menyayangi
anak yatim, shalat berjamaah, ciri-ciri orang munafik dan amal sholeh.
Berikut ini standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits dengan rincian sebagai berikut:
39
Kelas 1 semester I
Tabel 2.1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
Menghafal surat-surat pendek
secara benar dan fasih
1. Melafalkan Surat Alfaatihah, An Naas,
Al Ikhlas, dan Al Lahab secara benar
dan fasih.
2. Menghafalkan Surat Alfaatihah, An
Naas, Al Ikhlas, dan Al Lahab secara
benar dan fasih.
Kelas 1 semester II
Tabel 2.2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami huruf-huruf hijaiyah dan
tanda bacanya
1. Mengidentifikasikan huruf
hijaiyah dan tanda bacanya.
2. Membaca huruf-huruf hij aiyah
sesuai makhrajnya.
2. Menghafalkan surat-surat pendek. 1. Melafalkan Surat Al Kautsar,
quraisy.
2. Menghafalkan Surat Al Kautsar,
quraisy.
3. Memahai hadits tentang kebersihan
secara sederhana.
1. Melafalkan dan menghafalkan
hadits-hadits tentang kebersihan.
40
2. Meneij emahkan hadits tentang
kebersihan
3. Menunjukkan perilaku bersih
lingkungannya.
5. Penerapan Metode Drill pada Pembelajaran Al-qur’an Hadits kelas 1
Materi Pokok Membaca Huruf-Huruf Hijaiyah sesuai Makhrajnya.
Adapun langkah-langkah penerapan Metode Drill pada
pembelajaran Al-qur’an Hadits kelas 1 materi pokok membaca huruf-
huruf hijaiyah sesuai makhrajnya antara lain :
a. Guru mempersiapkan peraga berupa kartu huruf hijayah yang bertanda
baca fathah.
b. Guru membagi siswa menjadi 3 (tiga) kelompok.
c. Guru membagi kartu huruf hijaiyah sesuai makhrajnya huruf.
d. Secara bergantian setiap kelompok berlatih membaca huruf hijaiyah
sesuai makhrajnya, yang lain mendengarkan.
6. Materi Al-qur 'an Hadits
a. Makhrojul Huruf
1. a) Huruf-huruf pangkal tenggorok (JU 1)
Huruf yang keluar dari pangkal tenggorokan ada dua yaitu : * ,
°. Bunyi huruf * seperti orang terhimpit benda besar a . .
41
Bunyi huruf 6 ha (besar) : Bertolak dari dada, seperti orang
tertawa terbahak-bahak, ha.. ha... ha... ha...
b) Huruf tengah tenggorok
Huruf yang keluar dari tengah-tengah tenggorokan ada 2 (dua),
yaitu : Bunyi huruf £ (ain), seperti suara kerbau ‘a, ‘a ‘a . .
.Bunyi huruf £ (h, kecil) keluar dari tengah-tengah
tenggorokan, seperti orang sedang kepedasan, kha...kha
c) Huruf ujung tenggorokan.
Huruf-huruf yang keluar dari ujung tenggorokan ada 2(dua),
yaitu :Bunyi huruf £ seperti suara orang yang sedang
mendengkur, gha ... gha ... gha .... Bunyi huruf £ seperti orang
yang sedang membuang dahak dari tenggorok, kho ... kho ...
kho ...
Huruf tenggorok ada 6, yaitu : £, C »t» C-
2. Huruf-Huruf lidah,
a) Huruf pangkal lidah.
Yakni huruf yang keluar antara pangkal lidah dengan
anak tekak. Hurufnya ada 2 (dua), yakni : J , £ . Bunyi huruf
J dari pangkal lidah dekat kerongkongan pada langit-langi atas,
seperti : kata salah. Bunyi huruf ^ dari pangkal lidah dekat
42
dengan bunyi qaf <J (dimuka makhraj qaf) seperti huruf ”k”
pada kata-kata kali, kaku, kakak.
b) Huruf-huruf tengah lidah dengan langit-langit tengah.
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : Bunyi huruf £ dari
tengah lidah dekat langit-langit atas seperti huruf atau pada
kata-kata : jagung, jari, jalan. Bunyi huruf o* (syin) seperti
orang menghalau ayam : syah, syah, husyhusy ! Bunyi huruf j
seperti huruf pada kata : kaya, buaya, yani.
c) Huruf tepi pangkal lidah dengan geraham kiri atau kanan
memanjang sampai ke depan. Hurufnya ada 1 (satu), yaitu :
cA Bunyi huruf dari ujung lidah dekat pada beraham atas
seperti membunyikan kata : dgmmah, damir, dahir.
d) Huruf antara ujung lidah dan langit-langit yang berhadapan.
Hurufnya ada 1, yaitu : d Bunyi huruf d dari ujung
lidah tepat dekat langit-langit atas seperti ketika mengucapkan
huruf pada kata-kata : laga, lampu, lari.
e) Huruf ujung lidah kedepan sedikit dari tempat bunyi J (lam).
Hurufnya ada 1, yaitu Cx Bunyi huruf <j dari ujung
lidah tepat dekat bunyi huruf J (lam) seperti huruf ’’n” pada
kata : nari, naga, nasi.
f) Huruf ujung ladah dekat u seperti tidak menyentuh langit-
langit.
43
Hurufnya ada 1 (satu), yaitu : Bunyi huruf j bunyi
hurufnya dari ujung lidah tepat dekat tempat bunyi huruf u ,
seperti huruf ”r” pada kata: roti, roda, roma.
g) Huruf ujung lidah serta pangkal gigi sebelah atas dengan
menekan langit-langit.
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu :, -s Bunyi huruf
dari ujung lidah dekat pada gisi seri atas seperti bunyi huruf t
pada kata : tangan, tali, tamu. Bunyi huruf J diucapkan
seperti huruf d pada kata-kata : dada, dani, dadu. Bunyi huruf
■k diucapkan dengan bibir menjorok ke muka, seperti pada kata-
kata : topi, tolong, tomi.
h) Huruf ujung lidah dekat gigi depan dan bawah.
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : o-, J, o*. Bunyi huruf o-
diantara ujung lidah dengan gusi atas dan bawah, seperti huruf
s pada kata-kata : salak, sapu, isin. Bunyi huruf J seperti huruf
z pada kata-kata : zakat, zaman, zam-zam. Bunyi huruf u*3
seperti ketika mengucapkan kata-kata: salat, sadiq, salat.
i) Huruf antara ujung lidah dan ujuk gigi dengan sebelah atas
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu : £ , J , . Bunyi huruf £
dari ujung gusi atas seperti ketika mengucapkan : tsanawiyah,
tsalatsa. Bunyi huruf J dibunyikan seperti ketika mengucapkan
kata-kata : zikir, uzu, muzakir. Bunyi huruf seperti ketika
mengucapkan kata-kata : zuhur, zalim, zahir.
44
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Deskrepsi Pelaksanaan Siklus I
Siklus I dilaksanakan pada tanggal 6 januari 2015 dengan tahapan
sebagai berikut:
1. Perencanaan.
Berdasarkan hipotesis tindakan dan identifikasi maalah, maka
peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan menerapkan
metode drill yang bertujuan agar siswa menjadi lebih aktif dan paham
terhadap materi yang disampaikan. Sehingga pembelajaran menjadi lebih
aktif dan prestasi belajar siswa dapat meningkat. Selanjurnya peneliti
bersama guru melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merencanakan proses pelaksanaan Metode drill pada pembelajaran
Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai
makhrajnya dengan materi huruf tenggorok pada siswa kelas 1 MI
YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
b. Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
c. Menyiapkan sumber belajar.
d. Menyusun lembar kerja siswa.
e. Mengmbangkan format penilaian.
f. Mengembangkan format observasi pembelajaran.
45
Pada tahap pelaksanaan tindakan siklus I ini, guru melakukan
kegiatan yang telah disusun dalam skenario pembelajaran (RPP). Adapun
pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:
2. Pelaksanaan Pembelajaran.
Hari, Tanggal Selasa,6 Januari 2015
Waktu Pukul 09.15-10.15 WIB
Materi Pengertian Makharajul Huruf
dan Membaca Huruf -huruf
tenggorok
Kegiatan awal Pembelajaran yaitu guru masuk ke kelas I pada pukul 09.15 dengan
mengucapkan salam kepada siswa dan siswa menjawab salam. Kemudian guru
mengajak siswa berdoa bersama yang selanjutnya membuka pelajaran dengan
menjelaskan tentang materi yang akan dipelajari, yakni tentang makhrajul huruf.
Setelah itu guru memberikan apersepsi dengan pertanyaan sebagai berikut:
a. Guru menanyakan kepada siswa, ’’Siapa yang mengetahui apa itu
huruf tenggorok ? Karena anak tidak mengerti apa itu huruf
tenggorok, guru menjelaskan bahwa huruf tenggorok adalah huruf
yang keluar dari tenggorok.
b. Bacalah huruf itu, £, c , £, C
Guru menunjukkan kartu huruf tersebut secara bergantian,
secara acak mengambil kartu huruf, kemudian huruf yang
didapatkannya dibacakan dan untuk siswa yang lain memperhatikan
46
dan mendengarkan. Ketika bacaan siswa kurang sesuai dengan
makhrajnya huruf guru membimbing, dengan metode drill guru
meminta siswa mengulang-ulang bacaan huruf tersebut, sehingga
siswa mampu membaca huruf sesuai makhrajnya,
c. Secara klasikal, siswa dalam menjawab huruf kartu tersebut, dapat
diamati bahwa siswa belum mampu melafadzkan £, c dengan
benar.
Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan
pembelajaran yang akan dilaksanakan yaitu diharapkan setelah selesai
pembelajaran siswa dapat membaca huruf tenggorok dengan benar dan
fasih.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi Pembelajaran
dengan menerapkan metode drill. Serta membagi siswa menjadi 4
(empat) kelompok sesuai urutan duduk. Dalam menjelaskan materi
pembelajaran guru menggunakan media gambar makhraj huruf yang
sudah ditempel di papan tulis, guna memperjelas materi pembelajaran.
Setelah guru dan siswa bersama-sama melafadzkan huruf
tenggorok, dilanjutkan dengan tanya jawab dengan menggunakan
metode drill atau latihan. Dalam penerapan metode Drill, langkah-
langkah yang dilakukan adalah:
1) Guru menempel alat peraga huruf-huruf tenggorok (*,
t ) pada papan tulis.
47
2) Secara berkelompok siswa membaca huruf-huruf tenggorok.
3) Kelompok yang membaca diacak oleh guru. Urutan maju adalah
kelompok IV, kelompok II, kelompok III dan yang terakhir adalah
kelompok I.
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan tes
formatif secara individual, tes diberikan dalam bentuk lisan. Dalam hal
ini guru langsung memberikan penilaian dan analisis. Setelah tes
formatif selesai guru mengklasifikasikan dan memberikan apersepsi
(pujian) terhadap seluruh siswa dan kemudian menutup pelajaran
dengan membaca hamdalah dan kafarotul majelis bersama-sama.
4. Observasi (Pengamatan)
a. Melakukan observasi (pengamatan) tentang cara siswa membaca huruf
hijaiyah yang keluar dari tenggorok melalui tes lisan.
b. Mencatat hasil observasi sesuai format yang disiapkan.
5. Refleksi
a. Melakukan pertemuan dengan kolaburator untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
b. Siswa memiliki kelemahan yaitu masih ada beberapa siswa belum
paham tentang materi huruf tenggorok.
c. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya apabila belum mencapai indikator
keberhasilan sebesar 80% dari KKM.
48
1) Perencanaan
Pada siklus ini peneliti membuat rencana perbaikan pembelajaran
yang merupakan kelanjutan dari siklus I, peneliti juga merencanakan akan
melaksanakan perbaikan dengan mengaktifkan siswa serta memberikan
variasi-variasi kecil agar huruf tidak jenuh dan proses pembelajaran jadi
lebih menarik.
Peneliti menyusun kembali skenario pembelajaran (RPP) dan soal
tes siklus II. Peneliti juga mengupayakan untuk memberikan penjelasan
dan mendemonstrasikan lebih jelas dan memberikan tugas pada siswa
yang belum mencapai keberhasilan.
2) Pelaksanaan Tindakan
Tindakan siklus II ini peneliti lebih menekankan pada penjelasan
materi yang belum jelas. Hasil analisis siklus I menunjukkan bahwa
masih banyak siswa yang belum fasih melafadzkan huruf tenggorok
dengan benar. Sehingga dalam pelaksanaan tindakan ini harus jelas ketika
memberikan contoh huruf-huruf lidah.
Skenario pembelajaran siklus II saama halnya dengan siklus I,
hanya saja berbeda dengan pengorganisasian kelas dan jenis huruf
hijaiyah yang dipelajari.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
49
Adapun deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah
sebagai berikut :
Hari, tanggal Selasa, 13 Januari 2015
Waktu Pukul 09.15-10.15 WIB
Materi Huruf - huruf lidah
Setelah membaca basmalah, mempraktekkan peraga huruf hijaiyah
apersepsi dengan pertanyaan sebagai berikut :
1) Ada berapakah huruf lidah itu ?
2) Secara klasikal siswa menjawab 17, namun dalam penyebutan
macam hurufnya hanya ada 1 (satu) siswa yang benar yakni
Hamid.
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi pembelajaran dengan
menerapkan metode drill yang lebih menekankan pada materi huruf lidah.
Adapun pengelompokannya siswa dibagi 3 kelompok, yakni:
a) Kelompok I terdiri dari 5 siswa
b) Kelompok II terdiri dari 5 siswa
c) Kelompok III terdiri dari 5 siswa
Dalam ketiga kelompok tersebut, masing-masing kelompom
berlatih secara berulang-ulang untuk melafadzkan huruf lidah. Untuk
menghindari kesalahfahaman, guru meminta siswa untuk melafadzkan
secara berulang-ulang.
50
Pada akhir kegiatan pembelajaran, guru memberikan tes formatif
secara individual dalam bentuk tes lisan. Dalam hal ini guru langsung
memberikan penilaian dan analisis. Setelah tes formatif selesai, guru
mengklasifikasikan dan member apersepsi (pujian) terhadap seluruh
siswa dan kemudian menutup pembelajaran dengan membaca hamdalah
dan membaca do’a pulang sekolah bersama-sama.
3) Observasi (pengamatan)
a) Melakukan dengan kolabulator untuk membahas hasil evaluasi
tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
b) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya apabila belum mencapai indikator
keberhasilan sebesar 80%dari KKM.
C. Deskripsi Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada selasa 20 januari 2015 pukul 09.15-10.15 WIB.
1. Perencanaan
Siklus III ini, peneliti mengidentifikasi masalah-masalah khusus
yang dialami pada siklus sebelumnya, kemudian menentukan alternatif
pemecahan masalah, sehingga nantinya peneliti dapat mengembangkan
program tindakan keija. Rangkaian inilah peneliti dapat mengetahui
perkembangan siswa dalam peningkatan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah
bibir.
51
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini yaitu pengembangan
rencana tindakan III dengan melaksanakan upaya lebih meningkatkan
prestasi belajar dalam kegiatan proses pelaksanaan metode drill pada mata
pelajaran Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah
bibir yang telah direncanakan.
Adapim diskripsi rencana tindakan pembelajaran adalah sebagai
berikut:
Hari, tanggal Selasa,20 Januari 2015
Waktu Pukul 09.15-10.15
Materi Pengertian huruf bibir dan
membaca huruf -huruf
bibir
Setelah membaca basmalah dan do’a bersama, guru melakukan apersepsi
dengan menugaskan beberapa siswa untuk melafadzkan huruf-huruf tenggorok
dan lidah, dalam mempraktekkan membaca huruf hijaiyah tersebut, guru
memperhatikan apakah siswa sudah benar dalam pengucapannya atau belum.
Setelah melakukan apersepsi tersebut guru menilai perkembangan siswa
dalam melafadzkan huruf yang sesuai. Beberapa siswa yang dianggap kurang pas
dikelompokkan dengan siswa yang sudah benar dalam palafalannya. Kemudian
meminta siswa yang sudah bisa untuk mengajari siswa yang belum bisa
melafalkan dengan sempurna.
52
3. Observasi (pengamatan)
a) Melakukan obsevasi (pengamatan) tentang tata cara siswa membaca
huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari bibir melalui tes lisan.
b) Mencatat hasil observasi sesuai format yang telah disiapkan.
4. Refleksi
a) Melakukan pertemuan dengan kolaburator untuk membahas hasil
evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa.
b) Siswa memiliki kelemahan yaitu faktor pertumbuhan gigi,terutama gigi
depan belumtumbuh bahkan ada beberapa siswa yang giginya rusak.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
digunakan pada siklus berikutnya apabila indikator keberhasilan sekitar
80% KKM sudah tercapai, maka siklus dihentikan.
53
BABIY
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
o Hasil Penelitian.
1. Deskripsi Siklus I
a. Perencanaan.
Berdasarkan hipotesis tindakan dan identifikasi masalah, maka
peneliti menyusun rencana perbaikan pembelajaran dengan
menerapkan metode drill yang bertujuan agar siswa menjadi lebih
aktif dan paham terhadap materi yang disampaikan. Sehingga
pembelajaran menjadi lebih aktif dan prestasi belajar siswa dapat
meningkat. Selanjutnya peneliti bersama guru melakukan langkah-
langkah sebagai berikut:
1) Merencanakan proses pelaksanaan metode drill pada pembelajaran
Al-qur’an Hadits materi pokok membaca huruf-huruf hijaiyah
sesuai makhrajnya dengan materi huruf tenggorok pada siswa kelas
I MI YASPI Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang.
2) Mengembangkan skenario pembelajaran dengan membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
3) Menyiapkan sumber belajar.
4) Menyusun lembar keija siswa.
5) Mengembangkan format penilaian.
6) Mengembangkan format observasi pembelajaran
54
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap ini pelaksanaan tindakan siklus I ini, guru Melakukan
kegiatan yang telah disusun dalam skenario pembelajaran (RPP).
Adapun pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Hari, Tanggal Selasa, 6 Januari 2015
Waktu Pukul 09.15-10.15 WIB.
Materi Pengertian Makharajul Huruf
dan Membaca Huruf - huruf
tenggorok
Kegiatan awal pembelajaran yaitu, guru masuk ke kelas I pada
pukul 09.15 dengan mengucapkan salam kepada siswa, dan siswa
menjawab salam. Kemudian guru mengajak siswa berdo’a bersama
yang selanjutnya membuka pembelajaran dengan menjelaskan materi
yang akan dipelajari, yakni tentang makhrajnya huruf. Setelah guru
memberikan apersepsi dengan pertanyaan sebagai berikut:
1) Guru menanyakan kepada siswa : “Siapa yang mengetahui apa itu
huruf tenggorok?”
Karena anak tidak mengerti huruf tenggorok, giuri menjelaskan
bahwa huruf tenggorok adalah huruf yan keluar dari tenggorokan.
2) Bacalah huruf itu, £, C» t »C
Guru menunjukkan kartu huruf tersebut secara bergantian, secara
acak mengambil kartu huruf, kemudian huruf yang didapatkannya
dibacakan dan untuk siswa yang lain memperhatikan dan
55
mendengarkan. Ketika bacaan siswa kurang sesuai dengan
makhrajnya huruf guru membimbing, dengan metode drill guru
meminta siswa mengulang-ulang bacaan huruf tersebut, sehingga
siswa mampu membaca huruf sesuai makhrajnya.
3) Secara klasikal, siswa dalam menjawab huruf kartu tersebut, dapat
diamati bahwa siswa belum mampu melafadzkan <=■, £, c dengan
benar.
Kemudian dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
yang akan dilaksanakan yaitu diharapkan setelah selesai
pembelajaran siswa dapat membaca huruf tenggorok dengan benar
dan fasih.
Pada kegiatan ini, guru menjelaskan materi pembelajaran dengan
menerapkan metode drill, serta membagi siswa menjadi 3 (tiga)
kelompok sesuai urutan duduk :
a) Kelompok I terdiri dari 5 siswa
b) Kelompok II terdiri dari 5 siswa
c) Kelompok III terdiri dari 5 siswa
Dalam menjelaskan materi-materi pembelajaran, guru \
menggunakan metode gambar makhraj huruf yang sudah ditempel
di papan tubs, guna memperjelas materi pembelajaran. Adapun
periapan dengan metode drill dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
56
a) Guru merberikan contoh cara membaca huruf-huruf tenggorok
dengan gambar makhraj tenggorok, secara klasikal siswa
mengikuti bacaan tersebut.
b) Guru meminta siswa untuk mengikuti contoh cara membaca
huruf tenggorok secara berkelompok.
Setelah guru dan siswa bersama-sama melafadzkan huruf
tenggorok, dilanjutkan dengan tanya jawab menggunakan metode
drill atau latihan. Dalam penerapan metode drill langkah-langkah
yang dilakukan adalah:
1) Guru menempel alat peraga huruf-huruf tenggorok (* , £, c,
1 1 )
2) Secara berkelompok siswa membaca huruf-huruf tenggorok.
3) Kelompok yang membaca diacak oleh guru. Urutan maju
adalah kelompok IV, kelompok II, kelompok III dan yang
terakhir adalah kelompok I.
Karena kemungkinan ada yang belum faham, belum
bisa, untuk itu guru mempersilahkan kepada siswa untuk
bertanya tentang kesulitan dalam menerima materi tersebut.
Adapun beberapa pernyataan antara lain :
Ari : ” Ibu Guru, bagaimana cara pelafalan £ kok sulit sekali
Guru : pelafalan huruf £ sama dengan menirukan suara
kerbau, coba anak-anak tirukan suara kerbau, ”ngaa”
Kemudian guru mendemonstrasikan dan Farhan menirukan.
57
Luna : ’’Ibu, cara membaca huruf £ kok sulit sekali, sampai
gatal tenggorokan saya”.
Guru : ’’Dalam membaca huruf £ rasakan getarannya pada
pangkal tenggorokan (sambil menunjukkan letak
pangkal tenggorokan). Cara merasakan pertama-tama
mugkin bisa dipegang tenggorokan bagian luar,
namun bisa juga cukup dengan dirasakan. Coba
tirukan ibu”.
Guru memberikan contoh melafadzkan huruf tersebut.
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan tes
formatif secara individual, tes diberikan dalam bentuk tes lisan.
Dalam hal ini guru langsung memberikan penilaian dan analisis
setelah tes formatif selesai, guru mengklasifikasikan dan
memberikan apersepsi (pujian) terhadap seluruh siswa dan
kemudian menutup pelajaran dengan membaca hamdalah dan
kafarotul majelis bersama-sama,
c) Observasi kegiatan dan Analisis Hasil Tindakan
Dalam penelitian ini aktivitas siswa dan guru diamati secara
cermat dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Adapun hasil observasi tersebut dapat dilihat dalam lampiran,
sedangkan hasil proses belajar dapat dilihat dalam tabel berikut:
58
Tabel 4.1.
Hasil Nilai Prestasi Belajar Siklus I
Membaca Huruf-huruf Hijaiyah Tenggorok
No. Nama SiswaNilai100
1 Ari Triananto 752 Dafit 703 Abdul Hamid 754 Luna 705 Fandi Setiawan 746 Riski Budiyanto 657 Dewi Purwanti 748 Keyza Nuraini 789 Velisa 7410 Atour Rohm an 7011 Saepudin 7512 Nadia 7513 Ashila 7614 Aditya Setiawan 7515 Ari wibowo 70
Jumlah 1.095
Keterangan:
Komponen penilaian membaca huruf tenggorok :
Rentang nilai Keterangan
90-100 fasih
7 0 -8 9 kurang fasih
5 0 -6 9 tidak fasih
0 tidak mampu membaca huruf
hijaiyah
59
Sebelum melakukan penghitungan dengan persentase,
terlebih dahulu menghitung rata-rata nilai;
jumlah nilai yang adaRata -rata nilai = ----------------------------
jumlah siswa
Jadi rata-rata nilai pada siklus I adalah :
M = 1095
15
= 73 (rata-rata kurang fasih)
Setelah diketahui nilai rata-rata, langkah selanjutnya yaitu
menentukan persentase.
P=_E_ x 100 %
N
= 1_ x 100 %
15
= 46,67 %
60
Tabel 4.2
Analisis Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Tenggorok Siklus I
No. Nilai Jumlah Siswa Tuntas Belum Tuntas
1 50 -5 4 02 55 -5 9 03 60 -64 04 65 -6 9 15 70 -7 4 86 75 -7 9 6 V V
7 80 -8 5 0 VS
8 85 -8 9 09 90 -9 4 010 95 -100 0Jumlah Total 15 7 8
Gambar 4.1
Grafik Pencapaian Ketuntasan Belajar Siklus I
61
d) Refleksi
Dari analisis siklus I pada table 4.1, menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar membaca huruf-huruf hijaiyah yang keluar dari
tenggorok 46,67% (7 siswa mencapai ketuntasan) dan 53,33% (8
siswa belum mencapai ketuntasan).
Sebanyak 15 siswa kurang fasih dalam membaca huruf
tenggorok, terutama huruf t , t Z hal ini disebabkan karena
pemahaman siswa masih kurang, maka metode drill di tingkatkan
dengan melakukan berulang-ulang hingga siswa mampu
mengucapkan dengan benar.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkatan materi siswa belum
mencapai standar ketuntasan, maka penelitian dilanjutkan pada tahap
siklus II.
2. Deskripsi Siklus II
a. Perencanaan
Pada siklus II ini peneliti membuat rencana perbaikan dengan
pembelajaran yang merupakan kelanjutan dari siklus I, peneliti juga
merencanakan akan melaksanakan perbaikan dengan mengaktifkan
siswa serta memberikan variasi-variasi kecil agar huruf tidak jenuh dan
proses pembelajaran menarik.
Peneliti menyusun kembali skenario pembelajaran (RPP) dan
soal tes siklus II. Peneliti juga mengupayakan untuk memberikan
62
penjelasana dan mendemonstrasikan lebih jelas dan memberikan tugas
pada siswa yang belum mencapai ketuntasan,
b. Tindakan
Tindakan siklus II ini, peneliti lebih menekankan pada
penjelasan materi yang belum jelas. Hasil analisis siklus menunjukkan
bahwa masih banyak siswa yang belum fasih melafadzkan huruf
tenggorok dengan benar. Sehingga dalam pelaksanaan tindakan ini
harus jelas ketika memberikan contoh huruf-huruf lidah.
Skenario pembelajaran siklus II sama halnya dengan siklus I,
hanya saja berbeda dalam pengorganisasian kelas dan jenis huruf
hijaiyah yang dipelajari.
Adapun deskripsi pelaksanaan tindakan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Hari, Tanggal Selasa, 13 Januari 2015
Waktu Pukul 09.15-10.15 WIB.
Materi Huruf-huruf lidah.
Setelah membaca basmalah guru mempraktekkan peraga huruf
hijaiyah apersepsi dengan pertanyaan sebagai berikut:
1) Ada berapa huruf lidah itu? Sebutkan!
2) Secara klasikan siswa menjawab 17, namun dalam
menyebutkan macam hurufnya hanya ada satu siswa yang
menjawab benar.
63
Pada kegiatan inti, guru menjelaskan materi pembelajaran
dengan menerapkan metode drill yan lebih menekankan pada materi
huruf lidah. Adapun pengelompokannya siswa dibagi menjadi 3
kelompok, yakni:
1) Kelompok I terdiri dari 5 siswa
2) Kelompok II terdiri dari 5 siswa
3) Kelompok III terdiri dari 5 siswa
Dalam ketiga kelompok tersebut, masing-masing kelompok
berlatih secara berulang-ulang untuk melafadzkan huruf lidah. Untuk
menghindari kesalahpahaman, guru meminta siswa untuk melafadzkan
kembali secara klasikal, kemudian mempersilahkan siswa untuk
bertanya. Adapun pertanyaan yang diutarakan adalah sebagai berikut:
Riski: “Bu Guru, saya masih bingung cara membedakan huruf
Syin dengan Sa.”
Guru : “Jika huruf Sin seperti kita mengucapkan isin-isin, jika syin
seperti kita sedang mengusir ayam, syah... syah... coba
ditirukan.”
Riski menirukan dengan bantuan guru.
Pada akhir kegiatan pembelajaran guru memberikan tes
formatif secara individual dalam bentuk tes lisan. Dalam hal ini guru
langsung memberikan penilaian dan analisis. Setelah tes formatif
selesai guru mengklasifikasikan dan memberikan apersepsi pujian
64
langsung memberikan penilaian dan analisis. Setelah tes formatif
selesai guru mengklasifikasikan dan memberikan apersepsi pujian
terhadap seluruh siswa dan kemudian menutup pembelajaran dengan
membaca hamdalah dan membaca do’a pulang sekolah bersama-sama.
c. Observasi Kegiatan dan Analisis Hasil Tindakan
Tabel 4.3
Hasil Nilai Membaca Huruf-huruf Lidah Siklus II
No. Nama Siswa Nilai
1 Ari Triananto 78
2 Dafit 72
3 Abdul Hamid 78
4 Luna 75
5 Fandi Setiawan 74
6 Riski Budiyanto 70
7 Dewi Purwanti 76
8 Avelisa 75
9 Keyza Nuraini 80
10 Attour Rohman 73
11 Saefiidin 76
12 Nadia 80
13 Ashila 80
14 Adit Setiawan 80
15 Ari Wibowo 73
66
6 7 5 -7 9 6 ~~T~
7 8 0 -8 5 4 V
8 8 5 -8 9 0
9 9 0 -9 4 0
10 9 5-100 0
Jumlah Total 15 10 5
Selanjutnya untuk melihat seberapa besar tingkat pencapaian
prestasi belajar membaca huruf hijaiyah pada siklus II dapat dilihat
pada grafik 4.2.
Gambar 4.2
Grafik Pencapaian Ketuntasan Belajar Siklus II
67
y
d. Refleksi
Dari analisis siklus II pada table 4.3 menunjukkan bahwa
ketuntasan belajar membaca huruf hijaiyah tenggorok mencapai
66,67% (10 siswa) dan 33,33% (5 siswa) belum mencapai ketuntasan .
Banyak siswa yang tidak fasih dalam membaca huruf-huruf lisan/lidah
yaitu <j-, 4, j , j hal ini disebabkan karena faktor pertumbuhan gigi,
terutama gigi depan belum tumbuh, bahkan ada beberapa siswa yang
giginya rusak, maka hal yang terpenting adalah penjelasan tentang cara
membaca huruf ujung lidah tersebut lebih ditekankan lagi. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat penguasaan materi belum mencapai
standar ketuntasan sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus III.
3. Deskripsi Siklus III
Siklus III dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Perencanaan
Siklus III ini, peneliti mengidentifikasi masalah-masalah
khusus yang dialami pada siklus sebelumnya. Kemudian menentukan
alternatif pemecahan masalah, sehingga nantinya peneliti dapat
mengembangkan program tindakan kerja. Dari rangkaian inilah
peneliti dapat mengetahui perkembangan siswa dalam peningkatan
prestasi belajar pada mata pelajaran al quran hadits materi membaca
huruf-huruf hijaiyah bibir.
68
b. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan yang dilaksnakan pada tahap ini yaitu
pengembangan rencana tindakan III dengan melaksanakan upaya
lebih meningkatkan prestasi belajar dalam kegiatan proses
pelaksanaan metode drill pada mata pelajaran Al-quran Hadits materi
pokok membaca huruf hijaiyah bibir yang telah direncanakan.
Adapun deskripsi rencana tindakan pembelajaran adalah
sebagai berikut:
Hari,tanggal Selasa, 20 Januri 2015
Waktu Pukul 09.15-10.15 WIB.
Materi Pengertian huruf bibir dan
membaca huruf-huruf bibir.
Setelah membaca basmalah dan do’a bersama, uru melakukan
apersepsi dengan menugaskan beberapa siswa untuk melafadzkan
huruf-huruf tenggorok dan lidah, dalam mempraktekkan membaca
huruf-huruf tenggorok dan lidah tersebut guru melihat apakah siswa
sudah benar dalam pengucapannya atau belum. Setelah melakukan
apersepsi tersebut guru menilai perkembangan siswa dalam
melafadzkan huruf yang sesuai. Beberapa siswa yang dianggap
kurang pas dikelompokkan dengan siswa yang sudah pas
pelafalannya.
Kemudian meminta siswa yang sudah bisa untuk mengajari
siswa yang belum bisa melafadzkan dengan sempurna.
69
Guru dan siswa melafadzkan huruf-huruf dua bibir (O**--)
a) Huruf bibir dalam bawah dengan ujung gigi depan atas.
Hurufiiya ada 1 (satu) yaitu
Bunyi hurufiiya <-• Seperti bunyi huruf pada kata-kata : faqih,
faris, faisal.
b) Huruf antara dua bibir
Hurufiiya ada 3 (tiga) yaitu : ^ j
Bunyi huruf f dari antara dua bibir seperti bunyi huruf m pada
kata : mama, maju, malik.
Bunyi huruf m seperti huruf b pada kata-kata : baru, baju,
bayi.
Bunyi huruf j seperti huruf w pada kata-kata : wali, wafa.
(Asy’ari, 1987,hlm.46-48).
Setelah siswa dianggap mampu melafadzkan dengan baik,
guru melanjutkan materi huruf bibir dengan metode drill dengan
menggunakan kartu huruf warna wami, kemudian meminta siswa
yang expert di kelompok tersebut untuk memberikan latihan kepada
siswa yang belum mampu.
Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan tes formatif secara
lisan untuk membaca huruf-huruf hijaiyah, kemudian merefleksikan
hasil dari proses pembelajaran. Kemudian diakhiri dengan siswa
menutup pelajaran dengan panduan guru.
70
c. Observasi dari Analisis Hasil Tindakan
Secara lengkap hasil membaca huruf hijaiyah bibir bisa dilihat dalam
tabel berikut:
Tabel 4.5
Hasil Nilai Membaca Huruf - huruf Hijaiyah Bibir pada siklus III
No. Nama Siswa Nilai
1 Ari Triananto 80
2 Dafit 78
3 Abdul Hamid 83
4 Luna 82
5 Fandi Setiawan 75
6 Riski Budiyanto 85
7 Dewi Purwanti 78
8 Avelisa 78
9 Keyza Nuraini 82
10 Attour Rohm an 89
11 Saefiidin 79
12 Nadia 84
13 Ashila 82
14 Adit Setiawan 84
15 Ari Wibowo 79
Jumlah nilai 1.218
71
Dari table diatas, dapat dihitung rata-rata pencapaian hasil belajar
huruf-huruf hijaiyah bibir dengan rumus :
jumlah nilai yang adaRata-rata nilai = ---------------------------
jumlah siswa
Jadi rata-rata nilai pada siklus III adalah :
1.218M = -------
15
= 81,2(rata-rata kurang fasih)
Setelah menghitung rata-rata kemudian menghitung persentase :
p = ^ \ 100%N
15= ----- x 100%
15
= 100%
Secara lengkap hasil analisis siklus III dapat dilihat dalam table 4.6
Analisis Ketuntasan Belajar Membaca Guruf-huruf
Hijaiyah Bibir
No. Nilai Jumlah Siswa Tuntas Belum Tuntas
1 5 0 -5 4 0
2 5 5 -5 9 0
3 60 -64 0
4 6 5 -6 9 0
72
5 7 0 -7 4 0
6 7 5 -7 9 6 V
7 8 0 -8 5 7 V
8 8 5 -8 9 2 V
9 9 0 -9 4 0
10 95 - 100 0
Jumlah Total 15 15
Selanjutnya untuk melihat seberapa besar tingkat pencapaian prestasi
belajar membaca huruf-huruf hijaiyah bibir pada siklus III dapat dilihat
dalam grafik 4.3.
Grafik Pencapaian Ketuntasan Belajar Siklus III
73
2 5 5 -5 9 0
3 60-64 0
4 6 5 -6 9 0
5 7 0 -7 4 0
6 7 5 -7 9 6 V
7 8 0 -8 5 7 v8 8 5 -8 9 2 v9 9 0 -9 4 0
10 95-100 0
Jumlah Total 15 15
Selanjutnya untuk melihat seberapa besar tingkat pencapaian prestasi
belajar membaca huruf-huruf hijaiyah bibir pada siklus III dapat dilihat
dalam grafik 4.3.
74
aktifitas siswa lebih terarah dan terkondisikan dengan perhatian yang
cukup penuh dari guru.
Observasi yang dilakukan oleh rekan guru yang bertindak sebagai
observer menyatakan bahwa aktifitas guru cukup baik pada siklus I, II,
dan III. Hal ini dipandang sesuai dengan kenyataan. Aktivitas guru
banyak berfungsi sebagai fasilitator yang melayani para siswa dalam
menjelaskan konsep pembelajaran.
Hal ini dapat dibuktikan dengan skor rata-rata kelas siklus I
46,67%. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 20% menjadi
66,67%. Pada siklus III mengalami peningkatan sebesar 33,33% menjadi
100%. Hal ini berarti teijadi peningkatan dari pra tindakan ke siklus I lalu
ke siklus II kemudian teijadi peningkatan yang cukup besar pada siklus
III. Perbandingan ini cukup sampai pada siklus III karena pada siklus
tersebut sudah mencapai ketuntasan kriteria minimal atau kriteria
pencapaian, oleh karena itu siklus dihentikan.
75
BABY
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Metode drill dapat menigkatkan prestasi belajar mata pelajaran Al-
Qur’an Hadits materi membaca huruf hijaiyah pada siswa MI YASPI
Gondangsari, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Tahun 2015. Pada
siklus I rata-rata kelas sebesar 46,67%. Pada siklus II mengalami
peningkatan sebesar 20% menjadi 66,67%. Pada siklus III mengalami
peningkatan sebesar 33,33% menjadi 100%. Target pencapaian KKM
sebesar 70.
B. Saran
1. Siswa
siswa lebih semangat lagi untuk terus berlatih belajar membaca
huruf hijaiyah dengan tepat dan benar dengan menggunakan metode
drill. Melalui metode drill dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran
Al-Qur’an Hadits, materi membaca huruf hijaiyah.
2. Guru
a. Ketetapan dalam memilih metode pembelajaran adalah salah satu
factor yang menentukan keberhasilan pencapaian prestasi belajar,
untuk itu guru harus memiliki kreatifitas dan inovasi yang tinggi
untuk menentukan metode yang tepat bagi siswanya dengan
76
menggunakan metode drill dalam pembelajaran huruf hijaiyah
pada materi Al-Qur’an Hadits.
b. Diperlukan waktu yang cukup dan kesabaran yang lebih untuk
menjelaskan materi yang memuat bahan ajar yang akan diajukan
dengan menggunakan metode drill.
c. Perlu mengkondisikan kelas dalam suasana yang kondusif untuk
belajar agar metode drill dapat terlaksana secara maksimal.
3. Kepala Sekolah
Agar Kepala sekolah memfasilitasi pengadaan pembelajaran untuk
menerapkan metode drill dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadits materi
huruf hijaiyah.
77
DAFTAR PUSTAKA
Al-qur’an, Surat Al-Alaq ayat 1-5, YPPA Al-Qur’an dan Teijemahaannya, Jakarta : Depag, 1989.
Arikunto, Suharsimi,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2009.
Asy’ari, Abdullah, Pelajaran Tajwid, Surabaya : Apollo Lestari, 1987.
Depag, Model Silabus dan RPP Al-Qur’an Hadits, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, 2010.
Djamarah, Syaiful Bahri, Guru dan Anak Didik Edukatif, Bandung : Rineka Cipta, 2007.
Fata, Khoirul, Cinta Al-Q ur’an dan Hadist M I kelas I. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2008.
Hajar, Ibnu, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Jakarta : Grafindo Persada, 2006.
Hidayat, Samsul, “Metode Quantum Hijaiyah”, dalam http://www.quantum hijaiyah, blogspot,com, diakses 20 Nopember, 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/al-qur’an. diakses tanggal 10 Juli 2014 pukul 7.44.
Ismail, S.M, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis Paikem, Semarang Rasail Media Grup, 2011.
K KMI, KRSP dan Buku Panduan (BNSP) dan Standar Isi MI, Semarang : Depdikbud, 2007.
Mulyasa, Praktek Penelitian Tindakan Kelas, Bandung : PT Remaja Rusda Karya, 2009.
Musbikin, Imam, Mendidik Anak Kreatif Ala Einsten, Yogyakarta : PT Mitra Pustaka, 2007.
Nana Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya, 2007.
78
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta, 2011.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta : Rineka Cipta, 1991.
7 9
LAMPIRAN I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester : l/II
Pertemuan ke : 2 x 30 menit (1 xpertemuan)
Standar kompetensi :Memahami huruf-huruf Hijaiyah dan Tanda Bacanya
I. Kompetensi Dasar
Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan makhrajnya.
II. Indikator
1. Mampu membaca huruf-huruf tenggorok yang bertanda baca fathah
dengan fasih
2. Mampu menyebutkan j umlah huruf tenggorok
3. Mampu menyebutkan tiap huruf tenggorok dengan mengidentifikasikan
menurut suara yang sudah dilakukan siswa
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa dapat membaca huruf-
huruf tenggorok yang bertanda baca fathah dengan fasih.
IV. Karakter yang diharapkan bagi siswa:
Menanamkan rasa cinta Al-qur’an, rasa ingin tahu, bekeija sama, disiplin dan
tanggung jawab.
V. Materi Pokok
Huruf-huruf pangkal tenggorok
Huruf yang keluar dari pangkal tenggorokan ada dua, yaitu : c , *
Bunyi huruf c seperti bunyi orang terhimpit benda besar, a ___Bunyi
huruf • ha (besar): Bertolak dari dada seperti orang tertawa terbahak-
bahak : ha ha ha ha . . .
Bunyi huruf C h (kecil) keluar dari tengah-tengah tenggorokan,
seperti orang sedang menghisap permen yang hangat: kha, kha, k h a ,. .
Huruf ujung tenggorok
Huruf-huruf yang keluar dari ujung tenggorokan ada dua (2),
y a itu :
Bunyi huruf £ seperti orang yang sedang berkumur-kumur
membersihkan tanggorokan sambil menengadah : gha ... gha ...
g h a ...
Bunyi huruf £ seperti orang yang sedang membuang dahak
dari tenggorokan : kho ... kho ... kho ...
Huruf tenggorokan ada 6 yaitu : ° , £, £, £, £.
VI. Metode Pembelajaran
Metode Drill
VII. Langkah -langkah Pembelajaran
NO URAIAN KEGIATAN
Pengorganisasiankelas
WAKTU
K G I
A
1.
2.
3.
4.
Kegiatan Awal
Guru memberikan salam mengawali pelajaran dengan
membaca basmalah. Apersepsi, kemudian mengajak
siswa
Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang huruf
tenggorok.
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan
diajarkan.
Guru memberikan motifasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran.
5 menit
B Kegiatan Inti
1. Elaborasi
a. Guru memberikan secara acak satu atau dua
huruf untuk melafadzkan beberapa huruf
tenggorok.
b. Huruf secara individual maupun klasikal
V V V
45 menit
diminta untuk melihat dan mencermati
gambar karton makhraj ul huruf.
c. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa
untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
mereka tentang pelafalan huruf tenggorok.
2. Mengeksperimen/ Eksplorasi
a. Guru mencontohkan cara melafadzkan huruf
tenggorok, kemudian meminta siswa
mengulang cara pelafalan tersebut.
b. Dengan metode Drill, guru meminta siswa
mengulang-ulang dipandu oleh teman
sebayanya dikelompoknya masing-masing.
3. Konfirmasi
a. Guru bertanya kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam pengucapan huruf tenggorok.
b. Guru membimbing siswa yang kesulitan
mengucapkan huruf tenggorok.
c. Bersama-sama semua siswa guru mengulang
mengucapkan huruf tenggorok.
c PENUTUP
1. Melaksanakan penilaian atau refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan
V10 menit
Keterangan :
K : Klasikal
G : Group
I : Individu
VIII. Alat/Sumber Belajar
Alat : Media gambar makhrojul huruf dan kartu huruf.
Sumber : Buku pelajaran Al-qur’an Hadist kelas I
XI. Penilaian
A. Prosedur Penilaian
1. Tes awal : Dilakukan saat apersepsi.
2. Tes dalam proses : Dilakukan pada saat pembelajaran.
3. Tes akhir : Dilakukan pada saat tes formatif.
B. Jenis Tes
1. Lisan
Magelang, Januari 2015
Mengetahui Mahasiswa
Peneliti
Kepela MI YASPI Gondangsari
Astutiyah Halimah, S.M.SI
NIP: 197312022005012003
Slamet Setari
NIM 114 11 044
LAMPIRAN II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester : l/II
Pertemuan ke : 2 x 30 menit ( lxpertemuan)
Standar kompetensi : Memaham i huruf-huruf Hijaiyah dan Tanda Bacanya
I. Kompetensi Dasar
Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan makhrajnya.
II. Indikator
4. Mampu membaca huruf-huruf lidah yang bertanda baca fathah dengan
fasih
5. Mampu menyebutkan jumlah huruf lidah.
6. Mampu menyebutkan tiap huruf lidah dengan mengidentifikasikan
menurut suara yang sudah dilakukan siswa
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa dapat membaca huruf-
huruf lidah yang bertanda baca fathah dengan fasih.
IV. Karakter yang diharapkan bagi siswa:
Menanamkan rasa cinta Al-qur’an, rasa ingin tahu, bekerja sama, disiplin dan
tanggung jawab.
V. Materi Pokok
a) Huruf pangkal lidah.
Yakni huruf yang keluar antara pangkal lidah dengan anak tekak.
Hurufnya ada 2 (dua), yakn i: J , ^ .
Bunyi huruf <j dari pangkal lidah dekat kerongkongan pada
langit-langi atas, seperti: kata galah.
Bunyi huruf ^ dari pangkal lidah dekat dengan bunyi qaf J
(dimuka makhraj qaf) seperti huruf ”k” pada kata-kata kali, kaku, kakak.
b) Huruf-huruf tengah lidah dengan langit-langit tengah.
Hurufnya ada 3 (tiga), yaitu :
Bunyi huruf £ dari tengah lidah dekat langit-langit atas seperti
huruf atau pada kata-kata : jagung, jari, jalan.
Bunyi huruf u- (syin) seperti orang menghalau ayam : syah,
syah, husyhusy !!
Bunyi huruf $ seperti huruf pada kata : kaya, buaya, yani.
VI. Metode Pembelajaran
Metode Drill
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
NO URAIAN KEGIATAN
Pengorganisasiankelas
WAKTU
K G I
A Kegiatan Awal 5 menit
1.
2.
3.
4.
Guru memberikan salam mengawali pelajaran dengan
membaca basmalah. Apersepsi, kemudian mengajak
siswa
Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang huruf
lidah.
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan
diajarkan.
Guru memberikan motifasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran.
V
B Kegiatan Inti
1. Elaborasi
a. Guru memberikan secara acak satu atau dua
huruf untuk melafadzkan beberapa huruf lidah.
b. Huruf secara individual maupun klasikal
diminta untuk melihat dan mencermati gambar
karton hijaiyah.
c. Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa
untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
mereka tentang pelafalan huruf lidah.
2. Mengeksperimen/ Eksplorasi
a. Guru mencontohkan cara melafadzkan huruf
lidah, kemudian meminta siswa mengulang
cara pelafalan tersebut.
45 menit
b. Dengan metode Drill, guru meminta siswa
mengulang-ulang dipandu oleh teman
sebayanya dikelompoknya masing-masing.
3. Konfirmasi
a. Guru bertanya kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam pengucapan huruf tenggorok.
b. Guru membimbing siswa yang kesulitan
mengucapkan huruf tenggorok.
c. Bersama-sama semua siswa guru mengulang
mengucapkan huruf tenggorok.
C. PENUTUP
1. Melaksanakan penilaian atau refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan hurufdari
kegiatan yang telah dilakukan menggunakan tes
formatif lisan.
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
10 menit
Keterangan:
K : Klasikal
G : Group
I : Individu
Alat : Media gambar makhrojul huruf dan kartu huruf.
Sumber : Buku pelajaran Al-qur’an Hadist kelas I
XI. Penilaian
A. Prosedur Penilaian
1. Tes awal : Dilakukan saat apersepsi.
2. Tes dalam proses : Dilakukan pada saat pembelajaran.
3. Tes akhir : Dilakukan pada saat tes formatif.
B. Jenis Tes
1. Lisan
VIII. Alat/Sumber Belajar
Mengetahui
Kepela MI YASPI Gondangsari
Astutiyah Halimah, S.M.SI
NIP: 197312022005012003
Magelang, Januari 2015
Mahasiswa Peneliti
Slamet Setari
NIM 114 11 044
LAMPIRAN III
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS III
Mata Pelajaran : Al-Qur’an Hadits
Kelas/Semester : l/II
Pertemuan ke : 2 x 30 menit (1 xpertemuan)
Standar kompetensi :Memahami huruf-huruf Hijaiyah dan Tanda Bacanya
I. Kompetensi Dasar
Membaca huruf-huruf hijaiyah sesuai dengan makhrajnya.
U. Indikator
1. Mampu membaca huruf-huruf dua bibir yang bertanda baca fathah
dengan fasih
2. Mampu menyebutkan jumlah huruf lidah.
3. Mampu menyebutkan tiap huruf dua bibir dengan mengidentifikasikan
menurut suara yang sudah dilakukan siswa
III. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini siswa dapat membaca huruf-
huruf dua bibir yang bertanda baca fathah dengan fasih.
IV. Karakter yang diharapkan bagi siswa:
Menanamkan rasa cinta Al-qur’an, rasa ingin tahu, bekerja sama, disiplin dan
tanggung jawab.
V. Materi Pokok
a. Huruf bibir dalam bawah dengan ujung gigi depan atas.
Hurufnya ada 1 (satu) yaitu
Bunyi hurufnya Seperti bunyi huruf pada kata-kata : faqih, faris,
faisal.
b. Huruf antara dua bibir
Hurufnya ada 3 (tiga) yaitu
Bunyi huruf f dari antara dua bibir seperti bunyi huruf m pada kata :
mama, maju, malik.
Bunyi huruf <■?* seperti huruf b pada kata-kata : baru, baju, bayi.
Bunyi huruf j seperti huruf w pada kata-kata : wali, wafa
VI. Metode Pembelajaran
Metode Drill
VII. Langkah-langkah Pembelajaran
NO URAIAN KEGIATAN
Pengorganisasiankelas
WAKTU
K G I
A
1.
Kegiatan Awal
Guru memberikan salam mengawali pelajaran dengan
membaca basmalah. Apersepsi, kemudian mengajak
siswa
V
5 menit
2.
3.
4.
Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang huruf
hijaiyah dua bibir.
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan
dipelajari.
Guru memberikan motifasi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran.
V
V
V
B Kegiatan Inti
1. Elaborasi
a. Guru memberikan secara acak menunjuk satu
atau dua huruf untuk melafadzkan beberapa
huruf hijaiyah dua bibir .
b. Huruf secara individual maupun klasikal
diminta untuk melihat dan mencermati gambar
karton huruf hijaiyah dua bibir.
c. Sebelum mengakhiri pembelajaran, guru
mengajak siswa untuk membaca secara bersama
huruf hijaiyah sesuai makhrojnya.
2. Mengeksperimen/ Eksplorasi
a. Guru mencontohkan cara melafadzkan huruf
hijaiyah dua bibir, kemudian meminta siswa
mengulang cara pelafalan tersebut.
b. Dengan metode Drill, guru meminta siswa
mengulang-ulang dipandu oleh teman
45 menit
sebayanya dikelompoknya masing-masing.
3. Konfirmasi
a. Guru bertanya kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam pengucapan huruf dua bibir.
b. Guru membimbing siswa yang
kesulitan mengucapkan huruf dua
b ib ir.
c. Bersama-sama semua siswa guru
mengulang mengucapkan huruf dua
bibir.
C. PENUTUP
1. Melaksanakan penilaian atau refleksi dengan
mengajukan pertanyaan atau tanggapan hurufdari
kegiatan yang telah dilakukan menggunakan tes
formatif lisan.
2. Merencanakan kegiatan tindak lanjut.
3. Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
10 menit
Keterangan:
K : Klasikal
G : Group
I : Individu
VIII. Alat/Sumber Belajar
Alat : Media gambar makhrojul huruf dan kartu huruf.
Sumber : Buku pelajaran Al-qur’an Hadist kelas I
XI. Penilaian
A. Prosedur Penilaian
1. Tes awal : Dilakukan saat apersepsi.
2. Tes dalam proses : Dilakukan pada saat pembelajaran.
3. Tes akhir : Dilakukan pada saat tes formatif.
X. Jenis Tes
1. Lisan
Magelang, Januari 2015
Mengetahui Mahasiswa Peneliti
Kepela MI YASPI Gondangsari
aAstutiyah Halimah, S.M.SI Slamet Setari
NIP: 197312022005012003 NIM 114 11 044
LAMPIRAN V
SOAL TES FORMATIF
SIKLUS I
SOAL
1. Ada berapakah j umlah huruf tenggorok ?
2. Bacalah huruf-huruf tenggorok dibawah ini dengan fasih !
6 6 * * *, Z i i i t t t s Z Z Z i Z Z Z
3. Suara huruf apakah yang seperti kerbau ?
4. Suara huruf apakah yang bunyinya seperti orang yang mengeluarkan dahak ?
KUNCI JAWABAN
1. Jumlah huruf tenggorok ada 6
2. Ha ha ha, a a a, gha gha gha, kho kho kho, kha kha k h a ,, ‘a ‘a ‘a.
3. Suara yang sepertia suara kerbau adalah huruf £
4. Suara yang bunyinya seperti suara orang yang mengeluarkan dahak adalah suara
huruf £.
LAMPIRAN VI
SOAL TES FORMATIF
SIKLUS n
SOAL
L Berapa jumlah huruf lidah?
2. Bacalah huruf-huruf lidah dengan fasih!
,0s j j,J UU
,u-“ l>*
3. Seperti saat menyebut kata apakah suara huruf -k?
4. Seperti saat menyebut kata apakah suara huruf j?
KUNCI JAWABAN
1. Jumlah huruf lidah ada 18 (delapan belas).
2. Pengucapan sebagaimana yang telah dipelajari dalam makhrojul huruf
tLya 0*0 <j-a ,j5 ,J» J* J* ,j j J J 3 j J J j j
L£<^c£,UUU,<J(JJ ,0L)L),( i l3 ( i ,£££J i>-k-kJa - la Ja jLy a ^ y a <jia
3. Pengucapan -k adalah seperti mengucapkan kata topi.
4. Pengucapan huruf j seperti saat mengucapkan kata roti.
LAMPIRAN VII
SOAL TES FORMATIF
SIKLUS III
SOAL
1. Berapakah j umlah huruf dua bibir?
2. Bacalah huruf-huruff dua bibir dengan fasih!
3. Suara huruf apakah yang bunyinya seperti suku kata awal ”baju”?
4. Suara huruf apakah yang bunyinya seperti pada kata ’’mama”?
KUNCI JAWABAN
1. Jumlah hururf dua bibir ada 6 (enam) buah.
2. Pengucapan sebagaimana yang telah dipelajari dalam makhrojul huruf
3. Huruf yang seperti pengucapan suku kata awal ”baju” adalah v .
4. Huruf yang bunyinya seperti pengucapan kata ”mama” adalah <».
LAMPIRAN VIII
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
NO ASPEK YANG DINILAIASPEK
KETERANGAN1 2 3 4
A. AKTIVITAS GURU
L Mempersiapkan pelajaran V 1. Sangat kurang
2. Membuka pelajaran V 2. Kurang
3. Memotivasi siswa V 3. Cukup
4. Penguasaan pada materi V 4. Baik
5. Penguasaan terhadap siswa V 5. Sangat baik
6. Penguasaan metode V
7. Penguasaan media V
8. Penguasaan waktu V
B. AKTIVITAS SISWA
1. Kesiapan dalam menerima V
pelajaran
2. Keberanian siswa dalam V
bertanya
3. Kepatuhan dan minat siswa V
terhadap pelajaran
4. Kemampuan siswa dalam V
membaca huruf-huruf
tenggorokan
Magelang, 8 Januari 2015
Mahasiswa peneliti
Slamet Setari
NIM. 114 11 044
LAMPIRAN IX
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
NO ASPEK YANG DINILAIASPEK
KETERANGAN1 2 3 4
A. AKTIVITAS GURU
1. Mempersiapkan pelajaran V L
2. Membuka pelajaran V
3. Memotivasi siswa V
4. Penguasaan pada materi V
5. Penguasaan terhadap siswa V
6. Penguasaan metode V
7. Penguasaan media V
8. Penguasaan waktu V
B. AKTIVITAS SISWA
1. Kesiapan dalam menerima V
pelajaran
2. Keberanian siswa dalam V
bertanya
3. Kepatuhan dan minat siswa V
terhadap pelajaran
4. Kemampuan siswa dalam V
membaca huruf-huruf lidah
Magelang, 8 Januari 2015
Mahasiswa peneliti
Slamet Setari
NIM. 114 11 044
LAMPIRAN IX
LEMBAR PENGAMATAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
NO ASPEK YANG DINILAIASPEK
KETERANGAN
1 2 3 4
A. AKTIVITAS GURU
1. Mempersiapkan pelajaran V 1. Sangat baik
2. Membuka pelajaran V 2. Kurang
3. Memotivasi siswa V 3. Cukup
4. Penguasaan pada materi V 4. Baik
5. Penguasaan terhadap siswa V 5. Sangat baik
6. Penguasaan metode V
7. Penguasaan media V
8. Penguasaan waktu V
B. AKTIVITAS SISWA
1. Kesiapan dalam menerima V
pelajaran
2. Keberanian siswa dalam V
bertanya
3. Kepatuhan dan minat siswa V
terhadap pelajaran
4. Kemampuan siswa dalam V
Pengucapan huruf-huruf lidah
Siswa beserta kolabulator dan peneliti
LAMPIRAN XII
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri
Nama
Tempat dan tanggal lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
B. Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal
a. SDN Geger Magelang
b. SMPN IX Magelang
c. MAN Kodya Magelang
d. D2 PGSD/MI ST AINU Temanggung
Magelang, 8 Januari 2015
Mahasiswa peneliti
Slamet Setari
NIM. 114 11 044
: Slamet Setari
: Magelang, 5 Juni 1971
: Perempuan
: Islam
: Dsn. Delok Rt. 003/Rw. 001 Ds. Gondang Sari,
Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang