Pengertian Reaksi Kimia
Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi satu atau lebih zat lain, yang jenisnya baru.
Ketika anda mempelajari tentang unsur anda tentu sudah tahu terlebih dulu tentang lambang-lambang kimia sebuah unsur. Nah, untuk memudahkan mempelajari materi reaksi kimia terlebih dahulu harus memahami bagaimana penulisan reaksi kimia.
Contoh : Untuk menuliskan reaksi kimia yang terjadi ketika bongkahan batu kapur yang dimasukkan ke dalam air dan kemudian air menjadi panas. Untuk menuliskan reaksi yang terjadi antara kapur tohor CaO(s) dengan air H2O(l) adalah sebagai berikut:
Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH) atau kalsium hidroksida sukar larut dalam air dan apabila didiamkan maka akan tampak endapan/padatan putih di dasar bejana.
Penjelasan symbol-simbol dalam reaksi kimia:
Koefisien Reaksi
Dalam menuliskan suatu reaksi kimia kita juga harus memperhatikan jumlah angka di sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk). Angka tersebut disebut koefisien yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang berperan dalam reaksi. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi juga tidak berubah selama reaksi kimia berlangsung.
Contoh:
Larutan timbal(II) nitrat direaksikan dengan kalium iodida yang larut dalam air menghasilkan padatan timbal(II) iodida yang berwarna kuning dan cairan kalium nitrat.
Dalam reaksi kimia jumlah atom yang menyusun zat tidak ada yang hilang, hanya disusun ulang; jadi untuk reaksi seperti tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut: Bagaimana menentukan koefisien reaksi dari sebuah reaksi kimia?
Apabila diberikan contoh tentang dibakarnya pita magnesium sehingga dihasilkan berupa padatan magnesium oksida (putih) Tahap IMenentukan letak pereaksi (reaktan) di sebelah kiri dan produk hasil reaksi di sebelah kanan dari tanda panah.
Pereaksinya adalah Mg (Magnesium) dalam bentuk solid/padat dan O2 (Oksigen) dalam bentuk gas; ingat proses pembakaran perlu oksigen. Hasil reaksi (produk) berupa MgO (magnesium oksida). Tahap II
Menyetarakan atom dalam persamaan. Dari persamaan reaksi tersebut jumlah atom magnesium reaktan sudah sama dengan jumlah atom magnesium hasil reaksi (produk). Nah untuk atom oksigen belum sama. Padahal oksigen merupakan atom diatomic, yaitu setiap molekulnya mengandung 2 atom oksigen.
Tahap III
Apabila rumus kimia sudah benar namun belum seimbang setelah dilihat jumlah atomnya maka langkah selanjutnya adalah menyetarakan koefisien di depan zat reaktan atau produk.Apabila dari contoh reaksi tersebut kita tambahkan angka 2 di depan zat hasil reaksi (MgO) untuk menyetarakan jumlah Oksigennya maka reaksi kimianya menjadi:
Namun jumlah Mg di sebelah kiri masih berjumlah 1, maka apabila ditambahkan angka 2 di depan Mg reaktan reaksi kimia dapat ditulis menjadi :
Sekarang dapat dilihat dalam tabel:
Reaksi tersebut disebut setimbang dimana jumlah atom reaktan dan produk (hasil reaksi) sama dan disebut persamaan reaksi setara.
JENIS-JENIS REAKSI KIMIA
Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, maka untuk memudahkan dalam mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis-jenis reaksi kimia tersebut adalah:
a. Reaksi pembakaranb. Reaksi kombinasic. Reaksi penguraiand. Reaksi penggantiane. Reaksi metatesis
A. Reaksi Pembakaran Merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan panas. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya menimbulkan pendar.Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan sejumlah energi.Contoh misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor.
Pentana dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air B. Reaksi Kombinasi Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas.Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru.
Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang (sulfur) yang menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi seng sulfida.
Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa dalam tubuh makhluk hidup.
Reaksi Reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan untuk mengekstrak logam dari bijihnya.
C. Reaksi Penguraian
Dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.Contoh reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hidrogen dan gas oksigen dengan menggunakan listrik, reaksinya sebagai berikut:
D. Reaksi Penggantian
Reaksi penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian tunggal dan reaksi penggantian rangkap.
1. Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia, contoh
Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih aktif dari pada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat yang berwarna biru.
2. Reaksi penggantian rangkap dapat terjadi pada penggantian ion antar atom atau senyawa misalnya pada proses reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH) akan menghasilkan garam dapur (NaCl) dan air (H2O).
E. Reaksi Metatesis, terdiri dari:
reaksi pengendapan; suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti pada reaksi antara timbal (II) nitrat dan kalium iodida menghasilkan endapan berwarna kuning timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat
reaksi netralisasi; adalah merupakan reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air
reaksi pembentukan gas; adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas misalnya :
o pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada pembuatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan adonan roti mengembang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika soda kue (NaHCO3) ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan mengakibatkan sel ragi mati, maka proses fermentasi berhenti.
o logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2)
Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi
Reaksi kimia merupakan contoh yang paling sesuai untuk perubahan kimia. Pada reaksi
kimia, satu zat atau lebih diubah menjadi zat baru. Zat-zat yang bereaksi disebut pereaksi
(reaktan). Zat baru yang dihasilkan disebut hasil reaksi (produk). Hubungan ini dapat ditulis
sebagai berikut.
Pereaksi & Hasil reaksi
atau Reaktan & Produk
Gambar 4.
Jika larutan timbal (II) nitrat dan kalium iodida dicampur, terbentuk padatan berwarna kuning
menyala. Padatan kuning tersebut, timbal (II) iodida, terdapat di dasar gelas kimia, dan cairan
dalam gelas kimia adalah larutan kalium nitrat
Jika reaksi kimia yang ditunjukkan pada Gambar 4 ditulis, mungkin akan terlihat sebagai
berikut:
Timbal (II) nitrat padat yang terlarut dalam air, ditambah kalium iodida padat yang terlarut
dalam air, menghasilkan kalium nitrat yang terlarut dalam air dan timbal (II) iodida padat.
Urutan kata-kata tersebut agak panjang dan tidak praktis. Akan tetapi, semua informasi dalam
pernyataan ini penting. Hal yang sama juga terjadi pada sebagian besar reaksi kimia, banyak
kata-kata yang dibutuhkan untuk menyatakan semua informasi penting. Akibatnya, para
ilmuwan mengembangkan metode menulis cepat untuk menggambarkan reaksi kimia.
Persamaan reaksi kimia adalah suatu pernyataan yang menggambarkan reaksi kimia
menggunakan rumus kimia dan lambang-lambang lain. Pada pembahasan lambang unsur
anda telah mempelajari
bagaimana menggunakan lambang-lambang kimia. Beberapa lambang lain yang digunakan
pada persamaan reaksi kimia:
→ menghasilkan
+ ditambah
(s) padatan (s = solid)
(g) gas (g = gas)
(l) cairan atau leburan (l = liquid)
(aq) terlarut dalam air (aq = aquous)
Bagaimana persamaan reaksi kimia untuk reaksi pada Gam bar 3?
Pb(NO3)2(aq) + 2Kl(aq) → Pbl2(s) + 2KNO3(aq).
Lambang-lambang di sebelah kanan rumus-rumus tersebut adalah (s) untuk padatan, dan (aq)
untuk larutan, yang berarti “terlarut dalam air”.
Koefisien
Apa arti angka-angka di sebelah kiri rumus pereaksi dan hasil reaksi? Ingat bahwahukum
kekekalan massa menyatakan bahwa massa zat tidak berubah selama reaksi kimia. Atom-
atom disusun ulang, namun tidak hilang atau musnah. Angka-angka ini, yang disebut
koefisien, mewakili jumlah unit masing-masing zat yang berperan dalam reaksi. Misalnya,
dalam reaksi diatas, satu unit Pb(NO)3(aq) bereaksi dengan dua
Gambar 4. Gambaran reaksi antara Pb(NO)3(aq) dengan KI
unit KI dan menghasilkan satu unit PbI2 dan dua unit KNO3. Gambar 4 akan membantumu
memahami reaksi ini.
Bagaimana cara menentukan koefisien-koefisien dalam suatu reaksi kimia? Dalam bagian
berikut anda akan mengetahui bagaimana cara menentukan koefisien pada persamaan reaksi
kimia.
Mengecek Kesetaraan Persamaan Reaksi Kimia
Bercak perak adalah perak sulfida, Ag2S. Senyawa ini terbentuk
ketika senyawa yang mengandung belerang di udara atau ma kanan bereaksi dengan perak.
Penulisan persamaan reaksi kimia ini adalah.
Ag(s) + H2S(g) → Ag2S(s) + H2(g).
Sekarang perhatikan persamaan tersebut. Ingat bahwa zat tidak tercipta atau musnah dalam
reaksi kimia. Perhatikan bahwa terdapat satu atom perak pada pereaksi, yaitu Ag (s).Akan
tetapi, terdapat dua atom perak dalam hasil reaksi, yaitu Ag2S(s). Satu atom perak tidak dapat
begitu saja menjadi dua. Persamaan tersebut harus disetarakan sehingga dapat
menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi dalam reaksi tersebut. Persamaan reaksi kimia
yang setara mempunyai jumlah atom masing-masing unsur yang sama pada kedua ruas
persamaan tersebut. Untuk memastikan apakah persamaan itu setara, buatlah bagan yang
ditunjukkan dalam Tabel berikut.
Atom
Jumlah atom
Ag + H2S Ag2S + H2
AgH
S
12
1
22
1
Jumlah atom hidrogen dan jumlah atom belerang setara. Namun terdapat dua atom perak di
sebelah kanan sedangkan di sebelah kiri hanya satu. Persamaan tersebut tidak setara.Untuk
menyetarakan persamaan, jangan mengubah angka pada rumus yang sudah benar. Letakkan
angka
koefisien di sebelah kiri rumus pereaksi dan hasil reaksi sehingga jumlah atom perak pada
kedua sisi. Jika tidak ditulis angkanya, berarti koefisien tersebut satu.
Bagaimana anda menentukan koefisien yang digunakan untuk menyetarakan persamaan
tersebut? Penentuan ini biasanya merupakan proses mencoba-coba. Jika terlatih, proses
tersebut menjadi mudah.
Pada persamaan reaksi kimia bercak perak, atom-atom belerang dan hidrogen sudah setara.
Tidak perlu menambahkan koefisien didepan rumus-rumus yang mengandung atom-atom ini.
Kemudian perhatikan rumus-rumus yang mengandung atom-atom perak: Ag dan Ag2S. Di
sisi kanan terdapat dua atom perak, sedangkan di sisi kiri hanya terdapat satu. Jika
ditambahkan koefisien 2 didepan Ag, persamaan tersebut menjadi setara, seperti ditunjukkan
dalam Tabel berikut.
Atom
Jumlah atom
2Ag + H2S Ag2S + H2
AgH
S
22
1
22
1
2Ag(s) + H2S(g) → Ag2S(s) + H2(g).
Langkah-langkah menyetarakan Reaksi Kimia
Cara tabel (langsung)
Jika sepotong pita magnesium terbakar dalam labu berisi oksigen, terbentuklah serbuk putih
yang disebut magnesiun oksida. Untuk menulis persamaan reaksi kimia yang setara untuk
sebagian besar reaksi, ikuti 4 langkah berikut ini.
Langkah 1. Gambarkan reaksi dalam kata-kata, letakkan pereaksi disisi kiri dan hasil reaksi
di sebelah kanan. Magnesium plus oksigen menghasilkan magnesium oksida.
Langkah2. Tulis persamaan reaksi kimia untuk reaksi tersebutmenggunakan rumus-rumus
dan lambang-lambang. Rumus untuk unsur-unsur umumnya hanya lambang-lambang. Akan
tetapi, harus diperhatikan bahwa oksigen adalah molekul diatomik, O2. Mg(s) +
O2(g) →MgO(s).
Langkah 3. Hitunglah atom dalam persamaan. Buatlah bagan (tabel) untuk membantumu.
Atom-atom magnesium sudah setara, namun atom-atom oksigen belum. Oleh karenanya
persamaan ini belum setara.
Atom
Jumlah atom
Mg + O2 MgO
MgO
12
11
Langkah 4. Tentukan koefisien yang menyetarakan persamaan tersebut. Ingat, untuk
menyetarakan persamaan jangan mengubah angka pada rumus yang sudah benar. Coba
dengan memberi koefisien 2 di depan MgO untuk menyetarakan oksigen. Mg(s) +
O2(g) →2MgO(s)
Sekarang terdapat dua atom Mg di sisi kanan sedangkan di sisi kiri hanya
satu jadi koefisien 2 juga dibutuhkan oleh Mg. 2Mg(s) + O2(g) → 2MgO(s).
Atom
Jumlah atom
2Mg + O2 2MgO
MgO
22
22
ContohTuliskan reaksi berikut dan setarakan
a. Logam tembaga direaksikan dengan padatan belerang menghasilkan tembaga (I) sulfida, Cu2S.b. Logam natrium direaksikan dengan air menghasilkan larutan natrium hidroksida (NaOH) dan gas hidrogen.
Jawab a.
Atom
Jumlah atom
2Cu + S Cu2S
Cu S
21
21
2Cu(s) + S(s) → Cu2S(s)
b.
Atom
Jumlah atom
2Na + 2H2O 2NaOH + H2
NaH
O
24
2
24
2
2Na(s) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g)
Cara abc (Substitusi)
Cara ini dilakukan dengan memberi koefisien sementara dengan huruf a,b,c,d dan seterusnya.
Kemudian melakukan substitusi dengan berpedoman bahwa jumlah masing-masing atom di
ruas kiri dama dengan jumlah atom pada ruasn kanan. Langkah-langkah:
Langkah 1 : memberi koefisien sementara, pilih rumus kimia yang paling kompleks dan
berilah koefisien 1, sedangkan yang lainnya berilah koefisien a, b, c, dan seterusnya
Langkah 2 : menyelesaikan secara substitusi, dengan prinsip jumlah masing-masing atom di
ruas kiri = ruas kanan
Langkah 3 : menuliskan hasil akhir
Contoh:
Setarakan reaksi Mg(s) + O2(g) → MgO(s).
Jawab:
Langkah 1. rumus kimia yang paling kompleks MgO
a Mg + b O2 → MgO langkah 2.
Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil
Atom Mg a = 1 a = 1
Atom O 2b = 1 b= 1/2
Langkah 3.
Mg + O2 →2 MgO
Agar koefisien tidak pecahan, maka kalikan dengan 2, sehingga:
2 Mg + O2→ 2 MgO
Setarakan reaksi:
C7H16 + O2 → CO2 + H2O Jawab
Langkah 1: rumus kimia paling kompleks C7H16 1C7H16 + a O2 → b CO2 + c H2O
Langkah 2:
Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil
Atom C 7 = b b = 7
Atom H 16 = 2c c = 8
Atom O 2a = 2b + c 2a = (2 x 7)+ 8 2a = 22 a = 11
Setarakan reaksi: Al + H2SO4 → Al2(SO4)3 + H2
Jawab
Langkah 1: Rumus kimia paling kompleks Al2(SO4)3
a Al + b H2SO4 → 1 Al2(SO4)3 + c H2 langkah 2:
Jumlah di ruas kiri = jumlah di ruas kanan Hasil
Atom Al a = 2 a = 2
Atom S b = 3 b = 3
Atom O 4b = 12 b = 3
Atom H 2b = c 2 x 3 = c c = 6
Langkah 3. 2Al + 3H2SO4 → Al2(SO4)3 + 6H2
Ciri-Ciri Reaksi Kimia
Untuk membuktikan terjadinya reaksi kimia dari suatu proses kimia kita dapat melihat gejala yang menyertai misalnya: 1. Pembentukan endapan
Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan padatan timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat
2. Pembentukan gasPembentukan gas biasanya menunjukkan, bahwa reaksi sedang berlangsung. Reaksi pembentukan gas ditandai dengan adanya gelembung-gelembung udara jika reaksi berlangsung sebagai larutan, atau bau yang tercium ataupun tampak asap yang keluar dari sebuah reaksi dan mengembangnya suatu reaktan.Contoh:
1. Pada proses pembuatan kue, penambahan soda kue menyebabkan adonan kue menjadi mengembang. Soda kue menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) yang menyebabkan kue mengembang.
2. Reaksi antara batu marmer dengan larutan asam klorida menghasilkan gas hidrogen (H2).3. Logam stronsium atau barium yang dimasukkan ke dalam air, menghasilkan gas hidrogen
(H2).
3. Perubahan warnaSeperti halnya perubahan endapan, perubahan warna juga mudah untuk diamati sebagai individu terjadinya reaksi kimia Contoh :
1. Larutan timbal (II) nitrat direaksikan dengan larutan kalium iodida menghasilkan padatan timbal (II) iodida yang berwarna kuning dimana awalnya kedua larutan adalah bening.
2. Perubahan warna besi ketika berkarat menjadi coklat.3. Tembaga yang berwarna kuning berubah menjadi hijau ketika berkarat.4. Glukosa (bening) jika ditetesi larutan benedict dan dipanaskan akan berwarna jingga dan
kemudian menjadi merah bata ketika didinginkan 4. Perubahan suhu
Reaksi kimia terkadang ditandai dengan adanya perubahan suhu. Suhu yang terjadi bisa menjadi lebih tinggi atau rendah. Reaksi kimia yang disertai kenaikan suhu disebut dengan reaksi eksotermis. Sebaliknya reaksi yang disertai penurunan suhu disebut dengan reaksi endotermis.Contoh:
1. Reaksi antara karbid (CaC2) dengan air menghasilkan suhu yang sangat tinggi dan gas asetilena (C2H2) sehingga dapat digunakan untuk melelehkan besi yang sangat keras.
2. Reaksi antara batu kapur dengan air.3. Reaksi yang memerlukan panas terjadi pada reaksi fotosintesis sebagai reaksi endoterm,
karena pada reaksi ini terjadi penurunan suhu.
LAJU REAKSI
1. Pengertian Laju Reaksi
Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
2. Ungkapan Laju Reaksi untuk Sistem Homogen
Untuk sistem homogen, laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju penguragan konsentrasi molar pereaksi atau laju pertambahan konsentrasi molar produk untuk satu satuan waktu, sebagai berikut:
Jika diketahui satuan dari konsentrasi molar adalah mol/L. Maka satuan dari laju reaksi adalah mol/L.det atau M/det.
3. Laju Rerata dan Laju Sesaat
a. Laju rerata
Laju rerata adalah rerata laju untuk selang waktu tertentu. Perbedaan antara laju rerata dengan laju sesaat dapat diandaikan dengan laju kendaraan. Misalnya suatu kendaraan menempuh jarak 300 km dalam 5 jam. Laju rerata kendaraan itu adalah 300 km/5 jam = 60 km/jam. Tentu saja laju kendaraan tidak selalu 60 km/jam. Laju sesaat ditunjukkan oleh speedometer kendaraan.
b. Laju Sesaat
Laju sesaat adalah laju pada saat tertentu. Sebagai telah kita lihat sebelumnya, laju reaksi berubah dari waktu ke waktu. Pada umumnya, laju reaksi makin kecil seiring dengan bertambahnya waktu reaksi. oleh karena itu, plot konsentrasi terhadap waktu berbentuk garis lengkung, seperti gambar di bawah ini. Laju sesaat pada waktu t dapat ditentukan dari kemiringan (gradien) tangen pada saat t tersebut, sebagai berikut.
1. Lukis garis singgung pada saat t2. Lukis segitiga untuk menentukan kemiringan3. laju sesaat = kemiringan tangen
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI
Pengalaman menunjukan bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu, hal ini berarti bahwa laju reaksi yag sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda, bergantung pada keadaan zat pereaksi. Dalam bagian ini akan dibahas faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang hal ini memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan.
1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besarkonsentrasi pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil.
2. Suhu
Suhu juga turut berperan dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya, apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi semakin kecil.
3. Tekanan
Banyak reaksi yang melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
5. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.e-dukasi.net
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-kesehatan/unsur-dan-senyawa/persamaan-reaksi-2/
http://silochem.wordpress.com/2010/09/16/persamaan-reaksi-kimia/
http://www.e-dukasi.net