PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN
PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH
MENGGUNAKAN MEDIA LAGU UNTUK PESERTA DIDIK
KELAS 1 SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Martina Yuni Awalrukmana
NIM: 131134171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN
PEMBELAJARAN TEMATIK MATEMATIKA MATERI
PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH
MENGGUNAKAN MEDIA LAGU UNTUK PESERTA DIDIK
KELAS 1 SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Martina Yuni Awalrukmana
NIM: 131134171
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu memberikan kekuatan,
kesehatan, kesabaran, dan rahmat serta kasih-Nya dalam proses pembuatan
skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya yang amat saya sayangi dan kasihi, Bapak Jemidi
dan Ibu Suwarti yang telah dengan tulus dan ikhlas hati selalu
mendampingi, mengasihi dan menyayangi saya, dan selalu memberikan
dorongan, bimbingan, doa, serta berjuang tanpa pamrih untuk kebahagiaan
anaknya.
3. Sahabat-sahabat saya yang selalu memberikan dukungan dan semangat
bagi saya.
4. Teman-teman satu payung yang saling mendukung, saling berbagi
pengalaman, dan keceriaan selama proses pembuatan skripsi ini.
5. Teman-teman satu angkatan PGSD 2013 dan teman-teman satu kelas yang
saling memberikan dukungan dan semangat serta pengalaman selama
berproses di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Keberhasilan adalah kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu
kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat.”
(Winston Chuchill)
“Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau
kita telah berhasil melakukannya dengan baik.”
(Evelyn Underhill)
“Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan
kepadaku”
(Filipi 4:3)
“Bukan semata-mata hasil yang disyukuri, melainkan proses yang amat berarti”
(Martina Yuni Awalrukmana)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 7 September 2017
Peneliti
Martina Yuni Awalrukmana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:
Nama : Martina Yuni Awalrukmana
Nomor Mahasiswi : 131134171
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika
Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Cacah Menggunakan
Media Lagu untuk Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 7 September 2017
Yang menyatakan
Martina Yuni Awalrukmana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE RANCANGAN PEMBELAJARANTEMATIK MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN
PENGURANGAN BILANGAN CACAH MENGGUNAKAN MEDIA LAGUUNTUK PESERTA DIDIK KELAS 1 SEKOLAH DASAR
Martina Yuni AwalrukmanaUniversitas Sanata Dharma
2017
Potensi dari penelitian ini adalah penerapan Kurikulum 2013 yangmenerapkan pembelajaran tematik integratif. Materi penjumlahan danpengurangan bilangan cacah pada mata pelajaran Matematika kelas 1 SD semester1 yang diintegrasikan dengan Bahasa Indonesia tentang ungkapan kasih sayangdan persahabatan berdasarkan syair lagu. Masalah yang diperoleh peneliti darihasil kuesioner kepada 23 peserta didik kelas 1 di SD Kanisius Kalasan: 76% sulitmempelajari penjumlahan dan pengurangan , 23% tidak berminat belajarpenjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, dan 81% tertarik dengan lagu danmusik. Oleh sebab itu, peserta didik membutuhkan media lagu agar mampumemahami konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah yangdiintegrasikan dengan ungkapan kasih sayang dan persahabatan. Tujuan daripenelitian ini adalah menjelaskan prosedur pengembangan prototipe danmendeskripsikan kualitas prototipe tersebut.
Prototipe ini menggunakan enam langkah pengembangan: (1) potensi danmasalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisidesain, (6) uji coba produk. Pembuatan prototipe ini didasarkan pada kekhasanKurikulum 2013, yaitu menekankan pendidikan karakter, pembelajaran tematik,dan pendekatan saintifik.
Prototipe divalidasi oleh ahli Matematika, ahli musik, dan guru kelas 1Sekolah Dasar. Skor hasil validasi dari ketiga validator adalah 3,27 (rentang 1-4),sehingga prototipe tersebut dikategorikan “sangat baik” dan layak diujicobakan.Uji coba terbatas dilakukan pada 25 peserta didik kelas 1 di SD Kanisius Kalasanpada materi penjumlahan yang diintegrasikan dengan ungkapan kasih sayangberdasarkan syair lagu. Hasil uji coba menunjukkan adanya peningkatan nilaipeserta didik pada materi tersebut. Berdasarkan hasil refleksi yang telah dilakukan100% peserta didik berminat dengan media lagu yang digunakan.
Kata Kunci: penelitian dan pengembangan, prototipe rancangan pembelajaran,penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, lagu, Kurikulum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPMENT OF PROTOTYPE MATHEMATICS THEMATICLEARNING DESIGN OF ADDITION AND SUBTRACTION NUMBERS
USING SONG MEDIA FOR STUDENTS CLASS 1 ELEMENTARY SCHOOL
Martina Yuni AwalrukmanaUniversitas Sanata Dharma
2017
The potential of this research was the implementation on Curriculum2013 which applies integrative thematic learning. The addition and subtractionmaterials in the subject of Mathematics class 1 elementary school 1 semester wereintegrated with Indonesian subject on the material to recognize the expression ofaffection and friendship through the song liric. Problems obtained by researcherof the questionnaire results to 23 learners class 1 in SD Kanisius Kalasan: 76%difficult to learn the addition and substractin of the counting numbers until 20,23% are not interested in learning the addition and reduction of counting, and81% interested in the song and music. Therefore, learners need the song media tobe able to understand the concept of addition and substraction of countingnumbers that were integrated with the expression of affection and friendship. Thepurpose of this research was to explain the prototype development procedure andto describe the quality of the prototype.
The prototype used six developmental steps that include: (1) potentialsand problems, (2) data collection, (3) product design, (4) design validation, (5)design revisions, (6) product trials. The development of this prototype was basedon the specificities of the Curriculum 2013, which emphasized charactereducation, thematic learning, and scientific approach.
The prototype was validated by Mathematicians, music experts, andgrade 1 elementary school teachers. The validation scores of the three validatorswere 3.27 (range 1-4), therefore the prototype was categorized as "excellent" andfeasible tested. A limited trial were conducted on 25 students of class 1 in SDKanisius Kalasan on the addition material that was integrated with the expressionof affection through the song liric. The results of this trial show an increase in thevalue of learners on this material. Based on the results of the reflection that hasbeen done 100% of learners interested with the song media used.
Keywords: research and development, prototype of learning design, addition andsubtraction of counting numbers, songs, Curriculum 2013.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji sykur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat,
kasih, dan karunia-Nya yang berlimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran
Matematika Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Cacah
Menggunakan Media Lagu Untuk Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar.
Penyusunan skripsi ini menjadi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Sekolah Dasar.
Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat dukungan dari berbagai
pihak. Atas peran tersebut, perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima
kasih kepada:
1. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si, M.Pd., Kaprodi PGSD Universitas Sanata
Dharma dan dosen pembimbing yang telah membimbing dan mendampingi
peneliti dalam penyusunan skripsi ini.
3. Kintan Limiansih S.Pd., M.Pd., Wakaprodi PGSD Universitas Sanata
Dharma.
4. Patricia Agustin Ria Dewi, S.Pd, Kepala Sekolah SD Kanisius Kalasan yang
telah memberikan ijin serta dukungan selama proses pelaksanaan penelitian di
SD tersebut.
5. Maria Goreti Ona, S.Pd, Guru Kelas 1 SD Kanisius Kalasan yang telah
memberikan ijin serta dukungan selama proses pelaksanaan penelitian di SD
tersebut.
6. Para dosen, ahli yang telah berkenan memberikan kontribusi dalam penelitian
ini.
7. Peserta didik kelas 1 SD Kanisius Kalasan yang telah bekerja sama dengan
baik selama proses penelitian.
8. Kedua orang tua, Thomas Jemidi dan Agnes Suwarti yang selalu mendukung
dalam bentuk apapun.
9. Teman-teman seperjuangan dalam satu payung skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
10. Teman, sahabat dan keluarga yang lain yang telah mendukung dalam bentuk
apapun.
Peneliti juga menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan.
Peneliti berharap, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Yogyakarta, 7 September 2017
Peneliti
Martina Yuni Awalrukmana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
HALAMAN PENGESAHAN iii
HALAMAN PERSEMBAHAN iv
HALAMAN MOTTO v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS vii
ABSTRAK viii
ABSTRACT ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xii
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR GAMBAR xvi
DAFTAR LAMPIRAN xvii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 4
1.4 Manfaat Penelitian 4
1.5 Definisi Operasional 5
1.6 Spesifikasi Produk 6
BAB 2 LANDASAN TEORI 8
2.1 Kajian Teori 8
2.1.1 Kurikulum 2013 8
2.1.1.1 Pendidikan Karakter 8
2.1.1.2 Pembelajaran Tematik 10
2.1.1.3 Pendekatan Saintifik 13
2.1.2 Matematika 15
2.1.2.1 Bilangan Cacah 17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.2.2 Penjumlahan 18
2.1.2.3 Pengurangan 19
2.1.3 Seni Musik dan Lagu 20
2.1.3.1 Unsur-unsur Musik dan Lagu 21
2.1.3.2 Manfaat Musik dan Lagu dalam Pendidikan 26
2.1.4 Media Pembelajaran 28
2.1.5 Minat Belajar 30
2.1.5.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar
Peserta Didik 31
2.1.6 Perkembangan Belajar Anak SD Usia Kelas Awal 33
2.1.6.1 Karakter Belajar Anak Usia Kelas Awal SD/MI 34
2.1.6.2 Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia SD 36
2.1.7 Kecerdasan Logika Matematika dan Kecerdasan Musikal
Menurut Howard Gardner 38
2.1.7.1 Kecerdasan Logika-matematika 39
2.1.7.2 Kecerdasan Musikal 40
2.2 Penelitian yang Relevan 42
2.3 Kerangka Berpikir 45
2.4 Pertanyaan Penelitian 47
BAB 3 METODE PENELITIAN 48
3.1 Jenis Penelitian 48
3.2 Setting Penelitian 48
3.2.1 Tempat Penelitian 48
3.2.2 Subjek Penelitian 49
3.2.3 Objek Penelitian 49
3.2.4 Waktu Penelitian 49
3.3 Prosedur Pengembangan 49
3.3.1 Potensi dan Masalah 52
3.3.2 Pengumpulan Data 52
3.3.3 Desain Prosuk 52
3.3.4 Validasi Desain 53
3.3.5 Revisi Desain 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.3.6 Uji Coba Produk 53
3.4 Teknik Pengumpulan Data 54
3.5 Instrumen Penelitian 55
3.5.1 Kisi-kisi Lembar Wawancara 56
3.5.2 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Peserta Didik Pra Penelitian 56
3.5.3 Validasi Kuesioner Pra Penelitian 57
3.7 Teknik Analisis Data 57
3.7.1 Data Kualitatif 57
3.7.2 Data Kuantitatif 58
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 60
4.1 Hasil Penelitian 60
4.1.1 Deskripsi Prosedur Pengembangan 60
4.1.1.1 Potensi dan Masalah 60
4.1.1.2 Pengumpulan Data 62
4.1.1.3 Desain Produk 64
4.1.1.4 Validasi Desain 68
4.1.1.5 Revisi Desain 72
4.1.1.6 Uji Coba Produk 75
4.1.2 Manfaat Prototipe Rancangan Pembelajaran 79
4.2 Pembahasan 81
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk 86
BAB 5 PENUTUP 88
5.1 Kesimpulan 88
5.2 Keterbatasan Penelitian 89
5.3 Saran 90
DAFTAR PUSTAKA 91
LAMPIRAN 94
BIODATA PENELITI 117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkemabangan Kognitif Piaget 34
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara 56
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Pra Penelitian 56
Tabel 3.3 Validasi Kuesioner Pra Penelitian 57
Tabel 3.4 Hasil Interval Skala 59
Tabel 4.1 Hasil Wawancara 62
Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Peserta Didik Pra Penelitian 63
Tabel 4.3 Hasil Rekapitulasi Validasi 68
Tabel 4.4 Hasil Rekapitulasi Lembar Kerja 79
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Refleksi Peserta Didik 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Literatur Map dan Penelitian yang Relevan 45
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Menurut Sugiyono 50
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Digunakan oleh
Peneliti 51
Gambar 4.1 Sampul Produk 66
Gambar 4.2 Materi Pembelajaran 67
Gambar 4.3 Contoh Lagu dalam Prototipe 67
Gambar 4.4 RPP 68
Gambar 4.5 Sampul Produk Sebelum dan Sesudah Direvisi 73
Gambar 4.6 Lagu Sebelum dan Sesudah Direvisi 74
Gambar 4.7 Penilaian Sebelum dan Sesudah Direvisi 74
Gambar 4.8 Lembar Kerja Sebelum dan Sesudah Direvisi 75
Gambar 4.9 Peserta didik mengamati lirik lagu 76
Gambar 4.10 Peserta didik bertanya mengenai penyelesaian soal cerita
penjumlahan 77
Gambar 4.11 Peserta didik memahami isi lagu “Kuingat Penjumlahan” 77
Gambar 4.12 Peserta didik mengerjakan LKS 78
Gambar 4.13 Peserta didik mempresentasikan cerita 78
Gambar 4.14 Contoh Lagu Tematik Matematika dan Bahasa Indonesia 83
Gambar 4.15 Contoh Lagu dalam Prototipe 85
Gambar 4.16 Contoh Refleksi Peserta Didik 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 95
a. Pedoman Wawancara 95b. Hasil Wawancara 96
Lampiran 2 97
a. Kisi-kisi Kuesioner Pra Penelitian Peserta Didik 97b. Lembar Penilaian Validasi Kuesioner Pra Penelitian 98c. Contoh Kuesioner Pra Penelitian Peserta Didik 99d. Hasil Rekapitulasi Kuesioner Pra Penelitian Peserta Didik 103
Lampiran 3 104
a. Kisi-kisi Produk 104b. Lembar Penilaian Validasi Produk 105
Lampiran 4 112
a. Surat Ijin Penelitian 112b. Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian 113
Lampiran 5 114
a. Contoh Hasil Refleksi Peserta Didik 114b. Foto-foto Kegiatan 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional dan spesifikasi produk.
1.1 Latar Belakang Masalah
Salah satu kekhasan kurikulum 2013 adalah menekankan pentingnya
pembelajaran tematik. Menurut Daryanto (2014:3), pembelajaran tematik
diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan
beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi
peserta didik. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran berperan penting
dalam membangun kompetensi peserta didik (Trianto, 2010:86), antara lain: 1)
pembelajaran tematik menekankan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar
mengajar secara aktif, 2) pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
Penelitian ini berkaitan dengan pembelajaran tematik kelas I sekolah dasar
semester 1 tema “Kegemaranku” subtema 2 “Gemar Bernyayi dan Menari” pada
pembelajaran 3 dan pembelajaran 5 yang membahas Matematika dan Bahasa
Indonesia. Matematika berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah, dan Bahasa Indonesia berkaitan dengan materi mengenal puisi
anak/syair lagu. Pada materi Bahasa Indonesia, peneliti lebih menekankan pada
syair lagu. Sehingga peneliti menjadikan lagu/musik sebagai media pembelajaran
dalam menyampaikan materi Bahasa Indonesia yang ditematikkan dengan materi
Matematika untuk membantu peserta didik dalam memahami materi penjumlahan
dan pengurangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan kepada guru
kelas 1 SD Kanisius Kalasan, diketahui bahwa peserta didik mengalami kesulitan
belajar pada mata pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah. Guru tersebut menyatakan bahwa dari 25 peserta didik, 10 peserta
didik mendapatakan nilai Matematika di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
namun 15 peserta didik masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) di kelas I ini adalah 65. Data tersebut diperoleh
peneliti berdasarkan hasil nilai peserta didik pada latihan mengenai materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan kepada 23 peserta didik kelas
1 SD Kanisius Kalasan, 76% menyatakan kesulitan dalam belajar Matematika
pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, 23% peserta didik
tidak berminat belajar Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah dan 81% peserta didik merasa tertarik belajar Matematika menggunakan
musik dan lagu. Data tersebut menunjukkan bahwa peserta didik membutuhkan
prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu.
Berdasarkan data yang diperoleh, peneliti tertarik untuk mengembangkan
prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika dengan judul
“Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Menggunakan Media Lagu untuk
Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar”. Peneliti mendapatkan inspirasi media
pembelajaran dengan mengembangkan lagu yang berkaitan dengan pembelajaran
Matematika dari penelitian Martha Christianti (2010) yang berjudul “Pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Musik Instrumental terhadap Hasil Belajar Matematika Peserta didik Kelas 1
Sekolah Dasar”. Berdasarkan hasil penelitian tersebut didapatkan bahwa musik
instrumental dapat mempengaruhi hasil belajar Matematika. Namun pemberian
musik instrumental tersebut tidak didukung dengan pemberian prototipe, sehingga
kurang maksimal.
Oleh sebab itu, prototipe yang dikembangkan oleh peneliti ini berupa buku
yang berisi: (1) Materi penjumlahan dan pengurangan, serta ungkapan kasih
sayang dan persahabatan. (2) Materi penjumlahan dan pengurangan yang termuat
dalam empat lagu, serta materi penjumlahan dan pengurangan yang ditematikkan
dengan ungkapan kasih sayang dan persahabatan yang termuat dalam dua lagu.
(3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengintegrasikan mata
pelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dan
mata pelajaran Bahasa Indonesia materi mengenal puisi anak/syair lagu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan
masalah-masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran
tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar?
1.2.2 Bagaimana kualitas prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan lagu
untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk:
1.3.1 Mengembangkan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan lagu
untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar.
1.3.2 Mendeskripsikan kualitas prototipe prototipe rancangan pembelajaran
tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Penelitian ini memadukan pembelajaran Matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah dengan Bahasa Indonesia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat mengembangkan kreativitas peneliti dengan
menciptakan media pembelajaran tematik Matematika berkaitan dengan
lagu untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik terhadap
pembelajaran tematik Matematika.
2) Bagi Guru
Penelitian ini dapat menginspirasi guru tentang media pembelajaran
tematik Matematika yang berkaitan dengan lagu.
3) Bagi Peserta didik
Hasil penelitian ini dapat menumbuhkan rasa senang peserta didik
terhadap pembelajaran Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.5 Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.5.1 Prototipe adalah model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh
baku.
1.5.2 Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran yang menggunakan
tema-tema tertentu untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.
1.5.3 Matematika adalah ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui proses
berpikir dan mengolah logika yang terstruktur dan telah dibuktikan
kebenarannya.
1.5.4 Penjumlahan adalah suatu aturan yang mengaitkan setiap pasangan
bilangan dengan bilangan yang lain yang digunakan untuk mengetahui
banyaknya sesuatu yang dikumpulkan menjadi satu.
1.5.5 Pengurangan adalah kebalikan dari penjumlahan yang digunakan untuk
mencari hasil selisih setelah sesuatu diambil atau dikurangi.
1.5.6 Bilangan cacah adalah bilangan yang digunakan untuk menyatakan cacah
anggota.
1.5.7 Seni musik adalah cabang seni yang merupakan bentuk dari ungkapan
penciptanya melalui unsur-unsur musik.
1.5.8 Lagu adalah salah satu hasil kaya seni bunyi dalam musik yang terbentuk
dari sekumpulan kata-kata atau puisi pendek yang dinyanyikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.5.9 Media pembelajaran adalah perantara yang digunakan untuk
membelajarkan peserta didik agar memperoleh pengetahuan, keterampilan
atau sikap.
1.6 Spesifikasi Produk
Spesifikasi produk yang dikembangkan peneliti adalah sebagai berikut:
1.6.1 Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu dikembangkan
sesuai dengan Kurikulum 2013 kelas 1 sekolah dasar tema 2
“Kegemaranku” subtema 2 “Gemar Bernyanyi dan Menari” pembelajaran
3 dan pembelajaran 5.
1.6.2 Sampul prototipe dicetak dengan menggunakan kertas jenis ivory. Prototipe
ini berjudul “Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika
Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Menggunakan
Media Lagu untuk Kelas 1 Sekolah Dasar” yang di dalamnya terdapat kata
pengantar, daftar isi, pendahuluan, prototipe dibagi menjadi 3 bagian, yaitu
bagian 1 adalah materi pembelajaran Matematika dan Bahasa Indonesia,
bagian 2 adalah enam lagu yang berkaitan dengan materi, dan bagian 3
adalah RPP. Di bagian akhir prototipe terdapat kepustakaan dan biografi
penulis
1.6.3 Bagian-bagian dalam prototipe:
1) Bagian 1: Materi mata pelajaran Matematika kelas 1 sekolah dasar yang
terdapat dalam prototipe ini adalah penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah. Sedangkan materi Bahasa Indonesia kelas 1 sekolah
dasar yang terdapat dalam prototipe ini adalah ungkapan kasih sayang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
dan persahabatan dalam syair lagu. kedua materi tersebut disesuaikan
dengan buku guru dan buku peserta didik Kurikulum 2013 tema 2
subtema 2 pembelajaran 3 dan pembelajaran 5.
2) Bagian 2: Enam lagu yang berkaitan dengan materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah: lagu pertama “Simbol Penjumlahan”, lagu
kedua “Kuingat Penjumlahan”, lagu ketiga “Hadiah Ulang Tahunku”,
lagu keempat “Simbol Pengurangan”, lagu kelima “Kuingat
Pengurangan”, dan lagu keenam “Kucingku Hilang”.
Terdapat dua lagu yang mencakup pengetahuan dari dua mata pelajaran
yang telah dikolaborasikan yaitu materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah pada mata pelajaran Matematika dan ungkapan kasih
sayang dan persahabatan melalui syair lagu pada pelajaran Bahasa
Indonesia.
3) Bagian 3: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) kelas I tema 2
subtema 2 pembelajaran 3 dan pembelajaran 5.
1.6.4 Prototipe dicetak menggunakan kertas HVS dalam ukuran A4 dengan spasi
1,5.
1.6.5 Prototipe pada bagian lagu diisi dengan frame gambar bewarna dan
menggunakan font Arial sedangkan pada bagian kata pengantar, daftar isi,
pendahuluan, RPP dan materi menggunakan font Times New Roman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada BAB II ini akan menjelaskan tentang kajian teori, penelitian yang
relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian.
2.1 Kajian Teori
Kajian teori ini akan membahas tentang: 1) Kurikulum 2013: pendidikan
karakter, pembelajaran tematik, dan pendekatan saintifik, 2) Matematika: bilangan
cacah, penjumlahan, dan pengurangan, 3) Seni musik: unsur seni musik, manfaat
musik dalam pendidikan, lagu, 4) Media pembelajaran, 5) Belajar, dan 6) Tugas
perkembangan peserta didik usia SD.
2.1.1 Kurikulum 2013
Kurikulum dikembangkan dengan dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan
minat (Daryanto, 2014:3). Pengembangan kurikulum haruslah berakar pada
budaya bangsa, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa
mendatang. Hal tersebut didasarkan pada fungsi dan tujuan nasional (Daryanto,
2014:1). Kurikulum 2013 memiliki kekhasan yaitu menekankan pendidikan
karakter, pembelajaran tematik, dan pendekatan saintifik. Kekhasan-kekhasan
tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
2.1.1.1 Pendidikan Karakter
Menurut Kesuma (2011:11), karakter berasal dari nilai tentang sesuatu
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku anak. Pendidikan karakter memiliki lima
tujuan (Zubaedi, 2011:18): 1) Mengembangkan potensi nurani atau afektif peserta
didik sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai bangsa. 2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Mengembangkan kebiasaan dan perilaku terpuji, sejalan dengan nilai-nilai
universal dan tradisi budaya bangsa yang religius. 3) Menanamkan jiwa
kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, dan berwawasan kebangsaan. 5) Mengembangkan lingkungan kehidupan
sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan
persahabatan, kebangsaan tinggi dan penuh kekuatan. Sedangkan Kesuma
(2011:12) menjelaskan bahwa ada tiga tujuan dalam pendidikan karakter: 1)
Memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud
dalam perilaku anak, baik ketika proses di sekolah maupun setelah proses di
sekolah (setelah lulus dari sekolah). 2) Mengoreksi perilaku peserta didik yang
tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. 3)
Membangun koneksi yang harmonis dengan keluarga dan masyarakat dalam
memerankan tanggung jawab pendidikan karakter bersama.
Pendidikan karakter (Kusuma, 2004:104) merupakan dinamika
pengembangan kemampuan yang berkesinambungan yang ada dalam diri manusia
untuk mengadakan internalisasi nilai-nilai, sehingga mampu menghasilkan
disposisi aktif dan stabil dalam diri individu. Dinamika inilah yang menjadikan
pertumbuhan individu semakin utuh. Unsur-unsur ini kemudian menjadi dimensi
yang menjiwai proses formasi setiap individu. Di Indonesia, pendidikan karakter
didasarkan pada sembilan pilar karater dasar, yaitu:
1. Cinta kepada Allah dan alam semesta beserta isinya
2. Tanggung jawab, disiplin, dan mandiri
3. Jujur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
4. Hormat dan santun
5. Kasih sayang, peduli, dan kerjasama
6. Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah
7. Keadilan dan kepemimpinan
8. Baik dan rendah hati
9. Toleransi, cinta damai, dan persatuan
Berdasarkan penjelasan mengenai pendidikan karakter, dapat disimpulkan
bahwa pendidikan karakter adalah upaya yang dilakukan untuk membimbing
pembiasaan perilaku pada anak agar mampu mengambil keputusan dan bertindak
dengan bijak. Sehingga dapat tercapai nilai-nilai baik yang terbentuk dalam diri
anak yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi dirinya dan bagi
lingkungan di sekitarnya didalam kehidupannya sehari-hari. Pendidikan karakter
ini dapat diterapkan baik di rumah, sekolah maupun lingkungan masyarakat
tempat ia tinggal.
2.1.1.2 Pembelajaran Tematik
Menurut Daryanto (2014:3), pembelajaran tematik diartikan sebagai
pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik.
Pembelajaran tematik (Trianto,2010:78) dimaknai sebagai pembelajaran yang
direncanakan berdasarkan tema-tema tertentu. Depdiknas dalam Trianto (2010:79)
mengatakan bahwa istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model
pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata
pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta
didik. Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran berperan penting dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
membangun kompetensi peserta didik (Trianto, 2010:86), antara lain: 1)
pembelajaran tematik menekankan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar
mengajar secara aktif, 2) pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan
konsep belajar sambil melakukan sesuatu (learning by doing).
Sebagai suatu model pembelajaran di Sekolah Dasar, pembelajaran
tematik memiliki karakteristik (Daryanto, 2014:5-6) yaitu:
1. Berpusat kepada peserta didik
Pembelajaran tematik yang berpusat kepada peserta didik (student
centered), sudah sesuai dengan pendekatan belajar modern yang lebih
banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan guru
sebagai fasilitator yang memberikan kemudahan-kemudahan kepada
peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar.
2. Memberikan pengalaman langsung
Pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada
peserta didik (direct experiences). Melalui pengalaman langsung, peserta
didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sebagai dasar untuk
dapat memahami hal-hal yang lebih abstrak.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas
Didalam pembelajaran tematik pemisahan antar mata pelajaran menjadi
tidak begitu jelas. Fokus pembelajaran lebih diarahkan pada pembahasan
tema-tema yang paling dekat berkaitan dengan kehidupan peserta didik.
4. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran
Pembelajaran tematik menyajikan konsep-konsep dari berbagai mata
pelajaran dalam suatu proses pembelajaran. Dengan demikian para peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
didik dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Hal ini
diperlukan peserta didik agar dapat membantu memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari.
5. Bersifat fleksibel
Pembelajaran tematik lebih bersifat luwes (fleksibel) karena guru dapat
mengaitkan bahan ajar dari satu mata pelajaran dengan mata pelajaran
yang lain, bahkan mengaitkannya dengan kehidupan peserta didik dan
lingkungannya.
6. Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik
Dalam pembelajaran tematik, peserta didik mendapat kesempatan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimilikinya sesuai dengan minat dan
kebutuhannya.
7. Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Daryanto (2014:4-5) mengemukakan arti penting pembelajaran tematik,
sebagai berikut:
1. Akan terjadi penghematan isi mata pelajaran, karena adanya penggabungan
beberapa kompetensi dasar dan indikator sehingga tumpang tindih materi
dapat dikurangi bahkan dihilangkan.
2. Isi/materi pembelajaran berperan sebagai sarana atau alat bukan tujuan
pembelajaran, sehingga peserta didik mampu melihat hubungan-hubungan
yang bermakna.
3. Peserta didik akan mendapat pengertian mengenai proses dan materi yang
tidak terpecah-pecah, karena pembelajaran menjadi utuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
4. Penguasaan konsep akan semakin baik dan meningkat karena adanya
pemaduan antar mata pelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
tematik adalah model pembelajaran yang menggunakan tema-tema tertentu untuk
mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna bagi peserta didik. Secara keseluruhan, karakteristik pembelajaran
tematik adalah memberikan pengalaman langsung yang bermakna kepada peserta
didik. Pemebelajaran tematik berperan untuk memfasilitasi peserta didik dalam
memahami konsep secara berkesinambungan antar mata pelajaran.
2.1.1.3 Pendekatan Saintifik
Pendekatan saintifik (Hosnan, 2014:34) adalah proses pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep,
hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk mengidentifikasi
atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan
hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
ditemukan. Pendekatan saintifik (Daryanto, 2014:51) dimaksudkan untuk
memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan sebagai berikut
(Daryanto, 2014:60-80):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Mengamati (Observasi)
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran.
Metode ini memiliki keunggulan, seperti menyajikan media obyek secara nyata
sehingga peserta didik senang dan tertantang dalam proses pembelajaran. Metode
mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik,
sehingga proses pembelajaran memiliki nilai kebermaknaan yang tinggi.
2. Menanya
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik secara luas untuk
bertanya mengenai yang sudah dilihat, disimak, atau dibaca. Guru yang efektif
mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Ketika guru bertanya pada saat
itu juga ia membimbing atau memandu peserta didik belajar dengan baik.
3. Menalar
Kegiatan menalar menurut Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 (Dalam
Daryanto, 2014) adalah memproses informasi yang telah dikumpulkan baik dari
hasil kegiatan mengumpulkan atau eksperimen maupun hasil dan kegiatan
mengumpulkan informasi. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan keterkaitan
satu informasi dengan informasi lainnya dan menemukan pola dari keterkaitan
informasi tersebut.
4. Mencoba
Hasil belajar yang nyata atau otentik dapat membuat peserta didik mencoba
atau melakukan percobaan. Mencoba atau eksperimen berfungsi untuk
mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar yaitu sikap, keterampilan, dan
pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
5. Mengkomunikasikan
Guru dapat memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengkomunikasikan hasil belajar yang telah dipelajari dalam pendekatan
saintifik. Kegiatan mengkomunikasikan dilakukan melalui menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan mencari informasi,
mengasosiasikan dan menemukan pola.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan
saintifik adalah proses yang terjadi ketika pembelajaran dengan memperhatikan 5
(lima) tahapan, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan. Dalam penelitian ini, peneliti mengembangan prototipe
rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu berdasarkan Kurikulum
2013 yang berpedoman pada ketiga kekhasan dalam Kurikulum 2013.
Pembelajaran tematik yang terdapat dalam prototipe ini adalah tema 2
“Kegemaranku”, subtema 2 “Gemar Bernyanyi dan Menari” pada pembelajaran 3
dan pembelajaran 5. Mata pelajaran yang terkait adalah Matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dan Bahasa Indonesia materi
ungkapan kasih sayang dan persahabatan berdasarkan syair lagu.
2.1.2 Matematika
Matematika menurut Tinggih (dalam Suherman 2003:16) berpendapat
bahwa Matematika adalah ilmu pengetahuan yang didapat melalui proses menalar.
Sedangkan Suherman (2003:253) mengungkapkan bahwa Matematika adalah
disiplin ilmu tentang cara berpikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif
maupun kualitatif. Dienes (dalam Hudoyo, 1996:33) memandang Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
sebagai studi tentang struktur, pengklasifikasian struktur, memisah-misahkan
hubungan-hubungan yang terdapat didalam struktur dan mengkategorisasikan
hubungan-hubungan diantara struktur-struktur.
Tujuan pembelajaran Matematika secara umum di Sekolah Dasar (SD)
yaitu agar peserta didik mampu dan terampil menggunakan Matematika serta
dapat memberi tekanan penataran nalar dalam penerapan Matematika. Secara
khusus, tujuan pembelajaran Matematika di SD dipaparkan oleh Ibrahim dan
Suparni (2008:36-37), yaitu:
1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan ketertarikan antar konsep, dan
mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
Matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan
dan pernyataan Matematika.
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model Matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain
untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5. Memiliki sikap menghargai penggunaan Matematika dalam kehidupan sehari-
hari.
Ibrahim dan Suparni (2008:37-38) juga menjelaskan mengenai beberapa
kompetensi umum pembelajaran Matematika di SD, yaitu:
1. Melakukan operasi hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian
beserta operasi campurannya, termasuk yang melibatkan pecahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Menentukan sifat dan unsur berbagai bangun datar dan bangun ruang
sederhana, termasuk penggunaan sudut, keliling, luas, dan volume.
3. Menentukan sifat simetri, kesebangunan, dan sistem koordinat.
4. Menggunakan pengukuran: satuan, kesetaraan antar satuan, dan penaksiran
pengukuran.
5. Memecahkan masalah, melakukan penalaran, dan mengkomunikasikan
gagasan secara Matematika.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Matematika
adalah ilmu pengetahuan yang didapatkan melalui proses berpikir dan mengolah
logika yang terstruktur dan telah dibuktikan kebenarannya.
2.1.2.1 Bilangan Cacah
Himpunan bilangan cacah adalah {0, 1, 2, 3, ...}, himpunan yang diperoleh
dengan memasukkan bilangan nol ke dalam himpunan bilangan asli (Soewito,dkk
1992:31). Jika suatu himpunan tidak mempunyai anggota sama sekali, maka
anggota bilangan cacah dinyatakan dengan “nol” dan dinyatakan dengan lambang
“0”. Jika anggota dari suatu himpunan hanya terdiri atas satu anggota saja, maka
bilangan cacah anggota himpunan adalah “satu” dan dinyatakan dengan lambang
“1”. Demikian seterusnya sehingga peserta didik dapat mengenal barisan bilangan
cacah himpunan yang dinyatakan dengan lambang sebagai berikut:
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13,...
Tanda “...” diartikan sebagai “dan seterusnya”. Maka bilangan tersebut dapat
diartikan sebagai bilangan cacah. Berikut ini terkait dengan operasi penjumlahan
dan pengurangan pada bilangan cacah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2.1.2.2 Penjumlahan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:480), penjumlahan adalah
proses, cara, atau perbuatan menjumlahkan, sedangkam menjumlahkan itu sendiri
(KBBI, 2008:480) adalah menghitung (berapa banyaknya sesuatu yang
dikumpulkan menjadi satu). Sehingga penjumlahan dapat dikatakan sebagai
proses, cara, atau perbuatan yang dilakukan untuk mengetahui banyaknya sesuatu
yang dikumpulkan menjadi satu. Menurut Sukayati (2011:24), penjumlahan
adalah suatu aturan yang mengaitkan setiap pasangan bilangan dengan bilangan
yang lain. Berdasarkan dari kedua pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa
penjumlahan adalah suatu aturan yang mengaitkan setiap pasangan bilangan
dengan bilangan yang lain yang digunakan untuk mengetahui banyaknya sesuatu
yang dikumpulkan menjadi satu.
Soewito, dkk (1992:32-34) menjelaskan mengenai sifat-sifat dari
penjumlahan bilangan cacah. Ada empat sifat dalam penjumlahan bilangan cacah,
yaitu sifat tertutup, sifat komutatif, sifat asosiatif, dan sifat penjumlahan dengan
bilangan nol.
1) Sifat Tertutup
Jumlah dari setiap pasang bilangan cacah selalu menghasilkan tepat satu
anggota dari himpunan bilangan cacah.
2) Sifat Komutatif
Untuk setiap bilangan cacah a dan b berlaku a + b = b + a, buktinya sebagai
berukut:
Tentukan himpunan A dan B sedemikian hingga a = n (A) dan b = n (B)
dengan A∩B = Ø. Pada himpunan berlaku A∪B = B∪A (mengapa?), maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
A∪B dan B∪A adalah ekuivalen, atau n (A∪B) = n (B∪A). Jadi a + b = n
(A∪B) = n (B∪A) = b + a.
3) Sifat Asosiatif
Untuk setiap bilangan cacah a, b, dan c berlaku (a + b) + c = a + (b + c).
Conrtoh:
(2 + 3) + 7 = 2 + (3 + 7).
4) Sifat Penjumlahan dengan Bilangan Nol
Nol (0) disebut sebagai elemen identitas penjumlahan, karena untuk setiap
bilangan cacah a berlaku a + 0 = a dan 0 + a = a.
Contoh:
3 + 0 = 3
0 + 3 = 3
2.1.2.3 Pengurangan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:616), pengurangan adalah
proses, cara, atau perbuatan mengurangi atau mengurangkan, sedangkan
mengurangi itu sendiri (KBBI, 2008:616) adalah mengambil sebagian,
menjadikan berkurang. Sehingga pengurangan dapat dikatakan sebagai proses,
cara, atau perbuatan untuk mencari hasil selisih setelah sesuatu diambil atau
dikurangi. Menurut Sukayati (2011:24) pengurangan merupakan kebalikan dari
penjumlahan, namun tidak memiliki bebrapa sifat yang dimiliki oleh
penjumlahan. Berdasarkan dari kedua pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa
pengurangan adalah kebalikan dari penjumlahan yang digunakan untuk mencari
hasil selisih setelah sesuatu diambil atau dikurangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Soewito, dkk (1992:46) menjelaskan bahwa pengurangan merupakan
invers dari penjumlahan. Pengurangan bilangan cacah b dari bilangan cacah a
ditulis a – b menghasilkan suatu bilangan cacah c jika dan hanya jika c + b = a.
Bentuk a – b dibaca selisih a dengan b, a dikurangi b atau pengurangan b dari a.
Konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah perlu dikuasai oleh
peserta didik kelas 1 Sekolah Dasar. Dalam Kurikulum 2013, materi ini dikaitkan
dengan materi Bahasa Indonesia, yaitu ungkapan kekaguman, kebanggaan,
hormat kepada orangtua, kasih sayang, atau persahabatan berdasarkan puisi
anak/syair lagu. Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan pada media lagu
yang berisi lirik/syair yang berkaitan dengan konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah serta terdapat pula ungkapan kasih sayang dan
persahabatan di dalamnya.
2.1.3 Seni Musik dan Lagu
Nyanyian atau lagu merupakan bagian dari musik sebagai alat untuk
mencurahkan pikiran yang pembelajaran yang secara nyata mampu membuat anak
senang dan gembira. Plato (Djohan, 2009; 199) berkata “Di dalam pendidikan,
musik menduduki posisi tertinggi karena tidak ada satupun disiplin ilmu yang
dapat merasuk ke dalam jiwa dan menyertai dengan kemampuan berjenjang
melebihi irama dan harmoni.” Oleh sebab itu, suatu materi akan lebih mudah
diingat dan dipahami apabila telah masuk ke jiwa. Menurut Banoe (2003:288)
musik merupakan cabang seni yang membahas dan menetapkan berbagai suara
kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami manusia. Musik (Jalamus,
1988:1) adalah suatu hasil dari karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi
musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni, bentuk/struktur musik, dan ekspresi
yang menjadi satu kesatuan.
Lagu menurut Jalamus (1988:5) adalah karya seni yang dinyanyikan
dengan diiringi alat musik. Lagu merupakan sekumpulan kata-kata, puisi pendek
yang dinyanyikan, biasanya diiringi musik. Dari beberapa ungkapan di atas dapat
disimpulkan bahwa musik adalah cabang seni yang merupakan bentuk dari
ungkapan penciptanya melalui unsur-unsur musik. Lagu merupakan salah satu
hasil kaya seni bunyi dalam musik yang terbentuk dari sekumpulan kata-kata atau
puisi pendek yang dinyanyikan.
2.1.3.1 Unsur-unsur Musik dan Lagu
Berikut ini merupakan unsur-unsur yang termuat dalam musik dan lagu,
yaitu:
1. Lirik
Lirik adalah susunan/rangkaian kata yang bernada (Ma’rifah, 2009).
Menurut Kurdi (2011:43), syair/lirik merupakan simbol bahasa yang
digunakan komponis dalam mengekspresikan perasaan untuk mempermudah
pendengar dalam mencerna karya musiknya. Berdasarkan kedua pernyataan
tersebut, dapat disimpuklan bahwa syair/lirik adalah susunan/rangkaian kata
yang bernada yang digunakan komponis dalam mengekspresikan perasaan
untuk mempermudah pendengar dalam mencerna karya musiknya.
2. Irama
Menurut Safrina (2002:63) irama adalah urutan rangkaian gerak yang
menjadi unsur dasar dalam musik dan tari. Dalam musik, irama terbentuk dari
sekelompok bunyi dan diam dengan bermacam-macam lama waktu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
panjang-pendeknya, membentuk pola irama, bergerak menurut pulsa dalam
ayunan birama, irama dapat dirasakan, terkadang dapat dirasakan dan
didengar, atau dirasakan dan dilihat, atau dirasakan, didengar dan dilihat.
Dengan adanya irama, musik atau lagu akan terasa lebih hidup dan seolah
memiliki kekuatan gerak yang menggetarkan perasaan (Kurdi, 2011:43).
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa irama adalah
panjang pendeknya bunyi dan nada yang mampu membuat lagu atau musik
terasa lebih hidup dan seolah memiliki kekuatan gerak yang menggetarkan
perasaan.
3. Melodi
Melodi (Safrina, 2002) adalah susunan rangkaian nada (bunyi dengan
rangkaian teratur) yang terdengar berurutan serta berirama, dan
mengungkapkan suatu gagasan pikiran dan perasaan. Dalam melodi terdapat
bunyi dan nada. Melodi (Kurdi, 2011) merupakan rentetan nada-nada yang
disusun secara teratur dengan ketinggian nada tertentu.
Bunyi adalah peristiwa getaran. Getaran bunyi dapat cepat dan dapat pula
lambat. Bila bunyi bergetar dengan cepat, maka bunyi yang dihasilkan tinggi.
Nada (Safrina, 2002) adalah bunyi yang dihasilkan oleh suatu sumber bunyi
yang bergetar dengan kecepatan getar yang teratur. Nada dilambangkan
dengan not. Dalam notasi angka, not dilambangkan dengan angka 1 (do), 2
(re), 3 (mi), 4 (fa), 5 (sol), 6 (la), 7 (si). Didalam nada terdapat istilah tangga
nada (Kurdi, 2011). Ini berkaitan dengan susunan jenjang nada dari salah satu
nada dasarnya hingga oktafnya. Jasi perpindahan nada dari DO hingga Do
tinggi dan lebih tinggi lagi, ini merupakan tangga nada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa melodi adalah merupakan
rentetan nada-nada yang disusun secara teratur dengan ketinggian nada
tertentu yang terdengar berurutan serta berirama, dan mengungkapkan suatu
gagasan pikiran dan perasaan.
4. Harmoni
Harmoni (Kurdi, 2011) adalah susunan nada-nada yang
disuarakan/dibunyikan secara bersamaan. Harmoni atau paduan nada adalah
susunan gabungan dua nada atau lebih yang berbeda tinggi nadanya yang
didengar serentak (Safrina, 2002). Dasar harmoni ini adalah Trinada atau
Akor. Akor merupakan bunyi gabungan dari tiga nada yang terbentuk dari
salah satu nada pokok tangganada dengan nada terts dan kuinnya. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa harmoni adalah susunan nada-nada yang
berbeda tinggi nadanya yang disuarakan/dibunyikan secara bersamaan.
5. Birama
Birama adalah ketukan yang tercipta pada sebuah lagu nyanyian (Ma’rifah,
2009). Didalam birama terdapat istilah tanda birama. Tanda birama (Safrina:
2002) adalah tanda yang menunjukkan birama berapa yang digunakan dalam
sebuah lagu dan not mana yang dijadikan satuan pulsa. Pulsa adalah
rangkaian denyutan berulang-ulang yang berlangsung secara teratur yang
dapat dirasakan dan dihayati dalam musik.
6. Bentuk/struktur musik
Istilah bentuk (form) dalam bidang musik mempunyai dua pengertian, yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Bentuk komposisi sebagai suatu hasil karya musik, seperti bentuk lagu,
bentuk sonata, bentuk opera, bentuk oratorio, bentuk simfoni, dan lain
sebagainya. Bentuk yang paling sederhana adalah bentuk lagu.
b. Bentuk sebagai bagian-bagian yang terdapat dalam suatu komposisi
musik atau lagu istilah yang digunakan untuk nama bagian-bagian ini pun
bermacam-macam.
Sebuah lagu terdiri atas beberapa kalimat musik. Jumlah kalimat ini pun
bermacam-macam, seperti dua kalimat, empat, lima, enam, dan sebagainya.
Lagu yang sederhana terdiri atas dua kalimat musik, yang masing-masing
terdiri dari delapan birama. Tiap kalimat terdiri dari dari dua anak kalimat
musik atau frase, yang biasanya terdiri dari empat birama.
7. Ekspresi
Ekspresi dalam musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup
tempo, dinamik, dan warna nada/suara dari unsur-unsur pokok musik, dalam
pengelompokan frase yang diwujudkan oleh pemusik atau penyanyi yang
disampaikan kepada pendengarnya. Berikut ini merupakan unsur-unsur
ekspresi dalam musik:
a. Tempo
Tempo adalah kecepatan dari suatu lagu, dan perubahan-perubahan
kecepatan dalam lagu itu. Untuk menuliskannya dipakai tanda-tanda atau
istilah tempo. Istilah-istilah tempo tersebut, ialah:
Presto : cepat sekali
Allegro : cepat, gembira
Allegretto : agak cepat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Moderato : sedang
Andante : secepat orang berjalan
Adagio : lambat
Largo : lambat sekali
Accel = Accelerando : makin cepat
Rit. = Ritardando : makin lambat
Ratt. = Rattentando : makin lambat
Attarg = kllargando : makin melebar dan makin keras
A tempo : kembali ke tempo asal
Con moto : dengan gerak
Piu : lebih
Meno : kurang
Poco : sedikit
Poco a poco : sedikit demi sedikit
Molto : banyak
Ma non troppo : tetapi jangan terlalu keras
Assai : sangat
Fermata : diperpanjang
b. Dinamik
Dinamik adalah tanda untuk menyatakan tingkat volume suara, atau keras
lembutnya suara, serta perubahan-perubahan keras lembutnya suara itu.
Istilah-istilah dinamik tersebut, ialah:
ff fortissimo keras sekali
fF forte keras
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
mf mezzoforte agak keras
mp mezzopiano agak lunak
p piano linak (lembut)
pp pianissimo lunak sekali
crescendo malin keras
decrescendo makin lunak
dim diminuendo makin menghilang
subito f subito forte tiba-tiba keras
subito p subito piano tiba-tiba lunak
c. Gaya
Gaya yang dimaksud adalah cara dalam menyampaikan melodi atau lagu,
seperti legato (tersambung halus), staccato (terputus-putus), atau
sforzando (bertekanan).
Tanda-tanda gaya :
staccato putus-putus (biasanya dilambangkan dengan
tanda titik di atas/di bawah not)
legato tersambung (biasanya dilambangkan dengan
garis penghubung)
sf (sforzando) bertekanan (biasanya dilambangkan dengan
tanda aksen di atas/di bawah not)
2.1.3.2 Manfaat Musik dan Lagu dalam Pendidikan
Musik (Meier, 2002:75) dapat memberikan suasana ramah ketika peserta
didik masuk ke pembelajaran. Musik menawarkan efek yang meredakan setelah
melakukan aktifitas fisik, melancarkan peralihan kelas, dan mengurangi stres yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
biasanya menyertai setelah ujian atau tekanan akademik lainnya. Musik dapat
meningkatkan pembelajaran dengan berbagai cara, antara lain:
a. Menghangatkan, membuat manusiawi, dan memberdayakan lingkungan
belajar.
b. Membuat pikiran tenang dan terbuka untuk belajar.
c. Menciptakan perasaan dan asosiasi positif dalam diri pembelajar.
d. Menciptakan ‘peningkatan’ di otak.
e. Mendorong pembelajaran multi – indrawi.
f. Membantu mempercepat dan meningkatkan proses belajar.
Musik juga dapat memberikan beberapa manfaat sebagai media
pendidikan (Monty, 2003:70-71), antara lain:
a. Media berlatih kecepatan menghafal khususnya bagi anak-anak, seperti
menghafal lirik lagu, jingle-jingle iklan TV. Dengan kata lain lagu dapat
dijadikan alat untuk mempertajam kecerdasan.
b. Media terapi dan ungkapan perhatian antar sesama, karena dengan adanya
musik dapat mengurangi ketegangan apabila pikiran sedang menghadapi
permasalahan.
c. Musik memperkaya daya nalar dan menggugah emosi anak.
Lagu yang disusun oleh peneliti merupakan media pembelajaran yang
digunakan untuk membantu peserta didik dalam memahami konsep penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah yang diintegrasikan dengan materi Bahasa
Indonesia, yaitu ungkapan kasih sayang dan persahabatan berdasarkan syair lagu..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2.1.4 Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘ pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad,
2007:3). Gerlach dan Ely (dalam Arsyad, 2007:3) mengatakan media apabila
dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang dapat
membangun kondisi yang dapat membuat peserta didik mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, atau sikap.
Menurut AECT (Association of Education and Communication
Technology, 1977) dalam Arsyad (2007:3), media merupakan segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Sedangkan
menurut Hamidjojo (dalam Arsyad, 2007:4) media merupakan semua bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide,
gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat itu dapat sampai
kepada penerima yang dituju.
Pembelajaran (KBBI, 2005) adalah proses, cara, perbuatan yang
menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran menurut Dageng
(dalam Uno, 2007:2) merupakan upaya untuk membelajarkan peserta didik.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah diutarakan diatas, dapat disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah perantara yang digunakan untuk
membelajarkan peserta didik agar memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap.
Arsyad (2007:15) mengungkapkan bahwa salah satu fungsi utama media
pembelajaran adalah sebagai alat bantu untuk mengajar yang dapat mempengaruhi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru.
Harmalik (dalam Arsyad, 2007:15) mengemukakan bahwa pemakaian media
pembelajran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan
minat yang baru, membangkitkan motivasi dan ransangan kegiatan belajar, dan
bahkan dapat membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik.
Media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2007:19) dapat
memenuhi tiga fungsi utama, yaitu (1) memotivasi minat dan tindakan, (2)
menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi.
Sudjana dan Rivai (dalam Arsyad, 2007:24) mengemukakan beberapa
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1. Pembelajaran menjadi lebih menarik perhatian peserta didik sehingga
dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik.
2. Makna dari bahan pembelajaran akan lebih jelas sehingga akan lebih
mudah dipahami oleh peserta didik dan memungkinkan peserta didik
untuk menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3. Membeikan variasi pada metode mengajar guru, sehingga peserta didik
tidak merasa bosan dan guru pun tidak kehabisan tenaga dalam mengajar.
4. Peserta didik dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar dibandingkan
hanya mendengarkan uraian dari guru.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli di atas dapat dikatakan bahwa
fungsi/manfaat dari media pembelajaran dalam proses belajar mengajar, yaitu:
1. Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat ,menimbulkan motivasi belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
2. Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi
sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses serta hasil belajar.
3. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan
waktu, seperti; objek atau benda yang terlalu besar atau terlalu kecil;
peristiwa atau kejadian langka; peristiwa atau kejadian dimasa lalu;
maupun kegatan-kegiatan yang berbahaya bila dilakukan secara langsung
oleh peserta didik, sehingga informasi yang diterima peserta didik menjadi
lebih jelas walaupun hal tersebut tidak dialaminya secara langsung.
2.1.5 Minat Belajar
Susanto (2013:68) menyatakan bahwa minat belajar peserta didik
merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang tercapainya efektivitas
proses belajar mengajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar.
Menurut Slameto ( 2013:57) minat merupakan kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Syaiful Bahri Djamarah
(2002:132) mengatakan minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan
pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Menurut Sukardi (dalam
Susanto, 2013:57) minat dapat diartikan sebagai kesukaan, kegemaran atau
kesenangan akan sesuatu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat
dikatakan bahwa minat adalah kesenangan, kesukaan dan ketertarikan untuk
memperhatikan dan mengenang suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang
menyuruh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Menurut Slameto (2010: 180) ada beberapa indikator minat belajar, yaitu
perasaan senang, ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan peserta didik. Masing-
masing indikator tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
a) Perasaan senang
Peserta didik yang memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang
dipelajarinya, maka dapat belajar tanpa adanya rasa terpaksa.
b) Ketertarikan
Ketertarikan ini berhubungan dengan daya gerak yang mendorong peserta
didik terhadap orang, benda, kegiatan atau dapat berupa pengalaman yang
efektif yang dirangsang oleh kegiatan tersebut.
c) Perhatian
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungannya. Peserta didik
memiliki minat pada objek tertentu dengan sendirinya akan memperhatikan
objek tersebut tanpa adanya paksaan.
d) Keterlibatan
Keterlibatan berhubungan dengan ketertarikan seseorang terhadap obyek
yang mengakibatkan orang tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau
mengerjakan kegiatan dari objek tersebut.
2.1.5.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Peserta Didik
Hartono (dalam Susanto, 2013:67) menyatakan bahwa minat memberikan
sumbangan besar terhadap keberhasilan belajar peserta didik. Menurut Syah
(2003: 132) faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar sebagai berikut:
1. Faktor Internal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri peserta didik
yang meliputi dua aspek yakni:
a. Aspek fisiologis
Aspek fisiologis merupakan kondisi jasmani dan tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran tubuh peserta didik, hal ini dapat
mempengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.
b. Aspek psikologis
Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri peserta didik yang terdiri
dari intelegensi, bakat peserta didik, sikap peserta didik, minat peserta didik
dan motivasi peserta didik.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang timbul dari luar peserta didik yang
terdiri dari dua macam yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan
nonsosial.
a. Faktor lingkungan sosial
Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat, dan teman
sekelas.
b. Faktor lingkungan nonsosial
Lingkungan nonsosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor
materi pelajaran, waktu belajar, keadaan rumah dan tempat tinggal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3. Faktor Pendekatan Belajar
Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan
oleh peserta didik dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses dalam
mempelajari materi tertentu.
2.1.6 Perkembangan Belajar Anak SD Usia Kelas Awal
Dalam Trianto (2010:13), masa anak-anak (2-12 tahun) terbagi atas dua sub-
periode, yaitu: (1) Masa Prasekolah (2-6 tahun); dan (2) Masa Sekolah Dasar (6-
10 tahun). Pada dasarnya setiap tahap perkembangan anak dipengaruhi oleh dua
faktor utama, yaitu:
a. Faktor bawaan (hereditas). Faktor bawaan merupakan suatu kondisi yang
telah ada sejak lahir seperti potensi kecerdasan, bakat, minat, dan
kecenderungan atau sifat yang diturunkan dari orang tua.
b. Faktor pengalaman (lingkungan). Faktor ini merupakan suatu kondisi yang
dialami anak sepanjang kehidupan baik di rumah, sekolah maupun
lingkungan pergaulan di luar rumah. Setiap anak mengembangkan pola
perilaku yang unik dan berbeda sesuai dengan pengalaman yang dialaminya
dalam pemenuhan kebutuhannya.
Hurlock (dalam Trianto, 2010:14) menjelaskan 5 (lima) proses
perkembangan dalam tumbuh kembang anak, antara lain:
a. Psikomotorik, lebih pada kesehatan fisik, kekuatan motorik, kemandirian,
kemampuan merawat diri, dan rasa kompetensi.
b. Kognitif – Intelektual, lebih pada kreativitas, perkembangan bahasa,
penalaran, pengetahuan dasar umum, dan pengenalan lingkungan hidup.
c. Emosi, lebih pada pengendalian diri, ketekunan dan antusiasme pada kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
d. Sosial, lebih kepada ketertiban, disiplin, kerjasama dan latihan ‘aturan main’
sosial (misalnya: kompromi, perilaku antri, dan tenggang rasa).
e. Moral, lebih pada etika (benar dan salah) dan etiket (perilaku baik atau
buruk).
Piaget (dalam Trianto, 2010:15) menentukan tahap-tahap perkembangan
kognitif anak melalui 4 (empat) tahap antara lahir sampai dewasa. Tahap
perkembangan kognitif tersebut, yaitu: tahap sensorimotor, tahap praoperasional,
tahap operasi konkrit, dan tahap operasi formal. Tahap-tahap tersebut dijabarkan
dalam Tabel 1.1 di bawah ini.
Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget
Tahap Perkiraan Usia Kemampuan-kemampuan Utama
Sensorimotor Lahir − 2 tahun Terbentuknya konsep “kepermanenan objek” dan
kemampuan gradual dari perilaku reflektif ke
perilaku yang mengarah kepada tujuan.
Praoperasional 2 − 7 tahun Perkembangan kemampuan menggunakan simbol-
simbol untuk menyatakan obyek-obyek dunia.
Pemikiran masih egosentris dan sentrasi.
Operasi konkrit 7 − 11 tahun Perbaikan dalam kemampuan untuk berpikir
secara logis. Kemampuan-kemampuan baru
termasuk penggunaan operasi-operasi yang dapat-
balik.
Pemikiran tidak lagi sentralis tetapi desentralis,
dan pemecahan masalah tidak begitu dibatasi oleh
keegosentrisan.
Operasi formal 11 tahun − dewasa Pemikiran abstrak dan murni simbolis mungkin
dilakukan. Masalah-masalah dapat dipecahkan
melalui penggunaan eksperimentasi sistematis.
2.1.6.1 Karakter Belajar Anak Usia Kelas Awal SD/MI
Anak pada usia 6 – 10 tahun atau kelas I, II, dan III, pada umumnya
berada pada rentang usia dini yang melihat segala sesuatu sebagai suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
kebutuhan (holistik) sehingga pembelajaran masih bergantung pada objek-objek
konkrit dan pengalaman yang dialaminya. Menurut Hawadi (dalam Trianto,
2010:29) dasar-dasar aktivitas anak usia 6 – 10 tahun adalah:
a. Anak belajar memerankan perasaan/nurani dalam pergaulan. Perasaan/nurani
ini merupakan pola tingkah laku yang kompleks yang tidak dipelajari
melainkan diperoleh dari kelahiran dan dapat terlihat pada seseorang.
b. Refleks-refleks aktivitas tubuh. Gerak reflesiolonis ini melindungi dari
kemungkinan-kemungkinan menerima rangsangan baik dari luar maupun dari
dalam tubuh.
c. Interaksi dan sosialisasi. Pada masa ini anak mulai membentuk sikap terhadap
kelompok dan lembaga sosial, serta belajar bergaul.
d. Kebutuhan dan keinginan. Kebutuhan dan keinginan ini terbagi menjadi 2
(dua), yaitu fisiologis-organis (makanan, air, dan oksigen) dan psikis (kasih
sayang, rasa aman, terlindung, jauh dari rasa cemas dan takut, dll.).
e. Kebutuhan dan kebebasan menyatakan diri.
f. Kebutuhan mengadakan hubungan dengan sesama atau bersosialisasi.
g. Kebutuhan akan rasa harga diri.
Berdasarkan karakter tersebut, Guru dapat menciptakan suatu keadaan atau
lingkungan belajar yang memadai agar anak dapat menemukan pengalaman-
pengalaman nyata dan terlibat langsung dengan alat dan media. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan lagu sebagai media belajar agar peserta didik tertarik
untuk belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Dengan
demikian, peserta didik dapat terbantu dalam mengembangkan kecerdasan logika-
matematika dan kecerdasan musikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.1.6.2 Tugas Perkembangan Peserta Didik Usia SD
Terdapat tiga tugas perkembangan peserta didik menurut Gendon dan Sri
Hastuti (2011:9):
a. Perkembangan pribadi-sosial
Menurut Sitti (2008: 46) tugas perkembangan kepribadian pada masa ini
adalah pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai
individu yang berkembang, mengenal dan dapat memelihara kesehatan dan
keselamatan dirinya, menyayangi dirinya, senang berolahraga dan memiliki sikap
yang tepat terhadap jenis kelamin lain. Pada masa ini peserta didik mampu
memilih, merencanakan, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung
pada orang tuanya atau orang dewasa lainnya.
Menurut Sitti (2008: 46) tugas perkembangan pada masa ini yaitu
pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Peserta didik
diharapkan memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga atau kelompok-
kelompok sosial yang ada dalam masyarakat. Peserta didik mampu belajar dengan
teman sebaya, bergaul, bekerjasama dan membina hubungan baik dengan teman
sebaya, saling menolong, dan membentuk kepribadian sosial.
Menurut Gendon & Sri Hastuti (2011: 9) pada masa ini peserta didik
diharapkan: 1) memiliki pemahaman diri, 2) mengembangkan sikap-sikap positif
terhadap diri sendiri dan orang lain, 3) membuat pilihan kegiatan secara sehat, 4)
mampu menghargai orang lain, 5) memiliki rasa tanggung jawab, 6)
mengembangkan keterampilan dalam berhubungan antarpribadi, 7) memiliki
keterampilan memecahkan masalah-masalah sederhana yang dihadapi dalam
kehidupan sehari-hari, 8) dapat membuat keputusan secara baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
b. Perkembangan akademik dan pendidikan
Menurut Dahlan (2016: 69) tugas perkembangan pada masa ini, peserta
didik belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Selain
itu, belajar mengembangkan konsep sehari-hari. Pada tugas perkembangan ini
peserta didik dapat melihat, mendengar segala sesuatu yang bermanfaat bagi
dirinya dan orang lain Sedangkan menurut Gendon & Sri Hastuti (2011: 9)
menjelaskan bahwa pada masa ini peserta didik dapat: (1) mengembangkan sikap,
kebiasaan dan cara-cara belajar yang baik, (2) berlatih menetapkan cita-cita dan
rencana pendidikan lanjutan, (3) mencapai prestasi belajar secara optimal sesuai
bakat dan kemampuannya, dan (4) memiliki keterampilan untuk menghadapi tes
ujian.
c. Perkembangan karier
Menurut Kartadinata (dalam Gendon & Srihastuti 2011: 9) tugas
perkembangan karier peserta didik pada masa ini yaitu (1) mengenali macam dan
ciri berbagai jenis pekerjaan, (2) mengembangkan cita-cita terhadap berbagai
pilihan pekerjaan dan belajar merencanakan masa depan, (3) menyesuaikan
pengembangan kemampuan, keterampilan, dan minat dengan kecenderungan arah
cita-cita pekerjaan.
Prototipe yang dikembangkan oleh peneliti dapat digunakan sebagai sarana
bagi peserta didik untuk menjalankan tugas-tugas perkembangannya. Dalam
menjalankan tugas perkembangan pribadi-sosialnya, media lagu dalam prototipe
ini dapat digunakan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan peserta didik
dalam mengembangkan sikap dirinya secara mandiri dan mengembangkan sikap
terhadap hubungannya dengan sesama dan lingkungannya. Dalam perkembangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
akademik dan pendidikan, media lagu dalam prototipe ini dapat membantu peserta
didik dalam penanaman konsep penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
pada mata pelajaran Matematika yang ditematikkan dengan materi ungkapan
kasih sayang dan persahabatan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Peserta
didik juga diharapkan mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan
penjumlahan dan pengurangan serta menerapkan ungkapan kasih sayang dan
persahabatan setelah belajar dengan menggunakan media lagu ini. Dalam
perkembangan kariernya, setelah peserta didik memahami konsep penjumlahan
dan pengurangan serta memahami ungkapan kasih sayang dan persahabatan,
peserta didik diharapkan mampu untuk mengembangankan dan melanjutkan
materi tersebut sehingga dapat berguna dikehidupannya yang akan datang,
termasuk dalam kehidupan karier atau pekerjaannya.
2.1.7 Kecerdasan Logika-matematika dan Kecerdasan Musikal Menurut
Howard Gardner
Howard Gardner (dalam Ula, 2013:86) menemukan sebuah konsep
kecerdasan majemuk berdasarkan penelitian yang telah dilakukannya. Ada
sembilan jenis kecerdasan menurut Howard Gardner, yaitu 1) kecerdasan lingual,
2) kecerdasan logika-matematika, 3) kecerdasan ruang visual, 4) kecerdasan
kinestetik, 5) kecerdasan musikal, 6) kecerdasan interpersonal, 7) kecerdasan
intrapersonal, 8) kecerdasan lingkungan, 9) kecerdasan eksistensial.. Peneliti
mengambil dua jenis kecerdasan yang sesuai dengan penelitian yang peneliti
lakukan, yaitu kecerdasan logika-matematika dan kecerdasan musikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
2.1.7.1 Kecerdasan Logika-matematika
Salah satu dari kesembilan kecerdasan manusia adalah kecerdasan logika-
matematia. Kecerdasan logika-matematika (dalam Ula, 2013:91) meliputi
keterampilan berhitung dan berpikir logis serta keterampilan pemecahan masalah.
Selain itu, logika, abstraksi, prinsip sebab akibat, kategorisasi dan perhitungan,
manipulasi angka, kuantitas, dan operasi matematika juga termasuk dalam
kecerdasan logika-matematika.
Gardner berpendapat bahwa kecerdasan logika-matematika merupakan
kemampuan yang berkaitan dengan penggunaan bilangan dan logika secara
efektif. Ciri-ciri orang yang kecerdasan logika-matematikanya menonjol adalah
kemampuan penalarannya mumpuni, memiliki kemampuan dalam mengurutkan,
berpikir pola sebab-akibat, menciptakan hipotesis, mencari keteraturan konseptual
atau pola numerik dan bahkan biasanya memiliki pandangan hidup yang bersifat
rasional. Orang yang memiliki kecerdasan logika-matematika akan mudah dalam
membuat klasifikasi dan kategorisasi dalam pemikiran serta cara mereka dalam
bekerja.
Anak dengan kecerdasan logika-matematika yang menonjol biasasnya
memiliki nilai matematika yang lebih baik dibandingkan teman-temannya. Selain
itu, cara pikir dan cara bicaranya lebih logis dan rasional. Anak dengan
kecerdasan ini lebih senang apabila belajar dengan menggunakan skema atau
bagan. Mereka kurang begitu suka dengan bacaan dan kalimat yang panjang. Pada
umumnya, orang yang kecerdasan logika-matematikanya menonjol memiliki
kemampuan dalam:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
1. Logika atau berpikir logis
2. Reasoning, pola sebab akibat
3. Klasifikasi dan kategorisasi
4. Abstraksi dan simbolisasi
5. Pemilikan induktif dan deduktif
6. Menghitung dan bermain angka, estimasi, dan analisis jumlah
7. Pemikiran ilmiah
8. Problem solving
9. Silogisme
Dalam penelitian ini, lagu yang dibuat oleh peneliti berkaitan dengan
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Materi ini berkaitan dengan
kecerdasan logika-matematika para peserta didik. Oleh sebab itu, prototipe
rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu ini dapat dijadikan media
untuk mengembangkan kecerdasan logika-matematika pada peserta didik.
2.1.7.2 Kecerdasan Musikal
Gardner (dalam Ula, 2013:94-96) memaparkan mengenai kecerdasan
musikal. Kecerdasan musikal merupakan kecerdasan yang lebih awal muncul
dibandingkan kecerdasan-kecerdasan yang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan
terhadap tangga nada, irama, dan warna bunyi (kualitas suara) serta aspek
emosional terhadap bunyi yang berhubungan dengan bagian fungsional dari
apresiasi musik, bernyanyi, dan memainkan alat musik. Menurut Gardner,
kecerdasan musikal merupakan kemampuan untuk mengembangkan,
mengekspresikan, dan menikmati bentuk-bentuk musik serta suara, seperti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
kepekaan terhadap ritme, melodi, dan intonasi, kemampuan memainkan alat
musik, kemampuan menyanyi dan mencipta lagu, bahkan juga kemmapuan untuk
menikmati lagu, musik serta nyanyian.
Gardner berpendapat bahwa kecerdasan musikal seseorang dapat
dikatakan menonjol apabila orang tersebut memiliki kemampuan auditorial yang
baik. Kemampuan ini tidak hanya menjadikan seseorang mampu untuk
mendengar dan merangkai musik saja, melainkan juga mampu mengingat
pengalaman dalam bermusik. Gardner juga menjelaskan bahwa, “Kemampuan
bermusik merupakan hal yang berhubungan dengan memori suara. Sehingga,
sekian persen dari apa yang didengar oleh seseorang akan masuk dalam alam
bawah sadarnya dan menjadi bagian pokok dari daya ingatnya”.
Orang yang kecerdasan musikalnya menonjol akan menyenangi segala
sesuatu yang berhubungan dengan musik. Mereka akan mampu mengungkapkan
perasaan dan pemikirannya dalam bentuk musik. Bahkan, sesuatu yang dikaitkan
dengan musik atau lagu akan lebih mudah mereka pelajari. Pada umumnya, orang
yang memiliki kecerdasan musikal yang menonjol akan berkemampuan dalam:
1. Menangkap musik
2. Mencipta melodi
3. Menyanyi dan pentas musik
4. Mencipta musik
5. Memainkan alat musik
6. Mengetahui struktur musik dengan baik
7. Peka terhadap suara dan musik
8. Peka dengan intonasi dan ritmik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu ini
bertujuan agar peserta didik mampu memahami konsep penjumlahan dan
pengurangan serta memahami dan menerapkan berbagai ungkapan kasih sayang
dan persahabatan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, bagi peserta didik
yang memiliki kecerdasan musikal yang menonjol akan lebih senang belajar
materi ini karena menggunakan lagu. Selain itu, materi yang dipeajaripun akan
lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran Matematika menggunakan
media lagu masih terbatas untuk dijadikan sebagai sumber untuk penelitian ynag
relevan. Berikut ini penelitian yang relevan yang berkaitan dengan pembelajaran
Matematika menggunakan media lagu.
Penelitian yang pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Martha
Christianti (2010) “Pengaruh Musik Instrumental terhadap Hasil Belajar
Matematika Peserta didik Kelas 1 Sekolah Dasar”. Berdasarkan hasil wawancara
yang dilakukan oleh peneliti, beberapa anak mengatakan bahwa Matematika itu
susah, rumit, memusingkan dan perlu jalan yang panjang untuk
menyelesaikannya, cara guru mengajar, dan tekanan yang diberikan orang tua dan
guru dalam bentuk hukuman juga menjadi penyebab ketidaksukaan anak terhadap
mata pelajaran Matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian musik instrumental terhadap hasil Belajar Matematika peserta didik
kelas 1 Sekolah Dasar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen mengingat
tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis, yaitu terdapat pengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang signifikan antara pemberian musik instrumental terhadap hasil belajar
Matematika peserta didik kelas 1 Sekolah Dasar.
Penelitian kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Suprihyatun
(2012) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Cacah melalui Media Manipulatif pada Peserta didik Sekolah Dasar”.
Masalah yang ditemukan oleh peneliti adalah kurangnya penggunaan media
pembelajaran yang berkaitan erat dengan materi yang akan disampaikan kepada
peserta didik dikelas awal. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
aktivitas guru dan peserta didik dalam penggunaan media manipulatif untuk
meningkatkan kemampuan menjumlah dan mengurangi bilangan cacah sampai
dengan 20 di SDN Tanah Kali Kedinding VII Surabaya, serta mendeskripsikan
hasil belajar peserta didik kelas 1 SDN Tanah Kali Kedinding VII Surabaya.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Classroom Action
Research atau Penelitan Tindakan Kelas (PTK).
Penelitian yang ketiga adalah penelitian yang dilakukan oleh Sriyani
Wulandari (2015) dengan judul “Pengembangan Prototipe Perangkat
Pembelajaran Kurikulum 2013 pada Kelas V dengan ‘Tema Kerukunan dalam
Bermasyarakat’”. Masalah yang ditemukan oleh peneliti adalah kesulitan yang
dialami guru dalam beberapa hal, antara lain membuat serta menggunakan rubrik
penilaian, membuat media, dan merumuskan kegiatan yang mencakup 5M.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan prototipe perangkat pembelajaran
Kurikulum 2013 pada tema 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat” untuk kelas V
Sekolah Dasar dan untuk mendeskripsikan kualitas dari produk yang disusun oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
peneliti tersebut. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian
dan pengembangan atau Research and Development (R&D).
Ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti karena terdapat penelitian tentang pengaruh musik terhadap pembelajaran
Matematika, penelitan tentang penggunaan media pada pembelajaran Matematika
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dan penelitian jenis R&D
tentang Kurikulum 2013. Peneliti menjadikan ketiga penelitian di atas sebagai
acuan dalam menyusun penelitian yang mengembangkan lagu sebagai media
pembelajaran yang dapat membantu peserta didik dalam memahami materi
pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah dengan Bahasa Indonesia materi ungkapan kasih sayang dan persahabatan
berdasarkan syair lagu yang sesuai dengan Kurikulum 2013. Penelitian ini
berjudul “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika
Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Menggunakan Media
Lagu”. Penelitian yang relevan dari ketiga sumber tersebut akan dijelaskan dalam
bagan berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Gambar 2.1 Literatur Map dan Penelitian yang Relevan
2.3 Kerangka Berpikir
Peneliti terinspirasi dengan pengaruh musik instrumental yang dapat
meningkatkan hasil belajar Matematika pada peserta didik kelas 1 SD. Penelitian
yang dilakukan oleh peneliti merupakan hal yang baru sebab sebelumnya belum
ada yang melakukan penelitian tentang pengembangan prototipe rancangan
pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah menggunakan media lagu. Peneliti memilih lagu sebagai media
Martha Christianti (2010)
Pengaruh Musik Instrumental
terhadap Hasil Belajar
Matematika Peserta didik
Kelas 1 Sekolah Dasar
Suprihyatun (2012)
Meningkatkan Hasil Belajar
Penjumlahan dan
Pengurangan Bilangan Cacah
melalui Media Manipulatif
pada Peserta didik Sekolah
Dasar
Sriyani Wulandari (2015)
Pengembangan Prototipe
Perangkat Pembelajaran
Kurikulum 2013 pada Kelas
V dengan "Tema Kerukunan
dalam Bermasyarakat"
Martina Yuni Awalrukmana
(2017)
Pengembangan Prototipe
Rancangan Pembelajaran
Tematik Matematika Materi
Penjumlahan dan Pengurangan
Bilangan Cacah Menggunakan
Media Lagu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pembelajaran, sebab lagu merupakan salah satu hasil karya seni bunyi dalam
musik. Berdasarkan tujuan penelitian yang telah dibuat terdahulu, pengembangan
prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu untuk peserta didik kelas 1
Sekolah Dasar masih relevan untuk diteliti.
Prototipe yang peneliti kembangkan berupa rancangan pembelajaran
dengan judul “Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Menggunakan Media Lagu”.
Prototipe ini digunakan untuk memfasilitasi peserta didik agar dapat memahami
konsep penjumlahan dan pengurangan dengan cara yang menyenangkan.
Prototipe ini berupa: (1) buku rancangan pembelajran. (2) Prototipe terdiri dari
cover, kata pengantar, daftar isi, lagu, contoh rancangan pelaksanaan
pembelajaran (RPP), dan daftar pustaka. (3) Prototipe ini berisi 6 (enam) lagu
tentang penjumlahan dan pengurangan, dan 2 (dua) contoh RPP.
Peneliti membuat prototipe buku rancangan pembelajaran ini dikarenakan
masih terbatasnya penelitian yang mengembangkan prototipe buku rancangan
pembelajaran tentang tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah menggunakan media lagu. Selain itu, pada zaman sekarang ini
anak cenderung aktif, sehingga anak akan cepat merasa bosan apabila proses
pembelajaran hanya dengan cara duduk dan mendengarkan saja. Pada Kurikulum
2013, pembelajaran musik di Sekolah Dasar dapat kolaborasikan dengan
pembelajaran-pembelajaran yang lain, salah satunya dalam pembelajaran
Matematika dan Bahasa Indonesia. Sehingga proses pembelajaran dapat terasa
lebih menyenangkan dan menarik minat peserta didik dalam belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Hal tersebut mendorong peneliti untuk menyusun prototipe buku
rancangan pembelajaran yang berjudul “Prototipe Rancangan Pembelajaran
Tematik Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah
Menggunakan Media Lagu”. Peneliti berharap prototipe ini dapat membantu
peserta didik dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan dengan
cara yang menyenangkan dan dapat menjadi inspirasi bagi guru dalam
memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi peserta didiknya.
2.4 Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan uraian berbagai teori di atas, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
1. Bagaimana prosedur pengembangan prototipe buku rancangan pembelajaran
tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan media lagu untuk peserta didik kelas 1 Sekolah Dasar?
2. Bagaimana kualitas prototipe buku rancangan pembelajaran tematik
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan media lagu untuk peserta didik kelas 1 Sekolah Dasar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada BAB III ini akan menjelaskan tentang jenis penelitian, setting
penelitian, prosedur penelitian, uji coba produk, instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian dan
pengembangan atau sering disebut dengan Research and Development atau R&D.
Research and Development adalah cara ilmiah untuk meneliti, merancang,
memproduksi dan menguji validitas produk yang telah dihasilkan (Sugiyono,
2015:30). Penelitian ini disebut penelitian R&D karena peneliti ingin
mengembangkan suatu produk yang dibutuhkan oleh anak. Penelitian
pengembangan ini akan mengembangkan produk berupa prototipe buku
rancangan pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah dengan menggunakan lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah
dasar.
3.2 Setting Penelitian
Setting penelitian ini akan membahas tentang tempat penelitian, subjek
penelitian, objek peneliian, dan waktu penelitian.
3.2.1 Tempat Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SD Kanisius Kalasan, Kringinan,
Tirtomartani, Kalasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek uji penelitian yang akan diteliti adalah peserta didik kelas 1
sekolah dasar.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah prototipe rancangan
pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
dengan menggunakan lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini membutuhkan waktu selama sembilan bulan, yaitu mulai
dari bulan Agustus 2016 sampai bulan Mei 2017.
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan prototipe rancangan pembelajaran Matematika
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan lagu
untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar menggunakan langkah-langkah
penelitian dan pengembangan dalam buku Sugiyono yang berjudul “Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” yang mengadaptasi langkah-langkah
milik Brog dan Gall (Sugiyono, 2012:298). Prosedure pengembangan ini meliputi
sepuluh langkah, sebagai berikut: (1) potensi dan masalah, (2) pengumpulan data,
(3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7)
revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, (10) produksi masal.
Langkah-langkah penelitian dan pengembangan tersebut tersusun dalam bagan
berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar 3.1 Langkah-langkah Pengembangan Menurut Sugiyono
Penelitian ini hanya menggunakan 6 (enam) prosedur yang ada dalam
buku Sugiyono. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya
yang tidak memungkinkan peneliti untuk melaksanakan kesepuluh langkah yang
ada. Keenam langkah yang peneliti dapat lakukan adalah (1) potensi dan masalah,
(2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) revisi desain, (6)
uji coba produk, sehingga peneliti dapat menghasilkan produk pengembangan
prototipe rancangan pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan lagu untuk peserta didik kelas
1 sekolah dasar. Prosedur penelitian dan pengembangan yang peneliti lakukan,
akan dijelaskan dalam gambar bagan di bawah ini.
Potensi danMasalah
Pengumpulan Data
DesainProduk
ValidasaiDesain
RevisiDesain
Uji CobaProduk
RevisiProduk
Uji CobaPemakaian
RevisiProduk Produksi Masal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Digunakan Oleh
Peneliti
Tahap 5
Revisi Prototipe
Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Penjumlahan
dan Pengurangan Bilangan cacah untuk Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar
Tahap 3
Desain Prototipe
Membuat lagu
Konsultasi dan revisi
Membuat RPP
Tahap 4
Validasai Prototipe
Prototipe divalidasi oleh 3 (tiga) ahli,yaitu: ahli musik, ahli Matematika, dansatu guru kelas 1 sekolah dasar.
Revisi prototipe berdasarkan dari berbagaisaran yang diberikan oleh ketiga ahli
Tahap 6
Uji Coba Prototipe
Tahap 1
Potensi dan Masalah
Potensi: Pembelajaran Tematik padaKurikulum 2013
Masalah: kesulitan pada materipenjumlahan dan pengurangan bilangancacah
Tahap 2
Pengumpulan Data
Wawancara
Pembagian lembar kuesioner prapenelitian
Pembagian kuesioner uji coba prototipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
3.3.1 Potensi dan Masalah
Pada tahap potensi dan masalah, peneliti melakukan analisis kebutuhan
anak dengan cara menyebarkan lembar kuesioner. Lembar kuesioner ini bertujuan
untuk mengetahui apakah peserta didik kelas 1 SD memerlukan lagu tentang
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Lembar kuesioner ini akan
disebarkan pada peserta didik kelas 1 sekolah dasar di SD Kanisius Kalasan. Hasil
dari lembar kuesioner ini nantinya akan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui
kebutuhan anak. Oleh karena itu prototipe buku rancangan pembelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan
menggunakan lagu ini di susun dan dikembangkan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan sesuai dengan Kurikulum 2013.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti menggunakan teknik wawancara
dengan guru kelas 1 sekolah dasar dan teknik kuesioner dengan cara menyebarkan
lembar kuesioner pada peserta didik kelas 1 SD di SD Kanisius Kalasan.
Pengumpulan data ini bertujuan agar peneliti memperoleh data sesuai dengan
kebutuhan anak dan sebagai salah satu cara untuk mengetahui kesulitan belajar
pada mata pelajaran Matematika pada peserta didik kelas 1 sekolah dasar.
3.3.3 Desain Produk
Produk yang dihasilkan berupa prototipe buku rancangan pembelajaran
Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan media lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar. Desain
produk meliputi: 1) Lagu pertama mengenai simbol penjumlahan, lagu kedua
mengenai konsep penjumlahan, lagu ketiga mengenai tematik Matematika dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Bahasa Indonesia berkaitan dengan penjumlahan, lagu keempat mengenai simbol
pengurangan, lagu kelima mengenai konsep pengurangan, dan lagu keenam
mengenai tematik Matematika dengan Bahasa Indonesia berkaitan dengan
pengurangan. 2) RPP yang mengintegrasikan mata pelajaran Matematika
(penjumlahan dan pengurangan) dan Bahasa Indonesia (mengenal ungkapan kasih
sayang dan persahabatan berdasarkan puisi anak/syair lagu).
3.3.4 Validasi Desain
Produk berupa prototipe buku rancangan pembelajaran Matematika pada
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan lagu
yang sudah dibuat, perlu divalidasi oleh ahli terlebih dahulu sebelum diuji
cobakan. Validasi akan dilakukan oleh satu ahli Matematika, satu ahli musik, dan
satu guru kelas 1 sekolah dasar. Validasai dilakukan dengan cara memberikan
desain produk dan lembar penilaian pada ahli.
3.3.5 Revisi Desain
Berdasarkan hasil validasai, peneliti melakukan revisi desain produk
berupa buku rancangan pembelajaran dengan menggunakan lagu. Kritik dan saran
dari ketiga ahli digunakan sebagai landasan untuk memperbaiki desain produk.
3.3.6 Uji coba Produk
Desain produk yang sudah direvisi kemudian diujikan kepada peserta
didik kelas 1 sekolah dasar di SD Kanisius Kalasan. Uji coba produk
dimaksudkan agar peserta didik dapat merasa senang dan gembira, sehingga dapat
memahami materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah yang
ditematikkan dengan materi mengenal puisi anak/syair lagu. Peserta didik
diberikan lembar soal untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
terhadap materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Selain itu, peserta
didik juga diberikan lembar evaluasi untuk mengetahui minat belajar peserta didik
terhadap materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah setelah
menggunakan lagu.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Hasil pengumpulan data pada R&D berupa data kualitatif dan data
kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara dengan guru kelas 1
sekolah dasar, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil penyebaran
kuesioner yang diisi oleh peserta didik kelas 1 sekolah dasar. Peneliti
menggunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu wawancara dan kuesioner.
1. Wawancara
Esterberg (dalam Sugiyono, 2015:231) mendefinisikan bahwa wawancara
adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Burke
Johnson dan Larry Cristensen (dalam Sugiyono, 2015:210) menyatakan bahwa
wawancara merupakan teknik pengumpulan data di mana pewawancara (peneliti
atau yang diberi tugas melakukan pengumpulan data) dalam mengumpulkan data
mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 1
sekolah dasar di SD Kanisius Kalasan. Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan
mengenai kesulitan belajar, minat belajar peserta didik dan penggunaan media
pembelajaran terutama media lagu yang terkait dengan Matematika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
2. Kuesioner
Creswell (dalam Sugiyono, 2015:216) menyatakan bahwa kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data di mana partisipan/responden mengisi
pertanyaan atau pernyataan kemudian setelah diisi dengan lengkap
mengembalikannya kepada peneliti. Larry Cristensen (dalam Sugiyono,
2015:216) menyatakan bahwa kuesioner merupakan instrumen untuk
pengumpulan data, di mana partisipan atau responden mengisi pertanyaan atau
pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Peneliti dapat menggunakan kuesioner
untuk memperoleh data yang terkait dengan pemikiran, perasaan, sikap,
kepercayaan, nilai, persepsi, kepribadian dan perilaku dari responden. Dengan
kata lain, para peneliti dapat melakukan pengukuran bermacam-macam
karakteristik dengan menggunakan kuesioner.
Pada penelitian ini, peneliti membagikan lembar kuesioner kepada 23 peserta
didik kelas 1 sekolah dasar di SD Kanisius Kalasan. Kuesioner ini terdiri dari 22
item pertanyaan yang mencakup tiga indikator, yaitu kesulitan pada materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, minat belajar, dan lagu.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan dua teknik, yaitu wawancara
dan kuesioner/angket. Wawancara tidak terstruktur dilakukan untuk memperoleh
data awal tentang kesulitan belajar Matematika yang dialami oleh peserta didik
kelas 1 sekolah dasar menurut guru kelas yang mengampu setiap harinya.
Sedangkan kuesioner digunakan untuk mengetahui kesulitan dan minat belajar
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
lagu. Kuesioner diberikan kepada peserta didik kelas 1 sekolah dasar di SD
Kanisius Kalasan. Berikut ini adalah kisi-kisi yang digunakan dalam penelitian:
3.5.1 Kisi-kisi Lembar Wawancara
Lembar wawancara digunakan untuk pra penelitian. Lember wawancara
ini ditujukan kepada guru kelas 1 sekolah dasar di SD Kanisius Kalasan. Berikut
ini adalah kisi-kisinya.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Wawancara
No Pertanyaan
1 Apakah peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar Matematika?
2 Materi mana yang sulit dipahami peserta didik ketika proses belajar Matematika?
3 Apakah pernah menggunakan media dalam proses belajar mengajar?
4Apa pernah menggunakan lagu sebagai media untuk membantu peserta didik dalam
proses belajar mengajar?
5 Bagaimana minat belajar peserta didik ketika belajar dengan menggunakan media lagu?
6 Apakah pernah menggunakan media saat belajar Matematika?
7 Bagaimana minat belajar peserta didik ketika belajar Matematika menggunakan media?
8Apa pernah menggunakan lagu sebagai media untuk membantu peserta didik belajar
Matematika?
3.5.2 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Peserta Didik Pra Penelitian
Lembar kuesioner ini digunakan untuk pra penelitian. Lembar kuesioner
ini ditujukan kepada 23 peserta didik kelas 1 sekolah dasar. Berikut ini merupakan
kisi-kisi lember kuesioner yang telah dilakukan oleh peneliti.
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Kuesioner Pra Penelitian
No Indikator No Item1. Kesulitan materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah1, 2
2. Minat belajar 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 123. Lagu 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3.5.3 Validasi Kuesioner Pra Penelitian
Kuesioner pra penelitian divalidasi oleh ahli Matematika Universitas
Sanata Dharma. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi produk oleh ahli.
Tabel 3.3 Validasi Kuesioner Pra Penelitian
No Komponen yang dinilaiScore(1-4)
Saran
1 Bahasa Kalimat sesuai dengan kaidah EYD. 4Kata-kata mudah dipahami oleh peserta didik. 3
2. Isi Mencakup indikator dari minat yaitumemperhatikan.
4
Mencakup indikator dari minat yaitu rasamengenang.
4
Mencakup indikator dari minat yaituketertarikan pada materi penjumlahan bilanganbulat satuan sampai puluhan.
4
Mencakup indikator dari minat yaitu rasasenang saat mengerjakan soal penguranganbilangan bulat satuan sampai puluhan.
3
Menggali permasalahan tentang penjumlahanbilangan bulat satuan sampai puluhan.
4
Menggali permasalahan tentang penguranganbilangan bulat satuan sampai puluhan.
4
Mencari informasi dari peserta didik tentangperlunya lagu yang berkaitan denganpenjumlahan.
3
Mencari informasi dari peserta didik tentangperlunya lagu yang berkaitan denganpengurangan.
4
3. Pertanyaan Pertanyaan yang diisi sesuai dengan kesulitanpeserta didik.
3
Pertanyaan yang diajukan berkaitan denganpermasalahan peserta didik di materimatematika tentang penjumlahan danpengurangan.
4
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh oleh peneliti kemudian dianalisis secara kualitatif dan
kuantitatif.
3.7.1 Data Kualitatif
Data kualitatif berupa komentar-komentar yang telah dikemukakan oleh
para ahli, yaitu ahli Matematika, ahli Musik, dan guru kelas 1 sekolah dasar.
Ketika validator melakukan validasi pada produk yang telah peneliti susun,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
terdapat beberapa masukan terhadap kelayakan produk. Data tersebut kemudian
dianalisis dengan cara mengecek kembali produk yang telah disusun oleh peneliti.
Hal tersebut dilakukan sebagai dasar untuk memperbaiki dan mengetahui
kelayakan dari produk yang dibuat oleh peneliti. Selain itu, data kualitatif juga
diperoleh peneliti berdasarkan pengamatan/observasi ketika uji coba berlangsung
dan hasil wawancara kepada guru kelas 1 SD.
3.7.2 Data Kuantitatif
Data kuantitatif berupa skor yang diberikan oleh para ahli. Data tersebut
diperoleh melalui instrumen penelitian berupa lembar kuesioner. Pedoman
penskoran yang digunakan oleh peneliti adalah skala 1-4. Peneliti memilih skala
1-4 bukan 1-5 dikarenakan responden cenderung akan memilih alternatif yang ada
di tengah, yaitu skala 3 dengan alasan dirasa aman dan paling gampang (Arikunto,
2010:284). Kriteria untuk skala 1-4 adalah sangat baik, baik, tidak baik, dan
sangat tidak baik. Hasil lembar kuesioner berupa data kuantitatif tersebut
kemudian dikonversikan menjadi data kualitatif oleh peneliti.
Skor yang sudah diperoleh oleh peneliti kemudian dikonversikan menjadi
data kualitatif menggunakan tabel konversi nilai skala empat berdasarkan skala
Likert (Widoyoko, 2012:112). Penyusunan tabel klasifikasi menggunakan aturan
sama dengan dasar jumlah skor responden, yaitu dicari skor tertinggi, skor
terendah, jumlah kelas, dan jarak interval.
Skor tertinggi (ideal) = 4 (Sangat Baik)
Skor terendah = 1 (Sangat Tidak Baik)
Jumlah kelas = 4 (sangat tidak baik sampai sangat baik)
Jarak interval = (4-1)/4 = 0,75 (rentang skor)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Hasil interval sangat baik, baik, tidak baik, sangat tidak baik adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.4 Hasil Interval Skala 1-4
Interval Skor Kualifikasi
3,25 ≤ x ≤ 4,00 Sangat Baik
2,50 ≤ x <3,24 Baik
1,75 ≤ x <2,49 Kurang Baik
0,00 ≤ x <1,74 Tidak Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada BAB IV ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian untuk
menjawab dua buah pertanyaan 1) deskripsi pengembangan prototipe rancangan
pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan dengan
menggunakan lagu, 2) menjelaskan manfaat prototipe bagi peserta didik, serta
pembahasan.
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini membahas tentang proses pengembangan rancangan
pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah dengan menggunakan media lagu dan penjelasan mengenai prototipe
rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan media lagu.
4.1.1 Proses Pengembangan
Dalam proses pengembangan yang peneliti lakukan, peneliti menggunakan
model R&D dari Sugiyono sampai dengan langkah keenam. Keenam langkah
dalam prosedur pengembangan tersebut adalah sebagai berikut:
4.1.1.1 Potensi dan Masalah
Potensi dalam penelitian ini adalah pembelajaran tematik kelas 1 semester
1 sekolah dasar pada Kurikulum 2013, tentang Matematika (materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah) dan Bahasa Indonesia (ungkapan kasih sayang
dan persahabatan dalam syair lagu). Berdasarkan Kurikulum 2013, pembelajaran
tematik kelas 1 semester 1 sekolah dasar tema 2 “Kegemaranku” subtema 2
“Gemar bernyanyi dan menari” pada pembelajaran 3 dan 5 membahas tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Matematika dan Bahasa Indonesia. Kedua pembelajaran tersebut menuntut guru
dan peserta didik untuk mampu memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah pada mata pelajaran Matematika yang ditematikkan dengan
ungkapan kasih sayang dan persahabatan dalam syair lagu pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia.
Peneliti melakukan wawancara dan menyebarkan kuesioner untuk melihat
masalah-masalah terkait dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
pada pembelajaran Matematika di kelas 1 sekolah dasar. Peneliti melakukan
wawancara pada salah satu guru kelas 1 SD di SD Kanisius Kalasan untuk
mengetahui kesulitan belajar peserta didik dan penggunaan media lagu dalam
pembelajaran Matematika kelas 1 sekolah dasar. Pada saat peneliti melakukan
wawancara tersebut, ternyata guru tersebut menyatakan bahwa peserta didik
mengalami kesulitan dalam memahami konsep penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah, guru juga belum pernah menggunakan media lagu dalam
penyampaian konsep penjumlahan dan pengurangan. Guru merasa bahwa peserta
didiknya kurang antusias dalam belajar materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah.
Berdasarkan hasil wawancara didapatkan bahwa peserta didik kelas 1
sekolah dasar mengalami kesulitan dalam memahami konsep penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah. Hal tersebut juga diperkuat berdasarkan data hasil
kuesioner yang diisi oleh peserta didik kelas 1 sekolah dasar di SD Kanisius
Kalasan. Berdasarkan hasil kuesioner tersebut, 76% peserta didik menyatakan
kesulitan dalam belajar Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah sampai 23% peserta didik tidak berminat belajar Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, serta 81% peserta didik
merasa tertarik belajar Matematika menggunakan musik dan lagu.
Berdasarkan hasil wawancara dan penyebaran kuesioner tersebut, peneliti
dapat menyimpulkan bahwa peserta didik kelas 1 SD kurang memahami konsep
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah karena kurangnya minat belajar
terhadap materi tersebut yang pada akhirnya berdampak pada hasil belajar peserta
didik. Oleh sebab itu, peneliti menggunakan media lagu untuk membatu
meningkatkan minat belajar peserta didik.
4.1.1.2 Pengumpulan Data
Pengumpuulan data yang diperoleh peneliti didasarkan pada hasil
wawancara dan penyebaran kuesioner. Wawancara merupakan salah satu teknik
pengumpulan data yang peneliti lakukan untuk mendapatkan data awal tentang
kesulitan belajar yang dialami oleh peserta didik kelas 1 sekolah dasar. Berikut ini
adalah hasil dari wawancara yang telah peneliti lakukan.
Tabel 4.1 Hasil Wawancara
No Pertanyaan1 Apakah peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar Matematika?2 Materi mana yang sulit dipahami peserta didik ketika proses belajar Matematika?3 Apakah pernah mengguakan media dalam proses belajar mengajar?
4Apa pernah menggunakan lagu sebagai media untuk membantu peserta didik dalam prosesbelajar mengajar?
5 Bagaimana minat belajar peserta didik ketika belajar dengan menggunakan media lagu?6 Apakah pernah mengguakan media saat belajar Matematika?7 Bagaimana minat belajar peserta didik ketika belajar Matematika menggunakan media?
8Apa pernah menggunakan lagu sebagai media untuk membantu peserta didik belajarMatematika?
Berdasarkan hasil dari wawancara yang telah peneliti lakukan kepada
seorang guru kelas 1 sekolah dasar, peneliti mendapatkan data awal bahwa peserta
didik kelas 1 sekolah dasar kesulitan dalam memahami konsep penjumlahan dan
pengurangan, terutama materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Sebelumnya, guru kelas 1 sekolah dasar tersebut pernah menggunakan media lagu
dalam proses belajar mengajar di kelas. Peserta didik lebih tertarik dan berminat
belajar ketika belajar dengan menggunakan media lagu. Namun, guru tersebut
belum pernah menggunakan lagu sebagai media ketika belajar penjumlahan dan
pengurangan.
Selain dari hasil wawancara, peneliti juga menggunakan teknik
penyebaran kuesioner untuk dapat memperoleh data. Peneliti menyebarkan
kuesioner kepada 23 peserta didik kelas 1 sekolah dasar di SD Kanisius Kalasan.
Berikut ini merupakan hasil dari kuesioner yang disebarkan oleh peneliti.
Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Kuesioner Peserta Didik Pra Penelitian
No PernyataanJumlah yang memeilih dari
23 peserta didik (%)Ya Tidak
1.Apakah kamu merasa kesulitan saat mengerjakan soalpenjumlahan?
65 35
2.Apa kamu merasa kesulitan saat mengerjakan soalpengurangan?
87 13
3. Apa kamu merasa senang saat belajar penjumlahan? 96 44. Apa kamu merasa senang saat belajar pengurangan? 96 4
5.Apakah kamu memperhatikan saat gurumu menjelaskantentang penjumlahan?
100 0
6.Apakah kamu memperhatikan saat gurumu menjelaskantentang pengurangan?
100 0
7.Apa kamu ingat bagaimana gurumu menjelaskan tentangpenjumlahan?
91 9
8.Apa kamu ingat bagaimana gurumu menjelaskan tentangpengurangan?
87 13
9.Apa kamu mengikuti pembelajaran Matematika tentangpenjumlahan dari awal pembelajaran hingga akhir?
100 0
10.Apa kamu mengikuti pembelajaran Matematika tentangpengurangan dari awal pembelajaran hingga akhir?
100 0
11. Apa kamu tertarik belajar tentang penjumlahan? 100 012. Apa kamu tertarik belajar tentang pengurangan? 87 1313. Apa kamu senang mendengarkan musik? 91 914. Apa kamu senang mendengarkan lagu? 100 0
15.Apa kamu senang belajar penjumlahan bila menggunakanmusik?
87 13
16.Apa kamu senang belajar pengurangan denganmenggunakan musik?
78 22
17.Apa kamu senang belajar penjumlahan menggunakanlagu?
78 22
18.Apa kamu senang belajar pengurangan menggunakanlagu?
78 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
19. Apa kamu tertarik bila belajar penjumlahan dengan musik? 65 3520. Apa kamu tertarik bila belajar pengurangan dengan musik? 74 2621. Apa kamu tertarik bila belajar penjumlahan dengan lagu? 83 1722. Apa kamu tertarik bila belajar pengurangan dengan lagu ? 78 22
Berdasarkan hasil rekapitulasi kuesioner yang telah disebarkan kepada 23
peserta didik didapatkan data yang menunjukkan bahwa peserta didik mengalami
kesulitan dalam pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah. Selain itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa peserta didik
berminat dan tertarik ketika belajar apabila menggunakan media lagu dan musik.
Oleh sebab itu, peserta didik memerlukan media lagu untuk mengurangi kesulitan
belajar pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Pada saat
peneliti melakukan penyebaran kuesioner, peneliti mendapatkan kesulitan ketika
para peserta didik mengisi lember kuesioner tersebut. Peneliti harus menjelaskan
dan mengulang maksud dari pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner tersebut
hingga beberapa kali dikarenakan peserta didik belum mampu untuk langsung
memehami maksud dari pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Data awal yang telah didapatkan oleh peneliti akan digunakan sebagai
acuan dalam mengembangkan desain produk. Hal tersebut dimaksudkan supaya
produk yang akan dikembangkan oleh peneliti dapat bermanfaat bagi peserta
didik. Oleh sebab itu, minat dan pemahaman peserta didik terhadap pembelajaran
Matematika pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah diciptakan
melalui prototipe rancangan pembelajaran dengan menggunakan media lagu.
4.1.1.3 Desain Produk
Desain produk berupa prototipe rancangan pembelajaran tematik
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Produk ini
disusun oleh peneliti berdasarkan latar belakang yang diperoleh peneliti melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
wawancara dan penyebaran kuesioner. Langkah awal dalam pembuatan desain
produk ini adalah mencermati jaring-jaring tema yang terdapat dalam Kurikulum
2013 yang berkaitan dengan Matematika. Selanjutnya peneliti membuat lirik lagu
yang akan digunakan sebagai media pembelajaran yang berkaitan dengan materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah. Pembuatan prototipe ini
didasarkan pada Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat dalam buku guru tema 2
“Kegemaranku”, Subtema 2 “Gemar Bernyanyi dan Menari” pada pembelajaran 3
dan 5, serta didasarkan pada indikator dan tujuan pembelajaran yang telah
dikembangkan oleh peneliti.
Setelah itu, peneliti menentukan bagian-bagian lain dari prototipe yang
akan disusun, seperti: judul, kata pengantar, pendahuluan, isi, daftar pustaka,
biodata penulis dan cover. Judul dari prototipe yang akan dikembangkan oleh
peneliti adalah “Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika Materi
Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Menggunakan Media Lagu”.
Secara rinci, isi dalam prototipe tersebut adalah sebagai berikut:
a. Bagian pertama
Bagian pertama dalam isi yang terdapat dalam prototipe ini adalah memuat
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dan ungkapan kasih
sayang dan persahabatan.
b. Bagian kedua
Bagian kedua dalam isi yang terdapat dalam prototipe ini adalah memuat
enam lagu yang berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah, yaitu: 1) simbol penjumlahan, 2) konsep penjumlahan, 3)
tematik Matematika dan Bahasa Indonesia terkait penjumlahan, 4) simbol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
pengurangan, 5) konsep pengurangan, dan 6) tematik Matematika dan Bahasa
Indonesia terkait pengurangan.
c. Bagian ketiga
Bagian ketiga dalam prototipe ini memuat Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP tersebut berkaitan dengan materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah yang ditematikkan dengan materi mengenal
ungkapan kasih sayang dan persahabatan berdasarkan syair lagu. RPP
dikembangkan sesuai dengan Kurikulum 2013 kelas I sekolah dasar pada
tema 2 “Kegemaranku” subtema 2 “Gemar Bernyanyi dan Menari”
pembelajaran 3 dan 5. RPP yang disusun oleh peneliti menggunakan media
lagu dalam pembelajaran, hal tersebut dapat dilihat pada kegiatan dalam
pembelajaran.
Gambar 4.1 Sampul produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.2 Materi
Gambar 4.3 Contoh lagu dalam prototipe
67
Gambar 4.2 Materi
Gambar 4.3 Contoh lagu dalam prototipe
67
Gambar 4.2 Materi
Gambar 4.3 Contoh lagu dalam prototipe
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar 4.4 RPP
4.1.1.4 Validasai Desain
Validasai desain dilakukan untuk memperoleh kritik dan saran yang
disertai dengan penilaian produk yang kemudian akan digunakan oleh peneliti
untuk memperbaiki dan mengembangkan produk tersebut. Produk divalidasai oleh
tiga orang ahli, yaitu ahli matematika dari Universitas Sanata Dharma, ahli musik
dari Universitas Sanata Dharma, dan guru kelas 1 sekolah dasar dari SD Kanisius
Kalasan. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi dari tiga ahli.
Tabel 4.3 Hasil Rekap Validasi
No Komponen yang dinilai
Skor (1-4)KomentarValidator
Validator 1(ahli
Matematika)
Validator 2(ahli SeniMusik)
Validator 3(Guru
Kelas 1 SD)Sistematika Penyajian Buku1. Memuat judul “Prototipe
Rancangan PembelajaranMatematika MateriPenjumlahan danPengurangan Bilangan
1 4 4
AhliMatematika:Perhatikanjudul.Ahli Seni
68
Gambar 4.4 RPP
4.1.1.4 Validasai Desain
Validasai desain dilakukan untuk memperoleh kritik dan saran yang
disertai dengan penilaian produk yang kemudian akan digunakan oleh peneliti
untuk memperbaiki dan mengembangkan produk tersebut. Produk divalidasai oleh
tiga orang ahli, yaitu ahli matematika dari Universitas Sanata Dharma, ahli musik
dari Universitas Sanata Dharma, dan guru kelas 1 sekolah dasar dari SD Kanisius
Kalasan. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi dari tiga ahli.
Tabel 4.3 Hasil Rekap Validasi
No Komponen yang dinilai
Skor (1-4)KomentarValidator
Validator 1(ahli
Matematika)
Validator 2(ahli SeniMusik)
Validator 3(Guru
Kelas 1 SD)Sistematika Penyajian Buku1. Memuat judul “Prototipe
Rancangan PembelajaranMatematika MateriPenjumlahan danPengurangan Bilangan
1 4 4
AhliMatematika:Perhatikanjudul.Ahli Seni
68
Gambar 4.4 RPP
4.1.1.4 Validasai Desain
Validasai desain dilakukan untuk memperoleh kritik dan saran yang
disertai dengan penilaian produk yang kemudian akan digunakan oleh peneliti
untuk memperbaiki dan mengembangkan produk tersebut. Produk divalidasai oleh
tiga orang ahli, yaitu ahli matematika dari Universitas Sanata Dharma, ahli musik
dari Universitas Sanata Dharma, dan guru kelas 1 sekolah dasar dari SD Kanisius
Kalasan. Berikut ini merupakan tabel hasil validasi dari tiga ahli.
Tabel 4.3 Hasil Rekap Validasi
No Komponen yang dinilai
Skor (1-4)KomentarValidator
Validator 1(ahli
Matematika)
Validator 2(ahli SeniMusik)
Validator 3(Guru
Kelas 1 SD)Sistematika Penyajian Buku1. Memuat judul “Prototipe
Rancangan PembelajaranMatematika MateriPenjumlahan danPengurangan Bilangan
1 4 4
AhliMatematika:Perhatikanjudul.Ahli Seni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Cacah denganMenggunakan MediaLagu” yang sesuaidengan isi prototipe
Musik:-Guru Kelas 1SD:-
2. Memuat kata pengantaryang berisi tentanggambaran isi prototipe
3 4 4
AhliMatematika:Perhatikangambar janganmengganggutulisan.
Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
3. Memuat daftar isi yangterdiri kata pengantar,daftar isi, pendahuluan,bagian 1 yang terdiri darienam lagu, bagian 2 yangterdiri dari dua RPP, dandaftar pustaka denganpenomoran yang sesuai.
3 4 3
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
4. Isi prototipe berupa enamlagu dan dua RPP
3 4 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
5. Memuat kepustakaanyang mendukung isiprototipe.
3 4 3
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
6. Terdapat enam lagu yangmemuat lirik dan notasi
3 3 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
Isi Prototipe Bagian 1: Lagu1. Lagu 1 berisi tentang
simbol penjumlahan3 3 4
AhliMatematika:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
-Ahli SeniMusik:TelitipenggunaanbiramaGuru Kelas 1SD:-
2. Lagu 2 berisi konseppenjumlahan
3 3 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:TelitipenggunaanbiramaGuru Kelas 1SD:-
3. Lagu 3 berisi tentangtematik penjumlahandengan materi BahasaIndonesia
3 4 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
4. Lagu 4 berisi tentangsimbol pengurangan
3 4 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
5. Lagu 5 berisi tentangkonsep pengurangan
3 4 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
6. Lagu 6 berisi tentangtematik pengurangandengan materi BahasaIndonesia
3 4 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Isi Prototipe Bagian 2: RPP1. RPP pertama membahas
tentang konseppenjumlahan terdapat ditema 2 subtema 2pembelajaran 3. 3 4 3
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
2. RPP kedua membahastentang konseppengurangan terdapatditema 2 subtema 2pembelajaran 5. 3 3 4
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
3. RPP disusun berdasarkankaidah Kurikulum 2013.
2 3 3
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
4. RPP memuat 5M(mengamati, menanya,menalar, mencoba, danmengkomunikasikan)
2 3 4
AhliMatematika:Dalam langkah-langkahkegiatan gurutidak perludicantumkan5MAhli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
5. Lagu yangdikembangkanterintegrasi dalamlangkah-langkahpembelajaran. 3 3 3
AhliMatematika:-Ahli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
6. Rubrik penilaian untukKI 2, 3, dan 4
1 4 3
AhliMatematika:Perbaiki bagianpenilaian dalamRPPAhli Seni
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Musik:-Guru Kelas 1SD:-
Bahasa1. Penulisan menggunakan
kalimat yang sesuaidengan kaidah EYD.
1 4 3
AhliMatematika:PerhatikanpenggunaanEYDAhli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
2. Menggunakan kata-katayang mudah dipahami.
2 4 3
AhliMatematika:Masih terdapatpenulisan yangsalahAhli SeniMusik:-Guru Kelas 1SD:-
Rata-rata 2,55 3,65 3,60
Rata-rata skor yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli Matematika
adalah 2,55 dari ahli musik adalah 3,65 dan dari guru kelas 1 sekolah dasar adalah
3,60 Rata-rata hasil validasai dari ketiga ahli tersebut adalah 3,27 Berdasarkan
dari hasil rata-rata tersebut, maka prototipe rancangan pembelajaran ini sudah baik
layak untuk digunakan. Selain itu, prototipe ini juga telah layak untuk
diujicobakan kepada peserta didik kelas 1 sekolah dasar. Pedoman tersebut dapat
dilihat pada tabel 3.4.
4.1.1.5 Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan saran yang telah diberikan
oleh ketiga validator. Kesalahan dan kekurangan yang terdapat dalam prototipe
kemudian diperbaiki agar menjadi produk yang lebih baik dari pada sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berikut ini adalah penjabaran saran dari para validator beserta revisi yang
dilakukan oleh peneliti.
a. Peneliti melakukan revisi pada judul prototipe berdasarkan saran dari
validator. Berikut ini adalah gambar dari perubahan sampul prototipe dari “
Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan
Pengurangan dengan Menggunakan Lagu” menjadi “Prototipe Rancangan
Pembelajaran Matematika Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan
Cacah Menggunakan Media Lagu”
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
Gambar 4.5 Sampul produk sebelum dan sesudah revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
b. Peneliti melakukan perbaikan pada penggunaan tanda birama pada baitpertama lagu.
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
Gambar 4.6 Lagu sebelum dan sesudah revisi
c. Peneliti melakukan perbaikan pada penilaian pembelajaran dalam RPP yangterdapat dalam produk.
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
Gambar 4.7 Penilaian sebelum dan sesudah revisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d. Peneliti melakukan perbaikan pada lembar kerja peserta didik, bagianpengurangan.
Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi
Gambar 4.8 Lembar kerja sebelum dan sesudah revisi
4.1.1.6 Uji Coba Produk
Desain produk yang telah direvisi oleh peneliti selanjutnya diuji cobakan
kepada peserta didik kelas 1 sekolah dasar di SD Kanisius Kalasan, Kringinan,
Tirtomartani, Kalasan. Uji coba tersebut dilakukan pada hari Kamis, 20 April
2017. Produk ini diujicobakan kepada 25 peserta didik kelas 1 sekolah dasar
dengan 13 peserta didik laki-laki dan 12 peserta didik perempuan. Uji coba
produk ini bertujuan agar para peserta didik lebih berminat terhadap pembelajaran
Matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah, sehingga para
peserta didik dapat lebih memahami materi tersebut. Karena dengan belajar yang
menarik dan menyenangkan, akan membantu peserta didik untuk lebih mudah
memahami dan mengingat materi pembelajaran yang diajarkan.
Uji coba ini dilakukan mulai dari jam pertama pembelajaran sampai
setelah istirahat, karena materi yang diujicobakan adalah tematik antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Matematika dan Bahasa Indonesia. Peneliti melakukan uji coba produk ini sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran yang terdapat dalam rancangan
pelaksanaan pembelajaran tematik dengan menggunakan pendekatan saintifik
yang mencakup lima fase, sebagai berikut:
1) Mengamati
Pada fase ini, peserta didik mengamati lirik lagu “Hadiah Ulang Tahunku”
yang sebelumnya telah dinyanyikan bersama. Isi dari lirik lagu tersebut
adalah ungkapan kasih sayang dari orang tua kepada anaknya saat berulang
tahun dengan cara memberikan beberapa hadiah. Jumlah hadiah yang
diberikan dari kedua orang tua tersebut merupakan hasil dari penjumlahan. Isi
dari lirik lagu tersebut merupakan pengintegrasian dari mata pelajaran
Matematika, yaitu materi penjumlahan bilangan cacah dan mata pelajaran
Bahasa Indonesia, yaitu materi ungkapan kasih sayang berdasarkan lirik lagu.
Gambar 4.9 Peserta didik mengamati lirik lagu
2) Menanya
Pada fase ini, beberapa peserta didik bertanya mengenai peneyelesaian soal
penjumlahan pada contoh soal cerita yang diberikan oleh peneliti. Hal
tersebut dikarenakan beberapa peserta didik masih ada yang merasa bingung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
bila menemui soal penjumlahan dalam bentuk soal cerita. Selain itu, peserta
didik juga bertanya mengenai bentuk ungkapan kasih sayang yang lain, selain
memberi hadiah.
Gambar 4.10 Peserta didik bertanya mengenai penyelesaian soal cerita
penjumlahan
3) Menalar
Pada fase ini, peserta didik memahami isi lagu “Kuingat Penjumlahan”. Lagu
tersebut berisikan konsep mengenai cara hitung penjumlahan. Selain itu,
peneliti bertanya kepada peserta didik mengenai hadiah-hadiah yang diterima
saat ulang tahun merupakan bentuk ungkapan apa? Peserta didik menjawab
ungkapan sayang atau kasih sayang.
Gambar 4.11 Peserta didik memahami isi lagu “Kuingat Penjumlahan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
4) Mencoba
Pada fase ini, peserta didik mengerjakan LKS (Lembar Kerja Peserta didik)
yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama mengenai ungkapan kasih
sayang yang dialami peserta didik yang dituliskan dalam bentuk cerita, dan
bagian kedua merupakan soal cerita mengenai penjumlahan bilangan cacah.
Gambar 4.12 Peserta didik mengerjakan LKS
5) Mengkomunikasikan
Pada fase ini, peserta didik mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas.
Peserta didik membacakan hasil ceritanya mengenai bentuk ungkapan kasih
sayang yang dialaminya dengan memperhatikan intonasi, artikulasi,gerak
tubuh dan ekspresi.
Gambar 4.13 Peserta didik mempresentasikan cerita
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan penarikan kesimpulan yang
dilakukan oleh peserta didik bersama dengan peneliti. Kemudian dilanjutkan
dengan penulisan refleksi oleh peserta didik yang mencakup tiga item pertanyaan.
4.1.2 Manfaat Prototipe Rancangan Pembelajaran
Setelah peserta didik selesai menyanyikan dan memahami isi dari lagu
yang dinyanyikan, peneliti membagikan lembar kerja untuk mengetahui
pemahaman peserta didik pada materi yang telah diajarkan dan membagikan
lembar evaluasi untuk mengetahui minat peserta didik terhadap lagu dalam
pembelajaran. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi dari uji coba produk yang
telah dilakukan oleh peneliti.
Tabel 4.4 Hasil Rekap Lembar Kerja
No. Peserta Didik Nilai1. Ni 1002. Lra 1003. Bri 1004. Isb 805. Aglc 1006. Bhd 1007. Mnt 1008. Rsg 1009. Adv 8010. Adn 10011. Abr 10012. Kra 8013. Ern 10014. Nno 10015. Est 10016. Ab 10017. Agl 10018. Brd 10019. De 10020. Vns 10021. Frn 10022. Frl 8023. Krs 8024. Mza 10025. Jvn 100
Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai lembar kerja yang dikerjakan oleh
peserta didik, duapuluh peserta didik mendapatkan nilai 100 dan lima peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
didik mendapatkan nilai 80. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan media
lagu dalam pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah dapat membantu meningkatkan hasil belajar dan pemahaman
peserta didik. Sehingga nilai yang peserta didik dapatkan meningkat.
Terdapat tiga item pertanyaan dalam lembar refleksi yang diisi oleh peserta didik:
1. Apakah kamu merasa senang dengan 2 (dua) lagu yang telah dinyanyikan?
2. Sebutkan isi lagu tersebut!
3. Apakah kamu ingat bagaimana cara berhitung penjumlahan?
Tabel 4.5 Hasil Rekapitulasi Refleksi Peserta Didik
No. Peserta DidikJawaban Peserta Didik (per item)
1 2 31. Ni
Iya saya senangHari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ingat
2. LraSenang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ingat
3. BriSenang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ingat
4. IsbIya saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Mengingat
5. AglcYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
6. BhdYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
7. MntSenang/ gembira
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
8. RsgYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ingat
9. AdvYa senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya ingat
10. Adn Saya sangatsenang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
11. AbrYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Saya ingat
12. KraYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
13. ErnYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
14. NnoYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ingat
15. EstYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
16. AbIya saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Iya saya ingat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
17. AglYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
18. BrdSenang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
19. DeYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
20. VnsIya saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Iya saya ingat
21. FrnYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ingat
22. FrlIya saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ingat
23. KrsYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
24. MzaYa saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Ya saya ingat
25. JvnIya saya senang
Hari ulang tahunkuKuingat penjumlahan
Saya ingat
Berdasarkan hasil dari rekapitulasi di atas, dapat disimpulkan bahwa
peserta didik terbantu dengan penggunaan lagu untuk memahami materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah karena 100% peserta didik merasa
senang dengan lagu yang diberikan, dan mengingat materi apa yang disampaikan
melalui lagu tersebut. Selain itu, pada saat proses pembelajaran berlangsung para
peserta didik terlihat bersemangat dalam bernyanyi. Ekspresi yang ditunjukan
oleh peserta didik juga menunjukkan rasa senang dan tertarik dengan media lagu
yang digunakan. Rasa senang dan tertarik pada proses pembelajaran akan
meningkatkan minat belajar peserta didik pada materi yang diajarkan.
4.2 Pembahasan
Hasil validasi prototipe rancangan pembelajaran dari ketiga ahli
mendapatkan skor rata-rata 3,27 dengan kategori sangat baik. Berdasarkan hasil
dari uji coba prototipe, peserta didik mampu memahami materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah.
Hal yang mendorong tercapainya pemahaman peserta didik terhadap
materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah yang telah disusun oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
peneliti adalah prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan media lagu,
yang disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
4.2.1 Prototipe yang dikembangkan sebagai media yang mendukung proses
pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum 2013
Media pembelajaran adalah perantara yang digunakan untuk
membelajarkan peserta didik agar memperoleh pengetahuan, keterampilan atau
sikap. Media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (dalam Arsyad, 2007:19)
dapat memenuhi tiga fungsi utama, yaitu (1) memotivasi minat dan tindakan, (2)
menyajikan informasi, dan (3) memberi instruksi. Kurikulum 2013 memiliki
kekhasan yaitu menekankan pendidikan karakter, pembelajaran tematik, dan
pendekatan saintifik. Pendidikan karakter (Kusuma, 2004:104) merupakan
dinamika pengembangan kemampuan yang berkesinambungan yang ada dalam
diri manusia untuk mengadakan internalisasi nilai-nilai, sehingga mampu
menghasilkan disposisi aktif dan stabil dalam diri individu. Menurut Daryanto
(2014:3), pembelajaran tematik diartikan sebagai pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat
memberikan pengalaman bermakna bagi peserta didik. Pendekatan saintifik
(Daryanto, 2014:51) dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan
ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung
pada informasi searah dari guru.
Prototipe yang disusun oleh peneliti ini menggunakan media lagu dalam
proses pembelajaran. Penyusunan lagu tersebut didasarkan pada Kurikulum 2013
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
kelas I sekolah dasar pada tema 2 “Kegemaranku” subtema 2 “Gemar Bernyanyi
dan Menari” pembelajaran 3 dan 5. RPP dalam prototipe ini menggunakan
pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik yang terintegrasi dalam
langkah-langkah pembelajaran. Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai lembar kerja
yang dikerjakan oleh peserta didik, duapuluh peserta didik mendapatkan nilai 100
dan lima peserta didik mendapatkan nilai 80. Hal tersebut menunjukkan bahwa
penggunaan media lagu dalam pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah dapat membantu meningkatkan minat belajar dan
pemahaman peserta didik.
Gambar 4.14 Contoh lagu tematik Matematika dan Bahasa Indonesia
4.2.2 Prototipe yang dikembangkan mampu mengembangkan kecerdasan
Logika-matematika dan kecerdasan Musikal
Kecerdasan logika-matematika Gardner (dalam Ula, 2013:91) adalah
kecerdasan yang meliputi keterampilan berhitung dan berpikir logis serta
keterampilan pemecahan masalah. Selain itu, logika, abstraksi, prinsip sebab
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
akibat, kategorisasi dan perhitungan, manipulasi angka, kuantitas, dan operasi
matematika juga termasuk dalam kecerdasan logika-matematika. Lagu dalam
prototipe ini berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah pada mata pelajaran Matematika. Sehingga lagu dalam prototipe ini dapat
membantu peserta didik dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika.
Kecerdasan musikal menurut Gardner (dalam Ula, 2013: 94-96) adalah
kecerdasan yang meliputi kepekaan terhadap tangga nada, irama, dan warna bunyi
(kualitas suara) serta aspek emosional terhadap bunyi yang berhubungan dengan
bagian fungsional dari apresiasi musik, bernyanyi, dan memainkan alat musik.
Gardner berpendapat bahwa kecerdasan musikal seseorang dapat dikatakan
menonjol apabila orang tersebut memiliki kemampuan auditorial yang baik.
Kemampuan ini tidak hanya menjadikan seseorang mampu untuk mendengar dan
merangkai musik saja, melainkan juga mampu mengingat pengalaman dalam
bermusik. Prototipe yang dikembangkan oleh peneliti ini bertujuan agar peserta
didik mampu memahami konsep penjumlahan dan pengurangan. Oleh sebab itu,
bagi peserta didik yang memiliki kecerdasan musikal yang menonjol akan lebih
senang belajar materi ini karena menggunakan lagu. Selain itu, materi yang
dipelajaripun akan lebih mudah dipahami dan diingat oleh peserta didik melalui
pengalaman bermusik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Gambar 4.15 Contoh lagu dalam prototipe
4.2.3 Prototipe meningkatkan minat belajar peserta didik terhadap
pembelajaran Matematika
Menurut Slameto (dalam Ula, 2013:20) minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Minat juga
didefinisikan dengan suatu rasa lebih suka dan ketertarikan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada keterpaksaan. Minat dalam diri seseorang dapat ditumbuhkan
atau bahkan dihilangkan. Dalam prototipe ini, peneliti menggunakan media lagu
dalam pembelajaran tematik Matematika dan Bahasa Indonesia. Berdasarkan hasil
rekapitulasi refleksi yang dilakukan oleh peserta didik kelas 1 sekolah dasar SD
Kanisius Kalasan, minat terhadap pembelajaran Matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah meningkat. Peserta didik merasa senang ketika
menggunakan lagu sebagai media pembelajaran Matematika. Hal tersebut
dibuktikan dengan ekspresi yang ditunjukan oleh peserta didik. Peserta didik
terlihat bersemangat dalam bernyanyi dan menunjukan ekspresi gembira. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
itu materi yang terkandung dalam lagu tersebut juga lebih diingat oleh peserta
didik.
Gambar 4.16 Contoh refleksi peserta didik
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari prototipe rancangan
pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan media lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar.
4.3.1 Kelebihan produk
Prototipe buku rancangan pembelajaran Matematika menggunakan media
lagu ini memiliki kelebihan, diantaranya: 1) materi disampaikan dengan
menggunakan media lagu sehingga menarik perhatian peserta didik, 2) prototipe
memuat enam lagu yang berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah, 3) mengintegrasikan pembelajaran Matematika dengan Bahasa
Indonesia dipadukan dengan seni musik, 4) prototipe dilengkapi dengan RPP dan
86
itu materi yang terkandung dalam lagu tersebut juga lebih diingat oleh peserta
didik.
Gambar 4.16 Contoh refleksi peserta didik
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari prototipe rancangan
pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan media lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar.
4.3.1 Kelebihan produk
Prototipe buku rancangan pembelajaran Matematika menggunakan media
lagu ini memiliki kelebihan, diantaranya: 1) materi disampaikan dengan
menggunakan media lagu sehingga menarik perhatian peserta didik, 2) prototipe
memuat enam lagu yang berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah, 3) mengintegrasikan pembelajaran Matematika dengan Bahasa
Indonesia dipadukan dengan seni musik, 4) prototipe dilengkapi dengan RPP dan
86
itu materi yang terkandung dalam lagu tersebut juga lebih diingat oleh peserta
didik.
Gambar 4.16 Contoh refleksi peserta didik
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk
Berikut merupakan kelebihan dan kekurangan dari prototipe rancangan
pembelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah
menggunakan media lagu untuk peserta didik kelas 1 sekolah dasar.
4.3.1 Kelebihan produk
Prototipe buku rancangan pembelajaran Matematika menggunakan media
lagu ini memiliki kelebihan, diantaranya: 1) materi disampaikan dengan
menggunakan media lagu sehingga menarik perhatian peserta didik, 2) prototipe
memuat enam lagu yang berkaitan dengan materi penjumlahan dan pengurangan
bilangan cacah, 3) mengintegrasikan pembelajaran Matematika dengan Bahasa
Indonesia dipadukan dengan seni musik, 4) prototipe dilengkapi dengan RPP dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
LKS untuk melihat efektifitas pembelajaran Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan media, 5) prototipe ini
membantu peserta didik dalam mengembangkan kecerdasan logika-matematika
dan kecerdasan musikal.
4.3.2 Kekurangan produk
Prototipe buku rancangan pembelajaran Matematika menggunakan media
lagu ini memiliki kekurangan, diantaranya: 1) tidak semua guru mampu
menggunakan media pembelajaran ini karena ketidakmampuan guru dalam
bermusik atau bernyanyi, 2) keterbatasan waktu dalam pemberian lagu kepada
peserta didik, 3) terdapat beberapa kata yang belum sesuai dengan kaidah EYD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB V
PENUTUP
Pada BAB IV ini akan menjelaskan tentang kesimpulan, keterbatasan
penelitian, dan saran. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing
subbab tersebut.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dibahas pada bab
sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengembangan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu
dikembangkan melalui prosedur penelitian dan pengembangan dari model
pengembangan prototipe yang mencakup enam langkah, yaitu 1) potensi dan
masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasai desain, 5) revisi
desain, dan 6) uji coba produk hingga menghasilkan produk yang
menghasilkan prototipe rancangan pembelajaran tematik Matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu.
2. Kualitas rancangan pembelajaran tematik Matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu termasuk dalam
kriteria sangat baik dan layak untuk digunakan. Hal tersebut diperoleh
berdasarkan hasil validasi yang diberikan oleh ketiga ahli. Rata-rata skor yang
diperoleh dari hasil validasi oleh ahli Matematika adalah 2,55 dari ahli musik
adalah 3,65 dan dari guru kelas 1 sekolah dasar adalah 3,60 Rata-rata hasil
validasai dari ketiga validator tersebut adalah 3,27. Berdasarkan hasil uji coba
yang telah peneliti lakukan di SD Kanisius Kalasan kepada 25 peserta didik,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
peneliti mendapatkan data bahwa 100% peserta didik merasa senang ketika
mengikuti pembelajaran Matematika dengan menggunakan media lagu. Hal
tersebut diperoleh berdasarkan hasil refleksi peserta didik dan berdasarkan
observasi ketika pembelajaran berlangsung. Peserta didik menunjukan
ekspresi senang dan bersemangat kelika bernyanyi. Peserta didik juga
terbantu dengan adanya media lagu yang digunakan. Hal tersebut
disimpulkan berdasarkan hasil latihan yang dikerjakan oleh peserta didik
yang menyatakan 20 peserta didik mendapatkan nilai 100 dan 5 peserta didik
mendapatkan nilai 80.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penggunaan bahasa pada lembar kuesioner dan lembar refleksi peserta didik
terlalu kaku dan kurang sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas 1 SD,
sehingga peneliti perlu menjelaskan berulang kali maksud dari pertanyaan-
pertanyaan dalam kuesioner tersebut dan data yang diperoleh menjadi bias.
2. Terdapat beberapa pilihan jawaban pada lembar kuesioner pra penelitian
untuk peserta didik yang terlalu mengarahkan.
3. Pengajaran lagu kepada peserta didik cukup menyita waktu dalam
pembelajaran karena peserta didik belum mengenal notasi sehingga hanya
menirukan suara dari peneliti.
4. Uji coba produk ini tanpa menggunakan iringan musik.
5. Produk yang dihasilkan baru diujicobakan kepada peserta didik kelas 1
sekolah dasar saja, belum disosialisasikan kepada para guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
5.3 Saran
1. Sebaiknya menggunakan bahasa yang lebih mudah dimengerti dan sesuai
dengan karakteristik peserta didik kelas 1 SD. Selain itu perlu ditambah
dengan wawancara kepada peserta didik agar data yang diperoleh menjadi
lebih akurat.
2. Sebaiknya dalam membuat kuesioner pergunakan pertanyaan atau pernyataan
yang tidak mengarahkan, sehingga yang mengisi kuesioner lebih terbuka dan
tidak merasa dibatasi.
3. Perlu perhitungan yang baik agar pengajaran Matematika materi penjumlahan
dan pengurangan bilangan cacah menggunakan media lagu dapat berjalan
dengan maksimal.
4. Sebaiknya produk juga disertai dengan iringan musik agar lebih menarik.
5. Sebaiknya dalam uji coba penelitian ini juga disosialisasikan kepada guru
kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Gralindo Persada.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Awe, M. (2003). Iwan Fals: Nyanyian di Tengah Kegelapan. Yogyakarta: Ombak.
Banoe, P. (2003). Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius.
Daryanto. (2014). Pembelajaran Tematik, Terpadu, Terintegrasi (Kurikulum 2013).Yogyakarta: Gava Media.
Dienes, Z. P. (1973). The Six Stages in The Process of Learning Mathematics. Diterjemahkanoleh P. L. Seaborne.USA: NFER.
Djamarah, S.B. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djohan. (2009). Psikologi Musik. Yogyakarta: Penerbit Best Publisher.
Gendon, Barus & Srihastuti. 2011. Kumpulan Modul Pengembangan Diri. Yogyakarta:Univesitas Sanata Dharma.
Hosnan. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran abad 21. Bogor:Graha Indonesia.
Hudoyo, Herman dkk. (1996). Matematika. Jakarta:Departemen Pendidikan dan KebudayaanDirektorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian Proyek Pengembangan Guru SekolahDasar.
Ibrahim dan Suparni. (2008). Strategi pembelajaran Matematika. Yogyakarta: BidangAkademik UIN.
Jalamus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Bagian ProyekPengembangan Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Kamus, T.P. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Kamus, T.P. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Kedua ed). Jakarta: Balai Pustaka.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2016). Kegemaranku: Buku Guru untuk SD/MiKelas 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
. (2016). Kegemaranku: Buku Peserta didik untukSD/MI Kelas 1. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kesuma, D. Dkk. (2011). Pendidikan karakter kajian teori dan praktik di sekolah. Bandung.PT. Remaja Rosdakarya.
Kurdi, Aserani. (2011). Bahan Duklat Seni Budaya SENI MUSIK. Tabalong: SMK N 1Tanjung
Kusuma, D. (2004). Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo.
Meier, D. (2002).The Accelerated Learning Handbook, Panduan Kreatif & EfektifMerancang Program Pendidikan dan Peantikan. Bandung: KAIFA II.
Monty. (2003). Mendidik Kecerdasan. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Safrina, R. (2002). Pendidikan Seni Musik. Bandung: CV. Maulana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Sitti. 2008. Pertumbuhan dan Perkembangan Peserta Didik: Olahraga dan Kesehatan.Jakarta: Erlangga.Subarinah, S. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:Depdiknas.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT RinekaCipta
Soewito, dkk. (1992). Pendidikan Matematika 1. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Subarinah, S. (2006). Inovasi Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Depdiknas.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development.Bandung: Alfabeta
Suherman, E. (2003). Evaluasi Pembelajaran Matematika. Bandung: JICA UPI.
Sukayati. (2011). Pembelajaran Pecahan di SD (Buku Panduan Mengajar). Yogyakarta: CVEmpat Pilar Pendidikan..
Trianto. (2010) Mengembangkan Model Pembelajaran tematik. Jakarta: PT. PrestasiPustakakarya.
Ula, S. S. (2013). Revolusi Belajar: Optimalisasi Kecerdasan Belajar melalui PembelajaranBerbasis Kecerdasan Majemuk. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Uno, H. B. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yuauf, S. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT RemajaRosdakarya
Zubaedi. (2011). Desain Pendidikan Karakter Konsepsi Dan Aplikasinya Dalam LembagaPendidikan. Jakarta: Kharisma Putra Utama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Jurnal
Martha Christianti. (2010). Pengaruh Musik Instrumental terhadap Hasil Belajar Matematikapeserta didik kelas 1 Sekolah Dasar.http://staffnew.uny.ac.id/upload/132319834/penelitian/pengaruhmusikinstrumental
Sriyani Wulandari. (2015). Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran Kurikulum2013 Pada Kelas V dengan Teman 3 “Kerukunan dalam Bermasyarakat”.https://repository.usd.ac.id/80/2/111134129_full.pdf
Suprihyatun. (2012). Meningkatkan hasil belajar penjumlahan dan pengurangan bilangancacah melalui media manipulatif pada peserta didik Sekolah Dasar.http://jurnalmahapeserta didik.unesa.ac.id/article/4240/18/article.pdf
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 1a
Pedoman Wawancara
No Kisi-kisi
1. Apakah peserta didik mengalami kesulitan dalam pembelajaran Matematika?
2. Kesulitan dalam materi apa yang dialami peserta didik?
3. Apakah guru pernah menggunakan media ketika dalam pembelajaran?
4. Bagaimana reaksi peserta didik ketika dalam pembelajaran menggunakan media?
5. Apakah guru pernah menggunakan media dalam pembelajaran Matematika?
6. Apa guru pernah menggunakan media lagu dalam pembelajaran?
7. Bagaimana reaksi peserta didik ketika dalam pembelajaran menggunakan media lagu?
8. Apakah guru pernah menggunakan media lagu dalam pembelajaran Matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 1b
Hasil Wawancara
No Kisi-kisi Hasil Wawancara
1. Apakah peserta didik mengalami kesulitan dalam
pembelajaran Matematika?
Iya
2. Kesulitan dalam materi apa yang dialami peserta
didik?
Penjumlahan dan penguranagn terutama
penjumlahan dan pengurangan bilangan
cacah.
3. Apakah guru pernah menggunakan media ketika
dalam pembelajaran?
Pernah
4. Bagaimana reaksi peserta didik ketika dalam
pembelajaran menggunakan media?
Senang, dan tertarik dalam mengikuti
proses pembelajaran
5. Apakah guru pernah menggunakan media dalam
pembelajaran Matematika?
Pernah. Menggunakan benda-benda
konkrit.
6. Apa guru pernah menggunakan media lagu dalam
pembelajaran?
Pernah.
7. Bagaimana reaksi peserta didik ketika dalam
pembelajaran menggunakan media lagu?
Senang dan bersemangat ketika diajak
bernyanyi.
8. Apakah guru pernah menggunakan media lagu dalam
pembelajaran Matematika?
Belum pernah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Lampiran 2a
Kisi-kisi Kuesioner Pra Penelitian Peserta Didik
No Indikator Pernyataan No Item
1. Kesulitan materi
penjumlahan dan
pengurangan bilangan
cacah
Apakah kamu merasa kesulitan saat mengerjakan soal
penjumlahan?1
Apa kamu merasa kesulitan saat mengerjakan soal pengurangan?2
2. Minat belajar Apa kamu merasa senang saat belajar penjumlahan? 3
Apa kamu merasa senang saat belajar pengurangan? 4
Apakah kamu memperhatikan saat gurumu menjelaskan tentang
penjumlahan?5
Apakah kamu memperhatikan saat gurumu menjelaskan tentang
pengurangan?6
Apa kamu ingat bagaimana gurumu menjelaskan tentang
penjumlahan?7
Apa kamu ingat bagaimana gurumu menjelaskan tentang
pengurangan?8
Apa kamu mengikuti pembelajaran Matematika tentang
penjumlahan dari awal pembelajaran hingga akhir?9
Apa kamu mengikuti pembelajaran Matematika tentang
pengurangan dari awal pembelajaran hingga akhir?10
Apa kamu tertarik belajar tentang penjumlahan? 11
Apa kamu tertarik belajar tentang pengurangan? 12
3. Lagu dan musik Apa kamu senang mendengarkan musik? 13
Apa kamu senang mendengarkan lagu? 14
Apa kamu senang belajar penjumlahan bila menggunakan musik? 15
Apa kamu senang belajar pengurangan dengan menggunakan
musik?16
Apa kamu senang belajar penjumlahan menggunakan lagu? 17
Apa kamu senang belajar pengurangan menggunakan lagu? 18
Apa kamu tertarik bila belajar penjumlahan dengan musik? 19
Apa kamu tertarik bila belajar pengurangan dengan usik? 20
Apa kamu tertarik bila belajar penjumlahan dengan lagu? 21
Apa kamu tertarik bila belajar pengurangan dengan lagu ? 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 2b
Penilaian Validasi Kuesioner Pra Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Lampiran 2c
Contoh Kuesioner Pra Penelitian Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 2d
Hasil Rekapitulasi Kuesioner Pra Penelitian Peserta Didik
Responden Nomor Soal1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 15 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 111 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 012 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 113 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 114 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 015 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 116 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 117 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 118 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 119 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 120 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 021 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 122 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 023 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0
Jumlah 15 20 22 22 23 23 21 20 23 23 23 20 21 23 20 18 18 18 15 17 19 18Presentase (%) 65 87 96 96 100 100 91 87 100 100 100 87 91 100 87 78 78 78 65 74 83 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 3a
Kisi-kisi Produk
No Komponen yang dinilai
1. Sistematika
Penyajian Buku
Memuat judul “Prototipe Rancangan Pembelajaran Matematika
Materi Penjumlahan dan Pengurangan dengan Menggunakan Lagu”
yang sesuai dengan isi prototipe
Memuat kata pengantar yang berisi tentang gambaran isi prototipe
Memuat daftar isi yang terdiri kata pengantar, daftar isi, pendahuluan,
bagian 1 yang terdiri dari enam lagu, bagian 2 yang terdiri dari dua
RPP, dan daftar pustaka dengan penomoran yang sesuai.
Isi prototipe berupa enam lagu dan dua RPP
Memuat kepustakaan yang mendukung isi prototipe.
Terdapat enam lagu yang memuat lirik dan notasi
2. Isi Prototipe
Bagian 1: Lagu
Lagu 1 berisi tentang simbol penjumlahan
Lagu 2 berisi konsep penjumlahan
Lagu 3 berisi tentang tematik penjumlahan dengan materi Bahasa
Indonesia
Lagu 4 berisi tentang simbol pengurangan
Lagu 5 berisi tentang konsep pengurangan
Lagu 6 berisi tentang tematik pengurangan dengan materi Bahasa
Indonesia
Bagian 1: RPP RPP pertama membahas tentang konsep penjumlahan terdapat di tema
2 subtema 2 pembelajaran 3.
RPP kedua membahas tentang konsep pengurangan terdapat ditema 2
subtema 2 pembelajaran 5.
RPP disusun berdasarkan kaidah Kurikulum 2013.
RPP memuat 5M (mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan
mengkomunikasikan)
Lagu yang dikembangkan terintegrasi dalam langkah-langkah
pembelajaran.
Rubrik penilaian untuk KI 2, 3, dan 4
3. Bahasa Penulisan menggunakan kalimat yang sesuai dengan kaidah EYD.
Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Lampiran 3b
Lembar Penilaian Validasi Produk Oleh Ahli Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lembar Penilaian Validasi Produk Oleh Ahli Musik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lembar Penilaian Validasi Produk Guru Kelas 1 SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4a
Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 4b
Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 5a
Contoh Hasil Refleksi Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 5b
Foto-foto Kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
BIODATA PENELITI
Peneliti bernama lengkap Martina Yuni Awalrukmana, lahir di
Kulon Progo pada tanggal 14 Juni 1995 dari ayah yang bernama
Jemidi dan ibu Suwarti. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar
di SD Kanisius Pelem Dukuh pada tahun 2007 kemudian
melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Nanggulan dan
tamat pada tahun 2010, melanjutkan pendidikannya di SMA 1
Sentolo dan lulus pada tahun 2013. Pada tahun 2013 peneliti
tercatat sebagai mahapeserta didik program S1 Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
Pendidikan di Universitas Sanata Dharma diakhiri dengan menulis skripsi sebagai tugas akhir
dengan judul “Pengembangan Prototipe Rancangan Pembelajaran Tematik Matematika
Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Menggunakan Media Lagu untuk
Peserta Didik Kelas 1 Sekolah Dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI