PENGEMBANGAN FLAP BOOK SEBAGAI MEDIA
PEMBELAJARAN IPA DI SMP/MTs PADA MATERI SISTEM
EKSKRESI
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Seno Murdiono
NIM: 11150161000076
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2020
i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Pengembangan Flap Book Sebagai Media Pembelajaran IPA
di SMP/MTs pada Materi Sistem Ekskresi disusun oleh Seno Murdiono, NIM.
11150161000076, Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah
sebagai karya ilmiah yang berhak untuk di ujikan pada sidang munaqasah sesuai
dengan ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 13 Februari 2020
Yang mengesahkan,
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. Baiq Hana Susanti, S.Psi., M.Sc Dina Rahma Fadlilah, S.Pd., M.Si
NIP. 19700209 200003 2 001
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Pengembangan Flap Book Sebagai Media Pembelajaran IPA
di SMP/MTs pada Materi Sistem Ekskresi disusun oleh Seno Murdiono, NIM.
11150161000076, diajukan kepada Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah dinyatakan lulus
ujian munaqasah pada tanggal 8 Juni 2020 dihadapan dewan penguji. Oleh karena
itu, penulis memperoleh gelar sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Biologi.
Jakarta, 8 Juni 2020
Panitia Ujian Munaqasah,
Tanggal
Tanda Tangan
Ketua Panitia (Ketua Prodi Biologi)
Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
NIP. 19710119 200801 2 010
14-07-2020
…………………
…………………
Penguji I
Dr. Yanti Herlanti, M.Pd
NIP. 19710119 200801 2 010
14-06-2020
…………………
…………………
Penguji II
Eny S Rosyidatun, S.Si., M.A
NIP. 19750924 200604 2 001
14-07-2020
…………………
…………………
Mengetahui:
Dekan Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Dr. Sururin, M. Ag
NIP. 19710319 199803 2 001
iii
KEMENTERIAN AGAMA
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-089
UIN JAKARTA Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: : 01
Jl. Ir. H. Juanda No 95 Ciputat 15412 Indonesia Hal : 1/1
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
N a m a : Seno Murdiono
Tempat/Tgl.Lahir : Majalengka, 01 Oktober 1994
NIM : 11150161000076
Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA/Pendidikan Biologi
Judul Skripsi : Pengembangan Flap Book Sebagai Media Pembelajaran
IPA di SMP/MTs pada Materi Sistem Ekskresi
Dosen Pembimbing 1 : Dr. Baiq Hana Susanti, S.PI., M.Sc.
Dosen Pembimbing 2 : Dina Rahma Fadlilah, S.Pd., M.Si.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya
sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.
Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.
Jakarta, 13 Februari 2020
Mahapeserta didik Ybs.
Seno Murdiono
NIM. 11150161000076
iv
ABSTRAK
Seno Murdiono, NIM. 11150161000076. “Pengembangan Flap Book Sebagai
Media Pembelajaran IPA di SMP/MTs pada Materi Sistem Ekskresi”.
Skripsi Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan flap book pada materi sistem
ekskresi pada kelas 8 (VIII) SMP/MTs. Metode yang digunakan dalam dalam
penelitian ini adalah model pengembangan Four-D (4D). Penelitian ini mencakup
empat langkah: Define, Design, Develop, dan Disseminate. Data dari penelitian ini
diperoleh dari validasi oleh dua ahli media dan dua ahli materi, yang kemudian
diujicobakan pada 80 peserta didik kelas VIII dan guru di SMPN 3 Tangerang
Selatan. Penilaian media mencakup aspek bentuk/model, kualitas instruksional
dan penyajian. Hasil dari penilaian oleh ahli materi mendapat hasil sangat baik
dengan persentase 85,6%, sedangan penilaian oleh ahli media mendapatkan hasil
sangat baik dengan persentase 95,4%. Penilaian oleh guru mendapatkan hasil
sangat baik dengan persentase 94,7%. Penilaian oleh peserta didik mendapatkan
hasil sangat baik dengan persentase 91%. Berdasarkan uji validitas, maka flap
book layak dijadikan media pembelajaran dengan kategori sangat baik sehingga
dapat digunakan sebagai media pembelajaran pada pembelajaran IPA.
Kata kunci: Media Pembelajaran IPA, Flap Book, Model Pengembangan Four-D
(4D), Sistem Ekskresi.
v
ABSTRACT
Seno Murdiono, NIM. 11150161000076. Development of Flap Book As a
Science Instructional Media for Junior High School on The Concept of
Excretory Systems. The Undergraduate Thesis of Biology Education Program,
Faculty of Education and Teacher’s Training, Syarif Hidayatullah State
Islamic University Jakarta 2020.
This research aims to develop a flap book on the concept of the excretory system
in the 8th
grade of Junior High School. The research method used in this research
is development model by Four-D (4D). The research phase consists of four steps:
Define, Design, Develop, and, Disseminate. Then the data of the research were
obtained from validation of two media experts and two material experts, then
tested on 80 students of 8th
Grade and teachers in SMPN 3 Tangerang Selatan.
Moreover, the media assessment included aspects of model, directive quality and
deserve. The results of the research were; media experts had an average of
95.4%, material experts were in 85.6% average, the results of teacher’s trials
amounted to 94.7% and the results of student’s trials amounted to 91%.
Therefore, based on the results of the research, the flap book which had
developed by the researcher has very good quality, also it is very feasible to use
as a media for Science learning.
Keyword: Science Instructional Media, flap book, Four-D (4D) Development
Model, Excretory Systems.
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmannirrahiim
Alhamdulillah, puji syukur penulis kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul
“Pengembangan Flap Book Sebagai Media Pembelajaran IPA di SMP/MTs
pada Materi Sistem Ekskresi”. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurah
limpahkan kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta keluarga, para
sahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Ucapan banyak terimakasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan
tulus ikhlas penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr. Sururin, M.Ag, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd, Ketua Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Baiq Hana Susanti, S.PI., M.Sc selaku Dosen Pembimbing I dan Dina
Rahma Fadlilah, S.Pd., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan arahan dalam membimbing penulis
selama ini.
4. Dr. Sujiyo Miranto, M.Pd, Dosen Penasehat Akademik yang selalu
memberikan motivasi dan nasehat kepada penulis selama mengikuti
perkuliahan.
5. Iwan Permana Suwarna, M.Pd dan Munasprianto Ramli, Ph.D selaku
validator media, serta Dr. Baiq Hana Susanti, S.PI., M.Sc dan Siti Rokasiah,
S.Pd selaku validator materi yang telah bersedia menilai serta memberikan
komentar dan saran dalam pengembangan media pembelajaran.
6. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Pendidikan Biologi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang dengan tulus ikhlas memberikan ilmu kepada
penulis, semoga ilmu yang diberikan bermanfaat serta menjadi shadaqah
vii
yang tak terputus. Semoga Allah AzzawaJalla membalas semua kebaikan
dengan kebaikan.
7. Bapak Drs. Raharjo, dan Ibu Eli S, S.Pd selaku guru bidang studi IPA Kelas
VIII SMPN 3 Tangerang Selatan yang telah memberikan izin penelitian,
bimbingan dan arahan selama pelaksanaan penelitian skripsi.
8. Kedua orangtua, Ayah dan Mamah tercinta serta kedua adik, Egiem dan
Nais Friska yang selalu tiada hentinya memberikan doa dan motivasi untuk
segera menyelesaikan skripsi ini.
9. Trisnaning Diah Dwi Rachmawati, yang telah banyak membantu serta
memberikan masukan dalam pengerjaan skripsi ini.
10. Seluruh civitas SMPN 3 Tangerang Selatan, yang telah banyak memberikan
kemudahan serta dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Keluarga besar PMII Rayon IPA, PMII Komisariat Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan dan HMPS Pendidikan Biologi yang telah memberikan
kehangatan, dukungan dan semangat dalam menjalani rangkaian proses
perkuliahan dan penulisan skripsi selama ini.
12. Teman-teman Mimosa B, yang selalu memberikan doa serta dukungan
selama masa kuliah dan pengerjaan skripsi ini.
Akhir kata teriring do‟a semoga Allah SWT membalas kebaikan semua
pihak dengan balasan yang sesuai. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Aamiin yaa Rabbal „Alamiin.
Jakarta, 14 Februari 2020
Penulis
Seno Murdiono
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................... i
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iii
ABSTRAK ............................................................................................................ iv
ABSTRACT ............................................................................................................ v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah .................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................................... 8
1. Kegiatan Belajar ................................................................................... 8
2. Media Pembelajaran ........................................................................... 11
3. Flap book............................................................................................ 13
4. Karakteristik Konsep Sistem Ekskresi dalam Kurikulum 2013 ......... 17
5. Materi Sistem Ekskresi....................................................................... 18
B. Kajian Penelitian yang Relevan ................................................................. 23
C. Kerangka Berpikir ...................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 29
A. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................... 29
B. Metode dan Prosedur Penelitian Pengembangan ....................................... 29
C. Objek Uji Coba .......................................................................................... 34
D. Instrumen Penelitian................................................................................... 34
ix
1. Instrumen Validasi Ahli Materi ......................................................... 34
2. Instrumen Validasi Ahli Media .......................................................... 35
3. Instrumen Angket Respon Guru ......................................................... 36
4. Instrumen Angket Respon Peserta Didik ........................................... 37
E. Teknik Analisis Data .................................................................................. 39
1. Analisis Kebutuhan ............................................................................ 39
2. Analisis Data Instrumen Validasi Media oleh Ahli ........................... 39
3. Analisis Data Instrumen Angket untuk Guru dan Peserta Didik ....... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 42
A. Deskripsi Hasil Pengembangan ................................................................. 42
1. Tahap Define (Pendefinisian) ............................................................. 42
2. Tahap Design (Perancangan) ............................................................. 46
3. Tahap Develop (Pengembangan) ....................................................... 49
4. Tahap Disseminate (Penyebarluasan) ................................................ 63
B. Kajian Produk Akhir .................................................................................. 69
1. Deskripsi Produk Akhir ...................................................................... 69
2. Kelebihan Produk ............................................................................... 69
3. Kekurangan Produk ............................................................................ 70
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 71
A. Kesimpulan ................................................................................................ 71
B. Saran ........................................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
LAMPIRAN ......................................................................................................... 75
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Validasi Ahli Media ............................................ 35
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Lembar Validasi Ahli Materi ........................................... 36
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Angket Respons Guru Terhadap Penggunaan
Flap Book ......................................................................................... 37
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Angket Respons Peserta didik Terhadap
Penggunaan Flap Book .................................................................. 38
Tabel 3.5 Ketentuan Kriteria Penilaian Lembar Validasi Media ..................... 39
Tabel 3.6 Kisaran Presentase dan Kriteria Penilaian ....................................... 40
Tabel 3.7 Ketentuan Dalam Pemberian Skor pada Tiap Kriteria..................... 41
Tabel 4.1 Persentase Hasil Penilaian Ahli Media Tiap Kriteria ...................... 49
Tabel 4.2 Persentase Hasil Penilaian Ahli Media Tiap Indikator .................... 49
Tabel 4.3 Persentase Hasi Penilaian Ahli Materi Tiap Kriteria ....................... 50
Tabel 4.4 Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi Tiap Indikator .................... 51
Tabel 4.5 Daftar Komentar dan Saran Ahli Media .......................................... 52
Tabel 4.6 Daftar Komentar dan Saran Ahli Materi .......................................... 52
Tabel 4.7 Daftar Riwayat Perbaikan (Revisi) Flap Book Berdasarkan Pendapat
Ahli .................................................................................................. 53
Tabel 4.8 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book
Tiap Kriteria ..................................................................................... 57
Tabel 4.9 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Tiap Indikator ................. 58
Tabel 4.10 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Peserta didik Terhadap
Flap Book Tiap Kriteria ................................................................... 59
Tabel 4.11 Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta didik Tiap Indikator ..... 60
Tabel 4.12 Daftar Riwayat Perbaikan (Revisi) Flap Book Berdasarkan Pendapat
Guru ................................................................................................. 62
Tabel 4.13 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Peserta didik Terhadap
Flap Book Tiap Sekolah .................................................................. 63
Tabel 4.14 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Peserta didik Terhadap
Flap Book Tiap Kriteria ................................................................... 64
xi
Tabel 4.15 Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta didik Tiap Indikator ..... 64
Tabel 4.16 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book Tiap
Guru ................................................................................................. 66
Tabel 4.17 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book Tiap
Kriteria ............................................................................................. 66
Tabel 4.18 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Tiap Indikator ................. 67
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Konsep Materi Sistem Ekskresi pada Kurikulum 2013 .............................. 17
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan Four-D (4D) ................................................. 30
Gambar 4.1 Tampilan Proses Pembuatan Storyboard dan Desain Layout pada
Aplikasi Corel Draw X4 ............................................................................................... 47
Gambar 4.2 Tampilan Proses Pembuatan Panduan Pencetakan pada
Aplikasi Corel Draw X4 ............................................................................................... 47
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara Guru ............................................................................ 75
Lampiran 2 Pedoman Wawancara Peserta Didik ............................................................ 76
Lampiran 3 Rekapitulasi Hasil Wawancara Guru ........................................................... 77
Lampiran 4 Rekapitulasi Hasil Wawancara Peserta Didik ........................................... 79
Lampiran 5 Lembar Validasi Ahli Media ......................................................................... 81
Lampiran 6 Lembar Validasi Ahli Materi ......................................................................... 84
Lampiran 7 Lembar Angket Respon Guru ........................................................................ 87
Lampiran 8 Lembar Angket Respon Peserta didik ......................................................... 90
Lampiran 9 Data Perhitungan Hasil Penilaian Ahli Materi ......................................... 93
Lampiran 10 Data Perhitungan Hasil Penilaian Ahli Media .......................................... 97
Lampiran 11 Data Hasil Penilaian Angket Peserta didik pada Uji Coba
Prototype-II ......................................................................................................... 101
Lampiran 12 Data Hasil Penilaian Angket Peserta didik pada Uji Coba
Produk ................................................................................................................... 118
Lampiran 13 Data Hasil Penilaian Angket Guru pada Uji coba prototype-II ........... 132
Lampiran 14 Data Hasil Penilaian Angket Guru pada Uji coba produk .................... 146
Lampiran 15 Daftar Komentar dan Saran dari Guru dan Peserta didik ...................... 156
Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian ................................................................ 159
Lampiran 17 Lembar Uji Referensi ....................................................................................... 160
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat imbuhan me
sehingga menjadi mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan. Sedangkan
“Pendidikan” adalah proses pengubahan sikap dan perilaku seseorang atau
kelompok dalam upaya mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
pelatihan.1 Pendidikan menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Bab1 Pasal 1, adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar secara aktif
mengembangkan potensi dirinya. Belajar itu sendiri merupakan kegiatan yang
berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan
setiap jenis dan jenjang pendidikan.2
Belajar adalah penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi di
dalam otak serta pengorekan kembali bila respon untuk menanggapi informasi
perlu dijalankan. Informasi yang diproses itu adalah benda-benda dan kejadian-
kejadian yang teramati oleh indra, sedangkan respon pada umumnya berbentuk
tingkah laku luar yang dapat diamati. 3 Berdasarkan pengertian belajar menurut
behaviourisme, kognitivisme dan konstruktivisme, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah usaha sadar yang dilakukan secara terencana, sistematis dan
menggunakan metode tertentu untuk mengubah perilaku relatif menetap melalui
interaksi dengan sumber belajar.4
Kegiatan pembelajaran di sekolah sering kali terhambat, utamanya
disebabkan oleh fasilitas penunjang pembelajaran yang disediakan sekolah. Hal
tersebut ditemukan peneliti saat melaksanakan kegiatan pengenalan lapangan
persekolahan di salah satu MTs di kota Tangerang Selatan. Kendala yang
ditemukan yakni kurang berfungsinya perangkat penunjang pembelajaran yang
1 Muhibinsyah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2011), h. 10.
2 Ibid., h.10.
3 Pudyo Susanto, Belajar Tuntas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2018), h. 20.
4 Sitepu, Pengembangan Sumber Belajar, (Jakata: PT Raja Grafindo Persada, 2014), h.18.
2
disediakan oleh sekolah. Hal tersebut berdampak pada kurang efektifnya
pembelajaran dikelas.
Fenomena tesebut didukung oleh hasil wawancara yang mengemukakan
beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran, utamanya yang berkaitan
dengan media pembelajaran. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran
diantaranya monotonnya media pembelajaran yang cenderung digunakan oleh
guru saat pembelajaran. Media yang biasa digunakan tersebut yakni vidio atau
gambar. Selain itu, media pembelajaran yang biasa digunakan tersebut, sering
terkendala, utamanya disebabkan oleh fasilitas yang disediakan oleh sekolah.
Kendala yang ditemukan dalam penggunaan media pembelajaran terebut
diantaranya: 1) Proyektor yang tidak berfungsi dengan baik, atau bahkan harus
dipakai bergantian, 2) Listrik yang terkadang turun, 3) Sound system yang tidak
terhubung dengan komputer, dan 4) Jaringan internet lemah. Hal tersebut tentunya
mengganggu efektifitas pembelajaran yang dilakukan.
Secara teknis, bahan pembelajaran dapat didesain sebagai representasi
penjelasan guru, dosen atau instruktur di depan kelas di samping berperan sebagai
pedoman kegiatan pembelajaran termasuk target dan sasaran yang hendak dicapai.
Di samping itu, bahan pembelajaran berkedudukan sebagai alat atau sarana untuk
mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Oleh karena itu, penyusunan
bahan ajar hendaklah berpedoman pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
atau tujuan pembelajaran umum dan tujuan pembelajaran khusus. Selain itu,
pelayanan individu peserta didik dapat tercipta dengan baik melalui bahan
pembelajaran yang memang dikembangkan secara khusus. Hal ini dapat
memberikan kesempatan belajar menurut kecepatan masing-masing peserta didik.
Jadi pentingnya bahan pembelajaran mencakup tiga elemen penting, yakni: (1)
sebagai representasi sajian guru; (2) sebagai sarana pencapaian standar
kompetensi, kompetensi dasar atau tujuan pembelajaran; dan (3) sebagai
optimalisasi pelayanan terhadap peserta didik.5
5 Muhammad Yaumi, Prinsip Desian Pembelajaran, (Jakarta: Prenadamedia, 2013), h.
273-274.
3
Senada dengan pentingnya bahan pembelajaran sebagaimana disebutkan di
atas, Tri Suhartati (2006) dalam buku Muhammad Yaomi (2013) menjelaskan
tentang kedudukan bahan pembelajaran khususnya dan rancangan pembelajaran
pada umumnya dapat: (1) membantu dalam belajar perorangan; (2) memberi
keleluasaan penyajian pembelajaran jangka pendek dan penjang; (3) rancangan
belajar yang sistematis memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan
sumber daya manusia; (4) memudahkan proses belajar mengajar dengan
pendekatan sistem; (5) memudahkan belajar karena dirancang atas dasar
pengetahuan tentang bagaimana manusia.6
Media Pembelajaran juga memiliki beberapa peranan yang dapat
membantu guru dalam proses pembelajaran IPA. Hal tersebut terlihat dari hasil
beberapa penelitian yang mengungkapkan peranan media pembelajaran dalam
pendidikan IPA, diantaranya penelitian oleh Retno Puspitorini (2014) yang
mengungkapkan bahwa media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi
belajar, serta hasil belajar kognitif dan afektif.7 Selain itu penelitian oleh Nirwana
Ismail (2016) juga mengungkapkan bahwa pemanfaatan media belajar dalam
pembelajaran IPA berguna dalam meningkatkan aktivitas dan minat belajar peserta
didik terhadap pembelajaran IPA.8 Penelitian oleh Tumbur Simangunsong dan
Mukhtar (2015) juga mengungkapkan bahwa media pembelajaran dapat
membantu proses pembelajaran IPA berjalan lebih efektif, disamping itu media
pembelajaran dapat dimanfaatkan peserta didik sebagai sarana pembelajaran
secara individu. 9
6 Ibid., h. 274-275.
7 Retno Puspitorini, A.K. Prodjosantoso, Bambang Subali, dan Jumadi, Penggunaan
Media Komik dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Kognitif
dan Afektif, Cakrawala Pendidikan, Th. XXXIII, No. 3, Oktober 2014, diakses dari
https://researchget.net, pada tanggal 11 Desember 2019 8 Nirwana Ismail, Pemanfaatan Media KIT oleh Guru dalam Pembelajaran IPA untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik di SMP Negeri 4 Kota Singkawang, Jurnal Pendidikan
Fisika, Vol. 1, No. 1, Maret 2016, diakses dari https://researchget.net, pada tanggal 11 Desember
2019 9 Tumbur Simangunsong, dan mukhtar, Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Multimedia pada Mata Pelajaran IPA di SMP, Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi, Vol.
2, no. 1, Juni 2015, diakses dari https://jurnal.unimed.ac.id, diakses pada tanggal 11 Desember
2019
4
Berdasarkan temuan masalah terkait media pembelajaran, serta pentingnya
media pembelajaran dalam pembelajaran IPA, maka perlu adanya media
pembelajaran alternatif yang mampu mengatasi permasalahan tesebut. Dengan
menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media
penyaji, yaitu: (a) kelompok satu; media grafis, bahan cetak dan gambar diam, (b)
kelompok kedua; media provokasi diam, (c) kelompok ketiga; media audio, (d)
kelompok keempat; media audio visual, (e) kelompok kelima; media film, (f)
kelompok keenam; media televisi dan (g) media ketujuh; multimedia. Media grafis
adalah media visual yang menyajikan fakta dan gagasan melalui penyajian kata-
kata, kalimat, angka-angka dan simbol/gambar. Media grafis biasanya digunakan
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide dan mengilustrasikan fakta-fakta
sehingga menarik dan diingat orang. Yang termasuk dalam media grafis antara
lain: (a) Grafik, (b) Diagram, (c) Bagan, (d) sketsa, (e) poster (f) Flap chart. 10
Flap chart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas
menyerupai album atau kalender berukuran 50x75 cm atau 21x28 cm yang disusun
dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya. 11
Flap chart yang dibukukan maka
disebut dengan flap book. Flap book digunakan untuk menyajikan informasi.
Apabila urutan informasi yang akan disajikan tersebut sulit ditunjukan dalam
selembar chart, bagan balikan dapat digunakan, yaitu pesan yang akan
dikomunikasikan mula-mula dituangkan kedalam satu chart. Setiap jenis chart
kemudian ditutup dengan potongan kertas yang mudah dilepas. Potongan kertas
selain murah juga dapat menarik perhatian. Pada saat penyajian satu persatu tutup
itu dibuka.12
Flap book merupakan media cetakan yang sangat sederhana dan efektif.
Sederhana dilihat dari proses pembuatannya yang relatif mudah. Efektif karena
dapat dijadikan sebagai media (pengantar) pesan pembelajaran yang secara
terencana atau langsung disajikan dalam flap chart. Penyajian informasi dapat
10 Rudi Susilana, Media Pembelajaran; Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan
Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 47. 11
Ibid., h. 87-88. 12
Arief S Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), h. 36.
5
berupa (a) Gambar-gambar, (b) Huruf-huruf, (c) Diagram, (d) Angka-angka.
Sebagai salah satu media pembelajaran, flap book memiliki beberapa kelebihan,
diantaranya: (a) Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan
praktis. Hal ini penting dilakukan dalam pembelajaran di mana pokok-pokok
sajian informasi disajikan melalui media pesentasi yang bertujuan untuk
memfokuskan perhatian peserta didik dan membimbing alur materi yang disajikan,
(b) dapat digunakan di dalam ruangan atau luar ruangan, (c) Bahan pembuatan
relatif murah, (d) mudah dibawa kemana-mana (moveable), (e) meningkatkan
aktivitas belajar peserta didik.13
Berbeda dengan buku cetak pada umumnya, flap
book menampilkan kesan yang lebih menarik dalam desain, serta menyajikan
materi pelajaran yang lebih ringkas dan praktis. Dengan adanya flap book ini,
diharapkan dapat mengatasi keterbatasan yang disajikan oleh media berbasis
elektronik.
Dalam penguatan pemahaman peserta didik, flap book dapat menjadi
alternatif media pembelajaran dengan karakteristik yang dimilikinya. Peserta didik
yang menggunakan flap book diharapkan akan lebih mudah dalam belajar. Selain
itu, dengan beberapa kelebihan yang dimiliki oleh flap book, diharapkan peserta
didik dapat menyerap informasi lebih banyak juga lebih termotivasi lagi dalam
mempelajari biologi secara mandiri dan tentunya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar mereka.
Pemaparan permasalahan-permasalahan tersebut menjadi dasar bagi
penulis untuk mengangkatnya sebagai permasalahan dalam penelitian skripsi yang
berjudul: “Pengembangan Flap Book Sebagai Media Pembelajaran IPA di
SMP/MTs pada Materi Sistem Ekskresi”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka teridentifikasi beberapa masalah di
antaranya:
1. Kegiatan pembelajaran sering kali terhambat, utamanya disebabkan oleh
ketersediaan fasilitas pembelajaran sekolah.
13
Rudi Susilana, op. cit., h. 87-89.
6
2. Monotonnya media pembelajaran mendorong perlunya media alternatif yang
dapat digunakan dalam pembelajaran.
3. Terkendalanya pembelajaran di kelas yang disebabkan keterbatasan media
pembelajaran, serta melihat pentingnya media pembelajaran dalam
pembelajaran IPA, mendorong adanya media pengganti guna mengatasi
keterbatasan tersebut.
C. Pembatasan Masalah
Melihat begitu luasnya permasalahan dalam penelitian ini, penulis
mengakui adanya keterbatasan untuk meneliti semua aspek dalam permasalahan
tersebut. Untuk itu diperlukan pembatasan masalah yang jelas, adapun masalah
penelitian yang menjadi perhatian penulis terbatas pada:
1. Flap book pada materi sistem ekskresi yang dikembangkan merupakan media
pembelajaran yang akan digunakan oleh peserta didik dan guru pada jenjang
SMP/MTs.
2. Flap book berisi gambar, simbol dan huruf-huruf yang disesuaikan dengan
materi sistem ekskresi pada pembelajaran IPA di SMP/MTs.
3. Pengembangan media belajar ini terbatas hingga tahap uji coba produk.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengembangan
flap book sebagai media pembelajaran IPA di SMP/MTs pada materi sistem
ekskresi?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan umum pengembangan ini adalah untuk menghasilkan flap book
sebagai media pembelajaran alternatif dalam pembelajaran biologi. Adapun tujuan
khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas flap book sebagai media
pembelajaran yang baik.
7
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi
perkembangan serta peningkatan dalam dunia pendidikan:
1. Bagi peneliti, sebagai pengembangan media pembelajaran dalam dunia
pendidikan dan teknologi serta sebagai pengetahuan awal yang nanti akan
dikembangkan dalam menjalani profesi guru.
2. Bagi guru, sebagai alternatif media pembelajaran yang efektif dan efisien
sehingga dapat membantu proses belajar peserta didik.
3. Bagi peserta didik, sebagai bahan belajar mandiri yang menarik dan
menyenangkan serta pelengkap dalam pembelajaran ketika membahas konsep
biologi.
4. Bagi dunia pendidikan secara umum, sebagai sumbangan positif dalam
perkembangan dunia pendidikan terutama dalam hal media pembelajaran
berbasis cetak.
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Kegiatan Belajar
Definisi belajar pada asasnya ialah tahapan perubahan perilaku peserta
didik yang relatif positif dan menetap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan
yang melibatkan proses kognitif. Menurut Albert Bandura, setiap proses belajar
terjadi dalam urutan tahapan peristiwa yang meliputi: (1) tahap perhatian; (2)
tahap penyimpanan dalam ingatan; (3) tahap reproduksi; dan (4) tahap motivasi.1
Tahap perhatian, pada tahap ini para peserta didik/peserta didik pada umumnya
memusatkan perhatian pada objek materi atau perilaku model yang lebih menarik
terutama karena keunikannya dibanding dengan materi atau perilaku lain yang
sebelumnya telah mereka ketahui. Tahap berikutnya yaitu tahap penyimpanan
dalam ingatan. Informasi berupa materi dan contoh perilaku model itu ditangkap,
diproses dan disimpan dalam memori. Selanjutnya, pada tahap reproduksi, segala
bayangan/citra mental atau kode-kode simbolis yang berisi informasi pengetahuan
dan perilaku yang tersimpan diproduksi kembali. Tahapan terakhir yaitu motivasi
adalah tahapan penerimaan dorongan yang dapat berfungsi sebagai reinforcement,
„penguatan‟ bersemayamnya segala informasi dalam memori para peserta
didik/peserta didik. Pada tahap ini, guru dianjurkan memberikan pujian, hadiah
atau nilai tertentu pada peserta didik/peserta didik yang berkinerja memuaskan.2
Bigs dalam pendahuluan teaching for learning mendifinisikan belajar
dalam tiga macam rumusan, yaitu: rumusan kuantitatif, rumusan institusional,
rumusan kualitatif. Secara kuantitatif, belajar berarti kegiatan pengisian atau
pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi
belajar dalam hal ini dipandang dari banyaknya materi yang dikuasai peserta
didik. Secara institusional, belajar dipandang sebagai proses validasi atau
pengabsahan terhadap penguasaan peserta didik atas materi-materi yang telah ia
pelajari. Ukurannya, semakin baik mutu guru mengajar maka akan semakin baik
1 Muhibbinsyah, Psikologi belajar, (Jakarta: Rajawali Press, 2015), h. 111-113.
2 Ibid.,h. 112.
9
pula perolehan peserta didik yang dinyatakan dalam bentuk skor. Secara kualitatif,
pengertian belajar ialah proses memeroleh arti-arti dan pemahaman-pemahaman
serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling peserta didik. Secara umum belajar
dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang
relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif. 3
Cronbach (1954) dalam buku Nana Syaodiah (2011) mengemukakan
adanya tujuh unsur utama dalam proses belajar, yaitu: (1) tujuan; (2) kesiapan,
baik kesiapan fisik dan psikis, kesiapan yang berupa kematangan untuk
melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan
yang mendasarinya: (3) situasi; (4) interpretasi; (5) respons; (6) konsekuensi; (7)
rekasi terhadap kegagalan.4
Menurut Jerome S, Bruner dalam buku Muhibinsyah (2011), dalam proses
belajar, peserta didik menempuh tiga episode atau fase, yakni: 1) Fase informasi
(tahap penerimaan materi), 2) Fase transformasi (tahap pengubahan materi), 3)
Fase evaluasi (tahap penilaian materi).
Fase informasi yaitu fase di mana seorang peserta didik memeroleh
sejumlah keterangan mengenai materi yang sedang dipelajari. Diantara informasi
yang diperoleh itu ada yang sama sekali baru dan ada pula yang berfungsi
menambah, memperhalus dan memperdalam pengetahuan yang sebelumnya telah
dimiliki. Fase transformasi yaitu fase di mana informasi yang telah diperoleh itu
dianalisis, diubah atau ditransformasikan menjadi bentuk yang abstrak atau
konseptual supaya kelak pada gilirannya dapat dimanfaatkan bagi hal-hal yang
lebih luas. Dalam fase evaluasi, seorang peserta didik akan menilai sendiri sampai
sejauh mana pengetahuan dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain
atau memecah masalah yang dihadapi.5
Proses belajar di dalamnya terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar peserta didik, yang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yakni: 1) Faktor
3 Muhibinsyah, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Remaja Rosda karya. 2011), h. 90.
4 Nana Syaodih, Landasan psikologis, Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2011), h. 157-
158 5 Muhibbinsyah, op. cit, h. 111.
10
internal (faktor dari dalam peserta didik), yakni keadaan jasmani dan rohani
peserta didik, 2) Faktor eksternal (faktor dari luar peserta didik), yakni kondisi
lingkungan disekitar peserta didik, 3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya
belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta
didik untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Faktor internal yang berasal dari dalam diri peserta didik meliputi dua
aspek yakni: 1) aspek fisiologis, yakni kondisi kebugaran jasmani yang dapat
memengaruhi semangat dan intensitas peserta didik dalam mengikuti pelajaran; 2)
aspek psikologis mencakup banyak faktor. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah
peserta didik yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai
berikut:: 1) tingkat kecerdasan peserta didik; 2) sikap peserta didik; 3) bakat
peserta didik; 4) minat peserta didik; 5) motivasi peserta didik. Faktor eksternal
terdiri dari dua macam, yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan non
sosial. Faktor lingkungan sosial meliputi guru, tenaga kependidikan dan teman-
teman sekelas, sedangkan faktor non sosial, meliputi gedung sekolah, tata letak
sekolah, alat belajar, rumah tempat tinggal dan letaknya, cuaca dan waktu belajar
yang digunakan peserta didik. Sedangkan faktor pendekatan belajar dapat
dipahami sebagai segala cara atau strategi yang digunakan peserta didik dalam
menunjang efektivitas dan efisiensi proses belajar materi tertentu.6 Berdasarkan
berbagai macam definisi dan proses-proses dalam belajar maka dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan serangkaian proses yang dilakukan guna merubah
perilaku peserta didik ke arah yang positif melalui serangkaian cara dan metode
yang dilakukan secara sistematis. Belajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
sekolah dan guru, melainkang oleh faktor lingkungan, sosial, keagamaan, dan juga
diri pembelajar itu sendiri.
Peran seorang guru sangat signifikan dalam proses belajar mengajar. Peran
paling dominan dan klasifikasi guru sebagai: (1) demonstrator; (2)
manajer/pengelola kelas; (3) mediator/fasilitator; dan (4) evaluator. Sebagai
mediator guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup
tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi
6 Muhibbinsyah, op. cit., h. 129-136.
11
guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Sebagai fasilitator, guru
hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang sekiranya berguna, serta
menunjang pencapaian tujuan dan proses belajar mengajar, baik yang berupa
narasumber, buku teks, majalah ataupun surat kabar.7
2. Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
„tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa
media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian
yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan atau sikap. Gagne dan Briggs (1975) secara implisit
mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan
untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari, buku, tape recorder,
kaset, video, camera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televisi dan
komputer.8 Secara garis besar media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan minat seta perhatian peserta didik sedemikian
rupa sehingga proses belajar terjadi.9 Berdasarkan penjabaran di atas dapat
disimpulkan bahwa segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai pengantar
pemahaman kepada kepada peserta didik dapat disebut sebagai media
pembelajaran.
Menurut Bruner dalam buku Rusman (2013), ada tiga tingkatan utama
modus belajar yaitu pengalaman langsung, pengalaman gambar, pengalaman
abstrak. Proses pembelajaran dapat berhasil dengan baik apabila peserta didik
diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya, guru berupaya untuk
menampilkan rangsangan yang dapat diproses dengan berbagai inderanya.
Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah
informasi semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan
7 Jumanta Hamdayama, Metodologi Pengajaran, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2016), h. 9-
11 8 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali pers, 2013), h. 3.
9 Arie S Sadiman, Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), h. 7.
12
dipahami serta dapat dipertahankan dalam ingatan. Perbandingan pemerolehan
hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol
perbedaannya. Kurang lebih 80% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera
pandang, 15% diperoleh oleh indera dengar dan 5% lagi dari indera lainnya.
Menurut Gerlach dan Ely (1971) dalam buku Rusman (2013), ada tiga ciri
media yang merupakan petunjuk mengapa media digunakan dan apa saja yang
dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu melakukannya.Ciri-
ciri tersebut yakni: 1) Ciri Fiktif, yaitu ciri ini menggambarkan kemampuan media
merekam, menyimpan, melestarikan dan merekomendasikan suatu peristiwa atau
objek, 2) Ciri Manipulatif, yakni ciiri ini digunakan untuk mentransformasikan
suatu kejadian atau objek, 3) Ciri distributif, yaitu ciri ini memungkinkan suatu
objek atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan secara bersamaan
kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah besar peserta didik dengan stimulus
pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.10
Media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis dan format
masing-masing dengan ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sini usaha-usaha
penataan timbul, yaitu pengelompokan atau klasfikasi menurut kesamaan ciri atau
karakteristiknya. Taksonomi media tersebut antara lain: a) Taksonomi Rudy
Bretz. Bretz mengidentifikasi ciri utama media menjadi tiga unsur pokok, yaitu
suara, visual dan gerak. Visual dibedakan menjadi gambar, garis (line graphic dan
simbol. Bretz juga membedakan antara media siar dan rekam. Sehingga terdapat 8
klasifikasi media: 1) Audio visual gerak, 2) Audio visual diam, 3) Audio semi-
gerak, 4) Visual gerak, 5) Visual diam, 6) Semi-gerak, 7) Audio dan 8) Media
cetak. b) Hierarki Media menurut Duncan. Dalam taksonominya, Duncan ingin
menjajarkan biaya investasi, kelangkaan dan keluasan lingkup sasarannya di satu
pihak dan kemudahan pengadaannya serta penggunaan, keterbatasan ruang
lingkup sasaran dan rendahnya biaya dilain pihak dengan tingkat kerumitan
perangkat media dalam satu hierarki, c) Taksonomi menurut Briggs. Taksonomi
ini lebih mengarah pada karakteristik menurut stimulus atau rangsangan yang
10
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
165-166.
13
dapat ditimbulkan dari media sendiri, yaitu kesesuaian rangsangan tersebut
terhadap karakteristik peserta didik, tugas pembelajaran, bahan dan transmisinya,
d) Taksonomi menurut Gagne. Gagne membuat 7 macam pengelompokan, yaitu
benda untuk demonstrasi, komunikasi lisan, media cetak, gambar diam, gambar
bergerak, film bersuara dan mesin belajar, e) Taksonomi menurut Edling.
Menurut Edling, media merupakan bagan dari enam unsur atau ciri khas suatu
media berbeda menurut tujuan atau maksud pengelompokannya.11
3. Flap book
Flap chart dalam pengertian sederhana adalah lembaran-lembaran kertas
menyerupai album atau kalender berukuran 50x75 cm atau ukuran yang lebih kecil
21x28 cm. Flip chart yang disusun dalam urutan yang dibukukan disebut flap
book. Penyajian informasi dapat berupa gambar-gambar, huruf-huruf, diagram dan
angka-angka. Berdasarkan berbagai pengertian tentang flap book, dapat
disimpulkan bahwa flap book nerupakan buku yang berisikan gambar-gambar,
tulisan, dan sebagainya yang pada bagian tertentu dapat dibuka salah satu
lapisannya, untuk menunjukan detail bagian maupun rangkaian proses. Flip chart
cocok digunakan untuk 30 orang sedangkan flap book untuk 4-5 orang. Sajian flap
book harus disesuaikan dengan jumlah anak dan jarak maksimum peserta didik
melihat flap book tersebut dan direncanakan tempat yang sesuai dimana dan
bagaimana flap book tersebut ditempatkan.12
Sebagai salah satu media pembelajaran, flap book memiliki beberapa
kelebihan, diantaranya: 1) Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas
dan praktis. Hal ini dilakukan dalam pembelajaran dimana pokok-pokok sajian
informasi disajikan melalui media pesentasi yang bertujuan untuk memfokuskan
perhatian peserta didik dan membimbing alur materi yang disajikan, 2) Dapat
digunakan didalam ruangan atau luar ruangan, 3) Bahan pembuatan relatif murah,
11
Arief S Sadiman, op.cit., h. 19-21. 12
Rudi Susilana, Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan, dan
Penilaian), (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 87.
14
4) Mudah dibawa kemana-mana (moveable), 5) Meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik13
Flap book sebagai media cetak memiliki Kelebihan berikutnya yaitu: 1)
peserta didik dapat berhenti sewaktu-waktu untuk melihat sumber lain, 2) peserta
didik dapat belajar sesuai kecepatan masing-masing, 3) mudah dibawa, 4)
instruktur dan peserta didik dapat dengan mudah mengulangi materi pelajaran, 5)
mudah dirangkai kemba, 6) materi pelajaran dapat diproduksi dengan harga
ekonomis, dapat didistribusikan dengan mudah, mudah diperbaiki, dapat
digunakan sebagai alat bantu instruksional, dapat digunakan untuk menyajikan
gambar diam, sebagai alat bantu instruksional, atau media untuk mengajar, dan
dapat dengan mudah dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya14
Penggunaan flap book sebagai media cetak dalam proses belajar untuk
tujuan kognitif, dapat digunakan untuk: 1) menyampaikan informasi yang bersifat
fakta, 2) mengajarkan pengenalan kembali dan atau pembedaan stimulasi yang
relevan, 3) menyajikan perbendaharaan kata yang digunakan pada fungsi-fungsi
pekerjaan tertentu, 4) menyajikan kosa kata yang digunakan dalam fungsi –fungsi
kerja, 5) menerapkan jalannya pekerjaan (work flow), 6) memberikan gambaran
tentang lokasi, posisi dan situasi pekerjaan yang akan dihadapi peserta didik
nantinya . Untuk tujuan psikomotorik dapat digunakan untuk mengajarkan
langkah atau prinsip dalam keterampilan psikomotorik dan untuk menunjukan
posisi sesuatu yang sedang bergerak, atau cara memegang suatu objek,
penggambaran gerak sukar disajikan dengan media ini. 15
Flap book terdiri dua kategori bagan. Kategori bagan pertama yaitu bagan
tertutup atau hidden chart sering disebut juga dengan bagan potong atau strip
chart. Informasi yang disajikan dalam bagan tertutup ini mula-mula dituangkan
dalam satu bagan. Kemudian dalam setiap atau bagian dari bagian tersebut ditutupi
dengan potongan kertas atau bahan lainnya yang mudah dilepas. Pada saat
penyajian, satu persatu potongan yang menutupi chart tersebut kemudian dibuka
13
Ibid., h. 88-89. 14
Ronald H Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali Press, 1987), h. 171. 15
Ibid., h. 170.
15
sesuai dengan keperluan. Kategori kedua yaitu bagan yang menyajikan informasi
secara penuh atau sekaligus. Disebut demikian karena informasi tentang suatu
objek disajikan secara penuh dalam satu bagan dalam suatu lembaran.16
Chart atau bagan mampu memvisualisasikan sebuah hubungan yang
bersifat abstrak seperti kronologi suatu kejadian, atau struktur organisasi. Dengan
kemampuan tersebut chart merupakan cara untuk memvisualisasikan informasi
atau materi yang rumit dengan cara yang sederhana dan singkat. Untuk merancang
chart yang efektif dapat dimanfaatkan berbagai macam jenis grafis, seperti
gambar, sketsa, grafik, diagram atau bahkan bentuk verbal.
Dalam pemanfaatan bahan grafis ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,
yaitu: a) Seleksi gambar atau visual lain berdasarkan tujuan instruksional, b)
Untuk tujuan instruksional yang bersifat pendefinisan suatu konsep, penggunaan
ilustrasi kurang tepat, c) Seleksi gambar atau visual lain juga harus berdasarkan
penggunaan gambar tersebut. Hal itu ditujukan untuk menginterpretasikan sesuatu
yang lebih rinci. Namun bila waktunya terbatas, maka sebaiknya memilih gambar
atau visual yang sederhana dan mudah dimengerti seperti diagram sederhana atau
gambar tangan biasa, d) Kriteria lain yang perlu diperhatikan adalah estetika
penampilan dan kualitas produksi.
Flap book dalam penggunaannya banyak menggunakan gambar diam.
Gambar diam merupakan jenis yang paling banyak digunakan, mudah dikenali dan
dimengerti secara langsung tanpa memerlukan interpretasi. Pemanfaatan gambar
dalam proses pembelajaran sangat membantu pengajar dalam beberapa hal seperti
yang dikemukakan oleh Hackbarths (1996) dalam buku Hamzah B Uno (2010)
berikut: a) Menarik perhatian, pada umumnya semua orang senang melihat
foto/gambar, b) Menyediakan gambar nyata suatu objek yang karena suatu hal
tidak mudah dipahami, c) Unik, d) memperjelas hal-hal yang bersifat abstrak, dan
e) Mampu mengilustrasikan suatu proses.17
Pemilihan gambar yang baik, pada lazimnya menggunakan kriteria-kriteria
di bawah ini, yaitu: a) Keaslian gambar. Gambar yang menunjukan situasi yang
16
Agus Rifai, Media Teknologi, (Banten: Universitas Terbuka, 2014), h. 25. 17
Hamzah B Uno, Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010), h. 130.
16
sebenarnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak
diharapkan, misalnya gambar yang palsu dikatakan asli, b) Kesederhanaan.
Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai
estetis secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai anak-anak
menjadi bingung dan tak tertarik pada gambar tadi, c) Bentuk item. Hendaknya si
pengamat dapat memperoleh tanggapan yang tepat tentang objek-objek dalam
gambar, d) Perbuatan. Gambar hendaknya menunjukan hal yang sedang
melakukan suatu perbuatan.18
Cara pembuatan flap book yaitu: 1) Tentukan tujuan pembelajaran. Tujuan
dirumuskan secara operasional dalam bentuk indikator atau tujuan pembelajaran
khusus (TPK), 2) Menentukan bentuk flap book. Ada beberapa tahapan yakni:
membuat alat penyangga, mengumpulkan gambar yang relevan, menuliskan pesan
pada kertas, diatur komposisinya, buat sketsa, membuat outline dan mewarnai, 3)
Membuat ringkasan materi. Materi tidak disajikan dalam uraian panjang. Setiap
pokok bahasan atau sub bahasan diseleksi mana yang menjadi pokok materi yang
perlu disiapkan, 4) Merancang draft kasar. Draft kasar perlu dibuat untuk
mengantisipasi kesalahan dalam pembuata serta pengatur tata letak yang baik, 5)
Memilih warna yang sesuai, 6) Menentukan bentuk dan ukuran huruf. Ukuran
huruf disesuaikan dengan seberapa banyak tulisan.
Cara menggunakan flap book yakni seperti berikut: 1) Mempersiapkan diri.
Dalam hal ini guru perlu menguasai bahan pembelajaran yang baik, memiliki
keterampilan untuk menggunakan media tersebut, 2) Penempatan yang tepat.
Perhatikan posisi penampilan atau sedemikian rupa sehingga dapat dilihat dengan
baik oleh semua peserta didik yang ada diruang kelas tersebut, 3) Pengaturan
peserta didik. Dilakukan agar peserta didik memperoleh pandangan yang baik, 4)
Perkenalkan pokok materi. Materi yang disajikan terlebih dahulu diperkenalkan
kepada peserta didik pada saat awal membuka pelajaran, 5) Sajikan gambar.
Setelah masuk pada materi, mulailah memperlihatkan lembaran-lembaran flap
book dan berikan keterangan yang cukup, 6) Berikan kesempatan peserta didik
untuk bertanya, 7) Menyimpulkan materi. Seperti pada umumnya kegiatan
18
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1994), h. 67.
17
pembelajaran diakhiri dengan kesimpulan. Kesimpulan tidak harus oleh guru,
melainkan peserta didiklah yang harus menyimpulkan materi yang diperkuat oleh
guru.19
4. Karakteristik Konsep Sistem Ekskresi dalam Kurikulum 2013
Konsep sistem ekskresi merupakan salah satu konsep dalam pelajaran IPA
SMP/MTs kelas VIII. Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 37 tahun
2018, konsep tersebut terdapat pada KD ranah kognitif 3.10 yang berbunyi :
“Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada
sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi.”20
Sedangkan
untuk ranah psikomotorik berada pada KD 4.10 yang berbunyi : “Membuat karya
tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam menjaga kesehatan
diri.21
Peta konsep dari sistem ekskresi pada kurikulum 2013 dapat dilihat pada
Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Peta Konsep Sistem Ekskresi pada Kurikulum 2013
19
Susilana Rudi, op. cit., h. 89- 94. 20
Lampiran permendikbud Nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, h. 47, diakses dari http://ayomadraah.blogspot.com, pada 24 Oktober 2018. 21
Ibid., h. 47.
18
Konsep sistem ekskresi merupakan konsep yang cukup banyak membahas
tentang regulasi yang terjadi pada saat tubuh akan mengeluarkan zat sisa. Objek
dari konsep tersebut terdapat dalam tubuh manusia, baik dari organ, jaringan,
maupun proses yang berlangsung. Dalam kompetensi dasar di atas dijelaskan
bahwa dalam pembelajarannya peserta didik diminta untuk menganalisis sistem
ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada sistem ekskresi serta upaya
menjaga kesehatan sistem ekskresi.
Bekaitan dengan menganalisis sistem ekskresi tersebut tentunya akan
kurang efektif jika hanya menggunakan buku biasa, selain itu untuk memahami
dan menumbuhkan upaya dalam menjaga kesehatan ekskresi dirasa kurang hanya
dengan menggunakan fitur yang terdapat dalam buku cetak biasa. Oleh karena itu
dibutuhkan media alternatif seperti flap book yang diharapkan dapat membantu
peserta didik dalam memahami sistem ekskresi dengan fitur gambar yang
mendetail, full colour, serta dibantu dengan adanya infografis menarik. Selain itu
dalam upaya menumbuhkan kesadaran akan upaya menjaga kesehatan sistem
ekskresi ditampilkan gambar-gambar yang menarik dan ditambahkan ringkasan
materi yang up to date sehingga diharapkan dapat mempermudah peserta didik
dalam belajar juga mengefektifkan dan mengifisiensi proses pembelajaran.
5. Materi Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi merupakan sistem pengeluaran zat-zat yang tidak
diperlukan tubuh. Zat-zat tersebut merupakan hasil sampingan metabolisme
tubuh. Setiap makhluk hidup memerlukan energi untuk beraktivitas. Energi
didapat dengan cara memecahkan zat-zat makanan dengan bantuan oksigen.
Banyak lagi proses-proses serupa yang dilakukan di dalam sel tubuh dan
menghasilkan zat-zat yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat tersebut jika tidak
dikeluarkan akan mengganggu tubuh atau meracuni tubuh.22
Zat-zat sisa metabolisme dikeluarkan dari tubuh melalui sistem
pengeluaran (sistem ekskresi). Sistem ekskresi pada manusia dapat berupa sistem
22
Tim Dosen Biologi, Biologi Dasar, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 189.
19
urinaria, sistem respirasi dan pengeluaran keringat. Alat ekskresi pada manusia
dan mamalia adalah ginjal, kulit, paru-paru, dan hati.23
a. Ginjal
Ginjal manusia merupakan dua organ berbentuk kacang merah, masing-
masing berukuran kepalan tangan yang tertutup. Walau berat total ginjal itu hanya
0,5% berat tubuh, namun ginjal menerima kiriman darah yang luar biasa. Dua
puluh sampai dua puluh lima persen darah itu yang dipompa oleh jantung setiap
menit mengalir melaluinya.
Potongan melintang melalui ginjal tampak bagian-bagiannya yang tiga
daerah berbeda. Bagian luar disebut korteks. Dibawahnya ialah medula. Di
dalamnya ada ruang kosong, yaitu pelvis. Korteks dan medula ginjal itu terdiri
atas kira-kira satu juta nefron. Nefron ialah satuan struktural dan fungsional
ginjalnya.24
Tahukah kamu, bahwa proses pembentukan urine di dalam ginjal
melalui tiga tahapan. Tahapan tersebut adalah tahap fltrasi, tahap reabsorpsi, dan
tahap augmentasi. Tahap filtrasi adalah tahap dimana setiap glomerolus menerima
darah dari suatu arteriola aferen dan membuang darahnya ke dalam arteriola
eferen. Glomerolus, seperti yang ada dalam ujung arteriola di setiap kapiler, ada di
bawah tekanan kontraksi ventrikel kiri. Tekanan ini menyebabkan air dan
molekul-molekul kecil yang ada dalam darah (terkecuali protein) tersaring melalui
dinding kapiler.25
Cairan hasil penyaringan, tersusun atas urobilin. Urea, glukosa,
air, asam amino, dan ion-ion. Filtrat yang tertampung di kapsul bowman disebut
urine primer.
Tahap reabsorpsi adalah tahap dimana filtrat nefrik berkumpul dalam
kapsul Bowman dan kemudian masuk ke dalam tubulus proksimal. Disini
berlangsung reabsorpsi glukosa, asam amino, dan sejumlah besar ion-ion
anorganik. Hasil reabsorpsi berupa urine sekunder. Urine sekunder mengandung
air, garam, urea dan pigmen empedu yang memberi warna dan bau pada urine.
23
Ibid., h. 190. 24
Jhon W. Kimball, Biologi Edisi Kelima, (Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama, 1983), h.
571. 25
Ibid., h. 572-573.
20
Tahap berikutnya yaitu augmentasi. Di tubulus kontortus distal, tambahan
natrium di pompa ke luar oleh transpor aktif. Jika tubuh meminta lebih banyak air
agar tidak ada dehidrasi, dindingnya jadi lebih tertembus oleh air. Dua substansi
penting yang disekresi dengan cara ini ialah ion hidrogen dan ion kalium. Sekresi
tubular juga berperan dalam pembuangan limbah tertentu, umpamanya NH3 dan
kreatinin.
Setiap saluran pengumpul menguras urine dari beberapa nefron ke dalam
pelvis. Lalu urine tersebut mengalir dari ginjal ke gelembung melalui ureter.
Gelembung itu adalah organ berotot yang menggembung ketika urine masuk ke
dalamnya. Bila kantung kemih ini berisi urine, maka sfringer berotot yang
mengawasi keluarnya dapat dikendurkan sehingga urine mengalir ke luar melalui
uretra.26
b. Kulit
Sebagai organ ekskresi, kulit berperan dalam mempertahankan kandungan
air di dalam tubuh sebagai tambahan pengaturan konsentrasi dan penyebaran ion-
ion. Selain fungsi tersebut, kulit juga berfungsi untuk mempertahankan keadaan
stabil lingkungan internal tubuh meskipun terjadi perubahan lingkungan eksternal.
Kulit terdiri atas tiga lapisan utama yaitu lapisan epidermis (kulit ari) dan lapisan
dermis (kulit jangat) dan Hipodermis27
.
Epidermis yang berasal dari ektoderm, tersusun atas epitel skuamosa
bertingkat yang mengekspresi filamen intermediet keratin. Epitel ini terdiri dari
beberapa lapisan sel dengan lapisan terbawah melekat pada membran basal yang
memisahkan epidermis dari lapisan dermis di atasnya. Sebagai sel mati yang
dibuang dari permukaan kulit, sel mati tersebut digantikan oleh sel di bawahnya.
Sel di lapisan basal tepat di atas membran basal membelah dengan cepat dan
terus-menerus. Epidermis tidak mengandung pembuluh darah, oleh karenanya
metabolismenya menjadi kurang aktif.
26
Ibid., h. 575-576. 27
Stephen Bresnick, Intisari Biologi, (Jakarta: Hipokrates, 2013), h. 148.
21
Lapisan dermis adalah lapisan jaringan ikat yang berada di antara
epidermis dan hipodermis. Dermis tersusun atas kolagen, retikulin dan serat
elastis. Banyak struktur terkait kulit terbenam di dalam dermis, yaitu: (1) kelenjar
sebaseus yang menghasilkan sebum, yatu zat berminyak yang melapisi permukaan
kulit luar, (2) kelenjar keringat yang menyekresi produk buangan metabolik,
garam dan ion lain, serta air, (3) Folikel rambut.
Lapisan hipodermis atau lapisan subkutan terletak dibawah dermis. Di
dalam hipodermis terdapat banyak adiposit, atau sel lemak. Adiposit membentuk
lapisan lemak subkutan yang membantu mengisolasi tubuh.28
c. Paru-Paru
Selain sebagai alat pernapasan, paru-paru juga berfungsi sebagai alat
pengeluaran. Paru-paru berfungsi mengeluarkan gas karbon dioksida (CO2) dan
uap air (H2O).29
Reaksi kimia tersebut secara ringkas dapat kita tuliskan sebagai
berikut.
d. Hati
Hati terbagi atas dua lapisan utama, yaitu: (a) permukaan atas berbentuk
cembung, (2) permukaan tidak rata dan memperlihatkan lekukan fisura transfersus
dan fisura longitudinal yang memisahkan belahan kanan dan kiri di bagian atas
hati selanjutnya dibagi menjadi empat lobus yakni lobus kanan, kiri, kaudata dan
quadata.
Hati memproduksi empedu yang berperan dalam mengemulsi dan absorbsi
lemak serta menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa dan
glikogen. Fungsi hati yang berkaitan dengan metabolisme, yaitu: (a)
mempertahankan homeostatik gula darah, (b) menyimpan glukosa dalam bentuk
28
Ibid., h. 147. 29
Agus Kamaludin, Intisari IPA Terpadu Fisika, Kimia, Biologi SMP, (Yogyakarta: CV.
Andi Offset, 2013), h. 248.
22
glikogen, (c) menguraikan protein dari sel-sel tubuh dan sel darah, (d) mensintesis
lemak dari karbohidrat dan protein.30
e. Gangguan pada Sistem Ekskresi
1) Nefritis
Nefritis adalah penyakit rusaknya nefron, terutama pada bagian-bagian
glomerulus ginjal. Nefritis disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus. Nefritis
mengakibatkan masuknya kembali asam urat dan urea ke pembuluh darah
(uremia) serta adanya penimbunan air di kaki karena reabsorpsi air yang
terganggu (edema). Upaya penanganan nefritis adalah dengan proses cuci darah
atau pencangkokan ginjal.
2) Batu Ginjal
Batu ginjal adalah gangguan yang terjadi akibat terbentuknya endapan
garam kalsium di dalam rongga ginjal (pelvis renalis), saluran ginjal, atau
kandung kemih. Batu ginjal berbentuk kristal yang tidak dapat larut. Kandungan
batu ginjal adalah kalsium oksalat, asam urat, dan kristal kalsium fosfat. Endapan
ini terbentuk jika seseorang terlalu banyak mengonsumsi garam mineral dan
kekurangan minum air serta sering menahan kencing. Upaya mencegah
terbentuknya batu ginjal adalah dengan meminum cukup air putih setiap hari,
membatasi konsumsi garam karena kandungan natrium yang tinggi pada garam
dapat memicu terbentuknya batu ginjal, serta tidak sering menahaan kencing. Batu
ginjal yang kecil dapat saja keluar melalui urine, tetapi seringkali menyebabkan
rasa sakit. Batu ginjal berukuran besar memerlukan operasi untuk
mengeluarkannya.31
3) Albuminaria
Albuminuria merupakan penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan
pada glomerolus yang berperan dalam proses filtrasi, sehingga pada urine
ditemukan adanya protein. Albuminuria dapat terjadi akibat kurangnya asupan air
ke dalam tubuh sehingga memperberat kerja ginjal, mengonsumsi terlalu banyak
30 Muhammad Judha, Anatomi dan Fisiologi Rangkuman Sederhana Belajar Anatomi dan
Fisiologi Untuk Mahapeserta didik Kesehatan dan Keperawatan, (Yogyakarta: Gosyen
Publishing, 2012), h. 150. 31
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SMP/MTS
kelas VIII Semester 2, (Jakarta: Kementeian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017), h. 100.
23
protein, kalsium, dan vitamin C dapat membuat glomerulus harus bekerja lebih
keras sehingga meningkatkan risiko kerusakannya. Upaya yang dapat dilakukan
untuk mencegah albuminuria adalah dengan mengatur jumlah garam dan protein
yang dikonsumsi, serta pola hidup sehat untuk mengatur keseimbangan gizi.
4) Hematuria
Hematuria merupakan penyakit yang ditandai dengan adanya sel-sel darah
merah pada urine. Hal ini disebabkan penyakit pada saluran kemih akibat gesekan
dengan batu ginjal. Hematuria juga dapat disebabkan oleh adanya infeksi bakteri
pada saluran kemih. Upaya pencegahan hematuria dapat dilakukan dengan segera
buang air kecil ketika ingin buang air kecil, membersihkan tempat keluarnya urine
dari arah depan ke belakang untuk menghindari masuknya bakteri dari dubur,
serta banyak minum air putih. Ketika seseorang sakit hematuria, maka
penanganan yang diberikan adalah dengan memberi antibiotik untuk
membersihkan infeksi bakteri pada saluran kemih.32
5) Diabetes Insipidus
Diabetes insipidus adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai
dengan meningkatnya jumlah urine sampai 20-30 kali lipat karena kekurangan
hormon antidiuretika (ADH). Penyakit ini dapat diatasi dengan pemberian ADH
sintetik.33
B. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Hasil penelitian oleh Wisnu Ardhana dengan judul “Pengembangan media
grafis berbentuk lift the flap book sebagai media pembelajaran dalam mata
pelajaran ips materi bentuk muka bumi dan aktifitas penduduk indonesia”
diperoleh informasi bahwa media flap book yang dikembangkan baik dan
layak digunakan sebagai bahan ajar, yaitu dengan hasil uji coba terbatas pada
peserta didik memperoleh skor 3,98 berada pada rentang 80,0 < X ≤ 100,01
dengan kategori baik, dan pada Uji coba produk oleh peserta didik pada satu
32
Ibid., h. 101. 33
Ibid., h. 102.
24
kelas diperoleh rata-rata skor kelas sebesar 4,49 berada pada rentang X >
102,4 dengan rerata > 4,2 dengan kategori “sangat baik”.
2. Hasil penelitian oleh Kurnia Darmawati dengan judul “analisis kebutuhan lift
the flap story book berbasis ramah anak di SD, diperoleh informasi bahwa:
pertama, peserta didik dan guru merasa adanya kebutuhan tentang bahan ajar
lift the flap story book berbasis ramah anak untuk menunjang kegiatan
pembelajaran, kedua, untuk memudahkan pemahaman, peserta didik merasa
setuju jika materi pelajaran disajikan dalam bentuk cerita bergambar.
Informasi ini didapat berdasarkan hasil angket analisis kebutuhan yang
diberikan kepada peserta didik.
3. Hasil penelitian oleh Kus Eddy Sartono dengan judul “The Child-Friendly-
Based Lift the Flap Story Book: Does This Media Affect the Students’
Academic Self-Efficacy in Mathematics Learning?” diperoleh informasi
bahwa penggunaan lift the flap story book memberi efek positif untuk
membantu peserta didik memahami materi bentuk 2 dimensi dan juga sikap
yang bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari dari peserta didik
tersebut. Hal ini didapat berdasarkan hasil uji coba post-test data pada kelas
kontrol dan kelas percobaan dengan hasil menggunakan pengujian independen
t-test memeproleh sebuah hasil sig. (2-tailed) dari 0.003. Hasil tersebut
mengindikasian bahwa 0.003 < 0.05 jadi H0 diterima. Rata-rata hasil post-test
pada kelas kontrol dan eksperimen memperoleh hasil sig. (2-tailed) 0,000.
Hasil tersebut mengindikasian bahwa 0,000 < 0,05 jadi H0 diterima.
4. Hasil penelitian oleh Muhammad Syarif Hidayatullah dengan judul
“Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flip Book Maker Pada Mata
Pelajaran Elektronika Dasar Di Smk Negeri 1 Sampang” diperoleh informasi
bahwa media yang dikembangkan layak digunakan sebagai media
pembelajaran, ditinjau dari validitas media, efektifitas media yakni ketuntasan
tes hasil belajar peserta didik dan respon peserta didik., yaitu dengan Validitas
Media. Rata-rata hasil rating (HR) persentase validitas media sebesar 82,63%.
Hasil persentase tersebut masuk dalam kategori persentase sangat valid, lalu
berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai hasil tes
25
ketuntasan belajar peserta didik memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yaitu 2,67 pada setiap kompetensi dasar dan post-test, sehingga
dinyatakan tuntas dalam belajar dan Rata–rata hasil rating (HR) respon
peserta didik terhadap media pembelajaran sebesar 81,50%, menunjukkan
bahwa respon peserta didik terhadap media masuk dalam kategori sangat baik,
maka media pembelajaran berbasis flip book maker dalam penelitian ini
mendapat tanggapan yang sangat baik dari peserta didik kelas X TEI 1 SMK
Negeri 1 Sampang.
5. Hasil penelitian oleh Swastika Andini dengan judul “Developing Flip book
Multimedia: The Achievement of Informal Deductive Thinking Level”
diperoleh informasi bahwa dari hasil uji efektifitas dari flip book dapat
disimpulkan bahwa hasil peserta didik yang menggunakan flip book lebih baik
dari pada yang tidak menggunakan flip book, yaitu dengan uji coba skala
terbatas, rata-rata skor dari pernilaian berdasarkan produk dan berdasarkan
penilaian performa berturut-turut 80,63 and 74,26. Pada tahap, keseluruhan
peserta didik bisa mendapatkan level berifikir deduktif berdasakan penilaian
berdasarkan produk , saat dari aspek penanganan masalah peserta didik tidak
mendapatkan level berfikir berutur-turut 84,44 and 81,83 dan keadaan
keseluuhan peserta didik mendapatkan hasil level berfikir dari informal
deduktif, hasil analisis uji statistik diketahui bahwa peserta didik dengan
belajar menggunakan flip book multimedia dan tidak menggunakan flip book
multimedia mendapat hasil yang berbeda dengan rata-rata skor 75,00 dan
65,08,
6. Hasil penelitian oleh Dendik Udi Mulyadi dengan judul “Pengembangan
Media Flash Flip book Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kreatif
Peserta didik Dalam Pembelajaran IPA di SMP” diperoleh informasi bahwa
Media flip book pada materi indera penglihatan dan alat optik yang
dikembangkan masuk ke dalam kategori valid dan layak untuk digunakan,
yaitu dengan hasil uji coba yang menunjukan keterampilan berfikir kreatif
peserta didik selama kegiatan belajar mengajar tergolong baik dan mengalami
26
peningkatan dan pemahaman peserta didik dengan menggunakan media flip
book sudah berkategori cukup paham.
7. Hasil penelitian oleh Rasiman dengan judul “Development of Mathematics
Learning Media E- Comic Based on Flip Book Maker to Increase The Critical
Thinking Skill and Character of Junior High School Students” diperoleh
informasi bahwa pengembangan dari pembelajaran matematika berbasis
media e-comic flip book maker untuk peserta didik SMP mendapat indikator
yang valid, yaitu dengan hasil uji coba yang menunjukan pengujian efektifitas
dari skil berfikir kritis dari peserta didik SMP, karena kemampuan berfikir
kritis dari kelas eksperimen lebih tinggi dari kelas kontrol, ini diindikasikan
dari hasil berfikir kritis kelas eksperimen 82.95 dan kelas kontrol 62.35.
C. Kerangka Berpikir
Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang
sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
Dari pengertian belajar menurut behaviourisme, kognitivisme dan
konstruktivisme, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha sadar yang
dilakukan secara terencana, sistematis dan menggunakan metode tertentu untuk
mengubah perilaku relatif menetap melalui interaksi dengan sumber belajar.
Kegiatan pembelajaran di sekolah sering kali terhambat, utamanya
disebabkan oleh fasilitas yang disediakan sekolah. Hal tersebut ditemukan peneliti
saat melaksanakan kegiatan pengenalan lapangan persekolahan di salah satu MTs
di kota Tangerang Selatan. Kendala yang ditemukan yakni kurang berfungsinya
perangkat elektronik yang disediakan oleh sekolah. Hal tersebut berdampak pada
kurang efektifnya pembelajaran di kelas.
Fenomena tesebut didukung oleh hasil wawancara yang mengemukakan
beberapa masalah yang dihadapi dalam pembelajaran, utamanya yang berkaitan
dengan media pembelajaran. Masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran
diantaranya monotonnya media pembelajaran yang cenderung digunakan oleh
guru saat pembelajaran. Media yang biasa digunakan tersebut yakni vidio atau
gambar. Selain itu, media pembelajaran yang biasa digunakan tersebut, sering
27
terkendala, utamanya disebabkan oleh fasilitas yang disediakan oleh sekolah.
Kendala yang ditemukan dalam penggunaan media pembelajaran terebut
diantaranya: 1) Proyektor yang tidak berfungsi dengan baik, atau bahkan harus
dipakai bergantian, 2) Listrik yang terkadang turun, 3) Sound system yang tidak
terhubung dengan komputer, dan 4) Jaringan internet lemah. Hal tersebut tentunya
mengganggu efektifitas pembelajaran yang dilakukan.
Berdasarkan temuan masalah terkait media pembelajaran, serta pentingnya
media pembelajaran dalam pembelajaran IPA, maka perlu adanya media
pembelajaran alternatif yang mampu mengatasi permasalahan tesebut. Dengan
menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya kita
mendapatkan suatu format klasifikasi yang meliputi tujuh kelompok media
penyaji, yang salah satunya yaitu media grafis. Media grafis adalah media visual
yang menyajikan fakta dan gagasan melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-
angka dan simbol/gambar Yang termasuk dalam media grafis antara lain: (a)
Grafik, (b) Diagram, (c) Bagan, (d) sketsa, (e) poster (f) Flap chart.
Flap book merupakan media cetakan yang sangat sederhana dan efektif.
Sederhana dilihat dari proses pembuatannya yang relatif mudah. Efektif karena
flap book dapat dijadikan sebagai media (pengantar) pesan pembelajaran yang
secara terencana ataupun secara langsung disajikan pada flip chart. Sebagai salah
satu media pembelajaran, flap book memiliki beberapa kelebihan, diantaranya: (a)
Mampu menyajikan pesan pembelajaran secara ringkas dan praktis (b) dapat
digunakan didalam ruangan atau luar ruangan, (c) Bahan pembuatan relatif murah,
(d) mudah dibawa kemana-mana (moveable), (e) meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik. Berbeda dengan buku cetak pada umumnya, flap book
menampilkan kesan yang lebih menarik dalam desain, serta menyajikan materi
pelajaran yang lebih ringkas dan praktis. Dengan adanya flap book ini, diharapkan
dapat mengatasi keterbatasan yang disajikan oleh media berbasis elektronik.
Dalam penguatan pemahaman peserta didik, flap book dapat menjadi
alternatif media pembelajaran dengan karakteristik yang dimilikinya. Peserta didik
yang menggunakan flap book diharapkan akan lebih mudah dalam belajar, dapat
menyerap informasi lebih banyak juga lebih termotivasi lagi dalam mempelajari
28
biologi secara mandiri dan tentunya akan berpengaruh terhadap hasil belajar
mereka. Pengembangan flap book melalui beberapa tahapan, antara lain define
(pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan disseminate
(penyebarluasan).
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian yakni di SMPN 3 Tangerang Selatan yang beralamatkan
di Jalan Ir. H. Juanda No. 01, Kelurahan Cempaka Putih, Kecamatan Ciputat
Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten. Waktu penelitian dilaksanakan yaitu
Rabu, 26 Agustus-10 September 2019.
B. Metode dan Prosedur Penelitian Pengembangan 1. Metode Penelitian
Proses penelitian pengembangan media berupa flap book ini menggunakan
metode penelitian dan pengembangan. Borg and Gall (1989) dalam buku Zainal
Arifin (2014) mengemukakan Research and Development is a powerful strategy
for improving practice. It is a process used to develop and validate educational
products.1 Pengembangan flap book pada sistem ekskresi ini menggunakan model
four-D (4D) yang dikembangkan oleh Thiagarajan. Tahapan-tahapan yang
dilakukan antara lain: 1) Define (Pendefinisian), 2). Design (Perancangan), 3).
Develop (pengembangan), dan 4). Disseminate (Penyebaran).2
2. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan dalam penelitian flap book pada materi sistem
ekskresi ini mengikuti tahapan-tahapan yang dapat dilihat pada Gambar 3.1,
sebagai berikut:
1 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2014), h. 127. 2 Sivasailain Thiagarajan, Dorothy Semmel, and Melvyn Semmel, Instructional
Development For Training Teachers of Exceptional Children: A Source Book, (Indiana: Center
For Inovation in Teaching The Handdicapped, 1974), h. 5.
30
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Pengembangan 4D
31
Tahapan yang dilakukan oleh peneliti meliputi:
a. Define (Pendefinisan)
Tahapan define bertujuan untuk menetapkan dan menentukan
kebutuhan dalam proses pembelajaran serta mengumpulkan informasi
terkait media pembelajaran yang akan dikembangkan. Tahapan ini
terbagi menjadi lima tahap, yaitu:
1) Analisis Ujung Depan (Front-end Analysis)
Analisis dilakukan untuk mengemukakan fakta-fakta dan
alternatif penyelesaian yang digunakan dalam menentukan langkah
awal dalam pengembangan flap book. Analisis dilakukan dengan
mewawancarai guru IPA SMPN 3 Tangerang Selatan. Untuk pedoman
wawancara dapat dilihat pada lampiran.3
2) Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)
Analisis yang dilakukan berguna untuk mengetahui
karakteristik peserta didik dari segi media pembelajaran yang biasa
digunakan, pengaruh media pembelajaran bagi peserta didik, media
yang diminati, motivasi peserta didik dalam pembelajaran IPA serta
pengetahuan awal mengenai flap book. Pada tahap ini dilakukan
wawancara terhadap peserta didik SMPN 3 Tangerang Selatan. Untuk
pedoman wawancara tercantum pada lampiran.4
3) Analisis Tugas (Task Analysis)
Analisis yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi
tugas-tugas yang akan dilakukan oleh peserta didik agar dapat
mencapai kompetensi minimal. Analisis tugas terdiri dari analisis
terhadap Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) hingga
indikator pembelajaran pada konsep sistem ekskresi dalam kurikulum
2013, yang mana tugas-tugas tersebut akan diberikan pada
pembelajaran menggunakan flap book.
4) Analisis Konsep (Concept Analysis)
Analisis ini berguna untuk menentukan isi materi pada flap
book yang dikembangkan. Analisis dilakukan dengan cara membuat
peta konsep pembelajaran yang kemudian digunakan untuk
3 Lampiran 1, h. 76. 4 Lampiran 2, h. 77.
32
mengidentifikasi konsep yang akan diajarkan pada materi sistem
ekskresi dan mengurutkannya secara sistematis. Hasil pada tahap ini
adalah peta konsep yang sesuai dengan kompetensi dasar dari sistem
ekskresi.
5) Analisis Tujuan Pembelajaran (Specifying Instructional Objectives)
Analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk menentukan
indikator pencapaian pembelajaran yang didasarkan kompetensi dasar
yang tercantum pada kurikulum 2013. Tujuan pembelajaran yang telah
ditentukan nantinya digunakan dalam menentukan konsep yang akan
dibahas, soal-soal yang akan diujikan, dan acuan dalam mengukur
ketercapaian tujuan pembelajaran.
b. Design (Perancangan)
Tahap ini bertujuan untuk menyusun flap book pada materi sistem
ekskresi dengan mengacu pada tahap pendefinisian. Hasil dari tahap ini
nantinya berupa prototype-I. Langkah-langkah pada tahap ini meliputi:
1) Penyusunan Tes (criterion-test construction)
Penyusunan tes ini dilakukan penyusunan kisi-kisi tes hasil
belajar yang didasarkan pada tujuan pembelajaran. Tes yang
dikembangkan berupa soal-soal pilihan ganda yang disesuaikan dengan
kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, serta dengan jenjang
kemampuan kognitif peserta didik.
2) Pemilihan media (media selection)
Pemilihan media berguna untuk menentukan media yang
sesuai. Proses pemilihan media didasarkan pada materi yang diajarkan,
karakteristik peserta didik, serta pada analisis ujung depan.
3) Pemilihan format (format selection)
Pemilihan format didasarkan pada karakteristik yang dimiliki
flap book, materi yang diajarkan serta acuan-acuan penyusunan tulisan
dan gambar, sehingga menarik dan dapat mengoptimalkan peran flap
book dalam pembelajaran.
33
4) Rancangan awal (initial design)
Rancangan awal adalah rancangan yang nantinya akan validasi
oleh ahli dan dilakukan uji coba pada tahap pengembangan.
Rancangan awal media yang dikembangkan berupa prototipe-I
c. Development (Pengembangan)
Hasil akhirnya pada tahap ini, adalah flap book pada materi sistem
ekskresi yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data hasil
uji coba pengembangan. Tahapan ini meliputi dua langkah, yaitu :
1) Validasi ahli (expert appraisal)
Penilaian ahli dilakukan guna menentukan kelayakan media
untuk kemudian dilakukan uji coba. Selain itu penilaian juga berguna
untuk mendapatkan saran, masukan, serta bahan pertimbangan yang
nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam merevisi produk.
Validator terdiri dari ahli media yaitu dosen Program Studi Pendidikan
Fisika dan Pendidikan Kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Validator ahli Materi berupa dosen
Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Guru SMP Dua Mei
Tangerang Selatan. Hasil akhir dari tahap ini yaitu prototipe-II yang
selanjutnya digunakan pada tahap Uji coba prototype-II.
2) Uji coba pengembangan (developmental testing)
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap prototype-II. Uji
coba dilakukan untuk mengetahui respon peserta didik terhadap flap
book. Tahap uji coba dilakukan di SMPN 2 Tangerang Selatan, SMPN
4 Tangerang Selatan, dan SMPN 10 Tangerang Selatan.
d. Disseminate (penyebarluasan)
Pengujian produk pada tahap ini dilakukan terhadap flap book
yang telah direvisi sebelumnya. Flap book diujicobakan pada peserta didik
SMPN 3 Tangerang Selatan yang berjumlah 80 peserta didik. Uji coba
dilaksanakan oleh peneliti dengan rangkaian proses pembelajaran.
34
C. Objek Uji Coba
Objek dari penelitian ini adalah prototype-I dan II dari flap book yang
dikembangkan oleh peneliti yang nantinya akan diujicobakan kepada:
1. Ahli media yang menjadi validator berjumlah dua orang yaitu Dosen
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Kimia
dan Program Studi Pendidikan Fisika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang ahli dalam bidang media pembelajaran.
2. Ahli materi yang menjadi validator berjumlah dua orang yaitu Dosen
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan Biologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Guru pengampu mata pelajaran IPA
di SMP.
3. Sasaran pengguna produk pada uji coba pengembangan prototype-II
adalah 15 orang peserta didik kelas VIII dan guru SMPN 2 Tangerang
Selatan, SMPN 4 Tangerang Selatan dan SMPN 10 Tangerang Selatan.
4. Sasaran pengguna produk pada tahap penyebarluasan adalah 80 peserta
didik kelas VIII dan dua orang guru SMPN 3 Tangerang Selatan.
D. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Validasi Ahli Materi
Instrumen yang digunakan untuk ahli materi adalah lembar penilaian
validator berupa angket. Angket ini ditujukan kepada ahli materi yang digunakan
untuk mendapatkan kevalidan serta komentar dan saran terhadap media flap book
yang dikembangkan. Kriteria yang dinilai yakni kelayakan isi, kelayakan bahasa,
kelayakan penyajian, dan kontekstual. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar validasi
untuk ahli materi:
Tabel 3.1 Kisi Kisi Lembar Validasi Ahli Materi
No Kriteria Indikator Skor Komentar
1 2 3 4 5
1 Kelayakan isi Kelengkapan materi.
2 Kedalaman materi
3 Keluasan materi
4 Kesesuaian materi dengan
35
KD.
5 Relevan dengan
sasaran/tujuan belajar
6 Kelayakan penyajian Keruntutan penyajian.
7 Mudah dipahami.
8 Kejelasan uraian dan
pembahasan.
9 Kelayakan bahasa Kefektifan kalimat.
10 Ketepatan struktur
kalimat.
11 Keterbacaan pesan.
12 Kesesuaian dengan
perkembangan intelektual
peserta didik.
13 Konsistensi penggunaan
istilah atau simbol.
14 Kontekstual Keakuratan fakta dan
data.
15 Keakuratan gambar atau
ilustrasi.
16 Keakuratan konsep dan
definisi.
Keterangan: Adaptasi dari BNSP (2010), Azhar Arsyad (2011), Niken Ariani, S.Pd.(2010).
2. Instrumen Validasi Ahli Media
Instrumen penelitian yang digunakan untuk ahli media adalah lembar
penilaian validator berupa angket. Angket ini ditujukan kepada ahli media untuk
mengetahui kelayakan media flap book yang dihasilkan melalui penilaian dari ahli
media. Kriteria yang dinilai diantaranya bentuk/model, penyajian, dan kualitas
instruksional. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar validasi untuk ahli media:
Tabel 3.2 Kisi Kisi Lembar Validasi Ahli Media
No Kriteria Indikator Skor Komentar
1 2 3 4 5
1 Bentuk/model Kombinasi warna
menarik.
2 Penampilan unsur tata
letak harmonis.
3 Kesesuaian dari
penyajian gambar dan
materi yang dibahas.
36
4 Tidak menggunakan
terlalu banyak
kombinasi huruf.
5 Kesederhanaan (rapih,
teratur, tidak bercampur
dengan bahan-bahan
yang tidak relevan).
6 Kualitas instruksional Penempatan ilustrasi
dan keterangan gambar
tidak mengganggu
pemahaman.
7 Tampilan ilustrasi atau
gambar menambah
kedalaman pemahaman
peserta didik terhadap
materi.
8 Tampilan tidak
mengundang tawa dan
menyebabkan peserta
didik kehilangan fokus.
9 Penyajian Penyajian media
dilakukan secara runut.
10 Penyajian gambar
menarik.
Keterangan: Adaptasi dari BNSP (2010), Azhar Arsyad (2011), Niken Ariani, S.Pd.(2010).
3. Instrumen Angket Respon Guru
Instrumen yang digunakan untuk uji coba penggunaan oleh guru dalam
penelitian ini adalah lembar penilaian berupa angket. Melalui instrumen ini akan
diperoleh data dalam Uji coba prototype-II dan Uji coba produk. Berdasarkan data
tersebut akan dilakukan proses penyempurnaan produk akhir sehingga layak
digunakan dalam pembelajaran. Kriteria yang dinilai diantaranya kecocokan
dengan KD, pembaharuan materi, ketepatan materi, dan kualitas teknis. Berikut ini
adalah kisi-kisi lembar validasi untuk guru:
Tabel 3.3 Kisi Kisi Angket Respon Guru Terhadap Flap Book
No Kriteria Indikator Skor Komentar
1 2 3 4 5
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
37
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan
definisi.
6 Keakuratan fakta dan
data.
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
9 Gambar yang disajikan
jelas.
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
ini.
11 Gambar yang disajikan
menarik.
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
13 Materi yang disajikan
dalam buku ini sudah
runut.
14 Media ini mudah
digunakan.
Keterangan: Adaptasi dari BNSP (2010), Azhar Arsyad (2011), Niken Ariani, S.Pd.(2010).
4. Instrumen Angket Respon Peserta Didik
Instrumen yang digunakan untuk uji coba penggunaan berupa angket yang
ditujukan kepada peserta didik. Melalui instrumen ini akan diperoleh data dalam
Uji coba prototype-II dan Uji coba produk. Berdasarkan data tersebut akan
dilakukan proses penyempurnaan produk akhir sehingga layak digunakan dalam
pembelajaran. Kriteria yang dinilai diantaranya kecocokan materi, ketepatan
38
materi, ketertarikan, dan kualitas teknis. Berikut ini adalah kisi-kisi lembar
validasi untuk peserta didik:
Tabel 3.4 Kisi Kisi Angket Respon Peserta Didik Terhadap Flap Book
No Kriteria Indikator Skor Komentar
1 2 3 4 5
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik
menggunakan buku ini.
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
10 Gambar yang disajikan jelas.
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
buku ini.
12 Gambar yang disajikan
menarik.
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
39
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
15 Buku ini mudah digunakan
Keterangan: Adaptasi dari BNSP (2010), Azhar Arsyad (2011), Niken Ariani, S.Pd.(2010).
E. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan didasarkan dari pengamatan di sekolah, serta data hasil
wawancara dengan guru. Data wawancara tersebut dirangkum dan kemudian
dijadikan rujukan dalam menentuan tujuan-tujuan khusus dalam pengembangan.
2. Analisis Data Instrumen Validasi Media oleh Ahli
Penilaian media oleh ahli bertujuan untuk memvalidasi kelayakan media
tersebut dalam penggunaannya pada penelitian.
Penilaian berupa angka nominal 1-5 dengan ketentuan:
Tabel 3.5 Ketentuan Kriteria Penilaian Lembar Validasi Media5
Kriteria Skor
Sangat Tidak Baik 1
Tidak Baik 2
Cukup 3
Baik 4
Sangat Baik 5
Untuk melihat kelayakan media, digunakan rating scale atau skala
pengukuran. Data mentah dari skala ini berupa angka, yang kemudian ditafsirkan
dengan ketentuan:
Penghitungan rating scale ditentukan dengan rumus:6
p =
x 100%
Keterangan:
5 Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, (Jakarta: Pendidikan
IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah, 2014), h. 43. 6 Riduwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk Penelitian,
(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 24-25.
40
p= Presentase kelayakan media
Skor kriterium= Skor tertinggi x jumlah butir x jumlah responden
Selanjutnya hasil perhitungan diatas diinterpretasikan dengan
menggunakan skala interpretasi rating scale berikut:
Untuk memudahkan penafsiran dan pembacaan, maka nilai pada skala
ditransformasikan ke bentuk tabel, sebagaimana Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kisaran Presentase dan Kriteria Penilaian7
3. Analisis Data Instrumen Angket untuk Guru dan Peserta Didik
Pemberian skor pada setiap kriteria, dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
Tabel 3.7 Ketentuan Dalam Pemberian Skor pada Tiap Kriteria8
Kriteria Skor
Sangat Tidak Setuju 1
Tidak Setuju 2
Kurang Setuju 3
Setuju 4
Sangat Setuju 5
7 Ibid., h. 25.
8 Yanti Herlanti, op. cit., h. 46.
Presentase (%) Kriteria
81 – 100 Sangat Layak/Sangat Baik
61 – 80 Layak/Baik
41 – 60 Cukup Layak/Cukup Baik
21 – 40 Kurang Layak/Kurang Baik
20 Tidak Layak/Tidak Baik
0 20 40 60 80 100
41
Menghitung persentase perolehan skor dan menentukan kisaran kriteria presentase,
dengan rumus:9
p =
x 100%
Keterangan:
p= Presentase kelayakan media
Skor kriterium= Skor tertinggi x jumlah butir x jumlah responden
Untuk data kualitatif, seperti saran dan komentar dapat diinterpretasikan
secara langsung dan juga sebagai acuan dalam revisi produk.
9 Riduan dan Akdon, op.cit., h. 25.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Pengembangan
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan flap book sebagai media
pembelajaran dalam pembelajaran IPA. Pengembangan media ini berdasarkan
model penelitian pengembangan Four-D (4D), memiliki beberapa tahapan, mulai
dari define (pendefinisian), design (perancangan), develop (pengembangan), dan
disseminate (penyebaran).
1. Tahap Define (Pendefinisian)
Tahapan define bertujuan untuk menetapkan dan menentukan kebutuhan
dalam proses pembelajaran serta mengumpulkan informasi terkait media
pembelajaran yang akan dikembangkan. Tahapan ini terbagi menjadi lima tahap,
yaitu:
a. Analisis Ujung Depan (Front-End Analysis)
Analisis yang dilakukan dengan mewawancarai guru mata pelajaran
IPA di SMPN 3 Tangerang Selatan. Hasil wawancara pada guru dapat dilihat
pada Lampiran.1
Hasil wawancara mengemukakan beberapa masalah yang dihadapi
dalam pembelajaran, utamanya yang berkaitan dengan media pembelajaran.
Masalah-masalah yang dihadapi dalam pembelajaran diantaranya
monotonnya media pembelajaran yang cenderung digunakan oleh guru saat
pembelajaran. Media yang biasa digunakan tersebut yakni vidio atau gambar.
Selain itu, media pembelajaran yang biasa digunakan tersebut, sering
terkendala, utamanya disebabkan oleh fasilitas yang disediakan oleh sekolah.
Kendala yang ditemukan dalam penggunaan media pembelajaran terebut
diantaranya: 1) Proyektor yang tidak berfungsi dengan baik, atau bahkan
harus dipakai bergantian, 2) Listrik yang terkadang turun, 3) Sound system
yang tidak terhubung dengan komputer, dan 4) Jaringan internet lemah. Hal
tersebut tentunya mengganggu efektifitas pembelajaran yang dilakukan.
1 Lampiran 3, h. 78.
43
Guru pun menyadari perlunya media alternatif yang dapat menjadi variasi
media pembelajaran yang digunakan saat pembelajaran berlangsung. Media
pembelajaran tersebut tidak hanya menarik dan dapat memotivasi dalam
pembelajaran IPA, namun juga dapat memudahkan peserta didik dalam
memahami materi pada konsep sistem ekskresi.
Permasalahan tersebut, mendorong penulis untuk mengembangkan
media pembelajaran flap book pada materi sistem ekskresi. Flap book
memiliki beberapa keunggulan, diantaranya: 1) Dapat digunakan didalam
ruangan atau luar ruangan, 2) Bahan pembuatan relatif murah, 3) Mudah
dibawa kemana-mana (moveable), dan 4) Meningkatkan aktivitas belajar
peserta didik. Berbeda dengan buku cetak pada umumnya, flap book
menampilkan kesan yang lebih menarik dalam desain, serta menyajikan
materi pelajaran yang lebih ringkas dan praktis. Beberapa kelebihan di atas
yang menjadi alasan dalam pemilihan flap book.
b. Analisis Peserta Didik (Learner Analysis)
Analisis yang dilakukan berguna untuk mengetahui karakteristik
peserta didik dari segi media pembelajaran yang biasa digunakan, pengaruh
media pembelajaran bagi peserta didik, media yang diminati, motivasi peserta
didik dalam pembelajaran IPA serta pengetahuan awal mengenai flap book.
Pada tahap ini dilakukan wawancara terhadap peserta didik SMPN 3
Tangerang Selatan.
Hasil wawancara yang dilakukan mengungkapkan beberapa masalah,
bahwa media pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru kurang efektif
dalam membantu peserta didik memahami materi yang diberikan. Selain itu
jika menggunakan media pembelajaran yang biasa digunakan guru, peserta
didik merasa kesulitan untuk mengulangi pelajaran. Peserta didik cenderung
lebih menyukai buku yang menampilkan gambar. Menurut pemaparan
peserta didik, buku lebih mudah digunakan untuk pembelajaran individu,
sehingga peserta didik dapat mengulangi pelajaran dengan mudah jika
dibutuhkan. Di sisi lain, peserta didik mengungkapkan bahwa media
pembelajaran tetaplah penting. Terutama media pembelajaran yang
44
menampilkan gambar, selain berguna untuk memudahkan dalam memahami
materi, gambar juga berguna dalam memperkuat ingatan peserta didik
terhadap materi yang disampaikan
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa peserta
didik membutuhkan media alternatif pembelajaran yang dapat menampilkan
gambar yang menarik dan jelas, mudah digunakan dalam pembelajaran
individu, serta memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang
diajarkan. Berdasarkan kesimpulan tersebut flap book dapat menjadi pilihan
media alternatif untuk peserta didik dalam belajar. Dengan kelebihan dan
fitur-fitur yang dimiliki flap book yang membedakannya dengan buku pada
umumnya, diharapkan peserta didik dapat lebih tertarik dalam pembelajaran,
memudahkan dalam memahami materi pada konsep yang diajarkan, dan
tentunya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Adapun lembar
hasil wawancara peserta didik tercantum pada Lampiran.2
c. Analisis Konsep (Concept Analysis)
Analisis berguna untuk menentukan isi materi pada flap book yang
dikembangkan. Analisis dilakukan dengan cara membuat peta konsep
pembelajaran yang kemudian digunakan untuk mengidentifikasi konsep
yang akan diajarkan pada materi sistem ekskresi dan mengurutkannya
secara sistematis. Analisis materi yang akan ditampilkan pada flap book
juga berguna untuk memudahkan pembuatan flap book, diantaranya untuk
menyortir gambar yang ada pada tiap halamannya, menentukan kedalaman
materi serta memberikan gambaran tata letak pada tiap halamannya. Konsep
yang digunakan yakni materi sistem ekskresi.
Langkah pertama yang dilakukan dalam analisis konsep yakni
menganalisis Kompetensi Dasar (KD) berdasarkan kurikulum 2013. Konsep
sistem ekskresi merupakan salah satu konsep dalam pelajaran IPA
SMP/MTs kelas VIII. Berdasarkan lampiran Permendikbud Nomor 37 tahun
2018, konsep tersebut terdapat pada KD ranah kognitif 3.10 yang berbunyi :
“Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada
2 Lampiran 4, h. 80.
45
sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi.”3 Sedangkan
untuk ranah psikomotorik berada pada KD 4.10 yang berbunyi : “Membuat
karya tentang sistem ekskresi pada manusia dan penerapannya dalam
menjaga kesehatan diri.”4
Berdasarkan analisis KD yang dilakukan, sub konsep yang ada pada
materi sistem ekskresi terdiri dari organ-organ penyusun sistem ekskresi
yakni ginjal, paru-paru, hati dan kulit, dan gangguan yang terjadi pada
sistem ekskresi. Hasil akhir dari analisis konsep yakni peta konsep, yang
dilihat pada Gambar 2.1.
d. Analisis Tugas (Task Analysis)
Analisis yang dilakukan mengacu berdasarkan analisis konsep yang
telah dilakukan sebelumnya. Analisis dilakukan guna menyesuaikan soal
atau penugasan yang dibuat dengan materi atau konsep yang diajarkan.
Tugas yang diberikan berupa soal yang telah divalidasi sebelumnya.
Soal yang diberikan didasarkan pada cakupan materi yang diajarkan
dan disesuaikan dengan KD ranah kognitif 3.10 yang berbunyi :
“Menganalisis sistem ekskresi pada manusia dan memahami gangguan pada
sistem ekskresi serta upaya menjaga kesehatan sistem ekskresi.” Soal yang
dibuat mencakup beberapa konsep yakni organ-organ pada sistem ekskresi,
gangguan pada sistem ekskresi, dan upaya menjaga kesehatan sistem
ekskresi.
e. Perumusan Tujuan Pembelajaran (Specifying Intructional Objectives)
Analisis tujuan pembelajaran dilakukan untuk menentukan indikator
pencapaian pembelajaran yang didasarkan Kompetensi Dasar (KD) yang
tercantum pada kurikulum 2013. Tujuan pembelajaran didasarkan pada
kurikulum 2013 yang terintegrasi dengan materi yang dimuat dalam flap
book.
3 Lampiran permendikbud Nomor 37 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah, h. 47, diakses dari http://ayomadraah.blogspot.com, pada 24 Oktober 2018. 4 Ibid., h. 47.
46
2. Tahap Design (Perancangan)
Tahap ini bertujuan untuk menyusun flap book pada materi sistem ekskresi
dengan mengacu pada tahap pendefinisian. Hasil dari tahap ini nantinya berupa
prototype-I. Materi yang tersaji dalam flap book bersumber pada buku IPA untuk
SMP/MTs kelas VIII Kurikulum 2013 dari kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, buku IPA Terpadu untuk SMP/MTs Kelas VIII terbitan Erlangga,
dan buku Eksplorasi Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII terbitan Tiga Serangkai.
Lalu, aplikasi yang digunakan oleh peneliti dalam pembuatan media flap book
yaitu Corel Draw X4 dan Photoshop CS 6. Langkah-langkah yang dilakukan pada
tahap ini meliputi:
a. Penyusunan standar tes (constructing criterion-referenced test)
Standar tes mengacu pada tujuan pembelajaran dan materi yang
dikembangkan pada flap book. Tes yang disusun berupa soal pilihan ganda
yang telah divalidasi. Tes ini digunakan sebagai alat evaluasi pembelajaran,
setelah pembelajaran menggunakan flap book dilangsungkan.
Penyusunan tes diawali dengan melakukan validasi kisi-kisi soal
oleh dosen Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Kisi-kisi soal yang telah divalidasi kemudian
diujicobakan kepada peserta didik yang telah mempelajari materi tersebut.
Soal kemudian dilihat signifikansinya melalui aplikasi Anatest. Untuk
jumlah keseluruhan butir soal yaitu 20 soal. Untuk pengerjaan soal tersebut,
peserta didik diberikan waktu 30 menit untuk menjawab keseluruhan soal.
b. Pemilihan media (media selection)
Pemilihan media flap book didasarkan dari analisis yang telah
dilakukan sebelumnya pada tahap pendefinisan. Pemilihan juga dilakukan
dengan melihat beberapa kelebihan yang dimiliki oleh flap book,
diantaranya: 1) Dapat digunakan didalam ruangan atau luar ruangan, 2)
Bahan pembuatan relatif murah, 3) Mudah dibawa kemana-mana
(moveable), 4) Meningkatkan aktivitas belajar peserta didik, serta 5) Mampu
menyajikan materi pelajaran secara lebih ringkas dan praktis. Berdasarkan
kelebihan-kelebihan tersebut diharapkan peserta didik dapat lebih mudah
47
dalam melakukan pembelajaran secara mandiri, meningkatkan minat, serta
hasil belajar. Pembuatan dan pengembangan flap book yang dilakukan oleh
peneliti menggunakan aplikasi Corel Draw X4 dan Photoshop CS 6.
c. Pemilihan format (format selection)
Format pengembangan flap book didasarkan dari karakteristik yang
dimiliki flap book. Flap book berisikan gambar-gambar yang dapat dibuka
untuk menunjukan bagian-bagian yang lebih spesifik dari suatu organ atau
proses. Selain itu, flap book juga berisikan ringkasan-ringkasan materi yang
diharapkan memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang
diajarkan. Flap book juga ber isi infografis yang memuat kelebihan, proses,
atau info penting dari suatu materi atau konsep. Flap book yang
dikembangkan berisikan:
1) Petunjuk penggunaan
2) Daftar Isi
3) Prolog
4) Peta Konsep
5) Gambar-gambar yang dapat dibuka atau ditutup
6) Ringkasan materi
7) Infografis
d. Rancangan Awal (Initial Design)
Rancangan dibuat berdasarkan karakteristik flap book serta
pemilihan format yang telah dilakukan sebelumnya. Tahap awal yang
dilakukan yakni pembuatan story board dan desain tampilan. Story board
merupakan visualisasi ide-ide dari flap book yang dibuat. Pembuatan story
board dilakukan bersamaan dengan pembuatan desain tata letak atau lay out.
Sebelum menjadi flap book, ide-ide bagaimana bentuk, tampilan, serta apa
saja yang akan tertuang kedalam flap book termuat dalam story board.
Proses ini dibuat bersamaan dengan desain tata letaknya, sehingga
tampilan story board tidak hanya berbentuk konsep, tetapi sudah memuat
tampilan flap book yang akan dicetak. Proses pembuatan flap book
menggunakan aplikasi Corel Draw X4 dan Photoshop. Pemilihan aplikasi
48
didasarkan pada kemudahan dalam pengoperasiannya, serta kemudahan
dalam proses pencetakannya. Gambar 4.1 menunjukan proses pembuatan
story board dan desain lay out dengan menggunakan aplikasi Corel Draw
X4.
Gambar 4.1. Tampilan Proses Pembuatan Storyboard dan Desain
Layout pada Aplikasi Corel Draw X4
Proses pembuatan story board dilanjutkan dengan pembuatan panduan
desain pencetakan. Hal ini agar memudahkan pihak percetakan dalam proses
penempelan dan pemotongan gambar. Gambar 4.2 menunjukan proses pembuatan
panduan pencetakan dengan menggunakan aplikasi Corel Draw X4.
Gambar 4.2. Tampilan Proses Pembuatan Panduan Pencetakan pada
Aplikasi Corel Draw X4
49
Tahap akhir yakni dilakukannya proses Pencetakan. Proses pencetakan
dilakukan dengan memilih kertas yang akan digunakan, pelapisan kertas dan
proses penjilidan. Semua proses ini dilakukan oleh pihak percetakan, guna
mendapat hasil yang baik.
3. Tahap Develop (Pengembangan)
Hasil dari beberapa tahapan yang telah dilakukan dinamakan prototype-I
dari flap book yang kemudian dinilai oleh ahli materi dan ahli media untuk
melihat kevalidannya. Setelah dinyatakan valid dan telah melewati tahap revisi,
maka hasilnya disebut dengan prototype-II, yang berikutnya diujicobakan kepada
15 orang peserta didik kelas VIII SMPN 2 Tangerang Selatan, SMPN 4
Tangerang Selatan, dan SMPN 10 Tangerang Selatan.
a. Penilaian Ahli (expert appraisal)
Penliaian oleh ahli dilakukan untuk memvalidasi media
pembelajaran yang dikembangkan. Ahli yang memvalidasi meliputi dua
orang ahli media dan dua orang ahli materi. Ahli media terdiri dari satu
orang dosen dari Program Studi Pendidikan Kimia dan satu orang dosen dari
Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ahli materi terdiri dari satu orang dosen Program Studi Pendidikan
Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah dan satu orang guru mata pelajaran IPA SMP Dua Mei
Tangerang Selatan. Penilaian dilakukan dengan memberikan media
pembelajaran flap book kepada para ahli, yang kemudian diamati dan
dianalisa untuk selanjutnya diberikan penilaian, saran, dan komentar sesuai
dengan lembar validasi yang disediakan.
Validasi oleh ahli media menilai beberapa aspek yang meliputi
aspek desain, kualitas instruksional dan penyajian. Berdasarkan perhitungan
data, didapatkan hasil sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.1.
50
Tabel 4.1 Persentase Hasil Penilaian Ahli Media Tiap Kriteria
Tabel 4.1 menunjukan bahwa perolehan persentase pada kriteria
desain telah berada pada kategori sangat baik, demikian pula pada kriteria
kualitas instruksional, penyajian dan rata-rata secara keseluruhan kriteria
terkategori sangat baik. Untuk rincian hasil perhitungan pada tiap indikator
penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.2, sedangkan untuk keseluruhan data
hasil penilaian oleh ahli media dapat dilihat pada lampiran.5
Tabel 4.2 Persentase Hasil Penilaian Ahli Media Tiap Indikator
5 Lampiran 10, h. 98.
No Kriteria Persentase
(%)
Kategori
1. Desain 98 Sangat baik
2. Kualitas instruksional 93,3 Sangat baik
3. Penyajian 95 Sangat baik
Rata-rata 95,4 Sangat baik
No Kriteria Indikator Persentase
(%)
Kategori
1 Bentuk/model Kombinasi warna
menarik.
100 Sangat baik
2 Penampilan unsur tata
letak harmonis.
90 Sangat baik
3 Kesesuaian dari
penyajian gambar dan
materi yang dibahas.
100 Sangat baik
4 Tidak menggunakan
terlalu banyak
kombinasi huruf.
100 Sangat baik
5 Kesederhanaan (rapih,
teratur, tidak bercampur
dengan bahan-bahan
yang tidak relevan).
100 Sangat baik
6 Kualitas instruksional Penempatan ilustrasi
dan keterangan gambar
tidak mengganggu
pemahaman.
90 Sangat baik
7 Tampilan ilustrasi atau 90 Sangat baik
51
Tabel 4.2 diatas memperlihatkan media pembelajaran flap book telah
memenuhi kategori sangat baik untuk digunakan sebagai media belajar
dengan presentase terendah 90% dan tertinggi 100%. Selain penilaian dari
ahli media, terdapat pula penilaian yang dilakukan oleh ahli materi. Validasi
oleh ahli materi menilai beberapa kriteria yang meliputi kriteria kelayakan isi,
kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kontekstual. Berdasarkan
perhitungan data, didapatkan hasil sebagaimana disajikan dalam Tabel 4.3.
Tabel 4.3 Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi Tiap Kriteria
Tabel 4.3 menunjukan bahwa perolehan persentase pada keseluruhan
kriteria terkategori sangat baik, kecuali pada kriteria kelayakan bahasa yang
memperoleh kategori baik. Untuk rincian hasil perhitungan pada tiap
indikator penilaian dapat dilihat pada Tabel 4.4, sedangkan untuk
keseluruhan data hasil penilaian oleh ahli materi dapat dilihat pada lampiran.6
6 Lampiran 9, h. 94.
gambar menambah
kedalaman pemahaman
peserta didik terhadap
materi.
8 Tampilan tidak
mengundang tawa dan
menyebabkan peserta
didik kehilangan fokus.
100 Sangat baik
9 Penyajian Penyajian media
dilakukan secara runut.
90 Sangat baik
10 Penyajian gambar
menarik.
100 Sangat baik
No Kriteria Persentase
(%)
Kategori
1. Kelayakan isi 86 Sangat baik
2. Kelayakan penyajian 90 Sangat baik
3. Kelayakan bahasa 80 Baik
4. Kontekstual 86,6 Sangat baik
Rata-rata 85,6 Sangat baik
52
Tabel 4.4 Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi Tiap Indikator
Tabel 4.4 menunjukan hasil dengan kategori baik/layak hingga
sangat baik/sangat layak. Hal tersebut terlihat dari persentase yang didapat
pada angka 80-100%. Aspek dengan kategori baik terdapat pada aspek
kelayakan bahasa, kejelasan uraian, kedalaman dan keluasan materi serta
keakuratan gambar atau ilustrasi. Sedangkan aspek lain mendapat kategori
sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa berdasarkan validasi oleh ahli materi,
media ini layak digunakan. Untuk komentar dan saran yang diberikan oleh
para ahli, penulis jadikan sebagai masukan dalam pengembangan dan
No Kriteria Indikator Persentase
(%)
Kategori
1 Kelayakan isi Kelengkapan materi. 90 Sangat baik
2 Kedalaman materi 80 Baik
3 Keluasan materi 80 Baik
4 Kesesuaian materi dengan
KD.
100 Sangat baik
5 Relevan dengan
sasaran/tujuan belajar
80 Baik
6 Kelayakan penyajian Keruntutan penyajian. 90 Sangat baik
7 Mudah dipahami. 100 Sangat baik
8 Kejelasan uraian dan
pembahasan.
80 Baik
9 Kelayakan bahasa Kefektifan kalimat. 80 Baik
10 Ketepatan struktur
kalimat.
80 Baik
11 Keterbacaan pesan. 80 Baik
Kesesuaian dengan
perkembangan intelektual
peserta didik.
80 Baik
13 Konsistensi penggunaan
istilah atau simbol.
80 Baik
14 Kontekstual Keakuratan fakta dan
data.
90 Sangat baik
15 Keakuratan gambar atau
ilustrasi.
80 Baik
16 Keakuratan konsep dan
definisi.
90 Sangat baik
53
perbaikan flap book. Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan validasi
oleh ahli media dan ahli materi keduanya menunjukan hasil baik dan sangat
baik, sehingga media pembelajaran layak/dapat digunakan, dengan tentunya
perbaikan-perbaikan sesuai saran yang diberikan ahli. Untuk komentar dan
saran dari ahli dapat dilihat pada Tabel 4.5 dan Tabel 4.6, sedangkan untuk
tampilan sebelum dan sesudah perbaikan dapat dilihat pada Tabel 4.7.
Tabel 4.5 Daftar Komentar dan Saran Ahli Media
Tabel 4.6 Daftar Komentar dan Saran Ahli Materi
No Nama Ahli Komentar dan Saran
1 Iwan Permana S., M.Pd. Saran:
Peta konsep sebaiknya menggunakan tanda
panah.
Konsep dibuat warna yang berbeda dengan
kata hubung.
Komentar: Tulisan yang blur sebaiknya
diperbaiki.
2 Munasprianto Ramli, P.hD. Saran: Diubah tulisan mind map menjadi
peta konsep.
Komentar: -
No Nama Ahli Komentar dan Saran
1 Baiq Hana Susanti, S.PI.,
M.Sc.
Saran: Mohon dilengkapi gambar yang belum
memiliki keterangan.
Komentar: -
2 Siti Rokasiah, S.Pd. Saran: -
Komentar:
Pada bagian ginjal, gambar harap dilengkapi
dengan ureter, kandung kemih dan uretra.
Penjelasan proses pembentukan urine masih
sederhana
Tambahan materi diorgan hati
Fungsi pada organ hati dan kulit
54
Tabel 4.7 Daftar Riwayat Perbaikan (Revisi) Flap Book
Berdasarkan Pendapat Ahli
No Perbaikan
1 Sebelum:
Sesudah:
Keterangan: Perbaikan tulisan blur.
2 Sebelum:
55
Sesudah:
Keterangan: Pernambahan tanda panah pada bagian peta konsep dan
pengubahan tulisan mind map menjadi peta konsep.
3 Sebelum:
Sesudah:
Keterangan: Penambahan warna berbeda antara kata hubung dan konsep.
56
4. Sebelum:
Sesudah:
Keterangan: Penambahan gambar yang belum memiliki keterangan.
5 Sebelum:
57
Sesudah:
Keterangan: Penambahan gambar ureter, kandung kemih serta
penambahan materi pada proses pembentukan urine.
6 Sebelum:
Sesudah:
Keterangan: Penambahan materi pada organ hati dan fungsi kulit.
58
b. Uji coba pengembangan (developmental testing)
Uji coba prototype-II dilakukan kepada satu orang guru IPA dan 15
orang peserta didik pada tiap sekolah di beberapa SMPN di Tangerang
Selatan. Guru dan peserta didik memiliki instrumen penilaian yang berbeda.
Kriteria yang dinilai oleh guru yaitu kecocokan dengan kompetensi dasar
(KD), pembaharuan materi, ketepatan materi serta kualitas teknis.
Berdasarkan hasil perhitungan data angket nilai persentase respon guru
sebesar 88,3 % atau berada pada kategori sangat baik. Untuk penilaian tiap
kriteria dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Guru
Terhadap Flap Book Tiap Kriteria
Tabel 4.8 menunjukan bahwa tiap kriteria sudah memenuhi kategori
sangat baik. Nilai tertinggi terdapat pada kriteria kualitas teknis dengan
persentase 92,4%, sedangkan untuk kriteria terendah terdapat pada kriteria
ketepatan materi yang memperoleh persentase 84,4%. Hal ini tentunya
menjadi bahan pertimbangan bagi penulis dalam revisi produk.
Analisis juga dilakukan pada ketercapaian tiap indikator. Indikator
dikatakan tercapai apabila memiliki minimum nilai kualitatif cukup baik.
Untuk penilaian tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 4.9, sedangkan untuk
keseluruhan data hasil penilaian angket guru pada uji coba prototype-II
dapat dilihat pada lampiran.7
7 Lampiran 13, h. 133.
No Kriteria Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 26 30 86,6 Sangat baik
2. Pembaharuan materi 27 30 90 Sangat baik
3. Ketepatan materi 38 45 84,4 Sangat baik
4. Kualitas teknis 97 105 92,4 Sangat baik
Rata-rata 88,3 Sangat baik
59
Tabel 4.9 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Tiap
Indikator
Tabel 4.9 menunjukan bahwa tiap kriteria sudah memenuhi kategori
dengan rentang nilai baik hingga sangat baik. Nilai tertinggi terdapat pada
kriteria kesesuaian gambar dengan materi dengan persentase 100% atau
dengan kategori sangat baik, sedangkan untuk kriteria terendah terdapat
pada kriteria keakuratan data yang memperoleh persentase 80% atau dengan
No Kriteria Indikator Persentase
(%)
Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
93,3 Sangat baik
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
80 Baik
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
86,7 Sangat baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
93,3 Sangat baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan
definisi.
86,7 Sangat baik
6 Keakuratan fakta dan
data.
80 Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
86,6 Sangat baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
100 Sangat baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
93,3 Sangat baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
ini.
93,3 Sangat baik
11 Gambar yang disajikan
menarik.
86,6 Sangat baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
93,3 Sangat baik
13 Materi yang disajikan
dalam buku ini sudah
runut.
86,6 Sangat baik
14 Media ini mudah
digunakan.
93,3 Sangat baik
60
kategori baik. Hal ini tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi penulis
serta acuan dalam revisi produk.
Penilaian juga diberikan oleh peserta didik. kriteria yang dinilai,
yaitu kecocokan materi, ketertarikan, ketepatan materi serta kualitas teknis.
Berdasarkan hasil perhitungan data angket nilai persentase respon peserta
didik sebesar 90,1 % atau berada pada kategori sangat baik. Untuk penilaian
tiap kriteria dapat dilihat pada Tabel 4.10.
Tabel 4.10 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Peserta
Didik Terhadap Flap Book Tiap Kriteria
Tabel 4.10 menunjukan bahwa tiap kriteria sudah memenuhi
kategori yang sangat baik. Nilai tertinggi terdapat pada kriteria kualitas
teknis dengan persentase 94,4% atau dengan kategori sangat baik,
sedangkan untuk aspek terendah terdapat pada kriteria kecocokan materi
yang memperoleh persentase 85,9% atau dengan kategori sangat baik. Hal
ini tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi penulis serta acuan dalam
revisi produk.
Analisis juga dilakukan pada ketercapaian tiap indikator. Indikator
dikatakan tercapai apabila memiliki minimum nilai kualitatif cukup baik.
Untuk penilaian tiap indikator dapat dilihat pada Tabel 4.11, sedangkan
untuk keseluruhan data hasil penilaian angket peserta didik pada uji coba
prototype-II dapat dilihat pada lampiran.8
8 Lampiran 11, h. 102.
No Kriteria Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan materi 580 675 85,9 Sangat baik
2. Ketertarikan 617 675 91,4 Sangat baik
3. Ketepatan materi 399 450 88,6 Sangat baik
4. Kualitas teknis 1487 1575 94,4 Sangat baik
Rata-rata 90,1 Sangat baik
61
Tabel 4.11 Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Tiap
Indikator
No Kriteria Indikator Persentase
(%)
Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
92,4 Sangat baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
79,5 Baik
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
85,8 Sangat baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik
menggunakan buku ini.
91,5 Sangat baik
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
92,9 Sangat baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
89,8 Sangat baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
88,4 Sangat baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
88,9 Sangat baik
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
94,7 Sangat baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 95,1 Sangat baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
buku ini.
93,8 Sangat baik
12 Gambar yang disajikan
menarik.
95,1 Sangat baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
96,4 Sangat baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
91,5 Sangat baik
62
15 Buku ini mudah digunakan 94,2 Sangat baik
Tabel 4.11 menunjukan bahwa tiap kriteria sudah memenuhi
kategori dengan rentang nilai baik hingga sangat baik. Nilai tertinggi
terdapat pada kriteria kesesuaian gambar dengan materi dengan persentase
96,4% atau dengan kategori sangat baik, sedangkan untuk kriteria terendah
terdapat pada kriteria kemauan peserta didik untuk mengungkapkan masalah
kepada guru yang memperoleh persentase 79,5% atau dengan kategori baik.
Hal ini tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi penulis serta acuan
dalam revisi produk.
Hasil pengujian yang dilakukan kepada guru memperoleh hasil
kesimpulan sangat baik, dengan revisi yang dapat dilihat pada Tabel 4.12,
sedangkan pengujian yang dilakukan kepada peserta didik memperoleh
kesimpulan bahwa peserta didik tertarik menggunakan buku ini dan sangat
baik untuk digunakan dalam pembelajaran sistem ekskresi untuk peserta
didik di SMP/MTs. Adapun saran yang diberikan, penulis jadikan
pertimbangan dalam melakukan revisi produk. Beberapa komentar dan
saran dari guru dan peserta didik dapat dilihat pada lampiran.9
Revisi yang dilakukan terhadap saran dari peserta didik tidak ada.
Dikarenakan saran yang diberikan sudah dipertimbangkan oleh peneliti
sebelumnya. Diantaranya, penempelan gambar dilakukan di luar, di
karenakan jika ditempel ke dalam, gambar akan terbuka atau menganga
terus-menerus.
9 Lampiran 15, h. 157.
63
Tabel 4.12 Daftar Riwayat Perbaikan (Revisi) Flap Book
Berdasarkan Pendapat Guru
No Perbaikan
1 Sebelum:
Sesudah:
Keterangan: Perbaikan pada bagian keterangan petunjuk gambar.
4. Tahap Disseminate (Penyebarluasan)
Tahap penelitian ini dilakukan di SMPN 3 Tangerang Selatan kepada dua
orang guru dan 80 orang peserta didik. Pelaksanaan penelitian diawali dengan
kegiatan pendahuluan kepada peserta didik. Kemudian dilanjutkan dengan
pembelajaran kelompok, dengan kelompok yang telah diatur oleh peneliti. Peserta
didik dibagi menjadi delapan kelompok dengan satu kelompok berisikan lima
peserta didik. Peserta didik diminta untuk menjelajahi informasi yang ada pada
64
buku tersebut dengan dibantu oleh penjelasan dari peneliti pada tiap sub
materinya. Selama proses uji coba berlangsung ada kendala yang ditemui, yaitu
peserta didik yang izin meninggalkan kelas beberapa waktu dikarenakan
panggilan oleh guru piket sekolah. Setelah melalui tahap pembelajaran, peserta
didik diberikan pertanyaan dan angket peserta didik.
Data hasil perhitungan angket peserta didik, secara garis besar
menunjukan hasil pada kategori sangat baik dengan angka presentase 90,9%. Jika
dibandingkan peserta didik di antara dua kelas yang diujicobakan, nilai yang
diperoleh dari peserta didik kelas 8-4 sebesar 95,6% dan dari peserta didik kelas
8-5 sebesar 86,3%. Peserta didik kelas 8-4 memiliki respons yang lebih baik saat
menggunakan flap book dibandingan peserta didik kelas 8-5. Untuk lebih jelas
dapat dilihat perbedaan respons peserta didik tersebut pada Tabel 4.13, sedangkan
untuk perhitungan angket tiap kriteria pada Tabel 4.14. Untuk keseluruhan data
hasil penilaian angket peserta didik pada uji coba produk dapat dilihat pada
lampiran.10
Tabel 4.13 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Peserta
Didik Terhadap Flap book Tiap Kelas
No Sekolah/Kelas Jumlah
Peserta
didik
Persentase
(%)
Kategori
1. SMPN 3 Tangerang
Selatan/8-4
40 95,6 Sangat baik
2. SMPN 3 Tangerang
Selatan/8-5
40 86,3 Sangat baik
Total 80 90,9 Sangat baik
Aspek kualitas teknis memiliki kriteria tertinggi dengan persentase 92,5%,
sedangkan kriteria kecocokan materi memiliki kriteria terendah dengan persentase
89,8%, seperti ditunjukan pada Tabel 4.14. Berdasarkan hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa secara teknis peserta didik merasa buku ini sudah sangat baik.
Secara keseluruhan, flap book sudah layak digunakan sebagai media
10
Lampiran 12, h. 119.
65
pembelajaran, berdasarkan penilaian dari peserta didik. Hal itu mengacu
berdasarkan rata-rata seluruh kriteria yang mendapat persentase 91% atau pada
kategori sangat baik
Tabel 4.14 Data Perhitungan Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap
Flap Book Tiap Kriteria
No Kriteria Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan materi 1078 1200 89,8 Sangat baik
2. Ketertarikan 1094 1200 91,2 Sangat baik
3. Ketepatan materi 724 800 90,5 Sangat baik
4. Kualitas teknis 2590 2800 92,5 Sangat baik
Rata-rata 91 Sangat baik
Keseluruhan kriteria menunjukan kategori sangat baik, berdasarkan
persentase rata-rata yang ditunjukan Tabel 4.14. Penjabaran indikator dari tiap
kriteria disajikan pada tabel 4.15. Berdasarkan Tabel 4.15 pada kriteria kecocokan
materi mendapat persentase terendah. Setelah diamati pada Tabel 4.15 ternyata
pada kriteria tersebut terdapat indikator dengan persentase terendah jika
dibandingkan dengan indikator lainnya, yaitu pada kemauan peserta didik
mengungkapkan kendala yang dialami saat belajar, yaitu dengan persentase
85,7% atau dalam kategori sangat baik. Berdasarkan data tersebut walaupun
secara teknis sudah sangat baik, peserta didik masing belum sepenuhnya berani
mengungkapkan permasalahan yang ditemukannya ketika pembelajaran kepada
guru.
Tabel 4.15 Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Persentase
(%)
Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
92,2 Sangat baik
66
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
85,7 Sangat baik
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
91,5 Sangat baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik
menggunakan buku ini.
93,5 Sangat baik
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
90 Sangat baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
90 Sangat baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
90 Sangat baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
91 Sangat baik
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
93,5 Sangat baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 91,7 Sangat baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
buku ini.
90,2 Sangat baik
12 Gambar yang disajikan
menarik.
92 Sangat baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
94 Sangat baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
92,5 Sangat baik
15 Buku ini mudah digunakan 93,5 Sangat baik
Data hasil perhitungan angket guru, secara garis besar menunjukan hasil
pada kategori sangat baik dengan angka presentase 94,7%. Hal ini menunjukan
bahwa respon guru terhadap flap book ini sangat baik dan berdasarkan penilaian
guru, maka dapat disimpulkan bahwa flap book sangat layak digunakan. Untuk
67
lebih jelas dapat dilihat perbedaan respons guru tersebut pada Tabel 4.16 dan
penilaian tiap guru dapat dilihat pada lampiran.11
Tabel 4.16 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book
Tiap Guru
No Nama Guru Persentase
(%)
Kategori
1. Drs. Raharjo 92,7 Sangat baik
2. Eli S, S.Pd 96,7 Sangat baik
Rata-rata 94,7 Sangat baik
Kriteria pembaharuan materi merupakan kriteria tertinggi dengan
persentase 100%, sedangkan kriteria kecocokan dengan KD (kompetensi dasar)
merupakan kriteria terendah dengan persentase 90%, seperti ditunjukan pada
Tabel 4.17. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara teknis
guru merasa buku ini sudah sangat baik. Secara keseluruhan, flap book sudah
layak digunakan sebagai media pembelajaran, berdasarkan penilaian dari guru.
Hal itu mengacu berdasarkan rata-rata seluruh kriteria yang mendapat persentase
94,7% atau pada kategori sangat baik.
Tabel 4.17 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book
Tiap Kriteria
No Kriteria Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 18 20 90 Sangat baik
2. Pembaharuan materi 20 20 100 Sangat baik
3. Ketepatan materi 28 30 93,3 Sangat baik
4. Kualitas teknis 67 70 95,7 Sangat baik
Rata-rata 94,7 Sangat baik
Keseluruhan kriteria menunjukan kategori sangat baik, berdasarkan
persentase rata-rata yang ditunjukan Tabel 4.17. Penjabaran indikator dari tiap
kriteria disajikan pada Tabel 4.18. Berdasarkan Tabel 4.17 pada kriteria
11
Lampiran 14, h. 147.
68
kecocokan dengan KD (kompetensi dasar) mendapat persentase terendah. Setelah
diamati pada Tabel 4.18 ternyata pada kriteria tersebut terdapat indikator dengan
persentase terendah jika dibandingkan dengan indikator lainnya, yaitu pada
kedalaman materi yang disajikan, yaitu dengan persentase 80% atau pada kategori
baik. Berdasarkan data tersebut walaupun secara teknis sudah sangat baik, namun
masih perlu ditingkatkan dari segi kedalaman materi yang disajikan. Untuk
keseluruhan data hasil penilaian angket guru pada uji coba produk dapat dilihat
pada lampiran.12
Tabel 4.18 Persentase Hasil Penilaian Angket Guru Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
100 Sangat baik
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
80 Baik
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
100 Sangat baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
100 Sangat baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan
definisi.
90 Sangat baik
6 Keakuratan fakta dan
data.
90 Sangat baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
100 Sangat baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
100 Sangat baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
100 Sangat baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
ini.
90 Sangat baik
11 Gambar yang disajikan
menarik.
100 Sangat baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
90 Sangat baik
13 Materi yang disajikan 90 Sangat baik
12
Ibid., h. 147.
69
dalam buku ini sudah
runut.
14 Media ini mudah
digunakan.
100 Sangat baik
B. Kajian Produk Akhir
Produk dihasilkan setelah menjalani serangkaian proses penelitian
pengembangan. Produk tersebut berupa flap book pada materi sistem ekskresi
yakni sebuah buku yang didalamnya lebih banyak menggunakan gambar, dengan
tampilan tiap gambar yang dapat dibuka berkali-kali serta dilengkapi dengan
infografis. Selain itu berdasarkan analisis data hasil uji coba produk, diketahui
bahwa produk ini memiliki kelebihan serta kekurangan.
1. Deskripsi Produk Akhir
Produk yang dihasilkan selama proses pengembangan berupa flap book,
yaitu buku yang memiliki gambar yang dapat dibuka untuk menunjukan suatu
proses, bagian dan lain sebagainya. Buku ini biasa dipakai mulai dari jenjang
taman kanak-kanak, sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama. Dalam
pembuatan flap book ini menggunakan aplikasi Corel Draw X4 dan Photoshop,
serta melalui pencetakan yang dilakukan oleh profesional. Buku ini selayaknya
buku konvensional pada umumnya, yang membedakan dari buku ini adalah
adanya fitur yang mampu menampilkan gambar yang lebih menarik baik dari segi
penyajian warna, kualitas gambar, detail gambar dan dapat dibuka, selain itu
adanya fitur infografis yang tersaji membuat materi tersaji lebih ringkas dan
menarik dengan tambahan gambar dan keterangan-keterangan.
2. Kelebihan Produk
Hasil uji coba produk, saran, dan komentar dari subjek penelitian
memberikan acuan dalam mengungkapkan kelebihan produk yang dihasilkan,
antara lain: (a) Penyajian gambar yang menarik, (b) Gambar dan ilustrasi aktual,
(c) Perpaduan gambar dan materi membuat peserta didik lebih memahami materi
(d) Membuat peserta didik lebih tertarik dalam mempelajari sistem ekskresi, (e)
Penggunaan ilustrasi yang baik, (f) Kesesuaian materi dengan KD (kompetensi
dasar) dan (g) Mudah digunakan. Kelebihan tersebut sesuai dengan apa yang
70
dijabarkan terkait pemanfaatan gambar dalam proses pembelajaran yang
dikemukakan oleh Hackbarths (1996) berikut, yaitu: (a) Menarik perhatian, pada
umumnya semua orang senang melihat foto/gambar, (b) Menyediakan gambar
nyata suatu objek yang karena suatu hal tidak mudah dipahami, (c) Memperjelas
hal-hal yang bersifat abstrak, dan (d) Mampu mengilustrasikan suatu proses.13
Selain itu kelebihan yang berkaitan dengan pemakaian, seperti mudah digunakan,
sesuai dengan kelebihan yang dijabarkan oleh Susilana Rudi (2009).14
3. Kekurangan Produk
Pengembangan produk yang dilakukan masih terdapat beberapa
kekurangan. Kekurangan mengacu berdasarkan hasil uji coba produk, saran, dan
komentar yang diberikan, antara lain: (a) Dalam membuka gambar terkadang
masih sulit, (b) Masih terbatas pada materi tertentu, (c) Produksi buku sebaiknya
diperbanyak, (d) Gambar yang disajikan lebih rinci lebih baik.
13
Ronald H Anderson, Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran,
(Jakarta: Rajawali Press, 1987), h. 170. 14
Rudi Susilana, Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan
Penilaian, (Bandung: CV Wacana Prima, 2009), h. 88.
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan flap book sebagai media pembelajaran IPA di SMP/MTs
pada materi sistem ekskresi mendapatkan hasil sebagai berikut: Penilaian oleh ahli
materi mendapat hasil sangat baik dengan persentase 85,6%, sedangan penilaian
oleh ahli media mendapatkan hasil sangat baik dengan persentase 95,4%.
Penilaian oleh guru mendapatkan hasil sangat baik dengan persentase 94,7%.
Penilaian oleh peserta didik mendapatkan hasil sangat baik dengan persentase
91%. Berdasarkan hasil pengujian, maka flap book layak dijadikan media
pembelajaran dengan kategori sangat baik.
B. Saran
Tindak lanjut penelitian ini, penulis memberikan beberapa saran agar
menjadi acuan perbaikan di masa mendatang:
1. Penelitian ini dibatasi pada validitas flap book sebagai media pembelajaran
dalam materi sistem ekskresi, tentunya berdasarkan hasil uji coba dapat
dilakukan pengembangan kembali pada materi-materi lainnya.
2. Guru dan peserta didik diharapkan dapat menggunakan flap book pada materi
sistem ekskresi ini baik sebagai media pembelajaran dalam kelas, maupun
untuk pembelajaran di luar kelas.
3. Flap book ini selayaknya buku pada umumnya, memiliki kekurangan dari
sisi bahan dasar pembuatan. Untuk penelitian lebih lanjut diharapkan dapat
disiasati agar buku ini lebih awet dan tahan lama.
72
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Ronald H. Pemilihan dan Pengembangan Media Untuk Pembelajaran.
Jakarta: Rajawali Press, 1987.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2014.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali pers, 2013.
Bresnick, Stephen. Intisari Biologi. Jakarta: Hipokrates, 2013.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994.
Hamdayama, Jumanta. Metodologi Pengajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2016.
Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta:
Pendidikan IPA Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah, 2014.
Ismail, Nirwana. Pemanfaatan Media KIT oleh Guru dalam Pembelajaran IPA
untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta didik di SMP Negeri 4 Kota
Singkawang. Jurnal Pendidikan Fisika. Vol. 1, No. 1, Maret 2016.
Judha, Muhammad. Anatomi dan Fisiologi Rangkuman Sederhana Belajar
Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahapeserta didik Kesehatan dan
Keperawatan. Yogyakarta: Gosyen Publishing, 2012.
Kamaludin, Agus. Intisari IPA Terpadu Fisika, Kimia, Biologi SMP. Yogyakarta:
CV. Andi Offset, 2013.
Kebudayaan , Kementerian Pendidikan dan. Lampiran permendikbud Nomor 37
tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah. http://ayomadraah.blogspot.com, 24 Oktober
2018.
Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk
SMP/MTS kelas VIII Semester 2. Jakarta: Kementeian Pendidikan dan
Kebudayaan, 2017.
73
Kimball, Jhon W. Biologi Edisi Kelima. Jakarta: PT Gelora Aksara Pratama.
1983.
Muhibbinsyah. Psikologi belajar. Jakarta: Rajawali Press, 2015.
Muhibinsyah. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Remaja Rosda karya, 2011.
Puspitorini, Retno A.K. Prodjosantoso, Bambang Subali, dan Jumadi. Penggunaan
Media Komik dalam Pembelajaran IPA untuk Meningkatkan Motivasi dan
Hasil Belajar Kognitif dan Afektif. Cakrawala Pendidikan. Th. XXXIII,
No. 3, Oktober 2014.
Riduwan dan Akdon. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika untuk Penelitian.
Bandung: Alfabeta, 2013.
Rifai, Agus. Media Teknologi. Banten: Universitas Terbuka. 2014.
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta, 2013.
Sadiman, Arief S. Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan Dan
Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Simangunsong, Tumbur dan mukhtar. Pengembangan Media Pembelajaran
Berbasis Multimedia pada Mata Pelajaran IPA di SMP. Jurnal Teknologi
Informasi dan Komunikasi. Vol. 2, no. 1, Juni 2015.
Sitepu. Pengembangan Sumber Belajar. Jakata: PT Raja Grafindo Persada, 2014.
Sugiyono. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung:
Alfabeta, 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualtatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2014.
Susanto, Pudyo. Belajar Tuntas. Jakarta: Bumi Aksara, 2018.
Susilana, Rudi. Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan Dan
Penilaian. Bandung: CV Wacana Prima, 2009.
Syaodih, Nana. Landasan psikologis. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya, 2011.
Thiagarajan, Sivasailain, Dorothy Semmel, and Melvyn Semmel. Instructional
Development For Training Teachers of Exceptional Children: A Source
Book. Indiana: Center For Inovation in Teaching The Handdicapped,
1974.
74
Tim Dosen Biologi. Biologi Dasar. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2008.
Uno, Hamzah B. Teknologi Komunikasi dan Informasi Pembelajaran. Jakarta:
Bumi Aksara, 2010.
Yaumi, Muhammad. Desian Pembelajaran. Jakarta: Prenadamedia, 2013.
75
LAMPIRAN
76
Lampiran 1
77
Lampiran 2
78
Lampiran 3
HASIL WAWANCARA KEPADA GURU
1. Apakah bapak/ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan media
pembelajaran?
Ya, saya tau. Perangkat yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar.
2. Media elektronik apa yang biasa bapak/ibu gunakan dalam pembelajaran?
Biasanya saya memakai laptop, proyektor, sound system.
3. Media non elektronik apa yang biasa bapak/ibu gunakan dalam
pembelajaran?
Kalo yang non elektronik biasanya saya menggunakan torso, atau alat ukur,
sesuai dengan kebutuhan saat pembelajaran saja.
4. Dalam penggunaannya apa saja kendala yang bapak/ibu hadapi dalam
menggunakan media elektronik dalam pembelajaran?
Biasanya perangkat yang kadang harus digunakan bergantian seperti
proyektor, dan yang paling sering itu sound system yang tidak mau terhubung
dengan laptop.
5. Dalam penggunaannya apa saja kendala yang bapak/ibu hadapi dalam
menggunakan media non elektronik dalam pembelajaran?
Kalo untuk penggunaan seperti torso tidak ada, paling hanya di masalah
perawatan saja.
6. Menurut bapak/ibu sudah seberapa siap sekolah dalam memfasilitasi dan
mendukung pembelajaran menggunakan media berbasis elektronik dan
internet?
Belum, belum siap. Disini terkendala di sinyal. Jadi jika guru memang
membutuhkan bahan ajar yang mengharuskan untuk mendownload, biasanya
disiapkan dari rumah. Selain itu di sini listrik juga sering turun. Kalo untuk
peserta didik sendiri memang mereka dilarang untuk membawa alat
elektronik, semacam handphone.
7. Seberapa sering ibu menggunakan media berbasis elektronik atau internet?
79
Sering, apalagi jika materi yang membutuhkan visualisasi. Anak-anak kan
biasanya kurang paham kalo hanya diminta membayangkan.
8. Apa saja yang biasa ibu tampilkan dalam media yang bapak/ibu gunakan?
Paling hanya gambar atau vidio saja.
9. Seberapa tertarik peserta didik terhadap media yang biasa bapak/ibu sajikan
dalam pembelajaran?
Mereka antusias, lebih mudah memfokuskan perhatian jika saya membawa
gambar atau vidio ke dalam kelas.
10. Menurut bapak/ibu seberapa penting gambar/ilustrasi dalam pembelajaran
Biologi?
Penting sekali, apalagi jika materi yang bersifat abstrak, yang memang
membutuhkan penggambaran agar anak mudah memahami.
80
Lampiran 4
HASIL WAWANCARA KEPADA PESERTA DIDIK
1. Menurut anda, apakah pembelajaran IPA di sekolah menyenangkan?
Pelajaran IPA di sekolah seru, soalnya gurunya ganti-ganti, terus ada praktek-
praktek gitu untuk organ-organ tubuh. Jadi kita makin ngerti kak, kalo ada
gambar-gambar gitu.
2. Menurut anda, bagaimanakah pembelajaran IPA yang menyenangkan?
Pelajaran IPA yang menyenangkan jika disuruh membawa handphone.
Karena kan di sekolah boleh bawa handphone kalo disuruh sama gurunya aja
gitu kak.
3. Kesulitan apa yang kamu temui saat pembelajaran IPA?
Pelajaran IPA yang sulit itu yang di dalamnya ada kayak Matematika, hitung-
hitungan, banyak rumus yang harus dihafalkan.
4. Media pembelajaran apa yang biasa guru gunakan saat pembelajaran IPA
berlangsung?
Biasanya guru lewat vidio dengan proyektor. Di tengah pembelajaran guru
menghentikan vidio dan menjelaskan gambar yang ada pada vidio.
5. Menurut anda, apakah media pembelajaran yang guru gunakan membantu
dalam memahami pelajaran IPA yang sedang diajarkan?
Kata saya kurang, mendingan lewat buku langsung biar lebih jelas. Karena
kalau lewat bukunya, kalau ada yang tidak masuk atau belum hafal, bisa
melihat ulang dari buku itu.
6. Menurut anda, apakah media pembelajaran ipa tersebut meningkatkan minat
anda dalam mempelajari pelajaran IPA?
Lumayan kak.
7. Kendala apa yang terjadi saat guru menggunakan media pembelajaran di
kelas?
Biasanya, kalau menggunakan vidio, jika diminta mengulang penjelasan,
guru tidak mau. Malahan pelajaran tidak mengerti. Kendala juga paling
biasanya di sound system.
81
8. Menurut anda, seberapa penting media pembelajaran dalam pembelajaran
IPA?
Penting kak, apalagi kalau ada tugas. Terus kalau ada ulangan jadi keinget
lagi pelajaran-pelajaran yang dulu diajarin.
9. Menurut anda, media pembelajaran apa yang paling efektif dalam
pembelajaran IPA di kelas? Sertakan alasannya!
Lewat buku. Kalau lewat buku kan bisa dijelaskan ulang, kalau pake
handphone atau komputer kan batrenya suka habis.
10. Apakah anda mengetahui flap book?
Engga kak.
11. Bagaimana menurutmu jika flap book digunakan dalam pembelajaran IPA di
kelas?
Saya setuju kak. Soalnya kan, kalau dari buku ada, ga perlu buka internet..
Terus kalau dari buku biasa, kan biasanya burem gambarnya.
82
Lampiran 5
83
84
85
Lampiran 6
86
87
88
Lampiran 7
89
90
91
Lampiran 8
92
93
94
Lampiran 9
Data Perhitungan Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Flap Book
Nomor Butir Pertanyaan Ahli Materi Skor Hasil Skor Kriterium
1 2
1 5 4 9 10
2 4 4 8 10
3 4 4 8 10
4 5 5 10 10
5 4 4 8 10
6 4 5 9 10
7 5 5 10 10
8 4 4 8 10
9 4 4 8 10
10 4 4 8 10
11 4 4 8 10
12 4 4 8 10
13 4 4 8 10
14 5 4 9 10
95
15 5 3 8 10
16 5 4 9 10
Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Flap Book Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pertanyaan Jumlah
item
Jumlah
Skor
Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kelayakan isi 1, 2, 3, 4, 5 5 43 50 86 Sangat Baik
2. Kelayakan penyajian 6, 7, 8 3 27 30 90 Sangat Baik
3. Kelayakan bahasa 9, 10, 11, 12, 13 5 40 50 80 Baik
4. Kontekstual 14, 15, 16 3 26 30 86,6 Sangat Baik
Rata-rata 85,65 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi Terhadap Flap Book Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1 Kelayakan isi Kelengkapan materi. 9 10 90 Sangat Baik
2 Kedalaman materi 8 10 80 Baik
3 Keluasan materi 8 10 80 Baik
96
4 Kesesuaian materi dengan
KD.
10 10 100 Sangat Baik
5 Relevan dengan
sasaran/tujuan belajar
8 10 80 Baik
6 Kelayakan penyajian Keruntutan penyajian. 9 10 90 Sangat Baik
7 Mudah dipahami. 10 10 100 Sangat Baik
8 Kejelasan uraian dan
pembahasan.
8 10 80 Baik
9 Kelayakan bahasa Kefektifan kalimat. 8 10 80 Baik
10 Ketepatan struktur
kalimat.
8 10 80 Baik
11 Keterbacaan pesan. 8 10 80 Baik
12 Kesesuaian dengan
perkembangan intelektual
peserta didik.
8 10 80 Baik
13 Konsistensi penggunaan
istilah atau simbol.
8 10 80 Baik
14 Kontekstual Keakuratan fakta dan 9 10 90 Sangat Baik
97
data.
15 Keakuratan gambar atau
ilustrasi.
8 10 80 Baik
16 Keakuratan konsep dan
definisi.
9 10 90 Sangat Baik
98
Lampiran 10
Data Perhitungan Hasil Penilaian Ahli Media Terhadap Flap Book
Nomor Butir Pertanyaan Ahli Media Skor Hasil Skor Kriterium
1 2
1 5 5 10 10
2 4 5 9 10
3 5 5 10 10
4 5 5 10 10
5 5 5 10 10
6 5 4 9 10
7 5 4 9 10
8 5 5 10 10
9 5 4 9 10
10 5 5 10 10
99
Persentase Hasil Penilaian Ahli Media Terhadap Flap Book Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pertanyaan Jumlah
Item
Jumlah
Skor
Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Bentuk/model 1, 2, 3, 4, 5 5 49 50 98 Sangat Baik
2. Kualitas instruksional 6, 7, 8 3 28 30 93,3 Sangat Baik
3. Penyajian 9, 10 2 19 20 95 Sangat Baik
Rata-rata 95.4 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Ahli Media Terhadap Flap Book Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1 Bentuk/model Kombinasi warna
menarik.
10 10 100 Sangat Baik
2 Penampilan unsur tata
letak harmonis.
9 10 90 Sangat Baik
3 Kesesuaian dari
penyajian gambar dan
materi yang dibahas.
10 10 100 Sangat Baik
100
4 Tidak menggunakan
terlalu banyak
kombinasi huruf.
10 10 100 Sangat Baik
5 Kesederhanaan (rapih,
teratur, tidak bercampur
dengan bahan-bahan
yang tidak relevan).
10 10 100 Sangat Baik
6 Kualitas instruksional Penempatan ilustrasi
dan keterangan gambar
tidak mengganggu
pemahaman.
9 10 90 Sangat Baik
7 Tampilan ilustrasi atau
gambar menambah
kedalaman pemahaman
peserta didik terhadap
materi.
9 10 90 Sangat Baik
8 Tampilan tidak
mengundang tawa dan
menyebabkan peserta
10 10 100 Sangat Baik
101
didik kehilangan fokus.
9 Penyajian Penyajian media
dilakukan secara runut.
9 10 90 Sangat Baik
10 Penyajian gambar
menarik.
10 10 100 Sangat Baik
102
Lampiran 11
Data Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II di SMPN 2 Tangerang Selatan
Nomor
Butir
Pertanyaan
Peserta Didik Skor
Hasil
Skor
Kriterium 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 71 75
2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 63 75
3 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 68 75
4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 71 75
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 71 75
6 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 69 75
7 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 69 75
8 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 70 75
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 74 75
10 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 71 75
11 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 70 75
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 75
13 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 71 75
103
14 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 65 75
15 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 71 75
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 2 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-
II Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pertanyaan Jumlah
item
Jumlah skor Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan materi 1, 2, 3 3 202 225 89,7 Sangat Baik
2. Ketertarikan 4, 5, 6 3 211 225 93,7 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 7, 8 2 139 150 92,6 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15
7 497 525 94,6 Sangat Baik
Rata-rata 92,6 Sangat Baik
104
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 2 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book Pada Uji Coba Prototype-
II Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
71 75 94,6 Sangat Baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
63 75 84 Sangat Baik
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
68 75 90,6 Sangat Baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik 71 75 94,6 Sangat Baik
105
menggunakan buku ini.
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
71 75 94,6 Sangat Baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
69 75 92 Sangat Baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
69 75 92 Sangat Baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
70 75 93,3 Sangat Baik
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
74 75 98,6 Sangat Baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 71 75 94,6 Sangat Baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
70 75 93,3 Sangat Baik
106
buku ini.
12 Gambar yang disajikan
menarik.
75 75 100 Sangat Baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
71 75 94,6 Sangat Baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
65 75 86,6 Sangat Baik
15 Buku ini mudah digunakan 71 75 94,6 Sangat Baik
Data Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II di SMPN 10 Tangerang Selatan
Nomor
Butir
Pertanyaan
Peserta Didik Skor
Hasil
Skor
Kriterium 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 67 75
2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 57 75
3 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 62 75
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 5 4 68 75
5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 70 75
107
6 3 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 68 75
7 3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 5 63 75
8 4 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 3 4 63 75
9 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 70 75
10 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 72 75
11 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 72 75
12 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 69 75
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 75
14 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 71 75
15 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 68 75
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 10 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-
II Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pertanyaan Jumlah
item
Jumlah skor Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan materi 1, 2, 3 3 186 225 82,6 Sangat Baik
2. Ketertarikan 4, 5, 6 3 206 225 91,5 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 7, 8 2 126 150 84 Sangat Baik
108
4. Kualitas teknis 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15
7 497 525 94,6 Sangat Baik
Rata-rata 88,2 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 10 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-
II Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
67 75 89,3 Sangat Baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
57 75 76 Baik
109
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
62 75 82,6 Sangat Baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik
menggunakan buku ini.
68 75 90,6 Sangat Baik
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
70 75 93,3 Sangat Baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
68 75 90,6 Sangat Baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
63 75 84 Sangat Baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
63 75 84 Sangat Baik
110
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
70 75 93,3 Sangat Baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 72 75 96 Sangat Baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
buku ini.
72 75 96 Sangat Baik
12 Gambar yang disajikan
menarik.
69 75 92 Sangat Baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
75 75 100 Sangat Baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
71 75 94,6 Sangat Baik
15 Buku ini mudah digunakan 68 75 90,6 Sangat Baik
111
Data Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II di SMPN 4 Tangerang Selatan
Nomor
Butir
Pertanyaan
Peserta Didik Skor
Hasil
Skor
Kriterium 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 5 4 5 5 5 70 75
2 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 3 3 4 4 59 75
3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 3 4 5 4 63 75
4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 67 75
5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 68 75
6 5 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 4 4 5 4 65 75
7 3 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 67 75
8 5 4 5 5 5 5 4 2 5 4 5 4 5 5 4 67 75
9 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 69 75
10 5 5 5 5 4 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 71 75
11 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 69 75
12 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 70 75
13 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 5 71 75
14 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 70 75
112
15 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 73 75
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 4 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-
II Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pertanyaan Jumlah
item
Jumlah skor Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan materi 1, 2, 3 3 192 225 85,3 Sangat Baik
2. Ketertarikan 4, 5, 6 3 200 225 88,9 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 7, 8 2 134 150 89,3 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15
7 493 525 93,9 Sangat Baik
Rata-rata 89.3 Sangat Baik
113
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 4 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-
II Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
70 75 93,3 Sangat Baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
59 75 78,6 Baik
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
63 75 84 Sangat Baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik 67 75 89,3 Sangat Baik
114
menggunakan buku ini.
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
68 75 90,6 Sangat Baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
65 75 86,6 Sangat Baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
67 75 89,3 Sangat Baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
67 75 89,3 Sangat Baik
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
69 75 92 Sangat Baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 71 75 94,6 Sangat Baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
69 75 92 Sangat Baik
115
buku ini.
12 Gambar yang disajikan
menarik.
70 75 93,3 Sangat Baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
71 75 94,6 Sangat Baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
70 75 93,3 Sangat Baik
15 Buku ini mudah digunakan 73 75 97,3 Sangat Baik
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Pada Tiap
Indikator
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
67 71 70 225 92,4 Sangat Baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
57 63 59 225 79,5 Baik
116
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
62 68 63 225 85,8 Sangat Baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik
menggunakan buku ini.
68 71 67 225 91,5 Sangat Baik
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
70 71 68 225 92,9 Sangat Baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
68 69 65 225 89,8 Sangat Baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
63 69 67 225 88,4 Sangat Baik
117
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
63 70 67 225 88,9 Sangat Baik
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
70 74 69 225 94,7 Sangat Baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 72 71 71 225 95,1 Sangat Baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
buku ini.
72 70 69 225 93,8 Sangat Baik
12 Gambar yang disajikan
menarik.
69 75 70 225 95,1 Sangat Baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
75 71 71 225 96,4 Sangat Baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
71 65 70 225 91,5 Sangat Baik
15 Buku ini mudah digunakan 68 71 73 225 94,2 Sangat Baik
118
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pertanyaan Jumlah item Jumlah skor Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1. Kecocokan materi 1, 2, 3 3 580 675 85,9 Sangat Baik
2. Ketertarikan 4, 5, 6 3 617 675 91,4 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 7, 8 2 399 450 88,6 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15
7 1487 1575 94,4 Sangat Baik
Rata-rata 90,1 Sangat Baik
119
Lampiran 12
Data Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk di SMPN 3 Tangerang Selatan Kelas
8-4
Nomor
Butir
Pertanyaan
Peserta Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5
3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
6 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 4
7 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
8 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
10 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
11 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
12 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
120
13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5
14 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
15 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
Nomor
Butir
Pertanyaan
Peserta Didik Skor
Hasil
Skor
Kriterium 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 196 200
2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 181 200
3 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 191 200
4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 192 200
5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 191 200
6 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 5 188 200
7 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 191 200
8 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 191 200
9 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 196 200
10 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 194 200
11 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 191 200
121
12 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 189 200
13 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 196 200
14 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 197 200
15 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 196 200
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 3 Tangerang Selatan Kelas 8-4 Terhadap Flap Book pada Uji Coba
Produk Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah item Jumlah skor Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1. Kecocokan materi 1, 2, 3 3 568 600 94,6 Sangat Baik
2. Ketertarikan 4, 5, 6 3 571 600 95,1 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 7, 8 2 382 400 95,5 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15
7 1359 1400 97,1 Sangat Baik
Rata-rata 95.6 Sangat Baik
122
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 3 Tangerang Selatan Kelas 8-4 Terhadap Flap Book pada Uji Coba
Produk Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
196 200 98 Sangat Baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
181 200 90,5 Sangat Baik
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
191 200 95,5 Sangat Baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik 192 200 96 Sangat Baik
123
menggunakan buku ini.
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
191 200 95,5 Sangat Baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
188 200 94 Sangat Baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
191 200 95,5 Sangat Baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
191 200 95,5 Sangat Baik
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
196 200 98 Sangat Baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 194 200 97 Sangat Baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
191 200 95,5 Sangat Baik
124
buku ini.
12 Gambar yang disajikan
menarik.
189 200 94,5 Sangat Baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
196 200 98 Sangat Baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
197 200 98,5 Sangat Baik
15 Buku ini mudah digunakan 196 200 98 Sangat Baik
Data Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk di SMPN 3 Tangerang Selatan Kelas
8-5
Nomor
Butir
Pertanyaan
Peserta Didik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 5 4 4 5
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
3 5 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4
4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 3 4 5 5 5 5
125
5 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4
6 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5
7 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4
8 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5
9 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 5 4 4 5 4
10 3 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4
11 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 4 3
12 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5
13 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
14 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4
15 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5
Nomor
Butir
Pertanyaan
Peserta Didik Skor
Hasil
Skor
Kriterium 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
1 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 173 200
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 162 200
3 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 175 200
126
4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 182 200
5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 169 200
6 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 172 200
7 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 169 200
8 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 173 200
9 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 178 200
10 5 5 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 173 200
11 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 170 200
12 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 179 200
13 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 180 200
14 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 173 200
15 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 178 200
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 3 Tangerang Selatan Kelas 8-5 Terhadap Flap Book pada Uji Coba
Produk Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah item Jumlah skor Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1. Kecocokan materi 1, 2, 3 3 510 600 85 Sangat Baik
2. Ketertarikan 4, 5, 6 3 523 600 87,1 Sangat Baik
127
3. Ketepatan materi 7, 8 2 342 400 85,5 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15
7 1231 1400 87,9 Sangat Baik
Rata-rata 86,3 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Angket Peserta Didik SMPN 3 Tangerang Selatan Kelas 8-5 Terhadap Flap Book pada Uji Coba
Produk Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor
Hasil
Skor
Kriterium
Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
173 200 86,5 Sangat Baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
162 200 81 Sangat Baik
128
guru.
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
175 200 87,5 Sangat Baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik
menggunakan buku ini.
182 200 91 Sangat Baik
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
169 200 84,5 Sangat Baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
172 200 86 Sangat Baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
169 200 84,5 Sangat Baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
173 200 86,5 Sangat Baik
129
saya memahami lebih materi.
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
178 200 89 Sangat Baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 173 200 86,5 Sangat Baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
buku ini.
170 200 85 Sangat Baik
12 Gambar yang disajikan
menarik.
179 200 89,5 Sangat Baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
180 200 90 Sangat Baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
173 200 86,5 Sangat Baik
15 Buku ini mudah digunakan 178 200 89 Sangat Baik
130
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk di SMPN 3
Tangerang Selatan
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan materi Buku ini menjelaskan suatu
konsep menggunakan
ilustrasi yang baik.
196 173 400 92,2 Sangat Baik
2 Jika dalam pembelajaran
menggunakan buku ini saya
menghadapi masalah, maka
saya berani bertanya dan
mengemukakan masalah
yang saya hadapi kepada
guru.
181 162 400 85,7 Sangat Baik
3 Penyajian materi pada buku
ini mendorong saya
berdiskusi dengan teman-
teman yang lain.
191 175 400 91,5 Sangat Baik
4 Ketertarikan Saya sangat tertarik 192 182 400 93,5 Sangat Baik
131
menggunakan buku ini.
5 Dengan menggunakan buku
ini saya lebih tertarik dalam
belajar sistem ekskresi.
191 169 400 90 Sangat Baik
6 Dengan adanya ilustrasi
membuat saya termotivasi
dalam mempelajari sistem
ekskresi.
188 172 400 90 Sangat Baik
7 Ketepatan materi Saya dapat memahami materi
dengan baik.
191 169 400 90 Sangat Baik
8 Perpaduan gambar dan
penjabaran konsep membuat
saya memahami lebih materi.
191 173 400 91 Sangat Baik
9 Kualitas teknis Teks atau tulisan pada buku
ini mudah dibaca.
196 178 400 93,5 Sangat Baik
10 Gambar yang disajikan jelas. 194 173 400 91,7 Sangat Baik
11 Adanya keterangan pada
gambar yang disajikan dalam
191 170 400 90,2 Sangat Baik
132
buku ini.
12 Gambar yang disajikan
menarik.
189 179 400 92 Sangat Baik
13 Gambar yang disajikan sesuai
dengan materi.
196 180 400 94 Sangat Baik
14 Materi yang disajikan dalam
buku ini sudah runut.
197 173 400 92,5 Sangat Baik
15 Buku ini mudah digunakan 196 178 400 93,5 Sangat Baik
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Peserta Didik Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah item Jumlah skor Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1. Kecocokan materi 1, 2, 3 3 1.078 1200 89,8 Sangat Baik
2. Ketertarikan 4, 5, 6 3 1.094 1.200 91,2 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 7, 8 2 724 800 90,5 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 9, 10, 11, 12, 13, 14,
15
7 2.590 2800 92,5 Sangat Baik
Rata-rata 91 Sangat Baik
133
Lampiran 13
Data Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II di SMPN 2 Tangerang Selatan
Nomor Butir
Pertanyaan
Skor Hasil Skor Kriterium
1 4 5
2 4 5
3 4 5
4 5 5
5 4 5
6 4 5
7 5 5
8 5 5
9 5 5
10 5 5
11 5 5
12 5 5
13 4 5
14 5 5
134
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 2 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap
Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah
item
Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 1, 2 2 8 10 80 Baik
2. Pembaharuan materi 3, 4 2 9 10 90 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 5, 6, 7 3 13 15 86,6 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 34 35 97,14 Sangat Baik
Rata-rata 88,4 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 2 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap
Indikator
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
4 5 80 Baik
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
4 5 80 Baik
135
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
4 5 80 Baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
5 5 100 Sangat Baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan
definisi.
4 5 80 Baik
6 Keakuratan fakta dan
data.
4 5 80 Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
5 5 100 Sangat Baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
5 5 100 Sangat Baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
5 5 100 Sangat Baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
5 5 100 Sangat Baik
136
ini.
11 Gambar yang disajikan
menarik.
5 5 100 Sangat Baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
5 5 100 Sangat Baik
13 Materi yang disajikan
dalam buku ini sudah
runut.
4 5 80 Baik
14 Media ini mudah
digunakan.
5 5 100 Sangat Baik
137
Data Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II di SMPN 10 Tangerang Selatan
Nomor Butir
Pertanyaan
Skor Hasil Skor Kriterium
1 5 5
2 4 5
3 4 5
4 4 5
5 4 5
6 3 5
7 3 5
8 5 5
9 4 5
10 4 5
11 4 5
12 4 5
13 4 5
14 4 5
138
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 10 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap
Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah
item
Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 1, 2 2 9 10 90 Sangat Baik
2. Pembaharuan materi 3, 4 2 8 10 80 Baik
3. Ketepatan materi 5, 6, 7 3 10 15 66,6 Baik
4. Kualitas teknis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 29 35 82,8 Sangat Baik
Rata-rata 79,8 Baik
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 10 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap
Indikator
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
5 5 100 Sangat Baik
2 Kedalaman materi yang 4 5 80 Baik
139
disajikan.
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
4 5 80 Baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
4 5 80 Baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan
definisi.
4 5 80 Baik
6 Keakuratan fakta dan
data.
3 5 60 Cukup Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
3 5 60 Cukup Baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
5 5 100 Sangat Baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
4 5 80 Baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
4 5 80 Baik
140
disajikan dalam buku
ini.
11 Gambar yang disajikan
menarik.
4 5 80 Baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
4 5 80 Baik
13 Materi yang disajikan
dalam buku ini sudah
runut.
4 5 80 Baik
14 Media ini mudah
digunakan.
4 5 80 Baik
Data Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II di SMPN 4 Tangerang Selatan
Nomor Butir
Pertanyaan
Skor Hasil Skor Kriterium
1 5 5
2 4 5
3 5 5
141
4 5 5
5 5 5
6 5 5
7 5 5
8 5 5
9 5 5
10 5 5
11 4 5
12 5 5
13 5 5
14 5 5
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 4 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap
Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah
item
Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 1, 2 2 9 10 90 Sangat Baik
2. Pembaharuan materi 3, 4 2 10 10 100 Sangat Baik
142
3. Ketepatan materi 5, 6, 7 3 15 15 100 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 34 35 97,1 Sangat Baik
Rata-rata 96,7 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 4 Tangerang Selatan Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap
Indikator
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
5 5 100 Sangat Baik
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
4 5 90 Sangat Baik
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
5 5 100 Sangat Baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
5 5 100 Sangat Baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan 5 5 100 Sangat Baik
143
definisi.
6 Keakuratan fakta dan
data.
5 5 100 Sangat Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
5 5 100 Sangat Baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
5 5 100 Sangat Baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
5 5 100 Sangat Baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
ini.
5 5 100 Sangat Baik
11 Gambar yang disajikan
menarik.
4 5 90 Sangat Baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
5 5 100 Sangat Baik
13 Materi yang disajikan 5 5 100 Sangat Baik
144
dalam buku ini sudah
runut.
14 Media ini mudah
digunakan.
5 5 100 Sangat Baik
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
4 5 5 15 93,3 Sangat Baik
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
4 4 4 15 80 Baik
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
4 4 5 15 86,7 Sangat Baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
5 4 5 15 93,3 Sangat Baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan 4 4 5 15 86,7 Sangat Baik
145
definisi.
6 Keakuratan fakta dan
data.
4 3 5 15 80 Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
5 3 5 15 86,6 Sangat Baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
5 5 5 15 100 Sangat Baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
5 4 5 15 93,3 Sangat Baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
ini.
5 4 5 15 93,3 Sangat Baik
11 Gambar yang disajikan
menarik.
5 4 4 15 86,6 Sangat Baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
5 4 5 15 93,3 Sangat Baik
13 Materi yang disajikan 4 4 5 15 86,6 Sangat Baik
146
dalam buku ini sudah
runut.
14 Media ini mudah
digunakan.
5 4 5 15 93,3 Sangat Baik
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Prototype-II Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah
item
Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 1, 2 2 26 30 86,6 Sangat Baik
2. Pembaharuan materi 3, 4 2 27 30 90 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 5, 6, 7 3 38 45 84,4 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 97 105 92,3 Sangat Baik
Rata-rata 88,3 Sangat Baik
147
Lampiran 14
Data Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk Di SMPN 3 Tangerang Selatan
( Drs. Raharjo)
Nomor Butir
Pertanyaan
Skor Hasil Skor Kriterium
1 5 5
2 4 5
3 5 5
4 5 5
5 4 5
6 4 5
7 5 5
8 5 5
9 5 5
10 4 5
11 5 5
12 5 5
13 4 5
14 5 5
148
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 3 Tangerang Selatan ( Drs. Raharjo) Terhadap Flap Book pada Uji Coba
Produk Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah
item
Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 1, 2 2 9 10 90 Sangat Baik
2. Pembaharuan materi 3, 4 2 10 10 100 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 5, 6, 7 3 13 15 86,6 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 33 35 94,3 Sangat Baik
Rata-rata 92,7 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 3 Tangerang Selatan ( Drs. Raharjo) Terhadap Flap Book pada Uji Coba
Produk Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
5 5 100 Sangat Baik
2 Kedalaman materi yang 4 5 80 Baik
149
disajikan.
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
5 5 100 Sangat Baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
5 5 100 Sangat Baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan
definisi.
4 5 80 Baik
6 Keakuratan fakta dan
data.
4 5 80 Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
5 5 100 Sangat Baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
5 5 100 Sangat Baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
5 5 100 Sangat Baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
4 5 80 Baik
150
disajikan dalam buku
ini.
11 Gambar yang disajikan
menarik.
5 5 100 Sangat Baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
5 5 100 Sangat Baik
13 Materi yang disajikan
dalam buku ini sudah
runut.
4 5 80 Baik
14 Media ini mudah
digunakan.
5 5 100 Sangat Baik
Data Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk di SMPN 3 Tangerang Selatan
(Evi Syarfiarti, S.Pd)
Nomor Butir
Pertanyaan
Skor Hasil Skor Kriterium
1 5 5
2 4 5
3 5 5
151
4 5 5
5 5 5
6 5 5
7 5 5
8 5 5
9 5 5
10 5 5
11 5 5
12 4 5
13 5 5
14 5 5
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 3 Tangerang Selatan (Evi Syarfiarti, S.Pd) Terhadap Flap Book pada Uji
Coba Produk Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah
item
Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 1, 2 2 9 10 90 Sangat Baik
2. Pembaharuan materi 3, 4 2 10 10 100 Sangat Baik
152
3. Ketepatan materi 5, 6, 7 3 15 15 100 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 34 35 97,1 Sangat Baik
Rata-rata 96,7 Sangat Baik
Persentase Hasil Penilaian Angket Guru SMPN 3 Tangerang Selatan (Evi Syarfiarti, S.Pd) Terhadap Flap Book pada Uji
Coba Produk Tiap Indikator
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Persentase (%) Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
5 5 100 Sangat Baik
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
4 5 80 Baik
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
5 5 100 Sangat Baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
5 5 100 Sangat Baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan 5 5 100 Sangat Baik
153
definisi.
6 Keakuratan fakta dan
data.
5 5 100 Sangat Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
5 5 100 Sangat Baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
5 5 100 Sangat Baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
5 5 100 Sangat Baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
ini.
5 5 100 Sangat Baik
11 Gambar yang disajikan
menarik.
5 5 100 Sangat Baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
4 5 80 Baik
13 Materi yang disajikan 5 5 100 Sangat Baik
154
dalam buku ini sudah
runut.
14 Media ini mudah
digunakan.
5 5 100 Sangat Baik
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk
No Kriteria Indikator Skor Hasil Skor Kriterium Presentase (%) Kategori
1 Kecocokan dengan KD Kesesuaian materi
dengan KD.
5 5 10 100 Sangat Baik
2 Kedalaman materi yang
disajikan.
4 4 10 80 Baik
3 Pembaharuan materi Kesesuaian materi
dengan perkembangan
ilmu.
5 5 10 100 Sangat Baik
4 Gambar atau ilustrasi
aktual.
5 5 10 100 Sangat Baik
5 Ketepatan materi Keakuratan konsep dan 4 5 10 90 Sangat Baik
155
definisi.
6 Keakuratan fakta dan
data.
4 5 10 90 Sangat Baik
7 Keakuratan gambar
atau ilustrasi.
5 5 10 100 Sangat Baik
8 Kualitas teknis Gambar yang disajikan
sesuai dengan materi.
5 5 10 100 Sangat Baik
9 Gambar yang disajikan
jelas.
5 5 10 100 Sangat Baik
10 Adanya keterangan
pada gambar yang
disajikan dalam buku
ini.
4 5 10 90 Sangat Baik
11 Gambar yang disajikan
menarik.
5 5 10 100 Sangat Baik
12 Teks atau tulisan pada
buku ini mudah dibaca.
5 4 10 90 Sangat Baik
13 Materi yang disajikan 4 5 10 90 Sangat Baik
156
dalam buku ini sudah
runut.
14 Media ini mudah
digunakan.
5 5 10 100 Sangat Baik
Persentase Keseluruhan Hasil Penilaian Angket Guru Terhadap Flap Book pada Uji Coba Produk Tiap Kriteria
No Kriteria No. Item Pernyataan Jumlah
item
Skor Hasil Skor
Kriterium
Persentase
(%)
Kategori
1. Kecocokan dengan KD 1, 2 2 18 20 90 Sangat Baik
2. Pembaharuan materi 3, 4 2 20 20 100 Sangat Baik
3. Ketepatan materi 5, 6, 7 3 28 30 93,3 Sangat Baik
4. Kualitas teknis 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 7 67 70 95,7 Sangat Baik
Rata-rata 94,7 Sangat Baik
157
Lampiran 15
Daftar Komentar dan Saran Dari Guru
No Inisial Guru Saran dan Komentar
1 RH Saran: Gambar harap diberikan
keterangan petunjuk yang jelas.
Komentar: -
Daftar Komentar dan Saran dari Peserta didik
No Inisial Peserta didik Saran dan Komentar
1 AM Saran: Bukunya bagus
dan mudah dimengerti.
Komentar: -
2 KN Saran: Bukunya sangat
bagus dan menarik.
Komentar: -
3 MT Saran: Bukunya lucu dan
menambah semangat
belajar.
Komentar: -
4 NZ Saran: Bukunya bagus
dan menarik.
Komentar: -
5 AD Saran: Saya sangat
tertarik dengan bukunya.
Komentar: -
6 CA Saran: Bukunya menarik
untuk dibaca.
Komentar: -
7 SU Saran: Bukunya menarik
dan lucu.
158
Komentar: -
8 AS Saran: Bukunya unik.
Komentar: -
9 CAR Saran: Bukunya
disarankan untuk gambar
yang bisa dibuka agar
ditempel ke dalam.
Komentar: -
10 NK Saran: Semoga buku ini
ada di sekolahku.
Komentar: -
11 HL Saran: Baik untuk
digunakan, karena mudah
dipahami serta
gambarnya menarik.
Komentar: -
12 VT Saran: Banyakin lagi
bikin bukunya.
Komentar: -
13 AN Saran: Diperbanyak
buku-buku dengan materi
lain.
Komentar: -
14 DAY Saran: Diperbanyak
bukunya, tidak hanya
materi ini.
Komentar: -
15 FAR Saran: Bukunya sudah
Bagus
Komentar: -
159
16 AA Saran: Bukunya sudah
bagus, namun sayang
kadang gambarnya susah
dibuka
Komentar: -
17 C Saran: Terkadang
membuka gambar agak
susah.
Komentar: -
18 FF Saran: Bukunya kurang
banyak halamannya.
Komentar: -
160
Lampiran 16
161
Lampiran 17
162
163
164
165
166